SKRIPSI
oleh
IVA ALFINA
6101409006
ii
PERNYATAAN
NIM : 6101409006
sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik
kutipan dari karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya
sesuai dengan tata cara pengutipan. Apabila pernyataan saya ini tidak
Republi Indonesia.
Iva Alfina
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Hari :
Tanggal :
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan PJKR
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Iva Alfina NIM 6101409006 Program studi Pendidikan Jasmani
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dewan Penguji
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang
lain(Q.S Al-Insyirah:6-7).
Apa yang telah kita tabur dengan, sengaja atau tidak, didingat atau
dilupakan dan kapanpun juga, hukum alam mengajarkan apa yang kita
PERSEMBAHAN
membimbing saya.
vi
KATA PENGANTAR
berhasil tanpa bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak secara
Semarang.
urusan administrasi.
5. Dosen Pembimbing II, Mohamad Annas S.Pd, M.Pd. atas bimbingan, arahan
vii
6. Dosen beserta Staff Tata Usaha Jurusan PJKR FIK UNNES yang telah
7. Ketua dan Trainer outbound di outbound Linggo Asri atas ijin dan
8. Bapak dan Ibu tercinta, serta seluruh keluarga besarku atas kasih sayang,
10. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan skripsi ini yang tidak
baik serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya
Penulis
Iva Alfina
6101409006
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................. i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
BABI PENDAHULUAN
ix
2.6 Pendidikan Rekreasi ...................................................................... 23
BABIIIMETODE PENELITIAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 78
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
akan arti pentingnya olahraga bagi kesehatan. Pada kenyataanya ada empat
dibedakan menjadi dua aktifitas utama jika ditinjau dari sasarannya, yaitu
(Soepartono, 2000:5-6).
diatas, kedua pengertian tersebut sudah tercakup dalam satu istilah, yaitu
pada pencapaian secara prestasi tetapi olahraga juga harus dikembangkan dan
ditingkatkan sebagai suatu gaya hidup seluruh lapisan masyarakat salah satunya
karakter permainan. Tidak dapat dikatakan bahwa olahraga itu sama dengan
permainan. Karena permainan lebih luas dari olahraga. Olahraga lebih dapat
Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 12. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan
sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,
rekreasi yang dapat memberikan pengalaman bagi anak dan dapat membentuk
Salah satu olahraga rekreasi yang saat ini sedang digemari masyarakat
rekreasi yaitu ruang lingkup aktif dan ruang lingkup pasif. Salah satu bentuk
penting. Fasilitas harus di rancang sedemikian rupa dan harus dipelihara dengan
suatu objek wisata outbound perlu adanya manajemen pengelolaan fasilitas yang
baik.
Saat ini sudah banyak Kota maupun Kabupaten yang ada di Indonesia
Pekalonganpertama kali dibuka di Objek Wisata Linggo Asri pada tahun 2006
lembaga ini bekerja sama untuk memajukan Objek Wisata Linggo Asri ini. Lingo
Asri adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Kajen Kabupaten
Pekalongan. Desa ini memiliki keindahan alam dan udara yang sejuk. Potensi
alam desa ini juga sangat melimpah dengan pemandangan yang indah.
tersebut.
biasa, baik dari dalam maupun luar Kabupaten Pekalongan. Outbound Linggo
ringan sampai dengan permainan individual yang sangat menantang. Linggo Asri
juga menyediakan fasilitas bumi perkemahan dan junggle tracking dengan rute
begitu melimpah dengan fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia dan karena Objek
manajemen merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari aktifitas suatu
objek wisata outbound. sedangkan peran fasilitas itu sendiri sangat berpengaruh
pengunjung
berikut :
olahraga.
(1) Sebagai masukan bagi pengelola Objek Wisata Outbound Linggo Asri di
yang diberikan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan tidak
terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan. Penegasan judul istilah diatas
meliputi:
7
1.5.1 Manajemen
1.5.2 Fasilitas
1.5.3 Outbound
(http://www.kimpraswil.go.id/itjen/news/2003Accesed 27/8/2013).
sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif, dan
BAB II
LANDASAN TEORI
mencapai suatu tujuan dari organisasi, banyak aspek yang menjadi penentu
yang terikat satu sama lainnya, diantaranya adalah pemimpin yang profesional,
sarana yang memadai, waktu yang tersedia, dana yang mencukupi, dan
dilaksanakan melalui tata pelaksanaan manajemen yang baik. Hal ini sesuai
dengan pendapat dari George R Terry yang menyatakan bahwa unsur dasar
2008:8).
merupakan suatu metode atau cara untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi manajemen
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
2010:10).
membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan
harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan
10
dan disiplin.
bahwa manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari berbagai
juga setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen olahraga telah ada kira-kira sejak zaman Yunani Kuno, yaitu
kurang lebih pada 12 Abad sebelum Masehi. Hal ini menunjukan betapa
manajemen dibidang industri. Hal tersebut bisa disebabkan oleh pendapat umum
“bekerja”.
telah menjadi disiplin yang juga dipelajari di perguruan tinggi. Oleh karena itu,
maka manajemen olahraga juga telah menjadi salah satu bidang ilmu yang
manajemen dan ilmu olahraga. Seorang yang telah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi atau dari Lembaga Ilmu Manajemen Bisnis tidak otomatis mengerti
olahraga non pemerintah seperti KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk
seperti komplek olahraga, sebuah stadion, gedung olahraga, kolam renang, dan
lain-lain.
memecat karyawannya.
Fasilitas olahraga tidak hanya sangat mahal harganya, entah itu fasilitas
penting. Fasilitas harus dirancang sedemikian rupa dan harus dipelihara dengan
suatu objek wisata outbound perlu adanya manajemen pengelolaan fasilitas yang
baik.
olahraga saja, misalnya stadion baseball, bowling valley, kolam renang, lapangan
golf, sirkuit motor dan mobil, trek lapangan balap kuda, dan lain-lain.
Jakarta, dapat dikategorikan serba guna, karena dapat untuk bermain dan
bertanding bola basket, futsal, bola volly, bulutangkis, sepak takraw, olahraga
bela diri, dan lain-lain. Untuk lapangan terbuka, misalkan dapat digunakan untuk
motor cross, show untuk kendaraan, dan konser. Sedangkan lapangan terbuka
yang ada di alam dapat digunakan sebagai tempat untuk berekreasi, seperti
tempat wisata outbound dan jelajah alam. Fasilitas lain yang termasuk dalam
dengan barang (locker), toilet, shower, restoran, dan toko peralatan olahraga
ada harus sangat dijaga sehingga dapat digunakan pada kurun waktu yang lama.
Dengan demikian, anggaran yang ada dapat dicurahkan juga untuk program
pengembangan olahraga.
Isu yang dihadapi oleh administrator saat ini ialah manajemen aset yang
baik dan prosedur pemeliharaan dan analisis biaya pemeliharaan dan peyusunan
operasional.
Baik
(3) Telihat bahwa fasilitas dipelihara dengan baik, peralatan dalam keadaan
tiba.
15
(5) Terdapat upaya menejemen resiko, dan ada prosedur untuk keadaan
darurat.
lain dan telah ada target yang ditetapkan bagi masing-masing bagian
peralatan.
dan akibatnya.
(2) Pengurangan risiko ialah tindakan tertentu dengan tehnik yang tepat
(3) Pemindahan risiko ialah pemindahan tanggung jawab atau beban atas
(4) Penerimaan risiko ialah suatu keputusan untuk tidak terlibat dalam suatu
risiko.
dapat terjadi.
16
bahan bakar minyak dan berkurangnya sumber daya alam, fasilitas harus dapat
dioperasikan dengan biaya yang ekonomis. Berikut ini terdapat beberapa hal
(1) Memilih tanaman dan rumput yang mudah tumbuh dengan biaya
pemeliharaan rendah.
(2) Pelanggan baru diterima secara baik, dan mereka mendapat petunjuk
(3) Karyawan yang terlatih dengan baik, peran, dan tanggung jawabnya
ekonomi.
dengan optimal.
(1) Tanpa fasilitas memadai, olahraga massal dan prestasi tidak dapat
(2) Pembangunan fasilitas sangat mahal dan perlu diingat, makin besar
(4) Guna menentukan fasilitas yang tepat, dibutuhkan suatu perangkat yang
yang digunakan untuk “menentukan apakah fasilitas baru sudah diperlukan”. Jika
maupun jabatannya, akan beragam tergantung pada besar dan maksud dari
18
fasilitas. Sebagai akibatnya, jika anda tertarik untuk bekerja pada manajemen
fasilitas, maka perlu untuk membaca deskripsi tugas secara teliti guna
menentukan tugas yang tepat terkait dengan gelar jabatan yang khusus.
dengan tanggung jawab dan peringatan bahwa situasi khusus mungkin berbeda.
Secara umum, tiga posisi yang terdapat dalam manajemen fasilitas umumnya,
terdiri dari:
mempunyai tanggung jawab yang menyeluruh atas semua fasilitas. Pejabat ini
bertanggung jawab akan semua karyawan, prosedur, dan kegiatan yang terkait
didalam fasilitas. Event ini dapat beragam dari konser sampai ke pameran-
19
pameran lain, rapat partai politik, maupun event olahraga yang lain. Sebagai
fasilitas ini banyak terlibat dalam Paket Manajemen Fasilitas Terpadu (Total
(4) Pemasaran, (5) Keuangan, (6) Percabangan legal dari manajemen fasilitas.
masyarakat.
dengan alam. Oleh karena itu muncul pengertian outbound sebagai suatu
kegiatan belajar yang dilakukan di alam terbuka. Pengertian yang muncul dari
berbagai karakter yang diharapkan muncul dalam proses outbound itu sendiri.
Berikut merupakan uraian berbagai tokoh dan kemudian akan disimpulkan dalam
(http://www.kimpraswil.go.id/itjen/news/2003Accesed 27/8/2013).
maupun kelompok.
Kuno, kemudian pada tahun 1821, pendidikan melalui kegiatan di alam terbuka
pendidikan outbound pertama di dunia ini dibangun oleh seorang tokoh pendidik
Tahun 1933, Dr. Kurt Hahn melarikan diri ke Inggris karena berbeda
Hahn memakai nama Outward Bound saat mendirikan sekolah yang terletak di
Aberdovey, Wales, pada tahun 1941, yang bertujuan untuk melatih fisik dan
pelatihan ini sebagai experiential learning (belajar dari pengalaman). Metode ini
akan lebih efektif apabila peserta langsung praktik. Pasalnya, retensi (masa daya
ingat) akan lebih panjang dibandingkan ketika peserta hanya belajar teori di
Susanta, 2010:7).
tentang bagaimana sebuah proses belajar akan efektif. Salah satu pendapat
dikemukakan oleh Boyett dan Boyett (1998), bahwa setiap proses belajar yang
“outbound” adalah kegiatan luar ruangan yang tujuannya untuk relaks dan santai,
istilah outbound yang sering digunakan merupakan kegiatan luar ruangan yang
dan pengendalian diri, (2) Melahirkan semangat kompetisi yang sehat, (3)
situasi sulit secara cepat dan akurat, (6) Membangun rasa percaya diri, (7)
diri, (2) Membangun tim yang tangguh, (3) Komunikasi efektif, (4) Motivasi,
(1) Kognitif (pengetahuan), (2) Afektif (sikap), aspek ini paling banyak porsinya,
merupakan dua istilah yang memiliki makna berbeda. Namun, banyak orang
yang mengklaim bahwa apabila definisi pendidikan dalam arti luas maka
pada situasi lainnya. Oleh karena rekreasi memiliki karakter informal, maka
pendidikan.
wahana atau pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa
sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan
pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan rekreasi adalah proses ajar melalui
kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek
supaya dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bersifat rekreatif
dan positif. Cakupan dan arahan ini tertuju pada pemenuhan potensi rekreasi
memiliki fungsi yang mengacu pada tujuan pendidikan. Adapun fungsi pendidikan
rekreasi adalah:
kegiatan ini dilakukan secara teratur melalui pendidikan rekreasi, peserta didik
tidak akan merasa terpaksa. Mereka cenderung suka rela mencari kegiatan yang
waktu luang. Waktu luang dapat dimanfaatkan mereka untuk memulihkan kondisi
yang sudah jenuh. Alangkah baiknya pemanfaatan waktu luang ini sifatnya
Untuk menumbuhkan sikap hidup yang kreatif dan sosial, peserta didik
dikembangkan dalam pendidikan rekreasi. Peserta didik dapat dibina untuk biasa
tujuan pendidikan. Agar tujuan ini dapat dipenuhi, maka disusun ruang lingkup
lingkup pendidikan rekreasi yaitu yang bersifat aktif dan bersifat pasif.
pada peserta didik melalui aktifitas yang mereka lakukan sendiri atau kelompok.
Kegiatan di alam terbuka telah menjadi salah satu ciri dari pendidikan
waktu luang tanpa ada paksaan. Jadi pelakunya akan secara sukarela
Ruang lingkup pasif ini dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang tidak
terlalu melibatkan aktifitas fisik dan peserta didik tidak melakukan kegiatannya di
yang didapati dalam pendidikan rekreasi ini peserta didik mulai tumbuh
berbeda. Namun, banyak orang yang mengklaim makna pendidikan dalam arti
semacam ini, perbedaan antara rekreasi dan pendidikan menjadi tidak jelas.
berbagai situasi rekreasi. Sementara situasi belajar tidak tergantung pada situasi
rekreasi.
29
Salah satu pendidikan rekreasi yang saat ini sedang digemari adalah
yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara individual maupun kelompok
sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan
pada intinya kegiatan itu bertujuan untuk mencari pengalaman belajar berupa
permainan yang kreatif, rekreatif dan edukatif, baik secara individual maupun
kelompok.
Panorama alami dan udara yang sejuk menjadi ciri khas Objek Wisata
Linggo Asri ini, Linggo Asri terletak disebelah selatan Kecamatan Kajen
serta kondisi masyarakat yang masih pedesaan menjadi faktor yang menarik
untuk dinikmati. Disamping itu, letak yang cukup menguntungkan di tepi jalan
30
objek wisata alam saja, seperti taman dan kebun binatang mini. Melihat potensi
Kabupaten Pekalongan, maka pihak manajemen Linggo Asri pada tahun 2006
resmi membuka wahana outbound Linggo Asri yang dikelola dan digagas oleh
Pekalongan.
Wahana outbound Linggo Asri ini buka setiap hari mulai pukul 07.30-
16.00 WIB. Jadwal tersebut tidak berlaku jika ada kegiatan atau event dari
(1) Young Tree Top Game: Double Flaying Fox, Jembatan Burma,
(2) Children Tree Top Game: Double Flaying Fox, Real Way Bridge, Flying
(3) Ground Game: Pipa Bocor, Ufo, Running Ball, Water Fall, Tusuk Balon,
Name, dll.
(4) Ice Breaking Game: Berhitung, Mengenal Binatang, Tupai, Kata Simon,
unit Mess, 2 Unit Junggle House, Kantor kesekretariatan, tersedia lebih dari 100
tapak tenda, MCK (26 Outdoor dan 9 indoor), 1 UnitCafe, Mushola, Lapangan/
wahana outbound.
(2) Setiap akan ada pemakaian, 1 hari sebelumnya di cheking alat dan
arena.
outbound.
outbound.
(4) Alat dan arena tidak boleh dipakai tanpa seijin pengelola.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Pendekatan Penelitian
jenis pendekatan yang akan diambil oleh peneliti. Jenis pendekatan penelitian
meneliti apa yang sudah ada (Suharsimi Arikunto, 2006:82). Penelitian ini
2013.
3.2.1 Lokasi
Subyek penelitian merupakan sumber data yang akan digali oleh peneliti
informasi yang berupa verbal tetapi juga berupa tindakan dan aktivitas subyek
penelitian. Subyek penelitian ini adalah Koordinator outbound Linggo Asri dan
33
Trainer outbound Linggo Asri, serta Informan tambahan, yaitu mereka yang
3.2.2.2Objek Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang maupun
objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
Bahasa Indonesia). Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan yaitu data
“Data primer ialah data yang diperoleh berdasarkan pengukuran secara langsung
oleh peneliti sari sumbernya (subyek penelitian)”. Data sekunder adalah data
yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, dan telah terdokumentasikan, sehingga
(Mustafa, 2009:92). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung
34
keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan
adalah:
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
(Suharsimi Arikunto, 2006:145). Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa
memberikan informasi lisan tentang sesuatu yang ingin kita ketahui. Narasumber
fasilitas outbound Linggo Asri di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 (ketua dan
Kabupaten Pekalongan.
35
peristiwa atau aktivitas ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu
adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh pihak manajemen di dalam objek
Informasi kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas bisa digali lewat
lokasi dan lingkungan, peneliti bisa secara cermat mengkaji dan secara kritis
3.4.2.4 Dokumen
penelitian ini, maka diklasifikasikan menjadi tiga bagian yang disingkat dengan
3P yaitu: person, place, dan paper.Person adalah sumber data yang bisa
memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis
melalui angket. Place adalah sumber data yang menyajikan tampilan berupa
36
keadaan diam dan gerak. Place yang diam dalam penelitian ini adalah ruangan,
kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain di dalam Objek Wisata
adalah aktifitas, kinerja, serta kegiatan outbound itu sendiri. Paper adalah data
lain. Paper dalam penelitian ini adalah data-data tertulis dan dokumen-dokumen
tahun 2013.
37
adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap
terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian
data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
38
penelitian ini meliputi observasi dengan mendata sarana dan prasarana serta
telah peneliti buat, dokumen dengan mencari tahu tentang administrasi dan
dengan proses manajemen yang ada di outbound Linggo Asri dan angket yang
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi.
3.5.2.1 Observasi
outbound Linggo Asri Kabupaten Pekalongan. Data tersebut berupa tempat objek
wisata tersebut berada, kantor sekretariat, lokasi wahana outbound, serta sarana
dan prasarana.
39
3.5.2.2 Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi (Sugiyono,
3.5.2.3 Kuisoner/Angket
atau informan untuk dijawab (Sugiyono, 2009:142). Kuisoner ini digunakan untuk
bentuk pertanyaannya berupa kalimat positif dan negatif agar responden dalam
3.5.2.4 Dokumentasi
atau variabel yang berupa catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
2009:240).
laporan, sejarah, organisasi, Arsip dari pengurus objek wisata, foto-foto fasilitas
yang ada, dan juga foto-foto kegiatan di objek wisata outbound tersebut.
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
yang sama secara serempak (disebut: triangulasi teknik) atau triangulasi sumber
yaitu mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama.
sebagai alat pengumpul data, dan dokumentasi sebagai data pelengkap. Adapun
penyusunan alat pengumpul yang peneliti lakukan sebagai berikut: (1) Menyusun
41
dan membuat pilihan jawaban, (4) Memperbanyak angket sesuai dengan jumlah
Analisis data (Bogdan & Biklen, 1982) merupakan upaya yang dilakukan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2007:248).
namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik
pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun
penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang atau merangkum, memilih
hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
(Sugiyono, 2009:247).
diungkapkan dengan kalimat yang singkat padat dan mudah dipahami, serta
Kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
pengumpulan data.
dengan analisis data nantinya bisa ditarik suatu kesimpulan dari penelitian yang
sudah dilakukan. Dalam menganalisa data perlu diadakan suatu cara atau
penelitian.
persentase. Metode ini digunakan untuk membahas hasil penelitian yang masih
43
berupa data mentah sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai
%= X 100
Dimana : % = Persentase
Skormaksimal 4
X 100% = X 100%
Skormaksimal 4
Skorminimal 1
X 100% = X 100%
Skormaksimal 4
Tabel 3.1
NO Interval Kriteria
2. 71 % - 85% Baik
4. 41 % - 55% Kurang
BAB IV
Pekalongan tahun 2013 yang berlokasi di Desa Linggo Asri, Kecamatan Kajen,
Kabupaten Pekalongan.
Analisis data penelitian ini dengan cara memasukan skor tiap item
tabulasi data yang ada dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dibagi jumlah
skor maksimal dikalikan 100%. Data tersebut kemudian dianalisis dan dimasukan
sesuai dengan lima tingkatan yang ada, yaitu sangat baik, baik, cukup baik,
yang baik maka objek wisata tersebut akan dapat lebih berkembang dan lebih
Panorama alami dan udara yang sejuk menjadi ciri khas obyek wisata
ini, Linggo Asri terletak di Desa Linggo Asri di sebelah selatan Kecamatan Kajen
serta kondisi masyarakat yang masih pedesaan menjadi faktor yang menarik
untuk dinikmati.
outbound di Linggo Asri ini, maka masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan
untuk berekreasi, tidak hanya dapat menikmati wisata alam saja, masyarakat
objek wisata alam saja, seperti taman, kolam renang, dan kebun binatang.
Melihat potensi alam yang sangat mendukung serta belum adanya wisata
tahun 2006 resmi membuka wahana outbound Linggo Asri yang dikelola dan
Kabupaten Pekalongan.
48
2
1
Utara
3
4
13
5
14 6
15 7 10
r ea d 8
A oun 16 9
u tb
O 21 20 17 11
12
18
22 19
Keterangan :
1. SD Linggo Asri 9. Vila 17. Gedung Pertemuan
2. Balai Desa Linggo Asri 10. Vila 18. Mess dan Jungle House
3. Pura 11. Lapangan Parkir 19. Mushola
4. Villa 12. MCK 20. MCK
5. Kandang Gajah 13 . Lapangan Upacara 21. Cafe
6. Panggung Hiburan 14. Kios 22. MCK
7. Kandang Burung 15. Sekretariat Buper
8. Kolam Renang, Kantor, 16. Sekretariat Lemdikacab
dan Mushola
Sampai saat ini Objek Wisata Outbound Linggo Asri ini merupakan satu-
wisata outbound ini memiliki fasilitas bumi perkemahan dan fasilitas wahana
permainan outbound. Fasilitas yang ada di bumi perkemahan ini adalah : Aula,
meja, kursi, 1 unit Mess, 2 Unit Junggle House, Kantor kesekretariatan, tersedia
lebih dari 100 tapak tenda, MCK (26 Outdoor dan 9 indoor), 1 Unit Cafe,
(1) Young Tree Top Game: Double Flaying Fox, Jembatan Burma,
(2) Children Tree Top Game: Double Flaying Fox, Real Way Bridge, Flying
(3) Ground Game: Pipa Bocor, Ufo, Running Ball, Water Fall, Tusuk Balon,
Name, dll.
(4) Ice Breaking Game: Berhitung, Mengenal Binatang, Tupai, Kata Simon,
dll.
Asri ini juga tergolong lebih murah di bandingkan dengan objek wisata outbound
di tempat lain dan lebih dapat dijangkau masyarakat umum, karena outbound di
Linggo Asri ini tidak berorientasikan untuk mencari keuntungan besar akan tetapi
trainerfreelance yang selalu siap diundang jika sewaktu-waktu ada even yang
membutuhkan lebih banyak trainer. Semua trainer yang ada di outbound Linggo
Asri ini juga sudah memiliki sertifikat resmi untuk menjadi trainer outbound. jadi
4.1.2 Manajemen
hubungan serta saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya yang
(Controlling).
outbound.
pesona alam yang indah, udara yang sejuk bebas dari polusi udara, adanya
tersebut baik, karena perawatan dan pemeliharaannya yang rutin. Setiap akan
digunakan, peralatan dan arena outbound selalu di cek terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah peralatan dan arena outbound dalam kondisi baik dan layak
apa saja kekurangan dari kegiatan outbound tersebut dan apakah fasilitas-
fasilitas yang tersedia masih dalam kondisi baik dan dapat berfungsi secara
fasilitas tidak terpelihara dengan baik akibatnya akan sangat fatal. Selain
pada saat masanya tiba. Perlu juga di buat catatan peralatan serta jadwal
juga harus di cek terlebih dahulu agar memastikan bahwa fasilitas dalam kondisi
sudah terjamin. Selain sudah dibuat peraturan penggunaan, juga sudah ada
jaminan asuransi dari Jasa Raharja jika sewaktu-waktu dalam kegiatan outbound
Linggo Asri ini sudah memenuhi standar keamanan dan trainer yang memandu
jalannya kegiatan outbound sudah profesional dan sudah memiliki sertifikat resmi
(2) Setiap akan ada pemakaian, 1 hari sebelumnya di cheking alat dan
arena.
outbound.
outbound.
(4) Alat dan arena tidak boleh dipakai tanpa seijin pengelola.
53
juga melakukan usaha pemeliharaan lingkungan yang ada di sekitar Linggo Asri
agar tetap terjaga kelestarian alamnya, karena kegiatan outbound ini sangat
berkaitan dengan alam. Salah satu usaha yang dilakukan untuk pelestarian alam
menambah wahana permainan ini karena permainan ini sedang diminati oleh
untuk pengunjung.
Outbound Linggo Asri ini sendiri sangat cocok untuk kegiatan olahraga
banyak manfaat. Manfaat kegiatan outbound iniantara lain: (1) Melatih ketahanan
kemampuan mengambil keputusan dalam situasi sulit secara cepat dan akurat,
(7) Membangun rasa percaya diri, (8) Meningkatkan kemampuan mengenal diri
dan orang lain. Jadi kegiatan outbound ini sendiri sangat cocok sebagai salah
outbound yang kurang terlihat menarik, karena ada beberapa arena outbound
yang tidak diberi warna dan cenderung terlihat kusam sehingga kurang terlihat
menarik. Kelemahan lain dari manajemen outbound Linggo Asri dari segi fasilitas
yaitu keadaan ruang sekretariat yang kurang rapi dan papan keterangan yang
mengemukakan bahwa salah satu kesulitan dalam mengelola objek wisata ini
yaitu dari segi pemasarannya. Dari pengelola memang sudah melakukan usaha-
Akan tetapi intensitasnya masih kurang dan tidak adanya staf sendiri untuk
manajemen outbound Linggo Asri juga sudah membuat daftar paket outbound
yang dapat digunakan baik untuk kelompok maupun individu. Paket outbound ini
khas Linggo Asri, karena biasanya dengan adanya toko-toko souvenir dan oleh-
oleh, pengunjung akan lebih senang dan lebih berminat untuk berkunjung ke
Linggo Asri. Akan tetapi masyarakat sekitar kurang merespon dan sampai saat
ini belum terealisasikan. Dilihat dari segi usaha sebenarnya cukup menjanjikan
untuk pendapatan masyarakat sekitar, hanya saja mereka kurang berani dan
55
dana APBD Kabupaten Pekalongan dan pemasukan dari tiket masuk pengunjung,
Serta dana dari penyewaan fasilitas yang ada di outbound Linggo Asri ini. Harga
tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas outbound di Linggo Asri ini memang
lain, hal ini dimaksudkan agar biaya tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas
outbound di Linggo Asri ini lebih dapat dijangkau masyarakat umum, karena
Linggo Asri ada 2 macam, sebagian dana di serahkan ke PEMDA dan sebagian di
olah sendiri untuk menggaji trainer sebagai fasilitator, untuk keperluan perawatan
lain. Dana pemasukan yang ada pertaunnya sudah dapat mencukupi keperluan-
pendukung hasil dari analisis deskriptif diatas. Berikut data analisis deskriptif
pengelolaan fasilitas.
56
2. 71 % - 85% Baik 39 78 %
4. 41 % - 55% Kurang 0 0%
JUMLAH 50 100 %
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Sangat Baik 78% Cukup 6% Kurang Sangat Rata-rata
baik 16% 0% kurang 79,62%
0%
manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri tahun 2013
outbound Objek Wisata Linggo Asri tahun 2013 diperoleh skor 79,62%. Dengan
Berikut ini dijelaskan tentang hasil analisis deskriptif persentase dari tiap-tiap
fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri dari aspek pemeliharaan fasilitas
2. 71 % - 85% Baik 39 78 %
4. 41 % - 55% Kurang 0 0%
JUMLAH 50 100 %
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Sangat Baik 78% Cukup Kurang Sangat Rata-rata
Baik 12% 10% 0% kurang 77,66%
0%
dalam kategori cukup dan 0 (0%) manajemen termasuk dalam kategori kurang
fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi
di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 dari aspek keamanan fasilitas dapat dilihat
2. 71 % - 85% Baik 39 78 %
4. 41 % - 55% Kurang 0 0%
JUMLAH 50 100 %
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Sangat Baik 78% cukup 6% Kurang Sangat Rata-rata
baik 16% 0% kurang 80,66%
0%
2. 71 % - 85% Baik 37 74 %
4. 41 % - 55% Kurang 0 0%
JUMLAH 50 100 %
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
sangat baik 74% cukup 8% Kurang Sangat rata-rata
baik 18% 0% kurang 81,66%
0%
kurang.
fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri ini diperoleh skor 81,66 %. Dengan
pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri ini berada dalam
kategori baik. Hasil rata-rata persentase ini berasal dari data pendukung yaitu
Pekalongan.
62
fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi
2. 71 % - 85% Baik 44 88 %
4. 41 % - 55% Kurang 0 0%
JUMLAH 50 100 %
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
sangat baik 88% cukup 6% Kurang Sangat rata-rata
baik 6% 0% kurang 76,99%
0%
2013 berada dalam kategori baik. Hasil rata-rata persentase ini berasal dari data
pendukung yaitu angket untuk pengunjung Objek Wisata Outbound Linggo Asri di
Kabupaten Pekalongan.
fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi
2. 71 % - 85% Baik 36 72 %
64
4. 41 % - 55% Kurang 0 0%
JUMLAH 50 100 %
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
sangat baik 72% cukup 6% Kurang Sangat rata-rata
baik 22% 0% kurang 82,66%
0%
unsur pendidikan rekreasi dalam kegiatan outbound di Objek Wisata Linggo Asri
Wisata Linggo Asri berada dalam kategori baik. Dapat di simpulkan juga bahwa
rata persentase ini berasal dari data pendukung yaitu angket pengunjung Objek
kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar
organisasi manajemen outbound Linggo Asri masih belum tertata dengan rapi.
Linggo Asri ini belum memiliki struktur organisasi sendiri. Jadi outbound Linggo
Asri masih berada di bawah naungan UPT objek wisata alam Linggo Asri yang
berlokasi di depan lokasi outbound tersebut. Akan tetapi dari pihak outbound
outbound sendiri agar pengorganisasian dapat berjalan dengan lancar dan setiap
pekerjaanya sendiri. Untuk sementara ini pengurus outbound di Linggo Asri ini
hanya ada ketua/koordinator, penjaga, dan 3 orang trainer tetap yang setiap
kekeluargaan antara ketua, trainer dan pengelola Linggo Asri lainnya. Dengan
66
kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar
Dalam pengelolaanya ketua bekerjasama dengan UPT Linggo Asri dan ke empat
sebagaimana mestinya. Di Objek Wisata Linggo Asri juga terdapat peraturan tata
tertib bagi pengelolanya yaitu 10 budaya malu aparatur yang diantaranya: (1)
Terlambat masuk kantor, (2) Tidak ikut apel, (3) Sering tidak masuk kerja tanpa
alasan, (4) Sering minta ijin tidak masuk kerja, (5) Bekerja tanpa program, (6)
Pulang sebelum watunya, (7) Sering meninggalkan kerja tanpa alasan penting,
Peraturan ini berlaku bagi semua pengelola UPT Linggo Asri. Peraturan
ini dibuat agar petugas pengelola Linggo Asri lebih disiplin dan merasa enggan
2. Perhutani (PERHUT)
Trainer : 1. Prapto
2. Tresno
3. Sigit
67
2. Supriyanto 7. Mufid
3. Suratman 8. Lilik
4. Puput 9. Andre
STRUKTURSTRUKTUR ORGANISASI
ORGANISASI UPT UPT
OBJEK WISATA LINGGO ASRI
OBJEK WISATA LINGGO ASRIPEKALONGAN
KABUPATEN KABUPATEN PEKALONGAN
KEPALA DINAS
M. ZAHID
KASUBAG TU PENGELOLABUPER
PAWANG GAJAH
BAGONG PRIHANTO
Asri dilakukan sesuai dengan prosedur pengarahan yang ada. Semua prosedur
seorang ketua. Hal ini dikarenakan salah satu tugas dari seorang ketuaadalah
terjun ke lapangan atau di arena outbound itu sendiri. bahkan kadang ketua
outbound Linggo Asri bapak harry pramono juga ikut menjadi trainer outbound,
4.2 Pembahasan
outbound.
pesona alam yang indah, udara yang sejuk bebas dari polusi udara, adanya
tersebut baik, karena perawatan dan pemeliharaannya yang rutin. Setiap akan
digunakan, peralatan dan arena outbound selalu di cek terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah peralatan dan arena outbound dalam kondisi baik dan layak
apa saja kekurangan dari kegiatan outbound tersebut dan apakah fasilitas-
fasilitas yang tersedia masih dalam kondisi baik dan dapat berfungsi secara
fasilitas tidak terpelihara dengan baik akibatnya akan sangat fatal. Selain
70
pada saat masanya tiba. Perlu juga di buat catatan peralatan serta jadwal
juga harus di cek terlebih dahulu agar memastikan bahwa fasilitas dalam kondisi
sudah terjamin. Selain sudah dibuat peraturan penggunaan, juga sudah ada
jaminan asuransi dari Jasa Raharja jika sewaktu-waktu dalam kegiatan outbound
Linggo Asri ini sudah memenuhi standar keamanan dan trainer yang memandu
jalannya kegiatan outbound sudah profesional dan sudah memiliki sertifikat resmi
juga melakukan usaha pemeliharaan lingkungan yang ada di sekitar Linggo Asri
agar tetap terjaga kelestarian alamnya, karena kegiatan outbound ini sangat
berkaitan dengan alam. Salah satu usaha yang dilakukan untuk pelestarian alam
menambah wahana permainan ini karena permainan ini sedang diminati oleh
untuk pengunjung.
71
Outbound Linggo Asri ini sendiri sangat cocok untuk kegiatan olahraga
banyak manfaat. Manfaat kegiatan outbound iniantara lain: (1) Melatih ketahanan
kemampuan mengambil keputusan dalam situasi sulit secara cepat dan akurat,
(7) Membangun rasa percaya diri, (8) Meningkatkan kemampuan mengenal diri
dan orang lain. Jadi kegiatan outbound ini sendiri sangat cocok sebagai salah
outbound yang kurang terlihat menarik, karena ada beberapa arena outbound
yang tidak diberi warna dan cenderung terlihat kusam sehingga kurang terlihat
menarik. Kelemahan lain dari manajemen outbound Linggo Asri dari segi fasilitas
yaitu keadaan ruang sekretariat yang kurang rapi dan papan keterangan yang
mengemukakan bahwa salah satu kesulitan dalam mengelola objek wisata ini
yaitu dari segi pemasarannya. Dari pengelola memang sudah melakukan usaha-
Akan tetapi intensitasnya masih kurang dan tidak adanya staf sendiri untuk
manajemen outbound Linggo Asri juga sudah membuat daftar paket outbound
yang dapat digunakan baik untuk kelompok maupun individu. Paket outbound ini
khas Linggo Asri, karena biasanya dengan adanya toko-toko souvenir dan oleh-
oleh, pengunjung akan lebih senang dan lebih berminat untuk berkunjung ke
Linggo Asri. Akan tetapi masyarakat sekitar kurang merespon dan sampai saat
ini belum terealisasikan. Dilihat dari segi usaha sebenarnya cukup menjanjikan
untuk pendapatan masyarakat sekitar, hanya saja mereka kurang berani dan
dana APBD Kabupaten Pekalongan dan pemasukan dari tiket masuk pengunjung,
Serta dana dari penyewaan fasilitas yang ada di outbound Linggo Asri ini. Harga
tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas outbound di Linggo Asri ini memang
lain, hal ini dimaksudkan agar biaya tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas
outbound di Linggo Asri ini lebih dapat dijangkau masyarakat umum, karena
73
Linggo Asri ada 2 macam, sebagian dana di serahkan ke PEMDA dan sebagian di
olah sendiri untuk menggaji trainer sebagai fasilitator, untuk keperluan perawatan
lain. Dana pemasukan yang ada pertaunnya sudah dapat mencukupi keperluan-
kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar
organisasi manajemen outbound Linggo Asri masih belum tertata dengan rapi.
Linggo Asri ini belum memiliki struktur organisasi sendiri. Jadi outbound Linggo
Asri masih berada di bawah naungan UPT objek wisata alam Linggo Asri yang
berlokasi di depan lokasi outbound tersebut. Akan tetapi dari pihak outbound
outbound sendiri agar pengorganisasian dapat berjalan dengan lancar dan setiap
pekerjaanya sendiri. Untuk sementara ini pengurus outbound di Linggo Asri ini
hanya ada ketua/koordinator, penjaga, dan 3 orang trainer tetap yang setiap
kekeluargaan antara ketua, trainer dan pengelola Linggo Asri lainnya. Dengan
kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar
Dalam pengelolaanya ketua bekerjasama dengan UPT Linggo Asri dan ke empat
sebagaimana mestinya. Di Objek Wisata Linggo Asri juga terdapat peraturan tata
tertib bagi pengelolanya yaitu 10 budaya malu aparatur yang diantaranya: (1)
Terlambat masuk kantor, (2) Tidak ikut apel, (3) Sering tidak masuk kerja tanpa
alasan, (4) Sering minta ijin tidak masuk kerja, (5) Bekerja tanpa program, (6)
Pulang sebelum watunya, (7) Sering meninggalkan kerja tanpa alasan penting,
Peraturan ini berlaku bagi semua pengelola UPT Linggo Asri. Peraturan
ini dibuat agar petugas pengelola Linggo Asri lebih disiplin dan merasa enggan
Asri dilakukan sesuai dengan prosedur pengarahan yang ada. Semua prosedur
seorang ketua. Hal ini dikarenakan salah satu tugas dari seorang ketuaadalah
terjun ke lapangan atau di arena outbound itu sendiri. bahkan kadang ketua
outbound Linggo Asri bapak harry pramono juga ikut menjadi trainer outbound,
BAB V
5.1 Simpulan
kuesioner pengunjung Objek Wisata Outbound Linggo Asri pada tahun 2013
berikut:
fungsinya.
5.2 Saran
Berorientasi pada hasil analisis dan simpulan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka perlu penulis ajukan beberapa saran kepada pengelola Objek
tenaga kerja pada setiap bidang organisasinya, agar lebih fokus dalam
77
bidangnya.
Daftar Pustaka
http://www.kirana.com/outbound/pengertianoutbound(Accesed 27/8/13)
Zainal Mustafa EQ. 2009. Mengurai Variabel hingga Instrumentasi Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu
79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 80
Lokasi : .................................
6. Outbound Linggo Asri ini merupakan salah satu wisata alam, apakah ada
9. Kendala apa saja yang selama ini bapak hadapi dalam mengelola fasilitas
11. Bagaimanakah sistem pengelolaan dana yang ada di outbound Linggo Asri
ini?
12. Dari mana saja sumber dana outbound di Linggo Asri ini?
13. Untuk keperluan apa saja dana-dana yang diperoleh di outbound Linggo
Asri ini?
14. Adakah kerjasama dengan pihak lain yang terjalin terkait dengan perolehan
17. Menurut anda apakah tiket masuk dan tarif penggunaan dan penyewaan
18. Kendala apa saja yang bapak hadapi dalam mengelola dana yang ada di
outbound Linggo Asri ini? kalo ada bagaimana cara bapak mengatasi
kendala-kendala tersebut?
19. Usaha apa saja yang dilakukan dalam mempromosikan fasilitas dan
wahana-wahana outbound yang ada di Linggo Asri ini agar lebih dikenal
21. Apakah ada target untuk jumlah pengunjung yang datang ke outbound
Lanjutan Lampiran 4
22. Menurut bapak nilai-nilai apa saja yang dapat di petik pengunjung dalam
23. Apakah setiap akhir tahun selalu dilakukan evaluasi dan membuat
Lokasi : .................................
3. Apakah anda memiliki lisensi resmi untuk menjadi Trainer outbound, dan
4. Kendala apa saja yang anda hadapi selama menjadi trainer outbound di
Asri ini?
9. Menurut anda apakah peralatan yang tersedia di Linggo Asri ini sudah
memadai?
10. Apakah peralatan yang di gunakan dalam kegiatan outbound sudah sesuai
11. Apakah ada pengecekan alat dan arena Outbound sebelum di gunakan
di Linggo Asri ini dan apakah ada batasan umur untuk menggunakan
wahana outbound?
15. Faktor apa saja yang dapat menghambat jalannya kegiatan outbound?
16. Selama anda menjadi trainer outbound di Linggo Asri ini, apakah pernah
KABUPATEN PEKALONGAN
1. Awal mula di bukanya outbound Linggo Asri ini untuk menambah daya tarik
goyang, sama rock n roll, Itu yang dewasa. Untuk anak-anak kita siapkan
4. Kita kan memang mendapat dana perawatan dari APBD, kalo ada yang
5. Kita liat dari kondisi, walaupun baru misalnya kok jatuh dari ketinggian trs
kena batu misalnya, kita anggapnya sudah tida kita pakai. takutnya kan
bukan retak di luar, tapi retak di dalam, atau sudah tidak layak digunakan
ya kita ganti.
6. Iya, kalo di wisata alam,nanti kok ada pohon yang mati kita reboisasi lagi.
7. Saya disamping sebagai pengelola saya juga ikut terjun langsung. kadang
iya, cuaca sini kan tidak dapat di pastikan,kadang pagi hari cerah siang jam
10. Kita kan memang kendalanya di marketing, semua tamu yang maen disini,
biasanya kita rangkul sekalian, jadi artinya sebagai marketing freelance lah
istilahnya, kita belum ada membernya, arahnya kita kesana, tapi belum.
11. Jadi untuk pendapatan disini kan arahnya ada 2 macam, ada yang di
fasilitator, yang itu kita kelola sendiri,kalo memang hrus kita setorkan kita
setorkan ke kasda.
13. Yang jelas untuk perawatan,trus untuk refitalisasi. perawatan itu untuk
sekian taun perlu refitalisasi yang rusak-rusak. Kalo trainer, freelance, kalo
14. Ada, kita kan disini ada 4 elemen yang terkait, 1) PEMDA, 2) PERHUT,3)
LMDH, 4) KWARCAB.
17. Ya, disini kan memang mungkin paling murah di daerah atau di tempat lain,
19. Sudah, yang jlas kita sudah menyebar brosur. Kita dulu ada program
sekolah-sekolah.
painball kan lagi diminatikan, kita sudah usulkan tapi belum direalisasi
sampai sekarang.
22. Sebenarnya untuk kegiatan outbound itu kan intinya belajar, jadi banyak
sekali yang bisa di ambil dari kegiatan itu. Kalo dari pelajar biasanya lebih
23. Ya, sebenarnya untuk evaluasi ini kita tidak tiap taun. kadang sebulan
sekali, 2 bulan sekali kita evaluasi, bahkan setiap selesai kegiatan kita
sebagai fasilitator hal2 apa yang perlu diperbaiki. la nanti akan kita perbaiki
pada kegiatan berikutnya. kalo untuk taunan jelas kita evaluasi semuanya,
KABUPATEN PEKALONGAN
1. Sistem kontrak kerja kita freelance, maksudnya kalo ada kegiatan kita
kecenderunganya akan lebih kacau, jadi kita bagi, kita arahkan. Kalau takut
pulley,ini fungsinya untuk sebagai pejalan tol, roda berjalanya. Carabiner scruw
untuk keamanan, pengunci, jadi untuk pengait. Snap fungsinya sama untuk
pengait, cuma ini tidak ada kuncinya, otomatis ini aja. Kernmentel, ini untuk
7. Biasanya kita setiap satu minggu sekali kita bersihkan biaasanya kan
12. Safety prosedure nya sebelum kegiatan kita kontrol semua arena,alat kita
13. Kita siap,kita jadi dalam permainan kita di tiap-tiap pos kita jaga,
14. Kalo usia kita kan ada 2 arena,yang satu khusus untuk dewasa berarti
outbound.
16. Kalo alhamdulilah sampai saat ini kita belum ada komplain,mungkin hanya
KUESIONER PENELITIAN
Data Responden
Nama : ................................
Umur : ................................
Semua pertanyaan dalam angket berikut ini akan digunakan oleh peneliti untuk
Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi tahun 2013. Semua jawaban yang
yang dilakukan. Mohon saudara mengisis pernyataan berikut ini yang sesuai
dengan apa adanya dengan memberikan tanda “X” pada kolom yang sesuai
Jawaban:
a. : Skor 4
b. : Skor 3
c. : Skor 2
d. : Skor 1
Lanjutan Lampiran 6 94
I. Fasilitas
a. Sangat memadai
b. Memadai
c. Cukup memadai
d. Tidak memadai
2. Apakah fasilitas yang tersedia dalam objek wisata outbound Linggo Asri
a. Sangat baik
b. Baik
c. Kurang baik
d. Tidak baik
a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup baik
d. Tidak baik
Lanjutan Lampiran 6 95
II. Keamanan
a. Sangat mengerti
b. mengerti
c. Kurang mengerti
d. Tidak mengerti
keamananya?
a. Sangat terjamin
b. Terjamin
c. Kurang terjamin
d. Tidak terjamin
a. Sangat aman
b. aman
c. Kurang aman
d. Tidak aman
Lanjutan Lampiran 6 96
III. Pendanaan
1. Menurut anda apakah biaya tiket masuk objek wisata outbound Linggo Asri
a. Sangat terjangkau
b. Terjangkau
c. Cukup terjangkau
d. Tidak terjangkau
a. Sangat terjangkau
b. Terjangkau
c. Cukup terjangkau
d. Tidak terjangkau
3. Menurut anda apakah tiket masuk dan biaya penyewaan sudah sesuai
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
d. Tidak sesuai
Lanjutan Lampiran 6 97
IV. Ketenagakerjaan
a. Sangat memuaskan
b. Memuaskan
c. Kurang memuaskan
d. Tidak memuaskan
2. Apakah pemandu yang ada di outbound Linggo Asri ini sudah profesional?
a. Sangat profesional
b. Profesional
c. Kurang profesional
d. Tidak profesional
a. Sangat jelas
b. Jelas
c. Kurang jelas
d. Tidak jelas
V. Pendidikan Rekreasi
1. Menurut anda apakah objek wisata outbound di Linggo Asri ini dapat di
b. Dapat di kategorikan
2. Menurut anda apakah kegiatan outbound di Linggo Asri ini efektif sebagai
a. Sangat efektif
b. Efektif
c. Kurang efektif
d. Tidak efektif
menyenangkan?
a. Sangat menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Kurang menyenangkan
d. Tidak menyenangkan
Lanjutan Lampiran 6 99
BUTIR SOAL
NO NAMA SISWA 8 9 1 1 1 1 1 15
1 2 3 4 5 6 7
0 1 2 3 4
1 Anista Novianto B B A A B B A B B B B B A A A
2 Erlina Fitriati A B B B A B B B B B B A B B A
3 M. Nur Mulyadi C B B B B B A A B B A B B B A
4 Nur Imamah. S B B B B A A A B A B B B B B B
5 Abdul Rohman B B B A B A B B B B B A B B A
6 Ulfa Pandu. D B B B B B B B B B B B B A B A
7 Eka Syaifatul. H A B A B B A B B A B B B B B A
8 M. Hidayah C B A B A B B B B B B B B B A
9 Kiki Rukiana B B B B B A A B A B B B B B B
10 Zidni Mubarok A A A B B B A B A A A A B B A
11 Amalia Riski A B B A B B A B A B B B A A A
12 Nur Khasan.B B B B B B A A B B B B B B B B
13 Ikhsanudin B B B C B B A A A A B A A A A
14 Nur Khasanah A B B B B B A B B B B B B B A
15 Minkhati Zulfa A A B A B B A B B B B B B A A
16 Anis Inayah B B B B B B B B B B B B A A A
17 Miladina. K B B B B B A B A B B B B B A A
18 Risqi Sugeng. R B B B A A B B B A B B B B B A
19 Vera Ayu Aji. O B B B C B B B B B B B B B B B
20 Maya Indriyanti B C B B B B B B B B B C B B B
21 Kewim B B B B B B B B B B B B B B B
22 Lukman Hakim A B B B A A B A B A B B A B B
23 Ayu listiya C B B B B B B B B B B B B B B
24 Gita tri. W B A A B B B B A B B B B B B A
25 Wim Darmoyo B C B B B B B A B B B B C B C
26 Nurul Fasilah A B C B B B B C B B B C B B A
27 Suci Roudiyah B B B C B B B B C B B B B B B
28 Aniyatus. S B B B B B B B A B A B B B B B
29 Sitha May. C A B A B B B A B B B B B B B A
30 Yeni Hidayah B B B B B B B C B B B B B B B
31 Vita Aristina. L A A B B B A B B B B B B B B A
32 Fauzal Mutaqin A B B B A B A A A B B B B B A
33 Syaiful amri C B B B B B B B B B B B B A B
34 Abdul ghofar B B B B A B B B B B B B B B C
35 Habibah B B A B B B B A B B B B B B B
36 Anna B B B A A B B B B B B A B B A
37 Warda uli. A B B B A B B B B B B B B B B A
38 Eva. E B B B B B A B B B B B B B B B
39 Syaeful Bahri B B B B B A B B B B B B B C C
40 Haryono C B B B B B B D B B B C B B B
41 Nur Seprida. D A B B A B B A A A B A B B A A
42 Atika. K B B B B A B B B B B B B B B A
Lanjutan Lampiran 6 100
43 Kotim Hijayanti B B B B B B B B B B B B A A A
44 Ikha Sulis. S B B A B B C B A B B B B A B A
45 Fadhli dzil. I B B A B A A B A B B B B A A A
46 Umi Kulsum. A B B B A B B A B B B B A B B A
47 Ratih Sofiyah B B A B B A A A B B B B A B A
48 Agung Trio. P B B B A B B B B B A B B B B A
49 Laila Nisyfa B B B A A B A A B A A B B A B
50 Ade Irma. S B B B B B B B B B B B B B B B
Lanjutan Lampiran 6 101
lampiran xx
TABEL ANALISIS DATA ANGKET PENGUNJUNG OBJEK WISATA OUTBOUND LINGGO ASRI TAHUN 2013
lampiran xx
TABEL ANALISIS DATA ANGKET
NGKET OBJEK
PUTRI KLUB
WISATA
BOLA
OUTBOUND
BASKET SAHABAT
LINGGO ASRI
SEMARANG
DI KABUPATEN
TAHUN PEKALONGAN
2012/2013 TAHUN 2013
KEPALA DINAS
M. ZAHID
KASUBAG TU PENGELOLABUPER
PAWANG GAJAH
BAGONG PRIHANTO
Lampiran 8 104
2. Perhutani (PERHUT)
Trainer : 1. Prapto
2. Tresno
3. Sigit
2. Supriyanto 7. Mufid
3. Suratman 8. Lilik
4. Puput 9. Andre
5. Rina 10 Boim
Lampiran 9 105
HARGA TIKET
Harga tiket masuk ini sudah termasuk asuransi yang bekerjasama dengan
Jasa Raharja sebesar Rp. 250,- (dua ratus lima puluh rupiah)
Lampiran 10 106
Lampiran 11 107
dan arena.
pemakaiaan outbound.
outbound.
9) Pekerjaan terbengkalai
Peta PETA
ObyekOBJEK Wisata Linggo
WISATA LINGGO ASRI Asri
Kab. Pekalongan
KABUPATEN PEKALONGAN
2
1
Utara
3
4
13
5
14 6
15 7 10
a
Are ound
8
16 9
u tb
O 21 20 17 11
12
18
22 19
Keterangan :
9. SD Linggo Asri 9. Vila 17. Gedung Pertemuan
10.Balai Desa Linggo Asri 10. Vila 18. Mess dan Jungle House
11.Pura 11. Lapangan Parkir 19. Mushola
12.Vila 12. MCK 20. MCK
13.Kandang Gajah 13 . Lapangan Upacara 21. Cafe
14.Panggung Hiburan 14. Kios 22. MCK
15.Kandang Burung 15. Sekretariat Buper
16. Kolam Renang, Kantor, 16. Sekretariat Lemdikacab
dan Mushola
Lampiran 15 111