Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN KKN

PENDAMPINGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN TAMAN-


TAMAN DESA UNTUK MENDUKUNG EKOWISATA PEDESAAN DI
DESA SUMBER SALAK

Disusun Berdasarkan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata


Pada Tanggal 15 Januari s.d 28 Februari 2019

Kelompok : KKN 69
Desa Wisata dan Wirausaha Sejahtera

Disusun oleh :
1. Radityo Indra Winarno/ Kedokteran Gigi (NIM 151610101028)
2. Anisa Luthfiyani / Kedokteran Gigi (NIM 151610101035)
3. Karin Pinta Aulia/ Kedokteran Gigi (NIM 151610101085)
4. Eva Tsamrotul Asyroful Ummah/ Pertanian (NIM 151510501225)
5. Pingky Eka Pratama / Hukum (NIM 150710101196)
6. Ade Irfan Restiawan / Ekonomi dan Bisnis (NIM 150810101104)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(JANUARI, 2019)
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN TAMAN-
TAMAN DESA UNTUK MENDUKUNG EKOWISATA PEDESAAN DI
DESA SUMBER SALAK

Disusun Berdasarkan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata


Pada Tanggal 15 Januari s.d 28 Februari 2019

Kelompok : KKN 69
Desa Wisata dan Wirausaha Sejahtera

Disusun oleh :
1. Radityo Indra Winarno/ Kedokteran Gigi (NIM 151610101028)
2. Anisa Luthfiyani / Kedokteran Gigi (NIM 151610101035)
3. Karin Pinta Aulia/ Kedokteran Gigi (NIM 151610101085)
4. Eva Tsamrotul Asyroful Ummah/ Pertanian (NIM 151510501225)
5. Pingky Eka Pratama / Hukum (NIM 150710101196)
6. Ade Irfan Restiawan / Ekonomi dan Bisnis (NIM 150810101104)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(JANUARI, 2019)

i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN

LAPORAN KKN
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN TAMAN-
TAMAN DESA UNTUK MENDUKUNG EKOWISATA PEDESAAN DI
DESA SUMBER SALAK

Disusun Berdasarkan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata


Pada Tanggal 15 Januari s.d 28 Februari 2019

Kelompok : KKN 69
Desa Wisata dan Wirausaha Sejahtera

Disusun oleh :
1. Radityo Indra Winarno/ Kedokteran Gigi (NIM 151610101028)
2. Anisa Luthfiyani / Kedokteran Gigi (NIM 151610101035)
3. Karin Pinta Aulia/ Kedokteran Gigi (NIM 151610101085)
4. Eva Tsamrotul Asyroful Ummah/ Pertanian (NIM 151510501225)
5. Pingky Eka Pratama / Hukum (NIM 150710101196)
6. Ade Irfan Restiawan / Ekonomi dan Bisnis (NIM 150810101104)

Telah diuji oleh dosen pembimbing pada:


06 Maret 2019

Mengetahui,
Dosen Pembimbing KKN
Kepala Pusat KKN

Dr. Ali Badrudin, SS. M.A Fajar Wahyu Prianto, S.E, M.E
NIP. 197703092005011001 ii NIP. 198103302005011003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata dengan judul
“Pengelolaan Lingkungan dan Taman-taman Desa untuk mendukung Ekowisata
Pedesaan di Desa Sumber Salak Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Kuliah
Kerja Nyata pada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember
sebagai bukti pertanggungjawaban pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang telah
dilaksanakan.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Jember
2. Bapak Drs. Anwar, M.Si., selaku Kepala Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan KKN LPM Universitas Jember,
3. Bapak Fajar Wahyu Prianto, S.E, M.E, selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah meluangkan tenaga dan pikiran kepada penulis,
4. Bapak Mahfud selaku Kepala Desa Sumber Salak atas segala dukungan
dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis,
5. Bapak Ma, selaku Sekretaris Desa Petung atas segala dukungan dan
bantuan yang telah diberikan kepada penulis,
6. Perangkat Desa Sumber Salak atas segala dukungan dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis,
7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan program kerja kelompok
KKN Tematik 69 Desa Sumber Salak dengan tema Desa Wisata dan
Wirausaha Sejahtera dan yang belum dapat penulis sebutkan satu persatu,
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moril maupun
materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan KKN dengan baik.
Besar harapan penulis agar laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi seluruh
masyarakat Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso.

iii
RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu program pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Jember. Program ini
dilaksanakan sebagai perwujudan salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu
pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari pelaksanaan program ini yaitu diharapkan
mahasiswa memperoleh pengalaman belajar melalui keterlibatan dalam
masyakarat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan
menanggulangi permasalahan yang berada di lapangan.
KKN dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama
45 hari terhitung mulai tanggal 15 Januari sampai dengan 28 Februari 2019.
Beberapa program yang telah terlaksana meliputi: Pelatihan Pembuatan Pupuk
Bokashi dan POC, Kegiatan Pelatihan Pengembangan BUMDes, Program
Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSREMBANGDES). Penanaman
Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Program Pendampingan Pengelolaan Tata
Ruang Wilayah Pedesaan (PETA DESA), dan Program Kelas Sehat. Hasil yang
telah dicapai adalah teratasinya persoalan yang terdapat di Desa Sumber Salak,
salah satunya yaitu masalah kurang tertatanya lingkungan dan masalah yang
diakibatkan oleh kotoran ternak yang tidak diolah dengan baik yang diatasi
dengan adanya program pelatihan pembuatan pupuk organik pada tanggal 6
Februari 2019 dan program pelatihan pengelolaan lingkungan dan taman-taman
desa pada tanggal 8 Februati 2019.
Pada batas akhir waktu kegiatan, didapatkan bahwa kegiatan KKN telah
berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana dan harapan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kelompok KKN 69 yang mengabdi di Desa Sumber
Salak, Bondowoso telah menemukan hambatan dan masalah untuk kemudian
dapat diatasi dengan bantuan dan koordinasi dari pihak-pihak terkait dengan
beberapa solusi berupa program-program kerja yang telah berjalan dengan baik
dan dapat diterima oleh masyarakat desa.

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
RINGKASAN....................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi.................................................................................1
1.2 Permasalahan....................................................................................3
1.3 Tujuan dan Sasaran...........................................................................4
1.4 Ruang Lingkup.................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Paradigma.........................................................................................6
2.1.1 Pembangunan Berkelanjutan dan SDGs..................................6
2.1.2 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Potensi
Lokal.......................................................................................6
2.1.3 Orientasi Pembangunan pada Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia..............................................................7
2.1.4 Pemberdayaan Masyarakat dan Prinsip Partisipatif................8
2.1.5 Penguatan Kelembagaan dan Pelayanan Pedesaan.................8
2.2 Studi Empiris....................................................................................9
2.3 Kerangka Pemikiran........................................................................10

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan dan Metode Pelaksanaan.............................................11
3.1.1 Pendekatan.............................................................................11
3.1.2 Metode Pelaksanaan..............................................................12
3.2 Rencana (Roadmap), Desain Program dan Pelaksanaan................13
3.2.1 Pilar Penguatan Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan

v
Masyarakat............................................................................28
3.2.2. Pilar Peningkatan Sumberdaya Manusia, Pendidikan dan
Kesehatan…………………………………………………………15
3.2.3 Pilar Pengelolaan Lingkungan dan Pengembangan Sosial
Budaya...................................................................................17
3.2.4 Pilar Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pelayanan
Publik....................................................................................19
3.3 Skedul Pelaksanaan........................................................................20
3.4 Sumberdaya dan Pembiayaan.........................................................21

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1 Program Pendampingan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah


Pedesaan (PETA DESA)................................................................23
4.2 Program Pengembangan Ekonomi Lokal, Pasar dam BUMDes
(PELP-BUMDes)............................................................................26
4.3 Program Rintisan Keluarga Sadar Lingkungan Sehat Mandiri (Kelas
Sehat)..............................................................................................27
4.4 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pelayanan Desa
(K2PD)............................................................................................36

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan/Ringkasan..........................................................................38
5.2 Keterbatasan..........................................................................................39
5.3 Saran/Kesinambungan...........................................................................39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................41
LAMPIRAN.....................................................................................................42

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kabupaten Bondowoso terletak di Kabupaten Jawa Timur dimana
memiliki 23 kecamatan salaha satunya adalah Kecamatan Curahdami yang memiliki
satu kelurahan dan 11 desa sebagai berikut yakni kelurahan Curahdami,Desa
Sumbersuko, Desa Locare, Desa Petung, Desa Pakuwesi, Desa Curahpoh, Desa
Kupang, Desa Jetis, Desa Penambnagan, Desa Poncogati, Desa Silo Lembu dan Desa
Sumber Salak dimana kegitan kita KKN 69 2019 UNEJ dilaksanakan. Kabupaten
Bondowo lebih doidominani dengan keindahan wisata pegunungannya, dan air
terjunnya. Seperti halnya di Sumber Salak yang memiliki potensi wisata alam yang
tinggi apabila keniatana warga dan alokasi bantuan pemerintah yang merata dapat
meningkatakan perekonomian mayarakat Sumber Salak. Sedangkan untuk wirausaha
dari masyarakat Sumber Salak sedikit sekali bahkan terbilang tidakada hanaya saja
adapun keniatan dan mimipi dari sumber daua perempuan yangmasih mudah
menginkan inovatif untuk berwirausaha, hanya saja terkendala dari dana dan izin
orang tua. Sumber Salak memiliki khas makanan kue ramabutan namun hanya
dikonsumsi unuk bulan perayaan islam sehingga untuk mencari bahan-bahan kue
sedukit sukit di hari-hari biasa,dan sulit untuk diperjualkan apabila tidak ada suata
perayaan ataupun momen-momen penting.
Desa Sumber Salak pada awalnya hanya sebagai Dusun dari Desa Pakuwesi
karena jumlah komunitas penduduk yang masih sedikit. Awal berdirinya Desa Sumber
Salak sebagai desa Difinitif berkisar sejak tanggal 22 Agustus 2007 karena terdapat
beberapa sektor progam baik dari pemerintah pusat hinggah terbentuk menjadi Desa
Definitif kini mulai dirasakan oleh masyrakat Desa Sumber Salak meliputi 7 Dusun
sebagai berikut Dusun (1) Dusun Bujuk Kenangah, (2) Dusun Salak I, (3) Dusun
Salak II, (4) Dusun Salak III, (5) Dusun Taman Rajeh, (6) Dusun Dukdabah, dan (7)
Dusun Gunung Piring. Dimana disetiap dusun terdapat kepala kasun untuk
mengelola,memantau warganya.
.............Menurut warga sekitar para tokoh Desa Sumber Salak pemberian nama Desa
karena masyarakat melihat potensi Desa pada tahun 1996 terbilang cukup cocok untuk
budidaya buah salak dan pemerintah kota memberikan bibit buah salak untuk
dibudidayakan di pekarangan masyarakat. Penyebaran bibit salak merata hinggah ke
perkebunan, pekarangan kosong masyrakat di Sumber Salak, namun masyarakat
menilai keuntungan tidak terasa dan sulit hinggah beberapa kebun terbengkalai tidak
dilanjutkan kembali oleh masyarakat. Kesulitan dihadapi karena cuaca dingin sering
hujan ketika musim penghujan, banyak buah yang busuk dan sulitnya pengasok yang
dinilai kurang menguntungkan besar bagi masyarakat. Masayarakat lebih dominan
menginginkan hasil lebih cepat dan kini hanya terlihat menyebar sedikit sisa-sisa bibit
buah salak dan masyarakat kembali bercocok tanam padi. Masyarakat hinggah kini
menyebutnya Desa sumber Salak meskipun potensi budidaya buah salak tidak lagi
dicenderungi melainkan bercocok tanaman pangan, dan diresmikan langsung oleh
Bapak Bupati Mas’ud.Msi dan Desa Sumber Salak terdapat kepala desa bernama
Bapak Mahfud yang menjabat selama 2 periode hingga saat ini.
Itulah sejarah singkat Desa Sumber Salak yang sampai saat ini nama itu tetap
digunakan dan dilestarikan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di desa ini serta
tetap menjunjung nilai-nilai budaya yang ada di Desa Sumber Salak dan tetap
2

menerima unsur-unsur budaya modern selama budaya tersebut membawa sebuah


perkembangan yang baik bagi Desa Sumber Salak sehingga dapat diharapkan Desa
Sumber Salak dengan unsur budaya yang ada mampu bersaing dikehidupan
mendatang yang penuh dengan persaingan dalam segala bidang.
Hasil data kependudukan jiwa masyarakat Sumber Salak lebih didomisili
jumlah perempuan dibandingkan jumlah laki-lakinya, dan lebih banyak masayarakat
yang berumur produktif sehingga diharapkan data umur produktif ini membawakan
potensi untuk meningkatkan Desa Sumber Salak.
Desa Sumber Salak merupakan salah satu desa di kecamatan Curahdami
kabupaten Bondowoso yang terletak di daerah kaki gunung Argopuro. Karena
merupakan desa yang terletak di kaki gunung, akses jalan menuju ke desa Sumber
Salak harus melewati daerah persawahan dan lahan perkebunan karet.Sebagian besar
penduduk Desa Sumber Salak bermata pencaharian sebagai petani. Hasil pertanian di
desa Sumber Salak diantaranya padi, jagung, dan cabai. Masyarakat sempat
membudidayakan Sebagian besar masyarakat Sumbersalak hasil panen mereka
disimpan untuk kebutuhan mereka sendiri, adapun mereka juga menjual hanya
sebagian kecil. Mereka akan menjual hasil panen apabila hasil produktivitas tinggi.
Selain itu masyarakat Sumber Salak juga memiliki pertenakan hewan seperti sapi,
kambing dan unggas dalam lingkup kecil.
Adapun beberapa dari pemuda maupun orang tua yang terbilang masih
produktif mengmabil perkerjaan sebagai buruh diluar kota seperti Bali dan
Banyuwangi. Sebagian juga memilih sebagai buruh TKI di Malaysia untuk menafkahi
keluarga mereka, sehingga potensi perkerja produktif di Desa sangat minim tidak ada
peningkatan untuk merubah desa yang lebih produktif. Bagian barat Sumber Salak
terbilang masyrakat yang kurang kooperatif dan konsumtif sehigga sedikit masyarakat
yang berniat untuk berdagang meskipun lingkup ruko kecil, jadi lebih
menggantungkan hasil pertnianya untuk kebutuhan sehari-harinya.
Sebagian kecil juga masyarakat Sumber Salak sebagai buruh tani di ladang
milik orang lain. Kegiatan dipagi hari sebagian besar masyarakat dengan umur
produktif lebih banyak menghabiskan ke sawah, ladang, mengambil rumput gajah
untuk pakan sapi mereka hingga menjelang sore. Terdapat pula sebagian kecil
masyarakat yang memiliki inovasi dan keberanian akan mengambil perkerjaan selain
buruh tani sebagai pedagang di pasar Nangkaan, pasar Kota, adapula yang memiliki
beberapa kedai kecil yang menjajankan hasil sayur dan kebutuhan rumah tangga
lainnya sebab akses ke kota jauh. Selain itu juga sebagai karyawan swasta ataupun
perangkat desa sejumlah 14 orang, dan tiadak sedikit masyarakat Sumber Salak
menjadi pengangguran semntara dan akan berkerja jika ada panggilan untuk buruhh
bangunan ataupun buruh sound sistem untuk acara acara di desa maupun luar desa
Sumber Salak.
Desa Sumber Salak telah menyediakan bangunan PAUD dan SD untuk
masayrakat sekitar, untuk meneruskan tinggkat SMP, SMA masyarakat akan
meneruskan diluar Desa Sumber Salak. Sebagian juga anak-anak dari mereka di
pondokkan di pesantren Bondowoso maupun diluar Kota Bondowoso untuk
mndapatkan pendidikan yang lebih baik. Tingkat pendidikan di Sumber Salak pada
tahun 2001 terbilang baik karena sebagian besa dari mereka meneruskan hingga tamat
SMA bahkan ke perguruan tinggi. Tetapi sebelumnya tingkat kesadaran pendidikan
sangat rendah hanya tamat SD, bahkan terdapat pula yag mengikuti sekolah paket C
untuk mendapatkan perkerjaan. Meskipun banyak masyarakat yang tamat SMA
namun pola, dan sikap masyarakat tidak mengikuti perkembangan masa. Masyarakat
3

lebih memilih mengikuti kebiasaan lama, dan memilih menunggu, sehingga banyak
umur produktif yang menganggur.
Tingkat keagamaan dan kesopanan masyarakat Sumber Salak sangat tinggi
karena kebanyakan dari mereka lulusan dari pesantren, tetapi tidak banyak pula
pemuda menyalahi norma desa. Tetapi masyarakat tetap mengayomi dan memberikan
arahan untuk lebih baik. Sehingga diharapkan Desa Sumber salak tetap beretika tinggi,
tentram, dan aman dari pergaulan negatif. Tingkat keamanan Sumber Salak sangat
baik, hampir terbilang tidak pernah ada kasus kriminalitas yang serius. Masyarakat
Sumber Salak sangat menjunjung nilai norma dan etika, meskipun masih tetap ada
pemuda yang menyalahi pergaulan negatif tetapi sopan santun, etika, tetap dipakai.
Tingkat saling percaya saling ditangguhkan pada jiwa masing-masing, apabila masih
terjadi yang tidak diinginkan masyarakat akan tetap memegang sendiri dengan cara
sendiri sampai mendapatkan jalan yang terbaik. Desa Sumber Salak tetap dalam
pengawasan oleh Polisi, Babinsa, dan Tentara Curahdami meskipun jauh dari kota.
Komunikasi warga dengan masyarakat luar maupun asing tetap terjalin dengan baik,
masyarakat Sumber Salak sangatlah ramah dan dermawan, mereka akan menjamu
tamu mereka dengan wedangan kopi khas dari perkebunan mereka. Masyarakat dan
aparatur Desa telah mengembangkan keinginan untuk mempersatukan hasil budidaya
kopi masayarakat dan diperluaskan, diperkenalkan ke kota lainnya dengan nama kopi
Nusantara, Pemerintah masih mengembangkan lebih lanjut dan tetap bersosialisasi
dengan petani kopi.

1.2 Permasalahan
Desa Sumber Salak memiliki pemandangan yang sangat indah di
sepanjang jalan hingga ke dusun-dusun tersebut selain itu udara yang sejuk dan
bersih karena minimnya polusi udara. Saat awal masuk desa terdapat semacam
pondok dan spot wisata yang terletak disekitar daerah pepohonan yang memiliki
pemandangan yang cukup bagus dan bisa digunakan sebagai spot foto. Hanya saja
untuk akses jalan menuju desa Sumber Salak cukup sulit yaitu harus melewati jalan
yang sedikit menanjak, berbatu dan tak jarang yang berlubang-lubang. Penerangan
jalan juga minim jadi apabila menuju desa Sumber Salak di malam hari cukup gelap.
Meskipun gelap tidak ada penerang jalan, kondisis di Sumber Salak terbilang sangat
aman, karena prinsip dan pola pemikiran sama untuk kesajahteraan dan keamanan
masyarakat bersama. Sehingga tidak ada kasus ktimanalitas.
Desa Sumber Salak sebenarnya memilki potensi yang cukup besar
dengan memanfaatkana alamnya secara baik dan manajamen yang benar akan
menguntungkan bagi masyarakat baik secara ekonomi dan lingkungan. Namun
kurangnya komunikasi antara pemuda, perangakat, dan masyarakat yang
bersangkutan untuk menjga fasilitas yang ada. Sumber pengairan di Sumber Salak
cukup baik, dapat dimanfaatkan sebagai wisata pemandian umum dengan fasilitas
yang nyaman dan bersih jadi dapat menarik konsumen lainnya tidak hanaya sekedar
penampungan sumber air. Selain itu juga dapat dimnfaatkan untuk air konsumsi,
hanya saja berhenti ditenga karena kendala dana dan sumber tenaga yang
berkompeten dibidangnya. Sehingga membutuhkan komunikasi lebih lanjut dengan
masyarakat agar menemukan jalan keluar bersama, apabila tealah terbentuk dapat
membuka peluang kerja bagi pemuda-pemuda yang lulus SMA tidak menganggur
lagi. Adapun masyrakat sedikit sekali untuk meningkatakan progam wirausaha
mandiri, mereka lebih memilih menjadi petani. Wirausaha sebagian kecil yang
terlihata adalah menjajankan makanan ringan di depan sekolah dasar dan didepan
rumah seperti kebutuhan rumah tangga dan sayur-sayuran. Sehinga dapat ditinjau dari
4

segi perekonomian lainnya masayarakat Sumber Salak memiliki taraf hidup


menengah kebawah, selain terlihat dari bentuk bangunan rumah warga dan pekerjaan
sehari-hari.
Masyarakat cenderung nyaman dengan mata pencaharian sebagai petani
di sawah dan merantau di luar daerah. Meskipun terdapat beberapa orang yang
berwirausaha memilki ruko uuntuk mejualkan hasil pertanian mereka,tidak ada
peningkatkan lagi untuk diperluas maupun diperbaiaki secara kualitas. Masyarakat
Sumber Salak sebagian besar memiliki sapi, kambing ataupun unggas di rumahnya.
Menurut mereka sapi semacam tabungan yang bisa sewaktu-waktu bisa diambil
manfaatnya. Kebanyakan dari masyarakat membuang kotoran ternak dan sampah
rumah tangga ke sembarangan tempat lebihnya di sungai. Sehingga lingkup halam
rumah yang luas terbengkalai, dan sungai tercemar bau kotoran sapi.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan fasilitas desa
cukup rendah. Salah satunya terlihat dari spot pondok dan juga spot foto yang sempat
dibangun kurang dirawat dengan baik sehingga terbengkalai. Selain itu juga
masyarakat sering membuang sampah dan kotoran ternak sembarangan ke sungai.
Meskipun masyrakat terkadang sadar dan takut apabila hujan deras melanda dan air
sungai meluap, mereka tetap berpola pikir mmebuang sampah disungai. Pola
pemikiran masyrakat yang menginginkan hasil instan mengakibat tidak mengetahui
dari potensi dari desa mereka sediri. Penyedian lubang untuk TPA pun tidak ada,
sehingga mereka lebih mengambil cara mudah dengan membuangnya di sungai.
Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui dampak dari membuang sampah
disungai dan potensi dari pemanfaatan kotoran sapi dan limbah rumah tangga.
Terlebih sampah plastik ataupun non-organik yang tidak dipilah sebelumnya dapat
berpotensi banjir, kualitas air dimana air sungai dari sumber pegununggan sebagai
pengairan utama mereaka. Padahal sampah non-orgaik apabila dipilah untuk
dimafaatkan dapat merubah sampah menjadi rupiah, sehingga perlahan-lahan akan
menjadi mata pencaharian sampingan.
Ditinjau dari permasalahan kesehatan adalah tingkat kesadasaran pola
hidup sehat masyarakat masih terbilang rendah. Pemuda-pemuda produktif lebih
sering merokok dari dibawah umur dan tidak mengingat akan borosnya akibat
mengkonsumsi rokok. Para ibu-ibu juga terbiasa dengan mengelola sayur tanpa
dibersihkan dengan benar, dan lebiih memilih sayur tanpa berlubang sama sekali,
padahak sayur tanpa berkubang lebih cenderungberpontensi zat adiktif dari pestisda
pertanian. Masyrakat juga kurang mengetahui pentingnya untuk mencuci tangan
sebelum makan, karena terbiasa sejak dininya. Sehingga terdapat bayi yang
mengalami stanting akibat gizi buruk, kreana pola hidup yang tidak sehat. Terkadang
juga mayarakat yang sedang berladang saat jam amakan istirahat tidak mencuci
tangan dengan benar hanya meniram denga air sungai, sehingga tidak banyak
masyarakat yang mengeluhkan diare, pusing, ataupun hingga demam akibat tercemari
dari pestisida pertanian.

1.3 Tujuan dan Sasaran


..............Hasil survey dan pendektaan dengan masyarakat baik secara penyuluhan
bersama maupun dengan komunikasi intensif (langsung) adapun beberapa tujuan
yang diinginkan dimana diharapkan nantinya bermanfaat bagi masyarakat Sumber
Salak seperti kegiatan penyuluhan sosialisasi PETA DESA di balai Desa Sumber
Salak, serta pelatihan penanaman holtikultura dan refugia, penyuluhan gigi dan cuci
tangan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan, pelatihan BUMDES di Simber
5

Suko, membuat inovasi pupuk organi cair dari limbah pertenakan dengan pnjelasan
sebagia berikut:
1. Menanamkan rasa kepedulian warga Desa terhadap manfaat dan
pentingnya penanaman tanaman refugia dan tanaman hortikultura
guna pengembangan eko wisata desa. Dimana akan menfaatkan lahan
depan rumah tangga agar lebih indah, hijau, dan taman desa ataupun
area pondok (gazebo) desa. Penanaman juga menggunakan sampah
botol plastik sebagai media tanam. Sebelum pelaksanaan terdapat
sosialisasi di Sumber Salak yang menghadirkan pemateri dari Dinas
Pertanian agar masyarakat lebih tertarik.
2. Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan BUMDES untuk membantu
perekonomian desa, pelaksanaan sosialisasi ini di Desa Pakuwesi
dengan mengundang beberapa tokoh Sumber Salak untuk mmeotivasi
berwirausaha mandiri meskipun masih dalam skala rumah tangga.
3. Menanamkan Kembali rasa kepedulian warga terhadap manfaat dan
pentingnya tanaman obat keluarga (toga) guna pengembangan
ekowisata pedesaan. Target penyebaran toga ini di depan rumah
warga dengan media polly bag diatas rak tanaman, halaman sekolah
SD, halaman balai desa dan gundukan tanah di taman Desa Sumber
Salak.
4. Memberikan edukasi pada warga mengenai pemanfaatan limbah
kotoran ternak hewan baik itu sapi, kambing untuk dijadikan pupuk
organik. Sehingga masyarakat tidak lagi membuang kotoran yang
mencemari lingungan dan sungai. Menciptakan lingkungan yang
sehat dan bersih. Sosialisasi ini dilaksanakan di Desa Sumber Salak
dan Desa Petung dengan mengundang perwakilan kelompok tani desa
dan masyarakat umum.
5. Menanamkan pola hidup sehat dengan menciptakan lingkungan yang
sehat dan merubah kebiasan buruk dengan mencuci tangan sebelum
makan, membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah
organik non-organik dan membiasakan sikat gigi pada anak-anak.
Penyuluhan dilaksanakan di SD agar terbiasa dari dini.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup yang menjadi dasar pembutan program kerja kami bersumber
dari hasil obsevasi serta keterangan aparatur Desa Sumber Salak, di antaranya :
 Sistem Pemerintahan Desa Sumber Salak
 Sumberdaya manusia di Sumber Salak
 Lingkungan Desa Sumber Salak
 Kesehatan masyarakat Desa Sumber Salak
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Paradigma
2.1.1. Pembangunan Berkelanjutan dan SDGs
Indonesia sebagai salah satu negara yang telah menyepakati penerapan
tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) berkomitmen untuk menyukseskan
pelaksanaan SDGs melalui berbagai kegiatan dan telah mengambil langkah-
langkah strategis. Sejumlah langkah yang telah ditempuh Indonesia sampai
dengan akhir 2016 antara lain (i) melakukan pemetaan antara tujuan dan target
SDGs dengan prioritas pembangunan nasional, (ii) melakukan pemetaan
ketersediaan data dan indikator SDGs pada setiap target dan tujuan termasuk
indikator proksi, (iii) melakukan penyusunan definisi operasional untuk setiap
indikator SDGs, (iv) menyusun peraturan presiden terkait dengan pelaksanaan
tujuan pembangunan berkelanjutan, dan (v) mempersiapkan rencana aksi nasional
dan rencana aksi daerah terkait dengan implementasi SDGs di Indonesia
Prinsip pengembangan berkelanjutan di Desa Sumbersalak sebenarnya
telah ada namun dalam kesehariannya belum tampak terlihat jelas. Salah satu
contoh pengembangan berkelanjutan yang ada di Desa Sumbersalak yang kami
temukan yaitu program penanaman toga. Program tersebut sebenarnya telah ada
hasilnya namun masih perlu adanya dorongan kembali untuk mengingatkan
warga desa akan manfaat dan pentingnya menanam toga.
Akhirnya setelah kami mengamati lingkungan sekitar dan berkoordinasi dengan
warga khususnya karang taruna, warga desa berinisiatif untuk menanam tanaman
toga ditiap halaman rumah warga. Dengan adanya inisiatif tersebut diharapkan ini
menjadi tahap yang dapat berkelanjutan dikemudian hari

2.1.2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal


Salah satu permasalahan yang menjadi fokus pemecahannya terkait
dengan permasalahan kemiskinan yang terjadi pada masyarakat di Indonesia.
Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut ada upaya yang selama
ini telah banyak dirancang oleh berbagai pihak untuk mengatasi kemiskinan.
Adapun upaya yang kami lakukan terlebih dahulu kami melakukan survey pada
lingkungan sekitar apakah terdapat potensi desa yang dapat kami kembangkan.
Setelah berkeliling desa dan melakukan kunjungan baik ke rumah kepala desa
maupun ke rumah-rumah warga kami menemukan potensi desa yang sekiranya
bisa dikembangkan. Kami melihat disekitar halaman rumah warga masih terdapat
lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Setelah melakukan pendekatan lagi
akhirnya kami berinisiatif untuk mengembangkan halaman rumah-rumah warga
sebagai sumber potensi lokal yaitu sebagai penduk\ung ekowisata desa. .
7

Aksi pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk


memberikan daya atau kekuatan bagi masyarakat untuk dapat keluar dari
permasalahan yang dihadapinya. Aksi pemberdayaan masyarakat juga
dimaksudkan untuk memandirikan masyarakat agar dapat menghadapi berbagai
tantangan di kehidupannya. Pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan dalam
berbagai program salah satunya adalah program desa wisata. Pengembangan
Desa Wisata sebagai program Pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk
memberikan daya sekaligus sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan
kemiskinan di suatu daerah dengan mengolah potensi lokal yang ada di daerah
tersebut. Sehingga dengan melalui Desa Wisata tersebut masyarakat diuntungkan
melalui banyaknya wisatawan yang masuk. Adanya program desa wisata akan
memberikan manfaat-manfaat yang berguna untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat didalamnya. Hal tersebut seperti yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 yaitu
Pengembangan wisata berbasis pedesaan (desa wisata) akan menggerakkan
aktifitas ekonomi pariwisata di pedesaan yang akan mencegah urbanisasi
masyarakat desa ke kota. Pengembangan wisata pedesaan akan mendorong
pelestarian alam (al. bentang alam, persawahan, sungai, danau) yang pada
gilirannya akan berdampak mereduksi pemanasan global. Program desa wisata
diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan
masyarakat.
Pengembangan desa wisata bisa menjadi pilihan ditambah dengan
dukungan dari pemrintah dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Selain
itu dengan adanya Desa Wisata akan memungkinkan adanya perlindungan-
perlindungan (pelestarian) alam karena salah satu yang ditawarkan dari adanya
Desa Wisata adalah keasrian sebauah kawasan. Oleh karena itu dengan
perkembangan desa wisata ini akan didapat keuntungan dari segi ekonomi
dengan adanya sumber pendapatan baru yang bisa jadi memberikan pendapatan
dan mengubah perekonomian masyarakat. Selain itu keuntungan berikutnya
adalah dari segi lingkungan, dimana dengan adanya Desa Wisata akan
menjadikan masyarakat selalui menjaga lingkungan dari kerusakan-kerusakan
yang bisa jadi akan terjadi, karena mengedepankan aspek keasrian lingkungan
sebagai sebuah aksi wisata yang ditawarkan.

2.1.3. Orientasi Pembangunan pada Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia


Upaya yang kami lakukan guna meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia salah satunya dengan melakukan pedekatan terhadap anak usia dini
khususnya siswa maupun siswi SD Negeri Sumbersalak dengan cara melakukan
sosialisasi dan penyuluhan terkait cara penanaman tanaman toga maupun
tananam sayuran. Karena disini kami melihat situasi belajar anak yang cenderung
selalu berada di dalam ruangan sekolah. Alangkah baiknya dengan suatu cara
maupun metode kami lakukan dengan melakukan pendekatan kepada siswa
mapun siswi SD Sumbersalak terhadap kepedulian dengan lingkuangan sekitar.
Adapun cara atau metode yang kami lakukan yaitu dengan melakukan sosialisasi
dan penyuluhan penanaman tanaman sayuran dan toga. Kami mengenalkan sejak
dini pentingnya peduli terhadap lingkungan yang dimulai dari hal-hal kecil
seperti menanam tanaman. Karena, di usia dini tersebut anak-anak mudah dalam
menerima dan mengingat hal-hal baru dan pada akhirnya jika berkelanjutan akan
menjadi kebiasaan yang positif untuk diri sendiri maupun sekitar. Melalaui
metedo pendidikan di luar ruangan kelas ini siswa-siswi SD Sumbersalak tidak
8

terasa membosankan, mereka kami biarkan bebas bermain dan belajar dengan apa
yang telah kami kenalkan kepada mereka.
Selain itu, guna meningkatan sumber daya manusia kami juga mengajak
karang taruna untuk berlatih bermain musik salah satu nya hadrah. Musik hadrah
sendiri sudah menjadi tradisi yang mereka sedari dulu. Namun kurangnya minat
pemuda akan kelestarian kesenian musik hadrah tersebut kian lama tradisi
tersebut akan menjadi luntur dan tidak terurus. Akhirnya kami sepakat untuk
meningkatkan minat pemuda desa khususnya Karang taruna dengan mengajak
kembali para pemuda untuk berlatih musik hadrah. Dengan adanya usaha tersebut
diharapkan para pemuda khususnya Karang taruna Desa Sumbersalak
mempunyai keahlian khusus yaitu bermain musik hadrah.

2.1.4. Pemberdayaan Masyarakat dan Prinsip Partisipatif


Guna melakukan pemberdayaan masyarakat terlebih dahulu kami melihat
situasi sekitar yang mana masyarakat di Desa Sumbersalak sering melakukan
kegiatan rutinitas setiap hari jumat yaitu kegiatan bersih desa. Kegiatan ini
merupakan kegitaan rutin yang telah diagendakan oleh warga desa. Akan tetapi
saat kegiatan di minggu pertama berlangsung hanya beberapa saja warga desa
yang berpartisipasi pada kegiatan bersih desa dan terkesan sepi. Melihat hal
tersebut kami berinisiatif untuk melakukan pendekatan dengan warga desa
dengan cara mengajak warga desa untuk turut serta dalam kegiatan bersih desa.
Pada minggu selanjutnya terlihat adanya kemajuan warga desa yang awalnya
belum ikut berpartisipasi pada minggu selanjutnya berpartisipasi pada minggu
selanjutnya. Melihat keramaian, warga lainnya pun turut serta berpartisipasi
dalam kegiatan bersih desa. Kegiatan bersih desa ini merupakan kegiatan positif
yang dapat meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkugan.
Hal lain yang kami temukan pada saat bertemu dengan kelompok
pemuda karang taruna adanya rencana pergantian ketua karang taruna, mengingat
ketua karang tarunan sebelumnya sudah berpindah domisili setelah menikah.
Dengan melihat kondisi tersebut kami melakukan inisiatif untuk melakukan
pendekatan bagaimana caranya agar kelompok pemuda karang taruna ini kembali
aktif. Akhirnya setelah berbincang dengan ketua karang taruna dan para anggota
karang taruna kami sepakat untuk mengadakan pemilihan ketua karang taruna.
Adanya kondisi tersebut kami melihat adanya partisipasi warga khususnya
anggota kelompok karang taruna dalam menggunakan hak nya dalam memilih.
Adapun hasilnya merupakan hasil dari keputusan yang menyangkut masyarakat
khususnya karang taruna.

2.1.5. Penguatan Kelembagaan dan Pelayanan Pedesaan


Pemerintahan Desa merupakan unit terdepan pelayanan kepada
masyarakat serta menjadi tonggak utama untuk keberhasilan semua program.
Karena itu, memperkuat Desa merupakan suatu keharusan yang tiak dapat
ditunda dalam upaya untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
sebagai tujuan otonomi daerah. Kemandirian desa dalam rangka otonomi daerah
memerlukan kesiapan lembaga sosial, politik dan ekonomi desa itu sendiri.
Akhirnya setelah kami melihat beberapa program pelayanan pedesaan terlaksana
di desa kami. Salah satu kegitan rutin tahunan ialah Musrenbangdes. Kegiatan ini
merupakan kegiatan tahunan yang diadakan di setiap desa. Salah satunya Desa
Sumbersalak dalam pelaksanaanya kami melihat adanya bentuk pelayanan
9

terhadap masyarakat yaitu dengan membuka suatu wadah penyaluran aspirasi


dari masyarakat terhadap petugas pelayanan desa. Namun, kami masih melihat
kurangnya antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan musrenbangdes. Hal itu
ditandai dengan masih banyaknya kursi kosong yang disediakan. Melihat
kejadian seperti itu kami memberikan masukan kepada petugas pelayanan desa
atau biasa dipanggil perangkat desa untuk memberikan sosialisasi maupun
pendekatan dengan warga agar pada saat musrenbangdes ditahun berikutnya
dapat meningkatkan jumlah peserta yang ikut serta dalam musrenbangdes ditahun
berikutnya.

Adanya pelaksanaan otonomi desa mendorongpemerintah dan


masyarakat desa untuk lebih mandiri dalam mengatur dan mengurus rumah
tangga desa, termasuk dalam hal ini adalah mengatur dan mengurus Anggaran
dan Pendapatan Belanja Desa (APBDes), Pendapatan Asli Desa (PADes) sebagai
salah satu sumber anggaran penerimaan atau pendapatan desa memainkan peran
yang sangat penting dalam pembangunan desa dan tentunya bagi pelaksanaan
otonomi desa. permasalahan sebagaimana diuraikan di atas hanya sebagian dari
berbagai permasalahan yang dihadapipemerintah dan masyarakat di Indonesia
terkait dengan pengelolaan desa

2.2. Studi Empiris

Jauhnya jarak serta akses menunju desa lain yang dibilang cukup sulit
terkadang berakibat warga desa kesulitan dalam mencari bahan pokok utamanya
sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang warga desa juga hanya
mengandalkan sebuah warung yang mensuplai sayuran dari perkotaan. Selain itu
kami juga melihat kurangnya pemanfaatan halaman rumah warga sehingga
terlihat masih banyak lahan kosong yang sebenarnya bisa dimanfaatkan dan dapat
menghasilkan keuntungan bagi warga sekitar. Setelah kami bermusyawaroh baik
dengan kepala desa maupun dengan warga desa kami melihat adanya potensi
desa yang sebenarnya bisa untuk dimanfaatkan. Potensi tersebut berupa lahan
kosong di halaman-halaman rumah warga serta taman desa. Dengan adanya
potensi tersebut kami dan para warga berinisiatif untuk mengembangkannya
sebagai suatu media dalam pengembangan ekowisita alam pedesaan. Tahap
selanjutnya kami datang menemui pihak dinas pertanian. Kami datang dan
menemui Bapak Ernadi, beliau adalah Pembina PPL Desa Sumbersalak.
Mendengar insiatif kami untuk mengadakan sosialisasi berkaitan dengan
pengembangan taman desa Bapak Ernadi sangat menerima hal tersebut dan juga
menyanggupi menjadi pembicara dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Dihari yang
sama kami juga mengunjungi Ibu Tatik dari dinas pertanian, beliau juga
memberikan apresiasi kepada kami dan menyanggupi untu menjadi pembicara
pada sosialisasi PETA desa. Kemudian harinya kami bekerjasama dengan karang
taruna maupun perangkat desa untuk mengajak turut serta hadir dalam kegiatan
sosialisasi PETA desa.

Harinya pelaksanaan, Balai desa yang awalnya sepi kali ini tidak seperti
biasanya halaman balai dipenuhi oleh warga desa yang antusias mengikuti
kegiatan kami. Warga desa lain yang tertarik pun turut diundangan hadir dalam
kegitan sosisalisai kami. Pukul 8 pagi acara sosialisasi dimulai, dalam kegiatan
tersebut warga antusiasmendengarkan penyampaian mater dari Bapak Erandi dan
10

Ibu Tatik. Pada sesi tanya jawab warga juga antusias bertanya tentang bagaimana
dan cara agar program tersebut dapat terlaksana. Akhirnya Bapak Ernadi
memberikan solusi tahap awal yaitu membagian bibi sayuran kepada para warga.
Pembagian bibit tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong warga untuk
memulai tahap pengembangan taman desa . Setelah program kerja kami
laksanakan beberapa hal yang dapat kami evaluasi diantaranya jumlah bibit yang
kurang mencukupi namun masalah tersebut bukan lah hambatan karena dari dinas
pertanian sendiri sudah menyanggupi untuk menyediakan bibit sayuran kepada
warga
yang mengganggur
desa, dan masih banyak warga
sayuran, kurangnya keindahan
Masalah : Kesulitan mencari
11

rumah warga dan taman desa


Potensi : Adanya lahan kosong di halaman
Tidak terlaksana

mendukung ekowisata alam pedesaan (PETA DESA)


Solusi : Sosialisasi pengembangan taman-taman desa untuk
sayuran hidroponik kepada warga desa dan
Program kerja: Pembagian bibit tanaman
Evaluasi Program kerja

penanaman refugia

Ya, terlaksana

2.3. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Tahap awal yang kami lakukan yaitu mencari permasalahan desa. Kami
menemukan adanya Kesulitan mencari sayuran, kurangnya keindahan desa, dan
masih banyak warga yang mengganggur. Kemudian kami berkoordinasi dengan
warga dan menemukan potensi lahan kosong di halaman rumah warga dan taman
desa. Tahap selanjutnya kami mengadakan sosialisasi pengembangan taman-
taman desa untuk mendukung ekowisata alam pedesaan (PETA DESA) yang
bertempat di Balai Desa Sumbersalak. Tahap Selanjutnya kami mengadakan
program kerja pembagian bibit tanaman sayuran hidroponik dan bungan refugia
kepada warga desa dan dilakukan evaluasi.
12

BAB III
METODE DAN PENDEKATAN

3.1. Pendekatan dan Metode Pelaksanaan


3.1.1 Pendekatan
Dalam pelaksanaan program KKN di desa Sumber Salak, pendekatan
yang kami gunakan adalah pendekatan sosial. Pendekatan ini dilakukan di
seluruh rangkaian pengelolan kegiatan KKN, baik pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pada tahap evaluasi. Untuk tahap perencanaan, pendekatan
sosial dilakukan dengan melibatkan masyarakat, baik secara langsung maupun
tidak langsung guna menyusun penyusunan program kegiatan KKN. Adanya
partisipasi masyarakat dalam perencanaan, kita dapat mengidentifikasi berbagai
permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat hingga kebutuhan masyarakat,
sehingga kita dapat menyusun rencana yang lebih tepat dan realistis. Keterlibatan
masyarakat dalam perencanaan dapat membawa efek psikologis kepada mereka
untuk sama-sama memikul tanggung jawab dalam mengimplementasikan
rencana-rencana yang telah dibuat. Semakin banyak masyarakat yang
berpartisipasi, maka akan semakin baik capaian yang dituju.
Pada tahap pelaksanaan, pendekatan sosial yang dilakukan yaitu dengan
cara membangun komunikasi yang baik untuk secara – secara bersama
mengimplementasikan setiap rencana yang telah disusun. Sedangkan dalam tahap
evaluasi, pendekatan sosial berkaitan erat dengan partisipasi masyarakat dalam
memberikan data yang obyektif atas kegagalan dan keberhasilan kegiatan KKN.
Kegagalan dalam melakukan pendekatan sosial dapat berdampak terhadap
kegagalan penyelenggaraan KKN itu sendiri. Sebagus apapun program yang
dirancang, jika tanpa didukung pendekatan sosial yang memadai tampaknya
13

hanya akan menghasilkan kesia-sian saja. Oleh karena itu, betapa pentingnya
penguasaan tentang pendekatan sosial dari setiap mahasiswa (peserta KKN).
Masyarakat tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut Kuliah Kerja
Nyata (KKN), masyarakat merupakan subjek sekaligus objek, mahasiswa hanya
berperan sebagai fasilitator. Banyak bergaul dan berdiskusi merupakan sarana
pendekatan sosial yang cukup baik untuk mendekati masyarakat. Keterbukaan
dengan saling menghargai terbukti dapat menjadi jalan pengakraban yang
kemudian menjadikan hubungan harmonis dan bersahaja di antara kami dengan
masyarakat Sumber Salak. Silaturahmi juga tidak kalah pentingnya dalam
menggali informasi dari masyarakat terhadap masalah-masalah yang mereka
hadapi di desa kemudian mengangkatnya kedalam bentuk program kerja yang
dilaksanakan secara bersama.
3.1.2 Metode Pelaksanaan
Metode yang kami gunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah
intervensi sosial. Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau upaya
terorganisir dalam memberi kontribusi kepada masyarakat. Metode ini sangat erat
kaitannya dengan kesejahteraan sosial dalam maasyarakat. Metode ini dilakukan
dengan cara membenahi fungsi sosial masyarakat. Ketika fungsi sosial seseorang
berfungsi dengan baik maka kesejahteraan masyarakat akan semakin mudah
dicapai.
Kami menggunakan metode pendekatan ini terhadap seluruh warga baik
perangkat maupun non-perangkat sebagai upaya intervensi sosial dalam
mengatasi masalah kesejahteraan sosial di Desa Sumber Salak, melalui
pendekatan inilah bisa menjawab kemampuan dan kebutuhan masyarakat desa.
Kami juga melibatkan peran pemuda mengingat, pemuda merupakan tolak
ukur perkembangan suatu negara, karena dipundak pemudalah masadepan bangsa
itu berada ketika pemuda itu baik maka masa depan bangsa akan cerah tetapi
apabila yang terjadi adalah sebaliknya maka akan dapat dipastikan masa depan
bangsa akan suram. Begitu pula Desa Sumber Salak, perkembangan kedepan
dapat diukur dari kualitas sumberdaya pemuda yang dimilikinya sekarang. Oleh
karena itu pemuda sangatlah penting dalam menopang dan mendukung
perkembangan desa. Eksistensi pemuda merupakan salah satu faktor penunjang
dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), karena ketika komunikasi yang baik
tidak tercipta atau gagal maka akan sangat menyulitkan kami dilapangan dalam
14

pelaksanaan kegiatan. Di dalam pelaksanaan program kerja pemuda dianggap


sebagai motor penggerak sehingga harus selalu bertukar pikiran, berbagi
pengetahuan, serta menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan mereka.
Pertama, kaami melakukan diskusi dengan para perangkat desa dan
bersosialisai dengan masyarakat desa tentang keadaan Desa Sumber Salak.
Diskusi ini kami lakukan secara intens dan berkesinambungan dengan misi awal
kami sebelum masuk ke desa. Dari kegiatan tersebut dapat diketahui keadaan dan
kemampuan yang dimiliki desa sehingga dapat dikembangkan potensi apa saja
yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Sumber Salak saat itu. Dari pertemuan
tersebut kami mendapat banyak informasi, masukan, dan usulan dari masyarakat
setempat. Setiap anggota masyarakat mengusulkan kebutuhan/permasalahan yang
menurut mereka masih kurang atau belum adanya penyelesaian oleh pemerintah
desa. Semua usulan atau saran dari masing-masing anggota masyarakat maupun
dari aparat desa dikumpul kemudian dibacakan dipertemuan tersebut. Hal ini
dilakukan agar setiap masalah yang sudah masuk dapat dipilih kembali masalah
apa saja yang sesuai dengan profesi kami, dan setelah dibacakan maka
masyarakat akan memutuskan apakah masalah tersebut disetujui dimasukkan
kedalam program kerja atau tidak. Setelah disetujui, kemudian barulah
diputuskan siapa penanggung jawab dari program yang telah disepakati tersebut.
Selanjutnya, kami membuat progrma kerja yang berkaitan dengan
permasalahan yang ada di Desa Sumber Salak seperti Program Pelatihan dan
pendampingan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Pedesaan (PETA DESA),
penanaman Tanaman Obat keluarGA (TOGA) dan penanaman refugia. Dari
pelaksanaan program-program tersebut diharapkan mampu memberikan
pengetahuan dan kemampuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki
kesejahteraan masyarakat Desa Sumber Salak.

3.2. Rencana (Roadmap), Desain Program, dan Kegiatan


3.2.1. Pilar Penguatan Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat
A1. Desain Program Dan Pengembangan Ekonomi Lokal, Pasar, dan BUMDes (PELP-
BUMDES)
1. Kegiatan Pelatihan Pengembangan BUMDES
BUMDES sebagai lembaga perekonomian masyarakat, pengelolaannya
sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat desa. Namun, jika dilihat dari
15

potensinya, desa ini memiliki potensi besar untuk memanfaatkan BUMDES


sebagai penampung kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat dan lembaga
pelayanan publik masayarakat. Oleh karena itu, melalui program PELP-
BUMDES yang dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai
pengembangan BUMDES diharapkan antar lembaga yang ada di masayarakat
saling bersinergi untuk lebih maksimal menciptakan kesejahteraan masyarakat
yang setara. Badan Usaha Milik Desa atau disingkat dengan BUMDes
diproyeksikan muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di wilayah perdesaan.
UU No 6 tahun 2014 tentang Desa memberikan payung hukum atas
BUMDes sebagai pelaku ekonomi yang mengelola potensi desa secara kolektif
untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa. BUM Desa dapat menjalankan
usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum dan dalam kegiatannya tidak
hanya berorientasi pada keuntungan keuangan, tetapi juga berorientasi untuk
mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa. BUM Desa dapat
melaksanakan fungsi pelayanan jasa, perdagangan, dan pengembangan ekonomi
lainnya. BUM Desa dapat menghimpun tabungan dalam skala lokal masyarakat
Desa, antara lain melalui pengelolaan dana bergulir dan simpan pinjam. Namun
praktek bumdes di pedesaaan masih banyak yang harus diatasi, karena di desa
kami sendiri muncul beberapa masalah pada BUMDes yaitu penataan
kelembagaan desa belum berjalan, keterbatasan kapasitas sumber daya manusia
di desa untuk mengelola dan mengembangkan BUMDes, dan yang utama
rendahnya kepekaan masyarakat untuk menggerakkan potensi ekonomi lokal bagi
peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi warga desa,

Kami sebagai mahasiswa KKN ingin mengurangi masalah di atas dengan


implementasi program-program yang telah di rencanakan sebelumnya agar
BUMDes di desa tersebut dapat berkembang dan harapannya nanti dapat menjadi
Desa percontohan BUMDes bagi desa-desa yang baru memiliki BUMDes. Untuk
itu kami mengirimkan perwakilan perangkat desa kami untuk mengikuti suatu
program yaitu sosialisasi dan penyuluhan Pengembangan BUMDes guna
menciptakan BUMDes sebagai wadah bagi usaha usaha mikro di pedesaan. Dari
sosialisasi dan penyuluhan BUMDes tersebut kami mengajak pengurus-pengurus
BUMDes desa Sumber Salak untuk belajar sehingga dapat mengembangkan
usaha yang ada di desa. Harapan dari kegiatan ini dapat menyelesaikan masalah-
16

masalah yang ada di Desa Sumber Salak. Penyuluhan dan sosialisasi BUMDes
terhadap pengurus BUMDes Desa Sumber Salak bertujuan agar BUMDes di
Desa Sumber Salak menjadi lebih baik dan lebih berkembang. Implementasi dari
kegiatan pelatihan tersebut sudah kami lanjutkan dengan kegiatan musyawarah
dengan kasi pemerintahan desa Sumber Salak waktu itu.

Berikut roadmap pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan BUMDes di


desa Sumber Salak:

2020 semester 2
Optimalisasi kegiatan
pelaksanaan BUMDees
2020 semester 1
Inisiasi pelaksanaan
BUMDes di desa
2019 semester 2
Inisiasi penyempurnaan struktur
BUMDes
2019 semester 1
Pelatihan BUMDes dan
musyawarah
3.2.2 Pilar Peningkatan Sumberdaya Manusia, Pendidikan dan Kesehatan
B.1. Program Rintisan Keluarga Sadar Lingkungan Sehat Mandiri (KELAS SEHAT)
1. Pelatihan dan penyuluhan pembuatan pupuk bokashi dan POC
Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pemanfaatan limbah kotoran ternak dan sisa olahan rumah tangga.
Manfaat dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan, informasi dan
pemahaman terhadap permasalahan yang ada di masyarakat sekaligus terlibat
langsung dalam kehidupan bermasyarakat dan meningkatkan pola pikir kreatif
dan inovatif mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang terdapat di desa.
17

Pelatihan dan penyuluhan pembuatan pupuk bokashi dan poc dilaksanakan pada
hari Rabu tanggal 6 Februari 2019 yang dilaksanakan di rumah Pak Budi warga
Desa Petung.  Kami sendiri mengirimkan perwakilan kelompok tani dari desa
kami. Acara ini dihadiri oleh Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan
Curahdami dan jajaran kelompok tani. Acara diawali dengan pemaparan materi
tentang pembuatan pupuk Bokashi dan Pupuk Organik Cair (POC), dilanjutkan
dengan pemutaran video pembuatan pupuk Bokashi dan Pupuk Organik Cair
(POC).
Acara selanjutnya adalah tanya jawab dan diskusi nonformal antara
Petugas Penyuluh Lapangan dengan kelompok. Selanjutnya dilakukan praktik
pembuatan pupuk kompos bokashi dan Pupuk Organik Cair (POC). Hasil dari
kegiatan ini telah menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar bahwa limbah
kotoran ternak dan olahan rumah tangga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin
oleh masyarakat sekitar.
Implementasi dari kegiatan tersebut kemarin sudah kami lanjutkan
dengan musyawarah dengan warga, perangkat desa beserta kelompok tani di desa
Sumber Salak. Kegiatan ini mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat.

2020 semester 1
Penerapan pupk bokashi
dan POC secara
menyeluruh
2019 semester 2
Inisiasi penggunaan pupuk
bokaashi dan POC

2019 semester 1
Pelatihan penyuluhan
pupuk bokashi dan POC

2. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Penanaman Tanaman Obat keluarGA (TOGA) dilakukan bersama
pemuda Karang Taruna yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 27 Januari
2019 di seluruh pekarangan rumah warga. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya penanaman
Tanaman Obat keluarGA (TOGA) dan juga sebagai pemanfaatan lahan kosong di
sekitar rumah. Manfaat dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan, informasi
18

dan pemahaman terhadap permasalahan yang ada di masyarakat sekaligus terlibat


langsung dalam kehidupan bermasyarakat dan meningkatkan pola pikir kreatif
dan inovatif mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang terdapat di desa.
Kegiatan ini dilakukan oleh kami mahasiswa KKN dan Karang Taruna dalam
bentuk pembuatan rak rak di depan pekarangan seluruh warga Sumber Salak serta
mulai merintis tanaman tanaman yang sudah tersedia untuk dipasang di rak dalam
media polybag. Tanaman Obat keluarGA (TOGA) yang ditanam di pekarangan
warga dan juga Balai Desa antara lain yaitu kunyit, jahe dan laos. Hasil dari
kegiatan ini telah menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar tentang
pentingnya menanam Tanaman Obat keluarGA (TOGA) untuk lingkungan
sekitar.

Berikut roadmap pelaksanaan kegiatan penanaman TOGA di desa Sumber Salak:

2020 semester 1
Inisiasi usaha cafe herbal oleh
beberapa warga

2019 semester 2
Pemanfaatan hasil tanaman toga dan
penanaman dalam julah lebih besar

2019 semester 1
Inisiasi penanaman TOGA di
pekarangan warga

3.2.3 Pilar Pengelolaan Lingkungan dan Pengembangan Sosial Budaya


C.1. Program Pendampingan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Pedesaan (PETA
DESA)
Program Pendampingan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Pedesaan
(PETA DESA) di Desa Sumber Salak dilakukan pada hari Jum’at pagi tanggal 8
19

Februari 2019. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjadikan Desa Sumber Salak
sebagai kawasan ekowisata yang ada di Kecamatan Curahdami.
Manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan pola pikir kreatif dan inovatif
mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang terdapat di desa. Pada kegiatan
ini dilakukan sosialisasi mengenai peranan tanaman sayur dan tanaman refugia
dalam mendukung penghijauan desa ekowisata. Kami mengundang Bapak Ernadi
selaku penyuluh pertanian desa Sumber Salak dan Ibu Tatik selaku Petugas Hama
Tanaman Kecamatan Curahdami. Acara tersebut juga dihadiri oleh desa-desa
tetangga seperti desa Petung, Pakuwesi, Sumbersuko dan Locare. Selanjutnya
dilakukan penghijauan berkala. Penghijauan berkala ini merupakan implementasi
dan tindak lanjut dari sosialisasi yang sudah diberikan. Kami mahasiswa KKN
disini mencoba menginsisiasi masyarakat khususnya pemuda untuk bergerak
dalam upaya penghijauan gunaa mewujudkan taman desa yang baik. Diawali
dengan sosialisasi penanaman toga dan tanaman sayur kemudian langsung
diimplementasikan di depan pekarangan rumah warga. Selain pekarangan warga,
kami juga mengarahkan penanaman di Balai Desa dan SD Sumber Salak 1 untuk
ditanami juga. Teknisnya setiap rumah warga mendapatkan satu rak kayu untuk
meletakkan tanaman toga dan sayuran dengan media polybag. Selanjutnya
penanaman tanaman refugia juga kami lakukan. Kegiatan penanaman refugia
dilakukan bersama kelompok pemuda yang ada di Desa Sumber Salak. Tanaman
refugia merupakan tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman yang
dibudidayakan, berpotensi sebagai mikrohabitat bagi musuh alami (baik predator
maupun parasitoid), agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik. Bagi
musuh alami, tanaman refugia ini memiliki banyak manfaat diantaranya adalah
sebagai sumber nektar bagi musuh alami sebelum adanya populasi hama di
tanaman. Tanaman refugia sendiri kami tanam di daerah pondok pepohonan di
depan kediaman Bapak Kepala Desa. Hasil dari kegiatan ini telah menjadikan
pemuda Desa Sumber Salak yang semakin aktif dalam upaya mengembangkan
taman desa yang menunjang ekowisata di Desa Sumber Salak sendiri.
20

Berikut roadmap pelaksanaan kegiatan Pendampingan Pengelolaan Tata


Ruang Wilayah Pedesaan (PETA DESA) di desa Sumber Salak:

2020 semester 1
Optimalisasi taman desa Sumber Salak
dengan membentuk ekowisata edukasi dan
kegiatan kegiatan di wilayah desa

2019 semester 2
Swadaya masyarakat bersama
POKDARWIS merintis taman desa wisata
(promosi wisata)

2019 semester 1
Sosialisasi penanaman toga dan
tanaman sayur serta refugia kemudian
langsung diimplementasikan di depan
pekarangan rumah warga.

3.2.4 Pilar Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pelayanan Publik


D.1. Program Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSREMBANGDES)
MUSREMBANGDES merupakan kegiatan rutin warga yang
dilaksanakan satu tahun sekali. Kegiatan ini membahas tentang rencana
pembangunan desa pada tahun mendatang. Tujuan dari kegiatan ini adalah
21

menyampaikan keluh kesah serta aspirasi masyarakat kepada pemerintah desa


serta mendekatkan masyarakat dengan pemerintah desa sehingga menghilangkan
dinding pemisah antara keduanya. Manfaat dari kegiatan ini adalah menjadikan
masyarakat yang terbuka akan pendapatnya masing-masing. Pada kegiatan
MUSREMBANGDES tahun ini yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17
Januari 2019 membahas rencana pembangunan Desa Sumber Salak untuk tahun
2020. Pelaksanaan MUSREMBANGDES ini berjalan dengan tertib dan lancar.
Beberapa hal yang disampaikan masyarakat Desa Sumber Salak pada
aspek kesehatan yaitu pada saat pelaksanaan posyandu balita dibutuhkan lebih
banyak lagi makanan pendukung tambahan bagi balita.
Sedangkan pada aspek pendidikan yaitu perlunya perhatian khusus
terhadap fondasi bangunan sekolah dasar yang rawan longsor di Desa Sumber
Salaak. Pada aspek pertanian yaitu perlunya adanya pelatihan pembuatan pupuk
yang bermanfaat bagi lahan pertanian masyarakat sekitar. Dari pemuda desa
sendiri juga menyampaikan aspirasinya dalam hal perlunya kegiatan
keterampilan bagi pemuda desa Sumber Salak untuk meningkatkan skill pemuda
desa yang mayoritas pengangguran. Kegiatan ini dihadiri oleh camat, Babinsa,
Dinas terkait, dan masyarakat Desa Sumber Salak. Masyarakat terlihat sangat
antusias dengan cara memberikan masukan program pembangunan serta
memberikan tanggapan yang baik walaupun tidak setiap masukan dapat
direalisasikan. Hasil dari kegiatan ini telah menjadikan masyarakat Desa Sumber
Salak yang tanggap berpendapat akan permasalahan yang ada di desa.

3.3 Jadwal Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan program kerja KKN UNEJ Desa Sumber Salak 2019
dilaksanakan
selama 45 hari yaitu pada tanggal 15 Januari sampai dengan 28 Februari 2019.
Diantaranya sebagai berikut :
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
Mingg Mingg Mingg Mingg Mingg Minggu
N
URAIAN KEGIATAN u u u u u
O.
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6
1 Pelatihan pupuk bokashi
dan POC
2 Kegiatan Pelatihan
22

Pengembangan BUMDes
3 Program Musyawarah
Rencana Pembangunan
Desa
(MUSREMBANGDES)
4 Penanaman Tanaman
Obat Keluarga (TOGA)
5 Program Pelatihan dan
Pendampingan
Pengelolaan Tata Ruang
Wilayah Pedesaan (PETA
DESA)
6. Program Penyuluhan
Kesehatan Gigi dan Mulut

3.4. Sumberdaya dan Pembiayaan


3.4.1. Tim Pelaksanaan

Program Kegiatan Tim Pelaksanaan

1 Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi Anggota KKN, GAPOKTAN, Dinas


. dan POC Pertanian Bondowoso

2 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Anggota KKN, Anggota BUMDes


. BUMDes
3 Program Musyawarah Rencana Anggota KKN, perangkat Desa Sumber
. Pembangunan Desa Salak
(MUSREMBANGDES)
4 Penanaman Tanaman Obat Keluarga Anggota KKN, Karang Taruna
. (TOGA)
5 Program Pendampingan Pengelolaan Anggota KKN, Dinas Pertanian
. Tata Ruang Wilayah Pedesaan (PETA Bondowoso, Pemerintah Desa, Karang
DESA) Taruna

3.4.2 Sumber pendanaan


Program Kegiatan Sumber Dana

1 Pembuatan pupuk bokashi dan POC Swadaya antar anggota KKN


.
23

2 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Swadaya antar anggota KKN


. BUMDes

3 Program Musyawarah Rencana Pemerintah Desa


. Pembangunan Desa
(MUSREMBANGDES)

4 Penanaman Tanaman Obat Keluarga Swadaya antar anggota KKN dan


. (TOGA) Karang Taruna

5 Program Pelatihan Pendampingan Swadaya anggota KKN dan pemerintah


. Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Desa.
Pedesaan (PETA DESA)
24

BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1. Program Pendampingan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Pedesaan (PETA


DESA)
4.1.1 Kegiatan Pengelolaan Taman Desa Melalui Penanaman Refugia dan Tanaman
Sayur
Deskripsi:
Kegiatan Penanaman tanaman refugia merupakan salah satu program kerja
mahasiswa KKN 69 Sumbersalak. Tanaman refugia dipilih karena tanaman ini
dapat berfungsi sebagai pengendali hama selain itu juga bisa bermanfaat untuk
mempercantik lingkungan karena bunganya yang berwarna-warni. Selain
menananm refugia mahasiswa KKN juga menanam tanaman holtikultura.
Penanaman tanaman hortikultura memanfaatkan rak tanaman didepan rumah
warga. Kami berharap warga bisa memperoleh hasil dari tanaman yang ditanam
sehingga bisa sedikit membantu keuangan dapur dengan adanya sayur yang
nantinya bisa dipanen.
Tujuan Menanamkan rasa kepedulian warga desa terhadap
manfaat dan pentingnya penanaman tanaman refugia
dan tanaman sayuran guna pengembangan eko wisata
pedesaan
Sasaran Taman Desa dan lahan depan rumah warga
Lokasi Sosialisasi di Balai desa Sumbersalak, Lokasi
Penanaman refugia di Taman Desa SumberSalak,
Penanaman tanaman holtikultura dan Toga di rak depan
rumah warga dan di SDN 1 Sumbersalak.
Waktu Sosialisasi dilaksanakan tanggal 8 Februari 2019,
Penanaman refugia di taman desa tanggal 9 Februari
2019, Penanaman tanaman sayur di rak-rak tanaman
warga tanggal 24 Februari 2019.
Peserta (khalayak) Mahasiswa KKN dan karang taruna kurang lebih 12
orang
Organisasi Mahasiswa KKN Perwakilan Karang
Pelaksana Taruna
1. Radityo indra 1. Supriyadi
2. Anisa L 2. Mather
3. Karin Pinta 3. Anas
4. Eva Tsamrotul 4. Fery
5. Pingky Eka 5. Rozan
6. Ade Irfan 6. Yahya
Teknis Pelaksanaan Tahap awal diiadakan sosialisasi mengenai penanaman
refugia dan tanaman sayur yang disampaikan oleh PPL
Desa Sumber salak. Kemudian pada minggu yang sama
diadakan penanaman refugia bersama karang taruna
yang bertempatkan di taman desa. Sedangkan untuk
tanaman sayur dilakukan penyemaian benih terlebih
25

dahulu di tray yang telah disiapkan kemudian pada


tanggal 24 Februari 2019 setelah menjadi benih, benih
tersebut dibagikan ke warga untuk ditanam di rak
tanaman depan rumah warga yang telah disiapkan
sebelumnya.
Hasil dan Evaluasi Kegiatan Sosialisasi penanaman refugia dan
tanaman sayur berjalan lancar. Peserta yang
dihadirkan adalah dari perangkat desa,
kelompok tani, dan anggota karang taruna.
Kami juga mengundang perwakilan dari desa
lain yaitu dari desa Petung. Peserta cukup
antusias mendengarkan materi yang
disampaikan pemateri. Untuk sosialisasi
mengenai penanaman refugia ini merupakan
yang pertama kali diadakan di desa Sumber
Salak. Sebelumnya dari kalangan PPL belum
pernah mengadakan penyuluhan tentang materi
ini. Setelah mengetahui manfaat dari tanaman
refugia yang selain berfungsi sebagai
pengendali hama juga bisa untuk mempercantik
lingkungan, peserta menjadi tertarik untuk
menanam refugia di desanya. Peserta dari desa
Petung juga cukup antusias dimana mereka
sempat bertanya bagaimana cara perawatan
tanaman refugia.
Kegiatan penanaman refugia yang kami
lakukan bersama karang taruna yaitu pada
tanggal 9 Februari 2019. Dari karang taruna
yang membantu berjumlah kurang lebih 6
orang. Penanaman refugia ini dilakukan di
taman desa Sumber Salak yang berlokasi di
dekat rumah pak Kades. Sebelumnya telah
dibangun sebuah pondokan dan spot foto,
sehingga dengan adanya tanaman refugia ini
bisa mempercantik taman Desa Sumber Salak.
Kegiatan pengembangan ekowisata pedesaan yang kami
lakukan selain penanaman refugia kami juga melakukan
penanaman tanaman sayur yang memanfaatkan rak-rak
tanaman warga yang telah ada sebelumnya. Tanaman
sayur yang sebelumnya kami semai di tray dan telah
tumbuh kemudian kami pindahkan ke polybag dan botol
bekas air mineral. Kemudian pada tanggal 24 Februari
2019 kami bagikan ke setiap rumah warga untuk ditaruh
di rak-rak tanaman. Warga mengaku senang dengan
adanya kegiatan ini, karena selain memanfaatkan rak
tanaman yang telah ada juga bisa membantu kebutuhan
dapur apabila sayur yang telah ditanam nanti telah siap
dipanen..
Dokumentasi
26

Kegiatan Sosialisasi Peta Desa di Balai Desa Sumbersalak

Kegiatan Sosialisasi PETA Desa di Balai Desa Sumbersalak

Kegiatan Sosialisasi PETA Desa di Balai Desa Sumbersalak


27

Kegiatan Penanaman Refugia di Taman Desa

4.2. Program Pengembangan Ekonomi Lokal, Pasar, dan BUMDes (PELP-


BUMDES)

4.2.1 Kegiatan Pelatihan Pengembangan BUMDES


Deskripsi:
Kegiatan Sosialisasi pengembangan BUMDES dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN Pakuwesi dengan turut mengundang anggota BUMDES dan
mahasiswa KKN dari 5 desa yaitu desa Pakuwesi, Sumbersuko, Sumbersalak,
Petung, dan Locare. Kegiatan ini diharapkan bisa sebagai ajang sharing tentang
permasalahan BUMDES masing-masing desa supaya bisa ditemukan solusi
bersama.

Tujuan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa guna membantu


perekonomian desa.
Sasaran Anggota BUMDES
Lokasi Kegiatan Sosialisasi di Balai Desa Pakuwesi
Waktu 9 Februari 2019
28

Peserta (khalayak) Mahasiswa KKN dan anggota BUMDES Pakuwesi, Sumbersuko,


Sumbersalak, Petung, Locare
Organisasi Pelaksana Mahasiswa KKN Pakuwesi
Teknis Pelaksanaan Kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan tentang Badan Usaha
Milik Desa. Pemateri terdiri dari 3 orang yaitu Rendra Wirawan,
S.E, M. M; Randika Fandiyanto, S.E, M. M; dan Dr. Moh. Adenan,
M.M.
Hasil dan Evaluasi Kegiatan sosialisasi diawali dari penyampaian materi oleh pemateri.
Kemudian dilakukan diskusi yang berupa sharing mengenai
persoalan BUMDES masing-masing desa kemudian bertukar
pendapat dengan pemateri mengenai persoalan yang terjadi. Diskusi
berjalan cukup lancar dan peserta antusias untuk menyampaikan
persoalan BUMDES masing-masing desa demi kemajuan
BUMDES.

Dokumentasi

Kegiatan sosialisasi BUMDES

4.3. Program Rintisan Keluarga Sadar Lingkungan Sehat Mandiri (KELAS


SEHAT)
4.3.1 Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga)
Deskripsi:
29

Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga merupakan salah satu dari


rangkaian program Kerja mahasiswa KKN Sumbersalak dalam pendampingan
pengelolaan lingkungan desa. Penanaman Toga dilakukan di Taman Desa dan di rak
tanaman warga. Tanaman TOGA ini kami dapatkan dari pekarangan rumah warga
yang tidak terawat.

Tujuan Menanamkan kembali rasa kepedulian warga desa terhadap


manfaat dan pentingnya penanaman tanaman obat keluarga
guna pengembangan eko wisata pedesaan.
Sasaran Taman Desa dan lahan depan rumah warga
Lokasi Kegiatan Penanaman tanaman TOGA dilaksanakan di Taman
Desa Sumber Salak dan rumah warga
Waktu Penanaman TOGA dilaksanakan tanggal 27 Januari 2019
Peserta (khalayak) Mahasiswa KKN dan karang taruna kurang lebih 12 orang
Organisasi Pelaksana Bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Sumber Salak
Teknis Pelaksanaan Tahap awal diadakan sosialisasi dan penyuluhan yang
bertemakan pengembangan wisata alam pedesaan yang
bertempatkan di Balai Desa Sumber salak. Kemudian di
minggu berikutnya, diadakan kerja bakti bersama dengan
warga desa khususnya untuk penanaman tanaman toga yang
bertempatkan di taman desa dan rak-rak tanaman depan rumah
warga.
Hasil dan Evaluasi Kegiatan sosialisasi gabung dengan sosialisasi mengenai
penanaman refugia. Selain membahas mengenai penanaman
refugia juga dibahas mengenai penanaman sayur dan tanaman
TOGA. Setelah dilakukan sosialisasi pada minggu berikutnya
kami bersama anggota karang taruna melakukan kerja bakti di
sekitar taman desa. Setelah melakukan kerja bakti kami
melakukan penanaman TOGA di taman desa dan menanam di
polybag yang diletakkan di rak-rak tanaman..
Dokumentasi

Kegiatan Penanaman TOGA di Taman Desa


30

Penanaman TOGA di rak-rak tanaman warga

4.3.2 Kegiatan Pengelolaan Limbah Ternak Menjadi Pupuk Organik (Bokashi)


Deskripsi:
Kegiatan Sosialisasi tentang pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk
organik dilaksanakan oleh mahasiswa KKN desa Petung dengan turut mengundang
perwakilan kelompok tani dan mahasiswa KKN desa Petung, Sumbersuko,
Sumbersalak, Pakuwesi, dan Locare. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
edukasi bagi petani tentang manfaat dan cara pembuatan pupuk organik serta
diharapkan bisa mengurangi limbah kotoran ternak yang terdapat di desa masing-
masing.

Tujuan Memberikan edukasi pada warga tentang pemanfaatan limbah


kotoran sapi untuk dijadikan pupuk organik dan bisa dimanfaatkan.
Sasaran Kelompok Tani Desa
Lokasi Lokasi sosialisasi dan pelatihan di rumah Pak Kampung Budi Desa
Petung
Waktu 6 Februari 2019
Peserta (khalayak) Mahasiswa KKN dan Kelompok Tani Desa Petung, Sumbersuko,
Sumbersalak, Pakuwesi, Locare
Organisasi Pelaksana Mahasiswa KKN Desa Petung
Teknis Pelaksanaan Kegiatan diawali dengan sosialisasi yang berupa penyampaian
materi mengenai pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk
oleh Fimas Ariyanto mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas
Jember. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan mengenai cara
mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk. Pupuk yang dibuat
yaitu Pupuk Organik Cair dan Bokashi.Pada saat kegiatan sosialisasi
juga dihadiri oleh PPL kecamatan Curahdami yang ikut memantau
materi yang disampaikan dan juga membantu saat pelaksanaan
pelatian pembuatan pupuk.
Hasil dan Evaluasi Kegiatan sosialisasi berjalan lancar. Banyak peserta kelompok tani
dari desa lain dan anggota PPL kecamatan Curahdami yang hadir.
Fimas menyampaikan materi dengan baik dan peserta juga
mendengarkan dengan seksama. Peserta juga sempat bertanya saat
31

kegiatan penyampaian materi berlangsung. Kegiatan pelatihan juga


berjalan lancar. KKN Desa Petung menyiapkan semua keperluan
dengan baik dan tidak ada yang terlewatkan. Mahasiswa KKN,
peserta undangan, dan PPL Kecamatan Curahdami turut serta dalam
pelatihan. Fimas memberikan penjelasan disela-sela kegiatan
praktek pembuatan dan dipantau oleh PPL. Peserta undangan juga
antusias dalam kegiatan, dimana terbukti banyak dari mereka yang
mengajukan pertanyaan apabila mereka kurang paham dengan
penjelasan yang diberikan.
Dokumentasi

Pelatihan Pembuatan POC

Pelatih

Pembuatan Pupuk Bokashi yang melibatkan mahasiswa KKN


32

Kegiatan Sosialisasi pembuatan pupuk organic

Pelatihan Pembuatan Bokashi

4.3.3 Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Deskripsi:
Kegiatan Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu
program kerja KKN Sumbersalak dan masuk dalam KELAS-SEHAT. Penyuluhan
seperti ini merupakan yang pertama kali diadakan di SDN Sumbersalak. Kami
berharap dengan adanya kegiatan ini bisa mengajak siswa untuk hidup sehat dimulai
sejak dini.

Tujuan Mengenalkan anak usia dini khususnya Siswa/I SDN Sumber Salak
tentang pentingnya menyikat gigi yang baik dan benar.
Sasaran Siswa/i kelas 1 dan 2 SDN Sumbersalak
33

Lokasi SDN Sumbersalak


Waktu 6 Februari 2019
Peserta (khalayak) Mahasiswa KKN dan Kelas 1 dan 2 SDN Sumber Salak
Organisasi Pelaksana Bekerja sama dengan Kepala Sekolah dan guru SDN Sumber Salak
Teknis Pelaksanaan Tahap awal diadakan penyuluhan sikat gigi yang benar kepada
siswa/i kelas 1 dan 2 SDN Sumber Salak bertempat di ruang kelas.
Kemudian diadakan pembagian sikat gigi gratis kepada siswa/i kelas
1 dan 2 SDN Sumber Salak. Tahap Selanjutnya, praktek menyikat
gigi bersama yang dilakukan di halaman depan SDN Sumbersalak.
Hasil dan Evaluasi Kegiatan sosialisasi berjalan lancar. Banyak peserta kelompok tani
dari desa lain dan anggota PPL kecamatan Curahdami yang hadir.
Fimas menyampaikan materi dengan baik dan peserta juga
mendengarkan dengan seksama. Peserta juga sempat bertanya saat
kegiatan penyampaian materi berlangsung. Kegiatan pelatihan juga
berjalan lancar. KKN Desa Petung menyiapkan semua keperluan
dengan baik dan tidak ada yang terlewatkan. Mahasiswa KKN,
peserta undangan, dan PPL Kecamatan Curahdami turut serta dalam
pelatihan. Fimas memberikan penjelasan disela-sela kegiatan
praktek pembuatan dan dipantau oleh PPL. Peserta undangan juga
antusias dalam kegiatan, dimana terbukti banyak dari mereka yang
mengajukan pertanyaan apabila mereka kurang paham dengan
penjelasan yang diberikan.
Dokumentasi

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


34

Foto Bersama Setelah Acara Sikat Gigi Bersama

4.3.4 Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Penanaman Tanaman Sayur di SD


Deskripsi:
Kegiatan Sosialisasi dan pelatihan tentang menanam sayur merupakan salah
satu dari program kerja mahasiswa KKN Sumbersalak dan masuk kedalam KELAS
SEHAT. Kegiatan penyuluhan ini mengajarkan siswa untuk menanam hortikultura
dimana setiap siswa praktek menanam tanaman holtikultura dan diberi nama masing-
masing. Dari kegiatan ini diharapkan siswa-siswi SD lebih bisa menjaga dan
mencintai lingkungan sekitar.

Tujuan Mengenalkan dan menamkan rasa kepeduliaan dan manfaat


bercocok tanam bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
kepada siswa/I SDN Sumbersalak
Sasaran Siswa/i SDN Sumbersalak
Lokasi SDN Sumbersalak
Waktu Minggu ke 4 dan minggu ke 6
Peserta (khalayak) Mahasiswa KKN dan siswa/i kelas 4 dan 5 SDN Sumbersalak
Organisasi Pelaksana Bekerja sama dengan Kepala Sekolah dan guru SDN
Sumbersalak
Teknis Pelaksanaan Tahap awal diadakan sosialisasi dan pengenalan tanaman
sayuran dan cara penanamannya kepada siswa/i kelas 4 dan 5
di ruang kelas SDN Sumbersalak kemudian dilakukan
pembagian bibit dan media kepada siswa/i kelas 4 dan 5.
Tahap selanjutnya praktek penanaman sayuran pada media
yang telah disediakan di halaman depan SDN Sumbersalak.
Hasil dan Evaluasi Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang cara menanam
tanaman sayur di media polybag, botol bekas dan bambu
bekas. Murid-murid mendengarkan penjelasan dengan baik
dan antusias. Akan tetapi kadang mereka kurang bisa dikontrol
dan ramai sendiri. Pada saat praktek penanaman bersama
murid-murid mendengarkan instruksi dengan baik. Mereka
juga mencoba untuk menanam sendiri tanaman sayurnya di
35

dalam polybag yang sudah dinamai masing-masing. Setelah


dilakukan penanaman kemudian kita isntrusikan mereka untuk
menyiram tanaman dan merawatnya dengan baik tidak hanya
hari itu tapi juga seterusnya.
Dokumentasi

Penyuluhan Cara Menanam Tanaman Sayur

Pengenalan media penyemaian (Tray) kepada siswa


36

Praktek Menanam tanaman hortiluktura di media polybag

Hasil praktek menanam siswa di media polybag bamboo dan botol bekas
37

Foto Bersama Usai Praktek Menanam Tanaman Sayur

4.4. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pelayanan Desa (K2PD)

Kegiatan Pendampingan Pelaksanaan MUSRENBANGDES

Tujuan Turut berkontribusi dalam bentuk pemikiran terkait


perencanaan pembangunan desa
Sasaran Warga desa maupun perangkat Desa Sumber salak
Lokasi Balai Desa Sumber salak
Waktu Tanggal 17 Januari 2019
Peserta (khalayak) Mahasiswa KKN, warga desa dan perangkat desa
Sumber salak
Organisasi Pelaksana Bekerja sama dengan perangkat desa Sumber salak
Teknis Pelaksanaan Kegiatan diawali dengan pembukaan yang
disampaikan oleh kepala desa Sumber salak dan
Kepala Kecamatan Curahdami. Tahap selanjutnya
disampaikan hasil kerja tahun sebelumnya dan
diakhir kegiatan dilakukan sesi penyampaikan
asiprasi dari perwakilan warga desa Sumber salak
guna perencanaa pengembangan desa ditahun
berikutnya.
Hasil dan Evaluasi Kegiatan Musrenbang berjalan lancar. Peserta
undangan banyak yang datang. Kegiatan diawali
dengan pembukaan oleh Kepala Desa Sumber salak
dan Kepala Kecamatan Curahdami. Kemudian
dilanjutkan dengan penyampaian hasil kerja tahun
sebelumnya oleh masing-masing perwakilan dari
dinas kesehatan, pertanian, pengairan, pendidikan dll.
Dari dinas kesehatan menyampaikan ke warga untuk
38

lebih bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitar


dengan cara tidak membuang sampah ke sungai. Dari
instansi pendidikan yaitu kepala sekolah SDN 1
Sumbersalak ingin mengusulkan pembangunan di
sekolah akan tetapi ditolak oleh desa karena
merupakan wewenang dari dinas pendidikan
setempat. Acara diakhiri dengan makan bersama.
Dokumentasi

Kegiatan Penyampaian Aspirasi dari Masyarakat untuk Kemajuan Desa

Pembukaan oleh Kepala Desa Sumber Salak


39

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan/ Ringkasan


Berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember kelompok 69 di
Desa Sumber Salak Kecamatan Curahdami yang telah diselenggarahkan pada tanggal 15
Januari 2019 hingga penarikan pada tanggal 28 Febuari 2019 di Balai Kecamatan
Curahdami telah memperoleh beragam pengalaman dan palajaran yang kami peroleh dari
masyarakat sekitar Sumber Salak berikut beberapa ulasan yang kami peroleh :
1. Awal kedatangan kami berkunjung ke rumah Kepala Desa Pak Mahfud untuk
memperkenalkan diri dan meminta izin untuk dapat menjalin silaturahmi secara
berkepanjangan dan kerja sama untuk kegiatan bermanfaat dengan masyarakat
Sumber Salak. Tanggapan Pak Mahfud sangatlah positif atas kedatangan
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata UNEJ dan memberihkan arahan untuk langsung
keposko di Balai Desa Sumber Salak di sebelah barat desa. Begitupula dengan
perangkat desa memberikan tanggapan yang cukup baik atas kedatangan kami.
2. Desa Sumber Salak merupakan Desa Definitif atau desa baru pada tahun 2007
dari hasil pemekaran Desa Pakuwesi yang dapat dikatakan Desa berkembang,
maka dari itu Desa Sumber Salak bisa dibilang desa yang tertinggal dari segi
pemerintahan. Sebab terlihat sekilas dari fasilitas pembangunan umum yang
tidak layak lagi, bahkan untuk akses jalan menuju Sumber Salak berbatu terjal
dan berlubang. Sebagian besar kinerja aparatur desa dilakukan secara manual,
disebabkan sedikitnya alat untuk mengakases informasi secara luas dan instan
sehingga untuk berkomunikasi antar pekerja lebih sering menggunakan walkie
talkie.
3. Desa Sumber Salak merupakan masyarakat yang sangat ramah dengan semua
warga lainnya, tidak memperlihatkan perbedaan kasta dan agama. Begitulah
yang kami rasakan selama bersosialisasi dengan masyrakat Sumber Salak,
bahkan beberapa dari mereka tidak memperhitungkan apa yang diberikan kepada
kami. Mereka akan lebih merasa bangga, senang dengan kedatangan tamu dari
luar desa sebab masyarakat beranggapan memiliki saudara baru dari jauh.
Seperti halnya kami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata diterima dengan baik, dan
sangat mendukung kegiatan kami. Tidak hanya mendukung bahkan sebagian dari
mereka membantu alat-alat yang kami butuhkan, memberikan konsumsi dan
bantuan kinerja di lapang.
4. Program kerja utama yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 69 UNEJ 2019
adalah “Pendampingan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Pedesaan (PETA
DESA)” dimana nantinya terbagi beberapa kegiatan dan sosialisasi. Berikut
meliputi, sosialisasi pertam dengan mengunjungi kerumah Kepala Desa Pak
Mahfud, ke rumah para perangakat desa dan tokoh warga yang berperan andil di
masyarakat terakhir ke rumah ketua dan beberapa anggota Karang Taruna untuk
mnegajak dan menerangkan kegiatan umum PETA DESA. Kemudian mengajak
bersama untuk menyemai, dan mempersiapkan alat-alat penanaman TOGA dan
Hortikultura. Kegiatan sosialisasi di Balai Desa Sumber Salak dimana
menghadirkan beberapa tokoh warga, pemateri dari DINAS Pertanian, dosen
pembimbing dan mahasiswa KKN UNEJ 2019. Hinggah pada minggu ke6
pelakasanaan penanaman bibit refugia ke beberapa tempat.
40

5. Apresiasi warga ketika pembagian bibit tanaman sayuran cukup baik,


masyarakat merespon dengan bangga dan senang sebab dapat dikembangkan
dihalaman rumah mereka., terutama par ibu-ibu. Selain itu bibit tanaman juga
diberikan ke aparatur desa, karang taruna, dan sekitar taman Desa Sumber Salak.
Dimana kita juga memberikan benih untuk dapat dibibitkan lagi. Tidak kalah
semangat dan antusias bagi anak-anak Sumber Salak, kami juga memberikan
sosialisasi penanaman sayuran di SD Sumber Salak dengan tema “Petani Kecil”
dan ditanamkan di taman SD. Kegiatan ini bertujuan agar memiliki kesadaran
menjaga lingkungan indah dari sedini mungkin. Media yang digunakan terbuat
dari bambu yang terbuang dan botol plastik dihias kemabali, sehingga dapat
menarik perhatian warga untuk dikembangkan kembali.
6. Kegiatan selanjutnya adalah penyuluhan Pola Hidup Sehat, diaman kegiatan
tersebut terdapat pemaran untuk saling menjaga lingkungan, tidak membuang
samapah sembarangan, mencuci tangan dengan benar dan mengajak menjaga
kesehatan gigi dengan sikat gigi baik dan benar bersama anak-anak SD Sumber
Salak. Respon para guru dan para murid sangat baik dan tertarik dengan kegiatan
dari Kami.
7. Tingkat kesadaran kebersihan di sekitar sungai dan penampungan air Sumber
Salak terbilang kurang, sebab segala kegiatan seperti mencuci baju, mencuci
peralatan masak, mandi menjadi satu. Tidak ada kegiatan piket ataupun
penyedian temat sampah umum. sehingga terkadang menyumbat aliran sungai,
meskipun tidak sampai terjadi banjir.
8. Sebelum hari terakhir penarikan kami semua berseloaturahmi kerumah Kepal
Desa Pak Mahfud dan beberapa tokoh warga untuk meminta berpamitan, tetapi
tetap menjalin silaturrahmi dan melihat perkembangan kegiatan yang telah kami
lakukan bersama-sama. Respon Pak Mahfud sangat baik dan mengajak
perangkat desa, beserta warga untuk mengadakan perpisahan bersama-sama di
Balai Desa Sumber Salak.

5.2 Keterbatasan
Dalam melaksanakan program kerja KKN kami terkendala adanya keterbatasan
dalam berbahasa daerah karena kelompok KKN kami tidak bisa berbahasa madura semua
sedangkan warga sekitar desa mayoritas menggunakan Bahasan Madura sebagai bahasa
kesehariannya. Adanya hal tersebut membuat kendala bagi kami dalam berkomunikasi
dengan warga sekitar desa. Keterbatasan lainnya yang terkadang sedikit mengganggu
dalam melaksanakan program tersebut diantaranya kesusahan sinyal sehingga menghambat
komunikasi via telepon baik dengan teman KKN maupun dengan warga. Selain itu dari
segi pendanaan juga kurang sehingga sebagian besar berasal dari kami sendiri.
Keterbatasan yang lain yaitu keaktifan dari masyarakat juga kurang. Hal- hal tersebut yang
membuat adanya kendala bagi kami dalam melaksanakan program kerja nyata di Desa
Sumbersalak.

5.3 Rekomendasi/Kesinambungan
Selama 45 hari Kuliah Kerja Nyata di Sumber Salak kami mendapatkan
pengalaman banyak dan menemukan beberapa catatan penting bagi mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata selanjutnya dan pemerintah desa dimana akan berpacu
permasalahan yang terdapat di Desa Sumber Salak dan hambatan selama progam
kerja, sebagi berikut:
41

1. Desa dengan Tematik Wisata dan Kewirausahaan Sejahtera disini menimbulkan


sebuah rekomendasi dimana Desa Sumber Salak memilki potensi wisata
alam,diharapkan untuk KKN selanjutnya daat mengembangkan wisata Pondok
Toga dan Hortikultura. Desa Sumber Salak sendiri jarang sekali untuk warga
yang memiliki wirausaha mandiri bak itu sekala rumah tangga, diharapkan
dimana nantinya dapat survel dalam agar dapt menemukan inovasiserta dukungan
tinggi dari pemerintah daerah sebagai wujud meningkatkan perekonomian
masyarakat Sumber Salak.
2. Sebaiknya untuk pemerintah Desa sumber Salak memberikan dukungan yang
lebih baik dari segi finansial, fisik dan komunikasi kepada KKN selanjutnya dan
para anggota Karang Taruna untuk mengoptimalkan kerjasama membangun desa
sejahtera. Selain itu kerjasam untuk meningkatkan kesadaran menjaga fasilitas
umum seperti di pondokan toga agar tetap terjaga indah.
3. Alangkah lebih baiknya apabila pemerintah setempat dapat mengubah pola pikir
masyrakat sekitar dalam kesadaran kebersihan dan kesehatan, dengan
mengadakan even tertentu untuk dilombakan kebersihan lingkungan desa ataupun
membuat peraturan secara tertib bagi warga yang membuang sampah sembarang
tempat. Kemudian pemerintah juga memberikan tempat pembungan akhir untuk
umum agar dapat meminimalisrkan kebisaan buruk warga.
4. Meningkatkan kesadaran kesehatan bagi warga lanjut usia dan balita, meskipun
terdapat pemerikasaan gratis di posyandu bagi lanjut usia dan balita. Tetapi
ketertarikan warga untuk mengikuti posyandu masih kurang, sebab kurang dalam
memberikan sosialisasi ataupun penyuluhan. Dana untuk kesehatan warga juga
kurang terorganisir merata, ketika kegiatan posyandu mungkin bisa diberikan
makanan dan minuman bergizi bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga
masyarakat dapat meningktakan kepedulian keseehatan dan mengurangai angak
kematian ataupun bayi stanting.
5. Memberikan naung atau wadah sebagai sarana untuk peternak di Desa Sumber
Salak, sehingga mayarakat dapat mengetahui informasi secara luas mengenai
peternakan sapi, kambing ataupun unggas. Karena dengan adanya wadah sarana
masyarakat daat dibekali pemanfaatan kotoran ternak sebagai POC yang dapat
diaplikasikan dilahan mereka, serta mengetahui car perawatan dan kebersihan
kandangternak mereka untuk meminimalisirkan tingkat kematian hewan.
42

DAFTAR PUSTAKA

Baehaki, S.E., N.B.E. Irianto, dan S.W. Widodo. 2016. “Rekayasa


Ekologi dalam Perspektif Pengelolaan Tanaman Padi Terpadu.” Iptek Tanaman
Pangan 11 (1): 19–34.
Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Upaya Kesehatan Gigi
Masyarakat, Cetakan Ketiga, Jakarta, 2004.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman obat Edisi III, Jakarta.
1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992.
Pengelolaan Tanaman Padi Terpadu.” Iptek Tanaman Pangan 11 (1): 19–34

Keppel, G., K.P. Van Niel, G.W. Wardell-Johnson, C.J. Yates,


M.Byrne, L. Mucina, A.G.T.
Schut, S.D. Hopper, dan S.E. Franklin. 2012. “Refugia: Identifying and understanding
safe
havens for biodiversity under climate change.” Global Ecology and Biogeography 21
(4):
393–404. doi:10.1111/j.1466-8238.2011.00686.x.

Landis, D.A., S.D. Wratten, dan G.M. Gurr. 2000. “Habitat


Management to Conserve Natural Enemies of Arthropod Pests in Agriculture.”
Annu. Rev. Entomol. 45: 175–201.
Widyawati, Afrillia. 2015. Jurnal Potensi pengembangan tanaman
sayuran skala rumah tangga di Samarinda, Kalimantan Timur, Volume 1,
halaman 1877-1883
43

Lampiran 1. Surat Tugas


44

Lampiran 2. Biodata Mahasiswa KKN


PROFIL ANGGOTA KKN 68 DESA PETUNG

Nama : Radityo Indra Winarno


Tempat Tanggal Lahir : Kabupaten Probolinggo, 17 Agustus 1996
Fakultas : Kedokteran Gigi
Program Studi : Kedokteran Gigi

Nama : Anisa Luthfiyani


Tempat Tanggal Lahir : Kabupaten Jember, 26 Agustus 1997
Fakultas : Kedokteran Gigi
Program Studi : Kedokteran Gigi
45

Nama : Karin Pinta Aulia


Tempat Tanggal Lahir : Kota Bontang 14 Agustus 1997
Fakultas : Kedokteran Gigi
Program Studi : Kedokteran Gigi

Nama : Eva Tsamrotul Asyraful Ummah


Tempat Tanggal Lahir : Kabupaten Sidoarjo, 26 Desember 1996
Fakultas : Pertanian
Program Studi : Agroteknologi

Nama : Pingky Eka Pratama


Tempat Tanggal Lahir : Kabupaten Banyuwangi, 1 Desember 1996
Fakultas : Hukum
Program Studi : Perdata
46

Nama : Ade Irfan Restiawan


Tempat Tanggal Lahir : Kabupaten Banyuwangi, 15 September 1996
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Lampiran 3. Jurnal Mingguan


47
48

Lampiran 4. Daftar Hadir Kegiatan dan Monev

Lampiran 5. Dokumentasi Penerjunan dan Penarikan

Dokumentasi Penerjunan KKN 69 Sumber Salak di Kantor


Kecamatan Curahdami
49

Dokumentasi Penarikan KKN 69 Sumber Salak di Kantor


Kecamatan Curahdami
50
51
52
53
54
55
56

Anda mungkin juga menyukai