Anda di halaman 1dari 9

Model Penelitian

Kualitatif
A. Dyscourse Analysis
B. Studi Kasus
Dyscourse Analysis
Atau
Analisis Wacana

• Pengertian analisis : Kata analisis diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu


peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara, dan sebagainya).
• Pengertian wacana : Secara etimologi, istilah wacana berasal dari bahasa
Sansakerta wac/wak/uak yang memiliki arti ‘berkata’ atau ‘berucap’. Kemudian
kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata ‘ana’ yang berada
dibelakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna ‘membendakan’
(nominalisasi). Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai
perkataan atau urutan.
Analisis Wacana
• Pengertian analisis wacana : Analisis wacana atau discouse analysis adalah
cara yang digunakan untuk membongkar makna atau pesan komunikasi
yang terdapat dalam suatu teks baik secara tekstual maupun kontekstual.
Sehingga makna yang digali dari sebuah teks atau pesan komunikasi tidak
hanya dilihat dari teks yang sudah jelas tertulis semata lebih dari itu.
• Pengertian analisis wacana secara konseptual adalah merujuk kepada
upaya mengkaji pengaturan bahasa atas kalimat. Mengkaji satuan
kebahasaan yang lebih luas. Analisis wacana adalah studi tentang struktur
pesan dalam komunikasi
Pandangan Analisis Wacana
• Ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana:
1. Diwakili oleh kaum positivisme-empiris. Oleh penganut ini, bahasa dilihat dari
jembatan antara manusia dengan objek diluar dirinya.
2. Pandangan kedua disebut sebagai konstruktivisme. Pandangan ini banyak
dipengaruhi oleh pikiran fenomenologi. Aliran ini menolak pandangan
empirisme/positivisme yang memisahkan subjek dan objek bahasa.
3. Pandangan ketiga disebut pandangan kritis. pandangan ini ingin mengoreksi
pandangan kontruktivisme yang kurang sensitif pada proses produksi dan
reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional.
Studi Kasus
• Pengertian studi kasus : Studi Kasus berasal dari terjemahan dalam bahasa Inggris “A
Case Study” atau “Case Studies”. Kata “Kasus” diambil dari kata “Case” yang menurut
Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English diartikan sebagai: 1).
contoh kejadian sesuatu, 2). kondisi aktual dari keadaan atau situasi, dan 3). lingkungan
atau kondisi tertentu tentang orang atau sesuatu.

• Dari penjabaran definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Studi Kasus ialah suatu
serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang
suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, sekelompok orang,
lembaga, atau organisasi untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa
tersebut.
Jenis Penelitian Studi Kasus

• Studi Kasus Eksplanatori : Jenis pertama adalah studi kasus eksplanatori, yakni jenis metode studi
kasus yang digunakan oleh peneliti ketika tidak lagi bisa menemukan atau memiliki kendali atas
fenomena yang diteliti. Sehingga peneliti kemudian memiliki pertanyaan “mengapa” atau bagaimana”
fenomena tersebut tidak bisa lagi dikendalikan.

• Studi Kasus Eksploratori : Jenis kedua dari penelitian studi kasus adalah studi kasus eksploratori,
yaitu metode penelitian yang tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan “apa” dan juga “siapa”.
Data yang dikumpulkan peneliti berasal dari dua sumber, yakni dari data eksplorasi dan data
tambahan.

• Studi Kasus Deskriptif : Berikutnya adalah studi kasus deskriptif yang diterapkan dengan tujuan
menganalisis urutan peristiwa tertentu yang terjadi di masa lalu. Topik di jenis penelitian ini biasanya
mencakup bidang budaya atau disebut juga sebagai bidang sejarah.
Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus

1. Pemilihan Tema, Topik dan Kasus.

2. Pembacaan Literatur

3. Perumusan Fokus dan Masalah Penelitian

4. Pengumpulan Data

5. Penyempurnaan Data.

6. Pengolahan Data

7. Analisis Data

8. Proses Analisis Data.

9. Dialog Teoretik.

10. Triangulasi Temuan (Konfirmabilitas).


11. Simpulan Hasil Penelitian.
12. Laporan Penelitian.
Tujuan Studi Kasus

1. Menggambarkan situasi individu, sehingga dalam metode penelitian ini peneliti akan mencoba
menggambarkan secara detail tentang situasi yang dialami oleh individu yang statusnya adalah
subjek penelitian. Individu disini bisa sebagai seseorang, sebuah bisnis, sebuah organisasi, dan
lain-lain.
2. memastikan masalah utama pada suatu kasus, sehingga dapat melakukan berbagai masalah dan
menentukan masalah utama dari suatu kasus.
3. Menganalisa kasus menggunakan konsep teoritis, tentunya teori yang digunakan masih relevan
dari unit atau bidang disiplin ilmu tertentu.
4. Merekomendasikan tindakan yang bisa menyelesaikan dari suatu kasus, atau bisa dikatakan
peneliti bisa merekomendasikan solusi atas masalah yang menjadi penyebab suatu kasus.
Kelompok 7
1. Faishal shaleh 20201550070
2. Marwan faruk mahri 20201550036
3. Syafiqoh Yasmin nadilah 20201550067

Anda mungkin juga menyukai