TESIS
Oleh
NOPA ADETIYA
177003028/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam
Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan pada Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
NOPA ADETIYA
177003028/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Judul Tesis
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Magister pada Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya
penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi
pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan perundang-
Nopa Adetiya
NIM. 177003028
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi dan permasalahan masifnya alih fungsi
lahan pertanian yang akan mengancam ketahanan pangan pada sektor pertanian.
Pemuda secara umum saat ini kurang tertarik bergerak di sektor pertanian
disebabkan oleh sistem pendidikan yang menanamkan ide bahwa bertani itu bukan
profesi yang menarik dan terbatasnya akses pemuda terhadap lahan pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran pemuda sebagai agen
perubahan dan menganalisis peran pemuda sebagai agen perubahan dalam
pengendalian alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah
pengaruh peran pemuda sebagai agen perubahan (pengembangan sumber daya
ekonomi, peningkatan kepedulian masyarakat, peningkatan kepedulian lingkungan
hidup, kepemimpinan dan kepeloporan pemuda) secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pengendalian alih fungsi lahan pertanian di
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Secara parsial variabel pengembangan sumber
daya ekonomi, peningkatan kepedulian lingkungan hidup, kepemimpinan dan
kepeloporan pemuda berpengaruh positif dan sigifikan terhadap pengendalian alih
fungsi lahan pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sedangkan variabel
peningkatan kepedulian masyarakat tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengendalian alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Peran
pemuda sebagai agen perubahan dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian di
Kabupaten Labuhanbatu Utara berada pada daerah yang positif.
Kata kunci : Alih Fungsi Lahan Pertanian, Peran Pemuda, Agen Perubahan
ABSTRACT
This research is motivated by the conditions and massive problems of the conversion
of agricultural land that will threaten food security in the agricultural sector. Youth
in general are currently less interested in moving in the agricultural sector due to the
education system which implements the idea that farming is not an attractive
profession and the youth's limited access to agricultural land. This study aims to
determine the effect of the role of youth as agents of change and analyze the role of
youth as agents of change in controlling the function of agricultural land change in
North Labuhanbatu Regency. The method used in this study is a descriptive
correlational research method with a quantitative approach. The results of this study
are the influence of the role of youth as agents of change (economic resource
development, increased public awareness, increased environmental awareness,
leadership and youth pioneering) simultaneously have a positive and significant
effect on controlling the conversion of agricultural land functions in North
Labuhanbatu Regency. Partially, the variable development of economic resources,
increased environmental awareness, leadership and youth pioneering have a positive
and significant effect on controlling the conversion of agricultural land functions in
North Labuhanbatu Regency. While the variable raising public awareness did not
significantly influence the control of the conversion of agricultural land in North
Labuhanbatu Regency. The role of youth as agents of change in controlling the
function of agricultural land in North Labuhanbatu Regency is in a positive area.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
moril dan materil dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum sebagai Rektor Universitas
Sumatera Utara
3. Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
4. Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D selaku ketua komisi
pembimbing dan Bapak Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si selaku anggota
dorongan, ide, saran dan membimbing sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Prof. Dr. lic. rer. reg. Sirojuzilam, S.E., Ibu Prof. Dr. Erika Revida,
MS., dan Bapak Prof. Dr. H.B. Tarmizi, SU., selaku dosen pembanding yang
Tercinta yang telah memberikan bantuan do’a, moril dan materil sehingga
Penulis menyadari tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh
pembaca. Semoga kiranya Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya atas
Nopa Adetiya
NIM 177003028
anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Saimin dengan Ibu
Asrianigsih.
Kampung Bio-Bio, Aek Natas yang lulus pada tahun 2004, Sekolah Menengah
pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Aek Natas yang lulus
Halaman
ABSTRAK..................................................................................................... i
ABSTRACT..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP………………............................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang......................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian................................................................... 7
No Judul Halaman
Gambar. 2.1. Kerangka Berfikir………………………………………... 34
Gambar. 4.1. Peta Wilayah Administrasif Labuhanbatu Utara……...…. 51
Gambar. 4.2. Peta Wilayah Administratif Kualuh Hilir………………... 54
Gambar. 4.3. Uji Normalitas Histogram………………………………... 68
Gambar. 4.5. Uji Normalitas PP Plot…………………………………… 69
Gambar. 4.6. Uji Heterokedastisitas Scatterplot………………………... 70
No Judul Halaman
Data luas panen dan produksi padi sawah menurut
Tabel. 3.1. 35
Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara 2017……..
Data jumlah pemuda menurut umur dan jenis kelamin di
Tabel. 3.2. 36
Kecamatan Kualuh Hilir tahun 2018……………………..
Tabel. 3.3 Sampel Penelitian……………………………………….... 39
Tabel.. 4.1. Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut Kecamatan di 52
Kabupaten Labuhanbatu Utara tahun 2017....................
Jumlah Desa/kelurahan dan nama serta pendidikan kepala
Tabel.. 4.2. Desa/ lurah yang menjabat di Kecamatan Kualuh hilir 53
tahun 2018………………………………………………...
Luas wilayah menurut Desa/ kelurahan di Kecamatan
Tabel.. 4.3. 55
Kualuh Hilir tahun 2018………………………………….
Luas, jumlah dan kepadatan penduduk menurut Desa/
Tabel. 4.4. 55
kelurahan di Kecamatan Kualuh Hilir 2018……………...
Tabel. 4.5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……... 56
Tabel. 4.6. karakteristik responden berdasarkan umur……………… 56
Tabel. 4.7. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan…….….. 57
Tabel. 4.8. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan…………. 58
Distribusi jawaban responden tentang variabel
Tabel. 4.9. 59
pengembangkan sumber daya ekonomi……….…………
Distribusi jawaban responden tentang variabel peningkatan
Tabel. 4.10. 59
kepedulian masyarakat……………………………………
Distribusi jawaban responden tentang variabel
Tabel. 4.11. 60
peningkatkan kepedulian lingkungan hidup……………...
Distribusi jawaban responden tentang variabel
Tabel. 4.12. 61
kepemimpinan dan kepeloporan pemuda……….………...
Distribusi jawaban responden tentang variabel
Tabel. 4.13. 61
pengendalian alih fungsi lahan pertanian……….………...
Hasil uji validitas variabel pengembangkan sumber daya
Tabel. 4.14. 63
ekonomi………………………………….………………..
Hasil uji validitas variabel peningkatkan kepedulian
Tabel. 4.15. 64
masyarakat………………………………………………..
Hasil uji validitas variabel peningkatkan kepedulian
Tabel. 4.16. 64
lingkungan hidup…………………………………………
Hasil uji validitas variabel kepemimpinan dan
Tabel. 4.17. 65
kepelaporan pemuda……………………………………..
Hasil uji validitas variabel pengendalian alih fungsi lahan
Tabel. 4.18. 65
pertanian ………………………………….………………
Tabel. 4.19. Reliability Statistics……………………………………… 66
Skor peran pemuda sebagai agen perubahan dalam
Tabel. 4.20. 66
pengendalian alih fungsi lahan pertanian…….…………...
No Judul Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian……………………………………... 87
Lampiran 2. Tabulasi Karakteristik Responden ……...………………. 91
Tabulasi Variabel Pengembangan Sumber Daya
Lampiran 3. Ekonomi(X1)……………………………………………... 95
Tabulasi Variabel Peningkatan Kepedulian Masyarakat
Lampiran 4. (X2)………………………………………………………. 99
Tabulasi Variabel Peningkatan Kepedulian Lingkungan
Lampiran 5. 103
Hidup (X3)………………………………………………..
Tabulasi Variabel Kepemimpinan dan Kepeloporan
Lampiran 6. 107
Pemuda (X4)……………………………………………....
Tabulasi Variabel Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Lampiran 7. 111
Pertanian (Y)………………………………………….…..
Lampiran 8. Foto Penelitian…………………………………………… 121
PENDAHULUAN
pendapatan masyarakat.
berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 10 - 40 Lintang Utara dan
980 - 1000 Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh, sebelah
dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, dan di sebelah Barat berbatasan dengan
Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 72.981,23 km2
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Utara jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Utara pada tahun
2015 berjumlah 13.937 juta jiwa, pada tahun 2016 berjumlah 14.102 juta jiwa.
dan tahun 2017 berjumlah mencapai 14.262 juta jiwa (Badan Pusat Statistik
tantangan bagi dunia pertanian pada saat ini maupun masa mendatang. Guna
rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
pangan, sektor pertanian masih terdapat banyak persoalan besar yang harus
diselesaikan salah satunya adalah alih fungsi lahan pertanian. Masifnya alih fungsi
lahan pertanian ini akan mengancam ketahanan pangan. Untuk mengantisipasi hal
mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Alih fungsi lahan pertanian
saat ini terus mengalami peningkatan yang semua itu dapat mengancam eksistensi
sektor pertanian. Alih fungsi lahan pertanian saat ini sulit dihentikan bahkan
Dari 8 kecamatan, Kecamatan Kualuh Hilir merupakan salah satu kecamatan yang
Utara, Sumatera Utara yang terdiri dari 7 Desa/Kelurahan yaitu; Kuala Bangka,
Teluk Binjai, Sungai Sentang, Sungai Apung, Kampung Mesjid, Teluk Piai dan
terbesar di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pada tahun 2016 total produksi padi
Ledong sebesar 74.633 ton, Kecamatan Kualuh Selatan sebesar 14.187 ton,
Kecamatan Aek Natas sebesar 7. 970, Kecamatan NA IX-X sebesar 2.087 ton,
Kecamatan Kualuh Hulu sebesar 1.763 ton, Kecamatan Marbau sebesar 243 ton
dan Kecamatan Aek Kuo sebesar 122 ton. (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Pada tahun 2010 Luas lahan sawah di Kecamatan Kualuh Hilir seluas
15.000 hektare sedangkan pada tahun 2017 luas lahan sawah menjadi 13.471
hektare. Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, luas lahan sawah di Kecamatan
Kualuh Hilir berkurang sebesar 1.529 hektare. Hal ini di sebabkan telah terjadi
alih fungsi lahan pertanian dari komoditas padi menjadi komoditas tanaman
sumber daya manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta
yang dalam kaitannya dengan kewirausahaan, teknologi tepat guna, sosial budaya
serta pertanian dengan potensi-potensi sumber daya alam dan bidang strategis di
melalui sektor pertanian. Melihat kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka
memberikan kontribusi yang berarti bagi upaya mengatasi masalah yang dihadapi
(Artha, 2015).
Namun pemuda secara umum saat ini kurang tertarik bergerak di sektor
pertanian. Menurut White (2012), alasan pemuda kurang tertarik pada sektor
pertanian bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya (1) sistem pendidikan
yang menanamkan ide bahwa bertani itu bukan profesi yang menarik, (2)
pengabaian kronis dari pemerintah terhadap pertanian skala kecil dan infrastruktur
perdesaan, (3) terbatasnya akses pemuda terhadap lahan yang di sebabkan oleh
Utara”.
Utara??
Utara?
Utara?
Utara?
Labuhanbatu Utara.
Labuhanbatu Utara.
Labuhanbatu Utara.
Labuhanbatu Utara.
Labuhanbatu Utara.
masyarakat luas.
yang terkait.
sebagai agen perubahan dalam pembangunan baik fisik dan non fisik pada
sektor pertanian.
KAJIAN PUSTAKA
penelitian tesis ini adalah penelitian tesis yang dilakukan oleh Yulianto (2014)
penelitian ini yaitu analisis Location Quotients (LQ Analysis). Hasil penelitian
sektor basis adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta industri
pengolahan.
Alih Fungsi Lahan Sawah dan Dampaknya Terhadap Sosial Ekonomi Petani”.
pertanian dari tahun 1994-2001 dan dampaknya terhadap sosil ekonomi petani. 2)
dalam upaya memasuki lapangan kerja/usaha baru setelah alih fungsi sawah ke
non pertanian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan
dilakukan adalah analisis kualitatif untuk data kualitatif dan analisis kuantitatif
untuk data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode tahun
1994-2001 telah terjadi alih fungsi lahan sawah ke non pertanian sebesar 18
hektare (26,47%) dari luas sawah tahun 1994 68 hektare, dengan perincian
(11%) untuk industri. Terjadi perubahan mata pencaharian utama responden dari
pencaharian utama di pengaruhi oleh luas tanah yang dilepas. Makin luas tanah
yang dilepas besar pula kecenderungan pemilik tanah untuk beralih mata
kehidupan responden dilihat dan empat indikator yaitu kondisi rumah, alat
tanah dan luas tanah yang dilepas mempengaruhi perbaikan kondisi rumah, alat
faktor yang signifikan mempengaruhi produksi sawah adalah luas lahan dan
sawit adalah luas lahan, tenaga kerja dan modal. Faktor-faktor yang signifikan
mempengaruhi pendapatan petani adalah produksi dan harga jual (untuk petani
padi sawah), serta harga jual dan modal (untuk petani kelapa sawit). Faktor-faktor
(Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli, Medan Labuhan dan
Medan Belawan). Penelitian ini bertujuan menganalisis peran dan pengaruh peran
Penelitian ini dilakukan dengan cara pendekatan kuantitatif melalui survei pada
sampel 96 orang responden dari jumlah populasi 167.629 orang. Hasil dari
Medan Bagian Utara berada pada daerah yang positif dan pengaruh peran pemuda
kesejahteraan.
Bagi petani lahan sangat penting, dari lahan petani dapat mempertahankan
hidup dan keluarga, melalui kegiatan bercocok tanam dan berternak. Karena lahan
lahan menjadi penting. Berkaitan dengan jenis komoditas apa yang diusahakan
dan berkaitan besar kecilnya bagian yang diperoleh dari usahatani yang
Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat luas
dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia dari sisi ekonomi lahan merupakan
input tetap yang utama bagi berbagai kegiatan produksi komoditas pertanian dan
lahan untuk setiap jenis kegiatan produksi akan ditentukan oleh perkembagan
fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian atau dari lahan non pertanian
ke lahan pertanian.
Alih Fungsi Lahan adalah suatu proses perubahan penggunaan lahan dari
Dan biasanya dalam pengalih fungsiannya mengarah ke hal yang bersifat negatif
sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagain atau seluruh kawasan
lahan dari fungsi semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang
menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu
sendiri. Dampak alih fungsi lahan juga mempengaruhi struktur sosial masyarakat,
kenyatanaan bahwa lahan pertaian sebagai salah satu faktor produksi utama
2011).
Karena perkembangan yang jauh lebih cepat dari pada pertumbuhan hasil
Salah satu saran Malthus agar manusia terhindar dari malapetaka karena
adanya kekurangn bahan makanan adalah dengan kontrol atau pengawasan atas
Kebijakan lain yang dapat diterapkan adalah dengan menunda usia kawin
mempunya kecenderungan untuk bertambah menurut suatu deret ukur yang akan
berliapat ganda tiap 30-40 tahun. Pada saat yang sama karena adanya ketentuan
pertambahan hasil yang semakin berkurang (deminishing return) dari suatu faktor
menurut deret hitung. Hal ini karena setiap anggota masyarakat akan memiliki
a. Adanya kontradiksi antara kebutuhan untuk pemakaian yang lebih luas dengan
kesempatan kerja;
tanah);
Menurut Yudhistira (2013) pola alih fungsi lahan yang terjadi adalah pola
yang diawali dengan adanya alih penguasaan lahan dari petani pemilik lahan
kepada pengembang. Setelah terjadi alih kekuasaan barulah lahan dialih fungsikan
oleh pengembang menjadi sektor non pertanian. Karakteristik alih fungsi lahan
yang terjadi yaitu lahan pertanian mayoritas dialih fungsikan menjadi Pemukiman
dan Industri yang tidak dapat diubah kembali menjadi lahan sawah.
terhadap alih fungsi adalah sawah. Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut:
perkotaan;
persawahan pada umumnya lebih baik dari pada wilayah lahan kering; d.
persawahan.
penggunaan adalah lahan pertanian menjadi lahan non pertanian yang disebabkan
penduduk, pengaruh dari pihak swasta, tingginya investasi pada non sektor
Rembulan, 2013). Dan banyaknya alih fungsi lahan lahan sawah dan lahan kering
terjadi perubahan usahatani padi menjadi usahatani non padi yang meliputi
semangka. Ditinjau dari efesien harga, usahatani non padi lebih efesien dari pada
jual komoditi yang dihasilkan (Hartini, 2003), dan adanya perubahan alih fungsi
lahan padi (sawah) menjadi lahan sawit (perkebunan), hal ini dikarenakan petani
Aturan dalam UU No. 26 Tahun 2007 yang secar jelas berisi tentang
pangan (sawah irigasi teknis) agar tetap lestari dengan demikian pembangunan
ekonomi nasional. Selain itu negara menjamin hak atas pangan sebagai hak asasi
alih fungsi, dan fragmentasi lahan pertanian pangan yang telah mengancam daya
wilayah Kabupaten/Kota.
berprestasi tinggi.
PP No. 1 Tahun 2012 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Nusantara, baik sebagai kesatuan wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi, maupun sebagai sumber daya,
berhasil guna dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitas
kesatuan komponen yang terdiri atas kegiatan yang meliputi penyediaan data,
banyaknya terjadi alih fungsi lahan lahan baik pertanian ke non pertanin dan
alih fungsi lahan dapat dirasakan secara langsung dan tidak langsung. Faktor
penduduk, arus urbanisasi dan implementasi tata ruang. Sedangkan faktor secara
garis besar yang mempengaruhi alih fungsi lahan adalah keperluan untuk
bahwa kegiatan di bidang non pertanian lebih baik dari bidang pertanian, maka
lahannya.
yang memerlukan lahan yang luas, sebagian diantaranya berasal dari lahan
c. faktor ekonomi, yaitu tingginya land rent yang diperoleh aktivitas sektor
hasil pertanian relatif rendah dan berfluktuasi. selain itu, karena faktor
lahan pertanian yang dikelompokkan menjadi enam faktor penting yang sering
terjadi di suatu wilayah antara lain: faktor ekonomi, faktor demografi, faktor
pendidikan dan IPTEKS (ilmu pengetahuan teknologi dan seni), faktor sosial dan
kelapa sawit pada penelitian Astuti et al. (2011) dari faktor yang memiliki
pengaruh tertinggi paling tinggi sampai terendah adalah aspek ekonomis, aspek
lingkungan, dan terakhir aspek teknis. Aspek Ekonomis antara lain harga jual
tanaman pangan yang rendah khususnya pada saat panen, panen sawit dilakukan
kontinu setiap dua minggu, keuntungan berkebun sawit lebih tinggi, harga sawit
kecocokan lahan untuk kebun sawit, ancaman hama dan penyakit pada tanaman
pangan, kondisi irigasi tidak mendukung, pisisi tawar petani sawit lebih tinggi,
dan tenaga kerja kebun sawit lebih sedikit. Sedangkan pada aspek teknis adalah
tanaman sawit beumur panjang, proses pasca panen tanaman pangan lebih sulit,
tanaman pangan.
penggunaan lahan yang terjadi di sepanjang jalan lingkar dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor aksesibilitas dan faktor harga lahan (Rusdi, 2013). Serta faktor
yang mempengaruhi petani melakukan alih fungsi lahan dari lahan padi menjadi
lahan sawit dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang jenis alih fungsi
faktor mempercepat laju alih fungsi lahan, faktor-faktor pendorong alih fungsi
irigasi, mutu tanah, luas lahan yang dimiliki, biaya produksi, resiko usaha
memenuhi kebutuhan,
(2007) secara faktual alih fungsi lahan atau alih fungsi lahan lahan menimbulkan
sempit.
Menurut Lestari dan Dharmawan (2011), secara umum, alih fungsi lahan
tempat tinggal, dan hubungan antar warga (konflik dan prostitusi), serta
memberikan dampak negatif pada aspek sosial ekologis seperti akses terhadap
dampak tidak langsung akibat alih fungsi lahan lahan pertanian, dan terjadinya
a. Adanya alih fungsi lahan pada saat sekarang ini belum memberikan
dampak yang serius terhadap kerawanan pangan, akan tetapi ini bisa
di sektor pertanian, hal ini dikarenakan pada waktu terjadi alih fungsi
lahan ke sektor non pertanian maka sebagian orang akan kehilangan mata
mungkin dapat bertambah karena adanya alih fungsi lahan. Ini terjadi
pembangunan karena lahan sawah memiliki fungsi yang sangat luas secara
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dampak negatif alih fungsi lahan lahan sawah
pertanian, dan terjadinya marjinalisasi sektor pertanian. Alih fungsi lahan lahan
pendapatan utama rumah tangga tidak alih fungsi maupun alih fungsi berasal dari
usahatani, bahwa rumah tangga yang tidak alih fungsi mempunyai peluang lebih
besar untuk akses pangan baik dan bahwa pendapatan usahtani pada rumah tangga
yang tidak alih fungsi lahan berpengaruh positif terhadap peluang untuk
2.3. Pemuda
Peran atau peranan bisa diartikan sebagai tindakan atau kegiatan atau fungsi
yang diberikan atau diharapkan dari seseorang atau kelompok. Peran juga bisa
diartikan sebagai kegiatan yang biasa dilakukan oleh seseorang dalam lingkungan
manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi
seseorang atas suatu pekerjaan. Peran secara arti bahasa dapat diartikan tindakan
yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. Peran merupakan suatu
aspek yang dinamis dari suatu kedudukan (status). Peran merupakan sebuah
landasan persepsi yang digunakan setiap orang yang berinteraksi dengan suatu
kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan
kewajibannya.
pergaulan hidup, hal ini sekaligus berarti bahwa peran menentukan apa yang
2. Peran adalah merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
sosial masyarakat.
maka dapat diambil pengertian bahwa peran adalah aspek dinamis yang berupa
memangku suatu posisi dan melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya. Dengan kata lain bahwa peran adalah suatu yang penting dan
diharapkan dari seseorang yang memiliki tugas utama dalam kegiatan. Jika
akan berharap bahwa apa yang dijalankan sesuai dengan keinginan dari
lingkungannya.
Timbulnya peran adalah apabila ada harapan, baik dari pemegang peran
maupun dari lingkungan yang memberi peran kepadanya (Pareek dan Udai 1985
diacu dalam Rohmad 1998). Dengan demikian peran adalah perilaku yang
awalnya teori peran hanya berfungsi sebagai sistem yang memberikan gambaran-
gambaran alternatif tentang gejala sosial yang dikaji oleh para pakar sosial yang
bersifat teori. Pada dekade terakhir ini, sosiologi dan munculnya teori-teori
Kolaborasi adalah upaya organisasi atau manusia mencapai tujuan bersama yang
Karena itu pemuda dalam kelompok yang sama harus memiliki visi yang sama
sebagai variabel untuk mengukur apakah ada demokrasi dalam suatu kelompok
dan antar kelas sosial. Misalnya, pemuda kelas atas dan menengah di Filipina
peran pemuda jika ada prasangka buruk di kalangan generasi tua. Meningkatkan
peran pemuda juga sulit dalam sistem pemerintahan otokratik dan gaya
Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan
sampai 30 (tiga puluh) tahun. Sanit (1985) diacu dalam Rohmad (1998)
memandang pemuda sebagai masa yang sentral. Ia memandang pemuda dari teori
lingkaran hidup (life cycle theory) yang membagi suatu generasi menjadi lima
masa, yakni (1) anak-anak; (2) remaja; (3) pemuda; (4) dewasa; dan (5) tua.
Pemuda dapat berperan seperti orang dewasa dan mungkin juga dapat berperan
seperti seorang remaja. Pemuda adalah kehidupan pada masa transisi, tetapi
kapabilitas mereka selama masa transisi ini (McCabe dan Garry 2002). Generasi
tua berpendapat bahwa generasi muda umumnya: (1) kurang komitmen, (2)
memuaskan diri sendiri, (3) tidak disiplin, (4) tidak tertarik dengan perencanaan
jangka panjang, (5) temperamental, (6) tidak berpengalaman, dan (7) hanya ingin
adalah: (1) terlalu banyak meminta, (2) tidak memberikan wilayah pribadinya, (3)
kokoh pada prinsip yang dimilikinya, (4) tidak memahami tentang realita saat ini,
(5) tidak terlalu tertarik akan aspek-aspek emosi atau perasaan, (6) tidak rela
memberi kesempatan kepada yang lain, dan (7) membosankan (Iyer 2002).
ataupun psikis tentang siapa figur yang pantas disebut pemuda serta apakah
pemuda sebagai young people dengan batas usia 10 sampai 24 tahun sedangkan
usia 10-19 tahun disebut adolescenea atau remaja. Dalam International Youth
kelompok umur 10-24 tahun. Menurut Taufik Abdullah (1974) Pemuda adalah
individu dengan karakter dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum
dibebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainya. Hal ini dapat
1 ayat 1, Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting
pemuda adalah manusia yang berusia 16-30 tahun yang memiliki peran penting
dalam pembangunan baik secara fisik dan non fisik dikarenakan pemuda punya
dibedakan dari anak dan orang tua dan masing-masing fragmen itu
dalam arah kehidupan itu sendiri. Pemuda sebagai suatu subjek dalam
menggerakan hidup bersama. Hal ini hanya bisa terjadi apabila tingkah
perubahan. Nama yang diberikan sesuai dengan misi yang ingin dibawa, yakni
membuat suatu perubahan yang berarti bagi sekelompok orang. Agen Perubahan
target / sasaran perubahan agar mereka mengambil keputusan sesuai dengan arah
(Inovasi, Kebijakan Publik dll) dengan sistem masyarakat yang menjadi target
perubahan.
gagasan-gagasan, dan ide-ide baru tersebut yang dikenal dengan sebagai inovasi,
demi terciptanya perubahan yang diharapkan tadi. Segala sesuatu tidak akan
dengan mudahnya dirubah tanpa adanya sikap optimis dan kepercayaan terhadap
rantai komunikasi antar dua (atau lebih) sisitem sosial. Yaitu menghubungkan
antara suatu sistem sosial yang mempelopori perubahan tadi dengan sistem sosial
penting berupa mempengaruhi orang lain dalam berperilaku atau bersikap. Agen
perubahan akan lebih berhasil melakukan perubahan pada Komunitas Sosial target
melalui para pemuda dan kelompok Komunitas Sosial target perubahan. Pemuda
tentang kepemudaan pada pasal 17 pada ayat (3) peran aktif pemuda sebagai
b. Sumberdaya ekonomi;
Pada dasarnya peran pemuda sebagai agen perubahan sangat melekat pada
secara terus menerus agar petani memiliki pengetahuan yang kreatif dan inovatif
serta berwawasan yang luas dalam bidang pertanian, sehingga para petani dapat
dorongan kepada masyarakat agar mampu menggali potensi dirinya dan berani
pemberdayaan masyarakat.
sampah untuk di manfaatkan sebagai salah satu sumber bahan pupuk organik
konsep Bank Sampah membuat masyarakat sadar bahwa sampah memiliki nilai
jual yang dapat menghasilkan uang, sehingga mereka peduli untuk mengelolanya,
kepeloporan pemuda bisa berarti sama yakni berada di muka dan diteladani oleh
yang lain. Tetapi, dapat pula memiliki arti sendiri. Kepeloporan menunjukkan
yang harus diselesaikan salah satunya adalah alih fungsi lahan pertanian.
Masifnya alih fungsi lahan pertanian ini akan mengancam ketahanan pangan.
penting yang dimiliki pemuda maka dapat di jabaran kerangka berfikir di atas,
2.5. Hipotesis
METODE PENELITIAN
bulan April 2019 sampai dengan Juni 2019. Tempat penelitian ditentukan secara
Kecamatan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan Luas Panen dan
Produksi Padi Sawah terbesar. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1. Data luas panen dan produksi padi sawah menurut Kecamatan
di Kabupaten Labuhanbatu Utara 2017
berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel. Dalam hal
penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila
ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunto,
2009).
Hilir (Kampung Mesjid, Kuala Bangka, Sei Sentang, Teluk Piai, Tanjung
Tabel. 3.2. Data jumlah pemuda menurut umur dan jenis kelamin di
Kecamatan Kualuh Hilir tahun 2018
Usia 16-30 Tahun
Desa Laki-laki Perempuan Jumlah/Total
Kampung Mesjid 767 736 1.503
Kuala Bangka 1009 971 1.980
Sei Sentang 778 757 1.535
Teluk Piai 659 613 1.272
Tanjung Mangedar 886 734 1.620
Teluk Binjai 740 667 1.407
Sei Apung 725 587 1.312
Jumlah Total 5.564 5.065 10.629
Sumber Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu Utara 2018
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap
sampel digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan sampel acak sederhana,
yaitu metode pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian
atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
n=
N. Z . P (1 − P)
Nd + P (1 − P)
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
bila di hitung dengan menggunakan rumus diatas, maka diketahui jumlah sampel
yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut:
(10.208,09)
n= (106,54)
n = 96 Orang
orang.
Desa/Kelurahan sesuai dengan data agar penentuan jumlah sampel dalam masing-
Populasi
Sampel= X total sampel
Total Populasi
1503
Kampung mesjid = X 96 = 13 Orang
10629
1980
Kuala Bangka = X 96 = 18 Orang
10629
1535
Sei Sentang = X 96 = 14 Orang
10629
1272
Teluk Piai = X 96 = 11 Orang
10629
1620
Tanjung Mangedar = X 96 = 15 Orang
10629
1407
Teluk Bijai = X 96 = 13 Orang
10629
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder, yaitu :
1. Data primer
pengajuan pertanyaan dari peneliti kepada subyek penelitian hal ini dapat
2011).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder diperoleh dari instansi atau dinas yang terkait Seperti Dinas Pertanian,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pemuda dan Olah Raga, dan
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga nantinya dapat
(Sugiyono, 2006).
dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2006),
kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data.
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan
digunakan.
dan hipotesis penelitian yang ada dalam penelitan ini adalah sebagai berikut.
Keterangan:
pemuda sebagai agen perubahan dalam Pengendalian alih fungsi lahan pertanian
melakukan uji rata-rata. Jika nilai rata-rata jawaban responden lebih besar atau
sama dengan 4 (empat), maka peran pemuda sebagai agen perubahan dalam
positif.
Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi dalam model regresi linier,
yang secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah
yang terbentuk. Untuk itu perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik yang
terdiri dari :
gangguan (residual). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik
adalah dengan grafik histogram dan melihat normal probability plot yaitu dengan
statistik dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual.
besaran-besaran regresi yang didapat, yakni : (1) variasi besar (dari taksiran OLS),
(2) interval kepercayaan lebar (karena variasi besar maka standar error besar,
sehingga interval kepercayaan lebar), (3) uji-t tidak signifikan. Suatu variabel
bebas yang signifikan baik secara subtansi maupun secara statistik jika dibuat
regresi sederhana, bisa tidak signifikan karena variasi besar akibat kolinieritas.
Bila standar error terlalu besar, maka besar pula kemungkinan taksiran koefisien
regresi tidak signifikan, (4) R2 tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan
dari uji-t, (5) terkadang nilai taksiran koefisien yang didapat akan mempunyai
nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga tidak menyesatkan interpretasi.
lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar
terjadi heterokedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan
heterokedastisitas.
sesuai diukur dengan koefisien determinasi R2, yang mengatakan proporsi variasi
variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh variabel yang menjelaskan. R2 ini
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil
variabel dependen.
(t-test) serta perhitungan nilai koefisien determinasi R2. Uji-F dimaksudkan untuk
pendapatan petani).
petani).
1.11.1. Defenisi
berkelanjutan.
Utara
dari batu beton. Tempat ini berkembang menjadi tempat persinggahan dan
nama ini kemudian melekat dan ditetapkan menjadi nama Wilayah Kabupaten
Labuhanbatu.
kesultanan, yaitu :
Provinsi Sumatera Utara, dengan ibu kota Aek Kanopan dengan koordinat Bujur
Timur 990 39’ 24” dan Lintang Utara 20 34’ 1” yang berjarak 219 km dari Kota
Medan.
Labuhanbatu Utara berada pada 1058’ - 2050’ Lintang Utara, 99025’ – 100005’
93 jiwa per Km². Jumlah penduduk terbanyak terdapat di kecamatan Kualuh Hulu
yaitu sebanyak 64.600 jiwa dengan kepadatan penduduk 101 jiwa per Km²,
sebanyak 28.457 jiwa dengan kepadatan penduduk 84 jiwa per Km². Jumlah
Kecamatan Kualuh Hilir memiliki luas wilayah sekitar 385,48 Km2. Jarak Ke
Kantor Bupati yaitu sekitar 575 Km. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
kelurahan Kuala Bangka yaitu sebanyak 6523 jiwa, sedangkan penduduk paling
atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah
karekteristik responden.
peran pemuda sebagai agen perubahan dalam pengendalian alih fungsi lahan
menunjukkan bahwa laki-laki lebih berperan aktif dalam hal agen perubahan.
paling dominan terdapat pada usia 21 - 25 tahun. Dimana jumlah responden pada
menunjukan bahwa usia 16-20 tahun merupakan jumlah sampel yang paling sedikit,
sedangkan usia 21-25 tahun merupakan jumlah sampel yang paling banyak. Dengan
demikian peran pemuda sebagai agen perubahan dalam pengendalian alih fungsi
sampel yang paling banyak, sedangkan sebagai pegawai negeri merupakan jumlah
ekonomi pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini responden
lebih banyak memilih pernyataan setuju dan sangat setuju dari pada pernyataan
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa
daya ekonomi.
masyarakat pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini responden
lebih banyak memilih pernyataan setuju dan sangat setuju dari pada pernyataan
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa
masyarakat.
pada Tabel. 4.11. dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini responden lebih banyak
memilih pernyataan setuju dan sangat setuju daripada pernyataan kurang setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa responden
kepeloporan pada Tabel. 4.12. dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini responden
lebih banyak memilih pernyataan setuju dan sangat setuju dari pada pernyataan
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa
kepeloporan pemuda.
lahan pertanian pada Tabel. 4.13. dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini
responden lebih banyak memilih pernyataan setuju dan sangat setuju dari pada
pernyataan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini
nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika
angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r-hitung > r-
sumber daya ekonomi pada Tabel 4.14. dapat dilihat bahwa r-hitung lebih besar
dari r-tabel. sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan variabel
kepedulian masyarakat pada Tabel 4.15. dapat dilihat bahwa r-hitung lebih besar
dari r-tabel. sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan variabel
kepedulian lingkungan hidup pada Tabel. 4.16. dapat dilihat bahwa r-hitung lebih
besar dari r-tabel. sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan
dan kepeloporan pemuda pada Tabel. 4.17. dapat dilihat bahwa r-hitung lebih
besar dari r-tabel. sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan
Tabel 4.18. Hasil uji validitas variabel pengendalian alih fungsi lahan
pertanian
Pernyataan r-hitung r-tabel Status
Y_01 0,526 0,203 Valid
Y_02 0,486 0,203 Valid
Y_03 0,488 0,203 Valid
Y_04 0,563 0,203 Valid
Y_05 0,647 0,203 Valid
Y_06 0,430 0,203 Valid
Y_07 0,525 0,203 Valid
Y_08 0,539 0,203 Valid
Y_09 0,504 0,203 Valid
Y_10 0,503 0,203 Valid
Sumber: Data Diolah dengan SPSS, 2019
alih fungsi lahan pertanian pada Tabel. 4.18. dapat dilihat bahwa r-hitung lebih
besar dari r-tabel. sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan
alpha seluruhnya adalah 0,840 dari 20 pernyataan. Secara umum suatu instrumen
dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha > 0,6 maka kuesioner
menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa
pada daerah yang telah di tentukan pada Tabel. 4.21. di bawah ini.
Tabel. 4.21. Dasar interpretasi skor item koesioner pada variabel peran
pemuda sebagai agen perubahan dalam pengendalian alih fugsi
lahan pertanian.
Dari Tabel. 4.20. skor rata-rata semua variabel peran pemuda sebagai agen
perubahan dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian berada pada daerah
sebagian besar responden terhadap variabel peran pemuda sebagai agen perubahan
dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian. Dengan demikian dapat dikatakan
pemuda) menjadi faktor penting dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian
1. Pendekatan Histogram
Gambar 4.3
Uji Normalitas Histogram
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini
ditunjukkan oleh distribusi data tersebut yang membentuk lonceng dan tidak
melenceng ke kiri maupun ke kanan. Maka terbukti bahwa data maupun model
2. Pendekatan Grafik
Gambar 4.2
Gambar. 4.5.
menunjukkan bahwa data (titik-titik) menyebar mengikuti arah garis diagonal. Hal
Smirnov
pada Tabel 4.22. dapat dilihat bahwa nilai Asymp-Sig (2-tailed) sebesar 0,128 >
0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini
dari besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), kedua
yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya.Nilai umum yang bisa
dipakai adalah nilai Tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10, maka tidak terjadi
multikolinearitas.
Pada Tabel 4.23. dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari variabel
pemuda > 0,1 dan nilai VIF < 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
heteroskedastisitas.
heterokedastisitas. Apabila grafik tidak membentuk pola yang jelas maka tidak
Gambar 4.6
Uji Heterokedastisitas Scatterplot
Pada Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dengan tidak
membentuk sebuah pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa data normal atau bebas
Hasil perhitungan Regresi Linear Berganda dapat dilihat pada Tabel 4.24
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.276 1.901 2.250 .027
Pengembangan 1.322 .119 .533 11.123 .000
sumberdaya ekonomi
Peningkatan kepedulian .207 .155 .063 1.340 .183
masyarakat
Peningkatan kepedulian .818 .120 .355 6.804 .000
lingkungan hidup
Kepemimpinan dan 1.079 .178 .311 6.063 .000
Kepeloporan Pemuda
a. Dependent Variable: Pengendalian alih fungsi lahan pertanian
Keterangan :
erat.
dengan F tabel. Nilai F tabel dengan derajat kepercayaan sebesar 95 persen, adalah
sebesar 2,47. Pada Tabel 4.26. di atas terlihat bahwa pada persamaan, F hitung
107,854 adalah lebih besar dari pada F tabel. Tingkat probabilitas 0,000. Maka dapat
disimpulkan P = 0,000 < α = 0,05 yang berarti Ha diterima. Ini menjelaskan bahwa
secara parsial terhadap variabel terikat. Nilai thitung akan dibandingkan dengan t-
tabel. Pada tingkat kesalahan (α) = 5% (0,05) maka derajat kebebasan (df) = (n-k).
adalah sebanyak 5. Jadi df = (96-5) = 91, maka nilai ttabel adalah 1,661.
Melalui Tabel 4.27. hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil
kesimpulan yaitu:
0,000 < 0,05 sedangkan thitung (11,123) > t-tabel (1,661). Maka dapat
0,183 > 0,05 sedangkan thitung (1,340) < t-tabel (1,661). Maka dapat
signifikansi 0,000 < 0,05 sedangkan thitung (6,804) > t-tabel (1,661). Maka
pertanian
signifikansi 0,000 < 0,05 sedangkan thitung (6,063) > t-tabel (1,661). Maka
pertanian
4.2. Pembahasan
Pemuda adalah salah satu komponen penting bangsa ini. Pemuda memiliki
pengembangan dan pematangan diri. Di era abad 21 yakni era penuh dengan
cita-cita pembangunan. Harapan dan cita-cita bangsa ini banyak terletak di tangan
pemuda menjadi salah satu aset ekonomi. Selain itu pemuda juga merupakan aset
dalam bidang ideologi, politik, sosial, dan budaya serta pertanian. Sebagai aset
pertanian. Oleh karena itu, pemuda harus didorong agar tertarik terhadap sektor
pertanian. Sektor pertanian bukanlah hal yang bisa dipandang remeh, karena
Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi
sektor pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku industri,
penyumbang PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja dan sumber
pengendalian alih fungsi lahan pertanin di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini
sebagai agen perubahan memberikan edukasi pertanian kepada para petani dengan
pemuda juga memberikan pelatihan kepada para petani cara mengelola limbah
pemberdayaan kepada para petani dengan cara mengedukasi dan melatih petani
secara berkelanjutan sehingga para petani memiliki pengetahuan yang kreatif dan
inovatif serta berwawasan yang luas dalam bidang pertanian. Pengetahuan yang
kreatif dan inovatif yang dimiliki para petani dapat menjadi modal untuk
Utara. Hal tersebut disebabkan karena para petani belum dapat menjalankan
menjelaskan bahwa alih fungsi lahan pertanian adalah perubahan fungsi lahan
lebih memilih melakukan alih fungsi lahan padi (sawah) menjadi lahan sawit
pendapatan mereka. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Ramli, 2015 dan
Astuti, 2011) bahwa kegiatan perkebunan kelapa sawit lebih menjanjikan jika
Labuhanbatu Utara. Hal ini disebabkan pemuda berperan aktif mengawasi dan
pemerintah maupun oleh pihak swasta. Di samping itu, peran pemuda dalam
renewable (yang tidak dapat diganti) dengan sebaik-baiknya serta memelihara dan
Labuhanbatu Utara. Hal ini di sebabkan karena pemuda ikut dalam kegiatan
kesejahteraan rakyat.
skor rata-rata 3,8. Dimana menurut Arikunto (2006), berada pada interval 3< NS
≤ 4. Hal ini menunjukkan bahwa peran pemuda dalam pengendalian alih fungsi
lahan pertanian di Kabupaten labuhanbatu Utara berada pada daerah positif. Ini
Labuhanbatu Utara
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah telah dilakukan dari penelitian ini, dapat
tingkatkan.
Buku
Abdullah, T. & Yasin, M. (eds) 1974. Pemuda dan Perubahan Sosial, LP3ES,
Jakarta.
Abu, Ahmadi. 1982. Psikologi Sosial. PT. Bina Ilmu Soerjono. Surabaya
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
23. Penerbit Universitas Diponegoro: Jakarta.
Siagian, Sondang P., 1989. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Supriyadi, Anton. 2004. Kebijakan Alih Fungsi Lahan dan Proses Konversi
Lahan Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Astuti, UP; W. Wibawa; dan A. Ishak 2011. Faktor yang Mempengruhi Alih
Fungsi Lahan Pangan Menjadi Kelapa Sawit di Bengkulu: Kasus Petani
Dwi Prasetya. 2015. Dampak Alih funggsi lahan dari Sawah ke Tambak Terhadap
Mata Pencaharian Masyarakat Desa (studi Kasus di Desa Cebolek Kidul
Kecamatan Margoyoso Kab, Pati.
Junaidi Muslim. 2003. Analisis Alih Fungsi Lahan Sawah Dan Dampaknya
Terhadap Sosial Ekonomi Petani.
Ramli. 2015. Analisis Alih Fungsi Lahan Padi Menjadi Lahan Saawit Di Desa
Kemuning Muda Kecamatan Bunga Kabupaten Siak. Program study
Sosiologi FISIP Universitas Riau. 2 (2): 1-12. [internet]. [diakses pada
tanggal 6 Juni 2019]
Santosa, I Gusti Ngurah, dkk. 2011. Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Terhadap
Ketahanan Pangan Beras. Prosiding Seminar Nasional Budidaya
Pertanian. Urgensi dan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2012 tentang Penetapan dan Alih Fungsi
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Website :
( https://www.bps.go.id/ )
( https://pertanian.labura.go.id/ )
(https://labuhanbatuutarakab.bps.go.id/ )
( https://sumut.bps.go.id/ )
Lampiran 1 : Kuesioner
NIM : 177003028
Setuju (S) =4
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Melakukan pelatihan dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang
kreatif dan inovatif
2 Melaksanakan program yang dapat memicu
semangat petani
3 Menciptakan peluang ekonomi melalui sektor
pertanian
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Memberikan edukasi kepada masyarakat
tentang pertanian
2 Mengajak masyarakat untuk tetap melaksakan
undang-undang No 41 tahun 2009 tentan
perlindungan pangan berkelanjutan
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Salah satu upaya pemuda menjaga lingkungan
hidup adalah dengan tidak melakukan alih
fugsi lahan pertanain
2 Pemuda memili tanggung jawab memelihara
lingkungan hidup
3 Melakukan edukasi terhadap para petani di
desa
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Pemuda sebagai Pemimpin yang akan datang
harus bekerja dan selalu memberikan solusi
jika terjadi permasalahan
2 Mendorong kepemudaan sebagai wadah
pengembangan potensi pemuda yang handal
No Pernyataan SS S KS TS STS
Perubahan luas lahan sawah
Responden
No
Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan
1 1 2 5 4
2 1 3 5 4
3 1 3 5 4
4 1 3 3 4
5 2 1 3 1
6 1 3 2 5
7 1 1 4 1
8 1 2 5 4
9 2 2 4 4
10 1 2 3 4
11 2 1 5 4
12 2 1 3 1
13 2 1 3 1
14 1 2 3 4
15 2 3 3 2
16 2 2 4 4
17 1 3 3 4
18 1 1 3 1
19 1 2 3 1
20 1 3 5 4
21 2 1 3 1
22 2 2 4 3
23 2 2 3 3
24 1 3 3 5
25 1 3 3 4
26 1 3 5 4
27 1 2 5 4
28 2 1 3 1
29 1 2 4 4
30 1 3 3 4
31 2 1 3 1
32 1 1 3 1
33 1 3 5 4
34 1 3 5 4
35 2 2 3 4
36 1 3 3 4
37 1 3 5 4
38 1 3 3 4
39 2 1 3 1
40 1 2 3 4
41 2 1 3 1
42 1 2 4 4
43 1 3 3 5
44 1 2 5 4
45 1 2 3 4
46 1 3 3 4
47 1 2 3 1
48 1 1 3 1
49 1 2 5 4
50 1 3 5 4
51 1 3 3 5
52 1 2 3 4
53 1 3 3 4
54 1 2 5 4
55 1 3 3 4
56 1 2 3 4
57 1 2 3 1
58 2 1 3 5
59 1 1 3 1
60 1 2 3 1
61 1 3 5 4
62 1 2 3 4
63 1 2 4 4
64 1 2 3 4
65 1 2 3 4
66 1 3 3 5
67 1 2 5 4
68 1 2 4 4
69 1 3 3 4
70 1 2 5 4
71 1 3 5 4
72 2 3 3 4
73 2 2 3 4
74 1 2 3 1
75 1 3 3 4
76 1 2 3 4
77 1 2 3 4
78 1 2 4 4
79 1 2 3 1
80 1 2 3 4
81 1 2 5 4
82 1 3 3 4
83 1 3 5 4
84 1 3 3 5
85 1 2 3 4
86 1 2 4 4
87 1 3 3 4
88 1 3 5 4
89 1 2 3 4
90 1 2 3 4
91 1 3 3 4
92 1 2 3 4
93 2 1 3 1
94 1 3 3 4
95 1 2 5 4
96 1 3 3 5
1 4 3 4 11
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 4 4 4 12
5 5 4 4 13
6 4 4 5 13
7 4 5 5 14
8 5 5 3 13
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 5 4 5 14
12 4 4 3 11
13 4 4 4 12
14 5 4 3 12
15 5 4 4 13
16 3 5 5 13
17 4 4 3 11
18 4 4 4 12
19 4 4 4 12
20 5 5 5 15
21 4 5 4 13
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
24 4 4 4 12
2 4 4 8
3 4 4 8
4 4 4 8
5 5 4 9
6 4 4 8
7 4 5 9
8 5 5 10
9 4 4 8
10 4 4 8
11 5 4 9
12 4 4 8
13 4 4 8
14 5 4 9
15 5 4 9
16 3 5 8
17 4 4 8
18 4 4 8
19 4 4 8
20 5 5 10
21 4 5 9
22 4 4 8
23 4 4 8
24 4 4 8
Uji Validitas
Correlations
4 4 4 4 12
5 5 5 4 14
6 5 4 4 13
7 4 5 5 14
8 4 4 3 11
9 4 4 4 12
10 3 3 4 10
11 5 4 3 12
12 4 4 4 12
13 4 5 4 13
14 3 4 3 10
15 4 5 4 11
16 5 5 3 13
17 5 5 5 15
18 4 4 4 12
19 5 5 4 14
20 5 5 5 15
21 4 5 5 14
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
24 4 4 4 12
Uji Validitas
Correlations
X3_1 X3_ 2 X3_ 3 totalX1
2 4 4 8
3 4 4 8
4 5 4 9
5 5 4 9
6 3 4 7
7 4 5 9
8 4 3 7
9 4 4 8
10 4 4 8
11 4 3 7
12 4 4 8
13 4 4 8
14 5 3 8
15 5 4 9
16 4 3 7
17 4 5 9
18 4 4 8
19 4 4 8
20 5 5 10
21 4 5 9
22 4 4 8
23 4 4 8
Uji Validitas
Correlations
X2 _1 X2_2 totalX1
No R P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah
1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46
6 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 42
7 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 46
8 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4 39
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 5 4 4 3 3 4 4 4 3 5 39
11 5 4 3 5 4 5 4 5 5 5 45
12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
13 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
14 5 5 3 3 4 5 4 3 5 5 42
15 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 45
16 5 4 3 5 5 3 5 5 4 4 43
17 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 43
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
21 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 45
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 41
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 47
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 43
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40
35 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
36 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 40
37 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
41 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48
42 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 46
45 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 44
46 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 44
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 47
49 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 44
50 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 43
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 45
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
56 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
57 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 41
59 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 43
60 4 4 5 5 4 3 3 4 5 4 41
61 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 45
62 5 5 3 3 4 3 5 5 3 5 41
63 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
64 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 40
65 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 46
66 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 44
67 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 44
68 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 42
69 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 43
70 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 41
71 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 40
72 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
73 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
74 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
75 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
76 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 44
77 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
78 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
80 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
81 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
82 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 40
83 4 4 4 4 5 3 5 5 5 5 44
84 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 43
85 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 41
86 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 42
88 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 40
89 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
90 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
91 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
92 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 41
93 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 42
94 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38
95 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 40
96 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38
Correlations
y_1 y_2 y_3 y_4 y_5 y_6 y_7 y_8 y_9 y_10 totalY
y_1 Pearson Correlation 1 ,351** ,162 ,277** ,284** ,076 ,182 ,200 ,095 ,218* ,526**
Sig. (2-tailed) ,000 ,115 ,006 ,005 ,461 ,076 ,050 ,375 ,033 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_2 Pearson Correlation ,351** 1 ,293** ,204* ,348** ,233* ,088 ,027 ,108 ,097 ,486**
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,046 ,001 ,002 ,396 ,792 ,296 ,348 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_3 Pearson Correlation ,162 ,293** 1 ,395** ,300** ,092 ,050 ,144 ,167 ,068 ,488**
Sig. (2-tailed) ,115 ,004 ,000 ,003 ,372 ,628 ,161 ,104 ,509 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_4 Pearson Correlation ,277** ,204* ,395** 1 ,381** ,161 ,036 ,225* ,276** ,008 ,563**
Sig. (2-tailed) ,006 ,046 ,000 ,000 ,116 ,727 ,028 ,006 ,941 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_5 Pearson Correlation ,285** ,384** ,300** ,381** 1 ,105 ,266** ,277* ,186 ,258* ,647**
Sig. (2-tailed) ,005 ,001 ,003 ,000 ,307 ,009 ,026 ,070 ,011 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_6 Pearson Correlation ,076 ,233* ,092 ,161 ,105 1 ,247* ,045 ,054 ,267** ,430**
Sig. (2-tailed) ,461 ,022 ,372 ,116 ,307 ,015 ,663 ,600 ,009 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_7 Pearson Correlation ,182 ,088 ,050 ,036 ,266** ,247* 1 ,433** ,113 ,295** ,525**
Sig. (2-tailed) ,076 ,393 ,628 ,272 ,009 ,015 ,000 ,273 ,003 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_8 Pearson Correlation ,200 ,027 ,144 ,225* ,227* ,045 ,433** 1 ,208* ,293** ,539**
Sig. (2-tailed) ,050 ,792 ,161 ,028 ,026 ,663 ,000 ,042 ,004 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_9 Pearson Correlation ,095 ,108 ,167 ,276** ,186 ,054 ,113 ,208* 1 ,269** ,504**
Sig. (2-tailed) ,357 ,296 ,104 ,006 ,070 ,600 ,273 ,042 ,008 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
y_10 Pearson Correlation ,218* ,097 ,068 ,008 ,258* ,267** ,295** ,293** ,269** 1 ,503**
Sig. (2-tailed) ,033 ,348 ,509 ,941 ,011 ,009 ,003 ,004 ,008 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
totalY Pearson Correlation ,526** ,486** ,488** ,563** ,647** ,430** ,525** ,539** ,504** ,503** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
*. Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,840 20
Uji Normalitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4.276 1.901 2.250 .027
Pengembangan 1.322 .119 .533 11.123 .000 .832 1.201
sumberdaya
ekonomi
Peningkatan .207 .155 .063 1.340 .183 .860 1.163
kepedulian
masyarakat
Peningkatan .818 .120 .355 6.804 .000 .703 1.423
kepedulian
lingkungan
hidup
Kepemimpinan 1.079 .178 .311 6.063 .000 .728 1.373
dan
Kepeloporan
Pemuda
a. Dependent Variable: Pengendalian alih fungsi lahan pertanian
Uji Heterokrdastisitas
Variables Entered/Removed
Hidup
Model Summaryb
Mode
l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,909a ,826 ,818 1,18121
a. Predictors: (Constant), Pengembangan sumberdaya ekonomi, Peningkatan kepedulian
masyarakat, Peningkatan kepedulian lingkungan hidup, Kepemimpinan dan
Kepeloporan Pemuda
b. Dependent Variable: Pengendalian alih fungsi lahan pertanian
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 601.938 4 150.484 107.854 .000b
Residual 126.968 91 1.395
Total 728.906 95
a. Dependent Variable: Pengendalian alih fungsi lahan pertanian