NIM : 210810101012 Mata Kuliah : Metodologi Penelitian-B
TUGAS 1
Macam- Macam Metode Kualitatif
1. Etnografi Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan dan cara hidup. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu persatu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok. Etnografi sama dengan penelitian budaya. Berdasarkan studi literatur, penelitian etnografi memiliki kekhasan sebagai berikut: Fokus pada budaya atau aspek budaya. Pengambilan data dilakukan dalam lingkungan alamiah. Peneliti adalah instrumen pengumpulan data yang utama Perspektif emik dan etik. Terdapat ciri-ciri dari etnografi yaitu : Observatory participant-sebagai teknik pengumpulan data. Observasi partisipasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara dekat dengan sekelompok orang/budaya/masyarakat beserta kebiasaan mereka dengan cara melibatkan diri secara intensif kepada budaya tersebut dalam waktu yang panjang, untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kebiasaan dan budaya orang tersebut Field Note memegang peranan penting. Field Note adalah catatan tertulis tentang apa yang di dengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Jangka waktu penelitian yang relatif lama, berada dalam setting tertentu. Wawancara yang mendalam dan tak struktur serta mengikutsertakan peneliti. Contoh-contoh studi etnografi: Penelitian tentang perilaku seksual etnis tertentu di Papua. Penelitian tentang penanaman disiplin dalam sistem pendidikan yang diasramakan. Penelitian tentang kegiatan para pengikut sekte atau aliran agama tertentu 2. Fenomenologis Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Penelitian fenomenologi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Fokus pada sesuatu yang nampak, kembali kepada yang sebenarnya (esensi), Fenomenologi tertarik dengan keseluruhan, dengan mengamati esentitas dari berbagai perspektif sampai didapat pandangan yang esensi dari pengalaman atau fenomena yang diamati, Fenomenologi mencari makna dan hakikat dari apa yang terlihat, Makna ini yang pada akhirnya membawa kepada ide, konsep, penilaian, dan pemahaman yang hakiki, Fenomenologi mendeskripsikan pengalaman, bukan menjelaskan atau menganalisisnya, Fenomenologi berakar pada pertanyaan-pertanyaan yang langsung berhubungan dengan makna dari fenomena yang diamati, Integrasi dari sebuah subjek dan objek, Data yang diperoleh (melalui berfikir, intuisi, refleksi, dan penilaian) menjadi buktibukti utama dalam penelitian ilmiah. Salah satu poin penting yang menjadi kelebihan atau tipe dari studi fenomenologis adalah pengalaman yang tersembunyi di dalam aspek filosofis dan psikologis individu dapat terungkap melalui narasi sehingga peneliti dan pembaca seolah dapat mengerti pengalaman hidup yang dialami oleh subjek penelitian. Selain itu penelitian fenomenologi memiliki tujuan yaitu guna menginterpretasikan serta menjelaskan pengalaman-pengalaman yang dialami seseorang dalam kehidupan ini, termasuk pengalaman saat interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Terdapat beberapa tahapan harus yang dilalui ketika melakukan penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu bracketing, intuiting, analyzing, dan describing. Bracketing “ proses mengidentifikasi dan menahan setiap keyakinan serta pendapat yang sebelumnya telah terbentuk yang mungkin saja ada dan mengenai fenomena atau gejala yang sedang diteliti. Intuiting “ proses yang terjadi ketika peneliti bersikap terbuka terhadap makna yang terkait dengan fenomena oleh mereka yang pernah mengalaminya sehingga menghasilkan pemahaman umum mengenai fenomena yang sedang diteliti. Analyzing “ proses yang melibatkan proses lainnya yang meliputi coding, kategorisasi dan memahami arti dari fenomena tersebut. Describing “ pada tahapan ini, peneliti menjadi mengerti, memahami, dan mendefinisikan fenomena yang ingin diteliti atau dikaji. Tujuannya adalah mengkomunikasikan dan menawarkan perbedaan, atau deskripsi kritis dalam bentuk tertulis atau verbal. 3. Studi kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasana terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertaka berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Biasanya, peristiwa yang dipilih yang selanjutnya disebut kasus adalah hal yang aktual (real life events), yang sedang berlangsung, bukan sesuatu yang sudah lewat Adapun langkah-langkah dalam penelitian studi kasus antara lain: a) Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, liingkungan, program, proses, dan masyarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber-sumber yang tersedia. b) Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalam penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. c) Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi mrupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan. d) Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada. e) Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke alam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompok. Beberapa contoh judul penelitian menggunakan penelitian studi kasus sebagai berikut: Dampak positif dan negatif sosial media terhadap pendidikan akhlak anak (studi kasus di smp negeri 1 kelas viii Maospati) Pendidikan Ramah Anak (Studi Kasus SDIT Nur Hidayah Surakarta) Persepsi mahasiswa dalam penerapan e-learning sebagai Aplikasi peningkatan kualitas pendidikan (Studi kasus pada Universitas Jember) 4. Grounded research Penelitian grounded theory merupakan jenis penelitian kualitatif yang berupaya menyimpulkan suatu teori dengan menggunakan tahap-tahap pengumpulan data dan saling menghubungkan antara kategori data. Dengan kata lain, peneliti membandingkan satu komponen dari data dengan komponen lainnya dari data tersebut untuk menentukan persamaan dan perbedaannya. Tujuan penelitian grounde theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Inti dari penelitian grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat dengan konteks peristiwa yang dipelajari. Pendekatan grounded theory memungkinkan peneliti melakukan riset prosessual, yaitu riset yang berfokus pada “rangkaian peristiwa, tindakan, dan aktivitas individual maupun kolektif yang berkembang dari waktu ke waktu dalam konteks tertentu. Pada umumnya, tujuan grounded theory adalah membangun teori baru, walaupun sering juga digunakan untuk memperluas atau memodifikasi teori yang ada. Ada 4 langkah dalam penelitian grounded theory, yakni: Konsep diturunkan dari wawancara, observasi, dan refleksi Data diatur ke dalam kategori yang mewakili tema Saat teori berkembang, mereka dibandingkan satu sama lain dan dua atau lebih lebih teori yang diidentifikasi Langkah terakhir melibatkan konstruksi pernyataan hipotesis penelitian atau peta konsep Beberapa contoh judul penelitian yang menggunakan metode grounded theory adalah: Analisis Preferensi Konsumen terhadap Makanan Cepat Saji di Kota Bekasi Menggali Teori Tentang Bagaimana Ibu Rumah Tangga Menjalankan Routine Harian Mereka di Rumah Mendeskripsikan Teori Tentang Cara Remaja Berekspresi Diri Melalui Media Sosial Membangun Teori Tentang Bagaimana Karyawan Bekerja di Luar Jam Kerja untuk Mencapai Kepuasan Kerja Pengembangan Teori Tentang Bagaimana Keluarga Meningkatkan Hubungan Mereka Melalui Aktivitas Keluarga 5. Studi kritikal Studi kritikal merujuk kepada pendekatan analitikal yang mendalam terhadap sesuatu topik, idea, atau teks. Ia melibatkan penilaian yang teliti, analisis kritikal, dan pemikiran yang mendalam untuk memahami isu-isu yang kompleks dan beragam. Studi kritikal sering digunakan dalam bidang-bidang seperti sains sosial, sastera, filsafat, dan banyak lagi untuk menyiasat, memahami, dan menilai argumen, teori, atau fenomena dengan lebih mendalam. Perbedaan dari Macam- Macam Metode Penelitian 1. Fokus Etnografi : Mendeskripsikan dan menginterpretasikan kultur dan grup sosial Fenomenologi : Menganalisa pemahaman intisari pengalaman pada sebuah fenomena Studi Kasus : Membangun analisa secara mendalam atas kasus tunggal Grounded Research : Membangun teori berdasar data empiris Studi Kritikal : 2. Pengumpulan Data Etnografi : Pengamatan dan interview dengan waktu yang relatif panjang (contoh: 6-12 bulan) Fenomenologi : Interview Secara Mendalam Sampai dengan 10 Informan Yang Sesuai Studi Kasus : Multi-sumber dokumen, arsip, interview, observasi, dan benda-benda fisik Grounded Research : Interview secara mendalam 20-30 informan yang sesuai dan terkategori dengan teori detail Studi Kritikal : Macam-Macam Metode Kuantitatif 1. Deskriptif Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena, penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya 2. Survey Metode survei merupakan metode penelitian yang menggunakan angket (kuesioner) sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data di lapangan, metode survei ini merupakan metode yang paling sering dipakai karena desain penelitian yang dilakukan bersifat sederhana namun, temuan penelitian survei ini cenderung hasilnya bersifat superficial (dangkal), karena sering dilakukan secara asal jadi, meskipun dalam teknik analisisnya datanya digunakan statistik yang rumit. Penelitian survey diarahkan untuk mengetahui dan mempelajari data dari sampel yang diambil dari populasi, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, serta hubungan-hubungan antar variabel, penelitian survey dapat dilakukan pada populasi besar maupun kecil. Penelitian ini mencakup penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, kuesioner merupakan lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku, dalam pelaksanaan survei, kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti. Beberapa contoh tema penelitian dengan menggunakan metode survei diantaranya : Survei tentang alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai di semua perguruan tinggi negeri, Survei tentang kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan di Bank XY, Analisis terhadap potensi penerimaan calon konsumen terhadap produk baru yang akan diluncurkan, Jajak pendapat masyarakat terhadap metode baru dalam hal penetapan pajak pembangunan I. 3. Ex Post Facto Metode Ex Post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti, adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variabel tertentu mengakibatkan variabel tertentu. Penelitian ex post facto diarahkan untuk mempelajari peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke masa lalu untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya peristiwa tersebut 4. Komparatif Metode komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti, penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrumen, hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variabel yang diteliti. Penelitian komparatif adalah penelitian yang tujuannya adalah mencari jawaban mendasar mengenai sebab dan akibat, yang caranya adalah dengan menganalisis berbagai faktor penyebab terjadi atau munculnya fenomena tertentu. Beberapa contoh judul penelitian komparatif yang dapat dibuat: Perbedaan Dampak COVID-19 pada Usaha yang Dirintis Sebelum Tahun 2020 dengan Sesudah 2020. Studi Komparatif Perbandingan Kinerja Karyawan yang Bekerja Sesuai Jurusan Kuliah dengan yang Tidak Sesuai Jurusan Kuliah pada Perusahaan X. Perbandingan Pemahaman Materi Antara Siswa Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID-19. 5. Korelasional Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti, penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Singkatnya penelitian korelasional merupakan penelitian yang berusaha menafsirkan hubungan antarvariabel. Penelitian korelasional memiliki tujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang memiliki hubungan dengan variabel lainnya, apakah ada perubahan pada suatu variabel tertentu atau tidak, dan apakah variabel tersebut menciptakan perubahan pada variabel lainnya. Contohnya adalah mengukur kaitan hubungan antara kecerdasan dengan usia, kreativitas dengan motivasi, dan sebagainya. Contoh lainnya misal penelitian dapat mengungkapkan hubungan statistik antara seseorang dengan berpenghasilan tinggi dan kepindahan. Artinya makin banyak penghasilan seseorang, maka makin besar juga kemungkinan pindah atau tidaknya orang tersebut. 6. Action Research Action Research (penelitian tindakan) adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk memahami, memperbaiki, dan mengembangkan tindakan atau praktik dalam konteks nyata. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu masalah atau tantangan yang ada dalam situasi atau lingkungan tertentu, serta merancang tindakan yang dapat mengatasi masalah tersebut. Action research melibatkan siklus berkelanjutan yang terdiri dari empat tahap utama: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas dapat meningkat. Sebagai contoh: Jika memiliki Research Question “Bagaimana Pedagogi Pembelajaran Online paling efektif?” maka berdasarkan studi pustaka berbagai teori dan penelitian sebelumnya itu terdapat beberapa rekomendasi Aktivitas yang harus di lakukan, misal: presentasi hanya 20 menit, memanggil nama dan bertanya ke mahasiswa, menampilkan video, selalu ada quiz. Nah jika memilih Metode Penelitian Tindakan (Action Research) maka saya harus menguji-coba keempat rekomendasi aktivitas tadi ke dalam kelas sebenarnya sehingga dapat dianalisis apakah studi tersebut masih relevan atau tidak ssehingga hasilnya dapatt digunakan sebagai hasil peneliitian.
Penelitian Kualitatif Dapat Dipahami Sebagai Metode Penelitian Yang Menggunakan Data Deskriptif Berupa Bahasa Tertulis Atau Lisan Dari Orang Dan Pelaku Yang Dapat Diamati
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita