Anda di halaman 1dari 38

RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA

OPERASIONAL
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SAMUDERA
INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS) TAHUN 2019-2023

DIAJUKAN OLEH:
.
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK SAMUDERA INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS)

Dr. H. Gunawan Undang, Drs. M.Si.

DISETUJUI OLEH:
PENGURUS YAYASAN SAMUDERA INDONESIA SELATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


SAMUDERA INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS)
GARUT 2019
SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK SAMUDERA INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS)
NOMOR : 039/SK-PENETAPAN/PT/I/2019
TENTANG
PENETAPAN RENSTRA SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
SAMUDERA INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS)

KETUA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
SAMUDERA INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS)

Menimbang :
1. Bahwa berdasarkan hasil Rapat Kerja Pengurus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) dilaksanakan pada tanggal 29-30
Januari 2019.
2. Bahwa dimana pada Rapimsus dilakukan kajian dan resume perumusan dari pengurus

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS)
dalam penetapan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Tahap I 2019-2023 jumlah
mahasiswa aktif 90 untuk mencapai target mahasiswa aktif 1500 di tahun 2023 dan
mengaadakan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Tahap I pendirian Program
Studi Administrasi Publik menuju Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS) paporit dengan jumlah mahasiswa aktif 3000.
3. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) paporit sebagai


pengesahannya.

Mengingat :

1. Undang – undang RI No. 20 Tahun 2003; tentang Pendidikan Nasional.


2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999; tentang Pendidikan Tinggi.
3. Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP

SAINS).
4. RIP dan Renstra Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan

(STISIP SAINS).
Memperhatikan :
1. Hasil Rapat Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia

Selatan (STISIP SAINS) pada tanggal 29-30 Januari 2019.


2. Hasil Rapat Pimpinan pada tanggal 21 Januari 2019

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama :
Menetapkan Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja Nomor:
039/SK-PENETAPAN/PT/I/2019 tentang Penetapan RENSTRA Sekolah Tinggi
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) 2019/2023.
Kedua :
Menetapkan Poin-poin yang tercantum didalam Lampiran I Surat Keputusan ini
sebagai adendum Penetapan RENSTRA Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) Tahun 2019/2023.
Ketiga :
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ada kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Garut Selatan


Pada Tanggal : 30 Januari 2019
Ketua

Dr. H. Gunawan Undang, Drs.,M.Si

Surat Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Ketua Yayasan Samudera Indonesia Selatan
2. Ketua STISIP Samudera Indonesia Selatan
3. Waka I STISIP Samudera Indonesia Selatan
4. Peserta Rapat Kerja STISIP Samudera Indonesia Selatan
5. Arsip.
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SAMUDERA
INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS) NOMOR : 039/SK-PENETAPAN/PT/I/2019 TENTANG
PENETAPAN RENSTRA SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SAMUDERA
INDONESIA SELATAN (STISIP SAINS) TAHUN 2019

LAMPIRAN I
KETENTUAN UMUM

1. Menetapkan Pencapaian Target Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Tahap I 2019-
2023 target mahasiswa aktif 1500 orang.
2. Menetapkan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Tahap I Program Studi Administrasi
Publik menuju Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan paporit
dengan jumlah mahasiswa aktif 3000 orang.
3. Menciptakan jurus-jurus baru untuk meningkatkan 150 mahasiswa Aktif per semester: PMB
15%, mahasiswa tidak aktif turun 80% dan mahasiswa transfer 5%.
4. Mengupayakan semaksimal mungkin pembentukan dan pengembangan Program Studi
Administrasi Publik baik mengadopsi, merger, maupun kerjasama.
5. Mengupayakan semaksimal mungkin Sistem Informasi Akademik secara Online terhitung
tahun 2019 dengan masa transisi satu semester.
6. Monitoring dan evaluasi dosen dilakukan secara periodik untuk menurunkan keluhan
mahasiswa terhadap dosen dan penambahan dosen tetap minimal 75%.
7. Perlu dilakukan hibah kompetitif untuk dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) Paporit baik penelitian maupun pengabdian
masyarakat setiap semester dengan dukungan dana yang diatur manajemen.
8. Program studi terakreditasi dengan baik di tahun 2021.
9. Selalu mencari informasi-informasi terkini yang menyangkut bidang akademik: Persyaratan
NIDN, Akreditasi Institusi, Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), Informasi Beasiswa, dan
program HIBAH bersaing.
10. Monitoring dan evaluasi selalu dilakukan secara kontinu melalui sidak antar bagian sesuai
dengan tugas kerja masing-masing jabatan.
11. Memberikan reward yang proporsional kepada dosen yang berdedikasi tinggi dalam

menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi dengan memberikan hibah kompetitif dan studi
lanjut.

Ditetapkan di : Garut Selatan


Pada Tanggal : 30 Januari 2019
Ketua

Dr. H. Gunawan Undang, Drs.,M.Si

Surat Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Ketua Yayasan Samudera Indonesia Selatan
2. Ketua STISIP Samudera Indonesia Selatan
3. Waka I STISIP Samudera Indonesia Selatan
4. Peserta Rapat Kerja STISIP Samudera Indonesia Selatan
5. Arsip.
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah
yang telah dilimpahkan, sehingga penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Tinggi
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia (STISIP SAINS) periode 2019-2023 telah
dapat terselesaikan. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS) periode 2019-2023 ini disusun berdasarkan pada Rencana
Strategis Stisip Samudera Indonesia Selatan dan Hasil Evaluasi Diri yang menggambarkan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS).

Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS) ini disusun sebagai landasan berpijak dan merupakan arah
pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Samudera Indonesia (STISIP SAINS), Rencanae Strategis ini juga dijiwai oleh kebijakan
dasar Stisip Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS), sehingga arah pengembangan
Sekolah Tinggi tetap searah dengan visi dan misi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS).

Terimakasih kepada tim penyusun Renstra yang telah bekerja keras menyelesaikan
tugasnya, termasuk semua pihak yang telah ikut membantu. Masih banyak yang perlu menjadi
pertimbangan untuk merealisasikan program pengembangan institusi sebagaimana yang
tertuang di dalam Renstra ini. Sebagai organisasi yang terus belajar, komitmen dan dukungan
semua unsur pimpinan dan sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS), akan sangat membantu terwujudnya sasaran
strategis pembangunan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS) sampai tahun 2023. Semoga pikiran baik datang dari segala arah
untuk mendukung realisasi program pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) ke depan.

Garut, 7 Januari 2019


Ketua

Dr. H. Gunawan Undang, Drs.,M.Si


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… ……………………………………………………................ i


DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………………… iii

SK KETUA STISIP SAMUDERA INDONESIA SELATAN TENTANG


RENSTRA………………………………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………. ………..1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………….. …………………………………………………………………… 1
1.2. Maksud dan Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………. 1
1.3. Arah Kebijakan ……………………………………………………………………………………………………………………….....2
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN ……………..…………………………… …………3
2.1. Landasan Filosofi …………………………………………………… …………………………………………4

2.2. Landasan Yuridis ……………………………………………………………………………………………….5

2.3. Landasan Sosilogis …………………………………………………. ……………………………………… 7

2.4. Visi ……………………………………………………………………………………………………………………9

2.5. Misi …………………………………………………………………………………………………………………. 9

2.6. Tujuan ……………………………………………………………… ……………………………………………10

2.7. Orientasi …………………………………………………………… ……………………………………………11

BAB III KONDISI STISIP SAMUDERA INDONESIA SELATAN………………………...14


3.1. Potensi Yang Dimiliki FISIP STISIP SAMUDERA INDONESIA……………………………. …………………………..14
3.2. Kondisi Lingkungan Strategis ........................................................ …………………………………………….16
BAB IV KEBIJAKAN & STRATEGI PENGEMBANGAN …......………. …………………24
4.1. Kebijakan dan Strategi Pengembangan ISIP STISIP ……….......................................... ………………………24
4.2. Strategi Implementasi Kebijakan …………………………………. …………………………………….. ………………………30
4.3. Indikator dan Target Kinerja …………………………………….. ………………………………………......................... 33
BAB VII PENUTUP………………………………………………………… ………………………………………………………………. 32
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana strategis Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS), yakni menghasilkan ilmuwan yang mampu memahami dan ahli dalam
bidangnya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat, dan
berjiwa wirausaha. Menganut paham pendidikan seumur hidup dan kemudian dalam mengembangan
diri serta berkeyakinan bahwa unsur sikap dan kemampuan hidup sama pentingnya dengan
pengetahuan. Juga melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dalam mewujudkan sosok ilmuwan yang
memiliki daya tranformasi iman-amanah kekuatan ilmu-alamiah, keseyogyaan intelektual-integritas,
keterjangkauan visioiner-imajinatif, keharusan perspektif-inovatif, ketegaran kritis-etis, kearifan,
mandiri, terbuka, dan kesungguhan dedikasi patriotik.

Rencana strategis Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP
SAINS) 2019/2023 merupakan rangkuman dari pemikiran seluruh civitas akademika. Visi dan misi
merupakan pemikiran yang dikembangkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS); sementara tujuan, strategi dan kebijakan bersumber pada gagasan
awal para pimpin. Program pengembangan selanjutnya disusun untuk mendukung pelaksanaan
kebijakan dan pencapaian sasaran. Informasi yang disajikan dalam rencana strategis ini dihimpun dan
disarikan dari berbagai tulisan, catatan rapat, diskusi dan pengarahan. RIP Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) menjadi rujukan penting dalam penyu sunan
dan tetap menjadi bagian dari rencana strategis.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana strategis ini yaitu:

1. Sebagai pedoman untuk memberikan petunjuk dalam rangka pelaksanaan program kegiatan
yang telah digariskan oleh kebijaksanaan Departemen Pendidikan Nasional serta peraturan-
peraturan pelaksanaannya.

2. Mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang belum terealisir pada tahun-tahun


sebelumnya dan menginventarisir permasalahan tahun berjalan serta memprediksi kebutuhan
yang akan datang.
3. Menyusun rencana kegiatan selama satu periode yaitu empat tahunan yang dijabarkan dalam
rencana.

Adapun tujuan disusunnya Rencana Strategis adalah sebagai berikut:

1. Menyusun program dari permasalahan yang belum terpecahkan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan program yang akan datang.

2. Menyusun rencana kebutuhan yang dijabarkan ke dalam rencana kebutuhan sarana, akademik,
kemahasiswaan, laboratorium, dan tenaga pengajar dikaitkan dengan kemampuan yang
tersedia.

1.3. Arah Kebijakan


Untuk mewujudkan visi dan misi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menjadi Excellent
Faculty (Sekolah Tinggi Yang Unggul), maka Sekolah Tinggi telah melakukan berbagai upaya dengan
membuat program kerja 4 tahun maupun program kerja 1 tahun. Dengan adanya kebijakan pemerintah
dalam penyelenggaraan perguruan tinggi dan adanya kebijakan dasar yang termuat danlam Program
Kerja ketua maka, dipandang perlu untuk menyusun renstra Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan. Renstra ini disusun berdasarkan kebijakan dasar Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) yang terdiri atas 6 (enam) bidang, yakni, (1)
Bidang Pendidikan (2) Bidang Penelitian (3) Bidang Pengabdian, (4) Bidang Kemahasiswaan, (5) Bidang
Sumber Daya Manusia, (6) Bidang Tatakelola Organisasi, Selain berdasarkan 6 bidang renstra STISIP
SAINS.

Penyusunan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS) 2019-2023 diawali dengan evaluasi diri untuk melihat kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang kemudian digunakan dalam menyusun isu strategis. Dengan menggunakan
tolak ukur Stisip Samudera Indonesia Samudera Indonesia Selatan tentang LRAISE (Leadership,
Relevance, Academic Atmosphere, Internal Management, Sustainability, Efficiency and Produtivity), isu-
isu strategis itu kemudian dijabarkan ke dalam kebijakan Sekolah Tinggi Tahun 2019-2023. Kebijakan
tersebut kemudian menjadi dasar disusunnya rencana program kerja selama 4 tahun ke depan.
Selanjutnya proker tersebut, dipecah menjadi rencana program tahunan, dan proker ini menjadi dasar
penyusunan anggaran keuangan dan acuan operasional tahunan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS).
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN

2.1 Landasan Filosofi


Filosofi dari perencanaan, penyelenggaraan, dan pengelolaan, serta pengendalian Sekolah
Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) menyandarkan pada
terminologi Sistem Pendidikan Nasional, yakni bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) didirikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur
yang memungkinkan warganya mampu mengembangkan diri, baik berkenaan dengan aspek
jasmaniah, maupun rohaniah, kesemuanya dalam rangka memantapkan ketahanan nasional, serta
mewujudkan masyarakat maju yang berakar pada kebudayaan bangsa dan persatuan nasional.
Latar belakang kesejarahan lahirnya Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS), memberikan makna tersendiri dalam sistem pendidikan yang akan
dilaksanakan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS),
yang berupaya mencitrakan diri sebagai suatu model yang berakar pada nilai-nilai luhur budaya
bangsa, serta berfungsi sebagai pengusung nilai religiusitas islami dengan bercirikan penguasaan yang
ideal terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karenanya, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) berusaha menerjemahkannya dalam suatu
model pendidikan yang mengemban Tridharma Perguruan Tinggi, dengan tetap menjamin terpelihara
dan berkembangnya nilai luhur budaya bangsa, menjunjung tinggi nilai agama, serta
mengaktualisasikan nilai-nilai ajarannya dalam keseluruhan aspek kehidupan, terutama dalam
masyarakat dan kehidupan ilmiah.
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) sebagai
subsistem dari dasar diri pada dasar-dasar filosofi lembaga pendidikan sebagai berikut:
1. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) hakikiyah
dan objektif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai kebenaran
dan kenyataan.
2. Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar dalam lapangan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara arif dan bertanggung jawab
3. Ketahanan kampus yang mandiri, dinamis, tangguh dan berwibawa sebagai garda depan
kehidupan masyarakat ilmiah.
4. Sikap berbudaya dan berkeadaban serta teologis ilahiyah usaha ilmu pengetahuan dan teknologi
guna kemanfaatan, kebahagiaan dan peradaban manusia.
5. Orientasi Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dalam memaknai dan menyikapi
globalisasi dan arus pluralisme, sebagai wujud keterlibatan yang bersifat holistik dan integralistik
pada perkembangan internasional.
6. Kinerja research and development, yang mencitrakan penelitian dan pengembangan keilmuan
yang berorientasi pada kebutuhan, memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki spektrum keilmuan yang luas, mengidentifikasi dan membuat solusi masalah
masyarakat yang perlu segera diatasi, serta senantiasa mengacu pada tantangan dan masa depan.
7. Citra dan kinerja lembaga pendidikan yang sistemik, berencana, terarah yang lebih menyeluruh
dan makin meningkat sebagai langkah mewujudkan kemampuan untuk senantiasa berkembang.

2.2 Landasan Yuridis

Penyusunan Rencana Strategis Stisip Samudera Indonesia dilandasi oleh peraturan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi;
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1213/KPT/I/2018
tanggal 28 Desember 2018 Tentang Ijin Operasional Sekolah tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Samudera Indonesia Indonesia (STISIP SAINS);
7. Program Studi Ilmu Administrasi Publik Jenjang S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS);
8. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS) Tentang Rencana Induk Pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) Tahun 2019-2050
9. Surat Keputusan Ketua Yayasann Yayasan Samudera Indonesia Selatan (YASINS)
Nomor: 01/SK/-KET/YASINS/IX/2018 tentang Pengangkatan Ketua masa bakti 2019 -2023;

2.3. Landasan Sosiologis

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan memiliki 1 program studi
dalam konteks sempit, serta Indonesia dalam arti luas mengemban amanah untuk menjawab
tantangan zaman. Dalam hal ini perguruan tinggi harus mengupayakan dan menjadikan dirinya sebagai
pusat pengembangan dan penyebarluasan IPTEK serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Yang mana ketiga hal tersebut termaktub di dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
Keberadaan Perguruan Tinggi mempunyai kedudukan dan fungsi penting dalam perkembangan
suatu masyarakat. Proses perubahan sosial (social change) di masyarakat yang begitu cepat, menuntut
agar kedudukan dan fungsi perguruan tinggi itu benar-benar terwujud dalam peran yang nyata. Pada
umumnya peran perguruan tinggi itu diharapkan tertuang dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan
tinggi, yaitu: dharma pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan dharma pendidikan,
perguruan tinggi diharapkan melakukan peran pencerdasan masyarakat dan transmisi budaya. Dengan
dharma penelitian, perguruan tinggi diharapkan melakukan temuan-temuan baru ilmu pengetahuan
dan inovasi kebudayaan. Dengan dharma pengabdian masyarakat, perguruan tinggi diharapkan
melakukan pelayanan masyarakat untuk ikut mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan
kemajuan masyarakat. Melalui dharma pengabdian pada masyarakat ini, perguruan tinggi juga akan
memperoleh feedback dari masyarakat tentang tingkat kemajuan dan relevansi ilmu yang
dikembangkan perguruan tinggi itu.
Ketiga peran dharma perguruan tinggi itu, berjalan serempak dan saling berterkaitan (sinergis),
sehingga secara teoritik suatu peguruan tingi tidak boleh hanya berperan dalam sebagian dharma dan
meninggalkan yang lain. Selanjutnya, dalam rangka implementasi Tri Dharma ini, perguruan tinggi
sebagai aktor utamanya harus melakukan satu bentuk partisipasi langsung dengan hidup bersama-
sama masyarakat, untuk benar-benar bisa merasakan dan mengalami secara langsung problematika
kehidupan yang dihadapi oleh masyarakat serta dapat membantu mereka dalam memberikan
alternatif solusi yang sesuai dengan disiplin keilmuan yang telah mahasiswa gali selama di bangku
perkuliahan kemudian dikorelasikan dengan kondisi riil masyarakat.
Dengan demikian Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesa Selatan (STISIP
SAINS) sebagai lembaga pendidikan berperan strategis dalam upaya peningkatan pembangunan
manusia Indonesia. Pada zaman globalisasi sekarang ini pendidikan adalah suatu hal yang sangat
penting. Melalui pendidikan yang dimiliki oleh seseorang, ia dapat memperoleh hal positif dalam
proses mengembangkan kehidupannya kearah yang lebih baik. Oleh karena itulah banyak pula hal
positif yang di peroleh dalam berbagai bidang dengan adanya suatu lembaga pendidikan. Di antaranya
adalah sebagai berikut:
- Bidang Ekonomi: Dengan adanya Lembaga pendidikan maka individu dapat melakukan suatu
perbaikan ekonomi kehidupannya dan tentunya bermanfaat untuk keluarganya dan masyarakat.
Melalui pendidikan seseorang dapat memperbaiki kehidupannya dari aspek finansial atau pendapatan
yang di terima sesuai dengan tingkat strata yang ia miliki.
- Bidang Sosial: Pentingnya lembaga pendidikan dalam bidang ini adalah dapat mengahasilkan
output yang memiliki tingkat intelektual yang baik setidaknya dapat mengontribusikan dirinya kepada
masyarakat, menjaga hubungan yang baik antar manusia, dan ikut berperan dalam peradaban
masyarakat dengan mengembangkan potensi yang ada.
- Bidang Politik: Seorang yang berpendidikan tentu paham dengan hak dan kewajibannya sebagai
Warga Negara yang baik, melalui berbagai upaya yang dilakukan demi meningkatkan martabat bangsa
dan negara. Lalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik untuk menjalankan suatu negara yang
demokratis dan berupaya untuk mengambil peran yang penting di dalamnya.
- Bidang Kultur: Dengan adanya lembaga pendidikan setidaknya dapat menjaga nilai-nilai baik di
masyarakat dan dapat mengembangkan potensi atau nilai-nilai itu untuk membentuk suatu peradaban
kearah yang lebih baik.
- Bidang Pendidikan: Pendidikan merupakan proses transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi serta budaya, lalu mampu mengembangkannya dan setidaknya dapat memberikan suatu
pelayanan kepada masyarakat dalam bidang tertentu.
- Bidang Spiritual: Melalui ilmu yang kita miliki, kita dapat terus memahami hakikat kemanusiaan
dan melihat kesempurnaan Sang Pencipta. Semakin tinggi pendidikan kita membuat kita semakin maju
dan merunduk (tidak sombong).

2.4 Visi
Visi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) Aadalah
“Menjanadi Lembaga Pendidikan Tingingi Yang Memiliki Basis Ilmu Pengetahuan ,Teknologi Dan Karter
Berahlak Mulya’’

2.5 Misi
Misi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) yaitu:
1. Penerapan kurikulum nosional dan kurikurum lokal berbasis budaya pesisir
2. Penyedian pelayanan pendidikan tinggi secara terpadu berbasis budaya pesisir
3. Menjalin hubungan dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta baik nasional dan
internasional
4. Mewujudkan penelitian sebagai basis terdepan di berbagai isu.

2.6 Tujuan
Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) yaitu:
Mencetak Manusia Yang Berilmu Iman Islam Dan Ikhlas

2.7 Orientasi
Orientasi yang mencirikan kekhasan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS) adalah sikap dasar yang meyakini kebenaran, kenyataan, dan
kejujuran keilmuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang bisa didekati melalui observasi serta analisis
yang rasional; bahwa mengejar dan mencari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hak setiap
manusia di bumi; dan menorehkan iman taqwa dan nilai-nilai luhur bangsa dalam menguasai,
mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebuah kemutlakan
dalam mewujudkan kesejahteraan umat manusia.
Dalam hubungan ini, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan
(STISIP SAINS) mengembangkan suatu model pendidikan yang mampu mengelektirisasi dan menyinari
diri dan lingkungannya, dengan terus-menerus mampu mengembangkan konsep revitalisasi dan self-
renewal, yakni upaya menyegarkan dan memperbaharui diri terus menerus, sehingga senantiasa
bergumul di dalam dinamika orientasi:
1. Scope dan sequence ilmu yang dikembangkan memadai dan seiring perkembangannya.
2. Citra dan kinerja yang memiliki keunggulan dalam wujud:
a. Penampilan akademis
b. Kemampuan untuk melakukan penelitian, inovasi, dan eksperimen
c. Memiliki prospek keuntungan dari investasi pemerintah dan masyarakat.
d. Citra dan kinerja Tridharma Perguruan Tinggi yang handal.
3. Riset, pengembangan, dan evaluasi (research, development, and evaluation) berkembang, sehingga
jarak dan periodisasi ketiganya relatif pendek dan sulit dibedakan. Sedemikian rupa, sehingga riset,
pengembangan dan evaluasi yang dilakukan melalui memiliki bobot efektifitas dan efisiensi agar
terwujudnya sebuah standar yang mencitrakan patron ilmu pengetahuan.
4. Berakreditasi setaraf dengan perguruan tinggi yang lain/terkemuka. Hal ini penting untuk
menetapkan tolok ukur kesejajaran kualitas.

Peningkatkan fungsi dan makna Tridharma Perguruan Tinggi yang dilakukan Sekolah
Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) dengan melalui
upaya penelitian, pengembangan, dan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan di bawah ini:
1. Mengembangkan kegamaan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, dan humaniora, secara
terintegrasi untuk kesejahteraan umat manusia, bangsa dan negara disertai dengan
pengembangan sumberdaya manusia yang diperlukan untuk tujuan ini.
2. Menjaga agar ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi unsur pendorong penegakkan nilai-nilai
kemanusiaan dan kesejahteraan umat manusia secara berkelanjutan.
3. Mengimbangi tekanan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi negara maju serta dampak
globalisasi dan arus pluralisme yang semakin meluas bersamaan dengan berkembangnya arus
informasi saat ini disertai dengan mengantisipasi setiap perkembangan yang makin pesat dan
dalam persaingan antar bangsa yang makin kompetitif.
4. Berupaya untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas diri, agar
selalu dapat menanggapi dinamika dan memberikan sumbangan ke arah kondisi dan dinamika
lingkungannya dalam menghadapi kebutuhan terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
ilmu-ilmu kemanusiaan.
5. Menghasilkan lulusan yang berjiwa patriotik, iman, taqwa, berbudaya, terpercaya, memiliki
potensi untuk berkembang, manusia pembangunan, memiliki jiwa kejuangan, mandiri,
berkemampuan sebagai problem solver, memiliki informasi, keterampilan berkomunikasi,
berjiwa wirausaha, serta memiliki moral dan etika yang tinggi.
Dalam menyikapi visi, misi, tujuan, dan orientasi seperti tersebut di atas, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) pada dasarnya mengembangkan
lembaga Perguruan Tinggi menjadi sebuah pusat kajian dan pengembangan keilmuan bidang kajian
otonomi daerah yang berwawasan teknologi, bisnis/entrepreneur, seni dan ilmuilmu kemanusiaan
yang terintegrasi dengan nilai-nilai keagamaan untuk memfungsikan masyarakat ilmiahnya serta
mencerdaskan kehidupan bangsa secara keseluruhan.
BAB III
KONDISI STISIP SAMUDERA INDONESIA

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS)
merupakan lembaga pendidikan yang bergerak pada pengembangan bidang ilmu pengetahuan, Sosial
dan Politik yang telah memberikan kontribusi sangat besar di dalam pengembangan sumberdaya
manusia.
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) selalu
memberikan komitmennya bagi pengembangan pembangunan nasional. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) baik sebagai institusi ataupun stafnya
sebagai individu sering diminta untuk memberikan saran dan masukan bagi kebijakan pengembangan
pembangunan daerah. Beberapa staf pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS) telah diminta untuk mendampingi pemerintah daerah dalam
perencanaan dan pengembangan serta pengabdian masyarakat di daerah.

3.1 Potensi Yang Dimiliki Sekolh Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan
Potensi yang dimiliki mengalami penetapan tujuan dan penyusunan, rencana pengembangan
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS)
(1) Organisasi
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) memiliki Program
Studi; Administrasi Publik(S1)
(2) Sumberdaya Manusia
a. Mahasiswa
Jumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS) pada tahun akademik 2019/2020 sebanyak 90 orang jurusan
Administrasi Publik yang berasal dari berbagai daerah.
b. Tenaga Akademik
Tenaga akademik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS) berjumlah 5 orang dengan jumlah dosen tetap 8 orang. 2 Orang
bergelar Doktor, 6 orang bergelar Magister. Keanekaragaman yang dimiliki ini
memperkaya wawasan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS) dalam menghadapi masa depan dan menyumbangkan
kontribusi yang tinggi dalam peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat.

(3) Fasilitas Pendukung


Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) mempunyai
berbagai fasilitas pendukung kegiatan akademik diantaranya:
a) Kampus pada satu tempat
b) Fasilitas ruangan belajar, perpustakaan mini
(4) Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan
(STISIP SAINS) selalu ditinjau secara periodik untuk satu tahun sekali mengadakan lokakarya
matakuliah dan loka karya Kurikulum Program Studi Administrasi Negara dan Program Studi
Program sarjana umumnya mempunyai beban 144 sks untuk Program Studi Administrasi Publik. dan
Program Studi adapun masa studi 8 semester atau 4 tahun.
(5) Sistem Administrasi dan Pengelolaan Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) secara
kontinyu terus mengembangkan sistem administrasi termasuk sistem informasi pendukungnya.
Pengelolaan disesuaikan dengan:
1. Permendiknas Nomor 42 Tahun 2006 tentang Tata Persuratan di lingkungan Depdiknas;
2. Permendiknas Nomor 37 Tahun 2006 tentang Tata Kearsipan di lingkungan Depdiknas;
3. Kepmendiknas Nomor 145 Tahun 2004 tentang jadwal Retensi Arsip Subtantif dan Fasilitas di
lingkungan Depdiknas;
4. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2006 tentang Jadwal Retensi Arsip Subtantif dan fasilitatif di
lingkungan Perguruan Tinggi Negeri & Kopertis;
5. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2006 tentang Jadwal Retensi Arsip Subtantif dan Fasilitatif di
lingkungan Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis;
6. Inmendiknas Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyerahan Arsip Statis.

3.2 Kondisi Lingkungan Strategis


3.2.1 Kondisi Internal yang Mempengaruhi
Konteks lingkungan internal mencakup terutama kekuatan dan kelemahan yang dipunyai serta
permasalahan yang masih dirasakan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS), dalam evaluasi diri, analisis situasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) situasi
internal dan (2) situasi eksternal. Dalam analisis situasi internal, dikaji kekuatan dan kelemahan,
sedangkan untuk analisis situasi eksternal, dipaparkan peluang dan tantangan. Kondisi institusional
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik diukur menggunakan sejumlah parameter, yang bisa disingkat
dengan LRAISE, yaitu Leadership (kepemimpinan), Relevance (relevansi), Academic Atmosphere
(suasana akademik), Internal Management (manajemen internal), Sustainability (berkelanjutan),
Efficiency and Produtivity (efisiensi dan produktivitas). Adapun situasi kondisi internal tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :

A. Kepemimpinan (Leadership)
Kekuatan
1) Komitmen terhadap pengembangan institusi sangat tinggi
2) Sinergi yang efektif antara tenaga edukatif dan administratif
3) Berjiwa inovatif, entrepreneur, demokratis, dan transformatif
4) Loyalitas staf terhadap tugas yang diberikan atasan
5) Adanya kebijakan yang telah dirumuskan sebagai dasar penyusunan program kerja lima tahun ke
depan
6) Pemberian prioritas pada pengembangan bidang manajemen untuk mengembangkan
organisasi yang sehat, bersih dan transparan
Kelemahan
1) Belum optimalnya pelaksanaan mekanisme reward dan punishment untuk mengendalikan
kinerja.
2) Kurangnya pemahaman terhadap SOP.
3) Penguasaan bahasa asing yang pasif
4) Kurangnya pengawasan melekat dalam jenjang struktur kepemimpinan Sekolah Tinggi

B. Relevansi Pendidikan Kekuatan


1) Memiliki program-program studi yang berbasis kompetensi dan diminati masyarakat.
2) Input mahasiswa yang berkualitas, keketatan penerimaan mahasiswa baru 1:5,8
3) Proses belajar mengajar sudah menerapkan metode SCL dan PBL.
4) Melibatkan praktisi dalam Proses Belajar Mengajar
5) Sistem pembelajaran menggunakan proporsi 40% teori dan 60% praktek
6) Telah ada evaluasi terhadap Proses Belajar Mengajar
Kelemahan
1) Akreditasi belum mencapai nilai ‘A’ prodi masih mengajukan penilaian re-akreditasi.
2) Kerja sama dengan lembaga luar negeri masih terbatas.
3) Sebagian besar tenaga pendidik masih berkualifikasi S2.
4) Sarana dan prasarana di ruang baca masih terbatas.

C. Atmosfir Akademik
Kekuatan
1) Beberapa dosen sudah merintis penerbitan hasil karya ilmiah.
2) Semangat akademik (Tridarma) cukup tinggi.
3) Proses perkuliahan rata-rata berlangsung diatas 80% tatap muka 4) Tersedianya RPKPS (80%).
4) Motivasi tenaga pendidik muda dalam meneruskan studi lanjut sangat tinggi.
5) Peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi dalam negeri.
6) Mahasiswa aktif mengadakan kegiatan yang mendukung kegiatan akademik (bedah buku, bedah
film, diskusi ilmiah, kuliah tamu)
Kelemahan
1) Jumlah tenaga pendidik tetap masih terbatas.
2) Masih minimnya tenaga pendidik yang mendapatkan block grant untuk membuat karya ilmiah.
3) Belum adanya jurnal.
4) Belum seluruh program studi memiliki kelompok kajian spesifik berdasarkan kluster dosen.

D. Manajemen Internal Kekuatan

1) Penyusunan program kerja dan rencana anggaran dilakukan dengan mekanisme rapat kerja.
2) Telah terbentuk struktur lembaga yang memenuhi kebutuhan
3) Sistem informasi manajemen telah mulai berbasis IT
4) Para pimpinan, tenaga pendidik dan kependidikan telah mengikuti pelatihan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
Kelemahan
1) Mekanisme evaluasi kinerja dosen dan karyawan masih belum optimal.
2) Sebagian SOP dan SPM belum tersusun.
3) Belum dipahaminya kewajiban sebagai dosen dan pegawai.
4) Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana untuk tenaga pendidik dan perkuliahan.
5) Rekruitmen pegawai belum sesuai dengan kebutuhan.

E. Sustainabilitas Kekuatan
1) Mulai adanya kerja sama yang telah dilakukan dengan lembaga luar dapat meningkatkan mutu
dosen dan mahasiswa dengan sistem link & match
2) Evaluasi PBM telah dilakukan secara rutin yang bersumber dari mahasiswa.
3) Peminat untuk menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS) terutama di Garut selatan.

Kelemahan
1) Sistem keuangan dan pengadaan yang sentralistis dan kurang fleksibel, sehingga menghambat
sistem operasional Sekolah Tinggi.
2) Sistem pengelolaan aset kurang optimal.
F. Efisiensi dan Produktivitas Kekuatan
1) Tingginya peluang dosen yang berpotensi untuk pengembangan karier akademis di bidang
tridharma perguruan tinggi.
2) Mulai berjalannya sistem penjaminan mutu akademik yang dilaksanakan 3) Adanya LP3 untuk
meningkatkan mutu dosen dan model pembelajaran.
3) Pembangunan gedung baru 1 mendukung proses belajar mengajar dan
meningkatan kinerja dosen secara profesional.
Kelemahan
1) Masih terbatasnya tenaga dosen dan administrasi yang berstatus tetap, sehingga memerlukan
rekruitmen dosen dan tenaga kontrak.
2) Banyaknya beban SKS mengajar bagi setiap dosen, sehingga konsentrasi pada hasil karya ilmiah
dan penelitian belum maksimal.

3.2.2 Kondisi Eksternal yang Mempengaruhi


(1) Ancaman
1. Persaingan yang semakin ketat akan memicu perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama oleh industri (globalisasi). Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak lagi berurut tradisional tetapi akan berupa lompatan strategis.
2. Tenaga kepakaran akan berkembang sangat pesat. Keahlian berkembang
berdasarkan kesempatan dan pertumbuhan prestasi dirangsang oleh adanya
tantangan permintaan pasar.
3. Peran teknologi komunikasi dan informasi akan semakin dominan di masa yang akan
datang
4. Pemetaan pendidikan bagi seluruh wilayah Indonesia perlu dilakukan untuk
menunjang pertumbuhan ekonomi regional, dan kebutuhan tenaga kerja bidang
iptek untuk mendukung sektor industri dan perdagangan mulai dirasakan.
5. Kebutuhan pendidikan masyarakat untuk mendukung kehidupan sosial yang mulai
berbasis teknologi, yang memerlukan disiplin dan tanggungjawab tinggi.
6. Kebutuhan untuk mengembangkan pusat pertumbuhan (ekonomi) di seluruh pelosok
tanah air. Diperlukan kerjasama perguruan tinggi untuk mendukung pemerintah
daerah dalam upaya desentralisasi pemerintahan dan otonomi daerah.
7. Pola kebutuhan masyarakat sudah mengalami perubahan yang nyata. Bila pada awal
tahun 1970-an, kebutuhan masyarakat Indonesia adalah kebutuhan fisik dalam
bentuk pangan, sandang, dan papan, maka kini kebutuhan yang makin menonjol
adalah kebutuhan psikososial, yaitu kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial,
dan harga diri.
8. Masyarakat makin menghargai peran stratejik dari teknologi dan informasi dalam
pembangunan.

( 2 ) Peluang
1) Kerjasama dengan Perusahaan dan lembaga yang berhubungan erat dengan
disiplin ilmu dan penyediaan ketenagakerjaan lulusan (graduate employability)
2) Banyaknya pendanaan dari pemerintah dan asing untuk pembinaan dan
peningkatan pendidikan dosen.
3) Kerjasama dengan instansi/lembaga yang terkait dengan disiplin ilmu dalam hal
penyediaan tenaga ahli telah meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa.
4) Kebutuhan terhadap tenaga kerja profesional lulusan ilmu sosial dan ilmu politik
masih terbuka luas.
5) Meningkatnya peran media dan permasalahan sosial politik yang kompleks
memerlukan penanganan secara profesional.
6) Tersedianya media massa dan media sosial yang menawarkan space siaran secara
gratis mempunyai potensi untuk Publikasi kelembagaan dan membangun citra
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP
SAINS) yang baik di mata masyarakat.
7) Akses informasi yang tak terbatas dan mudah dijangkau.
8) Reformasi kebijakan perguruan tinggi, terutama dalam kebijakan anggaran
kompetisi dan anggaran berbasis kinerja memberikan peluang bagi daya saing
Sekolah Tinggi.

(3) Ciri Perkembangan Ilmu pada Masa Mendatang


Selain uraian tersebut di atas, terdapat berbagai ciri ilmu pengetahuan dan teknologi
masa datang yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan kegiatan akademik
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS).
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki umur perkembangan yang
makin pendek, cenderung cepat menjadi usang. Diperlukan
penguasaan yang mendasar, bukan sekedar memahami aspek teknik
dan operasional dari ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
2. Ilmu pengetahuan dan teknologi makin mudah diperoleh, bersifat
foot-loose, tidak dimonopoli oleh suatu negara atau perusahaan.
Diperlukan pola penguasaan, dan pemanfaatan yang berbeda
dibandingkan dengan kondisi monopoli dulu.
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi cenderung makin pendek waktu
pengembangannya. Kemampuan insani saja tidak cukup untuk
melakukan pengembangan, perlu dilengkapi dengan kemampuan
Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan ilmu
pengetahuan dan teknologi
4. Teknologi modern cenderung makin sarat muatan pengetahuan,
tetapi juga harus makin akrab dengan pemakainya. Ini merupakan
tantangan bagi dunia akademik agar teknologi yang kompleks dapat
lebih akrab dengan masyarakat untuk menghindari phobia teknologi
yang counter produktif. Keberhasilan pakar teknologi tidak semata-
mata ditentukan oleh penguasaan teknologi yang kompleks tetapi
kemampuan mereka untuk menjadikan teknologi tersebut mudah
dimanfaatkan oleh masyarakat.
5. Dunia akademik perlu secara sadar mendudukkan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai instrumen untuk melipatgandakan kompetensi
insani dan mencegah agar manusia tidak sampai tersubordinasi di
bawah teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diabdikan
pada kesejahteraan umat manusia, tetapi juga harus bertumpu pada
keluhuran manusia yang menduduki posisi sentral dalam kehidupan.
6. Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap ruang dan waktu
perlu dikaji dengan seksama karena akan mempengaruhi perilaku
masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan makin
mendekatkan jarak sehingga konsep pemanfaatan ruang perlu dikaji
kembali.
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi bersifat multidimensional, artinya
teknologi mengandung muatan pengetahuan yang dikembangkan
oleh beberapa disiplin ilmu sekaligus. Tidak mungkin membatasi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hanya pada satu
bidang ilmu apalagi dengan mengabaikan aspek manusia yang akan
memanfaatkannya. Pengembangan program akademik harus
memperhatikan kondisi ini.
8. Ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dikaji secara holistik dan
sistematik. Pendekatan ini akan menerapatkan teknologi sebagai
bagian dari sistem yang lebih besar serta sekaligus mensyaratkan
agar dalam menangani teknologi, orang juga memikirkan secara
seksama interaksi yang terjadi di antara berbagai komponen dari
sistem yang besar tersebut.
9. Era ekonomi pasar memerlukan keterkaitan yang erat di antara ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan dunia bisnis. Proses dan praktek
manajemen adalah wahana di mana kepentingan bisnis bertemu
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sudah
sepantasnya bila pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dilengkapi dengan upaya peningkatan kemampuan manajerial yang
memilih orientasi bisnis yang kuat.
10.Kini ilmu pengetahuan dan teknologi yang akrab lingkungan sudah
dapat dikembangkan dan diterapkan tanpa membebani masyarakat.
Dunia akademik perlu menempatkan diri dalam fungsi kepeloporan
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akrab
lingkungan ini.
BAB IV
KEBIJAKAN & STRATEGI PENGEMBANGAN

4.1 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS)
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, maka tujuan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) diselaraskan dengan tujuan
pendidikan nasional, Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah
tentang Pendidikan Tinggi. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan
(STISIP SAINS) diharapkan mampu untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi, yaitu:
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
Di samping itu, peranan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan
(STISIP SAINS) diarahkan untuk menjadi:
1. Pusat pemeliharaan, penelitian, serta pengembangan ilmu, teknologi, dan/atau kesenian sesuai
dengan kebutuhan pembangunan.
2. Tempat mendidik mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian dan memiliki jiwa besar yang
bertanggungjawab terhadap masa depan dan negara Indonesia.
3. Tempat membina mahasiswa sehingga bermanfaat bagi pembangunan nasional dan
pembangunan daerah.
4. Bersikap terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu, teknologi dan/atau
kesenian.
4.1.1 Bidang Akademik
Pendidikan Pengajaran
a. Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP
SAINS) Prodi Administrasi Publik disesuaikan dengan Kurikulum Nasional, dan
Pengembangan Kurikulum Lokal yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Meningkatkan fungsi dan peran dosen wali dalam menunjang proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan kualitas dan kemampuan tenaga pengajar.
d. Meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar, baik di dalam maupun diluar jam
kuliah.
Penelitian
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengolah, mengembangkan dan merumuskan
kebijaksanaan kegiatan penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS).
b. Membina dan mengembangkan kemampuan penelitian yang handal terutama bagi
seluruh civitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
Selatan (STISIP SAINS), sehingga dihasilkan temuan-temuan baru bagi pengembangan
ilmu dan penerapannya serta berguna bagi masyarakat dan bangsa pada umumnya.
c. Melaksanakan penelitian, baik yang berkenaan dengan aplikasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang akan berguna bagi peningkatan kemampuan profesi bagi masyarakat.
d. Melaksanakan kegiatan dan publikasi ilmiah untuk meningkatkan kemampuan akademik,
baik bagi civitas akademika maupun bagi masyarakat pada umumnya.
e. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan kegiatan penelitian kepada para mahasiswa
agar tertanam sikap ilmiah, sehingga tidak terjadi replikasi, duplikasi dan plagiatitasi
dalam pembuatan karya tulis ilmiah
f. Melaksanakan kerjasama bidang penelitian dalam instansi lain secara terprogram.
g. Membentuk LPPM Sekolah Tinggi serta meningkatkan fungsinya dalam melaksanakan
dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian.
h. Meningkatkan kegiatan penelitian agar menjadi landasan serta sumber penggerak
pelaksanaan program pendidikan dan pengabdian pada masyarakat.
Pengabdian Pada Masyarakat
a. Menyiapkan tenaga ahli pengelola pada masyarakat yang memadai baik kualitas maupun
kuantitasnya.
b. Informasi dan komunikasi tentang kegiatan pengabdian pada masyarakat dapat
dilaksanakan dengan baik.
c. Meningkatkan kerjasama pengembangan wilayah dengan pemerintah daerah dan pusat
untuk meningkatkan peran Sekolah Tinggi dalam pembangunan nasional.
d. Meningkatkan kepedulian civitas akademika untuk bersama-sama dengan pemerintah
mengentaskan kemiskinan melalui kuliah kerja nyata, praktek kerja lapangan dan
pengembangan desa binaan.
e. Penyebarluasan informasi tepat guna kepada masyarakat.

4.1.2 Kemahasiswaan
Pengembangan kemahasiswaan sebagai penunjang program kurikuler merupakan
salah satu tugas penting karena mahasiswa adalah bagian dari generasi muda dan merupakan
sumberdaya manusia masa depan pembangunan bangsa yang potensial dan strategis. Oleh
karenanya pengembangan kemahasiswaan dilaksanakan selaras dengan pembinaan dan
pengembangan generasi muda Indonesia Pengembangan kemahasiswaan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif serta sehat jasmani dan rohani.
Sasaran umum pengembangan kemahasiswaan adalah untuk menanamkan,
memupuk serta mempertebal:
a. Jiwa dan semangat kebangsaan
b. Kepemimpinan
c. Dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan, serta
d. Ketahanan nasional.
e. Kewirausahaan
Sedangkan sasaran khususnya adalah untuk membentuk insan cendekiawan yang
mempunyai sikap ilmiah dan sikap keahlian (profesional) yang tangguh. Pengembangan
kemahasiswaan yang merupakan kegiatan kurikuler adalah bagian terpadu dalam proses
pendidikan sehingga tidak dapat dipisahkan dari kurikuler dan harus dikembangkan secara
konsepsional dan konsisten, menuju penyelenggaraan yang efektif dan efisien.
Pengembangan kemahasiswaan dilakukan dalam rangka ketahanan nasional dan lebih
berorientasi ke masa depan. Pengembangan kemahasiswaan dilaksanakan berdasarkan
prinsip kepamongan tut wuri handayani.
Untuk mencapai sasaran kegiatan pengembangan kemahasiswaan dapat dilakukan
melalui program pengembangan penalaran dan keilmuan, peningkatan kesejahteraan,
pembinaan bakat dan minat, penataan organisasi kemahasiswaan intra kampus, bakti sosial
dan upaya penunjangnya. Dengan kegiatan pengembangan tersebut mahasiswa diharapkan
dapat memanfaatkan tata kehidupan kampus yang mampu memacu kreativitas, kedisiplinan,
dan kemandirian mahasiswa

4.1.3. Pengelolaan Sumberdaya Manusia


1. Menciptakan kondisi kerja yang mendukung
a. Mengupayakan pendapatan yang memadai bagi dosen, staf akademik dan administratif.
b. Memberikan penghargaan pada saat yang tepat kepada mahasiswa, tenaga akademik,
dan staf administratif.
c. Memberikan arahan dan peraturan yang jelas.
d. Pengembangan sistem pengelolaan pendidikan dan administrasi Sekolah Tinggi.
e. Pembinaan staf pengajar, staf administrasi dan teknisi yang secara nasional diduga
lemah kualitasnya.
f. Teacher get student
g. Studi banding ke Perguruan Tinggi lainnya serta melaksanakan kerjasama antar institusi.
h. Mensinergiskan konsep budaya kerja yang dinamis, menyenangkan, dan produktif
i. Mengusulkan dan memproses jabatan akademik untuk dosen tetap baru saat ini sudah
diusulkan.
2. Menguasai dan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam kegiatan
pendidikan
3. Meningkatkan kualitas pembinaan mahasiswa
4. Aktif meningkatkan kerjasama dan membentuk jaringan, baik lokal, nasional, bahkan
internasional.

4.1.4. Pengembangan Sarana dan Prasarana


Perpustakaan
a. Menyediakan fasilitas buku, ruangan /lemari perpustakaan yang memadai
b. Pemilihan sistem penataan dan peminjaman buku-buku
perpustakaan
c. Setiap dosen memberi tugas studi kepustakaan
d. Setiap dosen wajib menyumbang buku

Sarana dan Prasarana


a. Peralatan penunjang akdemik (In Focus dan Screen)
b. Menyediakan berbagai program software untuk pengelolaan administrasi baik untuk
pengelolaan administrasi akademik maupun kemahasiswaan.
c. Penyediaan ruang dosen untuk diskusi
d. Penataan Tata naskah dinas dan sistem kearsipan di Sekolah Tinggi

4.1.5. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen


Akses ke internet untuk mempercepat arus masuk informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

4.2. Strategi Implementasi Kebijakan


Sebagaimana telah dirumuskan, bahwa tujuan strategis Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) 2019- 2023 adalah meningkatkan standar mutu
penyelenggaraan pendidikan, kapasitas dan produktivitas penelitian, serta jangkauan pengabdian
pada masyarakat yang memiliki daya saing sehingga menjadi Sekolah Tinggi yang unggul pada
bidang sosial dan politik dengan berbasis IMTAQ, IPTEK dan Intrepreneur. Ketercapaian tujuan ini,
ditunjukkan dengan dipenuhinya indikator utama yang meliputi tercapainya akreditasi setiap
program studi minimal Baik Sekali maksimal Unggul. Untuk mewujudkan tujuan ini diperlukan
strategi implementasi dan penegasan unit pelaksana dan penanggung jawab program sebagimana
diuraikan berikut ini.
Implementasi Renstra Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera
Indonesia Selatan (STISIP SAINS) 2019-2023, secara bertahap dilaksanakan untuk mencapai fase-
fase tertentu sesuai dengan masing-masing bidang tridharma. Dukungan tata kelola Sekolah Tinggi
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) yang baik harus berjalan
seiring dengan kebutuhan pengembangan Tridharma dan kondisi objektif. Tahapan strategi
implementasi tersebut merupakan fokus pengembangan Sekolah Tinggi pada setiap tahun
implementasi dan pada setiap bidang Tridharma perguruan tinggi. Strategi ini sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1
Strategi Kebijakan Pengembangan Sekolah Tinggi
2019 2020 2021 2022 2023

Pendidikan Pemenuhan mutu Penuntasan Perintisan Pemenuhan Perolehan standar


penyelenggaraan perolehan nilai pemenuhan standar akreditasi Unggul
pendidikan akreditasi Baik standar akreditasi dan
melalui akreditasi Sekali pada akreditasi Unggul Perolehan nilai
prodi prodi AP predikat pada prodi akreditasi Unggul
Unggul pada
prodi AP

Penelitian Peningkatan Penguatan Penguatan Pelibatan Peningkatan


standar mutu kapasitas dosen kapasitas mahasiswa produktivitas dan
dan kapasitas dalam penelitian mahasiswa dalam kualitas publikasi
penyelenggaraan dan publikasi dalam penelitian bereputasi
penelitian. penelitian bersama nasional
dan publikasi dosen dan dan
publikasi internasional

Pengabdian Penguatan Peningkatan


mutu tingkat
program partisipasi
pengabdian kepada Sekolah Tinggi
masyarakat yang dalam
Penguatan peran ISIP STISIP dalam penentuan
berkontribusi perumusan
kebijakan environment tingkat lokal maupu
terhadap kebijakan kebijakan
nasional
environment pada environment
tingkat lokal dan pada tingkat
nasional local dan
nasional
Sumberdaya Pengembangan Penguatan
rekognisi rekognisi dosen,
dosen, kualifikasi
kualifikasi akademik dosen
Peningkatan rekognisi dosen, kualifikasi akademik
akademik dosen dan tenaga
dosen dan tenaga kependidikan, kapasitas
dan tenaga kependidikan,
sertifikasi dosen, kapasitas sarana dan prasarana
kependidikan, kapasitas
kapasitas sertifikasi sertifikasi dosen,
dosen, kapasitas kapasitas sarana
sarana dan
dan prasarana prasarana

Tatakelola Pemantapan Penerapan good


sistem university
organisasi Pemenuhan Penerapan good university Pemenuhan standar
dan tata standar kualitas kualitas dan kesejahteraan SDM, sarana dan
kelola SDM, sarana dan prasarana.
Sekolah Tinggi. prasarana, Peningkatan sumber dan jumlah pendapatan
Pengembangan dan Sekolah Tinggi
sistem peningkatan
manajemen SDM, sumber dan
sarana dan jumlah
prasarana, dan pendapatan
Keuangan. Sekolah Tinggi.

Pada bidang pendidikan, implementasi Renstra di tahun pertama akan memiliki fokus pada
pemenuhan mutu penyelenggaraan pendidikan melalui akreditasi prodi. Pemenuhan mutu
penyelenggaran pendidikan akan dilanjutkan di tahun ke dua sehingga minimal 82% program studi
akan terakreditasi Baik Sekali. Terpenuhinya standar akreditasi nasional dengan predikat Baik Sekali
menjadi landasan untuk melakukan perintisan pemenuhan standar akreditasi predikat Unggul pada
tahun ke tiga. Pemenuhan standar akreditasi standar Unggul pada dua program studi harus menjadi
fokus pada tahun ke empat. Pada tahun terakhir implementasi.
Dalam bidang penelitian, peningkatan standar mutu dan kapasitas penyelenggaraan
penelitian dan penguatan kapasitas dosen dalam publikasi pada jurnal bereputasi menjadi fokus
pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan ilmu Politi di tahun pertama dan kedua. Fokus ini akan
menjadi landasank bagi perintisan untuk menguatkan kapasitas mahasiswa serta untuk mendorong
peningkatan produktivitas publikasi pada jurnal nasional dan internasional. Indikator utama
keberhasilan program ini adalah terjadinya kolaborasi antara mahasiswa dengan dosen untuk
melakukan penelitian dan peningkatan publikasi pada jurnal nasional maupun internasional.
Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, di tahun pertama implementasi Renstra,
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan akan melakukan penguatan
mutu program pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi sarana untuk berkontribusi
terhadap kebijakan environment di tingkat lokal maupun nasional. Pada tahun kedua, pengembangan
di bidang pengabdian diarahkan untuk meningkatkan partisipasi FISIP dalam perumusan kebijakan
environment di tingkat lokal maupun nasional. Pada tahun selanjutnya, penguatan peran STISIP
Samudera Indonesia Selatan dalam penentuan kebijakan environment di tingkat lokal maupun
nasional akan menjadi fokus kegiatan pada bidang pengabdian kepada masyarakat.
Rekognisi dosen, kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan, kapasitas sertifikasi dosen, dan
kapasitas sarana dan prasrana menjadi fokus renstra Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Samudera Indonesia selatan (STISIP SAINS) dalam bidang sumber daya. Fokus tersebut dilakukan
secara berkelanjutan melalui tahapan pengembangan (tahun pertama), penguatan (tahun kedua),
dan peningkatan (tahun ketiga, keempat, dan kelima).
Untuk fokus pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
selatan (STISIP SAINS dalam bidang tridharma, penataan tata kelola Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Samudera Indonesia selatan (STISIP SAINS pada tahun pertama adalah pemantapan
sistem organisasi dan tata kelola Sekolah Tinggi serta pengembangan sistem manajemen SDM, sarana
dan prasarana, dan keuangan. Pemantapan organisasi dan manajemen yang kuat akan menjadi dasar
bagi penerapan good university serta pemenuhan standar kualitas SDM, sarana dan prasarana, dan
peningkatan sumber dan jumlah pendapatan, yang merupakan fokus pengembangan pada tahun ke
dua. Selanjutnya, pada tahun ke tiga sampai dengan ke lima, pemenuhan standar kualitas dan
kesejahteraan SDM, ketersediaan fasililtas, serta peningkatan sumber dan jumlah pendapatan.

4.3. Indikator dan Target Kinerja


Kebijakan dalam Renstra ISIP Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia
selatan (STISIP SAINS merupakan keputusan mendasar dalam upaya mengatasi permasalahan pokok
dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada dan upaya menyiapkan masa depan. Kebijakan
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia selatan (STISIP SAINS berorientasi ke
masa depan melalui kebijakan yang disusun mengutamakan kepentingan publik. Kebijakan dan
Program kerja Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia selatan (STISIP SAINS)
BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan
(STISIP SAINS) tahun 2019/2023 ini diharapkan dapat menjadi titik tolak bagi pedoman kerja Sekolah
Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) setiap tahun. Dengan
berpedoman kepada Rencana Strategis ini berupaya mewujudkan sebagai salah satu Sekolah Tinggi
unggul di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS). Oleh
sebab itu setiap komponen yang terdapat di dalam civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Samudera Indonesia Selatan (STISIP SAINS) harus memahami Rencana Strategis ini agar
terdapat persepsi yang sama dan tidak terjadi kerancuan dalam pelaksanaan tugas.
Rencana Strategis ini akan ditinjau kembali setiap satu tahun atau dua semester untuk disesuaikan
dengan kondisi yang ada dan perkembangan yang terjadi. Dengan demikian Rencana Strategis ini dapat
mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Semoga harapan-harapan dan proyeksi yang tertuang
dalam Rencana Strategis ini dapat terwujud dan terlaksana sebagaimana mestinya.

Garut, 7 Januari 2019


Ketua

Dr. H. Gunawan Undang, Drs.,M.Si.

Anda mungkin juga menyukai