Anda di halaman 1dari 89

PENGARUH CITRA DESTINASI WISATA DAN PENGALAMAN

BERWISATA TERHADAP INTENSI MENGUNJUNGI KEMBALI


OBYEK WISATA TAMAN NASIONAL KELIMUTU
DI KABUPATEN ENDE

SKRIPSI

OLEH :

YENITA ERVINA MURTI

2019410661

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : YENITA ERVINA MURTI

Nim : 2019410661

Judul : PENGARUH CITRA DESTINASI WISATA DAN


PENGALAMAN BERWISATA TERHADAP INTENSI
MENGUNJUNGI KEMBALI OBYEK WISATA TAMAN
NASIONAL KELIMUTU DI KABUPATEN ENDE

Ende, Juni 2022

Akan Diseminarkan

PembimbingI PembimbingII

Dr. Avianita Rachmawati, S.Sos.,MM Maria Endang Jamu, SE.,MM


NIDN : 0814058001 NIDN. 0814109101

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Flores

Lambertus Langga, SE.,M.Sc


NIDN. 0825077101

ii
MOTTO

Hidup tak selalu berlari, berjalan sudah cukup asal sampai

( Yenita Ervina Murti )

iii
PERSEMBAHAN

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa dan dukungan
dari orang orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu. Oleh karena itu dengan rasa bangga dan bahagia saya haturkan rasa
syukur dan terima kasih kepada :
1. Tuhan Allah yang Mahakuasa Sumber SegalaNya.
2. Kedua orang tua tercinta Bapak Maksimilianus Ito dan Anastasia Seriyati Idin
untuk cinta, pengertian dan doa yang tulus yang senantiasa mendukung
keberhasilan saya.
3. Bapak dosen pembimbing, penguji dan pengajar yang selama ini telah tulus
dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun, mengarahkan,
membimbing saya agar menjadi yang lebih baik.
4. Sahabat tercinta lely, encik,,terima kasih untuk doa dan dukungan, canda dan
tawa, suka dan duka yang kita lewati bersama.
5. Kakak tercinta Yakobus Suryanto Hatang yang selalu setia mendukung dan
memotivasi penulis.
6. Teman Teman seperjuangan angkatan 2019 program studi Manajemen yang
selalu memberikan dukungan.
7. Almamater Tercinta Universitas Flores
Terima kasih yang sebesar- besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya
persembahkan skripsi ini untuk kalian semua orang orang yang saya cintai.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu
pengetahuan dimasa yang akan datang. Amin

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “ PENGARUH CITRA DESTINASI WISATA DAN

PENGALAMAN BERWISATA TERHADAP INTENSI MENGUNJUNGI

KEMBALI OBYEK WISATA TAMAN NASIONAL KELIMUTU DI

KABUPATNE ENDE”. Dalam proses penyusunan skripsi ini, tentunya bukan

karena kemampuan penulis semata, namun karena adanya dukungan dan bantuan

dari pihak – pihak yang terkait. Maka dari itu, penulis megucapkan terima kasih

kepada :

1. Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Flores

2. Rektor dan Wakil Rektor Universitas Flores

3. Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi beserta Staf Universitas

Flores.

4. Ketua Program Studi Manajemen, beserta Bapak/Ibu Dosen yang telah

membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas Flores.

5. Ibu Dr.Avianitha Rachmawati,S.Sos.,MM selaku pembimbing I yang telah

dengan sabar meluangkan waktu dan tenaga untuk mengarahkan serta

memberikan kritik dan saran guna menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Maria Endang Jamu, SE.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah

dengan sabar membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

v
7. Balai TNK Taman Nasional Kelimutu yang telah memberikan kesempatan

untuk melakukan penelitian dan membagikan informasi ataupun data yang

di butuhkan.

8. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki keterbatasan, untuk itu

penulis dengan rendah hati akan menerima saran dan kritik yang membangun agar

penulis menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Ende,Juni 2023
Penulis

vi
ABSTRAK

Yenita Ervina Murti. 2019410661. Pengaruh Citra Destinasi dan Pengalaman


Berwisata terhadap Intensi Mengujungi Kembali Obyek Wisata Taman
Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende. Skrpisi. Pembimbing I
Dr.Avianita.Rachmawati, S. Sos.,MM. Pembimbing II Maria Endang Jamu,
SE.,MM. Program Studi Manjemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Flores.
Ende, 2023.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh citra destinasi dan
pengalaman berwisata terhadap intensi mengunjungi kembali obyek Wisata
Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende. Populasi yang di ambil dari
penelitian ini adalah Wisatawan yang berkujung ke Taman Nasional Kelimutu,
dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Metode pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, kuesioner dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa : ( 1 ) Citra Destinasi terdapat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi mengujungi kembali obyek
wisata Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, hal ini di buktikan dari
hasil uji t terdapat nilai t hitung < t tabel (6,467 > 1,98498 ) dengan nilai
signifikan sebesar 0,00 < 0,05 maka hipotesisnya di terima. ( 2 ) Pengalaman
Berwisata secara positif dan signifikan terhadap intensi mengujungi kembali
obyek wisata Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, hal ini di buktikan
dari hasil uji t terdapat nilai t hitung < t tabel (10,100 > 1,98498 ) dengan nilai
signifikan sebesar 0,00 < 0,05 maka hipotesis di terima. Hasil uji koefisien
determinasi adjusted (R2) yang di nyatakan dengan nilai adjusted R Square adalah
sebesar 0,521( 52,1% ), yang artinya intensi mengujungi kembali di Taman
Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende di pengaruhi oleh citra destinasi dan
pengalaman berwisata. Sedangkan sisanya 47,9 % di pengaruhi oleh variabel lain
yang tidak di masukan dalam model penelitian ini.

Kata Kunci : Citra Destinasi, Pengalaman Berwisata, Intensi Mengujungi


Kembali

vii
ABSTRACT

Yenita Ervina Murti. 2019410661. The Effect of Destination Image and


Travel Experience on Intentions to Return to Kelimutu National Park
Tourism Objects in Ende Regency. thesis. Supervisor I
Dr.Avianita.Rachmawati, S. Sos., MM. Advisor II Maria Endang Jamu, SE.,
MM. Management Study Program. Faculty of Economics. Flores University.
Ende, 2023.
The purpose of this study was to determine the effect of destination image
and travel experience on the intention to revisit Kelimutu National Park tourism
objects in Ende Regency. The population taken from this study were tourists
visiting the Kelimutu National Park, with a total sample of 100 people. The
sampling method used purposive sampling method. Data collection techniques
using observation, questionnaires and documentation.
The results of this study show that: (1) Destination Image has a positive
and significant effect on the intention to revisit the Kelimutu National Park
tourism object in Ende Regency, this is proven from the results of the t test there
is a value of t count <t table (6.467 > 1.98498) with a significant value of 0.00
<0.05, so the hypothesis is accepted. (2) Travel experience has a positive and
significant impact on the intention to revisit Kelimutu National Park tourism
objects in Ende Regency, this is proven from the results of the t test, there is a
value of t count <t table (10.100 > 1.98498) with a significant value of 0.00 <0.05,
so the hypothesis is accepted. The test results for the adjusted coefficient of
determination (R2) which is stated with the adjusted R Square value is 0.521
(52.1%), which means that the intention to visit Kelimutu National Park in Ende
Regency is influenced by the image of the destination and the experience of
traveling. While the remaining 47,9 % is influenced by other variables that are not
included in this research model.
Keywords: Destination Image, Travel Experience, Intention to Revisit

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................

LEMBAR PERNYATAN...................................................................................

MOTTO................................................................................................................

PERSEMBAHAN................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................

ABSTRAK............................................................................................................

ABSTRACT.........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

DAFTAR TABEL................................................................................................

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................

ix
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................7

1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................10

2.1 Konsep Citra................................................................................................10

2.1.1 Pengertian Citra........................................................................................11

2.1.1.1 Pengertian Citra Destinasi.....................................................................11

2.1.1.2 Indikator-indikator citra destinasi..........................................................12

2.2 Pengalaman Berwisata.................................................................................13

2.2.1 Konsep Pengalaman Berwisata................................................................13

2.2.2 Pengertian Pengalaman Berwisata...........................................................13

2.2.3 Indikator-indikator Pengalaman Berwisata..............................................14

2.3 Teori Perilaku Konsumen............................................................................16

2.3.1 Bagan Keputusan Konsumen...................................................................18

2.4 Intensi Mengujungi Kembali.......................................................................18

2.4.1 Pengertian Intensi Mengunjungi Kembali................................................18

2.4.2 Indikator-indikator Intensi Mengunjungi Kembali..................................19

2.5 Penelitian Terdahulu....................................................................................20

2.6 Kerangka Berpikir.......................................................................................24

2.7 Hipotesis Penelitian.....................................................................................24

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................26

x
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................26

3.2 Objek Penelitian..........................................................................................26

3.3 Populasi dan Sampel....................................................................................26

3.3.1 Populasi....................................................................................................26

3.3.2 Sampel......................................................................................................27

3.4 Defenisi Operasional Variabel....................................................................27

3.5 Jensi dan Sumber Data................................................................................29

3.6 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................30

3.7 Pengujuian Instrumen Penelitian.................................................................31

3.7.1 Uji Validitas..............................................................................................31

3.7.2 Uji Reliabilitas..........................................................................................31

3.8 Uji Asumsi Klasik.......................................................................................32

3.8.1 Uji Normalitas..........................................................................................32

3.8.2 Uji Multikolinearitas................................................................................32

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas.............................................................................33

3.9 Analisis Regresi Linear Berganda...............................................................33

3.9.1 Koefisien Determinasi ( R2 ).....................................................................34

3.10 Uji Hipotesis..............................................................................................34

3.10.1 Uji t ( Parsial )........................................................................................34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................36

4.1 Gamabaran Umum Objek Penelitian...........................................................36

4.2 Hasil Penelitian............................................................................................37

4.2.1 Deskripsi Responden................................................................................37

xi
4.2.1.1 Deskripsi berdasarkan usia....................................................................37

4.2.1.2 Deskrispi responden berdasarkan jenis kelamin....................................38

4.2.1.3 Deskrispsi respoonden berdasarkan jumlah berkunjung.......................39

4.2.2 Uji Instrumen Penelitian...........................................................................40

4.2.2.1 Uji Validitas...........................................................................................40

4.2.2.2 Uji Reliabilitas.......................................................................................42

4.2.3 Uji Asumsi Klasik....................................................................................45

4.2.3.1 Uji Normalitas.......................................................................................45

4.2.3.2 Uji Multikolineritas...............................................................................46

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas..........................................................................46

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda............................................................48

4.2.4.1 Koefisien Determinasi ( R2 ).................................................................49

4.2.5 Uji Hipotesis.............................................................................................50

4.2.5.1 Uji t ( parsial )........................................................................................50

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................................52

4.3.1 Pengaruh citra destinasi terhadap intensi mengujungi kembali obyek wisata

Taman Nasional Kelimutu.................................................................................52

4.3.2 Pengaruh pengalaman berwisata terhadap intensi mengujungi kembali obyek

wisata taman nasional kelimutu.........................................................................53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................55

5.1 Kesimpulan..................................................................................................55

5.2 Saran............................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................57

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data wisatawan Taman Nasional Kelimutu.......................................5

Tabel 2.1 Bagan Keputusan Konsumen............................................................20

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu..........................................................................23

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel..........................................................28

Tabel 4.1 Deskripsi responden berdasarkan usia..............................................37

Tabel 4.2 Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin...............................38

Tabel 4.3 Deskripsi responden berdasarkan jumlah berkunjung...........................39

Tabel 4.4 Hasil uji validitas...............................................................................41

Tabel 4.5 Hasil uji reliabilitas...........................................................................43

Tabel 4.6 Uji normalitas....................................................................................45

Tabel 4.7 Uji Multikolineritas...........................................................................46

Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas......................................................................47

Tabel 4.9 Analisis regresi linear berganda........................................................48

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (R2 ).............................................................49

Tabel 4.11 Hasi uji statistik t.............................................................................51

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Keputusan Konsumen.........................................................16

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir.........................................................................24

Gambar 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia................................................38

Gambar 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................39

Gambar 4.3 Data Responden Berdasarkan Jumlah Berkunjung.......................40

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki beragam destinasi wisata dengan keindahan alam dan

budaya yang cukup menarik. Hal ini menjadikan pariwisata di Indonesia akan

sangat berpotensi mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat serta menambah

devisa Negara jika dikelola secara baik. Potensi besar disektor pariwisata ini

kemudian menjadikan pariwisata sebagai program prioritas pemerintah Indonesia.

Keseriusan pemerintah Indonesia dalam mendorong pengembangan pariwisata

dibuktikan dengan lahirnya berbagai program dan kebijakan kepariwisataan.

Potensi pariwisata di Indonesia dapat dilihat dari beberapa catatan yang ada.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

melalui Buku Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun

2021/2022, sebelum pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia terus meningkat. Di tahun 2015, tercatat ada sekitar 10

juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dan terus

berkembang dari tahun ke tahun, Terakhir di tahun 2019, tercatat kunjungan

wisman ke Indonesia mencapai 16,2 juta orang. Pendapatan devisa dari sektor

Pariwisata pun cukup menjanjikan. Sepanjang 2019, devisa sektor pariwisata

mencapai Rp280 triliun. Ini meningkat dari pencapaian tahun sebelumnya Rp270

triliun. Kontribusinya untuk Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional

mencapai 4,8%. Dan menyerap tenaga kerja hingga 13 juta orang.

1
(Kemenparekraf, Buku Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia,

2021/2022)

Pertumbuhan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun membuat sektor

pariwisata ditargetkan mendatangkan sekitar 18,5 juta wisman di tahun 2020 dan

diharapkan menyumbang devisa sebesar US$21 miliar (targetan dibuat sebelum

pandemi Covid-19), sekaligus menjadi leading sector perekonomian, melampaui

CPO (minyak sawit mentah) dan berkontribusi pada PDB nasional sekitar 4,8%.

Di sisi lain, sektor pariwisata juga diandalkan sebagai salah satu sektor yang

banyak menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data yang diperoleh dari Buku

Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun 2021/2022, di tahun

2010 industri pariwisata menyerap hanya 7,44 juta tenaga kerja (sekitar 6,88%

dari total jumlah tenaga kerja nasional), dalam waktu sembilan tahun jumlah

pekerja di sektor pariwisata bertambah menjadi 13 juta tenaga kerja, dan

kontribusinya 10,28% dari total jumlah pekerja nasional. Wajar jika sektor

pariwisata diharapkan menyerap tenaga kerja lebih banyak di tahun-tahun ke

depan .

Meningkatnya pariwisata di Indonesia juga tercatat sebagai bagian dari

trend peningkatan Pariwisata di Asia Tenggara. Menurut World Travel & Tourism

Council dalam Global Economic Impact & Trends 2020, pertumbuhan PDB

Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara di sektor pariwisata mencapai

4,6%. Bertambahnya jumlah wisatawan yang datang ke kawasan Asia Tenggara

juga cukup signifikan. Menurut UNWTO, kedatangan wisatawan bertambah dari

120,6 juta wisatawan di tahun 2017 menjadi 136,8 juta wisatawan di tahun 2019.

2
Sumber yang sama juga mengatakan bahwa di rentang tahun 2017-2019,

wisatawan yang mendarat di Indonesia meningkat pesat. Dari 12,9 juta (2017)

menjadi 16,11 juta (2019). Dengan jumlah tersebut, Indonesia menjadi negara

urutan keempat di Asean yang paling banyak didatangi wisatawan, setelah

Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Rata-rata pertumbuhan wisatawan masuk ke

Indonesia tercatat 15,4% per tahun. Dan itu berimbas juga pada pendapatan dari

wisatawan internasional. UNWTO memperkirakan, pendapatan Indonesia dari

wisman di tahun 2019 mencapai US$6,9 miliar.

Dampak dari Pandemi Covid –19 masih terasa pada sektor

Pariwisata.Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), mencatat kenaikan jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 4,02 juta kunjungan atau turun

sebesar 75,03% pada tahun 2020. Jika di bandingkan dengan jumlah kunjungan

Wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 16,11 juta

kunjungan. Pada Tahun 2021 Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), mencatat

kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 1,56 juta

kunjungan, atau turun 61,57% di bandingkan dengan jumlah kunjungan wisman

pada tahun 2020. Pada tahun 2022 Jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara ke

Indonesia mencapai 5,47 juta kunjungan, naik 251,28% di bandingkan dengan

jumlah kunjungan wisman pada tahun 2021.

Gambaran ini menjelaskan bahwa sektor pariwisata dapat menjadi sumber

devisa negara yang sangat menjanjikan. Hal ini kemudian mendorong pemerintah

untuk terus berkolaborasi mengembangkan pariwisata. Komitmen kolaborasi ini

dapat dilihat dalam Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2022 Tentang Perubahan

3
Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2014 Tentang Koordinasi

Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Kepariwisataan. Perubahan ketiga dari

Peraturan ini membuktikan bahwa pemerintah Indonesia terus membenahi kerja-

kerja kolaborasi strategis penyelenggaraan kepariwisataan nasional guna

mencapai keselarasan, keserasian, keterpaduan baik perencanaan maupun

pelaksanaan tugas serta kegiatan pada tataran kebijakan, program, dan kegiatan

penyelenggaraan kepariwisataan. Hal ini tentu didasari pada kesadaran pemerintah

tentang potensi pariwisata yang cukup besar, sehingga perlu kolaborasi

pemerintah diberbagai bidang dalam mendukung program-program

kepariwisataan guna mempercepat pembangunan pariwisata di Indonesia yang

berkualitas, berkelanjutan, berdaya saing, dan kelas dunia

Selain pemerintah pusat, berbagai pemerintah ditingkatan daerah juga saat

ini fokus mengembangkan pariwisata di daerahnya masing-masing. Seperti

Pemerintah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, saat ini tengah

fokus mengembangkan salah satu ikon destinasi wisata andalannya yaitu Danau

Kelimutu. Danau Kelimutu adalah jenis danau vulkanik, sebab danau ini terbentuk

karena proses vulkanis yang membuat 3 (tiga) kawah yang menyerupai cekungan

di atas sebuah gunung api. Keunikan dari danau ini adalah warnanya yang

berubah-ubah dan berbeda disetiap kawahnya, sehingga danau ini juga dikenal

sebagai Danau Tiga Warna. Berikut data pengunjung wisatawan Danau Kelimutu

tahun 2019 sampai 2022.

4
Tabel 1.1
Data wisatawan Objek Taman Nasional Kelimutu di kabupaten Ende
(Tahun 2019-2022)

Kunjungan Wisatawan
No Tahun Jumlah Presentase(%)
Wisnus Wisman
1. 2019 62,957 12,633 86,439 101%

2. 2020 37,733 1,587 39,320 220%

3. 2021 33,521 181 33,702 117%

4. 2022 66,162 4,266 70,428 48%

Total 229,889
Sumber data : Balai TNK Kabupaten Ende, 2023

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Ende, tingkat kunjungan wisatawan ke Danau Kelimutu mengalami

perubahan dari tahun ke tahun. Ditahun 2019, jumlah wisatawan yang berkunjung

ke Taman Nasional Kelimutu sebanyak 86.439 orang dengan pembagian jumlah

wisatawan nusantara sebanyak 62.957 orang dan wisatawan mancanegara

sebanyak 12.633 orang. Ditahun 2020 kunjungan ke Danau Kelimutu mengalami

penurunan yaitu berjumlah 39.320 orang (220%) dengan pembagian wisatawan

nusantara sebanyak 37.733 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 1.587

orang. Pada tahun 2021 kembali mengalami penurunan dengan persentase

(117%), dengan total wisatawan sebanyak 33.702 orang, dengan rincian

wisatawan nusantara sebanyak 33.521 orang dan wisatawan mancanegara

sebanyak 181 orang. Terakhir di tahun 2022, jumlah wisatawan kembali naik

sebanyak 70.428 orang (48%), dengan rincian wisatawan nusantara sebanyak

66.162 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 4.266 orang.

5
Terjadinya penurunan tingkat kunjungan wisatawan pada Taman Nasional

Kelimutu karena dampak dari Covid -19, sehingga Pemerintah Kabupaten Ende

menutup kembali tempat wisata tersebut dan membatasi wisatawan yang mau

berkunjung ke taman nasional kelimutu. Adapun penyebabnya adalah pembatasan

sosial dan berbagai kebijakan pemerintah selama masa PPKM ( pemberlakuan

pembatasan kegiatan masyarakat). Pada tahun 2022 jumlah kunjungan wisatawan

Taman Nasional Kelimutu mulai naik hal ini terjadi karena daftra aplikasi

pengunjung, dan kegiatan masyarakat mulai kembali seperti biasa.

Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ende tentu berharap agar kunjungan

wisatawan ke Danau Kelimutu dapat terus meningkat. Hal tersebut terlihat ketika

Pemerintah Kabupaten Ende terus gencar melakukan promosi Danau Kelimutu

untuk terus menarik minat wisatawan berkunjung. Namun pada kenyataannya,

kunjungan wisatawan ke Danau Kelimutu mengalami beberapa kali penurunan.

Walaupun ditahun 2022 jumlah kunjungan mengalami sedikit kenaikan, namun

jumlah tersebut masih belum mencapai dan melampaui jumlah kunjungan ditahun

2019. Sedangkan disisi lain, pemerintah Kabupaten Ende juga berharap agar

wisatawan yang pernah berkunjung ke Danau Kelimutu dapat memiliki intensi

untuk mengunjungi kembali destinasi tersebut, dengan penurunan jumlah

wisatawan menggambarkan bahwa harapan agar wisatawan dapat kembali

berkunjung ke Danau Kelimutu masih belum terwujud.

Dalam beberapa penelitian terdahulu, menjelaskan bahwa citra destinasi

berpengaruh secara signifikan terhadap niat para wisatawan untuk berkunjung

kembali (Andy Mulayana dan Devi Ayuni, 2016.,Ahmad Ab 2018., Dimas Bayu

6
Prakoso, Eny Endah Pujiastuti, Sadeli, 2020). Sedangkan Zhang et al (2018:2)

dalam tulisannya menjelaskan bahwa pengalaman yang dibangun secara selektif

dari pengalaman wisata dan dapat diingat setelah perjalanan. Pengalaman

berwisata di mulai dari tempat tinggal yang mencakup rangkaian peristiwa,

aktivitas, dan persepsi. seseorang wisatawan biasanya menghadapai berbagai

tantangan selama proses perjalanan wisatanya, mulai dari pencarian informasi

hingga proses keberangkatan ke destinasi. Sehingga pengalaman yang baik, seru,

unik, dan berkesan, menjadi factor yang cukup kuat mendorong para wisatawan

berkunjung kembali ke suatu destinasi wisata.

Berdasarkan uraian terkait peluang, potensi, manfaat, kebijakan terkait

pariwisata secara nasional, pendapat para ahli terkait citra destinasi dan

pengalaman berwisata, lalu dikaitkan dengan program Pemerintah Kabupaten

Ende dalam mendorong Danau Kelimutu sebagai icon destinasi wisata unggulan,

penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terkait Pengaruh Citra

Destinasi Wisata Dan Pengalaman Berwisata Terhadap Intensi Mengunjungi

Kembali Obyek Wisata Danau Kelimutu Di Kabupaten Ende.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Citra Destinasi Wisata berpengaruh terhadap Intensi

Mengunjungi Kembali Obyek Wisata Taman Nasional Kelimutu di

Kabupaten Ende?

2. Apakah Pengalaman Berwisata berpengaruh terhadap Intensi

Mengunjungi Kembali Obyek Wisata Taman Nasional Kelimutu di

Kabupaten Ende?

7
1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah, maka

penelitian ini di lakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Citra Destinasi Wisata terhadap

Intensi Mengunjungi Kembali Obyek Wisata Taman Nasional

Kelimutu di Kabupaten Ende.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Berwisata terhadap

Intensi Mengunjungi Kembali Obyek Wisata Taman Nasional

Kelimutu di Kabupaten Ende.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah di lakukan ini di harapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

1. Bagi Pembaca

Penelitian ini menambah wawasan baru bagi pembaca khususnya

pengetahuan di bidang pemasaran mengenai pengaruh citra destinasi dan

pengalaman berwisata terhadap intensi mengunjungi kembali obyek

wisata Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman penelitian secara teoritis dan sebagai bahan

perbandingan antara teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan

kejadian yang sebenarnya di lapangan mengenai Pengaruh citra destinasi

8
dan pengalaman berwisata terhadap intensi mengunjungi kembali obyek

wisata.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai pengetahuan dan referensi

untuk mendukung penelitian selanjutnya dan memotivasi peneliti lain

untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang beleum terjangkau

oleh penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

1. Bagi Pengelola Wisata

Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak terkait sebagai bahan

perencanaan dan pengembangan strategi kepariwisataan dalam mengatasi

masalah yang ada pada objek wisata, selain itu menjadi bahan

pertimbangan dan masukan bagi Pengelola Wisata Taman Nsional

Kelimutu dalam meningkatan Pengaruh citra destinasi dan pengalaman

berwisata terhadap intensi mengujungi kembali obyek wisata Taman

Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapakan dapat di gunakan sebagai bahan penelitian

lebih lanjut untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang

pengaruh citra destinasi dan pengalaman berwisata terhadap intensi

mengunjungi kembali obyek wisata Taman Nasional Kelimutu di

Kabupaten Ende.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Citra

2.1.1 Pengertian Citra

Menurut (Nastiti dan Astuti 2019) Manifestasi merek memberikan

gambaran terkait ciri khas sebuah produk yang berfungsi sebagai pembedan antara

produk. Citra Merek merupakan keyakinan, ide dan sensasi yang di rasakan

seseorang berdasarkan pengalaman terhadap satu merek perusahaan atau

organisasi bisnis yang menawarkan produk (Husen, Seno dan Akhmad 2018).

Menurut Tang dalam (Artanti, 2016) menyatakan bahwa citra adalah pesan-pesan

yang muncul dalam pemikiran seseorang ketika mereka mendengar nama dari

sebuah hotel, tempat, restoran, atau institusi bisnis lainnya. Selain nama, kesan

yang muncul tersebut dapat juga di pengaruhi oleh arsitekturnya, variasi produk

atau jasa yang di tawarkan, tradisi, ideologi mengenai perasaan akan kebutuhan

sebuah kualitas dari kosumen tersebut. Sedangkan Menurut Faullant ( Ni Ketut

Rahayu Laksmi Uttami,I Ketut Rahyuda, 2014) mengatakan citra adalah salah

satu faktor yang paling penting di tujukan kepada tamu dari sebuah hotel dalam

mempertimbangkan untuk melakukan pembelian kembali dan memberikan

rekomendasi.

Berdasarkan pengertian di atas bahwa Citra merupakan keyakinan, ide yang

di rasakan seseorang sesuai dengan pengalaman terhadap suatu gambaran

mengenai objek yang di amati.

10
2.1.1.1 Pengertian Citra Destinasi

Menurut Wibowo et al (2016:140) mendefinisikan bahwa Citra Destinasi

adalah keputusan suatu perjalanan berdasarkan pemikiran individu berupa

informasi, perasaan dan persepsi sebagai keseluruhan pemikiran tujuan dari

pengalaman yang di dasarkan taraf kepuasan pengunjung terhadap destinasi yang

dikunjungi. Menurut Zhang,Xu,Leung dan Cai (2016:6) mendefinisikan citra

tujuan wisata sebagai image citra produk wisata yang terkait denga pusat tempat-

tempat wisata dan fasilitas pariwisata, yang secara pribadi memenuhi kebutuhan

wisatawan yang berkunjung. Menurut Stylos et al (2016:6) destination image

merupakan serangkaian kesan,ide,harapan,dan pemikiran emosional yang dimiliki

oleh seseorang dari tujuan yang telah di tentukan. Menurut Hanif Dkk (2016) citra

destinasi (destination image) merupakan keyakinan/pengetahuan mengenai suatu

destinasi dan apa yang di rasakan oleh wisatawan selama berwisata. Menurut (Lu

dan Atadil 2021; Nazir,Yasin dan Tat 2021) Citra memiliki peran penting dalam

mengembangkan obyek wisata yang sesuai dengan harapan masyarakat,

mengingat suatu objek wisata yang sesuai dengan harapan memiliki kredibilitas

dan reputasi yang baik agar dapat diterima masyarakat. Sedangkan menurut

Arefieva, Egger dan Yu 2021) Citra destinasi dapat di bentuk dari adanya

dorongan dan motivasi dalam diri individu untuk mencari informasi lebih jauh

terkait dengan objek wisata.

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Citra Destinasi

adalah suatu keyakinan atau pengetahuan mengenai suatu destinasi yang di

11
rasakan oleh wisatawan selama berwisata. Citra Destinasi yang baik akan

berpengaruh positif terhadap kepusaan wisatawan yang berkunjung.

2.1.1.2 Indikator-indkator dalam Citra Destinasi

Menurut Paludi (2016) yaitu,terdapat beberapa indikator dalam Citra

Destinasi adalah

1. Aksebilitas adalah kelancaran atau kemudahan akses untuk mencapai

lokasi objek wisata.

2. Lingkungan adalah keadaan lingkungan di dalam maupun di sekitar objek

wisata. Hal ini meliputi keamanan lokasi wisata, kebersihan,

keramahtamahan warga, dan ketenangan suasana.

3. Relaksasi adalah kondisi atau keadaan di mana objek wisata dapat

membantu pengunjungnya untuk menenangkan pikiran serta menyegarkan

tubuhnya.

Menurut Asya Hanif et al (2016) menyatakan bahwa yang termasuk dimensi

citra destinasi itu terdiri dari hasil penilaian rasional atau citra kognitif dan

penilaian emosionalatau citra afekif yaitu sebagai berikut :

1) Citra Kognitif (Cognitive image) menjelaskan keyakinan dan informasi

yang di miliki seseorang mengenai suatu destinasi, merujuk pada

kepercayaan atau pengetahuan tentang suatu objek.

2) Citra Afektif (Affective image) citra destinasi afektif adalah gambaran

emosi atau perasaan seseorang yaitu wisatawan mengenai suatu destinasi,

berdasarkan pada perasaan (feeling) dari pada kepercayaan dan

12
pengetahuan tentang objek. Terdiri dari perasaan yang menyenangkan,

membangkitkan, santai dan menarik ketika di suatu destinasi.

Dalam penelitian ini, indikator Citra Destinasi yang di gunakan mengacu

pada pendapat Asya Hanif et al (2016) yaitu :

 Cognitive image (citra kognitif)

 Affective image (citra afektif)

Hal tersebut dikarenakan indikator memiliki karakteristik yang sesuai

dengan obyek penelitian.

2.2 Pengalaman Berwisata

2.2.1 Konsep Pengalaman Berwisata

Pengalaman berwisata (Customer experince) bersifat subyektif dan sangat

bergantung pada interprestasi dan persepsi seseorang. Customer experince pada

suatu destinasi bersifat subyektif dan sangat kontekstual. Pengalaman berwisata di

mulai dari tempat tinggalnya yang mencakup rangakain peristiwa, aktivitas, dan

persepsi.

2.2.2 Pengertian Pengalaman Berwisata

Menurut Chandralal dan Valenzuela (2013:180) pengalaman berwisata

merupakan kekuatan pengaruh memori masa lalu pada pengambilan keputusan

konsumen Menurut Chen dan Rahman(2018:161), pengalaman berwisata terutama

pariwisata budaya dapat menjadi indikator kualitas yang berharga bagi pengelola

destinasi. Menurut Zhang et al (2018:2), pengalaman berwisata merupakan

pengalaman yang dibangun secara selektif dari pengalaman wisata dan dapat

diingat dan diingat setelah perjalanan. Menurut Hasan (2013) Customer experince

13
merupakan suatu ikatan rasional dan emosional yang terjadi karena respon

terhadap stimulus tertentu dengan mengoptimalkan sense (sensory), feel

(emosional), think (cognitive), act (action), dan relate (relationship) dalam usaha-

usaha pemasaran sebelum dan sesudah pemebeli, pertukaran informasi dan ikatan

emosional. Menurut Rageh et al (2013) menunjukkan bahwa pengalaman wisata

berupa akumulasi fenomena psikologis seperti yang terlihat dari perspektif

psikologi, yang meliputi harapan sebelum perjalanan. Sedangkan menurut

Loncaric et al (2018) Pengalaman adalah elemen penting dari setiap perjalanan.

Dari beberapa teori diatas, maka dapat di simpulkan bahwa Pengalaman

Berwisata adalah pengalaman yang di alami oleh seseorang berupa memori masa

lalu dari kegiatan pariwisata yang di mulai sebelum,selama dan setelah perjalanan.

2.2.3 Indikator-indikator Pengalaman Berwisata

Menurut Zhang at el (2018:3)ada beberapa dimensi dalam Pengalaman

Bewisata di antaranya:

1. Hedonism (hedonisme) merupakan bentuk gaya hidup dimana kenikmatan

atau kebahagiaan pribadi menjadi tujuan dalam menjalani hidup.

2. Novelty (kebaruan) merupakan merujuk pada sesuatu yang baru atau

memberi pengalaman baru.

3. Local culture (budaya lokal) merupakan pengalaman terhadap budaya

lokal

4. Refreshment (penyegaran) merupakan persaan tenang, segar dan lepas

yang dirasakan selama kunjungan wisata.

14
5. Meaningfulness (makna/arti penting ) adalah berpartisipasi pada suatu

kegiatan pariwisata diantaranya dalam meningkatkan perasaan suasana

hati dan perasaan senang seseorang.

6. Involvement (keterlibatan) adalah keterlibatan seseorang dalam suatu

perjalanan wisata.

7. Knowledge (pengetahuan ) adalah pengetahuan mengenai perjalanan

tempat wisata yang di kunjung.

Sedangkan menurut Rageh et al (2013:136) menyebutkan bahwa Customer

experience terdiri dari delapan dimensi yaitu :

1. Comfort (Kenyamanan), mengarah kepada basic aminities yang destinasi

sediakan untuk memastikan kenyamanan dan juga menciptakan relaksasi.

2. Educational (Edukasi), pencampuran dari penjelajahan, eksplorasi,

stimulasi dan semangat.

3. Hedonic (Hedonis), melambangkan semangat, kenikmatan, dan mudah di

kenang.

4. Novelty (Kebaruan), komentar mengenai keunikan dan individualistis, dari

pengaturan alami atau kunjungan yang berbeda yang di sediakan.

5. Safety (Keamanan) bagi wisatawana.

6. Recognition (Pengakuan), pengakuan dari pengalaman layanan.

7. Beauty (Keindahan), yang menciptakan perasaan yang penuh, kesenangan,

berkurangnya kecemasan,kekaguman, kegembiraan, semangat,,

optimisme, dan kepuasan.

15
8. Relational (Relasional), pengalaman yang melibatkan orang dan konsumsi

atau penggunaan produk dengan orang lain.

Dalam penelitian indikator pengalaman berwisata mengacu pada pendapat

Rageh et al (2013:136) adalah sebagai berikut :

 Comfort (Kenyamanan)

 Hedonic (Hendonis)

 Novelty (Kebaruan)

 Safety (Keamanan)

 Beauty (Keindahan)

Peneliti memilih dimensi tersebut karena kelima dimensi tersebut sesuai

dengan objek penelitian ini.

2.3 Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah studi yang mempelajari tentang tindakan

seseorang terhadap sebuah produk, jasa,brand atau perusahaan. Proses

pengambilan keputusan untuk menghabiskan uang,waktu, dan tenaga seorang

pelanggan juga menjadi bagian dari studi tersebut.

2.3.1 Bagan Keputusan Konsumen

Gambar 2.1
Bagan Keputusan Konsumen

Tingkah
Mengenali Pencarian Evaluasi Keputusan
laku pasca
kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian
pembelian

Sumber : Kotler and Keller,2016

16
Keputusan pembelian kosumen banyak di pengaruhi faktor internal dari

dalam diri konsumen, serta faktor eksternal yang berasal dari lingkungan

sekitarnya.

1. Mengenali Kebutuhan

Pada tahap ini di mana konsumen menyadari suatu masalah atau

kebutuhan yang ingin di penuhi.pada tahap ini juga konsumen akan

membedakan kebutuhan serta keinginananya.

2. Pencarian Informasi

Di mana kosumen akan berupaya mencari informasi yang tersimpan dalam

ingatannya (pencarian internal) serta mencari informasi dari luar

(pencarian eksternal).

3. Evaluasi Alternatif

Proses evaluasi pilihan produkdan merek sesuai keinginan konsumen.

Pada tahapan ini, konsumen akan membandingakan berbagai merek

pilihannya, yang dapat memberi manfaat dan mampu mengatasi masalah

yang sedang di hadapinya.

4. Keputusan Pembelian

Pada tahap ini konsumen akan menentukan keputusan untuk membeli atau

tidaknya suatu produk.

5. Tingka laku pasca pembelian

Pada tahap terakhir ini, apakah sebuah produk atau perusahaan bisa

membentuk konsumennya menjadi loyal atau tidak.

17
2.4 Intensi Mengunjungi Kembali

2.4.1 Pengertian Intensi Mengujungi Kembali

Menurut Wibowo et al (2016:141),minat mengunjungi kembali (revisit

intentation) merupakan bentuk perilaku dari pengalaman kunjungan sebelumnya

terhadap kualitas jasa layanan destinasi di negara yang sama.Menurut Petrick, etc

(dalam Aviolitasona, Geraldhine, 2017) mengartikan bahwa niat kunjung ulang

adalah keinginan untuk melakukan kunjungan perjalanan di masa depan yang di

pengaruhi oleh sikap terhadap pengalaman masa lalunya. Niat berkunjung

kembali adalah suatu potensi seorang wisatawan guna kembali hadir ke sebuah

destinasi sehingga tindakan ini berperan penting bagi destinasi wisata karena telah

menghadirkan pengalaman yang menyenang bagi wisatwan tersebut ( Whangdan

Chiu,2015). Menurut Spoyan dan Widianto (2015) menambahkan bahwa niat

berkunjng kembali juga memiliki arti bahwa suatu keinginan yang tidak

terbendung dan secara konsisten guna mengunjungi kembali lokasi destinasi

wisata yang akan di kunjungi masa mendatang. Sedangkan menurut Huang et al

(2015) berpendapat bahwa niat berkunjung kembali merupakan kesediaan

wisatawan untuk mengunjungi kembali kembali destinasi yang sama. Menurut

Hwang dalam Jeon Hyunjin (2013) minat mengunjungi kembali sebagai

kemungkinan pelanggan menggunakan penyedia layanan berulang kali bahkan di

masa depan sebagai kegiatan tindak lanjut di buat setelah penggunaan selektif dari

pelanggan. Sedangkan menurut Pamela dan S.S,Pangemanan, 2014) Minat

mengunjungi kembali merupakan niat untuk perencanaan dalam melakukan

perilaku tertentu.Niat mengatakan, ketika orang memiliki niat yang kuat untuk

18
terlibat dalam perilaku, mereka lebih menyukai untuk melakukan perilaku rekreasi

pada sektor pariwisata, ini mengambil kembali pada layanan pariwisata atau

layanan rekreasi atau kunjungan ulang dari tujuan atau pengunjung objek wisata.

Dapat di simpulkan bahwa Intensi Mengunjungi kembali adalalah perilaku

wisatawan untuk mengunjungi kembali tempat wisata yang akan di kunjungi di

kemudian hari.

2.4.2 Indikator-indikator Minat Berkunjung Kembali (revisit intention)

Lin dan Chung-Hsien (2014:12) mengemukakan bahwa ada 2 bagian

segmentasi dalam revisit intention, yaitu :

a) Intention to Revisit ( keinginan untuk kembali mengunjung ) yaitu,

wisatawan mengunjungi kembali dan kemungkinan menjadi tujuan liburan

berikutnya.

b) Intention to Recommend ( keinginan untuk merekomendasikan kepada

orang lain ) yaitu, merekomendasikan kepada teman//saudara dan

memberitahukan mengenai hal-hal positif.

Sedangkan menurut Huang dan Liun ( 2017) terdapat tiga dimensi di

dalam intensi mengunjungi kembali adalah :

1) Visit again (berkunjung kembali ke suatu destinasi wisata.

2) Plan to visit ( suatu rencana untuk berkunjung kembali ke suatu

destinasi )

3) Wish to visit again ( suatu harapan untuk dapat berkunjung kembali ke

suatu destinasi wisata )

19
Dalam penelitian ini indikator revisit intention yang di gunakan mengacu

pada pendapat Lin dan Chung-Hsien (2014:12) yaitu :

1) Intention to revisit ( keinginan untuk kembali berkunjung )

2) Intention to recommend ( keinginan untuk merekomendasikan kepada

orang lain ).

Hal tersebut di karenakan indikator memiliki karakteristik yang sesuai

dengan obyek penelitian.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatakan bahan perbandingan dan

acuan, selanjutnya untuk menemukan insiparsi baru untuk penelitian selanjutnya

di samping itu kajian terdahulu membantu peneliti dapat memposisikan penelitian

serta menunjukkan orsinalitas dari peneliti. pada bagian ini peneliti

mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang

hendak di lakukan, kemudin membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah

terpublikasikan atau belum terpublikasikan . Berikut merupakan penelitian

terdahulu yang masih terkait dengan tema yang penulis kaji.

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu

No Judul Tahun Penulis Variabel Metode Hasil


Penelitian Penelitian
1. Pengaruh 2020 1.Sabila 1.Citra Penelitian Terdapat pengaruh
citra destinasi Noerhanifat Destinasi pendekata positif dan signifikan
wisata dan i (x1) n citra destinasi
pengalaman 2.Dientje 2.Pengalama kuantitatif. terhadap intensi
berwisata Griandini n Berwisata mengunjungi
terhadap 3.Terrylina (x2) kembali ,terdapat
intensi Arvinta 3.Intensi pengaruh positif dan

20
mengunjungi Monoarfa mengunjungi signifikan keterkaitan
kembali pada kembali (Y) citra destinasi wisata
wisatawan terhadap pengalaman
obyek wisata berwisata yang tak
pemadian air terlupakan, terdapat
panas gunung pengaruh positif dan
torong signifikan pengalaman
kabupaten berwisata yang tak
pandeglang terlupakan terhadap
intensi mengunjungi
kembali, dan terdapat
pengaruh positif dan
signifikan citra
destinasi wisata
terhadap intensi
mengunjungi kembali
melalui pengalaman
berwisata yang tak
terlupakan
2. Pengaruh 2018 Ahmad Ab. 1.Citra Penelitian Pengaruh langsung
citra destinasi Destinasi Explanato citra kognitif terhadap
terhadap (x1) yatau intensi wisatawan
intensi 2.Intensi confirmati berkunjung kembali
wisatawan wisatawan on ke sulawesi selatan
berkunjung berkunjung research adalah postif,
kembali kembali (Y) pengaruh tidak
destinasi langsung citra kognitif
sulawesi terhadap intensi
selatan tahun wisatawan berkunjung
2014 kembali melalui citra
afektif juga
berpengaruh positif.

3. Hubungan 2017 1.Andy 1.Kualitas Penelitian Kualitas jasa dan citra


antara Mulyana Jasa (x1) Deskriptif destinasi masing-
kualitas jasa, 2. Devi 2.Citra dan masing berpengaruh
citra Ayuni Destinasi Kuantitaif langsung terhadap
destinasi, (x2) kepuasan dan niat
kepuasan 3.Kepuasan berkunjung kembali.
pengunjung Pengunjung
dan niat (x3)
mengunjungi 4.Niat
kembali Mengunjungi
taman wisata Kembali (Y)
air terjun

21
bogor
4. Pengaruh 2020 1.Dimas 1.Pengalama Penelitian Pengalaman berwisata
pengalaman Bayu n pendekata berpengaruh
berwisata Prakoso. berwisata(x1) n signifikan terhadap
terhadap 2.Eny 2.Kepuasan kuantitatif kepusan, pengalaman
kepusan dan Endah (x2) wisatwan berpengaruh
kepercayaan Pujiastuti 3. signifikna terhadap
serta niat 3.Sadeli Keperyaan(x niat mengunjungi
berkunjung 3) kembali, pengalamn
kembali 4.Niat wisatawan
(studi pada berkunjung berpengaruh
wisatawan di kembali (Y) signifikan terhadap
wisata alam niat mengunjungi
posong kembali, kepusan
temanggung) berpengaruh
signifikan terhadap
kepercayaan, kepusan
berpengaruh
signifikan terhadap
niat mengunjungi
kembali, dan
kepercayaan
berpengaruh
signifikan terhadap
niat mengunjungi
kembali.
5. Pengaruh 2021 1.Arrahma 1.Cita Penelitian Citra Destinasi
Citra Sulistyafani Destinasi dengan berpengaruh secara
Destinasi . (X1). pendekata signifikan terhadap
Terhadap 2.Gede 2.Minat n Minat Kunjung Ulang
Minat Anom Kunjung deskriptif Wisatawan di Pantai
Kunjungan Sastrawan Ulang (Y) kuantitaif Pandawa, Bali.
Ulang
Wisatawan
Di Pantai
Pandawa,
Bali
6. Pengaruh 2022 1.Fredy 1.Citra Penelitian Pengaruh yang positif
Citra Tamahela Destinasi dengan terhadap keputusan
Destinasi, (X1) pendekata berkunjung kembali
Kepusan 2.Kepuasan n obyek wisata
Pengunjung Pengunjung Explanator Mojosemi Forest Park
Dan (X2) y research Magetan.
Pengalaman 3.Pengalama Kepusan pengunjung
Pengunjung n memiliki pengaruh
Terhadap Mengunjung yang postif terhadap

22
Keputusan (X3) keputusan berkunjung
Berkunjung 4.Keputusan kembali obyek wisata
Ulang ( Studi Berkunjung Mojosemi Forest Park
Pada Ulang ) Magetan.
Pengunjung Pengalaman
Obyek pengunjung memiliki
Wisata pengaruh yang postif
Mojosemi terhadap keputusan
Forest Park berkunjung kembali
Magetan ) obyek wisata
Mojosemi Forest Park
Magetan.
7. Pengaruh 2017 1.Neneng 1.Citra Penelitian Ada pengaruh citra
Citra Tujuan Nurhayati Tujuan dengan tujuan wisata dan
Wisata dan 2.Alimatus Wisata (X1) pendekata kepusan wisatawan
Kepuasan Sahrah 2.Kepuasan n dengan intensi
Wisatawan Wisatawan kuantitatif berkunjung kembali
Terhadap (X2) wisatawan
Intensi 3.Intensi mancanegara di
Berkunjung Berkunjung Daerah Istimewa
Kembali Kembali (Y) Yogyakarta.
Wisatawan Ada pengaruh postif
Mancanegara dan signifikan anatara
di Daerah citra tujuan wisata
istimewa dengan intensi
Yoyakarta berkunjung kembali
wisatawan
manacanegara di
Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Ada pengaruh positif
dan signifikan antara
kepusan wisatawan
dengan intensi
berkunjung kembali
wisatawan
mancanegara di
Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Sumber: Olahan Peneliti 2023.

23
2.6 Kerangka Berpikir

Citra Destinasi

(X1)

Intensi
Mengunjungi
Kembali (Y)
Pengalaman
Berwisata

(X2)

Sumber : Olahan Peneliti,2023

Gambar 2.3
Kerangka Berpikir

Kerangka Berpikir berisi gambar hubungan antara variabel yang di susun

dari berbagai teori yang telah di deskripsikan dalam penelitian. Sebagai variabel

independen adalah Citra Destinasi (X1), Pengalaman Berwisata (X2). Variabel

independen ini akan di prediksi pengaruhnya terhadap Variabel dependen adalah

Intensi Mengunjungi Kembali (Y).

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara terhadap masalah penelitian

yang dibuat berdasarkan kerangaka pemikiran( Zulganef,2018:37). Hal tersebut

masih jawaban sementara kareana di dasarkan pada teori saja, bukan pada fakta

yang di peroleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang telah di kemukakan di atas

mengenai Pengaruh Citra Destinasi Wisata dan Pengalaman Berwisata Terhadap

24
Intensi Mengunjungi Kembali Obyek Wisata, maka hipotesis yang di ajukan

dalam penelitian ini adalah:

H1 : Citra Destinasi (X1) berpengaruh postitif dan signifikan terhadapa Intensi

Mengunjungi Kembali (Y) Obyek wisata Taman Nasional Kelimutu.

H2 : Pengalaman Berwisata (X2) berpengaruh Secara positif dan signifikan

terhadap Intensi Mengunjungi Kembali (Y) Obyek Wisata Taman Nasional

Kelimutu

25
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian

kuantitatif (Sugiyono,2019), yang bertujuan untuk mengakaji faktor-faktor yang

memengaruhi minat berkunjung kembali (revisit intention) pada Daya Tarik

Wisata Taman Nasional Kelimutu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengunjungi pengaruh variabel Independen (bebas)

yaitu pengaruh citra destinasi wisata dan pengalaman berwisata terhadap variabel

depende (terikat) yaitu intensi mengunjungi kembali Obyek Wisata Taman

Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende.

3.2 Objek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Obyek Wisata Taman Nasional Kelimutu, di

Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk

di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Jadi Populasi

dalam penelitian ini adalah wistawan nusantara yang pernah mengunjungi Taman

Nasional Kelimutu.

26
3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang

di lakukan berdasarkan pertimbangan berdasarkan peneliti yang di pilih secara

cermat dan memiliki kriteria tertentu sesuai kebutuhan penelitian, serta mudah di

jangkau oleh peneliti (Sugiyono, 2016). Sampel yang di gunakana dalam

penelitian ini adalah jumlah wisatawan yang pernah mengunjungi obyek wisata

Danau Kelimutu lebih dari satu kali. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut :

N
Rumus : n =
1+ N (e) 2

Keterangan :

n= ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : standar eror (10%)

Populasi yang di ketahui jumlahnya cukup besar, maka peneliti akan

menggunakan tingkat kesalahan yaitu 10%. Perhitungan jumlah dalam

menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut :

N 66.162 66.162 66.162


n= = = = =99,99
1+ N (e) 2 1+ 66.162 ( 0 ,1 ) 2 1+ 66.162 ( 0 ,01 ) 661 ,63

Jadi, ukuran jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah

99,99 responden,dan dibulatkan menjadi 100 responden.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

27
Menurut Sugiyono (2015) defenisi operasional dalam variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat, nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang telah di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian

di tarik kesimpulannya.

Gambar 3.1
Defenisi Operasional Variabel
No Operasional Definisi Indikator
Variabel
1. Variabel Citra Destinasi adalah 1.Citra Kognitif (Cognitive
Independen keputusan suatu image)
Pengaruh perjalananberdasarkan 2.Citra Afektif (Affective
Citra pemikiran individu berupa image).
Destinasi informasi, perasaan dan 3. Aksebilitas
(X1) persepsi sebaagai 4. Lingkungan
keseluruhan pemikiran 5. Relaksasi
tujuan dari pengalaman (E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
yang di dasarkan taraf Universitas Udayana.Vol 8.10.
kepusaan pengunjung 2019).
terhadap dstinasi yang di
kunjungi. Wibowo et al
(2016:140).
2. Variabel Pengalaman Berwisata  Comfort (Kenyamanan)
Independen merupakan pengalaman  Hendonic (Hendonis)
Pengalaman yang di bangun secara  Novelty (Kebaruan)
Berwisata selektif dari pengalaman  Safety (Keamanan)
(X2) wisata dan dapat di ingat  Beauty (Keindahan)
dan di ingat setelah
 Local Culture ( budaya
perjalanan. Zhang et al
lokal )
(2018:2)
 Refreshment (Penyegaran)
 Hedonism (Hedonisme)
 Meaningfulness(makna/arti
penting )
 Invloment ( Keterlibatan)
 Knowledge ( Pengetahuan)
 Educational (Edukasi)
 Recognition (Pengakuan)

28
 Relational (Relasional)
(Jurnal Manajemen Inovasi,
Vol 10 (2), 2019 )
3. Variabel Menurut Petrick, etc 1.Intention to Revisit
Dependen (dalam Aviolitasona, (Keinginan untuk kembali
Intensi Geraldhine, 2017) berkunjung ).
Mengunjungi mengartikan bahwa niat 2.Intention to Recommend
Kembali (Y) kunjung ulang adalah (Keinginan untuk
keinginan untuk merekomendasikan kepada
melakukan kunjungan orang lain.
perjalanan di masa depan 3. Visit again ( Berkunjung
yang di pengaruhi oleh kembali ke suatu destinasi ).
sikap terhadap 4. Plan to Visit ( suatu rencana
pengalaman masa lalunya. untuk berkunjung kembali ke
suatu destinasi )
5. Wish to again ( Suatu
harapan untuk dapat
berkunjung kembali ke suatu
destinasi wisata )
(Jurnal Industri Pariwisata,Vol
3,No 1,2020)
Sumber : Olahan Peneliti,2023
3.5 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang di kumpulkan dengan menggunakan

wawancara langsung dan obeservasi

2. Data sekunder

Data Sekunder merupakan data yang di peroleh dari studi pustaka. dengan

mempelajari literatur-literatur, buku-buku dan bahan perkulihan yang

berhubungan dengan permasalahan yang sedang di teliti, sebagai landasan

teori dalam penelitian.

29
3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Oberservasi

Observasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengadakan

pengamatan secara langsung di lokasi untuk memperoleh data yang akurat.

2) Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

wisatawan Tamana Nasional Kelimutu untuk di isi.

Total Kuesioner ada 27 kuesioner, di mana item/nomor kuesioner

1-3 mengukur variabel Citra Destinasi khususnya item Citra Kognitif, 4-6

mengukur variabel Citra Destinasi khususnya item Citra Afektif.

Nomor/item kuesioner 7-9 mengukur variabel Pengalaman

Berwisata khususnya item Kenyamanan (comfort), item/nomor kuesioner

10-12 mengukur variabel Pengalaman Berwisata khususnya item Hedonis

(Hedonic), item/nomor kuesioner 13-15 mengukur variabel Pengalaman

Berwisata khususnya item Kebaruan (Novelty), item/nomor kuesioner 16-1

mengukur variabel Pengalaman Berwisata khususnya item Keamanan

(Safety), item/nomor kuesioner 19-21 mengukur variabel Pengalaman

Beerwisata khususnya item Keindahan (Beauty).

30
Nomor/item kuesioner 22-24 mengukur variabel Intensi

Mengunjungi Kembali khususnya item Intention to revisit (Keinginan

untuk kembali berkunjung), 25-27 mengukur variabel Intensi

Mengunjungi Kembali khususnya item Intention to recommend

(Keinginan untuk merekomendasikan kepada orang lain).

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting

baik dari lembaga atau dari organisasi maupun dari perorangan.

Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh peneliti

untuk memperkuat hasil penelitian.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013) uji validitas di lakukan dengan membandingkan

rhitung dan rtabel, di mana untuk menetukan rtabel dengan rumus df=n-2. di mana

n=sampel. Dengan level of signifikan 95%.

Dasar pengambilan keputusan :

a. Apabila rhitung > rtabel (0,05) berarti item tersebut valid.

b. Apabila rhitung< rtabel (0,05) berarti item tersebut tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas di gunakan untuk menguji konsisten alat ukur apakah

hasilnya tetap konsisten jika pengukuran di ulang, instrumen kuesioner yang tidak

reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran, sehingga hasil pengukuran

31
tidak dapat di percaya. suatu variabel akan di nyatakan reliabel apabila

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali,2016).

3.8 Uji Asumsi Klasik

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Model regresi

yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali

(2018) normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya,

dengan dasar pegambilan keputusan antara lain :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka mode gregresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau grafik histogram maka tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka mode regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas

3.8.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013:107) uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi di temukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal, yaitu variabel independen yang nilai korelasi antar

32
sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu model untuk

mendiagnosa adanya multikolineritas adalah dengan menganalisis nilai tolerance

dan lawannya variance inflation factor (VIF).

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain.

3.9 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisi Regresi linear berganda di gunakan untuk meramalkan bagaimana

naik turunnya keadaan variabel dependen (kriterium), bila dua atu lebih variabel

independen sebagai faktor predictor di naik turunkan nilainya

(dimanipulasi),Sugiyono (2017:275). ). Untuk melihat pengaruh dua variabel

bebas atau lebih terhadap variabel terikat secara bersama-sama yang ditunjukkan

oleh koefisien regresi (βi).

Persamaan yang dikembangkan untuk regresi berganda adalah sebagai

berikut
Y= α+β1X1 +β2X2 +ε

Keterangan :

Y: Intensi Mengunjungi Kembali

α: konstanta

β1: koefisien regresi untuk variabel Citra Destinasi

β2: koefisien regresi untuk variabel Pengalaman Berwisata

33
X1: variabel faktor Citra Destinasi

X2: variabel faktor Pengalaman Berwisata

ε: standard eror (tingkat kesalahan

3.9.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerapkan variasi variabel dependen atau terikat

(Ghozali,2018:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika

nilai R2 yang di peroleh hasilnya semakin besar atau semakin mendekati satu

maka sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen semakin besar.

Sebaiknya diperoleh hasil semakin kecil atau mendekati nol maka sumbangan

variabel independe terhadap variabel dependen semakin kecil.

3.10 Uji Hipotesis

3.10.1 Uji t (parsial)

Uji statistik t di lakukan untuk mengetahui pengaruh darimana masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. variabel independen

secara parsial akan mempengaruhi variabel independen apabila jumlah degree of

freedom (df=n-k)>20 dan derajat kepercayaan 5% atau nilai t hitung>ttabel. Apabila t

hitung lebih besar dari t tabel, maka H0 di tolak. Hal itu berarti, ada hubungan

signifikan antar masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.

Koefisien regresi bertanda negatif berarti hubungan antara variabel dependen

dengan variabel independen adalah hubungan terbalik.

Adapun hipotesis di rumuskan sebagai berikut :

34
a. H0:bi = 0, artinya variabel independen (X1) tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y)

b. Ha:bi ≠ 0, artinya variabel independen (X) berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y)

Untuk pengambilan keputusan dilihat dari:

1. Nilai signifikan <(α 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima

2. Nilai signifikan >(α 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditola

35
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Taman Nasional Kelimutu adalah salah satu taman nasional di indonesia.

Tepatnya terletak di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur

dengan posisi geografis : 8 43’-848’LS,12144’-12151’BT. Penujukannya

sebagai kawasan Taman Nasional berdasarkan pada surat Keputusan Menteri

Kehutanan,yang di terbitkan pada tahun 1992. Surat ini bernomor SK. No. 279/

Kpts – II/ 92. Taman Nasional Kelimutu menempati lahan seluas  5.000 hektare.

Pada Surat Keputusan No. 675 / Kpts-II / 97, luasnya menjadi 5.356,5 hektare.

Garis batas total di tetapkan sepanjang 48.423,44 meter dengan jumlah pal batas

sebanyak 241 pal batas.

Batas ini memisahkan antara kawasan hutan dengan 24 desa dalam 5

wilayah kecamatan di Kabupaten Ende. Lima kecamatan yang menjadi bagian

dari Taman Nasional Kelimutu adalah Kecamatan Ndona, Kecamatan Wolojita,

Kecamatan Ndona Timur, Kecamatan Detusoko, dan Kecamatan Kelimutu.

Kawasan Taman Nasional Kelimutu di tetapkan dalam kawasan Hutan Sokoria

yang mempunyai banyak jensi flora dan fauna.

36
Adapun rute menuju lokasi Taman Nasional Kelimutu dari Kabupaten

Ende menuju desa Moni. Jarak yang harus di tempuh dari Kabupaten Ende

menuju desa Moni adalah 50 km, dari situ bisa melanjutkan perjalanan sekitar 15

km menuju pintu masuk wisata Taman Nasional Kelimutu . Adapun jenis fasilitas

yang disediakan di antaranya adalah Area parkir, Papan Petunjuk arah, Tempat

beristirahat/ gazebo, Toilet, Spot foto menarik, dan Warung makan dan minum.

Harga tiket masuk Taman Nasional Kelimutu adalah untuk Wisatawan Domestik

harga tiket masuk sebesar 15.000/ orang, Sedangkan untuk tiket masuk

Wisatawan Mancanegara sebesar 150.000/ orang, dengan biaya parkir motor

sebesar Rp 5.000, dan untuk biaya parkir mobil sebesar Rp 10.000.

4. 2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskrpsi Responden

Data responden yang di gunakan dalam penelitian ini di lihat dari umur

dan jumlah berkunjung ke taman wisata Nasional Kelimutu. Data tersebut di

dapatkan dari hasil pengisian kuesioner dari responden. Jumlah kuesioner yang di

sebarkan sebanyak 100 responden dan kemudian data di analisis lebih lanjut.

Berikut deskrpsi responden :

4.2.1.1 Deskripsi berdasarkan usia

Data responden berdasarkan umur pada penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Klasifikasi Jumlah Presentase
< 25 tahun 48 48%
26-50 tahun 46 46%
>50 tahun 6 6%

37
Jumlah 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti,2023

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, data responden Menurut Usia, Menjelaskan

Bahwa responden Yang berusia <25 tahun berjumlah 48 Orang ( 48 % ), Usia 26-

50 tahun sebanyak 46 orang ( 46 % ), Usia >50 tahun berjumlah 6 Orang ( 6% ).

Maka dapat di jelaskan bahwa dari 100 responden pada penelitian yang paling

banyak adalah yang berusia <25 tahun. Hasil tersebut dapat di gambarkan dalam

diagram sebagai berikut :

Deskripsi responden berdasarkan usia


6%
<25 thn
26-50 thn
48%
>50 thn
46%

Sumber Data : Olahan Penulis, 2023


Diagram 4.1
Data Responden Berdasarkan Usia

4.2.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data responden berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.2
Deskripsi responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Perempuan 52 52%
Laki-laki 48 48%
Jumlah 100 100%
Sumber : Olahan peneliti,2023

38
Berdasarkan data pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa

responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 52 orang (52%), yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 48 orang (48%). Maka dapat dijelaskan

bahwa dari 100 responden pada penelitian ini yang paling banyak adalah yang

berjenis kelamin perempuan 52 orang.

Deskripsi responden berdasarkan Jenis


Kelamin

Laki-laki
48%
52% Perempuan

Sumber Data : Olahan Penulis, 2023


Diagram 4.2
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
4.2.1.3 Deskripsi responden berdasarkan jumlah berkunjung ke Taman

Wisata Nasional Kelimutu

Data wisatawan yang berkujung ke Taman Nasional Kelimutu,

dalam satu tahun terakhir, mulai dari satu kali berkunjung sampai dengan

lima kali berkunjung.

Data responden berdasarkan jumlah berkunjung ke Taman Naional

Kelimutu pada penelitian ini di dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3
Data responen berdasarkan jumlah berkunjung ke Taman
Wisata Nasional Kelimutu
Jumlah berkunjung Jumlah Presentase
1 kali berkunjung 8 8%

39
2 kali berkunjung 51 51%
3 kali berkunjung 10 10%
4 kali berkunjung 11 11%
5 kali berkunjung 20 20%
Total 100 100%
Sumber : Olahan Peneliti, 2023

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukan bahwa data yang diperoleh

melalui penyebaran kuesioner memperlihatkan karakteristik responden

berdasarkan jumlah berkunjung ke Taman Wisata Nasional Kelimutu,

Menjelaskan bahwa responden yang berkunjung 1 kali sebanyak 8 orang ( 8%), 2

kali sebanyak 51 orang ( 52% ), 3 kali sebanyak 10 orang ( 10% ), 4 kali sebanyak

11 orang ( 11% ), dan 5 kali sebanyak 20 orang ( 20% ). Dari perbandingan

presentase responden berdasarkan jumlah kunjungan, maka di simpulkan bahwa

rata-rata responden yang mengisi kuisioner berkisaran berkunjung 2 kali sebanyak

51 orang. Lengkapnya dapat di lihat di diagram berikut :

Data responden berdasarkan jumlah berkun-


jung ke Taman Wisata Nasional Kelimutu

20% 8%
1 kali berkunjung
2 kali berkunjung
11% 3 kali berkunjung
4 kali berkunjung
5 kali berkunjung
51%
10%

Sumber Data : Olahan Penulis, 2023


Diagram 4.3
Data Responden Berdasarkan Usia
4.2.2 Uji Instrumen Penelitain

40
4.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas di gunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Butir pernyataan di katakan valid, jika rhitung lebih besar dari rtabel dan

berkolerasi positif Pengujian ini menggunakan pearson correlation, dengan

membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel untuk degrre off reedom (df) = n-2 (n

adalah jumlah sampel). Jumlah sampel (n) = 100 dan besarnya df = n-2 = 100-

2=98. Tingkat signifikan sebesar 0,05. Maka rtabel dalam penelitian ini adalah

0,1966, berikut di sajikan pengujian validitas dengan responden sebanyak 100.

Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas

Variabel Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


Citra X1.1 0,725 0,1966 Valid
Destinasi X1.2 0,792 0,1966 Valid
(X1) X1.3 0,831 0,1966 Valid
X1.4 0,855 0,1966 Valid
X1.5 0,457 0,1966 Valid
X1.6 0,243 0,1966 Valid
Pengalaman X2.1 0,691 0,1966 Valid
Berwisata X2.2 0,716 0,1966 Valid
(X2) X2.3 0,829 0,1966 Valid
X2.4 0,474 0,1966 Valid
X2.5 0,747 0,1966 Valid
X2.6 0,647 0,1966 Valid
X2.7 0,658 0,1966 Valid
X2.8 0,659 0,1966 Valid
X2.9 0,741 0,1966 Valid
X2.10 0,754 0,1966 Valid
X2.11 0,590 0,1966 Valid
X2.12 0,674 0,1966 Valid
X2.13 0,697 0,1966 Valid
X2.14 0,831 0,1966 Valid
X2.15 0,744 0,1966 Valid
Intensi
Mengunjungi Y.1 0,331 0,1966 Valid

41
Kembali (Y) Y.2 0,666 0,1966 Valid
Y.3 0,778 0,1966 Valid
Y.4 0,827 0,1966 Valid
Y.5 0,793 0,1966 Valid
Y.6 0,714 0,1966 Valid
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2023

Berdasarkan pada table 4.4 di atas, dapat di jelaskan bahwa variabel Citra

Destinasi ( X1 ) di ukur dengan 6 item pernyataan. Hasil pengujian validitas

menunjukan bahwa semua item pernyataan yang di ajukan untuk mengukur citra

destinasi dapat di gunakan dalam penelitian ini karena memiliki nilai r hitung > r tabel .

Angka tertinggi dalam uji validitas variabel citra destinasi yaitu, 0855 pada item

pernyataan x1.4 dengan bunyi item pernyataannya kondisi sekitar objek wisata

yang aman dan nyaman untuk di kunjungi. Selanjutnya Variabel Pengalaman

Berwisata ( X2 ) di ukur dengan 15 item pernyataan. Hasil pengujian validitas

menunjukan bahwa semua item pernyataan yang di ajukan untuk mengukur

pengalaman berwisata dapat di gunakan pada penelitian ini karena memiliki nilai

rhitung > rtabel. Angka tertinggi dalam uji validitas variabel pengalaman berwisata

yaitu 0,834 pada item pernyataan x2.14 dengan bunyi item pernyataanya Danau

Kelimutu adalah danau yang sangat terindah yang saya pernah kunjungi.

Variabel Intensi Mengujungi Kembali ( Y ) diukur dengan 6 item

pernyataan. Hasil pengujian validitas menunjukan bahwa semua item pernyataan

yang di ajukan untuk mengukur intensi mengujungi kembali dapat di gunakan

dalam penelitian ini karena memiliki nilai r hitung > rtabel. Angka tertinggi uji validitas

variabel intensi mengujungi kembali yaitu 0,827 pada item pernyataan Y.4 dengan

bunyi item pernyataanya Saya akan merekomendasikan kepada orang lain tentang

Taman Nasional Kelimutu.

42
4.2.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Uji reliabilitas menggunakan uji cronbach’s alpha, data

dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian

reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Item Cronbach’s Standar Reliabel Keterangan
Variabel Alpha
Citra Destinasi X1.1 0,712 0,60 Reliabel
(X1) X1.2 0,690 0,60 Reliabel
X1.3 0,671 0,60 Reliabel
X1.4 0,660 0,60 Reliabel
X1.5 0,782 0,60 Reliabel
X1.6 0,810 0,60 Reliabel
Pengalaman X2.1 0,917 0,60 Reliabel
Berwisata (X2) X2.2 0,916 0,60 Reliabel
X2.3 0,912 0,60 Reliabel
X2.4 0,924 0,60 Reliabel
X2.5 0,915 0,60 Reliabel
X2.6 0,918 0,60 Reliabel
X2.7 0,918 0,60 Reliabel
X2.8 0,918 0,60 Reliabel
X2.9 0,915 0,60 Reliabel
X2.10 0,915 0,60 Reliabel
X2.11 0,922 0,60 Reliabel
X2.12 0,917 0,60 Reliabel
X2.13 0,917 0,60 Reliabel
X2.14 0,911 0,60 Reliabel
X2.15 0,915 0,60 Reliabel
Intensi Y.1 0,821 0,60 Reliabel
Mengunjungi Y.2 0,766 0,60 Reliabel
Kembali (Y) Y.3 0,735 0,60 Reliabel
Y.4 0,714 0,60 Reliabel
Y.5 0,729 0,60 Reliabel
Y.6 0,756 0,60 Reliabel

43
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2023

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat di ketahui bahwa variabel Citra

Destinasi ( X1 ) di ukur dengan 6 item pernyataan penelitian. Hasil pengujian

reliabilitas menujukan bahwa semua item pernyataan variabel citra destinasi

memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka dapat di simpulkan bahwa semua

item pernyataan variabel citra destinasi sudah layak dan handal di gunakan dalam

pengujian lanjutan. Angka tertinggi dalam uji reliabilitas variabel citra destinasi

yaitu 0,810 pada item pernyataan x1.6 dengan bunyi item pernyataanya Taman

Nasional Kelimutu merupakan wisata yang layak untuk di kunjungi. Selanjutnya

Variabel Pengalaman Berwisata ( X2 ) di ukur dengan 15 item pernyataan. Hasil

pengujian reliabilitas menunjukan bahwa semua item pernyataan variabel

pengalaman berwisata memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka dapat di

simpulkan bahwa semua item pernyataan variabel pengalaman berwisata sudah

layak dan handal di gunakan dalam pengujian lanjutan. Angka tertinggi dalam uji

reliabilitas variabel pengalaman berwisata yaitu, 0,924 pada item pernyataan x2.4

dengan bunyi item pernyataanya Pemandangan sepanjang jalan menuju danau

asri dan tenang.

Variabel Intensi Mengujungi Kembali ( Y ) di ukur dengan 6 item

pernyataan. Hasil pengujian reliabilitas menujukan bahwa semua item pernyataan

variabel intensi mengujungi kembali memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka

dapat di simpulkan bahwa semua item pernyataan variabel intensi mengunjungi

kembali sudah layak dan handal di gunakan dalam pengujian lanjutan. Angka

44
tertinggi dalam uji reliabilitas variabel intensi mengunjungi kembali yaitu,0,821

pada item pernyataan Y.1 dengan bunyi item pernyataanya Saya berkeinginan

untuk kembali melakukan kegiatan wisata di Taman Nasional Kelimutu di suatu

hari nanti.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji

multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Untuk lebih jelasnya penulis akan

paparkan sebagai berikut.

4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kepastian sebaran data

yang diperoleh terhadap data bersangkutan dan diuji menggunakan

pengujian Kolmogoro smirnov. Uji ini dilakukan dengan membandingkan

probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikan 0,05. Apabila nilai

signifikan hitung lebih besar dari 0,05 maka data distribusi normal. Hal ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Keterangan
Residual
N 100
Normal Mean .0000000 Data Berdistribusi
Parameters a,b
Std. 2.75673969 Normal
Deviation
Most Extreme Absolute .035
Differences Positive .035
Negative -.033

45
Test Statistic .035
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
Sumber: Data olahan peneliti, 2023

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa uji normalitas

menggunakan kolmogorov-smirnov test dengan nilai k-s sebesar 0,035 dan

Asymp.sig (2-tailed) pada 0,200> 0,05. Hal ini berarti data residualnya

berdistribusi secara normal, karena signifikannya lebih besar dari 0,05.

4.2.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya antar variabel bebas (independen). Suatu model di katakan

bebas multikolinearitas jika mempunyai VIF kurang dari 10 dan tolerance value

lebih dari 0,1. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.7
Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Citra Destinasi 0,631 1,584 Bebas Multikolinearitas
(X1)
Pengalaman 0,631 1,584 Bebas Multikolinearitas
Berwisata (X2)
Sumber: Data olahan peneliti, 2023

Berdaskan tabel di atas dapat di jelaskan variabel citra destinasi (X1)

memiliki nilai tolerance 0,631 > 0,10 dan nilai VIF 1,584 < 10. maka dapat di

simpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Variabel pengalaman berwisata (X2)

memiliki nilai tolerance 0,631> 0,10 dan nilai VIF 1,584 < 10 maka dapat di

simpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

46
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain (

Ghozali, 2013 ). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu dengan menggunkan metode Spearman’s RHO. Uji Spearman’s RHO di

lakukan dengan cara mengkorelasikan nilai absolut residual dengan masing-

masing variabel independen. karakteristiknya adalah nilai signifikansi dari

variabel bebas > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat di tunjukan pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.8
Uji Heteroskedastisitas Spearman’s RHO
Correlations
Citra Pengalaman Unstandardi
Destinasi Berwiata zed Residual
Spearman Citra Correlation 1.000 .586** -.009
's rho Destinasi Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000 .932
N 100 100 100
Pengalaman Correlation .586** 1.000 -.045
Berwiata Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 . .660
N 100 100 100
Unstandardize Correlation -.009 -.045 1.000
d Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .932 .660 .
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Olahan Peneliti,2023

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat di ketahui bahwa variabel citra

destinasi (X1) memiliki nilai signifikan 0,932 > 0,05 maka di jelaskan bahwa

tidak terjadi heteroskedatisitas . Variabel pengalaman berwisata (X2) memiliki

47
nilai signifikan 0,660 > 0,05 maka dapat di simpulkan tidak terjadi

heteroskedatistas. Sehingga dapat di jelaskan bahwa tidak ada heteroskedatisitas

independen dalam model ini.

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisi Regresi linear berganda di gunakan untuk meramalkan bagaimana

naik turunnya keadaan variabel dependen (kriterium), bila dua atu lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor di naik turunkan nilainya

(dimanipulasi),Sugiyono (2017:275).

Gambar 4.9
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.543 2.185 2.079 .040
Citra Destinasi .227 .111 .179 2.047 .043
Pengalaman .234 .034 .605 6.910 .000
Berwisata
a. Dependent Variable: Intensi Kunjungi Kembali
Sumber : Data Olahan Peneliti,2023

Berdasarkan tabel 4.9 di atas maka persamaan regresi linear berganda

adalah sebagai berikut :

Y= α+β1X1 +βY =
2X2 +ε

Intensi mengujungi kembali : 4.543 + 0,227 X1 + 0,234 X2 + ε

Dari persamaan regresi tersebut maka dapat di jelaskan sebagai berikut :

48
1. Nilai konstanta sebesar 4.543, hal ini mengidentifikasikan bahwa apabila

variabel citra destinasi ( X1 ), pengalaman berwisata ( X2 ) tidak

mengalami perubahan atau sama dengan konstan, maka intensi

mengujungi kembali pada Taman Nasional Kelimutu di Kabupeten Ende

memiliki nilai sebesar 4.543.

2. Nilai Koefisien regresi variabel citra destinasi ( X1 ) sebesar 0,227. Hal ini

mengindifikasikan bahwa jika variabel citra destinasi meningkat satu-

satuan dengan catatan variabel pengalaman berwisata ( X2 ) di anggap

konstan ( 0 ) maka akan meningkat intensi mengujungi kembali pada

Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende sebesar 0,227 satuan atau

sebesar 22,7 %.

3. Nilai koefisien regresi pengalaman berwisata ( X2 ) sebesar 0,234. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa jika variabel pengalaman berwisata meningkat

satu-satunya dengan catatan variabel citra destinasi ( X1 ) di anggap

konstan ( 0 ) maka akan meningkat intensi mengujungi kembali pada

Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende sebesar 0,234 satuan atau

sebesar 23, 4 %.

4.2.4.1 Koefisien Determinasi (R2 )

Analisis determinasi di gunakan untuk mengetahui persentase sumbangan

pengaruh variabel independen secara-bersama sama terhadap variabel dependen.

Hasil uji koefisien determinasi adjusted (R2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Koefisien Determinasi Adjusted (R2)

49
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Squares Estimate
1 .728a .530 .521 2.785
Sumber: Data olahan peneliti,2023

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diperoleh nilai adjusted r2 sebesar

0,521( 52,1% ) Hal ini menunjukan bahwa presentasi sumbangan pengaruh

variabel independen diantaranya citra destinasi dan pengalaman berwisata

terhadap variabel dependen intensi mengunjungi kembali kembali sebesar 52,1%.

Sedangkan sisanya sebesar 47,9 % di pengaruhi variabel lain yang tidak di

jelaskan dalam penelitian ini.

4.2.5 Uji Hipotesis

4.2.5.1 Uji t ( parsial )

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen yaitu citra destinasi dan pengalaman berwisata terhadap

variabel dependen yaitu intensi mengujungi kembali di Taman Wisata Alam Laut

Tujuh Belas Pulau Riung. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t hitung

dengan t tabel dengan taraf signifikasi 5%, dengan kriteria apabila t hitung > t

tabel dan nilai signifikansi < 0,05 maka uji hipotesis dapat diterima sebaliknya

apabila t hitung < t tabel dan nilai signifikansi > 0.05 hipotesis tersebut ditolak.

Untuk mengetahui nilai t tabel digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus:

df = n-k-1

df = 100-2-1=97

Nilai t tabel dari 97 =1.98498

50
Keterangan:

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel bebas

Hasil uji statistik dapat di lihat sebagai berikut :

Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.623 2.648 2.123 .036
Citra .692 .107 .547 6.467 .000
Destinasi(X1)
Pengalaman .276 .027 .714 10.10 .000
Berwisata (X2) 0
Sumber: Data Olahan Penulis, 2022

Berdasrkan tabel di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Hipotesis Pertama

Hasil uji statistik pengaruh citra destinasi (X1) terhadap intensi mengujungi

kembali (Y) nilai t hitung sebesar 6,467 > 1,98498 dan nilai signifikansinya

0,00 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat berpengaruh positif dan

signifikan citra destinasi terhadap intensi mengujungi kembali. Hal ini

menjukkan semakin tinggi akan citra destinasi wisata maka akan

meningkatnya intensi mengunjungi kembali.

2. Hipotesis Kedua

51
Hasil uji statistik pengalaman berwisata (X2) terhadap intensi mengunjungi

kembali obyek wisata taman nasional kelimutu (Y) nilai t hitung sebesar

10,100 > 1,98498 dan nilai signifikansinya 0,00 < 0,05. Hal ini dapat di

simpulkan bahwa pengalaman berwisata berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap intensi mengunjungi kembali. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin berkesan pengalaman berwisata yang di rasakan oleh wisatawan

maka akan meningkatkan intensi mengujungi kembali wisatawan.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pengaruh Citra Destinasi (X1) terhadap Intensi Mengunjungi Kembali

(Y) Obyek wisata Taman Nasional Kelimutu

Hasil uji statistik pengaruh citra destinasi (X1) terhadap intensi

mengunjungi kembali ( Y ) nilai t hitung sebesar 6,467 > 1,98498 dan nilai

signifikannya 0,00 <0,05. Maka dapat di katakan bahwa variabel citra destinasi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intensi mengunjungi kembali

obyek wisata Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, sehingga hipotesis

dalam penelitian ini di terima.

Citra Destinasi adalah seperangkat pengetahuan dan gambaran suatu

destinasi wisata oleh pengunjung destinasi tersebut. Citra merupakan impresi

seseorang atau beberapa orang yang memberikan sebuah pernyataan tentang

destinasi yang mereka belum datangi (Saputra dan Hermanto, 2019). Citra

Destinasi tidak hanya di artikan sebagai persepsi atribut destinasi individu tetapi

juga kesan secara menyeluruh atau holistik dari destinasi.

52
Hasil analisis yang terjadi di Taman Wisata Nasional Kelimutu dimana

perubahan ke tiga warna danaunya sangat menarik. tempat wisata ini memiliki

keuatan gaib yang masih di percaya oleh masyarakat setempat sehingga di setiap

tahunya di lakukan upacara dan ritual khusus dengan membawah sesajian sebagai

persembahan sekaligus meminta keberkahan dan keselamatan.

Hasil penelitian ini memberikan makna bahwa semakin banyak citra

destinasi yang di rasakan oleh wisatawan maka akan semakin tinggi niat intensi

mengunjungi kembali ke obyek wisata Taman Nasional Kelimutu. Citra destinasi

yang di rasakan oleh wisatawan meliputi kepercayaan presepsi seperti tradisi

memberi makan parah arwah dan perasaan yang meliputi kondisi sekitar objek

wisata yang aman dan nyaman untuk di kunjungi serta keindahan tiga warna

danau yang berbeda, sehingga memberikan pengaruh yang baik dalam

meningkatkan niat intensi mengujungi kembali ke Taman Nasional Kelimutu di

Kabupaten Ende.

Hal ini sama dengan penelitian yang di lakukan oleh (Wisnu,2023),

(Rahmadiane,2019), (Caroline,2021), (Herlambang,2019), di mana pengaruh citra

destinasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intensi mengujungi

kembali.

4.3.2 Pengaruh Pengalaman Berwisata ( X2 ) terhadap Intensi Mengunjungi

Kembali ( Y ) Obyek Wisata Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten

Ende

Hasil uji statistik pengaruh pengalaman berwisata (X2) terhadap intensi

mengunjungi kembali obyek wisata taman nasional kelimutu ( Y ). Nilai t hitung

53
sebesar 10,100 > 1,98498 dan nilai signifikansinya 0,00 < 0,05. Hal ini dapat di

simpulkan bahwa pengalaman berwisata berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap intensi mengunjungi kembali. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

pengalaman berwisata maka akan meningkatkan pula intensi mengunjungi

kembali di Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, sehingga hipotesis

dalam penelitian ini di terima.

Pengalaman Berwisata merupakan pengalaman yang di alami oleh

seseorang berupa memori masa lalu dari kegiatan pariwisata yang di mulai

sebelum, selama dan setelah perjalanan. Wisatawan yang merasa puas setelah

mengunjungi tempat wisata,di harapkan mereka akan mengunjungi destinasi

wisata untuk kunjungan selanjutnya (Alana, 2020).

Hasil analisis seperti yang di lakukan di Taman Nasional Kelimutu di

Kabupaten Ende di mana keindahan taman Nasional Kelimutu yang sangat

mengagumkan dan sesuai yang di harapakan oleh wisatawan, serta terdapat

tempat untuk beristirahat dan suasananya sangat tenang, sejuk dan fasilitasnya

memadai, sehingga wisatawan merasa puas dan niat untuk mengunjungi kembali

di Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende.

Hasil penelitian ini memberikan makna bahwa semakin banyak

pengalaman yang di rasakan oleh wisatawan maka akan semakin tinggi minat

wisatawan untuk intensi mengunjungi kembali di Taman Nasional Kelimutu.

Pengalaman wisatawan yang di rasakan oleh wisatawan meliputi tersedianya

tempat untuk istirahat, keindahan alam yang luar biasa dan kawahnya yang sangat

indah, gagah, dan bagus, sehigga memberikan pengaruh yang baik dalam

54
meningkatkan intensi berkunjung kembali di Taman Nasional kelimutu di

Kabupaten Ende.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan

oleh (Putra,2020), (Nirwana,2020), (Destiana,2019), (Wijaya,2023), Dimana hasil

penelitiannya bahwa pengalaman berwisata berpengaruh secara postif dan

signifikan terhadap minat berkujung kembali.

55
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada tabel sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara citra destinasi terhadap intensi

mengunjungi kembali Obyek wisata Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten

Ende. Hal ini menjukkan bahwa semakin tinggi akan citra destinasi wisata

maka akan meningkatnya intensi mengunjungi kembali

2. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara pengalaman berwisata

terhadap intensi mengunjungi kembali di taman Nasional Kelimutu. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin berkesan pengalaman berwisata yang di rasakan

oleh wisatawan maka akan meningkatkan intensi mengujungi kembali

wisatawan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan pada penelitian ini

beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pengelola Taman Wisata Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende Pihak

pengelola diharapkan dapat meningkatkan tingkat kebersihan, dan

56
penambahan toilet (MCK) sehingga memberikan kemudahan bagi wisatawan

untuk berkunjung. Pengelola juga diharapkan terus melakukan pembangunan

secara signifikan yang bertujuan untuk menarik minat wisatawan berkujung

ke destinasi wisata Taman Nasional Kelimutu. Dan di harapkan kepada

pengelola untuk terus memperhatikan unsur-unsur daya Tarik wisata agar

dapat menarik minat wisatawan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dan penelitian ini masih memiliki keterbatasan sehingga di harapkan

untuk peneliti selanjutnya menamba variabel dan objek penelitian untuk hasil

yang lebih akurat.

57
DAFTAR PUSTAKA

AB, Ahamad. (2018). Citra Destinasi Dan Pengaruhnya Terhadap Intensi Untuk
Berkunjung Kembali Di Sulawesi Selatan Sebagai Destinasi Pariwisata.
Sosiohumaniora, 20(3), 207. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.
v20i3.14050
Anam, M. S., Yulianti, W., Fitrialoka, T., & Rosia, R. (2021). Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Revisit Intentiondi Daya Tarik Wisata Waduk Malahayu.
Jurnal Destinasi Pariwisata, 9(2), 337. https://doi.org/10.24843
/jdepar.2021.v09.i02.p12
Anggraeni, P. W. P., Antara, M., & Ratna Sari, N. P. (2022). Pengaruh Daya
Tarik Wisata dan Citra Destinasi Terhadap Niat Berkunjung Kembali yang
Dimediasi oleh Memorable Tourism Experience. Jurnal Master Pariwisata
(JUMPA), 9, 179. https://doi.org/10.24843/jumpa.2022.v09.i01.p08
Ardiansyah, Y., & Ratnawili. (2021). Daya Tarik, Citra Destinasi, Dan Fasilitas
Pengaruhnya Terhadap Minat Berkunjung Ulang Pada Objek Wisata Wahana
Surya Bengkulu Tengah. Manajemen Modal Insani Dan Bisnis, 2, 129–137.
Baihaqi, M., & Artanti, Y. (2016). Pengaruh Kepercayaan Konsumen Dan Citra
Perusahaan Terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM),
4(2), 94–100.
Caroline, C. (2021). Pengaruh Citra Destinasi Terhadap Kepuasan Wisatawan
Dan Behavioral Intention Cory. Pengaruh Citra Destinasi Terhadap
Kepuasan Wisatawan Dan Behavioral Intention, 15(2), 72–80.

Dian Ghani Reza Dasangga, R. T. R. (2022). Pengaruh Destinasi Halal Terhadap


Daya Tarik Destinasi : Penilaian Niat Berkunjung Wisatawan. Jurnal
Kepariwisataan Destinasi, Hospitalis Dan Perjalanan, 6, 219–240.
https://doi.org/10.34013/jk.v6i02.724

Destiana, A. (2019). Pengaruh Destination Image dan Tourist Atraction terhadap


Tourist Satisfaction dan Post Visit Behavioral Intention. Journal of Tourism
and Creativity, 3(2), 2–3.

Ester, A., Syarifah, H., & ZA Zainurossalamia Saida. (2020). Pengaruh daya tarik
wisata citra destinasi dan sarana wisata terhadap kepuasan wisatawan citra
niaga sebagai pusat cerminan budaya khas kota samarinda. Jurnal
Manajemen, 12(1), 145–153. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.

58
php/JURNALMANAJEMEN
Fadiryana, N. A., & Chan, S. (2020). Pengaruh Destination Image Dan Tourist
Experience Terhadap Revisit Intention Yang Dimediasi Oleh Perceived
Value Pada Destinasi Wisata Halal Di Kota Banda Aceh. Jurnal Manajemen
Inovasi, 10(2), 1–23.

Hapsara, O., & Ahmadi, A. (2022). Analisis Keputusan Berkunjung Melalui


Minat Berkunjung: Citra Destinasi Dan Aksesibilitas Pada Geopark
Merangin Jambi. Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan, 11(01), 64–76.

Herlambang, G., Nickvaldo, L. A., Prayitno, L. P., & Nugraha, M. R. (2020).


Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Pengunjung Dalam Memilih Destinasi
Wisata (Studi Kasus PT Nilai ABG, Jakarta). Indonesian Business Review,
2(2), 355–373. https://doi.org/10.21632/ibr2.2.355-373
https://doi.org/10.22437/jmk.v11i01.14802

Jamu, M. E., Laga, Y., & Laga, Y. (2020). Pengaruh Experiential Marketing Dan
Tourist Satisfaction Terhadap Revisit Intention Tourism Di Danau Kelimutu.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 8(1). https://doi.org/10.
35137/jmbk.v8i1.386

Kusumawardani, N. (2020). Pengaruh Citra Destinasi Dan Daya Tarik Wisata


Terhadap Minat Kunjung Ulang Dengan Kepuasan Sebagai Variabel
Intervening ( Studi Pada Pendaki Gunung Prau Via Patak Banteng ) Abstrak
Pengaruh Citra Destinasi Dan Daya Tarik Wisata Terhadap Minat Kunjung
Ula. 1–13.

Mulyana, A., & Ayuni, D. (2017). Hubungan Antara Kualitas Jasa, Citra
Destinasi, Kepuasan Pengunjung Dan Niat Mengunjungi Kembali Taman
Wisata Air Terjun Di Bogor. Jurnal Manajemen Indonesia, 16(3), 163.
https://doi.org/10.25124/jmi.v16i3.333

Noerhanifati, S., Griandini, D., & Monoarfa, T. A. (2020). Pada Wisatawan


Obyek Wisata Pemandian Air Panas. Jurnal Industri Pariwisata, 3(1), 61–
73. http://jurnal.usahid.ac.id/index.php/pariwisata/article/download/46/40
Nurhayati, N., Danial, R., D., M., & Ramdan, A. M. (2019). Peran Citra Destinasi
dalam Meningkatkan Niat Wisatawan Berkunjung Kembali (Studi Kasus
Pada Pengunjung Puncak Darma Geopark Ciletuh Kab Sukabumi). E-Jurnal

59
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 10, 1123–1134.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/48360
Nurhayati, N., & Sahrah, A. (2017). Pengaruh Citra Tujuan Wisata Dan Kepuasan
Wisatawan Terhadap Intensi Berkunjung Kembali Wisatawan Mancanegara
Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 11(02),
69–90. https://doi.org/10.47256/kepariwisataan.v11i02.109
Nirwana, B. N., Sulhaini, & Mulyono, L. E. H. (2020). TERHADAP NIAT
BERPERILAKU WISATAWAN UNTUK Jurnal Magister Manajemen
Unram. Jurnal Magister Manajemen, 9(4), 81–95.

Prakoso, D. B., Pujiastuti, E. E., & Sadeli. (2020). Berkunjung Kembali ( Studi
Pada Wisatawan Di Wisata Alam Posong. Jurnal Ekonomi Dan Ilmu Sosial,
5(2), 185–201.
Putra, Y. P., & Puspita, N. V. (2020). Pengaruh Pengalaman Wisatawan Terhadap
Minat Berkunjung Kembali Pada Lokasi Dark Tourism – Gunung Kelud,
Kediri. Jurnal Ekbis, 21(2), 116. https://doi.org/10.30736/je.v21i2.507

Rahmadiane, G. D. (2013). Pengaruh Destination Brand Experience Pada Intensi


Rekomendasi Dan Intensi Kunjungan Kembali Dalam Konteks Pariwisata
Pantai Alam Indah Tegal. Majalah Neraca, 15(1), 22–29.
http://jurnal.stiemuhpekalongan.ac.id/index.php/nrc/article/view/128

Sinaga, O. S., Putri, D. E., Banjarnahor, A. R., Halim, F., Halim, F., & Sudirman,
A. (2020). Mampukah Citra Merek, Fasilitas dan Kepercayaan
Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Taman Hewan Kota Pematangsiantar.
Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis, 8(2), 151. https://doi.org/10.
35314/inovbiz.v8i2.1447
Sulistyafani, A., & Sastrawan, I. G. A. (2021). Pengaruh Citra Destinasi Terhadap
Minat Kunjungan Ulang Wisatawan Di Pantai Pandawa, Bali. Jurnal
Destinasi Pariwisata, 9(1), 96. https://doi.org/10. 24843/jdepar. 2021.
v09.i01.p11
Tamahela, F., & Nugroho, D. A. (2022). Pengaruh Citra Destinasi, Kepuasan
Pengunjung Dan Pengalaman Pengunjung Terhadap Keputusan Berkunjung
Ulang (Studi pada Pengunjung Obyek Wisata Mojosemi Forest Park
Magetan). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya.
Wahyudi, T., & Setiadi, P. B. (2023). Pengaruh Citra Destinasi, Sistem Informasi
Pemasaran Dan Kearifan Lokal Terhadap Minat Berkunjung Destinasi
Wisata Gronjong Wariti Kabupaten Kediri. Media Mahardhika, 21(2), 226–
236. https://doi.org/10.29062/mahardika.v21i2.554

Wijaya, J. S., & Soelaiman, L. (2023). Meningkatkan Minat Pengunjung Untuk


Berkunjung Kembali Ke Sentra Kuliner Pasar Lama Tangerang Sebagai

60
Dukungan Terhadap Perekonomian Umkm. 7(1), 92–101.

Wisnu, I. A., & Sholahuddin, M. (2023). Pengaruh Citra Destinasi Terhadap

Minat Berkunjung Kembali Ke Obyek Wisata Waduk Kedung Ombo. Value, 4(1),

13–33. https://doi.org/10.36490/value.v4i1.71

61
KUESIONER

“PENGARUH CITRA DESTINASI WISATA DAN PENGALAMAN


BERWISATA TERHADAP INTENSI MENGUNJUNGI KEMBALI
OBYEK WISATA TAMAN NASIONAL KELIMUTU
DI KABUPATEN ENDE”

Dengan Hormat Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yenita Ervina Murti

NIM : 2019410661

Prodi : Manajemen

Adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Flores yang sedang

menyusun proposal penelitian dengan jdudul “Pengaruh Citra Destinasi Wisata

dan Pengalaman Berwisata Terhadap Intensi Mengunjungi Kembali Obyek

Wisata Taman Nasional Kelimutu Di Kabupaten Ende”. Oleh karena itu, mohon

bantuan Bapak/Ibu untuk menjawab pernyataan-pernyataan kuesioner berikut ini.

Kuesioner ini hanya untuk kepentingan penelitian semata, dan tidak untuk

di publikasikan Kerahasiaan Bapak/Ibu dapat saya jamin.

Demikian, saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini.

Penulis

Yenita Ervina Murti


A. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Sebelum mengisi kuesioner ini, mohon Bapak/Ibu membaca setiap butir

pernyataan dengan cermat tanpa ada satupun yang terlewat.

2. Bapak/Ibu di minta untuk memberi tanda (√ ) pada kolom yang sesuai

dengan pilihan dan setiap butir pernyataan hanya di perbolehkan memilih

satu alternatif jawaban.

3. Jika ada kesalahan dalam memilih alternatif jawaban, beri ( X ) Pada

kolom yang salah kemudian beri tanda centang (√ ) pada kolom yang

sesuai.

B. KETERANGAN JAWABAN

Alternatif Pilihan Skal Likert Skor

Alternatif 1 Sangat Setuju (SS) 5

Alternatif 2 Setuju (S) 4

Alternatif 3 Netral (N) 3

Alternatif 4 Tidak Setuju (TS) 2

Alternatif 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Anda mungkin juga menyukai