Anda di halaman 1dari 99

PENGARUH KOMPETENSI APARATUR PENGELOLA DANA DESA DAN SISTEM

PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN

DANA DESA DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(STUDI EMPIRIS PADA APARATUR DESA SE-KECAMATAN LEIHITU

KABUPATEN MALUKU TENGAH)

SKRIPSI

OLEH

VERA DEMAYU PUTRI

No Iinduk Mahasiswa: 201930023


HALAMAN JUDUL

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2024

PAGE \* MERGEFORMAT 8
PAGE \* MERGEFORMAT 8
PAGE \* MERGEFORMAT 8
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barang siapa keluar untuk mencari sebuah ilmu, maka ia akan berada di jalan Allah
hingga ia kembali.” – HR Tirmidzi

“Pengetahuan yang baik adalah yang memberikan manfaat, bukan hanya diingat.” –
Imam Syafi’i

“Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu belajarlah tenang dan sabar.”
– Umar bin Khattab

“Menuntut ilmu adalah takwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang


ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad.”
– Abu Hamid Al Ghazali

Skripsi ini saya persembahkan kepada keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan
mendukung, para dosen yang selalu memberikan ilmu dan sahabat- sahabat yang selalu
memberikan semangat dan dorongan untuk tetap berjuang.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya saya
dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan Skripsi yang berjudul "Pengaruh Kompetensi
Aparatur Pengelolaan Dana Desa Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel
Moderasi" ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pattimura. Saya sangat menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
berbagai pihak sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, dengan hati yang tulus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. J. Sapteno, S.H.,M.Hum selaku Rektor Universitas Pattimura


Ambon serta staff dan civitas akademik dan segala kepemimpinan;
2. Dr. Erly Leiwakabessy, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis;
3. Dr. Jefry Gasperz, S.E.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pattimura Ambon dan mentor yang telah
memberikan arahan dan petunjuk pada penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini;
4. Dr. Christina Sososutiksno, S.E.,M.Si.,Ak.,CA selaku dosen wali yang telah
memberikan arahan dalam perkuliahan serta penyelesaian skripsi ini;
5. Cecilia Engko, S.E., M.Si., Ak. selaku Pembimbing 1 yang telah memberikan
arahan dan petunjuk pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
6. Paskanova Christi Gainau, S.E., M.Ak. selaku Pembimbing 2 yang telah
membimbing penulis dari awal penulisan hingga akhir sampai penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
7. Rita J. D. Atarwaman, S.E., M.Si., Ak. selaku penguji 1, Yuyun Yuniarti Layn,
S,E., M.Sc. selaku penguji 2 dan Alfrin Ernest Marthen Usmany, S.E., M.Si.
selaku penguji 3 yang dengan tulus memberikan masukan dan dan arahan
kepada penulis;
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi,
Universitas Pattimura Ambon yang telah memberikan bekal dan wawasan serta
ilmu selama penulis berada dibangku perkuliahan;
9. Karyawan dan Karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura
Ambon yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan;
10. Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih untuk doa, dukungan, motivasi, bimbingan,
nasehat dan segalanya kepada penulis, serta Kakak Rivano dan Adik Ari yang
selalu memberi dukungan selama ini telah banyak memberikan bantuan baik
moral maupun materi;

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Akhir kata penulis berharap kepada Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga dengan penyelesaian skripsi ini penulis
kedepannya lebih mudah dalam menggapai cita dan cinta serta skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan bagi ilmu pengetahuan.

Ambon, 2023
Penulis

Vera Demayu Putri

PAGE \* MERGEFORMAT 8
ABSTRAK

Vera Demayu Putri. 2019-30-023. Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana


Desa dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Aparatur
Desa Se-Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah) Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pattimura. Cecilia Engko, S.E., M.Si., Ak. pembimbing 1.
Paskanova Christi Gainau.,SE.,M.Ak pembimbing 2.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menguji pengaruh
kompetensi aparatur pengelola dana desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Untuk mengetahui, menganalisis dan menguji pengaruh sistem pengendalian internal
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Untuk mengetahui, menganalisis dan
menguji budaya organisasi memoderasi pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana
desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Untuk mengetahui, menganalisis dan
menguji budaya organisasi memoderasi pengaruh sistem pengendalian internal terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Desa Se-Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku
Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 65 aparatur desa. Pendekatan penelitian ini
menggunakan kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode analisis data
dengan menggunakan SPSS versi 26 yang dijalankan dengan media komputer. Pada
penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah angket atau kuisioner. Skala
pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
skala likert.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi aparatur berpengaruh
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, sistem pengendalian internal berpengaruh
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, budaya organisasi memoderasi pengaruh
kompetensi aparatur pengelola dana desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa,
budaya organisasi memoderasi pengaruh sistem pengendalian internal terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Kata kunci : kompetensi aparatur pengelola dana desa, sistem pengendalian internal,
budaya organisasi, akuntabilitas pengelolaan dana desa.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
ABSTRACT

Vera Demayu Putri. 2019-30-023. The Influence of Village Fund Management


Apparatus Competence and Internal Control System on Village Fund Management
Accountability with Organizational Culture as a Moderating Variable (Empirical Study
of Village Apparatus in Leihitu District, Central Maluku Regency) Department of
Accounting, Faculty of Economics, Pattimura University. Cecilia Engko, S.E., M.Sc.,
Ak. supervisor 1. Paskanova Christi Gainau., SE., M.Ak supervisor 2.
This research aims to determine, analyze and test the influence of the competence of
village fund management officials on the accountability of village fund management. To
find out, analyze and test the influence of the internal control system on the
accountability of village fund management. To find out, analyze and test organizational
culture moderating the influence of village fund management apparatus competence on
village fund management accountability. To find out, analyze and test organizational
culture moderating the influence of the internal control system on accountability in
village fund management.
This research was conducted at the Leihitu District Village Office, Central Maluku
Regency. The sample in this study was 65 village officials. This research approach uses
descriptive quantitative. This research uses a data analysis method using SPSS version
26 which is run using computer media. In this research, the research instrument used
was a questionnaire. The variable measurement scale used in this research is a Likert
scale.
The results of this research show that the competency variable of the apparatus
influences the accountability of village fund management, the internal control system
influences the accountability of village fund management, organizational culture
moderates the influence of the competency of village fund management officials on the
accountability of village fund management, organizational culture moderates the
influence of the internal control system on management accountability. village funds.
Keywords: competency of village fund management officials, internal control system,
organizational culture, accountability in village fund management.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................1
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................................4
KATA PENGANTAR.……………………………………………………………….5
ABSTRAK.............................................................................................................................7
ABSTRACT..........................................................................................................................8
DAFTAR ISI.........................................................................................................................9
DAFTAR TABEL...............................................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................13
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................14
1.1 Latar Belakang................................................................................................14
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................17
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................18
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................18
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................19
2.1 Landasan Teori................................................................................................19
2.1.1 Teori Stewardship..................................................................................19
2.1.2 Pengertian Akuntabilitas........................................................................19
2.1.2.1 Indikator Akuntabilitas............................................................20
2.1.3 Pengertian Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa.......................21
2.1.3.1 Indikator Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa...........22
2.1.4 Pengertian Sistem Pengendalian Internal..............................................22
2.1.4.1 Tujuan Pengendalian Internal..................................................23
2.1.4.2 Indikator Sistem Pengendalian Internal...................................23
2.1.5 Pengertian Budaya Organisasi...............................................................24
2.1.5.1 Indikator Budaya Organisasi...................................................24
2.2 Penelitian Terdahulu.......................................................................................25

PAGE \* MERGEFORMAT 8
2.3 Model Penelitian.............................................................................................27
2.4 Pengembangan Hipotesis................................................................................28
2.4.1 Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa..................................................28
2.4.2 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa.........................................................................29
2.4.3 Budaya Organisasi Dapat Memoderasi Kompetensi Aparatur Desa
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa....................................31
2.4.4 Budaya Organisasi Dapat Memoderasi Sistem Pengendalian Internal
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa....................................32
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................34
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................................34
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.......................................34
3.2.1 Populasi..................................................................................................34
3.2.2 Sampel...................................................................................................35
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel.................................................................36
3.3 Jenis Data dan Sumber Data...........................................................................36
3.4 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................36
3.5 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel..............................36
3.6 Metode Analisis Data......................................................................................38
3.6.1 Analisis Data Deskriptif........................................................................39
3.6.2 Uji Kualitas Data...................................................................................39
3.6.3 Uji Asumsi Klasik..................................................................................40
3.6.4 Uji Hipotesis..........................................................................................41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................43
4.1 Gambaran Umum Penelitian...........................................................................43
4.1.1 Deskripsi Data.......................................................................................43
4.1.2 Deskripsi Responden.............................................................................43
4.1.3 Deskripsi Data Penelitian......................................................................46
4.2 Analisis Data...................................................................................................47
4.2.1 Uji Kualitas Data...................................................................................47

PAGE \* MERGEFORMAT 8
4.2.1.1 Uji Validitas.............................................................................47
4.2.1.2 Uji Reliabilitas.........................................................................49
4.2.2 Uji Asumsi Klasik..................................................................................50
4.2.2.1 Uji Normalitas.........................................................................50
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas................................................................51
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas..............................................................52
4.2.3 Uji Hipotesis..........................................................................................52
4.2.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda............................................52
4.2.3.2 Uji MRA (Moderate Regression Analysis).............................53
4.2.3.3 Uji Parsial (t)...........................................................................54
4.2.3.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)...............................................55
4.3 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis.....................................................................56
4.3.1 Pengaruh Kompetensi Aparatur Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa..............................................................................................56
4.3.2 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa.........................................................................57
4.3.3 Budaya Organisasi Memoderasi Hubungan Kompetensi Aparatur
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa....................................58
4.3.4 Budaya Organisasi Memoderasi Hubungan Sistem Pengendalian
Internal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa.....................59
BAB V PENUTUP..............................................................................................................61
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................61
5.2 Keterbatasan Penelitian...................................................................................61
5.3 Saran................................................................................................................61
5.4 Implikasi..........................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA……………..………………………………………….……….63
LAMPIRAN........................................................................................................................67

PAGE \* MERGEFORMAT 8
PAGE \* MERGEFORMAT 8
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..............................................................43


Tabel 4. 2 Responden Berdasarkan Usia..............................................................................44
Tabel 4. 3 Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan..........................................44
Tabel 4. 4 Responden Berdasarkan Lama Bekerja...............................................................45
Tabel 4. 5 Hasil Statistik Deskriptif.....................................................................................46
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Kompetensi Aparatur...........................................................47
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Internal...............................................48
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa...................48
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi................................................................49
Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas.........................................................................................50
Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov........................................50
Tabel 4. 12 Hasil Uji Multikolinieritas................................................................................51
Tabel 4. 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Geljser.............................................52
Tabel 4. 14 Hasil Uji Regresi Linier Berganda....................................................................52
Tabel 4. 15 Hasil Uji Regresi Moderasi...............................................................................53
Tabel 4. 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)................................................................55

PAGE \* MERGEFORMAT 8
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I. KUESIONER..............................................................................................68
LAMPIRAN II. DAFTAR JAWABAN RESPONDEN......................................................75
LAMPIRAN III. HASIL PENELITIAN BERDASARKAN SPSS V 26............................86

PAGE \* MERGEFORMAT 8
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia mengadopsi pendelegasian wewenang dari pemerintah pusat ke
daerah, dan dari daerah ke desa. Saat ini, desa telah diberikan kewenangan dan
kesempatan untuk mengendalikan semua aspek pemerintahannya sendiri. Menurut
UU No. 6/2014 tentang Desa, desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa tentunya akan membutuhkan dana untuk mendukung program-program
yang akan diselenggarakan oleh desa itu sendiri dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahannya. Pemerintah pusat dapat membantu dengan membuat kebijakan
yang mengalokasikan Dana Desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) kepada setiap desa. Dana Desa, menurut Peraturan Pemerintah No. 22
Tahun 2015, adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat (Prasetyo, 2016).
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018, pengelolaan
keuangan desa meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan desa
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban. Pengelola Dana Desa harus mengelola keuangan desa secara
transparan, akuntabel, dan partisipatif. Persoalan mendasar dalam pengelolaan
Dana Desa adalah belum tertibnya administrasi keuangan dan laporan
pertanggungjawaban. Oleh karena itu, Dana Desa harus dikelola sesuai dengan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
prinsip-prinsip pengelolaan keuangan desa, salah satunya adalah akuntabilitas
(Janatun dan Bawono, 2019).
Prinsip akuntabilitas yang berorientasi pada hasil menyatakan bahwa setiap
tindakan pengelolaan keuangan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Soleh
dan Rochmansjah, 2015 dalam Wijaya, 2019). Akuntabilitas pengelolaan Dana
Desa diperlukan agar Dana Desa dapat digunakan secara efektif. Akuntabilitas
mencakup pengelolaan keuangan secara jujur dan tidak menipu orang lain. Setiap
anggota aparat bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan.
Akuntabilitas pengelolaan Dana Desa harus didukung oleh kompetensi aparatur
pengelola dana dan terkait dengan program pemerintah pusat untuk pengalihan
tanggung jawab ke desa, juga harus diimbangi dengan kompetensi perangkat desa
yang baik. Kompetensi aparat yang baik akan menghasilkan output yang baik pula
yang sejalan dengan prinsip akuntabilitas.
Syarat utama agar akuntabilitas desa dapat berjalan optimal adalah
kompetensi pengelola dana desa. Diperlukan persiapan dalam melaksanakan
pengelolaan dana desa sebagai dampak dari desentralisasi fiskal yang diserahkan
oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dan pemerintah daerah kepada
pemerintah desa, salah satu aspek yang harus dipersiapkan adalah sumber daya
manusia (Ferina, 2016). Menurut temuan Mada et al, (2017) dalam Indraswari et al,
(2021), kompetensi aparatur pengelola dana desa berpengaruh signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Akan tetapi berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Widyatama et al, (2017) yang menyatakan bahwa kompetensi
aparat pengelola dana desa tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa.
Faktor penting lainnya dalam pengelolaan keuangan desa adalah sistem
pengendalian internal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan internal
pemerintah desa dan berimplikasi pada akuntabilitas pemerintah desa. Sistem
pengendalian intern merupakan suatu rencana yang meliputi struktur organisasi
serta semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam
perusahaan untuk menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan, mengecek

PAGE \* MERGEFORMAT 8
ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan (Raharjo,
2013 dalam Hasanah dan Siregar, 2021). Di sisi lain, pemerintah desa akan
diberikan dana untuk dikelola untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 60/2014. Menurut PP
No. 60/2014, alokasi dana yang diberikan kepada setiap desa cukup besar, dan
dihitung berdasarkan jumlah penduduk desa, luas wilayah desa, angka kemiskinan
desa, dan tingkat kesulitan geografis.
Di sisi lain, pemerintah desa akan diberikan dana untuk dikelola untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 60/2014. Menurut PP No. 60/2014, alokasi dana yang
diberikan kepada setiap desa cukup besar, dan dihitung berdasarkan jumlah
penduduk desa, luas wilayah desa, angka kemiskinan desa, dan tingkat kesulitan
geografis. Kebiasaan-kebiasaan ini mengatur berbagai nilai, kepercayaan, dan
norma yang dianut oleh para anggota organisasi, sehingga menghasilkan budaya
yang produktif (Sopiah, 2008).
Fenomena yang terjadi adalah skandal dugaan korupsi mantan penjabat Raja
Negeri Hitu Mesing senilai 507 juta. Satuan Reserse Kriminal Polresta Pulau
Ambon menangkap E.S alias D mantan penjabat Kepala Pemerintah Negeri Hitu
Messing karen terbukti korupsi pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana
Desa (ADD) tahun 2017. Setelah diperiksa pada tanggal 13 Juni tersangka
kemudian ditahan karena telah merugikan keuangan negara. Bukti kuat terhadap
dugaan yaitu terdapat 95 saksi termasuk saksi ahli serta dokumen terkait yang telah
disita dan Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN).
(Tribun Ambon, 1 Juli 2021)
Penelitian ini mereplikasi penelitian Atiningsih dan Ningtyas (2019) dengan
judul penelitian yaitu Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa,
Partisipasi Masyarakat dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Atiningsih dan Ningtyas (2019) adalah peneliti menggunakan variabel budaya
organisasi sebagai variabel moderasi.
Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat membantu organisasi
menjadi lebih kuat dan mencapai tujuannya. (2012) (Hsi Chi et al.). Budaya dapat
menstimulasi perilaku produktif yang berkontribusi pada pencapaian tujuan
organisasi, menyiratkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang kuat
terhadap perilaku aparatur. Menurut Hashmi dan Naqvi (2012), pemberdayaan
aparatur sangat penting karena ketika aparatur merasa bahwa mereka berkontribusi
dalam mencapai tujuan organisasi dan mempengaruhi hasil pekerjaan mereka, maka
akan timbul rasa puas yang mengarah pada kompetensi aparatur dan sistem
pengendalian internal yang tinggi. Budaya organisasi menjadi hal yang perlu
dipikirkan karena merupakan salah satu rencana strategis yang perlu ditingkatkan.
Hubungan antara pengetahuan aparatur tentang pengelolaan dana desa dengan
pengawasan sebagai bentuk pengendalian intern pengelolaan dana desa terhadap
akuntabilitas dipengaruhi oleh budaya organisasi.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa dan Sistem
Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Dengan
Budaya Organisasi Sebagai Variabel Moderasi”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kompetensi aparatur pengelola dana desa berpengaruh terhadap
akuntabilitas dana desa ?
2. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap akuntabilitas dana
desa?
3. Apakah budaya organisasi memoderasi kompetensi aparatur pengelola dana desa
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa ?
4. Apakah budaya organisasi memoderasi sistem pengendalian internal terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa ?

PAGE \* MERGEFORMAT 8
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji secara empiris pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana
desa terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh sistem pengendalian internal terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa
3. Untuk menguji secara empiris apakah budaya organisasi memoderasi
kompetensi aparatur pengelola dana desa terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa
4. Untuk menguji secara empiris apakah budaya organisasi memoderasi sistem
pengendalian internal terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan,
baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut beberapa manfaat penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Digunakan sebagai bahan pertimbangan dan menjadi referensi peneliti
selanjutnya. Serta menambah pengetahuan seputar Akuntabilitas khususnya
dalam pengelolaan dana desa.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai kajian
akademik bagi pemerintah desa dan instansi terkait untuk memperhatikan
kompetensi aparatur pengelola dana desa dan sistem pengendalian internal
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa di Negeri Hitu Messing Maluku
Tengah.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Teori Stewardship
Menurut Teori stewardship, pemerintah bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan
yang menyangkut kepentingan publik (Donaldson dan Davis, 1991). Selain itu,
pemerintah bekerja untuk kepentingan organisasi dan bukan untuk kepentingan
pribadinya (Donaldson dan Davis, 1991). Teori ini juga didasarkan pada filosofi
sifat manusia yang menyatakan bahwa manusia dapat dipercaya, memiliki
tanggung jawab, dan memiliki integritas yang baik, sehingga pemerintah
dipercaya sebagai pihak yang bertindak untuk kepentingan publik (Kaihatu, 2006).
Implikasi dari teori tersebut adalah pemerintah desa hadir sebagai organisasi
sektor publik yang dapat dipercaya dan diandalkan untuk melayani masyarakat
sehingga tujuan organisasi untuk masyarakat dapat tercapai dengan optimal
(Budiana et al, 2019).

2.1.2 Pengertian Akuntabilitas


Hasniati (2016) mengatakan bahwa dalam kaitannya dengan akuntabilitas
pengelolaan dana desa, dapat disimpulkan sebagai wujud kewajiban kepala desa
agar bertanggung jawab dalam mengeloka keuangan desa agar tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan melalui tanggung jawab yang terarah. Dengan demikian,
pertanggungjawaban untuk pengelolaan dana desa sangat dibutuhkan untuk
mendorong pelaksanaan kegiatan desa agar berjalan dengan baik.
Menurut Halim dan Iqbal (2012), akuntabilitas adalah kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/badan hukum atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban. Sedangkan menurut Fajri (2015), akuntabilitas adalah
kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau menerangkan kinerja,

PAGE \* MERGEFORMAT 8
tindakan, dan keputusan seseorang atau organisasi kepada pihak yang memiliki
hak untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Menurut Dwiyanto (1997), akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pembuat
kebijakan kepada warga negara. Artinya, pemerintah atau eksekutif sebagai
pembuat kebijakan sekaligus pelaksana kebijakan harus
mempertanggungjawabkan kepada warga negara untuk mengetahui sejauh mana
pemerintah telah merealisasikan kebijakannya dalam upaya memenuhi harapan
masyarakat (Banga, 2017:131). Menurut Mardiasmo (2002), akuntabilitas
pengelolaan dana desa adalah kewajiban pemerintah desa untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dana desa. Pengelolaan
keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif serta
dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran (Peraturan Mentri Dalam Negeri No
20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa) (Yuliana, 2021).
Dengan demikian, kinerja aparatur pemerintah desa mulai dari perencanaan
hingga pengawasan kegiatan yang menggunakan anggaran harus
dipertanggungjawabkan dengan baik, serta pemerintah dan aparat desa harus
mempertanggungjawabkan dan melaporkan setiap pelaksanaan kegiatan secara
tertib kepada masyarakat dan kepada jajaran pemerintah di atasnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Akuntabilitas diharapkan dapat meningkatkan
kualitas dan kinerja instansi pemerintah agar pemerintah menjadi transparan dan
fokus pada kepentingan publik.

2.1.2.1 Indikator Akuntabilitas


Menurut Mardiasmo (2002) indikator akuntabilitas yaitu:
1. Kejujuran dan keterbukaan informasi
2. Kepatuhan dan pelaporan
3. Kesesuaian prosedur
4. Kecukupan informasi

PAGE \* MERGEFORMAT 8
5. Ketepatan penyampaian laporan

2.1.3 Pengertian Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa


Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
108 Tahun 2017 Tentang Kompetensi Pemerintahan, Kompetensi adalah
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai Aparatur Sipil
Negara, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya sehingga dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.
Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara bertanggung jawab dengan memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan (Rusydi, 2017).
Spencer mendefinisikan kompetensi sebagai "karakteristik yang mendasari
seseorang yang berhubungan dengan efektivitas kinerja individu dalam
pekerjaannya" atau "karakteristik dasar dari seorang individu yang memiliki
hubungan sebab akibat atau kausalitas dengan kriteria yang digunakan sebagai
acuan, kinerja yang efektif, unggul, atau superior dalam pekerjaan atau dalam
situasi tertentu" (Moeheriono, 2014 dalam Nisak, 2016).
Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara bertanggung jawab dengan memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan (Rusydi, 2017).
Spencer mendefinisikan kompetensi sebagai "karakteristik yang mendasari
seseorang yang berhubungan dengan efektivitas kinerja individu dalam
pekerjaannya" atau "karakteristik dasar dari seorang individu yang memiliki
hubungan sebab akibat atau kausalitas dengan kriteria yang digunakan sebagai
acuan, kinerja yang efektif, unggul, atau superior dalam pekerjaan atau dalam
situasi tertentu" (Moeheriono, 2014 dalam Nisak, 2016). Dengan kata lain,
kompetensi adalah apa yang dilakukan oleh orang yang berkinerja luar biasa dalam
situasi yang lebih banyak dengan hasil yang lebih baik daripada orang yang
berkinerja biasa (Sagala, 2009 dalam Reza et al, 2022). Kompetensi aparatur adalah
kemampuan aparatur dalam mengelola keuangan (memahami peraturan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
pengelolaan dana desa). Memiliki pelatihan, pendidikan, dan pengalaman yang
memadai untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan
(Abdul, 2010 dalam Kasmini et al, 2021).

2.1.3.1 Indikator Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa


Menurut (Abdul, 2010 dalam Kasmini dkk, 2021) indikator kompetensi yaitu:
1. Pengetahuan
2. Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan
3. Keahlian teknis
4. Kemampuan mencari solusi
5. Inisiatif dalam bekerja,
6. Keramahan serta kesopanan

2.1.4 Pengertian Sistem Pengendalian Internal


Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus pada proses yang dilakukan oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Sistem pengendalian internal menurut (Mulyadi, 2017
dalam Zulkifli et al, 2021) meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Sari dkk. (2017), sistem
pengendalian internal adalah suatu proses yang dapat dipengaruhi oleh sumber
daya manusia dan sistem teknologi yang membantu organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu. Sistem pengendalian internal adalah suatu rencana yang meliputi
struktur organisasi serta semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang
digunakan di dalam perusahaan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan,
mengecek ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan
(Raharjo, 2013 dalam Hasanah dan Siregar, 2021).
Sistem Pengendalian Intern, menurut Prayoga (2017), merupakan suatu
sistem yang telah ditetapkan dengan fungsi menjalankan berbagai program
seperti program pembentukan struktur organisasi dan berbagai metode yang
digunakan untuk memperlancar kelangsungan koordinasi kegiatan pemerintahan.

2.1.4.1 Tujuan Pengendalian Internal


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menjelaskan bahwa:
”Pengendalian internal bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai
bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,
dan ketaatan terhadap peraturan pełmndangundangan.

2.1.4.2 Indikator Sistem Pengendalian Internal


Terdapat indikator dari yang digunakan untuk mengukur Sistem Pengendalian
Internal Sari, dkk (2017):
1. Prosedur dan peraturan
2. Pengawasan oleh atasan
3. Ketapatan posting dan input data

PAGE \* MERGEFORMAT 8
2.1.5 Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Alindra (2015), budaya organisasi adalah filosofi dasar organisasi
yang berisi keyakinan, norma, dan nilai bersama yang menjadi karakteristik inti
tentang bagaimana segala sesuatu dilakukan dalam organisasi. Menurut Trang
(2013), budaya organisasi adalah nilai-nilai, asumsi, anggapan, sikap, dan norma-
norma perilaku yang telah dilembagakan dan kemudian diwujudkan dalam
penampilan, sikap, dan tindakan sehingga menjadi identitas suatu organisasi
tertentu. Menurut Pratiwi dan Setyowati (2017), budaya organisasi diciptakan dan
dikembangkan oleh individu-individu yang sebelumnya telah memiliki karakter
tersendiri dan akan terus diwariskan kepada anggota organisasi yang baru agar
norma dan nilai yang telah ada di dalam suatu organisasi tidak hilang dan menjadi
pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
Menurut Oemar (2013), budaya organisasi bertujuan untuk mengubah sikap
dan perilaku sumber daya manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan
produktivitas kerja dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa
depan. Budaya organisasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja individu
dalam bekerja. Secara internal, budaya organisasi dalam aparatur akan
memberikan sugesti dan saran terhadap segala perilaku yang dapat dilakukan dan
diselesaikan sehingga aparatur itu sendiri yang diuntungkan. Budaya organisasi
akan berdampak pada rasa percaya diri mereka dalam bekerja. Karakter tersebut
memunculkan harapan bahwa kinerja akan semakin meningkat.

2.1.5.1 Indikator Budaya Organisasi


Indikator budaya organisasi menurut Kurniawan (2011) antara lain:
1) Inovasi dan pengambilan keputusan (innovation and risk taking)
2) Perhatian pada rincian (attention to detail)
3) Orientasi pada hasil (outcome orientation)
4) Orientasi pada orang (people orientation)
5) Orientasi pada tim (team orientation)
6) Kemantapan (stability)

PAGE \* MERGEFORMAT 8
2.2 Penelitian Terdahulu
Adapun dibawah ini merupakan penelitian terdahulu yang mendukung teori sedang
diteliti yaitu :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
Pengaruh Transparansi, Transparansi, Kompetensi dan Sistem
Kompetensi Dan Sistem Pengendalian Internal berpengaruh
Pengendalian Internal signifikan terhadap Akuntabilitas
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
1. Rosyidi, dkk (2018) Pemerintah Desa Dalam
Pengelolaan Alokasi Dana
Desa.
Pengaruh Kompetensi Aparat Kompetensi Aparat Pengelola Dana
Pengelola Dana Desa, Desa, Komitmen Organisasi
2. Aulia, dkk (2018) Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, Pemanfaatan
Pemerintah Desa, Teknologi Informasi, Dan Partisipasi
Pemanfaatan Teknologi Masyarakat berpengaruh positif dan
Informasi, Dan Partisipasi signifikan terhadap Akuntabilitas
Masyarakat Terhadap pengelolaan dana desa
Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa Di Kabupaten 50
Kota
Pengaruh Kompetensi 1. Kompetensi aparat pengelola
Aparat Pengelola Dana Desa, dana desa berpengaruh positif
Komitmen Organisasi terhadap Akuntabilitas
3. Rismawati (2019) Pemerintahan Desa, pengelolaan dana desa.
Partisipasi Masyarakat, 2. Komitmen Organisasi
Pemanfaatan Tekonologi pemerintah desa berpengaruh
Informasi, Dan Sistem positif terhadap Akuntabilitas
Pengendalian Internal pengelolaan dana desa.
Terhadap Akuntabilitas 3. Partisipasi Masyarakat
Pengelolaan Dana Desa berpengaruh positif terhadap
Akuntabilitas pengelolaan
dana desa.
4. Pemanfaatan Teknologi

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Informasi berpengaruh positif
terhadap Akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
5. Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh positif terhadap
Akuntabilitas pengelolaan
dana desa.
Pengaruh Kompetensi 1. Kompetensi aparat pengelola
Aparatur Pengelola Dana dana desa berpengaruh positif
Desa, Partitispasi terhadap akuntabilitas
Masyarakat, dan Sistem pengelolaan dana desa.
Pengendalian Internal 2. Partisipasi masyarakat
Terhadap Akuntabilitas berpengaruh positif terhadap
4. Atiningsih dan Ningtyas Pengelolaan Dana Desa akuntabilitas pengelolaan
(2019) dana desa.
3. Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas pengelolaan
dana desa.
Pengaruh kompetensi 1. Kompetensi aparatur desa
aparatur desa, sistem berpengaruh positif terhadap
pengendalian internal, akuntabilitas pengelolaan
5. Pahlawan, dkk pemanfaatan teknologi dana desa.
(2020) informasi dan partisipasi 2. Sistem pengendalian internal
masyarakat terhadap tidak berpengaruh positif
akuntabilitas pengelolaan terhadap akuntabilitas
dana desa pengelolaan dana desa.
3. Pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif
terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
4. Partisipasi masyarakat
berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas pengelolaan
dana desa.

Pengaruh Kompetensi, 1. Kompetensi Aparatur

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Komitmen Organisasi, Pengelola Dana Desa
6. Transparansi dan Partisipasi berpengaruh positif terhadap
Aprilya, dkk (2020) Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Dana Desa 2. Komitmen Organisasi
berpengaruh positif terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa
3. Transparansi berpengaruh
positif terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa
4. Partisipasi Masyarakat
berpengaruh positif terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan
Dana
Sumber : Data Sekunder, 2023

2.3 Model Penelitian


H1
Kompetensi Aparatur (X1)

H3

Budaya Organisasi
(Z) Akuntabilitas (Y)

H4

H2
Sistem Pengendalian
Internal (X2)

Gambar 2.1
Model Penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu seperti yang telah
dipaparkan, maka penelitian ini akan menguji pengaruh kompetensi aparatur
pengelola dana desa dan sistem pengendalian internal terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa dengan budaya organisasi sebagai pemoderasi maka rumusan
hipotesis sebagai berikut :

2.4.1 Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa terhadap


Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
melaksanakan tugas-tugasnya secara bertanggung jawab dengan memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan (Rusydi, 2017).
Keuangan Desa, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2004, adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban Desa. Hal ini dapat diartikan bahwa dana desa adalah hak yang
diperoleh desa dari pemerintah pusat untuk pembangunan desa, dan perangkat
desa bertanggung jawab untuk mengelola dana tersebut dengan baik.
Dalam hal pengelolaan dana desa, seorang aparatur desa harus mampu
mengelola dan mempertanggungjawabkan dana desa. Akuntabilitas pengelolaan
dana desa dapat ditingkatkan jika aparatur desa memiliki kompetensi dalam
mengelola keuangan desa. Sebaliknya, jika aparatur desa tidak memiliki sumber
daya yang memadai untuk menjalankan tugas dan fungsinya, maka akuntabilitas
akan menurun. Akibatnya, kompetensi sumber daya manusia dapat
mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan dana desa (Umaira dan Adnan, 2019).
Teori Stewardship menjelaskan mengapa organisasi tidak termotivasi oleh
tujuan individu, tetapi lebih berfokus pada hasil utama organisasi (Donaldson
dan Davis, 1991). Teori ini menjelaskan adanya hubungan yang kuat antara
kepuasan dan keberhasilan organisasi, yang artinya terdapat hubungan yang kuat
antara masyarakat yang dapat mewakili kepuasan dengan pemerintah desa yang
dapat mewakili keberhasilan tujuan organisasi. Akibatnya, kompetensi
pemerintah desa memberikan dampak yang signifikan terhadap keberhasilan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
tujuan organisasi, karena jika pemerintah kurang memiliki kompetensi yang
mumpuni maka kurang baik dalam mengambil keputusan.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh
terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan. Zirman dkk. (2010) meneliti
tentang Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah, Penerapan
Akuntabilitas Keuangan, Motivasi Kerja, dan Ketaatan pada Peraturan
Perundang-undangan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Kompetensi Aparatur Pemerintah
Daerah berpengaruh positif terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Temuan yang sama ditemukan dalam penelitian Mada (2017) dan Widyatama
(2017). Menurut Puspa dan Prasetyo (2020), salah satu faktor penting yang
mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah adalah kemampuan
staf/sumber daya manusia. Temuan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
semakin tinggi kompetensi sumber daya manusia suatu organisasi, maka
semakin tinggi pula akuntabilitas pengelolaan keuangannya. Berdasarkan uraian di
atas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini :

H1: Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa berpengaruh terhadap


Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

2.4.2 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas Pengelolaan


Dana Desa
Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu sistem yang dibentuk untuk
menjalankan berbagai program seperti program pembentukan struktur organisasi
dan berbagai metode yang digunakan untuk mempermudah kelangsungan
koordinasi kegiatan pemerintahan (Prayoga, 2017).
Sistem pengendalian internal atau pengawasan memegang peranan penting
dalam mencapai Kompetensi Aparatur Desa dan Sistem Pengendalian Internal
pengelolaan keuangan yang akuntabel. Oleh karena itu, penerapan Sistem
Pengendalian Intern pada instansi pemerintah berupa proses perencanaan
pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban secara terkendali, efektif,
dan efisien. Penerapan sistem pengendalian intern bertujuan agar pengelolaan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
keuangan menjadi lebih akuntabel dan transparan baik di tingkat pusat maupun
daerah. Dengan demikian pengelolaan keuangan dapat dipertanggungjawabkan
ke masyarakat luas.
Salah satu metode untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan
menggunakan sistem pengendalian internal. Pemerintah pusat dan pemerintah
daerah diwajibkan untuk membuat dan menerapkan Sistem Pengendalian Intern
dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan
pendistribusian informasi keuangan kepada para pegawai publik. Lebih lanjut,
dengan memanfaatkan Sistem Pengendalian Intern dengan baik, pemerintah desa
akan meningkatkan akuntabilitasnya dalam mengelola dana desa dengan
membuat proses penyusunan dan pelaporan keuangan pemerintah desa menjadi
lebih cepat, akurat, dan tepat, sehingga dapat mengurangi terjadinya kesalahan.
Penerapan Sistem Pengendalian Intern dapat berdampak pada pengambilan
keputusan internal pemerintah desa dan dapat berimplikasi pada akuntabilitas
pemerintah desa. Semakin baik Sistem Pengendalian Internal maka semakin baik
Akutabilitas pengelolaan Dana Desa.
Teori Stewardship secara kuat menggambarkan organisasi yang termotivasi
oleh hasil utama dari kepentingan organisasi. Sistem pengendalian intern
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi seluruh organisasi dan menciptakan
lingkungan bagi setiap organisasi untuk melaksanakan kegiatan dan tanggung
jawab atas pengendalian yang menjadi bagiannya. Dengan kata lain, Lingkungan
Pengendalian merupakan pilar fundamental yang menjadi dasar dibangunnya
sistem pengendalian intern pemerintah. Jika Lingkungan Pengendalian dalam
kondisi baik, maka dapat memberikan pengaruh yang relatif positif terhadap
suatu organisasi, namun jika Lingkungan Pengendalian dalam kondisi buruk,
maka mengindikasikan bahwa organisasi tersebut tidak sehat (Sambuga et al.,
2020). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Atiningsih & Ningtyas, (2019)
menyatakan bahwa Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Didukung penelitian Yesinia et al.,
(2018) menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Internal Desa berpengaruh
positif terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Alokasi

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Dana Desa. Sejalan dengan Sistem Pengendalian Internal aparatur dari
pemerintah desa yang memberikan pengaruh positif terhadap akuntabilitas
dalam pengelolaan dana desa (Rosyidi, 2018). Berdasarkan uraian di atas, maka
hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini :
H2: Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Akuntabilitas
PengelolaanDanaDesa

2.4.3 Budaya Organisasi Dapat Memoderasi Kompetensi Aparatur Desa


terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Budaya organisasi memainkan peran penting dalam keberhasilan
organisasi, misalnya, dalam membangun kinerja ekonomi dan organisasi
jangka panjang sebagai sarana bagi anggota organisasi untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan mereka. Cara orang berperilaku dalam suatu
organisasi dipengaruhi oleh budaya organisasi. Akibatnya, akan dapat
mendorong individu untuk mempertahankan kompetensi yang konsisten
dalam bekerja agar dapat meningkatkan kinerjanya. Pegawai yang memiliki
sikap yang dimiliki oleh perangkat desa dalam melaksanakan urusan
pemerintahan desa, yang diperoleh baik melalui pendidikan, pelatihan,
maupun pengalaman, akan memiliki kompetensi yang konsisten sehingga
dapat meningkatkan kinerjanya dan tentu saja juga akan meningkatkan
kinerja organisasi dalam hal ini pemerintah daerah/desa.
Menurut Maulana (2020), kompetensi dasar manusia seperti
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat meningkatkan kinerja dan daya
saing organisasi. Kompetensi mengacu pada kemampuan individu untuk
melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya dalam
organisasi yang bersangkutan melalui kepemilikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang produktif. Hal ini sesuai dengan teori
stewardship, yang merupakan komponen dari teori kepentingan organisasi
yang diusulkan oleh (Donaldson dan Davis, 1991). Menurut teori
stewardship, terdapat hubungan yang kuat antara kesuksesan organisasi dan
kepuasan pemilik. Steward akan melindungi dan memaksimalkan kekayaan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
organisasi melalui kinerja organisasi, memaksimalkan fungsi utilitas. Sasaran
adalah tujuan atau tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh organisasi.
Akuntabilitas kinerja organisasi dapat dicapai dengan adanya tujuan
organisasi dan kompetensi aparatur dalam mencapainya. Jika seorang
aparatur kompeten untuk mencapai tujuan, maka hal ini akan mempengaruhi
tindakannya dan konsekuensi kinerjanya terhadap tujuan organisasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan Herlin (2010) yang
meneliti tentang pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi terhadap
akuntabilitas membuktikan pengaruh budaya organisasi mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap akuntabilitas. Berdasarkan uraian di atas,
maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini :
H3: Budaya Organisasi Memoderasi Kompetensi Aparatur Pengelola Dana
Desa terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

2.4.4 Budaya Organisasi Dapat Memoderasi Sistem Pengendalian Internal


terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Budaya organisasi adalah cara berpikir yang memungkinkan
sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam ruang (lokasi) dan waktu
tertentu. Budaya organisasi mempengaruhi perilaku dan cara kerja untuk
mencapai kinerja organisasi. Pada tingkat organisasi, budaya adalah
seperangkat asumsi, kepercayaan, nilai, dan persepsi yang dimiliki bersama
oleh anggota suatu kelompok organisasi yang mempengaruhi dan
membentuk sikap dan perilaku kelompok tersebut. Sikap individu terhadap
bentuk-bentuk perilaku yang dianggap lebih efektif dalam situasi tertentu
akan dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya. Membuat target anggaran yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dalam hal ini.
Budaya organisasi yang berorientasi pada manusia akan membuat
semua anggota organisasi merasa benar-benar dilibatkan dan bertanggung
jawab atas keberhasilan organisasi. Budaya organisasi yang demikian secara
tidak langsung akan mencegah terjadinya senjangan anggaran. Budaya
organisasi yang berorientasi pada tugas akan mendorong individu untuk

PAGE \* MERGEFORMAT 8
menetapkan tujuan demi keberhasilan organisasi. Hal ini sesuai dengan teori
stewardship, yang menggambarkan individu yang termotivasi oleh
kepentingan organisasi. Sumber daya manusia akan menggunakan
kemampuannya untuk menerima tanggung jawab atas keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan tugas organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dengan bantuan sistem pengendalian intern yang
memadai. Sistem pengendalian internal akan meningkatkan kejelasan
anggaran dan pengawasan, sehingga memungkinkan aparatur dalam
pelaksanaan organisasi pengelolaan dana desa lebih efektif dalam
pelaksanaannya. Pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap
budaya organisasi, sesuai dengan temuan Ramandei (2009) dan
Kusumaningrum (2010) dalam Dewi et al, (2017).. Berdasarkan uraian di
atas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini :
H4: Budaya Organisasi Memoderasi Sistem Pengendalian Internal terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

PAGE \* MERGEFORMAT 8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, 1
bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian
dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung. Tempat penelitian yang di
ambil untuk melakukan penelitian ini yaitu pada Kantor Kelurahan Desa Se-
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


3.2.1 Populasi
Menurut Sugiono (2017 : 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh aparatur desa yang ada
di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah dengan jumlah 102 responden,
antara lain desa :
1. Desa Morela
2. Desa Mamala
3. Desa Hitu Messing
4. Desa Hitu Lama
5. Desa Wakal
6. Desa Hila
7. Desa Kaitetu
8. Desa Seith
9. Desa Negeri Lima
10. Desa Ureng
11. Desa Asilulu

PAGE \* MERGEFORMAT 8
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono, (2011:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut, sehingga sampel merupakan bagian dari
populasi yang ada untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu
yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Aparat yang bekerja sebagai pemerintah desa di Kecamatan Leihitu
2. Aparat yang menjabat sebagai Kepala Desa, Bendahara Desa, Sekretaris Desa,
BPD / Badan Pengawas Desa dan Kaur / Kepala Urusan.

Tabel 3.1
Sampel Data
Nama Desa Kepala Sekretari Bendahaa BPD Kaur
Desa s Desa Desa

Morela 1 1 1 3 3

Mamala 1 1 1 3 3

Hitu Messing 1 1 1 3 3

Hitu Lama 1 1 1 3 3

Wakal 1 1 1 3 3

Hila 1 1 1 3 3

Kaitetu 1 1 1 3 3

Seith 1 1 1 3 3

Negeri Lima 1 1 1 3 3

Ureng 1 1 1 3 3

Asilulu 1 1 1 3 3

Jumlah 11 11 11 33 33

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Total = 99 Responden

Keterangan :
1. Pada setiap desa Kaur dibagi menjadi tiga bagian yakni : (Kaur
Pembangunan, Kaur Pemberdayaan dan Kaur Perencanaan).

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah desa pada 11 desa di Kecamatan
Lehitu Kabupaten Maluku tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling. Sehinggah sampel dalam penelitian ini berjumlah 99
responden yang terdiri dari raja/kepala pemerintah negri/kepala desa, sekretaris
desa, bendahara desa, badan pengawas desa/ bpd dan kaur.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian dengan mengambil data langsung pada subjek sebagai informasi
yang berasal dari jawaban responden atas kuesioner yang dibagikan kepada aparatur
desa di Kecamatan Leihitu.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan personally administered
questionnaires (kuesiner secara personal) yang artinya peneliti dapat berhubungan
langsung atau juga biasanya via google form dengan responden dan memberikan
penjelasan seperlunya tentang kuesioner dan dapat langsung dikumpulkan setelah
selesai dijawab oleh responden.

3.5 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel


Operasionalisasi variabel ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

PAGE \* MERGEFORMAT 8
No. Variabel Defenisi Indikator Pengukuran
1. Akuntabilitas (Y) Akuntabilitas pengelolaan dana 1. Kejujuran dan Variabel ini
desa adalah kewajiban pemerintah keterbukaan diukur dengan
desa untuk memberikan informasi skala likert .
pertanggungjawaban, menyajikan, 2. Kepatuhan
melaporkan, dan mengungkapkan dan pelaporan
segala aktivitas dan kegiatan yang 3. Kesesuaian
berkaitan dengan pengelolaan dana prosedur
desa (Mardiasmo, 2002). 4. Kecukupan
informasi
5. Ketepatan
penyampaian
laporan

2. Kompetensi Kompetensi aparatur adalah 1. Pengetahuan Variabel ini


Aparatur kemampuan aparatur dalam 2. Kemampuan diukur dengan
Pengelola Dana mengelola keuangan (memahami untuk skala likert.
Desa (X1) peraturan pengelolaan dana desa). meningkatkan
Memiliki pelatihan, pendidikan, pengetahuan
dan pengalaman yang memadai 3. Keahlian
untuk melaksanakan kewajiban teknis
dan tanggung jawab yang 4. Kemampuan
diberikan (Abdul, 2010). mencari solusi
5. Inisiatif
dalam bekerja
6. Keramahan
dan
kesopanan

3. Sistem Sistem pengendalian internal 1.Prosedur Variabel ini

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Pengendalian adalah suatu proses yang dapat peraturan diukur dengan
Internal (X2) dipengaruhi oleh sumber daya 2.Pengawasan skala likert 1-5
manusia dan sistem teknologi oleh atasan
untuk membantu organisasi dalam 3.Ketepatan
mencapai tujuan tertentu (Sari et posting dan
al, 2017). input data

4. Budaya Budaya organisasi adalah nilai- 1) Inovasi dan Variabel ini


Organisasi (Z) nilai dan keyakinan (belief) yang pengambilan diukur dengan
dimiliki oleh anggota organisasi keputusan skala likert 1-5
yang digambarkan dalam bentuk 2) Perhatian
norma perilaku individu atau pada rincian
kelompok organisasi (Kurniawan, 3) Orientasi
2011). pada hasil
4) Orientasi
pada orang
5) Orientasi
pada tim
6) Agresivitas
7)
Kemantapan

(Berbagai Sumber)

3.6 Metode Analisis Data


3.6.1 Analisis Data Deskriptif

Digunakan untuk memberikan gambaran tingkat tinggi mengenai variabel yang


diteliti. Menurut Sugiyono (2013), statistik deskriptif adalah statistik yang

PAGE \* MERGEFORMAT 8
digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi. Nilai rata-rata (mean), nilai minimum,
nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data penelitian merupakan uji
statistik deskriptif. Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran
umum mengenai demografi responden penelitian serta deskripsi dari setiap
pernyataan kuesioner.

3.6.2 Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Instrument penelitian dapat
dikatakan valid, apabila alat tersebut cocok untuk mengukur apa yang hendak
diukur.

b. Uji Reliabililtas

Menurut Arikunto (2010) reliabilitas adalah suatu instrumen cukup bisa dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kareana instrumen tersebut sudah
baik.

koefisien reliabilitas mempunyai kategori seperti berikut :

a. 0,80 < 1,00 maka reliabilitas sangat tinggi

b. 0,60 < 0,80 maka reliabilitas tinggi

c. 0,40 < 0,60 maka reliabilitas sedang

d. 0,20 < 0,40 maka reliabilitas rendah

e. -1,00 < 0,20 maka reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel)

PAGE \* MERGEFORMAT 8
3.6.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis
(Sugiyono, 2015). Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka
persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang
normal. Data dinyatakan normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (Prayitno,
2010).

b. Uji Multikolinearitas

Dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas dalam model
regresi. Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna antara
beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi (Ajija, 2011). Uji
multikolinearitas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan dua cara yaitu dengan
melihat VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance. Jika VIF < 10 dan
nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali, 2011
dalam Pongsammin, 2018).

c. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya

PAGE \* MERGEFORMAT 8
heteroskedastisitas, penelitian ini menggunakan uji Gletser. Jika probabilitas
signifikansi masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi
(Ghozali, 2011).

3.6.4 Uji Hipotesis


a. Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Analisis regresi berganda dilakukan untuk menguji hubungan antara
dua atau lebih variable independen terhadap satu variable dependen.

b. Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis / MRA)

Moderated Regression Analysis (MRA) menggunakan pendekatan analitik yang


mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol
pengaruh variabel moderator (Ghozali, 2013).Variabel moderasi adalah variabel
independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Variabel moderasi dalam penelitian ini
adalah budaya organisasi. Langkah uji interaksi dalam penelitian ini dapat
digambarkan dengan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = α + β X1 + β X2 + β X1.Z + β X2.Z + €

Keterangan :

Y = Akuntabilitas

X1 = Kompetensi Aparatur

PAGE \* MERGEFORMAT 8
X2 = Sistem Pengendalian Internal

Z = Budaya Organisasi

α = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2…..Xn = 0)

β = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

c. Uji Parsial (Uji t)

Dilakukan dengan tujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variansi variabel dependen
(Ghozali, 2013 dalam Pongsammin, 2018). Kriteria yang digunakan untuk
mengambil keputusan dalam uji t, sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikan < 0,05 dan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak
dan H1, H2, H3, H4 diterima
2. Jika nilai signifikan > 0,05 dan t hitung < t tabel maka H 0 diterima
dan H1, H2, H3, H4 ditolak

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) menurut Sugiyono (2015) dapat dipakai untuk memprediksi
seberapa besar pengaruh konstribusi variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y) dengan syarat hasil uji F dalam analisis regresi bernilai
signifikan. Besarnya nilai koefisien determinasi (R²) hanya antara 0-1 (0 < R² < 1)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

PAGE \* MERGEFORMAT 8
4.1 Gambaran Umum Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang
dilakukan selama 30 hari yaitu tanggal 25 Juli 2023 sampai tanggal 25
Agustus 2023. Kuesioner dibagikan ke Kantor Kelurahan Desa se-Kecamatan
Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Kuesioner yang diisi dan dapat di olah
sebanyak 65 kuesioner.

4.1.2 Deskripsi Responden


Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin,
usia, latar belakang pendidikan,dan lama bekerja.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1
Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 58 89,2 89,2 89,2
Perempuan 7 10,8 10,8 100,0
Total 65 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan tabel deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin


di atas, responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden
perempuan, yaitu sebanyak 58 orang (89,2%), sedangkan responden
perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan responden laki-laki, yaitu
sebanyak 7 orang (10,8%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden yaitu 89,2% adalah laki-laki.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Tabel 4.2
Tabel Responden Berdasarkan Usia
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20-29 tahun 6 9,2 9,2 9,2
30-39 tahun 16 24,6 24,6 33,8
40-49 tahun 28 43,1 43,1 76,9
> 49 tahun 15 23,1 23,1 100,0
Total 65 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan tabel deskripsi responden berdasarkan usia, responden


yang berusia 20-29 tahun berjumlah 6 orang atau 9,2%, responden yang
berusia 30-39 tahun berjumlah 16 orang atau 24,6%, dan responden yang
berusia 40-49 tahun berjumlah 28 orang atau 43,1% kemudian responden
yang berusia > 49 tahun berjumlah 15 orang atau 23,1%. Dengan
demikian, mayoritas responden berusia antara 40-49 tahun.

c. Deskripsi responden berdasarkan latar belakang pendidikan

Tabel 4.3
Tabel Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Latar Belakang Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 32 49,2 49,2 49,2
D3 5 7,7 7,7 56,9
S1 28 43,1 43,1 100,0
Total 65 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Berdasarkan tabel deskripsi responden berdasarkan latar belakang
pendidikan, sebanyak 32 orang atau 49,2% adalah SMA, 5 orang atau
7,7%% merupakan D3 sedangkan 28 atau 43,1 orang merupakan S1.
Dengan demikian, mayoritas responden dengan latar belakang pendidikan
terakhir adalah SMA.

d. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja

Tabel 4.4
Tabel Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2-5 tahun 36 55,4 55,4 55,4
6-10 tahun 24 36,9 36,9 92,3
> 10 tahun 5 7,7 7,7 100,0
Total 65 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan tabel deskripsi responden berdasarkan lama bekerja,


responden yang telah bekerja antara dua sampai lima tahun sebanyak 36
orang atau sebesar 55,4%, responden yang telah bekerja antara enam
sampai sepuluh tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 36,9%, dan
responden yang telah bekerja lebih dari sepuluh tahun sebanyak 5 orang
atau sebesar 7,7%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden lama bekerja selama dua hingga lima tahun.

4.1.3 Deskripsi Data Penelitian


Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif yang telah dilakukan
dalam penelitian ini mengenai variabel kompetensi aparatur, sistem

PAGE \* MERGEFORMAT 8
pengendalian internal, akuntabilitas pengelolaan dana desa, dan budaya
organisasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
65 19 30 26,48 3,226
Kom
pete
nsi
Apar
atur
Sistem Pengendalian 65 19 25 23,23 2,014
Internal
Akuntabilitas 65 17 25 23,34 1,994
Pengelolaan Dana
Desa
Budaya Organisasi 65 46 60 56,26 4,435
Valid N (listwise) 65

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan hasil statistik deskriptif diatas dapat dilihat bahwa :


a. Deskirpsi Variabel Kompetensi Aparatur
Variabel kompetensi aparatur dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan 6 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N 65,
nilai minimum 19, nilai maksimum 30, dengan mean 26,48 dan standar
deviation sebesar 3,226.
b. Deskripsi Variabel Sistem Pengendalian Internal
Variabel sistem pengendalian internal dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan 5 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N 65,

PAGE \* MERGEFORMAT 8
nilai minimum 19, nilai maksimum 25, dengan mean 23,23 dan standar
deviation sebesar 2,014.
c. Deskripsi Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Variabel akuntabilitas pengelolaan dana desa dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan 5 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu
N 65, nilai minimum 17, nilai maksimum 25, dengan mean 23,34 dan
standar deviation sebesar 1,994.
d. Deskripsi Variabel Budaya Organisasi
Variabel budaya organisasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
12 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N 65, nilai minimum
46, nilai maksimum 60, dengan mean 56,26 dan standar deviation sebesar
4,435.

4.2 Analisis Data


4.2.1 Uji Kualitas Data
4.2.1.1 Uji Validitas
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Kompetensi Aparatur
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
X1.1 0,881** 0,244 Valid
X1.2 0,838** 0,244 Valid
X1.3 0,764** 0,244 Valid
X1.4 0,842** 0,244 Valid
X1.5 0,678** 0,244 Valid
X1.6 0,622** 0,244 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai r hitung secara


keseluruhan lebih besar dari 0,244, yang mengimplikasikan bahwa

PAGE \* MERGEFORMAT 8
semua pernyataan untuk variabel kompetensi aparatur (X1) adalah
valid.

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Internal
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
X2.1 0,822** 0,244 Valid
X2.2 0,870** 0,244 Valid
X2.3 0,741** 0,244 Valid
X2.4 0,833** 0,244 Valid
X2.5 0,918** 0,244 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai r hitung secara


keseluruhan lebih besar dari 0,244, yang mengimplikasikan bahwa
semua pernyataan untuk variabel pengalaman sistem pengendalian
internal (X2) adalah valid.

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa
Pernyataan r hitung r table Keterangan
Y.1 0,729** 0,244 Valid
Y.2 0,866** 0,244 Valid
Y.3 0,759** 0,244 Valid
Y.4 0,900** 0,244 Valid
Y.5 0,773** 0,244 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai r hitung secara


keseluruhan lebih besar dari 0,244, yang mengimplikasikan bahwa

PAGE \* MERGEFORMAT 8
semua pernyataan untuk variabel akuntabilitas pengelolaan dana
desa (Y) adalah valid.

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Z.1 0,793** 0,244 Valid
Z.2 0,848** 0,244 Valid
Z.3 0,773** 0,244 Valid
Z.4 0,816** 0,244 Valid
Z.5 0,796** 0,244 Valid
Z.6 0,632** 0,244 Valid
Z.7 0,662** 0,244 Valid
Z.8 0,731** 0,244 Valid
Z.9 0,550** 0,244 Valid
Z.10 0,641** 0,244 Valid
Z.11 0,814** 0,244 Valid
Z.12 0,853** 0,244 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai r hitung secara


keseluruhan lebih besar dari 0,244, yang mengimplikasikan bahwa
semua pernyataan untuk variabel budaya organisasi (Z) adalah valid.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabiltas dapat diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach
(Arikunto, 2006). Menurut Imam Ghozali (2013), kuesioner
dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha > 0,70. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Kompetensi Aparatur 0,900 Reliabel
Sistem Pengendalian Internal 0,890 Reliabel
Akuntabilitas Pengelolaan Dana
0,861 Reliabel
Desa
Budaya Organisasi 0,925 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan hasil pengolahan diatas dapat dilihat bahwa nilai


cronbach’s alpha > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian dinyatakan reliabel.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik


4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui normalitas data. Tabel berikut ini menunjukkan hasil uji
normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov :
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 65
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.53927233
Most Extreme DifferencesAbsolute .090
Positive .085
Negative -.071

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Test Statistic .090
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022

Berdasarkan hasil pengolahan, terlihat jelas bahwa nilai


Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 lebih tinggi dari tingkat
signifikansi 5% (0,05), yang mengimplikasikan bahwa data yang
digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
(Constant)
Kompetensi ,632 1,581
Apaaratur
Sistem Pengendalian Internal ,315 3,172
Budaya Organisasi ,338 2,957
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan hasil pengujian di atas, terlihat jelas bahwa


setiap variabel memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF

PAGE \* MERGEFORMAT 8
(variance inflation factor) lebih kecil dari 10 yang mengimplikasikan
bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam model penelitian ini.

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Geljser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -2.455 2.701 -.909 .369
Kompetensi Aparatur .110 .081 .213 1.354 .184
Sistem Pengendalian ,064 ,073 ,168 ,870 ,388
Internal
Budaya Organisasi -.007 .023 -.046 -.286 .777
a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, terlihat jelas


bahwa nilai signifikan semua variabel lebih besar dari 0,05 yang
mengimplikasikan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
pada penelitian ini.

4.2.3 Uji Hipotesis


4.2.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

PAGE \* MERGEFORMAT 8
B Std. Error Beta
(Constant) 5,644 1,824 3,094 ,003

Kompetensi Aparatur ,240 ,060 ,389 4,002 ,000


Sistem Pengendalian ,488 ,096 ,493 5,070 ,000
Internal
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Dari table diatas diperoleh persamaan sebagai berikut :


Y = 5,644 + 0,240X1 + 0,488X2

a. Nilai konstanta (ɑ) sebesar 5,644 pada hasil regresi penelitian ini
menunjukkan bahwa jika variabel kompetensi aparatur dan sistem
pengendalian internal bernilai 0 atau dihilangkan, maka akuntabilitas
pengelolaan dana desa bernilai 5,644.
b. Variabel kompetensi aparatur memiliki koefisien sebesar 0,240. Hasil ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen variabel kompetensi
aparatur dengan asumsi variabel lain tetap, maka akuntabilitas
pengelolaan dana desa akan meningkatkan sebesar 0,244.
c. Variabel sistem pengendalian internal memiliki nilai koefisien sebesar
0,488. Hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan variabel sistem
pengendalian internal sebesar satu persen, dengan asumsi semua variabel
lain tetap, maka akuntabilitas pengelolaan dana desa akan meningkatkan
sebesar 0,488.

4.2.3.2 Uji MRA (Moderate Regression Analysis)

Tabel 4.15
Hasil Uji Regresi Moderasi
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

PAGE \* MERGEFORMAT 8
B Std. Error Beta
(Constant) 11,888 2,817 4,220 ,000

Kompetensi Aparatur 2,710 ,908 4,384 2,985 ,004


Sistem Pengendalian 3,057 ,966 3,087 3,165 ,002
Internal
X1Z ,043 ,016 5,725 2,769 ,007
X2Z ,057 ,017 5,773 3,344 ,001
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Y = 11.888 + 2.710 X1 + 3.057 X2 + e .................................................... (1)


Y = 11.888 + 2.710 X1 + 3.057 X2 + 0,043 X1Z + 0,057 X2Z + e ......... (2)

Berdasarkan hasil uji MRA, budaya organisasi (Z) mampu


memperkuat hubungan antara kompetensi aparatur (X1) dengan
akuntabilitas pengelolaan dana desa (Y) dengan nilai signifikan 0,007 <
0,050 dan budaya organisasi (Z) mampu memperkuat hubungan antara
sistem pengendalian internal (X2) dengan akuntabilitas pengelolaan dana
desa (Y) dengan nilai signifikan 0,001 < 0,050.

4.2.3.3 Uji Parsial (t)


Hasil uji t dalam penelitian ini yang dilihat pada tabel 4.14 dan table
4.15.
1. Pengujian Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Hasil analisis data pada tabel 4.14 menunjukan nilai t hitung untuk
variabel etika profesi sebesar 4,002 dengan tingkat signifikansi
0,000 < 0,050. Hal ini berarti bahwa kompetensi aparatur
berpengaruh positif signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
2. Pengujian Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Hasil analisis data pada tabel 4.14 menunjukan nilai t hitung untuk
variabel pengalaman auditor sebesar 5,070 dengan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,050. Hal ini berarti bahwa sistem
pengendalian internal berpengaruh positif signifikan
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
3. Pengujian Pengaruh Budaya Organisasi dalam memoderasi
Kompetensi Aparatur terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa.
Hasil analisis data pada tabel 4.15 menunjukan nilai t hitung
adalah sebesar 2,769 dengan tingkat signifikansi 0,007 <
0,050. Hal ini berarti bahwa budaya organisasi mampu
memperkuat hubungan antara kompetensi aparatur dengan
akuntabilitas pengelolaan dana desa.
4. Pengujian Pengaruh Budaya Organisasi dalam memoderasi
Sistem Pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa.
Hasil analisis data pada tabel 4.15 menunjukan nilai t hitung
adalah sebesar 3,344 dengan tingkat signifikansi 0,001 <
0,050. Hal ini berarti bahwa budaya organisasi mampu
memperkuat hubungan antara sistem pengendalian internal
dengan akuntabilitas pengelolaan dana desa.

4.2.3.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 ,862 ,744 ,727 1,043

PAGE \* MERGEFORMAT 8
a. Predictors: (Constant), X2Z, Kompetensi Aparatur, Sistem
Pengendalian Internal, X1Z

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2023

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai


koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,727. Hal ini
berarti bahwa 72,7% dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi
aparatur dan sistem pengendalian internal, interaksi antara variabel
kompetensi aparatur dengan budaya organisasi, dan interaksi antara
sistem pengendalian internal dengan budaya organisasi. Sedangkan
27,3% sisanya, dapat dijelaskan variabel lain yang belum diteliti
dalam penelitian ini, seperti beban kerja dan lainnya.

4.3 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis


4.3.1 Pengaruh Kompetensi Aparatur Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa
Pengujian statistik pada hipotesis pertama (H1) membuktikan bahwa
kompetensi aparatur berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berkompeten
aparatur desa maka semakin tinggi akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Hasil pengujian ini sesuai dengan Stewardship Theory. Dalam
stewardship theory, eksekutif sebagai pengelola memiliki peran dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Dalam lingkup pengelola dana desa,
pemerintah desa berperan sebagai eksekutif, pelaksana, pengelola, atau
penanggungjawab.
Berdasarkan fenomena yang telah tertera dipendahuluan, dimana mantan
pejabat Negeri Hitu Messing ditangkap atas kasus dugaan korupsi Alokasi
Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang merugikan negara sebesar
Rp507 juta. Kompetensi aparatur desa sangat diperlukan agar dapat
mengelola dana desa dengan baik sehingga dapat dipertanggungjawabkan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
hasil kinerja aparatur desa. Perangkat desa dalam pelaksanaannya harus
cerdas dalam hal pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
pekerjaannya. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas diri sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang maksimal dengan kompetensi yang dimiliki,
begitu juga sebaliknya, perangkat desa yang memiliki kompetensi yang
rendah akan memiliki hasil kinerja yang rendah pula sehingga menjadi
penghambat dalam pengelolaan dana desa yang akuntabel.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Atiningsih dan Ningtyas (2019), bahwa semakin besar kompetensi
aparatur pengelola dana desa maka akuntabilitas pengelolaan dana
desa akan semakin bagus. Selanjutnya, menurut Pebyianti Maulani (2020)
kompetensi aparatur desa yang baik akan membantu dalam merealisasikan
pengelolaan dana desa yang akuntabel secara optimbal. Kemudian penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Wawan Aditama (2020), menyatakan bahwa
semakin tinggi kompetensi yang dimiliki aparatu desa maka semakin tinggi
akuntabilitas pengelolaan dana desa.

4.3.2 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas


Pengelolaan Dana Desa
Pengujian statistik pada hipotesis kedua (H2) membuktikan bahwa
sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian
internal yang baik maka akan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dana
desa.
Hasil pengujian ini sesuai dengan Stewardship Theory. Dalam
stewardship theory, eksekutif sebagai pengelola memiliki peran dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Dalam lingkup pengelola dana desa,
pemerintah desa berperan sebagai eksekutif, pelaksana, pengelola, atau
penanggungjawab.
Berdasarkan fenomena yang telah tertera dipendahuluan, dimana mantan
pejabat Negeri Hitu Messing ditangkap atas kasus dugaan korupsi Alokasi

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang merugikan negara sebesar
Rp507 juta. Akuntabilitas harus dapat diwujudkan dalam pengelolaan dana
desa sehingga semua aktivitas penyelenggaraan pemerintah desa dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Salah satu yang dapat
mendukung keberhasilan akuntabilitas pengelolaan dana desa yakni adanya
sistem pengendalian internal yang baik dilingkungan pemerintah desa. Sistem
pengendalian internal yang dilakukan pemerintah desa dapat memberikan
keyakinan terhadap pencapaian efektivitas, efisiensi, dan ekonomi dalam
pencapaian tujuan pemerintah desa. Dengan sistem pengendalian internal
yang efektif akan menciptakan keandalan pelaporan keuangan desa,
pengamanan aset-aset desa dan taatnya terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan pada akhirnya akan terwujudnya akuntabilitas
pengelolaan dana desa yang baik. Penerapan sistem pengendalian yang baik
akan menciptakan pengelolaan dana desa yang akuntabel, begitupun
sebaliknya.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Husain, dkk (2023) bahwa pada saat aparat desa menerapkan
pengendalian internal yang baik maka akuntabilitas pemerintah desa dalam
pengelolaan dana desa akan semakin efektif. Selanjtunya, Muhammad Fadil
(2020) dalam penelitiannya menyatakan bahwa semakin baik sistem
pengendalian internal maka akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola
alokasi dana juga semakin baik.

4.3.3 Budaya Organisasi Memoderasi Hubungan Kompetensi Aparatur


terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Berdasarkan hasil uji pada hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa
budaya organisasi mampu memoderasi hubungan antara kompetensi aparatur
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Hasil pengujian ini sesuai dengan Stewardship Theory. Dalam
stewardship theory, eksekutif sebagai pengelola memiliki peran dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Dalam lingkup pengelola dana desa,

PAGE \* MERGEFORMAT 8
pemerintah desa berperan sebagai eksekutif, pelaksana, pengelola, atau
penanggungjawab.
Budaya organisasi merupakan sistem nilai yang dianut oleh anggota
organisasi yang mempengaruhi bagaimana mereka bekerja dan berperilaku.
Penerapan budaya organisasi dalam sebuah organisasi akan mampu
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang etis. Budaya organisasi
yang positif akan mempengaruhi kinerja pemerintah desa. Adanya budaya
organisasi dapat memberikan arahan atau pedoman perilaku bagi perangkat
desa, serta dorongan untuk mempertahankan kompetensi yang konsisten
melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman dalam rangka meningkatkan
kinerja, khususnya dalam akuntabilitas pengelolaan dana desa. Kompetensi
dasar manusia mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap, mereka dapat
meningkatkan kinerja dan daya saing organisasi (Palan, 2008). Kompetensi
yang disertai dengan budaya organisasi yang positif dapat meningkatkan
kinerja perangkat desa. Dengan budaya organisasi yang kuat, perangkat desa
akan lebih mampu menjalankan tanggung jawabnya, sehingga pengelolaan
dana desa menjadi lebih akuntabel.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Rahma (2021), dimana budaya organisasi berpengaruh signifikan dalam
memoderasi kompetensi aparatur desa terhadap kinerja keuangan pemerintah
desa.

4.3.4 Budaya Organisasi Memoderasi Hubungan Sistem Pengendalian


Internal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Berdasarkan hasil uji pada hipotesis keempat (H4) menunjukkan bahwa
budaya organisasi mampu memoderasi hubungan antara sistem pengendalian
internal terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
Hasil pengujian ini sesuai dengan Stewardship Theory. Dalam
stewardship theory, eksekutif sebagai pengelola memiliki peran dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Dalam lingkup pengelola dana desa,

PAGE \* MERGEFORMAT 8
pemerintah desa berperan sebagai eksekutif, pelaksana, pengelola, atau
penanggungjawab.
. Tujuan organisasi didukung oleh budaya organisasi yang kuat,
sedangkan tujuan organisasi akan terhambat atau bertentangan dengan budaya
yang lemah atau negatif. Menurut Davis (2004), budaya organisasi adalah
pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dipahami, diinternalisasi, dan
dipraktekkan oleh organisasi sehingga pola tersebut memberikan makna
tersendiri dan menjadi landasan bagi aturan perilaku dalam organisasi.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, budaya organisasi memperkuat pengaruh
sistem pengendalian internal terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa
dikarenakan keberadaan budaya organisasi yang baik dalam menerapkan
sistem pengendalian internal menghasilkan kinerja pemerintah desa yang
berkualitas sehingga meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Jika
budaya positif sudah bisa diterapkan pada aparatur desa, maka setiap pegawai
bisa berinteraksi dengan kebiasaan yang baik berorientasi pada tujuan yaitu
pengelolaan dana desa yang akuntabel. Begitupun sebaliknya, rendahnya
budaya organisasi yang positif akan berdampak negatif bagi tujuan organisasi
sehingga menghambat pencapaian dana desa yang akuntabel.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kompetensi Aparatur berpengaruh positif signifikan terhadap
Akuntabilitas Pengeolaan Dana Desa.
2. Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif signifikan terhadap
Akuntabilitas Pengeolaan Dana Desa.
3. Budaya Organisasi mampu memperkuat hubungan antara Kompetensi
Aparatur dengan Akuntabilitas Pengeolaan Dana Desa.
4. Budaya Organisasi mampu memperkuat hubungan antara Sistem
Pengendalian Internal dengan Akuntabilitas Pengeolaan Dana Desa.

5.2 Keterbatasan Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti tidak lepas dari keterbatasan yang dimiliki
oleh peneliti. Batasan penelitian ini adalah dalam pengisian kuesioner, informasi
yang diberikan responden terkadang tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya.
Kemungkinan hal ini terjadi karena perbedaan pemikiran dan pemahaman yang
berbeda dari tiap responden.

5.3 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dan keterbatasan dari
penelitian ini, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kompetensi Aparatur Desa pada 11 Desa di Kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah sudah sangat baik, namun penelitin
menyarankan dalam hal keterampilan aparatur desa lebih ditingkatkan
lagi dengan adanya pelatihan untuk lebih optimal dalam menjalankan
tugas sehingga menghasilkan pula hasilyang lebih optimal.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
2. Diharapkan agar kompetensi yang dimiliki aparatur desa terus tingkatkan
sehingga kinerja yang dihasilkan baik serta tingkat akuntabilitas
pengelolaan dana desa semakin baik.
3. Diharapkan penerapan sistem pengendalian terus dilakukan dengan agar
mendukung tujuan organisasi yaitu pengelolaan dana desa yang
akuntabel
4. Diharapkan pemerintah desa menciptakan budaya organisasi yang positif
agar menjadi pendorong bagi aparatu desa dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya dengan baik.

5.4 Implikasi
1. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat menggunakan
metode penelitian sehingga data yang diperoleh sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya, seperti menambahkan metode wawancara.
2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan dengan menambahkan
variabel lain yang belum digunakan dalam penelitian ini yang akan
mempengaruhi tingkat akuntabilitas pengelolaan dana desa.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi ke-11 Desa di
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah untuk meningkatkan dan
mempertahankan kompetensi para aparatur desa dan menerapkan sistem
pengendalian yang baik agar terwujudnya akuntabilitas pengelolaan dana
desa serta menciptakan budaya organisasi yang baik dalam pemerintah
desa.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah & Arisanti, Herlin. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi
Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Vol. 9, No. 2 Agustus 2010.
Alindra, A. I. (2015). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan Depok Sports Center.
Aprilya, K. R., & Fitria, A. (2020). Pengaruh Kompetensi, Komitmen Organisasi,
Transparansi Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 9(3).
Atiningsih, S & Ningtyas. (2019). Pengaruh Kompetensi Aparatur Pengelola Dana
Desa, Partisipasi Masyarakat, Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi
Terapan (JIMAT), 10(1), 14-25.
Aulia, P., Agusti, R., & Julita, J. (2018). Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana
Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa Di Kabupaten 50 Kota (Studi Empiris Pada Kecamatan Harau,
Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Dan Kecamatan Kapur Ix). Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi, 1(1), 1-15.
Banga, (2017). Pengaruh Pengawasan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmiah Sintesis Ilmu
Administrasi, 3(5), 1-17.
Budiana, D. A., Said, D., & Nursini. (2019). The Effect Of Village Device
Competencies And Internal Control System On Accountability Of Village
Management. Scientific Research Journal, VII(1), 10-20.
Budiana, D. A., Said, D., & Sodiq, N. (2019). The Effect Of Village Device
Competencies And Internal Control System On Accountability Of Village
Management. Scientific Research Journal, 1(7), 10-20.
Dewi, K. F., Widanaputra, A. A. G. P., & Astika, I. B. P. (2017). Pengaruh Budaya
Organisasi, Pengendalian Internal Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Pada
Akuntabilitas Kinerja SKPD Kabupaten Gianyar Dengan Komitmen Organisasi
Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 22(1), 21-33.
Dewi, Ni Kadek Sanchi Krisna, And I. Nyoman Putra Yasa. "Sistem Pengendalian
Internal Sanksi Adat Pada Tradisi Mutranin." JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi) Undiksha 12.2 (2021): 514-522.
Donaldson, L., & Davis, J. H. (1991). Stewardship Theory Or Agency Theory: CEO
Governance And Shareholder Returns. Australian Journal Of
Management, 16(1), 49-64.
Dwiyanto, A. (1997). Pemerintah Yang Efisien, Tanggap, Dan Akuntabel. JKAP (Jurnal
Kebijakan Dan Administrasi Publik), 1(2), 1-14.
Ferina, (2016). Tinjauan Kesiapan Pemerintah Desa Dalam Implementasi Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Desa (Studi Kasus Pada Pemerintah Desa Di Kabupaten Ogan Ilir). Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 14(3), 321-336.
Hasanah, S., & Siregar, T. R. (2021). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Intern, Dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan OPD
Di Kabupaten Labuhanbatu. JAKPI-Jurnal Akuntansi, Keuangan & Perpajakan
Indonesia, 9(1), 39-47.
Hashmi, Maryam Saeed., Naqvi, Imran Haider. 2012. Psychological Ewpowerment: A
Key To Boost Organizational Commitment, Evidence From Banking Sector Of
Pakistan. International Journal Of Human Resource Studies. 2(2).
Hasniati, H. (2016). Model Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. JAKPP (Jurnal
Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik), 15-30.
Hsi-Chi, Hsiao., Chang Jen-Chia, Tu Ya-Ling. 2012. The Influence Of Hospital
Organizational Culture On Organizational Commitment Among Nursing
Executives. African Journal Of Business Management, Vol. 6 (44), Pp. 10888-
10895.
Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik, And KEPUTUSAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA. "Nomor 20 Tahun.(2018)." Dana Kampanye
Pemilihan Umum. Berita Negara Republik Indonesia Tahun (2018).
Indraswari, Nafadhila Eka, And Yuliastuti Rahayu. "Pengaruh Kompetensi Pemerintah
Desa, Partisipasi Masyarakat Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa." Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA)
10.4 (2021).
Janatun Naim, A., & Bawono, A. D. B. (2019). Analisis Penerapan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
(Studi Kasus Desa Kedungwinong, Nguter, Sukoharjo) (Doctoral Dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Kaihatu, T. S. (2006). Good Corporate Governance Dan Penerapannya Di
Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 8(1), 1-9.
Kasmini, K. L. S., & Dewi, N. A. W. T. (2021). Pengaruh Kompetensi, Komitmen
Organisasi Pemerintah Desa Dan Partisipasi Penganggaranterhadap
Akuntabilitas Dalam Pengelolaan Dana Desa (Studi Empiris Pada Pemerintah
Desa Di Kabupaten Buleleng Barat). Jurnal Akuntansi Profesi, 12(2), 420-430.
KURNIAWAN, M. R., & Prastiwi, A. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya
Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Publik (Studi
Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak) (Doctoral Dissertation, Universitas
Diponegoro).
Laksmi, P. S. P., & Sujana, I. K. (2019). Pengaruh Kompetensi SDM, Moralitas Dan
Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud Dalam Pengelolaan
Keuangan Desa. E-Jurnal Akuntansi, 26(3), 2155-2182.
Mardiasmo, (2002), Akuntabilitas Sektor Publik, (Yogyakarta : Andi), 20.
Maulana, A. (2020). Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai
Primer Koperasi:(Koperasi Kartika Artileri Berdaya Guna Sepanjang Masa
Pusat Kesenjataan Artileri Medan Kota Cimahi). Coopetition: Jurnal Ilmiah
Manajemen, 11(2), 83-96.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Nisak, F. (2016). Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan, Konsep Diri Dan Karakteristik
Pribadi Terhadap Kinerja Staf Pada SMK N Se Kota Pekalongan. Economic
Education Analysis Journal, 5(3), 838-838.
Nomor, U. U. (6). Tahun 2014 Tentang Desa.
Oemar, Y. (2013). Pengaruh Budaya Organisasi, Kemampuan Kerja Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Organizational Citizenhsip Behavior (OCB) Pegawai Pada
BAPPEDA Kota Pekanbaru. Jurnal Aplikasi Manajemen, 11(1), 65-76.
PAHLAWAN, Enggar Wahyuning. Dkk.(2020). Pengaruh Kompetensi Aparatur Desa,
Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Partisipasi
Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Indonesia
Accounting Journal, 2.2.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2017.
Tentang Kompetensi Pemerintahan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014. Tentang Penerapan Anggaran Dana Desa
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
Prasetyo, D. (2016). Kepatuhan Pemerintah Desa Dalam Penggunaan Dana Desa
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Ri No. 22 Tahun 2015. Jurnal Akuntansi Dan
Sistem Teknologi Informasi, 12(4).
Pratiwi, R. D., & Setyowati, L. (2017). Determinan Yang Mempengaruhi Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Kota Semarang. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 24(1).
Prayoga, Fajar Nato Dan Intan Pramesti Dewi. 2017. Pengaruh Pengendalian Internal
Dan Kompensasi Terhadap Kecurangan (Studi Kasus Pada Pt.Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Area Asia Afrika Kota Bandung). Jurnal Sains Manajemen &
Akuntansi, Vol: 11, No: 2, November 2017
Puspa, D. F., & Prasetyo, R. A. (2020). Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem
Pengendalian Internal, Dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Media Riset Akuntansi, Auditing &
Informasi, 20(2), 281-298.
Rachmani, F. A. (2020). Pengaruh Pengetahuan Tentang Pedoman Akuntansi Pesantren
Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pesantren. In Proceeding Of National
Conference On Accounting & Finance (Pp. 39-46).
Ramadhani , Nirawana , & Asri Usman (2023). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Dengan Budaya Organisasi Sebagai Pemoderasi. Jurnal Akuntansi, Vol 4(4)
2023 : 3420-3432
Rezal, M., Yasin, M., Azis, A., & Afni, N. (2022). Pengaruh Kompensasi Dan
Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara (Asn) Pada Badan
Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sigi.
Jurnal Ekonomi Trend, 10(1), 42-51.
Rezkiyanti, Y. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Dan Kompetensi Perangkat Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa. Akmen Jurnal Ilmiah, 16(1).
Rismawati, T. (2019). Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen
Organisasi Pemerintah Desa, Partisipasi Masyarakat, Pemanfaatan Teknologi

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa (Doctoral Dissertation, Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Magelang).
Rosyidi, M., Azlina, N., & Putra, A. A. (2018). Pengaruh Transparansi, Kompetensi
Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa
Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Empiris Pada Seluruh Desa Di
Kecamatan Salo Kabupaten Kampar). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Ilmu Ekonomi, 1(1), 1-14.
Rusydi, M. (2017). The Role Of Leadership In Supporting The Competence And
Achievements Of Lecturers Kopertis Region Ix City Of Makassar. Rev. Eur.
Stud., 9, 170.
Sambuaga, F. R., Siahay, A. Z., & Falah, S. (2020). Pengaruh Sistem Pengendalian
Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dengan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Kajian Ekonomi & Keuangan
Daerah, 5(1), 105-124.
Sari, E. W., Azlina, N., & Julita, J. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern,
Penyajian Laporan Keuangan, Aksesibilitas Laporan Keuangan Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah Di Kabupaten Indragiri Hulu (Doctoral Dissertation, Riau
University). ISO 690
Sary, N., Ghozali, I. & Achmad, T. (2017). The Effect Of Internal Audit And Internal
Control System On Public Accountability: The Empirical Study In Indonesia
Stae Universities. International Journal Of Civil Engineering And Technology,
8(9) 2017. Hal 157-166
Sopiah, Sopiah. "Budaya Organisasi, Komitmen Organisasional Pimpinan Dan
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Bank." Jurnal
Keuangan Dan Perbankan 12.2 (2008): 308-317.
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta, 2011
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D. Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukmaningrum, T., & Harto, P. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada
Pemerintah Kabupaten Dan Kota Semarang) (Doctoral Dissertation, Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis).
Trang, D. S. (2013). Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
Triana, R. (2019). Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kota
Bandung Yang Dipengaruhi Oleh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah Dan Implementasi Pengendalian Internal (Survey Pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung) (Doctoral Dissertation,
Universitas Komputer Indonesia).

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Umaira, S., & Adnan, A. (2019). Pengaruh Partisipasi Masyarakat, Kompetensi Sumber
Daya Manusia, Dan Pengawasan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Desa (Studi Kasus Pada Kabupaten Aceh Barat Daya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi, 4(3), 471-481.
Utami, K., & Syofyan, E. (2013). Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran
Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi
Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik. Wahana Riset
Akuntansi, 1(1), 63-86.
Widyatama, A., Novita, L., & Diarespati, D. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam
Mengelola Alokasi Dana Desa (ADD). Berkala Akuntansi Dan Keuangan
Indonesia, 2(2), 1-20.
Wijaya, Endra, Et Al. "Praktik Pengelolaan Keuangan Desa Dan Faktor-Faktor Yang
Memengaruhinya (Practice Of Village Fund Management And Its Affecting
Factors)." Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 13 (2019): 165-184.
Yesinia, N. I., Yuliarti, N. C., & Puspitasari, D. (2018). Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Kasus Pada
Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang). Jurnal Aset (Akuntansi Riset),
10(1), 105-112.
Yuliana, Y. (2021). Pengelolaan Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan
Di Desa Domag. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(7), 2137-2150.
Zirman., Darlis, E., & Rozi, R.M. (2010). Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah
Daerah, Penerapan Akuntabilitas Keuangan, Motivasi Kerja Dan Ketaatan Pada
Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Jurnal Ekonomi, 18(1)
Zulkifl, Z., Sandrayati, S., & Ariani, N. (2021). Pengaruh Kompetensi Aparatur Desa,
Sistem Pengendalian Internal Dan Komitmen Organisasi Terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa Di Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim.
JEMBATAN (Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Auditing, Dan Akuntansi),
6(1), 26-38.
Daftar Website:
https://ambon.tribunnews.com/amp/2022/07/01/korupsi-dana-dd-dan-add-mantan-
penjabat-kepala-pemerintah-negeri-hitu-messing-ditangkap

PAGE \* MERGEFORMAT 8
LAMPIRAN I
KUESIONER

PAGE \* MERGEFORMAT 8
KUISIONER PENELITIAN

Yth. Bapak/Ibu
Pejabat/Pegawai Pemerintah Desa……….
Di tempat
Hal : Permohonan Mengisi Kuisioner Penelitian

Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan proposal guna memenuhi syarat menyelesaikan studi
program S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura Ambon, peneliti:
Nama : Vera Demayu Putri
NIM : 201930023
Program Studi : Akuntansi
Bermaksud melakukan penelitian untuk penyusunan proposal yang berjudul “Pengaruh
Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa dan Sistem Pengendalian Internal terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel
Moderasi (Studi Empiris Pada Aparatur Pemerintah Desa Se-Kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah)”
Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon bantuan kepada bapak/ibu untuk
meluangkan waktunya dalam mengisi kuisioner ini. Tidak ada jawaban yang benar
ataupun salah terkait kuisioner ini. Sehingga diharapkan agar saudara/i mengisi setiap
pertanyaan dengan jujur sesuai dengan pengalaman Saudara/i. Kuisioner ini dibuat
semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian, sehingga jawaban dan identitas
saudara/i akan dijamin kerahasiannya. Atas bantuan dan kesediaan bapak/ibu, saya
ucapkan terima kasih.

PAGE \* MERGEFORMAT 8
A. IDENTITAS RESPODEN
Nama : ………………… (boleh tidak diisi)

Jenis Kealamin Pria Wanita

Kelompok Usia < 20 tahun 40-49 tahun


/ 20-29 tahun > 49 tahun
30-39 tahun

Latar Belakang Pendidikan SMP S1


SMA S2
D3

Lama Bekerja < 2 tahun antara 6-10 th


antara 2-5 th > 10 th

B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER


1. Mohon terlebih dahulu Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk membaca
pernyataan-pernyataan dengan cermat, sebelum mengisinya.
2. Beri tanda ceklis (√) untuk setiap pernyataan dibawah ini yang
menggambarkan persepsi anda, dimana :
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
TS = Tidak Setuju (2)
R = Ragu-ragu (3)
S = Setuju (4)
SS = Sangat Setuju (5)

PAGE \* MERGEFORMAT 8
KUESIONER PENELITIAN

KOMPETENSI APARATUR (X1)


ST
Pernyataan TS R S SS

Saya memahami
Permendagri No 113
Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan
Desa.
Saya memahami tugas
pokok, fungsi dan
uraian tugas sebagai
penyusun laporan
keuangan.
Saya sebagai aparat desa
melakukan pembukuan
mendasar pada Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP).
Saya sering mengikuti
pelatihan teknis untuk
meningkatkan
kemampuan menyusun
laporan keuangan.
Saya sebagai aparat desa
mempunyai inisiatif

PAGE \* MERGEFORMAT 8
untuk mengerjakan
pekerjaan yang ada.
Saya selalu bekerja dengan
mengedepankan etika
sebagai seorang
pegawai.
(Sumber : Abdul, 2020)

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (X2)


ST
No. Pernyataan TS R S SS

Pemerintah desa memiliki


struktur
organisasi yang jelas.
Adanya kejelasan tugas
dan wewenang dalam
Pemerintah desa.
Memiliki rencana
pengelolaan atau
mengurangi risiko
pelanggaran.
Aparatur desa selalu
menerapkan perilaku
dan norma yang baik
dalam setiap kegiatan.
Aparatur desa menjalin
hubungan yang baik
dengan instansi terkait
sehubungan dengan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
program kerja yang
dilaksanakan.
(Sumber : Sari, dkk 2017)

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA (Y)


Pernyataan ST TS R S SS

Di desa saya, semua


penerimaan dan
pengeluaran
dilaksanakan melalui
rekening kas desa dan
didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah.
Di desa saya, laporan
keuangan yang
disajikan telah memuat
dan mengungkapkan
informasi yang cukup
memadai.
Di desa saya, pemerintah
desa telah mengikuti
prosedur pelaksanaan
pendapatan, belanja
desa, dan pembiayaan
desa sesuai dengan
jumlah yang
ditentukan.
Di desa saya, penyusunan
laporan
pertanggungjawaban

PAGE \* MERGEFORMAT 8
memuat realisasi
pendapatan, belanja
desa, dan pembiayaan
desa secara lengkap.
Di desa saya, pemerintah
desa tepat waktu dalam
menyusun laporan
keuangan dan
menyerahkan laporan
pertanggungjawaban
keuangan desa.
(Sumber : Mardiasmo, 2002)

BUDAYA ORGANISASI (Z)


Pernyataan ST TS R S SS

Kepala desa selalu


mendorong dan
menyediakan sarana
bagi karyawannya
untuk selalu
memperbaiki cara
bekerja sehingga lebih
produktif
Kepala desa selalu
bertanggung jawab
terhadap semua risiko
akibat keputusan yang
telah di tetapkan
Saya selalu dituntut untuk
menyelesaikan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
pekerjaan dengan
akurat
Kepala desa memberikan
arahan dan komunikasi
yang jelas dan rinci
mengenai pekerjaan
yang harus saya
lakukan
Kepala desa selalu
mendorong tercapainya
target organisasi
Saya senantiasa bekerja
dengan menekankan
pada hasil yang
optimal
Saya berusaha
mengerjakan pekerjaan
dengan sungguh-
sungguh
Saya selalu dituntut untuk
mandiri dalam
menyelesaikan tugas
pekerjaan
Saya lebih senang
menyelesaikan
pekerjaan dengan
kerjasama tim
Kepala desa mendorong
tumbuhnya rasa
kebersamaan antar
karyawan

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Kepala desa menyediakan
semua sarana dan
prasarana yang
menunjang
kenyamanan dalam
bekerja
Kepala desa menekankan
karyawan
untukmenjaga dan
memelihara
lingkungan kerja
(Sumber : Kurniawan, 2011)

PAGE \* MERGEFORMAT 8
LAMPIRAN II

DAFTAR JAWABAN
RESPONDEN

TABEL TABULASI DATA : JENIS KELAMIN RESPONDEN

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 58 89,2 89,2 89,2
Perempuan 7 10,8 10,8 100,0
Total 65 100,0 100,0

PAGE \* MERGEFORMAT 8
TABEL TABULASI DATA : USIA RESPONDEN

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-29 tahun 6 9,2 9,2 9,2
30-39 tahun 16 24,6 24,6 33,8
40-49 tahun 28 43,1 43,1 76,9
> 49 tahun 15 23,1 23,1 100,0
Total 65 100,0 100,0

TABEL TABULASI DATA : LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN RESPONDEN

Latar Belakang Pendidikan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMA 32 49,2 49,2 49,2
D3 5 7,7 7,7 56,9
28 43,1 43,1 100,0
Total 65 100,0 100,0

TABEL TABULASI DATA : LAMA BEKERJA RESPONDEN

Lama Bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2-5 tahun 36 55,4 55,4 55,4
6-10 tahun 24 36,9 36,9 92,3
> 10 tahun 5 7,7 7,7 100,0
Total 65 100,0 100,0

TABEL TABULASI DATA : KOMPETENSI APARATUR (X1)

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 XI.6 X1
1 3 4 4 3 5 5 19
2 5 5 5 5 5 5 30
3 5 5 5 5 5 5 30
4 5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 5 30
6 4 4 4 4 4 4 24
7 5 5 5 5 5 5 30
8 5 5 4 5 5 5 29
9 5 5 5 5 5 5 30
10 4 4 4 4 4 4 24
11 4 4 4 4 4 5 25
12 4 4 5 4 4 4 25
13 4 4 4 4 4 4 24
14 5 5 5 5 5 5 30
15 4 4 4 5 5 5 27
16 5 5 5 5 5 5 30
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 4 4 4 5 25
19 4 4 3 4 4 5 24
20 4 4 4 4 4 4 24
21 4 4 4 4 4 4 24
22 2 3 4 4 4 4 21
23 4 4 4 4 4 4 24
24 4 4 4 4 4 4 24
25 4 4 4 5 4 4 25
26 4 4 4 3 4 4 23
27 4 5 4 4 4 4 25
28 3 4 3 4 4 4 22
29 3 4 3 4 5 4 23
30 3 4 3 4 4 4 22
31 3 4 4 3 5 4 23
32 4 5 4 4 4 4 25
33 5 5 5 5 5 5 30

PAGE \* MERGEFORMAT 8
34 5 5 5 5 5 5 30
35 5 5 5 5 5 5 30
36 5 5 5 5 5 5 30
37 5 5 5 5 5 5 30
38 5 5 5 4 5 5 29
39 5 5 5 5 5 5 30
40 5 5 5 5 5 5 30
41 3 4 4 5 4 5 25
42 5 5 5 4 5 5 29
43 3 4 4 3 5 5 19
44 5 5 5 5 5 5 30
45 5 5 5 5 5 5 30
46 5 5 5 5 5 5 30
47 4 4 3 4 4 5 24
48 4 5 4 4 4 4 25
49 4 5 5 4 5 4 27
50 3 5 5 4 4 5 26
51 4 4 4 4 4 4 24
52 5 5 5 5 5 5 30
53 5 5 5 5 5 5 30
54 5 5 5 5 5 5 30
55 5 5 5 5 5 5 30
56 4 4 4 5 5 5 27
57 4 4 5 4 4 4 25
58 2 3 4 4 4 4 21
59 5 5 5 5 5 5 25
60 5 4 4 4 4 5 26
61 5 5 5 5 5 5 30
62 5 5 5 5 5 5 30
63 4 4 3 4 4 5 24
64 4 4 4 4 4 5 25
65 4 4 5 4 4 4 25

PAGE \* MERGEFORMAT 8
TABEL TABULASI DATA : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (X2)

Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2


1 5 5 5 5 5 25
2 5 5 5 4 5 24
3 5 5 5 4 5 24
4 5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 5 25
6 4 4 4 4 4 20
7 5 5 5 5 5 25
8 5 5 5 5 5 25
9 5 5 5 5 5 25
10 5 5 4 4 4 22
11 5 4 4 4 4 21
12 5 5 4 5 5 24
13 5 5 5 5 5 25
14 5 5 5 5 5 25
15 5 5 4 4 4 22
16 5 5 5 5 5 25
17 5 5 5 5 5 25
18 5 5 4 5 5 24
19 5 5 4 4 4 22
20 4 4 4 4 4 20
21 5 4 4 4 5 22
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 4 20
26 4 4 4 4 4 20
27 4 4 5 4 4 21
28 4 4 5 4 4 21
29 5 5 5 4 5 24
30 4 5 5 4 4 22

PAGE \* MERGEFORMAT 8
31 5 5 5 5 5 25
32 4 4 5 4 5 22
33 5 5 5 5 5 25
34 5 5 5 5 5 25
35 5 5 5 5 5 25
36 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
38 5 5 5 5 5 25
39 5 5 5 5 5 25
40 5 5 5 5 5 25
41 4 4 4 4 4 20
42 5 5 5 5 5 25
43 5 5 5 5 5 25
44 5 5 5 4 5 24
45 5 5 5 5 5 25
46 5 5 5 5 5 25
47 5 5 4 4 4 22
48 4 4 5 4 4 21
49 5 5 5 5 5 25
50 4 4 4 5 4 21
51 5 5 4 4 4 22
52 5 5 5 5 5 25
53 5 5 5 5 5 25
54 5 5 5 5 5 25
55 5 5 5 5 5 25
56 4 4 5 4 4 21
57 5 5 4 5 5 24
58 4 4 4 4 4 20
59 4 4 3 4 4 19
60 5 5 5 4 5 24
61 5 5 5 5 5 25
62 5 5 5 5 5 25
63 5 5 4 4 4 22
64 5 4 4 4 4 21
65 5 5 4 5 5 24

PAGE \* MERGEFORMAT 8
TABEL TABULASI DATA : AKUNTABILITAS (Y)

Responden Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y


1 5 5 4 5 5 24
2 5 5 5 5 5 25
3 5 5 5 5 4 24
4 5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 5 25
6 4 4 4 4 4 20
7 5 5 5 5 5 25
8 5 5 5 5 5 25
9 5 5 5 5 5 25
10 5 4 5 5 4 23
11 4 5 5 5 4 23
12 5 5 5 5 4 24
13 4 4 4 4 4 20
14 5 5 5 5 5 25
15 5 5 5 5 5 25
16 5 5 5 5 5 25
17 5 5 5 5 5 25
18 4 4 4 4 5 21
19 5 5 5 5 4 24
20 5 5 4 4 4 22
21 4 4 4 4 3 19
22 4 4 3 3 3 17
23 4 4 4 4 4 20
24 5 4 4 4 4 21
25 4 4 4 4 4 20
26 4 4 4 4 4 20

PAGE \* MERGEFORMAT 8
27 5 4 5 4 4 22
28 4 4 5 4 4 21
29 5 4 5 4 4 22
30 5 4 5 4 4 22
31 5 4 5 4 4 22
32 5 4 5 4 3 21
33 5 5 5 5 5 25
34 5 5 5 5 5 25
35 5 5 5 5 5 25
36 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 25
38 5 5 5 5 5 25
39 5 5 5 5 5 25
40 5 5 5 5 5 25
41 4 4 5 4 5 22
42 5 5 5 5 5 25
43 5 5 4 5 5 24
44 5 5 5 5 4 24
45 5 5 5 5 5 25
46 5 5 5 5 5 25
47 5 5 5 5 4 24
48 5 4 5 4 4 22
49 5 5 5 4 5 24
50 4 4 4 4 4 20
51 5 4 5 5 4 23
52 5 5 5 5 5 25
53 5 5 5 5 5 25
54 5 5 5 5 5 25
55 5 5 5 5 5 25
56 4 5 4 5 5 23
57 5 5 5 5 4 24
58 4 4 4 4 4 20
59 4 5 5 5 5 24
60 5 5 5 5 5 25
61 5 5 5 5 5 25

PAGE \* MERGEFORMAT 8
62 5 5 5 5 5 25
63 5 5 5 5 4 24
64 4 5 5 5 4 23
65 5 5 5 5 4 24

TABEL TABULASI DATA : BUDAYA ORGANISASI (Z)

Z. Z.1
Responden
1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 Z.11 2 Z
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 58
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
8 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
10 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 53
11 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 52
12 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
13 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 54
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 50
16 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
18 4 5 2 4 4 4 4 2 4 5 4 4 46
19 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 52

PAGE \* MERGEFORMAT 8
21 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 49
22 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4 48
23 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 52
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 49
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 50
27 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 53
28 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 53
29 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 57
30 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 56
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
32 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 57
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
38 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 58
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
41 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 46
42 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 58
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
47 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
48 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 53
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
50 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 52
51 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 53
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

PAGE \* MERGEFORMAT 8
56 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 55
57 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
58 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4 3 4 48
59 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 56
60 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 53
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
63 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
64 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 52
65 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59

PAGE \* MERGEFORMAT 8
LAMPIRAN III

HASIL PENELITIAN
BERDASARKAN SPSS V 26

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Hasil Uji Validitas Berdasakan Kompetensi Aparatur

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1
** ** ** ** **
X1.1 Pearson Correlation 1 ,800 ,664 ,685 ,580 ,576 ,881**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
X1.2 Pearson Correlation ,800 1 ,703 ,623 ,681 ,540 ,838**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
65 65 65 65 65 65 65
X1.3 Pearson Correlation ,664** ,703** 1 ,572** ,616** ,421** ,764**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
65 65 65 65 65 65 65
X1.4 Pearson Correlation ,685** ,623** ,572** 1 ,563** ,561** ,842**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
X1.5 Pearson Correlation ,580 ,681 ,616 ,563 1 ,635 ,678**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
X1.6 Pearson Correlation ,576 ,540 ,421 ,561 ,635 1 ,622**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
65 65 65 65 65 65 65
X1 Pearson Correlation ,881** ,838** ,764** ,842** ,678** ,622** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
65 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Berdasarkan Sistem Pengendalian Internal

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
** ** ** **
X2.1 Pearson Correlation 1 ,849 ,370 ,573 ,705 ,822**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65

PAGE \* MERGEFORMAT 8
X2.2 Pearson Correlation ,849** 1 ,503** ,626** ,700** ,870**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
** ** ** **
X2.3 Pearson Correlation ,370 ,503 1 ,505 ,664 ,741**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
X2.4 Pearson Correlation ,573** ,626** ,505** 1 ,762** ,833**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
X2.5 Pearson Correlation ,705** ,700** ,664** ,762** 1 ,918**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
X2 Pearson Correlation ,822 ,870 ,741 ,833 ,918 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Berdasarkan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y
Y.1 Pearson Correlation 1 ,522** ,619** ,537** ,359** ,729**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,000

65 65 65 65 65 65
Y.2 Pearson Correlation ,522** 1 ,483** ,840** ,638** ,866**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
** ** ** **
Y.3 Pearson Correlation ,619 ,483 1 ,628 ,389 ,759**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000

65 65 65 65 65 65
** ** ** **
Y.4 Pearson Correlation ,537 ,840 ,628 1 ,617 ,900**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

PAGE \* MERGEFORMAT 8
65 65 65 65 65 65
Y.5 Pearson Correlation ,359** ,638** ,389** ,617** 1 ,773**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,001 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
Pearson Correlation ,729** ,866** ,759** ,900** ,773** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Berdasarkan Budaya Organisasi


Correlations

Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 Z.11 Z.12 Z
** ** ** ** * ** ** ** ** **
Pearson Correlation 1 ,719 ,489 ,793 ,697 ,316 ,346 ,385 ,156 ,633 ,659 ,845 ,793**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,010 ,005 ,002 ,215 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

Pearson Correlation ,719** 1 ,544** ,690** ,637** ,487** ,528** ,503** ,438** ,519** ,742** ,786** ,848**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** ** ** ** * ** **
Pearson Correlation ,489 ,544 1 ,480 ,562 ,552 ,578 ,769 ,413 ,290 ,509 ,547 ,773**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,019 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

Pearson Correlation ,793** ,690** ,480** 1 ,819** ,272* ,248* ,455** ,282* ,727** ,765** ,747** ,816**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,028 ,046 ,000 ,023 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** ** ** * ** ** **
Pearson Correlation ,697 ,637 ,562 ,819 1 ,422 ,477 ,442 ,246 ,492 ,637 ,692 ,796**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,048 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

Pearson Correlation ,316* ,487** ,552** ,272* ,422** 1 ,727** ,480** ,455** ,258* ,369** ,387** ,632**

Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,000 ,028 ,000 ,000 ,000 ,000 ,038 ,002 ,001 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** * ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,346 ,528 ,578 ,248 ,477 ,727 1 ,499 ,596 ,237 ,339 ,434 ,662**

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,046 ,000 ,000 ,000 ,000 ,057 ,006 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

Pearson Correlation ,385** ,503** ,769** ,455** ,442** ,480** ,499** 1 ,545** ,189 ,548** ,518** ,731**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,132 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Pearson Correlation ,156 ,438** ,413** ,282* ,246* ,455** ,596** ,545** 1 ,233 ,333** ,322** ,550**

Sig. (2-tailed) ,215 ,000 ,001 ,023 ,048 ,000 ,000 ,000 ,062 ,007 ,009 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

Z.10 Pearson Correlation ,633** ,519** ,290* ,727** ,492** ,258* ,237 ,189 ,233 1 ,626** ,653** ,641**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,019 ,000 ,000 ,038 ,057 ,132 ,062 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Z.11 Pearson Correlation ,659 ,742 ,509 ,765 ,637 ,369 ,339 ,548 ,333 ,626 1 ,685 ,814**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,006 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

Z.12 Pearson Correlation ,845** ,786** ,547** ,747** ,692** ,387** ,434** ,518** ,322** ,653** ,685** 1 ,853**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,009 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,793 ,848 ,773 ,816 ,796 ,632 ,662 ,731 ,550 ,641 ,814 ,853 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Berdasarkan Variabel

a. Kompetensi Aparatur

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.900 6

b. Sistem Pengendalian Internal

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.890 5

PAGE \* MERGEFORMAT 8
c. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.861 5

d. Budaya Organisasi

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.925 12

Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
65
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.53927233
Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .085
Negative -.071
Test Statistic .090

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 2,225 1,755 1,268 ,210

Kompetensi Aparatur ,203 ,053 ,329 3,845 ,000 ,632 1,581


Sistem Pengendalian ,095 ,120 ,096 ,793 ,431 ,315 3,172
Internal
Budaya Organisasi ,240 ,053 ,534 4,567 ,000 ,338 2,957
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Dengan Uji Glejser

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -2.455 2.701 -.909 .369

Etika Profesi .110 .081 .213 1.354 .184

PAGE \* MERGEFORMAT 8
Pengalaman Auditor .064 .073 .168 .870 .388
Sistem Pengendalian -.007 .023 -.046 -.286 .777
Internal
a. Dependent Variable: Abs_RES

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 5,644 1,824 3,094 ,003

Kompetensi Aparatur ,240 ,060 ,389 4,002 ,000


Sistem Pengendalian Internal ,488 ,096 ,493 5,070 ,000
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

ANALISIS REGRESI BERGANDA (MRA)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 11,888 2,817 4,220 ,000

Kompetensi Aparatur 2,710 ,908 4,384 2,985 ,004


Sistem Pengendalian Internal 3,057 ,966 3,087 3,165 ,002
X1Z ,043 ,016 5,725 2,769 ,007
X2Z ,057 ,017 5,773 3,344 ,001
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa

PAGE \* MERGEFORMAT 8
HASIL ANALISIS KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
,862a ,744 ,727 1,043
a. Predictors: (Constant), X2Z, Kompetensi Aparatur, Sistem Pengendalian Internal,
X1Z

PAGE \* MERGEFORMAT 8
PAGE \* MERGEFORMAT 8
PAGE \* MERGEFORMAT 8

Anda mungkin juga menyukai