Konsentrasi:
Manajemen Publik
Rabiyatul Adawiyah
1710411320038
i
ABSTRACT
The results showed that the purpose of the construction of the Rusunawa by
the Banjarmasin City government had not been optimally useful, there were several
problems from the aspect of the process of determining prospective occupants,
instead of the proposed relocation victims, the community was waiting on a waiting
list at the Ganda Magfirah Rusunawa. As a result, the beneficiaries are not right
on target and the impact is not as expected.
ii
KATA PENGANTAR
SWT yang telah memberikan hidayah-Nya dan juga kesempatan dan nikmat berupa
salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
Skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk dapat menyandang dan memperoleh
gelar Sarjana Administrasi Publik (S.A.P) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Penulisan dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril
maupun material dan meluangkan waktu serta tenaganya sehingga skripsi ini
terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si, M.Sc selaku Rektor Universitas
2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Fauzi, MP selaku Plt Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Ibu Erma Ariyani, S.Sos., M.Sc selaku Ketua Program Studi Administrasi
Mangkurat.
iii
4. Bapak Drs. Nurul Azkar, M.Si, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah
5. Bapak Dr. M. Riduansyah Syafari, S.Sos, MPA selaku dosen penguji I yang
telah memberikan masukan dan saran bagi penulis demi kelancaran dan
7. Ibu Siska Isyana, ST selaku Kepala Seksi Rumah Susun yang telah
10. Para informan yang sudah berkenan dan bersedia meluangkan waktunya
11. Teristimewa, terkasih, tersayang dan tercinta kedua orang tua yang telah
iv
tidak ada habisnya untuk penulis dari kecil hingga sekarang untuk dapat
12. Gunawan Sabillilah, Nindia Wahdani Widodo dan Aida Yustika Wulandari
13. Janah, Okta, Akmal, Putri, Nurul, Dini, Tya, Naila, Rahmi, Dila, Mila, dan
14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
kepada semua pihak semoga Allah SWT memberikan nikmat yang tiada henti atas
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada skripsi
ini. Semoga skripsi ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan dapat
Penulis
Rabiyatul Adawiyah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
vi
2.3.3.2 Evaluasi Kebijakan Menurut Dunn ............................................. 24
5.1.1.1 Proses........................................................................................... 45
vii
5.2.1.1 Evaluasi Proses ............................................................................ 59
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
viii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
sebanyak 270,20 juta jiwa. Hasil Sensus Penduduk 2020 dibandingkan dengan
juta jiwa atau 12,05% dengan rata-rata pertahunnya sebanyak 3,26 juta jiwa atau
1,206%. Penduduk perkotaan diproyeksikan sebanyak 154,2 juta jiwa atau 57,07%
dan pedesaan 116 juta jiwa atau 42,93% (Badan Pusat Statistik, 2020).
kumuh. Begitu pula dengan Kota Banjarmasin memiliki penduduk yang padat,
yakni sebanyak 715.703 jiwa. Dengan luas wilayah 98,46 kilometer persegi, maka
460 Tahun 2015 luasan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin mencapai 549,70 Ha.
Ciri umum kawasan kumuh antara lain berpenduduk padat, banyak rumah tidak
tempat tinggal serta menempatinya dengan layak dan lebih terjangkau di kawasan
perumahan yang bersih, aman, dan sehat. Akan tetapi pengadaan perumahan di
1
2
daerah perkotaan sangat terbatas karena banyak faktor penghambat seperti luas
lahan yang terbatas dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan penduduk yang
meningkat cukup pesat, sehingga pemenuhan kebutuhan perumahan sampai saat ini
(MBR). MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga
dalam satu lingkungan tempat hunian dan disewakan kepada keluarga kurang
mampu atau MBR dengan cara pembayaran per bulan. Rusunawa merupakan satu-
satunya hunian yang digunakan secara terpisah status penguasaanya sewa. Dengan
dibangunnya rusunawa bisa menjadi salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi
sesuai tata ruang daerah. Selain itu, pembangunan Rusunawa ini juga dapat
a. Menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam
budaya
lingkungan
kumuh
susun
berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan permukiman yang
terpadu, dan
4
pemanfaatannya;
b. Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah dan ruang di daerah perkotaan
c. Untuk memberikan pedoman agar dapat memenuhi tugas dan fungsi dalam
Kota Banjarmasin No. 2 tahun 2009 antara lain berupa pembangunan Rusunawa
dibangunnya Rusunawa Teluk Kelayan adalah untuk MBR dan korban relokasi
APBN senilai Rp 16 miliar dan mulai dibuka untuk hunian MBR sejak September
tahun 2019 yang lalu. Rusunawa Teluk Kelayan dibangun bertipe 36 lengkap
5
dengan meubeler. Namun demikian, meski dibangun lebih besar dan lengkap
dengan isinya tak menjamin bahwa Rusunawa ini diminati. Masalahnya sejak
dibuka, dari 58 ruangan yang disediakan baru ada sekitar 10 kepala keluarga (KK)
yang menempati. "Baru sekitar 10 KK yang mengisi. Termasuk kamar untuk difabel
juga masih belum terisi," ucap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
yang menemukan fakta bahwa Rusunawa Teluk Kelayan yang dibangun pada 17
september 2019 ternyata tidak terisi penuh. Refa (2020) menyimpulkan secara
lapangan dilihat bahwa hasil penelitian refa (2020) tersebut memang benar apa
adanya, hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengkaji ulang lebih dalam
mengenai program pembangunan rusunawa ini yang dilihat dari aspek proses,
Banjarmasin, dilihat dari aspek proses, aspek manfaat dan aspek dampak.
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat
1. Secara Teoritis
dan sumbangan keilmuan pada program studi Administrasi Publik khususnya pada
bidang konsentrasi manajemen publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2. Secara Praktis
nyata untuk pemerintahan terkait, serta diharapkan dapat menjadi referensi pihak-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai alat data pendukung dalam
sebuah penelitian. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan
yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu
yang dijadikan acuan adalah terkait dengan Rumah Susun Sederhana Dewa
dalam penelitian ini, akan dicantumkan beberapa hasil penelitian skripsi dan jurnal
Hasil penelitian dan analisis data kebijakan relokasi di kedua desa cukup
berhasil dan sangat baik. Persiapan relokasi berjalan lancar, lokasi relokasi
tetapi bukan berarti semuanya tanpa ada masalah. Kekurangan atas adanya
Kebijakan relokasi dilihat dari aspek Persiapan Tempat atau Lokasi Relokasi,
Umum, Fasilitas Sosial dan Fasilitas Ekonomi belum merata serta tidak
lokasi relokasi yang sempit dan tidak rata (terasering) rendahnya tingkat
percayanya terhadap program ini, serta masih adanya aturan dan kebijakan
DKI Jakarta (Studi Kasus Kampung Bukit Duri Jakarta Selatan). Hasil
belum bisa menjadi solusi bagi warga korban penggusuran di Bukit Duri,
masih terdapat kekurangan jumlah tenaga kebersihan dan teknisi. Selain itu
jumlah CCTV dan papan pengumuman juga masih kurang karena hanya ada di
lokasi tertentu sedangkan Rusunawa Ngelom terdiri dari 5 (lima) twin blok.
Segi proses dinilai sudah baik karena prosedur dan pelayanan yang diberikan
oleh pengelola Rusunawa Ngelom mudah dan jelas. Segi output dinilai masih
banyak yang belum terisi yaitu implementasi dan sasaran programnya yang
Tabel 2. 1
Matriks Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil Penelitian
1. Ruswantoro Evaluasi Menggunakan Hasil penelitian dan
(2018) Dampak Metode analisis data kebijakan
Kebijakan penelitian relokasi di kedua desa
Pemerintah pendekatan cukup berhasil dan sangat
Tentang penelitian baik. Persiapan relokasi
Relokasi Pasca deskriptif berjalan lancar, lokasi
Erupsi Merapi evaluative relokasi tersedia serta
2010 (Studi pelaksanaan
10
penelitian ini. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu mengenai
program Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan perbedaan dari penelitian
ini dengan penelitian terdahulu terletak pada tempat, dimana penelitian ini berfokus
pada Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Teluk Kelayan bertempat di Kota
Banjarmasin.
(2016) bahwa secara luas kebijakan publik dapat didefinisikan sebagai hubungan-
ditawarkan Eyestone terlalu luas dan kurang pasti karena apa yang dimaksud
kebijakan publik dapat mencakup banyak hal. Menurut Thomas R. Dye dalam
bukunya yang berjudul “(What Government Do, Why They Do It, What difference
13
It Makes)” Dye mengatakan bahwa kebijakan publik adalah studi tentang apa-apa
publik merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh
seorang aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu
implikasi, yakni:
1. Kebijakan publik berorintasi pada maksud dan tujuan, kebijakan publik secara
luas dalam sistem politik modern bukan suatu yang terjadi begitu saja
2. Kebijakan merupakan arah atau pola tindakan yang dilakukan oleh pejabat-
kawasan kumuh di Banjarmasin dengan penyediaan tempat tinggal yang layak huni.
secara langsung terlibat. Suatu masalah publik dapat dilihat dari akibat tindakan
mempunyai dampak pada orang lain yang secara langsung berhubungan dan
orang-orang yang secara langsung terlibat. Jika akibat tindakan tindakan tersebut
sudah sampai pada taraf ini, maka tindakan tersebut telah bersinggungan dengan
masalah publik.
masalah publik dapat dibedakan menjadi masalah luar negeri maupun masalah
kategori jumlah orang yang dipengaruhi serta hubungannya antara satu dengan
yang lain. Berdasarkan kategori ini masalah publik dibedakan menjadi masalah
dalam masyarakat.
sebagai suatu kondisi atau situasi yang menimbulkan kebutuhan atau ketidakpuasan
pada sebagian orang yang menginginkan pertolongan atas perbaikan. Namun, suatu
masalah tidak muncul begitu saja, tetapi ia harus didefinisikan oleh orang-orang
16
masalah menjadi sangat penting untuk diketahui. Dengan demikian, suatu masalah
belum tentu menjadi masalah bagi orang lain, bahkan sesuatu yang dipandang
karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena
bahwa proses kebijakan publik terdiri atas lima tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Penyusunan agenda (Agenda Setting), yakni suatu proses agar suatu masalah
pemilih untuk melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan.
Menurut William Dunn dalam Delly Maulana dan Arif Nugroho (2019),
Dalam tahap ini harus Tentukan apa yang menjadi masalah publik yang
perlu dipecahkan titik dalam penyusunan agenda kebijakan ada tiga kegiatan yang
sebab bisa jadi suatu gejala oleh sekelompok masyarakat tertentu dianggap
masalah, tetapi oleh sebagian masyarakat lain bukan dianggap sebagai masalah; (2)
membuat batasan masalah; dan (3) memobilisasi dukungan agar masalah tersebut
dapat masuk dalam agenda pemerintah. Dengan demikian, pada tahap ini suatu
masalah mungkin tidak disentuh sama sekali dan beberapa yang lain pembahasan
Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
pemecahan masalah terbaik. Pada tahap ini, diperlukan forecasting yang merupakan
sebuah kebijakan yang dipilih. Dengan demikian, pada tahap ini, masing-masing
Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus
kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi
dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus diantara aktor yang terlibat.
Tahap ini ditentukan setelah melalui proses rekomendasi, menurut Effendy (dalam
direkomendasikan.
kriteria yang relevan agar efek positif alternatif kebijakan lebih besar daripada
efek negatifnya.
Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan catatan elite, jika
program tersebut tidak diimplementasikan titik oleh karena itu program kebijakan
di tingkat bawah titik kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit
19
administrasi yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia titik pada
Tapi ini merupakan tahapan terakhir dari pembuatan kebijakan publik titik
pada tahap ini dilakukan penilaian Apakah semua proses implementasi sesuai
dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya atau tidak titik kebijakan publik pada
dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan, oleh karena itu di
tentukanlah ukuran ukuran atau Kriteria kriteria yang menjadi dasar untuk menilai
Apakah kebijakan publik telah diraih dampak yang diinginkan titik hasil evaluasi
ini bermanfaat bagi penentuan kebijakan baru di masa yang akan datang, agar
bahwa proses kebijakan publik terdiri atas lima tahapan yaitu sebagai berikut:
Sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan
yang akan dijadikan prioritas untuk dibahas. Masalah-masalah yang terkait dengan
inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik
dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu berhasil
20
agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh
dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari
berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan
suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan
kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah. Namun warga
negara harus percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah titik dukungan untuk
rezim cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan niat baik terhadap
saja berbeda di lapangan. Hal ini disebabkan berbagai faktor yang sering
kendala yang dapat menjadi penghambat arus dapat diatasi sedini mungkin.
implementasi dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu
kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap
akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan titik Dengan
Menurut Sri Sundari (2017) evaluasi kebijakan merupakan suatu proses untuk
menilai bagaimana suatu kebijakan publik dapat membuahkan hasil yaitu dengan
kebijakan yang ditentukan. Evaluasi kebijakan tidak hanya untuk melihat hasil
(outcomes) atau dampak (impacts), akan tetapi dapat pula untuk melihat bagaimana
proses pelaksanaan suatu kebijakan dilaksanakan. Dengan kata lain, evaluasi dapat
pula digunakan untuk melihat apakah proses pelaksanaan suatu kebijakan telah
ditentukan.
adalah pemeriksaan yang obyektif, sistematis, dan empiris terhadap efek dari
kebijakan dan program publik terhadap targetnya dari segi tujuan yang ingin
secara umum dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau
Menurut Subarsono dalam Muh. Firyal Akbar dan Widya Kurniati Mohi
evaluasi adalah mengukur berapa besar dan kualitas pengeluaran atau output
untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif maupun
negatif.
pencapaian target.
6. Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan
terjadi penyimpangan, dan menjadi bahan masukan (input) suatu kebijakan baru.
24
yaitu:
dipakai untuk memperbaiki suatu objek, terutama ketika objek tersebut sedang
direncanakan
program. Evaluasi ini mengukur kinerja akhir objek evaluasi. Evaluasi sumatif
b) Untuk mengukur tujuan umum dan tujuan khusus program telah tercapai
formatif karena evaluasi formatif merupakan pokok bahasan utama dalam judul
peneliti ambil.
program atau kebijakan publik diperlukan adanya suatu kriteria untuk mengukur
25
1. Efektivitas (Effectiveness)
secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dengan unit
2. Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi biasanya ditentukan melalui perhitungan biaya per unit produk atau
dinamakan efisien.
3. Kecukupan (Adequacy)
4. Perataan (Equity)
kebijakan yang akibatnya (misalnya, unit pelayanan atau manfaat moneter) atau
26
5. Responsivitas (Responsiveness)
tertentu. Kriteria responsivitas merupakan kriteria penting karena kriteria ini dapat
kesamaan/perataan yang masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan aktual dari
6. Ketepatan (Appropreateness)
individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersama-sama. Ketepatan merujuk pada
nilai atau harga dari tujuan program kebijakan dan kepada kuatnya asumsi yang
masyarakat.
Tabel 2. 2
Kriteria Evaluasi Menurut Dunn
Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi
Apakah hasil yang diinginkan telah
Efektifitas Unit pelayanan
tercapai?
27
dan efisien
Sumber: William N. Dunn 2003
berbeda, yaitu:
tersebut kemudian dianalisis dan dapat disajikan dengan data yang bersifat
kualitatif.
ditimbulkan sebelum dan setelah adanya program tersebut dan menilai apakah
besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Berdasarkan teori yang ada, maka
kerangka dasar pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial
data yang spesifik dari partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari
(Creswell, 2016).
atau menangkap apa yang terungkap dari data yang telah dikumpulkan. Karena
29
30
keadaan atau fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan, dalam hal ini yaitu
menggambarkan secara sistematis sebuah fakta dan karakteristik suatu objek atau
subjek yang diteliti secara tepat. Data-data untuk mengetahui evaluasi tentang
kata, gambar, dan bukan angka-angka yang disebabkan oleh adanya penerapan
metode kualitatif.
lokasi penenlitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian kualitatif,
karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah
bisa di wilayah tertentu atau suatu lembaga tertentu dalam masyarakat. Untuk
Dalam penelitian ini pihak yang akan dijadikan informan adalah yang
Informan adalah mereka yang mengetahui dan mampu memberikan informasi yang
1. Kepala Seksi Rumah Susun pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kota Banjarmasin
4. Korban Relokasi
Tabel 3. 1
Informan Penelitian
No. Informan Kunci Alasan Sebagai Informan Jumlah
1. Dinas Perumahan dan Kawasan Karena Dinas Perkim Kota 1
Permukiman Banjarmasin yang
berwenang dalam
penanganan kawasan
kumuh
2. Pengelola Rusunawa Badan yang bertugas untuk 1
mengelola rumah susun
3. Penghuni Rusunawa Karena mereka adalah 2
penduduk di Rusunawa
Teluk Kelayan
32
1. Data Primer, data primer berupa data utama dalam penelitian. Pada penelitian
ini data primer diperoleh langsung dari lapangan baik melalui pengamatan
penelitian maupun dari jawaban atas pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh
2. Data Sekunder, data sekunder merupakan data yang didapat dari berbagai
dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti. Observasi
kondisi yang ada di Rusunawa Teluk Kelayan. Observasi pada penelitian ini
kepada informan kunci yang telah ditunjuk. Baik secara langsung, maupun
yang disusun bersamaan dengan jawaban yang telah dijawab tetapi berdasarkan
wawancara berlangsung.
untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,
tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat
Kota Banjarmasin.
Teknis analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis data yang
dirumuskan oleh Miles dan Huberman (1992) dalam Afrizal (2017:178). Secara
garis besar Miles dan Huberman membagi analisis data dalam kualitatif ke dalam
34
tiga tahap, yaitu adalah reduksi data, penyajian data, dan menggambarkan
kesimpulan/verifikasi).
ulang catatan-catatan atau rekaman yang telah dilakukan pada saat tahap
Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan Peraturan Daerah
Sederhana Sewa. Setelah itu peneliti akan memilah dan memilih data mana
3. Penarikan Kesimpulan atau verifikasi adalah suatu tahap lanjutan dimana pada
tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data. Pada tahap penarikan
kesimpulan ini, peneliti membaca kembali hasil penelitian yang telah disajikan
ini dikemukakan pada tahap awal dengan bukti yang konkret, valid, dan
Gambar 3. 1
Teknis Analisis Data Miles dan Huberman
Reduksi
Data
Kesimpulan-kesimpulan:
Penarikan/Verifikasi
Kota Banjarmasin yang dijuluki Kota Seribu Sungai ini memiliki wilayah seluas
98,46 km² atau 0,26% yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang
terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungai-sungai
di antaranya Pulau Tatas, Pulau Kelayan, Pulau Rantauan Keliling, Pulau Insan dan
lain-lain. Kota Banjarmasin terletak pada 3º15’ sampai 3º22’ Lintang Selatan dan
114º32’ Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m dibawah permukaan
laut hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin
berlokasi daerah kuala Sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai
berbatasan dengan:
36
37
Tabel 4. 1
Jumlah Penduduk Banjarmasin Tahun 2018-2020
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kecamatan
2018 2019 2020
Banjarmasin Selatan 163.680 165.511 167.192
Banjarmasin Timur 124.566 125.935 127.190
Banjarmasin Barat 152.365 153.037 153.548
Banjarmasin Tengah 95.952 96.212 96.370
Banjarmasin Utara 164.306 167.911 171.403
Kota Banjarmasin 700.869 708.606 715.703
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin, 2021
laju pertumbuhan jumlah penduduk tidak sebanding dengan luas lahan yang
menjadi kawasan kumuh yang mana salah satunya daerah Kelayan. Berdasarkan
Surat Keputusan Walikota Banjarmasin No. 460 Tahun 2015, luasan kawasan
yang mana salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut
2 Ha dengan alokasi luas lahan yang akan dibangun rusunawa 0,46 Ha, sebelumnya
38
berpenghasilan rendah.
"Mewujudkan kota Banjarmasin indah dengan penataan kota berbasis tata ruang
berbasis Sungai, guna terwujud kota yang asri dan harmoni", di mana salah satu
bertempat di Teluk Kelayan, yang mana salah satu tujuannya untuk mengurangi
kawasan kumuh yang ada dikelayan serta memberikan tempat hunian yang layak
mengusulkan calon penghuni berjumlah 161 kepala keluarga yang sesuai dengan
kriteria serta memenuhi syarat penghuni rusunawa. Data calon penghuni dapat
dilihat pada lampiran 2 (dua). Dengan adanya program ini juga tentunya membuat
dan sekitarnya kelurahan kelayan barat (Jalan Teluk Kelayan dan Jalan RK. Ilir)
berjumlah 175 kepala keluarga. Data korban relokasi berdasarkan daftar normatif
1) Luas bangunan 69,350 m (panjang) x 21,150 m (lebar) kurang lebih luasan total
sebesar Rp. 150.000 jadi tarif pembayaran sewa wajib setiap bulan Rp.
600.000.
Rusunawa teluk kelayan memiliki 58 unit hunian, namun yang terisi masih
dibawah 50% dari ketersidaan hunian tersebut yaitu 24 penghuni. berikut data
Tabel 4. 2
Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan
No. Lantai Nama Pekerjaan
1 I Baihaki. H Karyawan Swasta
2 I Rustam Effendi Wiraswasta (Pedagang)
3 I Denddy Purnomosidi Karyawan Swasta
4 II Ahmad Anwar Karyawan Swasta
5 II Dedy Hermawan Karyawan Kontrak
6 II Rama Yoga Hidayat Karyawan Swasta
7 II Saddam Malik Driver (Karyawan Swasta)
8 II Rahmani Mulyadi Karyawan Swasta
9 II Randy Resmana Pedagang
10 II Assauri Buruh
11 II Ajeng Puspa P Karyawan Swasta
12 II Agus Sutanto Karyawan Swasta
13 II Gusti Muh. Rizal Karyawan Swasta
14 II Muhammad Sazli G. Karyawan Swasta
15 II Tony Azrin Driver (Karyawan Swasta)
16 II Safrudi. Spd Guru Honorer
17 II Zainal Arifin Pedagang Baju/Teknisi
41
b. Memiliki pekerjaan tetap, baik bekerja di sektor formal maupun informal yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan dari pimpinan bagi yang bekerja secara
formal dan Surat Keterangan dari RT, Lurah, dan Camat bagi yang bekerja
secara informal;
dibuktikan dengan struk gaji bagi karyawan Pemerintah atau swasta yang
ditandatangani oleh pengelola gaji dan rincian pendapatan bagi yang bukan
kartu keluarga;
42
f. Belum memiliki rumah tinggal tetap yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan
diatas kertas bermaterai dan photo berwarna terbaru diketahui oleh RT, Lurah,
dan Camat.
kepada Peraturan Walikota Banjarmasin No. 103 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan badan pada Dinas Perumahan dan
Banjarmasin.
Tabel 4. 3
Daftar PNS dan Kedudukannya dalam Struktur UPT
Tingkat
No. Nama/NIP/TTL Pangkat/GOL Jabatan Pendidikan
M. Andrie Setiawan
Penata Muda Kepala UPT Pelayanan S-1
1. NIP. 19820202201001 1 002
(III/a) Rusunawa
Banjarmasin, 02-02-1982
Tabel 4. 4
Susunan Personalia Jasa Pelayanan UPT (Tenaga Kontrak)
1. Jasa Pelayanan Kantor
Kota Banjarmasin
pemerintah dalam rangka untuk dua hal sekaligus, yaitu sebagai solusi penataan
5.1.1.1 Proses
45
46
mengatakan:
memiliki hak bukti atas tanah. Berhubung yang dibangun merupakan rumah
susun sederhana sewa dan bukan rumah susun milik, maka kebanyakan dari
teluk kelayan, berdasarkan pada data penghuni rusunawa Teluk Kelayan tidak ada
satupun dari penghuni rusunawa Teluk Kelayan yang merupakan calon usulan
ataupun korban relokasi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh beberapa
calon penghuni yang merupakan daftar tunggu atau antrian di rusunawa Ganda
Magfirah oleh bapak Achmad Yani yang bertempat tinggal di Alamat Jl. Tembus
H. Sulaiman yang bertempat tinggal di Alamat Jl. TTD GG. Tiram 8 Hidayah
“ Aku pernah mendaftar di rusunawa ganda magfirah tuh tapi kada jadi
karna kelawasan menungguinya, sampai berapa kali mendaftar yang
pertama aku mendaftar di Blok C habistuh adanya di Blok D jar kada
jadi lo nah habis tuh beasa pulang mendaftar lawas jua menunggui kada
dihubunginya sampai aku menyewa dilain-lain dah handak setahun lebih
dah pas aku menyewa disini hanyar ja dihubungi sudah telambat
kelelawasan banar kami menunggui semalam tuh” (Wawancara, 19
September 2021).
48
menjadi calon penghuni rusunawa Teluk Kelayan. Hal ini dibuktikan dari hasil
wawancara kepada calon penghuni atas nama bapak Sigit Rubiyanto yang
bertempat tinggal di alamat JL. Dahlia GG. Budaya Blok S No. 27 RT.031
RW.003
“Nah kada tahu pang aku diusulkan kesana lah (rusunawa teluk kelayan)
karna semalam tuh aku mendaftar di rusunawa ganda magfirah yang
dipekauman itu” (Wawancara, 19 September 2021).
Peneliti juga menemukan fakta bahwa yang menjadi calon penghuni
Magfirah. Hal ini sesuai dengan ungkapan bapak Zainal selaku RW dan pernah
menjadi pengelola di rusunawa Ganda Magfirah dari tahun 2008 sampai 2020,
beliau mengatakan:
menyatakan bahwa:
terdahulu dapat dinyatakan bahwa dalam proses penetapan calon penghuni sudah
bermasalah karena calon yang diusulkan bukan mereka yang menjadi korban
Ganda Magfirah, dimana mereka menunggu panggilan dari perkim dan juga
Magfirah.
Hal ini diperkuat dari studi dokumenter bahwa mereka yang menjadi
korban relokasi atau mereka penduduk kawasan kumuh yang rumahnya terkena
50
didaftarkan atau bersedia mendata diri menjadi calon penghuni Rusunawa Teluk
Kelayan. Hal ini diperlihatkan ada 161 kepala keluarga yang merupakan daftar
5.1.1.2 Manfaat
upaya pemerintah dalam menciptakan hunian yang layak bagi masyarakat yang
masyarakat dalam penyediaan tempat hunian yang layak sesuai tata ruang
dimana rumah susun ini masih bisa ditempati, itu Pemerintah Kota juga
yang menyarankan kalo mereka belum memiliki rumah mereka bisa sewa
dirumah susun” (Wawancara, 2 September 2021).
Selanjutnya wawancara juga dilakukan kepada ibu Siska selaku staf
mengatakan:
mengatakan:
52
MBR.
Kelayan ini tidak semata-mata hanya untuk mengurangi kawasan kumuh di Kota
tetapi dengan dibangunnya rusunawa Teluk Kelayan ini juga bermanfaat bagi
dua hektar yang dulunya merupakan salah satu kawasan kumuh yang ada di Kota
Rusunawa dilengkapi dengan lapangan sepak bola, tempat bermain anak dan
tempat duduk (gazebo) serta taman kelayan yang tentunya itu membuat tampilan
Kota Banjarmasin semakin tertata dan juga ini sangat berdampak bagi sungai
yang ada di sana yang mana dulunya sungai disana tidak terawat karena di daerah
sekitar untuk tidak membuang sampah ataupun lain hal yang mana itu akan
sungai di sana lebih terawat, lebih bersih dan lebih bagus. Pemerintah juga
Gambar 4. 1
Rusunawa Teluk Kelayan
Gambar 4. 2
Lingkungan Rusunawa Teluk Kelayan (Taman Kelayan)
Gambar 4. 3
Lingkungan RK Ilir
5.1.1.3 Dampak
pemanfaatan ruang dan tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau dikawasan
diukur melalui perubahan yang terjadi antara kondisi sebelum dan setalah di
kepada ibu Siska selaku staf pelayanan Rusunawa pada Dinas Perumahan dan
mereka yang menjadi korban akibat penggusuran lahan adapun wawancara yang
wawancara ibu Siti Khadijah salah satu masyarakat yang menjadi korban
yang mana mereka menganggap bahwa ketika rumah mereka digusur selain
mendapat ganti untung mereka memilik hak atas rusunawa, hal ini diungkapkan
oleh bapak Rustani Sabrah yang juga merupakan salah satu masyarakat yang
“Ganti aja dapat semalam tuh rumah yang didalam 130 rumah tu
tesanda nabusi dulu wadah orang habis tu warung disini jadi 180 aku
dapat berhubung anak ku banyak ku bagi-bagiakan ay habis tu ku
tukarkan bajaj itu jua jadi habis ay duitnya jadi aku madahkan termasuk
kada untung jua aku karena habis duitnya. Cuma disediakan rumah
susun jarnya yang kena gusur boleh kalo kededa tempat boleh menempati
rumah susun yang diteluk kelayan. Itukan ada daftar nama-nama kami
disitu, dua dapat jadi aku kalo kada berumah boleh meambil disitu sesuai
dengan pembicaraan rapat dulu. Jarnya rusunawa itu khusus orang-
orang yang kena penggusuran jadi dua pintu rumahku disitu. Karena dua
rumah digusur tuh, ada jatah ku disitu. Pihak perkim ini yang
menyediakan tempat itu diganti oleh pemerintah jadi bila belum dapat
rumah kami menyediakan rusunawa silahkan ja masuk disitu,
57
umpamanya situ kada meambil boleh atas nama anak yang meneruskan
nama aku disitu” (Wawancara, 1 Desember 2021).
Menanggapi hasil wawancara diatas ibu siska selaku staf pelayanan Rusunawa
“Mereka yang menerima ganti untung rata-rata memiliki Hak Atas Bukti
Tanah. Karena mereka mendapatkan ganti untung artinya bisa ja
bagiannya sudah membeli rumah karena data korban relokasi ini mulai
tahun 2016-2017 sedangkan rusunawa baru selesai dibangun diakhir
tahun 2018 dan baru dihuni di akhir 2019, kan ada jarak waktu tuh,
Karena sudah ada jarak kami kada bisa mendata, tapi rata-rata orang
disitu mendapatkan ganti untung, berarti mereka bukan sasaran untuk
rusunawa kan mereka menerima ganti untung artinya mereka sudah bisa
membeli rumah sendiri, kalau rusunawa targetnya itu untuk MBR atau
mereka yang belum sama sekali memiliki rumah, jadi kalau disini
(korban relokasi) itu berarti kita tidak tepat sasaran. mereka dapat ganti
untung, siapa tahukan ganti untung mereka besar” (Wawancara, 3
Desember 2021).
Ibu siska selaku staf pelayanan Rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan
“Waktu itu kita baru ada penjelasan tentang Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) yang terkait relokasi program. Peraturan itu baru keluar di
2018 permennya dan baru diberikan SUB Kegiatan itu di tahun 2020,
ada dua urusan penyelenggaraan perumahan yaitu fasilitasi penyediaan
rumah layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program, kaya
misalnya seperti ini (data korban relokasi) tapi tupoksi itu baru ada
ditahun 2020 untuk yang ini (data korban relokasi) belum ada. Rata-rata
mereka mendapatkan ganti untung jadi karna mereka mendapatkan ganti
untunglah kalau di Standar Pelayanan Minimal (SPM) kami perumahan,
kalau mereka yang mendapatkan ganti untung yang memiliki bukti hak
atas tanah itu layanannya adalah cuman sosialisasi terkait perumahan
baru jadi mereka bukan orang yang berhak menerima layanan
penyediaan rumah layak huni berupa rusun yang sewa itu bukan mereka
kalau sekarang aturan itu untuk yang terkena relokasi program kalau
mereka memiliki hak bukti atas tanah itu kita cuman sosialisasi
perumahan baru, artinya mereka dapat ganti untung nih, tadinya punya
58
rumah disitu jangan sampai mereka digusur tapi akhirnya jadi tidak
memiliki rumah padahal mereka dapat ganti untung itu arahnya
sosialisasi perumahan baru, maksudnya itu sekarang makanya kan
permen itu baru. Tahun 2018 itu peraturan menterinya tapi di 2019
permendagrinya dan diberi kode SUB Kegiatan itu di tahun 2020 jadi
SPM nya kalau mereka memiliki ganti untung layanan kita minimal
adalah sosialisasi tapi kalau mereka yang menyewa artinya mereka tidak
memiliki rumah sama sekali itu sekarang yang itu tadi penyediaan rumah
layak huni bisa berupa rusun akibat misalnya relokasi program tapi
kalau yang dulu memang belum. Kalau yang sekarang ini yaitu SPMnya
tetaplah yang sudah ganti untung itu artinya sampai kita sosialisasi
perumahan baru dan pendampingan misalnya pehitungan, kalau
berdasarkan SPM yang baru itu bagi mereka yang memiliki bukti hak
atas milik dan mereka mendapatkan ganti untung, mereka tidak berhak
lagi mendapat layanan SPM yang menyediakan rumah, misal rumah
susun, sudah sampai disitu aja SPMnya, beda lagi penanganannya kaya
gitu intinya” (Wawancara, 3 Desember 2021).
Setelah proses penggusuran kebanyakkan korban relokasi sudah memilki
rumah sendiri adapun wawancara dari ibu Siti Khadijah salah satu masyarakat
mengatakan:
sendiri adapun wawancara dari bapak Rustani Sabrah yang juga merupakan salah
satu masyarakat yang menjadi korban relokasi dan mendapatkan ganti untung,
beliau mengatakan:
“Aku masih tinggal disini, aku minjam aja tanah nih dari tahun 2020,
berhubung aku menjagakan warung dari tahun 90 an dan kalo ku rasa
59
untuk mengalokasikan untuk uang ganti untung yang diberikan pemerintah untuk
Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan yaitu sosialisasi perumahan baru dan
5.2 Pembahasan
untuk siapa. Adapun pembahasan ini sesuai dengan teori Wirawan yang terdiri
Kelayan.
60
Kelayan yang merupakan salah satu kawasan kumuh yang ada di Kota
Banjarmasin dan Teluk Kelayan juga memiliki penduduk yang padat, tingkat
kriminalitasnya juga tinggi serta daerah pinggir sungai yang merupakan wajah
kota. Dimana salah satu tujuan dibangunnya rusunawa adalah untuk mengurangi
kawasan kumuh yang ada di kota dan menyediakan tempat tinggal yang layak
bagi masyarakat.
pihak terkait lainnya, dapat dijelaskan bahwa untuk proses pembangunan sudah
sesuai dengan perencanaan. Namun masih ada beberapa kendala, seperti masih
adanya kamar yang kosong dan tidak adanya calon penghuni yang diusulkan
mengenai perncalonan tersebut, dan setelah dibangunnya rusunawa tidak ada lagi
memiliki rumah sendiri atau tidak diketahui lagi keberadaanya. Calon penghuni
Magfirah, dari segi kesesuaian yang menjadi penghuni rusunawa sudah sesuai,
karena mereka merupakan MBR jadi mereka layak menjadi calon penghuni yang
diusulkan.
Hal ini juga berlaku bagi korban relokasi akibat pembangunan rusunawa,
mereka diganti untung secara bertahap oleh pemerintah yang harapannya dengan
diganti untung dapat membeli rumah yang layak bagi mereka, serta
dilakukan secara bertahap dan bagi mereka yang memiliki sertifikat, tinggal
melampirkan bukti sertifikat tanah dan bagi yang tidak memiliki sertifikat tanah
daerah yang layak huni. Tujuan pembangunan rusunawa Teluk Kelayan yang
terkait manfaat yang dirasakan oleh penghuni ini dapat dijelaskan bahwa
sebelum adanya rusunawa ini mereka atau para penghuni masih belum
merasakan bertempat tinggal yang layak, aman dan nyaman serta dengan biaya
yang tidak sebanding dengan fasilitas yang mereka dapatkan. Jadi dengan adanya
rusunawa Teluk Kelayan ini menciptakan peluang bagi mereka yang dulu
bertempat tinggal di kawasan kumuh atau dalam artian tidak layak huni sekarang
62
berkesempatan untuk memiliki tempat tinggal yang layak huni dengan biaya
karena biaya tinggal dirusunawa lebih murah serta lebih aman dan bersih karena
Kelayan, kawasan ini lebih tertata dan tidak menjadi kawasan kumuh lagi.
sungai yang ada di sekitar rusunawa, yang mana dulunya sungai yang ada disana
sungai yang ada disana sudah tidak tercemar lagi dan dibikin siring serta taman
untuk mempercantik kawasan yang ada disekitar rusunawa Teluk Kelayan. Hal
ini tentunya membuat lingkungan sekitar rusunawa menjadi terlihat bersih dan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah dengan diganti untung
tersebut mereka dapat membeli rumah sendiri sehingga mereka terbebas dari
kawasan kumuh.
Namun bukan hanya dampak positif tetapi juga terdapat dampak negatif
untung tidak menggunakan uang untuk mendapatkan hunian yang layak dari
kasus penelitian ini dapat ditarik garis besar bahwa seharusnya yang menjadi
korban relokasi itu diarahkan untuk membeli rumah yang layak bagi mereka agar
korban relokasi yang menganggap mereka selain diganti untung mereka juga
mendapatkan hak atas rusunawa tersebut sehingga itu membuat maindset mereka
tentang pembelian rumah dan juga disini pemerintah kurang adanya sosialisasi
lebih lnjut mengenai tindakan apa yang perlu dilanjutkan setelah korban relokasi
mengharapkan mereka dapat membeli rumah sendiri yang layak jadi sudah
terbebas dari target atau sasaran penghuni. Tapi jika memang kasus ini terjadi
sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan Perda No.2 Tahun 2009 Pasal
64
10.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Teluk Kelayan Kota Banjarmasin belum bermanfaat secara optimal. Dampak dari
6.2 Saran
65
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Afrizal. (2016). Metode Penelitian Kualitatif : Sebuah Upaya Mendukung
Penggunaan Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali
Press.
__________. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Creswell, J. (2016). Research Design (Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran) Edisi ke-4. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dunn, W. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Firyal Akbar, M. d. (2018). Studi Evaluasi Kebijakan (Evaluasi Beberapa
Kebijakan di Indonesia). Gorontalo: Ideas Publishing.
Kadji, Y. (2015). Formulasi dan Implementasi Kebijakan Publik : Kepemimpinan
dan Perilaku Birokrasi dalam Fakta Realitas. Gorontalo: Universitas
Negeri Gorontalo Press.
Maulana, D. d. (2019). Kebijakan Publik : Cara Mudah Memahami Kebijakan
Publik. Serang: CV. AA. Rizky.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Parsons, W. (2005). Public Policy : Pengantar Teori dan Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: Prenada Media.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sundari, S. (2017). Evaluasi Implementasi Kebijakan Kinerja Analis Madya.
Jakarta: Magnum.
Winarno, B. (2008). Kebijakan Publik Teori dan Proses. Jakarta: PT Buku Kita.
__________. (2016). Kebijakan Publik Era Globalisasi. Yogyakarta: CAPS
(Center Of Academic Pubblishing Service).
Wirawan. (2012). Evaluasi : Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 2 tahun 2009 Tentang Pengelolaan
Rumah Susun Sederhana Sewa.
66
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
01/PRT/M/2018 Tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah
Susun.
Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 103 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Kota Banjarmasin.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Jurnal & Skripsi
Anif, H. (2013). Efektifitas Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambak
Sawah di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Publika, 1(2), 1-15.
Ardiyanti, F., & Rahaju, T. (2019). Evaluasi Pengelolaan Rumah Susun Sederhana
Nikmah, R. K. (2020). Evaluasi Program Pembangunan Rusunawa Teluk Kelayan
di Kota Banjarmasin. Skripsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lambung Mangkurat.
Riadin, A. M., Aditya, T., & Nurhakim N. (2020). Evaluasi Program Community
Action Plan (Cap) Dalam Penataan Kampung Kumuh Dki Jakarta (Studi
Kasus Kampung Bukit Duri Jakarta Selatan). Prosiding Simposium
Nasional''Tantangan Penyelenggaraan Pemerintahan di Era Revolusi
Indusri 4. O", 635-653.
Ruswantoro. (2018). Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah Tentang Relokasi
Pasca Erupsi Merapi 2010 (Studi Deskriptif Evaluatif di Desa Kepuharjo
dan Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman).
(Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa"
APMD").
67
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
Lampiran 2. Daftar Calon Penghuni Rusunawa Teluk Kelayan
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
JL. Bahagia RT.007 RW.001 Kel. Teluk Tiram
1 Rahmad 2
(B1.08)
2 Budianto JL. Gerilya GG. Hidayah RT.28 RW.002 (B1.23) 2
3 Wahyudi JL. Sultan Adam Komp. Hunafa RT.29 RW.13 3
JL. Teluk Kelayan RT.06 RW.01 Kel. Kelayan
4 Yasirwan 2
Barat (B1.16)
5 Arief JL. Tembus Mantuil Rusunawa B2.04 (B1.09) 2
6 Fathurahman JL. Kelayan B GG. Ampalam RT.07 RW.46 2
7 Andi Setiawan JL. Tembus Mantuil Rusunawa A5.08 (A4.05) 2
JL. Kelayan A GG. Sederhana RT.02 RW.01 Kel.
8 Yusdiansyah 3
Kelayan Luar
Lukman Nur
9 JL. 9 Oktober GG. Inpers I RT.13 RW.01 2
Hakim
JL. Junjung Buih 2 RT.11 Kel. Karang Mekar
10 Zulkifli 3
(B1.12)
JL. A.K.T GG. Ikhlas RT.05 RW.01 Kel. Antasan
11 Hafid 2
Kecil Timur
12 Supian Noor JL. Kelayan B. Tengah RT.020 RW.002 3
13 Slamet Riyadi JL. Teluk Tiram RT.14 Kelurahan Telawang 2
14 Noorliyanto JL. Rusunawa di Blok A3.12 (A3.02) 2
M. Sigit JL. Dahlia GG. Budaya Blok 3 No.27 RT.031
15 3
Rubiyanto RW.003
16 Fathurahman JL. Haryono MT NO.25 RT.003 RW.001 2
17 Ahmad Yasir JL. Haryono MT NO.38 RT.006 RW.001 2
18 Ali Azhari JL. Laksana Intan GG. Mutiara RT.017 RW.02 3
19 H. Sulaiman JL. TTD GG. Tiram 8 Hidayah RT.018 RW.02 5
20 Roy Sandi JL. Ampera Gang 6 RT.45 RW.003 2
21 Yudi Wahyudi JL. Kelayan B GG. Selamat RT. 006 RW. 001 2
22 Tri Yulianto JL. KS. Tubun GG. Tentram No.35 RT.002 1
23 Pratomo Juhari JL. KS. Tubun GG. Sekeluarga RT.02 RW.01 2
24 Hariyadi JL. RK. Ilir No.467 RT.16 Pekauman 2
Insan Lesmana
25 JL. Tembus Mantuil RT.01 RW.01 2
X
26 M. Syarif JL. Tembus Mantuil GG. Gandapura RT.28 RW.02 3
27 Asradia Nopan JL. Laksana Intan GG. Permata RT.12 RW.01 1
28 Julianto JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B2.13 2
29 Wanda JL. Teluk Kelayan GG. Adil No.11 RT.02 RW.01 3
Muhammad
30 JL. Cempaka Raya RT.026 RW.002 1
Rakif
31 Zulkiflie JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A2.09 2
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
32 Kariyanto Fatiri JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A4.15 2
33 Gt. Maulidin JL. Kelayan A No.27 RT.003 RW.001 2
34 Helmi JL. Tembus Mantuil RT.003 RW.001 1
35 Donny JL. Oktober GG. Moroseneng RT.24 2
36 Gino JL. Rantauan Timur RT.05 RW.01 2
JL. Tembus Mantuil GG. Doking KPL RT.004
37 Achmad Yani 2
RW.002
38 Sabda JL. Teluk Tiram GG. Rahmat RT.04 RW.01 3
39 Saleh JL. Teluk Tiram Darat RT.04 RW.01 GG. Rahmat 2
40 Jamal JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A1.07 2
41 Fahmi JL. Antasan Bondan RT.016 RW.007 2
Muhammad
42 JL. Teluk Kelayan RT.004 RW.001 2
Zalli
Riyan Hapip JL. Rantauan Darat GG. Binjai RT.04 RW.01
43 2
Utama (B2.13)
44 Riswanda JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B2.24 1
JL. Kelayan AII GG. Karya Manunggal RT.26
45 Sugiharto 3
RW.002
46 Sabirin Fadillah JL. 9 Oktober Komp. Nusa Indah RT.19 RW.02 3
47 M. Abdurrahim JL. Muhajirin I RT.20 RW.02 2
48 Umar Hadi JL. Kelayan B Timur RT.002 RW.001 3
JL. Tembus Mantuil GG. Nikmat RT.20 RW.02
49 Bahrul Raji 2
(B2.18)
Muhammad Asir
50 JL. Kelayan B Haur Kuning RT.14 RW.01 2
Kindi
51 Amir Jaya JL. Kelayan A GG. Laila No.12 RT.008 RW.001 3
Muhammad
52 JL. Kuripan No.76 RT.04 RW.01 2
Husaini
53 Mansyur JL. 9 Oktober GG. Srikandi RT.10 RW.02 5
54 Andi Jailani JL. Mutiara GG. Mufakat RT.02 RW.01 4
55 Supiani JL. Bahagia RT.007 RW.001 2
JL. Kelayan A II GG. Indonesia Indah RT.012
56 Budi 2
RW.001
57 Ari Hidayat JL. RK. Ilir GG. Delima No.70 RT.07 RW.01 2
58 Fadliansyah JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok A2.12 3
59 Fajri JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B4.11 2
Muhammad
60 JL. 9 Oktober Komp. 500 RT.008 RW.002 2
Maulani
61 Noor Husain JL. KS. Tubun GG. Tentram RT.16 RW.02 2
62 Rudi JL. Tembus Mantuil Rusunawa Blok B4.08 2
Abdurahman
63 JL. Kelayan Kecil No.25 RT.015 RW.001 2
Sidiq
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
JL. Melayu Laut GG. Gotong Royong RT.003
64 Fitriadi 2
RW.001
65 Riska Ansari JL. Purwosari 1 RT.006 2
66 Rahmadi JL. Ampera RT.037 RW. 003 2
67 Abdusaman JL. Kelayan A GG. Taruna RT.010 RW.001 2
68 Achmadi JL. Kelayan B GG. Ampalam RT.008 RW.001 3
Muhammad
69 JL. Laksana Intan GG. Jambrut RT.08 RW.01 3
Saleh
70 Rahmadi JL. Muning RT.009 RW.001 1
71 Rahmat Dani JL. Manarap Tengah RT.003 RW.002 1
Iskandar
72 JL. Nuri V Perumahan Basirih RT.010 RW.001 2
Zulkarnain
Muhammad
73 JL. Tembus Mantuil GG. Nikmat RT.020 RW.002 1
Rizky
74 Zaini JL. Patimura GG. Padat Karya RT.36 2
Abdul Kadir
75 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Zailani
76 Irfan Setiawan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Nur Wahyu
77 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Sumahar
78 Heriyanto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
79 Rusli JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
80 Amin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
81 Abdussalam JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Syahru
82 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Ramadhan
83 Hasnan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
84 Juhraini JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
85 Said Husein JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
86 Muhroji JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
87 Fitriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
88 Darmawansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
89 Fitriadi Rifani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
90 M. Zaliansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
91 Ramadhani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
92 Zainal Abidin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
93 Sariyanto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
94 M. Supian JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Jumanang
95 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Demang
96 Fahrur Razi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
97 Kariyanto Fajri JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
98 Fathurahman JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
99 Hasrul JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
100 Fahrudin S.Ag JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
101 Mahyuni JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
102 Agus Setiawan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
103 Baihaki JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 6
104 Hanafi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
105 Martin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
106 Nasrullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
107 Rida Ansari JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
108 Ilham Hs JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
109 Ahmad Rifani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
110 Sutarno JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
111 M. Amin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
112 Akhmadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
113 Zulkifli, S.E JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
114 Julianto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
115 Fadli Azhari JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
116 Yasirwan JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
117 Rahmad Tullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
118 Muhammad JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
119 Sulai Rahmadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
120 Muslih Hadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
121 Ifan Aris JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Akhmad Yosi
122 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Rizal
123 Sugito JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
124 Hidayatullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
125 Abdul Rachman JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
126 Majerianoor JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
127 Dwi Fitrianto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
128 Baibani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
129 Saprudin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
130 Fajeriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
131 M. Yamin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
132 M. Ardiani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
133 Muslim JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
134 Ruspanda JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Jumlah
Anggota
No. Nama Alamat
Keluarga
(Orang)
135 Edy Heriyanto JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
136 Fajri JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
Akhmad
137 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Syaukani
138 Suriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 2
139 Suriansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
140 Suhaimi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
141 Junaidi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Rumainur
142 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Anwar Fuan
143 Mahyudin JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
144 Herman Prakoso JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
145 M. Guntur JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
146 Hadi Asmoro JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
147 Setiyo JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
148 Septa Rahmadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Berry Christian
149 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Herlijanto
150 M. Herman JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
151 M. Ideris JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
152 Mar'Up JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
153 Nasrullah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
154 Murdani JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
155 Mardiansyah JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
156 Ratno Susilo P JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
157 M. Abduh JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Rhasul Abdul
158 JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 5
Razak
159 M. Wahyudi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
160 Fitriyadi JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
161 Abdul Majid JL. Tembus Mantuil RT.22 RW.02 4
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin, 2021
Lampiran 3. Korban Relokasi
DAFTAR NOMINATIF
PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN PENGADAAN TANAH DALAM RANGKA
UNTUK REVITALISASI DAN PENATAAN BANTARAN SUNGAI MARTAPURA
KAWASAN JALAN TELUK KELAYAN - JALAN RK. ILIR
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Hj.Nurul Farida / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
1 RT.1
H.Rahmadi Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
Saberansyah / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
2 Hj.Maimun Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.1
Salim Bin Nuri / Nur Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
22 Salim Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
Anang
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
50 Wahyu/Halimatus
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
Sadiah
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
51 Normansyah
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
52 Dahliana
Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.3
Nawi Bin Haji Dachlan Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
89 / Jarkasi Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4
NAMA YANG
TANAH
No. BERHAK KET.
Pemilik Lokasi
Subli Bin Lamri / Jalan Teluk Kelayan Kelurahan Kelayan Barat
90 Samujiman Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
RT.4
Wawancara dengan Ibu Siska Isyana selaku Kepala Seksi Rumah Susun