Anda di halaman 1dari 10

“KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEMILIHAN PRESIDEN DI ERA DIGITAL”

Disusun oleh:
M.Farhan Fadhila ( 2106015388 )

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI POLITIK UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PROF. DR


. HAMKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya,
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEMILIHAN
PRESIDEN DI ERA DIGITAL” dengan tepat waktu.

Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas. Saya menyadari bahwa adanya
kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan. Saya juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang komuunikasi politiik di dalam pemilihan presiden

Jakarta, 8 Mei 2022 Penulis

M.Farhan fadillah
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3


ABSTRAK ............................................................................................................................... 3
BAB 1 ....................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................................................... 5
BAB 2 ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 6
2.1 media digital membuka raung lingkup komunikasi dan partisipasi politik ............... 6
2.2 Dampak Positif dan Negatif komunikasi era digital ................................................... 6
2.3 media sosial yang bisa dijadikan kampanye pemilihan presiden .............................. 7
BAB III .................................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 8
3.2 Saran .................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 9

ABSTRAK
Tujuan penelitian dengan tujuan agar pembaca dapat memahami mengenai komunikasi politik
dalam era digital dan bagaimana cara pemerintah mengatasinya upaya era digital di zaman modern
seperti ini.

Komunikasi Politik sendiri memiliki dua unsur kata yang sebenarnya sangat berlainan namun dapat
dipadukan. Terdapat kata ‘komunikasi’ yang sudah pernah kami bahas sebelumnya dalam Pengantar
Ilmu Komunikasi. ‘Komunikasi’ sendiri memiliki definisi sebagai sesuatu yang dilakukan oleh
manusia atau individu dalam kehidupannya untuk memberikan pesan berupa informasi kepada
individu lainnya.

Metode pencalonan pemilu presiden terdapat sedikitnya tiga cara. Pertama, semua partai, baik
secara sendiri-sendiri atau berkoalisi bisa mengajukan pasangan calon. Kedua, partai atau koalisi
partai yang memenuhi syarat tertentu, misalnya memiliki kursi parlemen tertentu, berhak
mengajukan pasangan calon. Ketiga, sepasang calon mengajukan dirinya sendiri dengan dukungan
sejumlah pemilih, atau biasa pasangan calon independen.

Komunikasi Politik mempunyai dua kata yang sangat lain namun dapat dipadukan. Terdapat
kata ‘komunikasi’ yang sudah pernah kita bahas sebelumnya dalam Pengantar Ilmu Komunikasi.
Berpendapat di muka umum yang termasuk ke dalam bentuk demokrasi di Indonesia juga disalurkan
melalui media digital. Menyalurkan aspirasi dan pendapat di ruang digital juga sudah bukan lagi hal
yang baru dan tabu, Penyaluran aspirasi dan pendapat di ruang digital mengundang dampak yang
positif dan juga negatif. Dampak positif yang ditimbulkan berupa praktik demokrasi oleh setiap
orang dapat terealisasi dengan ruang ini, artinya bahwa setiap orang berhak berekspresi untuk
mengungkapkan segala perasaan dan keluh kesah mengenai sesuatu yang ia rasakan tanpa
terkendala ruang dan waktu.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

komunikasi politik kaya ini menarik perhatian publik dan sudah ada ahli komunikasi maupun
pakar ilmu politik di indonesia, Seperti komunikasi politik yang diberitakan di media masyarakat
dan media masyarakat ,seperti surat kabar dan majalah berita mingguan, maupun media online
menari.
Disaat pemilihan presiden dan wakil presiden dan beberapa lembaga. “PemiluSerentak 2019”.
Beberapa masukan dan hasil survei tentang masalah-masalah politik di indonesia dari perspektif
komunikasi politik di media dan juga pakar. yg terus menuju pada dewasa berpolitik demokratis,
dewasa ini melakukan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,ada fasilitas internet
dan media baru, maka komunikasi politik lebih sering melalui media online. pemikiran teoritik
yang menjadi pacuan berpikir para politisi dan tokoh–tokoh indonesia, pada pemikiran baku dari
literatur ilmu politik dan ilmu komunikasi.Pemanfaatan media internet untuk komunikasi politik
sebagai pengetahuan baru menarik untuk teknologi modern. Di era reformasi, fenomena
pertumbuhan dan perkembangan demokrasi di tanah air sedang berproses kearah yg positif,
telah menempatkan prinsip–prinsip Negara demokrasi dengan lebih kuat.

Prinsip–prinsip itu adalah kedaulatan rakyat, kebebasan berpendapat, supremasi hukum dan
penegak kan hak-hak asasi manusia. Dalam konsep kekuasaan, pilar–pilar Negara demokrasi di tegak
kan melalui peran dan fungsi-fungsi dari legislatif,eksekutif, danyudikatif.Serta sebagai suatu
konvensi politik pointkeempat juga turut ditegakkanya ituperan media massa yang bebas dan
merdeka. Bangunan demokrasi yg dibentuk dalam sistem politik yang dijalankan dan
dipersambungkan melalui proses komunikasi politik antara supra struktur politik dan infra
struktur politik. Gabriel Almond menyebutkan,struktur politik dibedakan atas infra struktur politik
(warga /masyarakat/publik, suasana kehidupan politik masyarakat /masyarakat/publik, sektor
politik: rakyat/masyarakat/publik); dan supra struktur politik (struktur politik pemerintahan, sektor
pemerintahan, suasana pemerintahan, sektor politik: pemerintahan) (Kantaprawira,1977:54).
Kedua macam struktur politik itu disambungkan dengan komunikasi politik yang menjadi esensi
penting untuk fungsi dan perannya lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif maupun
media massa. berdasarkan Almond, komunikasi politik merupakan salah satu dari empat fungsi
input sistem politik.

Sosialisasi politik dan recruitment; artikulasi kepentingan atau perumusan kepentingan dan
agregasi kepentingan atau penggabungan kepentingan.Dalam pendekatan komunikasi politik
terhadap sistem politik, telah menjadikan komunikasi politik sebagai penyebab bekerjanya semua
fungsi dalam sistem politik (Alfian,1993:1). Komunikasi politik diibaratkan sebagai sirkulasi darah
dalam tubuh, bukan darahnya, tapi apa yg terkandungdi dalam darah itu yang membuahkan
sistem politik itu hidup. Komunikasi politik sebagai layaknya darah, mengalirkan pesan-pesan
politikberupa tuntutan,protes dan dukungan (aspirasidankepentingan) kejantung (pusat) proses
sistempolitik; dan hasil proses tersebut tersimpul dalam fungsi–fungsi hasil, dialirkan kembali oleh
komunikasi politik yg selanjutnya menjadi feedback sistem politik. Begitulah, komunikasi politik
menjadikan sistem politik itu hidup dan dinamis.Demikian adalah arti penting fungsi komunikasi
politik dalam praktik politik. Praktik komunikasi politik dewasa ini, pada era reformasi dan
memasuki era digital,

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana media digital membuka raung lingkup komunikasi dan partisipasi politik ?
b. Apa saja sisi dampak positif dann negatif media sosial di pemilu ?
c. Apa saja media sosial yang bisa dijadikan kampanye pemilihan presiden ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat memahami mengenai komunikasi politik
dalam era digital dan bagaimana cara pemerintah mengatasinya.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 media digital membuka raung lingkup komunikasi dan partisipasi politik

Media digital menambah komunikas serta partisipasi politik menggunakan kenaikan kemungkinan
interaksi dan elemen krusial didalamnya yakni partai serta institusi negara yang disebut menjadi
elitedan rakyat negara atau non-elite.Hal tersebut dilandasi sang karakter baru Internet yg tidak
dimiliki media massa tradisional yakni interaktif, aktif serta kreatif, langsung, menjamin kesetaraan
dan berjaringan (El-Haddad, 2013)

Mendukung pernyataan tersebut, Tsagarousianou (1999) membentuk 3 klaim positif perihal peran
Internetselama 25 tahun terakhir dalam proses demokrasi yakni membuka ruang pertukaran serta
konfirmasi berita, mendorong debat publik serta formasi deliberasiserta partisipasi warga dalam
pengambilan keputusan politik.

berlangsung pada ruang konkret (real) namun jua komunikasi yang dimediasi ruang maya. misalnya
kegiatan politik yg kini dimediasi internet atau yg diklaim politik siber (cyber politic) diantaranya
evoting, epetition, email, epolls (Dahlberg & Siepera, 2007, 4) dan eparticipation (Dijk, 2013).
dengan internet, demonstrasi dengan mengerahkan massa pada jalanan diganti menggunakan
epetition, pemungutan bunyi langsung dilakukan dengan epolls dan partisipasi rakyat pada
pengambilan kebijakan dapat dilakukan dengan eparticipation. Komunikasi politik yang semula
berupa pidato dan orasi calon pemimpin pemimpin, maka tidak hanya dilakukan pada lapangan
terbuka, tapi dimediasi Internet melalui media sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube dalam
bentuk kampanye di dunia maya

2.2 Dampak Positif dan Negatif komunikasi era digital

waktu ini Internet semakin krusial dalam di dunia politik pada Indonesia, secara positif maupun
negatif. dalam konteks diskusi komunikasi politik pada Indonesia kedepan dipastikan akan selalu
bersinggungan menggunakan teori komunikasi politik online. Hal ini dilandasi beberapa argumen;
pertama, Internet pada Indonesia terus berkembang baik berasal sisi jumlah pengguna maupun
teknologinya. Mulai dengan menjangkau satu % asal total penduduk pada tahun 1998 (Lim, 2003,
275) kini penetrasi Internet pada Indonesia sudah diatas 50 persen total penduduk Indonesia (APJII,
2016).

Tingginya tingkat pengguna Internet pada Indonesia telah menyampaikan dampak terhadap
maraknya aktifitas yang lebih dikenal sebagai politik siber (cyber politic) yakni penggunaan media
online menjadi wahana berkomunikasi politik. Pemilihan umum 2014 merupakan keliru satu model
nyata penggunaan Internet terutama sosial media dalam proses komunikasi politik
Pensuaraan aspirasi dan masukan berada di ruang digital mengundang dampak yang positif dan
juga negatif. dampak positif yg disebabkan berupa praktik demokrasi sang setiap orang bisa
terealisasi dengan ruang ini, merupakan bahwa setiap orang berhak berekspresi buat berkata segala
perasaan serta keluh kesah tentang sesuatu yg ia nikmati tanpa terkendala ruang serta ketika.
Adapun akibat negatif yang mengikutinya yaitu bermunculannya penggiringan opini publik ke arah
yang tidak benar yg berujung pada gosip-berita SARA serta informasi dusta. dalam hal ini, media
mempunyai peranan penting pada demokrasi digital. Sebelum membahasnya lebih dalam, perlu
diketahui bahwa demokrasi artinya bentuk pemerintahan dimana semua rakyat negaranya
mempunyai hak yang setara pada pengambilan keputusan. menggunakan kata lain, bahwa
demokrasi mengizinkan masyarakat negara ikut berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak
langsung pada perumusan, pengembangan, serta pembuatan hukum. waktu ini, teknologi digital
mempengaruhi proses demokrasi itu sendiri.

Media menjadi penyedia berita menyediakan aneka macam macam layanan. masyarakat
berkesempatan untuk menerima gosip secara lebih masif serta menggunakan porto yg minim. Selain
itu, media menjadi ruang partisipasi publik pada menyampaikan gagasangagasan atau pemikiran
individu, hingga mengontrol media melalui ruang publik berupa blog atau kolom komentar yg
disediakan setiap konten pada internet.

Internet sudah menjelma menjadi ruang publik masa kini , walaupun dalam penggunaannya tadi
ditentukan oleh beragam faktor seperti biaya dan akses. namun, faktor-faktor tadi tidaklah menjadi
suatu perseteruan yang krusial dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat di ruang digital. (Qudsi
& Syamtar, 2020)

Kebebasan beropini di ruang digital saat ini sudah banyak merusak stabilitas politik serta demokrasi.
Demokrasi ketika ini telah melanggar batas lumrah, pasalnya banyak dampak kebebasan beropini
berpusat pada radikalisme, sekterianisme, terorisme, bahkan bertentangan menggunakan ideologi
Pancasila. Kerasnya polarisasi politik pada dunia demokrasi digital ini sangat terasa selesainya
pemilihan presiden lalu. perkara tersebut dapat menjadi model bagaimana elit-elit politik yg
berkepentingan memobilisasi massa melalui penggiringan opini publik di jejaring media umum.
Mereka para elit politik bisa menggerakkan solidaritas berbasis SARA buat menyuarakan aspirasi
merekTerlepas dari kepentingan para elit politik tersebut, demokrasi digital kini sangat nyata kita
hadapi.

2.3 media sosial yang bisa dijadikan kampanye pemilihan presiden

Masyarakat ini mengakui bahwa instagram merupakan media sosial yg paling sering mereka akses
disamping twitter dan facebook, dengan durasi penggunaan lebih kurang 2-6 jam setiap harinya.
Faktor yg mengakibatkan mereka begitu tertarik mengakses Instagram dilatarbelakangi sang ciri asal
Instagram sendiri yg kaya akan aspek audio-visual. seperti yg dikemukakan oleh Informan NH
(Wawancara, September 2019) contohnya, dia berpendapat bahwa Instagram merupakan platform
menggunakan paket lengkap, dimana konten foto dan video disajikan menggunakan tampilan yg
sangat menarik. Disamping itu, tingginya minat mereka terhadap Instagram pula didorong oleh
peran Instagram sebagai fasilitator konektivitas sosial secara virtual serta asal isu yang atraktif serta
rekreatif. (Cordier, 2019)
Berdasarkan , ia bisa menggunakan mudah mengetahui aktivitas yg sedang dilakukan sang
temantemannya, sekaligus menunjukkan aktivitasnya sendiri melalui fitur instastory (Instagram

Story). Pendapat senada juga disampaikan Informan ia (Wawancara, September 2019), baginya, fitur
yang membuatnya begitu menyukai Instagram merupakan fitur explore karena melalui fitur tadi ia
dapat menggunakan simpel menerima aneka macam konten menarik yang berkaitan menggunakan
minat juga bakatnya. fenomena ini sekali lagi mengafirmasi ciri menjadi generasi yg memang
tumbuh serta berkembang beserta teknologi berita dengan aneka macam dampak visual.

Faktor lain yg jua tidak kalah penting dibubuhi oleh informan EK

(Wawancara, September 2019), dimana instagram tidak hanya dimanfaatkan menjadi wahana
hiburan serta menjalin relasi sosial, namun jua sebagai wahana buat memenuhi kebutuhan isu
harian. Hal tersebut dilakukan EK dengan cara mengikuti akun instagram aneka macam institusi pers
nasional yg sifatnya andal dan akuntabel. ad interim itu, berbeda dengan informan RW dan RJ
(Wawancara, September 2019), keduanya mengakui bahwa mereka tidak mengikuti satupun akun
media sosial dari media pers mirip yg dilakukan oleh EK serta sebagian akbar informan lainnya. akan
tetapi, keduanya sama-sama membenarkan, bahwa mereka permanen dapat menemukan konten
gosip secara tidak sengaja melalui fitur explore ataupun asal unggahan yg dibagikan oleh orangorang
dan akun-akun yang mereka ikuti. syarat semacam itulah yang dimaksudkan menjadi implikasi
berasal user generated content yang menghasilkan para penggunanya dimungkinkan buat
mendapatkan aneka macam bentuk info yang barangkali tidak mereka butuhkan, dan berita
bermuatan politik sebagai keliru satu antara lain. dalam konteks pilpres 2019, pola konsumsi Gen Z
terhadap info politik pun dapat terlihat jelas. Debut mereka menjadi pemilih pemula, menambah
corak yg relative menarik pada kegiatan mereka menggunakan media sosial, dan persepsi mereka
terhadap informasi politik. Meskipun menyandang status pemilih pemula dalam pilpres 2019,
kedudukan sebagai khalayak informasi politik sebenarnya tidak mampu dianggap baru
pula.(Hasanah & Sos, 2014)

Mereka, baik secara pribadi juga tidakpribadi, sejatinya sudah ikut mengamati berbagai dinamika
politik nasional semenjak pilpres 2014--ketika media sosial mulai disadari efisiensi serta
efektivitasnya sebagai indera kampanye dan komunikasi politik di era digital. (Waluyo,

2019) sesuai hasil wawancara dalam penelitian ini, para informan mempunyai tanggapan yang
beragam dalam hal memposisikan instagram menjadi sumber info politik. Bahkan, untuk informan
NH, DS, RW, serta RJ--yg secara kentara mengakui jikalau mereka intinya termasuk tipe orang yang
tidak terlalu menyukai pembahasan menyangkut politik, pun turut mengamini bahwa gambaran
konten yang memuat info politik dalam jumlah serta frekuensi yang tersebar baik pada fitur beranda
maupun explore pada instagram selama pilpres 2019 kemarin, sedikit poly telah membentuk mereka
mau tidak mau ikut terpengaruh, yg pada akhirnya lalu menentukan keputusan politik mereka
(pilihancalon).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi Politik sendiri memiliki dua unsur kata yg sebenarnya sangat berlainan tetapi dapat
dipadukan. ada kata ‘komunikasi’ yang telah pernah kami bahas sebelumnya pada Pengantar Ilmu
Komunikasi. ‘Komunikasi’ sendiri memiliki definisi sebagai sesuatu yg dilakukan sang manusia atau
individu dalam kehidupannya buat memberikan pesan berupa berita kepada individu lainnya.
Besaran wilayah pemilihan pemilu presiden artinya tunggal atau hanya tersedia satu kursi atau satu
pasang kursi buat satu daerah pemilihan nasional. Atau menggunakan kalimat lain, daerah pemilihan
pemilu presiden ialah sebanyak daerah nasional yang menyediakan satu kursi presiden atau
sepasang kursi presiden dan Wapres, Metode pencalonan pemilu presiden ada sedikitnya tiga cara.
Pertama, semua partai, baik secara sendiri-sendiri atau berkoalisi mampu mengajukan pasangan
calon. kedua, partai atau koalisi partai yg memenuhi syarat tertentu. Seiring dengan perkembangan
teknologi, kebebasan berekspresi tidak hanya disalurkan secara pribadi, namun juga mengisi ruang
digital sebagai wahana penyalur aspirasi serta pendapat. berpendapat di muka awam yg termasuk ke
dalam bentuk demokrasi di Indonesia pula disalurkan melalui media digital. Menyalurkan aspirasi
serta pendapat di ruang digital pula telah bukan lagi hal yang baru serta tabu, Penyaluran aspirasi
serta pendapat di ruang digital mengundang akibat yang positif dan jua negatif. akibat positif yang
disebabkan berupa praktik demokrasi oleh setiap orang bisa terealisasi menggunakan ruang ini,
adalah bahwa setiap orang berhak berekspresi buat menyampaikan segala perasaan serta keluh
kesah tentang sesuatu yang beliau rasakan tanpa terkendala ruang serta saat. Adapun akibat negatif
yg mengikutinya yaitu bermunculannya penggiringan opini publik ke arah yang tidak benar yang
berujung pada informasi-informasi SARA dan info dusta . Pemerintah Indonesia menyiapkan banyak
sekali upaya strategis untuk mendorong pemanfaatan dan perkembangan teknologi digital pada
Tanah Air agar mendidik dan menguntungkan. Menteri Rudiantara mengatakan, ada tiga upaya
primer yang sampai sekarang terus dilakukan oleh pemerintah. usaha pertama, ucap Menteri
Rudiantara, melakukan literasi digital ke warga supaya tidak terjebak waktu memilah dan memilih
informasi."Kita membutuhkan jangka waktu yang panjang buat menaikkan literasi pada masyarakat
karena kita punya 260 juta penduduk. banyak yang konsumsi berbagai macam isu, palsu, benar serta
yg campur kocok," ucap Menteri Rudiantara

Selanjutnya kedua, melakukan pencegahan terhadap info yang belum jelas kebenarannya.
Kemenkominfo selama ini telah melakukan tindakan pemblokiran maupun restriksi akses yg
kontennya dianggap merugikan publik.

3.2 Saran

Saran tentunyadalam komunikasi dalam kommunikasi pemilihan preside dari

calon tersebut harus lebih update di era digital karna dari era digital masyarakat mengetahui visi
dan misi calon presiden tersebut . Oleh karena itu kita, bersama pemerintah, harus sebaikbaiknya
saling tidak memberikan berita hoax karna di era digital seperti ini banyaknya berita hoax.

DAFTAR PUSTAKA

Cordier. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に


関する共分散構造分析 Title. 10(1), 1–19.
El-Haddad, A. (2013). Komunikasi Politik di Era Media Sosial Faridhian Anshari Staff Pengajar STT PLN
Jakarta. Jurnal Komunikasi, 8(1), 91–101.
http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/7014211002154994371612February2019.pdf
Hasanah, R., & Sos, S. (2014). Pemanfaatan Media Massa Dalam Komunikasi Politik Pemilihan
Calon Presiden ( Konstruksi Realitas Pemilih Pemula dalam Pimilihan Presiden 2014 ). 1–12.
Qudsi, M. I. El, & Syamtar, I. A. (2020). Instagram Dan Komunikasi Politik Generasi Z Dalam Pemilihan
Presiden 2019 ( Studi Pada Mahasiswa Universitas Pertamina ) Instagram and Generation Z
Political Communication. Jurnal Ilmu Komunikasi Politik Dan Komunikasi Bisnis, 4(2), 167–
185.
Waluyo, D. (2019). Pemahaman Komunikasi Politik Pada Era Digital. Diakom : Jurnal Media Dan
Komunikasi, 2(2), 160–167. https://doi.org/10.17933/diakom.v2i2.63

Anda mungkin juga menyukai