Anda di halaman 1dari 95

KUALITAS LAYANAN PADA SUB BAGIAN SOSIAL, TENAGA

KERJA, DAN TRANSMIGRASI BAGIAN KESEJAHTERAAN


RAKYAT SETDA KABUPATEN SUMEDANG

Laporan Penelitian Ristek

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh Laporan Penelitian Riset

dan Praktek Pada Program Studi Administrasi Publik

Oleh :

Reza Putra Hardiana Wirasentika


202010131

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG 2023
i

LEMBAR PENGESAHAN

KUALITAS LAYANAN PADA SUB BAGIAN SOSIAL, TENAGA


KERJA, DAN TRANSMIGRASI BAGIAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT SETDA KABUPATEN SUMEDANG

Disusun Oleh :

Reza Putra Hardiana Wirasentika


202010131
Disetujui untuk Diajukan pada Sidang Laporan Riset dan Praktik
Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Bandung, 8 November 2023
Menyetujui
Pembimbing

Prof. Dr. H. Benyamin Harits, M.S


NIDN: 0015055402
Mengetahui,

Ketua Program Studi Administrasi Ketua Labolatorium

Publik FISIP UNPAS Administrasi Publik FISIP UNPAS

Drs. Rudi Martiawan, M.Si Regan Vaughan S.Ikom., M.Ap


NIDN: 0405036101 NIDN: 0424028702
ii

LEMBAR PERNYATAAN

Bersama surat ini, saya menyatakan :

1. Hasil Riset dan Praktek yang diajukan adalah asli dan belum pernah di

ajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di Universitas

Pasundan atau perguruan tinggi manapun.

2. Hasil Riset dan Praktek yang diajukan adalah murni gagasan, rumusan,

hasil karya sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari tim

pembimbing dan penguji.

3. Karya-karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang

lain, yang dicantumkan sebagai acuan dan dituliskan juga sumber acuan

tersebut dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pengulangan

kegiatan RISTEK, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan hukum

yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.

Reza Putra Hardiana Wirasentika


iii

ABSTRAK

Penelitian ini didasarkan pada kualitas pelayanan yang berjalan belum


optimal yang disebabkan dengan kurangnya program penyuluhan kepada
Masyarakat yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten
Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan publik
pada Sub Bagian Sosisal, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Sedangkan tekik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data ini menggunakan
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpula., pengecekan keabsahan
data ini melalui teknik triangulasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ditinjau dari dimensi kualitas
pelayanan menurut Zeithmal, kualitas pelayanan public pada Sub Bagian Sosial,
Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumedang belum berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini
dikarenakan kondisi eksisting kualitas pelayanan ini masih mengalami kendala
sesuai dengan dimensi kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan produk
fisik.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Sekretariat Daerah,Sosnaker, Kabupaten
Sumedang
iv

ABSTRACT

This research is based on the quality of services that are not yet optimal due
to the lack of outreach programs to the community implemented by the Social,
Labor and Transmigration Sub-Division of the People's Welfare Section of the
Regional Secretariat of Sumedang Regency. This research aims to analyze the
quality of public services in the Social, Labor and Transmigration Sub-Division
of the People's Welfare Section of the Regional Secretariat of Sumedang Regency.
The research method used is descriptive research with a qualitative
approach. Meanwhile, data collection techniques are carried out using
observation, interviews and documentation. This data analysis technique uses
data reduction, data presentation and drawing conclusions. Checking the validity
of this data uses triangulation techniques.
Based on the research results obtained in terms of the dimensions of service
quality according to Zeithmal, the quality of public services in the Social, Labor
and Transmigration Sub-Division of the People's Welfare Section of the Regional
Secretariat of Sumedang Regency has not been running effectively and efficiently.
This is because the existing condition of service quality still experiences problems
according to the dimensions of reliability, responsiveness, guarantee, empathy
and physical products.
Keywords: Service Quality, Regional Secretariat, Sosnaker, Sumedang Regency
v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, dan juga tidak lupa selawat

beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman

yang terang benderang ini, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan

penelitian ini dengan judul ”Kualitas Layanan Pada Sosial Dan

Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten

Sumedang”

Penelitian ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Riset dan

Praktik dalam penyelesaian tugas ini, penulis menyadari tidak terlepas dari adanya

doa, bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Peneliti

mengucapkan banyak terima kasih dan rasa hormat yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Prof. Dr. H. Benyamin Harits, M.S selaku dosen pembimbing yang

senantiasa meluangkan waktu, pikiran dan kesempatan untuk memberikan

bimbingan kepada peneliti dengan penuh kesabaran sehingga peneliti dapat

menyelesaikan laporan tugas ini. Tidak lupa peneliti sampaikan terima kasih dan

juga rasa hormat yang sebesar-besarnya kepada:


vi

1. Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, S.P., M.Si., M.Kom., IPU. selaku Rektor

Universitas Pasundan.

2. Dr. Kunkunrat, M.Si., selaku Pjs Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Pasundan.

3. Drs. Rudi Martiawan, M.Si., selaku Ketua Jurusan Program Studi

Administrasi Publik Universitas Pasundan.

4. Bapak Dr. Rizky Ilhami, S.Sos., M.AP selaku sekretaris program studi

Administrasi Publik Universitas Pasundan.

5. Bapak Regan Vaughan, S.Ikom., M.AP selaku Ketua Laboratorium

Program Studi Administrasi Publik

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Publik yang telah

memberikan ilmunya kepada peneliti.

7. Kepada pimpinan dan Pegawai Setda Kesejahteraan Rakyat Kabupaten

Sumedang yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu

peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

8. Kepada kedua Orang Tua saya yang sangat cintai dan banggakan yang

senantiasa telah memberikan dukungan dan kasih sayang kepada peneliti.

9. Kepada para sahabat yang selalu mendengar keluh kesah dan menemani

penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

10. Kepada “Kelompok 1” selaku kelompok riset dan praktik yang saling

memberikan semangat, saling membantu dan sama-sama berjuang.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritikan dan
vii

masukan yang bersifat membangun demi proses pengembangan dan pembelajaran

bagi penulis di masa yang akan datang. Penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas doa dan dukungan untuk semua pihak yang telah disebutkan

di atas. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi seluruh pembacanya dalam

menyelesaikan penelitian ini Aamiin.

Bandung, Oktober 2023

Reza Putra Hardiana Wirasentika


viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Fokus Penelitian ........................................................................................ 4
1.3. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.4. Tujuan Penelitian....................................................................................... 6
1.5. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 6
1.5.1. Kegunaan Teoritis ................................................................................ 6
1.5.2. Kegunaan Praktis ................................................................................. 7
1.5.3. Kegunaan peneliti ................................................................................ 7
BAB II .................................................................................................................. 9
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 9
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................ 9
2.1.1 Kajian Penelitian Terdahulu .................................................................... 9
2.1.2 Kajian Ruang Lingkup Administrasi..................................................... 13
2.1.2.1 Kajian Administrasi ......................................................................... 13
2.1.2.2 Kajian Administrasi Publik ............................................................. 14
2.1.3 Kajian Terhadap Middle Theori ............................................................ 15
2.1.3.1 Kajian Organisasi ............................................................................ 15
2.1.4 Kajian Terhadap Apply Teori ................................................................ 18
ix

2.1.4.1 Kajian Pelayanan Publik ................................................................. 18


2.1.4.2 Kajian Kualitas Layanan ................................................................. 19
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................... 20
2.2 Proposisi .................................................................................................. 22
BAB III ............................................................................................................... 23
OBYEK DAN METODE PENELITIAN ........................................................... 23
3.1 Obyek Penelitian ..................................................................................... 23
3.1.1 Gambaran Umum Sekretariat Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat 23
3.1.2 Visi dan Misi...................................................................................... 25
3.1.3 Struktur Organisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sub Bagian
Sosial dan Ketenagakerjaan ......................................................................... 28
3.1.4 Tugas dan fungsiTugas Pokok dan Fungsi ........................................ 28
3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 30
3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................... 31
3.4 Teknik Pengumpulan data ....................................................................... 32
3.5 Informan .................................................................................................. 35
3.6 Operasionalisasi Parameter Penelitian .................................................... 35
3.7 Teknik Pengolahan Data ......................................................................... 37
3.8 Teknik Pengujian Validitas Data ............................................................. 37
3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................... 38
3.10 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 39
BAB IV ............................................................................................................... 41
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 41
4.1. Hasil Penelitian ...................................................................................... 41
4.2. Pembahasan ............................................................................................ 54
4.2.1. Kehandalan (Reability) ..................................................................... 55
4.2.2. Daya Tanggap (Responsiveness) ...................................................... 57
4.2.3. Jaminan (Assurance) ........................................................................ 59
4.2.4. Empati (Emphaty)............................................................................. 62
4.2.5. Produk Fisik (Tangible) .................................................................... 63
BAB V ................................................................................................................ 66
x

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 66


5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 66
5.1.1 Kesimpulan Kualitas Layanan ........................................................... 66
5.1.2 Kesimpulan dimensi – dimensi yang mempengaruhi tingkat Kualitas
Layanan ...................................................................................................... 67
5.2. Saran....................................................................................................... 71
5.2.1 Saran Akademik ................................................................................. 71
5.2.2 Saran Praktis ....................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 75
LAMPIRAN ....................................................................................................... 77
xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................... 12


Tabel 3. 1 Instrumen Peelitian ............................................................................ 32
Tabel 3. 2 Informan ............................................................................................. 35
Tabel 3. 3 Operasional Parameter ...................................................................... 36
Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian ............................................................................... 40
Tabel 4. 1 Daftar Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang ................ 50
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir .......................................................................... 22


Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Bagian Kesejahteraan Rakyat ........................ 28
xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ......................................................................................................... 77
Lampiran 2 ......................................................................................................... 79
Lampiran 3 ......................................................................................................... 81
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kualitas pelayanan yaitu memberikan kesempurnaan pelayananyang

dilakukan oleh penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan dankeinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untukmengimbangi harapan

pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi hal pentingyang harus diperhatikan serta

dimaksimalkan agar mampu bertahan dantetap dijadikan pilihan oleh pelanggan.

Menurut Parasuraman dalamLopiyadi (2013), mengatakan bahwa kualitas

pelayanan yaitu seberapajauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan

atas pelayananyang mereka terima

Peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan pemerintah dititik beratkan

pada upaya-upaya mempermudah pelayanan, mempercepat pelayanan,

memperpendek birokrasi, transparansi, dan adanya kepastian dalam pelayanan,

sehingga melalui peningkatan pelayanan diharapkan keluhan masyarakat terhadap

pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah selama ini, seperti: prosedur dan

tata pelayanan yang diberikan yang tidak jelas, waktu pelayanan yang tidak tepat,

mekanisme pelayanan yang berbelit-belit dan biaya pelayanan yang tidak pasti

akan dapat dihindari.

Berdasarkan Undang – Undang No. 25 Tahu 2009 menjelaskan bahwa

pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelaynan sesuai dengan peraturan perundang- undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan pelaynan

1
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Menurut

Zeithaml dan Bitner (2006) kualitas layanan adalah suatu evaluasi yang terfokus

yang mencerminkan persepsi konsumen akan reability, assurance, responsiveness,

emphaty, dan tangibles. Sedang Tjiptoni (2007) mendefinisikan kualitas

pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen serta ketepatan penyampainnya dalam mengimbangi harapan

konsumen. Organisasi penyelenggara berkewajiban menyelenggarakan pelayanan

public sesuai tujuan pembentukannya. Salah satu permasalahan krusial yang

dihadapi pemerintah kota dalam penyelenggaraan pelayanan publik ini adalah

dalam penerbitan izin yang pada prinsipnya mengacu pada standar pelayanan

dalam UU No.25 tahun 2009 dan PP No.96 tahun 2012 tentang pelayanan publik.

Kualitas Layanan Pada Sub bagian soial dan ketenagakerjaan bagian

Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Sumedang ini, harus membangun

kepercayaan masyarakat atas pelayanan public yang dilakukan. Penyelenggaran

pelayanan public harus dilakukan sesuai apa yang diharapakan dan tuntutan

seluruh warga kabupaten Sumedang.

Pelayanan publik yang wajib di taati oleh pemberi dan penerima pelayanan.

Dalam Undang-Undang KEMENPAN No.63 tahun 2003 di jelaskan tentang

standart pelayanan. Yang meliputi : (1) Prosedur pelayanan Prosedur pelayanan

yang di bakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. (2)

Waktu Pelaksanaan Waktu penyelesaian yang di tetapkan sejak saat pengajuan

permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan. (3)

Biaya Pelayanan Biaya / Tarif pelayanan termasuk rinciannya yang di tetapkan

2
dalam proses pemberian pelayanan. (4) Produk Pelayanan. Hasil pelayanan yang

akan di terima sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan. (5) Sarana dan

Prasarana. Penyediann sarana dan prasaranan pelayanan yang memadai oleh

penyelenggraan pelayanan publik. (6) Kompetensi petugas pemberi pelayanan.

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus di tetapkan dengan tepat

berdasarkan pengetahuan,keahlian.

Masalah utama sebagai sebuah lembaga jasa pelayanan adalah pelayanan

yang diberikan apakah sudah sesuai harapan konsumen ataubelum karena setiap

masyarakat atau konsumen mempunyai penilaian masing – masing setiap

pelayanan yang diberikan terhadap individunya. Dengan demikian masyarakat

atau konsumen akan menerima baik dan buruknya pelayanan yang sudah diterima

dari Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan

Rakyat Setda Kabupaten Sumedang. Oleh karena itu, Sub Bagian Sosial, Tenaga

Kerja, Dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten

Sumedang dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen/masyaraka

tdengan meningkatkan kualitas pelayanan dan penyedia fasilitas agar kepuasan

konsumen meningkat.

Dewasa ini kualitas pelayanan sudah menjadi kewajiban bagi seluruh

instansi pemerintah maupun perusahaan swasta yang sudah menjadikan sebuah

saingan pada pelayanan terbaik. Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan

Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang

menentukan kebutuhan konsumen/masyarakat sebagai upaya untuk memenuhi

keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan dan penyedia fasilitas yang

3
diberikan. Menjalin hubungan dan melakukan penelitian terhadap mereka perlu

dilakukan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan demikian berdasarkan berbagai latar belakang dan pemikiran

tersebut sehingga dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian lebih lanjut yang dituangkan ke dalam usulan penelitian dengan judul :

Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial Dan Ketenaga kerjaan Bagian

Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang.

1.2. Fokus Penelitian

Peneliti ini memilih untuk memfokuskan penelitian kepada yang dilakukan

oleh sekretariat bidang kesejahteraan rakyat Kabupaten Sumedang .Fokus

penelitian dibatasi pada pemilihan kebijakan yang akan diambil oleh Bidang

Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang dalam kualitas

Layanan Pada Bagian Sosial Dan Ketenagakerjaan.

Metode Kualitas Layanan dalam sub bidang sosial dan ketenagakerjaan

telah ditetapkan sasaran, waktu, proses, dan metode pelaksanaanya. Menurut

Zeithaml, Parassuraman & Berry (dalam Hardiyansyah, 2011:11),

mengemukakan ada lima dimensi-dimensi kualitas jasa. Kelima dimensi-dimensi

tersebut adalah: keterampilan ,sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

1. Reliability (kehandalan), meliputi kemampuan untuk memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan

untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan jasa secara tepat

waktu (on time), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah

dijanjikan, tanpa melakukan kesalahan setiap kali.

4
2. Responsiveness (daya tanggap), meliputi kemauan atau keinginan para

karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan

konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan yang

jelas akan menimbulkan kesan negatif yang tidak seharusnya terjadi.

Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi

sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Misalnya, karena keterlambatan keberangkatan pesawat, penumpang

diberi makanan dan minuman.

3. Assurance (jaminan), meliputi pengetahuan, kemampuan, ramah, sopan,

dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat

keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan risiko.

4. Empathy (empati), meliputi sikap kontak personel maupun perusahaan

untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi

yang baik, perhatian pribadi, serta kemudahan dalam melakukan

komunikasi atau hubungan.

5. Tangibles (produk-produk fisik), meliputi tersedianya fasilitas fisik,

perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus

ada dalam proses jasa.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian yang telah dipaparkan

dengan memanfaatkan studi literatur, maka peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut :

5
1. Bagaimana kualitas layanan pada sub bagian sosial dan

ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten

Sumedang .

2. Untuk mengetahui dimensi yang dianalisis terhadap Kualitas Layanan

Pada Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian

Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian laporan penelitian riset dan praktek ini, yaitu:

1. Untuk menganalisis kualitas layanan pada sub bagian sosial dan

ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten

Sumedang.

2. Untuk mengetahui dimensi yang dianalisis terhadap kualitas layanan

pada sub bagian sosial dan ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan

Rakyat Sekretariat Kabupaten Sumedang.

1.5. Kegunaan Penelitian

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih memiliki

keterbatasan,namun penulis berharap dapat memberikan kegunaan secara teoritis

maupun praktis.

1.5.1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk

menunjang ilmu administrasi publik khususnya di bidang administrasi publik.

6
1.5.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang

berguna sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi mengenai kualitas layanan

pada sub bagian sosial dan ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat

Sekretariat Kabupaten Sumedang. Untuk bahan pertimbangan dalam pemecah

masalah yang dihadapi oleh pemerintah untuk lebih meningkatkan mengenai

kualitas layanan pada sub bagian sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi bagian

kesejahteraan rakyat setda kabupaten Sumedang. Penelitian ini berharga sebagai

sumber alternatif untuk dipikirkan atau dipertimbangkan dalam penilaian anda

berdasarkan kualitas layanan pada sub bagaian sosial, tenaga kerja, dan

transmigrasi bagian kesejahteraan rakyat Setda Kabupaten Sumedang.

1.5.3. Kegunaan peneliti

Hasil penelitian diharapkan menambah pengalaman keilmuan mengenai

kualitas layanan pada sub bagian sosial dan ketenagakerjaan Bagian

Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Sumedang.

1.5.3.1 Kegunaan teoritis

Secara Teoritis, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman, serta memperluas pandangan dalam menerapkan gagasan yang

relevan dengan administrasi publik, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan

publik.

7
1.5.3.2 Kegunaan praktis

Secara Praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberi pertimbangan

dan pemikiran yang bermanfaat bagi Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial,

Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten

Sumedang. Untuk bahan pertimbangan dalam pemecah masalah yang dihadapi

oleh pemerintah untuk lebih meningkatkan mengenai Kualitas Layanan Pada Sub

Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat

Setda Kabupaten Sumedang. penelitian ini berharga sebagai sumber alternatif

untuk dipikirkan atau dipertimbangkan dalam penilaian Anda berdasarkan

Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi

Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang.

1.5.3.4 Kegunaan Peneliti

Hasil penelitian diharapkan menambah pengalaman keilmuan mengenai

kinerja pegawai pada Sub Bagian Bina Mental Sosial Bagian Kesejahteraan

Rakyat Kabupaten Sumedang.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Kajian Pustaka merupakan suatu suatu proses penelaahan atau pengkajian

terhadap berbagai literatur atau sumber kepustakaan yang diarahkan untuk

menemukan pegangan atau landasan teoritik yang kuat serta memiliki tingkat

kebenaran yang tinggi (Satibi, 2011). Oleh karena itu, peneliti membutuhkan

kerangka teori yang terdapat relevansi dengan penelitian peneliti, antara lain

sebagai berikut.

2.1.1 Kajian Penelitian Terdahulu

Bagian ini berisi mengenai hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan

persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Hasil penelitian terdahulu juga membantu peneliti untuk dijadikan sebagai bahan

acuan dalam melaksanakan penelitian ini. Berikut tabel yang menyajikan tentang

penelitian terdahulu :

1. Widya Kurniati Mohi, Dkk (2019)

Penelitian yang dilakukan oleh Widya Kurniati Mohi dan Irmanovika

Mahmud, yang berjudul “Kualitas Pelayanan Publik di Desa Potanga Kecamatan

Boliyohuto Kabupaten Gorontalo”, bertujuan untuk mengetahui ualitas pelayanan

publik serta hambatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik didesa

Potanga Kecmatan Boliyohuto. Berdasarkan hasil penelitian dapat diuraikan; (1)

Upaya peningkatan pelayanan publik didesa Potanga dapat diidentifikasi sebagai

9
berikut; a) peningkatan azas layanan publik; b) prinsip layanan publik; dan c)

peningkatan standar layanan publik. (2) Upaya peningkatan pelayanan publik

didesa Potanga dapat dikategorikan baik dan telah sesuai dengan kebijakan

pelayanan publik, undang-undang pelayanan publik, serta peran, tugas dan

tanggung jawab pemerintah desa terhadap pelayanan publik. (3) Hambatan upaya-

upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di desa Potanga, yaitu hambatan

internal berupa masalah aparat/staf baik dari segi kuantitas maupun dalam hal

kualitas sumber daya manusia (4) Hambatan eksternal bersumber dari masyarakat

karena alasan fisik dan psikis dan lingkungan. Peneluis menggunakan teori

Kualitas Pelayanan dari Zeithmal, Sedangkan penelitain Widya Kurniati Mohi dan

Irmanovika mahmud menggunakan teori Burhan. Sementara itu persamaan

dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu pendekan penelitian yang

digunakan sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Yayat Rukayat

Penelitian yang dilakukan oleh Yayat Rukayat, yang berjudul “Kualitas

Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kepemdudukan Di Kecamatan

Pasirjambu.”. bertujuan untuk mengetahui Kualitas pelayanan publik di bidang

administrasi kependudukan di kecamatan Pasirjambu. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik bidang administrasi

kependudukan di Kecamatan Pasirjambu dilihat dari aspek fasilitas fisik,

kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati yaitu bagian Pelayanan Umum di

Kecamatan Pasirjambu belum memenuhi fasilitas pelayanan yang memadai untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat merasa puas dengan

10
pelayanan yang di berikan Kecamatan Pasirjambu dalam aspek reliability

mengenai kehandalan dalam menangani setiap keluhan masyarakat. Pegawai

dalam hal membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan khususnya

masyarakat yang bingung dengan pelayanan sudah terlihat antara petugas dan

pengunjung yang saling berkomunikasi. Keamanan di Kecamatan Pasirjambu

sudah menunjukan upaya meningkatkan kualitas pelayanannya terkait

memberikan rasa aman bagi masyarakat. Empati yang diberikan pihak Kecamatan

Pasirjambu yaitu dengan memberikan kesan yang menyenangkan. Penulis

menggunakan teori kualitas pelayanan dari zeithmal, sedangkan penelitian Yayat

Rukayat menggunakan teori dari Gaprez dalam Azis Sanapiah. Sementara itu

persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu pendekan dan metode

penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif.

3. Juriko Abdussamad

Penelitian yang dilakukan oleh Juriko Abdussamad, yang berjudul “Kualitas

Pelayanan Publik Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten

Gorontalo”. bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan public di dinas

kependudukan dan catatan sipil kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian

menunujukan dalam beberapa hal yang menyebabkan pelayanan yang masih

kurang baik dari sisi profesionalisme aparatur dan ketepatan waktu dalam

kerja. Kesemua hal ini perlu untuk di perbaiki dengan memperhatikan sisi

kualifikasi aparatur dalam memberikan pelayanan. Baik dalam hal Reliability

(Kehandalan), Responsivenees (Daya tanggap), dan Assurance (Jaminan).

11
Faktor - faktor pendukung seperti Motivasi kerja dan Kerja sama. Faktor -

faktor penghambat seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana.

Penulis mengunakan teori kualitas pelayanan dari zeithmal, sedangkan penelitian

Juriko Abdussamad menggunkan teori hardiyansyah. Sementara itu persamaan

dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu pendekan dan metode penelitian

yang digunakan sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif.

Tabel 2. 1 Kajian Penelitian Terdahulu

Persama dan Berbedaan


Nama Judul
No Teori yang Teknik
Peneliti Penelitian Pendekatan Metode
digunakan Analisis
1. Widya Kualitas Burhan Kualitatif Naturalistik
Kurniati Pelayanan
Mohi, Publik di Desa
Irmanovika Potanga
Mahmud Kecamatan
Boliyohuto
Kabupaten
Gorontalo
2. Widya Kualitas Burhan Kualitatif Naturalistik
Kurniati Pelayanan
Mohi, Publik di Desa
Irmanovika Potanga
Mahmud Kecamatan
Boliyohuto
Kabupaten
Gorontalo
3. Juriko Kualitas Hardiyansyah Kualitatif Deskriptif
Abdussmand Pelayanan
Publik Di
Kantor Dinas
Kependudukan
Dan Catatan
Sipil
Kabupaten
Gorontalo
Sumber : Diolah Oleh Peneliti (2023)

12
2.1.2 Kajian Ruang Lingkup Administrasi

2.1.2.1 Kajian Administrasi

Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa latin addan ministrare,

yang berarti “membantu, melayani, atau memenuhi”, serta administratio yang

berarti“pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan, dan

pemerintahan, pengelolaan”.1 Administrasi terdapat 2 (dua) bahasa yang berbeda,

pertama, Administratie dari Bahasa belanda atau istilah bahasa belandanya

stelselmatige verkrijiging yang disebut dalam bahasa indonesia tata usaha atau

administrasi dalam arti sempit dan bestuur en beheer, bestuur adalah manajemen

kegiatankegiatan organisasi dan beheeradalah manajemen akan sumber dayanya

(finansial, personel, materiil, gudang, dan sebagainya.2 Kedua, Administration

yang berasal dari bahasa inggris sering kita sebut sebagai arti administrasi dalam

arti luas, yakni proses (rangkaian) kegiatan usaha kerja sama sekelompok orang

secara terorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu secrara efisien.

Istilah administrasi, yang berasal dari bahasa latin “administrare” lebih

mencerminkan fugsi dari pada negara modern sesudah Perang Dunia II daripada

istilah Tata Pemerintahan dan Tata Usaha Negara.

Pengertian administrasi menurut John M. Pfifiner dan Robert V. Presthus

yakni orang dapat memulai dengan menyatakan bahwa administrasi adalah suatu

proses umum yang menandai (merupakan karakteristik) semua usaha bersama.

13
Pendapat John A. Vieg dalam fritzt Morstein max berpendapat dalam arti

yang sederhana, administrasi ialah tindakan yang ditetapkan untuk mengejar

maksud yang disadari, Batasan itu mengindasikan dua hal yaitu :

a. Kegiatan yang telah ditetapkan atau direncakan; dan

b. Kegiatan itu yang dilakukan untuk mencapai maksud yang

dikehendaki.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian administrasi dapat disimpulkan

sebagai kegiatan, mulai dari pengaturan hingga pengurusan segala halnya, yang

dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Administrasi tidak bisa dilakukan oleh

satu orang saja, karena membutuhkan kerja sama antar dua orang atau lebih dari

itu.

2.1.2.2 Kajian Administrasi Publik

Roosenbloom dalam Suryadi (2007 : 3) menjelaskan definisi dari

administrasi publik sebagai berikut :

“Public administration-is the action part of government, the means by


which the purpose and goals of government are realized. Public
administration sa a field is meanly concern with the means for
implementing political value”.

Mengacu pada kutipan diatas, administrasi publik dijelaskan sebagai bagian

dari aktivitas pemerintah artinya tujuan dan sasaran yang telah ditenntukan oleh

pemerintah dapat terealisasikan. Administrasi juga sebagai wilayah kajian yang

konsen dengan nilai – nilai implementasi kebijakan politik.

Definisi diatas menunjukkan bahwa administrasi publik memiliki perhatian

terhadap program-program manajemen publik. Peranan administrasi publik dalam

mewujudkan kebijakan-kebijakan politik serta mewujudkan rasa aman dan

14
kesejahteraan masyarakat, melalui kegiatan yang bersifat rutin maupun

pembangunan. Peran administrasi publik merupakan proses dalam perumusan

kebijakan sebagaimana pendapat Nigro dan Nigro dalam Bachtiar (2011 : 26)

yaitu ‘Public administration has and important role formulating of public policy

and thus a part of political process’ atau diartikan dengan administrasi publik

mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan pemerintah dan

karenanya merupakan sebagian dari proses politik.

Berdasarkan definis dari para ahli yang sudah dipaparkan di atas mengenai

administrasi publik, maka dapat ditarik kesimpula bahwa administrasi publik

adalah seluruh kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh pemerintah guna

mencapai suatu sasaran atau tujuan untuk kepentingan publik untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

2.1.3 Kajian Terhadap Middle Theori

Middle Theory merupakan turunan dari landasan teori sebagai teori

induk atau grand theory, yang kemudian menjadi teori penghubung objek kajian

pada teori aplikasi. Batang teori atau middle theory pada objek kajian ini adalah

teori manajemen SDM yang menyangkut dengan persoalan kompetensi pegawai

untuk pengelolaan destinasi objek pariwisata pada bidang destinasi dinas

pariwisata dan kebudayaan kabupaten pangandaran.

2.1.3.1 Kajian Organisasi

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek

seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan

eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi sebagai

15
sarana sosialisasi dan sebagai wadah yang dibuat untuk menampung aspirasi

masyarakat serta untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi menurut Siagian

(2008:6), mengemukakan :

“Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau


lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang
terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.”

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-

orang untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,

terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana,

data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk

mencapai tujuan organisasi. Organisasi menurut Manullang (2009:59)

mengemukakan :

“Perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah


Latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan.
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama.”

Organisasi menurut Hasibuan (2007:5) mengemukakan, bahwa: “Organisasi

adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja

sama untuk mencapai tujuan tertentu.” Orang-orang yang ada di dalam suatu

organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini,

bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi, organisasi menghadapi

perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat

mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara

relatif teratur. Bentuk Organisasi menurut Manullang (2009:61), yaitu :

16
a. Bentuk Organisasi Garis Organisasi garis adalah bentuk organisasi yang

tertua dan paling sederhana. Sering juga disebut organisasi militer karena

digunakan pada zaman dahulu di kalangan militer.

b. Bentuk Organisasi Fungsional Organisasi fungsional adalah organisasi di

mana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab

setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan,

sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf Bentuk organisasi ini pada umumnya

dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai

bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah

pegawainya banyak. Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu

atau lebih tenaga staf.

d. Bentuk Organisasi Staf dan Fungsional Bentuk organisasi staf dan

fungsional merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan

bentuk organisasi garis dan staf.

Organisasi baik itu organisasi formal maupun informal dalam melakukan

segala aktivitasnya pastilah terdapat hubungan diantara orangorang yang

melaksanakan aktivitas tersebut. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka

akan semakin kompleks juga hubungan yang terjalin. Mengatasi masalah itu,

maka dibuatlah struktur organisasi yang menggambarkan hubungan antar

kelompok/bagian.

17
2.1.4 Kajian Terhadap Apply Teori

Applied theory adalah suatu teori yang berada dilevel mikro dan siap untuk

diaplikasikan dalam konseptualisasi

2.1.4.1 Kajian Pelayanan Publik

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 pasal satu (1) Tentang

Pelayanan Publik memberikan defenisi pelayanan publik sebagai berikut:

“Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundan undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan

administrasi ya9ng disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.

“pelayanan publik merupakan melayani secara keseluruhan aspek


pelayanan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk dipenuhi
sesuai dengan ketentuannya”. (Hayat 2017 : 22)

“Pelayanan Publik adalah pemberian layananan (melayani) keperluan


orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan”.
Mukaron dan Laksana, (2016:41)

Merujuk kepada penjelasan menurut parah ahli di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan Pelayanan Publik adalah suatu kegiatan melayani yang dilaksanakan

secara profesional, berkualitas, dan memiliki pelayanan secara positif yang

mampu membantu memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan

pemerintah.

18
2.1.4.2 Kajian Kualitas Layanan

Menurut Zeithaml, Parassuraman & Berry (dalam Hardiyansyah, 2011:11)

kualitas layanan adalah suatu evaluasi yang terfokus yang mencerminkan persepsi

konsumen akan reability, assurance, responsiveness, emphaty, dan tangibles.

Kelima dimensi-dimensi tersebut adalah:

1. Reliability (kehandalan), meliputi kemampuan untuk memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan

untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan jasa secara tepat

waktu (on time), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah

dijanjikan, tanpa melakukan kesalahan setiap kali.

2. Responsiveness (daya tanggap), meliputi kemauan atau keinginan para

karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan

konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan yang

jelas akan menimbulkan kesan negatif yang tidak seharusnya terjadi.

Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi

sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Misalnya, karena keterlambatan keberangkatan pesawat, penumpang

diberi makanan dan minuman.

3. Assurance (jaminan), meliputi pengetahuan, kemampuan, ramah, sopan,

dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat

keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan risiko.

4. Empathy (empati), meliputi sikap kontak personel maupun perusahaan

untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi

19
yang baik, perhatian pribadi, serta kemudahan dalam melakukan

komunikasi atau hubungan.

5. Tangibles (produk-produk fisik), meliputi tersedianya fasilitas fisik,

perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus

ada dalam proses jasa.

Sedang Tjiptoni (2007) mendefinisikan kualitas pelayanan dapat diartikan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampainnya dalam mengimbangi harapan konsumen.

Menurut Arianto (2018:83) kualitas Kualitas Pelayanan dapat diartikan

sebagai berfokus pada memenuhi kebutuhan dan persyaratan, serta pada ketepatan

waktu untuk memenuhi harapan pelanggan. Kualitas Pelayanan berlaku untuk

semua jenis layanan yang disediakan oleh perusahaan saat klien berada di

perusahaan.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka Berpikir merupakan teori yang digunakan oleh peneliti yang

sesuai dengan topik penelitian yang disusun untuk memecahkan suatu

permasalahan yang terjadi. Berdasarkan permasalahan – permasalahan yang

peneliti temui maka peneliti akan mengemukakan teori yang digunakan oleh

peneliti dan selanjutnya akan menjadi kerangka berpikir

Maka dalam menilai Kualitas Layanan pegawai harus memiliki dimensi

untuk menjadikan patokan dalam pengeloaan yang berhubungan dengan

kompetensi pegawai tersebut. Maka dari hal tersebut dapat dilihat dari dimensi

yang meliputi tentang Kualitas Layanan Menurut M Zeithaml, Parassuraman &

20
Berry (dalam Hardiyansyah, 2011:11) yaitu, bukti fisik (tangibles), reliabilitas

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati

(emphaty), sebagai berikut :

1. Reliability (kehandalan), meliputi kemampuan untuk memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan

untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan jasa secara tepat

waktu (on time), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah

dijanjikan, tanpa melakukan kesalahan setiap kali.

2. Responsiveness (daya tanggap), meliputi kemauan atau keinginan para

karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan

konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan yang

jelas akan menimbulkan kesan negatif yang tidak seharusnya terjadi.

Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi

sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Misalnya, karena keterlambatan keberangkatan pesawat, penumpang

diberi makanan dan minuman.

3. Assurance (jaminan), meliputi pengetahuan, kemampuan, ramah, sopan,

dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat

keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan risiko.

4. Empathy (empati), meliputi sikap kontak personel maupun perusahaan

untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi

yang baik, perhatian pribadi, serta kemudahan dalam melakukan

komunikasi atau hubungan.

21
5. Tangibles (produk-produk fisik), meliputi tersedianya fasilitas fisik,

perlengkapan dan sarana komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus

ada dalam proses jasa.

INPUT PROSES OUTPUT

Belum Optimal Zeithaml,Parassuraman Kualitas layanan


Kualitas layanan & Berry (dalam pada sub bagian
pada sub bagian Hardiyansyah, 2011:111 sosial dan
sosial dan 1) : ketenagakerjaan
ketenagakerjaan bagian
1. reability
bagian kesejahteraan
2. assurance
kesejahteraan rakyat yang
3. responsiveness
rakyat 4. emphaty, optimal
5. tangibles

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir


2.2 Proposisi

Berdasarkan kerangka berpikir yang sudah peneliti kemukakan diatas,

maka peneliti akan merumuskan proposisi yang merupakan dugaan sementara dari

sebuah penelitian dari fenomena yang terjadi. Dengan begitu peneliti

memfokuskan pada Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial Dan

Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang.

1. Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial Dan Ketenagakerjaan Bagian

Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang.

2. Dimensi-dimensi yang dianalisis mengenai Kualitas Layanan Pada Sub

Bagian Sosial Dan Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat

Setda Kabupaten Sumedang telah sesuai dengan melalui 5 dimensi

yang ditentukan

22
BAB III

OBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian yaitu aspek terpenting yang terkait langsung dengan

kompetensi pegawai pada sub Sosial Dan Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan

Rakyat Setda Kabupaten Sumedang di bagian kesejahteraan rakyat sekretariat

daerah Kabupaten Sumedang. Yang menjadi ujung tombak di sini adalah para

pegawai Yang berada di sekretariat daerah Bagian kesejahteraan rakyat ini Terkait

bagaimana kompetensi pegawai pada sub pemuda, olahraga, Keluarga Berencana,

dan pemberdayaan perempuan di bagian kesejahteraan rakyat Kabupaten

Sumedang.

3.1.1 Gambaran Umum Sekretariat Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat

Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sumedang memiliki peran strategis

dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan berbagai kegiatan pemerintahan di

wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sumedang,

sebagaimana diatur dalam UU No. 21/2012, merupakan salah satu kabupaten hasil

pemekaran dari sebagian wilayah Kabupaten Ciamis.

Wilayah Kabupaten Sumedang terdiri dari 10 kecamatan, yaitu Kecamatan

Parigi, Cijulang, Cimerak, Cigugur, Langkaplancar, Mangunjaya, Padaherang,

Kalipucang, Pangandaran, dan Sidamulih. Ibu Kota Kabupaten Pangandaran

berkedudukan di Kecamatan Parigi.

23
Sebagai lembaga pemerintahan, Setda Kabupaten Sumedang memiliki

tanggung jawab dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk

mencapai tujuan tersebut, Setda Kabupaten Sumedang berperan penting dalam

mengelola program-program pemerintahan yang berfokus pada pelayanan publik

yang optimal, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Dalam hal ini, Setda Kabupaten Sumedang mengadopsi konsep Smart

Government yang komunikatif, efisien, dan efektif. Dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Setda Sumedang berupaya untuk

mengoptimalkan setiap aspek pelayanan publik, seperti pengelolaan data,

pengambilan keputusan, dan interaksi dengan masyarakat.

Salah satu bagian penting di Setda Kabupaten Sumedang adalah Bagian

Kesejahteraan Rakyat, yang bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan

dan pelayanan bagi kelompok-kelompok rentan dalam masyarakat, termasuk

pemuda, olahraga, perempuan, dan anak-anak. Bagian Kesejahteraan Rakyat ini

memiliki peran khusus dalam mengelola program-program kesejahteraan

masyarakat, sehingga terpenuhinya kebutuhan dasar dan hak-hak dasar setiap

individu.

Bagian Kesejahteraan Rakyat di Setda Kabupaten Sumedang diatur melalui

Peraturan Bupati Sumedang Nomor 97 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Peraturan ini menggarisbawahi

24
pentingnya peran Bagian Kesejahteraan Rakyat dalam memberikan pelayanan dan

perlindungan bagi warga Kabupaten Sumedang.

Dengan penerapan konsep Smart Government yang komunikatif, efektif,

dan efisien, Setda Kabupaten Sumedang berharap dapat menjadi contoh Smart

City yang berhasil, diakui atas prestasi dalam pelayanan publik, dan menjadi

teladan bagi daerah lain dalam pengelolaan pemerintahan yang modern,

transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakatnya. Dalam upaya

mencapai tujuan tersebut, Setda Sumedang berkomitmen untuk berkolaborasi

dengan berbagai instansi dan lembaga terkait serta melibatkan partisipasi aktif dari

masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pemerintah.

3.1.2 Visi dan Misi

a. Visi

Visi sekretariat sekretariat Daerah Kabupaten sumedang yang ditetapkan

untuk tahun 2023 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Sumedang yang Sejahtera,

Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) Pada Tahun 2023” : mencakup

seluruh wilayah kabupaten Sumedang sebagaimana yang tertuang dalam

Peraturan Bupati Sumedang Nomor 170 tahun 2021 tentang Uraian Tugas Jabatan

Struktural Pada Sekretariat Daerah.

Visi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang untuk tahun 2023 adalah

"Terwujudnya Masyarakat Sumedang yang Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional,

dan Kreatif (SIMPATI) Pada Tahun 2023." Visi ini mencakup seluruh wilayah

Kabupaten Sumedang sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Bupati

25
Sumedang Nomor 170 Tahun 2021 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Pada

Sekretariat Daerah.

Visi tersebut menggambarkan komitmen pemerintah Kabupaten Sumedang

untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, berdasarkan pemenuhan

kebutuhan dasar dan hak-hak dasar setiap individu dalam masyarakat. Selain itu,

visi ini menekankan pentingnya nilai-nilai agama, moral, dan etika dalam

kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang, yang menjadi dasar dalam

menciptakan masyarakat yang agamis.

Visi "SIMPATI" juga menggambarkan arah kemajuan Kabupaten Sumedang

dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan

kesehatan. Hal ini mencerminkan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang

maju dan kompetitif.

Dalam upaya mencapai visi tersebut, profesionalisme menjadi hal krusial

dalam pelaksanaan tugas pemerintahan di Sekretariat Daerah. Pegawai diharapkan

memiliki kompetensi yang tinggi dan berorientasi pada pelayanan publik yang

berkualitas, untuk mencapai kinerja pemerintahan yang efisien dan efektif.

Visi ini juga menyoroti pentingnya kreativitas dalam menghadapi berbagai

tantangan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Dengan inovasi dan

kreativitas, Sekretariat Daerah diharapkan mampu memberikan solusi terbaik

dalam menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan visi "SIMPATI" pada tahun 2023, Sekretariat

Daerah Kabupaten Sumedang akan melaksanakan berbagai program dan

26
kebijakan yang sesuai dengan Uraian Tugas Jabatan Struktural yang telah diatur

dalam Peraturan Bupati. Dengan melibatkan berbagai stakeholder dan masyarakat

secara aktif, diharapkan visi "SIMPATI" dapat tercapai dengan baik, dan

Kabupaten Sumedang menjadi contoh daerah yang berhasil mencapai

kesejahteraan masyarakat berdasarkan nilai-nilai agamis, kemajuan,

profesionalisme, dan kreativitas.

b. Misi

1. Memenuhi kebutuhan dasar dan terjangkau untuk kesejahteraan masyarakat;

2. Menguatkan norma agama dalam kehidupan sosial masyarakat dan

pemerintahan;

3. Mengembangkan wilayah yang didukung ekonomi dengan Peningkatan

infrastruktur dan daya dukung Lingkungan, serta meningkatkan budaya dan

kearifan lokal;

4. Menata birokrasi pemerintah yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab

atas profesional dalam pelayanan masyarakat;

5. Mengembangkan sarana prasarana dan sistem yang mendukung kreativitas dan

inovasi masyarakat Kabupaten Sumedang.

27
3.1.3 Struktur Organisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sub Bagian

Sosial dan Ketenagakerjaan

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Bagian Kesejahteraan Rakyat

3.1.4 Tugas dan fungsiTugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Uraian Tugas Pasal 4 :

1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh seorang

Kepala dengan Titelatur Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.

2) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai Tugas Pokok

membantu Sekretaris Daerah dalam merumuskan kebijakan,

mengoordinasikan pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, dan pemantauan

28
dan evaluasi kebijakan Daerah di bidang tata pemerintahan, kesejahteraan

rakyat, hukum dan kerja sama daerah.

3) Untuk melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Uraian Tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat meliputi:

a. Menyelenggarakan perumusan program kerja di bidang tata

pemerintahan, kesejahteraan rakyat, hukum, dan kerja sama;

b. Mengoordinasikan tugas bagian di lingkup Asisten Pemerintahan

dan Kesejahteraan Rakyat;

c. Menyelenggarakan penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah di

bidang tata tata pemerintahan, hukum, dan kerja sama;

d. Menyelenggarakan pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah

di bidang kesejahteraan rakyat;

e. Menyelenggarakan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat

Daerah di bidang tata pemerintahan, kesejahteraan rakyat, hukum,

dan kerja sama;

f. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan

Pemerintah Daerah di bidang tata pemerintahan, kesejahteraan

rakyat, hukum,dan kerja sama;

g. Merumuskan bahan pertimbangan dan rekomendasi kepada

Sekretaris Daerah di bidang tata pemerintahan, kesejahteraan rakyat,

hukum, dan kerja sama;h. melaksanakan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan tugas dan kinerja pada Bagian Tata Pemerintahan,

29
Bagian Kesejahteraan Rakyat, Bagian Hukum, dan Bagian Kerja

Sama;

h. melaksanakan pelaporan pelaksanaan tugas lingkup Asisten

Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;dan

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan

sesuai tugas dan fungsinya.

4) Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Uraian Tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Asisten Pemerintahan dan

Kesejahteraan Rakyat dibantu oleh:

a. Kepala Bagian Tata Pemerintahan;

b. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat;

c. Kepala Bagian Hukum;

d. Kepala Bagian Kerja Sama; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahkan:

a) Subbagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

b) Subbagian Agama, Pendidikan, Kebudayaan dan Kesehatan; dan

c) Subbagian Pemuda, Olahraga, Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana.

3.2 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian yang bersifat

deskriptif dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun sumber data

30
dan informasi dapat dilakukan melalui survey, wawancara dan dokumen-dokumen

yang relevan untuk membantu penelitian agar berjalan baik dan lancar dalam

prakteknya. Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan

kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan,

diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Menurut Bodgan &

Taylor (1990) yang dikutip Ramdhan (2019:43) dalam Imam Gunawan yaitu

“prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis

atau lisan dari orang – orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan

pada latar dan individu secara holistik (utuh).

Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya penting seperti,

mengajukan pertanyaan kepada informan, mengumpulkan data yang spesifik,

menganalisis data secara induktif mulai dari tema yang khusus ke tema umum dan

menafsirkan makna dari data yang telah diperoleh untuk menjadi bahan 100

penelitiannya. Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif ini dalam

pelaksanaanya berfokus kepada wawancara dan juga observasi lapangan yang

dilakukan oleh peneliti dalam segi ruang lingkup penelitiannya. Dan selanjutnya

seluruh informasi dan data-data yang didapatkan akan dituangkan dalam bentuk

deskriptif didalam laporan penelitian.

3.3 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiono (2013), Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur suatu fenomena alam maupun fenomena sosial yang

diamati. Senada dengan Suharsimi Arikunto Instrumen penelitian adalah alat dan

31
fasilitas yang dipakai peneliti dalam proses pengumpulan agar pegumpulan data

lebih mudah dan hasilnya lebih cermat, lengkap, dan konsisten. Penelitian yang

dilakukan pun akan lebih mudah untuk diolah.

Tabel 3. 1 Instrumen Peelitian

No Jenis Metode Jenis Instrumen


1. Wawancara (interview) a. Pedoman Wawancara
b. Kamera
c. Alat Perekam
2. Pengamatan Observasi a. Lembar pengamatan
b. Panduan Pengamatan
c. Panduan Observasi
3. Dokumentasi a. Tabel
Sumber : Diolah Sumber Peneliti (2023)
3.4 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu proses

penelitian, karena melalui data dalam konteks penelitian akan bersentuhan dengan

strategi dan metode untuk menentukan sasaran penelitian agar terarah sesuai

tujuan peneliti. Oleh karena itu pengumpulan data harus dilakukan dengan tepat

Pada penelitian kualitatif ini, peneliti memilih dan mengumpulkan data dari

berbagai referensi dan sumber data. Untuk menunjang metode penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan

penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang

berkaitan dengan informasi mengenai berbagai informasi yang berhubungan

dengan Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial Dan Ketenagakerjaan

Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang

32
2. Penelitian Lapangan

a) Observasi Partisipan
Observasi partisipan adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan agar

mendapatkan data untuk bahan penelitiannya agar bisa dioleh untuk

melengkapi data penelitian yang dilaksanakan. Pada penelitian ini peneliti

melakukan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung

untuk mendapatkan informasi mengenai Kualitas Layanan Pada Sub Bagian

Sosial Dan Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten

Sumedang.

b) Wawancara

Wawancara/interview merupakan proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan responden/ orang yang di wawancarai untuk

mendapatkan 102 berbagai informasi. Menurut Esterberg dalam Sugiyono

(2015: 72), wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang

untuk bertukar informasi ataupun suatu ide dengan cara tanya jawab,

sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna di

dalam topik penelitian tersebut. Wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti

wawancara mendalam mengenai suatu data atau informasi untuk

menemukan masalah secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara

diminta pendapat atau ide-ide, sementara peneliti mendengarkan dan

33
mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Wawancara yang dilakukan

disertai dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen. Pada

proses pengumpulan data ini, peneliti melakukan wawancara dengan

mengajukan beberapa pertanyaan melalui tanya jawab langsung dengan

informan secara terbuka dan terus menerus dengan tujuan untuk

mendapatkan data yang berhubungan dengan Kualitas Layanan Pada Sub

Bagian Sosial Dan Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda

Kabupaten Sumedang

c) Dokumentasi

Teknik atau studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,

teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain berhubungan dengan

masalah penelitian agar dalam suatu penelitian tersebut menjadi valid sesuai

dengan fakta yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data

yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan

rasional melalui 103 pendapat, teori, atau hukum-hukum, baik mendukung

maupun menolak hipotesis tersebut. Dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data dari hasil laporan dan keterangan-keterangan secara

tertulis, tergambar, terekam, ataupun tercetak juga seperti foto dan

dokumen. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data

tertulis yang berhubungan mengenai Kualitas Layanan Pada Sub Bagian

Sosial Dan Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten

Sumedang

34
3.5 Informan

Dalam mendapatkan data secara representatif diperlukan informasi secara

mendalam, informasi yang dianggap relevan dari orang yang memahami

permasalahan yang akan diteliti. Untuk menjawab masalah yang akan diteliti,

maka membutuhkan informan atau orang yang bisa di mintai informasi terkait

dengan fokus penelitian. Informan yang peneliti maksud adalah orang yang

dianggap paling tahu informasi mengenai permasalahan yang diperlukan, maka

dalam menjawab permasalahan yang diteliti akan sesuai dengan kondisi yang

memang benar terjadi adanya sehingga informasi yang didapat dianggap relevan

sesuai kondisi yang sedang terjadi.

Tabel 3. 2 Informan

No Jabatan Nama Keterangan


1. Jabatan Fungsional H. Syarief Kurnawan, S.IP, Informan
Tertentu M.Si
2. Analisis kesejahteraan Oktaviani Hidayat, S.Kep., Informan
Rakyat MM

Sumber : Diolah Oleh Peneliti (2023)

3.6 Operasionalisasi Parameter Penelitian

Menurut Walizer dalam Mushlihin (2013: 3) mengatakan bahwa “Definisi

operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus

diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep definisi operasional

tersebut dapat membantu untuk mengklasifikasikan suatu gejala dalam kategori

khusus variabel”. Jadi pada dasarnya dalam Operasional parameter ini didalam

nya terdapat hal – hal penting dalam penelitian yang memerlukan penjelasan yang

bersifat spesifik, rinci dan tegas. Serta operasional parameter ini menggambarkan

35
karakteristik variabel penelitian serta hal – hal yang dianggap penting dan

berhubungan dengan hal yang sedang di teliti dalam proses penelitiannya .

Dalam operasional parameter terdapat keterangan atau informasi yang dapat

menjelaskan batas-batas atau bagian tertentu dari suatu sistem penelitian. Secara

fungsional, operasional parameter dapat digunakan peneliti dalam membuat

pedoman wawancara dan pedoman observasi sehingga dapat membantu peneliti

dalam menjaring data dan informasi setepat mungkin berdasarkan kerangka

berpikir yang peneliti gunakan Adapun operasional parameter pada penelitian ini

antara lain sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Operasional Parameter

1 2 3 4
Fokus Dimensi Indikator Informan
Kualitas Layanan, 1. Realibity 1.Keterampila
1. H. Syarief
Zeithaml, (Kehandalan) n Pegawai Kurnawan,
Parassuraman & Berry S.IP, M.Si,
(dalam sebagai
Hardiyansyah, 2011:11 Jabatan
) 2.Standar fungsional
Kerja 2. Oktaviani
Hidayat,
1. S.Kep., MM,
2. Responsivenes 1.Ketanggapan sebagai
s (Daya bekerja Analisis
Tanggap) 1. kesejahteraan
Rakyat
1. Assurance 1. Jaminan
(jaminan) Keselamatan
1. Simpati
Empathy sesama
(Empati) Pegawa
2. Toleransi
sesasama
pegawai

36
Tangibles 1. Hasil kerja
(produk- sesuai
produk fisik) target
2. Jumlah
hasil kerja

Sumber : Diolah Oleh Peneliti (2023)


3.7 Teknik Pengolahan Data

Proses pemberian kode (coding) terhadap catatan lapangan dengan

melakukan kategorisasi data, baik catatan hasil observasi maupun wawancara.

Caranya dengan membuat format lembar catatan berisi dua kolom. Pertama,

kolom variabel penelitian isinya catatan hasil observasi atau wawancara

informasinya telah dipilih dan dipilah oleh peneliti; Kedua, kolom kategorisasi

untuk menentukan tema atau interpretasi dari catatan hasil observasi atau

wawancara (Strauss dan Corbin, 2003:99-113).

3.8 Teknik Pengujian Validitas Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah satu bagian

yang sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian

yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan

data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten sehingga menjadi suatu data

yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan (Paripurnawaty, 2021).

Menurut Moleong (2008:326-332) agar hasil penelitian dapat

dipertanggung jawabkan maka diperlukan pengecekan data apakah data yang

disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik keabsahan/kevalidan data.

Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2013: 330) triangulasi diartikan sebagai

37
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik keabsahan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi dengan metode dan sumber data.

Teknik ini untuk menguji keabsahan data yang digunakan oleh peneliti.

Keabsahan data diperlukan untuk mengetahui kebenaran data yang digunakan.

Keabsahan data juga diperlukan untuk memperkaya data yang digunakan oleh

peneliti.

3.9 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif yaitu dalam mencari datanya diperoleh dari hasil wawancara, observasi

dan data – data yang diberikan dari setda yang selanjutnya di kelola serta disusun

kedalam pola dengan memilih mana yang penting setelah itu di deskripsikan

dalam memenuhi penelitiannya yang dilaksanakan dalam proses analisis datanya.

Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif kualitatif dengan model Miles & Huberman yang dikutip

Ramdhan (2019:15) dalam analisis data terdiri dari tiga tahapan kegiatan yang

terjadi secara bersamaan diantaranya:

1. Reduksi Data

Reduksi data ini adalah tahapan yang merangkum data – data yang sudah

didapat dari berbagai sumber terutama di dalam suatu dinas yang sedang di teliti

dan selanjutnya data-data dikelola dengan menggolongkan, mengarahkan, dan

membuang yang tidak perlu. sehingga akan ada kesimpulan akhir yang nantinya

menjadi sebuah data yang memang dianggap penting untuk dijadikan bahan

38
analisis untuk bisa di kembangkan dalam suatu penelitian, kemudian data yang

diperoleh dari lapangan cukup banyak sehingga perlu diteliti kembali dan

memfokuskan kepada data yang penting dalam suatu penelitian tersebut serta

dengan begitu data yang sudah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas sehingga akan memudahakan peneliti dalam proses pengumpulan data

selanjutnya dan sesuai dengan judul yang diteliti mengenai Motivasi Kerja pada

sub bagian Sosial dan Ketenagakerjaan di setda kabupaten Sumedang.

2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu tahap dalam suatu pemerosesan data dalam kegiatan

penyusunan berbagai informasi yang sudah di dapatkan terlebih dahulu yang telah

di olah oleh reduksi data yang kemudian akan berlanjut pada penarikan

kesimpulan dalam suatu penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan teknik analisis data yang paling terakhir

sebelum data tersebut dapat dapat di selesaikan dalam suatu penelitian. Maka dari

108 itu kesimpulan dalam suatu data penelitian sangat penting demi keabsahan

data yang telah diteliti oleh peneliti sebab kesimpulan tersebut harus sesuai fakta

di lapangan dan harus akurat dengan judul penelitian tersebut agar bisa sesuai

dengan pedoman dan terstruktur

3.10 Jadwal Kegiatan Penelitian

Dalam pelaksanaan penyusunan penelitian RISTEK yang dilakukan dari

bulan agustus 2023 dengan mengambil lokasi kantor Sekretariat Daerah Bagian

39
Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sumedang yang berada di JL. Prabu Gajah

Agung No.19, Situ, Kec. Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian

Kegiatan Tahun 2023


No Bulan Juli Agustus Septemeber Oktober November
Minggu 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Persiapan
Penelitian
kepustakaan`
Pengajuan Judul dan
Lokus
Perizinan
Penjajagan
2. Tahap Pelaksanaan
Observasi
Wawancara
3. Tahap Penyusunan
Pengolahan data
Analisis data
Pembuatan laporan
ristek
Revisi Laporan
4. Tahap Pengujian
Ujian Ristek
Perbaikan Laporan
Sumber : Diolah Oleh Peneliti (2023)

40
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini, peneliti akan menyajikan hasil dari penelitian yang telah

peneliti lakukan berserta dengan pemaparannya. Hasil penelitian yang disajikan

ini bersadarkan kepada temuan-temuan peneliti ketika melakukan observasi selam

penelitian dilakukan secara langsung di lapangan. Penelitian mendapatkan hasil

penelitian melalui teknik wawancara secara mendalam kepada narasumber terkait

pencarian data dan observasi secara langsung di lapangan, penelitian dilakukan

pada bulan Agustus 2023 yang mana peneliti mengobservasi secara langsung

mengenai peran Sekretariat Daerah Sub Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi

Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sumedang dalam mengetahui kualitas

pelayanan dalam mewujudkan smart goverment.

Penelitian ini dipaparkan berdasarkan temuan-temuan peneliti selama

observasi di lapangan dan wawancara dengan informan bersangkuran sesuai

dengan fokus penelitian yaitu Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial Dan

Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang

dengan menggunakan fokus penelitian menurut Zeithaml, Parassuraman & Berry

(dalam Hardiyansyah, 2011:11) yang terfokus yang mencerminkan persepsi

konsumen akan reability, assurance, responsiveness, emphaty, dan tangibles.

41
4.1.1 Kondisi Umum Sekretariat Daerah Sub Sosial, Tenaga Kerja, dan

Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sumedang

Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (disingkat sebagai

SOSNAKER) adalah bagian penting dalam struktur organisasi pemerintahan

Kabupaten Sumedang. Sub ini memiliki tanggung jawab khusus dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Bagian ini berada di bawah naungan Bagian

Kesejahteraan Rakyat dan memiliki peran strategis dalam membantu mencapai

tujuan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Sub SOSNAKER ini

memiliki tugas dan tanggung jawab yang luas dan beragam. Salah satu fokus

utamanya adalah memberikan pelayanan dan kesejahteraan kepada kelompok

Masyarakat dan Masyarakat luas. Bagian ini bertanggung jawab untuk

mengembangkan program-program yang berhubungan dengan kesejahteraan dan

peningkatan kualitas hidup kelompok-kelompok ini.

Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai pembantu teknis

penyelenggaraan tugas unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok

memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa mengoreksi,

mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional penyelenggaraan menyusun

rumusan kebijakan, monitoring evaluasi, melaksanakan pembinaan administratif

dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan bidang sosial meliputi kebijakan,

perencanaan, kerjasama, pembinaan, identifikasi bidang sosial dan penanganan

penyandang masalah kesejahteraan sosial, pengembangan dan pendayagunaan

Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), pelaksanaan program/kegiatan,

42
pengawasan, pelaporan pelaksanaan program di bidang sosial, sarana dan

prasarana, pembinaan tenaga fungsional pekerja sosial, sistem informasi

kesejahteraan sosial, penganugerahan tanda kehormatan, nilainilai kepahlawanan

keperintisan kejuangan dan kesetiakawanan sosial, penanggulangan korban

bencana, pengumpulan uang atau barang (sumbangan sosial), undian, jaminan

sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, dan lanjut usia tidak potensial

terlantar, yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu, pengasuhan dan

pengangkatan anak serta urusan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, mempunyai fungsi:

a. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

b. Pemberian petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan menyusun rumusan

kebijakan, monitoring evaluasi, melaksanakan pembinaan

administrative dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan bidang social

meliputi kebijakan, perencanaan, kerjasama, pembinaan, identifikasi

bidang sosial dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan

sosial, pengembangan dan pendayagunaan. Potensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS), pelaksanaan program/kegiatan,

pengawasan, pelaporan pelaksanaan program di bidang sosial, sarana

dan prasarana, pembinaan tenaga fungsional pekerja sosial, sistem

informasi kesejahteraan sosial, penganugerahan tanda kehormatan,

nilai-nilai kepahlawanan keperintisan kejuangan dan kesetiakawanan

43
sosial, penanggulangan korban bencana, pengumpulan uang atau

barang (sumbangan sosial), undian, jarninan sosial bagi penyandang

cacat fisik dan mental, dan lanjut usia tidak potensial terlantar, yang

berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu, pengasuhan dan

pengangkatan anak serta urusan bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian

c. Pembagian tugas pelaksanaan Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi;

d. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi;

e. Pemeriksaan dan peng awasan pelaksanaan penyelenggaraan menyusun

rumusan kebijakan, monitoring evaluasi, melaksanakan pembinaan

administratif dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan bidang social

meliputi kebijakan, perencanaan, kerjasama, pembinaan, identifikasi

bidang sosial dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan

sosial, pengembangan dan pendayagunaan Fotensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS), pelaksanaan program/kegiatan,

pengawasan, pelaporan pelaksanaan program di bidang sosial, sarana

dan prasarana, pembinaan tenaga fungsional pekerja sosial, sistem

informasi kesejahteraan sosial, penganugerahan tanda kehormatan,

nilai-nilai kepahlawanan keperintisan kejuangan dan kesetiakawanan

sosial, penanggulangan korban bencana, pengumpulan uang atau

barang (sumbangan sosial), undian, jaminan sosial bagi penyandang

44
cacat fisik dan mental, dan lanjut usia tidak petensial terlantar, yang

berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu, pengasuhan dan

pengangkatan anak serta urusan bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian

f. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Sosiah Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

g. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya

h. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi; dan

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam

lingkup bidang tugasnya.

Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkomitmen untuk

meningkatkan peran dan kualitas masyarakat dalam membangun kehidupan yang

sejahtera. Hal ini mencakup pengembangan program- program pendidikan,

pelatihan, dan pengembangan karir untuk masyarakat. Masyarakat dianggap

sebagai aset berharga dalam menciptakan bangsa yang berdaya saing dan

berkontribusi aktif dalam pembangunan negara.

Bagian Kesejahteraan Rakyat juga memiliki komitmen kuat dalam upaya

membangun kesejahteraan masyarakat. Sub Bagian bagian Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek

kehidupan. Hal ini mencakup program-program yang bertujuan untuk

menciptakan Pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas hidup.

45
Sub bagian bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkomitmen

untuk meningkatkan peran dan kualitas masyarakat dalam membangun kehidupan

yang sejahtera. Hal ini mencakup pengembangan program- program pendidikan,

pelatihan, dan pengembangan karir untuk masyarakat. Masyarakat dianggap

sebagai aset berharga dalam menciptakan bangsa yang berdaya saing dan

berkontribusi aktif dalam pembangunan negara.

Bagian Kesejahteraan Rakyat juga memiliki komitmen kuat dalam upaya

membangun kesejahteraan masyarakat. Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek

kehidupan. Hal ini mencakup program-program yang bertujuan untuk

menciptakan Pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas hidup.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi adalah meningkatkan kualitas layanan yang terlibat dalam setiap

sub-bidang. Motivasi kerja adalah faktor penting dalam menentukan efisiensi dan

efektivitas kinerja organisasi. Untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah

ditetapkan, Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi perlu terus

mengembangkan dan melatih pegawai agar memiliki keterampilan dan

pengetahuan yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab mereka. Sub bagian

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabupaten Sumedang diatur oleh

berbagai kebijakan dan regulasi. Salah satunya adalah Peraturan Bupati

Sumedang Nomor 97 Tahun 2019, yang mengatur tentang kedudukan, susunan

organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja Bagian Kesejahteraan Rakyat, termasuk

Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kebijakan ini memberikan

46
landasan hukum bagi operasional dan tanggung jawab Sub bagian Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi. Pemerintah Kabupaten Sumedang memiliki komitmen

yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ini tercermin dalam

berbagai program dan kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Kesejahteraan masyarakat diukur berdasarkan terpenuhinya kebutuhan dasar dan

hak-hak dasar setiap individu dalam memperoleh akses terhadap pendidikan,

kesehatan, pangan, perumahan, dan pekerjaan.

Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga dihadapkan pada

berbagai tantangan, seperti menurunnya motivasi kerja pegawai yang dapat

menghambat pencapaian kualitas kerja secara keseluruhan. Tantangan ini dapat

berdampak pada tidak tercapainya target keberhasilan tujuan. Oleh karena itu,

pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu aspek kunci dalam upaya

perbaikan dan peningkatan kinerja Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi. Dalam upaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat

di Kabupaten Sumedang, Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan

terus berperan sebagai salah satu ujung tombak dalam melaksanakan tujuan-

tujuan yang relevan dengan masyarakat. Pengembangan motivasi kerja pegawai,

dukungan dari pemerintah daerah, serta keterlibatan aktif dalam masyarakat akan

menjadi kunci keberhasilan Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

dalam mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat.

47
Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi aktif dalam berpartisipasi

dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di Kabupaten Sumedang. Ini mencakup

penyelenggaraan berbagai kegiatan sosial, budaya, dan olahraga yang bertujuan

untuk mempererat ikatan sosial antarwarga. Dengan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan seperti ini, Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

mendukung terciptanya lingkungan yang harmonis dan bersatu.

Untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Sub bagian Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat mengandalkan berbagai sumber daya yang

tersedia. Ini termasuk anggaran yang telah dialokasikan oleh pemerintah daerah,

fasilitas fisik seperti ruang pertemuan atau lapangan olahraga, serta tenaga

manusia yang terampil dan berkomitmen. Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi juga menjalin kemitraan dengan berbagai pihak eksternal, termasuk

organisasi non-pemerintah, dan pihak swasta. Kemitraan ini bertujuan untuk

mendukung pelaksanaan tujuan yang lebih luas dan mendapatkan dukungan

tambahan dalam upaya mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat. Seperti mitra

kerja dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan Dinas Ketenagakerjaan dan lain

sebagainya.

Dalam era digital ini, Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi informasi. Penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) digunakan untuk mengoptimalkan

pengelolaan data, pengambilan keputusan, dan interaksi dengan masyarakat.

Penerapan Smart Government dalam penggunaan TIK telah membantu

meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pemerintahan. Seperti adanya alat

48
fingerprint yang disimpan di dekat resepsionis, alatnya di khususkan masing-

masing sub bagian mendapatkan satu mesin alat fingerprint agar kehadiran masuk

di data bagian kepegawaian, namun selain itu ada juga aplikasi e-office untuk

absen menggunakan foto situasi terbaru pegawai sehingga pegawai tidak dapat

memanipulasi kehadiran yang nantinya berimbas pada tunjangan.

Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyadari pentingnya

evaluasi dan monitoring dalam menilai dampak dari program-program yang

dilaksanakan. Ini mencakup pengukuran pencapaian tujuan, identifikasi masalah

yang mungkin muncul, dan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas

layanan kepada masyarakat. Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

juga berperan dalam mendukung kebijakan nasional terkait kesejahteraan

masyarakat. Ini mencakup pelaksanaan program-program yang sejalan dengan

arahan pemerintah pusat dan regional. Selain memberikan pelayanan, Sub bagian

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga aktif dalam edukasi masyarakat. Hal

ini termasuk menyediakan informasi yang relevan kepada masyarakat mengenai

hak-hak mereka, pentingnya kesehatan dan pekerjaan, serta cara berpartisipasi

dalam kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi berusaha untuk aktif terlibat dalam pembangunan berkelanjutan. Hal

ini mencakup upaya-upaya untuk menjaga lingkungan, mempromosikan

penggunaan energi terbarukan, dan mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan

untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

49
Tabel 4. 1 Daftar Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang

Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang (2023)

Tabel diatas menunjukkan ada 191 Pegawai yang tercatat pada Subag

Kepegawaian Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, sementara pada bagian

Kesejahteraan Rakyat terdepat 12 orang, yang terdiri dari 6 Perempuan dan 6

Laki-laki.

Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi

Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang dapat diukur melalui

dimensi-dimensi berikut yang dikemukakan oleh Zeithaml :

1. Reliability (kehandalan), Para pegawai diharapkan memberikan

pelayanan yang akurat dan memuaskan Berkaitan dengan kemampuan

perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali

tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai

dengan waktu yang disepakati.

50
2. Responsiveness (daya tanggap), Pegawai sub ini diharapkan memberikan

Kemampuan dalam pemberian informasi secara cepat dan tepat.

Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk

membantu para konsumen dan merespon permintaan mereka, serta

menginformasikan kepada jasa akan diberikan dan kemudian memberikan

jasa secara cepat.

Aspek daya tanggap yang harus diberikan oleh suatu kantor pelayanan

terhadap masyarakat yaitu dengan memberikan respon yang baik, cepat

dan tanggap dalam menanggapi setiap keluhan masyarakat serta

memberikan pelayanan yang maksimal. Hal ini akan menimbulkan rasa

puas kepada masyarakat sebagai penggguna jasa.

3. Assurance (jaminan), Dimensi jaminan adalah dimensi dari kualitas

pelayanan yang berkaitan dengan pengetahuan dan keramahan petugas

pemberi layanan serta kemampuan mereka untuk menginspirasi

kepercayaan dan kenyamanan bagi pengguna layanan. Aspek ini salah

satu yang paling diharapkan masyarakat. Petugas yang ramah akan

menjadi salah satu faktor pendukung bagi pengguna layanan untuk

memberikan penilaian yang baik atas pelayanan yang disajikan.

Persyaratan pelayanan umum sebaiknya tidak dibatasi pada hal-hal

yang langsung berkaitan dengan pencapaian sasaran pelayanan karena

tetap belum memperhatikan antara persyaratan dengan produk pelayanan

umum yang diberikan, masih ditemukan adanya pengulangan pemenuhan

kelengkapan persyaratan dalam hal proses pelayanannya

51
mempersyaratkan kelengkapan persyaratan dari satuan kerja / instansi

pemerintah lain yang berkaitan. Kondisi ini membuat masyarakat

menganggap bahwa aparat berbelit-belit dan sering tidak sopan karena

membuat masyarakat harus bolak-balik untuk melengkapi berkasnya.

Diharapkan aparat pemerintah dapat lebih konsisten melaksanakan

pelayanan dengan tidak membeda-bedakan masyarakat yang dilayani

sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan publik yang diterima.

Diharapkan adanya suatu standar layanan yang ditetapkan oleh

pemerintah yang mengatur tentang keramahan dan kesopanan para aparat

selama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik

Pegawai disini diharapkan bisa Berkompetensi, dapat dipercaya,

bebas dari keraguan. Yakni perilaku parakaryawan mampu menumbuhkan

kepercayaan konsumen terhadap Perusahaan dan perusahaan biasa

menciptakan rasa aman bagi para konsumen. Jaminan juga berarti bahwa

para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau

masalah konsumen.

4. Empathy (empati), Proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara

terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat baik diminta

maupun tidak diminta. Keinginan masyarakat adalah dilayani dengan

jujur. Oleh karena itu aparatur yang bertugas harus memberikan

penjelasan dengan sejujur-jujurnya, apa adanya dalam peraturan atau

norma-norma, jangan menakut nakuti, jangan merasa berjasa dalam

52
memberikan pelayanan agar tidak timbul keinginan untuk mengharapkan

imbalan dari masyarakat.

pegawai diharapkan bisa memberikan Kemudahan berelasi, komunikasi

yang baik. Perusahaan memahami masalah para konsumennya dan

bertindak demi kepentingan konsumen, serta memberikan perhatian

personal kepada para konsumen dan memiliki jam operasi yang nyaman.

5. Tangibles (produk-produk fisik), Kualitas pelayanan akan langsung terasa

bagus apabila bukti langsung ini diperhatikan, karena hal ini berhubungan

dengan penilaian pertama dari masyarakat. Masyarakat yang datang ke

kantor kecamatan akan langsung dihadapkan dengan penilaian fasilitas

yang ada dan kebersihan kantor, sehingga kenyamanan masyarakat akan

langsung terasa.

pegawai diharapkan memakai Fasilitas fisik yang disediakan perusahaan.

Dengan adanya fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang disediakan

diharapkan pegawai bisa memenuhi targetnya .

4.1.2 Hasil Analisis Kualitas Pelayanan Pegawai

Kualitas Pelayanan pegawai ini memiliki peran yang penting dalam

kemajuan dan perkembangan berbagai bidang, termasuk di dalamnya instansi

pemerintah maupun swasta. Pada bagian kesejahteraan rakyat kabupaten

sumedang, khususnya sub bagian sosial, Tenaga Kerja dan transmigrasi yang

memiliki motivasi kerja. Pada sub bagian tersebut, pegawai di harapkan memiliki

Kualitas pelayanan mengenai Kehandalan, Daya Tanggap, jaminan, Empati dan

Produk Fisik.

53
Kualitas kinerja pegawai yang efektif dan efisien sangatlah dibutuhkan

pegawai. selain itu juga sikap, nialai, dan minat yang sesuai dengan karakteristik

dan tujuan sub bagian tersebut di harapkan pegawai memiliki kualitas pelayanan

kerja, sehingga mereka menjalankan tugas dengan dedikasi yang tinggi.

4.2. Pembahasan

Pembahasan langkah selanjutnya, setelah memaparkan hasil penelitian

berdasarkan kondisi eksisting di lapangan ialah peneliti perlu melakukan

pembahsan. Oleh karenaitu, pada tahap ini peneliti menyajikan pembahasan dari

hasil penelitian diatas mengenai Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial,

Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten

Sumedang. Peneliti melakukan pembahasan sebagai berikut sesuai dengan

dimensi yang dikemukakan oleh Zeithaml, Parassuraman & Berry (dalam

Hardiyansyah, 2011:11)

Kualitas Pelayanan merupakan hal yang sangat peting dikarenakan sebagai

instansi pemerintahan sub bagian sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi ini harus

memberikan suatu kualitas pelayanan yang baik dan terus meningkat dikarenakan

adanya tuntutan pelayanan prima sebagai imbas dari eda daya saing pelayananm

temtunya organisasi dan instansi pemerintah yang berada di Kabupaten

Sumedang.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneleiti dengan

melakukan observasi dan wawancara. Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi

dengan menggunakan dimensi kualitas pelayanan sebagai alat ukur dalam hasil

penelitian untuk mengetahui kualitas pelayanan di Sub bagian Sosisal, tenaga

54
Kerja dan transmigrasi bagian kesejahteraan rakyat sektretariat daerah kabupaten

sumedang. berikut dimensi yang digunakan peneliti yang dikemukakan oleh

Zeithaml, Parassuraman & Berry (dalam Hardiyansyah, 2011:11). Dimensi-

dimensi yang dianalisis mengenai Kualitas Layanan Pada Sub Bagian Sosial Dan

Ketenagakerjaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang telah

sesuai dengan melalui 5 dimensi yang ditentukan seperti reability, assurance,

responsiveness, emphaty, dan tangibles

4.2.1. Kehandalan (Reability)

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan ini perlu diimbangi dengan

pelayanan yang maksimal dan cepat yang menuntut aparatur untuk cekatan dalam

bekerja. Keandalan merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, seperti ketepatan waktu,

kecepatan dan kecermatan dalam penyelesaiaan pelayanan.Kehandalan disini

merupakan sejauh mana para aparatur dapat secara cepat, tepat dan kecermatan

dalam setiap pemberian pelayanan kepada masyarakat.

Kemampuan Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten

Sumedang untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara

akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan masyarkat yang

berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa

kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.

Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan di Bagian Kesejahteraan

Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang telah berjalan sesuai dengan

indikator kehandaalan. Pelayanan yang ada di Kantor Disdukcapil petugas sudah

55
memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat

merasakan pelayanan yang memuaskan dan petugas juga mampu menjalankan

prosedur pelayanan dengan baik. kemampuan penyedia layanan dalam

memberikan pelayanan yang telah dijanjikan secara tepat waktu.

Kehandalan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarkat

sangat membantu dalam menerima dan memuaskan. Kehandalan penyelenggara

pelayanan dalam memberikan suatu pelayanan dapat dilihat dari kecermatan

pegawai dalam melayani masyarakat, kehandalan pegawai dalam melakukan

pelayanan serta kemudahan akses pelanggan dalam pelayanan. Kehandalan

merupakan memberikan pelayanan yang telah dijanjikan dengan segera, akurat

dan memuaskan.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat kehandalan dan

profesionalisme dalam memberikan suatu jasa dengan segera, akurat dan

memuaskan sangat diperlukan agar terciptanya kepuasan dalam diri pelanggan.

Kemampuan suatu Kantor Instansi Pemerintah pemberi jasa untuk memberikan

pelayanan sebagaimana yang dijanjikan dengan tepat waktu, akurat, dan

terpercaya serta memberikan pelayanan yang sama adalah merupakan salah satu

elemen penting yang harus dimilikioleh pemberi jasa layanan.

Dari hasil penelitian terungkap bahwa masyarakat Kabupaten Sumedang

merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Bagian Kesejahteraan Rakyat

Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang dalam aspek reliability (kehandalan)

mengenai kehandalan dalam menangani setiap keluhan masyarakat, handal dalam

segi waktu dan ketepatan proses pelayanan seperti yang disampaikan melalui

56
wawancara dengan Ibu. Oktaviani Hidayat, S.Kep., MM selaku Analisis Ahli

Muda beliau mengatakan bahwa:

“Pegawai di bagian kesejahteraan rakyat ini diberikan suatu pelatihan


yang sudah disediakn oleh BKPSDM, yang diharapkan dengan
adanya pelatihan tersebur pegawai mampu melaksanakan tugas sesuai
dengan apa yang diharapkan”.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa

prosedur pembuatan administrasi kesejahteraan rakyat sebenarnya mudah selama

persyaratan serta berkas yang dibutuhkan sudah lengkap. Dalam penyelesaian

pekerjaan sendiri lama atau cepatnya berkas itu selesai sangat bergantung pada

pemohon sendiri. Hal utama yang sering menimbulkan keterlambatan adalah

kekurangan kelengkapan berkas yang dibawa oleh pemohon sendiri sehingga

membutuhkan waktu lebih dalam proses penyelesaian.

4.2.2. Daya Tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap (responsiveness) adalah ‘suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada masyarakat

, dengan penyampaian informasi yang jelas. Setiap pegawai dalam memberikan

bentuk bentuk pelayanan, mengutamakan aspek pelayanan yang sangat

mempengaruhi perilaku orang yang mendapat pelayanan, sehingga diperlukan

kemampuan daya tanggap dari pegawai untuk melayani masyarakat sesuai

dengan tingkat penyerapan, pengertian, ketidaksesuaian atas berbagai hal

bentuk pelayanan yang tidak diketahuinya.

Dalam dimensi responsive terdapat beberapa indikator yang salah satunya

telah disebutkan diatas, yaitu petugas harus merespon setiap keluhan dari

57
masyarakat, petugas harus melakukan pelayanan secara cepat, petugas harus

melakukan pelayanan secara tepat, petugas harus melakukan pelayanan secara

cermat dan tepat waktu. Dalam ketepatan, kecermatan, dan ketanggapan seorang

petugas juga diukur oleh para aparatur yang memantau dan yang mempunyai

wewenang untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Responsivitas pegawai sangat diperlukan dalam pelayanan public karena hal

ini menjadi bukti serta tindakan nyata yang dilakukan organisasi dalam menjawab

serta mengenali kebutuahan dan aspirasi dari masyarakat.

Responsivitas pegawai sangat diperlukan dalam pelayanan publik karena

hal ini menjadi bukti serta tindakan nyata yang dilakukan organisasi dalam

menjawab serta mengenali kebutuahan dan aspirasi dari masyarakat. Daya

tanggap disini dapat berarti respon atau kesigapan petugas dalam membantu

masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

Daya tanggap disini dapat berarti respon atau kesigapan petugas dalam

membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Untuk mengetahui

tanggapan masyarakat terkait daya tanggap Melalui wawancara dengan Ibu

Oktaviani Hidayat, S.Kep., MM selaku Analisis Ahli Muda beliau mengatakan

bahwa:

“Bagian Kesejahteraan rakyat sub bagian sosnaker melakukan rapat


internal untuk melakukan komunikasi antar pimpinan dan pelaksana
untuk menjelaskan apa yang harus dilaksanakan di setiap bagian sub
koordinator”.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa

bagian kesejahteraan rakyat pada sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

58
transmigrasi ini memiliki daya tanggap yag bagus, hal ini dibuktikan

denganadanya komunikasi antar pimpinan dan pelaksana dalam melakukan suatu

kordinasi.

4.2.3. Jaminan (Assurance)

Dimensi assurance (jaminan) di Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan

Transmigrasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang sudah berjalan sesuai

Indikator jaminan dilihat dari Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi

Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang menjamin adanya kemanan dan

kenyamanan yang didapat kan masyarakat dalam memproses dokumen secara

offline atau datang langsung dan juga bagi masyarakat yang melakukan

pengajuan dokumen secara online serta menjamin kemanan data masyarakat,

meskipun ada kendala yang disampaikan masyarakat terkait dengan pelayanan

yang dilakukan secara online yang berhubungan dengan jaringan.

Setiap bentuk pelayanan memerlukan adanya kepastian atas pelayanan yang

diberikan. Bentuk kepastian dari suatu pelayanan sangat ditentukan oleh jaminan

dari pegawai yang memberikan pelayanan, sehingga masyarakat yang menerima

pelayanan merasa puas dan yakin bahwa segala bentuk urusan pelayanan yang

dilakukan tuntas dan selesai sesuai dengan kecepatan, ketepatan, kemudahan,

kelancaran dan kualitas layanan yang diberikan

Jaminan dan kepastian yaitu yang berupa pengetahuan, kesopan santunan,

dan kemampuan para petugas pelayanan untuk menumbuhkan rasa percaya

pengguna layanan kepada penyedia pelayanan.Terdiri dari komponen komunikasi

kredibilitas,keamanan, kompetensi, dan sopan –santun. Secara singkat dapat

59
diartikan sebagai pengetahuan dan keramah –tamahan para petugas pelayanan

dan kemampuan para petugas pelayanan untuk dapat dipercaya dan diyakini.Pada

penelitian ini, Dimensi Assurance ditentukan oleh indikator –indikator sebagai

berikut kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang ditetapkan,

mekanisme jalur pengaduan, jika pengguna layanan mengalami masalah dalam

pengurusan Administrasi Kependudukan, kemampuan petugas pelayanan dalam

memberikan layanan secara menyeluruh dan tuntas, jaminan keamanan dalam

pelayanan.

Jaminan diperlukan untuk masyarakat merasa puas karena telah

mendaptkan pelayanan yang baik dan berkualitas. Jaminan yang dimaksud dapat

terwujud apabila pegawai keamanan Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, dan

Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten

Sumedang dapat menumbuhkan kepercayaan di hati masyarakat pemohon

layanan. Agar masyarakat percaya dengan pelayanan yang diberikan, hendaknya

pegawai dapat menjaga komunikasi/interaksi, baik antar pegawai maupun antara

pegawai dengan masyarakat.

Dari beberapa pengertian assurance yang di persepsikan oleh beberapa ahli,

maka assurance adalah tindakan karyawan terhadap member atau pelanggan yang

bersifat jaminan dan bertujuan untuk memberikan image terhadap pelanggan

bahwasannya pelanggan akan lebih baik apabila mengkonsumsi produk atau jasa

yang ditawarkan. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan jaminan yaitu

tindakan yang diberikan pegawai kepada masyrakat dalam menjamin bahwa

masyarakat dapa menyelasai kan urusan mereka dalam hal pengurusan dokumen

60
yang melalui keamanan Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi

Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang.

Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Sekretariat Daerah

Kabupaten Sumedang sebagai bagian yang berwenang menangani masalah

Kesejahteraan Rakyat khususnya warga. Banyaknya Masyarakat yang datang

sudah seharusnya mendapatkan kenyamanan selama pelayanan yaitu dengan cara

memberikan rasa aman bagi masyarakat selama pelayanan, baik dilingkungan

kantor maupun di luar kantor. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu perbaikan

pelayanan untuk memberikan rasa aman bagi Masyarakat selama pelayanan.

Menanggapi masalah keamanan dilingkungan sekitar area pada Sub Bagian

Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Sekretariat Kabupaten Sumedang.

Melalui wawancara dengan Ibu Oktaviani Hidayat, S.Kep., MM selaku Analisis

Ahli Muda beliau mengatakan bahwa:

“pegawai bidang kesejahteraan rakyat ini mendapatkan jaminan untuk


keselamatan kerja berupa BJPS Kesehatan, dan pegawai yang sedang
mendapatkan musibah pegawai mendapatkan bantuan layanan
Kesehatan melalui BPJS.”
Dari wawancara di atas dan dari hasil observasi untuk masalah jaminan

khususnya keamanan Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Bagian

Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang sudah cukup

baik. Upaya meningkatkan kualitas pelayanannya terkait memberikan rasa aman

bagi masyarakat yaitu dengan menempatkan tukang parkir yang ikut

mengamankan keadaan di parkiran.

Selain dari jaminan keamananan lingkungan pelayanan ada yang tidak kalah

penting yaitu dengan adanya jaminan yang pasti terhadap pemohon administrasi

61
kependudukan dengan kemampuan yang diberikan pihak instansi, sehingga

mereka merasa puas.

Dalam hal ini kompetensi petugas pemberi pelayanan publik harus dengan

tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang

dibutuhkan. Petugas pelayanan Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten

Sumedang telah berupaya maksimal untuk melaksanakan tugas dengan baik

proses pelayanan berlansung. Apabila ada keluhan dari masyarakat pihak Sub

Bagian Protokol dan Humas Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah

Kabupaten Sumedang akan segera menindak lanjuti.

Bagian Kesejahteraan Rakyat Sub bagian Sosial, Tenaga Kerja, dan

Transmigrasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang telah berupaya maksimal

untuk melaksanakan tugas dengan baik selama proses pelayanan berlangsung.

Apabila ada keluhan dari masyarakat maka Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang akan segera menindak

lanjuti. Hal tersebut sesuai dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 dan UU No. 25 tentang Standar Pelayanan

yang salah satunya Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan

dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan

perilaku yang dibutuhkan.

4.2.4. Empati (Emphaty)

Empati merupakan rasa peduli untuk memberikan perhatian kepada

masyarakat terhadap kebutuhan yang sedang membutuhkan pelayanan. Sebagai

instansi publik yang memberikan pelayanan dituntut untuk selalu siap dalam

62
membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Kepedulian pegawai untuk

selalu mengutamakan kebutuhan masyarakat akan mendukung terciptanya

kualitas pelayan publik.

Melalui wawancara dengan Ibu. Oktaviani Hidayat, S.Kep., MM selaku

Analisis Ahli Muda beliau mengatakan bahwa:

“Jika pegawai mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan, kami


membantu pekerjaan satu sama lain antar individu di bidang
kesejahteraan rakyat, serta menerangkan dengan sejelas-jelasnya agar
pelayanan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan menerima
kritik mapun saran dengan sepenuh hati sebagai interopeksi untuk
layanan yang lebih baik”.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa sub

bagian sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi ini memiliki empati terhadap

kebutuhan Masyarakat ataupun terhadap sesama pegawai yang ada di sub bagian

sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.

4.2.5. Produk Fisik (Tangible)

Bukti fisik (Tangible) merupakan fasilitas fisik yang harus ada dalam proses

pelayanan yang ditunjukkan oleh pihak pemberi dalam berbagai bentuk. Aspek

tampilan fisik (tangible) yang disediakan akan sangat menentukan kepuasan dari

pengguna jasa.

Dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas perlu dilakukan

perubahan dan perbaikan yang mengarah pada kepuasan masyarakat. Salah satu

aspek yang harus diperbaiki dalam meningkatkan kualitas pelayanan yaitu

masalah fasilitas layanan. Peranan sarana pelayanan sangat penting dan salah satu

yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik karena

63
dengan adanya sarana pelayanan yang memadai dapat membuat pelayanan pada

masyarakat dapat lebih memberikan kenyamanan dan kepuasan selama berada di

ruangan pelayanan. Melalui wawancara dengan Ibu. Oktaviani Hidayat, S.Kep.,

MM selaku Analisis Ahli Muda beliau mengatakan bahwa:

“Kinerja pegawai ini sudah sesuai dengan target yang ditentukan dan
untuk pelaporan kinerja ini dilakukan di e-office, jika pegawai tidak
memenuhi target yang sudah ditentukan akan dilakukan pemotongan
TTP(tunjangan tambahan pendapatan) dan hasil kinerja pegawai ini
dapat dihitung sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan,seperti
target dalam satu bulan ada 5 surat yang harus dikerjakan maka 5 surat
tersebut harus diselesaikan sesuai target yang ditentukan”.
Dari hasil wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa pegawai pada

Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Sekretariat Daerah

Kabupaten Sumedang masih kurang memenuhi fasilitas pelayanan yang memadai

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti masih sedikitnya kursi

diruang tunggu, belum adanya meja untuk menulis di ruang tunggu, sarana

informasi yang belum tersedia.

Fasilitas seperti genset kurang dioptimalkan sehingga ketika listrik mati

maka proses pelayanan pun juga akan berhenti total yang artinya masyarakat tidak

dapat mendapatkan pelayanan.

Dari pernyataan tersebut dapat diket ahui bahwa pada Sub Bagian Sosial,

Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Sekretariat Kabupaten Sumedang khususnya

bagian pelayanan masih perlu adanya peningkatan fasilitas fisik serta kelengkapan

sarana dan prasarana yang memadai demi peningkatan pelayanan administrasi

kependudukan.

64
Hal tersebut sesuai dengan salah satu prinsip pelayanan yang tercantum

dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

No.63/KEP/M.PAN/7/2003 yaitu tersedianya sarana dan prasarana kerja dan

pendukung lainnya yang memadai termasuk penyedia sarana teknologi

telekomunikasi dan informatika dan UU No. 25 Tahun 2009 dijelaskan bahwa

penyediaan fasilitas dan sarana prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

65
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dikemukakan dan hasil

penelitian beserta pembahasan mengenai kualitas Pelayanan pada Sub Bagian

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Baigan Kesejahteraan Rakyat pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang melalui variabel reability, assurance,

responsiveness, emphaty, dan tangibles menurut Zeithaml, Parassuraman & Berry

(dalam Hardiyansyah, 2011:11) untuk meningkat kualitas pelayanan. Utnuk

meningkatkan pelayanan berkualitas prima kepada masyarakat maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Baigan

Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang sudah

melakukan tugasnya dengan baik namun belum dikatakan optimal. Hal tersebut

ditunjukan pada hasil observasi dan wawancara.

5.1.1 Kesimpulan Kualitas Layanan

Kualitas layanan pada sub bagian sosial, tenaga kerja dan transmigrasi

bagian kesejahteraan rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang ini

memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan dan perkembangan bidang

baik dalam instansi pemerintah maupun swasta.

Sub bagian sosial, tenaga kerja dan transmigrasi ini sebagai hal yang sangat

penting dalam memberikan suatu pelaynana kepda Masyarakat yang berada di

kabupaten smedang. Pemberian pelayanan di sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

66
Transmigrasi ini dapat simpulkan sudah cukup memadai. Hal ini ditandai dengan

adanya sarana dan prasana yang cukup memadai dalam pemberian pelayanan

kepada masyrakat Kabupaten Sumedang. Namun, perlu ditingkatkan dalam

pemenuhin sarana kepada masyarakat dikarenakan masih terdapat kekurangan.

5.1.2 Kesimpulan dimensi – dimensi yang mempengaruhi tingkat Kualitas

Layanan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai kualitas pelayanan publik bidang administrasi pada Sub Bagian

Protokol dan Humas Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam aspek bukti fisik (tangible)

pada Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Bagian

Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, pelayanan

yang diberikan tergolong cukup memadai untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat seperti masih sedikitnya kursi diruang tunggu, belum

adanya meja untuk menulis di ruang tunggu, sarana informasi yang masih

kurang. Fasilitas seperti genset kurang dioptimalkan sehingga ketika listrik

mati maka proses pelayanan terganggu yang artinya ada kemungkinan

masyarakat tidak dapat mendapatkan pelayanan yang berkualitas.

2. Dalam aspek kehandalan (reliability), dari hasil penelitian terungkap bahwa

masyarakat Sumedang merasa puas dengan pelayanan yang di berikan pada

sub bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sekretariat Daerah dalam

67
aspek reliability (kehandalan) mengenai kehandalan dalam menangani setiap

keluhan masyarakat, handal dalam segi waktu dan ketepatan proses pelayanan

3. Aspek daya tanggap (responsiveness) pegawai pada Sub Bagian Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat

Daerah Kabupaten Sumedang dalam hal membantu masyarakat yang

membutuhkan pelayanan khususnya masyarakat yang bingung dengan

pelayanan sudah terlihat antara petugas dan pengunjung yang saling

berkomunikasi. Hal ini ditunjukan dari petugas yang mau membantu kesulitan

yang dialami pengunjung.

4. Dilihat dari aspek jaminan (Assurance) khususnya keamanan pada Sub Bagian

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat

Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang sudah menunjukanupaya

meningkatkan kualitas pelayanannya terkait memberikan rasaaman bagi

masyarakat yaitu dengan menempatkan tukang parkir yangikut mengamankan

keadaan di parkiran. Kemudian ada barang yang tertinggal di ruang pelayanan

akan disipan oleh petugas sampai pemiliknya mengambil.

5. Aspek empati (empathy), yang diberikan pegawai Sub Bagian Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah

Kabupaten Sumedang yaitu dengan memberikan kesan yang menyenangkan.

Hal itu dapat terlihat dari sikap petugas yang menerangkan dengan sejelas-

jelasnya mengenai prosedur pelayanan dan menerima kritik mapun

sarandengan sepenuh hati sebagai interopeksi untuk layanan yang lebih baik.

68
6. Adapun mengenai kendala dalam meningkatkan kualitas pelayanan public

pada sub bagian Protokol dan Humas Sekretariat Daerah Kabupaten

Sumedang untuk melaksanakan tugasnya sebagai pelayanan umum, pada Sub

Bagian Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat

Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang menghadapi beberapa permasalahan

dalam proses penyelenggaraan pelayanan publiknya, yang antara lain sebagai

berikut:

a) Sumber Daya Aparatur, memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakat sangat dibutuhkan aparatur pemerintah yang

memadai.Dengan keterbatasan jumlah pegawai di bagian pelayanan

umum sehingga dapat menghambat kerja pelayanan publik kepada

masyarakat dikarenakan pegawai harus merangkap pekerjaan.

b) Kesadaran Masyarakat Salah satu faktor yang turut mempengaruhi

pelaksanaan tugas pelayanan pemerintah di wilayah Kabupaten

Sumedang dalah faktor kesadaran masyarakat. Kesadaran Masyarakat

dimaksudkan ialah kesadaran untuk mempersiapkan segala yang

menjadi persyaratan untuk melakukan suatu urusan pelayanan Sub

bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan

Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, relasi antara aparat

pemerintah dengan masyarakat memang harus saling mendukung agar

dapat mencapai tujuan yang di harapkan, baik itu dari pihak

masyarakat maupun dari aparat pemerintah sendiri.

69
c) Sarana dan prasarana Keadaan sarana dan prasarana

penyelenggarakan pelayanan publik yang belum terpenuhi secara

lancar bagi kepentingan urusan pelayanan. Belum terpenuhinya

tempat pelayanan dengan sarana ruang tunggu/tamu serta belum

ditunjang dengan fasilitasfasilitas yang dapat menciptakan suasana

nyaman bagi pemohon pelayanan. Ruang tunggu yang belum sesuai

dengan volume kedatangan pengunjung, kurang tersedianya tempat

duduk dan meja/tempat untuk menulis pengunjung, kamar kecil/toilet

dan tempat sampah.

7. Upaya Mengatasi Permasalahan dalam Meningkatkan Kualitas

Penyelenggaraan Pelayanan Publik Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten

Sumedang :

a. Mengadakan program penyuluhan kepada masyarakat, untuk

membantu penyebaran dan pemahaman informasi kepada masyarakat,

mengenai hal- hal yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan.

b. Menyelenggarakan pelayanan yang tidak memberatkan dan

menyulitkan masyarakat Sumedang.

c. Meningkatkan profesionalisme masing-masing pegawai Sub Bagian

Protokol dan Humas Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah

Kabupaten Sumedang.

d. Mengajukan pengadaan fasilitas penunjang pelayanan publik

70
5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai " Kualitas

Layanan Pada Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian

Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang", peneliti memberikan

beberapa masukan dan saran yaitu sebagai berikut :

5.2.1 Saran Akademik

a) Bagi pihak Universitas Pasundan, hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai sumber referensi yang berharga bagi peneliti-peneliti masa depan

yang berminat dalam mendalami aspek Kompetensi Pegawai Pada Sub

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Informasi dan wawasan yang diperoleh dari penelitian ini dapat membantu

pengembangan pengetahuan dan pemahaman dalam rangka memperkaya

literatur akademik terkait.

b) Bagi penulis, hasil penelitian ini mencerminkan upaya mendalam dalam

memahami Kualitas pelayanan pada sub bagian Sosial, Tenaga kerja dan

Transmigrasi. Teori-teori yang diaplikasikan dan hasil temuan yang

diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi dasar untuk eksplorasi lebih

lanjut dan penelitian masa depan dalam bidang yang sama atau terkait.

c) Dalam lingkungan perkuliahan, aspek-aspek praktis dan temuan dari

penelitian ini memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam diskusi dan

kajian dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa dan dosen

memiliki peluang untuk memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi

71
untuk mendalami pemahaman tentang integrasi keterampilan teknis dan

keterampilan personal dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

d) Kedepannya, disarankan bagi peneliti lain untuk mempertimbangkan

mendalaminya lebih lanjut mengenai tantangan dan peluang dalam

pengelolaan Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian

Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang. Fokus penelitian yang

lebih spesifik pada aspek-aspek tertentu seperti pengembangan inisiatif,

komunikasi tim, atau implementasi program-program pemberdayaan dapat

memberikan wawasan yang lebih mendalam terhadap dinamika dalam

bidang ini.

5.2.2 Saran Praktis

Adapun saran praktis dalam penelitian agar kedepannya Sub Bagian Sosial,

Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten

Sumedang dapat mempersiapkan pelayanan praktis mengenai kualitas pelayanan

dalam memenuhi tugas pokok dan fungsi lebih diefektifkan lagi, sehingga dapat

menunjang kepuasan pelayanan kepada masyarakat lebih optimal dan prima.

Adapun saran lainnya sebagai berikut:

a) Peneliti memiliki saran kepada Sub Bagian Kesejahteraan Rakyat

Daerah Kabupaten Sumedang dapat memberikan bahan masukan dan

pertimbangan terkait kualitas pelayanan untuk lebih meningkatkan

kualitas pelayanan kepada Masyarakat melalui ; pertama, mengadakan

kegiatan penyuluhan terhadap masyraakat dalam memberikan bantuan

penyebaran dan pemahaman informasi kepada masyrakat terkait

72
pelaksanaan pelayanan. kedua, meningkatkan kualitas sumber daya

manusia untuk supaya meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan

kepada masyrakat. Ketiga, memberikan pelayanan yang tidak

memberatkan salah satu pihak.

b) Optimalkan kegiatan sinergi dengan antar pegawai pada Sub Bagian

Sosial, Tenaga Kerja, Trasmigrasi Di Bidang Kesejahteraanrakyat

Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang.

c) Bagi Pembaca, pertimbangkan untuk berpatisipasi dalam mengikuti alur

birokrasi yang sebenarnya terjadi di Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja,

Transmigrasi Di Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah

Kabupaten Sumedang.

d) Optimalkan pelayanan dengan pengawasan pegawai Sub Bagian Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Di Bidang Kesejahteraan Kabupaten

Sumedang aktif dalam penyampaian informasi kepada masyarahat untuk

membantu pemahaman alur birokrasi. Meningkatkan dukungan pada tiap

pegawai agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan optimal.

e) Peneliti menyarankan terhadap Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan

Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang

untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar terciptanya pelayanan

prima kepada masyarakat dengan memberikan kesan terbaik..

f) Berdasarkan hasil temuan terkait adanya kendala pelayanan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan

Transmigrasi Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sumedang

73
perlu memperhatikan sarana dan prasarana dikarenakan kurangnya

peralatan yang tersedia. Hal ini perlu menjadi evaluasi terhadap Sub

Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Bagian Kesejahteraan

Rakyat Setda Kabupaten Sumedang dalam pengadaan barang penunjang

pelayanan kepada masyarakat.

74
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal
Abdussamad, J. (2019). Kualitas pelayanan publik di kantor dinas kependudukan
dan catatan sipil Kabupaten Gorontalo. Publik, 6(2), 73-82.
Atep Adya Barata. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta.
Afrial, R. (2009) Kualitas Pelayanan Publik Kecamatan Sebuah Perubahan
Kedudukan dan Fungsi Camat Sebagai Perangkat Daerah. Jurnal
Adminstrasi Dan Organisasi, [internet] 16(2). 87 95. available from:
http://journal.ui.ac.id/jbb/article/viewFile/609/594 [accessed by 6 Oktober
2012].
Bachtiar, Sundawa. 2011. “Analisis Dampak Koordinasi dan Kemampuan
Aparatur terhadap Efektivitas Organisasi Dinas Daerah di Kota Bandung”.
Program Doktor Ilmu Sosial Pasca Sarjana, Universitas Pasundan,
Bandung.
Bunga, T. T. (2009) Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan Terhadap
Kepuasan Pelanggan: Survei pada Pelanggan. Universitas Brawijaya.
Malang, Tesis yang tidak dipublikasikan.
Barata, A. A. (2003) Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta, PT Elex Media
Komputindo.
Fandy Tjiptono. 2009. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.
Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik Konsep, Dimensi, Indikator, dan
Implementasinya. Yogyakarta: Gava Media.
Litjan Poltak Sinambela, dkk. 2011. Reformasi Pelayanan Publik Teori,
Kebijakan, Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Mohi, W. K., & Mahmud, I. (2018). Kualitas Pelayanan Publik di Desa Potanga
Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Publik (Jurnal Ilmu
Administrasi), 6(2), 102-110.
Ratminto dan Winarsih Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :
Penerbit Pustaka Pelajar
Rukayat, Y. (2017). Kualitas pelayanan publik bidang administrasi kependudukan
di kecamatan pasirjambu. Jurnal Ilmiah Magister Ilmu Administrasi, 11(2).
Sahib, M.I. (2012) Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan pada
Masyarakat Air Traffic Service Center MATSC PT (Persero) Angkasa Pura
I Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar, Skripsi yang
dipublikasikan.

75
Samosir, Z. Z. (2005) Pengaruh kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Mahasiswa Menggunakan Perpustakan USU. Jurnal Studi Perpustakaan
Dan Informasi, [internet] 1(1). 28 36, Available from:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15727/1/pus-apr2005-
%20(5).pdf [accessed by 8 Oktober 2012].
Buku
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Satibi, Iwan. 2011. Teknik Penulisan Skripsi, Tesis & Disertasi. Bandung:
CEPLAS
Silalahi, Ulbert. 2016. Studi tentang Ilmu Administrasi, Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Singarimbun, M dan Effendi, S. (2006) Metode Penelitian Survey. Cetakaan
Keenam belas. Jakarta, LP3ES
Suryadi, Soleh. 2007. Administrasi Publik dan Otonomi Daerah Bandung:
Unpas Press
Dokumen
LKIP SETDA 2022
Undang – Undang No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Pemerintah No 96 Tahun 2012 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Bupati Sumedang No 97 tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah.
Peraturan Bupati Sumedang Nomor 170 Tahun 2021 Tentang Uraian Tugas
Jabatan Struktur pada Sekretariat Daerah.
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, (2003) Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Jakarta.
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, (2004) Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasaan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah. Jakarta.

76
LAMPIRAN

Lampiran 1
Sumedang, 08 Agustus 2023

Nomor : 053/AP.SB/RISTEK/VIII/2023

Lampiran : 1 (satu) lembar

Perihal : Permohonan Izin

Kepada,

Yth, Kepala Bagian SETDA Bagian Kesejahteraan Rakyat

Kabupaten Sumedang di Tempat

Assalaamu’alaikum wr.wb.

Dengan hormat,

Sehubungan dilaksanakannya kegiatan Riset dan Praktek (Ristek)


bagi mahasiswa Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan dengan tema “Smart Government Menuju Tata Kelola
Pemerintahan: Efektif, Efisien dan Komunikatif Di Kabupaten Sumedang”.
Kami selaku Panitia Riset dan Praktek Mahasiswa Administrasi Publik
Fakultasm Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan ingin
memberitahukan bahwasannya kegiatan tersebut dilaksanakan pada :

Tanggal : Selasa-Senin, 1-14 Agustus 2023

Tempat : Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang

Maka dari itu Bersama surat ini kami ingin memohon izin kepada
Bapak/Ibu untuk dapat melakukan wawancara demi kelancaran kegiatan tersebut.

Demikianlah surat pemberitahuan Ristek ini kami sampaikan kepada


Bapak/Ibu. Atas perhatiannya, kami ucapkan jazakumullah khairan katsiran.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

77
Hormat Kami

Ketua Pelaksana

Dr. Rizky Ilhami, S.Sos., M.AP

NIDN. 04727049101
Lampiran surat nomor: 053/AP.SB/RISTEK/VIII/2023 tentang nama-nama
mahasiswa yang mengikuti kegiatan RISTEK prodi Administrasi Publik FISIP
UNPAS tahun 2023 di Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang Bagian
Kesejahteraan Rakyat sebagai berikut :

No NPM Nama Jenis Kelamin

1 202010146 Fadilla Hadiyana P

2 202010022 Elsa Hardiyanti P

3 202010131 Reza Putra Hardiana W L

4 202010102 Gita Nophani P

5 202010105 Mochammad Rifqi R L

6 202010002 Imelda Pramestika P

7 202010128 Mochamad Braja B L

8 202010034 Permana Saputra L

78
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA

A. Kehandalan

1. Apakah pegawai telah melakasanakan tugas dengan penuh keterampilan yg

diharapkan instansi ?

2. Apakah para pegawai bekerja sesuai dengan standar yg berlaku ?

B. Daya Tanggap

1. Apakah para pegawai tanggap dalam bekerja sehari- hari ?

2. Apakah para pegawai menanggapi saran atasan dalam melaksanakan tugas

sehari - hari?

C. Jaminan

1. Apakah pegawai dalam melaksanakan tugas mendapat jaminan keselamatan

kerja

2. Apakah pegawai dalam saat gangguan sakit mendapatkan bantuan anggaran

untuk pengobatan?

D. Empati

1. Apakah bapak melihat sesama pegawai saling membantu dalam kerja?

2. Apakah bapak melihat sesama saling toleransi dalam menjalankan tugas sehari

- hari?

79
E. Produk Fisik

1. Apakah hasil kerja yg dijalankan pegawai sesuai dengan target ?

2. Apakah hasil kerja pegawai dapat dihitung sesuai dengan jumlah kerja yg sudah

ditargetkan?

80
Lampiran 3
DOKUMENTASI LAPANGAN

Gambar 1

Foto dokumentasi Wawancara dengan Narasumber ( Ibu. Oktaviani

Hidayat, S.Kep., MM )

Gambar 2

Foto dokumentasi izin penelitian dengan Kepala Bagian Kesejahteraan

Rakyat ( H. Saepul Amin,. S.Ag., M.M )

81

Anda mungkin juga menyukai