STRATEGI PENGEMBANGAN
PANTAI MATAHARI TERBIT SANUR
SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2012
TESIS
STRATEGI PENGEMBANGAN
PANTAI MATAHARI TERBIT SANUR
SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2012
STRATEGI PENGEMBANGAN
PANTAI MATAHARI TERBIT SANUR
SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2012
Lembar Pengesahan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP Drs. I Putu Anom, M.Par
NIP. 195705061984031001 NIP. 195707161986011001
Mengetahui
Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH, MS Prof.Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 194409291973021001 NIP. 195902151985102001
Tesis Ini Telah Diuji pada
Anggota :
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak dan semoga tesis ini dapat berguna
bagi semua pihak.
Penulis
ABSTRACT
Bali adalah pulau kecil dengan luas wilayah 5.632,86 km2 atau 0,29%
dari total luas wilayah kepulauan Indonesia. Sekalipun pulau kecil namun perairan
Bali cukup potensial untuk dikembangkan menjadi objek dan daya tarik wisata
bahari. Wilayah perairan Bali cukup kaya dengan keindahan alam laut, pantai,
sungai dan danau yang sangat prospektif untuk dikembangkan menjadi wisata
bahari. Berbagai jenis kegiatan dan daya tarik yang bisa di kemas dari potensi
peranan Bali ini sebagai kegiatan wisata bahari antara lain: a. selancar (surfing), b.
menyelam (diving), c. snorkeling, d. arung jeram (rafting) dan beberapa wisata
tirta.
Saat ini pengembangan kepariwisataan tirta yang cukup dikenal di Bali
terdapat di tiga daerah, yaitu : (1) Sanur Denpasar, (2) Tanjung Benoa Badung dan
(3) Bedugul Tabanan. Dari ketiga daerah tersebut, daerah Sanur di kota Denpasar
dan Tanjung Benoa di Kabupaten Badung memanfaatkan sumber daya alam
pantai sebagai penunjang atraksi wisata bahari, sedangkan daerah Bedugul di
Kabupaten Tabanan memanfaatkan danau sebagai penunjang atraksi wisata tirta.
Sanur sebagai salah satu kawasan pariwisata di Bali (Perda No. 4 tahun
1999 menetapkan 15 kawasan wisata di Bali) terletak di Kecamatan Denpasar
Selatan, Kota Denpasar. Berkembangnya Sanur sebagai kawasan wisata telah
menumbuh kembangkan berbagai macam aktivitas wisata, diantaranya adalah
aktivitas wisata bahari. Salah satu aktivitas wisata bahari yang sangat diminati
oleh wisatawan adalah aktivitas wisata selam yang disamping bertujuan untuk
menikmati keindahan flora dan fauna dasar laut tropis, aktivitas menyelam ini
juga merupakan aktivitas petualangan dasar laut yang penuh tantangan.
Pantai Matahari Terbit merupakan kawasan yang terletak di wilayah
Sanur Kaja. Sebagai salah satu kawasan wisata, keberadaannya dikelola oleh Desa
Pekraman Sanur. Keindahan obyek wisata bahari di kawasan pesisir dan Pantai
Matahari Terbit berupa kekayaan alam dan budaya masyarakat yang patut
mendapatkan perhatian. Pantai Matahari Terbit adalah juga tempat nelayan
beraktivitas, maka pengembangan wisatanya juga memberikan manfaat bagi
masyarakat nelayan itu sendiri.
Saat ini, di kawasan tersebut terdapat masalah sosial mengenai
berdirinya sejumlah cafe tanpa ijin usaha. Namun yang mengherankan pajak ijin
restoran tetap dibayarkan kepada pihak yang berwenang. Desa Adat Sanur Kaja
sebagai wilayah dari tempat usaha tersebut tidak mendapatkan kontribusi dari
pendiriannya dengan alasan tanah tersebut milik investor dari Jakarta, bukan milik
Desa Adat Sanur Kaja. Padahal melihat dari letaknya, tanah tersebut merupakan
wilayah Desa Adat Sanur Kaja. Berdirinya cafe-cafe tersebut juga dikhawatirkan
akan memunculkan opini negatif publik mengenai kawasan tersebut, terutama bila
dikaitkan dengan Pantai Matahari Terbit sebagai tempat melakukan kegiatan
keagamaan, khususnya bagi umat Hindu, karena cafe-cafe tersebut seringkali
dijadikan tempat prostitusi terselubung.
Perkembangan suatu tempat wisata tidaklah ada artinya bagi masyarakat
jika masyarakat tidak ikut menikmati hasil dari aktivitas pariwisata yang ada. Hal
ini karena masyarakat, terutama penduduk lokal adalah salah satu komponen
penting dalam pengembangan pariwisata jika pariwisata diletakkan pula sebagai
upaya untuk mengembangkan dan memakmurkan masyarakat.
Mengingat Sumber daya alam yang ada, dibutuhkan suatu strategi
pengembangan berkelanjutan yang dapat menguntungkan pihak-pihak yang
terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan kawasan Pantai Matahari Terbit,
khususnya masyarakat lokal, pengelola dan pemerintah. Karenanya, sangatlah
perlu mengupayakan pengembangan pariwisata dengan mengoptimalkan segala
potensi yang dimiliki oleh kawasan Pantai Matahari Terbit, baik mencakup sektor
industri, perdagangan dan jasa.
Bertitik tolak dari permasalahan kesenjangan yang ada, maka dilakukan
penelitian untuk memperoleh strategi yang relevan. Adapun fokus penelitian ini
adalah Strategi Pengembangan Pantai Matahari Terbit Sanur Sebagai Destinasi
Pariwisata.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis kondisi lingkungan
internal yang dilihat dari kekuatan dan kelemahan pada Pantai Matahari Terbit
Sanur. (2) Menganalisis kondisi lingkungan eksternal yang dilihat dari peluang
dan ancaman pada Pantai Matahari Terbit Sanur. (3) Merumuskan strategi
pengembangan Pantai Matahari Terbit Sanur yang relevan dengan kondisi
lingkungan internal dan eksternal.
Perencanaan strategi diawali dengan analsis faktor-faktor strategis
lingkungan internal dengan Internal Strategic Factor Analysis Summary (Matriks
IFAS) dan faktor-faktor strategis lingkungan eksternal dengan External Strategic
Analysis Summary (Matriks EFAS). Melalui Internal External Matrix (Matriks
IE) dapat diketahui posisi dari strategi pengembangan Pantai Matahari Terbit
Sanur, dilanjutkan dengan analisis Matriks SWOT untuk memperoleh beberapa
strategi alternatif.
Hasil analisis terhadap faktor-faktor kekuatan strategis lingkungan
internal pada pengembangan Pantai Matahari Terbit Sanur sebagai destinasi
pariwisata adalah : (1) Mempunyai panorama yang indah dengan skor 0,56; (2)
Tempat pelaksanaan upacara keagamaan dengan skor 0,36; (3) Salah satu tempat
pelaksanaan event tahunan Sanur Village Festival dengan skor 0,24; (4)
Mempunyai akses penyeberangan ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan dengan
skor 0,18; (5) Dukungan masyarakat lokal dengan skor 0,15; (6) Aktifitas
masyarakat lokal sebagai nelayan dengan skor 0,10. Sedangkan hasil analisis
terhadap faktor-faktor kelemahan strategis lingkungan internal adalah : (1)
Promosi kawasan sebagai tujuan wisata masih kurang dengan skor 0,69; (2)
Kurang terjaminnya keamanan dengan skor 0,45; (3) Sumber daya manusia yang
masih minim dengan skor 0,24.
Faktor-faktor peluang strategis lingkungan eksternal adalah : (1)
Kecenderungan pariwisata ke arah pariwisata alternatif dengan skor 0,42; (2)
Kecenderungan pariwisata ke arah pariwisata kuliner lokal dengan skor 0,36; (3)
Fasilitas pendukung kegiatan wisatawan dengan skor 0,33; (4) Sumber daya
manusia yang potensial dengan skor 0,16; (5) Teknologi informasi dan
komunikasi dengan skor 0,10. Sedangkan faktor ancamannya adalah sebagai
berikut : (1) Terdapatnya café yang kurang pantas dengan skor 0,99 dan (2)
Persaingan dengan objek wisata lainnya di Sanur dengan skor 0,34.
Dari hasil analisis matriks internal-eksternal, menunjukkan posisi Pantai
Matahari Terbit Sanur sebagai destinasi pariwisata berada pada sel V. Karena itu,
berdasarkan teori dari David (2006: 302) maka strategi yang seharusnya
diterapkan dalam pengembangan Pantai Matahari Terbit Sanur sebagai destianasi
pariwisata adalah “Hold and Maintain Strategy” atau strategi “Jaga dan
Pertahankan” yang terdiri dari strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan
produk. Strategi penetrasi pasar, yaitu usaha peningkatan pangsa pasar atau
market share suatu produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha
pemasaran yang lebih gencar (David, 2000). Strategi berikutnya adalah strategi
pengembangan produk. Strategi pengembangan produk merupakan salah satu
cara dalam meningkatan kualitas pelayanan dengan cara meningkatkan mutu
produk, memodifikasikan produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang atau
menambah jenis produk yang baru. Strategi pengembangan produk dilakukan
untuk meningkatkan daya saing.
Strategi alternatif dihasilkan dari analisis SWOT. Matriks SWOT
menghasilkan strategi-strategi alternatif yaitu : (1) Strategi yang menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, terdiri dari : strategi
pengembangan paket atraksi wisata (snorkeling, sailing, memancing, voli pantai,
jogging, cannoing, jetskying) berbasis kerakyatan dan strategi rancangan
pariwisata alternatif (eco, spiritual, healing, culinary) berbasis sosial budaya; (2)
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, terdiri dari :
Strategi kerjasama penataan kawasan berdasarkan kriteria zona-zona peruntukkan,
penertiban, dan pengelolaan kawasan serta meningkatkan dan menjaga image
kawasan; (3) strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memaksimalkan
peluang, terdiri dari strategi pengembangan kelembagaan dan SDM dari
masyarakat lokal, strategi pengembangan sarana pendukung aktifitas pengunjung /
wisatawan dan strategi promosi kawasan bekerjasama dengan Pemkot Denpasar,
stakeholder pariwisata, saluran distribusi promosi (media cetak dan elektronik);
(4) strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, terdiri
dari: penyadaran kepada masyarakat setempat tentang kelemahan dan ancaman,
peningkatan mutu lingkungan fisik dan strategi menjadikan tempat outbound bagi
wisatawan dan masyarakat (team building).
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam pengembangan
Pantai Matahari Terbit Sanur sebagai destinasi pariwisata : agar pelaku pariwisata
di Sanur, semua pihak terkait (stakeholder) dan juga pemerintah agar yakin dan
optimis bahwa Pantai Matahari Terbit sangat potensial untuk dapat dikembangkan
sebagai destinasi pariwisata. Beberapa strategi yang bisa dipakai adalah strategi
pengembangan paket atraksi wisata berbasis kerakyatan dan pengembangan
kelembagaan dan SDM (sumber daya manusia) dari masyarakat lokal, strategi
menjadikan tempat outbound bagi wisatawan dan masyarakat (team building),
meningkatkan dan menjaga image Pantai Matahari Terbit.
Pemerintah dan pelaku pariwisata lainnya termasuk masyarakat lokal
diharapkan berperan serta untuk lebih intensif mempromosikan Pantai Matahari
Terbit sebagai wujud pengembangan kepariwisataan berbasis kerakyatan.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
Tabel 3.1 IFAS (Internal Factors Analysis Summary) ................................. 49
Tabel 3.2 EFAS (External Factors Analysis Summary) ............................... 51
Tabel 4.1 Banjar dan Kepala Dusun Desa Adat Sanur ................................. 58
Tabel 4.2 Data Kependudukan Desa Adat Sanur Tahun 2011 ..................... 59
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Pengunjung Pantai Matahari Terbit Sanur ............ 64
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 64
Tabel 5.3 Pendapat Responden Mengenai Pengembangan Pantai
Matahari Terbit Sanur Sebagai Destinasi Pariwisata .................... 65
Tabel 5.4 Bobot, Rating dan Skor Dari Faktor Internal ................................ 74
Tabel 5.5 Bobot, Rating dan Skor Dari Faktor Eksternal ............................. 75
Tabel 5.6 Matriks Analisis SWOT Strategi Pengembangan Pantai
Matahari Terbit Sanur Sebagai Destinasi Pariwisata .................... 79
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Siklus Evolusi Suatu Area Wisata ........................................ 20
Gambar 2.2 Skema Konsep Wisata Bahari .............................................. 24
Gambar 2.3 Komponen Fungsi dari Sisi Persediaan ............................... 30
Gambar 2.4 Pengaruh Luar Sistem Pariwisata ........................................ 31
Gambar 2.5 Model Penelitian .................................................................. 40
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian .......................................................... 43
Gambar 3.2 Matriks Internal-Eksternal ................................................... 52
Gambar 3.3 Matriks SWOT ..................................................................... 54
Gambar 4.1 Struktur Kepemimpinan di Desa Adat Sanur ....................... 58
Gambar 5.1 Matriks Internal-Eksternal ................................................... 77