Anda di halaman 1dari 18

MAKNA DAN PRINSIP-PRINSIP

DEMOKRASI

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan semester tujuh tahun ajaran 2023 - 2024

Dosen Pengampu:
Taufik Rachman, M.Pd

Oleh:
Ardita Listyani 205264005
Daya Nandika Putri 205364008
Dhita Nur Maulida 205264010
Shafira Az Zahra 195264030

Kelas :
4A Sarjana Terapan Manajemen Pemasaran Internasional

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023 - 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya milik Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang membahas mengenai makna demokrasi dan prinsip-prinsip demokrasi

Terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Taufik Rachman, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan.

2. Drs. Agustinus C Februadi, M.Phil., Ph.D. Selaku wali kelas 4A MPI.

3. Orang tua Kami yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat.

4. Teman-teman kelas 4A Manajemen Pemasaran Internasional maupun teman-


teman lain yang turut serta membantu dalam penulisan laporan ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami memohon maaf apabila terdapat penulisan kata atau tata bahasa yang masih kurang tepat
dan kesalahan kami baik itu disengaja maupun tidak. Saran, tanggapan dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan guna menyempurnakan laporan ini.

Bandung, 3 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
BAB 2 ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Demokrasi ........................................................................................................................ 3
2.2 Demokrasi menurut ahli ................................................................................................... 3
2.3 Manfaat Demokrasi .......................................................................................................... 4
2.4 Ciri - Ciri Demokrasi........................................................................................................ 5
2.5 Prinsip - Prinsip Demokrasi ............................................................................................. 5
2.6 Jenis Demokrasi ............................................................................................................... 7
2.7 Contoh Demokrasi............................................................................................................ 9
2.8 Pelaksanaan Sistem Demokrasi di Indonesia ................................................................. 10
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 13
SARAN .................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

ii
BAB 1

LATAR BELAKANG

Di Indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari
semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini adalah
sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan
disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem demokrasi di
Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga
setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing. Demokrasi
merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga
negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik
secara bebas dan setara. Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi
bangsa Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia.
Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang di Indonesia,
selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang
patut kita syukuri.

Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh


rakyat, dan untuk rakyat. Dengan demikian, demokrasi berarti kekuasaan tertinggi yang berada
di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam
mengatur kebijakan pemerintahan. Demokrasi telah mengalami perkembangan yang
dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi. Teknologi informasi dalam The
Dictionary of Computers Information Processing and Telecommunications, diberi batasan
sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis
informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi. Sedangkan, menurut ITTA
(Information Technology Association of America) teknologi informasi merupakan sebuah
studi mengenai perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem

1
informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak
komputer. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak
komputer untuk mengubah, menyimpan, memproses, melindungi, mentransmisikan dan
memperoleh informasi secara aman. Adanya pengaruh dari teknologi informasi melahirkan
suatu bentuk perkembangan dari demokrasi itu sendiri yang dikenal dengan singkatan
Demokrasi. E-Demokrasi merupakan gabungan dari dua kata yaitu elektronik dan demokrasi.
Lembaga kajian tentang Local e-democracy National Project mendefinisikan bahwa e–
Demokrasi adalah “harnessing the power of the new technology to encourage citizen
participation in local decision making between election times” (memanfaatkan teknologi baru
untuk mendorong keikutsertaan warganegara dalam pengambilan keputusan lokal di antara
waktu pemilihan umum).

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan
Kratos yang memiliki arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

2.2 Demokrasi menurut ahli


Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :
● Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan
oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasan untuk membuat undang-
undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-
undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili
pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara
independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
● Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
● Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip
demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila
seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti
budak.
● Demokrasi menurut H. Harris Soche adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi
rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam
suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
● Demokrasi menurut International Commission of Jurist Adalah bentuk
pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus

3
diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses
pemilu.
● Demokrasi menurut C.F. Strong "Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana
mayoritas rakyat berusia dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan,
yang kemudian menjamin pemerintahan untuk bertanggung jawab atas setiap tindakan
dan keputusannya.
● Demokrasi menurut Harris Soche Menurutnya, demokrasi adalah bentuk
pemerintahan rakyat yang di dalamnya ada porsi bagi rakyat atau orang banyak untuk
mengatur, mempertahankan, serta melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau
badan yang bertanggung jawab memerintah.

2.3 Manfaat Demokrasi


● Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Salah satu manfaat demokrasi adalah kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, akan memungkinkan
rakyat untuk memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat dan
menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka di muka umum. Hal ini menjadi hal
yang fundamental bagi negara demokrasi.
● Mencegah Konflik Antargolongan
Manfaat demokrasi berikutnya yaitu untuk mencegah adanya perselisihan
antarkelompok dan golongan. Demokrasi juga bertujuan untuk mencegah
terjadinya perselisihan dan konflik. Dalam negara demokrasi, setiap masalah
atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan dengan musyawarah.
● Hak-Hak Dasar Terjamin
Terwujudnya hak-hak dasar ini hanya bisa terjadi jika rakyat memiliki
kebebasan berpendapat dan berekspresi. Dengan kebebasan berpendapat dan
berekspresi ini, rakyat bisa menyuarakan hak-hak yang belum dipenuhi oleh
penyelenggara negara.
● Terwujudnya Kesetaraan
Manfaat demokrasi selanjutnya adalah mewujudkan kesetaraan. Ini karena
kekuasaan domkrasi ada di tangan rakyat. Konsep pemerintah demokratis
sendiri merupakan pemerintahan yang yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Semua warga negara dianggap sama tanpa melihat latar belakang

4
dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara demokrasi semua warga
negara dianggap memiliki kesetaraan.
● Menciptakan Ketertiban Umum
Manfaat demokrasi adalah untuk menciptakan keamanan dan ketertiban umum.
Secara umum, demokrasi juga bertujuan untuk menciptakan keamanan,
ketertiban dan ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan
menjamin hak-hak setiap warga negara dan mengedepankan musyawarah untuk
memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan bersama di lingkungan
masyarakat.

2.4 Ciri - Ciri Demokrasi

Ciri-ciri yang mengidentifikasi suatu pemerintahan berdasarkan sistem demokrasi


mencakup hal-hal berikut:

• Pemerintahan berdasarkan pada kehendak dan kepentingan seluruh rakyat.


• Karakteristik konstitusional terkait dengan kepentingan, kehendak, atau kemauan
rakyat yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang negara tersebut.
• Prinsip perwakilan, di mana kedaulatan rakyat diwakilkan oleh individu yang telah
dipilih oleh rakyat itu sendiri untuk mengatur negara.
• Pemilihan umum sebagai proses politik yang dilakukan untuk memilih pihak yang
akan berpartisipasi dalam pemerintahan.
• Partai politik berperan sebagai sarana untuk berpartisipasi dalam sistem demokrasi.
• Pembagian dan pemisahan kekuasaan sebagai salah satu ciri, dan adanya tanggung
jawab dari mereka yang telah dipilih untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan sistem
demokrasi menjadi ciri lainnya.

2.5 Prinsip - Prinsip Demokrasi

Ada beberapa prinsip-prinsip demokrasi diantaranya sebagai berikut:

1. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan secara melembaga


(institutionalized peaceful settlement of conflic)

5
Dalam sistem demokrasi, semua konflik atau perselisihan harus diselesaikan
dengan cara damai. Caranya melakukan pendekatan keluarga. Jika tidak, dapat
juga dilakukanmelalui jalur hukum melalui lembaga negara yang berwenang.

2. Menyelenggarakan pergantian pemimpin/penguasaan secara teratur


(orderlysuccession of rules)

Dalam negara demokrasi, diadakan pemilihan umum untuk memilih kepala


negara(presiden) hingga kepala daerah (gubernur, bupati, walikota) secara
langsung, bebas, adil, dan jujur.

3. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum (minimum of coerdon)

Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum dilakukan untuk


mewujudkankondisi dan situasi yang aman dan kondusif. Aparat negara harus
meminimalisirpenggunaan kekerasan, kecuali jika sudah terpaksa dan tidak ada
jalan lain.

4. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity)

Pemerintah harus dapat mengakui dan mempertimbangkan secara wajar


keragaman pendapat yang diungkapkan dalam keragaman pendapat. Perbedaan
pendapat ituwajar, bahkan bagus untuk kondisi negara yang bebas dan demokratis.

5. Menjamin tegaknya keadilan

Keadilan merupakan faktor penting dalam demokrasi. Hal ini sesuai dengan
salahsatu ciri negara demokrasi, yaitu semua warga negara mempunyai kedudukan
yangsama di hadapan hukum. Pemerintah harus mampu menjamin keadilan
dalamkehidupan bermasyarakat.

6. Menjamin adanya kebebasan-kebebasan dalam sistem demokrasi.

Dalam sistem demokrasi, adanya kebebasan merupakan persyaratan mutlak


berjalannya sistem demokrasi. Karena dengan kebebasan, rakyat yang merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi, dapat menentukan pilihan

6
dengan bebas mengenai siapa yang akan diberi kepercayaan untuk memegang
jabatan maupun mencalonkan diri dalam pemilihan pejabat publik

Hasim (2012) mencatat bahwa dalam budaya demokrasi terdapat prinsip-prinsip


demokrasi yang mencakup hal-hal berikut:

a. Berdasarkan etika dan nilai-nilai demokrasi yang berlaku.


b. Merupakan keseluruhan sistem nilai dan ide dalam konteks kehidupan
demokrasi.
c. Berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi yang didasarkan pada konstitusi.
d. Merupakan sistem nilai yang berubah dan tidak stagnan.

Sementara itu, menurut Robert A. Dahl seperti yang diuraikan oleh Srijanti (2009),
prinsip-prinsip demokrasi meliputi:

a. Adanya pengawasan atau kontrol terhadap keputusan pemerintah.


b. Melibatkan pemilihan yang cermat dan jujur.
c. Mengizinkan partisipasi dalam proses pemilihan dan menjadi yang dipilih.
d. Mempertahankan kebebasan untuk menyatakan pendapat.
e. Memungkinkan akses bebas terhadap informasi.
f. Memfasilitasi kebebasan berorganisasi yang terbuka.

2.6 Jenis Demokrasi

Berdasarkan pandangan Encik Muhammad Fauzan dalam bukunya yang


berjudul “Hukum Tata Negara Indonesia”, demokrasi terbagi menjadi dua jenis yakni
demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung atau perwakilan.

• Demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan warga


negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum dan Undang-
Undang.
• Demokrasi tidak langsung, yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem
perwakilan yang biasanya dilakukan melalui Pemilihan Umum.

7
Jenis demokrasi juga dapat dibedakan berdasarkan sistemnya. Setidaknya terdapat 3 (tiga)
jenis demokrasi berdasarkan sistem yakni demokrasi parlementer, demokrasi presidensial,
dan demokrasi campuran.

1. Demokrasi Parlementer

Demokrasi parlementer adalah konsep pemerintahan disuatu negara yang


memberikan otoritas kepada parlemen untuk mengerjakan tugas-tugas negara.
Parlemen memiliki peran yang fundamental dan kuat untuk mengangkat seorang
perdata Menteri. Bahkan, parlemen memiliki legitimasi untuk menjatuhkan
pemerintahan di suatu negara. Menurut Miriam Budiardo, dalam bukunya yang
berjudul “Dasar-Dasar Ilmu Politik” mengammbarkan dua pola dalam demokrasi
parlementer, yakni badan eksekutif (pemerintah), dan badan legislatif (parlemen)
memiliki ketergantung satu sama lain.

2. Demokrasi presidensial
Demokrasi presidensial adalah sistem pemerintahan dimana kepala
pemerintahan dipegang oleh presiden dan tidak memiliki tanggung jawab terhadap
parlemen (legislatif). Sementara itu, Menteri bertanggung jawab kepada presiden
karena presiden memiliki kedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Menurut Rod Hagus, demokrasi presidensial memiliki 3 (tiga) unsur
pokok, yakni: presiden dipilih oleh rakyat dan bisa mengangkat para pejabat
pemerintahan, presiden memiliki masa jabatan yang tetap, dan tidak ada status
tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

3. Demokrasi Campuran
Demokrasi campuran adalah sistem pemerintahan yang diambil hal-hal terbaik
dari sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. Berdasarkan pandangan I
Made Pasek Diantha, setidaknya terdapat 3 (tiga) ciri utama dalam demokrasi
campuran, yakni:

• Menteri-menteri dipilih oleh Parlemen;


• Lamanya masa jabatan eksekutif ditentukan dengan pasti dalam konstitusi
• Menteri-menteri tidak bertanggung jawab baik kepada parlemen maupun
kepada presiden.

8
2.7 Contoh Demokrasi
1. Jenis-Jenis Demokrasi
● Demokrasi Langsung
Contoh : Ikut mencoblos saat pemilu atau pilkada, dan memilih secara langsung
ketua kelas.
● Demokrasi Perwakilan
Contoh : Pembuatan undang-undang yang diwakili oleh anggota DPR
2. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat dibagi 3 :
● Referendum Wajib
Contoh : Pemungutan suara pemisahan Timor-Timur, dan persetujuan yang
diberikan oleh rakyat terhadap pembuatan UUD.
● Referendum Tidak Wajib
Contoh : Peranan partai politik tidak begitu menonjol tetapi kehendak rakyat dapat
diketahui secara langsung dalam demokrasi.
● Referendum Konsultatif
Contoh : Rayat sendiri kurang memahami tentang ini maka pada saat materi UU
rakyat hanya diminta persetujuan.
3. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas :
● Demokrasi Formal
Contoh : adanya keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
● Demokrasi Material
Contoh : Mungkin keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat hanya sebagai
simbol saja, dan hanya mementingkan kepentingan negara saja dibandingkan
rakyat.
● Demokrasi Campuran
Contoh : Rakyat memilih wakil di DPRD kemudian wakil itu dikontrol oleh rakyat
dengan sistem referendum.
4. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi :
● Demokrasi Liberal
Contoh : Dalam demokrasi ini adanya sistem multi partai dan Demokrasi ini telah
mendorong untuk lahirnya partai-partai politik.
● Demokrasi Rakyat adalah Demokrasi dimana rakyat yang menentukan saat ada
masalah penting.

9
Contoh : Pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden

2.8 Pelaksanaan Sistem Demokrasi di Indonesia

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dalam prakteknya menghadapi kendala yang


bersifat politis dan ideologis. Sungguhpun demikian demokrasi sudah menjadi pilihan
politik yang diyakini sebagai salah satu bentuk sistem politik terbaik untuk mencapai
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan negara. Akan tetapi setelah 71 tahun Indonesia
merdeka, praktik kehidupan demokrasi masih mengalami pasang surut seiring dengan
dinamika perkembangan politik yang masih dalam proses menentukan format politik yang
ideal. Berikut merupakan perjalanan pelaksanaan sistem demokrasi di negara Indonesia;
1. Demokrasi Parlementer atau Liberal (1945–1959)
Demokrasi ini dilaksanakan pada masa berlakunya UUD 1945 periode pertama
(1945-1949). Pada fase ini, Indonesia resmi menjadi negara yang merdeka dan
menerapkan sistem demokrasi parlementer. Lalu dilanjutkan pada masa berlakunya
Konstitusi Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950. Pada
masa demokrasi parlementer, kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil.
Demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlemen serta partai-partai.
Hal tersebut menjadi kelemahan karena terlalu memberi peluang untuk dominasi
partai-partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang digalang selama
perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina
menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan. Dengan demikian program
pemerintah tidak bisa dijalankan dengan baik dan berkelanjutan. Secara yuridis,
demokrasi ini berakhir pada 5 Juli 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembali
UUD 1945.
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik pada masa
demokrasi parlementer. masa Demokrasi Terpimpin banyak aspek telah
menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek
dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai
unsur sosial politik, semakin luas. Berikut karakteristik utama pada era demokrasi
terpimpin.
● Sistem kepartaian kacau

10
● Adanya partai politik bukan untuk mempersiapkan diri dalam rangka mengisi
jabatan politik di pemerintah, tetapi menjadi elemen penopang dari tarik ulur
kekuatan antara lembaga kepresidenan, Angkatan Darat, dan Partai Komunis
Indonesia.
● Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong membuat peranan
lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi lemah. Hak dasar
manusia juga menjadi sangat lemah.
● Kebebasan pers berkurang, beberapa surat kabar dan majalah dilarang terbit
oleh pemerintah.
● Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara
pemerintah pusat dan daerah.
3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru (1965-1998)
Demokrasi Pancasila lahir karena berbagai penyelewengan dan permasalahan yang
dialami oleh bangsa Indonesia. Demokrasi ini berlaku setelah masa demokrasi
parlementer dan demokrasi terpimpin. Maksud demokrasi Pancasila, yaitu dalam
menggunakan hak-hak demokrasi harus disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu,
demokrasi Pancasila menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan
musyawarah, serta harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial. Era
Orde baru merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem
presidensial. Landasan formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan
Ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan
terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin. Namun dalam
perkembangannya peran presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga
negara yang lain. Dalam praktik demokrasi Pancasila tetap ada penyimpangan di
dalamnya, seperti:
● Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur
● Penegakan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil
● Kurangnya kebebasan mengemukakan pendapat
4. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Reformasi (1998-sekarang)
Masa Demokrasi Pancasila era reformasi dengan berakar pada kekuatan multi
partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara,
antar eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai politik kembali
menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru. Demokrasi yang

11
dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila, tetapi aturan
pelaksanaannya berbeda. Terdapat empat perubahan pelaksanaan demokrasi
Pancasila dari masa orde baru ke reformasi. Berikut pelaksanaan demokrasi pada
masa orde reformasi:
● Pemilihan umum lebih demokratis
● Partai politik lebih mandiri
● Lembaga demokrasi lebih berfungsi
● Konsep trias politika (Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing bersifat otonom
penuh.

12
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa demokrasi yaitu sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara. Dari adanya demokrasi berkembang juga prinsip demokrasi yang dapat dibedakan
menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik dan Prinsip Non-demokrasi
(Kediktatoran) dan demokrasi memiliki banyak jenisnya. dari hal ini kita bisa simpulkan
kembali bahwa Pelaksanaan demokrasi telah melahirkan bentuk-bentuk dan metode pada
Negara yang menganutnya, termasuk Indonesia yang menganut bentuk Negara tersebut.
Demokrasi sendiri melahirkan pemilihan umum yang menjadi salah satu bentuk atau cara
menentukan pemimpin secara adil. Dalam pelaksanaannya media kini diposisikan sebagai
penyebar dan pemberitahuan aktual yang sangat dibutuhkan untuk menjangkau seluruh
masyarakat

13
SARAN

Demokrasi di Indonesia harus dipahami karena agar semua masyarakat Indonesia bisa
menggunakan demokrasi masing-masing dengan sebaik-baiknya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Astawa, A., & Pt, S. (2017). DEMOKRASI INDONESIA.


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5c38de8a798f624eab38b1fe
6f7e97ff.pdf

Mabruri Pudyas Salim. (2022). 10 Manfaat Demokrasi dalam Kehidupan Berbangsa dan
Negara, Ketahui Pengertian dan Macamnya. Liputan6.com; Liputan6.
https://www.liputan6.com/hot/read/5117742/10-manfaat-demokrasi-dalam-
kehidupan-berbangsa-dan-negara-ketahui-pengertian-dan-macamnya

Pendahuluan, B., & Belakang, A. (n.d.).


http://scholar.unand.ac.id/25615/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

Ppt Demokrasi Indonesia. (2014). Slideshare.net.


https://www.slideshare.net/andiannisaaprilda/ppt-demokrasi-indonesia-38483372
https://m.kumparan.com/amp/kabar-harian/merunut-pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia-
1x1ajSbH6p4

Pustaka, T., & Demokrasi, A. (n.d.). BAB II, dari


https://repository.ump.ac.id/7956/3/SITI%20SOLEHAH%20BAB%20II.pdf

Vanya. (2022). 8 Definisi Demokrasi Menurut Ahli Halaman all - Kompas.com.


KOMPAS.com;
Kompas.com.https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/13/080000469/8-definisi-
demokrasi-menurut-ahli?page=all

15

Anda mungkin juga menyukai