Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNIKASI POLITIK

KOMUNIKASI POLITIK DALAM


SISTEM POLITIK YANG DEMOKRATIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah wajib Komunikasi Politik


Dosen Pengampu :
Dr. Hamdani M. Syam, M.A

Oleh :
M Mustika Habibi (2210102010072)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. berkat rahmat dan
hidayah-Nya tugas makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata
Kuliah Komunikasi Politik dengan judul “Komunikasi Politik dalam Sistem Politik
yang Demokratis” yang diampu oleh Bapak Dr. Hamdani M. Syam, M.A. Mudah-
mudahan dengan telah dibuatnya tugas ini dapat bermanfaat bagi akademisi lainnya
juga untuk penulis. Penulis mengucapkan ribuan terimakasih yang sebesar-
besarnya untuk para pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas ini.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan masih banyak kekurangan. Oleh


karena itu, penulis berharap adanya masukan dan saran untuk perbaikan
dikemudian hari.

Banda Aceh, 22 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Komunikasi Politik ................................................................................... 2
2.2 Sistem Politik ........................................................................................... 3
2.3 Komunikasi Politik dalam Sistem Politik ................................................ 4
2.4 Konsep Demokrasi dalam Komunikasi Politik ........................................ 5
BAB III ................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komunikasi adalah kebutuhan manusia dengan berkomunikasi manusia dapat
saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga maupun
bermasyarakat komunikasi dibutuhkan dan tidak memilih tempat khusus. Tidak ada
manusia yang tidak akan terlibat komunikasi, komunikasi merupakan kunci
kesuksesan di setiap aspek kehidupan manusia. Tak luput dalam dunia politik
sekalipun komunikasi juga memainkan peran yang krusial.
Komunikasi politik adalah fungsi penting dalam sistem politik. Pada setiap
proses politik, komunikasi politik menempati posisi yang strategis. Bahkan,
komunikasi politik dinyatakan sebagai “urat nadi” proses politik. Bagaimana tidak,
keberagaman struktur politik seperti parlemen, kepresidenan, partai politik,
lembaga swadaya masyarakat, kelompok kepentingan, dan warga negara biasa
memperoleh informasi politik melalui komunikasi politik ini.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk komunikasi politik, yang dapat
membangun suatu integritas yang baik dalam suatu Negara. Demokrasi juga dapat
diartikan sebagai bentuk partisipasi warga Negara dalam mengambil keputusan
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karenanya, komunikasi politik sangatlah
penting khususnya dalam demokrasi. Karena pada dasarnya demokrasi
merupakan salah satu bentuk komunikasi politik untuk menyampaikan
kedaulatan rakyat

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa itu Komunikasi Politik?
2. Apa itu Sistem Politik dalam Demokrasi?
3. Apa hubungan antara Komunikasi Politik dan Sistem Demokrasi
dalam Pancasila?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Politik


Komunikasi politik adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan pesan-
pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan,
pemerintahan, dan aktivitas politik dalam sistem politik. Apabila dilihat dari
kegunaannya, maka komunikasi politik dapat diartikan sebagai penghubung dari
pikiran politik yang hidup dalam masyarakat baik golongan, intra, asosiasi, institusi
maupun sektor kehidupan dalam politik pemerintahan. Rusadi juga berpendapat
bahwa komunikasi politik ialah suatu pendekatan dalam pembangunan politik.
Melalui komunikasi politik maka tokoh-tokoh yang terlibat dalam meletakan basis
guna menganalisis permasalahan yang muncul serta berkembang secara
keseluruhan proses untuk perubahan politik dari suatu bangsa (Dr Rusadi
Kartaprawira).
Komunikasi politik menjadi faktor yang sangat menentukan dan tidak bisa
dikesampingkan fungsinya dalam proses politik yang dilakukan aktor politik
sebagai komunikator politik. Maka menjadi bahasan dan bahan refleksi serta
evaluasi yang sangat penting tentang komunikasi politik dalam sistem politik dan
strategi kampanye politik. Sebagaimana menurut Lilleker (2006) komunikasi antara
lembaga yang memiliki kekuasaan dengan rakyat (yang dikuasai) merupakan hal
penting dalam sistem politik
Menurut McNair (2003) komunikasi politik yang ditinjau dari tujuan
komunikator, seperti isu-isu pentingnya pencitraan politisi yang ditampilkan dalam
membentuk persepsi pemilih, dampak dari biasnya liputan media terhadap hasil
pemilu, dan hubungan antara opini publik dengan upaya politisi dan organisasi
media untuk membuat suatu agenda tertentu.

2
2.2 Sistem Politik
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip,
yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan
hubungan Negara dengan Negara.
Sistem politik dapat diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam pemerintahan negara yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan
keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Sistem politik juga dapat
dimaknai sebagai interaksi antara pemerintah dan masyarakat yang bertujuan
mengalokasikan nilai-nilai dengan menggunakan kewenangan yang sedikit banyak
bersifat sah.
Sedangkan menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama
lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng.
Sistem politik di berbagai negara masing-masing memiliki ciri yang berbeda,
contohnya yaitu:
a. Sistem Politik Negara Komunis
Sistem politik di negara komunis bercirikan pemerintahan yang
sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik,
tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta
terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat.
b. Sistem Politik Negara Liberal
Sistem politik di negara liberal bercirikan adanya kebebasan berpikir
bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari
pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas;
sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-
hak kaum minoritas.

3
c. Sistem Politik Demokrasi di Indonesia
Sistem politik demokrasi pada negara Indonesia didasarkan pada nilai,
prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi
pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Perwakilan
7. Sistem peemrintahan presidensiil

2.3 Komunikasi Politik dalam Sistem Politik


Berjalannya fungsi komunikasi politik yang diperankan eksekutif dan
legislatif di dalam sistem politik, memiliki fungsi untuk saling mengontrol
keseimbangan kekuasaan, kemudian mengonversi proses pembuatan keputusan
menjadi produk kebijakan publik yang diumpan balik ke dalam sistem politik.
Komunikasi di sistem politik yang dilakukan oleh kelompok kekuatan civil society,
memiliki fungsi untuk mengusulkan (beraspirasi), mendukung, mengritisi, dan
menolak, mulai dari proses pembuatan keputusan, hingga menjadi produk
kebijakan publik. Hal tersebut sebagai mekanisme demokrasi dengan fungsi
komunikasi politik untuk mengimbangi serta mengontrol kekuatan suprastruktur
politik.
Fakta yang menunjukkan berjalannya fungsi komunikasi politik dalam sistem
politik di Indonesia, di antaranya seperti peristiwa paling fenomenal yang muncul
dan menjadi perhatian publik yaitu : Kasus sidang paripurna DPR pada 17 Juni 2013
tentang pengesahan Undang-Undang APBN Perubahan 2013 yang juga melalui
mekanisme pemungutan suara (voting) yang akhirnya memastikan harga bahan
bakar minyak bersubsidi akan dinaikkan.
Komunikasi politik di kalangan suprastruktur politik tersebut selalu dibarengi
dengan keterlibatan infrastruktur politik yang juga memerankan fungsi komunikasi

4
politiknya untuk ikut serta beraspirasi, mendukung, dan menolak proses politik
tersebut, seperti aksi-aksi demonstrasi yang menjadi simbolisasi demokratisasi, di
mana pihak rakyat (civil society) ikut memengaruhi dan terlibat berpartisipasi.
Berdasarkan fakta tersebut, fungsi komunikasi politik sangat penting dan
menentukan dalam sistem politik yang demokratis dengan didukung oleh peran
media massa yang menjadikan persoalan politik, pada awalnya bisa saja
terselubung atau tersembunyi menjadi terbuka ke publik.
Namun ada beberapa problematika komunikasi politik dalam sistem politik,
yang menjadikan “domokrasi setengah hati”, yaitu pertama, sulitnya melepaskan
kekuasaan dan ketergantungan pada kekuatan partai politik sebagai “kendaraan
politik” atau “sponsor politik”. Sehingga para kepala daerah sebagai eksekutif
masih terikat kuat dengan kontrak politik dan ongkos politik yang diinvestasikan
oleh partai politik serta pendukung atau sponsor, baik secara materi (pendanaan)
maupun tidak secara materi (immaterial) sepeti dukungan, pengaruh, dan
kekuasaan. Maka komunikasi politik yang dibangun lebih dominan aspek
kepentingan kekuasaan kelompoknya daripada kepentingan masyarakat yang lebih
luas.

2.4 Konsep Demokrasi dalam Komunikasi Politik


Kata demokrasi pastinya sudah tak asing lagi bagi kita, tak banyak pula
dari kita yang mengetahui arti demokrasi yang sebenarnya. Kata demokrasi
berasal dari bahasa yunani yaitu kata Demosdan Kratos, Demos berarti rakyat
dan kratos berarti kekuasaan dan kedaulatan .Jadi, secara bahasa demos-
crateinatau demos-cratosadalah keadaan Negara yang dalam system
pemerintahannya kedaulatan berada ditangan rakyat, kekuasan tertinggi berada
dalam keputusan bersama rakyat,rakyat berkuasa,pemerintah rakyat dan oleh
rakyat.
Terdapat beberapa asumsi umum yang melekat dengan konsep demokrasi.
Pertama, demokrasi tidak hanya penting dan mungkin merupakan bentuk terbaik
pemerintahan yang bisa diciptakan, melainkan juga doktrin politik yang
menguntungkan banyak Negara. Kedua, demokrasi dipandang sebagai sistem yang

5
natural/alami sehingga bila orang di Negara manapun memenangkan kebebasan
untuk memilih sistem politiknya, mereka memilih demokrasi (Huntington, 1984).
Demokrasi dalam komunikasi politik berarti adanya kebebasan dan hak
keterlibatan bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi yang dimiliki tanpa adanya
pembatas yang membatasi aspirasi, dalam hal ini yaitu dalam ruang lingkup
komunikasi politik berupa kritik terhadap aktor politik maupun kebijakan
pemerintah.
Adanya kebebasan berpendapat merupakan salah satu bentuk bukti
berjalannya sistem pemerintahan yang berdaulat serta demokrasi yang
sesungguhnya, kembali lagi bahwa rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi
di suatu negara maka pendapat mereka sudah seharusnya didengar, bentuk dari
adanya kebebasan berpendapat ini tidak hanya memulu megenai lisan atau ucapan
bisaa juga mealui tulisan, buku,diskusi, maupun kegiatan pers, karena pada
dasarnya setiap warga negara secara sah dapat mengemukakan apa yang ada dalam
pikirannya baik itu berupa pendapat atau pandangan maupun kritikan

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi politik sangat penting dan sangat berperan dalam menentukan
sistem politik yang demokratis, serta publik mengetahui, ikut mengkaji dan terlibat
dalam suatu persoalan atau pembahasan politik. Komunikasi politik adalah fungsi
penting dalam sistem politik. Pada setiap proses politik, komunikasi politik
menempati posisi yang strategis. Bahkan, komunikasi politik dinyatakan sebagai
“urat nadi” proses politik
Demokrasi adalah suatu system pemerintahan dari rakyat untuk rakyat
dan oleh rakyat(govermant of the people,by the people,for the
people).Indonesia adalah salah satu Negara pengantut system demokrasi
tersebut.Demokrasi sebagai komunikasi politik adalah suatu bentuk partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan bangsa yang sejahtera
Sebagai bentuk dari benar-benar terciptanya suaru negara yang berdaulat
maka perlu adanya jaminan pemenuhan hak-hak rakyat sebagai pemegang kekuasaa
tertinggi salah satunya yaitu kebebasan berpendapat, dimana hal ini telah tertuang
dalam pasal 28 dan pasal 28 E ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan “ Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, R, (2022). “Pengertian Kedaulatan rakyat dari Beberapa Tokoh”.


Diakses dari :
htps://www.suara.com/news/2020/12/13/155806/pengertian-kedaulatan-
rakyat dari-beberapa-tokoh
Arifin, Anwar. (2003). “Komunikasi Politik Paradigma, Teori Aplikasi Strategi dan
Komunikasi Politik Indonesia”. Jakarta : PT. Balai Pustaka
Bambang, (2015). “Demokrasi, Komunikasi Politik Indonesia dan Globalisasi”.
Bandung: Mitra Besari
Mahi. (2010). “Komunikasi Politik Teori dan Praktek”. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai