Anda di halaman 1dari 2

Resume Penelitian Studi Kasus

Studi kasus adalah jenis penelitian kualitatif yang berfokus pada satu atau sejumlah
kecil orang dan menghasilkan laporan naratif tentang perilaku dan pengalaman mereka. Studi
kasus memiliki tujuan umum yaitu 1) menggambarkan kondisi individu sebaga subjek
penelitian; 2) melakukan identifikasi masalah utama pada kasus; 3) menerapkan konsep teoritis
dan teori pada suatu situasi untuk membedakan antara masalah potensial dan fokus pada
masalah utama.; 4) analisa kasus menggunakan konsep teoritis; dan 5) memberi rekomendasi
terkait tindakan yang bisa menjadi penyelesaian dari suatu kasus. Penelitian studi kasus
memiliki beberapa karakteristik meliputi 1) menempatkan obyek penelitian sebagai kasus; 2)
memandang kasus sebagai fenomena yang bersifat kontemporer (sedang atau telah terjadi); 3)
dilakukan pada kondisi kehidupan sebenarnya; 4) menggunakan berbagai sumber data; dan 5)
menggunakan teori sebagai acuan penelitianPenelitian studi kasus memiliki jenisnya tersendiri
meliputi:
1) Studi kasus eksplanatori: jenis pendekatan studi kasus yang digunakan oleh para ilmuwan
ketika mereka kehilangan jejak atau kendali atas fenomena yang mereka pelajari dan
malah harus bertanya pada diri sendiri "mengapa" atau "bagaimana" hal ini terjadi.
2) Studi kasus eksploratori: metode penelitian yang tujuannya adalah untuk menjawab
pertanyaan “apa” dan juga “siapa”.
3) Studi kasus deskriptif: menganalisis urutan peristiwa tertentu yang terjadi di masa lalu.
Penelitian studi kasus memiliki kelebihan dan kekurangannya juga. Beberapa
kelebihannya ialah studi kasus dapat mengungkap hal-hal spesifik, detail dan rinci dan dapat
dijelaskan dengan penelitian yang lain serta studi kasus tak hanya sekedar memberi laporan
secara faktual, namun juga memberi suasana dan pikiran yang mampu dikembangkan lebih
menjadi bahan-bahan penelitian lain untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan penelitian.
Selanjutnya beberapa kekuranganya ialah 1) metode studi kasus dipersoalkan karena segi
reliabilitas, validitas dan generalisasi; 2) tidak selalu cocok dengan menggunakan penelitian
kuantitatif, karena tujuan yang digunakan untuk menggeneralisasi; dan 3) bersifat
observasional yang mengharuskan peneliti untuk terjun langsung, sehingga dapat mendapatkan
data yang valid.

Langkah-langkah penulisan penelitian studi kasus adalah 1) menentukan dan


mendefinisikan pertanyaan penelitian; 2) menentukan disain dan instrumen penelitian; 3)
mengumpulkan data; 4) menentukan teknik analisis data; dan 5) mempersiapkan laporan studi
kasus. Penelitian studi kasus memiliki manfaat beberapa diantaranya yaitu sarana utama bagi
penelitian emik yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti, menyajikan uraian
menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari, sarana
efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dengan subjek atau informan, serta studi
kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya
merupakan gaya dan konsistensi faktual tetapi juga kepercayaan.
Contoh Penelitian Studi Kasus:

Penurunan Minat bersekolah di SD Negeri dibandingkan SD Islam: Studi Kasus di Kecamatan


Garum Kabupaten Blitar

Sumber: http://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/article/view/84/pdf

Rumusan Masalah:

Apakah penyebab adanya penurunan minat bersekolah di SD Negeri dibandingkan SD Islam?

Alasan Artikel Tersebut merupakan Artikel Studi Kasus:

Penelitian ini dikatakan penelitian studi kasus karena ingin menganalisis lebih dalam suatu
peristiwa yaitu terkait penyebab terkait penyebab penurunan minat bersekolah di SD Negeri
dibandingkan SD Islam di Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Studi kasus disini juga
memperbolehkan peneliti untuk menganalisis kasus tentang individu atau organisasi,
intervensi, hubungan relasi, dan program.

Anda mungkin juga menyukai