Anda di halaman 1dari 25

BAB II

LANDASAN TEORI, METODE PENELITIAN, DAN HASIL PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian penelitian

Penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan

analisis data yang diperlukan guna menjawab masalah yang dihadapi.1

2. Pengertian penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif adalah memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek penelitian, diantaranya tentang perilaku, persepsi,

tindakan, secara holistik dan dengan cara deskipsi dalam bentuk kata – kata

dan bahasa pada suatu konteks khusus dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.2

3. Pengertian outing class

Outing class adalah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan di

luar kelas ataupun diluar sekolah, outing sendiri bertujuan untuk

meningkatkan semangat belajar kepada siswa dan juga untuk memperluas

pengetahuan mereka. Proses pembelajaran ini memang sangat efektif untuk

menumbuhkan semangat belajar kepada siswa karena proses pembelajaran

1
Sukidin dan Mundir, Metode Penelitian, (Jakarta:Insan Cendekia, 2002), 6-7.
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT.Rosdakarya, 2005), 6.

3
yang santai dan tidak terlalu kaku yang membuat siswa betah dengan konsep

pembelajaran yang seperti itu.3

4. Pengertian kunjungan wisata

Didalam kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan rekreasi.4

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat di daerah Dieng –

Yogyakarta yang meliputi Tebing Breksi, Dataran Tinggi Dieng, Kawah

Sikidang, Goa Pindul, Batu Ratapan Angin, Universitas Pembangunan

Nasional Veteran Yogyakarta, dan Candi Arjuna.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester II tahun ajaran

2018/2019, yaitu pada tanggal 2 hingga 5 April 2019.

3
Anonim, “Outing class dan tujuannya”, diakses dari http://sitalkautsar.sch.id/2017/12/05/outing-
class-dan-tujuannya/, pada tanggal 9 April 2019 pukul 21.03.
4
Ashar, “Pengertian Pariwisata”, diakses dari http://assharrefdino.blogspot.com/2013/11/pengertian-
pariwisata.html#, pada tanggal 9 April 2019 pukul 21.10.

4
C. Metode pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode

dokumentasi dan metode observasi.

1. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang

tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain

sebagainya.5

Dokumentasi tersebut saya lampirkan pada beberapa bab dalam karya

tulis ilmiah ini sebagai bukti konkret dari hasil penelitian yang telah

dilakukan.

2. Metode observasi

Metode observasi adalah melihat dan mendengarkan peristiwa atau

tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang diamati, kemudian

merekam hasil pengamatannya dengan catatan atau alat bantu lainnya.6

Berdasarkan dari objek wisata telah yang di amati, setiap objek

wisata memiliki sejarahnya masing-masing. Manfaat yang didapatkan


5
Anonim, “Pengertian Metode Dokumentasi”, diakses dari
http://www.sarjanaku.com/2011/06/metode-dokumentasi.html, pada tanggal 9 April 2019 pukul 20.05.
6
Anonim, “Metode Observasi”, diakses dari http://sosiologis.com/metode-observasi, pada tanggal 9
April 2019 pukul 20.15.

5
oleh warga sekitar maupun daerah tersebut yaitu seperti meningkatnya

pendapatan mereka pertahunnya karena disebabkan meningkatnya

wisatawan yang mengunjungi objek-objek wisata di daerah Jawa

Tengah ini. Uniknya bentuk maupun keindahan alamnya menjadikan

daya tarik sendiri untuk mengundang lebih banyak wisatawan asing.

Kawasan Dataran Tinggi Dieng memiliki tanah yang subur

sehingga banyak ditumbuhi berbagai macam tumbuhan. Buah yang

paling khas dari daerah ini merupakan carica, dan banyak wisatawan

yang membeli buah ini yang sudah dalam bentuk kemasan untuk

dijadikan oleh-oleh.

Dikarenakan suhu Dataran Tinggi Dieng yang sangat rendah,

banyak usaha-usaha disekitaran Kalianget, maupun candi arjuna yang

menjual minuman-minuman hangat, makanan-makanan hangat (baru

di seduh atau dimasak). Ada juga yang menjual beanie atau kupluk

dan juga sarung tangan dikarenakan suhu saat menaiki Dataran

Tinggi sangatlah dingin.

Di Goa Pindul dan Tebing Breksi, ada pula usaha yang

menjual makanan dan minuman, namun lebih banyak yang menjual

baju khas Jogja, karena memang dari salah satu kerajinan itulah

mereka dapat memperkenalkan kebudayaan mereka.

6
D. Hasil Penelitian

1. UPN

a. Sejarah UPN

Mulanya, Universitas ini masih berbentuk lembaga pendidikan yang

didirikan atas prakarsa para pejuang kemerdekaan R.I dengan nama

Akademi Pembangunan Nasional (APN) “ Veteran” yang didirikan pada

tanggal 15 Desember 1958 di Yogyakarta berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Urusan Veteran nomor :139/Kpts/1965, tanggal 8 Oktober 1958.

Berdirinya Akademi Pembangunan Nasional "Veteran" dengan 3 (tiga)

jurusan; Geologi Pertambangan, Ekonomi Pembangunan; dan Teknologi

Perusahaan.

Dalam rangka peningkatan APN "Veteran"' berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor:

140/Kpts/1965, tanggal 30 Juli 1965, APN "Veteran" berubah namanya

menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) "Veteran",

dengan 6 (enam) Fakultas; Teknik Geologi; Teknik Perminyakan;

Tambang; Teknik Kimia; Pertanian; dan Ekonomi.

Dalam rangka pengembangan PTPN "Veteran", melalui Surat

Keputusan Menhankam/Pangab nomor : Skep/1555/XI/1977 tanggal 5

7
November 1977, PTPN "Veteran" berubah namanya menjadi Unversitas

Pembangunan Nasional "Veteran".

Berdasarkan Surat Keputusan bersama (SKB) anatara Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan Keamanan nomor :

0307/0/1994, Kep/10/XI/1994 tanggal 29 November 1994, UPN

"Veteran" terhitung mulai tanggal 1 April 1995, mengalami perubahan

dari status Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi Swasta. Perubahan

tersebut UPN "Veteran" yang semula pembinaannya bernaung di bawah

Departemen Hankam, beralih tanggung jawab pembinaannya ke Yayasan

Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) sesuai dengan Surat

Keputusan Menhankam nomor : Kep/03/II/1993 tanggal 27 Februari 1993.

Perubahan status UPN "Veteran" Yogyakarta berdasarkan Keputusan

Menteri Pendidikandan Kebudayaan RI dan Menteri Pertahanan

Keamanan RI No. 0307/1994-Kep/10/X/1994 tanggal 29 November 1994

berubah dari Perguruan Tinggi Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi

Swasta UPN "Veteran" Yogyakarta dalam mengemban lima misi dan

penjabarannya yang telah digariskan oleh Menhankam dan Mendikbud

agar:

a. Meningkatkan kualitas

b. Meningkatkan kemandirian

8
c. Meningkatkan upaya keterkaitan dan kesepadanan link dan match

d. Menjadi PTS yang unggul

e. Mengutamakan jati diri dan khasnya yaitu disiplin kejuangan dan

kreativitas, perlu dan akan dipegang teguh sesuai eksistensinya dalam

rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sedemikian rupa,

sehingga para wisudawan mau dan mampu terus meningkatkan

produktivitas dan daya saingnya mengantisifasi tahun 2020 di abad

ke-21.

Berdasarkan Surat Dirjen Dikti No.: 2820/D/T/2001, tanggal 30

Agustus 2001, tentang Ijin Penyelenggaraan Program Studi jenjang

Program Strata 2 (S2) Program Studi Teknik Geologi, selanjutnya

membuka Program Pascasarjana; Program Studi Magister Program Studi

Magister Teknik Geologi.

Pada Tanggal 6 Oktober 2014, UPN Veteran Yogyakarta resmi

menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

b. Visi dan Misi UPN

Visi

9
Menjadi Universitas Pionir Pembangunan yang dilandasi jiwa bela negara

di era global.

Misi

1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan berjiwa bela negara

melalui pembelajaran berkualitas.

2. Mengembangkan konsepsi ilmu pengetahuan, teknologi, sains dan

kemanusiaan melalui Pengembangan Program Studi/proses belajar

mengajar dan pengayaan keilmuan.

3. Meningkatkan kualitas penelitian melalui program terencana, terintegrasi

dan berkelanjutan.

4. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui penguatan

kerjasama antar institusi pendidikan, industri serta pemerintah.

5. Mengembangan tata kelola universitas yang baik melalui manajemen

mandiri, modern dan berkelanjutan dalam bidang SDM, keuangan, Sarana

dan Prasarana serta TIK yang terintegrasi.7

c. Program Studi di UPN


No Strata Program Studi Peringkat
1 D-III Teknik Kimia B
2 S1 Ilmu Administrasi Bisnis A

7
Claudia Della, ”Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta” diakses dari
https://www.sumber.com/edukasi/pendidikan-tinggi/perguruan-tinggi-indonesia/sumber/universitas-
pembangunan-nasional-upn-veteran-yogyakarta.html, pada tanggal 9 April 2019 pukul 21.20.

10
3 S1 Teknik Industri B
4 S1 Ilmu Komunikasi A
5 S1 Ilmu Hubungan B

Internasional
6 S1 Teknik Lingkungan B
7 S1 Manajemen A
8 S1 Akuntansi A
9 S1 Teknik Pertambangan A
10 S1 Teknik Kimia B
11 S1 Agroteknologi A
12 S1 Teknik Geologi A
13 S1 Ekonomi Pembangunan A
14 S1 Teknik Perminyakan B
15 S1 Teknik Geofisika B
16 S1 Teknik Informatika B
17 S1 Agribisnis A
18 S2 Teknik Industri C
19 S2 Teknik Geologi B
20 S2 Teknik Pertambangan B
21 S2 Manajemen B
22 S2 Agribisnis B
23 S2 Ilmu Ekonomi B

Tabel 2.1 Program Studi UPN “Veteran” Yogyakarta

d. Prestasi UPN

11
1. Juara I Orator Ekonomi Islam Regional DIY 2014 FoSSEI di

Universitas Islam Indonesia.

2. Peringkat 6 Management Competition se-Indonesia 2014 di

Universitas Atmajaya Yogyakarta.

3. Juara I Veteran Debate Competition 2014 di Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

4. Juara II Debat Isu Ekonomi Nasional (DIEN) 2014 di Universitas

Negeri Yogyakarta.

5. Gelar the Best Improvement pada Perbanas Marketing Debate

Competition 2014 di STIE Perbanas Jakarta.

6. Juara II Management Case Analysis Competition se-Indonesia

2014 di Universitas Jenderal Soedirman.

7. Juara V Marketing Plan Competition (MPC) part of

Enterpreunership Creative Challenge Indonesia (EURECAID)

2015 di STIE Prasetiya Mulya Business School.

8. Juara III National Problem Solving Competition (NPSC) 2015 di

Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya.

9. Juara III Debat HUT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2015.

12
Gambar 2.1 UPN “Veteran” Yogyakarta

2. Kawasan Dataran Tinggi Dieng

a. Sejarah

Dataran Tinggi Dieng sebenarnya adalah kawasan vulkanik aktif di

Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan

Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks

Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dataran tinggi ini memiliki

ketinggian rata-rata sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhunya

berkisar 12-20 °C di siang hari dan 6-10 °C di malam hari. Fakta yang

jarang didengar orang dari area ini adalah pada musim kemarau (Juli dan

Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan

memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun

upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman

pertanian.

Dataran Tinggi Dieng (DTD) adalah dataran dengan aktivitas

vulkanik di bawah permukaannya, seperti Yellowstone di Amerika Serikat

ataupun Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya DTD adalah kaldera

13
dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Kaldera adalah fitur

vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik. 

Nama Dieng sendiri dilatarbelakangi dari peristiwa pemindahan

simbol surga dilakukan Sang Hyang Djagadnata (Bathara Guru),

sebagaimana tertuang dalam Serat Paramayoga karya

R.Ng.Ranggawarsito tersebut. Dieng yang berasal dari bahasa Sansekerta 

Di  artinya tempat yang tinggi atau gunung

dan Hyang artinya leluhur atau dewa-dewa.

Dataran Tinggi Dieng adalah tempat yang sudah dikenal memiliki

banyak objek wisata. Mulai dari Candi Arjuna, Batu Ratapan Angin,

Kawah Sikidang, dan masih banyak lagi objek wisata yang ada di Dataran

Tinggi Dieng. Dataran tinggi ini pun cocok untuk pertanian masyarakat,

sehingga sektor pariwisata dan pertanian pun telah menjadi mata

pencaharian masyarakat sekitar.8

Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang telah dikunjungi diantaranya

meliputi :

1) Candi Arjuna

Menurut catatan sejarah, Kompleks Candi Arjuna di Dataran Tinggi

Dieng ini pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Inggris pada tahun

1814. Pada waktu pertama kali ditemukan, kondisi Kompleks Candi

8
Anonim, ”Dieng: Dari Asal-usul Hingga Keistimewaannya” diakses dari
https://www.adventuretravel.co.id/blog/dieng-dari-asal-usul-hingga-keistimewaannya, pada tanggal 9
April 2019 pukul 21.30.

14
Arjuna tengah dalam keadaan terendam air telaga. Kemudian upaya

penyelamatan kompleks bangunan candi pun dilakukan dibawah pimpinan

H.C. Cornelius sekitar 40 tahun pasca penemuan. Proses penyelamatan

lalu dilanjutkan dibawah pimpinan seorang tentara Belanda bernama Van

Kinsbergen pada masa kolonial Hindia Belanda.

Menilik dari simbol kepercayaannya, Kompleks Candi Arjuna

merupakan sebuah candi yang difungsikan sebagai tempat pemujaan bagi

Dewa Syiwa, dewa teragung dalam kepercayaan umat Hindu yang

terkenal dengan Trimurti (Syiwa, Wisnu, Brahma). Hal tersebut dapat

dibuktikan dari relief ketiga Dewa Trimurti yang terpahat di dinding

Candi Srikandi yang letaknya berada persis di sebelah utara Candi Arjuna.

Kompleks Candi Arjuna sendiri terdiri dari lima bangunan candi yang

berdiri di lahan seluas kurang lebih satu hektar. Kelima candi tersebut

antara lain adalah Candi Arjuna sendiri sebagai candi utama, Candi Semar

yang letaknya berhadapan langsung dengan candi utama. Kemudian

berjajar berurutan hingga ke utara terdapat Candi Srikandi, Candi

Sembadra, dan Candi Puntadewa.

Selain kelompok Arjuna, ada dua kelompok candi lagi dan satu

kompleks yang memiliki benang merah berupa candi bernama tokoh

pewayangan dalam kisah Mahabarata ini. Kelompok candi yang kedua

15
adalah kelompok Gatutakaca yang terdiri dari lima candi, antara lain

Candi Gatutkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula dan Sadewa, serta Candi

Gareng dan Petruk. Akan tetapi kelompok candi ini sekarang hanya

menyisakan Candi Gatutakaca saja yang berdiri tak jauh dari kompleks

Candi Arjuna.

Kelompok Candi yang ketiga adalah kelompok Dwarawati yang terdiri

atas Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu, dan Candi

Margasari. Namun saat ini dalam kelompok candi ini hanya menyisakan

Candi Dwarawati saja yang berdiri di bukit sisi selatan dari kompleks

Candi Arjuna.

Sedangkan satu kompleks candi lagi adalah Candi Bima yang

merupakan candi dengan bangunan paling besar diantara candi-candi

lainnya di dataran tinggi Dieng. Letaknya yang berdekatan dengan Kawah

Sikidang. Nama candi-candi di Dieng ini memang sering dikaitkan dengan

kisah wayang Gatotkaca. Konon dulunya Kawah Sikidang merupakan

kawah candradimuka tempat digemblengnya putra Bima oleh Batara

Anggajali yang kemudian dikenal sebagai ksatria sakti mandraguna

bernama Gatut kaca.9

9
Rizky Fitriyanto, “Candi Arjuna, Pesona Mahakarya Mataram Kuno di Dataran Tinggi Dieng”
diakses dari https://www.maioloo.com/tempat-wisata/jawa-tengah/candi-arjuna/, pada tanggal 9 April
2019 pukul 21.20.

16
2) Batu Ratapan Angin

Batu Ratapan Angin merupakan sebuah Batu pandang yang terdapat di

Dieng atau tepatnya di atas Dieng Plateu Theater. Di tempat ini anda dapat

melihat pemandangan berupa dua buah telaga yaitu Telaga Warna dan

Telaga Pengilon dari atas bukit. Pemandangan ini akan terlihat indah

sekali sehingga banyak wisatawan yang datang dan berfoto ria di lokasi

ini. Di lokasi Batu Ratapan Angin ini terdapat dua buah batu besar tempat

kita berdiri menikmati pemandangan yang terletak di bawah.10

3) Kawah Sikidang

Kawah Sikidang terbentuk dari letusan gunung berapi di Kawasan

Dataran Tinggi Dieng bertahun-tahun lalu. Sampai kini kawah ini masih

aktif sehingga, jika Anda mengunjungi kawah ini, anda akan melihat

aktivitas gunung berapi berupa lumpur vulkanik yang meletup-letup

disertai gas beracun yang menepul berbentuk asap putih pekat.

Kawah ini sangat fenomenal. Pada waktu tertentu, rata-rata sekali

dalam 4 tahun, kolam kawah akan berpindah atau seolah-olah melompat

dalam satu kawasan seperti karakter hewan kidang (kijang dalam bahasa

10
Diana Salsabilla, “Legenda Batu Ratapan Angin di Dieng” diakses dari
https://tempatwisatadaerah.blogspot.com/2015/08/legenda-batu-ratapan-angin-di-dieng.html, pada
tanggal 9 April 2019 pukul 21.32.

17
Jawa kuno) yang suka melompat. Itulah yang menjadi asal usul kenapa

kawah fenomenal ini dinamakan Kawah Sikidang.11

b. Manfaat bagi pemerintah daerah Yogyakarta

Adapun manfaat yang didapatkan dari menjadikan beberapa

tempat di Dataran Tinggi Dieng sebagai objek wisata. Manfaat yang dapat

diperoleh yaitu seperti meningkatnya pendapatan atau meningkatnya

perekonomian di daerah tersebut seiring dengan pengunjung yang

berdatangan tiap tahunnya semakin meningkat.

c. Nama – nama tumbuhan yang ada di Kawasan Dataran Tinggi dan

fotonya.

Gambar 2.2 Tumbuhan Kentang

11
Edy Santosa, “Kawah Sikidang Dieng” diakses dari https://wisatadieng.net/kawah-sikidang-dieng/,
pada tanggal 9 April 2019 pukul 21.35.

18
Gambar 2.3 Pohon Carica Gambar 2.4 Tumbuhan Terong

d. Foto – foto Kawasan Dataran Tinggi Dieng.

Gambar 2.5 Batu Ratapan Angin

19
Gambar 2.6 Kawah Sikidang Gambar 2.7 Candi Arjuna

3. Goa Pindul dan Tebing Breksi

a. Sejarah

1) Goa Pindul

Goa Pindul memang ada sejak dulu, bahkan mungkin tidak ada

orang yang pernah tahu secara pasti kapan goa ini terbentuk. Gua Pindul

terbentuk secara alami mungkin berjuta-juta tahun yang lalu sebelum

masehi. Tidak ada unsur buatan manusia sedikitpun hingga membentuk

lorong gua.

Sebelum dibuka sebagai obyek wisata, Goa pindul hanya dijadikan

tempat untuk aktivitas warga sekitar diantaranya untuk  mandi, mencuci

pakaian atau tempat memancing. Mandi di sungai ini mungkin dilakukan

warga sekitar tiap harinya, karena airnya yang bersih dan selalu mengalir

tidak terkontaminasi limbah pabrik dan sebagainya.

20
Selain untuk mandi aktivitas lain yang dilakukan oleh warga sekitar

adalah untuk mencuci pakaian sehari-hari. Namun anda tidak perlu

khawatir, saat ini kegiatan tersebut sudah dilarang pada siang hari atau jika

masih kemungkinan masih ada pengunjung yang datang kegiatan tersebut

tidak diperbolehkan.

Pada tahun 2010 akhir Goa pindul mulai dibuka sebagai obyek

wisata oleh pokdarwis dari warga sekitar. Awalnya adalah sebuah ide dari

seorang mahasiswa di salah universitas negeri di Yogyakarta (UGM), yang

melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Dusun Gelaran. Ingin meneliti

bebatuan dan kedalaman air di dalam Goa Pindul.

Setelah masuk dan melihat keindahan didalam Goa, beberapa orang

dari mereka mempunyai gagasan yang cukup mengagumkan mempunyai

pemikiran yang menakjubkan bahwa Goa Pindul ini layak untuk dijadikan

obyek wisata.

Menindak lanjuti ide dari sang mahasiswa tersebut, akhirnya

beberapa bulan kemudian dilakukan penelitian mendalam dan terus

menerus untuk meneliti dari segi keamanan dan kelayakan goa untuk

wisata. Akhirnya pada 10 Oktober 2010 warga dan beserta pemerintah

daerah meresmikan Goa Pindul sebagai obyek wisata minat khusus.12

12
Nitha, “Sejarah dan Asal-usul Wisata Goa Pindul Jogja” diakses dari
https://www.pindul.net/2015/08/sejarah-dan-asal-usul-goa-pindul.html, pada tanggal 8 April 2019
pukul 13.10.

21
2) Tebing Breksi

Tebing Breksi dulunya merupakan lokasi penggalian batu

gamping. Namun siapa sangka, kini tempat itu berubah rupa menjadi salah

satu ikon wisata Sleman yang naik daun dan dikunjungi wisatawan dari

mana pun. Di tempat ini kamu bisa menyaksikan keberasan tangan

manusia juga kebesaran Tuhan berpadu dengan indahnya.

Sejak tahun 80-an, Tebing Breksi hanyalah kawasan penggalian batu

gamping yang menjadi mata pencaharian utama warga. Tak ada hal yang

menarik dari tempat ini selain suasananya yang terasa sangat panas.

Terkadang beberapa orang memanfaatkannya sebagai lokasi pemotretan

model. Jika Semarang punya Brown Canyon, maka orang-orang bilang ini

adalah White Canyon-nya Jogja.

Seiring berjalannya waktu, para peneliti mengungkapkan fakta bahwa

ternyata batuan kapur yang ada di Tebing Breksi merupakan endapan abu

vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran yang sudah berusia jutaan

tahun. Berdasarkan hal tersebut, akhirnya penambangan kapur dilarang

dan tempat ini ditetapkan sebagai kawasan geo heritage. Kemudian pada

30 Mei 2015, Tebing Breksi diresmikan sebagai salah satu destinasi wisata

baru yang ada di Yogya oleh Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X.13

13
Elisabeth Murni,”Tebing Breksi, Metamorfosis Abu Vulkanik Gunung Api Purba” diakses dari
https://www.maioloo.com/tempat-wisata/yogyakarta-jogja/tebing-breksi/, pada tanggal 8 April 2019

22
b. Manfaat bagi Pemerintah Daerah Yogyakarta

Tak jauh berbeda dengan manfaat objek wisata yang berada di

daerah wonosobo, manfaat objek wisata Goa pindul dan Tebing breksi

juga memiliki manfaat meningkatkan pendapatan dan juga

perekonomian daerah Yogyakarta, namun di daerah Yogyakarta juga

memiliki objek wisata seperti keraton yang mana bertujun untuk

memperkenalkan sejarah-sejarah kesultanan Ngayogyakarta

Hadiningrat, dan masih banyak lagi peninggalan-peninggalan sultan-

sultan sebelumnya yang ditujukan untuk memperkenalkan budaya

mereka kepada turis asing maupun wisatawan dari luar daerah

Yogyakarta.

c. Nama – nama batuan yang ada di Kawasan Goa Pindul dan Tebing

Breksi dan foto – fotonya.

1) Goa Pindul

pukul 13.15.

23
Gambar 2.8 Batu Kolong Kecil Gambar 2.9 Batu Tirai / Kristal

Gambar 2.10 Batu Lingga / Perkasa

2) Tebing Breksi

Gambar 2.11 Batuan Tuff dan Batuan Kapur

d. Jenis Usaha yang berada di sekitar Kawasan Goa Pindul dan Tebing

Breksi dan foto – fotonya.

24
Gambar 2.12 Berfoto dengan Burung hantu Gambar 2.13 Penjual es krim

Gambar 2.14 Penjual pakaian

4. UPN, Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Goa Pindul, dan Tebing Breksi sebagai

kawasan wisata bagi Pemerintah daerah Yogyakarta.

Melalui Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangungan Kepariwisataan

Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 - 2025, Yogyakarta

berusaha menjadi destinasi wisata terkemuka, berkelas dunia, berdaya saing,

25
berwawasan budaya, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan daerah

dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai tindak lanjut atas hal tersebut, telah

dilaksanakan beberapa program pengembangan pariwisata.

Dengan adanya tindak lanjut terhadap pengembangan ini, membuat

Kawasan Yogyakarta lebih menarik wisatawan – wisatawan lainnya untuk

mengunjungi onjek wisata yang ada di daerah ini. Jumlah wisatawan yang

meningkat, juga menguntungkan pemerintah dalam bidang perekonomiannya.

Berikut adalah data statistika pengunjung yang dilansir oleh Dinas

Pariwisata Kota Yogyakarta periode tahun 2017 – 2018.14

Gambar 2.14 Perkembangan Total Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta

Sumber : https://pariwisata.jogjakota.go.id

14
Admin, “Perkembangan Total Kunjungan Wisatawan Kota Yogyakarta” diakses dari
https://pariwisata.jogjakota.go.id/, ‘pada tanggal 8 April 2019 pukul 15.02.

26
27

Anda mungkin juga menyukai