OLEH
POPY DAYANI BR
SEMBIRING 130501170
PERSETUJUAN PENCETAEAN
PERSETUJUAN
P of r S a Afif d S SE E
NIP. 19551003 198103 1 004
Prof. Dr. Raalli, S.E., M.S. Drs Raina Linda Sari M. Si.
.igs8 198803 1 001 NIP. 19630907 198803 2 002
Tiganderket” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau
lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin,
dan/atau dituliskan sumbemya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan
dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Po ani Br
Sembirin NIM.
130501170
Kata kunci : Kesejahteraan petani, luas lahan , tenaga kerja, modal , harga
i
UNIVERSITAS SUMATERA
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE FACTORS OF PRODUCTION AFFECTING
WELFARE OF RICE FARMERS IN TIGANDERKET SUB-DISTRICT
ii
UNIVERSITAS SUMATERA
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual
dari berbagai pihak. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa
kasih, motivasi, perhatian, doa, dukungan baik moril maupun materil yang
senantiasa diberikan kepada penulis dengan tulus dan penuh kasih sayang.
banyaknya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam
1. Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, M.P. selaku Ketua Program Studi
Utara dan Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, S.E., M.Si selaku Sekretaris
iii
UNIVERSITAS SUMATERA
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Prof. Dr. Syaad Afifuddin, S.E., M.Ec sebagai dosen pembimbing skripsi
masukan dari awal penulisan hingga skripsi ini selesai dengan sangat baik.
Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dosen Penguji I dan Ibu Dra. Raina Linda
Sari, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran
4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ini.
S.T yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi, dan doa kepada
dukungan dan doa yang tiada henti mulai dari awal masuk perkuliahan
Bisnis USU, Meryani, S.E, Azrini Juliyanti Siregar, S.E, Deby Arina Husna
iv
UNIVERSITAS SUMATERA
Rambe, Tiffani Khoirum Tarigan, Ira Chinta Ramadhani, S.E , Hilda Pebrida
Zebua S.E, Bunga Fitria, S.E, Muhammad Rio Pratama, S.E, serta Ezra
9. Kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
v
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................i
ABSTRACK..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................7
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................7
vi
UNIVERSITAS SUMATERA
3.5.2 Sampel...........................................................29
3.6 Jenis dan Metode Pengumpulan Data........................30
3.6.1 Jenis Data......................................................30
3.6.2 Metode Pengumpulan Data...........................30
3.7 Teknik Analisis Data..................................................31
3.7.1 Analisis Deskriptif........................................31
3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda.................31
3.8 Pengujian Asumsi Klasik...........................................32
3.8.1 Uji Multikolineritas.......................................32
3.8.2 Heterokedastisitas.........................................32
3.8.3 Uji autokorelasi.............................................33
3.8.4 Uji Normalitas...............................................33
3.9 Test Of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian).................34
3.9.1 Koefisien Determinasi (R-Square)................34
3.9.2 Uji t- Statistik (Uji secara parsial)................34
3.9.3 Uji F- statistic (Uji secara serentak)..............35
vi
UNIVERSITAS SUMATERA
4.1.6.9 Profil Petani Menurut Tingkat
Kesejahteraan..................................48
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda.................49
4.2.1.1 Uji Asumsi Klasik...........................51
4.2.2.1 Uji Multikolinieritas........................51
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas....................52
4.2.2.3 Uji Autokorelasi..............................53
4.2.2.4 Uji Normalitas.................................54
4.2.3 Pengujian Hipotesis......................................55
4.2.3.1 Uji Koefisien
Determinasi (R2)..............................55
4.2.3.2 Pengujian Secara
Bersama (uji F)................................56
4.2.3.3 Pengujian Parsial (uji t)...................57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR
Judul Halaman
Tabel 1.1 Luas Panen, Produktivitas Padi Sawah Menurut
Kecamatan di Kecamatan Tiganderket ....................... 4
Tabel 1.2 Data Produksi Padi Sawah di
Kecamatan Tiganderket ............................................... 5
Tabel 4.1 Luas Wilayah Desa di Kecamatan Tiganderket
Tahun 2015................................................................... 38
Tabel 4.2 Responden Menurut Tingkat Umur Pada Usahatani
Padi Sawah di Kecamatan Tiganderket........................ 40
Tabel 4.3 Responden Menurut Tingkat Pendidikan Pada Usahatani
Padi Sawah di Kecamatan Tiganderket ........................ 41
Tabel 4.4 Luas Lahan yang Digarap Petani Padi di Kecamatan
Tiganderket .................................................................. 42
Tabel 4.5 Tenaga Kerja yang Digunakan Petani Padi di
Kecamatan Tiganderket ................................................ 43
Tabel 4.6 Modal Kerja yang Digunakan Petani Padi di
Kecamatan Tiganderket ................................................ 44
Tabel 4.7 Tingkat Harga yang Didapatkan Petani Padi di
Kecamatan Tiganderket ................................................ 45
Tabel 4.8 Produksi Usahatani Padi di Kecamatan
Tiganderket................................................................... 46
Tabel 4.9 Tingkat Konsumsi yang Digunakan Petani Padi
Di Kecamatan Tiganderket ........................................... 47
Tabel 4.10 Tingkat Kesejahteraan yang Diperoleh Petani Padi
Di Kecamatan Tiganderket ........................................... 48
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................... 49
Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Multikolinieritas.................................. 51
Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Autokorelasi ........................................ 54
Tabel 4.14 Tabel Kriteria Uji Autokorelasi .................................... 54
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R )...........................
2
56
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji
Bersama-sama (Uji F)................................................... 56
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji
Parsial (Uji t) ................................................................ 57
i
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ....................................................... 25
Gambar 4.1 Luas Lahan yang Digarap Petani Padi
di Kecamatan Tiganderket .................................................. 42
Gambar 4.2 Tenaga Kerja yang Digunakan Petani Padi
di Kecamatan Tiganderket .................................................. 43
Gambar 4.3 Modal yang Digunakan Petani Padi
di Kecamatan Tiganderket .................................................. 44
Gambar 4.4 Harga yang Digunakan Petani Padi
di Kecamatan Tiganderket .................................................. 45
Gambar 4.5 Hasil Produksi Usahatani Padi
di Kecamtan Tiganderket.................................................... 46
Gambar 4.6 Tingkat Konsumsi Usahatani Padi
di Kecamatan Tiganderket .................................................. 47
Gambar 4.7 Tingkat Kesejahteraan Usahatani Padi
di Kecamatan Tiganderket .................................................. 48
Gambar 4.8 Scatter Plot pada Uji Heteroskedastisitas ........................... 52
Gambar 4.9 Sebaran Plot pada Uji Normalitas Data.............................. 54
x
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
1 Kuesioner Penelitian
x
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB I
PENDAHULUA
N
bisa terlepas dari sektor pertanian. Sebab sederhana saja, sebagian besar penduduk
Sampai saat ini, Indonesia sebetulnya masih dianggap sebagai negara yang kuat
dalam sektor pertaniannya, dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian dalam
Gross National Produk (GNP). Di luar itu, perkembangan sektor pertanian sendiri
kerja, dan pertumbuhan sektor modern. Namun, salah satu persoalan pelik dalam
berjalan dengan lancar, sebaliknya tanpa ada perputaran aktivitas ekonomi, proses
akumulasi kapital juga tidak bisa terjadi. Kebutuhan modal sangat di perlukan
juga diperlukan untuk menggapai hasil panen yang diharapkan, dengan modal
yang cukup, kebutuhan akan benih,pupuk, dan segala hal yang berhubungan
dengan pertanaman pun dapat teratasi. Petani juga menghadapi banyak masalah
dalam perannya menghasilkan bahan pangan. Dimana saat ini mayoritas petani
berusia 60 tahun atau 70 tahun dan yang berumur 30 tahun kebawah jumlahnya
UNIVERSITAS SUMATERA
1
UNIVERSITAS SUMATERA
2
menjadi petani tidak akan menjamin kehidupan mereka (I Gede Setiawan Adi
Putra dkk,2010:1). Dilain pihak, petani juga mempunyai masalah jika hasil panen
petani gagal, atau harga anjlok. Itu akan membuat para petani menjadi lebih sulit
digunakan untuk konsumsi maupun untuk tabungan. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat pendapatan petani padi, diantaranya yaitu luas lahan. Luas
kehidupan petani lebih tinggi dan kesejahteraan lebih merata (Trimayuri, 2010).
Produksi padi meningkat apabila luas lahan petani semakin luas dan pendapatan
petani padi juga meningkat. Pada tahun 2016 luas lahan petani padi sawah 13.986
Ha.
produksi padi. Faktor produksi pertanian dipengaruhi oleh tanah, modal, tenaga
kerja dan manajemen (science and skill). Faktor produksi tanah mempunyai
kedudukan yang paling penting. Hal ini dikarenakan dari besarnya balas jasa yang
1995). Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting
danperlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup. Faktor
UNIVERSITAS SUMATERA
3
produksi modal, modal dibagi menjadi dua yaitu modal tetap dan modal tidak
modal tidak tetap meliputi biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
melakukan perluasan lahan yang dapat dibantu oleh pemerintah atau lembaga-
aspek bertani yang lebih baik. Memberi pencerahan kepada pemuda-pemudi yang
kehidupan mereka.
masalah dan kendala yang sampai sejauh ini belum mampu diselesaikan secara
tuntas sehingga memerlukan perhatian yang lebih serius. Dalam hal ini terlihat
agribisnis terkecil belum mampu meraih nilai tambah yang rasional sesuai skala
luas menjadi semakin penting, agar petani mampu melaksanakan kegiatn yang
tidak hanya menyangkut on farmbussines saja, akan tetapi juga terkait erat dengan
UNIVERSITAS SUMATERA
4
ekonomi tingkat rumah tangga desa yang cukup memadai dan berkesinambungan,
Tabel 1.1
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Karo Tahun 2015
No Kecamatan Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Kw/Ha)
1 Mardingding 4565 27022 59.19
2 Laubaleng 5713 34006 59.52
3 Tigabinanga 283 1672 59.09
4 Juhar 3689 21877 59.3
5 Munte 1979 11753 59.39
6 Kutabuluh 38 223 58.56
7 Payung 577 3462 59.99
8 Tiganderket 35 209 59.74
9 Simpang Empat 0 0 0
10 Naman Teran 0 0 0
11 Merdeka 0 0 0
12 Kabanjahe 0 0 0
13 Berastagi 3 17 57.82
14 Tigapanah 0 0 0
15 Dolat Rakyat 0 0 0
16 Merek 32 194 60.65
17 Barusjahe 1006 6001 59.65
Total 17920 106436 59.4
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo 2016
produksi padi sawah yang terendah diantara kecamatan yang lainnya, dengan luas
paneh yang hanya 35 Ha dan produksi yang hanya 209 ton. Karena padi sawah
bukanlah komoditi utama di daerah tersebut. Daerah yang jumlah produksi yang
tertinggi adalah kecamatan Mardingding dengan produksi 27022 ton dengan luas
UNIVERSITAS SUMATERA
5
panen 4565 Hektar. Padi sawah merupakan salah satu tanaman pangan yang
Padi sawah memang bukan tanaman pangan dengan luas panen terluas di
Kecamatan Tiganderket. Seperti pada tahun 2015, untuk padi sawah terdapat 35
Ha luas panen dengan produksi 209 ton. Di Kecamatan Tiganderket tidak hanya
terdapat padi sawah, tetapi ada juga komoditi sayur-sayuran seperti tomat,
kol/kubis, kentang, sawi, bawang merah, cabe rawit, cabe merah, buncis, kacang
panjang dan terung. Berikut data produksi komoditi padi sawah di Kecamatan
Tiganderket:
Tabel 1.2
Data Produksi Padi Sawah di Kecamatan Tiganderket
No Desa Produksi PadiSawah
UNIVERSITAS SUMATERA
6
Desa yang paling tinggi produksi padi sawah adalah Desa Suka Tendel
dengan jumlah produksi sebesar 61,02 dan masih banyak desa yang tidak
tersebut. Dan juga karena beberapa desa yang pengairan irigasinya tidak ada.
Maka dari itu hanya beberapa desa yang memproduksi padi sawah. Untuk
tersebut pilihan untuk menanam produk pangan tetap menjadi fokus mereka.
yang telah di ungkapkan maka peneliti tertarik untuk membahas mengenai faktor-
Karo”.
UNIVERSITAS SUMATERA
7
padi?
padi?
padi?
petani padi.
padi.
padi.
padi.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA
8
selanjutnya.
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
proses pertumbuhan tanaman dan hewan (Satari, 1999). Sedangkan Bishop dan
manusia dalam menghasilkan hasil pertanian. Dari definisi diatas dapat ditarik
katulistiwa yang memotong Indonesia hampir menjadi dua. Pertanian juga sebagai
pemimpin dalam pernyataan dari Simatupang dan Syafa’at (2000) sebagai berikut
pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari
dan membahas serta menganalisis pertanian secara ekonomi, atau ilmu ekonomi
mengenai
UNIVERSITAS SUMATERA
9
UNIVERSITAS SUMATERA
1
lainnya.
cukup lebar dalam proses produksi, biaya produksi, tekanan jumlah penduduk,
dan sistem usaha tani. Sektor pertanian sangat tergantung pada komoditas yang
antara lain bisa disebabkan oleh keadaan alam, perkembangan hama dan penyakit
karena tidak kalah rumitnya dibandingkan waktu. Dimana biaya dibutuhkan setiap
saat, sementara tidak semua petani yang memiliki tanahnya sendiri ,ada yang
sewa tanah terutama seperti petani kecil. Penerimaan petani yang diperoleh hanya
setiap musim tanah setelah panen, sedangkan pengeluaran dilakukan setiap hari
Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usaha tani adalah ilmu yang menyelidiki
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang melakukan pertanian dan
atau ilmu usaha tani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani sebagai pengusaha
UNIVERSITAS SUMATERA
1
produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan keterampilan dengan tujuan
mempelajari tentang orang yang melakukan pertanian dan orang yang berusaha
tersebut.
Secara garis besar ada dua bentuk usahatani yang telah dikenal yaitu
pertanian, yaitu seperti pada tujuan akhirnya. Tujuan akhir usahatani keluarga
adalah pendapatan keluarga petani yang terdiri atas laba, upah tenaga keluarga
dan bunga modal sendiri. Sedangkan pada perusahaan pertanian tujuan akhirnya
adalah keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, yaitu selisih antara nilai hasil
produksi dikurangi dengan biaya. Terdapat perbedaan juga di luas usaha, bentuk
hukum, jumlah modal, jumlah tenaga kerja, unsur usahatani, sifat usaha dan
dan pengamatan yang dilakukan para pakar di bidang ilmu-ilmu sosial, ternyata
UNIVERSITAS SUMATERA
1
pangan. Dan kemiskinan itu sendiri merupakan resultan interaksi antara teknologi,
ekonomi yang sangat potensi dalam empat (4) bentuk kontribusinya terhadap
1. Kontribusi Produk
pangsa output dari sektor tersebut di dalam pertumbuhan PDB dengan hasil
dari pangsa awalnya dan laju pertumbuhann relatif dan produk-produk neto
2. Kontribusi Pasar
pertanian membentuk suatu bagian yang sangat besar dari pasar (permintaan)
konsumen.
ini dilihat sebagai suatu sumber modal untuk investasi di dalam ekonomi.
UNIVERSITAS SUMATERA
1
ekonomi.
4. Kontribusi Devisa
terhadap pembentukan PDB dan ekspor. Secara relatif, pangsa dari pertanian di
dalam total kesempatan kerja menunjukkan suatu tren perubahan jangka panjang
pertumbuhan ekonomi, hal ini pertama kali diusulkan oleh Irma Adelman (1973),
ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar lokal akan berkembang apabila
pendapatan masyarakat setempat meningkat, dan faktor terakhir kali ini bisa
industri kalau sektor pertanian sebagai pemasok (supply) bahan baku di sektor
jumlah dan harga. Jadi bila sektor pertanian dianggap sebagai pemasok yang
UNIVERSITAS SUMATERA
1
handal bagi agroindustri maka lima persyaratan tersebut (waktu, tempat, bentuk,
1. Pendidikan pembangunan.
2. Kredit produksi
dimana seluruh kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah tangga tersebut dapat
UNIVERSITAS SUMATERA
1
harfiah mengandung makna yang luas dan mencakup berbagai segi pandangan
atau ukuran-ukuran tertentu tentang suatu hal yang terjadi yang menjadi ciri
berakhiran kata an. Sejahtera berarti aman sentosa, makmur, atau selamat, artinya
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan adalah salah satu
aspek yang penting untuk melihat apakah suatu daerah tersebut bahagia dan
makmur atau tidaknya. Jika tidak ada kesejahteraan tersebut maka tidak ada
Menurut Daniel (2002), hal yang paling penting dari kesejahteraan adalah
meningkatkan konsumsi.
bersaing dalam dunia kerja, karena diharapkan dengan semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka produktivitas seseorang itu juga akan semakin tinggi (Buranda,
2015). Begitu juga dalam bidang pertanian, pendidikan juga sangat penting untuk
UNIVERSITAS SUMATERA
1
menjadi faktor kesejahteraan, karena akan lebih mengerti untuk mengolah suatu
menganalisis kesehatan, ada empat indikator yang digunakan, yang meliputi status
apabila proporsi pengeluaran untuk kebutuhan pokok sebanding atau lebih besar
diperoleh. Faktor produksi diperoleh melalui suatu proses yang sangat panjang
dan cukup beresiko. Faktor produksi pertanian terdiri dari empat komponen yaitu,
mempunyai sifat istimewa antara lain bukan merupakan barang produksi, tidak
UNIVERSITAS SUMATERA
1
manusia dapat dibedakan dalam 3 (tiga) tingkat dari yang terkuat sampai yang
terlemah yaitu, hak milik, hak sewa, dan hak bagi hasil.
Dilihat dari sisi letak tanahnya, maka pada umumnya letak tanah usahatani
tidak mengelompok dalam satu tempat, tetapi terpencar dalam beberapa lokasi.
Dari tingkat kesuburan tanahnya, tanah yang subur baik fisik maupun kimiawi
luas lahan yang diusahakan maka semakin tinggi produksi dan pendapatan per
kesatuan luasnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa luas lahan dan tanah yang
subur dapat melihat bagaimana kesejahteraan para petani padi. Dan dalam
penelitian ini luas tanah yang ditanami padi sawah pada satu kali musim panen
dengan tenaga kerja dalam usaha bidang lain yang bukan pertanian. Karakteristik
tenaga kerja bidang usahatani menurut Tohir (1983) adalah sebagai berikut:
a. Keperluan akan tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan tidak
merata.
d. Beraneka ragam coraknya dan kadang kala tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.
UNIVERSITAS SUMATERA
1
tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani
tidak pernah dinilai dalam uang. Sedangkan tenaga kerja luar keluarga sangat
1. Sistem Upah
kerja.
b. Upah waktu adalah upah yang diberikan berdasarkan lamanya waktu kerja.
Lama waktu kerja dipengaruhi oleh seseorang tersebut. Seseorang yang tidak
dalam keadaan cacat atau sakit secara normal mempunyai kemampuan untuk
bekerja.
3. Kehidupan sehari-hari
sesuai dengan syarat atau dengan keadaan yang jelek maka kemungkinan
UNIVERSITAS SUMATERA
1
4. Kecakapan
tinggi maka kinerjanya akan jauh lebih tinggi dibandingkan seseorang yang
tidak cakap.
Semakin tuanya tenaga kerja tesebut akan semakin rendahnya kualitas kinerja
tenaga kerja tersebut, itu dilihat dari pekerjaan secara fisik. Namun, dalam hal
tanggung jawab, semakin tua umur tenaga kerja maka kualitas tenaga kerja
modal. Dalam arti sehari-hari modal sama artinya dengan harta kekayaan
seseorang. Modal juga dapat diartikan segala jenis barang yang dihasilkan dan
Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-
baru yaitu dalam hal ini hasil pertanian. Modal petani yang berupa barang di luar
lain, pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih di sawah
dari dalam perusahaan sendiri (dana intern) dan dari luarnya (dana ekstern).
UNIVERSITAS SUMATERA
2
Keuntungannya kalau membentuk modal dari dana intern ialah bahwa dana itu
bunga. Sedangkan dana dari luar (dana ekstern) dananya bisa diambil dari
berbagai sumber dan jumlahnya juga tidak terbatas. Namun pengguna modal akan
Modal merupakan salah satu faktor produksi. Modal dikatakan land saving
capital jika dengan modal tersebut dapat menghemat penggunaan lahan. Modal
dikatakan labour saving capital jika dengan modal tersebut dapat menghemat
menjadi dua macam, yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Modal tetap adalah
prosesproduksi yang tidak habis dalam sekali produksi. Sedangkan modal tidak
tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan
Bibit dan pupuk juga merupakan faktor produksi penting. Bibit dan pupuk
di pasar.
UNIVERSITAS SUMATERA
2
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi tumbuhan. Jenis pupuk yang
2.5.4 Harga
upaya telah dilakukan oleh pemerintah mengenai harga, tetapi sampai saat ini
tetap saja harga masih merupakan masalah bagi petani. Menurut Kohls dan Uhl
markets, product markets, dan seasonal markets. Pada geographic markets harga
akan berbeda karena perbedaan kegunaan tempat (place utility); pada product
markets, harga akan berbeda karena kegunaan bentuk; dan pada seasonal markets,
melalui dua macam harga, yaitu harga dasar (floor price) dan harga atap (ceiling
price). Harga dasar diperlukan untuk menjaga agar harga pasar pada saat panen
tidak turun, supaya produsen bisa menerima hasilnya sesuai dengan harga yang
harga pasar berada di antara harga dasar dan harga atap, maka baik produsen
UNIVERSITAS SUMATERA
2
Harga barang yang sering berfluktuasi secara tajam, yang bukan saja
masyarakat, tetapi juga keadaan seperti ini akan memperbesar risiko pemasaran.
Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas
produksi pertanian adalah sebagai suatu usaha pemeliharaan suatu komoditi yang
dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan input, sedangkan hasil
produksi dikenal dengan output. Hubungan dengan kedua variabel tersebut dapat
input tanah, bibit, pupuk , pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertaniannya.
UNIVERSITAS SUMATERA
2
model adalah Biaya Pupuk, Jumlah Tenaga Kerja, dan Luas Lahan. Data yang
digunakan adalah data primer dalam satu kali musim panen di bulan April 2008-
Agustus 2008). Metode yang digunakan adalah OLS, dan hasil penelitian
sebagian variabel yaitu Jumlah Tenaga Kerja, dan Luas Lahan berpengaruh nyata
terhadap Pendapatan Petani Jagung, sebagian lagi yaitu Biaya Pupuk pengaruhnya
Berikutnya penelitian yang dilakukan oleh Awalul Rizal pada tahun 2000
dengan judul: Analisis Usaha Tani Kopi Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani
analisis fungsi produksi Cobb Douglas. Dari hasil penelitian diperoleh nilai R-
squared fungsi produksi yang telah diidentifikasi yaitu luas lahan (X1), bibit (X2),
tenaga kerja (X3), dan modal kerja (X4) secara bersama-sama (serempak)dapat
dari nilai total koefisien regresi (Ʃ bi) sebesar 1,0138, dengan demikian dapat
satu persen maka produksi akan bertambah sebesar 1,0138 persen dan secara
UNIVERSITAS SUMATERA
2
produksi, berlaku keadaan hasil yang semakin meningkat atas skala produksi atau
Kecamatan Panei dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh luas lahan, tenaga
kerja, modal dan harga terhadap tingkat kesejahteraan petani padi di Kecamatan
Panei Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data
yang diperoleh dari masyarakat petani yang memiliki usaha pertanian padi melalui
hasil regresi, variabel luas lahan berpengaruh positif dan signifikan secara statistik
petani padi, variabel modal berpengaruh positif dan tidak signifikan secara
positif dan signifikan secara statistik terhadap variabel kesejahteraan petani padi.
UNIVERSITAS SUMATERA
2
variabel-variabel independen yaitu luas lahan, tenaga kerja, modal dan harga
sebesar 98,4% sedangkan sisanya sebesar 1,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Pengujian secara keseluruhan menggunakan
uji F, dimana F hitung (119,062) > F (2,955) , artinya variabel luas lahan, tenaga
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.9 Hipotesis
yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hal ini berarti hipotesa yang ada
bukanlah jawaban akhir, namun menjadi kesimpulan sementara yang harus diuji
UNIVERSITAS SUMATERA
2
melihat fakta yang terjadi di lapangan. Adapun yang menjadi hipotesis dalam
sawah.
sawah.
sawah.
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB III
METODE PENELITIAN
permasalahan atau kasus yang dikemukakan berdasarkan fakta yang ada dengan
berpijak pada fakta yang bersifat khusus kemudian diteliti untuk dipecahkan
khususnya petani padi. Waktu penelitian adalah pada Juli 2017 sampai dengan
selesai.
1. Luas lahan
2. Modal Kerja
3. Tenaga kerja
4. Harga Jual
(karakteristik yang melekat dari sebuah variabel, bisa formatif atau reflesif).
27
UNIVERSITAS SUMATERA
2
jasmani dan rohani dari rumah tangga dapat terpenuhi. Untuk mengukur
2. Luas Lahan (X1) adalah tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil
produksi kelar. Luas lahan atau tanah juga adalah luas tanah petani padi yang
3. Modal Kerja (X2) adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor
satu musim panen untuk merawat dan memanen usahatani dan diukur dengan
satuan Rupiah (Rp.). Modal kerja digunakan untuk pembiayaan alat kerja, obat
pembasmi hama, bibit unggul jagung manis dan upah buruh dalam satu musim
panen.
4. Tenaga kerja (X3) adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia yang
tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditunjukkan pada usaha produksi
dengan usia produktif 15-64 tahun. Upah tenaga kerja satuannya dalam
keluarga dan non keluarga petani yang digunakan dalam satu kali masa
tanam/panen (orang)
UNIVERSITAS SUMATERA
2
5. Harga jual (X4) adalah suatu yang ditentukan oleh kedua pelaku ekonomi
3.5.1 Populasi
Populasi juga disebut sebagai totalitas subjek penelitian. Pada penelitian ini yang
3.5.2 Sampel
pada tahun 2015 terdapat 6543 petani, maka dipilih sejumlah sampel yang
rumus Slovin (Husein Umar, 2003), maka jumlah total sampel sebagai berikut:
Keterangan: n=
n = jumlah sampel
N = Jumlah populasi rumah tangga
d = presesi (10%)
UNIVERSITAS SUMATERA
3
n=
n=
n = 98,49 atau dibulatkan menjadi 100
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data yaitu data yang dikumpulkan dari petani padi sawah di
penelitian ini.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam
publikasi (Muhammad, 2008:102) yaitu data dari Badan Pusat Statistik, Dinas
UNIVERSITAS SUMATERA
3
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
masalah yang dihadapi dan untuk memperjelas hasil perhitungan. Data diperoleh
dari data primer berupa daftar pernyataan yang berupa kuisioner yang telah diisi
pengaruh atau hubungan variabel bebas dengan variabel terkait. Model analisis ini
menguji antara kesejahteraan dengan luas lahan, modal, harga dan tenaga kerja.
UNIVERSITAS SUMATERA
3
Keterangan:
α Y = α += βKonstanta
1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e
57). Untuk menguji hipotesis ini digunakan perhitungan dengan program SPSS
20.
3.8.2 Heterokedastisitas
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,
UNIVERSITAS SUMATERA
3
scatterplot pada tabel SPSS dengan program komputasi SPSS for Windows
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
2001:69).
Pada uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel
Watson Test (DW), dimana jika nilai DW terletak antara -2 dan 2 berarti terdapat
autokorelasi
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka
UNIVERSITAS SUMATERA
3
variabel independen.
nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena semakin
dependennya.
bebasnya .
bebasnya.
atas, yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA
3
a. H0 diterima jika ttabel ≤ thitung ≤ ttabelhal ini berarti variabel bebas tidak
b. H0 diterima jika ttabel< thitung> ttabel, hal ini berarti variabel bebas mempengaruhi
Dimana:
b1 = koefisien variabel independen ke-i
b = nilai hipotesis nol
Sbi = simpangan baku dari variabel independen ke i
Uji F ini juga bertujan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh koefisien
UNIVERSITAS SUMATERA
3
Dimana:
R2 = koefisien determinasi
k = jumlah variabel dependen
n = jumlah sampel
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tiganderket berada diantara 3o8’ Lintang Utara dan 98o37’ Bujur Timur dengan
luas 86,76 Km2 atau 4,08 persen dari luas Kabupaten Karo.
diantaranya :
4.1.2 Iklim
tahun 2013 adalah 19,7oC dengan suhu terendah 17,9o C dan suhu tertinggi
angin musim barat sedangkan musim kemarau antara bulan Februari- Agustus
yang dipengaruhi oleh angin timur. Sedangkan jumlah curah hujan 392.2 mm
37
UNIVERSITAS SUMATERA
3
4.1.3 Pemerintahan
dikepalai oleh seorang Kepala Desa. Jarak kantor Camat ke kantor Bupati 23Km.
4.1.4 Penduduk
14.078 jiwa yang terbagi laki-laki 6.901 jiwa dan perempuan 7.177 jiwa dan
sebesar 1.854 penduduk dengan luas desa sebesar 5,90 Km2 dan yang penduduk
terkecil berada di Desa Kuta Kepar yaitu sebesar 190 penduduk dengan luas desa
sebesar 2,70 Km2. Desa yang memiliki luas wilayah terbesar di Desa Susuk
dengan luas 8,50 Km2 dan wilayah terkecil di Desa Tanjung Pulo dengan luas
2,10 Km2.
Tabel 4.1
Luas Wilayah Desa di Kecamatan Tiga Nderket Tahun 2015
UNIVERSITAS SUMATERA
3
Kabupaten Karo, hal tersebut ditunjukkan dengan masih luasnya laha pertanian.
pertanian. Luas untuk padi sawah terdapat 35 Ha dengan produksi 209 ton
sedangkan untuk padi ladang terdapat 533 Ha luas panen dengan produksi 1.951
ton. Selain itu terdapat 2.479 Ha luas panen tanaman jagung dengan produksi
17.041 ton. Ada juga yang menanam sayur-sayuran, dengan komoditas yang
bawang merah, cabe rawit, cabe merah, buncis, kacang panjang dan terung.
UNIVERSITAS SUMATERA
4
didapat dari lembar identitas responden pada kuesioner yang diberikan kepada
petani padi sawah. Berikut disajikan profil petani padi di Kecamatan Tiganderket
Tabel 4.2
Responden Menurut Umur Pada Usahatani padi
sawah di Kecamatan Tiganderket
No. Rentang Umur (Tahun) Jumlah %
1. 25 – 35 32 32
2. 36 – 45 49 49
3. 46 – 55 12 12
4. = >56 7 7
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa petani padi yang
paling banyak di Kecamatan Tiganderket adalah petani padi yang berumur antara
36-45 tahun sebanyak 49 orang (49%) dan petani padi yang berumur antara 25-35
tahun sebanyak 32 orang (32%). Sedangkan petani padi yang jumlahnya sedikit di
Kecamatan Tiganderket adalah petani padi yang berumur 46-55 tahun sebanyak
12 orang (12%) dan petani padi yang berumur antara =>56 tahun sebanyak 7
orang (7%).
pendidikan didapat dari lembar identitas responden pada kuesioner yang diberikan
UNIVERSITAS SUMATERA
4
kepada petani padi. Berikut disajikan profil petani padi di Kecamatan Tiganderket
Tabel 4.3
Responden Menurut Tingkat Pendidikan Pada Usahatani padi sawah
di Kecamatan Tiganderket
No. Tingkat Pendidikan Jumlah %
1. SMA 16 16
2. SMP 57 57
3. SD 23 23
4. Sarjana 4 4
Jumlah 100 100
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa petani padi yang
pendidikan terakhir di tingkat SMP sebanyak 57 orang (57%) dan petani padi
orang (4%) dan petani padi yang menempuh pendidikan terakhir di tingkat SD
Kecamatan Tiganderket adalah seluas 0.29 Ha dan luas yang paling sempit hanya
0.15 Ha dan yang paling luas mencapai 0.60 Ha. Berikut disajikan gambaran
UNIVERSITAS SUMATERA
4
Tabel 4.4
Luas Lahan yang Digarap Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
Kecamatan Luas (Rante) Jumlah
No Tiganderket Lahan %
Orang
Bagian
3-6,9 7-10,9 11-14,9 = > 15
1. Utara 11 7 4 3 25 25
2. Barat 11 13 1 0 25 25
3. Timur 11 13 1 0 25 25
4. Selatan 13 9 2 1 25 25
Jumlah 46 42 8 4 100 100
Sumber: Data diolah
Tiganderket mempunyai luas lahan yang paling banyak yaitu 3-6,9 rante dengan
frekuensi yaitu sebanyak 46 orang atau 46%. Sedangkan jumlah petani padi yang
paling sedikit adalah petani padi yang memiliki luas lahan tanaman padi seluas
=>15 rante yaitu sebanyak 4 orang atau 4%. Untuk lebih jelasnya, dari tabel 4.4
15 13 13 13
111111
9 3-6.9
10 7 7-10.9
4 3
5 2 1
1 0 1 0 11-14.9
0 > 15
UtaraBaratTimurSelatan
Gambar 4.1
Luas Lahan yang Digarap Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
Tenaga kerja dalam penelitian ini terdiri dua indikator yaitu jumlah
tenaga kerja. Gambaran tentang tenaga kerja yang digunakan petani di Kecamatan
UNIVERSITAS SUMATERA
4
Tabel 4.5
Tenaga kerja yang Digunakan Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
No Kecamatan Tenaga Kerja (Jumlah Jumlah %
Tiganderket tenaga kerja)
Bagian 9-13 14-18 19-23 (Orang)
1 Utara 13 9 3 25 25
2 Barat 14 11 0 25 25
3 Timur 15 9 1 25 25
4 Selatan 17 7 1 25 25
Jumlah 59 36 5 100 100
Sumber: Data diolah
menggunakan tenaga kerja antara 9-13 orang dengan persentase 59%. Sedangkan
petani padi yang menggunakan tenaga kerja terbanyak yaitu 19-23 orang hanya
terdapat 5 orang petani dengan persentase 5%. Untuk lebih jelasnya, dari tabel 4.5
20 17
14 15
15 13
11 9-13 (orang)
9 9
10 7 14-18(orang)
5 3
1 1 19-23 (orang)
0
0
Utara' Barat Timur Selatan
Gambar 4.2
Tenaga Kerja yang Digunakan Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
Modal Kerja dalam penelitian ini terdiri dari dua indikator yaitu biaya
untuk bahan baku dan biaya untuk tenaga kerja. Gambaran tentang modal petani
UNIVERSITAS SUMATERA
4
Tabel 4.6
Modal Kerja yang Digunakan Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
1.999.000 dengan persentase 8% atau 8 orang. Untuk lebih jelasnya, dari tabel 4.6
20
16 16
15 14
12 11
500-999 (Rp)
10 8 8 7 1.000-1.499(Rp)
3 1.500-1.999 (Rp)
5 2 2
1
0
Utara Barat Timur Selatan
Gambar 4.3
Modal yang Digunakan Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
gabah kering yang dijual petani kepada kilang padi. Gambaran tentang harga yang
UNIVERSITAS SUMATERA
4
Tabel 4.7
Tingkat Harga yang Didapatkan Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
No Kecamatan Harga (Rupiah) Jumlah %
Tiganderket 3.000- 4.000- =>5.000
Bagian 3.900 4.900
1 Utara 4 17 4 25 25
2 Barat 3 19 3 25 25
3 Timur 7 16 2 25 25
4 Selatan 7 14 4 25 25
Jumlah 21 66 13 100 100
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, terdapat 66 petani yang tingkat harga
persentase 13% atau sebanyak 13 orang. Untuk lebih jelasnya, dari tabel 4.7 diatas
20 17 19 19
15 14
10 3.000.000-3.900.000 (Rp)
5 7 7
4 4 4 4.000.000-4.900.000 (Rp)
0 3 3 2 > 5.000.000 (Rp)
UtaraBaratTimurSelatan
Sumber: Data diolah
Gambar 4.4
Harga yang Didapatkan Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
Rp. 12.500.000. Secara lebih rinci hasil produksi tanaman padi di Kecamatan
Tiganderket Kabupaten Karo pada musim panen tahun 2017 terangkum pada tabel
berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA
4
Tabel 4.8
Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Tiganderket
Sedangkan hasil produksi yang paling banyak didapat berkisar > Rp. 20.000.000
dengan persentase 5% atau sebanyak 5 orang. Untuk lebih jelasnya, dari tabel 4.7
15 14 14
12
10 5.000.000- 9.900.000 (Rp)
10 9 9
8
8
10.000.000 - 14.900.000
5 (Rp)
5 4
3 3 15.000.000- 19.900.000
1 (Rp)
0 0 0
0
Utara Barat Timur Selatan
Gambar 4.5
Hasil Produksi Usahatani Padi di Kecamatan Tiganderket
UNIVERSITAS SUMATERA
4
Tabel 4.9
Tingkat Konsumsi yang Digunakan Petani Padi di Kecamatan Tiganderket
Tingkat Konsumsi Dalam Ribuan
Kecamatan Rupiah Per 4 Bulan Jumlah
No Tiganderket %
3.000- 4.000 – 5.000 – = > (orang)
Bagian 3.990 4.990 5.990 6.000
1 Utara 2 4 11 8 25 25
2 Barat 2 5 9 9 25 25
3 Timur 5 11 8 1 25 25
4 Selatan 9 11 4 1 25 25
Jumlah 18 34 32 19 100 100
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, terdapat 34 petani padi yang tingkat
Sedangkan tingkat konsumsi yang paling banyak didapat berkisar = > Rp.
6.000.000 dengan persentase 19% atau sebanyak 19 orang. Untuk lebih jelasnya,
dari tabel 4.8 diatas maka dapat dibuat grafik sebagai berikut:
15
11 11 11
99 9 3.000.000 - 3.900.000 (Rp)
10 8 8 4.000.000 - 4.990.000 (Rp)
4 5 5 4
5 22 1 1 5.000.000 - 5.990.000 (Rp)
0 = > 6.000.000 (Rp)
UtaraBaratTimurSelatan
Gambar 4.6
Tingkat Konsumsi Usahatani Padi di Kecamatan Tiganderket
UNIVERSITAS SUMATERA
4
Tabel 4.10
Tingkat kesejahteraan yang diperoleh Petani Padi di Kecamatan
Tiganderket
Tingkat Kesejahteraan Dalam Ribuan
Kecamatan Rupiah Jumlah
No Tiganderket %
1.000 – 4.000 – 7.000 – = > (orang)
Bagian 3.990 6.990 9.900 10.000
1 Utara 10 4 4 7 25 25
2 Barat 10 7 7 1 25 25
3 Timur 9 6 4 6 25 25
4 Selatan 7 9 3 6 25 25
Jumlah 36 26 18 20 100 100
Sumber: Data diolah
Sedangkan tingkat kesejahteraan yang paling tinggi => Rp. 10.000.000 dengan
persentase 20% atau sebanyak 20 orang. Untuk lebih jelasnya, dari tabel 4.9 diatas
15
10 10 1.000.000 - 3.990.000 (Rp)
10 9 9
7 77 7 4.000.000 - 6.990.000 (Rp)
6 6 6
43 4 7.000.000 - 9.990.000 (Rp)
5 3 > 10.000.000 (Rp)
1
0
Utara Barat Timur Selatan
Sumber: Data diolah
Gambar 4.7
Tingkat Kesejahteraan Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Tiganderket
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), modal kerja (X3) dan harga (X4) terhadap
perubahan tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Tiganderket (Y). Dalam
UNIVERSITAS SUMATERA
4
penelitian ini analisis regresi linerar berganda menggunakan SPSS for windows
release 20, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Standardize
Unstandardized Coefficients d
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
berikut:
Jika nilai intersep sebesar – 9462.465 mengandung arti jika Luas lahan,
sementara modal , tenaga kerja dan harga dianggap tetap maka rata-rata
UNIVERSITAS SUMATERA
5
1207.636 (rupiah)
sementara luas lahan ,modal dan harga jual dianggap tetap maka rata-rata
luas lahan, tenaga kerja dan harga jual dianggap tetap maka rata- rata
sementara luas lahan, tenaga kerja, dan modal kerja dianggap tetap maka
linier yang pasti diantara beberapa atau semua variabel independen yang
menjelaskan model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
UNIVERSITAS SUMATERA
5
multikolinieritas dapat pula dilihat pada nilai Tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor), yaitu : Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka dapat
diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut. Jika nilai
tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi ganguang pada
Adapun hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12
Tabel Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF
X1 0,447 2.235
X2 0,343 2.915
X3 0,486 2.058
X4 0,964 1.038
multikolineritas terhadap data yang diuji karena nilai tolerance > 0,10, nilai
tolerance variabel luas lahan sebesar 0,447, nilai tolerance variabel tenaga kerja
sebesar 0,343, nilai tolerance variabel modal kerja sebesar 0,486 dan nilai
tolerance harga jual sebesar 0,964. Jadi nilai tolerance variabel X1, X2, X3 dan
X4> 0,10. Sedangkan VIF variabel independen > 10, yaitu variabel luas lahan
sebesar 2.235 , variabel tenaga kerja sebesar 2.915, variabel modal kerja sebesar
2.058 dan variabel harga jual sebesar 1.038, sehingga dalam penelitian ini
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mengetahui ada
UNIVERSITAS SUMATERA
5
tidaknya heterosedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola scatterplot
model tersebut. Apabila dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol, titik-titik data
tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak
Relase 20 diperoleh scatterplot yang tidak membentuk pola tertentu, maka modal
scatterplot tersebut:
Gambar 4.8
Scatter plot pada Uji Heteroskedastisitas
UNIVERSITAS SUMATERA
5
dan tidak membentik pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
a. Predictors: (Constant), Harga Jual, Modal Kerja, Luas Lahan, Tenaga Kerja
Dari tabel hasil uji autokorelasi diatas diperoleh angka uji Durbin Watson
sampel N = 100 dan jumlah variabel independen 4 (K=4) maka diperoleh nilai dU
dan (4-dU) = 1,7582 < 1,798 < 2,2418 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi dari model tersebut. Kriteria uji autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14
Tabel Kriteria Uji Autokorelasi
Nilai statistic Durbin Watson Hasil keputusan
0 < d < dLatau DW < 1,5922 Terjadi autokorelasi negatif
dL < d < 4 - dLatau 1,5922 < DW < Daerah ragu-ragu, tidak ada
2,4078 keputusan
dU< d < 4 – dUatau 1,7582 < DW < Tidak ada autokorelasi
2,2418
UNIVERSITAS SUMATERA
5
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual normal
berikut :
Gambar 4.9
Sebaran Plot pada Uji Normalitas Data
UNIVERSITAS SUMATERA
5
berada di sekitar dan sepanjang garis 45o. Denga demikian menunjukkan bahwa
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini besarnya pengaruh luas lahan,
tenaga kerja, modal kerja dan harga jual terhadap kesejahteraan padi di
sebagai berikut :
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
menunjukkan bahwa pengaruh luas lahan, tenaga kerja, modal kerja dan harga jual
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 12,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
Uji hipotesis secara bersama-sama (Uji F) antara variabel bebas dalam hal
ini antara luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), modal kerja (X3), harga jual (X4) dan
UNIVERSITAS SUMATERA
5
hasil analisis dengan bantuan program SPSS for windows release 20 diperoleh
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Bersama – sama (Uji F)
ANOVAa
1253684326.70
Regression 4 313421081.677 171.331 .000b
8
1 Residual 173786662.023 95 1829333.284
1427470988.73
Total 99
2
Windows dapat diketahui bahwa Fhitung 171,331 dengan nilai probabilitas 0,000,
karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka nilai F hitung yang diperoleh
tersebut signifikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif dan
signifikan antara luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), modal kerja (X3) dan harga
ini uji parsial digunakan untuk mengetahui seberapa jauh luas lahan (X1), tenaga
kerja (X2), modal kerja (X3), dan harga jual (X4) berpengaruh secara parsial
terhadap kesejahteraan petani padi (Y). Adapun hasil hipotesis secara parsial
UNIVERSITAS SUMATERA
5
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial (Uji t)
Standardize
Unstandardized Coefficients d
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel luas lahan (X1) diperoleh
lebih kecil dari 0,05 dengan demikian ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara luas lahan (X1) dengan kesejahteraan petani padi (Y) di Kecamatan
Tiganderket. Hasil uji t untuk variabel tenaga kerja (X2) diperoleh hasil thitung
sebesar -1.704 dengan probabilitas sebesar 0,092. Nilai probabilitas lebih besar
dari 0,05 dengan demikian ada pengaruh yang negatif dan tidak signifikan antara
tenaga kerja (X2) dengan kesejahteraan petani padi (Y) di Kecamatan Tiganderket.
Hasil uji t untuk variabel modal kerja (X3) diperoleh hasil thitung sebesar 2.033
dengan probabilitas sebesar 0,045. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dengan
demikian ada pengaruh yang positif dan signifikan antara modal kerja (X 3)
dengan kesejahteraan petani padi (Y) di Kecamatan Tiganderket. Hasil ujit t untuk
variabel harga jual (X4) diperoleh hasil thitung sebesar 5.206 dengan probabilitas
sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dengan demikian harga jual
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan antara harga jual (X4) dengan
UNIVERSITAS SUMATERA
5
UNIVERSITAS SUMATERA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), modal kerja (X3), dan harga jual (X4)
luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), modal kerja (X3) dan harga jual (X4)
b. Secara parsial variabel Luas lahan (X1),variabel modal kerja (X3) dan harga
adalah variabel luas lahan sebesar 18,035 dikuti dengan variabel harga jual
sebesar 5,206 dan variabel modal kerja sebesar 2,033. Sedangkan tenaga
UNIVERSITAS SUMATERA
60
5.2 Saran
produktivitasnya.
lembaga penyuluhan dari dinas dan instansi terkait agar usaha para petani
60
UNIVERSITAS SUMATERA
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo,2016. Kabupaten Karo Dalam Angka 2016,
Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, 2016. Kecamatan Tiganderket Dalam
Angka 2016, Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo.
Damanik Idayani, 2012. “Analisis Kebutuhan Modah Usaha Tani bagi
Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Petani Kabupaten
Simalungun", Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Daniel,Moehar, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Ginting, Paham, 2006. Pemasaran Produk Pertanian, Usu Press, Medan.
Mubyarto, 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian, PT Djaya Pirusa, Jakarta.
UNIVERSITAS SUMATERA
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
UNIVERSITAS SUMATERA
5. Kebutuhan lainnya Rp. ………………………..
DAFTAR PERTANYAAN
Indikator 1 (Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan dan alokasi waktu yang
digunakan)
Jumlah tenaga
Tahap kerja yang
No
digunakan
C. Modal Kerja
Indikator 1 (Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan)
UNIVERSITAS SUMATERA
digunakan dikeluarkan yang
per orang dikeluarkan
Jumlah
Biaya pembelian
bibit/pupuk/ Biaya total
bibit/pupuk/pestisida
Tahap pestisida yang
No yang dikeluarkan per
yang dikeluarkan
Kg
digunakan
UNIVERSITAS SUMATERA
D. Harga Jual
Harga jual perKg :…………………………
19. Berapa hasil pertanian Bapak/Ibu/Saudara pada satu kali musim panen?
Indikator Jumlah Produksi
Hasil Produksi ……. Ton Rp. ……………..
UNIVERSITAS SUMATERA
LAMPIRAN 2
INPUT DATA HASIL RESPONDEN
UNIVERSITAS SUMATERA
40 3.75 10 760000 4500 1200000
41 5 11 865000 4000 2600000
42 7 11 1220000 4000 4700000
43 6.5 9 900000 4500 5280000
44 3.75 11 820000 4800 1030000
45 4.25 10 1025000 4000 2800000
46 7.5 15 1250000 5000 8240000
47 10 15 1000000 4000 10170000
48 3.75 11 900000 4000 1521500
49 8.75 15 1200000 4500 8948000
50 3.75 8 700000 3700 1210000
51 5 12 1200000 4500 3750000
52 5 12 8500000 4800 3450000
53 11.25 16 1200000 4000 10660000
54 8.75 14 1050000 4100 8120000
55 10 14 1200000 3800 10535000
56 5 12 950000 4500 1923000
57 5 11 920000 4000 1468000
58 7.5 13 1000000 3500 4278500
59 3.75 10 770000 3500 1100000
60 5 10 805000 5000 5290000
61 7.5 14 1210000 4500 8815000
62 7.5 14 1210000 4000 6870000
63 6.25 12 1065000 3500 2985000
64 6.25 12 1080000 3500 1748000
65 8.75 15 1285000 4000 9075000
66 7 13 1080000 4000 5350000
67 8 12 1020000 4500 6950000
68 5 13 1025000 4800 2346000
69 12.5 16 1500000 4000 11740000
70 7.5 12 1075000 4000 5578000
71 6 14 1080000 3800 3982000
72 5 13 1000000 5500 5048500
73 12.5 20 1550000 4000 12498000
74 6.25 14 1110000 3800 5511600
75 3.75 12 780000 4500 1000000
76 3.75 12 870000 5000 1193500
77 5 13 1040000 4000 1288000
78 5 14 1135000 3500 3344000
79 11.25 18 1450000 4000 11105000
80 3.75 12 805000 3800 1110000
81 7.5 16 1200000 3500 5380000
82 6 15 1180000 5000 5100000
83 3.75 12 860000 4000 2020000
UNIVERSITAS SUMATERA
84 15 22 1855000 3000 13700000
85 8.75 15 935000 4500 10280000
86 10 15 1345000 4000 10172000
87 3.75 11 855000 4000 2095000
88 3.75 10 790000 4800 3644000
89 6.25 10 880000 3500 4418500
90 8.75 14 1260000 3500 6642500
91 7.5 12 1090000 4500 8606000
92 7 12 1020000 4000 6354000
93 7 11 970000 5500 10768000
94 10 13 1165000 5000 11150000
95 8 11 1040000 4000 6163500
96 5 11 985000 4500 2171000
97 5 9 770000 3800 2933500
98 3.75 10 730000 4500 1995200
99 9 13 1090000 4500 6567500
100 5 10 800000 4000 2030000
UNIVERSITAS SUMATERA
LAMPIRAN 3
HASIL REGRESI LINIER BERGANDA
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation
Variables Entered/Removeda
Harga Jual,
Modal Kerja,
1 . Enter
Luas Lahan,
Tenaga Kerjab
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Harga Jual, Modal Kerja, Luas Lahan, Tenaga Kerja
b. Dependent Variable: Kesejahteraan
UNIVERSITAS SUMATERA
ANOVAa
1253684326.7 313421081.67
Regression 4 171.331 .000b
08 7
173786662.02
1 Residual 95 1829333.284
3
1427470988.7
Total 99
32
Coefficientsa
-
(Constant) 1510.846 -6.263 .000
9462.465
Luas
1207.636 66.962 .965 18.035 .000 .447 2.235
Lahan
Tenaga
1 -138.605 81.328 -.104 -1.704 .092 .343 2.915
Kerja
Modal
1.701 .837 .104 2.033 .045 .486 2.058
Kerja
Harga
1530.987 294.079 .190 5.206 .000 .964 1.038
Jual
Correlations
Luas Pearson
1 .734** .589** -.187 .915**
Lahan Correlation
UNIVERSITAS SUMATERA
Sig. (2-tailed) .000 .000 .063 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson
.734** 1 .710** -.161 .648**
Tenaga Correlation
Kerja Sig. (2-tailed) .110 .000
.000 .000
N 100 100
100 100 100
Pearson
-.122 .576**
Modal Correlation .589** .710** 1
Kerja Sig. (2-tailed) .227 .000
N .000 .000 100 100
Pearson 100 100 100
1 .014
Correlation
Harga Jual -.187 -.161 -.122
Sig. (2-tailed) .894
N .063 .110 .227 100 100
Pearson 100 100 100 .014 1
Kesejahter Correlation
aan Sig. (2-tailed) .915** .648** .576** .894
N 100 100
.000 .000 .000
100 100 100
Collinearity Diagnosticsa
UNIVERSITAS SUMATERA
UNIVERSITAS SUMATERA