Anda di halaman 1dari 11

KELOMPO

K 3

STUDI KASUS DALAM


PENELITIAN
1. Rizky Fadlurrahman (224110402135)

KEAGAMAAN
2. Rofi’ul Kahfi
3. Salman Faris Mujahid
4. Shabri Santosa
(224110402136)
(2241104021137)
(224110402138)
Pengertian Studi Kasus
Secara etimologi studi kasus berasal dari terjemahan dalam bahasa Inggris “a case study” atau “case
studies”. Term “case”dalam kamus Oxford Advented Learner’s Dictionary diartikan sebagai
1) “a particular situation or a situationof a particular type, in some casepeople have had to wait
several weeks for an appointment artinya situasi tertentu atau tipe
situasi tertentu pada satu kasus orang harus menunggu beberapa minggu untuk janji bertemu,
2) “actual state of affairs” keadaan sebenarnya, “
3) “a situation that relates to a particular person orthing” artinya sebuah situasi yang berhubungan
dengan orang atau benda tertentu.
Secara terminologi, menurut Johansson, studi kasus (case study) diartikan sebagai studi yang
diharapkan dapat menangkap kompleksitas suatu kasus yang telah berkembang dalam ilmu sosial.
Pengertian Penelitian
Keagamaan
Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan
prinsip prinsip umum. selain itu, penelitian juga berarti upaya pengumpulan informasi guna untuk menambah
pengetahuan.
Adapun agama secara etimologi dalam bahasa indonesia berarti sama dengan “ad-din” dalam bahasa arab,
“religion” dalam bahasa inggris. Agama dalam bahasa sansekerta berarti tidak pergi, tetap di tempat, di warisi
secara turun temurun, sedangkan kata “ad-din” memiliki arti menguasai, memudahkan, patuh, utang, dan
kebiasaan.
Penelitian keagamaan menurut Juhaya adalah penelitian hidup keagamaan, yaitu praktik prakti terhadap ajaran
agama yang dilakukan oleh manusia secara individual dan kolektif. Berdasarkan batasan tersebut penelitian hidup
keagamaan meliputi sebagai berikut :
a.Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang di dasarkan atas agama yang di anutnya.
b.Perilaku masyarakat atau komunitas, baik perilaku politik, budaya maupun yang lainnya yang mendefinisikan
dirinya sebagai penganut suatu agama.
c.Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak, perilaku, dan budaya masyarakat beragama.
Prosedur Penelitian Studi Kasus Dalam Agama
Abdullah merinci langkah-langkah penelitian studi kasus sebagai berikut ini
• Mengenali gejala awal. Gejala perlu dikenali, yang mungkin datangnya dari
konselor, guru mata pelajaran dan wali kelas yang kasusnya berkaitan
dengan keagamaan.
• Mendiskripsikan kasus. Gejala yang sudah dikenali dibuatkan deskripsi
kasusnya secara objektif, sederhana, tetapi cukup jelas.
• Deskripsi yang telah dibuat, dipelajari lebih lanjut, kemudian ditentukan
jenis masalahnya (pribadi, sosial,belajar, karier, kehidupan berkarya atau
kehidupan beragam).
• Membuat perincian kasus. Jenis masalah yang sudah dikelompokkan, lalu
dijabarkan dengan cara mengembangkan ide-ide atau konsep-konsep yang
lebih rinci, agar lebih mudah memahami permasalahannya secara cermat.
• Memperkirakan sebab. Perkiraan kemungkinan sumber penyebab, akan
membantu kita dalam menjelajahi jenis informasi yang dikumpulkan.
• Memberikan bantuan. Bantuan konseling atau bantuan terapi diberikan
dengan menggunakan pendekatan yang lebih sesuai jenis masalah.
• Kegiatan evaluasi. Evaluasi sangat penting dilakukan untuk menilai
seberapa jauh keefektifan penerapan teorikonseling dalam mengatasi kasus
yang dialami oleh siswa.
• Tindak lanjut (follow up). Tindak lanjut adalah langkah yang akan diambil,
apabila dalam penanganan kasus, masih belum tercapai hasil yang maksimal
dan belum mengalami perubahan yang berarti. Langkah tindak lanjut
dilakukan oleh peneliti dan konselor, jika tidak mampu ditangani masalah
siswa yang memiliki rentetan dan komplikasi dengan masalah lainnya,
maka dilimpahkan kepada tenaga ahli yang kompoten.
Cara Mengumpulkan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian
karena mendapatkan data ialah tujuan utama dari penelitian. Tanpa mengetahui
Teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Data tersebut berfungsi untuk
membangun gambaran dan menginterpretasi kasus secara mendalam. Jika merujuk
pada pandangan Yin, ada enam bentuk pengumpulan data dalam studi kasus. Di
antaranya Yaitu:
• Dokumentasi yang terdiri dari surat, memorandum, • wawancara biasanya bertipe open-ended.
agenda, laporan-laporan suatu peristiwa, proposal,
hasil penelitian,hasil evaluasi, kliping, artikel. • Observasi langsung

• Rekaman arsip yang terdiri dari rekaman layanan, • Perangkat fisik atau kultural yaitu
peta, data survei, daftar nama, rekamanrekaman teknologi, alat atau instrumen, pekerjaan
pribadi seperti buku harian. seni.
Sementara Creswell menampilkan pengumpulan data melalui matriks sumber informasi
untuk pembacanya. Matriksini mengandung empat tipe data yaitu:

a.observasi, termasuk didalamnya observasi sebagai partisipan atau


observasi langsung.
b. wawancara, ini dapat dilakukan dengan wawancara terbuka
menggunakan catatan atau dengan auditape atau intrerview terstruktur
dengan rumusan pertanyaan yang telah diturunkan dari topik kasus yang
dikaji.
c. dokumen, mengumpulkan bukti-bukti dokument dari kasus yang
diteliti, memiliki catatan harian selama melakukan riset.
materi audio-visual, data dari video, foto, atau surel

Menurut peneliti pengumpulan data tersebut umum dan lazim digunakan dalam penelitian
kualitatif.
Cara Melaporkan Hasil
Penelitian
Dalam melaporkan hasil penelitian dalam metode studi kasus,terdapat berberapa langkah-
langkah yang harus dilakukan yaitu:

Dalam melaporkan hasil penelitian dalam metode studi


kasus,terdapat berberapa langkah-langkah yang harus dilakukan
yaitu:
• Pendahuluan: Menjelaskan latar belakang studi kasus, tujuan
penelitian, dan pertanyaan penelitian.
• Metode: Menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam studi
kasus, termasuk pemilihan subjek, pengumpulan data, dan
analisis data.
• Deskripsi Kasus: Memberikan gambaran yang rinci tentang
kasus yang diteliti, termasuk konteks, karakteristik, dan
kronologi peristiwa.
• Analisis dan Interpretasi: Menganalisis data dan menyajikan
temuan utama, menjelaskan implikasinya, dan
menghubungkannya kembali ke pertanyaan penelitian.
• Diskusi: Menyimpulkan temuan-temuan utama, mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan studi, serta mempertimbangkan
implikasi praktis dan teoritis.
• Kesimpulan: Merangkum temuan utama, memberikan
rekomendasi, dan menyoroti kontribusi penelitian terhadap
bidang studi yang relevan.
Kesimpulan
Secara terminologi, menurut Johansson, studi kasus diartikan sebagai studi yang diharapkan dapat
menangkap kompleksitas suatu kasus yang telah berkembang dalam ilmu sosial. Definisi hampir
senada juga disampaikan oleh Rowley. Fox-Wolfgramm menerangkan studi kasus dengan cukup
simpel, yaitu metode penelitian yang didasarkan pada penyelidikan kualitatif dan pengumpulan
penelitian tidak terstruktur dalam disiplin ilmu sosial yang muncul sejak 1930-an.
Definisi lain mengenai metode studi kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan
secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada
tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk memperoleh pengetahuan
mendalam tentang peristiwa tersebut. Berdasarkan batasan tersebut penelitian hidup keagamaan
meliputi sebagai berikut : d.Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang di
dasarkan atas agama yang di anutnya.
e.Perilaku masyarakat atau komunitas, baik perilaku politik, budaya maupun yang lainnya yang
mendefinisikan dirinya sebagai penganut suatu agama.
Terimakasih
Tidak ada kata kata terima kasih ya thank’s udah itu aja sekian >_<

Anda mungkin juga menyukai