Anda di halaman 1dari 18

RISET STUDI

KASUS
Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2019
Riset Studi Kasus

1. Definisi dan Latar Belakang

2. Ciri Utama Riset Studi Kasus

3. Tipe Studi Kasus

4. Prosedur dalam Pelaksanaan Riset Studi Kasus

5. Tantangan
1. Definisi dan Latar Belakang

■ Studi Kasus  mencakup ■ Studi Kasus  pendekatan


studi tentang suatu kasus kuali yg mengeksplorasi
dalam kehidupan nyata, kehidupan nyata, sistem
dlm konteks atau setting terbatas kontemporer
kontemporer (kasus) atau beragam sistem
(berbagai kasus), melalui
pengumpulan data yg detail
dan mendalam yg
melibatkan beragam
pengumpulan data, dan
melaporkan deskripsi kasus
dan tema kasus
1. Definisi dan Latar Belakang

■ Satuan analisis dalam studi


kasus bisa berupa kasus
majemuk (studi multi-
situs) atau kasus tunggal
(studi dalam-situs)
2. Ciri Utama Riset Studi
Kasus
1. Mengidentifikasi satu kasus yang spesifik  entitas yg konkret
(individu, kel kecil, organisasi), entitas kurang konkret (komunitas,
relasi)
– Kuncinya mendefinisikan kasus yg dapat dibatasi atau
dideskripsikan dlm parameter tertentu, ex: tempat, waktu yg spesifik
2. Tujuan pelaksanaan ditentukan dari awal,
– Disusun utk mengilustrasikan kasus yg unik, kasus yg memiliki
kepentingan yg tidak biasa dlm dirinya dan perlu dideskripsikan
atau diperinci  kasus intrinsik
– Memahami isu, masalah, keprihatinan yg spesifik (ex: kehamilan
remaja) dan kasus atau beberapa kasus diseleksi utk dpt memahami
permasalahan tsb dg baik  kasus instrumental
2. Ciri Utama Riset Studi
Kasus
3. Ciri utama yg baik, studi kasus memperlihatkan pemahaman
mendalam tentang kasus tersebut
– Pengumpulan data dg wawancara, pengamatan, dokumen,
audiovisual (jika hanya satu sumber tidak cukup)

4. Pemilihan pendekatan utk analisis data dlm studi kasus akan


berbeda-beda
– Melibatkan analisis terhadap unit-unit dalam kasus tersebut;
sementara sebagian lain melaporkan tentang keseluruhan kasus
– Peneliti memilih kasus majemuk utk dianalisis dan
diperbandingkan; ada juga studi kasus tunggal utk dianalisis
2. Ciri Utama Riset Studi
Kasus
5. Analisis dpt dipahami dg baik, melibatkan deskripsi ttg kasus tsb
– Deskripsi berlaku utk studi intrinsik dan instrumental
– Peneliti dpt mengidentifikasikan tema atau isu/masalah atau
situasi spesifik yg hendak dipelajadi dlm masing2 kasus

6. Tema/masalah itu dapat diorganisasikan mjd kronologi oleh


peneliti, menganalisis keseluruhan kasus utk mengetahui
berbagai persamaan dan perbedaan di antara kasus tsb atau
menyajikan dlm suatu model teoritis
2. Ciri Utama Riset Studi
Kasus
7. Studi kasus sering diakhiri dg kesimpulan yg dibentuk oleh
peneliti ttg makna keseluruhan yg diperoleh dr kasus atau
tersebut  disebut sebagai ‘penegasan’ atau pembentukan
‘pola’ atau ‘penjelasan’ (sbg pelajaran yg dpt diambil dari
kasus yg terjadi)
3. Tipe Studi Kasus

Kolektif (kasus
Instrumen Tunggal majemuk)
■ Peneliti memfokuskan ■ Satu isu atau persoalan juga
pada isu atau persoalan, dipilih, tetapi peneliti memilih
beragam studi kasus utk
kemudian memilih satu mengilustrasikan isu atau
kasus terbatas utk persoalan tsb
mengilustrasikan
persoalan ini
■ Biasanya peneliti memilih kasus
majemuk utk memperlihatkan
beragam perspektif ttg isu tsb
3. Tipe Studi Kasus

Intriksik
■ Fokus pada kasus itu
sendiri  karena kasus tsb
menghadirkan situasi yg
tdk biasa atau unik
4. Prosedur dalam Pelaksanaan
Riset Studi Kasus
1. Peneliti menentukan problem riset nya plg baik dipelajari dg
menggunakan pendekatan studi kasus

– Baik digunakan ketika peneliti memiliki kasus terbatas yg


dapat di identifikasi dg jelas

– Peneliti ingin menyediakan pemahaman mendalam ttg


kasus atau perbandingan dr beberapa kasus
4. Prosedur dalam Pelaksanaan
Riset Studi Kasus
2. Mengidentifikasi kasus atau beberapa kasus
– Pertama pertimbangkan tipe studi kasus yg plg menjanjikan dan
berguna
– Kasus dpt berupa tunggal atau kolektif, multi-situs atau dalam-
situs, satu kasus atau satu masalah (intrinsik, instrumental)
– Pemilihan sampling purposeful (berdasarkan perspektif ttg
masalah, proses, peristiwa yg ingin dipotret)

3. Pengumpulan data dlm riset studi kasus biasanya meluas,


mengambil beragam sumber informasi (ex: pengamatan,
wawancara, dokumen, audiovisual)
4. Prosedur dalam Pelaksanaan
Riset Studi Kasus
4. Tipe analisis dpt berupa analisis holistik (keseluruhan kasus) atau
analisis melekat (salah satu aspek dari kasus tsb)
– Deskripsi detail ttg kasus tsb muncul dimana peneliti
memperinci berbagai aspek (ex: sejarah kasus, kronologi
peristiwa, perkembangan kasus day by day)  studi kasus
laki2 bersenjata di kampus (pengamatan respon kampus thd
laki2 bersenjata selama 2 minggu stlh insiden)
– Kasus majemuk yg dipilih, format penulisan dimulai dg
menyajikan deskripsi detail ttg masing2 kasus dan tema dlm
kasus tsb (analisis dalam kasus)  analisis tematik thd semua
kasus (analisis lintas kasus) dan juga penegasan
(assertions/penafsiran ttg makna dari kasus tsb)
4. Prosedur dalam Pelaksanaan
Riset Studi Kasus
5. Tahap penafsiran akhir, peneliti melaporkan makna dari kasus
tsb
– Makna dari pembelajaran ttg persoalan dari kasus tsb
(kasus instrumental)
– Pembelajaran ttg situasi yg tidak biasa (kasus intrinsik)
5. Tantangan

1. Kasus yg terpilih mungkin memiliki ruang lingkup yg luas


atau ruang lingkup yg sempit

2. Memutuskan sistem terbatas mana yg hendak dipelajari,


mengakui bahwa beberapa sistem dpt menjadi kandidat dlm
pemilihan dan menyadari bahwa baik kasus atau masalah yg
terpilih dpt mengilustrasikan bahwa kasus tsb penting utk
dipelajari
5. Tantangan

3. Mempertimbangkan apakah akan mempelajari kasus tunggal atau


kasus majemuk
– Mempelajari satu kasus akan mendangkalkan analisis secara
keseluruhan; semakin banyak kasus yg dipelajari semakin
dangkal analisis pada setiap kasus tunggalnya (maks 4 atau 5
kasus  tdk memperhatikan generalisasi)
– Pemilihan kasus  strategi sampling purposeful yg digunakan
– Penentuan batasan dari kasus  dibatasi waktu, peristiwa,
proses, kasus yg menantang (kadang tdk ada titik awal dan
akhir dalam studi kasus  perlu membuat batasan yg jelas
untuk kasusnya)
Referensi

■ Creswell, J.W. 2013. penelitian Kualitatif dan Desain Riset :


Memilih di antara Lima Pendekatan (Edisi ke-3). Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
end

Anda mungkin juga menyukai