Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Metode penelitian adalah sebuah ilmu yang mempelajari cara atau teknik dalam
melakukan penelitian baik berupa penelitian akademis maupun penelitian umum. Secara
garis besar metode penelitian populer terbagi menjadi dua macam, penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Metode penelitian kualitatif bersikap mencari hakikat dan banyak
digunakan dalam penelitian dalam ranah sosial, budaya, dan masyarakat.
Kedua metode penelitian diatas membutuhkan data sebagai acuan bahan
penelitiannya. Peneliti diharuskan mencari data se-objektif mungkin kemudian
mengolah data tersebut hingga diperoleh kesimpulan dari peneliannya tersebut. Data
merupakan bahan penetian bagi penelitian kuantitatif dan merupakan inti bagi penelitian
kualitatif. Data yang telah di dapatkan oleh peneliti kemudian dianalisis oleh peneliti
untuk mendapatkan hasil penelitian.
Oleh karena itu materi tentang analisis data harus benar-benar dipahami oleh
peneliti. Peneliti harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan analisis data sesuai
dengan metode penelitian yang ditentukannya. Maka dalam materi pembahasan dibawah
ini, penulis berusaha menjelaskan beberapa cara atau teknik analisis data dalam suatu
penelitian ilmiah. Kemudian penulis memfokuskan materi dalam pembahasan analisis
metode penelitian kualitatif agar pembahasan tidak terlalu meluas dan panjang lebar.

B.     Tujuan Pembahasan


Tujuan dari pembahasan ini adalah menjelaskan cara atau analisis data dalam
penelitian kualitatif secara tuntas. Penulis berusaha menyajiakan penjelasan sederhana
sehingga mudah dipahami, dan dapat diterapkan dalam penelitian ilmiyah yang akan
dilakukan oleh peneliti.
Penyusun berusaha menjelaskan secara panjang lebar tata cara melakuakan analisis
penelitian kualitatif, dengan buku yang berisi penjelasan metode kualitatif untuk
dijadiakan sumber referensi.
C.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan penulis bahas pada makalah ini yaitu apa yang
dimaksud dengan analisis data pada penelitian kualitatif ? dan penulis juga akan
membahas apa saja metode analisis data pada penelitian kualitatif ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Analisis Data


Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data terbagi atas dua
yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif, hal ini dikarenakan jenis data yang berbeda,
proses pencarian dan pengolahan data yang berbeda, serta perbedaan hasil yang di
inginkandari dua jenis motode penelitian tersebut.
Pada penelitan kuantitatif peneliti berusaha semaksimal mungkin mendapat hasil
berupa produk sedangkan pada penelitian kualitatif peneliti lebih focus pada proses dan
analisis data agar data tersebut dapat disajikan dan kesimpulan dapat diambil. Pada
penelitian kualitatif peneliti merupakan instrument inti karena ialah yang mengumpulkan
seluruh data yang dibutuhkan serta mengolahnya menjadi sebuah kesimpulan. Oleh
karena itu, mulai dari proses pengumpulan data hingga penarikan kesimpulan dalam
penelitian kualitatif ini adalah kunci dari metode ini.
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif sering dilakukan pada tahap
pengumpulan data. Bahkan terkadang peneliti perlu melakukan analisis data pada setiap
data yang ditemukannya dan menarik kesimpulan sementara atas data tersebut.

B.    Teknik Analisis Data Kualitatif


Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang
tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif dapat di pilah menjadi tiga
jenis :
1. Hasil pengamatan: uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah
laku yang diamati dilapangan.
2. Hasil pembicaraan: kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang
pengalaman, sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka dalam kesempatan
wawancara mendalam.
3. Bahan tertulis: petikan atau kesuluruhan dokumen, surat menyurat, rekaman,
dan kasus sejarah.
Analisis data dalam penelitian kualitatif mengharuskan peneliti bersifat cermat dan
tekun. Peneliti harus focus pada tujuan penelitian dan pengumpulan data yang di
butuhkan. Kemudian barulah peneliti masuk ke tahap selanjutnya dalam penelitian yaitu
analisis data. Peneliti dengan metode ini lebih banyak melakukan pendekatan dan
perkenalan kepada subjek penelitiannya, sehingga lebih banyak membutuhkan waktu
untuk melakukan pertemuan-pertemuan dengan subjek penelitian.
Dasar dari penelitian kualitatif terdiri dari empat metode pokok berdasarkan cara
pencarian datanya yaitu:
1. Observasi
2. Analisis teks dan dokumen
3. Wawancara
4. Transkrip rekaman
Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa “The most serious and central
difficulty in the use of qualitative data is that methods of analysis are not well
formulate”. Dalam penelitian kualitatif tidak ada formula yang pasti untuk menganalisis
data seperti formula yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Teknik analisis data
dalam penelitian kualitatif didasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa
bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif di antaranya adalah biografi,
fenomenologi, grounded theory, etnografi, dan studi kasus.
1. Biografi
Studi biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang
terakumulasi dari waktu ke waktu, yang tidak hanya menjelaskan apa saja yang
telah dialami, tetapi juga situasi “setting” di mana kejadian dan pengalaman
berlangsung. Tujuan studi ini adalah mengungkap turning point moment atau
epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah
hidup seseorang. Langkah - langkah analisis data pada studi adalah sebagai berikut :
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden
(informan), seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman.
b. Tahap tersebut, yang berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia,
ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan,
dan pekerjaan. Membaca keseluruhan kisah kemudian mereduksi dan
memberi kode.
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d. Selanjutnya, peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna dari kisah yang
dipaparkan, serta mencari temuan penting dari kisah tersebut.
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi
sosial dalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah,
kemudian memberi inter- pretasi pada pengalaman hidup individu.
f. Kemudian, riwayat hidup responden ditulis dengan ber- bentuk narasi yang
berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan
dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.
2. Fenomenologi
Studi fenomenologi bertujuan untuk memperoleh struktur dan makna yang
dipahami oleh informan atas feno- mena yang tampak atau dialami, yang muncul
dalam kehi- dupan informan. Peneliti yang menggunakan pendekatan fenomenologi
umumnya ingin mengetahui pengalaman masyarakat yang sedang diteliti,
bagaimana ia “menerjemahkan” pengalaman masyarakat tersebut dalam studinya.
Langkah - langkah analisis data pada studi fenomenologi adalah sebagai berikut :
a. Peneliti memulai dengan semua data atau gambaran menyeluruh tentang
fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan kemudian membuat catatan pinggir
mengenai data yang dianggap penting dan melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan temuan pernyataan yang dialami oleh
informan dengan melakukan analisis secara horisontal, yaitu setiap
pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki arti yang sama.
Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan
maupun pernyataan yang bersifat ulangan atau tumpang tindih dihilangkan,
sehingga yang tersisa hanya horison (arti tekstual dan unsur pembentuk
atau penyusun dari fenomena yang tidak mengalami penyimpangan).
d. Temuan dari pernyataan tersebut kemudian dikumpulkan dalam unit makna
lalu ditulis gambaran tentang bagaima- na pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya, peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari
temuan tersebut sehingga menemu- kan esensi dari fenomena tersebut.
Kemudian mengem- bangkan textual description (dekripsi mengenai
fenomena yang terjadi pada informan dan structural description (uraian
yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara nara- tif mengenai esensi
dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman informan
mengenai fenomena tersebut.
g. Membuat laporan yang berupa uraian pengalaman setiap informan. Setelah
itu, menuliskan gabungan dari gambaran tersebut.
3. Grounded Theory
Menurut Barney Glaser dan Anselm Strauss (2012), sebuah teori harus
dibangun beralaskan (grounded) pada data, “… the discovery of theory from
data which we call Grounded theory”. Grounded theory merujuk pada teori
yang dibangun secara induktif dari beberapa situasi yang berkaitan. Proses studi
ini dimulai dari formulasi, pengujian, dan pengembangan ulang hipotesis
selama penyusunan teori. Grounded theory adalah suatu pendekatan yang lebih
induktif yang lebih banyak deskripsi dan interpretasi dari suatu interaksi sosial
subjek penelitian (Green, 1998). Langkah analisis data pada studi grounded
theory adalah sebagai berikut :
a. Mengorganisir data.
b. Membaca keseluruhan data dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membuat kategori informasi tentang peristiwa yang
dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki
kondisi-kondisi yang menyebabkannya, meng- identifikasi setiap kondisi-
kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan
mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding.
f. Selanjutnya, peneliti dapat mengembangkan dan meng- gambarkan suatu
acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi
yang mempengaruhi suatu peristiwa tertentu yang diteliti.
4. Etnografi
Secara harfiah, “etnografi” berarti tulisan atau deskripsi tentang budaya
suatu suku bangsa atas hasil penelitian lapangan (field work) selama sekian
bulan atau sekian tahun terkait pola perilaku, kepercayaan, nilai ataupun bahasa
yang digunakan suku bangsa tersebut. Studi etnografi menempatkan peneliti
sebagai instrumen dengan teknik observasi partisipatif. Peneliti etnografi harus
membuat hubungan yang sangat dekat dengan informan agar dapat merasakan
bagaimana perasaan orang-orang yang berada dalam objek (budaya) komunitas
yang diteliti. Langkah analisis data pada studi etnografi adalah sebagai berikut :
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi dalam bentuk tabel, gambar, atau uraian.
Dalam penelitian/studi etnografi ada 4 (empat) jenis analisis, yaitu:
analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema
budaya terkait dengan masalah kesehatan.
5. Studi Kasus
Studi kasus merupakan studi eksplorasi secara intensif, mendalam dan
terperinci terhadap suatu individu, lembaga, gejala atau fenomena tertentu dengan
lingkup, daerah atau subjek yang sempit guna memperoleh deskripsi yang utuh dan
mendalam. Bahan studi kasus dapat diperoleh dari laporan observasi, catatan
pribadi (diary), biografi, keterangan dari pihak lain yang mengetahui banyak
tentang individu atau fenomena yang diteliti. Langkah analisis data pada studi kasus
adalah sebagai berikut :
a. Mengorganisir data.
b. Membaca keseluruhan data dan memberi kode.
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e. Selanjutnya, peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan
generalisasi natural dari kasus, baik untuk peneliti maupun untuk
penerapannya pada kasus yang lain.
f. Menyajikannya secara naratif.

C. Proses Analisa Data Penelitian Kualitatif


1. Analisis Model Miles dan Huberman
Menurut Miles dan Huberman analisis data model ini dilakukan selama proses
pengumpulan data di lapangan dan setelah semua data terkumpul dengan teknik
analisis model interaktif. Analisa data berlangsung bersama - sama dengan proses
pengumpulan data dengan alur tahapan sebagai berikut :
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah memilih data yang paling penting dari data yang tidak
terlalu penting. Dalam proses pengumpulan data tentu peneliti akan
mengumpulkan seluruh data yang berkaitan dengan subjek penelitiannya
tersebut. Namun dari seluruh data yang terkumpul peneliti harus memilih lagi
data mana yang paling relevan dengan subjek penelitiannya. Proses inilah yang
dikenal sebagai reduksi data. Peneliti harus melakukan reduksi data agar
penulis dapat focus mencari kesimpulan dari penelitiannya tersebut.
Reduksi data bisa dilakukan sejak pemulaan pengumpulan data. Semua
data pada tiap harinya dapat di reduksi sehingga didapatkan data yang sesuai
dengan masalah penelitian. Kemudian diakhir pengumpulan data pun peneliti
melakukan reduksi data dari awal hingga akhir. Peneliti menyaring kembali
seluruh data dan mereduksinya sehingga didapatkan intisari dari penemuan-
penemuan di lapangan.
Proses reduksi data meliputi beberapa teknik yaitu:
1) Coding
Coding atau pengkodean adalah sebuah proses pemberian kode
bagi kata-kata serta frase yang bertujuan mendeskripsikan dan
mengidentifikasi makna dan pola data. Proses ini bertujuan
merefleksikan makna, menghubungkan sehingga peneliti dapat lebih
mudah menyimpulkan sesuatu dari data yang di kodekan.
2) Identifikasi tema
Setiap data temuan yang di dapatkan dari lapangan dapat
digolongkan kedalam tema-tema. Identifikasi tema dapat dilakukan
sejak penelitian teori yang digunakan hingga penelitian lapangan.
Identifikasi tema dilakukan juga agar memudahkan peneliti
mengambil kesimpulan.
3) Review tema
Review tema dimaksudkan untuk melihat kembali tema-tema
yang telah ditentukan. Apabila diperlukan adanya penyesuaian maka
peneliti bisa menyesuaikan kembali tema-tema tersebut
4) Klasifikasi data
Klasifikasi data dimaksudkan bagi data-data kecil. Data-data
kecil yang didapatkan oleh peneliti diklasifikasikan menjadi kategori-
kategori yang kemudian dicari hubungan antar satu kategori dengan
kategori lainnya.
5) Meringkas data
Meringkas data dilakukan apabila data yang dikumpulkan dirasa
terlalu besar oleh peneliti. Maka peneliti boleh meringkas data-data
tersebut agar tidak terlalu panjang. Teknik ini digunakan pada saat
penelitian lapangan baik setiap ditemukan data maupun ketika akhir
penelitian.
b. Display Data / Penyajian Data
Proses penyajian data adalah salah satu proses penting dalam penelitian
kualitatif. Seluruh proses penelitian tertumpu pada penyajian data. Semua data
yang diperoleh oleh peneliti kemudian disajikan dalam bentuk kata-kata dalam
kalimat. Penyajian data dapat dilakukan dengan beberapa teknik sesuai dengan
data yang didapat dari lapangan. Diantara teknik tersebut yaitu :
1) Transkrip Wawancara
Transkrip data adalah mengubah data suara menjadi data tertulis. Atau
secara sederhana adalah menulis hasil wawancara baik yang wawancara
secara mendalam maupun kuisioner dan lain sebagainya. Proses ini
dimaksud agar data wawancara dapat disajikan oleh peneliti dalam hasil
penelitiannya. Peneliti juga harus mengurai hasil wawancara yang bersifat
percakapan (bahsa lisan) menjadi sebuah data yang deskriptif (bahasa
tulisan).
2) Deskripsi Data
Deskripsi data adalah penyajian data dengan penjelasan yang bersifat
menggambarkan hakikat kenyataan dilapangan. Penelitian dengan metode
kualitatif pada asalnya memang bersifat deskriptif sehinga deskripsi data
dalam penyajian data merupakan inti dari penelitian metode ini.
3) Analisis Naratif
Analisis yang dimaksud adalah proses penyampaian data yang berupa
cerita, atau penyatuan potongan-potongan data menjadi sebuah kronologi
yang tersusun secara rapi.
4) Analisis Biografi
Analisis biografi adalah penyajian data yang berupa biografi subjek
penelitian. Analisis ini memungkinkan pembaca hasil penelitian
mengetahui latar belakang subjek penelitiannya, baik orang yang
diwawancara maupun orang-orang yang menjadi sumber data lainnya.
5) Hermeneustics
Ilmu hermenetik pada asalnya adalah ilmu yang digunakan dalam
memahami bible (kitab suci Kristen). Namun dewasa ini metode ini
digunakan secara meluas. Ilmu hermenetik dimaksudkan untuk mencari
makna dari data yang berupa teks. Pada penelitian kualitatif hermenetiks
juga digunakan sebagai pendekatan metode memahami makna pada data
yang berupa kata-kata.
6) Semiotics
Semiotik adalah pendalaman makna pada data yang berupa tanda-
tanda dan simbol-simbol yang telah disepakati dan digunakan di
masyarakat atau lingkungan tempat subjek penelitian itu berada.
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan adalah analisis terakhir yang dilakukan oleh peneliti
di akhir penelitiannya. Kesimpulan baru bisa diperoleh ketika seluruh data telah
terkumpul dan semua proses analisis data baik reduksi maupun penyajian data
sudah dilakukan. Maka ketika itu barulah peneliti bisa menarik kesimpulan dari
seluruh penelitiannya tersebut.
Penarikan kesimpulan dilakuakan dengan cara mereview kembali seluruh
data dan mereview hasil analisis data yang lainnya. Dalam proses penarikan
kesimpulan ini peneliti dapat melahirkan teori baru, atau memperkuat teori
yang telah ada atau menyempurnakannya. Penelitian dengan metode kualitatif
lebih mengutamakan proses daripada hasil sehingga peneliti harus lebih banyak
konsentrasi dalam menginterpretasikan data pada penyajian data. Setidaknya
ada dua metode yang dapat digunakan dalam mencari kesimpulan penelitian,
yaitu :
a. Analisis komperatif, maksudnya adalah membandingkan hasil
penelitiannya dengan penelitian lain atau membandingkan antar data yang
sudah ada satu dengan lainnya.
b. Analisis relation, maksudnya adalah mencari hubungan antar data satu
dengan lainnya.
D. Model Analisis Spradley
Dari pengalaman melakukan penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis
data yang dikenalkan oleh Spradley (1980), dan Glaser dan Strauss (1967) bisa dipakai
sebagai pedoman. Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif bisa
mengembangkannya sendiri, secara garis besar model analisis itu diuraikan sebagai
berikut :
1. Analisis Domain (Domain analysis).
Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh
gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah
dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh
domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti
belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya
hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa
pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil
pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk
dibuat catatan pinggir.
2. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis).
Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain
tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai
dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari
sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga
tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti
bisa memahami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan
bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam.
3. Analisis Komponensial (Componential Analysis).
Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang
diperoleh. Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat
kategorisasi yang relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan
untuk mengelompokkan dan merinci anggota sesuatu ranah, juga memahami
karakteristik tertentu yang berasosiasi. Dengan mengetahui warga suatu ranah,
memahami kesamaan dan hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu
ranah, dapat diperoleh pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai
pokok permasalahan.
4. Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes).
Analisis Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala-gejala yang
khas dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak
tema, fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain.
Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat
pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang
holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang
dominan. Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah :
a. Membaca secara cermat keseluruhan catatan penting,
b. Memberikan kode pada topik-topik penting,
c. Menyusun tipologi,
d. Membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian.
Berdasarkan seluruh analisis, peneliti melakukan rekonstruksi dalam bentuk
deskripsi, narasi dan argumentasi. Sekali lagi di sini diperlukan kepekaan,
kecerdasan, kejelian, dan kepakaran peneliti untuk bisa menarik kesimpulan secara
umum sesuai sasaran penelitian.

C. Keabsahan Data
Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk
menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak
ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan
penelitian kualitatif. Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian
yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data
yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility,
transferability, dependability, dan confirmability. Agar data dalam penelitian kualitatif
dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan
data. Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan.
1. Credibility
Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian
yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan
sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.
a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas/
kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti
kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan
sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.
Perpanjangan pengamatan berarti hubungan antara peneliti dengan sumber
akan semakin terjalin, semakin akrab, semakin terbuka, saling timbul
kepercayaan, sehingga informasi yang diperoleh semakin banyak dan
lengkap. Perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh.
Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak,
ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data
yang telah diperoleh sudah dapat dipertanggungjawabkan/benar berarti
kredibel, maka perpanjangan pengamatan perlu diakhiri.
b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian
Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara berkelanjutan maka
kepastian data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam
dengan baik, sistematis. Meningkatkan kecermatan merupakan salah satu
cara mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan,
dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum. Untuk meningkatkan
ketekunan peneliti dapat dilakukan dengan cara membaca berbagai
referensi, buku, hasil penelitian terdahulu, dan dokumen-dokumen terkait
dengan membandingkan hasil penelitian yang telah diperoleh. Dengan cara
demikian, maka peneliti akan semakin cermat dalam membuat laporan
yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan smakin berkualitas.
c. Triangulasi Wiliam
Wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu
1) Triangulasi Sumber, Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan
suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check)
dengan tiga sumber data
2) Triangulasi Teknik. Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara,
observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data
tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan
diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk
memastikan data mana yang dianggap benar
3) Triangulasi Waktu. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara
di pagi hari pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data
lebih valid sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan
dengan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan
data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
sampai ditemukan kepastian datanya
d. Analisis Kasus Negatif
Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang
berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila
tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti
masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang
ditemukan, maka peneliti mungkin akan mengubah temuannya
e. Menggunakan Bahan Referensi
Yang dimaksud referensi adalah pendukung untuk membuktikan data
yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya
data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto- 74 foto atau
dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya
f. Mengadakan Membercheck
Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data
yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi
tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan
digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud
sumber data atau informan
2. Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya
hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Pertanyaan yang
berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat diterapkan/dipakai
dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat bergantung pada si
pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam konteks yang
berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Dependability
Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain
beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama.
Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila
penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama
akan memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian dependability dilakukan
dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dengan
cara auditor yang independen atau pembimbing yang independen mengaudit
keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan masalah,
terjun ke lapangan, memilih sumber data, melaksanakan analisis data,
melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil
pengamatan.
4. Confirmability
Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji confirmability
penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah
disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability
berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah
dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian
yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
confirmability. Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda
antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya
pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwasannya analisis data
penelitian dengan metodologi kualitatif dilakukan sejak peneliti mulai terjun ke
lapangan dan mulai mengumpulkan data. Analisis dilakukan baik harian maupun
ketika tiap ditemukan data baru dan juga pada akhir ketika semua data telah
dikumpulkan. Hamper tidak ada pembatas antara pengumpulan data dan analisis
data pada penelitian kualitatif.
B. Saran
Saran penulis adalah ketika peneliti terjun ke lapangan maka hendaknya
peneliti benar-benar serius dalam pengumpulan data dan menganalisisnya sehingga
data yang diperoleh mencakupi dan mudah untuk difahami. Peneliti juga harus lebih
cermat dalam menganalisis data sehinga kesimpulan yang diharapkan dapat
tercapai.
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
DAFTAR PUSTAKA

Purwoastuti, TH. Endang dkk. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru
Press.
Kusumawardani, Nunik dkk, 2015. Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan.
Yogyakarta : PT Kanisus.
Barlian, Eri. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Padang : Sukabina
Press.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai