Anda di halaman 1dari 5

BAB 2.

TINJAUAN KONSEP

2.1 Pengertian Precede-Proceed

Menurut Sulaiman, 2015 Perilaku kesehatan dianggap sebagai dipengaruhi oleh faktor faktor individu
maupun lingkungan, dan karena itu memiliki dua bagian yang berbeda. Pertama PRECEDE
(Predisposing, Reinforcing,
Enabling, Constructs in, Educational/Ecological, Diagnosis, Evaluation). Kedua PROCEED (Policy,
Regulatory, Organizational, Constructs in, Educational, Enviromental, Development).

PERCEDE adalah singkatan dari Predisposing, Reinforcing, and Enabling Constructs in Educational
Diagnosis and Evaluation. PERCEDE merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program promosi kesehatan. PERCEDE
terdiri dari enam fase yaitu : Phase I- Problem identification and general needs assessment Phase II-
Target audience analysis Phase III- Educational and ecological assessment Phase IV- Administrative
and policy assessment Phase V- Implementation Phase VI- Process evaluation and impact
assessment. Adapun akronim PRECEDE dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Predisposing (Mempengaruhi)

Faktor predisposing adalah kekuatan-kekuatan yang berfungsi untuk memotivasi kelompok atau
individu untuk melakukan tindakan. Pengetahuan, kepercayaan, sikap, nilai, budaya dan adat,
keturunan genetik, niat dan keahlian yang ada semuanya berfungsi sebagai faktor- faktor
predisposisi, kunci untuk memahami faktor prediposisi adalah sejauh mana tingkah laku dapat
diramalkan.

b. Reinforcing (Menguatkan)

Reinforsing bisa datang dari individu atau kelompok,dari seseorang atau institusi dalam lingkungan
immediate, atau dari sosial. Kunci utama untuk memahami faktor Reinforsing adalah sejak mana
ketidak adanya akan berarti kehilangan dukunganuntuk tindakan dari individu atau kelompok.

c. Enabling

Faktor Enabling meliputi keahlian personal maupun sumber aya yang tersedia yang dibutuhkan untuk
melakukan tingkah laku. Faktor enabel adalah hal-hal yang diatributkan dari kelompok, individual
dan sistem perawatan kesehatan yang membuatnya mungkin suatu tindakan dapat terjadi. Kunci
untuk memahami faktor enable dalam hubungannya dengan tingkah laku kesehatan adalah sejauh
mana ketidakadanya akan mencegah suatu tindakan akan terjadi.

D.Constructs in

Suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan
mencapai derajat kesehatan yang optimal.

e. Educational and Eclogical

Memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk menambah pengetahuan masyarakat


tentang pentingnya kesehatan atau untuk mengubah paradigma yang salah pada masyarakat.
f. Diagnosis

Upaya yang dilakukan untuk menegakan atau mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh
seseorang atau masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat untuk mengumpulkan baik data
kuantitatif dan kualitatif untuk mengakses kemungkinan dalam program sebagaimana untuk
meyakinkan penyampaian program yang berkualitas.

g. Evaluation

Peninjauan kembali dari semua proses yang dilakukan dimulai dari predsiposising sampai dengan
diagnosa.

Adapun Akronim dari PROCEED adalah sebagai berikut:

a. Policy (Kebijakan)

Kebijakan (Policy) merupakan sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggung jawab
dalam bidang kebijakan tertentu. Sedangkan, kebijakan Publik (Public Policy) adalah kebijakan-
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau negara. Dalam aspek kesehatan perlu diketahui tentang
kebijakan kesehatan (Health Policy). Kebijakan Kesehatan adalah Segala sesuatu untuk
mempengaruhi faktor-faktor penentu di sektor

kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat; dan bagi seorang dokter
kebijakan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan kesehatan (Walt, 1994
dalam Sulaiman, 2015)

b. Regulatory

Regulatory adalah suatu organisasi yang melaksanakan tingkat tertentu dari kewenangan penerapan
aturan (regulator) atas suatu industri atau profesi. Misalnya: Dinas Kesehatan.

c. Organizational

Organizational adalah pengkoordinasian rasional berbagai kegiatan dari dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pengaturan. pembagian kerja dan fungsi dalam
tingkatan secara bertanggung jawab. Misalnya, pembentukan struktur organisasi baik di puskesmas
maupun rumah sakit.

d. Construct In

Suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan
mencapai derajat kesehatan yang optimal.

e. Educational

Memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk menambah pengetahuan masyarakat


tentang pentingnya kesehatan atau untuk mengubah paradigma yang salah pada masyarakat.

f. Enviromental
Kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alamseperti tanah, air, energi,
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas. tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan

yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

g. Development
Peningkatan pengetahuan tentang arti pentingnya kesehatan setelah dilakukan penyuluhan.

Tujuan dari fase 4 PERCEDE adalah untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
kesehatan dari individu dan kelompok dalam konteks pendidikan dan organisasi. Fase ini terdiri dari
tiga tahapan: identifikasi masalah kesehatan, identifikasi faktor pendukung dan penghambat, dan
pengembangan perencanaan program.

Tahap pertama, identifikasi masalah kesehatan, melibatkan pengumpulan informasi tentang masalah
kesehatan yang paling signifikan di populasi target. Informasi ini bisa diperoleh melalui survei,
wawancara, studi kasus, atau penggunaan data epidemiologi. Sebagai contoh, dalam konteks
pendidikan, masalah kesehatan mungkin termasuk obesitas, kurang olahraga, kecanduan obat-
obatan atau alkohol, atau masalah stres.

Tahap kedua, identifikasi faktor pendukung dan penghambat, melibatkan identifikasi faktor yang
mempengaruhi perilaku kesehatan. Faktor-faktor ini dapat dibagi menjadi tiga kategori: faktor
predisposisi (misalnya, pengetahuan dan sikap), faktor penguat (misalnya, dukungan sosial dan
penghargaan), dan faktor penyedia (misalnya, ketersediaan resolusi masalah dan dukungan
pengambilan keputusan).

Tahap ketiga, pengembangan perencanaan program, melibatkan pengembangan program intervensi


promosi kesehatan yang efektif berdasarkan informasi yang dikumpulkan pada tahap sebelumnya.
Langkah-langkah kunci dalam tahap ini termasuk: menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan
program intervensi yang cocok, dan mengembangkan strategi evaluasi.

Dalam keseluruhan proses PERCEDE, fase Diagnosa Pendidikan dan Organisasi sangat penting karena
memberikan landasan bagi pengembangan program promosi kesehatan yang efektif dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat target. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
kesehatan, program promosi kesehatan dapat diarahkan untuk merubah perilaku dan meningkatkan
kesehatan individu dan kelompok.

Untuk membantu dalam mengevaluasi tahap-tahap diagnostik, terdapat beberapa instrumen yang
dapat digunakan seperti survei, wawancara, atau checklist. Dalam menggunakan instrumen, penting
untuk memilih instrumen yang cocok dan sesuai dengan tingkat kepercayaan orang-orang yang
diwawancarai.

Terakhir, diharapkan dengan memahami PERCEDE Fase 4 atau Diagnosa Pendidikan dan Organisasi
dalam Promosi Kesehatan akan lebih mudah menentukan program promosi kesehatan yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
LANGKAH-LANGKAH MODEL PRECEDE-PROCEED

PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah, penetapan prioritas
masalah, dan tujuan program, sedangkan PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan
kriteria kebijakan, serta implementasi dan evaluasi.

• Fase 4 (Diagnosis Pendidikan dan Organisasi)


Sesuai dengan perspektif perilaku, tahap diagnosis pendidikan dan organisasional model PRECEDE
memberi penekanan pada faktor-faktor predisposisi, pendukung, dan penguat.
a) Faktor predisposisi (predisposing factors)
Faktor yang mempermudah atau mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu. Merupakan
anteseden dari perilaku yang menggambarkan rasional atau motivasi melakukan suatu tindakan, nilai
dan kebutuhan yang dirasakan, berhubungan dengan motivasi individu atau kelompok untuk
bertindak.
b) Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor yang memungkinkan untuk terjadinya perilaku tertentu atau memungkinkan suatu motivasi
direalisasikan. Yang termasuk dalam kelompok faktor pemungkin adalah ketersediaan pelayanan
kesehatan, aksesibilitas dan kemudahan pencapaian pelayanan kesehatan baik dari segi jarak
maupun segi biaya dan sosial serta adanya peraturanperaturan dan komitmen masyarakat dalam
menunjang perilaku tersebut.
c) Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor yang memperkuat (atau kadang-kadang justru dapat memperlunak) untuk terjadinya perilaku
tersebut. Merupakan factor yang memperkuat suatu perilaku dengan memberikan penghargaan
secara terus menerus pada perilaku dan berperan pada terjadinya pengulangan. Merupakan faktor
yang berperan setelah suatu perilaku telah dimulai. Faktor ini mendukung pengulangan atau
tetapnya suatu perilaku dengan memberikan suatu penghargaan (reward) atau insentif secara
berkelanjutan serta hukuman (punishmen) sebagai konsekuensi dari suatu perilaku. Hal tersebut
digunakan untuk memotivasi dan menguatkan perilaku sehat dan outcome. Reinforcement bisa
datang dari individu atau kelompok, seseorang atau institusi dalam lingkungan fisik atau sosial
seperti keluarga, guru, akademis, dan lain-lain.

Hal penting untuk memahami reinforcing factor adalah sejauh mana ketidakadannya akan berarti
kehilangan dukungan untuk tindakan dari individu atau kelompok. Elemen penting pada fase ini
adalah pemilihan faktor yang dapat dimodifikasi, yang paling dapat menghasilkan perubahan perilak.
Proses pemilihan mencakup mengidentifikasi, memilah faktor-faktor ini ke dalam kategori-kategori
(positif dan negatif), menempatkan prioritas pada tiap kategori, dan memprioritaskan salah satu
kategori. Prioritas faktor bergantung kepada tingkat kepentingan (importance) dan kemampuan
untuk diubah (changeability). Learning objectives dari faktor-faktor terpilih ini kemudian
dikembangkan.

Pemilihan faktor-faktor mana yang harus diubah untuk memulai dan menjaga (maintain) perubahan
perilaku dilakukan pada fase ini karena intervensi spesifik juga disusun pada fase ini. Diagnosis
edukasi dan organisasi ini lah yang digunakan untuk melihat hal-hal spesifik yang dapat
meningkatkan atau menurunkan perilaku-perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

https://id.scribd.com/document/330371275/Kelompok-4-Perencanaan-Precede-Proceed

https://slidetodoc.com/

http://Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai