OLEH:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan Skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai Gelar
Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning. Dalam penulisan skripsi ini, saya
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Skripsi ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada :
3. Ibu Sri Roserdevi Nasution, S.Sos., M.Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Pembimbing II
4. Bapak Sudaryanto, MSi, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Administrasi
iii
5. Ibu Harsini, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Administrasi Negara Fakultas
7. Ibu Widia Astuti, S.Sos., M.Si Sebagai Penasehat Akademik Fakultas Ilmu
10. Ibu Roro Wilis Irene,S.T Selaku Pemberdayaan Sosial dan Penanganan
saya. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Roro Wilis Irene,
11. Staff dan Karyawan Dinas Sosial Kota Pekanbaru yang banyak juga
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi saya dan tetap ramah baik dalam
skripsi ini.
12. Teristimewa untuk Keluarga. Saya mengucapkan banyak Terima Kasih untuk
saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga allah senantisa
iv
memberi balasan atas kebaikan semua pihak yang telah berupaya dalam
Penulis
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................... i
ABSRAK ........................................................................................................... vi
1.2 RumusanMasalah....................................................................................... 14
viii
3.2 Jenis Penilitian ........................................................................................... 43
LAMPIRAN .........................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
12
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang berkembang di dunia dan juga negara yang
kependudukan yang tinggi di dunia dengan total sebanyak ± 270 juta jiwa. Dalam
hal tersebut merupakan sebuah tantangan besar bagi negara Indonesia dalam
yang antara lain adalah pendidikan masih kurang, lapangan kerja yang sedikit,
tingkat upah yang sangat kurang, distribusi pendapatan yang timpang, hingga
politik yang belum stabil dan terutama dalam sumber daya manusia dikarenakan
kemiskinan di Indonesia yang tidak dapat keluar dari garis kemiskinan dan tidak
dapat mengatasi masalah kemiskinan tersebut dan hal ini menjadi kompleks setiap
tahunnya.
umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya pada kegiatan
ekonomi sehingga tertinggal dari masyarakat lainnya. Badan Pusat Statistik (BPS),
jumlah kemiskinan di indonesia pada bulan September 2021 sebanyak 26,50 juta
12
13
orang dan turun 1,504 juta orang dari data Maret 2021 sebanyak 27,54 juta orang.
fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
pencarian dan atau mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak mempunyai
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya
dan keluarganya.
kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut
tertera dalam alinea keempat Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Jika mencermati tujuan nasional tersebut
sesungguhnya dijiwai oleh sila ke lima dan ke dua yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ke Lima pancasila
Di dalam pancasila itu juga sudah terkandung Akan hak asasi manusia (HAM)
kenal dengan sila kedua Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Pengukuhan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai konstitusi negara
Kesajahtraan umum belum menjadi kenyataan, masih terlalu banyak warga negara
sosial berupa uang, barang, atau jasa kepada seseorang keluarga atau
13
14
kelompok masyarakat miskin, tidak mampu atau rentan terhadap resiko sosial.
1. Program Raskin
4. Program Prakerja
Salah satu program bantuan dari pemerintah saat ini adalah Bantuan Pangan
dapat tepat sasaran dan lebih mudah terjangkau. Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) ialah bantuan sosial pangan dalam bentuk nontunai dari pemerintah
14
15
rendah. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diatur oleh Peraturan Presiden
dilakukan secara efisien agar dapat diterima tepat sasaran, tepat jumlah, tepat
bantuan pangan non tunai guna memberikan pilihan dan kendali kepada
Bantuan Sosial adalah bantuan berupa uang, barang, atau jasa kepada
yang bekerja sama dengan bank penyalur dan telah ditetapkan oleh Menteri
disalurkan secara nontunai dari pemerintah yang diberikan kepada KPM melalui
15
16
dan jenis bahan pangan. Bank Penyalur adalah bank mitra kerja tempat
dibukanya rekening atas nama pemberi Bantuan Sosial untuk menampung dana
memiliki fitur uang elektronik dan/atau tabungan yang dapat digunakan sebagai
informasi yang memuat transaksi berupa jenis, jumlah, dan harga pembelian
bahan pangan oleh KPM sesuai dengan tahapan penyaluran berupa point of sale
yang dikelola oleh Bank Penyalur dan dipergunakan oleh e-warong dalam
pengembangan dari program BPNT dengan perubahan nilai bantuan dan jenis
bahan pangan. Tujuan penyelenggaraan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini
16
17
Sembako diberikan secara tunai sebesar Rp2,4 juta per tahun untuk setiap
Apabila ada warga yang merasa kurang mampu dan membutuhkan akses
bansos namun belum masuk dalam DTKS, atau sudah ada dalam DTKS namun
17
18
agar dapat diusulkan sebagai KPM bansos. Apabila pengusulan sudah dilakukan
dari kelurahan, selanjutnya akan ada kunjungan rumah dalam rangka verifikasi
kelayakan keluarga tersebut sesuai kriteria yang telah ditentukan oleh Menteri
Sosial RI.
kepesertaan bantuan sosial berbasis NIK saat ini juga telah dapat dilakukan secara
akun dan melengkapi data diri dan keluarga untuk dapat menggunakan aplikasi
tersebut.
DTKS diupdate secara rutin oleh Dinas Sosial Kabupaten Kota dengan
18
19
Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2021. DTKS diupdate secara berkala
BPNT Kartu Sembako , masyarakat bisa membawa berkas pendaftaran berupa KTP
dan Kartu Keluarga (KK). Masyarakat juga dapat mendaftar secara online melalui
aplikasi resmi Cek Bansos Kemensos yang dapat diunduh melalui Play Store di
handphone (HP).
Dalam aplikasi Cek Bansos Kemensos terdapat fitur “Daftar Usulan” yang
dapat digunakan untuk mendaftar BPNT Kartu Sembako. Seperti yang telah
akan mendapatkan bansos secara tunai. bansos tersebut akan disalurkan secara
bertahap sebulan sekali sebesar Rp200.000 perbulan untuk setiap KPM, setiap dana
yang disalurkan hanya dapat digunakan untuk membeli sembako yang dapat di
pilih di aplikasi e-waroeng. Sembako yang dapat dipilih masyarakat KPM dalam
e-waroeng memiliki ragam sembako yang dapat memenuhi kebutuhan KPM baik
kantor Pos atau RT/RW setempat. Proses Penerimaan Bantuan pangan Non Tunai
kota hingga kecamatan dan kelurahan yang mendapatkan BPNT banyak yang
tidak tau proses bahkan pengelolaan dari BPNT tersebut. BPNT sangat dibutuhkan
19
20
dikarenakan Bantuan yang dilakukan dari Kementrian Sosial selalu tidak tepat
pelaksanaan BPNT disetiap daerah yang mereka teliti salah satu contohnya adalah
Skripsi Fajar Mahasiswa UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta tahun 2022 yang
salah satunya adalah Kec. Rumbai kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Data Penerima BPNT Di Kota Pekanbaru Pada Tahun 2021
20
21
2586
Dari tabel 1.1 Rumbai 6 kelurahan yang menerima Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT). Totalnnya yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di
manfaat (KPM) totalnya 2389 orang/ KK. Salah satu Kabupaten/Kota yang
terpilih menjadi sasaran penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah
Kota Pekanbaru. Bantuan Pangan Non Tunai dengan jumlah sasaran Keluarga
Pekanbaru pada tahun 2021. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota
Warong adalah agen bank atau terdapat pihak lain yang telah bekerjasama melalui
menjadi salah satu kecamatan yang mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai
jumlah keluarga miskin, dan jumlah keluarga penerima Manfaat (KPM) dari
masing- masing kecamatan adalah Lembah Yaitu kelurahan lembah damai 7859
penduduk, 555 KK, dan 328 KPM, Meranti Pandak 13631 penduduk, 1123 KK, dan
645 KPM, dan Palas 8800 penduduk, 352 KK, dan 352 KPM, limbungan
baru 20695 Penduduk, 440 KK, dan 193 KPM, Sri meranti 24697 Penduduk, 603
21
22
KK dan 687 KPM, dan Umban Sari 1339 Penduduk, 381 KK dan 381 KPM . Dari
segi jumlah, Bantuan Pangan Non Tunai yang diberikan melalui kartu kombo
Program bantuan ini pasti memiliki Tujuan yang ingn dicapai, berhasil atau
tidaknya program bantuan pemerintah dapat dilihat dari tercapainya tujuan dari
program bantuan tersebut. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah
dana elektronik yang diberikan melalui e-waroeng dan masyarakat hanya dapat
mendapatkan gizi yang terpenuhi. Dan ada masyarakat yang mampu mendapatkan
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sedangkan bantuan ini berlaku hanya untuk
masyarakat yang kurang mampu. Pengambilan bantuan pangan ini bisa diambil di
e-warong terdekat. Bagi penerima Bantuan Pangan NonTunai (BPNT) orang yang
tidak mempunyai penghasilan tetap atau penghasilan yang kurang dan untuk
22
23
uraian data diatas terlihat bahwa banyak sekali masyarakat di Kecamatan Rumbai
yang ada di Kota Pekanbaru yang menerima Bantuan Non Tunai dari pemerintah
Bantuan Sosial khususnya BPNT ditempat peneliti bertempat tinggal, dan peneliti
dengan jenis BPNT dan bagaimana pelaksanaanya ditempat tersebut, dan hasil dari
tangerang pada skripsi peneliti lain. Melihat Fenomena terjadi di Kec. Rumbai Kota
Pekanbaru peneliti mencoba mencari informasi prihal data warga miskin dan warga
yang terdaftar KPM di kecamatan Rumbai dalam bantuan BPTN di Dinas Sosial
diantaranya:
23
24
1. Masyarakat Rumbai yang tergolong dari kalangan bawah Banyak yang belum
Menerima BNPT. Hal itu dapat dibuktikan dari data warga miskin dikecamatan
rumbai dan yang menjadi KPM (Keluarga Penerima Manfaat) hanya setengah
Hal itu dibuktikan dengan data dari Kel. Sri Meranti yang diperoleh dimana
warga yang terdaftar miskin hanya 603 dan yang terdaftar KPM sebesar 687.
Banyak kemungkinan yang dapat terjadi yang membuat terhambat atau tidak
masyarakat dari proses pengelolaan BPNT dari di Kec. Rumbai Kota Pekanbaru.
Atas dasar permasalahan yang dijelaskan diatas maka penulis tertarik untuk
Pekanbaru ?
24
25
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pemerintah
kesejahteraan masyarakat
25
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Administrasi
tentang objek formal, yaitu pemikiran yang menciptakan keteraturan dari berbagai
aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia yang melakukan aktivitas administrasi
penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan
Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
B. Organisasi
Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan sosial dari kelompok manusia yang
saling berinteraksi dan bereaksi kedalam suatu ikatan pengakuan dari keteraturan
dengan memiliki fungsi dan tugas sebagai suatu kesatuan yang mengarah pada
organisasi adalah seetiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan, dalam ikatan nama terdapat atau beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
C. Manajemen
untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal. Deskripsi
organisasi.
tujuan tertentu.
D. Pengelolaan
berat memiliki nilai-nilai yang tinggi dari semula. Pengelolaan dapat juga diartikan
sebagai untuk melakukan sesuatu agar lebih sesuai serta cocok dengan kebutuhan
yang dipakai dalam ilmu manajemen. Secara etomologi istilah pengelolaan berasal
dari kata kelola (to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau
maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengelolaan atau yang sering disebut manajemen pada umumnya sering dikaitkan
Istilah manajemen berasal dari kata kerja to manage yang berarti menangani,
a. Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber daya yang ada seperti,
sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada dalam suatu organisasi
pemborosan waktu, tenaga dan materi guna mencapai tujuan yang diinginkan.
pengelolan atau manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan
3. Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur
dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum yaitu efisien
dan efektivitas.
a. Menentukan strategi
waktu.
g. Mengadakan pertemuan
h. Pelaksanaan.
i. Mengadaan penilaian
Berdasarkan uraian diatas bahwa tujuan pengelolaan tidak akan terlepas dari
memanfaatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efektif dan
b. Fungsi Pengelolaan
(Pengawasan).
yang kurang lebih artinya sama. Menurut Luther Gullick Fungsi Pengelolaan
Reporting,dan Budegeting.
afficiently and again personal satisfactions for the purpose of achieving some
bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan.
achive and to strike to achive the objective willingly and keeping with the
adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan
bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are
33
dipahami bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu proses
organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau
unsur yang ada didalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai aktivitasnya
penetapan program latihan jabatan dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan
pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari
lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan dapat
lainnya. Dengan pengelolaan yang baik, hal ini mengindikasikan bahwa organisasi
peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan
kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang telah
menurut rencana.
ekonomis
d. Memudahkan pengawasan
manusia tetapi juga sumber daya lainnya, seperti anggaran, fasilitas dan
peralatan.
E. BPNT
Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yaitu bantuan pangan yang
disalurkan dalam bentuk non tunai dari pemerintah kepada Keluarga Penerima
digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan atau
bantuan pangan secara non tunai mulai dilaksanakan pada tahun 2017 di 44 Kota
yang memiliki akses dan fasilitas memadai. Secara bertahap, bantuan pangan akan
diperluas ke seluruh Kota dan Kabupaten sesuai dengan kesiapan sarana dan
prasarana penyaluran non tunai. Dengan demikian, mulai tahun 2018 Bantuan
nontunai atau natura, yaitu dalam bentuk beras. Sebagian kabupaten yang sarana
berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah,
tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi. Untuk mencapai
pelaksana. Sasaran dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah keluarga
Pangan Non Tunai (BPNT) dan namanya termasuk di dalam daftar Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) BPNT yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Daftar
KPM BPNT bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang telah
Tujuan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) salah satunya adalah
tepat sasaran dan tepat waktu. Hal ini telah diatur pada PERPRESRI No.63 Tahun
sosial kepada masyarakat dilakukan secara efisien agar dapat diterima tepat
sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi.
Tahun 2017, tentang Penyaluran bantuan sosial Secara Non Tunai. Presiden
program pengganti dari Program Beras Sejahtera (Rastra) yang memiliki beberapa
Pertama, dapat dilihat dari indikator tepat sasaran, yang dimana masih
misalnya, masih terdapat rumah tangga yang seharusnya menerima Rastra, akan
yaitu terdapat rumah tangga yang tidak berhak untuk menerima Rastra, justru
sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah seperti skripsi, tesis,
39
disertasi atau jurnal penelitian. Berikut adalah penelitian terdahulu yang menjadi
Kota Makassar sudah cukup efektif. Persamaan dari penelitian Winnie Thalia
dengan peneliti adalah sama sama meneliti Program Bantuan Panagan Non
dari BPNT dan peneliti membahas Pengelolaan BPNT dan Lokasi penelitian
Inilah yang menjadi sistem manajemen baru. Persamaan dari penelitian Ishak
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang telah terwujud hal ini dikarenakan indikator keberhasilan BPNT
yakni 6T yaitu Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat
saldo yang masuk ke dalam rekening kartu ATM Bank Penyalur dankerusakan
jaringan sehingga terjadierror pada mesin EDC serta masih adanya administrasi
41
yang tidak tepat sasaran. Persamaan dari penelitian Kristia Marcelia dengan
peneliti adalah sama sama meneliti Program Bantuan Panagan Non Tunai
Marcelia.
Biringkanaya Kota
Makassarsudah cukupefektif.
yang diangkat manfaat lainnya adalah agar bisa fokus dari salah satu topik yang
penelitian lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari
situasi perekonomian dan sosial ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif
sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana
PENGELOLAAN:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian Goerge R. Terry
3. Penggerakan 2006
4. Pengawasan
METODE PENELITIAN
Kec. Rumbai, Kota Pekanbaru. Adapun yang menjadi lokasi penelitian ialah Dinas
Sosial Kota Pekanbaru, Jl. Parit Indah Jl. Datuk Setia Maharaja No.6, Simpang
Tiga, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau 28289. Alasan penulis melakukan
KPM ( Keluarga Penerima Manfaat ) yang terdapat dalam data yang dimiliki oleh
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan dengan cara
ada.
penelitian yang berlandaskan pada filsafat, yang digunakan untuk meneliti pada
pengumpulan data dan di analisis yang bersifat kualitatif lebih menekan pada
46
47
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
alamiah.
pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif sesuai kriteria yang relevan dengan fenomena penelitian ini. Dalam
2. Warga miskin
A. Data Primer
Data primer ialah data yang diperoleh dari penelitian empiris, yaitu dengan
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
mengenai topik penelitiansebagai data primer. Data Premier merupakan daya yang
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pelaksanaan
- pengawasan
Pekanbaru.
B. Sekunder
secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder itu berupabukti,catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip atau data dokumenter. Penulis mendapatkan data sekunder ini
informen-informen yang peneliti teliti dan data yang didapatkan melalui sumber
peneliti yang bertujuan untuk mendapatkan data dalam penelitian. Pada penelitian
ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif yang harus membutuhkan data yang
penjelasannya :
1. Wawancara
diangkat.
2. Obesrvasi
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki
50
data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik
yang lain. Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek
alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat belajar tentang
3. Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan
atau mempunyai kredibilitas yang tinggi jika didukung oleh foto- foto atau
karya tulis.
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan menurut
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
51
data. Analisis data ini terbagi menjadi 3 yaituReduksi Data, Penyajian Data dan
1. Reduksi Data
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting yang sesuai
data selanjutnya. Dalam mereduksi data akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai dan telah ditentukan sebelumnya. Reduksi data juga merupakan suatu
proses berfikir kritis yang memerlukan kecerdasan dan kedalaman wawasan yang
tinggi.
2. Penyajian Data
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
sehingga akan mudah dipahami. Selain itu dalam penelitian kualitatif penyajian
data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
naratif. Melalui penyajian data tersebut, maka data tserorganisasikan, dan tersusun
3. Penarikan Kesimpulan
awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya
A. Demografi
Kota Pekanbaru terletak pada koordinat 101 14-101 43 Bujur timur dan 025-
045 Lintang Utara. Di Riau daratan, posisi Kota Pekanbaru bisa dikatakan di
Kota Pekanbaru yang terletak dijalur lintas Timur Pulau Sumatra ke ujung Selatan
Sumatera. Posisi strategis ini memberikan berbagai dampak serta peluang bagi
adat istiadat, agama, pendidikan, pekerjaan serta sosial budaya yang berbeda. Kota
ini dihuni oleh etnis Melayu, Minang, Batak, Jawa, Banjar, Bugis dan Cina serta
kelompok etnis lainnya yang jumlahnya tidak terlalu besar. Namun etnis melayu
merupakan jumlah terbesar dan secara kebudayaan dominan. Hal ini karena
kelompok etnis Melayu merupakan etnis asli Daerah Riau, sedangkan kelompok
etnis lainnya merupakan imigran yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
53
54
Pekanbaru. Interaksi antar kelompok etnis yang berbeda pada hakekatnya relative
punya jarak sosial tertentu, struktur sosialnya didukung oleh norma-norma agama
dan adat. Meski kedua norma tersebut mempunyai kekuatan yang berbeda dalam
yang banyak dianut oleh anggota masyarakat cukup dapat mempertautkan jarak
pendidikan dan jabatan yang diduduki seseorang. Dari ketiga lapisan itu, terlihat
aspek ekonomi mendapat tempat yang ketika melihat Kota Pekanbaru sebagai
Kota minyak dan perdagangan yang sedang mengeliat untuk memacu segala
Kecamatan baru dengan Perda Kota Pekanbaru Nomor 3 tahun 2003 menjadi 12
Kecamatan dan Kelurahan baru dengan Perda Kota Pekanbaru Nomor 4 tahun
2003 menjadi 58 Kelurahan. Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota Provinsi
52/I/44-25.
B. Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Pekanbaru yang tinggi Pada tahun 2016-2020 terdapat
1. Tampan 203.238
7. Sail 20 384
9. Sukajadi 42 852
Baru, Lembah Damai, Sri Meranti, Umban Sari, Palas. Luas wilayah kecamatan
berikut :
Rumbai Pesisir Pekanbaru mempunyai Motto, visi dan misi sebagai berikut:
1. MOTO
2. VISI
3. MISI
kepastian hukum.
57
terdiri dari beberapa bagian yang merupakan alat kelengkapan kecamatan yang
Kecamatan terdiri dari 1 Camat, 1 sekretaris, paling banyak 5 seksi, dan sekretariat
membawahkan paling banyak 3 sub bagian. Hal ini terlihat secara jelas dari bagan
berikut ini:
58
CAMAT
SEKRETARIS
CAMAT
JABATAN
FUNGSIONAL
KASUBA KASUBAG
G UMUM KEUANGAN
merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bukan berarti Indonesia telah merdeka
seutuhnya dan merasa aman dari penjajah. Belanda ternyata tidak ingin melepas
Dengan maksud ingin menjajah kembali Indonesia maka Belanda dengan kekuatan
pertempuran yang sangat sengit antara dua bangsa yang berbeda tujuan dan
rakyat yang mengungsi. Oleh pejuang yang berada di garis belakang maka
dikoordinirlah para relawan yang membantu para pejuang dan pengungsi ini. Tugas
para relawan adalah membuat dapur umum, menyuplai logistik dan makanan serta
pekerjaan lainnya yang dibutuhkan pada saat itu. Dampak peristiwa ini
antara pejuang, pengungsi, relawan dan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa
Sosial yang jatuh pada tanggal 22 Desember 1947 yang cikal bakal lahirnya
Departemen Sosial.
hari jadi Departemen Sosial. Pada tahun 1948 pemerintah Negara Republik
Indonesia yang baru berdiri dan sedang dilanda perang merasakan perlunya suatu
instansi yang sah yang dikelola oleh pemerintah dalam rangka membantu
peperangan, maka pada tahun itu dibentuklah yang namanya Inspeksi Sosial mulai
60
dari pusat sampai ke daerah- daerah yang tugas pokoknya adalah membantu tentara
Republik Indonesia dalam peperangan. Kemudian pada tahun 1950 Inspeksi Sosial
ditukar namanya menjadi Jawatan Sosial yang tugas pokoknya adalah membantu
korban perang dan para veteran pejuang. Kemudian pada tahun 1965 Jawatan Sosial
yang tugas utamanya adalah membantu para korban perang dan veteran pejuang
ditambah tugas pokoknya dengan membantu para penyandang cacat (paca), Tenaga
Kerja Indonesia, dan Organisasi Sosial (orsos). Pada tahun 1974 Jawatan Sosial
diganti nama menjadi Departemen Sosial Republik Indonesia untuk tingkat pusat
yang dikepalai oleh seorang Menteri Republik Indonesia, untuk tingkat provinsi
disebut Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Sosial Provinsi yang dikepalai oleh
fakir miskin, korban bencana, lembaga sosial, organisasi sosial, korban tindak
pengemis (gepeng), pekerja seks komersil (psk), korban HIV/AIDS, korban napza,
komunitas adat terpencil. Pada tahun 1998, Departemen Sosial pernah dibubarkan
oleh Presiden Republik Indonesia yang pada saat itu dijabat oleh KH. Abdurrahman
Wahid atau Gusdur, dengan alasan yang tidak jelas. Dan pada tahun 1999,
Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN) untuk tingkat pusat. Kemudian pada tahun
2000 diganti kembali dengan nama Departemen Sosial dan Kesehatan Republik
61
dihidupkan kembalioleh Presiden yang pada waktu itu dijabat oleh Megawati
Soekarno Putri. Pada tahun itu juga untuk Kota Pekanbaru sesuai dengan Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Dinas, maka terbentuklah Dinas Sosial dan Pemakaman
Tahun 2008 tentang Struktur dan Tata Kerja yang baru untuk Dinas Sosial dan
Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru yang pada saat ini dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas dan terdiridari 1 sekretaris dan 4 Kepala Bidang (Kabid), 15 Kepala
Seksi (Kasi) dan tenaga jabatan fungsional dengan jumlah personil 59 orang yang
dilatar belakangi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda, dalam pelaksanaan
Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dimana
maupun dalam pengelolaan pembangunan. Kewenangan yang luas ini disatu sisi
dapat dipandang sebagai kesempatan bagi daerah untuk berkembang dan berbuat
sendiri demi kemajuan suatu daerah tersebut, dan disisi lain merupakan tantangan
baru yang cukup berat dan menantang. Kemudian untuk menunjang pelaksanaan
pemakaman umum yang tersebar di sekitar Kota Pekanbaru yang tata kelolanya
diatur dan ditangani oleh Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru. Adapun
Struktur penepatan tugas dan peran dari masing masing anggota dinsos dapat
Kepala Dinas
DR. H. IDRUS, S.Ag., M.,Ag
KELOMPOK SEKRETARIS
JABATAN Dra. Hj. Yettiniza, M.Pd
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM KEUANGAN
SUCI TRI AGUSTINA,
YUSMALIA, S.Kom
S.STP
BAB V
yang memiliki beberapa fungsi yang dujelaskan didalamnya, yang dimana fungsi-
program Sembako yang terdiri dari 5 tahapan yaitu : Tahap Persiapan, Tahap
(Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06 oktober Pukul 12.30 di Dinas Sosial
Yang menjadi target dari pengelolaan perencanaan di tahap persiapan ini adalah
KPM dan e-Warong. Strategi di kegiatan perencanaan pada tahap persiapan ini
terstruktur. Sarana yang digunakan ialah aplikasi SIKS-NG, data KPM dan data e-
digunakan adalah aplikasi SIKS-NG untuk menginput data KPM dan data e-
yang terlibat di tahapan ini antara lain : tim koordinator pangan kecamatan, bank
penyalur dan pendamping sosial. Mengenai anggaran kecamatan tidak ikut dalam
koordinasi dari Kota ke Kecamatan dan Bank penyalur yang ditunjuk yaitu BRI
dengan menggunakan aplikasi SIKS-NG untuk menginput data KPM dan data e-
Pekanbaru.
Rumbai, Bank Penyalur (BRI), KPM, dan e-Warong. Sosialisasi dan edukasi
pemenuhan gizi pada 1000 HPK untuk mencegah stunting melalui pemanfaatan
warong yang telah dipilih oleh Kelurahan agar dapat melayani pemanfaatan
oleh KPM.
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06
pelaksanaan, sosialisasi dan pelatihan kepada KPM dan e-Warong. Target dari
perencanaan di tahap persiapan ini adalah KPM dan e-Warong sosialisasi dan
pelatihan kepada KPM dan e-Warong. Strategi agar kegiatan perencanaan di tahap
berjenjang.
adalah:
7)Data BDT merupakan basis data yang mendata nama dan alamat (BNBA) di
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06
distribusi KKS yang bertujuan pada perencanaan di tahap ini adalah untuk
penyalur. Target kegiatan adalah seluruh warga tidak mampu yang masuk dalam
Rumbai Kota Pekanbaru yaitu Bank Penyalur menransfer dana bantuan program
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06
sistem bank dan data rekening KPM. Dilakukan perencanaan pada saat kartu
ATM dibagikan. Anggaran sebagai Bank penyalur dari Kementerian Sosial”
Target dalam kegiatan ialah mencapai tujuan dengan sukses. Strateginya supaya
Kementerian Sosial.
distribusi KKS yang bertujuan pada perencanaan di tahap ini adalah untuk
penyalur kepada warga miskin. Target kegiatan adalah warga tidak mampu yang
Kota Pekanbaru adalah upaya pekerjaan yang dilakukan oleh Kepala Seksi
kerja secara tepat diantara personil organisasi dan penetapan aktivitas organisasi.
71
Bantuan sembako ialah membagi tugas kepada masing- masing individu dalam
satu bidang menurut kemampuannya dan diberikan tugas dan fungsinya serta
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06
Di tahap persiapan ini pihak yang terlibat dan memiliki kewenangan antara
lain: Tim koordinasi bansos pangan kecamatan, bank penyalur, pendamping
sosial yang ditetapkan melalui SK dari Walikota Semarang. Kewenangan tim
menetapkan jadwal pendaftaran, kewenangan bank penyalur melaksanakan
burekol, kewenangan pendamping melaksanakan verifikasi dan validasi.
Kalau tugas pokok tim melaksanakan siklus pengelolaan data KPM, tugas
bank penyalur memilih dan menetapka e-Warong, dan tugas pendamping
sendiri melaksanakan koordinasi untuk verifikasi dan validasi penerima
bantuan program Sembako.
pihak yang terlibat pada tahap persiapan ini adalah Kepala Seksi Kesejahteraan
Warong, KPM, ada SK walikota yang dikeluarkan untuk memperkuat tugas dan
sudah sesuai yang diatur dalam pedoman umum Program Sembako 2020.”
dilaksanakan oleh Tim dari Dinas Sosial, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial,
operasionalnya yang dibuktikan dengan lulus proses uji tuntas (due diligence)
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang dimiliki oleh Bank Penyalur.
2. Memiliki sumber penghasilan utama yang berasal dari kegiatan usaha yang
sedang berjalan dengan lokasi usaha tetap dan/atau kegiatan tetap lainnya.
perbankan.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) beserta unit usahanya, Toko Tani
Warong.
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06
adalah pihak yang memiliki kewenangan di tahap ini antara lain Kepala Seksi
di kelurahan.
dengan pihak yang berhubungan secara langsung, bank penyalur tugas pokoknya
Rumbai Kota Pekanbaru ialah bahwa setelah pihak bank dan pedagang lolos untuk
Bank Penyalur dan e-Warong yang sudah di seleksi. Dokumen PKS tersebut berisi
hak dari masing-masing pihak, ketetapan pelaksanaan prinsip program, aturan dan
sanksi dalam pelaksanaan program Sembako dengan mengacu kepada aturan yang
memperjual beliksn bahan pangan dengan jenis dalam jumlah yang telah
ditentukan oleh e-Warong sehingga KPM tidak memiliki pilihan. E-Warong tidak
wajjib menyediakan semua jenis bahan-bahan pangan yang dipilih untuk program
Sembako, hanya saja minimal harus menyediakan jenis bahan pangan yang
termasuk sumber karbohidrat, protein hewani, dan satu jenis bahan pangan
lainnya (yang termasuk protein nabati atau sumber vitamin dan mineral). E-
Warong yang tidak mematuhi ketentuan maka akan dicabut izin penyaluran untuk
melayani program Sembako BPNT oleh Bank Penyalur. Di tahap edukasi dan
sosialisasi ini ada pihak yang terlibat langsung dan memiliki kewenangan serta
ketersediaan jumlah mesin pembaca KKS pada setiap e-Warong (kecuali untuk e-
Warong di wilayah khusus). Mesin pembaca KKS dapat berupa mesin EDC yang
oleh KPM, mengecek kembaki adanya mekanisme khusus untuk wilayah yang
lini, yaitu adanya pemusatan wewenang pada level pimpinan organisasi, oleh
organisasi.”
dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan. Fungsi pengarahan juga dinilai sebagai
menjadi tidak penting jika fungsi pengarahan tidak dilakukan. Manajer harus
Kota Pekanbaru adalah kinerja pekerjaan yang dilakukan oleh Kepala Seksi
pembagian Bantuan pangan Sembako BPNT bagi warga tidak mampu, pembagian
kerja secara tepat diantara personil organisasi dan penetapan aktivitas organisasi.
Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06 oktober Pukul
“Selama ini tugas pengarahan diberikan oleh Dinas Sosial Kota. Pihak yang
perlu diarahkan antara lain tim koordinasi kecamatan dan kelurahan, bank
penyalur dan pendamping bantuan sosial pangan kecamatan. Pengarahan
yang diberikan dalam tahap ini mengenai penyiapan data KPM dan
penyiapan e-Warong. Pengarahan dilakukan di kantor Dinas Sosial Kota.
Pengarahan dilakukan dengan tatap muka sebelum masa pandemi, kalau
sekarang ini dilakukan dengan metode daring. Pengarahan di tahap ini
dilaksanakan 2 kali.”
persiapan ialah: Pengarahan yang diberikan Dinas Sosial Kota. Pihak yang wajib
diarahkan diantarnya tim koordinasi kecamatan dan kelurahan, bank penyalur dan
dilakukan di kantor Dinas Sosial Kota. Pengarahan dilakukan dengan tatap muka
setelah masa Pandemi dalam pengelolaan BPNT warga miskin yang terdaftar
KPM hanya dapat mengikuti tahap pelaksanan dari penyaluran BPNT. Dimana
Tahap pelaksanaan ini warga miskin melakukan segala bentuk kegiatan yang
77
diarahkan oleh penyalur adalah pihak DINSOS guna tercapainya tujuan peraturan
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu nita), pada Hari selasa Tanggal 07
persiapan ialah: Pengarahan warga miskin yang diberikan Dinas Sosial Kota.
Pihak yang wajib diarahkan adalah warga miskin yang terdaftar KPM. Pengaraha
diberikan pada tahap ini mengenai penyiapan data KPM. Pengarahan dilakukan di
kantor Dinas Sosial Kota. Pengarahan dilakukan dengan tatap muka setelah masa
berkaitan erat dengan alur pelaksanaan sosialisasi dan edukasi, yang meliputi :
Pengendali.’’
lainlain).
78
Kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada KPM yang baru dibukakan rekening
bantuan pangan pada tahun 2020 dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Pendamping
Sosial Bansos Pangan didampingi Bank Penyalur setempat pada saat registrasi.
Sosialisasi kepada KPM program Sembako yang pada tahun sebelumnya telah
adalah Bank penyalur menerima transfer dana dari Kementrian Sosial. Proses
kalender sejak dana tersebut ditransfer dari Kas Negara ke rekening Kementerian
ditujukan untuk memberikan arahan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
hal ini adalah pihak – pihak yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan
secara baik.”
kerja agar sesuai rencana awal dan menciptakan suatu tindakan yang tepat untuk
dana bantuan Program Sembako bagi warga tidak mampu untuk mengoreksi
kinerja dan memastikan bahwa program yang dijalankan sesuai dengan ketentuan,
calon KPM pada SIKS-NG menu BPS, melakukan perubahan data sesuai kondisi
sementara;
7) Alamat lengkap Pengurus KPM beserta kode wilayah sampai tingkat desa.
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Ibu Willis), pada Hari selasa Tanggal 06
“Sering terjadi pencatatan ganda pada data SIKS-NG, pada tahap penyiapan
e-Warung ditemukan e-Warung yang tidak sesuai dengan kriteria yang di
tentukan. Standar yang digunakan adalah peraturan undang-undang yang
berlaku dan pedoman umum Program Sembako tahun 2020. Pastilah ada
kegiatan pengawasan di tahap persiapan ini. Tim koordinasi bansos pangan
BPNT di wilayah masing-masing bertugas melakukan pengawasan dan
pengendalian. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis aplikasi dapat
digunakan untuk pemantauan penyaluran dan pemanfaatan dana bantuan
program Sembako dari waktu ke waktu. Pemantauan pelaksanaan program
Sembako dapat menggunakan instrumen/formulir pemantauan.’’
pencatatan ganda pada data SIKS-NG, sedangkan pada tahap penyiapan e-Warung
bantuan pangan yang telah diketahi bedasarkan praturan yang tertera dalam
penyaluran bantuan pangan tersebut sudah sesuai dengan yang telah ditetapkan
81
setiap pengelolaan BPNT di setiap tahap apakah sudah sesuai dengan praturan
yang ditetapka, maka dari itu warga miskin tersebut mengecek Kembali bantuan
tersebut.
Kalau pengawasan kami selaku warga miskin yang telah terdaftar KPM
kami hanya perlu memastikan bantuan yang kami terima sudah sesuai atau
tidak, namun sejauh ini penyaluran nya sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Sosial, aparatur daerah, serta bank penyalur) menggunakan media seperti: rapat
tentang pentingnya pemenuhan gizi pada 1000 HPK untuk mencegah stunting
pembukaan rekening secara kolektif berdasarkan data KPM yang diberikan dan
ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Bank dibantu oleh Pemerintah Kota dan
informasi kepada KPM mengenai lokasi e-warong yang dapat diakses dan
meminta KPM untuk melakukan pengecekan kuota KKS di e-warong. Dalam hal
ditemukan data KPM yang tidak sesuai (berupa kesalahan penulisan nama, NIK
atau alamat) pada saat pelaksanaan registrasi, maka KPM dimaksud harus
alur pelaksaan agar kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien. Alur pelaksanaan
Penyalur pada saat distribusi KKS kepada KPM. Edukasi dan sosialisasi
kepada KPM dapat dilakukan bersamaan pada saat proses distribusi KKS.
2. Pihak yang harus hadir dari KPM pada saat distribusi KKS adalah yang
pemilik rekening bantuan pangan. Apabila Pengurus KPM tidak hadir pada
3. Perlakuan bagi Pengurus KPM yang tidak hadir pada saat distribusi KKS
tetap atau sedang dalam proses hukum, tidak ditemukan domisilinya, sudah
4. Dokumen pendukung yang perlu dibawa oleh KPM pada saat proses
distribusi KKS adalah dokumen identitas seperti KTP, Suket, KK, dan/atau
bersangkutan.
kesesuaian data pada KKS dengan dokumen identitas yang dibawa KPM. Jika
data pada KKS sesuai dengan dokumen identitas yang dibawa KPM, maka
7. Jika data pada KKS dan dokumen identitas yang dibawa KPM tidak sesuai,
wilayahnya.
pendukung.
bantuan pangan.
c. Terjadi perbedaan data KPM dengan data pada KKS yang tidak dapat
PKH.
10. Apabila saat registrasi/distribusi KKS didapati KPM telah memiliki KKS dari
program PKH maka KKS yang baru tidak diserahkan kepada KPM dan
KKS, dimana dana bantuan program Sembako akan disalurkan melalui KKS
11. Tenggat berakhirnya proses distribusi KKS kepada KPM ditentukan oleh
12. Setelah proses distribusi KKS berakhir, untuk rekonsiliasi data, Bank
mengenai :
kelengkapannya;
13. Laporan rekonsiliasi data hasil distribusi KKS menggunakan format baku ang
digunakan oleh satuan kerja pengelola data di bawah Kementerian Sosial, dan
1. Laporan rekonsiliasi data hasil distribusi KKS tersebut dikirim oleh Dinas
Penyalur di pusat.
Bansos Pangan.
di bidang keuangan.
dengan target dan juga sesuai dengan standar dalam rangka untuk mencapai tujuan
kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana awal dan untuk
hambatan, diantaranya sarana dan prasaran seperti e-warong yang tidak sesuai
dengan pedoman umum program BPNT, kartu KKS hilang maupun saldo kosong,
membuat menarik lagi adalah alokasi anggaran dari APBN dan dukungan oleh
pusat serta adanya dorongan motivasi imbalan yang diberikan pemerintah pusat
Hal ini yang membuat pendamping BPNT dan Korda BPNT selalu
program ini juga diharapkan secara jangka panjang memberantas angka gizi buruk
B . Pembahasan
sehingga bisa dikatakan sudah cukup baik dalam peningkatan kesejahteraan KPM,
karena adanya kesesuaian antara rencana dengan hasil yang ingin dicapai di setiap
dan menghasilkan suatu pencapaian yang sesuai harapan, sehingga bisa dikatakan
kesesuaian antara rencana dengan hasil yang ingin dicapai di setiap tahapan
dan pedoman yang berlaku, dan menghasilkan suatu pencapaian yang sesuai
kesejahteraan KPM, karena adanya kesesuaian antara rencana dengan hasil yang
dan pedoman yang berlaku, dan menghasilkan suatu pencapaian yang sesuai
kesejahteraan KPM, karena adanya kesesuaian antara rencana dengan hasil yang
warong yang tidak sesuai dengan pedoman umum program BPNT, kartu KKS
Sosial, jadi yang membuat menarik lagi adalah alokasi anggaran dari APBN dan
dukungan oleh pusat serta adanya dorongan motivasi imbalan yang diberikan
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
dalam penelitian peneliti sesuai dengan yang dibahas di sdalam bab sebelumnya,
dengan arahan, maka dapat dikatakan sudah cukup baik dalam peningkatan
kesejahteraan KPM, karena adanya kesesuaian antara rencana dengan hasil dari
praturan dan ketetapan yang ingin dicapai di setiap tahapan pengelolaan BPNT di
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Dikatakan masih cukup Baik karena masih
ada yang perlu diperbaiki seperti penyiapan data KPM yang masih banyak ditemui
data yang tidak sesuai dilapangan, dikarenakan koordinasi yang kurang pada saat
temuan di lapangan. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan Pengelolaan Bantuan
Pangan Non Tunai. Dilihat dari temuan di atas dapat disimpulkan bahwa
Kecamatan Rumbai ini masih sangat lemah. Hal ini dapat dilihat dari kelemahan
beberapa
89
90
penyimpangan.
6.2 Saran
1. Perlu adanya pembaharuan Basis Data Terpadu yang digunakan sebagai dasar
ditunjuk agar dapat memberikan harga produk pangan yang lebih murah, dan
komoditi dan berkualitas kepada KPM, maka dari itu manfaat BPNT ini
DAFTAR PUSTAKA
Anselm Straus dan Juliet Corbin, (2013), Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Jurnal,
Alfabeta.
Bach, S., Haynes, P., & Smith, J. L. (2014). Buku. Online Learning and Teaching
Aksara.
Grove, S. K., Burns, N., & Gray, J. R. (2014). Buku. Understanding nursing
Gumbira, S.E., Syamsu, K., Mardliyati, E., Herryandie, A., Evalia, NA., Rahayu,
Hasibuan, Malayu S.P, (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku. Edisi
92
Hasibuan, Malayu SP. (2014). Buku. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
2015Hlm. 54—62.
Hemawan, Iwan, dkk. (2021). Jurnal. Efektivitas Program Bantuan Pangan Non
2018,
Robbins, Stephen P., Coulter, Mary. (2016). Manajemen, Jilid 1 Edisi 13, Alih
Rivai, Veithzal. el. at. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
93
Sondang, P. Siagian , MPA, DR, Prof. (2001). Kerangka Dasar Ilmu Administrasi,
Jakarta.
Makasar: