PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah negara demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan
salah satu pilar utama dari sebuah proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu
sekaligus merupakan prosedur demokrasi untuk memilih pemimpin. Diyakini
pada sebagian besar masyarakat beradab di muka bumi ini, Pemilu adalah
mekanisme pergantian kekuasaan (suksesi) yang paling aman, bila dibanding
dengan cara-cara lain. Sudah barang pasti bila dikatakan, Pemilu merupakan pilar
utama dari sebuah demokrasi.
1
bagian dari gerakan reformasi atau alat koreksi atas pelaksanaan Pemilu di era
Orde Baru sebelumnya1.
1
Nur Hidayat Sardini, Restorasi Penyelenggaraan Pemilu Di Indonesia Cet. 1, (Yogyakarta:
Fajar Media Press, 2015), hal. 1-2.
2
Alif Abdillah, Skripsi: Peran Bawaslu Dalam Menyelenggarakan Pemilu Yang Jujur Dan Adil
Di Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng, (Makasar: Universitas Muhammadiyah
Makassar, 2019), hal. 1-2
2
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), berdasarkan Undang-
Undang Nomor 7 tahun 2017 saat ini memiliki kewenangan besar, tidak hanya
sebagai pengawas, sekaligus sebagai eksekutor hakim pemutus perkara. Saat ini
dan ke depan, terbentang tantangan historis bagi Bawaslu untuk membuktikan
peran dan eksistensi strategisnya mengawal pemilu yang berintegritas bagi
kemajuan bangsa3.
3
Ibid.
4
Ali Abdul Wahid, Abd. Qohar, Peran Bawaslu Pada Pelaksanaan Pemilihan Gubernur
Lampung Tahun 2018 Dalam Upaya Mewujudkan Pemilihann Yang Demokratis. UIN Raden Intan
Lampung: Jurnal Academica Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung Vol. 12, No. 01 Juli
2020
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
D. Manfaat Penelitian
4
2. Manfaat secara praktis :
1) Bagi penulis, Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap Peran Badan Pengawas Pemilihan
Umum Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2020 dan diharapkan penelitian ini dapat memberikan
masukan dan gambaran bagi Pemerintahan Negara.
2) Bagi pihak jurusan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
masukan sekaligus menambah pengetahuan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan peran badan pengawas pemilihan umum.
3) Bagi para mahasiswa/i, sebagai upaya untuk dapat meningkatkan
motivasi dan menambah rasa ketertarikan untuk melakukan dan
mengembangkan penelitian dimasa yang akan datang dan Penelitian
ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan Peran
Badan Pengawas Pemilihan Umum Pada Pemilihan Kepala
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2020
E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan gambaran yang jelas dan memudahkan pengertian judul
proposal ini, serta menghindarkan kesalahan pemahaman dan perbedaan
penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah terhadap makna judul dalam
penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Peran Badan Pengawas
Pemilihan Umum Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2020 “Studi Kasus Kecamatan Rantau Selatan Kab. Labuhanbatu”
maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang digunakan. Istilah-istilah ini
merupakan pengertian dasar yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Peran merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia
menjalankan suatu peranan.Perbedaan antara kedudukan dengan peranan
adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-
pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Istilah
5
peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti pemain
sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah
yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Peran
yang melekat pada diri seseorang, harus dibedakan dengan posisi atau
tempatnya dalam pergaulan kemasyarakatan. Peran lebih banyak menunjukkan
pada fungsi, intinya seseorang menduduki suatu posisi tertentu dalam
masyarakat dan menjalankan suatu peran5.
6
keberadaannya bersinergi dengan lembaga dewan guna menghasilkan ragam
kebijakan yang berangkat dari kebutuhan rakyat sekaligus melibatkannya
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas pemerintahan. Berangkat dari
kondisi ini, patut kiranya masyarakat pemilih mengenali lebih dekat calon
pemimpin yang dianggap memiliki kesesuaian dengan preferensi
kebutuhannya7.
F. Kajian Terdahulu
7
Tedi Erviantono, Budaya Politik, Uang, dan Pilkada, (Jurnal Transformative, Vol. 3, Nomor 2,
September 2017), hal. 61
7
Bawaslu dalam Penyelesaian Pelanggaran yang Terjadi pada Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur 2018 Provinsi Jawa Tengah8.
8
Dhimas Satrio Hutomo, Skripsi: Peranan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Dalam
Pengawasan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Di Jawa Tengah, (Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta , 2018)
9
Devi Layalin Rahmawati, Skripsi: Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 Ditinjau Dari
Konsep Maslahat, (Puworketo: Universtas Islam Negeri Prof. Kh. Saifuddin Zuhri Purwokerto,
2021)
8
(eksperimen) di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif (kualitatif)
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada
generalisasi. Hasil dari penelitian ini adalah, Sebagai lembaga pengawas pemilu,
Bawaslu Provinsi Jawa Timur tentunya mempunyai kewajiban untuk turut serta
memberikan edukasi/wawasan kepada masyarakat terkait dengan pemilu dan
penggunaan media sosial sebagai salah satu intrumen dalam melakukan
pengawasan. Supaya Bawaslu bisa lebih optimal dalam melaksanakan fungsi
pengawasan dengan adanya bantuan partisipatif dari masyarakat10.
BAB II
10
Muhammad Ithofiyul Karim, Skripsi: “Strategi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
Provinsi Jawa Timur Dalam Mencegah Pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 Melalui
Media Sosial”, 2021.
9
LANDASAN TEORI
A. Peran
10
c. Pelaksanaan peran, yaitu: perilaku sesungguhnya dari seseorang yang
berada pada suatu posisi tertentu. Kalau ketiga komponen tersebut
berlangsung serasi, maka interaksi sosial akan terjalin kesinambungan
dan kelancarannya.
a. Peran adalah pengaruh yang diharapkan dari seseorang dalam dan antar
hubungan sosial tertentu.
d. Peran terjadi bila ada suatu tindakan dan bilamana ada kesempatan yang
diberikan.
1. Peran Aktif
Peran aktif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok karena
kedudukannya didalam kelompok sebagai aktifitas kelompok, seperti
pengurus, pejabat, dan lainnya sebagainya.
2. Peran Partisipatif
11
Peran partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok
kepada kelompoknya yang memberikan sumbangan yang sangat
berguna bagi kelompok itu sendiri.
3. Peran Pasif
11
Diakses dari :https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/download/17575/17105 pada
tanggal 21 Maret 2022 pukul 12.26 wib
12
6. memahami tata cara penyelenggaraan Pemilu/Pilkada.
13
Pemilu, mengelola, memantau atas pelaksanaan tindak lanjut penanganan
pelanggaran pidana Pemilu oleh instansi yang berwenang, mengawasi atas
pelaksanaan putusan pelanggaran Pemilu, evaluasi pengawasan Pemilu, menyusun
laporan hasil pengawasan penyelenggaraan Pemilu, dan melaksanakan tugas lain
yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
14
Setelah Pemilu 1999 Panwaslak pemilu diubah menjadi Penitia Pengawas
Pemilihan Umum (Panwaslu). Perubahan terhadap pengawas pemilu baru
dilakukan lewat UU No. 12 tahun 2003. UU tersebut menegaskan untuk
melakukan pengawasan pemilu dibentuk Panwaslu Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota hingga kecamatan. Berdasarkan ketetapan UU No. 22 tahun 2007
tentang penyelenggara pemilu pasal 70 nama Panwaslu diubah lagi menjadi
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
15
umum, khususnya menjalankan fungsi pengawasan atas penyelenggaraan pemilu,
juga melaksanakan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran.
Sifat tetap Kedudukan Bawaslu tidak hanya pada Level pusat, melainkan
juga pada Level Provinsi. Sebagaimana dalam pasal 89 ayat (4) UU No.7 tahun
2017 dinyatakan “Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota
bersifat tetap.” Ketentuan yang mempermanenkan Bawaslu Provinsi ini sekaligus
menjadi jawaban dualisme sifat kelembagaan Bawaslu antara Pusat dan daerah
yang menjadi salah satu penyebab inefektifitas pengawasan pemilu. Namun
demikian, untuk level Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan,
Pengawas Pemilu Lapangan, dan Pengawas Pemilu Luar Negeri masih Bersifat ad
hoc12.
BAB III
12
Maysaroh Sidabutar, Skripsi: Peran Badan Pengawas Pemilihan Umum Dalam Pencegahan
Dan Penindakan Politik Uang Pada Pemilihan Kepala Daerah Di Sumatera Utara, (Medan:
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2018), hal. 15-20
13
Hikmatun Nazilah, Skripsi: Analisis Perilaku Pemilih Pilkada Serentak Tahun 2020 Pada Masa
Pandemi Di Desa Teluk Pulai Raya Kecamatan Seberang Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
(Jambi: Universitas Jambi, 2021), hal. 9
16
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
B. Jenis Penelitian
C. Instrumen Penelitian
17
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data penelitian.
Yang menjadi instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti. Pedoman
observasi, pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, HP, dan alat tulis.
D. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Data primer, dimana data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
para informan. Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui observasi
dan wawancara.
2. Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan
oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk
tabel-tabel atau diagram. Data ini digunakan untuk mendukung informasi
primer yang diperoleh baik dari dokumen, angket maupun dari observasi
langsung ke lapangan kepada pihak Komisi Pemilhan Umum dan Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Labuhanbatu.
3. Sumber data, yang digunakan dalam Penelitian Kualitatif deskriftif lebih
bersifat memahami terhadap fenomena atau gejala sosial, karena bersifat
lebih menjadikan masyarakat sebagai subjek, yang dimaksud sumber data
dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun
sumber data tersebut adalah:
1) Kusioner ataupun Pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
18
sikap atau karakter dari para, data-data yang telah diperoleh untuk
selanjutnya digunakan dalam memecahkan persoalan dalam penelitian ini.
Penulis dituntut untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Teknik Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara yang telah ditentukan
terhadap infoman dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara
terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang
pewawancaranya menetapkan sendiri masalah yang akan diwawancarai
berupa pertanyaan- pertanyaan yang diajukan yang terformat dengan baik.
Wawancara dilakukan tersebut adalah untuk memperoleh informasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dapat menafsirkan, mencari dan mengumpulkan data-
data dari masalah penelitian. Data dokumentasi atau arsip yang digunakan
dalam penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
19
Abdillah, Alif. Skripsi: Peran Bawaslu Dalam Menyelenggarakan Pemilu Yang
Jujur Dan Adil Di Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng.
(Makasar: Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019).
Abdul Wahid dan Abd. Qohar, Ali. Peran Bawaslu Pada Pelaksanaan Pemilihan
Gubernur Lampung Tahun 2018 Dalam Upaya Mewujudkan Pemilihann
Yang Demokratis. UIN Raden Intan Lampung: Jurnal Academica Fakultas
Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung Vol. 12, No. 01 Juli 2020.
Amrie Afina, Nabila. Skripsi: Peran Bawaslu Kabupaten Kebumen Mencegah
Politik Uang Di Desa Anti Politik Uang Kabupaten Kebumen Perspektif
Teori Al-Hisbah. (Puworketo: Institut Agama Islam Negeri Purwokerto,
2020).
Diakses dari
:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/download/17575/17105
pada tanggal 21 Maret 2022 pukul 12.26 wib
Erviantono, Tedi. Budaya Politik, Uang, dan Pilkada, (Jurnal Transformative,
Vol. 3, Nomor 2, September 2017).
Hidayat Sardini, Nur. Restorasi Penyelenggaraan Pemilu Di Indonesia Cet. 1.
(Yogyakarta: Fajar Media Press, 2015).
Ithofiyul Karim, Muhammad. Skripsi: Strategi Badan Pengawas Pemilihan
Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur Dalam Mencegah Pelanggaran
Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 Melalui Media Sosial, 2021.
Layalin Rahmawati, Devi. Skripsi: Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020
Ditinjau Dari Konsep Maslahat. (Puworketo: Universtas Islam Negeri Prof.
Kh. Saifuddin Zuhri Purwokerto, 2021).
Nazilah, Hikmatun. Skripsi: Analisis Perilaku Pemilih Pilkada Serentak Tahun
2020 Pada Masa Pandemi Di Desa Teluk Pulai Raya Kecamatan Seberang
Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (Jambi: Universitas Jambi, 2021).
Nurhidayah, Diah. Skripsi: Peran Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota
Pekanbaru Dalam Pengawasan Pemasangan Alat Peraga Kampanye Pada
20
Pemilu Legislatif 2019. (Pekanbaru: Uin Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru, 2020).
Satrio Hutomo, Dhimas. Skripsi: Peranan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Di Jawa Tengah.
(Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Yogyakarta , 2018).
Sidabutar, Maysaroh. Skripsi: Peran Badan Pengawas Pemilihan Umum Dalam
Pencegahan Dan Penindakan Politik Uang Pada Pemilihan Kepala Daerah
Di Sumatera Utara. (Medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
2018).
21