Anda di halaman 1dari 106

SKRIPSI

RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) UNTUK SIAPA?


EVALUASI PROGRAM RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
(RUSUNAWA) TELUK KELAYAN KOTA BANJARMASIN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Administrasi Publik

Konsentrasi:
Manajemen Publik

Rabiyatul Adawiyah
1710411320038

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2021
ABSTRAK

Rabiyatul Adawiyah, 1710411320038, 2021. Rumah Susun Sederhana Sewa


(Rusunawa) Untuk Siapa? Evaluasi Program Rumah Susun Sederhana Sewa
(Rusunawa) Teluk Kelayan Kota Banjarmasin. Dibawah bimbingan Nurul
Azkar.
Program pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
merupakan program yang dilaksanakan pemerintah untuk menanggulangi kawasan
kumuh serta memberikan hunian yang layak bagi masyarakat yang tidak memiliki
rumah dan bertempat tinggal di Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis mengapa rusunawa Teluk Kelayan tidak
termanfaatkan secara optimal dan mengetahui sasaran sebenarnya dalam proses
pembangunan rusunawa Teluk Kelayan, untuk menganalisis permasalahan yang
ada diperlukan evaluasi baik dari aspek proses, manfaat, dan dampak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
deskriptif kualiatif. Informan dalam penelitian ini adalah Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin, Pengelola rusunawa Teluk Kelayan Kota
Banjarmasin, penghuni rusunawa Teluk Kelayan, korban relokasi dan calon usulan
rusunawa Teluk Kelayan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahap reduksi data,
penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan tujuan dibangunnya rusunawa oleh
pemerintah Kota Banjarmasin belum bermanfaat secara optimal, terdapat beberapa
permasalahan dari aspek proses penetapan calon penghuni, bukan korban relokasi
yang diusulkan justru masyarakat daftar tunggu di rusunawa Ganda Magfirah.
Akibatnya penerima manfaatpun tidak tepat sasaran dan dampak yang terjadi
kurang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kata Kunci: Evaluasi Program, Rumah Susun Sederhana Sewa

i
ABSTRACT

Rabiyatul Adawiyah, 1710411320038, 2021. Simple Rental Flats (Rusunawa)


For Whom? Evaluation of the Program for Rent Simple Flats (Rusunawa) Teluk
Kelayan, Banjarmasin City. Under the guidance of Nurul Azkar.

The program for the construction of simple rental flats (Rusunawa) is a


program implemented by the government to tackle slum areas and provide decent
housing for people who do not have a home and live in Banjarmasin. This study
aims to find out and analyze why the Teluk Kelayan flats are not used optimally and
to know the real target in the development process of Teluk Kelayan flats. To
analyze the existing problems, evaluation is needed both from the aspects of the
process, benefits, and impacts.

This research uses a qualitative approach with qualitative descriptive


research type. The informants in this study were the Department of Housing and
Settlement Areas of Banjarmasin City, the manager of the Kelayan Bay Flats in
Banjarmasin City, the residents of the Kelayan Bay Flats, the relocation victims
and the proposed Kelayan Bay Flats. Data collection techniques using observation,
interviews, and documentation. The data analysis technique is through the stages
of data reduction, data presentation and drawing conclusions.

The results showed that the purpose of the construction of the Rusunawa by
the Banjarmasin City government had not been optimally useful, there were several
problems from the aspect of the process of determining prospective occupants,
instead of the proposed relocation victims, the community was waiting on a waiting
list at the Ganda Magfirah Rusunawa. As a result, the beneficiaries are not right
on target and the impact is not as expected.

Keywords: Program Evaluation, Simple Rental Flats

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim. Segala puji syukur dipanjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan hidayah-Nya dan juga kesempatan dan nikmat berupa

kesehatan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta

salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,

Beserta keluarga, kerabat, dan pengikut hingga akhir zaman.

Skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk dapat menyandang dan memperoleh

gelar Sarjana Administrasi Publik (S.A.P) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lambung Mangkurat. Skripsi ini berjudul: “Rumah Susun

Sederhana Sewa (Rusunawa) Untuk Siapa? Evaluasi Program Rumah Susun

Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan Kota Banjarmasin”.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril

maupun material dan meluangkan waktu serta tenaganya sehingga skripsi ini

terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si, M.Sc selaku Rektor Universitas

Lambung Mangkurat Banjarmasin.

2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Fauzi, MP selaku Plt Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat.

3. Ibu Erma Ariyani, S.Sos., M.Sc selaku Ketua Program Studi Administrasi

Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung

Mangkurat.

iii
4. Bapak Drs. Nurul Azkar, M.Si, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan pengetahuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. M. Riduansyah Syafari, S.Sos, MPA selaku dosen penguji I yang

telah memberikan masukan dan saran bagi penulis demi kelancaran dan

perbaikan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Widyakanti, S.Sos, M.AP selaku dosen penguji II yang telah

memberikan masukan dan saran bagi penulis demi kelancaran dan

perbaikan penyelesaian skripsi.

7. Ibu Siska Isyana, ST selaku Kepala Seksi Rumah Susun yang telah

membantu penulis dalam melakukan penelitian sehingga memperoleh

informasi yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak M. Andrie Setiawan, ST selaku Kepala UPTD Pelayanan Rusun dan

Sewa yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian sehingga

memperoleh informasi yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Pengajar Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat yang selama di

bangku perkuliahan mengajarkan pengetahuan dan memberikan ilmu di

bidang Administrasi Publik.

10. Para informan yang sudah berkenan dan bersedia meluangkan waktunya

dalam proses penelitian skripsi.

11. Teristimewa, terkasih, tersayang dan tercinta kedua orang tua yang telah

memberikan doa, dukungan, semangat, dan pengorbanan yang luar biasa

iv
tidak ada habisnya untuk penulis dari kecil hingga sekarang untuk dapat

menyandang dan memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik.

12. Gunawan Sabillilah, Nindia Wahdani Widodo dan Aida Yustika Wulandari

yang telah menemani, memberikan canda tawa dan membantu penulis

dalam melakukan penelitian hingga menyelesaikan skripsi ini.

13. Janah, Okta, Akmal, Putri, Nurul, Dini, Tya, Naila, Rahmi, Dila, Mila, dan

Haidir yang sudah memberikan dukungan dan semangat.

14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak mampu penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas pertolongan

dan bantuan selama ini.

Rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan

kepada semua pihak semoga Allah SWT memberikan nikmat yang tiada henti atas

kebaikan yang telah memberikan mereka berikan kepada penulis. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada skripsi

ini. Semoga skripsi ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan khusunya dalam pengembangan

ilmu pengetahuan Administrasi Publik.

Banjarmasin, 28 Desember 2021

Penulis

Rabiyatul Adawiyah

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 7

2.2 Kebijakan Publik ............................................................................................ 12

2.2.1 Pengertian Kebijakan Publik ................................................................ 12

2.2.2 Masalah-masalah Kebijakan Publik ..................................................... 14

2.2.3 Tahap-tahap Kebijakan ......................................................................... 16

2.3 Evaluasi Kebijakan ........................................................................................ 22

2.3.1 Pengertian Evaluasi Kebijakan ............................................................. 22

2.3.2 Tujuan Evaluasi Kebijakan ................................................................... 22

2.3.3 Model Evaluasi Kebijakan.................................................................... 24

2.3.3.1 Evaluasi Kebijakan Menurut Scriven .......................................... 24

vi
2.3.3.2 Evaluasi Kebijakan Menurut Dunn ............................................. 24

2.3.3.3 Evaluasi Kebijakan Menurut Wirawan ....................................... 27

2.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29

3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................... 29

3.2 Tipe Penelitian ............................................................................................... 30

3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................................ 30

3.4 Informan Penelitian ........................................................................................ 31

3.5 Sumber Data ................................................................................................... 32

3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 32

3.7 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN ................................................ 36

4.1 Kota Banjarmasin ........................................................................................... 36

4.1.1 Program Pembangunan Rusunawa ....................................................... 38

4.1.2 Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) .................... 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 45

5.1 Hasil Penelitian .............................................................................................. 45

5.1.1 Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan


Kota Banjarmasin ................................................................................. 45

5.1.1.1 Proses........................................................................................... 45

5.1.1.2 Manfaat ........................................................................................ 50

5.1.1.3 Dampak ....................................................................................... 55

5.2 Pembahasan .................................................................................................... 59

5.2.1 Evaluasi Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk


Kelayan Kota Banjarmasin ................................................................... 59

vii
5.2.1.1 Evaluasi Proses ............................................................................ 59

5.2.1.2 Evaluasi Manfaat ......................................................................... 61

5.2.1.3 Evaluasi Dampak ......................................................................... 62

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 65

6.1 Kesimpulan .................................................................................................... 65

6.2 Saran .............................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66

LAMPIRAN ......................................................................................................... 67

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Matriks Penelitian Terdahulu ................................................................. 9

Tabel 2. 2 Kriteria Evaluasi Menurut Dunn .......................................................... 26

Tabel 3. 1 Informan Penelitian .............................................................................. 31

Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Banjarmasin Tahun 2018-2020 .............................. 37

Tabel 4. 2 Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan .................................................... 40

Tabel 4. 3 Daftar PNS dan Kedudukannya dalam Struktur UPT .......................... 42

Tabel 4. 4 Susunan Personalia Jasa Pelayanan UPT (Tenaga Kontrak) ............... 43

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 28

Gambar 3. 1 Teknik Analisis Data Miles dan Huberman ..................................... 35

Gambar 4. 1 Rusunawa Teluk Kelayan................................................................. 53

Gambar 4. 2 Lingkungan Rusunawa Teluk Kelayan (Taman Kelayan) ............... 54

Gambar 4. 3 Lingkungan RK Ilir .......................................................................... 54

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sensus Penduduk 2020 mencatat penduduk Indonesia pada September 2020

sebanyak 270,20 juta jiwa. Hasil Sensus Penduduk 2020 dibandingkan dengan

Sensus Penduduk 2010 mengalami peningkatan jumlah penduduk sebanyak 32,56

juta jiwa atau 12,05% dengan rata-rata pertahunnya sebanyak 3,26 juta jiwa atau

1,206%. Penduduk perkotaan diproyeksikan sebanyak 154,2 juta jiwa atau 57,07%

dan pedesaan 116 juta jiwa atau 42,93% (Badan Pusat Statistik, 2020).

Banyaknya penduduk perkotaan menyebabkan kota berkembang sangat

pesat dan beberapa tidak dapat tertanggulangi sehingga munculnya kawasan

kumuh. Begitu pula dengan Kota Banjarmasin memiliki penduduk yang padat,

yakni sebanyak 715.703 jiwa. Dengan luas wilayah 98,46 kilometer persegi, maka

kepadatan rata-rata penduduk Kota Banjarmasin 7.269 jiwa/km². Kepadatan

penduduk yang tinggi menyebabkan beberapa sudut Kota Banjarmasin menjadi

kawasan kumuh, dimana berdasarkan Surat Keputusan Walikota Banjarmasin No.

460 Tahun 2015 luasan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin mencapai 549,70 Ha.

Ciri umum kawasan kumuh antara lain berpenduduk padat, banyak rumah tidak

layak huni, dan bangunan liar lainnya.

Dalam konteks itu, Undang-Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Kawasan Permukiman antara lain bertujuan agar masyarakat mendapatkan

tempat tinggal serta menempatinya dengan layak dan lebih terjangkau di kawasan

perumahan yang bersih, aman, dan sehat. Akan tetapi pengadaan perumahan di

1
2

daerah perkotaan sangat terbatas karena banyak faktor penghambat seperti luas

lahan yang terbatas dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan penduduk yang

meningkat cukup pesat, sehingga pemenuhan kebutuhan perumahan sampai saat ini

masih sulit untuk dipenuhi, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR). MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga

perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah (Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman). Salah satu kebijakan untuk memenuhi perumahan MBR adalah

melalui penyediaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).

Rusunawa adalah bangunan bertingkat yang dibangun oleh pemerintah

dalam satu lingkungan tempat hunian dan disewakan kepada keluarga kurang

mampu atau MBR dengan cara pembayaran per bulan. Rusunawa merupakan satu-

satunya hunian yang digunakan secara terpisah status penguasaanya sewa. Dengan

dibangunnya rusunawa bisa menjadi salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi

masalah permukiman kumuh untuk masyarakat yang belum memiliki tempat

tinggal. Keberadaanya Rusunawa ini diharapkan dapat mengatasi beberapa

permasalahan permukiman yang ada, dan dapat memberikan peluang dalam

peningkatan kualitas masyarakat dalam penyediaan tempat hunian yang layak

sesuai tata ruang daerah. Selain itu, pembangunan Rusunawa ini juga dapat

menanggulangi lingkungan permukiman perkotaan yang berkembang tidak sehat

(kumuh) dan menjembatani masyarakat untuk mendapatkan tempat hunian yang

layak sesuai kondisi/kemampuan mereka (Anif, 2013)

(https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis/article/view/ 1113/ 872).


3

Tujuan dari penyelenggaraan rumah susun berdasarkan pada Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 Pasal 3 adalah:

a. Menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam

lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan serta menciptakan

permukiman yang terpadu guna membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan

budaya

b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah, serta

menyediakan ruang terbuka hijau dikawasan perkotaan dalam menciptakan

kawasan permukiman yang lengkap serta serasi dan seimbang dengan

memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan

c. Mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan permukiman

kumuh

d. Mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi, seimbang,

efisien, dan produktif

e. Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan

penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan

kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak, terutama bagi MBR

f. Memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan rumah

susun

g. Menjamin MBR dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan

berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan permukiman yang

terpadu, dan
4

h. Memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghuniaan,

pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, dalam Peraturan Daerah Kota

Banjarmasin Nomor 2 tahun 2009 Bab II Pasal 2 disebutkan bahwa tujuan

pembangunan rumah susun adalah:

a. Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama golongan

masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang menjamin kepastian hukum

pemanfaatannya;

b. Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah dan ruang di daerah perkotaan

dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan

lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang;

c. Untuk memberikan pedoman agar dapat memenuhi tugas dan fungsi dalam

melaksanakan pengelolaan RUSUNAWA;

d. Agar pengelolaan RUSUNAWA berjalan secara konsisten dan dapat terlaksana

tepat kepada kelompok sasaran, sehingga pemeliharaan Aset dapat terlaksana

dengan baik, layak huni dan berkelanjutan.

Wujud konkrit implementasi UU No. 20 Tahun 2011 dan Peraturan Daerah

Kota Banjarmasin No. 2 tahun 2009 antara lain berupa pembangunan Rusunawa

Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan Banjarmasin Selatan. Tujuan

dibangunnya Rusunawa Teluk Kelayan adalah untuk MBR dan korban relokasi

masyarakat (masyarakat miskin), Rusunawa tersebut dibangun menggunakan

APBN senilai Rp 16 miliar dan mulai dibuka untuk hunian MBR sejak September

tahun 2019 yang lalu. Rusunawa Teluk Kelayan dibangun bertipe 36 lengkap
5

dengan meubeler. Namun demikian, meski dibangun lebih besar dan lengkap

dengan isinya tak menjamin bahwa Rusunawa ini diminati. Masalahnya sejak

dibuka, dari 58 ruangan yang disediakan baru ada sekitar 10 kepala keluarga (KK)

yang menempati. "Baru sekitar 10 KK yang mengisi. Termasuk kamar untuk difabel

juga masih belum terisi," ucap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kota Banjarmasin (https://kumparan.com/banjarhits/rusunawa-teluk-kelayan-

banjarmasin-sepi-peminat). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Refa (2020)

yang menemukan fakta bahwa Rusunawa Teluk Kelayan yang dibangun pada 17

september 2019 ternyata tidak terisi penuh. Refa (2020) menyimpulkan secara

keseluruhan pembangunan Rusunawa Teluk Kelayan sudah terlaksana namun

belum optimal karena masih banyak unit yang belum terisi.

Berdasarkan observasi langsung yang dilakukan peneliti langsung ke

lapangan dilihat bahwa hasil penelitian refa (2020) tersebut memang benar apa

adanya, hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengkaji ulang lebih dalam

mengenai program pembangunan rusunawa ini yang dilihat dari aspek proses,

manfaat, serta dampak yang terjadi akibat pembangunan rusunawa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut: mengapa Rumah Susun Sederhana Sewa

(Rusunawa) Teluk Kelayan Banjarmasin belum termanfaatkan secara optimal?


6

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalahnya, penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan

Banjarmasin, dilihat dari aspek proses, aspek manfaat dan aspek dampak.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat

teoritis dan praktis yaitu:

1. Secara Teoritis

Manfaat dilakukannya penelitian ini secara teoritis adalah dapat

memberikan sumbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya

dan sumbangan keilmuan pada program studi Administrasi Publik khususnya pada

bidang konsentrasi manajemen publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

2. Secara Praktis

Manfaat dilakukannya penelitian ini secara praktis adalah peneliti dapat

mempraktikan secara langsung bidang keilmuan yaitu Administrasi Publik dengan

hal-hal yang diperoleh dari lapangan sehingga diharapkan memiliki konstribusi

nyata untuk pemerintahan terkait, serta diharapkan dapat menjadi referensi pihak-

pihak lain untuk melakukan penelitian khususnya mengenai pengelolaan rusunawa

teluk kelayan di Kota Banjarmasin.


7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan

hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai alat data pendukung dalam

sebuah penelitian. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan

bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan

yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu

yang dijadikan acuan adalah terkait dengan Rumah Susun Sederhana Dewa

(Rusunawa) Teluk Kelayan di Kota Banjarmasin. Sebagai bahan pertimbangan

dalam penelitian ini, akan dicantumkan beberapa hasil penelitian skripsi dan jurnal

terdahulu sebagai berikut:

1. Ruswantoro (2011), Judul Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah Tentang

Relokasi Pasca Erupsi Merapi 2010 (Studi Deskriptif Evaluatif di Desa

Kapuharjo dan Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman).

Hasil penelitian dan analisis data kebijakan relokasi di kedua desa cukup

berhasil dan sangat baik. Persiapan relokasi berjalan lancar, lokasi relokasi

tersedia serta pelaksanaan pembangunan Huntap dan sarana prasarana

pendukungnya cukup baik dan pembangunannya dapat selesai tepat waktu,

tetapi bukan berarti semuanya tanpa ada masalah. Kekurangan atas adanya

Kebijakan relokasi dilihat dari aspek Persiapan Tempat atau Lokasi Relokasi,

Pembangunan Hunian Tetap dan Sarana Prasarana Pendukung serta

Penyediaan Lahan untuk beraktifias baik Lahan Pertanian, Peternakan, maupun


8

Perikanan disetiaplokasi diantara, Lokasi relokasi yang disediakan dan

diberikan relative sempit, HunianTetap berhimpitan, Pembangunan Fasilitas

Umum, Fasilitas Sosial dan Fasilitas Ekonomi belum merata serta tidak

tercukupinya lahan untuk beraktifitas untuk Pertanian, Peternakan dan

Perikanan di setiap Hunian Tetap Faktor pendukung kegiatan relokasi: adanya

SOP (Standar Operasional Prosedur) sampai lapisan masyarakat yang terendah,

lokasi relokasi yang sempit dan tidak rata (terasering) rendahnya tingkat

pendidikan dan pengalaman masyarakat dibidang pembangunan, kurangnya

relawan pendamping, masihadanya ego pribadi yang kuat serta kurang

percayanya terhadap program ini, serta masih adanya aturan dan kebijakan

yang saling berbenturan.

2. Ayuni murtiana Riadin, Toddy Aditya, Nurhakim (2020), Judul Evaluasi

Program Community Action Plan (CAP) dalam Penataan Kampung kumuh di

DKI Jakarta (Studi Kasus Kampung Bukit Duri Jakarta Selatan). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa program Community Action Plan (CAP)

belum bisa menjadi solusi bagi warga korban penggusuran di Bukit Duri,

Jakarta Selatan. Terdapat egosentris lembaga pendamping serta tidak jelasnya

legalitas lahan yang nantinya akan dijadikan Kampung Susun menyebabkan

tidak terciptanya kolaborasi dan sinergitas pihak-pihak yang terkait seperti

warga, pemerintah dan masyarakat sipil.

3. Ferinda Ardiyanti dan Tjitjik Rahaju (2019), Judul Penelitian Evaluasi

Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa Ngelom Kecamatan Taman

Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi input,


9

masih terdapat kekurangan jumlah tenaga kebersihan dan teknisi. Selain itu

jumlah CCTV dan papan pengumuman juga masih kurang karena hanya ada di

lokasi tertentu sedangkan Rusunawa Ngelom terdiri dari 5 (lima) twin blok.

Segi proses dinilai sudah baik karena prosedur dan pelayanan yang diberikan

oleh pengelola Rusunawa Ngelom mudah dan jelas. Segi output dinilai masih

terdapat kekurangan dalam perawatan bangunan Rusunawa Ngelom. Dan segi

outcome, pengelolaan Rusunawa Ngelom memberikan dampak yang positif

baik bagi penghuni Rusunawa Ngelom maupun warga sekitar.

4. Refa Khoirun Nikmah (2020), Judul Penelitian Evaluasi Program

Pembangunan Rusunawa Teluk Kelayan Di Kota Banjarmasin. tujuan

dibangunnya rusunawa oleh pemerintah kota banjarmasin belum semuanya

tercapai terutama memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat,

terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah karena masih

banyak yang belum terisi yaitu implementasi dan sasaran programnya yang

juga banyak kendala.

Tabel 2. 1
Matriks Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil Penelitian
1. Ruswantoro Evaluasi Menggunakan Hasil penelitian dan
(2018) Dampak Metode analisis data kebijakan
Kebijakan penelitian relokasi di kedua desa
Pemerintah pendekatan cukup berhasil dan sangat
Tentang penelitian baik. Persiapan relokasi
Relokasi Pasca deskriptif berjalan lancar, lokasi
Erupsi Merapi evaluative relokasi tersedia serta
2010 (Studi pelaksanaan
10

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian


Deskriptif dengan metode pembangunan Huntap dan
Evaluatif di kualitatif sarana prasarana
Desa pendukungnya cukup baik
Kapuharjo dan dan pembangunannya
Desa dapat selesai tepat waktu,
Wukirsari tetapi bukan berarti
Kecamatan semuanya tanpa ada
Cangkringan masalah. Kekurangan atas
Kabupaten adanya Kebijakan relokasi
Sleman). dilihat dari aspek
Persiapan Tempat atau
Lokasi Relokasi,
Pembangunan
HunianTetap dan Sarana
Prasarana Pendukung
serta Penyediaan Lahan
untuk beraktifias baik
Lahan Pertanian,
Peternakan, maupun
Perikanan disetiaplokasi.
2. Ferinda Evaluasi Menggunakan Hasil penelitian
Ardiyanti dan Pengelolaan Metode menunjukkan bahwa dari
Tjitjik Rahaju Rumah Susun Penelitian segi input, masih terdapat
(2019) Sederhana Deskriptif kekurangan jumlah tenaga
Sewa Ngelom Kualitatif kebersihan dan teknisi.
Kecamatan Segi proses dinilai sudah
Taman baik karena prosedur dan
Kabupaten pelayanan yang diberikan
Sidoarjo oleh pengelola Rusunawa
Ngelom mudah dan jelas.
Segi output dinilai masih
terdapat kekurangan
11

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian


dalam perawatan
bangunan Rusunawa
Ngelom. Dan segi
outcome, pengelolaan
Rusunawa Ngelom
memberikan dampak yang
positif baik bagi penghuni
Rusunawa Ngelom
maupun warga sekitar.
3. Ayuni Evaluasi Jenis penelitian Hasil penelitian ini
Murtiana Program yang digunakan menunjukkan bahwa
Riadin, Toddy Community yaitu deskriptif program Community
Aditya, dan Action Plan dengan Action Plan (CAP) belum
Nurhakim (CAP) dalam pendekatan bisa menjadi solusi bagi
(2020) Penataan metode warga korban
Kampung kualitatif. penggusuran di Bukit
kumuh di DKI Duri, Jakarta Selatan.
Jakarta (Studi Terdapat egosentris
Kasus lembaga pendamping
Kampung serta tidak jelasnya
Bukit Duri legalitas lahan yang
Jakarta nantinya akan dijadikan
Selatan) Kampung Susun
menyebabkan tidak
terciptanya kolaborasi dan
sinergitas pihak-pihak
yang terkait seperti warga,
pemerintah dan
masyarakat sipil.
12

No Nama Judul Metode Hasil Penelitian


4. Refa Khoirun Evaluasi Menggunakan Tujuan dibangunnya
Nikmah (2020) Program Metode rusunawa teluk kelayan di
Pembangunan Penelitian Kota Banjarmasin belum
Rusunawa Deskriptif semuanya tercapai
Teluk Kelayan Kualitatif terutama memenuhi
Di Kota kebutuhan perumahan
Banjarmasin yang layak bagi
masyarakat, terutama
golongan MBR karena
masih banyak yang belum
terisi.
Sumber: Dibuat oleh Peneliti, 2021

Dari penelitian terdahulu di atas terdapat kesamaan dan perbedaan pada

penelitian ini. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu mengenai

program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan perbedaan dari penelitian

ini dengan penelitian terdahulu terletak pada tempat, dimana penelitian ini berfokus

pada Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan bertempat di Kota

Banjarmasin.

2.2 Kebijakan Publik

2.2.1 Pengertian Kebijakan Publik

Kebijakan publik menurut Robert Eyestone yang dikutip oleh Winarno

(2016) bahwa secara luas kebijakan publik dapat didefinisikan sebagai hubungan-

hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Konsep kebijakan yang

ditawarkan Eyestone terlalu luas dan kurang pasti karena apa yang dimaksud

kebijakan publik dapat mencakup banyak hal. Menurut Thomas R. Dye dalam

bukunya yang berjudul “(What Government Do, Why They Do It, What difference
13

It Makes)” Dye mengatakan bahwa kebijakan publik adalah studi tentang apa-apa

yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa pemerintah mengambil tindakan

tersebut, dan apa akibat dari tindakan tersebut.

Selanjutnya menurut Aderson yang dikutip oleh Winarno (2016) kebijakan

publik merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh

seorang aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu

persoalan. Konsep kebijakan ini menurut Anderson mempunyai beberapa

implikasi, yakni:

1. Kebijakan publik berorintasi pada maksud dan tujuan, kebijakan publik secara

luas dalam sistem politik modern bukan suatu yang terjadi begitu saja

melainkan direncanakan oleh aktor-aktor yang terlibat di dalam sistem politik

2. Kebijakan merupakan arah atau pola tindakan yang dilakukan oleh pejabat-

pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusan-keputusan yang tersendiri

3. Kebijakan adalah apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah dalam

mengatur perdagangan, mengendalikan inflasi atau mempromosikan

Perumahan Rakyat dan bukan apa yang diinginkan oleh pemerintah

4. Kebijakan publik dalam bentuknya memiliki kemungkinan positif dan negatif,

secara positif kebijakan mungkin mencakup bentuk tindakan pemerintah yang

jelas untuk mempengaruhi suatu masalah tertentu. Secara negatif, kebijakan

mungkin mencakup suatu keputusan pemerintah, tetapi tidak untuk mengambil

tindakan dan tidak untuk melakukan suatu mengenai persoalan yang

memerlukan keterlibatan pemerintah.


14

Menurut penjelasan yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa

kebijakan publik merupakan serangkaian tindakan yang diambil pemerintah untuk

mengatasi suatu permasalahan yang pada umumnya terjadi di masyarakat dan

memiliki kemungkinan positif maupun negatif dalam pelaksanaannya, dalam hal

ini pembangunan Rusunawa adalah sebuah kebijakan dalam rangka menangani

kawasan kumuh di Banjarmasin dengan penyediaan tempat tinggal yang layak huni.

2.2.2 Masalah-masalah Kebijakan Publik

Masalah-masalah publik adalah masalah-masalah yang mempunyai dampak

yang luas dan mencakup konsekuensi-konsekuensi bagi orang-orang yang tidak

secara langsung terlibat. Suatu masalah publik dapat dilihat dari akibat tindakan

yang dilakukan oleh individu tertentu, tindakan-tindakan individu sebagai

mempunyai dua jenis konsekuensi. Konsekuensi pertama, tindakan tersebut akan

mempunyai dampak pada orang lain yang secara langsung berhubungan dan

konsekuensi kedua, tindakan tersebut mempunyai dampak pada orang melebihi

orang-orang yang secara langsung terlibat. Jika akibat tindakan tindakan tersebut

sudah sampai pada taraf ini, maka tindakan tersebut telah bersinggungan dengan

masalah publik.

Masalah-masalah publik dapat dikategorikan ke dalam beberapa kategori.

Menurut Theodore J. Lowi dikutip Winarno (2016) adalah sebagai berikut:

a. Kategori pertama adalah bahwa masalah publik dapat dibedakan ke dalam

masalah prosedural dan masalah substantif. Masalah prosedural berhubungan

dengan bagaimana pemerintah diorganisasikan dan bagaimana pemerintah

melakukan tugas-tugasnya, sedangkan masalah substantif berkaitan dengan


15

akibat-akibat nyata dari kegiatan manusia, seperti menyangkut kebebasan

berbicara, maupun polusi lingkungan lingkungan.

b. Kategori kedua didasarkan pada asal-usul masalah. Berdasarkan kategori ini

masalah publik dapat dibedakan menjadi masalah luar negeri maupun masalah

dalam negeri. Masalah dalam negeri dapat dibedakan menjadi masalah-

masalah pendidikan, kriminalitas, transportasi, kesejahteraan dan lain

sebagainya. Sedangkan massa luar negeri menyangkut hubungan antara negara

satu negara lain, seperti misalnya Perjanjian ekstradisi.

c. Kategori ketiga menyatakan masalah publik juga dibedakan berdasarkan

kategori jumlah orang yang dipengaruhi serta hubungannya antara satu dengan

yang lain. Berdasarkan kategori ini masalah publik dibedakan menjadi masalah

distributif, masalah regulasi dan masalah redistributif.

1. Masalah distributif mencakup sejumlah kecil orang yang dapat

ditanggulangi satu persatu

2. Sedangkan masalah regulasi mendorong timbulnya tuntutan-tuntutan yang

diajukan dalam rangka membatasi tindakan-tindakan pihak lain.

3. Masalah redistributif menyangkut masalah masalah yang menghendaki

perubahan sumber-sumber antar kelompok kelompok atau kelas kelas

dalam masyarakat.

Dari penjabaran di atas menjelaskan bahwa suatu masalah didefinikan

sebagai suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan kebutuhan atau ketidakpuasan

pada sebagian orang yang menginginkan pertolongan atas perbaikan. Namun, suatu

masalah tidak muncul begitu saja, tetapi ia harus didefinisikan oleh orang-orang
16

yang secara langsung terlibat. Proses ini membutuhkan pengalaman subjektif

individu. Oleh karena itu, mengetahui siapa dan bagaimana mendefinisikan

masalah menjadi sangat penting untuk diketahui. Dengan demikian, suatu masalah

belum tentu menjadi masalah bagi orang lain, bahkan sesuatu yang dipandang

sebagai masalah oleh seseorang mungkin menguntungkan bagi orang lain.

2.2.3 Tahap-tahap Kebijakan

Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks

karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena

itu para pembuat kebijakan membagi proses-proses penyusunan kebijakan publik

dalam beberapa tahap. Tujuannya untuk memudahkan mengkaji kebijakan publik.

Menurut Holwet dan M. Ramesh dalam Yulianto Kadji (2015) berpendapat

bahwa proses kebijakan publik terdiri atas lima tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Penyusunan agenda (Agenda Setting), yakni suatu proses agar suatu masalah

bisa mendapat perhatian dari pemerintah.

2. Formulasi kebijakan (Policy Formulation), yakni proses penyusunan pilihan-

pilihan kebijakan oleh pemerintah.

3. Pembuatan kebijakan (Decision Making), yakni proses ketika pemerintah

pemilih untuk melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan.

4. Implementasi kebijakan (Policy Implementation), yakni proses untuk

melaksanakan kebijakan agar mencapai hasil.

5. Evaluasi kebijakan (Policy Evaluation), yakni proses memonitor dan memilih

kerja atau hasil kebijakan.


17

Menurut William Dunn dalam Delly Maulana dan Arif Nugroho (2019),

tahap-tahap kebijakan publik sebagai berikut:

1. Penyusunan Agenda (Agenda Setting)

Dalam tahap ini harus Tentukan apa yang menjadi masalah publik yang

perlu dipecahkan titik dalam penyusunan agenda kebijakan ada tiga kegiatan yang

perlu dilakukan yakni (Subarsono, 2003): (1) membangun persepsi di kalangan

stakeholders bahwa sebuah fenomena benar-benar dianggap sebagai masalah titik

sebab bisa jadi suatu gejala oleh sekelompok masyarakat tertentu dianggap

masalah, tetapi oleh sebagian masyarakat lain bukan dianggap sebagai masalah; (2)

membuat batasan masalah; dan (3) memobilisasi dukungan agar masalah tersebut

dapat masuk dalam agenda pemerintah. Dengan demikian, pada tahap ini suatu

masalah mungkin tidak disentuh sama sekali dan beberapa yang lain pembahasan

untuk masalah tersebut ditunda untuk waktu yang lama.

2. Formulasi Kebijakan (Policy Formulation)

Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para

pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari

pemecahan masalah terbaik. Pada tahap ini, diperlukan forecasting yang merupakan

suatu prosedur untuk mengungkapkan dari masing-masing pilihan kebijakan,

dengan menggunakan teknik-teknik tertentu titik dalam tahap formulasi, analisis

kebijakan perlu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang berhubungan

dengan masalah yang bersangkutan, mengembangkan alternatif-alternatif

kebijakan, membangun dukungan yang melakukan negoisasi sehingga sampai pada


18

sebuah kebijakan yang dipilih. Dengan demikian, pada tahap ini, masing-masing

aktor akan "bermain" untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik.

3. Adopsi/Legitimasi Kebijakan (Policy Adoption)

Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus

kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi

dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus diantara aktor yang terlibat.

Pada tahap ini ditentukan pilihan-pilihan kebijakan melalui dukungan stakeholder.

Tahap ini ditentukan setelah melalui proses rekomendasi, menurut Effendy (dalam

Safrina 2003) langkah rekomendasi meliputi:

a. Pengidentifikasian alternatif-alternatif kebijakan yang dilakukan pemerintah

untuk merealisasikan masa depan yang diinginkan yang merupakan langkah

terbaik dalam upaya mencapai tujuan tertentu.

b. Pengidentifikasian Kriteria kriteria untuk menilai alternatif yang akan

direkomendasikan.

c. Mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut dengan menggunakan Kriteria

kriteria yang relevan agar efek positif alternatif kebijakan lebih besar daripada

efek negatifnya.

4. Implementasi Kebijakan (Policy Implementation)

Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan catatan elite, jika

program tersebut tidak diimplementasikan titik oleh karena itu program kebijakan

yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus diimplementasikan,

yakni dilaksanakan oleh badan badan administrasi maupun agen-agen pemerintah

di tingkat bawah titik kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit
19

administrasi yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia titik pada

tahap implementasi ini berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa

implementasi kebijakan mendapat dukungan para pelaksana, namun beberapa yang

lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.

5. Penilaian/Evaluasi Kebijakan (Policy Assesement)

Tapi ini merupakan tahapan terakhir dari pembuatan kebijakan publik titik

pada tahap ini dilakukan penilaian Apakah semua proses implementasi sesuai

dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya atau tidak titik kebijakan publik pada

dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan, oleh karena itu di

tentukanlah ukuran ukuran atau Kriteria kriteria yang menjadi dasar untuk menilai

Apakah kebijakan publik telah diraih dampak yang diinginkan titik hasil evaluasi

ini bermanfaat bagi penentuan kebijakan baru di masa yang akan datang, agar

kebijakan yang akan datang bisa lebih baik.

Menurut Charles Lindholm yang dikutip dari Winarno (2016) berpendapat

bahwa proses kebijakan publik terdiri atas lima tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Penyusunan Agenda (Agenda Setting)

Sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan

publik. Sebelum kebijakan ditetapkan dan dilaksanakan, pembuat kebijakan perlu

menyusun agenda dengan memasukkan dan memilih masalah-masalah mana saja

yang akan dijadikan prioritas untuk dibahas. Masalah-masalah yang terkait dengan

kebijakan akan dikumpulkan sebanyak mungkin untuk diseleksi. Dalam proses

inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik

dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu berhasil
20

mendapatkan status sebagai masalah publik, dan mendapatkan prioritas dalam

agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik

yang lebih daripada isu lain.

2. Formulasi Kebijakan (Policy Formulating)

Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh

para pembuat kebijakan titik masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian

dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari

berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan

suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan

kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan

yang diambil untuk memecahkan masalah.

3. Adopsi/Legitimasi Kebijakan (Policy Adoption)

Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar

pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh

kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah. Namun warga

negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah titik dukungan untuk

rezim cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan niat baik terhadap

tindakan pemerintah yang membantu anggota mentolerir pemerintahan disonansi.

Legitimasi dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol tertentu. Di mana

melalui proses ini orang belajar untuk mendukung pemerintah.

4. Implementasi Kebijakan (Policy Implementation)

Pada tahap inilah alternatif pemecahan yang telah disepakati tersebut

kemudian dilaksanakan. Pada tahap ini, suatu kebijakan seringkali menemukan


21

berbagai kendala. Rumusan-rumusan yang telah ditetapkan secara terencana dapat

saja berbeda di lapangan. Hal ini disebabkan berbagai faktor yang sering

mempengaruhi pelaksanaan kebijakan titik kebijakan yang telah melewati tahap-

tahap pemilihan masalah tidak serta-merta berhasil dalam implementasi. Dalam

rangka mengupayakan keberhasilan dalam implementasi kebijakan, maka kendala-

kendala yang dapat menjadi penghambat arus dapat diatasi sedini mungkin.

5. Penilaian/Evaluasi Kebijakan (Policy Evaluation)

Secara umum evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang

menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi,

implementasi dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu

kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap

akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan titik Dengan

demikian, evaluasi kebijakan bisa meliputi tahap perumusan masalah masalah

kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah

kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

tahapan kebijakan publik terdiri atas:

1. Penyusunan agenda (Agenda Setting)

2. Formulasi kebijakan (Policy Formulation)

3. Adopsi/Legitimasi Kebijakan (Policy Adoption)

4. Implementasi kebijakan (Policy Implementation)

5. Evaluasi kebijakan (Policy Evaluation)


22

Dari kelima ini peneliti memfokuskan pada Evaluasi Kebijakan

2.3 Evaluasi Kebijakan

2.3.1 Pengertian Evaluasi Kebijakan

Menurut Sri Sundari (2017) evaluasi kebijakan merupakan suatu proses untuk

menilai bagaimana suatu kebijakan publik dapat membuahkan hasil yaitu dengan

membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan tujuan dan/atau target

kebijakan yang ditentukan. Evaluasi kebijakan tidak hanya untuk melihat hasil

(outcomes) atau dampak (impacts), akan tetapi dapat pula untuk melihat bagaimana

proses pelaksanaan suatu kebijakan dilaksanakan. Dengan kata lain, evaluasi dapat

pula digunakan untuk melihat apakah proses pelaksanaan suatu kebijakan telah

dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis/pelaksanaan (guidelines) yang telah

ditentukan.

Thomas Dye dalam Parson (2005) menyatakan bahwa evaluasi kebijakan

adalah pemeriksaan yang obyektif, sistematis, dan empiris terhadap efek dari

kebijakan dan program publik terhadap targetnya dari segi tujuan yang ingin

dicapai. Sedangkan menurut Anderson dalam Winarno (2008) evaluasi kebijakan

secara umum dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau

penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak.

2.3.2 Tujuan Evaluasi Kebijakan

Menurut Subarsono dalam Muh. Firyal Akbar dan Widya Kurniati Mohi

(2018) menjelaskan bahwa evaluasi kebijakan memiliki beberapa tujuan yakni:

1. Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan. Melalui evaluasi maka dapat

diketahui derajat pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.


23

2. Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan. Dengan evaluasi juga dapat

diketahui berapa biaya dan manfaat dari suatu kebijakan.

3. Mengukur tingkat keluaran (outcome) suatu kebijakan. Salah satu tujuan

evaluasi adalah mengukur berapa besar dan kualitas pengeluaran atau output

dari suatu kebijakan.

4. Mengukur dampak suatu kebijakan. Pada tahap lebih lanjut, ditunjukkan

untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif maupun

negatif.

5. Untuk mengetahui apabila terjadi penyimpangan. Evaluasi juga bertujuan

untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan yang mungkin

terjadi, dengan cara membandingkan antara tujuan dan sasaran dengan

pencapaian target.

6. Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan

akhir evaluasi adalah untuk memberikan masukan bagi proses kebijakan ke

depan agar dihasilkan kebijakan yang lebih baik.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan

tujuan evaluasi kebijakan adalah menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan,

mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan, mengukur tingkat keluaran

(outcome) suatu kebijakan, mengukur dampak suatu kebijakan, mengetahui jika

terjadi penyimpangan, dan menjadi bahan masukan (input) suatu kebijakan baru.
24

2.3.3 Model Evaluasi Kebijakan

2.3.3.1 Evaluasi Kebijakan Menurut Scriven

Scriven dalam Wirawan (2012) membedakan model evaluasi menjadi dua,

yaitu:

1. Evaluasi Formatif (formative evaluation) yaitu evaluasi yang didesain dan

dipakai untuk memperbaiki suatu objek, terutama ketika objek tersebut sedang

dikembangkan. Evaluasi formatif dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

a) Untuk mengukur hasil pelaksanaan secara periodik

b) Untuk mengukur apakah partisipasi bergerak ke arah tujuan yang

direncanakan

c) Untuk mengukur sumber-sumber yang telah dipergunakan sesuai rencana

2. Evaluasi Sumatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan

program. Evaluasi ini mengukur kinerja akhir objek evaluasi. Evaluasi sumatif

berupaya mengukur indikator-indikator sebagai berikut:

a) Untuk mengukur sukses keseluruhan pelaksanaan program

b) Untuk mengukur tujuan umum dan tujuan khusus program telah tercapai

c) Untuk mengukur manfaat program

Berdasarkan uraian diatas peneliti akan memaparkan tentang evaluasi

formatif karena evaluasi formatif merupakan pokok bahasan utama dalam judul

peneliti ambil.

2.3.3.2 Evaluasi Kebijakan Menurut Dunn

Menurut William N. Dunn (2003), dalam mengevaluasi dampak suatu

program atau kebijakan publik diperlukan adanya suatu kriteria untuk mengukur
25

keberhasilan program atau kebijakan publik tersebut antara lain:

1. Efektivitas (Effectiveness)

Efektivitas berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil (akibat)

yang diharapkan, atau mencapai tujuandari diadakannya tindakan. Efektivitas yang

secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dengan unit

produk atau layanan atau nilai moneternya.

2. Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk

menghasilkan tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi merupakan sinonim dari

rasionalitas ekonomi yaitu merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha.

Efisiensi biasanya ditentukan melalui perhitungan biaya per unit produk atau

layanan. Kebijakan yang mencapai efektivitas tertinggi dengan biaya terkecil

dinamakan efisien.

3. Kecukupan (Adequacy)

Kecukupan berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas

memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang menumbuhkan adanya

masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternatif

kebijakandan hasil yang diharapkan.

4. Perataan (Equity)

Perataan erat berhubungan dengan rasionalitas legal dan sosial dan

menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang

berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah

kebijakan yang akibatnya (misalnya, unit pelayanan atau manfaat moneter) atau
26

usaha (misalnya, biaya moneter) secara adil didistribusikan.

5. Responsivitas (Responsiveness)

Responsivitas berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat

tertentu. Kriteria responsivitas merupakan kriteria penting karena kriteria ini dapat

memuaskansemua kriteria lainnya yaitu kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan,

kesamaan/perataan yang masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan aktual dari

kelompok yang semestinya.

6. Ketepatan (Appropreateness)

Ketepatan secara dekat berhubungan dengan rasionalitas substantif, karena

pertanyaan tentang ketepatan kebijakan tidak berkenaan dengan satuan kriteria

individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersama-sama. Ketepatan merujuk pada

nilai atau harga dari tujuan program kebijakan dan kepada kuatnya asumsi yang

melandasi tujuan-tujuan tersebut. Sementara semua kriteria lainnya tidak

mempersoalkan tujuan, tidak mempertanyakan nilai efisiensi dan kesamaan,

kriteria ketepatan mempertanyakan apakah tujuan tersebut tepat untuk suatu

masyarakat.

Tabel 2. 2
Kriteria Evaluasi Menurut Dunn
Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi
Apakah hasil yang diinginkan telah
Efektifitas Unit pelayanan
tercapai?
27

Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi


Unit biaya
Seberapa banyak usaha diperlukan untuk
Manfaat bersih
Efisiensi mencapai hasil yang diinginkan?
Rasio biaya-
manfaat
Seberapa jauh pencapaian hasil
Biaya tetap
Kecukupan yang diinginkan memecahkan masalah?
Efektivitas tetap
Apakah biaya dan manfaat Kriteria Pareto
didistribusikan dengan merata kepada Kriteria Kaldor-
Perataan
kelompok-kelompok yang berbeda? Hicks
Kriteria Rawis
Apakah hasil kebijakanmemuaskan
Konsistensi
kebutuhan, preferensi atau nilai
Responsivitas dengan survei
kelompok-kelompok tertentu?
warga negara
Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan Program publik
benar-benar berguna atau bernilai? harus merata

dan efisien
Sumber: William N. Dunn 2003

2.3.3.3 Evaluasi Kebijakan Menurut Wirawan

Menurut Wirawan (2012) dalam bukunya “Evaluasi; Teori, Model, Standar,

Aplikasi dan Profesi”, mengelompokkan evaluasi menjadi tiga bagian yang

berbeda, yaitu:

1. Evaluasi Proses (process evaluation) yaitu meneliti dan menilai apakah

intervensi atau layanan program telah dilaksanakan seperti yang direncanakan

dan apakah target populasi yang direncanakan telah dilayani. Informasi


28

tersebut kemudian dianalisis dan dapat disajikan dengan data yang bersifat

kualitatif.

2. Evaluasi Manfaat (outcome evaluation) meneliti, menilai dan menentukan

apakah program telah menghasilkan perubahan yang diharapkan.

3. Evaluasi Dampak (impact evaluation) dimana melihat perbedaan yang

ditimbulkan sebelum dan setelah adanya program tersebut dan menilai apakah

perubahan yang diharapakan telah memberikan pengaruh.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis

besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Berdasarkan teori yang ada, maka

kerangka dasar pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran

“Evaluasi Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan


Kota Banjaramsin”

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 Bab II Pasal III


Tentang Rumah Susun
2. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin No 2 Tahun 2009 Bab II Pasal 2 Tentang
Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa

Wirawan (2012) Pembangunan Rumah Pemanfaatan


Susun Sederhana Rusunawa Teluk
1. Evaluasi Proses Sewa (Rusunawa) Kelayan
2. Evaluasi Manfaat teluk Kelayan
3. Evaluasi Dampak

Sumber: Dibuat oleh Peneliti, 2021


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk

mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial

atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melihatkan upaya-upaya penting,

seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan

data yang spesifik dari partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari

tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data

(Creswell, 2016).

Afrizal (2016) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif yaitu kata-kata dan perbuatan-

perbuatan manusia, peneliti tidak berupaya untuk mengkuantifikasikan

(menghitung) data yang telah dikumpulkan, melainkan menginterpretasikannya

atau menangkap apa yang terungkap dari data yang telah dikumpulkan. Karena

peneliti perlu menginterpretasikan data berupa kata-kata dan perbuatan-perbuatan

manusia yang mendalam dan bervariasi.

Pendekatan kualitatif dipilih karena melalui pendekatan ini akan didapatkan

pemahaman yang mendalam dan sangat dimungkinkan memperoleh informasi baru

terkait dengan objek yang diteliti. Penelitian kualitatif mengarah pada

pendeskripsian secara rinci dan mendalam yang dapat menggambarkan realitas

29
30

keadaan atau fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan, dalam hal ini yaitu

pemanfaatan rusunawa teluk kelayan.

3.2 Tipe Penelitian

Pada sebuah penelitian, untuk mengungkap dan memahami apa yang

terletak dibalik fenomena dapat digunakan tipe penelitian. Penelitian ini

menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alasan

penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif adalah peneliti ingin

menggambarkan secara sistematis sebuah fakta dan karakteristik suatu objek atau

subjek yang diteliti secara tepat. Data-data untuk mengetahui evaluasi tentang

Rusunawa Teluk Kelayan hanya bisa diperoleh dengan wawancara, pengamatan

dan dokumentasi, sesuai dengan yang dikatakan oleh Maleong (2007)

mengemukakan bahwa penelitian deskriptif menekankan pada data berupa kata-

kata, gambar, dan bukan angka-angka yang disebabkan oleh adanya penerapan

metode kualitatif.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan. Penetapan

lokasi penenlitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian kualitatif,

karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah

ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Lokasi ini

bisa di wilayah tertentu atau suatu lembaga tertentu dalam masyarakat. Untuk

memperoleh data lokasinya dilakukan di Rusunawa Teluk Kelayan Kelurahan

Kelayan Barat Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan


31

3.4 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini pihak yang akan dijadikan informan adalah yang

dianggap informasi (key-informan) yang dibutuhkan di wilayah penelitian.

Informan adalah mereka yang mengetahui dan mampu memberikan informasi yang

berkaitan dengan penelitian.

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kepala Seksi Rumah Susun pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kota Banjarmasin

2. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Rusunawa Kota Banjarmasin

3. Masyarakat Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan

4. Korban Relokasi

5. Calon Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan

Tabel 3. 1
Informan Penelitian
No. Informan Kunci Alasan Sebagai Informan Jumlah
1. Dinas Perumahan dan Kawasan Karena Dinas Perkim Kota 1
Permukiman Banjarmasin yang
berwenang dalam
penanganan kawasan
kumuh
2. Pengelola Rusunawa Badan yang bertugas untuk 1
mengelola rumah susun
3. Penghuni Rusunawa Karena mereka adalah 2
penduduk di Rusunawa
Teluk Kelayan
32

No. Informan Kunci Alasan Sebagai Informan Jumlah


4. Korban Relokasi Karena mereka adalah 2
penduduk yang pernah
bertempat tinggal di lokasi
sebelum adanya rusunawa
teluk kelayan
5. Calon Penghuni Rusunawa Karena mereka pernah 2
diusulkan menjadi
Teluk Kelayan
penduduk di Rusunawa
Teluk Kelayan
Sumber: Dibuat oleh Peneliti, 2021

3.5 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini terbagi atas dua jenis:

1. Data Primer, data primer berupa data utama dalam penelitian. Pada penelitian

ini data primer diperoleh langsung dari lapangan baik melalui pengamatan

penelitian maupun dari jawaban atas pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh

peneliti yang diajukan pada informan.

2. Data Sekunder, data sekunder merupakan data yang didapat dari berbagai

sumber lainnya yang dianggap mendukung penelitian, seperti buku, artikel,

jurnal, internet, dan lain-lain.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka digunakan teknik

pengumpulan data melalui:

1. Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung

dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti. Observasi

dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan mengenai


33

kondisi yang ada di Rusunawa Teluk Kelayan. Observasi pada penelitian ini

dilakukan dengan mengamati secara langsung ke objek penelitian yaitu ke

Rusunawa Teluk Kelayan Kota Banjarmasin

2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan berkaitan dengan program

pemerintah terhadap rusunawa. Wawancara ini dilakukan secara mendalam

kepada informan kunci yang telah ditunjuk. Baik secara langsung, maupun

menggunakan media. Peneliti ini menggunakan teknik wawancara yang mana

penulis tidak melakukan wawancara berlandaskan pada pertanyaan-pertanyaan

yang disusun bersamaan dengan jawaban yang telah dijawab tetapi berdasarkan

pertanyaan umum yang kemudian didetailkan dan dikembangkan pada saat

wawancara berlangsung.

3. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2015) adalah suatu cara yang digunakan

untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,

tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat

mendukung penelitian. Dalam penelitian ini, dokumentasi dilakukan dengan

mencari, mengumpulkan dan mempelajari dokumen yang terkait dengan

Evaluasi Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan

Kota Banjarmasin.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis data yang

dirumuskan oleh Miles dan Huberman (1992) dalam Afrizal (2017:178). Secara

garis besar Miles dan Huberman membagi analisis data dalam kualitatif ke dalam
34

tiga tahap, yaitu adalah reduksi data, penyajian data, dan menggambarkan

kesimpulan/verifikasi).

1. Reduksi Data merupakan proses pemilih, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti penulis

ulang catatan-catatan atau rekaman yang telah dilakukan pada saat tahap

wawancara dan observasi yang berkaitan dengan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan Peraturan Daerah

Kota Banjarmasin Nomor 2 tahun 2009 tentang Pengelolaan Rumah Susun

Sederhana Sewa. Setelah itu peneliti akan memilah dan memilih data mana

yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Penyajian Data adalah sebuah tahapan lanjutan analisis dimana peneliti

menyajikan penemuan penelitian berupa kategori atau pengelompok yang

disesuaikan dan diklasifikasi untuk mempermudah peneliti dalam menguasai

data dan tidak terbenam dalam setumpuk data.

3. Penarikan Kesimpulan atau verifikasi adalah suatu tahap lanjutan dimana pada

tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data. Pada tahap penarikan

kesimpulan ini, peneliti membaca kembali hasil penelitian yang telah disajikan

dalam pembahasan sehingga diperoleh sebuah kesimpulan. Bentuk kesimpulan

ini dikemukakan pada tahap awal dengan bukti yang konkret, valid, dan

konsisten sehingga kesimpulan yang didapat akan bersifat kredibilitas.


35

Gambar 3. 1
Teknis Analisis Data Miles dan Huberman

Pengumpulan Penyajian Data


Data

Reduksi
Data
Kesimpulan-kesimpulan:
Penarikan/Verifikasi

Sumber: Miles dan Huberman (1992) dalam Afrizal (2017:178)


BAB IV

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1 Kota Banjarmasin

Kota Banjarmasin adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Selatan.

Kota Banjarmasin yang dijuluki Kota Seribu Sungai ini memiliki wilayah seluas

98,46 km² atau 0,26% yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang

terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungai-sungai

di antaranya Pulau Tatas, Pulau Kelayan, Pulau Rantauan Keliling, Pulau Insan dan

lain-lain. Kota Banjarmasin terletak pada 3º15’ sampai 3º22’ Lintang Selatan dan

114º32’ Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m dibawah permukaan

laut hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin

berlokasi daerah kuala Sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai

Barito. Kota Banjarmasin berada di sebelah selatan Provinsi Kalimantan Selatan,

berbatasan dengan:

A. Di sebelah utara dengan Kabupaten Barito Kuala.

B. Di sebelah timur dengan Kabupaten Banjar.

C. Di sebelah barat dengan Kabupaten Barito Kuala.

D. Di sebelah selatan dengan Kabupaten Banjar.

Kota Banjarmasin terdiri dari 5 kecamatan dengan 52 kelurahan.

36
37

Tabel 4. 1
Jumlah Penduduk Banjarmasin Tahun 2018-2020
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kecamatan
2018 2019 2020
Banjarmasin Selatan 163.680 165.511 167.192
Banjarmasin Timur 124.566 125.935 127.190
Banjarmasin Barat 152.365 153.037 153.548
Banjarmasin Tengah 95.952 96.212 96.370
Banjarmasin Utara 164.306 167.911 171.403
Kota Banjarmasin 700.869 708.606 715.703
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin, 2021

Berdasarkan tabel 1.1 permasalahan yang ada di Kota Banjarmasin adalah

laju pertumbuhan jumlah penduduk tidak sebanding dengan luas lahan yang

semakin terbatas, sehingga menyebabkan beberapa sudut Kota Banjarmasin

menjadi kawasan kumuh yang mana salah satunya daerah Kelayan. Berdasarkan

Surat Keputusan Walikota Banjarmasin No. 460 Tahun 2015, luasan kawasan

kumuh di Kota Banjarmasin mencapai 549,70 Ha.

Hal ini membuat pemerintah mengambil langkah kebijakan, berdasarkan

pada UU Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

yang mana salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut

yaitu dengan mengusulkan program pembangunan rumah susun sederhana sewa

(Rusunawa) beserta calon penghuni di Kelayan. Program pembangunan rusunawa

Teluk Kelayan merupakan program pembangunan kedua yang dilakukan oleh

pemerintah dalam upaya menanggulangi kawasan kumuh di Kota Banjarmasin,

adapun pembebasan lahan kawasan kumuh akibat pembangunan rusunawa sekitar

2 Ha dengan alokasi luas lahan yang akan dibangun rusunawa 0,46 Ha, sebelumnya
38

pemerintah telah melakukan program pembangunan rusunawa Ganda Magfirah

yang berlokasi di Jalan Tembus Mantuil No.22, Kelurahan Kelayan Selatan,

Kecamatan Banjarmasin Selatan. Pemerintah memilih program rusunawa

dikarenakan rusunawa menjadi salah satu alternatif penanganan masalah

perumahan dan kawasan permukiman di perkotaan terutama untuk masyarakat

berpenghasilan rendah.

4.1.1 Program Pembangunan Rusunawa

Rumah layak huni dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) merupakan permasalahan yang ditangani oleh Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah menurut Undang-Undang 23 Tahun 2014. Pada Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,

Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah sehingga setiap

orang/keluarga/rumah tangga berhak menempati rumah layak huni. Dalam rangka

mendukung Visi-Misi Walikota Banjarmasin tahun 2016-2021 terutama misi ketiga

"Mewujudkan kota Banjarmasin indah dengan penataan kota berbasis tata ruang

berbasis Sungai, guna terwujud kota yang asri dan harmoni", di mana salah satu

sasaran strategisnya adalah pembenahan pemukiman kumuh melalui penyediaan

hunian yang layak bagi masyarakat Kota Banjarmasin.


39

Tahun 2017 pemerintah mengusulkan program pembangunan rusunawa

bertempat di Teluk Kelayan, yang mana salah satu tujuannya untuk mengurangi

kawasan kumuh yang ada dikelayan serta memberikan tempat hunian yang layak

bagi masyarakat. Program pembangunan rusunawa membuat pemerintah

mengusulkan calon penghuni berjumlah 161 kepala keluarga yang sesuai dengan

kriteria serta memenuhi syarat penghuni rusunawa. Data calon penghuni dapat

dilihat pada lampiran 2 (dua). Dengan adanya program ini juga tentunya membuat

orang-orang (masyarakat) yang bertempat tinggal dilokasi pembangunan rusunawa

dan sekitarnya kelurahan kelayan barat (Jalan Teluk Kelayan dan Jalan RK. Ilir)

terpaksa digusur, adapun masyarakat yang menjadi korban akibat penggususran

berjumlah 175 kepala keluarga. Data korban relokasi berdasarkan daftar normatif

akibat pembebasan lahan dapat dilihat pada lampiran 3 (tiga).

4.1.2 Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)

Rusunawa Teluk Kelayan dibangun atas kerjasama antara Kementrian

Pekerjaan Umum dengan Pemerintah Kota Banjarmasin. Rusunawa dibuka untuk

hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sejak September tahun 2019.

Berikut gambaran tentang rusunawa Teluk Kelayan:

1) Luas bangunan 69,350 m (panjang) x 21,150 m (lebar) kurang lebih luasan total

bangunan adalah 1466,753 m2

2) 1 tower 4 lantai, 58 Unit Hunian Type 36

3) Lantai 1 terdiri dari: 10 unit hunian (6 unit disabilitas), Ruang serbaguna,

Ruang duka, Minimarket, Kantor Pengelola, Musholla, Toilet Umum, Gudang

4) Lantai 2 hingga lantai 4 terdiri 16 unit hunian setiap lantai


40

5) Meubelair yang ada didalam setiap ruangan:

- Tempat tidur utama dan tempat tidur susun

- Almari sedang dan almari besar 1 pintu

- Sofa 2 seater dan meja tamu

- Partisi dan meja kursi makan

- Tarif sewa perbulan Rp. 450.000 di tambah wajib menabung minimal

sebesar Rp. 150.000 jadi tarif pembayaran sewa wajib setiap bulan Rp.

600.000.

Rusunawa teluk kelayan memiliki 58 unit hunian, namun yang terisi masih

dibawah 50% dari ketersidaan hunian tersebut yaitu 24 penghuni. berikut data

penghuni rusunawa teluk kelayan:

Tabel 4. 2
Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan
No. Lantai Nama Pekerjaan
1 I Baihaki. H Karyawan Swasta
2 I Rustam Effendi Wiraswasta (Pedagang)
3 I Denddy Purnomosidi Karyawan Swasta
4 II Ahmad Anwar Karyawan Swasta
5 II Dedy Hermawan Karyawan Kontrak
6 II Rama Yoga Hidayat Karyawan Swasta
7 II Saddam Malik Driver (Karyawan Swasta)
8 II Rahmani Mulyadi Karyawan Swasta
9 II Randy Resmana Pedagang
10 II Assauri Buruh
11 II Ajeng Puspa P Karyawan Swasta
12 II Agus Sutanto Karyawan Swasta
13 II Gusti Muh. Rizal Karyawan Swasta
14 II Muhammad Sazli G. Karyawan Swasta
15 II Tony Azrin Driver (Karyawan Swasta)
16 II Safrudi. Spd Guru Honorer
17 II Zainal Arifin Pedagang Baju/Teknisi
41

No. Lantai Nama Pekerjaan


18 III Anjar Ismail Pedagang Kuker
19 III Yaku'b Karyawan Swasta
20 III Rinto Driver (Karyawan Swasta)
21 III Alpiannur Karyawan Swasta
22 III Haidir Pedagang Ayam
23 III Danny Kristianto Teknisi Service Komp/Laptop
24 III Abdul Husein Karyawan Swasta
Sumber: Unit Pelaksana Teknis DPKP, 2021

Proses penghunian ketika masyarakat mendaftar dan telah memenuhi

persyaratan penghuni sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan Perda No.2

Tahun 2009 Pasal 10, sebagai berikut:

a. Penduduk Kota yang dibuktikan dengan KTP dan Kartu Keluarga;

b. Memiliki pekerjaan tetap, baik bekerja di sektor formal maupun informal yang

dibuktikan dengan Surat Keterangan dari pimpinan bagi yang bekerja secara

formal dan Surat Keterangan dari RT, Lurah, dan Camat bagi yang bekerja

secara informal;

c. Berpenghasilan rendah dengan pendapatan maksimal 2 (dua) kali UMP yang

dibuktikan dengan struk gaji bagi karyawan Pemerintah atau swasta yang

ditandatangani oleh pengelola gaji dan rincian pendapatan bagi yang bukan

karyawan yang diketahui oleh RT, Lurah, dan Camat;

d. Sudah berkeluarga/menikah dengan dibuktikan Surat Nikah;

e. Maksimal anggota keluarga adalah 4 (empat) orang yang dibuktikan dengan

kartu keluarga;
42

f. Belum memiliki rumah tinggal tetap yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan

diatas kertas bermaterai dan photo berwarna terbaru diketahui oleh RT, Lurah,

dan Camat.

Pengelolaan Rusunawa Teluk Kelayan diserahkan kepada UPT Pelayanan

Rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berdasarkan

kepada Peraturan Walikota Banjarmasin No. 103 Tahun 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan badan pada Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin. Adapun susunan organisasi Unit

Pelaksana Teknis Pelayanan Rusunawa berjumlah 27 orang, terdiri dari:

- 1 (satu) orang Kepala UPT yang merupakan PNS Pemerintah Kota

Banjarmasin.

Tabel 4. 3
Daftar PNS dan Kedudukannya dalam Struktur UPT
Tingkat
No. Nama/NIP/TTL Pangkat/GOL Jabatan Pendidikan

M. Andrie Setiawan
Penata Muda Kepala UPT Pelayanan S-1
1. NIP. 19820202201001 1 002
(III/a) Rusunawa
Banjarmasin, 02-02-1982

Sumber: Unit Pelaksana Teknis DPKP, 2021

Jumlah tenaga kontrak pada UPT Pelayanan Rusunawa berdasarkan

tugasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:


43

Tabel 4. 4
Susunan Personalia Jasa Pelayanan UPT (Tenaga Kontrak)
1. Jasa Pelayanan Kantor

No. Nama Selaku Honorarium

1. Rien Eka Rachmadini, S.H Pengadministrasian Umum 1.600.000

2. Winda Fitria, AM. KEB Pengadministrasian Umum 1.600.000

3. Lailin Soraya, S.E Pengelola Keuangan 1.600.000

4. Hafidz Widjani, S.E Pengawasan Pelayanan Publik 1.600.000

5. M. Azhary Perdana Pengawasan Pelayanan Publik 1.600.000

6. Noor Ichsan Isnaini, S.T Teknisi Listrik dan Jaringan 1.600.000

7. M. Irwansyah Teknisi Listrik dan Jaringan 1.600.000

8. Rusidi Teknisi Sarana dan Prasarana 1.600.000

9. Muhammad Jamil Teknisi Sarana dan Prasarana 1.600.000


Sumber: Unit Pelaksana Teknis DPKP, 2021

2. Jasa Pelayanan Keamanan

No. Nama Selaku Honorarium


Petugas Keamanan Rusunawa
1. Zuria Muchtar 1.600.000
Ganda Magfirah
Petugas Keamanan Rusunawa
2. Rusmin Nuryadi 1.600.000
Ganda Magfirah
Petugas Keamanan Rusunawa
3. Rifa’i 1.600.000
Ganda Magfirah
Petugas Keamanan Rusunawa
4. Burhanudin 1.600.000
Teluk Kelayan
Petugas Keamanan Rusunawa
5. Ahmad Sarbini 1.600.000
Teluk Kelayan
Petugas Keamanan Rusunawa
6. M. Hendra 1.600.000
Teluk Kelayan
Sumber: Unit Pelaksana Teknis DPKP, 2021

3. Jasa Pelayanan Kebersihan

No. Nama Selaku Honorarium

1. Heriyansyah Pramu Kebersihan 1.600.000

2. Ahmad Nawawi Pramu Kebersihan 1.600.000


44

3. Aspar Pramu Kebersihan 1.600.000

4. M. Solihin Pramu Kebersihan 1.600.000

5. M. Noor Pramu Kebersihan 1.600.000


Sumber: Unit Pelaksana Teknis DPKP, 2021
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan

Kota Banjarmasin

Program rusunawa merupakan upaya penyediaan hunian vertikal oleh

pemerintah dalam rangka untuk dua hal sekaligus, yaitu sebagai solusi penataan

kawasan permukiman kumuh dan penyediaan hunian (sewa) bagi MBR di

kawasan perkotaan, khususnya yang sebelumnya bertempat tinggal di kawasan

kumuh. Rusunawa merupakan konsep hunian sementara (transit), dimana dalam

periode tinggal (secara sewa) sementara tersebut diharapkan penghuni dapat

meningkatkan taraf kehidupannya sehingga ketika sudah saatnya keluar dari

rusunawa telah mampu memiliki rumah sendiri.

Berdasarkan penelitian terdahulu yaitu peneltian refa yang menyatakan

bahwa program pembangunan rusunawa Teluk Kelayan masih belum optimal,

yang membuat peneliti mengkaji ulang program pembangunan rusunawa Teluk

Kelayan dari 3 (tiga) aspek yaitu proses, manfaat, serta dampak.

5.1.1.1 Proses

Pembangunan rusunawa Teluk Kelayan bertujuan menyediakan tempat

huni yang layak serta dapat mengurangi dan menanggulangi timbulnya

permukiman kumuh. Sebelum adanya program rusunawa Teluk Kelayan,

dilakukan terlebih dahulu mengenai perencanaan pembangunan dengan memilih

lokasi yang akan dibangun untuk dijadikan rusunawa.

45
46

Kesesuaian pelaksanaan program rusunawa Teluk Kelayan dengan

perencanaan diungkapan oleh Kepala UPT pelayanan rusunawa yaitu bapak M.

Andrie Setiawan, beliau mengatakan:

“Untuk pelaksanaan program sudah sesuai dengan perencanaan, kenapa


lokasinya disini karenakan tujuan pembangunan rusun itu untuk
mengurangi kawasan kumuh, kan dikelayan ini termasuk kawasan
kumuh” (Wawancara, 2 September 2021).
Hal ini sejalan dengan pernyataan ibu Siska selaku staf pelayanan

rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Beliau

mengatakan:

“Jadi pemerintah Kota Banjarmasin cuma meyiapkan lahan, lahan yang


sudah ditentukan berapa luasannya dan berapa ukurannya, tapi kalo
untuk perencanaanya itu ada di kementrian seberataan karena ini
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kenapa disitu
dibangun rusun karena disitu adalah kawasan yang kumuh yang berada
ditengah kota waktu itu kan mau ditata yang kegiatan penataan kawasan
kumuh nah makanya salah satunya disitu direncanakan dibangunnya
rusunawa. (ganti untung nih kalo rumah yang memiliki hak bukti atas
tanah). Jadi karena tanah itu sudah dibebaskan lalu akhirnya disuruh
mengusulkan rusun. Tapi intinya yaitu untuk menata kawasan itu,
karenakan disitu penduduknya padat, tingkat kriminalitasnya juga tinggi
disitu lawan jua dipinggir sungai itu di wajah kota. Jadi itu visi misinya
walikota” (Wawancara, 3 September 2021).
Hasil terkait juga diungkapkan oleh ibu Siti Khadijah selaku korban

relokasi, beliau mengatakan “.... kalau dipinggir sungai tu meolah surat

pengakuan hak milik aja dikelurahan” (Wawancara, 1 Desember 2021).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti,

ditemukan fakta bahwa sebelum adanya rusunawa Teluk Kelayan tempat

tersebut merupakan permukiman kumuh. Pada akhirnya mengusulkan rusun, dan

korban relokasi pembangunan diganti untung dengan syarat rumah yang


47

memiliki hak bukti atas tanah. Berhubung yang dibangun merupakan rumah

susun sederhana sewa dan bukan rumah susun milik, maka kebanyakan dari

mereka memilih untuk mencari tempat tinggal ke tempat lain.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti mengenai penghuni rusunawa

teluk kelayan, berdasarkan pada data penghuni rusunawa Teluk Kelayan tidak ada

satupun dari penghuni rusunawa Teluk Kelayan yang merupakan calon usulan

ataupun korban relokasi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh beberapa

calon penghuni yang merupakan daftar tunggu atau antrian di rusunawa Ganda

Magfirah oleh bapak Achmad Yani yang bertempat tinggal di Alamat Jl. Tembus

Mantuil GG. Doking KPL RT.004 RW.002, beliau mengatakan:

“Sudah pernah mendaftar disitu (rusunawa ganda magfirah) tapi lawas


banar kada dikiaunya bepadah seminggu lagi jar tapi kada dikiau-
kiaunya, aku datangi setiap minggu tapi jar buhannya hadangi seminggu
lagi jar kena dihubungi ay, mehadang-hadang dah sampai sebulan lebih
kededa dihubungi jua kami batal akan ay. Padahal paling atas tuh
kosong kadapapa ay kami kalo diatas tapi kada kawa jua harus meumpati
prosedur jar dan menghadangi dipanggil” (Wawancara, 13 September
2021).
Hal ini serupa juga dirasakan dari calon penghuni lainnya yaitu dari bapa

H. Sulaiman yang bertempat tinggal di Alamat Jl. TTD GG. Tiram 8 Hidayah

RT.018 RW.002, beliau mengatakan:

“ Aku pernah mendaftar di rusunawa ganda magfirah tuh tapi kada jadi
karna kelawasan menungguinya, sampai berapa kali mendaftar yang
pertama aku mendaftar di Blok C habistuh adanya di Blok D jar kada
jadi lo nah habis tuh beasa pulang mendaftar lawas jua menunggui kada
dihubunginya sampai aku menyewa dilain-lain dah handak setahun lebih
dah pas aku menyewa disini hanyar ja dihubungi sudah telambat
kelelawasan banar kami menunggui semalam tuh” (Wawancara, 19
September 2021).
48

Masyarakat yang dicalonkan yaitu pada data daftar calon penghuni

rusunawa Teluk Kelayan, mereka tidak mengetahui bahwa mereka diusulkan

menjadi calon penghuni rusunawa Teluk Kelayan. Hal ini dibuktikan dari hasil

wawancara kepada calon penghuni atas nama bapak Sigit Rubiyanto yang

bertempat tinggal di alamat JL. Dahlia GG. Budaya Blok S No. 27 RT.031

RW.003

“Nah kada tahu pang aku diusulkan kesana lah (rusunawa teluk kelayan)
karna semalam tuh aku mendaftar di rusunawa ganda magfirah yang
dipekauman itu” (Wawancara, 19 September 2021).
Peneliti juga menemukan fakta bahwa yang menjadi calon penghuni

merupakan orang yang masih berstatus sebagai penghuni rusunawa Ganda

Magfirah. Hal ini sesuai dengan ungkapan bapak Zainal selaku RW dan pernah

menjadi pengelola di rusunawa Ganda Magfirah dari tahun 2008 sampai 2020,

beliau mengatakan:

“Jadi nama-nama yang terdaftar sebagai calon penghuni rusunawa teluk


kelayan yang beralamat JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 merupakan
penghuni rusunawa Ganda Magfirah” (Wawancara, 14 September
2021).
Hal ini juga berbanding lurus dengan pernyataan ibu Siska selaku staf

pelayanan rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang

menyatakan bahwa:

“Orang-orang di daftar calon penghuni rusunawa teluk kelayan


merupakan orang-orang yang menjadi daftar tunggu atau antrian yang
ingin menghuni di rusunawa ganda magfirah, tapikan yang namanya
daftar tunggu ini dinamis artinya mereka bisa aja mencari rumah yang
lain atau dapat rumah sewa yang lain dari pada nunggu misalnya,
makanya kemaren itu usulan kita berdasarkan daftar tunggu karena kami
kada kawa lagi melacak yang disini (data korban relokasi), karna kami
baru mengusulkan di tahun 2017 akhir dan ini sudah berjalan bertahap
mulai dari tahun 2016, tahun 2017 sampai awal tahun 2018, kan ada
49

proses antara proposal 2017 dengan selesainya dibangun diakhir 2018,


dalam jangka waktu berapa tahun tuh, ini kan daftar tunggunya di tahun
2017 yang kami pegang karna kami mengusulkan di tahun 2017 kan kita
mengajukan proposal itu setelah lahannya clean and clear artinya lahan
itu sudah bebas semua sudah kosong baru kita usulkan. Ini daftar tunggu
kan memang artinya mereka berhak dan mereka termasuk MBR yang
belum memiliki rumah juga mau menyewa berarti ini sasarannya, karena
mereka mau tinggal dirusun nah itulah data yang kita ajukan, bahwa di
Kota Banjarmasin ini masih banyak daftar tunggu yang berminat untuk
menghuni rusunawa” (Wawancara, 3 Desember 2021).
Beliau juga menambahkan:

“Kami kada kawa lagi menghubungi orangnya satu-satu karena kami


dapat ini dari UPT rusunawa Ganda Magfirah artinya kami minta data,
berapa lagi peminatnya? untuk rusunawa artinya kalau daftar tunggu ini
penuh lo disana sedangkan yang mau menghuni tu masih banyak lagi
makanya ini dasar kita untuk mengajukan usulan rusunawa dan untuk
daftar tunggu kada tahu karna itu di UPT, daftar tunggu itu seberapa
lawas. Karena kami waktu itu meminta handak mengajukan proposal
kami minta daftar tunggu yang dirusunawa, nah inilah yang kami dapat
datanya” (Wawancara, Desember 2021).
Berdasarkan wawancara terhadap beberapa calon penghuni dan pengelola

terdahulu dapat dinyatakan bahwa dalam proses penetapan calon penghuni sudah

bermasalah karena calon yang diusulkan bukan mereka yang menjadi korban

relokasi atau penduduk kawasan kumuh. Masyarakat yang dicalonkan oleh

perkim malah masyarakat yang mendaftar atau tergantung data di rusunawa

Ganda Magfirah, dimana mereka menunggu panggilan dari perkim dan juga

ternyata perkim tidak melakukan pendataan terhadap orang-orang yang menjadi

korban penggusuran justru orang-orang yang mau masuk ke rusunawa Ganda

Magfirah.

Hal ini diperkuat dari studi dokumenter bahwa mereka yang menjadi

korban relokasi atau mereka penduduk kawasan kumuh yang rumahnya terkena
50

program pembongkaran yaitu ada 175 kepala keluarga dalam kerangka

penanganan kawasan kumuh. Berdasarkan data tidak satupun dari mereka

didaftarkan atau bersedia mendata diri menjadi calon penghuni Rusunawa Teluk

Kelayan. Hal ini diperlihatkan ada 161 kepala keluarga yang merupakan daftar

calon penghuni rumah susun sederhana sewa Teluk Kelayan.

5.1.1.2 Manfaat

Program pembangunan rusunawa Teluk Kelayan merupakan salah satu

upaya pemerintah dalam menciptakan hunian yang layak bagi masyarakat yang

ada di Banjarmasin. Program pembangunan ini tentunya diharapkan dapat

menghasilkan perubahan yang memberikan peluang dalam peningkatan kualitas

masyarakat dalam penyediaan tempat hunian yang layak sesuai tata ruang

daerah. Selain itu, pembangunan Rusunawa ini juga dapat menaggulangi

lingkungan permukiman perkotaan yang berkembang tidak sehat (kumuh) dan

menjembatani masyarakat untuk mendapatkan tempat hunian yang layak sesuai

kondisi/kemampuan mereka. Peneliti melakukan wawancara ke berbagai pihak

terkait manfaat dengan dibangunannya rusunawa Teluk Kelayan. Adapun

wawancara dilakukan kepada Kepala UPT Pelayanan Rusunawa yaitu bapak M.

Andrie Setiawan mengenai manfaat dengan dibangunnya rusunawa Teluk

Kelayan, beliau mengatakan:

“Manfaatnya sebenarnya cukup banyak yang pertama kita dapat


membantu masyarakat Kota Banjarmasin pada khusunya yang belum
memiliki rumah mereka bisa sewa dirusun yang pada dasarnya lebih
murah dari pada mereka menyewa rumah biasa kemudian masalah
keamanan pun mereka terjaga masalah petugas kebersihannya ada
disiapkan oleh Pemerintah Kota kemudian yang terkena dampak
program pembangunan dari Pemerintah Kota misalnya pergusuran itu
51

dimana rumah susun ini masih bisa ditempati, itu Pemerintah Kota juga
yang menyarankan kalo mereka belum memiliki rumah mereka bisa sewa
dirumah susun” (Wawancara, 2 September 2021).
Selanjutnya wawancara juga dilakukan kepada ibu Siska selaku staf

pelayanan Rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

mengenai manfaat dengan dibangunnya Rusunawa Teluk Kelayan, beliau

mengatakan:

“Dengan dibangunnya rusunawa itu pasti bermanfaat, jadinya disitu


sekarang kawasan tertata, kada kumuh lagi. dilihat dari sungai pun
bagus dan itu juga salah satu pemenuhan penyediaan rumah layak huni.
Jadi itu kita sudah terbantu karena adanya APBN” (Wawancara, 3
September 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa dengan

dibangunnya Rusunawa Teluk Kelayan memiliki banyak manfaat bagi

masyarakat sekitar terutama masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan

kumuh dan menjadikan masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak.

Adapun wawancara dilakukan kepada beberapa penghuni mengenai apa

yang mereka rasakan dengan adanya Rusunawa Teluk Kelayan. Wawancara

dilakukan kepada ibu Siti Aminah lantai 1, beliau mengatakan:

“Bagus membantu masyarakat yang kada mampu apalagi fasilitasnya


lengkap disediakan disini, nyaman tu pang dah aku mendiami disini,
sebelumnya aku bediam di teluk kelayan sini ja padahal yang handak
masuk disini nih anakku tapi karna anakku balu kada bekeluarga jadi
behurup ay lawan aku, kada kawa dirumah sana tuh banyak orangnya
karna rumahnya jabuk jadi behurup ay, mudahan ay kena dapat bedah
rumah munnya ada pindah pulang” (Wawancara, 2 September 2021).
Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada

penghuni lainnya bapak Anjas Ismail sebagai penghuni lantai 3, yang

mengatakan:
52

“Alhamdulillah dengan adanya rusunawa nih sangat membantu bagi


yang tidak mampu munnya menyewa bedakkan hampir 800an lo belum
lagi listrik, ledeng nah terbantu banar aku dirusunawa ini terjangkau aja
untuk bayar perbulan 450.000 mun ledeng 60.000 lebih bisa jua 70.000
lain lagi sama bayar listrik itu token jadi paling seminggu 22.000 meisi
kalo menabung ni jarang yang 150.000 kadang 100.000 kadang 50.000
padahal diwajibkan 150.000 pang tapi penghasilanku kededa jadi
seadanya aku menabung yang penting ada menabung” (Wawancara, 2
September 2021).
Berdasarkan wawancara tersebut dapat dilihat bahwa dengan

dibangunnya rusunawa itu sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar terutama

MBR.

Berdasarkan observasi langsung yang dilakukan peneliti ke rusunawa

Teluk Kelayan, peneliti melihat dengan dibangunnya rusunawa Teluk Kelayan

ini memiliki banyak sekali manfaat, di mana pembangunan rusunawa Teluk

Kelayan ini tidak semata-mata hanya untuk mengurangi kawasan kumuh di Kota

Banjarmasin ataupun menciptakan hunian yang layak bagi masyarakat

berpenghasilan rendah atau masyarakat sekitar yang tinggal di kawasan kumuh,

tetapi dengan dibangunnya rusunawa Teluk Kelayan ini juga bermanfaat bagi

lingkungan sekitar. Dimana setelah dibangunnya rusunawa dengan tanah seluas

dua hektar yang dulunya merupakan salah satu kawasan kumuh yang ada di Kota

Banjarmasin sekarang berubah menjadi tempat yang bersih dan nyaman.

Rusunawa dilengkapi dengan lapangan sepak bola, tempat bermain anak dan

tempat duduk (gazebo) serta taman kelayan yang tentunya itu membuat tampilan

Kota Banjarmasin semakin tertata dan juga ini sangat berdampak bagi sungai

yang ada di sana yang mana dulunya sungai disana tidak terawat karena di daerah

itu merupakan kawasan kumuh sehingga kurangnya kesadaran diri masyarakat


53

sekitar untuk tidak membuang sampah ataupun lain hal yang mana itu akan

mencemari sungai, namun setelah adanya program pembangunan rusunawa

sungai di sana lebih terawat, lebih bersih dan lebih bagus. Pemerintah juga

membangun siring disepanjang sungai menuju rusunawa Teluk Kelayan untuk

mempermudah akses ke rusunawa sambil menikmati bantaran sungai,

Berikut kondisi lingkungan rusunawa Teluk Kelayan dan sekitarnya:

Gambar 4. 1
Rusunawa Teluk Kelayan

Sumber: Dokumentasi oleh Peneliti, 2021


54

Gambar 4. 2
Lingkungan Rusunawa Teluk Kelayan (Taman Kelayan)

Sumber: Dokumentasi oleh Peneliti, 2021

Gambar 4. 3
Lingkungan RK Ilir

Sumber: Dokumentasi oleh Peneliti, 2021


55

5.1.1.3 Dampak

Program pembangunan rusunawa memiliki berbagai macam tujuan salah

satunya berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2011 pasal 3 menyatakan tujuan dari

penyelenggaraan rumah susun untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas

pemanfaatan ruang dan tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau dikawasan

perkotaan dalam menciptakan kawasan permukiman yang lengkap serta serasi

dan seimbang dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan. Evaluasi dampak yang dilihat dari pembangunan ini

diukur melalui perubahan yang terjadi antara kondisi sebelum dan setalah di

bangunnya rusunawa Teluk Kelayan guna melihat apakah perubahan yang

terjadi sesuai dengan apa yang di harapkan. Adapun wawancara dilakukan

kepada ibu Siska selaku staf pelayanan Rusunawa pada Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman, beliau mengatakan:

“Kenapa disitu dibangun rusun karena disitu adalah kawasan yang


kumuh yang berada ditengah kota, dari pinggir sungai nah jadikan
sesuai dengan visi-misi pa walikota makanya mereka dari bidang
permukiman itu punya dokumen terbaik penataan atau penanganan
kawasan kumuh, jadi itu masuk salah satu rencana kawasan penanganan
kumuh. Itu juga disesuaikan dengan visi-misi pak Walikota lalu kita
usahakan disitu, bukan cuman rusun sebenarnya sudah ada taman yang
berkolaborasi antara ada perumahan, permukiman, PU, jalanannya,
grenasenya, DLHnya karena memang disitu salah satu rencana kawasan
penanganan kumuh Kota Banjarmasin dan itu mendukung Visi-misi
Walikota” (Wawancara, 3 Desember 2021).
Hal ini juga sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala UPT

Pelayanan Rusunawa yaitu bapak M. Andrie Setiawan, beliau mengatakan:

“Keadaan di Teluk Kelayan ini kumuh tapi setelah kita bisa


membebaskan kawasan kumuhnya terus kita dapat bantuan dari
pemerintah pusat untuk dibangunkan rusun itu yang jelaskan
56

mengurangi kawasan kumuh yang utama, kemudian program


Pemerintah Pusat yang menolkan kawasan kumuh itupun dijalankan
Pemerintah Kota Banjarmasin, dulu disini kumuh dan disebrang pun
kumuh akhirnya kan dibikinkan siring sehingga rusun disini view nya
lebih bagus, dan kawasan kumuh disini jelas berkurang” (Wawancara, 3
September 2021).
Dengan pembangunan rusunawa ini tentunya juga berdampak bagi

mereka yang menjadi korban akibat penggusuran lahan adapun wawancara yang

dilakukan kepada beberapa korban relokasi yang terdampak akibat penggusuran,

wawancara ibu Siti Khadijah salah satu masyarakat yang menjadi korban

relokasi yang mendapatkan ganti untung, beliau mengatakan:

“Pas diganti semalam tu kan diberinya tempo waktu untuk


mengosongkan. Langsung ditransfernya duinya ke bank. Dapatnya
semalam tuh 200 lebih pang lumayan kawa meolah rumah” (Wawancara,
1 Desember 2021).
Namun, disisi lain juga ada kesalahanpamahan yang terjadi di masyarakat

yang mana mereka menganggap bahwa ketika rumah mereka digusur selain

mendapat ganti untung mereka memilik hak atas rusunawa, hal ini diungkapkan

oleh bapak Rustani Sabrah yang juga merupakan salah satu masyarakat yang

menjadi korban relokasi dan mendapatkan ganti untung, beliau mengatakan:

“Ganti aja dapat semalam tuh rumah yang didalam 130 rumah tu
tesanda nabusi dulu wadah orang habis tu warung disini jadi 180 aku
dapat berhubung anak ku banyak ku bagi-bagiakan ay habis tu ku
tukarkan bajaj itu jua jadi habis ay duitnya jadi aku madahkan termasuk
kada untung jua aku karena habis duitnya. Cuma disediakan rumah
susun jarnya yang kena gusur boleh kalo kededa tempat boleh menempati
rumah susun yang diteluk kelayan. Itukan ada daftar nama-nama kami
disitu, dua dapat jadi aku kalo kada berumah boleh meambil disitu sesuai
dengan pembicaraan rapat dulu. Jarnya rusunawa itu khusus orang-
orang yang kena penggusuran jadi dua pintu rumahku disitu. Karena dua
rumah digusur tuh, ada jatah ku disitu. Pihak perkim ini yang
menyediakan tempat itu diganti oleh pemerintah jadi bila belum dapat
rumah kami menyediakan rusunawa silahkan ja masuk disitu,
57

umpamanya situ kada meambil boleh atas nama anak yang meneruskan
nama aku disitu” (Wawancara, 1 Desember 2021).
Menanggapi hasil wawancara diatas ibu siska selaku staf pelayanan Rusunawa

pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menyatakan bahwa:

“Mereka yang menerima ganti untung rata-rata memiliki Hak Atas Bukti
Tanah. Karena mereka mendapatkan ganti untung artinya bisa ja
bagiannya sudah membeli rumah karena data korban relokasi ini mulai
tahun 2016-2017 sedangkan rusunawa baru selesai dibangun diakhir
tahun 2018 dan baru dihuni di akhir 2019, kan ada jarak waktu tuh,
Karena sudah ada jarak kami kada bisa mendata, tapi rata-rata orang
disitu mendapatkan ganti untung, berarti mereka bukan sasaran untuk
rusunawa kan mereka menerima ganti untung artinya mereka sudah bisa
membeli rumah sendiri, kalau rusunawa targetnya itu untuk MBR atau
mereka yang belum sama sekali memiliki rumah, jadi kalau disini
(korban relokasi) itu berarti kita tidak tepat sasaran. mereka dapat ganti
untung, siapa tahukan ganti untung mereka besar” (Wawancara, 3
Desember 2021).
Ibu siska selaku staf pelayanan Rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman menambahkan pernyataan mengenai kesalahpahaman yang terjadi

dikalangan korban relokasi, beliau mengatakan bahwa:

“Waktu itu kita baru ada penjelasan tentang Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) yang terkait relokasi program. Peraturan itu baru keluar di
2018 permennya dan baru diberikan SUB Kegiatan itu di tahun 2020,
ada dua urusan penyelenggaraan perumahan yaitu fasilitasi penyediaan
rumah layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program, kaya
misalnya seperti ini (data korban relokasi) tapi tupoksi itu baru ada
ditahun 2020 untuk yang ini (data korban relokasi) belum ada. Rata-rata
mereka mendapatkan ganti untung jadi karna mereka mendapatkan ganti
untunglah kalau di Standar Pelayanan Minimal (SPM) kami perumahan,
kalau mereka yang mendapatkan ganti untung yang memiliki bukti hak
atas tanah itu layanannya adalah cuman sosialisasi terkait perumahan
baru jadi mereka bukan orang yang berhak menerima layanan
penyediaan rumah layak huni berupa rusun yang sewa itu bukan mereka
kalau sekarang aturan itu untuk yang terkena relokasi program kalau
mereka memiliki hak bukti atas tanah itu kita cuman sosialisasi
perumahan baru, artinya mereka dapat ganti untung nih, tadinya punya
58

rumah disitu jangan sampai mereka digusur tapi akhirnya jadi tidak
memiliki rumah padahal mereka dapat ganti untung itu arahnya
sosialisasi perumahan baru, maksudnya itu sekarang makanya kan
permen itu baru. Tahun 2018 itu peraturan menterinya tapi di 2019
permendagrinya dan diberi kode SUB Kegiatan itu di tahun 2020 jadi
SPM nya kalau mereka memiliki ganti untung layanan kita minimal
adalah sosialisasi tapi kalau mereka yang menyewa artinya mereka tidak
memiliki rumah sama sekali itu sekarang yang itu tadi penyediaan rumah
layak huni bisa berupa rusun akibat misalnya relokasi program tapi
kalau yang dulu memang belum. Kalau yang sekarang ini yaitu SPMnya
tetaplah yang sudah ganti untung itu artinya sampai kita sosialisasi
perumahan baru dan pendampingan misalnya pehitungan, kalau
berdasarkan SPM yang baru itu bagi mereka yang memiliki bukti hak
atas milik dan mereka mendapatkan ganti untung, mereka tidak berhak
lagi mendapat layanan SPM yang menyediakan rumah, misal rumah
susun, sudah sampai disitu aja SPMnya, beda lagi penanganannya kaya
gitu intinya” (Wawancara, 3 Desember 2021).
Setelah proses penggusuran kebanyakkan korban relokasi sudah memilki

rumah sendiri adapun wawancara dari ibu Siti Khadijah salah satu masyarakat

yang menjadi korban relokasi yang mendapatkan ganti untung, beliau

mengatakan:

“Alhamdulillah dampaknya baik aja hilang kandang ayam dapat


kandang kambing, dulu rumah aku tuh goyang-goyang sekarang
alhamdulillah dapat yang semen dan kalo dari segi bermasyarakat
nyaman disini karena kan. Disini orang muslim semua kalo disana kan
campur-campur, diwadahku itu banyak orang cina, dan orang dikit aja
jua jadi kurang begaul kalo kada begaul ke darat ga ada kawan. Kalo
disini nyaman untuk keagamaan juga bisa lebih maju” (Wawancara, 1
Desember 2021).
Namun juga ada dari korban relokasi yang masih belum memiliki rumah

sendiri adapun wawancara dari bapak Rustani Sabrah yang juga merupakan salah

satu masyarakat yang menjadi korban relokasi dan mendapatkan ganti untung,

beliau mengatakan:

“Aku masih tinggal disini, aku minjam aja tanah nih dari tahun 2020,
berhubung aku menjagakan warung dari tahun 90 an dan kalo ku rasa
59

untuk sekarang nih berdampak kada baik pang, berdampak buruk


sebabnya kalo dulu kami kededa yang ada orang mabukkan, minum-
minum, me-lem, membawa binian malam-malam disiring ini yang dulu
bekas daerah rumah kami, kalo petugas kada kawa mehawar kada kawa
menunggui mun dulu ada ja orang kampung yang menunggui jadi kada
wani yang buhan tadi kesini” (Wawancara, 1 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara, dilihat bahwa masih ada masyarakat yang

merasa dirugikan dari program pembangunan rusunawa Teluk Kelayan terutama

korban relokasi. Hal ini seharusnya lebih ditindaklanjuti lagi mengenai

sosialisasi sebelum pembangunan rusunawa dan mengarahkan korban relokasi

untuk mengalokasikan untuk uang ganti untung yang diberikan pemerintah untuk

membangun rumah sendiri. Sebenarnya hal ini sudah ditindaklanjuti dengan

Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan

Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan yaitu sosialisasi perumahan baru dan

pendampingan, namun peraturan menteri ini baru diberlakukan di tahun 2020.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Evaluasi Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk

Kelayan Kota Banjarmasin

Evaluasi yang dimasukkan dalam penelitian ini untuk mengetahui tujuan

dibangunnya rusunawa serta mengetahui pembangunan rusunawa diperuntukkan

untuk siapa. Adapun pembahasan ini sesuai dengan teori Wirawan yang terdiri

dari evaluasi proses, evaluasi manfaat dan evaluasi dampak.

5.2.1.1 Evaluasi Proses

Pelaksanaan program pembangunan rusunawa Teluk Kelayan melalui

beberapa proses dan perencanaan sampai terbangunnya rusunawa Teluk

Kelayan.
60

Adapun penetapan lokasi dibangunnya rusunawa bertempat di Teluk

Kelayan yang merupakan salah satu kawasan kumuh yang ada di Kota

Banjarmasin dan Teluk Kelayan juga memiliki penduduk yang padat, tingkat

kriminalitasnya juga tinggi serta daerah pinggir sungai yang merupakan wajah

kota. Dimana salah satu tujuan dibangunnya rusunawa adalah untuk mengurangi

kawasan kumuh yang ada di kota dan menyediakan tempat tinggal yang layak

bagi masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai wawancara

terkait proses pembangunan rusunawa kepada berbagai pihak terkait seperti

pengelola (UPT), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) dan

pihak terkait lainnya, dapat dijelaskan bahwa untuk proses pembangunan sudah

sesuai dengan perencanaan. Namun masih ada beberapa kendala, seperti masih

adanya kamar yang kosong dan tidak adanya calon penghuni yang diusulkan

serta korban relokasi yang bertempat tinggal di rusunawa Teluk Kelayan.

Permasalahan yang terjadi disebabkan kurang adanya transparansi

mengenai pencalonan, karena yang menjadi calon penghuni tidak mengetahui

mengenai perncalonan tersebut, dan setelah dibangunnya rusunawa tidak ada lagi

follow up atau pendataan kembali kepada calon usulan.

Hal ini disebabkan karena terkendala lama waktu dari perencanaan

sampai dibangunnya rusunawa, sehingga mereka yang dicalonkan sudah

memiliki rumah sendiri atau tidak diketahui lagi keberadaanya. Calon penghuni

(usulan) merupakan masyarakat yang menjadi daftar tunggu di rusunawa Ganda


61

Magfirah, dari segi kesesuaian yang menjadi penghuni rusunawa sudah sesuai,

karena mereka merupakan MBR jadi mereka layak menjadi calon penghuni yang

diusulkan.

Hal ini juga berlaku bagi korban relokasi akibat pembangunan rusunawa,

mereka diganti untung secara bertahap oleh pemerintah yang harapannya dengan

diganti untung dapat membeli rumah yang layak bagi mereka, serta

mendapatkan lingkungan yang layak atau sesuai. Adapun proses penggusuran

dilakukan secara bertahap dan bagi mereka yang memiliki sertifikat, tinggal

melampirkan bukti sertifikat tanah dan bagi yang tidak memiliki sertifikat tanah

mengurus ke kelurahan mengenai hak milik tanah.

5.2.1.2 Evaluasi Manfaat

Manfaat dengan adanya rusunawa Teluk Kelayan nyatanya telah

memberikan dampak terhadap penghuni daerah Teluk Kelayan untuk menempati

daerah yang layak huni. Tujuan pembangunan rusunawa Teluk Kelayan yang

dilakukan untuk mengurangi kawasan kumuh serta menciptakan hunian yang

layak di Kota Banjramasin.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai wawancara

terkait manfaat yang dirasakan oleh penghuni ini dapat dijelaskan bahwa

sebelum adanya rusunawa ini mereka atau para penghuni masih belum

merasakan bertempat tinggal yang layak, aman dan nyaman serta dengan biaya

yang tidak sebanding dengan fasilitas yang mereka dapatkan. Jadi dengan adanya

rusunawa Teluk Kelayan ini menciptakan peluang bagi mereka yang dulu

bertempat tinggal di kawasan kumuh atau dalam artian tidak layak huni sekarang
62

berkesempatan untuk memiliki tempat tinggal yang layak huni dengan biaya

sewa yang terjangkau dan fasilitas yang lengkap.

Program pembangunan rusunawa Teluk Kelayan juga dapat membantu

masyarakat Kota Banjarmasin yang khususnya belum memiliki rumah (MBR),

karena biaya tinggal dirusunawa lebih murah serta lebih aman dan bersih karena

ada petugas keamanan dan petugas kebersihan yang ada dirusunawa.

Dampak terhadap lingkungan dengan adanya program pembangunan

rusunawa tentunya sangat bermanfaat, jadi dengan adanya rusunawa Teluk

Kelayan, kawasan ini lebih tertata dan tidak menjadi kawasan kumuh lagi.

Tentunya ini menjadi poin penting dalam menanggulangi atau mengurangi

kawasan kumuh yang ada di Kota Banjarmasin.

Manfaat lain yang dilihat dari lingkungan dibangunnya rusunawa adalah

sungai yang ada di sekitar rusunawa, yang mana dulunya sungai yang ada disana

tercemar dan udaranya kurang baik, namun setelah dibangunnya rusunawa

sungai yang ada disana sudah tidak tercemar lagi dan dibikin siring serta taman

untuk mempercantik kawasan yang ada disekitar rusunawa Teluk Kelayan. Hal

ini tentunya membuat lingkungan sekitar rusunawa menjadi terlihat bersih dan

banyak orang yang beraktifitas dan berkunjung ke daerah tersebut.

5.2.1.3 Evaluasi Dampak

Pembangunan rusunawa Teluk Kelayan ini tentunya juga berdampak bagi

mereka yang menjadi korban relokasi akibat penggusuran lahan, proses

penggusuran itupun mereka diganti untung dan diberi waktu untuk

mengosongkan rumah dan langsung ditransfer uangnya ke atm mereka.


63

Dampak positif dari pembangunan rusunawa teluk kelayan ini ialah

sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan diganti untung

tersebut mereka dapat membeli rumah sendiri sehingga mereka terbebas dari

kawasan kumuh.

Namun bukan hanya dampak positif tetapi juga terdapat dampak negatif

yang ditimbulkan akibat pembanguna rusunawa yaitu mereka yang diganti

untung tidak menggunakan uang untuk mendapatkan hunian yang layak dari

kasus penelitian ini dapat ditarik garis besar bahwa seharusnya yang menjadi

korban relokasi itu diarahkan untuk membeli rumah yang layak bagi mereka agar

uang ganti untung tersebut benar-benar bermanfaat dan membebaskan mereka

dari kawasan permukiman yang kumuh.

Lalu terdapat kesalahpahaman mengenai korban relokasi, ada beberapa

korban relokasi yang menganggap mereka selain diganti untung mereka juga

mendapatkan hak atas rusunawa tersebut sehingga itu membuat maindset mereka

memiliki hak atas rusunawa sehingga mereka tidak terlalu memperdulikan

tentang pembelian rumah dan juga disini pemerintah kurang adanya sosialisasi

lebih lnjut mengenai tindakan apa yang perlu dilanjutkan setelah korban relokasi

digusur padahal sebenarnya dengan diganti untung itu pemerintah sudah

mengharapkan mereka dapat membeli rumah sendiri yang layak jadi sudah

terbebas dari target atau sasaran penghuni. Tapi jika memang kasus ini terjadi

mereka bisa bertempat tinggal dirusunawa asal memenuhi persyaratan

sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan Perda No.2 Tahun 2009 Pasal
64

10.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa Program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)

Teluk Kelayan Kota Banjarmasin belum bermanfaat secara optimal. Dampak dari

program ini memang berhasil menghilangkan kekumuhan di Teluk Kelayan, namun

gagal menempatkan korban relokasi di rusunawa tersebut.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan:

1. Setiap program rusunawa hendaknya memiliki kajian yang matang untuk

mencapai keberhasilan suatu program pembangunan rusunawa, termasuk

menempatkan korban relokasi di rusunawa yang akan dibangun.

2. Data calon penghuni rusunawa yang diusulkan harus benar-benar warga

yang menjadi korban relokasi.

65
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Afrizal. (2016). Metode Penelitian Kualitatif : Sebuah Upaya Mendukung
Penggunaan Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali
Press.
__________. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Creswell, J. (2016). Research Design (Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran) Edisi ke-4. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dunn, W. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Firyal Akbar, M. d. (2018). Studi Evaluasi Kebijakan (Evaluasi Beberapa
Kebijakan di Indonesia). Gorontalo: Ideas Publishing.
Kadji, Y. (2015). Formulasi dan Implementasi Kebijakan Publik : Kepemimpinan
dan Perilaku Birokrasi dalam Fakta Realitas. Gorontalo: Universitas
Negeri Gorontalo Press.
Maulana, D. d. (2019). Kebijakan Publik : Cara Mudah Memahami Kebijakan
Publik. Serang: CV. AA. Rizky.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Parsons, W. (2005). Public Policy : Pengantar Teori dan Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: Prenada Media.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sundari, S. (2017). Evaluasi Implementasi Kebijakan Kinerja Analis Madya.
Jakarta: Magnum.
Winarno, B. (2008). Kebijakan Publik Teori dan Proses. Jakarta: PT Buku Kita.
__________. (2016). Kebijakan Publik Era Globalisasi. Yogyakarta: CAPS
(Center Of Academic Pubblishing Service).
Wirawan. (2012). Evaluasi : Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 2 tahun 2009 Tentang Pengelolaan
Rumah Susun Sederhana Sewa.

66
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
01/PRT/M/2018 Tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah
Susun.
Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 103 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Kota Banjarmasin.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Jurnal & Skripsi
Anif, H. (2013). Efektifitas Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambak
Sawah di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Publika, 1(2), 1-15.
Ardiyanti, F., & Rahaju, T. (2019). Evaluasi Pengelolaan Rumah Susun Sederhana
Nikmah, R. K. (2020). Evaluasi Program Pembangunan Rusunawa Teluk Kelayan
di Kota Banjarmasin. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lambung Mangkurat.
Riadin, A. M., Aditya, T., & Nurhakim N. (2020). Evaluasi Program Community
Action Plan (Cap) Dalam Penataan Kampung Kumuh Dki Jakarta (Studi
Kasus Kampung Bukit Duri Jakarta Selatan). Prosiding Simposium
Nasional''Tantangan Penyelenggaraan Pemerintahan di Era Revolusi
Indusri 4. O", 635-653.
Ruswantoro. (2018). Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah Tentang Relokasi
Pasca Erupsi Merapi 2010 (Studi Deskriptif Evaluatif di Desa Kepuharjo
dan Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman).
(Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa"
APMD").

67
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
Lampiran 2. Daftar Calon Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan

Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
JL. Bahagia RT.007 RW.001 Kel. Teluk Tiram
1 Rahmad 2
(B1.08)
2 Budianto JL. Gerilya GG. Hidayah RT.28 RW.002 (B1.23) 2
3 Wahyudi JL. Sultan Adam Komp. Hunafa RT.29 RW.13 3
JL. Teluk Kelayan RT.06 RW.01 Kel. Kelayan
4 Yasirwan 2
Barat (B1.16)
5 Arief JL. Tembus Mantuil Rusunawa B2.04 (B1.09) 2
6 Fathurahman JL. Kelayan B GG. Ampalam RT.07 RW.46 2
7 Andi Setiawan JL. Tembus Mantuil Rusunawa A5.08 (A4.05) 2
JL. Kelayan A GG. Sederhana RT.02 RW.01 Kel.
8 Yusdiansyah 3
Kelayan Luar
Lukman Nur
9 JL. 9 Oktober GG. Inpers I RT.13 RW.01 2
Hakim
JL. Junjung Buih 2 RT.11 Kel. Karang Mekar
10 Zulkifli 3
(B1.12)
JL. A.K.T GG. Ikhlas RT.05 RW.01 Kel. Antasan
11 Hafid 2
Kecil Timur
12 Supian Noor JL. Kelayan B. Tengah RT.020 RW.002 3
13 Slamet Riyadi JL. Teluk Tiram RT.14 Kelurahan Telawang 2
14 Noorliyanto JL. Rusunawa di Blok A3.12 (A3.02) 2
M. Sigit JL. Dahlia GG. Budaya Blok 3 No.27 RT.031
15 3
Rubiyanto RW.003
16 Fathurahman JL. Haryono MT NO.25 RT.003 RW.001 2
17 Ahmad Yasir JL. Haryono MT NO.38 RT.006 RW.001 2
18 Ali Azhari JL. Laksana Intan GG. Mutiara RT.017 RW.02 3
19 H. Sulaiman JL. TTD GG. Tiram 8 Hidayah RT.018 RW.02 5
20 Roy Sandi JL. Ampera Gang 6 RT.45 RW.003 2
21 Yudi Wahyudi JL. Kelayan B GG. Selamat RT. 006 RW. 001 2
22 Tri Yulianto JL. KS. Tubun GG. Tentram No.35 RT.002 1
23 Pratomo Juhari JL. KS. Tubun GG. Sekeluarga RT.02 RW.01 2
24 Hariyadi JL. RK. Ilir No.467 RT.16 Pekauman 2
Insan Lesmana
25 JL. Tembus Mantuil RT.01 RW.01 2
X
26 M. Syarif JL. Tembus Mantuil GG. Gandapura RT.28 RW.02 3
27 Asradia Nopan JL. Laksana Intan GG. Permata RT.12 RW.01 1
28 Julianto JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B2.13 2
29 Wanda JL. Teluk Kelayan GG. Adil No.11 RT.02 RW.01 3
Muhammad
30 JL. Cempaka Raya RT.026 RW.002 1
Rakif
31 Zulkiflie JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A2.09 2
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
32 Kariyanto Fatiri JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A4.15 2
33 Gt. Maulidin JL. Kelayan A No.27 RT.003 RW.001 2
34 Helmi JL. Tembus Mantuil RT.003 RW.001 1
35 Donny JL. Oktober GG. Moroseneng RT.24 2
36 Gino JL. Rantauan Timur RT.05 RW.01 2
JL. Tembus Mantuil GG. Doking KPL RT.004
37 Achmad Yani 2
RW.002
38 Sabda JL. Teluk Tiram GG. Rahmat RT.04 RW.01 3
39 Saleh JL. Teluk Tiram Darat RT.04 RW.01 GG. Rahmat 2
40 Jamal JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A1.07 2
41 Fahmi JL. Antasan Bondan RT.016 RW.007 2
Muhammad
42 JL. Teluk Kelayan RT.004 RW.001 2
Zalli
Riyan Hapip JL. Rantauan Darat GG. Binjai RT.04 RW.01
43 2
Utama (B2.13)
44 Riswanda JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B2.24 1
JL. Kelayan AII GG. Karya Manunggal RT.26
45 Sugiharto 3
RW.002
46 Sabirin Fadillah JL. 9 Oktober Komp. Nusa Indah RT.19 RW.02 3
47 M. Abdurrahim JL. Muhajirin I RT.20 RW.02 2
48 Umar Hadi JL. Kelayan B Timur RT.002 RW.001 3
JL. Tembus Mantuil GG. Nikmat RT.20 RW.02
49 Bahrul Raji 2
(B2.18)
Muhammad Asir
50 JL. Kelayan B Haur Kuning RT.14 RW.01 2
Kindi
51 Amir Jaya JL. Kelayan A GG. Laila No.12 RT.008 RW.001 3
Muhammad
52 JL. Kuripan No.76 RT.04 RW.01 2
Husaini
53 Mansyur JL. 9 Oktober GG. Srikandi RT.10 RW.02 5
54 Andi Jailani JL. Mutiara GG. Mufakat RT.02 RW.01 4
55 Supiani JL. Bahagia RT.007 RW.001 2
JL. Kelayan A II GG. Indonesia Indah RT.012
56 Budi 2
RW.001
57 Ari Hidayat JL. RK. Ilir GG. Delima No.70 RT.07 RW.01 2
58 Fadliansyah JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A2.12 3
59 Fajri JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B4.11 2
Muhammad
60 JL. 9 Oktober Komp. 500 RT.008 RW.002 2
Maulani
61 Noor Husain JL. KS. Tubun GG. Tentram RT.16 RW.02 2
62 Rudi JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B4.08 2
Abdurahman
63 JL. Kelayan Kecil No.25 RT.015 RW.001 2
Sidiq
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
JL. Melayu Laut GG. Gotong Royong RT.003
64 Fitriadi 2
RW.001
65 Riska Ansari JL. Purwosari 1 RT.006 2
66 Rahmadi JL. Ampera RT.037 RW. 003 2
67 Abdusaman JL. Kelayan A GG. Taruna RT.010 RW.001 2
68 Achmadi JL. Kelayan B GG. Ampalam RT.008 RW.001 3
Muhammad
69 JL. Laksana Intan GG. Jambrut RT.08 RW.01 3
Saleh
70 Rahmadi JL. Muning RT.009 RW.001 1
71 Rahmat Dani JL. Manarap Tengah RT.003 RW.002 1
Iskandar
72 JL. Nuri V Perumahan Basirih RT.010 RW.001 2
Zulkarnain
Muhammad
73 JL. Tembus Mantuil GG. Nikmat RT.020 RW.002 1
Rizky
74 Zaini JL. Patimura GG. Padat Karya RT.36 2
Abdul Kadir
75 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Zailani
76 Irfan Setiawan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Nur Wahyu
77 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Sumahar
78 Heriyanto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
79 Rusli JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
80 Amin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
81 Abdussalam JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Syahru
82 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Ramadhan
83 Hasnan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
84 Juhraini JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
85 Said Husein JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
86 Muhroji JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
87 Fitriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
88 Darmawansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
89 Fitriadi Rifani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
90 M. Zaliansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
91 Ramadhani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
92 Zainal Abidin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
93 Sariyanto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
94 M. Supian JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Jumanang
95 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Demang
96 Fahrur Razi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
97 Kariyanto Fajri JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
98 Fathurahman JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
99 Hasrul JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
100 Fahrudin S.Ag JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
101 Mahyuni JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
102 Agus Setiawan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
103 Baihaki JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 6
104 Hanafi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
105 Martin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
106 Nasrullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
107 Rida Ansari JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
108 Ilham Hs JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
109 Ahmad Rifani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
110 Sutarno JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
111 M. Amin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
112 Akhmadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
113 Zulkifli, S.E JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
114 Julianto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
115 Fadli Azhari JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
116 Yasirwan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
117 Rahmad Tullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
118 Muhammad JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
119 Sulai Rahmadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
120 Muslih Hadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
121 Ifan Aris JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Akhmad Yosi
122 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Rizal
123 Sugito JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
124 Hidayatullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
125 Abdul Rachman JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
126 Majerianoor JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
127 Dwi Fitrianto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
128 Baibani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
129 Saprudin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
130 Fajeriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
131 M. Yamin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
132 M. Ardiani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
133 Muslim JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
134 Ruspanda JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
135 Edy Heriyanto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
136 Fajri JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
Akhmad
137 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Syaukani
138 Suriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 2
139 Suriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
140 Suhaimi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
141 Junaidi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Rumainur
142 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Anwar Fuan
143 Mahyudin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
144 Herman Prakoso JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
145 M. Guntur JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
146 Hadi Asmoro JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
147 Setiyo JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
148 Septa Rahmadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Berry Christian
149 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Herlijanto
150 M. Herman JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
151 M. Ideris JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
152 Mar'Up JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
153 Nasrullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
154 Murdani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
155 Mardiansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
156 Ratno Susilo P JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
157 M. Abduh JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Rhasul Abdul
158 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
Razak
159 M. Wahyudi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
160 Fitriyadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
161 Abdul Majid JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin, 2021
Lampiran 3. Korban Relokasi

DAFTAR NOMINATIF
PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN PENGADAAN TANAH DALAM RANGKA
UNTUK REVITALISASI DAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI MARTAPURA
KAWASAN JALAN TELUK KELAYAN - JALAN RK. ILIR

KELURAHAN KELAYAN BARAT KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN KOTA


BANJARMASIN

TAHUN 2016 - 2017

NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Hj.Nurul Farida / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
1 RT.1
H.Rahmadi Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
Saberansyah / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
2 Hj.Maimun Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.1

H.M.Aryad (Alm) / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


3 Hj.Zaitun Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.1

Taram Bin Sulaiman / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


4 Montaha Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.1

H.Muhransyah / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


5 Montaha Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.1

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


6 M.Firmansyah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.1

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


7 Djainuddin RT.3
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
8 Lina / Burhan
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

H. Azmani / Dra. Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


9 Yohana Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


10 Abd. Samad
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


11 Hj.Masliah Amir
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Hj. Maimunah / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


12 Syarifah Lepe Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


13 Rusli
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
14 Tal'Ah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


15 Mahmudah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


16 Syahrani
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


17 Purnama
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


18 Hj. Masjani / Riduan
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


19 Hj. Juwita
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Hj. Niyah / M. Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


20 Mahyuni Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

H. Murdi / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


21 Drs.Ridwan.Map Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Salim Bin Nuri / Nur Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
22 Salim Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


23 Mastiyah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


24 Mardiyah Hayati
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


25 H.M.Yusuf
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


26 H. Sayuti
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


27 Supiadi
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


28 H. Masni
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


29 H. Muhyar
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


30 Lukman / Hairiah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


31 Saini Hasan / Bambang
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

H.Jaini / M.Yusuf / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


32 Masliannoor Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Syarkawi / Andi Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
33 Hermani Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Muklis / H. Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


34 Muhammad Noor Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


35 Noor Aidin / Nuraidin
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


36 Muhammad Noor
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


37 Sarkawi / Masitah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


38 Nooryanti / Masitah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


39 Nooryanti / Masitah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Anwar / H.Muhammad Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


40 Noor Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


41 Abdul Hamid / Rina
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


42 Rabiatul Adawiyah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Juhdi Bin Muhammad / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


43 Juriah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


44 Ramlah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


45 H. Arifin/Ramlah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Elyanti Binti Abd / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


46 Anton Arbainsyah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


47 Syahrul / M. Arsyad
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


48 Ahmadi
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


49 Muhammad Arsyad
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Anang
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
50 Wahyu/Halimatus
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
Sadiah
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
51 Normansyah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
52 Dahliana
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Hj. Mastora / Rusdi Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


53 Helmi.Sp Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


54 H. Riduansyah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jamaluddin / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


55 M.Qusyairi Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


56 Rusmalina
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


57 Noor Asiah / Balya
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


58 Utuh Khalid / Ramlah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


59 Maisarah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


60 Muhammad Noor
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


61 H. Rahmad / Suriani
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


62 H. Salbiah / Basuni
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


63 Gozali / Sutrino
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


64 Gozali / Sutrino
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


65 Bastiah / Sutrisno
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


66 Saberi / Norsiah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


67 Harli
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


68 Arbainsyah/Syaiful
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


69 Bengkel Logam Mulia
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


70 Jainah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Akhmad / Nurul Nur Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
71 Hafisah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Masinah Ruslan / Nor Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


72 Jennah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Masinah Ruslan / Sri Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


73 Wahyuni Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Idrus Bin Rasidi Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


74 /Thairah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


75 A. Kursani
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


76 A. Kursani
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


77 Langgar Nurul Iman
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


78 Murniah / Maimunah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


79 Maimunah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

H.Djakfar / Gazali Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


80 Rachman Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Udin Bin Selamet / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


81 Jumadi Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


82 Ria Ningsih
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Imberan Bin Bahruni / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


83 Putri Rezeki Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


84 Rudy Syahran
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Bukrab Bin Imuk Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


85 (Alm) / Rusli Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


86 H. Juaniah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


87 Umihani Alias Raudah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Sjamli Bin Nawi / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


88 Hj.Masmunah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Nawi Bin Haji Dachlan Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
89 / Jarkasi Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Subli Bin Lamri / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
90 Samujiman Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


91 Marliani
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


92 Jailani
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


93 Fahriah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


94 Saripah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Amir B Amit / Hariyati Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


95 Muhaimin Kurnain Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


96 Siti Aisyah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Moh.Amin / H.Halidi / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


97 Hasan Basri Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Moh.Amin / H.Halidi / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


98 Hasan Basri Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


99 A. Kursani
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


100 H. Kurnain Bin Dahlan Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Hairyati Muhaimin Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


101 Kurnain Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4

Surjati Tjiptade / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


102
Theresia Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


103 Ohen Halim Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


104 Asmuni / H.Ali Agus Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


105 Siti Zuleha Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


106 Sakiyem Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


107 Hj. Arafah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


108 H. Ali Agus (Syahrul) Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
109 Ibramsyah Ibrahim Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Ibrahim(Alm) / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


110 St.Mahrah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


111 Syamsiah / Gt.Arbain Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


112 H. Masrifai Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


113 Kasman Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


114 Muhammad Rojali Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.5

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


115 H. Basri Noor
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.6

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


116 Fatimah / Kasran Noor Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.6

Masdari Bin Razak / H. Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


117 Chairudin Rusli Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.6

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


118 H.Chairudin Rusli Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.6

Achmad Kartolo / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


119 Guan.Cs Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.6

Hj. Faridah / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


120
Fadliansyah(Alm) Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


121 H. Muchtar Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


122 Faridah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


123 Aslamiah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


124 Sulaiman Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


125 Darmani Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


126 Masterdam (Alm) Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


127 Masterdam (Alm) Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
128 Hj. Noraida Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Riyadhatul Muttaqin Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


129 (Musholla) Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.7

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


130 Pos Kamling
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


131 Hj. Noraida Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Asijah Binti Husin / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


132 Mahrita Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


133 Said Alwi / Faridah Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


134 Jahrani Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


135 Anang Juni Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


136 Syarifuddin Noor Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Siti Arbiyah / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


137 Fatmawati Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat


138 Hj. Noraida Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.8

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


139 Rabiatul Latifah Puteri
Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


140 Zainal Aqli Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


141 Hj. Masrupah Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


142 Jang Mee Hoa Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


143 Sanjaya Gunawan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Wahyu Gunawan Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


144 Hidayat Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


145 Oni / Samidjo Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


146 Mar'I Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan
147 Suriani Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


148 Johnny Kim Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


149 Subandi Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


150 Jakfar Sadek Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


151 Ponidi Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


152 Aris. M Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


153 Siti Patimah Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


154 Nordin. S Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


155 Jailani. S Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


156 Rohani Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


157 Muhyidinnor Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


158 Irhamsyah Falma Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


159 Muhammad Royani Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


160 Suriantri Komuk Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


161 Rustani Sabrah Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


162 Tjuanda Kusasih Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


163 Jailani Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


164 M. Sugiannor. H Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


165 Jarkasi Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan
166 Effendy Mutiara Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


167 Rahmawati Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


168 Hj. Sarah Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


169 Hj. Jahrah Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


170 Benyamin Kartika Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Larissa Sindhunata Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


171 Surya Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


172 Lauw Kim Tin Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


173 H. Imansyah Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


174 Rustani Sabrah Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Jalan RK. Ilir Kelurahan Kelayan Barat Kecamatan


175 Hj. Ratna Kumala Sari Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.9

Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin, 2021


Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Wawancara dengan Ibu Siska Isyana selaku Kepala Seksi Rumah Susun

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021

Wawancara dengan Bapak M. Andrie Setiawan selaku Kepala UPTD Pelayanan

Rusun dan Sewa Kota Banjarmasin

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021


Wawancara Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021


Wawancara Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021


Wawancara dengan Masyarakat Calon Usulan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021


Wawancara dengan Masyarakat Relokasi Program

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021


Wawancara dengan Masyarakat Relokasi Program

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021

Anda mungkin juga menyukai