OLEH
ENDANG JULIANA
130501128
PERSETUJUAN PENCETAKAN
PERSETUJUAN
Tanggal, Pembimbing,
Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M.Si Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE, M.Si
NIP. 19801110 200812 2003 NIP. 19850605 201504 1002
bahwa skripsi saya yang berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Dana Desa Dalam
karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan
beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Endang Juliana
NIM.130501128
ii
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Pedesaan di Kab Asahan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
Ayahanda Alm Zulfan Sinurat dan Ibunda Ratnawati Sitorus yang telah
selama masa perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M.Si selaku sekretaris Program Studi S1
Utara. Serta Dosen Penguji I yang telah memberikan petunjuk, saran dan
5. Bapak Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE, M.Si selaku Dosen Penguji II
yang telah memberikan petunjuk, saran dan kritik dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
membantu penulis.
2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah
mendukung dan memberikan kritik dan sarannya selama penulisan skripsi ini.
Claudia Refani / Uni Audi, Chyntia Nurjannah, Berkat Zebua, Meryani, Lia
9. Kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
adanya masukan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, guna
iv
Endang Juliana
NIM. 130501128
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
vii
viii
1 Kuesioner Penelitian
2 Dokumentasi Penelitian
xi
Pada sistem pemerintahan yang ada dan berlaku pada saat ini, desa
Tujuan dari kebijakan Otonomi Daerah adalah memberi peluang dan kesempatan
bagi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih di daerah, yang berarti
dengan mengeluarkan Dana desa sebagai salah satu sumber pendapatan desa.
bahwa dana desa merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang bersumber
dari APBN. Dana Desa merupakan bentuk kongkrit pengakuan Negara terhadap
hak asal-usul Desa dan kewenangan lokal berskala Desa. Dana Desa diharapkan
dapat memberi tambahan energi bagi Desa dalam melakukan pembangunan dan
pemberdayaan Desa, menuju Desa yang kuat, maju dan mandiri. Begitu penting
dan strategisnya Dana Desa, sehingga wajar apabila Dana Desa mendapat
perhatian sangat besar dari publik, karena nilai nominalnya yang relatif besar.
Rincian alokasi Dana Desa pada APBN-P 2015 telah dipublikasikan oleh
mengantongi anggaran terbanyak Provinsi itu antara lain, Jawa Tengah (Jateng)
sebesar Rp 2,23 triliun, Jawa Timur (Jatim) Rp 2,21 triliun, Aceh akan menerima
Rp 1,71 triliun, Jawa Barat (Jabar) senilai Rp 1,59 triliun dan Sumatera Utara
sebesar Rp 1,46 triliun. Perbedaan jumlah dana desa tergantung pada jumlah
Dana desa itu sendiri dialirkan untuk pembangunan dan pemeliharaan desa
pasar desa , lumbung desa , pembuatan pupuk , dan pengembangan ternak . Dana
yang mendapat kucuran anggaran Dana Desa sebesar Rp 49 miliar lebih dari
km² dan terdiri dari 27 kelurahan, 177 desa dan 25 kecamatan dengan Jumlah
Seperti kita ketahui bahwa dana desa digunakan untuk pembangunan desa dan
justru akan menjadi lahan aparatur desa melakukan tindak pidana korupsi.
Sekretaris daerah kabupaten Asahan juga meminta kepada Camat untuk terus
masing-masing. Maka dari itu Kepala Desa diminta segera mempelajari pedoman
Tahun 2015 tentang tata cara pengadaan barang dan jasa di Desa, Perbup Asahan
nomor 13 tahun 2015 tentang tata cara dan penetapan rincian Dana Desa setiap
Desa di Kabupaten Asahan dan sejumlah Perbup Asahan lainya. Menteri desa dan
Nomor 21 tahun 2016 tentang prioritas dana desa untuk membiayai pelaksanaan
masyarakat. Diharapkan agar dana desa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan
Sehubungan dengan apa yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk
yaitu :
Asahan ?
di Kabupaten Asahan .
2.1 Desa
Muntinghe, seorang Belanda anggota Raad van Indie pada masa penjajahan
kepentingan.
memiliki ciri khas tersendiri yang membedakanya dengan yang lain. Ada
beberapa desa yang muncul karena daerah tersebut memiliki sumberdaya alam
yang melimpah dan ada juga yang lahir karena daerah tersebut memiliki sungai
yang besar yang bisa dijadikan sebagai lalu lintas perdagangan yang dapat
menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lainya. Berdirinya suatu
asli dan oleh karenanya dianggap sebagai daerah yang bersifat istimewa . Negara
istimewa tersebut dan segala peraturan negara mengenai daerah-daerah itu akan
agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan
nyata dan bertanggung jawab. Otonomi daerah merupakan hak, wewenang dan
72 Tahun 2005 yang menjelaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
level atas. Pada konteks ini relasi desa mengarah pada Pemerintah Kabupaten,
dimaksudkan daerah yang terdiri dari satu atau lebih dari satu (disumatera: negeri,
marga, dan sebagainya) yang digabungkan hingga merupakan suatu daerah yang
berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sebab desa atau kota
kecil itu adalah pemerintahan daerah-daerah yang terbawah. Sebenarnya desa juga
lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan
politik, kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam
hubungannya dengan daerah lain. Selain dari itu Menurut Bintarto ada beberapa
a. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta
c. Tata kehidupan, dalam hal ini pola tata pergaulandan ikatan ikatan
masyarakat desa.
Ketiga unsur desa ini tidak lepas satu sama lain, artinya tidak berdiri
lain.
batin yang sangat kuat, baik karena seketurunan maupun karena sama-
tangga sendiri.
yang berlokasi didaerah pedalaman, jauh dari lingkungan perkotaan dan memiliki
keagamaan, politik, dan hukum yang sesuai dengan lingkungan hidup setempat.
Selain sebagai lahan pemukiman penduduk, sebagian wilayah desa terdiri atas
lahan pertanian, perkebunan atau tertutup oleh sebagian hutan alami, baik itu
diwilayah desa yang memiliki letak di wilayah pantai, dataran rendah maupun
dataran tinggi. Kehidupan masyarakat pedesaan dicirikan oleh kegiatan yang pada
pengaruh lingkungan alam. Dengan kata lain, pengaruh lingkungan atau kondisi
alam setempat masih sangat kuat mewarnai tatanan dan pola hidup penduduk
Soejono Soekanto antara lain : Warga desa memliki hubungan kekerabatan yang
kuat karena umumnya berasal dari satu keturunan, Corak kehidupan bersifat
gemeinschaft yaitu diikat oleh sistem kekeluargaan yang kuat, Sebagian besar
Sifat gotong royong masih cukup tampak dalam kehidupan sehari-hari penduduk
desa, golongan tertua dikampung atau ketua adat masih memegang peranan
saran atau petuah, Pada umumnya sebagian masyarakat masih memegang norma-
norma agama yang cukup kuat. Seiring dengan berjalannya waktu dan
berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi tentu saja saat ini banyak desa
yang telah mengalami perubahan. Komunikasi dengan wilayah kota pun mulai
tampak terjalin dan penduduk desa makin menyadari bahwa komunikasi dengan
b. Hampir semua masyarakat desa hidup dari usaha pertanian dengan skala
nelayan, desa agraris, desa perkebunan, desa peternakan, desa industri dan
sebagainya.
kekeluargaan.
turun-temurun.
g. Dan lain-lain
sudah ada berdasarkan hak asal usul desa dan kewenangan lokal berskala desa
sebagai lembaga dan kepada kepala desa sebagai penyelenggara pemerintah desa
juga dibantu oleh BPD dan perangkat desa. Adapun perangkat desa lainnya terdiri
dari :
1. Sekretaris Desa
3. Unsur kewilayahan
menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu benar atau tidak.
perekonomian.
APBN kepada DPR dan setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-
Presiden.
dibahas dan disetujui bersama antara Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
yang memuat daftar pernyataan rinci tentang jenis dan jumlah penerimaan, jenis
dan jumlah pengeluaran negara yang diharapkan dalam jangka waktu satu tahun
setelah era otonomi daerah . Penyusunan APBD sebelum otonomi daerah tidak
melibatkan masyarakat secara langsung terhadap program atau kegiatan yang akan
potensi lokal di daerahnya . APBD disusun dengan pendekatan kinerja yaitu suatu
sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output
dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan . Jumlah pendapatan
yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
kurun waktu satu tahun. APBDes terdiri atas bagian pendapatan Desa, belanja
Perdes.
kebutuhan masyarakat.
sedang dijalani.
bahwa APBDes memuat tiga hal yakni Pendapatan Desa, Belanja Desa dan
Pembiayaan Desa.
1. Pendapatan Desa
Semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa
dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
Ada tiga jenis pendapatan desa yakni pendapatan asli desa, dana transfer
dan lain-lain pendapatan asli desa. Hasil usaha desa dapat merujuk
pada Badan Usaha Milik Desa dan tanah kas desa. Sementara hasil aset
jaringan irigasi.
b. Dana Transfer
c. Pendapatan lain-lain
Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat dan
2. Belanja Desa
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
a. Belanja pegawai.
c. Belanja modal.
3. Pembiayaan Desa
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
yang dipisahkan.
modal desa.
kurangnya memuat:
dengan kebutuhan . Hal itu berarti dana desa akan digunakan untuk mendanai
keseluruhan kewenangan desa sesuai dengan kebutuhan dan prioritas dana desa
tersebut . Dana desa merupakan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan
dan belanja negara yang diperuntukkan bagi desa yang di transfer melalui
dana desa secara nasional dalam APBN setiap tahunnya yang bersumber dari
Dalam peraturan menteri juga telah diatur bahwa Dana Desa diprioritaskan
untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal Desa bidang
untuk dapat memberikan sanksi berupa penundaan penyaluran dana desa dalam
pengurangan dana desa apabila penggunaan dana tersebut tidak sesuai dengan
prioritas penggunaan dana desa , pedoman umum , pedoman teknis kegiatan atau
terjadi penyimpanan uang dalam bentuk deposito lebih dari 2 (dua) bulan .
Alokasi anggaran untuk dana desa ditetapkan sebesar 10% (sepuluh perseratus).
dari APBN.
Desa.
antara jumlah desa disetiap kabupaten/kota dan rata-rata dana desa setiap
provinsi.
kabupaten/kota.
bobot : 30% untuk jumlah penduduk , 20% untuk luas wilayah, dan 50%
4. Tata cara pembagian dan penetapan besaran Dana Desa setiap desa
kesehatan masyarakat;
pangan Desa;
Hutan/Pantai Kemasyarakatan;
dana desa, penyaluran dana desa dari RKUD (Rekening kas umum daerah) ke
penggunaan dana desa dan sisa dana desa. Sedangkan evaluasi dilakukan terhadap
penghitungan pembagian besaran dana desa setiap desa oleh kabupaten/kota, dan
juga realisasi penggunaan dana desa. Pengawasan yang berasal dari desa
dilakukan oleh BPD dan Masyarakat desa.Pihak Kecamatan juga akan melakukan
Dini (2010) melakukan penelitian tentang “Hubungan Alokasi Dana Desa Dengan
penelitian ini menunjukkan alokasi dana desa memiliki hubungan yang positif
Alokasi Dana Desa sehingga pelaksanaan pembangunan fisik masih kurang dan
Alokasi Dana Desa Pada Empat desa di Kabupaten Karangasem Propinsi Bali.
Hasil penelitian menyatakan analisa yang dilakukan di empat desa pada empat
penyaluran Alokasi Dana Desa di empat desa tersebut belum mencapai efektifitas
yang optimal. Hasil yang diperoleh bahwa besarnya Alokasi Dana Desa yang
Proporsional). Hasil perhitungan ini dianggap tidak adil bagi Desa, sehingga
berada pada kategori efektif, karena tingkat efektivitas tiap tahun berada pada
oleh pemerintah desa dalam merealisasi alokasi dana desa pada desa
tentang alokasi dana desaa untuk masayarakat dan aparatur pemerintah desa,
cadangan program.
implementasi kebijakan penggunaan dana desa tahun angaran 2015 cukup efektif.
kebijakan padaaktor yang tepat dan dasar-dasar yang tepat, (2) ketepatan
sesuai dengan sifat kebijakannya, (3) ketepatan target dilihat dari kondisi target
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Objek dari penelitian ini adalah dana desa di Kecamatan Bandar Pulau,
suatu kerangka berfikir yang berfungsi sebagai penuntun, alur berfikir dan sebagai
DANA DESA
PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN
PRASARANA MASYARAKAT
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
dikumpulkan dari responden yaitu kepala desa , badan perwakilan desa dan juga
masyarakat.
setelah program dana desa berjalan selama satu tahun. Lokasi penelitian
dilaksanakan di tiga kecamatan menurut lokasi yaitu daerah yang jauh dari
ekonomi di pedesaan di kabupaten Asahan didasarkan pada dua jenis data yaitu
data primer dan data sekunder. Untuk data primer dan dalam penelitian ini
diperoleh langsung dari lokasi riset dengan mengumpulkan dari berbagai sumber
yang terdiri dari kepala desa , badan perwakilan desa dan masyarakat desa.
publikasi resmi dari berbagai instansi. Data ini bersumber dari jurnal-jurnal
31
subjek penelitian.
2. Wawancara yaitu tanya jawab secara langsung kepada kepala desa, badan
pengisian kuisioner.
diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, majalah atau surat kabar
dan bentuk tulisan lainnya yang ada referensinya dengan masalah yang
diteliti.
berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Pada Daerah Penelitian
Jumlah 56.836
sampling yaitu teknik sampling yang paling sering digunakan dan metode ini
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel, dan
dalam penelitian ini kriterianya adalah penduduk yang tempat tinggalnya paling
dekat dengan balai desa . Dari 56.836 rumah tangga yang menjadi populasi
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = margin error (10%)
= 99,82
Dari hasil hitung 99,82 maka jumlah sampel akan digenapkan menjadi 100.
yang akan diwawancarai sebanyak 5 orang yang terdiri dari 1 kepala desa, 1
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
desa Responden
1 Bandar pulau 10 50
2 Aek songsongan 7 35
3 Pulau Rakyat 3 15
Jumlah 20 100
mendapat kesimpulan dalam penelitian ini yang terdapat dua permasalahan yang
dianalisis.
Dalam penelitian ini, pada tahap awal yang dilakukan adalah pengujian
validitas dan reliabilitas. Hal ini dilakukan karena data yang diperoleh dalam
penelitian ini merupakan data primer melalui wawancara dan pengisian angket.
merupakan instrumen dalam kuisioner dapat digunakan untuk mengukur apa yang
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item
total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor
item dengan skor total item. Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti
pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan
skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item dengan skor
total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor). Dari hasil perhitungan korelasi
akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat
validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan
atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan,
biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05,
artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
memberikan hasil ukur yang terpercaya. Reliabilitas juga merupakan salah satu
sebesar 1 tidak pernah dicapai dalam pengukuran karena manusia sebagai subjek
walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif atau negatif, akan tetapi dalam
hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besar kurang dari nol (0.0) tidak ada
yang positif.
sebelum dan sesudah adanya dana desa terhadap pembangunan desa. Selanjutnya
Gap Analysis adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja
rencana dan implementasi faktual. Dalam melakukan Regulatory gap analysis ini,
kriteria evaluasi yang bisa digunakan untuk menilai kinerja suatu kebijakan publik
1. Efektivitas
Adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai hasil atau akibat dari
2. Efisiensi
Adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai rasio efektivitas biaya
3. Kecukupan
4. Perataan
5. Responsivitas
Secara umum, metode analisis yang digunakan Regulatory Gap Analysis adalah :
implementasi kebijakan.
Kesenjangan.
kebijakan tersebut telah berhasil sesuai dengan rencana dan mampu mengatasi
kesenjangan kurang dari nol, maka implementasi kebijakan tersebut masih belum
sesuai dengan rencana dan belum berhasil atau gagal dalam mengatasi
dengan alasan supaya Kotamadya Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri
dan juga letak Kota Kisaran lebih strategis untuk wilayah Asahan. Hal ini baru
teralisasi pada tanggal 20 Mei 1968 yang diperkuat dengan peraturan pemerintah
Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 28, Tambahan
jiwa (Sensus 2015). Penduduk asli Kabupaten Asahan adalah Suku Melayu.
Namun mereka juga hidup berdampingan dengan berbagai suku lainnya seperti
merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di kawasan Pantai Timur wilayah
Propinsi Sumatera Utara, terletak pada koordinat 02° 03’ - 03° 26’ Lintang Utara
dan 99° 1° - 100° 0° Bujur Timur dan berada pada ketinggian 0 – 1000 m dpl.
39
Kabupaten Labuhan Batu dan Toba Samosir, di sebelah Barat berbatasan dengan
Utara, Indonesia. Bandar Pulau mekar menjadi 3 kecamatan pada tahun 2008
yaitu Aek Songsongan, Bandar Pulau, dan Rahuning. Kecamatan ini, dialiri
oleh Sungai Asahan yang berhulu di Danau Toba dan berakhir di Tanjung Balai.
Melalui sungai itulah Bandar Pulau menjadi kawasan yang maju pada zaman
orang Toba yang membawa sayur mayur dengan orang Melayu dari Tanjung
Balai yang membawa hasil laut. Kecamatan Bandar Pulau memiliki luas 433,42
km², dengan jumlah penduduk sebanyak 19.934 jiwa. Kecamatan ini memiliki
desa/kelurahan yaitu : Aek Nagali, Bandar Pulau Pekan, Buntu Maraja, Gajah
Sakti, Gonting Malaha, Gunung Berkat, HutaRao, Padang Pulau, Perkebunan Aek
Sumatera Utara, Indonesia. Adapun Jumlah Penduduk sebanyak 3.853 jiwa dan
Utara , Indonesia. Kecamatan ini juga dilintasi oleh sungai Asahan yang berair
jernih yang berasal dari air Danau Toba dan bermuara ke Selat Malaka di Tanjung
Balai, Asahan. Kecamatan Pulau Rakyat ini memiliki luas 250, 99 Km2 dan
memiliki 9 desa/kelurahan namun pada penelitian ini hanya dua desa yang
dijadikan lokasi penelitian yaitu desa Mekar sari dan Pulau Rakyat Tua.
terdiri dari Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan Masyarakat Desa.
responden dalam penelitian ini didominasi berusia 51-60 tahun, yaitu sebanyak
40%. Responden berusia 41-50 tahun sebanyak 27,5%. Selebihnya usia 31-40
tahun sebanyak 20%, usia dibawah 30 tahun sekitar 7,5% dan diatas 60 tahun
50
40%
40
27.5%
30
20%
20
7.5% 5%
10
0
< 30 31 - 40 41 - 5051 - 60 > 60
Gambar 4.1
Usia Responden Kepala Desa dan BPD
dibawah 30 tahun sebesar 30%, berusia 41-50 tahun sebanyak 23,33%, berusia
51-60 tahun sebanyak 10% dan yang terakhir berusia di atas 60 tahun sebanyak
1,67%.
40 35%
30%
30 23.33%
20
10%
10 1.67%
0
< 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60 > 60
Sumber: Data Primer
Gambar 4.2
Usia Responden Masyarakat
Untuk jenis kelamin, responden pemerintah desa (Kepala Desa dan BPD)
didominasi oleh laki-laki, yaitu sebanyak 85% sedangkan perempuan hanya 15%.
Hasil ini menunjukkan bahwa pada umumnya pemerintah desa memiliki jenis
Perempua
85%
n
Laki -Laki
41.67
% 58.33 Perempu
% an
Gambar 4.4
Jenis Kelamin Responden Masyarakat
Sekolah Menengah Atas Sebanyak 67,5%. Sedangkan Kepala Desa dan Badan
12.5%
17.5%
2.5%
SMP
SMA
D3
S1
67.5%
3.33%
8.33%
15%
8.33%
SD
SMP
SMA
D3
S1
65%
Gambar 4.6
Pendidikan Masyarakat
standar kecukupannya sendiri. Dalam gambar dibawah dapat dilihat lebih dari
kurang cukup untuk desanya dan 75% menyatakan bahwa anggaran tersebut
25%
Kurang Cukup
Cukup
75%
Gambar 4.7
Persepsi Kepala Desa dan BPD Terhadap Kecukupan Dana Desa
diberikan masih kurang cukup untuk desanya dan 35% menyatakan bahwa
dan tidak ada masyarakat yang menyatakan sangat cukup untuk pembangunan di
desanya.
5%
8.33%
masyarakat desa tersebut, sehingga keberadaan dana desa menjadi anggaran yang
penting untuk terus dialokasikan oleh pemerintah pusat. 85% pemerintah desa
15%
Cukup Membantu
Sangat Membantu
85%
Namun disisi lain, masyarakat justru memilki berbagai persepsi yang tidak
selalu sesuai dengan pemerintah desa sebagai wakil mereka. Sebesar 58,33%
kurang membantu .
13.33%
28.33%
Kurang Membantu
Cukup Membantu
Sangat Membantu
58.33%
Gambar 4.10
Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Dana Desa
Tabel 4.1
Rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana yang Dilakukan
oleh Pemerintah Desa
No Uraian Jumlah
(%)
1. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk pengembangan pos kesehatan desa, polindes 4,6
dan posyandu
2. Pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini (PAUD seperti TK, 2,4
Kelompok Bermain)
3. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung kedaulatan pangan 2,4
4. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung kedaulatan energy 1,1
13. Pendirian dan pengembangan BUM Des (Badan Usaha Milik Desa) 26
15. Pembangunan dan pengelolaan keramba, jaring apung dan bagan ikan 0
pemeliharaan jalan desa, pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani, dan
juga untuk pembentukan dan pengembangan BUM Des ( Badan Usaha Milik
Desa ).
Selain fasilitas dan infrastruktur yang bersifat fisik, pemerintah desa juga
tujuan untuk meningkatkan kualifikasi serta sebagai wadah bagi masyarakat untuk
Tabel 4.2
Rencana Program Pemberdayaan Masyarakat yang Dilaksanakan Oleh
Pemerintah Desa
No Uraian Jumlah
(%)
1 Peningkatan kualitas proses perencanaan desa 24,4
2 Mendukung kegiatan ekonomi yang dikembangkan oleh BUMDes atau 24,7
kelompok usaha masyarakat desa
3 Peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa 24,4
4 Penyelenggaraan gerakan hidup bersih dan sehat 5,4
5 Dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat dalam pengelolaan 0,3
hutan
6 Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui kelompok usaha 20,8
ekonomi, kelompok perempuan, kelompok tani, kelompok nelayan,
kelompok pengrajin, kelompok pemerhati dan perlindungan anak,
kelompok pemuda dan kelompok lain sesuai dengan kondisi desa
desa menunjuk angka terbesar yaitu 24,7%. Selanjutnya pada peningkatan kualitas
masyarakat desa masing-masing sebesar 24,4%. Selebih nya di gunakan untuk dan
Infrastruktur Pedesaan
transparansi.
desa wajib menyusun dokumen perencanaan desa yang terdiri dari Rencana
disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD. Hal itu
tentunya dengan tidak keluar pada kewenangan yang di berikan kepada Desa.
memiliki nilai yang sama. Rata rata dalam menyusun RPJMDes telah selesai,
RKPDes dan APBDes memiliki nilai yang sama, yaitu telah diselesaikan oleh
11%
Setuju
Sangat Setuju
89%
Gambar 4.12
Pemerintah Desa Menyusun Skala Prioritas Dalam Perencanaan
Pembangunan Desa.
Dari data di atas telah menunjukkan bahwa sebanyak 89% menyatakan setuju
menyatakan sangat setuju. Hal ini memiliki pendapat bahwa penyusunan skala
desa.
9%
Setuju
Sangat Setuju
91%
Gambar 4.13
Pemerintah Desa Memperhatikan Potensi Desa Dalam Perencanaan
Pembangunan Desa
desa. Dan sebanyak 9% menyatakan sangat setuju untuk di lakukan. Dari hal ini
adanya penyesuaian potensi desa menjadi daya dukung yang baik untuk
memanfaatkan potensi desa dalam pembangunan desa. Baik itu sumber daya alam
dan sumber daya masyarakat desa. Penyesuaian potensi desa memberikan manfaat
10%
Setuju
Sangat Setuju
90%
Gambar 4.14
Pemerintah Desa Memperhatikan Kebutuhan Desa Dalam Perencanaan
Pembangunan Desa
pembangunan desa. Dan 90% menyatakan setuju. Hal ini di nyatakan dengan
1%
6%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
93%
Gambar 4.15
Penyusunan RPJMDes Telah Mengacu Pada RPJM Kabupaten
Kabupaten. Hal ini disetujui oleh 93% dari pemerintah desa dan sebanyak 6%
efektif jika seluruh pihak desa termasuk masyarakat turut terlibat di dalamnya.
Keterlibatan antara pemerintah desa dengan masyarakat ini merupakan kerja sama
2%
13%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
85%
Gambar 4.16
Perencanaan Pembangunan Desa Disusun Melalui Musyawarah Desa
11% 4%
13%
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
72%
Gambar 4.17
Keterlibatan Masyarakat Dalam Musyawarah Desa
itu, kapabilitas aparatur desa juga perlu ditingkatkan melalui advokasi dan
asistensi dari LSM atau tenaga pendamping dan universitas. Untuk itu, sangat
12%
Setuju
Sangat Setuju
88%
Gambar 4.18
Persepsi Masyarakat Terhadap Kemampuan Pemerintah Desa Dalam
Mengelola Dana Desa
Lebih banyak masyarakat yang pro dalam hal ini, yaitu 88% setuju dan
12% sangat setuju terhadap kemampuan pemerintah desa dalam mengelola dana
desa. Adanya Dana desa tersebut, setiap desa dapat menggunakannya untuk
tersebut termasuk tenaga ahli dan tenaga kerja. Terkait dengan tenaga kerja,
menjadi sumber daya manusia yang efektif jika mereka dilibatkan secara
15%
Setuju
Sangat Setuju
85%
Gambar 4.19
Penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Lokal Dalam Pembangunan
Sarana dan Prasarana Desa
Sebanyak 85% menyatakan setuju dan 15% sangat setuju jika masyarakat
menyatakan setuju untuk keterlibatan masyarakat dalam hal ini. Karna hal ini
dapat menciptakan kerja sama yang baik dengan masyarakat dan dapat
memberikan banyak inovasi baru dan pendapat yang baik dari masyarakat
2%
9%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89%
Gambar 4.20
Penggunaan Sumber Daya Alam Lokal Dalam Pembangunan Sarana dan
Prasarana Desa
sangat setuju. Namun masih ada juga yang menyatakan kurang setuju sebesar 2%.
desa sesuai dengan perencanaan dan aturan yang telah di muat. Dan tidak semua
desa mampu mandiri secara menyeluruh. Maka perlu nya tenaga pendamping.
pembangunan desa.
13%
Setuju
Sangat Setuju
87%
Gambar 4.21
Pemerintah Desa Menggunakan Tenaga Pendamping Dalam Pemanfaatan
Dana Desa
pendamping dalam pemanfaatan dana desa hal ini dinyatakan agar dalam
Faktor ketiga yang menjadi daya dukung efektivitas dana desa dalam
Faktor pengawasan ini sangat lah penting dalam memantau pelaksanaan dana
desa. Dari segi pengawasan keuangan dan realisasi program yang akan di
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN, Pasal 1,
ayat 2 : Dana Desa adalah Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran
1%
14%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
86%
Gambar 4.22
Laporan Pertanggung jawaban Penggunaan Dana Desa Disampaikan Secara
Tepat Waktu
pertanggung jawaban penggunaan dana desa di sampaikan secara tepat waktu. Hal
ini dapat memberikan progres yang baik untuk laporan pertanggung jawaban
selanjutnya dan dapat meminimalisir hal yang dapat memperlambat dalam proses
setuju dengan hal ini. Di sisi lain juga ada yang menyatakan kurang setuju
sebesar 1%.
penerimaan setiap desa juga berbeda-beda sesuai dengan kondisi setiap desa.
Berikut merupakan persepsi terkait dengan penggunaan dana desa secara efisien.
10% 7%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
83%
Gambar 4.23
Efisiensi Pengunaan Dana Desa
Sebanyak 83% responden setuju dan 10% sangat setuju bahwa dana desa
efisisen. Hal ini di sebabkan masih banyak yang belum efisien dalam pemanfaatan
transparan juga harus melibatkan warga desa secara aktif dalam hal musyawarah
pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel, maka anggaran yang diberikan
penyampaian informasi dan sikap transparansi pada penggunaan dana desa yang
3%
9% 7%
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
81%
Gambar 4.24
Pemerintah Desa Telah Menyampaikan Transparansi Penggunaan
Dana Desa
menekan angka kemiskinan di desa. Hal tersebut didasarkan pada manfaat dana
desa yang digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur desa seperti jalan
desa, jalan pertanian, membangun usaha desa, dan lainnya. Sehingga berdampak
Hal tersebut tentu saja menjadi harapan seluruh elemen masyarakat desa
meskipun tetap ada yang berpendapat bahwa dana desa belum cukup untuk
9%
22%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
69%
Gambar 4.25
Dampak Dana Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
sangat setuju. Selain itu persentase sebesar 22% menyatakan kurang setuju karna
masih banyak masyarakat yang belum merasakan kesejahteraan dengan ada nya
dana desa. Salah satu faktor yang dapat menjadi tolak ukur untuk tingkat ekonomi
mampu mengalami kenaikan maka adanya dana desa dapat memberikan dampak
perubahan pendapatan yang dialamai oleh masyarakat setelah adanya dana desa.
31%
Tidak Naik
Naik
69%
Gambar 4.26
Perubahan Pendapatan Masyarakat Desa Setelah Adanya Dana Desa
setelah adanya dana desa. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang
sebanyak 31%.
desa. Penyaluran dana desa yang tepat waktu juga menjadi daya dukung
efektivitas penggunaan dana desa sehingga pemerintah desa juga harus sigap
dalam hal ini. Sehingga ada nya kesesuaian penggunaan dana desa dan target yang
akan di capai dengan adanya dana desa. Berikut merupakan persepsi mengenai
umum.
1%
10%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
89%
Gambar 4.27
Efektivitas Penggunaan Dana Desa
dan 10% sangat setuju bahwa dana desa telah digunakan secara efektif dalam
disebabkan oleh kurangnya kesiapan desa dalam menerima dan mengelola dana
tersebut. Selain itu, lambannya penyaluran dana desa disebabkan oleh birokrasi
perekonomian desa belum optimal. Dan salah satu target dengan ada nya dana
desa yang langsung dari pemerintah pusat adalah mengatasi ketimpangan yang
ada dalam masyarakat setiap tahunnya. Berikut presepsi dana desa mengurangi
11%
20%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
69%
Gambar 4.28
Dana Desa Mengurangi Ketimpangan Pendapatan Masyarakat
pembangunan dengan dana desa dilakukan. Hanya 11% yang menanggapi sangat
masyarakat.
1%
14%
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
86%
Gambar 4.29
Penambahan Sarana dan Prasarana Pedesaan Melalui Dana Desa
ada nya penambahan sarana dan prasarana pedesaan melalui dana desa, seperti
menunjukkan sangat setuju. Disisi lain masih ada yang menyatakan kurang setuju
Validitas ialah suatu ukuran yang mengacu kepada kesesuaian antara data
yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Tujuan melakukan uji
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Efektivitas Pemanfaatan
0,628 0,361 Valid
Dana Desa
Pemerataan Pendapatan
0,844 0,361 Valid
Masyarakat Desa
Penambahan Sarana dan
0,612 0,361 Valid
Prasarana Desa
Uji validitas ini menggunakan 30 sampel untuk melihat validitas setiap
subindikator yang akan di uji dan untuk menghitung df = N-2 maka df = 28 dan
memiliki nilai r-tabel sebesar 0.361. Berdasarkan hasil table diatas dapat kita lihat
bahwa hasil r hitung setiap sub indicator dalam kuisioner lenih besar dari r tabel (
a. Hipotesis pertama: Jika nilai koefisien realibilitas > t-tabel maka instrumen
dinyatakan tidak reliabel atau tidak dapat dipercaya. Pengujian juga dengan α =
5%
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's
Indikator Subindikator
Alpha
Perencanaan Penyusunan Dokumen Perencanaan 0,920
sebanyak 5 maka dapat di hitung df = N-K dan nilai df = 95 maka nilai dari t-tabel
adalah 0.67708. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha
seluruh variabel lebih besar dari 0,67708. Dengan demikian, maka hasil uji
tindakan apa saja yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai
kinerja yang diharapkan pada masa datang. Lebih dari itu analisis ini juga
Tabel 4.5.
Analisis Kesenjangan Efektivitas Dana Desa Dalam Pembangunan Ekonomi
dan Infrastruktur di Kecamatan Bandar Pulau, Kecamatan Aek Songsongan
dan Kecamatan Pulau Rakyat
Dalam analisis kesenjangan ini akan di muat hipotesis Apabila nilai rata-
rata kesenjangan lebih dari atau sama dengan nol, maka implementasi tersebut
berhasil sesuai dengan rencana dan mampu mengatasi permasalahan yang ada di
masyarakat. Sedangkan apabila nilai rata-rata kesenjangan kurang dari nol, maka
masyarakat
kebijakan dana desa terdapat 5 (lima) indikator yang diukur yaitu, perencanaan,
Indikator pertama yang diukur adalah perencanaan. Indikator ini terdiri atas 3
analisis potensi dan kebutuhan desa masih bernilai negative namun keterlibatan
dalam perencanaan memiliki selisih 0,02. Nilai kesenjangan masih dalam tahap
yang wajar karena di bawah angka 1 (satu). Namun dari keseluruhan indikator
perencanaan memiliki nilai rata-rata 4 (empat) yaitu baik. Artinya, dalam proses
sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa serta sudah ada masyarakat yang
Indikator ini terdiri dari 4 (empat) subindikator yaitu kapasitas aparatur desa
pembangunan sarana dan prasarana di desa, pemanfaatan sumber daya lokal yang
terdapat di desa dan pendampingan bagi pemerintah desa agar pengelolaan dana
berdasarkan persepsi pemerintah desa. Sementara itu, nilai rata-rata persepsi yang
nilainya masih lebih rendah dibandingkan nilai yang diberikan Pemerintah Desa.
Indikator yang memiliki nilai harapan dan nilai kinerja tertinggi adalah
dana desa. Kesenjangan nilai pada variabel pelaksanaan masih tergolong wajar
Indikator ketiga yang diukur adalah pengawasan. Indikator ini terdiri dari
harapan sudah baik yaitu diatas 4 (empat). Dari sisi kinerja, masyarakat
perubahan yang terjadi di pedesaan setelah adanya dana desa. Terdiri dari 4
dan prasarana memiliki nilai rata-rata yang cukup baik, tetapi masih belum
masyarakat desa. Dalam hal ini pemerintah desa harus bisa lebih baik lagi dalam
pelaksanaan dana desa agar memberikan dampak yang nyata untuk desa dan
masyarakat.
sebesar -3,097 dengan angka signifikan sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan pada persepsi yang diberikan oleh pemerintah
desa dengan masyarakat atas efektivitas dana desa dalam pembangunan ekonomi
5.1. Kesimpulan
Setelah di lakukan nya analisis dari hasil penelitian yang telah di uraikan
pada bab IV, maka dapat di simpulkan mengenai efektivitas dana desa dalam
desa. Akan tetapi nilai kesenjangan masih dalam tahap yang wajar karena
75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
76
desa yang tepat waktu dan efisiensi penggunaan dana desa harus lebih
ditingkatkan lagi agar menjadi lebih baik. Indikator yang terakhir adalah
sudah cukup baik namun harus ditingkatkan lagi agar seluruh masyarakat
pengelolaan dana desa, maka dampak yang diharapkan dari dana desa
5.2. Saran
dari pemerintah pusat agar pembangunan tersebut dapat sesuai dengan apa
yang diharapkan dan berjalan secara efektif dan efisien. Kepala desa dan
juga BPD sebagai pemerintah desa diharapkan untuk peka dan tanggap
terhadap apa yang menjadi potensi dan kebutuhan desa demi kemajuan dan
2. Bagi Masyarakat
dan juga harus aktif memberi masukan ketika mengikuti musyawarah desa
pemerintah desa.
Peraturan Bupati Asahan Nomor 13 tahun 2015 tentang tata cara dan penetapan
rincian dana desa di setiap desa.
Peraturan Bupati Asahan Nomor 11 tahun 2015 tentang tata cara pengadaan
barang dan jasa di desa.
79
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan
Keuangan Desa.
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang pelaksanaan
pembangunan desa.
Peraturan Menteri Desa Nomor 21 tahun 2016 tentang prioritas dana desa.
Peraturan Menteri Desa Nomor 5 tahun 2015 tentang penetapan prioritas
penggunaan dana desa tahun 2015.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 tahun 2016 tentang tata cara
pengalokasian, penyaluran, penggunaan, pemantauan dan Evaluasi dana
desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2005 tentang Desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber
dari APBN.
Republik Indonesia. 1979. Undang Undang Nomor 5 tentang Pemerintahan
Daerah, Jakarta.
Republik Indonesia. 2004. Undang Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan
Daerah, Jakarta.
Republik Indonesia. 2014. Undang Undang Nomor 6 tentang Desa, Jakarta
http://www.kemenkeu.go.id/Page2/rincian-dana-transfer-ke-daerah-dan-dana-
desa-apbn-p-tahun-anggaran-2015 , diakses pada Februari 2017.
http://apbnnews.com/kawal-apbn/rincian-dana-desa-apbnp-2015/ , diakses pada
Februari 2017.
http://karakternews.com/dana-desa-disalurkan-ke-sumut-rp-1-461-triliun/ ,
diakses pada Februari 2017.
http://waspada.co.id/sumut/dana-desa-sumut-rp3293-t/ , diakses pada Februari
2017.
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/32Tahun2004UU.HTM , diakses
pada Februari 2017.
http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/03/03.-penggunaan-dana-
desa_kemendes.pdf , diakses pada Februari 2017.
https://asahankab.bps.go.id/ , diakses pada Februari 2017.
1
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN DANA DESA DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN KEPALA DESA
Kepada Yth.:
Bapak/Ibu/Sdr
Responden Penelitian
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya dan pembimbing skripsi sedang melakukan penulisan skripsi tentang
efekvitias Dana Desa dalam Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Pedesaan.
Skripsi merupakan salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan pendidikan
Sarjana. Untuk itu, kami bermohon kepada Bapak/Ibu/Sdr untuk dapat berkenan
mengisi kuesioner ini agar diperoleh informasi yang akurat. Hasil pengisian
kuesioner ini tidak akan disebarluaskan dan semata-mata hanya untuk kepentingan
akademik saja.
I. IDENTITAS
Alamat :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
3. Berapa besar belanja dana desa untuk pembangunan sarana dan prasarana di
Desa Saudara per tahun?
Sebelum ada Dana Desa Rp __________________ juta
Setelah ada Dana Desa Rp____________________ juta
4. Apakah seluruh Dana Desa tahun 2015 telah dibelanjakan semuanya sesuai
dengan rencana?
a. Ya b. Tidak.
Jika jawaban Saudara adalah Tidak, apa saja faktor kendala yang dihadapi?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
No Uraian Ya Tidak
1. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk pengembangan pos
kesehatan desa, polindes dan posyandu
2. Pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
(PAUD seperti TK, Kelompok Bermain)
3. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
kedaulatan pangan
4. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
kedaulatan energi
5. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
pembangunan kemaritiman dan kelautan
6. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
pariwisata dan industri
7. Pembangunan dan pemeliharaan jalan desa
8. Pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani
9. Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
10. Pembangunan dan pemeliharaan air bersih berskala desa
11. Pembangunan dan pemeliharaan irigasi
12. Pengembangan sarana dan prasarana produksi desa
6. Dari belanja sarana dan prasarana di atas, belanja mana yang paling besar?
Mohon sebutkan 3 (tiga) belanja terbesar dengan mengisi nomor belanja tabel
di atas:
………….; ………….; dan ……….. (Misal yang terbesar adalah belanja
pembangunan jalan desa maka isi titik-titik dengan angka 7)
No Uraian Ya Tidak
1. Peningkatan kualitas proses perencanaan desa
2. Mendukung kegiatan ekonomi yang dikembangkan oleh
BUMDes atau kelompok usaha masyarakat desa
3. Peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa
4. Penyelenggaraan gerakan hidup bersih dan sehat
5. Dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat dalam
pengelolaan hutan
6. Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui
kelompok usaha ekonomi, kelompok perempuan, kelompok
tani, kelompok nelayan, kelompok pengrajin, kelompok
pemerhati dan perlindungan anak, kelompok pemuda dan
kelompok lain sesuai dengan kondisi desa
Jawaban
NO Parameter Perencanaan
STS TS KS S SS
1. Pemerintah desa telah menyusun rencana
pembangunan jangka menengah desa
(RPJMDes)
2. Pemerintah Desa telah menyusun Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDes)
3. Pemerintah desa telah menyusun Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa(APBDes)
4. Pemerintah desa telah memiliki / sedang
mendirikan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes)
5. Pemerintah desa telah menetapkan skala
prioritas program dan kegiatan dalam
perencanaan pembangunan
6. Pemerintah desa menyusun APB Desa dengan
memperhatikan potensi desa
7. Pemerintah desa menyusun APB Desa dengan
memperhatikan kebutuhan desa
8. RPJM Desa disusun telah mengacu pada
RPJM Kabupaten
9. Perencanaan pembangunan Desa disusun
berdasarkan hasil kesepakatan dalam
musyawarah Desa
10. Pemerintah desa melibatkan masyarakat dalam
penyusunan rencana kerja pemerintah desa
Alternatif Jawaban
No Parameter Pelaksanaan
STS TS KS S SS
1. AparaturDesa mampu menyusun APBDesa
yang menjadi acuan penyaluran dana Desa
2. Pemerintah Desa mampu menyusun RPJM
Desa, dan RKP Desa
3. Aparatur Desa mampu menyusun laporan
realisasi dana Desa dan sesuai dengan waktu
yang ditetapkan
Terima kasih diucapkan kepada Bapak/Ibu Kepala Desa yang telah membantu
kami dalam mengisi kuesioner ini.
2
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN DANA DESA DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN BPD
Kepada Yth.:
Bapak/Ibu/Sdr
Responden Penelitian
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya dan pembimbing skripsi sedang melakukan penulisan skripsi tentang
efekvitias Dana Desa dalam Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Pedesaan.
Skripsi merupakan salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan pendidikan
Sarjana. Untuk itu, kami bermohon kepada Bapak/Ibu/Sdr untuk dapat berkenan
mengisi kuesioner ini agar diperoleh informasi yang akurat. Hasil pengisian
kuesioner ini tidak akan disebarluaskan dan semata-mata hanya untuk kepentingan
akademik saja.
I. IDENTITAS
Alamat :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
86
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Apakah Pembangunan di Desa terbantu oleh Dana Desa?
a. Sangat Tidak Membantu
b. Tidak Membantu
c. Kurang Membantu
d. Cukup Membantu
e. Sangat Membantu
3. Apakah seluruh Dana Desa tahun 2015 telah dibelanjakan semuanya sesuai
dengan rencana?
a. Ya b. Tidak.
Jika jawaban Saudara adalah Tidak, berikan alasannya.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
4. Apakah pembiayaan Dana Desa telah meliputi belanja untuk pembangunan
sarana dan prasarana di bawah ini? (Berikan tanda checklist atau untuk
pilihan Jawaban Ya atau Tidak di bawah.
No Uraian Ya Tidak
1. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk pengembangan pos
kesehatan desa, polindes dan posyandu
2. Pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini
(PAUD seperti TK, Kelompok Bermain)
3. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
kedaulatan pangan
4. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
kedaulatan energy
5. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
pembangunan kemaritiman dan kelautan
6. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
pariwisata dan industry
7. Pembangunan dan pemeliharaan jalan desa
8. Pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani
9. Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
10. Pembangunan dan pemeliharaan air bersih berskala desa
11. Pembangunan dan pemeliharaan irigasi
12. Pengembangan sarana dan prasarana produksi desa
13. Pendirian dan pengembangan BUMDes (Badan Usaha Milik
Desa)
14. Pembangunan dan pengelolaan pasar dan kios desa
15. Pembangunan dan pengelolaan keramba, jaring apung dan
bagan ikan
16. Pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan desa
17. Pembuatan pupuk dan pakan ternak/ikan
18 Pengembangan ternak secara kolektif
No Uraian Ya Tidak
1. Peningkatan kualitas proses perencanaan desa
2. Mendukung kegiatan ekonomi yang dikembangkan oleh
BUMDes atau kelompok usaha masyarakat desa
3. Peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa
4. Penyelenggaraan gerakan hidup bersih dan sehat
5. Dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat dalam
pengelolaan hutan
6. Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui
kelompok usaha ekonomi, kelompok perempuan, kelompok
tani, kelompok nelayan, kelompok pengrajin, kelompok
pemerhati dan perlindungan anak, kelompok pemuda dan
kelompok lain sesuai dengan kondisi desa
Jawaban
NO Parameter Perencanaan
STS TS KS S SS
1 Pemerintah desa telah menyusun rencana
pembangunan jangka menengah desa
(RPJMDes)
2 Pemerintah Desa telah menyusun Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDes)
3 Pemerintah desa telah menyusun Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa(APBDes)
4 Pemerintah desa telah memiliki / sedang
mendirikan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes)
5 Pemerintah desa telah menetapkan skala
prioritas program dan kegiatan dalam
perencanaan pembangunan
6 Pemerintah desa menyusun APB Desa dengan
memperhatikan potensi desa
Alternatif Jawaban
No Parameter Pelaksanaan
STS TS KS S SS
1. Aparatur Desa mampu menyusun APBDesa
yang menjadi acuan penyaluran dana Desa
2. Pemerintah Desa mampu menyusun RPJM
Desa, dan RKP Desa
3. Pemerintah desa perlu mendapatkan
pendamping dalam pengelolaan Dana Desa
4. Pemerintah desa menggunakan Dana Desa
untuk pemanfaatan sumber daya alam lokal
5. Pemerintah desa menggunakan Dana Desa
untuk pembangunan sarana dan prasarana
dengan menggunakan SDM lokal (Swakelola)
6. Pemerintah desa menggunakan Dana Desa
untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa
Alternatif Jawaban
No Parameter Evaluasi
STS TS KS S SS
1. Pemerintah desa telah menyusun laporan
realisasi Dana Desa dan sesuai dengan waktu
yang ditetapkan
2. Pemerintah desa menyampaikan laporan
keuangan desa dalam musyawarah
3. Pemerintah desa menyiapkan informasi terkait
pelaksanaan pembangunan Desa bagi
masyarakat melalui media informasi yang
dimiliki Desa
4. Pemerintah desa telah memanfaatkan Dana
Desa secara efektif untuk pembangunan desa
Terima kasih diucapkan kepada Bapak/Ibu yang telah membantu kami dalam
mengisi kuesioner ini.
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN DANA DESA DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR
3
PEDESAAN MASYARAKAT
KepadaYth.:
Bapak/Ibu/Sdr
Responden Penelitian
Di
Tempat
Denganhormat,
Saya dan pembimbing skripsi sedang melakukan penulisan skripsi tentang
efekvitias Dana Desa dalam Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Pedesaan.
Skripsi merupakan salah satusyarat kelulusan untuk menyelesaikan pendidikan
Sarjana. Untukitu, kami bermohon kepada Bapak/Ibu/Sdr untuk dapat berkenan
mengisi kuesioner ini agar diperoleh informasi yang akurat. Hasil pengisian
kuesioner ini tidak akan disebarluaskan dan semata-mata hanya untuk
kepentingan akademik saja.
I. IDENTITAS
Alamat :
Usia :
JenisKelamin :
Pendidikan :
3. Apakah seluruh Dana Desa tahun 2015 telah dibelanjakan semuanya sesuai
dengan rencana?
a. Ya b. Tidak.
Jika jawaban Saudara adalah Tidak, berikan alasannya.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
No Uraian Ya Tidak
1. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk pengembangan pos
kesehatan desa, polindes dan posyandu
2. Pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini (PAUD
seperti TK, Kelompok Bermain)
3. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
kedaulatan pangan
4. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
kedaulatan energy
5. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
pembangunan kemaritiman dan kelautan
6. Pembangunan sarana dan prasarana desa yang mendukung
pariwisata dan industri
7. Pembangunan dan pemeliharaan jalan desa
8. Pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani
9. Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
10. Pembangunan dan pemeliharaan air bersih berskala desa
11. Pembangunan dan pemeliharaan irigasi
12. Pengembangan sarana dan prasarana produksi desa
13. Pendirian dan pengembangan BUMDes (Badan Usaha Milik
Desa)
14. Pembangunan dan pengelolaan pasar dan kios desa
15. Pembangunan dan pengelolaan keramba, jarring apung dan
bagan ikan
16. Pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan desa
17. Pembuatan pupuk dan pakan ternak/ikan
18 Pengembangan ternak secara kolektif
No Uraian Ya Tidak
19. Pembangunan dan pengelolaan tambatan perahu
20. Pengembangan teknologi tepat guna pengolahan hasil
pertanian dan perikanan
No Uraian Ya Tidak
1. Peningkatan kualitas proses perencanaan desa
2. Mendukung kegiatan ekonomi yang dikembangkan oleh
BUMDes atau kelompok usaha masyarakat desa
3. Peningkatan kapasitas kader pemberdayaan masyarakat desa
4. Penyelenggaraan gerakan hidup bersih dan sehat
5. Dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat dalam
pengelolaan hutan
6. Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui
kelompok usaha ekonomi, kelompok perempuan, kelompok
tani, kelompok nelayan, kelompok pengrajin, kelompok
pemerhati dan perlindungan anak, kelompok pemuda dan
kelompok lain sesuai dengan kondisi desa
Jawaban
No Parameter Perencanaan
STS TS KS S SS
1 Pemerintah desa telah menyusun rencana
pembangunan jangka menengah desa
(RPJMDes)
2 Pemerintah Desa telah menyusun Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDes)
3 Pemerintah desa telah menyusun Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
4 Pemerintah desa telah memiliki/sedang
mendirikan Badan Usaha Milik Desa
5 Pemerintah desa telah menetapkan skala
prioritas program dan kegiatan dalam
perencanaan pembangunan
6 Pemerintah desa menyusun APB Desa dengan
memperhatikan potensi desa
7 Pemerintah desa menyusun APB Desa dengan
memperhatikan kebutuhan desa
AlternatifJawaban
No Parameter Pelaksanaan
STS TS KS S SS
1 AparaturDesamampu menyusun APBDesa
yang menjadi acuan penyaluran dana Desa
2 Pemerintah Desa mampu menyusun RPJM
Desa, danRKP Desa
3 Pemerintah desa perlu mendapatkan
pendamping dalam pengelolaan Dana Desa
4 Pemerintah desa menggunakan Dana Desa
untuk pemanfaatan sumber daya alam lokal
5 Pemerintah desa menggunakan Dana Desa
untuk pembangunan sarana dan prasarana
dengan menggunakan SDM lokal (Swakelola)
6 Pemerintah desa menggunakan Dana Desa
untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa
AlternatifJawaban
No Parameter Evaluasi
STS TS KS S SS
1 Pemerintahdesatelahmenyusun laporan realisasi
Dana Desa dan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
2 Pemerintahdesamenyampaikanlaporankeuanga
ndesadalammusyawarah
3 Pemerintahdesamenyiapkan informasi terkait
pelaksanaan pembangunan Desa bagi
masyarakat melalui media informasi yang
dimiliki Desa
4 Pemerintah desa telah memanfaatkan Dana
Desa secara efektif untuk pembangunan desa
5 Pemerintah desa telah menggunakan Dana
Desa secara efisien
AlternatifJawaban
No Parameter Evaluasi
STS TS KS S SS
6 Pemerintah desa telah menggunakan Dana
Desa untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa
7 Pemerintah desa telah menggunakan Dana
Desa untuk meningkatkan pemerataan
pendapata nmasyarakat desa
8 Secara umum, Pemerintah desa telah
menggunakan Dana Desa sesuai dengan yang
diharapkan
9 Penggunaan Dana Desa telah disampaikan
secara transparan
10 Penggunaan Dana Desa telah menambah
jumlah sarana dan prasarana desa secara nyata
11. Sebutkan infrastruktur yang telah bertambah setelah Dana Desa berlangsung
(tahun 2015)?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
12. Apakah penyediaan sarana dan prasarana desa telah sesuai dengan skala
prioritas keinginan warga?
a. Sudah b. Belum
Berikana lasan:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
15. Apakah pembangunan sarana dan prasarana desa sejak tahun 2015 telah
memberikan dampak terhadap perubahan pendapatan masyarakat setempat.
a. Ya b. Tidak
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI PENELITIAN