Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 menegaskan bahwa pemilu

diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat. Poin ini menunjukkan

partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator penting penyelenggaraan

pemilu. Tanpa partisipasi atau keterlibatan pemilih, maka sesungguhnya

pemilu tidak memiliki makna. Ukuran partisipasi tentu bukan sekadar

kehadiran pemilih dalam memberikan suara di tempat pemungutan suara

(TPS) pada hari pemungutan suara atau voter turn out, tetapi keterlibatan

pemilih pada keseluruhan tahapan pemilu.

Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) juga telah menetapkan target kehadiran pemilih di TPS sebesar

77,5 persen. Ini tantangan berat bagi penyelenggara pemilu dan stakeholders

terkait. Tidak mudah menaikkan tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu

karena motivasi pemilih datang ke TPS bukan saja ditentukan oleh

penyelenggara pemilu yang profesional dan berintegritas. Jauh lebih

berpengaruh dari itu adalah kualitas peserta pemilu, termasuk daftar calon

yang diajukan oleh partai politik peserta pemilu. Karena itu, partisipasi

pemilih dalam pemilu juga sangat dipengaruhi oleh kinerja partai politik dan

rekam jejak calon/kandidat.

Tantangan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada pemilu 2019 lebih

berat karena semakin kompleksnya penyelenggaraan pemilu. Pemilih akan

1
2

berhadapan dengan lima jenis surat suara di TPS. Butuh kecermatan pemilih

untuk memastikan tata cara pemberian suara yang benar di Tempat

Pemungutan Suara (TPS). Sosialisasi dan pendidikan pemilih yang lebih

masif dan intensif juga dibutuhkan untuk menurunkan angka suara tidak sah

atau invalid vote dalam pemilu.

Program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan

untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan

hak pilih. Program ini melibatkan peran serta masyarakat yang seluas-

luasnya di mana mereka ditempatkan sebagai pelopor (pioneer) demokrasi

bagi komunitasnya. Relawan demokrasi menjadi mitra KPU dalam

menjalankan agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis

kabupaten/kota. Bentuk peran serta masyarakat ini diharapkan mampu

mendorong tumbuhnya kesadaran tinggi serta tanggung jawab penuh

masyarakat untuk menggunakan haknya dalam pemilu secara optimal.

Program relawan demokrasi dilatarbelakangi oleh partisipasi pemilih

yang cenderung menurun. Empat pemilu nasional terakhir dan pelaksanaan

pemilukada di berbagai daerah menunjukkan indikasi itu. Pada pemilu

nasional misalnya, yaitu pemilu 1999 (92%), pemilu 2004 (84%), pemilu

2009 (71%), pemilu 2014 (73%) menjadi salah satu tantangan yang

dihadapi dalam upaya untuk mewujudkan kesuksesan Pemilu 2019. Banyak

faktor yang menjadikan tingkat partisipasi mengalami tren penurunan,

diantaranya adalah jenuh dengan frekuensi penyelenggaraan pemilu yang

tinggi, ketidakpuasan atas kinerja sistem politik yang tidak memberikan


3

perbaikan kualitas hidup, mal-administrasi penyelenggaraan pemilu, adanya

paham keagamaan anti demokrasi, dan melemahnya kesadaraan masyarakat

tentang pentingnya pemilu sebagai instrumen transformasi sosial, dan lain

sebagainya.

Program relawan demokrasi muncul juga dilatarbelakangi oleh inflasi

kualitas memilih. Tanpa mengabaikan apresiasi kepada pemilih yang

menggunakan hak pilihnya secara cerdas, sebagian pemilih kita terjebak

dalam pragmatisme. Tidak semua pemilih datang ke TPS atas idealism

tertentu tetapi ada yang didasarkan pada kalkulasi untung rugi yang sifatnya

material, seperti mendapatkan uang dan barang-barang kebutuhan hidup

sehari-hari. Pragmatisme pemilih ini sebagian disumbang oleh tingkat literasi

politik yang relatif rendah, melemahnya kesukarelaan masyarakat

(voluntarisme) dalam agenda pencerdasan demokrasi, dan masifnya politik

tuna ide dari kontestan pemilu.

Pemilu 2019 mesti menjadi titik balik persoalan partisipasi pemilih yang

sebelumnya ada. Angka partisipasi pemilih harus meningkat dan inflasi

kualitas memilih harus dipulihkan bahwasanya memilih adalah tindakan

politik yang mulia. KPU bersama komponen bangsa lainnya memiliki

tanggung jawab yang besar untuk memastikan titik balik itu terwujud.

Program Relawan Demokrasi yang digagas KPU melibatkan kelompok

masyarakat yang berasal dari 11 (sebelas) basis pemilih strategis yaitu basis

keluarga, basis pemilih pemula, basis pemilih muda, basis pemilih

perempuan, basis penyandang disabilitas, basis pemilih berkebutuhan


4

khusus, basis kaum marginal, basis komunitas, basis keagamaan, basis warga

internet dan basis relawan demokrasi. Pelopor-pelopor demokrasi akan

dibentuk di setiap basis yang kemudian menjadi penyuluh pada setiap

komunitasnya. Segmentasi berdasarkan basis pemilih dilakukan dengan

kesadaran bahwa tidak semua lapisan masyarakat mampu dijangkau oleh

program KPU. Selain itu segmentasi tersebut adalah strategis baik dari sisi

kuantitas maupun pengaruhnya dalam dinamika sosial-politik berbangsa dan

bernegara.

Program Relawan Demokrasi diharapkan mampu menumbuhkan kembali

kesadaran positif terhadap pentingnya pemilu dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Pada akhirnya relawan demokrasi ini dapat menggerakkan

masyarakat tempat mereka berada, agar mau menggunakan hak pilihnya

dengan bijaksana serta penuh tanggung jawab, sehingga partisipasi pemilih

dan kualitas Pemilu 2019 dapat lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu

sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas saya mengambil judul penelitian yaitu

“Pengaruh Kinerja Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Wajo terhadap peningkatan partisipasi pemilih pemula di Universitas

Puangrimaggalatung kecamatan tempe Kabupaten Wajo”.

B. Rumusan Masalah

1. Seberapa baik kinerja Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Wajo ?
5

2. Seberapa baik peningkatan partisipasi pemilih pemula di Universitas

Puangrimaggalatung ?

3. Seberapa besar pengaruh kinerja Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Wajo terhadap peningkatan partisipasi pemilih pemula

di Universitas Puangrimaggalatung ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Wajo.

2. Untuk mengetahui peningkatan partisipasi pemilih pemula di Universitas

Puangrimaggalatung.

3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja Relawan Demokrasi Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Wajo terhadap peningkatan partisipasi

pemilih pemula di Universitas Puangrimaggalatung.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan memperkaya

pengembangan ilmu administrasi dan menjadi sumbangan pemikiran bagi

peneliti lainnya yang ingin lebih jauh dan mendalam terhadap hal-hal

yang belum terungkap dalam penelitian ini.


6

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian secara praktis dari penelitian ini yaitu :

 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan peneliti serta

menjadi masukan mahasiswa Administrasi Publik untuk

mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Penelitian ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Administrasi Publik.

 Bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam

pengembangan dan evaluasi terkait Relawan Demokrasi maupun

peningkatan partisipasi pemilih pemula di Pemilu selanjutnya.

 Bagi Universitas Puangrimaggalatung

Untuk menambah koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi

mahasiswa program studi Administrasi Publik pada khususnya

dan mahasiswa Universitas Puangrimaggalatung pada umumnya.


7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

a. Kinerja

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama.

1. Pengertian Kinerja

Menurut Mangkunegara (2016:67) istilah kinerja berasal dari kata

job performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai seseorang).

Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2016:67) adalah:

“hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”.

Pengertian Kinerja menurut Edison (2016: 190) adalah:

“hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode
waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
ditetapkan sebelumnya”.

Pengertian Kinerja menuru Roziqin (2010:41) adalah:

“Secara umum kinerja dapat diartikan sebagai keseluruhan proses


bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan landasan untuk
menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik atau sebaliknya”.

8
9

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, definisi kinerja sebagai hasil

kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau

tugas individu tersebut dalam suatu organisasi yang dihubungkan

dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi dimana

individu bekerja.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Mangkunegara (2016:67) menyatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja antara lain :

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (abilty) pegawai terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah

mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right

man in pleace, the man on the right job).

b. Faktor Motivasi

Motivasi berbentuk dari sikap (attitude) seseorang pegawai dalam

menghadapi situasi (situation) motivasi merupakan kondisi yang

menggerakan dari pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan

organisasi (tujuan kerja).


10

3. Dimensi Kinerja

Menurut Edison dkk. (2016:195) dimensi kinerja terdiri dari:

a. Target

Target merupakan indikator terhadap pemenuhan jumlah

barang, pekerjaan, atau jumlah uang yang dihasilkan.

b. Kualitas

Kualitas adalah elemen penting, karena kualitas yang dihasilkan

menjadi kekuatan dalam mempertahankan loyalitas pelanggan.

c. Waktu penyelesaian

Penyelesaian yang tepat waktu membuat kepastian distribusi

dan penyerahan pekerjaan menjadi pasti. Ini adalah modal untuk

membuat kepercayaan pelanggan.

d. Taat asas

Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi

juga harus dilakukan dengan cara yang benar, transparan dan dapat

dipertanggung jawabkan.

4. Indikator Kinerja

Berhasil tidaknya kinerja yang telah dicapai oleh organisasi tersebut

di pengaruhi oleh tingkat kinerja karyawan secara individual maupun

secara kelompok. Dengan asumsi semakin baik kinerja karyawan maka

kinerja organisasi akan semakin baik pula.

Menurut Setiawan (2014:147) untuk mengukur kinerja dapat

menggunakan indikator- indikator sebagai berikut:


11

a. Ketepatan penyelesaian tugas

Merupakan pengelolaan waktu dalam bekerja dan juga

ketepatan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan

b. Kesesuaian jam kerja

Kesediaan karyawan dalam mematuhi peraturan perusahaan

yang berkaitan dengan ketepatan waktu masuk/pulang kerja dan

jumlah kehadiran.

c. Tingkat kehadiran

Jumlah ketidak hadiran karyawan dalam suatu perusahaan

selama periode tertentu.

d. Kerjasama antar karyawan

Kemampuan karyawan untuk bekerja sama dengan orang lain

dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga

mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

e. Kepuasan kerja

Karyawan merasa puas dengan jenis pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya dalam perusahaan.

B. Partisipasi

1. PengertianPartisipasi

Menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 31-32),

partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu

kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi

serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya


12

(berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan serta

mendukung pencapaian tujuan dan tanggungjawab atas

segalaketerlibatan.

Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi dari

seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk

menyokong kepada pencapaian tujuan kelompok tersebut dan ikut

bertanggungjawab terhadap kelompoknya. Pendapat lain menjelaskan

bahwa partisipasi merupakan penyertaan pikiran dan emosi dari

pekerja- pekerja kedalam situasi kelompok yang bersangkutan dan ikut

bertanggungjawab atas kelompok itu. Partisipasi juga memiliki

pegertian “a valuentary process by which people including

disadvantaged (income, gender, ethnicity, education) influence or

control the affect them” (Deepa Naryan, 1995), artinya suatu proses

yang wajar di mana masyarakat termasuk yang kurang

beruntung(penghasilan, gender, suku, pendidikan) mempengaruhi atau

mengendalikan pengambilan keputusan yang langsung menyangkut

hidup mereka.

Partisipasi menurut Huneryear dan Heoman dalam Siti Irene Astuti D.

(2009: 32) adalah:

“sebagai keterlibatan mental dan emosional dalam situasi kelompok


yang mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok
serta membagi tanggungjawab bersama mereka”.

Pengertian sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli

Djalal dan Dedi Supriadi (2001: 201-202), di mana partisipasi dapat


13

juga berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan kelompok atau

masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan

pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga

berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji

pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkanmasalahnya.

H.A.R Tilaar (2009: 287) mengungkapkan partisipasi adalah

sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi

melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya

perencanaan dari bawah (bottom-up) dengan mengikutsertakan

masyarakat dalam proses perencanaan dan

pembangunanmasyarakatnya.

Partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007: 27) adalah

keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan

potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan

tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya

mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses

mengevaluasi perubahan yangterjadi.

Mikkelsen (1999: 64) membagi partisipasi menjadi 6 (enam)

pengertian, yaitu:

1) Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada

proyek tanpa ikut serta dalam pengambilankeputusan;

2) Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat peka) pihak masyarakat

untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk


14

menanggapi proyek-proyekpembangunan;

3) Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam

perubahan yang ditentukannyasendiri;

4) Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti

bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan

menggunakan kebebasannya untuk melakukan halitu;

5) Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat

dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan,

monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai

konteks lokal, dan dampak-dampaksosial;

6) Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan

diri, kehidupan, dan lingkunganmereka.

Dari beberapa pakar yang mengungkapkan definisi partisipasi

di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan

aktif dari seseorang, atau sekelompok orang (masyarakat) secara

sadaruntuk berkontribusi secara sukarela dalam program pembangunan

dan terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai

pada tahap evaluasi.

Pentingnya partisipasi dikemukakan oleh Conyers (1991: 154-

155) sebagai berikut: pertama, partisipasi masyarakat merupakan

suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan,

dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program

pembangunan serta proyek-proyek akan gagal; kedua, bahwa


15

masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program

pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan

perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk-beluk

proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek

tersebut; ketiga, bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila

masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat merekasendiri.

Apa yang ingin dicapai dengan adanya partisipasi adalah

meningkatnya kemampuan (pemberdayaan) setiap orang yang terlibat

baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah program

pembangunan dengan cara melibatkan mereka dalam pengambilan

keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya dan untuk jangka yang

lebihpanjang.

2. Prinsip-prinsipPartisipasi

Adapun prinsip-prinsip partisipasi tersebut, sebagaimana

tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipatif yang

disusun oleh Department for International Development (DFID)

(dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah:

a. Cakupan. Semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok

yang terkena dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau

proses proyek pembangunan.

b. Kesetaraan dan kemitraan (Equal Partnership). Pada dasarnya

setiap orang mempunyai keterampilan, kemampuan dan

prakarsa serta mempunyai hak untuk menggunakan prakarsa


16

tersebut dalam setiap proses guna membangun dialog tanpa

memperhitungkan jenjang dan struktur masing-masingpihak.

c. Transparansi. Semua pihak harus dapat

menumbuhkembangkan komunikasi dan iklim berkomunikasi

terbuka dan kondusif sehingga menimbulkandialog.

d. Kesetaraan kewenangan (Sharing Power/Equal Powership).

Berbagai pihak yang terlibat harus dapat menyeimbangkan

distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari

terjadinyadominasi.

e. Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing Responsibility).

Berbagai pihak mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam

setiap proses karena adanya kesetaraan kewenangan (Sharing

power) dan keterlibatannya dalam proses pengambilan

keputusan dan langkah-langkah selanjutnya.

f. Pemberdayaan (Empowerment). Keterlibatan berbagai pihak

tidak lepas dari segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

setiap pihak, sehingga melalui keterlibatan aktif dalam setiap

proseskegiatan,terjadi suatu proses saling belajar dan saling

memberdayakan satu samalain.

g. Kerjasama. Diperlukan adanya kerja sama berbagai pihak yang

terlibat untuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi

berbagai kelemahan yang ada, khususnya yang berkaitan

dengan kemampuan sumber daya manusia.


17

3. Bentuk Partisipasi Pemilih

Di bawah ini diberikan gambaran bagaimana bentuk partisipasi

pemilih sebagaimana terdapat di sistem politik modern yaitu :

pemberian suara, diskusi politik, kegiatan kampanye (Sitepu,

2012:101)

C. Relawan Demokrasi

1. Pengertian Relawan Demokrasi

Menurut Pedoman Pelaksanaan Program Relawan Demokrasi

(Relasi) Pemilu Tahun 2019, Relawan demokrasi adalah gerakan

sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas

pemilih dalam menggunakan hak pilih. Program ini melibatkan peran

serta masyarakatyang seluas-luasnya di mana mereka ditempatkan

sebagai pelopor (pioneer) demokrasi bagi komunitasnya. Relawan

demokrasi menjadi mitra KPU dalam menjalankan agenda sosialisasi

dan pendidikan pemilih berbasis kabupaten/kota. Bentuk peran serta

masyarakat ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kesadaran

tinggi serta tanggung jawab penuh masyarakat untuk menggunakan

haknya dalam pemilu secara optimal.

2. Tujuan Relawan Demokrasi

Menurut Pedoman Pelaksanaan Program Relawan Demokrasi

(Relasi) Pemilu Tahun 2019, Program Relawan Demokrasi bertujuan

sebagai berikut:

1. Meningkatkankualitasprosespemilu
18

2. Meningkatkan partisipasipemilih

3. Meningkatkankepercayaanpublikterhadapprosesdemokrasi

4. Membangkitkankesukarelaanmasyarakatsipildalamagendapemilu

dandemokratisasi

3. Persyaratan RelawanDemokrasi
Menurut Pedoman Pelaksanaan Program Relawan Demokrasi (Relasi)

Pemilu Tahun 2019,

UntukmengikutiprogramRelawanDemokrasi,seseorangharusmemiliki

persyaratan sebagaiberikut:

1. Warga NegaraIndonesia;

2. Dilarang untuk merekrut anak/saudara/sanak famili tanpa ada

kompetensi;

3. Berusiaminimal17tahunpadasaatmendaftar,khususuntukrelawan

pemilihpemulamaksimalberusia25tahun;

4. PendidikanminimalSLTAatausederajat;

5. Berdomisilidiwilayahsetempat;

a. Setiapkecamatandiharuskanadaperwakilandarirelawan;

b. Jikaadawilayahdengangeografispulau-pulaukecil/daerah

terluar/daerahperbatasandiusahakanadaperwakilanrelawan.

6. Non-partisan,sekurang-kurangnyadalam5(lima)tahunterakhirtidak

menjadianggotaPartaiPolitik;

7. Memilikikomitmenmenjadirelawanpemilu;

8. Terdaftar sebagaipemilih;
19

9. Memilikikemampuanberkomunikasiyangbaik;

10. Bertanggungjawabdanberakhlakbaik;

11. Bukanbagiandaripenyelenggarapemilu;

12. Memiliki pengalaman dalam kegiatan penyuluhan atau aktif dalam

organisasikemasyarakatan/kemahasiswaan;

13. Membuatprogramkerjayangakandilaksanakan;

14. Relawan demokrasidiutamakan:

a. bagirelawanbasispemilihwargainternetmampumengoperasikan,

membuat content/desain/slogan/meme dan memiliki minimal3

(tiga)akunmedsos(FB,Twitter,Instagram)denganfollowerataufriends

sebanyak :

• WilayahJawa,SumateradanBaliminimalfollowers2000

oranguntukrelawanbasispemilihwargainternet.

•WilayahKalimantan,Sulawesi,Nusatenggara,danPapua

minimalfollowers1000oranguntukrelawanbasispemilih

wargainternet.

b. bagi relawan basis komunitas berkedudukan sebagai

ketua/anggotakomunitastertentu.

c. bagi relawan basis disabilitas berkedudukan sebagai ketua/anggota

lembaga penyandangdisabilitas.

d. bagi relawan basis keagamaan berkedudukan sebagai

penyuluhkeagamaanNon-PNS

15. BagipesertayangpernahmengikutikegiatanKPU(KursusKepemiluan/
20

Jambore Demokrasi/ KPU Goes to Campus/ School/ Pesantren)

memperolehprioritas.

Persyaratan tersebut dibuktikan dengan:

1. FotokopiKTPyangmasihberlaku.

2. FotokopiijazahSLTAatausederajat.

3. Pasfoto4x6sebanyak4(empat)lembar.

4. Suratpernyataantidakmenjadianggotapartaipolitiksekurang-

kurangnyadalam5(lima)tahunterakhir.

5. Suratpernyataankesediaanmenjadirelawandemokrasi.

6. SuratketeranganterdaftarsebagaipemilihdariPPS.

7. Suratpernyataantidakpernahdipidanapenjaraataumelakukan

tindakpidana.

8. Suratpernyataanbukanbagiandaripenyelenggarapemilu2019.

9. Sertifikat/

PiagamyangberkaitandengankegiatanKPU(bagiyang

mempunyai).

10. Daftar riwayathidup.

4. Materi Sosialisasi

Dalammenjalankantugasnya,relawandemokrasimenyampaikan

materitentang:

1. Pentingnyademokrasi,pemiludanpartisipasi.

2. Tanggal,haridanjampemungutansuara

3. Tatacarapemberiansuaradalampemilu.
21

4. PengenalanpesertaPemilu(PasanganCalonPresidendanWakil

Presiden,PartaiPolitik,DPD).

5. Hal-hallainyangdianggapsesuaidengankebutuhanbasispemilih.

5. MekanismeKerja
Dalam menjalankan tugasnya relawan demokrasi menggunakan pilihan

metodeyangsesuaidengankebutuhan,antaralain:

a. Simulasi.

b. Bermain peran/roleplaying.

c. Diskusikelompok/FGD.

d. Ceramah.

e. Alatbantu(visualdannonvisual).

f. Postingmaterisosialisasikemediasosial.

Agendakegiatanrelawandemokrasimeliputi:

a. Memetakanvariankelompoksasaran(mapping).

b. Mengidentifikasikebutuhanvariankelompoksasaran.

c. Identifikasimateridanmetodesosialisasiyangakandilakukan.

d. Menyusunjadwalkegiatandanberkoordinasidenganrelawan

pemilu yanglain.

e. Melaksanakankegiatansesuaidenganjadwal.

f. MenyusundanmelaporkankegiatankepadaKPUKabupaten/Kota.

6. KodeEtik
Agardapatmenjalankantugassesuaidenganperaturan,relawan

demokrasidiwajibkanmematuhikodeetikyangtelahditetapkan,yaitu:

1. Bersikapindependen,imparsial,dannonpartisanterhadappeserta
22

pemilu.

2. Bertindaksantundanberperilakubaik.

3. Menghormatiadatdanbudayasetempat.

4. Tidakbertindakdiskriminatifdanmenunjukankeberpihakankepada

pesertaPemilu.

5. TidakmenerimapemberiandalambentukapapunatauGratifikasidari

pesertapemilu.

Dalam halterjadipelanggarankodeetikdiberikansanksi

pemberhentian sebagai Relawan Demokrasi, setelah dilakukan

klarifikasi.

D. Pemilih Pemula

Dalam undang-undang No 10 Tahun 2008 tentang pemilihan umum

disebutkan bahwa pemilih pemula adalah:

“mereka yang baru pertama kali untuk memilih dan telah berusia 17 tahun
atau lebih atau sudah/pernah menikah mempunyai hak memilih dalam
pemilihan umum”

E. Pemilihan Umum

Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 22 tahun 2007 tentang

penyelenggaran pemilihan umum dijelaskan bahwa pemilu atau pemilihan

umum, adalah saran pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan

secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara

kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.


23

Sesuai pasal 22 E ayat (2) UUD 1945, pemilihan umum diselenggarakan

untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan

Daerah (DPD), Presiden dan Wakil Presiden serta Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD). Jadi pemilu 2014 ini ada dua serangkaian

pemilihan umum, dimana pemilu putaran pertama memilih anggota DPR,

DPD dan DPRD atau lebih dikenal dengan pemilu legislatif kemudian

pemilu putaran ke dua yaitu memilih Presiden dan Wakil Presiden.

F. Komisi Pemilihan Umum

a. Pengertian KPU

Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga negara yang

menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia, yakni meliputi

Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum

Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilihan Umum Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah. Komisi Pemilihan Umum tidak dapat

disejajarkan kedudukannya dengan lembaga -lembaga negara yang lain

yang kewenangannya ditentukan dan diberikan oleh UUD 1945.

Jadi Dapat disimpulkan Bahwa komisi pemilihan umum adalah

lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia

yang bersifat nasional, tetap dan mandiri (independen).

b. Tugas Dan Kewenangan KPU

Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang

Pemilihan Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun

1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan


24

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum,

dijelaskan bahwa untuk melaksanakan Pemilihan Umum, KPU

mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut :

1. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum;

2. Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang

berhak sebagai peserta Pemilihan Umum;

3. Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut

PPI dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari

tingkat pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya

disebut TPS;

4. Menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II

untuk setiap daerah pemilihan;

5. MENETAPKAN keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua

daerah pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II;

6. Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil

Pemilihan Umum;

7. Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.

Dalam Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 terdapat

tambahan huruf:

1. Tugas dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Undang-

undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.

Sedangkan dalam Pasal 11 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999

tersebut juga ditambahkan, bahwa selain tugas dan kewenangan KPU


25

sebagai dimaksud dalam Pasal 10, selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun

setelah Pemilihan Umum dilaksanakan, KPU mengevaluasi sistem

Pemilihan Umum

G. Universitas Puangrimaggalatung

Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang

memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas

menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana.

Universitas Puangrimaggalatung Sengkang, memiliki visi “Menjadi

perguruan tinggi swasta yang unggul, mandiri, religius dan terpercaya

dalam pengembangan IPTEK berbasis kebutuhan masyarakat regional

Indonesia Timur pada tahun 2023” (Prof. Dr. H. Imran Ismail, M.S)

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian landasan teori di atas kinerja adalah hasil kerja yang

dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu

tersebut dalam suatu organisasi yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai

atau standar tertentu dari organisasi dimana individu bekerja. Adapun dimensi

Kinerja menurut Edison dkk (2016:195) yaitu target, kualitas, waktu

penyelesaian, taat asas.

Dari landasan teori di atas, partisipasi adalah keterlibatan aktif dari

seseorang, atau sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk

berkontribusi secara sukarela dalam program pembangunan dan terlibat mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap evaluasi.


26

Adapun dimensi partisipasi pemilih pemula adalah pemberian suara, diskusi

politik, kegiatan kampanye (Sitopu, 2012:101)

Untuk dapat memberikan gambaran tentang kerangka pikir, berikut ini

disajikan dalam bentuk bagan pada gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir


Kinerja Relawan Demokrasi: Partisipasi Pemilih Pemula:
a. Target; a. Pemberian Suara;
b. Kualitas; b. Diskusi Politik;
c. Waktu penyelesaian; c. Kegiatan Kampanye.
d. Taat Asas. (Sitopu, 2012:101)
(Edison dkk, 2016:195)

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat ditetapkan

hipotesis penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Kinerja Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo ,


termasuk dalam kriteria yang sangat baik dari rata-rata nilai ideal.
H0: µ0 ≥2.016

H1: µ0 ˂2.016

2. Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula di Universitas

Puangrimaggalatung, termasuk dalam kriteria yang sangat baik dari rata-

rata nilai ideal.

H0: µ0 ≥1.512

H1: µ0 ˂1.512

3. Kinerja Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo

Berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan Partisipasi


27

Pemilih Pemula Pemilu 2019 di Kabupaten Wajo, minimal berada pada

kategori sangat baik dari skor rata-rata.

H0: β0 ≤0

H1: β0 ˃0
36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di Universitas Puangrimaggalatung, Jalan

Puangrimaggalatung, Kelurahan Maddukelleng, Kecamatan Tempe,

Kabupaten Wajo

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung selama 3 (tiga) bulan setelah seminar

proposal.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, yaitu penelitian yang sumber

datanya adalah sebagian dari anggota populasi, dengan teknik pengumpulan

data utama adalah kuesioner dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh kinerja relawan demokrasi Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Wajo terhadap peningkatan partisipasi pemilih

pemula di Universitas Puangrimaggalatung Kecamatan Tempe Kabupaten

Wajo.

C. Variabel dan Defenisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua variabel yakni variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas ‘x’ yakni Kinerja, sementara

variabel terikat ‘y’ yakni Partisipasi.

36
37

2. Defenisi Operasional Variabel

a. Kinerja

Kinerja menurut Edison (2016: 190) adalah hasil dari suatu proses

yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu

berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

b. Partisipasi

Partisipasi menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D. (2009:

31-32), partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang

dalam suatu kegiatan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, populasi

bukan hanya orang, akan tetapi juga benda-benda alami lain. Populasi juga

bukan sekedar jumlah yang ada objek/subjek, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilih pemula pada pemilu

2019 di Universitas Puangrimaggalatung sebanyak 150 orang.

2. Sampel

Ridwan (2007:56) mengatakan : “sampel adalah bagian dari populasi”

sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.


38

Kemudian untuk keperluan peneliti, dari semua unit akan dipilih

beberapa sampel sekurang-kurangnya sebesar (n) dimana untuk

mendapatkan (n) dalam populasi maka rumus yang digunakan adalah Taro

Yamane, maka sampel ditentukan sebagai berikut :

N
n=
N . d 2 +1

Keterangan:

N = Populasi

n = Jumlah sampel minimal

d = Presisi

1 = Angka konstan

Jika dalam penelitian ini menggunakan presisi 10%, maka ukuran

sampel minimal yang akan diteliti dari populasi 150 orang adalah sebesar :

150
n= 2
150 .(0,1) +1

150
n=
150.0,01+1

150
n=
2,5

n=60

Dengan menggunakan presisi 10% maka hasil dari perhitungan sampel

minimal adalah 60 orang.

E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya, penelitian harus dilakukan pengukuran yang mutlak sehingga

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian ini dinamakan
39

instrument penelitian. Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan

untuk mengukur fenomena yang diamati terhadap variabel penelitian.

Selanjutnya Sugiyono (2006:120), mengemukakan bahwa instrumen penelitian

dalam bidang social umumnya dan khususnya bidang administrasi yang sudah

baku sulit ditemukan. Untuk itu maka peneliti harus mampu membuat

instrument yang akan digunakan untuk penelitian.

Titik tolak dan penyusunan instrument adalah variabel-variabel penelitian serta

defenisi operasionalnya, dengan dimensi-dimensinya, dan selanjutnya

ditentukan indikator, dan kemudian menjadi butir-butir pertanyaan atau

pernyataan.

Sehubungan dengan uraian tersebut diatas maka instrumen penelitian ini

yaitu, instrumen variabel (x) Kinerja dan (y) Partisipasi.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja


No Variabel Dimensi Indikator No.Item
1. Kinerja 1) Target 1) Pemilih Pemula
(x) 1-2
2) Partisipasi Pemilih

2) Kualitas 3) Penyampaian materi


sosialisasi
3-4
4) Pemahaman materi
sosialisasi
3) Waktu 5) Sesuai waktu yang
Penyelesaian telah direncanakan 5-6
6) Tepat Waktu
4) Taat Asas 7) Dapat dipertanggung
jawabkan 7-8
8) Transparan
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Partisipasi
40

No Variabel Dimensi Indikator No.Item


1. Partisipasi 1) Pemberian 1) Memahami cara
(y) Suara memilih
1-2
2) Melakukan proses
pemilihan
2) Diskusi 3) Hadir dalam diskusi
Politik politik 3-4
4) Membuat diskusi politik
3) Kegiatan 5) Mengkampanyekan
Kampanye paslon
5-6
6) Berperan aktif dalam
kegiatan kampanye

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:140).

Kuesioner yang digunakan oleh penulis dalam memperoleh data adalah

kuesioner dalam bentuk checklist, dimana responden tinggal membutuhkan

tanda check pada tempat yang telah disediakan dalam penelitian ini,

penulis menyebar kuesioner sesuai dengan jumlah sampel.

Maka dalam penelitian ini dengan menggunakan lima alternatif

jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju

(TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skala likert tersebut digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang


41

tentang fenomena social (Sugiyono, 2009:93). Setiap soal disediakan 5

(lima) jawaban dengan skor masing-masing sebagai berikut :

Tabel 3.3 Alternatif Skor Jawaban Responden

No. Alternatif Jawaban Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Ragu-ragu 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2009:93)

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelusuran

dokumen yang terkait dengan permasalahan penelitian. Studi

dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

instansi/lembaga.

3. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan. Dalam kegiatan pengamatan, observer (pengamat) belum

mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus yang terkait dengan masalah

penelitian. Penelitian ini mengadakan pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian.


42

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, digunakan dua teknik analisa data, yaitu analisis data

deskriptif kuantitatif dan analisis data asosiatif kuantitatif, yaitu sebagai

berikut :

1. Teknik analisis data deskriptif kuantitatif

Metode analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui nilai atau skor

variabel mandiri, yaitu variabel yang tidak dimaksudkan untuk

dihubungkan atau dibandingkan dengan variabel lain. Sedangkan analisis

data kuantitatif adalah angka-angka yang diperoleh dari jumlah suatu

penggabungan ataupun pengukuran. Contoh data seperti ini adalah angka-

angka hasil tabulasi atas jawaban responden terhadap angket.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis data deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif yang

menjabarkan hasil penelitian di lapangan kemudian dikumpulkan serta

diolah dan dianalisis dengan menggambarkan, menjelaskan dan

memberikan komentar dengan menggunakan table sesuai perhitungan Eko

Putro Widoyoko (2012:210) sebagai berikut :

a. Skala Variabel

S.TT = nilai tertinggi × sampel × item pertanyaan

S.TR = nilai terendah × sampel × item pertanyaan

Interval = (S.TT – S.TR) : nilai tertinggi


43

b. Skala Butir

S.TT = nilai tertinggi × sampel

S.TR = nilai terendah × sampel

Interval = (S.TT – S.TR) : nilai tertinggi

Tabel 3.4 Kriteria Jawaban Responden

Variabel (X) Variabel (Y) Interval

(384) (288) (48) Kriteria

2.016 – 2.400 1.512 – 1.800 252 - 300 Sangat Baik


1.632 – 2.016 1.224 – 1.512 204 - 252 Baik
1.248 – 1.632 936 – 1.224 156 - 204 Cukup Baik
846 – 1.248 648 - 936 108 - 156 Kurang Baik
480 – 846 360 - 648 60 - 108 Tidak Baik

2. Teknik Analisis Data Asosiatif Kuantitatif

a. Analisis Korelasi Sederhana

Untuk mengetahui hubungan (korelasi = r) antara satu variabel bebas

terhadap variabel terikat, digunakan teknik korelasi product moment,

dengan rumus:

n (∑ xy ) −(∑ x )(∑ y)
rxy=
√{ n .∑ x −( ∑ x ) } . {n . ∑ x − ( ∑ x) }
2 2 2 2
44

Untuk member arti harga r (tingkatan hubungan), maka harga r

dibandingkan dengan table interpretasi nilai seperti terlihat pada tabel

3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Ridwan dan Kuncoro (2007:62)

Besar kecil sumbangan setiap variabel bebas terhadap variabel

terikat dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai

berikut:

KP = r 2×100%

Dimana : KP = Nilai Koefisien Determinan

R = Nilai Koefisien Korelasi

b. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis tersebut digunakan t-test satu sampel

dengan rumus sebagai berikut :

X−πo
t=
s
√n
45

c. Analisis Regresi Sederhana

Kegunaan regresi dalam penelitian salah satu satunya adalah

untuk meramalkan memprediksi variabel terikat (Y) apabila

variabel bebas diketahui.

Apabila model matematika regresi yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu sebagai berikut : Y =a+ bx

Dimana:

Y = Partisipasi

X = Kinerja

a = konstanta

b = koefisien variabel X
46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

 Deskripsi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo adalah lembaga negara

yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia, yakni meliputi

Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum Presiden

dan Wakil Presiden, serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo beralamatkan

di Jl.Bau Mahmud No.1 Sengkang. Berikut adalah struktur organisasi

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo. Untuk dapat memberikan

gambaran tentang struktur organisasi Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Wajo, berikut ini disajikan gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi


47

 Deskripsi Universitas Puangrimaggalatung

Universitas Puangrimaggalatung adalah suatu institusi

pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik

dalam berbagai bidang dan menyediakan pendidikan sarjana dan

pascasarjan. Universitas Puangrimaggalatung yang selanjutnya disebut

Uniprima, adalah hasil penyatuan PTS-PTS lingkup YPP

Puangrimaggalatung di Sengkang, Kabupaten Wajo dan Watampone,

Kabupaten Bone yang disetujui penyatuannya oleh Kemenristekdikti

pada tanggal 31 Desember 2018 dengan nomor SK: 1329/KPT/I/2018.

Beralamatkan di Jl. Puangrimaggalatung No. 27 Kelurahan

Maddukkelleng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi

Selatan, Indonesia. Luas lahan Perguruan Tinggi kurang lebih 10.000

Ha dengan memiliki 5 Gedung, 75 Ruang Kelas, dan 15 Kantor.

Adapun Fakultas yang berada dibawah naungan Universitas

Puangrimaggalatung adalah sebagai berikut, Program Pascasarjana

Administrasi Publik S2, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Keperawatan

dan Kebidanan.

 Visi dan Misi Universitas Puangrimaggalatung

Visi :

Uniprima mempunyai visi “Menjadi perguruan tinggi swasta

yang unggul, mandiri, religius dan terpercaya dalam pengembangan


48

IPTEK berbasis kebutuhan masyarakat regional Indonesia Timur

pada tahun 2023”

Misi :

1) Mengembangkan pusat studi dan kegiatan yang unggul dalam

kualitas pada berbagai bidang ilmu yang memiliki peran strategis

dalam pembangunan nasional.

2) Membangun institusi akademik dan membina program studi

yang mampu mengelola kegiatan pendidikan tinggi secara

professional dan mandiri.

3) Menjadikan Universitas Puangrimaggalatung sebagai perguruan

tinggi yang mampu menghasilkan luaran yang berkualitas dalam

bidang pendidikan, penelitian dan pengabidian kepada

masyarakat sehingga dipercaya oleh berbagai instansi dan

lembaga lainnya.

4) Mendorong dan meningkatkan kontribusi nyata alumni dalam

menyediakan SDM yang unggul dalam rangka memenuhi

kebutuhan masyarakat, khususnya dalam wilayah regional

Indonesia Timur.
49

 Struktur Organisasi Universitas Puangrimaggalatung

YP.PUANGRIMAGGALATUNG

BPH

DEWAN PERTIMBANGAN REKTOR SENAT UNIVERSITAS

LEMBAGA TEKNOLOGI & SISTEM WR I WR II LEMBAGA PENELITIAN &


INFORMASI PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
BAAK BAUK

PPs FIA FKIP FAPERTA FKK

DIREKTUR DEKAN DEKAN DEKAN DEKAN

WADIR WD WD WD WD

PRODI PRODI PRODI PRODI PRODI

LAB. LAB. LAB. LAB. LAB.

2. Gambaran Umum Responden

Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang Pengaruh Kinerja

Relawan Demokrasi Komisi Pemilhan Umum Kabupaten Wajo Terhadap

Partisipasi Pemilih Pemula Di Universitas Puangrimaggalatung. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling

dimana semua anggota populasi mempunyai kesempatan sama untuk

dijadikan sebagai sampel penelitian dengan menggunakan metode simple

random sampling. Maka sampel yang digunakan sebanyak 60 orang yang

merupakan mahasiswa yang termasuk pemilih pemula dalam pemilihan

umum serentak tahun 2019 di Kabupaten Wajo.


50

3. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Untuk mengetahui Pengaruh Kinerja Relawan Demokrasi Komisi

Pemilhan Umum Kabupaten Wajo Terhadap Partisipasi Pemilih Pemula

Di Universitas Puangrimaggalatung, digunakan sebagai instrumen angket

sebagai teknik pengumpulan data untuk variabel X sebagai kinerja

relawan demokrasi angket variabel Y sebagai partisipasi pemilih pemula.

Selanjutnya, dalam pengujian hipotesis, maka dilakukan uji kuantitatif

menggunakan rumus-rumus statistik serta perangkat lunak komputer

dengan program Statistical Standard Solution (SPSS) 24 yang dianggap

relevan untuk analisis data yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Pengaruh Kinerja Relawan Demokrasi Komisi Pemilhan Umum

Kabupaten Wajo Terhadap Partisipasi Pemilih Pemula Di Universitas

Puangrimaggalatung, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya

dilihat pada hasil perhitungan di bawah ini.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Deskripsi hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan

gambaran tentang jawaban atau tanggapan dari masing-masing

responden, terhadap berbagai penyataan atau kuesioner yang

diajukan berkaitan dengan variabel-variabel yang diangkat dalam

penelitian ini. Selanjutnya, akan dilakukan interpretasi atau

penjelasan ringkas, sehingga dapat memberikan informasi yang jelas

tentang jawaban atas rumusan masalah penelitian ini adapun variabel

tersebut yaitu variabel kinerjayang terdiri dari 4 dimensi yaitu target,


51

kualitas, waktu penyelesaian, taat asas. Sedangkan pada variabel

partisipasi terdiri atas 3 dimensi yaitu pemberian suara, diskusi

politik, kegiatan kampanye.

1) Kinerja Relawan Demokrasi

Berdasarkan hasil pengelolaan data hasil penelitian maka

deskriptif distribusi frekuensi variabel kinerja relawan

demokrasi dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.1 Deskripsi Distribusi Frekuensi Data Variabel


Kinerja Relawan Demokrasi

Statistics

VARIABEL KINERJA

Valid 60
N
Missing 0

Mean 35.5833

Median 36.0000

Mode 40.00

Std. Deviation 3.66519

Variance 13.434

Range 16.00

Minimum 24.00

Maximum 40.00

Sum 2135.00
52

SSumber : Data diolah dengan SPSS Versi 25

Deskripsi distribusi frekuensi data Kinerja, sesuai hasil

penelitian yang dilaksanakan pada Universitas

Puangrimaggalatung ,terlihat pada tabel 4.1, ternyata nilai

indikator jawaban responden semuanya valid dalam pengolaan

data tersebut, dan tidak ada data pengamatan yang hilang.

Sementara itu nilai mean sebesar 35.5833 dan standar deviasi

sebesar 3.66519. Sementara itu nilai minimum sebesar 24.00

dan nilai maximum sebesar 40.00.

Adapunhasil perhitungan skor butir pernyataan setiap

indikator yang digunakan sebagai alat ukur dapat dilihat sebagai

berikut :

a) Variabel Kinerja

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Variabel Kinerja


Skor Yang
No. Skor Ideal Kriteria
Diperoleh
53

1. 271 300 Sangat Baik


2. 261 300 Sangat Baik
3. 271 300 Sangat Baik
4. 272 300 Sangat Baik
5. 266 300 Sangat Baik
6. 269 300 Sangat Baik
7. 260 300 Sangat Baik
8. 265 300 Sangat Baik
∑ 2135 2400 Sangat Baik
Mean 266.875 300 Sangat Baik

Keterangan :

 Skor yang diperoleh adalah jumlah skor setiap butir

pernyataan

 Skor ideal = nilai tertinggi x jumlah responden (5 x 60 =

300)

 Penilaian Kriteria :

(1) 2.016 – 2.400 Sangat Baik

(2) 1.632 – 2.016 Baik

(3) 1.248 – 1.632 Cukup Baik

(4) 846 – 1.248 Kurang Baik

(5) 480 - 846 Tidak Baik

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat

pada tabel 4.2, ternyata secara umum kinerja, termasuk


54

dalam kategori sangat baik dengan nilai 2135 dari kategori

ideal.

Kemudian deskripsi variabel penelitian disajikan

berdasarkan dimensi pengukuran kinerjadari teori menurut

Edison dkk, 2016:195 yakni, target, kualitas, waktu

penyelesaian, dan taat asas.

(1) Dimensi Target

Dimensi target dimaksudkan sebagai sasaran

yang akan dituju oleh relawan demokrasi berupa

pemilih pemula dan partisipasi dalam memilih. Berikut

ini akan disajikan tabel analisis statistika deskriptif

tanggapan responden terhadap variabel kinerja pada

dimensi target, seperti terlihat pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Deskripsi Data Dimensi Instruktur Pada


Variabel Pelatihan
Skor yang Skor
No. Indikator Kriteria
diperoleh ideal
1. Pemilih Pemula Sangat
271 300
Baik
2. Partisipasi Pemilih Sangat
261 300
Baik
Sangat
Rata-rata 266 300
Baik
Sumber : Data diolah tahun 2020

Data pada tabel 4.3 tersebut menjelaskan bahwa

jika dilihat dari dimensi target secara umum berada


55

pada kategori sangat baik yaitu dengan rata-rata 266

dari kategori ideal. Hal ini dapat dilihat bahwa pemilih

pemula merupakan target dari relawan demokrasi

dengan skor sebesar 271. Dan pada aspek bahwa

partisipasi pemilih dalam pemilu 2019 merupakan

target dari relawan demokrasi dengan skor 261 dari

skor ideal dan berada pada kategori sangat baik.

(2) Dimensi Kualitas

Relawan Demokrasi dipilih melalui seleksi dan

dibekali materi sosialisasi sehingga kualitas yang

dimiliki benar-benar terjamin. Kualitas yang dimiliki

Relawan Demokrasi merupakan salah satu penunjang

kinerja Relawan Demokrasi. Berikut ini akan disajikan

tabel analisis statistika deskriptif tanggapan responden

terhadap variabel kinerja pada dimensi kualitas, seperti

telihat pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Deskripsi Data Dimensi Kualitas Variabel


Kinerja
Skor yang Skor
No. Indikator Kriteria
diperoleh ideal
Penyampaian materi Sangat
1. 271 300
sosialisasi Baik
Pemahaman materi Sangat
2. 272 300
sosialisasi Baik
Sangat
Rata – rata 271,5 300
Baik
Sumber : Data diolah tahun 2020
56

Data pada tabel 4.4 tersebut menjelaskan bahwa

jika dilihat dari dimensi kualitas secara umum berada

pada kategori sangat baik yaitu dengan rata-rata 271,5

dari kategori ideal. Hal ini dapat dilihat pada

penyampaian materi sosialisasi berada pada kategori

sangat baik dengan skor 271 dari kategori ideal . Dan

pada aspek pemahaman materi sosialisasi sangat baik

dengan skor 272 dari skor ideal.

(3) Dimensi Waktu Penyelesaian

Relawan Demokrasi melakukan sosialisasi

dengan waktu penyelesaian selama 3 bulan. Sosialisasi

yang dilakukan sesuai waktu yang telah direncanakan.

Berikut ini akan disajikan tabel analisis statistika

deskriptif tanggapan reseponden terhadap variabel

kinerja pada dimensi waktu penyelesaian, seperti

terlihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Deskripsi Data Dimensi Waktu


Penyelesaian pada Variabel Kinerja
Skor yang Skor
No. Indikator Kriteria
diperoleh ideal
1. Sesuai waktu yang telah Sangat
266 300
direncanakan Baik
2. Tepat waktu Sangat
269 300
Baik
Sangat
Rata-rata 267,5 300
Baik
57

Sumber : Data diolah tahun 2020

Data pada tabel 4.5 tersebut menjelaskan bahwa

jika dilihat dari dimensi waktu penyelesaian secara

umum berada pada kategori sangat baik yaitu dengan

rata-rata 267,5 dari kategori ideal. Hal ini dapat dilihat

sosialisasi yang dilakukan sesuai dengan waktu yang

direncanakan dan berada pada kategori sangat baik

dengan skor 266 dari kategori ideal . Dan pada

sosialisasi yang dilakukan juga tepat waktu dan berada

pada kategori sangat baik dengan skor 269 dari skor

ideal.

(4) Dimensi Taat Asas

Sosialisasi yang dilakukan oleh Relawan

Demokrasi telah memenuhi dimensi taat asas karena

dapat dipertanggung jawabkan dan transparan. Berikut

ini akan disajikan tabel analisis statistika deskriptif

tanggapan reseponden terhadap variabel kinerja pada

dimensi taat asas, seperti terlihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Deskripsi Data Dimensi Taat Asas pada


Variabel Kinerja
Skor yang Skor
No. Indikator Kriteria
diperoleh ideal
1. Dapat dipertanggung 260 300 Sangat
58

jawabkan Baik
2. Transparan Sangat
265 300
Baik
Sangat
Rata-rata 262,5 300
Baik
Sumber : Data diolah tahun 2020

Data pada tabel 4.6 tersebut menjelaskan bahwa

jika dilihat dari dimensi taat asas secara umum berada

pada kategori sangat baik yaitu dengan rata-rata 262,5

dari skor ideal. Hal ini dapat dilihat bahwa sosialisasi

yang dilakukan Relawan Demokrasi dapat

dipertanggung jawabkan dan berada pada kategori

sangat baik dengan perolehan nilai sebesar 260 dari

kategori ideal. Dan dilihat dari aspek sosialisasi yang

dilakukan denga ransparan termasuk kategori sangat

baik dengan perolehan nilai sebesar 265 dari kategori

ideal.

2) Variabel Partisipasi

Berdasarkan hasil pengelolaan data hasil penelitian maka

deskriptif distribusi frekuensi variabel partisipasi dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.8 Deskripsi Distribusi Frekuensi Data Variabel


Partisipasi

Statistics
59

Variabel Partisipasi

Valid 60
N
Missing 0

Mean 25.9667

Median 26.0000

Mode 24.00

Std. Deviation 2.40738

Variance 5.795

Range 12.00

Minimum 18.00

Maximum 30.00

Sum 1558.00
Sumber : Data diolah dengan SPSS Versi 25

Deskripsi distribusi frekuensi data Pertisipasi Pemilih

Pemula, sesuai hasil penelitian yang dilaksanakan pada

Universitas Puangrimaggalatung ,terlihat pada tabel 4.8, ternyata

nilai indikator jawaban responden semuanya valid dalam

pengolaan data tersebut, sementara itu nilai mean sebesar

25,9667 dan standar deviasi sebesar 2,40738. Sementara itu nilai

minimum sebesar 18 dan nilai maximum sebesar 30.

Adapun hasil perhitungan skor butir pernyataan setiap

indikator yang digunakan sebagai alat ukur dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Variabel Partisipasi


No. Skor Yang Skor Ideal Kriteria
60

Diperoleh
1. 262 300 Sangat Baik
2. 254 300 Sangat Baik
3. 260 300 Sangat Baik
4. 265 300 Sangat Baik
5. 256 300 Sangat Baik
6. 261 300 Sangat Baik
∑ 1558 1800 Sangat Baik
Mean 259,57 300 Sangat Baik

Keterangan ;

 Skor yang diperoleh adalah jumlah skor setiap butir

pernyataan

 Skor ideal = nilai tertinggi x jumlah responden ( 5 x 60 =

170)

 Penilaian Kriteria :

1. 1512 - 1800 Sangat Baik

2. 1224 - 1512 Baik

3. 936 - 1224 Cukup Baik

4. 648 - 936 Kurang Baik

5. 360 - 648 Tidak Baik

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada

Tabel 4.9, ternyata secara umum partisipasi pemilih pemula,

termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai 1558 dari

kriteria ideal.
61

Kemudian deskripsi variabel partisipasi disajikan

berdasarkan dimensi partisipasi dari Sitopu (2012:101) bahwa

partisipasi mengacu pada aktivitas yang dilakukan oleh pemilih

seperti pemberian suara, diskusi politik, dan kegiatan kampanye.

a) Dimensi Pemberian Suara

Pemberian Suara yaitu aktifitas yang dilakukan oleh

pemilih pemula yang meliputi pemahaman cara memilih

dan ikut serta dalam proses pemilihan. Berikut ini disajikan

tabel analisis statistika deskriptif tanggapan reseponden

terhadap variabel partisipasi pada pemberian suara, seperti

terlihat pada tabel 4.10 berikut;

Tabel 4.10 Deskripsi Data Dimensi Pemberian Suara


dari Variabel Partisipasi
Skor yang Skor
No. Indikator Kriteria
diperoleh ideal
1. Sangat
Memahami cara memilih 262 300
Baik
2. Melakukan proses Sangat
254 300
pemilihan Baik
Rata-rata 258 300 Sangat
Baik
Sumber : Data diolah tahun 2020

Data pada tabel 4.10 tersebut menjelaskan bahwa

jika dilihat dari dimensi pemberian suara secara umum

berada pada kategori sangat baik yaitu dengan rata-rata 258

dari kategori ideal. Hal ini dapat dilihat bahwa pemilih


62

memahami cara memilih dan berada pada kategori sangat

baik dengan skor 262 dari kategori ideal. Dan pemilih

melakukan proses pemilihan dan berada pada kategori

sangat baik dengan skor 254 dari skor ideal.

b) Dimensi Diskusi Politik

Diskusi Politik merupakan aktivitas yang dilakukan

oleh pemilih yang meliputi hadir dalam diskusi politik dan

membuat diskusi politik. Berikut ini disajikan tabel analisis

statistika deskriptif tanggapan reseponden terhadap variabel

partisipasi pada dimensi diskusi politik, seperti terlihat pada

tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Deskripsi Data Dimensi Diskusi Politik dari


Variabel Partisipasi
Skor yang Skor
No. Indikator Kriteria
diperoleh ideal
1. Hadir dalam diskusi Sangat
260 300
Politik Baik
2. Membuat diskusi politik Sangat
265 300
Baik
Rata-rata 262,5 300 Sangat
Baik
Sumber : Data diolah tahun 2020
Data pada tabel 4.11 tersebut menjelaskan bahwa

jika dilihat dari dimensi diskusi politik secara umum berada

pada kategori sangat baik yaitu dengan rata-rata 262,5 dari

kategori ideal. Hal ini dapat dilihat bahwa kehadiran peserta


63

dalam diskusi politik berada pada kategori sangat baik

dengan skor 260 dari kategori ideal. Dan pada aspek

membuat diskusi politik berada pada kategori sangat baik

dengan skor 265 dari skor ideal.

c) Dimensi Kegiatan Kampanye

Kegiatan kampanye adalah aktivitas yang dilakukan

oleh pemilih yang meliputi mengkampanyekan paslon dan

berperan aktif dalam kegiatan kampanye. Berikut ini disajikan

tabel analisis statistika deskriptif tanggapan reseponden

terhadap variabel partisipasi pada dimensi kegiatan kampanye,

seperti terlihat pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Deskripsi Data Dimensi Kegiatan Kampanye


dari Variabel Partisipasi
Skor yang Skor
No. Indikator Kriteria
diperoleh ideal
1. Mengkampanyekan
256 300 Sangat Baik
paslon
2. Berperan aktif dalam
261 300 Sangat Baik
kegiatan kampanye
Rata-rata 258,5 300 Sangat Baik
Sumber : Data diolah tahun 2020

Data pada tabel 4.12 tersebut menjelaskan bahwa

jika dilihat dari dimensi kegiatan kampanye secara umum

berada pada kategori sangat baik yaitu dengan rata-rata

258,5 dari kategori ideal. Hal ini dapat dilihat dalam


64

kampanye yang dilakukan berada pada kategori sangat baik

dengan skor 256 dari kategori ideal. Dan pada aspek

berperan aktif dalam kegiatan kampanye berada pada

kategori sangat baik dengan skor 261 dari skor ideal.

b. Analisi Korelasi

Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan pengaruh kedua

variabel diatas tersebut, maka digunakan teknik analisis korelasi,

yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

r xy =n ∑ x i y i−¿ ¿ ¿

Pengujian hipotesis tersebut menggunakan taraf signifikan

10%. Data yang diolah berasal dari hasil penyebaran

angket/kuesioner yang berisi pertanyaan tentang variabel-variabel

penelitian, sehingga menghasilkan angka/nilai yang diperlukan untuk

melihat hubungan kedua variabel tersebut.Sehingga untuk itu

diperlukan tabel kerja sebagai berikut :

Tabel 4.13. Korelasi antara Variabel Kinerja (x) dan


Partisipasi(y)
No. Nilai Jawaban
xiyi
Responden xi yi xi2 yi2
1 2 3 4 5 6
1 40 30 1600 900 1200
2 32 24 1024 576 768
3 32 24 1024 576 768
4 28 22 784 484 616
65

No. Nilai Jawaban


xiyi
Responden xi yi xi2 yi2
5 40 30 1600 900 1200
6 34 26 1156 676 884
7 40 27 1600 729 1080
8 37 27 1369 729 999
9 37 26 1369 676 962
10 37 28 1369 784 1036
11 35 22 1225 484 770
12 36 27 1296 729 972
13 38 27 1444 729 1026
14 39 26 1521 676 1014
15 32 24 1024 576 768
16 24 18 576 324 432
17 32 22 1024 484 704
18 32 24 1024 576 768
19 40 26 1600 676 1040
20 38 30 1444 900 1140
21 34 25 1156 625 850
22 32 23 1024 529 736
23 35 25 1225 625 875
24 38 25 1444 625 950
25 38 28 1444 784 1064
26 38 29 1444 841 1102
27 38 25 1444 625 950
28 34 26 1156 676 884
29 38 26 1444 676 988
66

No. Nilai Jawaban


xiyi
Responden xi yi xi2 yi2
30 36 27 1296 729 972
31 34 24 1156 576 816
32 35 29 1225 841 1015
33 36 25 1296 625 900
34 38 29 1444 841 1102
35 32 24 1024 576 768
36 39 29 1521 841 1131
37 40 28 1600 784 1120
38 40 28 1600 784 1120
39 33 24 1089 576 792
40 34 26 1156 676 884
41 33 24 1089 576 792
42 24 22 576 484 528
43 32 24 1024 576 768
44 40 29 1600 841 1160
45 37 27 1369 729 999
46 40 29 1600 841 1160
47 33 25 1089 625 825
48 39 28 1521 784 1092
49 37 29 1369 841 1073
50 39 29 1521 841 1131
51 40 27 1600 729 1080
52 40 28 1600 784 1120
53 33 25 1089 625 825
54 32 24 1024 576 768
67

No. Nilai Jawaban


xiyi
Responden xi yi xi2 yi2
55 33 24 1089 576 792
56 34 26 1156 676 884
57 36 25 1296 625 900
58 36 25 1296 625 900
59 37 27 1369 729 999
60 35 26 1225 676 910
Jumlah 2.135 1.558 76.763 40.798 55.872

r xy =n ∑ x i y i−¿ ¿ ¿

60 ( 55.872 )−( 2.135 ) (1558)


r xy =
√ [ 60 (76.763 )−(2.135) ] ¿ ¿ ¿
2

3.352 .320−3.326.330
r xy =
√ [ 4.605.780−4.558.225 ][ 2.447.880−2.427 .364 ]

25.990
r xy=
√ [ 47.555 ][ 20.516 ]

25.990
r xy =
( 218,071089 ) (143,234074)

25.990
r xy =
31.235,2105

r xy =¿ 0,832073791

r xy =¿ 0,832

Jika dihitung dalam SPSS hasilnya akan sama, yaitu :


68

Tabel 4.13. Korelasi antara Variabel Kinerja (x) dan


Partisipasi (y)
Correlations

Variabel Variabel
Kinerja Partisipasi

Variabel Pearson 1 .832**


Kinerja Correlation

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

Variabel Pearson .832** 1


Partisipasi Correlation

Sig. (2-tailed) .000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Besar kecil sumbangan setiap variabel bebas terhadap

variabel terikat dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan

sebagai berikut:

KP = r2 x 100%
69

KP = 0,8322 x 100%

= 0,692

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai rxy sebesar

0,832, nilai ini berada pada rentang atau interval 0,80–1,000. Dengan

demikian dapatlah di interpretasikan bahwa derajat hubungan antara

Kinerja Relawan Demokrasi dan Partisipasi Relawan Demokrasi

Sangat Kuat. Sehingga, secara langsung hasil dari pengolahan data

dalam penelitian ini dengan hipotesis yang mengatakan bahwa

“Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kinerja Relawan Demokrasi

dan Partisipasi Pemilih Pemula” dapat diterima.Sedangkan nilai

koefisien determinasi sebesar 0,692 atau 69,2%. Hal ini menunjukkan

bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel kinerja terhadap

partisipasi pemilih pemula sebanyak 69,2%, sedangkan sisanya sebesar

30,8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

c. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis yang berbunyi: Kinerja

berpengaruh positif terhadap partisipasi pemilih pemula, termasuk

dalam kriteria sangat baik dari nilai ideal, dilakukan perhitungan

sebagai berikut:

Tabel 4.14. One Sample Test Kinerja Relawan Demokrasi dan


Partisipasi Pemilih Pemula
70

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of


the Difference
Sig. (2- Mean
T df tailed) Difference Lower Upper

Variabel 75.201 59 .000 35.58333 34.6365 36.5302


Kinerja

Variabel 83.550 59 .000 25.96667 25.3448 26.5886


Partisipasi

Tabel 4.14 diatas menunjukan nilai statisti dari variabel kinerja, yaitu t

hitung = 75.201 dengan dk = 59 dan sig(2-tailed) = 0,000 dengan uji satu pihak.

d. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi ini berguna untuk mengetahui apakah

variabel kinerja memiliki hubungan yang linear dengan variable

Partisipasi.
71

Tabel 4.15. Koefisien Regresi antara Variabel Kinerja (x) dan


Partisipasi (y)
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6.519 1.711 3.810 .000

Variabel .547 .048 .832 11.425 .000


Kinerja

a. Dependent Variable: Variabel Partisipasi

Berdasarkan Tabel 4.15 Koefisien Regresi dimana Y =a+ bx atau Y=6.519


+ 0,547x, jika x=0 maka y = 6.519, sebaliknya jika nilai x dinaikkan menjadi satu
satuan maka nilai y bertambah menjadi 0,547.

Tabel 4.16. Model Summary Regresi antara Variabel Kinerja


(x) dan Partisipasi (y)

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .832a .692 .687 1.34675

a. Predictors: (Constant), Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.16 diatas maka dapat dilihat besarnya sumbangan

variabel Kinerja (x) terhadap Partisipasi (y) sebesar 0,832 x 100% = 83,2%
72

sedangkan sisanya 100% - 83,2% = 16,8% adalah sumbangan atau pengaruh dari

variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Tabel 4.17. Anova Regresi antara Variabel Kinerja (x) dan


Partisipasi (y)

ANOVAa

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 236.736 1 236.736 130.524 .000b

Residual 105.197 58 1.814

Total 341.933 59

a. Dependent Variable: Variabel Partisipasi

b. Predictors: (Constant), Variabel Kinerja

Berdasarkan Tabel 4.17 diatas ketentuan bahwa nilai ɑ lebih besar


daripada nilai Sig, maka H0diterima H1ditolak. Sebaliknya jika nilai ɑ lebih kecil
daripada nilai Sig, maka H0ditolak H1diterima. Dari data diatas ternyata nilai Sig
sebanyak 0,000 sedangkan nilai ɑ sebanyak 10%, artinya ɑ>Sig. (0,10 > 0,000).
Ini berarti Kinerja Relawan Demokrasi berpengaruh positif dan signifikan pada
partisipasi pemilih pemula.

B. Pembahasan

1. Kinerja Relawan Demokrasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja

Relawan Demokrasi termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan

perolehan nilai sebesar 2.135 dari kategori ideal. Hal ini didukung oleh

dimensi target, kualitas, waktu penyelesaian dan taat asas. Dengan


73

demikian hipotesis yang diajukan yaitu “Kinerja Relawan Demokrasi

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo, termasuk dalam kriteria

sangat baik” dapat diterima.

2. Partisipasi Pemilih Pemula

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi Pemilih Pemula

berada pada kategori“sangat baik” dengan perolehan nilai sebesar 1.558

dari kategori ideal. Hal ini didukung oleh dimensi Pemberian Suara,

Diskusi Politik dan Kegiatan Kampanye. Dengan demikian hipotesis

yang diajukan yaitu “Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula di

Universitas Puangrimaggalatung termasuk dalam kriteria yang sangat

baik” dapat diterima.

3. Pengaruh Kinerja Relawan Demokrasi terhadap Partisipasi Pemilih


Pemula

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja relawan demokrasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi pemilih pemula.

Hal ini berarti hipotesis yang diajukan yaitu “Kinerja Relawan

Demokrasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wajo Berpengaruh

positif dan signifikan terhadap peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula

Pemilu 2019 di Kabupaten Wajo” dinyatakan diterima, dengan nilai

korelasi sebesar 0,832 dimana nilai ini berada pada rentang atau interval

0,80 – 1,00 yang artinya bahwa derajat hubungan antara kinerja dengan

Partisipasi pemilih pemula secara kuantitatif dikatakan sangat kuat.


74

Secara keseluruhan Kinerja Relawan Demokrasi KPU Kabupaten

Wajo terlaksana dengan baik dalam upaya meningkatkan Partisipasi

Pemilih Pemula, hal ini sejalan dengan tujuan dibentuknya Relasi

(Relawan Demokrasi) untuk meningkatkan pertisipasi dalam pemilihan.


75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Kinerja Relawan

Demokrasi KPU Kabupaten Wajo terhadap Peningkatan Partisipasi Pemilih

Pemula di Universitas Puangrimaggalatung, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Kinerja Relawan Demokrasi KPU Kabupaten Wajo berada pada kategori

sangat baik.

2. Partisipasi Pemilih Pemula di Universitas Puangrimaggalatung berada

pada kategori sangat baik.

3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara Kinerja Relawan Demokrasi dan Partisipasi Pemilih

Pemula.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang sebelumnya telah

diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Diharapkan bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten dapat terus

menyeleksi dan membekali Relawan Demokrasi di Pemilu selanjutnya

dengan baik seperti sekarang.

2. Diharapkan bagi mahasiswa Universitas Puangrimaggalatung untuk

selalu berpartisipasi dalam pemilihan yang akan datang.


76

3. Kepada peneliti, kiranya temuan penelitian ini dapat dijadikan temuan awal

dan sekaligus sebagai ransangan untuk meneliti hal-hal yang belum

diungkapkan sehubungan dengan variabel penelitian, sehingga menambah

cakrawala dan wawasan lebih luas.


77

DAFTAR PUSTAKA

Ariska, D. 2016. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Keselamatan Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT.Arumbai Kasembadan Banyumas. Banyumas : Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Skripsi dipublikasikan.
Retno, S.P. 2012. Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Mutu Sekolah
Di SD Kansius Kadirojo Kalasan. Universitas Negeri Yogyakarta. Tesis
dipublikasikan.
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia 2019 Pedoman Pelaksanaan
Relawan Demokrasi Pemilu Tahun 2019. Jakarta : Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia.
Muktar, H. 2014. Perspektif Dan Orientasi Politik Pemilih Pemula Pemilu 2014,
(online), https://www.slideshare.net/muktarhelmi/persfektif-dan-orientasi-
pemilih-pemula-pemilu-2014. diakses 10 november 2019.
Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang 2018 Seputar KPU. Semarang : Komisi
Pemilihan Umum Kota Semarang.
Wikipedia, 2018. Komisi Pemilihan Umum, (online),
https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Pemilihan_Umum. diakses 13 maret
2018.
Uniprima, 2019. Universitas Puangrimaggalatung, (online),
https://uniprima.ac.id/. diakses 10 November 2019

Anda mungkin juga menyukai