TESIS
Oleh
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
TESIS
Oleh
SUSI ADILA SARI
167003053/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Tujuan dari Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) selain untuk
memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas
tanah (Land Reform), Sertipikat tanah juga memiliki kedudukan yang sangat penting
dan selain itu, sertipikat memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila dijadikan
jaminan utang dengan hak tanggungan atas tanah. Sertifikat bisa digunakan untuk
memperoleh modal usaha sebagai jaminan di bank ataupun yang lainnya (Acces
Reform). Penelitian ini bertujuan untuk menganalis Implentasi program Pendaftaran
Tanah sistematis Lengkap (PTSL) serta dampak pelaksanaan program Pendaftaran
Tanah sistematis Lengkap (PTSL) dalam perekonomian wilayah (akses permodalan,
asset, dan pendapatan) di Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Sampel
penelitian terdiri dari 100 orang responden yang mengikuti program Pendaftaran
Tanah sistematis Lengkap (PTSL). Penentuan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik slovin. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
Observasi, Kuesioner dan wawancara. Metode penelitian yang digunakan adalah
Kuantitatif dengan analisis data Uji T paired test dan wilcoxon yakni melihat
perbedaan akses permodalan, asset, dan pendapatan sebelum dan sesudah Program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sudah berjalan
dengan baik dan memenuhi indikator yakni komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan
struktur birokrasi. Selain itu Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
memberikan dampak positif terhadap akses permodalan, asset, dan pendapatan
masyarakat menunjukkan peningkatan signifkan sesudah program Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
i
Universitas Sumatera Utara
Abstract
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memampukan penulis dalam menyelesaikan seluruh rangkaian
punyusunan tesis yang berjudul: “Dampak Program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) Terhadap Perekonomian Wilayah di Kabupaten Deli Serdang”
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Megister Sains pada Program
Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa di dalam pelaksanaan pendidikan ini banyak
mengalami kesulitan-kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan, serta
petunjuk dari dosen pembimbing, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Tidak ada satupun karya tulis dapat diselesaikan seorang diri tanpa
bantuan dari orang lain. Dalam penyelesaian tesis ini, baik ketika penulis melakukan
penelitian maupun saat penulis menyusun setiap kata demi kata dalam penyusunan
proposal dan hasil penelitian, ada banyak pihak yang Tuhan telah kirimkan untuk
membantu, memberikan dorongan dan masukan kepada penulis. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
perhargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum sebagai Rektor
Universitas Sumatera Utara
2. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S Selaku Direktur
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
3. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr. Lic.rer.reg Sirojuzilam, SE selaku ketua
program studi Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Universitas Sumatera Utara
4. Yang Terhormat Bapak Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku
pembimbing utama dan Bapak Dr.Agus Purwoko, S.Hut, M.Si selaku anggota
komisi pembimbing penulis, yang dengan penuh kesabaran membimbing,
iii
Universitas Sumatera Utara
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya memberi saran dan
koreksi kepada penulis selama proses penyusunan tesis ini.
5. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS., Dr. Rujiman, MA, dan
Prof. Dr. Lic.rer.reg Sirojuzilam, SE selaku pembanding atas saran dan kritik
yang konstrukstif yang diberikan demi penyempurnaan Tesis ini.
6. Yang Terhormat Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu bermanfaat
kepada penulis dan seluruh Seluruh Civitas Akademika Universitas Sumatera
Utara yang tidak dapat disebut satu per satu.
7. Yang terhormat Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli
Serdang Drs. Hiskia Simarmata, M.Si dan seluruh jajarannya, yang telah
memberikan kesempatan dan memfasilitasi selama proses pengumpulan data.
8. Yang tercinta Ayahanda Agus Mariadi dan Ibunda Suriati Umar, S.Pd dan
seluruh Keluarga besar yang dengan penuh cinta kasih, keikhlasan, doa,
kesabaran, dan pengorbanan yang luar biasa untuk mengasuh, mendidik, dan
membesarkan saya, dan tidak bosan-bosannya memotivasi untuk terus
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tesis ini. Dan akhir kata, dengan penuh kerendahan hati, penulis
panjatkan doa kepada Allah SWT, agar kiranya berkenan untuk memberkati dan
melindungi kita semua. Aamin.
iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Susi Adila Sari, lahir di Blangpidie 06 Juni 1993, anak keempat dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak H. Agus Mariadi dan Ibu Hj. Suriati Umar, S.Pd.
Menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 2 Blangpidie pada
tahun 2005, kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum pada
tahun 2011 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Blangpidie. Pada tahun 2016 penulis
telah menyelesaikan pendidikan S-1 pada program studi Sosiologi di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Pada tahun 2017 penulis menempuh pendidikan pada Program Studi Magister
Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan (PWD), Sekolah Pacasarjana
Universitas Sumatera Utara. Saat ini penulis bekerja di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang.
Semangat yang tinggi walau cobaan silih berganti terus dihadapai demi
keuletan yang tinggi dalam mencari ilmu, dijadikan motivasi dirinya untuk terus
belajar dan berusaha hingga akhirnya penulispun bisa menyelesaikan pengerjaan
tugas akhirnya berupa Tesis. Semoga tesis ini bisa memberikan kontribusi yang
positif pada dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang
sebesar-besarnya atas penyelesaian Tesis yang berjudul “Dampak Program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Terhadap Perekonomian Wilayah di
Kabupaten Deli Serdang”.
Medan, 31 Januari 2019
Penulis,
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 9
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 9
1.4. Manfaat Penulisan .............................................................................................. 9
vi
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Obyek dan Tahapan Pelaksanaan PTSL ............................................... 37
2.7. Indikator Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap .............................. 38
2.6.1. Kriteria Peserta ...................................................................................... 38
2.6.2. Indikator Penentuan Lokasi PTSL ............................................................. 39
2.7. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 41
2.8. Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian ............................................................................................... 44
3.2. Jenis Penelitian .................................................................................................. 45
3.3. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 46
3.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 48
3.4.1. Obeservasi ............................................................................................. 48
3.4.2. Dokumentasi ......................................................................................... 48
3.4.3. Kuesioner .............................................................................................. 49
3.5. Metode Analisis Data ........................................................................................ 50
3.5.1. Uji Normalitas ...................................................................................... 50
3.5.2. Uji Hipotesis ........................................................................................ 51
3.6. Batasan Operasional .......................................................................................... 54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Kabupaten Deli Serdang ...................................................... 55
4.1.1. Gambaran Umum Kecamatan Percut Sei Tuan .................................... 56
4.1.2. Gambaran Umum Kecamatan Lubuk Pakam ........................................ 57
4.1.3. Gambaran Umum Kecamatan Tanjung Morawa .................................. 58
4.2. Gambaran Umum Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang ........ 59
4.3. Gambaran Umum Responden Penelitian .......................................................... 60
4.3.1. Usia Responden ..................................................................................... 61
4.3.2. Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 61
4.3.3. Pendidikan Responden .......................................................................... 62
4.3.4. Bukti Kepemilikan Tanah Responden .................................................. 62
4.3.5. Lama Usaha Responden ........................................................................ 63
4.4. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis lengkap di Kabupaten Deli Serdang
.................................................................................................................................. 63
4.4.1. Analisis Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis lengkap
di Kabupaten Deli Serdang .................................................................. 65
4.4.1.1. Komunikasi ............................................................................ 65
4.4.1.2. Sumber Daya .......................................................................... 68
4.4.1.3. Disposisi ................................................................................. 74
4.4.1.4. Struktur Birokrasi ................................................................... 75
4.5. Hasil Penelitian Dampak Program (PTSL) ..................................................... 76
vii
Universitas Sumatera Utara
4.5.1. Dampak Terhadap Akses Pemodalan.................................................... 76
4.5.2. Dampak Terhadap Asset ...................................................................... 79
4.5.3. Dampak Terhadap Pendapatan ............................................................. 81
4.6. Pembahasan .................................................................................................... 82
4.6.1. Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL) di Kabupaten Deli Serdang ...................................................... 82
4.6.2. Dampak Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL) terhadap Perekonomian Wilayah di Kabupaten Deli Serdang . 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 94
5.2. Saran ................................................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 97
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
NO Judul Hal
1.1. Jumlah Sertifikat Hak atas Tanah di Provinsi Sumatera Utara ......................... 4
Dan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 – 2015
1.2. Daftar Rekapitulasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis ............................ 6
Lengkap Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017
1.3. Daftar Target dan Realisasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis............... 7
Lengkap pada tahun 2015- 2018
3.1. Daftar Lokasi yang terdaftar mengikuti Pendaftaran Tanah ........................... 44
Sistematis Lengkap pada tahun 2017
4.1. Daftar Desa/Kelurahan di Kecamatan Percut Sei Tuan .................................. 57
4.2. Daftar Desa/Kelurahan di Kecamatan Tanjung Morawa ................................ 58
4.3. Daftar Desa/Kelurahan di Kecamatan Lubuk Pakam ..................................... 59
4.4. Daftar Usia Responden Penelitian .................................................................. 61
4.5. Daftar Jenis Kelamin Responden Penelitian ................................................... 61
4.6. Daftar Tingkat Pendidikan Responden Penelitian .......................................... 62
4.7. Daftar Bukti Kepemilikan Tanah Responden Penelitian ................................ 62
4.8. Daftar Lama Usaha Responden Penelitian ...................................................... 63
4.9. Daftar Tahap-tahap pelaksanaan Program Pendaftaran Tanah ....................... 64
Sistematis Lengkap sesuai Petunjuk Teknis Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
4.10. Daftar Jenis Informasi, frekuensi, waktu, lokasi pada tahap sosialisasi ......... 66
Pendaftaran Tanah Sistemati Lengkap di Kabupaten Deli Serdang
4.11. Daftar Jumlah Pegawai menurut kualifikasi pendidikan dan golongan .......... 70
4.12. Daftar Susunan Panitia Adjudikasi Pendaftaran Tanah Sistemati Lengkap ... 71
Kabupaten Deli Serdang
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
x
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi, air, dan ruang angkasa demikian pula kekayaan alam yang
terkandung di dalam tanah merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Tanah
bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi tanah tersebut, maka dalam rangka
mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Pasal 33 ayat (3) dan demi
terciptanya kepastian hukum hak atas tanah bagi rakyat Indonesia, maka dengan
demikian negara tidak perlu memiliki tetapi hanya cukup dengan menguasai. Hak
pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut (Boedi Harsono, 2008).
Indonesia. Untuk itu sudah saatnya diperlukan adanya pembaharuan dalam sistem
perangkat
1
Universitas Sumatera Utara
2
bulan September 2013, jumlah kasus pertanahan mencapai 4.223 kasus yang
terdiri dari sisa kasus tahun 2012 sebanyak 1.888 kasus dan kasus baru sebanyak
2.335 kasus. Jumlah kasus yang telah selesai mencapai 2.014 kasus atau 47,69%
yang tersebar di 33 Provinsi seluruh Indonesia dan hingga saat ini jumlah tanah
yang bersertifikat baru hanya 45% dari seluruh jumlah tanah di Indonesia.
(http://www.presidenri.go.id/blusukan-2/jumlah-penerbitan-sertifikat-tanah-terus-
akhirnya menjadi dasar timbulnya kekerasan dan perampasan yang dilakukan oleh
individu atau bahkan sekelompok orang tertentu, yang biasanya lebih sering
Kasus sengketa tanah yang pernah terjadi di masyarakat Kabupaten Deli Serdang
diantaranya adalah masalah sengketa tanah seluas 135 hektar antara masyarakat
Desa Cimahi, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang melawan PT.
Karya Harea Indonesia dalam tipologi sengketa tentang ganti rugi yang tidak
layak yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap tanah garapan masyarakat
yang diambil secara paksa. Sengketa lain masalah tanah yang pernah terjadi di
Kabupaten Deli Serdang adalah sengketa tanah antara masyarakat Desa pergulaan,
Kecamataan Sei Rampah, Kabupaten Deli Serdang atas tanah seluas 165,6 Ha
yang dikuasai oleh PT. Perkebunan Persero Lonsum Indonesia Kebun Rambung
Persero Lonsum mengambil secara paksa tanah garapan tersebut dengan hanya
memberikan ganti rugi atas tanaman yang ada, tanpa memperhitungkan nilai
adanya kepastian hak atas kepemilikan suatu tanah. Dasar hukum hak atas tanah
memberikan jaminan hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Sertifikat hak atas tanah sebagai bukti hak yang merupakan perwujudan
dari proses pendaftaran tanah yang dapat memberikan kepastian hukum dan
tanah berarti akan tercipta kepastian hukum, kepastian hak serta tertib administrasi
sertifikat, pemegang hak atas tanah, pihak ketiga yang memperoleh hak atas tanah
Berdasarkan tabel dibawah ini merupakan jumlah Sertifikat Hak atas Tanah
yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) provinsi Sumatera Utara dan
Kabupaten Deli Serdang berdasarkan data BPS tahun 2012 sampai dengan 2015.
Tabel 1.1
Jumlah Sertifikat Hak atas Tanah di Provinsi SumateraUtara dan
Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 – 2015
Proyek Operasi Nasional Agraria atau yang biasa disebut dengan PRONA yaitu
tanah yang bersifat strategis. Program PRONA ini di tujukan kepada masyarakat
berkelompok.
kabupaten. Dalam program Prona, satu tahun angaran bisa disebar ke beberapa
desa, bahkan hingga 10 desa.Program Prona, tidak seluruh bidang tanah yang
tidak bersertifikat dalam satu desa diberikan bantuan tetapi secara bertahap. Inilah
yang menjadi salah satu kekurangan dari Prona, sehingga memunculkan program
tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua
obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam suatu wilayah desa atau
kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu. Melalui program ini,
pemerintah memberikan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah yang
biaya sekali (gratis) karena biaya pelaksanaannya telah dibiayai oleh APBN pada
alokasi DIPA BPN RI. Hal ini tentu diharapkan dapat mengatasi kesadaran dan
sederhana, mudah, cepat dan murah dalam rangka percepatan pendaftaran tanah
pertanian subur atau berkembang, daerah penyangga kota, pinggiran kota atau
Pada tahun 2017 secara Nasional, Kementerian Agraria dan Tata Ruang
didata selanjutnya dibuatkan sertifikat gratis oleh masing – masing BPN setempat
jatah sebesar 210.000 sertifikasi dan dengan demikian maka untuk Wilayah
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Lubuk Pakam dan Kecamatan Tanjung
Morawa.
Tabel 1.2
Rekapitulasi Program PTSL Sumatera Utara
mengikuti program tersebut. Hal ini dibuktikan dengan angka realisasi program
sertifikat tanah di Provinsi Sumatera Utara pada tabel di atas. Berbagai faktor
dalam bidang kepengurusan hak atas tanah yang dinilai rumit dan berbelit-belit.
Banyak masyarakat yang hanya menggunakan surat lurah atau surat perjanjian
jual beli sebagai dokumen kepemilikan hak atas tanah, biaya BPHTB dan
sebagainya.
Tabel 1.3
Target dan Realisasi Program Sertifikat Tanah pada tahun 2015 - 2018
tanah yang meliputi: (1) untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan
hukum kepada pemegang hak atas tanah, (2) untuk menyediakan informasi kepada
yang sangat penting dan selain itu, sertipikat memiliki nilai ekonomi yang tinggi
masyarakat baik berupa asset reform maupun access reform serta dan dalam
rangka mewujudkan tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat, politik arah
prinsip:
(Sustainability)
dengan swasta maupun pemerintah. Selain itu dengan adanya sertipikat tanah
Serdang. Dengan adanya persoalan ini, maka penulis tertarik untuk menulis
yaitu:
adalah:
yang mampu berpikir secara luas dan mampu berinteraksi dengan baik di
secara nyata bagaimana sistem pengendalia internal dapat diterapkan pada instansi
1. Bagi Instansi
2. Bagi Akademisi
tersebut dianalisis secara kritis dengan dasar pemikiran teori Van Metter dan Van
Horn, meliputi unsur standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, hubungan antar
ekonomi, sosial dan politik. Secara menyeluruh belum optimal karena ada dua
indikator yang tidak sesuai dengan teori Van Metter dan Van Horn.
Selatan dan di analisis dengan teori Van Metter dan Von Horn meliputi unsur
sumber daya non manusia dan disposisi implementator tidak sesuai dengan
pernyataan Van Meter dan Van Horn. Dilihat dari sumber daya non manusia,
sebenarnya sarana dan prasarana yang ada pada Balai Desa atau Kelurahan sudah
11
Universitas Sumatera Utara
12
atau kelurahan tidak memakai sarana dan prasarana yang ada. Pada segi disposisi
implementator juga tidak sesuai karena salah satu implementator yaitu pada
standard operating procedure (SOP) yang ada dimana biaya yang dikenakan pada
masyarakat melebihi standar yang sudah ada karena sudah ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Bersama tiga Menteri meliputi Menteri Agraria dan Tata
pada penelitian ini peneliti tidak hanya melihat dalam segi implementasi tetapi
Putu Agus Eka Kurniawan, dkk (2013) Universitas Udayana dengan judul
yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
hukum empiris yang meneliti berbagai peraturan tentang Program Proyek Operasi
data, yaitu data primer serta data sekunder. Sampel pada penelitian ini adalah
sampling yaitu purposive sampling. Data yang diperoleh pada penelitian ini
target pembuatan sertipikat tanah yang telah ditetapkan untuk setiap desa peserta
memenuhi target yaitu, desa Lodtunduh sebanyak 618 sertipikat atau 100%, desa
Medahan sebanyak 330 sertipikat atau 100%, desa Siangan sebanyak 52 sertipikat
atau 100%.
PRONA dapat ditinjau dari pihak masyarakat desa sebagai peserta PRONA dan
tujuan tertentu. Pendapat ini juga menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan
perilaku yang memiliki maksud dan tujuan merupakan bagian yang penting dari
for the whole society atau sebagai pengalokasian nilainilai secara paksa kepada
aktivitas, aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang
masalah yang dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi
b. Kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik untuk
pedoman umum sebagai landasan bertindak dalam usaha mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis
Dalam penyusunan agenda kebijakan beberapa kegiatan yang dilakukan adalah (1)
benar dianggap sebagai masalah; (2) membuat batasan masalah; dan (3)
Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
dari berbagai alternatif yang ada. Pada tahap ini masing-masing alternative-
alternatif kebijakan bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil
dipilih.
Dari beberapa alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan,
pada akhirnya salah satu alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan
peradilan.
Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi untuk
kriteria-kriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik telah
langkah yang sangat penting di dalam proses kebijakan. Menurut Van Meter
dan Van Horn dalam Wahab (2012: 135) merumuskan proses implementasi
yang berbeda, namun pada prinsipnya setiap kebijakan publik selalu ditindak
tahap yang sangat menentukan dalam proses kebijakan (Ripley dan Franklin,1982
menurut para ahli diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa, implementasi
yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya input untuk menghasilkan
Tahap implementasi kebijkaan dapat dibedakan dengan dua tahap atau dua
proses yang memiliki logika buttom up, dalam arti proses kebijakan diawali
down, dalam arti penurunan alternatif kebijakan yang abstrak atau makro menjadi
Menurut George Edward III dalam Widodo (2010:96) terdapat 4 faktor yang
yaitu faktor (1) komunikasi, (2) sumberdaya, (3) disposisi dan (4) struktur
birokrasi.
a. Komunikasi
(2010:97) perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan agar para pelaku kebijakan
dapat mengetahui apa yang harus mereka persiapkan dan lakukan untuk
langsung.
b. Sumberdaya
Menurut Edward III dalam Widodo (2010:98) bahwa sumber daya tersebut
c. Disposisi
tersebut.
memiliki dedikasi pada kebijakan yang telah ditetapkan, lebih khusus lagi
d. Struktur birokrasi
bukan kekuatan yang netral dan tidak dalam kendali penuh dari pihak luar.
dari potensi sumber daya alam, tenaga kerja dan sumber daya manusia, investasi
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan
kemitraan antara pemerintah daerah dan swasta untuk menc iptakan suatu
perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa
yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Guna
Istilah modal sangat identik dengan dunia ekonomi dan bisnis. Inti dasar
yang baru berdiri modal digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, sedangkan
satu pengertian modal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah barang yang
digunakan sebagai dasar atau bekal untul bekerja. Sedangkan menurut Bambang
Riyanto pengertian modal yang klasik ialah sebagai ‚hasil produksi yang
pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau
modal jika dikaitkan dengan usaha dapat dimengerti sebagai sesuatu yang
terhindar dari kekurangan bahkan kemiskinan. Modal ini bisa berupa uang dan
keperluan usaha, seperti biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk
membeli aset, hingga modal kerja, sedangkan modal keahlian adalah kepiawaian
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang
dengan menggunakan dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
Sumber ekstern‛ adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan, dan
pembelanjaan dari luar perusahaan (external financing). Dana yang berasal dari
sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta
atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari para
kreditur merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang
berasal dari para kreditur tersebut ialah apa yang disebut modal asing. Metode
jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka
waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi yang telah
disumbangkan. Masalah pendapatan tidak hanya dilihat dari jumlahnya saja, tetapi
dari hasil pertanian yanga ada di daerah dalam menghasilkan suatu produk.
masyarakat yang dan mengelola sumber daya yang ada di daerah yaitu sebagai
suatu potensi ekonomi lokal yang dilihat dari kemapuan suatu daerah untuk
menghasilkan produk-produk unggulan daerah yang memiliki daya saing baik itu
kesejahteraan masyarakat.
manusia. Tanah selain sebagai aspek tanah (soil), tanah dapat dilihat sebagai lahan
penghasil bahan mentah lainnya. Oleh sebab itu, tanah mempunyai fungsi jamak
yaitu; 1) sebagai faktor produksi untuk menghasilkan bahan mentah dan energi, 2)
sebagai barang konsumsi terhadap tanah dapat mempunyai hak kepemilikan yang
2. Masalah perpajakan (nilai tanah dapat sebagai basis dana melalui system
hidup manusia, karena merupakan masukan (input) yang diperlukan untuk setiap
lainnya. Di negara maju penggunaan tanah yang terbaik dan tertinggi adalah untuk
pribadi (privat) yang sifatnya ekslusif dan transferable (bisa dialih tangankan) dan
SDA milik bersama (common ekslusif), yaitu bentuk pemilikan yang tidak
ekslusif dan non transfarable. Penggunaan tanah yang tergantung pada lokasi
Dengan demikian tanah memiliki nilai ekonomi dan pasar yang berbeda-berbeda.
Tanah di perkotaan memiliki nilai pasar yang tinggi karena di sana terletak
sumber penghidupan manusia yang paling efisien dan memberikan nilai produksi
yang tinggi. Secara umum, pemilik tanah menggunakan tanahnya untuk tujuan
tergantung kepada penilaian sipemilik sendiri apakah dinilai dengan uang atau
dengan nilai yang tidak dapat dijangkau (intangible) seperti nilai sosial.
Penggunaan tanah terbaik dan tertinggi tergantung kepada kapasitas tanah serta
dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemanfaatan sumber daya tanah sering
kali kurang bijaksana dan untuk kebutuhan jangka pendek. Akibat penggunaan
tanah yang kurang bijaksana adalah berkurangnya persediaan tanah yang tinggi
rendahnya kualitasnya. Dengan semakin langkanya sumber daya anah, maka perlu
pula pengelolaan sumber daya tanah secara optimal dan lestari untuk mencapai
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian tanda bukti haknya bagi
bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya, dan hak milik atas satuan rumah
Cadastre (Bahasa Belanda Kadaster) suatu istilah teknis untuk suatu record
bidang tanah. Kata ini berasal dari Bahasa latin “Capistratum” yang berarti
suatu register atau capita atau unit yang diperbuat untuk pajak tanah Romawi
(Capotatio Terrens). Dalam arti yang tegas, Cadastre adalah record pada lahan,
nilai dari pada tanah dan pemegang haknya untuk kepentingan perpajakan.
yang dimaksud hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada
yang mempunyai hak untuk menggunakan atau mengambil manfaat dari tanah
peternakaan, perkebunan.
pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak -hak
lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai
bidang tanah dan satuan satuan rumah susun yang sudah terdaftar. Untuk
yuridis dari bidang tanah dan satuan rumah susun yang sudah terdaftar
tanah dan hak milik atas satuan rumah susun wajib daftar.
1. Asas sederhana
2. Asas Terjangkau
3. Asas Mutakhir
4. Asas Keterbukaan
Hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
dipunyai orang atas tanah, dengan tetap mengingat ketentuan tentang hak atas
tanah untuk fungsi sosial (Pasal 20 ayat (2) Undang Undang Pokok Agraria).
Hak milik merupakan hak yang paling kuat atas tanah, yang memberikan
atas bidang tanah hak milik yang dimilikinya tersebut (dapat berupa hak guna
bangunan atau hak pakai, dengan pengecualian hak guna usaha), yang hampir
sama kewenangan negara (sebagai penguasa) untuk memberi hak atas tanah
Hak milik tidak dibatasi oleh jangka waktu. Selama pemegang haknya
masih memenuhi syarat sebagai subyek hak milik, maka hak milik tersebut
sebagai subyek hak milik, maka hak milik tersebut menjadi hapus. Sifat khas
dari hak milik yaitu turun temurun, terkuat, dan terpenuh. Turun-temurun
artinya hak milik tidak hanya berlangsung selama hidupnya orang yang
a. Jangka waktu hak milik tidak terbatas. Jadi berlainan dengan hak guna
b. Hak yang terdaftar dan adanya “tanda bukti hak”. Hak milik juga hak
yang terkuat, karena terdaftar dan yang mempunyai diberi “tanda hak
d. Dilihat dari peruntukannya, hak milik juga tak terbatas. Hak guna
kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak
bagi semua obyek pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia dalam
satu wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang
meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis
pendaftarannya.
isik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah
dan satuan rumah susun, termasuk pemberian tanda bukti haknya bagi bidang-
bidang tanah yang sudah ada haknya, dan hak milik atas satuan rumah susun serta
koordinasi antar lembaga di luar BPN. Secara normatif telah diatur dalam
tertulis, lengkap, dan jelas dalam pelaksanaan PTSL telah tertuang dalam beragam
pelaksanaan PTSL.
proses pengukuran dan pemetaan bidang tanah; (b) mengatasi kekurangan petugas
keputusan bersama (SKB) Menteri ATR/Ka. BPN, Menteri Dalam Negeri, dan
PTSL telah diterbitkan dan kerjasama atau koodinasi antar instasi telah dibangun
Hambatan ini di antaranya adalah Biaya Pajak atas Tanah (PPh dan BPHTB),
Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana, tanah absentee, tanah kelebihan
maksimum, dan tanah terlantar, masalah pengumuman data fisik dan data yuridis
Indonesia.
tanah masyarakat secara pasti, sederhana, cepat, lancar, aman, adil, merata dan
PTSL ini sendiri meliputi seluruh bidang tanah tanpa terkecuali, baik bidang
tanah yang belum ada hak atas tanahnya maupun bidang tanah hak, baik
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Tanah Desa, Tanah Negara, Tanah
Transmigrasi, dan Tanah bidang lainnya. Obyek PTSL sebagai mana yang
dimaksud diatas adalah baik untuk bidang tanah yang sudah ada tanda batasnya
PTSL.
tahapan :
d. Penyuluhan
f. Pemeriksaan tanah
pembuktian hak
antara lain tidak memiliki penghasilan tidak tetap, misalnya petani, nelayan,
3. Suami / istri veteran, suami / istri PNS, suami / istri prajurit TNI, suami
kuasa)
Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan (PPh) bagi peserta yang
a. Kondisi wilayah.
berikut :
b. Kondisi Infrastruktur
Tanah (IP4T)
8. Infratruktur lainnya
1. Tanah Negara :
a. Tanah non pertanian dengan luas sampai dengan 2.000 m², kecuali obyek
dengan 500 m²
Bidang tanah yang dapat didaftarkan atas nama seseorang atau satu peserta
agraris Tanah merupakan faktor penting bagi bangsa Indonesia baik sebagai daya
produksi maupun sebagai pemukiman. Oleh sebab itu, pengelolaan tanah dalam
serta pengukuran dan pendaftaran tanah perlu ditata dan diatur sedemikian rupa
seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3).
Sertifikat Tanah
Uji T
METODE PENELITIAN
kecamatan yakni Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Lubuk Pakam, dan
Utara.
Tabel 3.1.
Lokasi yang terdaftar mengikuti Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap di Kecamatan dan Desa yang ada di Kabupaten Deli Serdang.
NO KECAMATAN DESA
1. Bandar Khalipah
2. Bandar Setia
3. Laut Dendang
4. Sambirejo Timur
5. Tembung
6. Percut
1 Percut Sei Tuan 7. Cinta Damai
8. Cinta Rakyat
9. Tanjung Selamat
10. Tanjung Rejo
1. Dagang Kerawan
2. Perdamean
3. Bandar Labuhan
4. Lengau Seprang
3 Tanjung Morawa 5. Punden Rejo
6. Tanjung Baru
7. Bangun Sari Baru
8. Tanjung Morawa A
9. Naga Timbul
10. Bangun Rejo
11. Limau Manis
12. Dagang Kelambir
44
Universitas Sumatera Utara
45
kuantitatif dengan Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji
yang telah ditetapkan. Sedangkan seperti yang dinyatakan oleh Burns dan Bush
adalah berupa angka atau numeric. Dalam penelitian ini penelusuran tentang
bahwa, metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
dan sebagainya.
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda
alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek
atau subjek itu. Menurut Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.
Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah bidang tanah yang diperoleh
pada saat Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap yakni 12.000 bidang
sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi jumlah Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh peserta PTSL yang berjumlah 12.000 bidang tanah. Dalam
namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Rumus Slovin
𝑁
𝑛
1 + 𝑁 (𝑒)2
Keterangan:
N = Ukuran populasi
bisa ditolerir; e=0,1 Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara
adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian.
12000
𝑛=
1 + 12000 (10)2
12000
𝑛=
121
n
Universitas Sumatera Utara
48
penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 100 orang dari seluruh total peserta
n dalam pengolahan data dan untuk hasil
PTSL, hal dilakukan untuk mempermudah
sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan
eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat dari
sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau
teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
3.4.1. Observasi
atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu
petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga
mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang,
atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229).
3.4.2. Kuesioner
yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
3.4.3. Wawancara
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Oleh karena itu dalam
disiapkan. Dalam hal ini penulis akan mewawancarai Ketua Panitia Ajudikasi
sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Jika
terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal. Jika data tidak berdistribusi
normal, maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dasar
normal
yaitu:
poisson dan uniform. Namun lebih sering digunakan adalah tes distribusi normal.
uji normalitas data, berdasarkan hasil uji normalitas data maka akan dapat
ditentukan alat uji apa yang paling sesuai digunakan. Apabila data berdistribusi
normal maka digunakan uji parametrik Paired Sample T-Test. Sementara apabila
Wilcoxon Signed Rank Test. Kedua model uji beda tersebut digunakan untuk
menganalisis model penelitian pre-post atau sebelum dan sesudah. Uji beda
yang sama pada dua periode pengamatan yang berbeda (Pramana, 2012).
Paired sample t-test digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel yang
dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda pada
situasi sebelum dan sesudah proses (Santoso, 2001). Paired sample t-test
sample t-test merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan untuk
menerima atau menolak Ho pada uji paired sampel t-test adalah sebagai berikut:
Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika
probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Prosedur uji
Ho1 : tidak terdapat perbedaan antara akses permodalan pada saat sebelum
Ha1 : terdapat perbedaan antara akses permodalan pada saat sebelum dan
Ho2 : tidak terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat sebelum dan
Ha2 : terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat sebelum dan sesudah
Ho3 : tidak terdapat perbedaan antara pendapatan pada saat sebelum dan
Ha3 : terdapat perbedaan antara pendapatan pada saat sebelum dan sesudah
c. Menentukan kriteria pengujian Ho ditolak jika nilai probabilitas < 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan dalam akses permodalan, nilai aset hingga
pendapatan pada saat sebelum dan sesudah program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap. Ho diterima jika nilai probablitias > 0,05 berarti terdapat perbedaan
yang tidak signifikan akses permodalan, nilai aset hingga pendapatan pada saat
Wilcoxon signed rank test merupakan uji non parametrik yang digunakan
untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda
(Pramana, 2012). Wolcoxon signed rank test digunakan apabila data tidak
Ho pada uji wilcoxon signed rank test adalah sebagai berikut: Jika probabilitas
(Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Prosedur uji wilcoxon
Ho1 : tidak terdapat perbedaan antara akses permodalan pada saat sebelum
Ha1 : terdapat perbedaan antara akses permodalan pada saat sebelum dan
Ho2 : tidak terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat sebelum dan
Ha2 : terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat sebelum dan sesudah
Ho3 : tidak terdapat perbedaan antara pendapatan pada saat sebelum dan
Ha3 : terdapat perbedaan antara pendapatan pada saat sebelum dan sesudah
c. Menentukan kriteria pengujian Ho ditolak jika nilai probabilitas < 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan dalam akses permodalan, nilai aset hingga
pendapatan pada saat sebelum dan sesudah program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap. Ho diterima jika nilai probablitias > 0,05 berarti terdapat perbedaan
yang tidak signifikan akses permodalan, nilai aset hingga pendapatan pada saat
Lintang Utara dan 98033’ – 99027’ Bujur Timur, merupakan bagian dari
wilayahpada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah
2.497,72km2 dari luas Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 22 kecamatan dan
Gambar 1:
Peta Lokasi Penelitian
55
Universitas Sumatera Utara
56
sampai 500meter diatas permukaan laut. Secara teknis kondisi lahan tersebut
Serdang, luas wilayah Kabupaten Deli Serdang saat ini adalah 2.497,72 Km2,
terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desa/kelurahan, yang terhampar mencapai 3,34
persen dari luas Sumatera Utara.Dulu daerah ini mengelilingi tiga “Daerah Kota
Madya” yaituKabupaten Deli Serdang yang menjadi ibu Kota Provinsi Sumatera
Utara, Kota Binjai dan Kota Tebing Tinggi disamping berbatasan dengan
beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas
Kecamatan Percut Sei Tuan adalah salah satu dari kabupaten Deli serdang.
Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan mempunyai luas 190,79km2 yang terdiri dari
18 Desa dan 2 kelurahan. Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki jumlah penduduk
yang sangat padat, menurut data BPS pada Maret 2010, penduduk Kecamatan
Percut Sei Tuan berjumlah 436003 jiwa dan jumlah penduduk terkecil di Desa
Cinta Damai yakni sebesar 5.022 jiwa. Sebagian besar penduduk di Kecamatan
Percut Sei Tuan berbagai macam suku dan agama dengan mayoritas Suku Melayu
Tabel 4.1.
Daftar Desa/Keluharan di Kecamatan Percut Sei Tuan
NO DESA/KELURAHAN KETERANGAN
1 Desa/Kelurahan Tanjung Rejo WILAYAH PTSL
2 Desa/Kelurahan Tanjung Selamat WILAYAH PTSL
3 Desa/Kelurahan Tembung WILAYAH PTSL
4 Desa/Kelurahan khalipah WILAYAH PTSL
5 Desa/Kelurahan Bandar Setia WILAYAH PTSL
6 Desa/Kelurahan Cinta Damai WILAYAH PTSL
7 Desa/Kelurahan Cinta Rakyat WILAYAH PTSL
8 Desa/Kelurahan Laut Dendang WILAYAH PTSL
9 Desa/Kelurahan Percut WILAYAH PTSL
10 Desa/Kelurahan Amplas BUKAN WILAYAH PTSL
11 Desa/Kelurahan Klippa BUKAN WILAYAH PTSL
12 Desa/Kelurahan Kenangan BUKAN WILAYAH PTSL
13 Desa/Kelurahan Kenangan Baru BUKAN WILAYAH PTSL
14 Desa/Kelurahan Kolam BUKAN WILAYAH PTSL
15 Desa/Kelurahan Medan Estate BUKAN WILAYAH PTSL
16 Desa/Kelurahan Pematang Lalang BUKAN WILAYAH PTSL
17 Desa/Kelurahan Saentis BUKAN WILAYAH PTSL
18 Desa/Kelurahan Sampali BUKAN WILAYAH PTSL
19 Desa/Kelurahan Sei Rotan BUKAN WILAYAH PTSL
20 Desa/Kelurahan Sumber Rejo Timur BUKAN WILAYAH PTSL
menurut data BPS pada Maret 2015, penduduk Kecamatan Kabupaten Tanjung
tanah (PTSL) seperti yang tertera pada tabel dibawah ini yaitu:
Tabel 4.2.
Daftar Desa/Keluharan di Kecamatan Tanjung Morawa
No Desa/Kelurahan Keterangan
1 Kelurahan/Desa Bandar Labuhan Wilayah PTSL
2 Kelurahan/Desa Bangun Rejo Wilayah PTSL
3 Kelurahan/Desa Bangun Sari Baru Wilayah PTSL
4 Kelurahan/Desa Dagang Kelambir Wilayah PTSL
5 Kelurahan/Desa Dagang Kerawan Wilayah PTSL
6 Kelurahan/Desa Tanjung Baru Wilayah PTSL
7 Kelurahan/Desa Tanjung Morawa A Wilayah PTSL
8 Kelurahan/Desa Lengau Serpang Wilayah PTSL
9 Kelurahan/Desa Limau Manis Wilayah PTSL
10 Kelurahan/Desa Naga Timbul Wilayah PTSL
11 Kelurahan/Desa Penara Kebun Wilayah PTSL
12 Kelurahan/Desa Perdamean (Perdamaian) Wilayah PTSL
13 Kelurahan/Desa Punden Rejo Wilayah PTSL
14 kelurahan/Desa Medan Sinembah Bukan Wilayah PTSL
15 Kelurahan/Desa Buntu Badimbar (Bedimbar) Bukan Wilayah PTSL
16 Kelurahan/Desa Bangun Sari Baru Bukan Wilayah PTSL
17 Kelurahan/Desa Tanjung Morawa B Bukan Wilayah PTSL
18 Kelurahan/Desa Tanjung Mulia Bukan Wilayah PTSL
19 Kelurahan/Desa Telaga Sari Bukan Wilayah PTSL
20 Kelurahan/Desa Ujung Serdang Bukan Wilayah PTSL
21 Kelurahan/Desa Wono Sari Bukan Wilayah PTSL
22 Kelurahan/Desa Sei/Sungai Merah Bukan Wilayah PTSL
23 Kelurahan/Desa Pekan Tanjung Morawa Bukan Wilayah PTSL
24 Kelurahan/Desa Dalu X A (Dalu Sepuluh A) Bukan Wilayah PTSL
25 Kelurahan/Desa Dalu X B (Dalu Sepuluh B) Bukan Wilayah PTSL
26 Kelurahan/Desa Aek Pancur Bukan Wilayah PTSL
Lubuk Pakam memiliki jumlah penduduk yang sangat menurut data BPS
Tabel 4.3.
Daftar Desa/Keluharan di Kecamatan Lubuk Pakam
No Desa/Kelurahan Keterangan
1 Lubuk Pakam I-II Wilayah PTSL
2 Lubuk Pakam III Wilayah PTSL
3 Lubuk Pakam Pekan Wilayah PTSL
4 Bakaran Baru Wilayah PTSL
5 Sekip Wilayah PTSL
6 Cemara Wilayah PTSL
7 Syahmad Wilayah PTSL
8 Pagar Merbau III Wilayah PTSL
9 Paluh Kemiri Wilayah PTSL
10 Patapahan Wilayah PTSL
11 Pasar Melintang Wilayah PTSL
12 Pagar Jati Wilayah PTSL
13 Tanjung Garbus Bukan Wilayah PTSL
undangan. BPN dahulu dikenal dengan sebutan Kantor Agraria. BPN diatur
Nasional Deli Serdang sendiri adalah instansi vertikal dari Badan Pertanahan
Kabupaten Deli Serdang sendiri dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang dalam
pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Kepala Sub BagianTata Usaha; Kepala Seksi
Pertanahan Nasional. Saat ini ada 3 tugas besar yang harus dilaksanakan Kantor
Indonesia pengemban amanat konstitusi yang digariskan dalam UUD 1945 (pasal
Berdasarkan data dari 100 sampel yang diteliti melalui daftar pertanyaan
didapat kondisi responden tentang usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan
responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai
No USIA n PERSENTASE
1 < 30 THN 2 2%
2 30 - 40 THN 16 16%
3 41 - 50 THN 46 46%
4 51 - 60 THN 32 32%
5 > 60 4 4%
Jumlah 100 100%
Data Primer hasil penyebaran kuesioner kepada Responden Tahun 2018
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari hasil penelitian terhadap responden
orang atau 32%, kemudian umur 30 sampai 40 tahun berjumlah 16 orang atau 16
Tabel 4.5.
Daftar Jenis Kelamin Responden Penelitian
No Jenis Kelamin n Persentase
1 Laki-laki 54 54%
2 Perempuan 46 46%
Jumlah 100 100%
Data Primer hasil penyebaran kuesioner kepada Responden Tahun 2018
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari hasil penelitian terhadap responden
melalui kuesioner, diketahui bahwa paling banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 54 orang atau 54% dan wanita sebanyak 46 orang atau 46%.
Tabel 4.6.
Daftar Tingkat Pendidikan Responden Penelitian
pendidikan paling tinggi yaitu lulusan SLTA sebanyak 49 orang atau 49%, disusul
sebanyak 11 orang atau 11% dan disusul Diploma/S1 11 orang atau 11%.
Asal mula kepemilikan alat bukti responden berdasarkan tabel berikut ini:
Tabel 4.7.
Asal Mula Kepemilikan Alat Bukti Tanah Responden Penelitian
No Bukti kepemilikan Tanah n Persentase
1 Leter C / Pethok 76 76%
2 Akta jual beli 22 22%
3 Tidak ada alat bukti 2 2%
Jumlah 100 100%
Data Primer hasil penyebaran kuesioner kepada Responden Tahun 2018
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari hasil penelitian terhadap responden
melalui kuesioner diketahui bahwa alat bukti yang dimiliki oleh responden paling
banyak adalah leter c berjumlah 76 orang atau 76%. Secara umum girik adalah
suatu hak atas sebuah tanah, dimana masih berbentuk Surat Keterangan Tanah
dari pihak kelurahan dan kecamatan yang merupakan bukti penguasaan atas tanah,
pajak atas tanah yang dikuasainya. Kemudian akta jual beli sebanyak 22 orang
atau 22% dan tidak ada alat bukti sebanyak 2 orang atau 2%.
Tabel 4.8 .
Lama Usaha Responden Penelitian
NO Lama Usaha N Persentase
1 1 - 5 tahun 45 45%
2 6 - 10 tahun 44 44%
3 11 - 20 tahun 11 11%
Jumlah 100 100%
Data Primer hasil penyebaran kuesioner kepada Responden Tahun 2018
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari hasil penelitian terhadap responden
sampai 5 tahun sebanyak 45 usaha atau 45% kemudian disusul dengan angka 6
sampai 10 tahun sebanyak 44 usaha atau 44% dan kemudian 11 sampai 20 tahun
Tabel 4.9.
Tahap-Tahap pelaksanaan Program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap sesuai dengan Petunjuk Teknis Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN RI
Output/Keluaran
Tahapan Target K1 K2 K3 K4
(Keterangan)
Persiapan(Sosialisasi,
Penetapan Lokasi,Pere SK Pembentukan Panitia
ncanaan Tenaga Dan Adjudikasi yang telah
1 _ _ _ _
Pembentukan Panitia disetujui Kepala Kantor
Ajudikasi Percepatan, Badan Pertanahan Nasional
Pelatihan)
Berita Acara dari Kantor
2 Penyuluhan Ya X X X
Pertanahan
Pengumpulan Data
Dokumen Alas Hak, Daftar
3 (alat bukti hak/alas 8372 81 3244 101
Rekap Alas Hak
hak)
Pengukuran dan
pengumpulan
4 8372 81 3244 101 Gambar Ukur (GU)
informasi bidang
tanah
Pemetaan bidang tanah
dilakukan secara digital
menggunakan aplikasi
Autodesk Map (AutoCAD)
Pemetaan Bidang dan aplikasi Komputerisasi
5 5683 81 3244 101
Tanah Kegiatan Setiap bidang
tanah yang
dipetakanharus diberi
Target Nomor Identifikasi
12.000 Bidang(NIB).
Bidang Risalah Panitia A /Risalah
6 Pemeriksaan tanah Tanah 8372 Ya Ya X
Tim Ajudikasi
Hasil pemeriksaan bidang
tanah diumumkan dalam
papan pengumuman di
7 Pengumuman 8113 X 525 X Kantor Pertanahan atau
Kantor Kelurahan/Desa
lokasi bidang tanah tersebut
selama 14 hari
Berita
8 Pengesahan 8113 X X X AcaraPengesahan Hasil
Pengumuman
Penerbitan Surat
Keputusan
9 8113 X X X SK Hak Atas Tanah
Hak/Pengesahan Data
Fisik dan Yuridis
Menyiapkan/
10 Pembukuan Hak 8113 X X X
mencetak Buku Tanah
11 Penerbitan Sertipikat 8113 X X X Buku Tanah dan Sertipikat
Mendokumentasikan seluru
Pengelolaan Warkah/
12 Ya X X X h warkah/dokumen data
Dokumen
fisik maupun yuridis
Pelaporan kegiatan PTSL
13 Pelaporan Ya X X X
(semua tahapan)
Lengkap pada tahun 2017 Kabupaten Deli Serdang. Dapat disimpulkan bahwa
Serdang telah sesuai dengan Petunjuk Teknis dari Kementerian Agararia dan Tata
Kabupaten Deli Serdang belum mampu memenuhi target yang diberikan yakni
12000 bidang tanah. Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang hanya
Deli Serdang meliputi 4 (empat) variabel yaitu variabel komunikasi, sumber daya,
yang efektif adalah bahwa yang melaksanakan tugas tersebut memahami dan
mengetahui apa yang harus mereka lakukan, jika ada suatu kejelasan tentang apa
1. Transmisi
sehingga apa yang diharapkan terdirtorsi di tengah jalan (Agustino, 2006). Dalam
hal ini kebijakan publik hendaknya disampaikan tidak hanya kepada pelaksana
kebijakan saja namun juga kepada kelompok sasaran kebijakan dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan baik yang secara langsung ataupun tidak dengan kata
lain perlunya sosialisasi baik kepada pelaksana kebijakan, kelompok sasaran serta
(PTSL) juga tidak luput dari proses transmisi yaitu melalui sosialiasi. Pada
program PTSL tahap sosialisasi awal tahun 2017 yakni bulan Februari seperti
Tabel 4.10
Jenis Informasi, Frekuensi, waktu, lokasi pada tahap sosialisasi Program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kecamatan Percut Sei
Tuan, Lubuk Pakam dan Tanjung Morawa oleh Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Deli Serdang
Penanggun
No Jenis Informasi Frekuensi Waktu Lokasi
g Jawab
Penjelasan mengenai tugas
tugas pokok Kantor Badan
Pertanahan Nasional
SESI Seluruh
Penjelasan mengenai
1 8 Desa dan
Program Pendaftaran
Februari - Kecamatan Panitia
Tanah Sistematis Lengkap 1x
20 yang Ajudikasi
Tata Cara Pendaftaran
Februari terlibat
SESI
Tanya – Jawab PTSL
2
SESI
Penutupan
3
Olah Data Penelitian
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terkait namun juga pada melalui radio, media
2. Kejelasan
Pertanahan Nasioanl Kabupaten Deli Serdang masih kurang, hal ini dapat terlihat
dari sosialisasi yang tidak jelas dan tidak tahunya sebagian masyarakat dusun X
Desa Bandar Khalifa Kecamatan Percut Sei Tuan, Ramini pada wawancara
“selama ini belum ada sosialisasi khusus untuk Program Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL), sosialisasi dilakukan hanya dikantor kepala desa
tidak sampai ke dusun X ini” (Hasil wawancara langsung dengan warga tanggal
17 oktober 2018).
3. Konsistensi
diberikan dalam pelaksanaan suatu komunikasi harus konsisten dan jelas, jika
yang dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) kantor Kabupaten Deli
Untuk variabel sumber daya terdapat empat indikator sumber daya yang perlu
menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan
(BPN) kantor Kabupaten Deli Serdang sudah didukung oleh sumber daya yang
sebagai kepala Seksi Pengadaan Tanah ataupun yang merupakan ketua Tim
PTSL:
“Dalam Pelaksanaan PTSL ini, selain yang sudah diatur secara nasional, BPN
Kabupaten Deli Serdang mengelola sumber daya Manusia dalam satuan satuan
Tim pelaksana yaitu yang disebut sebagai Panitia Adjudikasi, Satuan tugas fisik
dan satuan tugas yuridis percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah sistematik
lengkap sehingga kami sudah memiliki tupoksi masingmasing dan bekerja sesuai
tugas kami” (Hasil wawancara langsung dengan warga tanggal 20 oktober 2018)
Dari segi tingkat pendidikan sumber daya manusia Implementor PTSL di
badan Petanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang sudah didukung oleh tenaga
pelaksana yang sudah memiliki jenjang pendidikan yang medukung seperti tabel
dibawah ini:
Tabel 4.10
Jumlah Pegawai Menurut Kualifikasi Pendidikan dan Pangkat Golongan
Badan Pertanahan Nasional Deli Serdang Tahun 2017
Jumlah Pegawai Menurut
No
Pendidikan Golongan
SMA 23 I 8
2 D1 8 II 9
3 D2 14 III 16
4 D3 15 IV 8
5 S1 35 - 59
6 S2 5
Jumlah 100 100
Data Sekunder Penelitian
Badan Petanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang sudah didukung oleh tenaga
program PTSL ini dilakukan secara formal sesuai dengan intruksi atau surat
keputusan kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang dan secara sumber
daya manusia pelaksanaan kebijakan ini didukung oleh sumber daya yang
Deli Serdang dalam melaksanakan program PTSL memiliki susunan sumber daya
Tabel 4.11
Susunan Panitian Ajudikasi Percepatan Pelaksanaan Program Pendaftan
Sistematis Lengkap (PTSL) Kecamatan Percut Sei Tuan, Lubuk Pakam, dan
Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang 2017
Jabatan Dalam
No Nama Jabatan
Program PTSL
MARANGKUP Kepala Seksi Penataan
1 SIMANULLANG, SH Ketua
Pertanahan
Kepala Subseksi
IMAN KURNIA Wakil Ketua bidang
2 YULIANTO, SH Pengukuran dan
Infrastruktur Pertanahan
Pemetaan Kadastral
Kepala Subbagian Tata Wakil Ketua Hubungan
3 YAYUK SUPRIATY, SH
Usaha Hukum Pertanahan
MONALISA ARITONANG, Kepala Urusan Keuangan
4 SH Anggota
dan BMN
Kepala Urusan
5 KURNIA SARAGIH, SH Perencanaan, Evaluasi, Sekretaris
dan Pelaporan
Kepala Seksi Pengukuran Wakil Ketua bidang
6 IRWAN MUSLIM, ST
dan Pemetaan Kadastral Infrastruktur Pertanahan
7 HARLEN TUAH DAMANIK Petugas Ukur Anggota
HUTOMO YUGO
8 GINTING Petugas Ukur Anggota
NIKO DEMUS
9 SIMARMATA Petugas Ukur Anggota
SAKTI HAMONANGAN
10 LUBIS Petugas Ukur Anggota
11 MUHAMMAD ALI SAFII Petugas Ukur Anggota
Kepala Subseksi
Fasilitasi Pengadaan dan
12 ELSARIA TARIGAN, SH Anggota
Penetapan Tanah
Pemerintah
Pengadministrasian
13 NURAINI, S.SOS Anggota
Umum
Kepala Urusan Umum
14 SABIRIN, SH Anggota
dan Kepegawaian
15 SUSI ADILA SARI, S.SOS PPNPN Anggota
16 NICE LANUARI, SE PPNPN Anggota
17 FAUZI HAMDANI, S.IKOM PPNPN Anggota
DEAR CRISDO SARAGIH,
18 SH PPNPN Anggota
FEISAL MUHAMMAD,
19 S.HUM PPNPN Anggota
20 AHMAD MUHTADI PPNPN Anggota
Data Sekunder Penelitian
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tahun 2017 sebanyak 5 juta bidang, dana
yang telah tersedia di dalam DIPA Kementerian Agraria dan Tata Ruang TA 2017
sebanyak 2 juta bidang, anggaran untuk 3 juta bidang masih dalam pembahasan
tanah secara sporadis pada beberapa desa, agar kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan secara sistematis desa lengkap maka harus dilakukan revisi dengan
alat dan sarana yang semuanya berfungsi untuk memudahkan dalam pemberian
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) fasilitas yang menyangkut kebutuhan bagi para
Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sampai saat ini berjalan
dengan cukup baik salah satu faktor pendorongnya yaitu kewenangan yang cukup
disetiap lini. Seperti dikutip dari pernyataan Panitia Ajudikasi PTSL 2017:
1.4.2.2.Disposisi
yang menjadi tujuan kebijakan dapat diwujudkan. Sikap dari pelaksana kebijakan
memiliki sikap yang baik maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan
baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan, sebaliknya apabila
sikapnya tidak mendukung maka implementasi tidak akan terlaksana dengan baik.
program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) cukup baik. Hal ini
“Dalam hal ini pihak BPN Deli Serdang mendukung kebijakan ini dan siap
melaksanakannya dan sangat bermotivasi untuk meningkatkan kepedulian
masyarakatdan kami bermotivasi siap melaksanakan kebijakan ini agar setiap
warga kami memiliki kesadaran akan pentingnya terhadap tanah mereka dengan
cara mengikuti program sertifikat tanah ini”. (Hasil wawancara langsung dengan
tanggal 20 Oktober 2018)
(PTSL) ditanggapi cukup baik. Dalam hal ini pelaksana kebijakan program
tanggungjawab seperti yang diharapkan sesuai dengan intruksi dari pusat. Karena
ketika pelaksana memiliki sifat atau perspektif yang berbeda dengan pembuat
1.4.2.3.Struktur Birokrasi
Birokrasi menjadi salah satu organisasi yang paling sering menjadi pelaksana
kebijakan. Menurut Edward III terdapat dua karakteristik utama dari birokrasi,
pada Peraturan Menteri Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
Lengkap. Namun belum ada SOP khusus yang disediakan oleh Pemerintah Deli
(PTSL). Dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Deli
2. Fragmentasi
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi ini pola koordinasi yang
Ajudikasi.
memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam hal ini uji normalitas dataDalam hal
Smirnov dan dipadukan dengan uji deskriptif selisih pendapatan sebelum dan
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Hasil uji normalitas diatas menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal
terdistribusi secara normal. Perlakuan terhadap data yang tidak normal adalah
(logaritma natural) untuk memperkecil skala ukuran data dan untuk menormalkan
distribusi data. Hasil uji normalitas data setelah transformasi adalah sebagai
berikut :
Dalam grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa dalam grafik normal
plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, dan dalam persebarannya
tidak jauh dari garis diagonal. Karena data tidak berdistribusi normal maka
Ranks
Sum of
N Mean Rank Ranks
a
Log Akses Modal Negative Ranks 0 .00 .00
Sesudah Program - b
Positive Ranks 100 50.50 5050.00
Log Akses Modal
Sebelum Program c
Ties 0
Total 100
a. Log Akses Modal Sesudah Program < Log Akses Modal Sebelum Program
b. Log Akses Modal Sesudah Program > Log Akses Modal Sebelum Program
c. Log Akses Modal Sesudah Program = Log Akses Modal Sebelum Program
Test Statisticsa
b
Z -8.683
pada saat sebelum dan sesudah program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL).
berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan data yang diperoleh dari perhitungan
hasil uji kolmogrof smirnov dan Shapiro – Wilk dengan menggunakan Software
SPSS 24.0 for windows dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Kolmogorov – Smirnov = 0,000 < 0,05 (data nilai tidak berdistribusi normal), dan
signifikansi hasil penghitungan Shapiro – Wilk = 0,000 < 0,05 (data nilai tidak
berdistribusi normal).
Ranks
a
Log Aset Sesudah Program Negative Ranks 21 28.36 595.50
- Log Aset Sebelum b
Positive Ranks 63 47.21 2974.50
Program
c
Ties 16
Total 100
Ho : tidak terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat sebelum dan
Ha : terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat sebelum dan sesudah
Test Statisticsa
b
Z -5.308
diterima. Sehingga kesimpulannya terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat
4.5.3. Pendapatan
4.5.3.1. Uji Normalitas
Data Uji Normalitas digunakan untuk mengukur apakah data tersebut
memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam hal ini uji normalitas dataDalam hal
Smirnov dan dipadukan dengan uji deskriptif selisih pendapatan sebelum dan
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
*
Log Pendapatan .072 85 .200 .981 85 .246
Sebelum Program
menunjukkan nilai Asymp. Sig. 0,062. Nilai Asymp. Sig. tersebut lebih dibawah
dari 0,05 yang berarti bahwa residual pada penelitian ini berdistribusi normal.
tabel pada taraf signifikansi 5% dan nilai 0.05. adapun nilai uji t ditunjukan pada
Paired Differences
Upper T df (2-tailed)
Pada tabel diatas Test Statistics di dapat nilai t hitung adalah -20.180,
sedangkan nilai t tabel dengan alpha 5% atau 0.05 nilainya sekitar -1,667.
Sedangkan pada nilai Asymp. Sig (2-tailed) diperoleh 0.000 sesuai dengan
4.6. Pembahasan
4.6.1. Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
di Kabupaten Deli Serdang
Sertifikat tanah merupakan tanda bukti alaas hak tanah yang diakui
seluruh masyarakat. Salah satu program yang telah dikonsepkan dan telah berjalan
pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi semua
wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang
meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis
kebijakan. Implementasi juga bagian dari menjalankan ide yang sebelumnya telah
kebijakan hanyalah sebuah dokumen yang tidak bermakna tanpa adanya sebuah
sebagai alat ukurnya. Sebagaimana diungkapkan oleh George Edward III tentang
Serdang.
tahun 2017 di Kabupaten Deli Serdang sudah berjalan dengan baik. Kantor
memenuhi target 8113 yang bersertifikat dan 3.887 persil hanya melengkapi surat
Serdang.
4.6.1.1. Komunikasi
yang sudah disetujui perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh pihak yang
harus melakukan komunikasi dengan baik kepada masyarakat. Terdapat tiga hal
baik pula. Dalam penyaluran komunikasi sering terjadi masalah salah pengertian
Arus komunikasi yang terjadi harus tegas dan jelas. Bila tidak, maka akan terdapat
kata lain, perlu dihindari adanya suatu hal yang dapat menimbulkan suatu
Nasional (BPN) yang bekerja sama dengan pemerintah desa untuk menjalankan
(PTSL) sesuai dengan hasil penelitian yang mengacuh dari sumber informasi
tentang kegiatan atau program ini dilakukan secara langsung oleh Badan
yang jelas dari pelaku kebijakan pada tataran dimensi kejelasan menghendaki agar
informasi yang jelas dan mudah dipahami, selain itu untuk menghindari kesalahan
Lengkap (PTSL) di Kabupaten Deli Serdang. Dimensi konsistensi hal yang cukup
bahasa yang sederhana sehingga warga desa cukup cepat dalam memahami dan
hidupnya selalu memikirkan cara memperoleh bahan pangan, sandang, dan papan.
Siapapun yang mengelola organisasi akan mengolah berbagai sumber daya untuk
dibutuhkan sumber daya, sebab sumber daya adalah titik tolak dari terlaksananya
suatu program. sumber daya yang dimaksud disini adalah seperti jumlah petugas
4.6.2.2.1. Staff
hal ini disebabkan karena staff sanagtlah penting dalam suatu implementasi
kebijakan. akan tetapi jumlah staff jumlah staff juga tidak semata-mata menetukan
banyaknya staff tidak otomatis mendorong implementasi berjalan secara baik, hal
mendasar yang perlu diketahui adalah kecakapan staff dalam bekerja yang perlu
Manusia (SDM) yang baik dapat menentukan keberhasilan dari suatu program
Serdang. Jumlah staff yang ada di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli
Serdang 100 orang yang terdiri dari ASN, ASK, PPNPN dan tenaga horor.
modal atau investasi atas suatu program atau kebijakan untuk menjamin
kebijakan tidak akan berjalan dengan efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran.
anggaran 2017 dilakukan dengan pola sistematis yang mencakup seluruh desa.
Tujuan dari ditetapkannya petunjuk teknis pelaksanaan anggaran ini adalah agar
dana CSR BUMN/ BUMD/ Swasta, dalam pelaksanaan Anggaran dalam PTSL
Deli Serdang dianggarkan pada DIPA tahun 2017, dengan pembiayaan ditetapkan
pada Zona 4 yang masuk kedalam Kluster 1/K1 meskipun mempunyai hambatan-
petunjuk untuk melakukannya. Kedua data yang terkait dengan kebijakan yang
Program.
4.6.2.2.4. Kewenangan
tersebut dapat berwujud: membawa kasus ke meja hijau; menyediakan barang dan
jasa; kewenangan untuk memperoleh dan menggunakan dana, staf, dan lain-lain
dan Petunjuk Teknis berdasarkan petunjuk teknis yang ada dapat dilihat bahwa
(PTSL) seperti, kewenagan yang terdapat pada penyuluh dan kewenagan yang
Sistematis Lengkap (PTSL) dapat dikumpulkan secara kolektif pada suatu tempat
kecamatan
Fasilitas atau sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang
diKabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil wawancara faktor fasilitas yang ada
4.6.3. Disposisi
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) bahwa sikap kerjasama yang baik
telah dilaksanakan oleh para pembuat kebijakan yaitu Badan Pertanahan Nasional
(PTSL) sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk mensukseskan dan untuk
birokrasi tidak kondusif terhadap implementasi suatu kebijakan, maka hal ini akan
(PTSL) yang populer dengan istilah sertipikasi tanah ini merupakan wujud
hukum atas kepemilikan tanah masyarakat. Selain itu nantinya masyarakat yang
pendampingan usaha yang berdaya, kenaikan nilai aset dan peningkatan tingkat
adalah tidak dimilikinya aset yang dapat diagunankan untuk memperoleh kredit.
Aset berupa tanah yang dimiliki masyarakat umumnya belum memiliki kekuatan
hukum, karena belum bersertifikat, sehingga hanya menjadi modal mati (dead
capital), karena tidak bankable (De Soto, 2000). Kondisi tersebut malah sering
kuat secara sosial dan ekonomi sehingga semakin mempersulit masyakat untuk
ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah melalui BPN meluncurkan satu program
dampak positif melalui akses permodalan, ini terlihat dari hasil signifikansi p-
value yang telah diuji melalui uji t wilcoxon sebesar 0,000 (<0,05) maka H0
4.6.2.2. Aset
Asset merupakan asset dasar yang ada dan dimiliki masyarakat yang dapat
penelitian lapangan diketahui bahwa asset yang muncul dari dalam masyarakat
daya alam yang sangat penting bagi kehidupan dan keberadaan manusia. Salah
satu bentuk pengelolaan aset adalah konsep real property, yaitu suatu hak milik.
yuridis) yang dilandasi dengan sesuatu hak atas tanah berupa sertifikat tanah.
(Siregar, 2004).
dampak positif melalui peningkatan nilai asset, ini terlihat dari hasil signifikansi
p-value yang telah diuji melalui uji t wilcoxon sebesar Hasil signifikansi p-value
terdapat perbedaan antara nilai aset pada saat sebelum dan sesudah program
4.6.2.3. Pendapatan
prestasi kerjanya dalam periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun
penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga dalam
kinerjanya, baik pendapatan uang maupun bukan uang selama periode tertentu,
dengan yang di analisis menggunakan uji t Pada tabel Test Statistics di dapat nilai
t hitung adalah -20.180, sedangkan nilai t tabel dengan alpha 5% atau 0.05
nilainya sekitar -1,667. Sedangkan pada nilai Asymp. Sig (2-tailed) diperoleh
sebagai berikut :
94
Universitas Sumatera Utara
95
5.2. Saran
sistematis lengkap di Kabupaten Dei Serdang sedah berjalan dengan baik dan
banyak sertifikat hak atas tanah yang sudah dimanfaatkan untuk mengakses
permodalan maka perlu dilakukan beberapa hal yang disarankan antara lain:
datang.
berjalan.
secara berkelanjutan.
Akib, Header dan Tarigan, Antonius. 2000. Artikulasi Konsep Implementasi Kebijakan:
Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya. Jurnal
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Dunn, William N., 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada. University Press,
Yogyakarta.
Harsono, Budi, 2008 Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan peraturan Hukum Tanah,
Djambatan, Jakarta.
Hamdi, Muchlis. 2014. Kebijakan Publik, Proses, Analisis, dan Partisipasi. Bogor: Ghalia
Indonesia
Hutagalung, Arie Sukanti dan Gunawan Markus. 2009. Kewenangan Pemerintah di Bidang
Pertanahan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mulyadi, Deddy. 2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayan Publik (Konsep dan Aplikasi Proses
Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti untuk Pelayanan Publik). Bandung: Alfabeta.
Nawawi, Hadari, 2005, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Nogi Tangkilisan, Hessel. 2003. Implementasi kebijakann publik transformasi pikiran George
Edward, Lukman Offset: Yogyakarta Penebar Swadaya
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta
Tarigan, Antonius 2000 Implementasi Kebijakan Jaring Pengaman Sosial: Studi Kasus Program
Pengembangan Kecamatan di Kabupaten Dati II Lebak, Jawa Barat. Tesis Magister
Administrasi Publik UGM Yogyakarta.
Urip Santosa 2010. Pendaftaran dan Perolehan Hak Atas Tanah. Kencana, Jakarta.
Winoto, Joyo. 2007. Reforma Agraria dan Keadilan Sosial, Badan Pertanahan Nasional, Jakarta.
Sumber Lain :
Buku Petunjuk Teknis pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Sistematis Lengkap. 2016.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Buku Kumpulan Peraturan dan Pendukungnya Tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
(PTSL). 2017. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Prayitno, RR 2017, “Hambatan dan kedala serta solusi PTSL 2017 di D.I. Yogyakarta”,
Prosiding seminar nasional percepatan pendaftaran tanah di indonesia: Tantangan
pelaksanaan PTSL dan respon solusinya, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN),
Yogyakarta.
Pangestu, Ganda Yoga. 2016. Efektifitas Program Legalisasi Aset PRONA Tahun 2015 Dalam
Pelayanan Sertipikasi Tanah di Kota Binjai (Studi Pada Kantor Pertanahan Kota Binjai).
Skripsi. Universitas Sumatera Utara
Ritohardoyo, Su. 2001. Aspek Sosial Ekonomi Dan Penyertifikatan Tanah (Kasus Daerah
Kecamatan Salam Kabupaten Sleman). Jurnal. Universitas Gadjah Mada.
Simamora, Budi Brendan. 2017. Implementasi Program Nasional Agrarian (PRONA) Tahun
2011 di Kota Pematang Siantar (Studi Pada Kantor Pertanahan Kot Pematang Siantar).
Skripsi. Universitas Sumatera Utara
Risnarto. 2007. Dampak Sertifikasi Tanah Terhadap Pasar Tanah dan Kepemilikan Tanah Skala
Kecil (Effects of the Land Certification Projects on the Land Markets and Smallholders)
dalam http://www.googlescholar.com. Diakses pada tanggal 27 September 2018.
Taufik Imam Ashari. 2018. Implementasi Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di
Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung.
Putu Agus Eka Kurniawan, dkk. 2013.Pelaksanaan Program Sertipikasi Tanah Melalui PRONA
di Kabupaten Gianyar. Jurnal Mahasiswa. Universitas Udayana
Wulan, Dian Retno.2006. Pelaksanaan Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) di kabupaten
Karanganyar. Tesis. Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap
Surat Keputusan Bersama 3 Menteri: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional (BPN), Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
Dan Transmigrasi Tentang Pembiayaan Persiapan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap.
Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional; Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah;
Website :
http://www.bpn.go.id/PUBLIKASI/Peraturan-Perundangan/Peraturan-MenteriATR-Kepala-
BPN/peraturan-menteri-agraria-dan-tata-ruang-kepala-badanpertanahan-nasional-
republik-indonesia-nomor-1-tahun-2017-66525 , di unduh pada 17 september 2018,
12.30 WIB
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Ini Syarat Mengurus Sertifikat Tanah
untuk Ekonomi Lemah, http://jogja.tribunnews.com/2014/04/18/ini-syarat-mengurus-
sertifikat-tanah-untuk-ekonomi-lemah. di unduh pada 17 september 2018, 12.30 WIB
http://kepri.bpn.go.id/Publikasi/Berita-Kantor-Pertanahan/percepatanpendaftaran- tanah-
sistematis-lengkap-66325.aspx diakses pada 17 september 2018, pukul 19.50.