Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI TEKNIS DAN IDENTITAS

I. PEKERJAAN TANAH

Lingkup pekerjaan tanah meliputi semua pekerjaan yang berhubungan dengan


jenis-jenis pekerjaan berikut ini :
 Pembersihan lahan, pencungkilan dan pengupasan
 Galian terbuka, galian saluran dan bangunan
 Urugan kembali, termasuk perapihan permukaan tanah
 Pembuangan, penyimpanan dan penggunaan kembali material galian
 Timbunan
 Pekerjaan tanah lainnya sesuai perintah Direksi.
Metode kerja untuk masing-masing pekerjaan harus disampaikan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuannya dalam kurun waktu tiga puluh (30) hari
sebelum pekerjaan dimulai.
A. PEMBERSIHAN LAHAN DAN PENGUPASAN
1. Pembersihan lahan (Clearing dan Grubbing)
a. Semua lahan yang diperlukan untuk pekerjaan permanen, tempat
pengambilan bahan timbunan/borrow area, quarry dan penimbunan
sementara/stockpile harus dibersihkan seperti ditunjukkan dalam
gambar dan atau sesuai dengan perintah Direksi.
b. Pembersihan lahan/clearing dan grubbing meliputi pekerjaan
mencungkil pangkal pohon, akar, batang pohon (hanya untuk diameter
pohon lebih dari 5 cm) dan reruntuhan bangunan, rumpun bambu dan
batu (ukuran lebih 30 cm), dan membersihkan serta membuang semua
material tersebut sesuai persyaratan teknis atau yang diperintahkan oleh
Direksi. Pekerjaan pembersihan lahan termasuk juga pembongkaran dan
pemindahan bangunan yang menghalangi, kecuali jika ditentukan lain
atau sesuai dengan perintah Direksi.
c. Pembersihan lahan untuk bagian yang akan digali atau ditimbun
diperlebar minimum satu meter (1 m) ke luar batas tepi galian/timbunan
atau sesuai perintah Direksi
d. Cara pembersihan dengan pembakaran tidak dapat diijijnkan karenah
akan terjadi kemungkinan penyebaran api ke lokasi lain di luar batas
yang diijinkan, setiap kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan
pembakaran tersebut adalah merupakan tanggung jawab dan resiko
Penyedia Jasa.
e. Permukaan tanah sebagai dasar pekerjaan timbunan, pondasi bangunan
permanen, semua lokasi borrow area yang materialnya akan digunakan
untuk bahan timbunan dan lokasi penimbunan/stockpile serta tempat
lain yang ditunjukkan oleh Direksi harus dibersihkan dari semua
tonggak kayu, akar-akar, tumbuhan dan lain-lain.
2. Pengupasan/Stripping
a. Pekerjaan pengupasan/stripping tanah dilakukan sebelum dilakukan
penggalian pada lokasi borrow area/tempat pengambilan tanah untuk
bahan timbunan dan pada permukaan tanah yang akan ditimbun.
Penyedia Jasa harus mengupas lapisan permukaan tanah yang
mencakup semak, alang-alang, akar-akar, dan rumput dari permukaan
tanah. Dimana lapisan permukaan tanah umumnya terdiri dari humus
dan material organik yang harus dibuang. Kecuali jika ditunjukkan pada
gambar atau atas perintah Direksi, kedalaman pengupasan minimum
adalah 15 cm.
b. Penanganan khusus harus dilakukan untuk menghindari humus yang
berisi material beracun. Humus harus dipindahkan dan dibuang di suatu
tempat sesuai perintah Direksi.
c. Pengupasan/stripping pada lokasi borrow area diperlukan agar
menghasilkan bahan timbunan yang bisa digunakan. Perluasan
pengupasan dibuat 1 m dari batas lahan yang akan digali yang
mencakup area penggalian/borrow area dan pengambilan/quarry bahan
timbunan. Penyedia Jasa harus mengupas seluruh lapisan permukaan
tanah yang kedalamannya tidak melebihi 0.5 m, dan harus dipisahkan
dari material galian lain yang pada akhirnya harus dikembalikan dan
disebar merata pada lokasi tersebut atau tempat lain sesuai perintah
Direksi.

B. GALIAN
1. Umum
Seluruh pekerjaan galian harus dilaksanakan menurut batas rencana,
ketinggian dan ukuran seperti yang ditunjuk dalam gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Sebelum pekerjaan galian dimulai harus dilakukan pengukuran lapangan,
yang mana data pengukuran lapangan bersama gambar kerja harus
disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab akibat penggalian lebih (over
excavation) dengan biayanya sendiri wajib mengembalikan atau menimbun
kembali dengan beton atau sama dengan material untuk konstruksi di
atasnya sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.
Pembayaran pekerjaan galian dihitung dalam satuan per meter-kubik,
sesuai ukuran, batas rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi.

2. Jenis Galian
Material yang digali akan diklasifikasikan berdasarkan pengukuran dan
pembayaran sebagai berikut :
a. Galian Tanah
Penggalian tanah secara umum adalah penggalian dari semua material
selain dari batu, tetapi tidak terbatas hanya pada tanah, namun
termasuk juga lempung, lanau, pasir, kerikil, batuan lepas, endapan
sungai, batuan lapuk, dan batu padat masif yang volumenya tidak
melebihi satu meter kubik (1 m3), dan campuran material lainnya.
Dengan kata lain, galian tanah digambarkan sebagai suatu material yang
bisa digali dengan menggunakan excavator (kelas PC 200).
b. Galian Batu
Penggalian "batu" adalah penggalian terbuka dari semua tempat, batu
keras dan utuh yang menurut Direksi tidak bisa digali secara efisien
dengan menggunakan ripper kecuali dengan menggunakan peralatan lain
seperti pemboran (drilling), peledakan (blasting), dan rock
breaker/pemecah batu (excavator hydraulic breaker). Dengan kata lain,
"batu" adalah suatu material yang tidak bisa digali secara efisien dengan
ripper bulldozer D8 kapasitas 32-ton. Apabila digunakan rock breaker,
umumnya produktivitas kerjanya cukup rendah dan menimbulkan suara
nyaring akibat benturan antara ujung breaker dengan batuan keras.Batu
bundar besar (boulder) dengan volume melebihi satu meter kubik (1.0
m3) akan digolongkan sebagai galian batu.

3. Galian Terbuka (Open Cut) untuk Bangunan


Semua galian yang diperlukan untuk bangunan permanen harus dibuat
sesuai batas, ketinggian dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau
sesuai perintah Direksi.
Sepanjang pelaksanaan pekerjaan, Direksi dapat menentukan hal-hal yang
dianggap perlu untuk mengubah kemiringan, ketinggian atau ukuran
penggalian dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan Penyedia Jasa tidak
berhak menambah harga satuan penggalian dalam BOQ karena alasan
perubahan.
Setiap galian terbuka yang dilakukan atas pilihan Penyedia Jasa dalam
rangka mengamankan akses untuk pekerjaan yang diperlukan, untuk
pembuangan material hasil galian, atau untuk keperluan lain, harus dijaga
di dalam batas yang disetujui oleh Direksi dan merupakan biaya bagi
Penyedia Jasa dengan tidak ada tambahan biaya yang dibebankan kepada
Pemilik.
Semua tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk menjaga material baik
yang di bawah maupun di luar batas penggalian berada dalam kondisi yang
aman. Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi, semua kelebihan penggalian
yang dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk hal-hal lain atau dengan alasan
apapun, kecuali mungkin diperintahkan secara tertulis oleh Direksi, adalah
merupakan galian yang tidak sah dan akan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa dengan tidak ada biaya yang dibebankan kepada Direksi
untuk kelebihan galian seperti tersebut di atas.
Semua kelebihan galian/galian tidak sah tersebut di atas harus ditimbun
kembali dengan beton atau sama dengan material untuk konstruksi di
atasnya sesuai yang diperintahkan oleh Direksi dan atas biaya Penyedia
Jasa.
Semua penggalian untuk dasar pondasi bangunan harus dilakukan dalam
kondisi kering. Tidak ada biaya tambahan di atas harga satuan dalam BOQ
untuk penggalian yang dibuat karena kondisi basah/material menjadi
basah.
Kecuali secara rinci ditunjukkan pada gambar atau atas persetujuan
Direksi, galian yang diperlukan akan diukur untuk pembayarannya dengan
ketentuan kemiringan/lereng galian seperti ditunjukan pada tabel berikut
ini :
KEMIRINGAN GALIAN

MATERIAL Lereng Galian (V : H) KETERANGAN

Batu 1 : 0.5 Untuk kemiringan tetap

Batu 1 : 0.3 Untuk kemiringan


sementara

Tanah 1 : 1.0 Untuk kemiringan tetap

Tanah 1 : 0.5 Untuk kemiringan


sementara

Penggalian terbuka pada tebing/lereng yang dalam diperlukan pengamanan,


dengan membuat trap/tahapan setiap tinggi 5 m dengan lebar berm
minimum 3 m, kecuali jika diperintahkan lain oleh Direksi atau
sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Bilamana diperlukan dan atau sesuai perintah Direksi, Penyedia Jasa harus
menggali dan membuat parit untuk pembuang air dari permukaan galian
terbuka. Keseluruhan biaya akibat pekerjaan di atas sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa kecuali merupakan bagian dari pekerjaan
drainase yang permanen, dalam hal mana pembayaran untuk penggalian
akan dilakukan dalam harga satuan sesuai yang terdapat dalam BOQ.
Semua pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan galian, Penyedia Jasa
harus melaksanakan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan
kerusakan lahan untuk memuaskan semua pihak dan biaya untuk
pekerjaan seperti di atas harus sudah tercakup dalam harga satuan
pekerjaan galian dalam BOQ.

4. Galian untuk Saluran


Penggalian saluran dalam BOQ kontrak meliputi penggalian untuk semua
jenis saluran seperti ditunjukkan pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi
sebagai berikut :
a. Saluran irigasi (induk, sekunder dan tersier)
b. Parit untuk saluran pembuang utama dan parit gendong pada jalan
inspeksi atau pada saluran induk dan sekunder
c. Parit di tempat lain seperti ditunjukkan pada gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi
Penggalian parit harus dilakukan dengan perkakas tangan dan atau
peralatan mekanis lainnya yang disetujui untuk mencegah kerusakan batas
sisi galian dan dasar galian.
Hasil galian yang terpakai kembali untuk bahan timbunan harus diangkut
ke tempat penimbunan sementara (stockpile) di dekat lokasi rencana
penimbunan atau tempat lain sesuai perintah Direksi. Hasil galian yang
tidak terpakai untuk bahan timbunan harus dibuang ke tempat
pembuangan (spoil bank) atau di sekitar lokasi galian dan dirapikan sesuai
perintah Direksi.

5. Pembentukan, Perapihan dan Trimming Galian untuk Saluran


Apabila galian pada pekerjaan saluran pasangan (masonry canal) atau
pekerjaan bangunan atau pekerjaan jalan telah selesai maka harus diikuti
dengan pembentukan dan perapihan galian sesuai dengan garis rencana.
Pekerjaan galian dianggap sudah selesai dan layak dibayar jika sudah
dibentuk dan dirapikan dan telah disetujui oleh Direksi. Biaya pekerjaan
pembentukan dan perapihan galian saluran sudah termasuk di dalam harga
satuan pekerjaan galian itu sendiri.
Dalam rangka penyiapan pengecoran untuk concrete lining maka
penampang saluran harus ditrimming dulu sampai terbentuk bidang
pengecoran yang betul-betul rapi sesuai dengan garis rencana. Tidak
diijinkan adanya tonjolan-tonjolan ataupun lubang-lubang pada bidang
hasil trimming. Pekerjaan trimming dilakukan secara manual dengan
berpedoman pada benang yang diikatkan pada papan profil/bouwplank yang
dipasang dalam jarak maksimum 10 m. Biaya pekerjaan trimming saluran
beton (concrete lining) sudah termasuk di dalam harga satuan pekerjaan
galian itu sendiri.
Pengukuran dan pembayaran untuk galian dalam satuan meter-kubik
sesuai batas rencana dalam gambar kerja atau yang diperintahkan oleh
Direksi.

6. Galian Pondasi Bangunan


Penggalian pondasi bangunan harus sudah meliputi semua penggalian yang
diperlukan untuk mencapai batas, bentuk dan dimensi yang ditunjukkan
pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi, termasuk
perawatan untuk mencegah adanya kerusakan galian di dalam daerah
galian pondasi.
Galian untuk pondasi bangunan termasuk pemindahan material bekas
galian yang terdiri dari tanah atau material lainnya harus dibuang ke tempat
buangan/disposal area atau ditempatkan pada lokasi penempatan material
terpakai kembali/stock-pile yang ditunjukkan oleh Direksi dan sesuai
ketentuan spesifikasi sub-bagian 1.3.7 dan 1.3.8.
Jika terjadi kerusakan alami atau selain dari kegagalan Penyedia Jasa,
ditemukan adanya keadaan geologi tanah jelek/buruk, Direksi berhak
mengubah batas-batas galian dan memerintahkan suatu batas penggalian
baru. Biaya atas penggalian dalam kelas material yang disetujui sesuai sub-
bagian 1.3.2 akan dibayarkan kepada Penyedia Jasa dengan harga satuan
seperti yang tercantum dalam BOQ kontrak.
Pembayaran pekerjaan galian pondasi bangunan dihitung dalam satuan
meter kubik, sesuai garis rencana dan atau perintah Direksi.

7. Penggunaan Material Galian


Apabila material yang digali dari berbagai jenis penggalian merupakan
material terpakai untuk digunakan sebagai bahan timbunan, maka material
terpakai tersebut harus disimpan di tempat penimbunan material
sementara/stockpile yang akan digunakan sewaktu-waktu atau diangkut
langsung ke tempat penimbunan pada konstruksi bangunan permanen
sesuai yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi.
Biaya untuk pengangkutan material terpakai dari stockpile dan atau
pengangkutan langsung dari borrow area ke lokasi timbunan harus sudah
termasuk dalam harga satuan per-m3 pekerjaan timbunan seperti yang
tercantum dalam BOQ kontrak sesuai ketentuan Pekerjaan Timbunan pada
Bagian 1.4 dalam spesifikasi ini.

8. Buangan Material Galian


Material galian yang tidak terpakai harus diangkut ke tempat
pembuangan/disposal area yang disetujui oleh Direksi.
Jika diperlukan, atau diperintahkan oleh Direksi, material hasil galian harus
diratakan, diupayakan terlindung dari bahaya erosi dan dirapikan.
Perubahan penempatan atau penambahan lokasi pembuangan atas
keperluan Penyedia Jasa harus dilakukan atas resiko biaya sendiri, dan
harus mendapat persetujuan Direksi.
Penyedia Jasa harus menyampaikan usulan kepada Direksi untuk
persetujuan pembuangan material ke lokasi manapun selain dari lokasi
yang disetujui dan untuk perlindungan material ini dari erosi, sedikitnya 30
(tiga puluh) hari sebelum pengangkutan dimulai. Semua biaya untuk
pengangkutan material yang tak terpakai ke tempat buangan material yang
telah disetujui oleh Direksi dan untuk memelihara area pembuangan harus
sudah tercakup dalam harga satuan per m3 harga galian tanah seperti yang
tercantum dalam BOQ.

9. Pekerjaan di Borrow Area/Tempat Pengambilan Tanah


Penyedia Jasa harus bertanggung jawab penuh untuk pelaksanaan
pengambilan tanah/material di lokasi tempat pengambilan material/borrow
area yang diperlukan untuk timbunan. Lokasi tempat pengambilan
tanah/material seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan atau tempat
lain yang ditunjuk dan disetujui oleh Direksi secara tertulis.
Batas daerah tempat pengambilan material yang ditunjukkan dalam gambar
merupakan prakiraan daerah dan dapat diperluas dengan persetujuan
Direksi. Dalam hal perluasan tersebut, Penyedia Jasa tidak dapat
mengajukan penambahan biaya di atas harga satuan yang tercantum dalam
BOQ.
Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pekerjaan, Penyedia
Jasa harus menyampaikan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan
mengenai metode kerja di lokasi borrow area yang mencakup tahapan kerja,
tinggi penggalian, prakiraan jumlah material yang akan diambil, dan segala
sesuatu yang terkait dengan pengambilan material tersebut.
Tempat pengambilan tanah/borrow area harus dibersihkan dari
pepohonan/rumpun bambu, serta permukaan tanah dikupas (stripping)
sampai bersih sesuai ketentuan bagian 1.2 dalam spesifikasi ini dan atau
sesuai perintah Direksi. Penyedia Jasa harus memperhatikan dengan
seksama agar semua permukaan yang dikupas bebas dari tumbuh-
tumbuhan dan akar-akar sebelum diambil materialnya. Material hasil
kupasan/stripping harus ditumpuk sementara di sekitar lokasi atau tempat
lain yang disetujui oleh Direksi. Jika material tanah yang akan diambil tidak
memenuhi syarat teknis untuk konstruksi permanen, material tersebut
harus dikeluarkan dari area penggalian dan ditempatkan pada lokasi yang
ditentukan sesuai perintah Direksi.
Selama pengambilan material di borrow area dan pengangkutan material ke
lokasi penimbunan sementara atau stock-pile, Penyedia Jasa harus menjaga
lingkungan dari debu tanah dengan secara rutin menyiramkan air pada
jalan kerja terutama yang melewati perkampungan penduduk, semua biaya
yang dikeluarkan untuk pengambilan material sudah termasuk dalam
pekerjaan timbunan tanah di dalam harga satuan BOQ kontrak. Setelah
penggalian selesai di lokasi borrow area dan sesuai perintah Direksi, seluruh
material kupasan dan material yang tidak layak dipakai harus dikembalikan
ke lokasi borrow area dan dirapikan untuk mempertahankan kesuburan
tanah dan mencegah timbulnya bahaya terhadap penduduk dan ternak.
Untuk mencegah terbentuknya kolam air di lokasi borrow area, Kontaktor
harus membuat parit pembuang dari borrow area ke lokasi buangan (outlet)
terdekat. Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengambil material dari borrow
area untuk keperluannya sendiri tanpa persetujuan dari Direksi.

10. Quarry
Sumber material untuk produksi agregat halus/pasir, agregat kasar seperti
kerikil dan boulder dapat diperoleh dari quarry/tempat pengambilan
material dari deposit sungai atau tempat lain yang disetujui Direksi.
Pengoperasian pada lokasi penggalian material/quarry menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa di bawah perintah Direksi.
Permukaan lokasi quarry harus dibersihkan sesuai dengan ketentuan pada
butir 1.2.1 spesifikasi ini.
Batuan yang tidak layak untuk digunakan sebagai material timbunan atau
keperluan lainnya, harus dipindahkan dan ditempatkan pada lokasi yang
ditentukan sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.
Batas daerah tempat pengambilan material yang ditunjukkan dalam gambar
merupakan prakiraan daerah dan dapat diperluas dengan persetujuan
Direksi. Dalam hal perluasan tersebut, Penyedia Jasa tidak dapat
mengajukan penambahan biaya di atas harga satuan yang tercantum dalam
BOQ.
Penyedia Jasa harus membuat parit-parit drainase yang diperlukan untuk
mengalihkan kemungkinan limpasan air permukaan.
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab dalam perencanaan, konstruksi dan
pemeliharaan jalan masuk sementara ke lokasi quarry sesuai dengan
persetujuan Direksi. Biaya untuk tenaga, material dan peralatan untuk
melaksanakan pekerjaan ini sudah harus tercakup dalam harga lump sump
pekerjaan persiapan yang tercantum di dalam BOQ.
Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum melakukan kegiatan
pengambilan material di quarry, Penyedia Jasa harus menyampaikan usulan
rencana kegiatannya termasuk jumlah material yang akan diambil, metoda
kerja dan lain-lain.
Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, lereng galian untuk pengambilan
material tidak boleh curam dari kemiringan 1:1 dan diperlukan tindakan
pencegahan terhadap bekas galian yang akan ditinggalkan harus dalam
kondisi layak dan aman serta memuaskan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan di quarry atau sesuai perintah Direksi.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengambil material dari lokasi quarry
untuk keperluannya sendiri tanpa persetujuan dari Direksi.

C. TIMBUNAN
1. Umum
Bagian terbesar dari pekerjaan timbunan yang harus dikerjakan yaitu
pekerjaan untuk tanggul saluran, tanggul sungai dan jalan inspeksi, bagian-
bagian material yang tercakup dalam persyaratan pekerjaan timbunan
adalah :
 Timbunan tanah dari hasil galian saluran
 Timbunan tanah dari borrow area
Penyedia Jasa, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai
pekerjaan timbunan, harus menyerahkan usulan metoda kerja kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan. Pelaksanaan pekerjaan timbunan
harus mempertimbangkan pekerjaan lain yang terkait.
Pekerjaan timbunan yang dilaksanakan harus sesuai dengan bentuk dan
ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar, atau sesuai yang
diperintahkan oleh Direksi.
Tidak ada semak belukar, akar atau material organik yang dapat dipakai
sebagai bahan timbunan dan ditempatkan pada daerah yang akan ditimbun.
Daerah yang akan ditimbun telah disiapkan bebas dan bersih dari semak
dan akar-akar tanaman dan material lain yang tidak diperlukan dan telah
disiapkan sebagaimana ketentuan sub-bagian 1.2.2 pekerjaan
pengupasan/stripping dalam persyaratan ini, dan jika ada termasuk
pembersihan lahan/clearing dan grubbing (sub-bagian 1.2.1). Penimbunan
pada lokasi yang telah dipersiapkan harus melalui persetujuan Direksi.
Metode pemuatan dan pengangkutan material timbunan harus disampaikan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.
Penyedia Jasa harus memelihara timbunan sesuai cara yang disetujui
sampai penyelesaian akhir dan penerimaan pekerjaan. Penyedia Jasa harus
bertanggung jawab untuk pencegahan erosi permukaan tanggul dan semua
material tanggul yang hilang akibat erosi harus diperbaiki oleh dan atas
biaya Penyedia Jasa.
Direksi berhak membuat penyesuaian persyaratan untuk gradasi, kadar air,
kepadatan, penempatan dan kebutuhan pemadatan untuk berbagai jenis
timbunan jika dipandang perlu, dan tidak ada penyesuaian harga satuan
yang akan dilakukan kecuali seperti harga yang tercantum dalam BOQ
dalam kontrak.
Direksi dapat memerintahkan untuk menunda pekerjaan timbunan, jika
dinilai perlu menghentikan pekerjaan karena mutu rendah yang
menyangkut pada bagian pekerjaan, peralatan, material, tenaga kerja dan
efisiensi, atau karena kondisi-kondisi iklim yang kurang baik. Penyedia Jasa
tidak berhak meminta ganti-rugi atau tambahan harga satuan penawaran
dalam BOQ dengan alasan penghentian pekerjaan seperti yang ditentukan
Direksi.
Bila pekerjaan dihentikan karena hujan atau menjelang turun hujan maka
permukaan timbunan harus dimiringkan untuk membuat drainase.
Sebelum pekerjaan dilanjutkan kembali, permukaan harus digemburkan
dan kadar kelembaban harus sesuai dengan spesifikasi teknis.
Bila selama atau setelah penempatan, material timbunan terkontaminasi
oleh material lain yang tidak layak oleh lalu-lalang peralatan mesin atau
sebab lain, maka Penyedia Jasa harus membuang material yang
terkontaminasi tersebut dan menggantinya dengan material yang layak.
Tidak ada tambahan kompensasi biaya di atas harga satuan dalam BOQ
yang akan dilakukan sehubungan dengan peristiwa ini.
Layak tidaknya prosedur pemadatan material timbunan akan ditentukan
oleh Direksi. Kondisi kadar air dan pemadatan tiap-tiap lapisan material
timbunan harus diproses dengan cara yang sistematis, rapi dan selalu
melalui persetujuan Direksi untuk meyakinkan bahwa setiap lapisan
menerima pemadatan yang seperti yang ditentukan.
Penyedia Jasa dapat mengajukan penggunaan peralatan pemadat lain yang
berbeda dengan peralatan yang telah ditentukan sebelumnya. Penggunaan
alternatif jenis peralatan pemadat lain akan dipertimbangkan untuk
mendapat persetujuan Direksi, dengan ketentuan bahwa uji coba
pemadatan dengan peralatan tersebut yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa dan atas biaya sendiri, memberikan hasil yang memuaskan dan sesuai
dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis. Dalam pengajuannya, Penyedia
Jasa harus memberikan informasi rinci mengenai peralatan pemadat
tersebut termasuk pemakaian sebelumnya pada jenis pekerjaan yang sama
dan menyampaikan ke Pemberi Kerja mengenai keuntungan dari segi biaya
dan waktu apabila menggunakan peralatan tersebut.
Untuk bahan timbunan yang akan ditempatkan dekat dengan
bangunan/struktur beton, maka penempatan bahan tersebut ditunda
sampai umur bangunan/struktur beton tersebut mencapai 7 sampai 28 hari
atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Penempatan bahan tersebut
sedapat mungkin jauh dari bangunan/struktur beton tersebut untuk
meminimalisasi beban yang tidak merata terhadap bangunan/struktur
beton.
Penyedia Jasa harus bertindak hati-hati pada saat melakukan pemadatan di
dekat bangunan/struktur beton. Setiap kerusakan yang timbul akibat
peralatan dari Penyedia jasa harus diperbaiki dan dibiayai oleh Penyedia
Jasa.

2. Timbunan Saluran
a. Umum
Timbunan untuk pekerjaan saluran akan dibuat dengan material
timbunan yang disetujui oleh Direksi.
b. Persiapan Timbunan Saluran
Semua area yang diperlukan untuk dasar konstruksi timbunan saluran
harus dibersihkan dan dikupas seperti yang ditetapkan dalam Pasal
1.2.2.
c. Material
Material timbunan merupakan material random/campuran dengan
ukuran maksimum material 20 cm yang diambil dari hasil galian saluran
atau Borrow Area yang disetujui Direksi. Material harus dihampar lapis
demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi lima puluh (50) centimeter
sebelum dipadatkan atau sesuai perintah Direksi untuk mencapai
kepadatan yang diijinkan sebagaimana hasil pengujian percobaan
pemadatan timbunan.

3. Material
Material timbunan merupakan material random/campuran dengan ukuran
maksimum material 20 cm yang diambil dari hasil galian saluran atau
Borrow Area yang disetujui Direksi. Material harus dihampar lapis demi
lapis dengan ketebalan tidak melebihi lima puluh (50) centimeter sebelum
dipadatkan atau sesuai perintah Direksi untuk mencapai kepadatan yang
diijinkan sebagaimana hasil pengujian percobaan pemadatan timbunan.
II. PEKERJAAN PASANGAN BATU

A. UMUM
Pekerjaan pasangan batu merupakan bagian dari pekerjaan yang harus
dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan di Spesifikasi Teknis. Bagian
pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
 Pekerjaan pasangan batu
 Batu kosong
 Bronjong
Batu yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti ditetapkan di
spesifikasi ini harus bersih alami, keras dan tahan seperti yang disetujui oleh
Direksi dan harus bebas dari kotoran, patahan, tanah liat, gumpalan, noda
pasir dan cacat lainnya yang tidak sempurna. Semua material untuk pekerjaan
pasangan batu dan pekerjaan batu lainnya harus sesuai dengan perintah
Direksi. Metoda kerja dibuat detail untuk masing-masing pekerjaan harus
disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum memulai pekerjaan.

B. PEKERJAAN PASANGAN BATU


1. Material
a. Batu
Pekerjaan pasangan batu harus dilaksanakan dengan menggunakan
batu sungai atau batu dari quarry seperti yang disetujui oleh Direksi dan
harus bebas dari kotoran dan cacat lainnya. Batu yang digunakan untuk
pekerjaan pasangan batu harus mempunyai ukuran yang acak,
permukaan batu kasar, bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak
dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus
dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. Batu
harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci dan tidak ada rongga di antara batu bila dipasang bersama-
sama. Masing-masing batu harus mempunyai diameter seragam antara
15-25 cm, tetapi batu yang lebih kecil kemungkinan dapat digunakan
sesuai perintah Direksi. Ukuran maksimum pekerjaan pasangan batu
akan diatur dan disesuaikan kebutuhan tebal bangunan, batuan tidak
boleh mempunyai ukuran lebih besar dari dua pertiga ketebalan
pekerjaan pasangan batu atau garis tengah batu maksimum 25 cm. Batu
untuk pasangan yang disimpan di lapangan harus dijaga kebersihannya
dan harus dibasahi sebelum dipasang.
Batu harus bersih dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat
atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari
sumber material yang disetujui oleh Direksi.
b. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland dari
perusahaan yang disetujui oleh Direksi dan secara umum memenuhi
Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM
C150 atau standar lain yang diakui oleh Pemerintah Indonesia. Tipe
semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang
lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi untuk diuji.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau
seluruhnya harus ditolak dan Penyedia Jasa harus memindahkan ke luar
daerah pekerjaan.
c. Bata
Semua bata harus baru dan bermutu paling baik dari sejenisnya dan
harus mengikuti ketentuan Standar Nasional Indonesia NI-10. Bata-bata
itu harus keras, utuh, dan dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat,
lurus, dan tajam sudut-sudutnya.
Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan. Tiap-tiap kiriman yang dikirim ke tempat kerja, harus sama
mutunya dengan contoh yang disetujui dan dipegang oleh Direksi. Bata-
bata yang diantar ke tempat kerja harus dibongkar dari kendaraan
dengan tangan dan dijaga supaya bata- bata tersebut tidak sampai
patah.
d. Pasir
Kualitas pasir yang dipakai untuk pasangan batu harus sama dengan
yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
1) Berat jenis antara 2.50-2.65
2) Modulus kehalusan 2.30-3.20
3) Kadar lumpur lebih kecil dari 5%

Ukuran Pasir Persen Lolos Saringan


Saringan No. 8 (2.38mm) 100%
Saringan No. 100 (0.15mm) 15% maksimum

Dengan batasan di atas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik


dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik. penggunaan pasir laut tidak dianjurkan langsung digunakan
kecuali melalui proses pencuciaan untuk melarutkan kadar garam yang
terkadung dalam pasir tersebut.
e. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat
mortar/adukan harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan
memenuhi pasal 9 Standar Nasional Indonesia (NI- 3 PUBI) serta pada
waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa
mengotori air atau air bebas dari lumpur.

2. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan
seperti yang ditunjukkan dalam gambar untuk masing-masing pekerjaan.
Untuk menghasilkan campuran yang betul-betul merata, maka campuran
bahan mortar harus dicampur menggunakan molen/mesin pencampur.
Kapasitas minimum molen untuk pembuatan mortar adalah bahwa dalam
satu kali pencampuran bisa menampung 1 (satu) zak semen ditambah
bahan lain (pasir dan air) sesuai perbandingan. Dalam satu kali pembuatan
adukan/mortar, Penyedia Jasa tidak diijinkan menggunakan bahan semen
kurang dari 1 (satu) zak semen 40 kg.
Pengadukan mortar dalam mesin pencampur paling tidak dilakukan selama
2 menit. Mortar harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai
dan mortar yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian
kembali mortar terrsebut tidak diperkenankan. Tempat penampungan
mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau
bahan lain yang tidak mempengaruhi kualitas mortar selama dalam
penampungan.
Pengisian mortar pada pekerjaan pasangan batu, masing-masing batu harus
dibasahi secara merata sebelum dipergunakan dan harus diletakkan sesuai
dengan perintah Direksi. Masing-masing batu harus bertumpu di mortar,
dan semua sambungan diisi dengan mortar dan tidak diijinkan ada
sambungan lebar lebih dari 5 cm, tidak ada batu yang langsung saling
bersentuhan satu sama lain dan yang berongga kosong di antara batu.

3. Pasangan Batu Muka


Pasangan batu pada permukaan yang terlihat (exposed) tersusun atas batu-
batu yang mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran
minimal 15 cm, kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu
muka harus rata setelah dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu
dengan batu-batu belah yang dipasang di bagian dalam dan paling sedikit
ada batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter persegi. Pemasangan
batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu
bagian dalam agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
Batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebal
adukan/mortar tidak kurang dari pada rata-rata 1 cm.

4. Plesteran
Plesteran diperlukan untuk membuat permukaan pasangan batu ekspos
dan rata, campuran untuk plesteran dibuat dari portland semen dengan
pasir sesuai yang tercantum dalam volume pekerjaan dan atau harus sesuai
perintah Direksi. Sebelum dilakukan pekerjaan plesteran, permukaan
pasangan batu harus basah dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus dibuat dalam dua lapis termasuk
pengacian/finishing, secara keseluruhan dengan ketebalan 2 cm. Kecuali
jika diperintahkan lain oleh Direksi, permukaan pasangan batu yang harus
diplester adalah pada dinding bagian atas, ujung lining saluran, dan untuk
0.10 m ke bawah di bagian atas dinding dan lining saluran membentuk
sebuah lis pelindung sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan perintah
Direksi.

5. Siaran
Permukaan pasangan batu yang harus disiar dengan campuran 1:2 (semen :
pasir) dan harus sesuai perintah Direksi. Adukan untuk siaran harus
memenuhi ketentuan material dan pencampurannya.
Siaran dikerjakan pada pasangan batu (batu muka) yang ditata sedemikian
rupa, dimana batu harus diambil dan diletakkan secara hati-hati sehingga
sambungan kasar untuk ikatan mortar dengan ketebalan 1 cm.
Semua pekerjaan batu permukaan jika tidak diperintahkan lain harus
menggunakan adukan pertland semen dengan pasir pasangan seperti pada
BOQ, adukan dengan air harus cukup untuk menghasilkan ketebalan
sesuai penggunaan yang diperintahkan Direksi.
Sebelum dimulai pekerjaan utama, sambungan dari semua permukaan
pasangan batu harus dikasarkan dan dibersihkan dengan sikat kawat dalam
kondisi basah. Jenis siaran dapat berupa :
a. Siar tenggelam, pengisian sambungan kira-kira 1 cm kedalaman rata-
rata dari permukaan batu,
b. Siar rata : siaran rata dengan permukaan batu,
c. Siar timbul: siaran dengan tebal 1 cm, dan lebar tidak kurang dari 2 cm.
Kecuali jika diperintahkan lain, semua siaran harus dibuat jenis siaran
timbul.

6. Lubang Pembuang/Weep Hole


Tembok penahan, talud miring dan tembok kepala harus dilengkapi dengan
pipa peresapan yang berfungsi untuk mengeluarkan air tanah. Pipa
peresapan harus dibuat dari pipa PVC tipe D sepanjang tebal pasangan batu
ditambah 5 cm dengan diameter sekitar 50 mm dan paling tidak satu buah
untuk setiap 2 m2 permukaan atau sesuai dengan pengarahan Direksi.
Setiap ujung pemasukan pipa PVC harus dilengkapi dengan saringan seperti
dalam gambar. Saringan terbuat dari lapisan ijuk yang membungkus lubang
pipa, dan dikelilingi kerikil dan pasir serta pada bagian terluar ditutup
dengan ijuk.

7. Sambungan Gerak Sederhana


Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan
sambungan gerak sederhana pada bagian pasangan batu yang tidak
direncanakan untuk menahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana
dibutuhkan bilamana terdapat suatu penyambungan antara bangunan lama
dan bangunan baru dimana bangunan lama akan mempunyai nilai
penurunan (settlement) yang berbeda.
Sambungan gerak sederhana dapat dibentuk dengan memasang susunan
batuan yang terdiri dari batuan bergradasi (saringan kerikil atau filter)
dibelakang pasangan batu pada bagian sambungan setinggi sambungan
tadi. Saringan ini harus terdiri dari batu dan kerikil terpilih dengan baik.
Untuk menahan longsornya saringan ini harus diberi lapisan penutup ijuk
setebal 3 cm atau geotextile membrane yang diijinkan.

8. Contoh Pekerjaan
Pada permulaan pekerjaan pasangan batu, Penyedia Jasa harus membuat
tembok contoh dengan mutu dan bentuk yang disetujui oleh Direksi. Semua
pekerjaan berikutnya harus sama dengan atau lebih baik dari contoh yang
telah disetujui.

9. Perlindungan dan Perawatan


Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan
dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, Penyedia
Jasa harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan
untuk beton.
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau pada
hujan yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan
yang telah dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh
melanjutkan pekerjaan di atas pasangan batu atau pasangan batu kosong
yang belum mantap.

10. Urugan Kembali dan Pengisian di Belakang Pasangan


Sebelum mengurug bagian belakangnya, pasangan batu harus sudah
diyakini tidak bocor dan mortar sudah rata permukaan batu sesuai gambar
rencana. Pengurugan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan
Direksi. Untuk urugan dari bahan material lolos air (pasir kasar dan gravel)
pemadatan dilakukan dengan cara menggenangi urugan sampai jenuh dan
memadatkan dengan pemadatan tangan (hand tamping) jika air sudah
kering, bila bahan urugan berupa tanah acak (random fill), maka pemadatan
harus dilakukan dengan pemadatan tangan (hand tamping)

C. PEKERJAAN PERLINDUNGAN
1. Penyiapan Permukaan Tanah untuk Lantai Kerja
Penyiapan Permukaan Tanah untuk Lantai Kerja Penyedia Jasa harus
menyiapkan pembentukan permukaan tanah untuk pasangan batu kosong
dengan meratakan galian secara akurat sesuai dengan ukuran yang
ditentukan. Filter kerikil yang bergradasi baik atau dasar kerikil seperti yang
telah ditentukan ditempatkan pada formasi dengan ketebalan seperti yang
ditunjukkan pada gambar untuk memberikan permukaan yang nantinya
sejajar dengan permukaan pasangan batu kosong.

2. Lantai Kerja Batu Kosong


Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus
menyediakan dan meletakkan lantai kerja batu kosong, terdiri dari batu
kasar sedemikian sehingga semuanya cocok satu sama lain. Batu yang
digunakan mempunyai panjang dan lebar yang tidak kurang dari 20 cm dan
tebal yang tidak kurang dari yang tertera dalam gambar. Batu-batu harus
diberi landasan pasir dan diletakkan pada dasar alamiah sehingga
permukaan yang telah selesai merupakan bidang yang benar-benar rata.

3. Lantai Kerja Blok Beton


Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus
menyediakan dan meletakkan lantai kerja blok beton, di atas muka tanah
galian untuk pondasi yang disiapkan sesuai ukuran yang ditentukan. Blok
beton harus disiapkan sampai ukuran yang disetujui Direksi . Blok beton
harus dilengkapi dengan pengikat dengan persetujuan Direksi. Blok beton
harus diletakkan di atas dengan seksama untuk membuat permukaan yang
benar-benar rata , dengan sambungan terbuka sejajar lebar 1 cm atas tiap-
tipa blok. Semua itu harus dibuat dari beton sesuai campuran dalam BOQ.

4. Drainase Batu Belah


Seperti yang ditunjukkan dalam gambar, Penyedia Jasa harus membangun
drainase dengan batu belah yang dilapisi ijuk dengan ukuran yang
ditentukan. Drain harus terdiri dari parit-parit yang digali dan diisi kembali
dengan batu belah dan dibungkus dengan ijuk. Batu belah harus terdiri dari
batu yang tertahan pada ayakan 40 mm.
5. Bronjong
a. Umum
1) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke
dalam bronjong kawat (gabion) pada landasan yang disetujui sesuai
dengan detil yang ditunjukkan dalam pada Gambar dan memenuhi
Spesifikasi ini.
2) Penerbitan Detil Pelaksanaan
Detil pelaksanaan untuk bronjong yang tidak termasuk dalam
Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi
Pekerjaan setelah peninjauan kembali rancangan awal selesai
dikerjakan.
3) Standar Rujukan
SNI-03-0090-1999 atau ASTM A239.
4) Pengajuan Kesiapan Kerja
Contoh dari keranjang kawat dengan sertifikat dari pabrik bila ada.
b. Bahan
1) Kawat bronjong
a) Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi SNI-03-0090-1999.
b) Karakteristik kawat bronjong adalah :
Jenis : Bronjong Kawat Pabrikan
/anyaman mesin
Lapisan seng : Kawat Ø 2,7 mm adalah
minimum 260 gram/m2
Jumlah puntiran : Kawat Ø 2,7 mm adalah
minimum 28 kali
Ukuran kotak (p,l,t) : 2 m x 1 m x 0,5 m
Diaphragma (sekat) : 30 Setiap 1 meter panjang
Ukuran anyaman (Mesh) : 80 mm x 100 mm
Tulangan tepi, diameter : 3,4 mm Jaringan, diameter :
2,7 mm
Pengikat, diameter : 2,0 mm,
Kuat Tarik : 41 kgf/mm2
Toleransi (panjang, lebar, tinggi) : 5%
c) Anyaman : Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang
teranyam dengan tiga lilitan yang dibuat sedemikian rupa hingga
tidak lepas-lepas dan dirancang untuk diperoleh kelenturan dan
kekuatan yang diperlukan. Keliling tepi dari anyaman kawat harus
diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan
yang diikatkan pada kerangka harus sama kuatnya seperti pada
badan anyaman.
d) Kotak bronjong haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan
dengan dimensi yang disyaratkan dalam Gambar dan dibuat
sedemikian sehingga dapat dikirim ke lapangan sebelum diisi
dengan batu.
e) Batu Batu untuk bronjong harus terdiri dari batu kali atau batu
gunung atau batu belah atau batu karang.
Batu untuk pengisi kotak bronjong memiliki dimensinya 200-300
mm. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan batu yang
ukurannya lebih besar jika kecepatan aliran sungai cukup tinggi.
c. Pelaksanaan
1) Persiapan
Galian harus memenuhi ketentuan Galian, termasuk kunci pada
tumit yang diperlukan untuk bronjong. Seluruh permukaan yang
disiapkan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum
penempatan bronjong.
2) Penempatan Bronjong
Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk
memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan
batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu
kedalam kawat bronjong. Sambungan antara keranjang haruslah
sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima
paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong
antara segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm
kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan
dibengkokkan ke dalam keranjang.
3) Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan
maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana tiap bronjong
telah diisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horinsontal
dari muka ke belakang harus dipasang. Keranjang selanjutnya diisi
sedikit berlebihan agar terjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu
yang berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang
rata dan bertumpu pada anyaman.

6. Pasangan Batu Kosong


Batu untuk pengaman pantai , rip-rap harus keras, padat dan tahan lama.
Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama dengan
ukuran 20 - 30 cm untuk slope protection dan minimum 50 cm untuk
penahan gerusan pada bendung dan pekerjaan sungai Perlindungan pantai
dan lainnya. Pekerjaan perlindungan dengan rip-rap termasuk pula
penyediaan lapis filter kerikil pasir seperti ditunjukkan pada gambar.

D. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Pasangan Batu
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu dibuat
berdasarkan volume pasangan batu yang terpasang di lapangan sesuai
batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar dan atau sesuai
perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu dibuat dalam
harga satuan per-meter kubik dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi
semua material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan batu yang mencakup persiapan, molen, pembuatan mortar, batu,
sambungan dan perapihan.

2. Pekerjaan Siaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan siaran dibuat berdasarkan luas
siaran per-meter persegi yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan
ukuran yang ditunjuk pada gambar dan sesuai perintah Direksi.
Pembayaran untuk pekerjaan siaran dibuat dalam harga satuan per meter
persegi dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga
kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan siaran yang mencakup
persiapan, pembersihan, mencungkil/mengorek, mortar, dan perapihannya.

3. Pekerjaan Plesteran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan plesteran dibuat berdasarkan
luas plesteran yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran
yang ditunjuk pada gambar dan sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk
pekerjaan plesteran dibuat dalam harga satuan per-meter persegi dalam
BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan
yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran yang mencakup persiapan,
mortar, dan penyelesaiannya.

4. Lubang Pembuang/Weep Hole


Pengukuran dan pembayaran untuk weep hole/lubang pembuang akan
dibuat berdasarkan panjang pipa terpasang pada lokasi yang ditunjukkan
pada gambar atau sesuai perintah Direksi.
Pembayaran untuk lubang pembuang akan dibuat dalam harga satuan per
meter panjang penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah
meliputi ongkos semua tenaga kerja, material (pipa PVC dll), pabrikasi dan
peralatan yang diperlukan untuk pemasangan lubang pembuang termasuk
ijuk/filter (serabut alami).

5. Bronjong
a. Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik
dari bronjong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan
untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing-
masing keranjang bronjong atau pasangan batu kosong seperti yang
diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
b. Dasar Pembayaran
Kuantitas, yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada
Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh galian dan penimbunan kembali,
untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk
semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian dan pekerjaan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan
seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

Uraian Satuan Pengukuran

Pengadaan + Erection + Pemasangan + Pengisian Meter Kubik


Kotak Bronjong Pabrikasi Anyaman Mesin Size (2
x 1 x 0.5).

6. Pekerjaan Pasangan Batu Kosong


Pengukuran dan pembayaran pasangan batu kosong dibuat berdasarkan
pada volume batu terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran
yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi. Pembayaran
untuk pasangan batu kosong dibuat dalam harga satuan per meter kubik
penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah termasuk ongkos
semua material, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
untuk pasangan batu kosong.

Demikian Spesifikasi Teknis dan Identitas ini kami buat, atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.

Ende, 15 Februari 2021

Yang Membuat Pernyataan,


CV. KARYA PAWE

ANDREAS SAI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai