Oleh :
M Mustika Habibi (2210102010072)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. berkat rahmat dan
hidayah-Nya tugas makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata
Kuliah Komunikasi Politik dengan judul “Komunikasi Politik dalam Sistem Politik
yang Demokratis” yang diampu oleh Bapak Dr. Hamdani M. Syam, M.A. Mudah-
mudahan dengan telah dibuatnya tugas ini dapat bermanfaat bagi akademisi lainnya
juga untuk penulis. Penulis mengucapkan ribuan terimakasih yang sebesar-
besarnya untuk para pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Komunikasi Politik ................................................................................... 2
2.2 Sistem Politik ........................................................................................... 3
2.3 Komunikasi Politik dalam Sistem Politik ................................................ 4
2.4 Konsep Demokrasi dalam Komunikasi Politik ........................................ 5
BAB III ................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komunikasi adalah kebutuhan manusia dengan berkomunikasi manusia dapat
saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga maupun
bermasyarakat komunikasi dibutuhkan dan tidak memilih tempat khusus. Tidak ada
manusia yang tidak akan terlibat komunikasi, komunikasi merupakan kunci
kesuksesan di setiap aspek kehidupan manusia. Tak luput dalam dunia politik
sekalipun komunikasi juga memainkan peran yang krusial.
Komunikasi politik adalah fungsi penting dalam sistem politik. Pada setiap
proses politik, komunikasi politik menempati posisi yang strategis. Bahkan,
komunikasi politik dinyatakan sebagai “urat nadi” proses politik. Bagaimana tidak,
keberagaman struktur politik seperti parlemen, kepresidenan, partai politik,
lembaga swadaya masyarakat, kelompok kepentingan, dan warga negara biasa
memperoleh informasi politik melalui komunikasi politik ini.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk komunikasi politik, yang dapat
membangun suatu integritas yang baik dalam suatu Negara. Demokrasi juga dapat
diartikan sebagai bentuk partisipasi warga Negara dalam mengambil keputusan
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karenanya, komunikasi politik sangatlah
penting khususnya dalam demokrasi. Karena pada dasarnya demokrasi
merupakan salah satu bentuk komunikasi politik untuk menyampaikan
kedaulatan rakyat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Sistem Politik
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip,
yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan
hubungan Negara dengan Negara.
Sistem politik dapat diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam pemerintahan negara yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan
keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Sistem politik juga dapat
dimaknai sebagai interaksi antara pemerintah dan masyarakat yang bertujuan
mengalokasikan nilai-nilai dengan menggunakan kewenangan yang sedikit banyak
bersifat sah.
Sedangkan menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama
lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng.
Sistem politik di berbagai negara masing-masing memiliki ciri yang berbeda,
contohnya yaitu:
a. Sistem Politik Negara Komunis
Sistem politik di negara komunis bercirikan pemerintahan yang
sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik,
tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta
terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat.
b. Sistem Politik Negara Liberal
Sistem politik di negara liberal bercirikan adanya kebebasan berpikir
bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari
pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas;
sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-
hak kaum minoritas.
3
c. Sistem Politik Demokrasi di Indonesia
Sistem politik demokrasi pada negara Indonesia didasarkan pada nilai,
prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi
pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Perwakilan
7. Sistem peemrintahan presidensiil
4
politiknya untuk ikut serta beraspirasi, mendukung, dan menolak proses politik
tersebut, seperti aksi-aksi demonstrasi yang menjadi simbolisasi demokratisasi, di
mana pihak rakyat (civil society) ikut memengaruhi dan terlibat berpartisipasi.
Berdasarkan fakta tersebut, fungsi komunikasi politik sangat penting dan
menentukan dalam sistem politik yang demokratis dengan didukung oleh peran
media massa yang menjadikan persoalan politik, pada awalnya bisa saja
terselubung atau tersembunyi menjadi terbuka ke publik.
Namun ada beberapa problematika komunikasi politik dalam sistem politik,
yang menjadikan “domokrasi setengah hati”, yaitu pertama, sulitnya melepaskan
kekuasaan dan ketergantungan pada kekuatan partai politik sebagai “kendaraan
politik” atau “sponsor politik”. Sehingga para kepala daerah sebagai eksekutif
masih terikat kuat dengan kontrak politik dan ongkos politik yang diinvestasikan
oleh partai politik serta pendukung atau sponsor, baik secara materi (pendanaan)
maupun tidak secara materi (immaterial) sepeti dukungan, pengaruh, dan
kekuasaan. Maka komunikasi politik yang dibangun lebih dominan aspek
kepentingan kekuasaan kelompoknya daripada kepentingan masyarakat yang lebih
luas.
5
natural/alami sehingga bila orang di Negara manapun memenangkan kebebasan
untuk memilih sistem politiknya, mereka memilih demokrasi (Huntington, 1984).
Demokrasi dalam komunikasi politik berarti adanya kebebasan dan hak
keterlibatan bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi yang dimiliki tanpa adanya
pembatas yang membatasi aspirasi, dalam hal ini yaitu dalam ruang lingkup
komunikasi politik berupa kritik terhadap aktor politik maupun kebijakan
pemerintah.
Adanya kebebasan berpendapat merupakan salah satu bentuk bukti
berjalannya sistem pemerintahan yang berdaulat serta demokrasi yang
sesungguhnya, kembali lagi bahwa rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi
di suatu negara maka pendapat mereka sudah seharusnya didengar, bentuk dari
adanya kebebasan berpendapat ini tidak hanya memulu megenai lisan atau ucapan
bisaa juga mealui tulisan, buku,diskusi, maupun kegiatan pers, karena pada
dasarnya setiap warga negara secara sah dapat mengemukakan apa yang ada dalam
pikirannya baik itu berupa pendapat atau pandangan maupun kritikan
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi politik sangat penting dan sangat berperan dalam menentukan
sistem politik yang demokratis, serta publik mengetahui, ikut mengkaji dan terlibat
dalam suatu persoalan atau pembahasan politik. Komunikasi politik adalah fungsi
penting dalam sistem politik. Pada setiap proses politik, komunikasi politik
menempati posisi yang strategis. Bahkan, komunikasi politik dinyatakan sebagai
“urat nadi” proses politik
Demokrasi adalah suatu system pemerintahan dari rakyat untuk rakyat
dan oleh rakyat(govermant of the people,by the people,for the
people).Indonesia adalah salah satu Negara pengantut system demokrasi
tersebut.Demokrasi sebagai komunikasi politik adalah suatu bentuk partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan bangsa yang sejahtera
Sebagai bentuk dari benar-benar terciptanya suaru negara yang berdaulat
maka perlu adanya jaminan pemenuhan hak-hak rakyat sebagai pemegang kekuasaa
tertinggi salah satunya yaitu kebebasan berpendapat, dimana hal ini telah tertuang
dalam pasal 28 dan pasal 28 E ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan “ Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.
7
DAFTAR PUSTAKA