SKRIPSI
Oleh:
MOH. ASRI
C101 15 053
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan yang saya buat, merupakan
hasil karya saya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari
penulisan skripsi ini merupakan hasil penjiplakan (plagiat) dari karya orang lain,
Penulis,
MOH. ASRI
NIM. C 101 15 053
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Mengetahui,
Disetujui Oleh
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
iv
Peran Kelompok Tani dalam Meningkatkan Produktivitas Hasil Pertanian
Padi Sawah Desa Rerang Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala
ABSTRAK
Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui peran kelompok tani
dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian padai sawah di desa Rerang
Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggal. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif. Data yang digunakan data primer dan sekunder. Alat
analisis yang digunakan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian bahwa peran
kelompok tani di desa Rerang Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala sangat
berperan dalam meningkatkan produktivitas petani padi sawah. Hal ini disebabkan
karena sebagaian besar petani merasakan adanya peningkatan produktivitas
sebesar 3-50 karung. Sementara sebagaian kecil petani tidak mengalami
peningkatan produktivitas tani. Adapun perubahan-perubahan yang di rasakan
oleh petani yaitu, cara penggunaan benih dengan benar, penggunaan pupuk, alat
bajak semakin modern. Selain itu terdapat fasilitas bantuan berupah mesin bajak,
mesin tanam dan mesin panen. Hail ini cukup dirasakan keberadaannya oleh
petani sehingga mampu meningkatan produktivitas padi sawah .
v
The Role Of Farmers In Increasing the Productivity Of Rice Agricultural
Products In Rerang Village Village Dampelas Sub-District Donggala District
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbil Alamin, segala puji syukur atas kehadiran Allah SWT
penulis masih diberi kesehatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan yang
senantiasa mengikuti beliau akhir zaman kelak, Insya Allah termasuk kita di
dalamnya.
Penyusunan skripsi ini sebagai tugas akhir dan syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi di Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako. Selama penulisan skripsi ini
orang tua tercinta “Ayahanda Jedding dan “Ibunda Maraulng” serta kepada
saudara tercinta Sumarni (kakak), Asdir, S.Sos (kakak), Nur Asya, A.Md.Keb
Tak cukup rasanya terucap terima kasih atas limpahan cinta dan kasih sayang
yang kalian berikan, dukungan, moral, materil, dan teladan serta didikan kepada
penulis dan kemuliaan doa-doa kalian berikan yang tak henti di haturkan untuk
kebaikan penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang selalu membimbing serta mendukung penulis
vii
secara moril dan materil. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P, sebagai Rektor Universitas Tadulako
3. Bapak Dr. Yunus Sading, S.E., M.Si, sebagai Ketua Program Studi Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan dan ibu Dr. Laendatu Paembonan, S.E.,
4. Ibu Dr. Nudiatulhuda Mangun, S.E., M.Si selaku Dosen Wali yang sejak
5. Bapak Dr. Armin Muis, S.E., M.P sebagai Dosen Pembimbing Utama dan
6. Bapak Dr. Yunus Sading, S.E., M.Si sebagai ketua penguji, ibu
Nurnaningsih, S.E., M.E sebagai sekretaris penguji, dan ibu Dr. Laendatu
viii
dukungan, saran, arahan, dan nasehat bijak yang begitu bermanfaat dalam
7. Bapak dan Ibu Dosen yang ada dalam lingkungan Fakultas Ekonomi dan
berbagai ilmu dan pengetahuan selama proses perkuliahan, serta staf pegawai
8. Bapak Rusti Ali Udu sebagai Kepala Desa Rerang, bapak Kisman sebagai
Sekretaris Desa, dan para petani yang ada di Desa Rerang Kecamatan
penulis.
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari
pembaca yang sehat dan membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini memenuhi kriteria dalam kelulusan serta
MOH. ASRI
NIM. C10115053
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 5
1.3. Tujuan Penelitian 5
1.4. Manfaat Penelitian 5
1.5. Sistematika Penilisan 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Landasan Teori 7
2.1.1 Pengertian Peran 7
2.1.2 Pengertian Kelompok Tani 9
2.1.3 Peran Kelompok Tani 12
2.1.4 Fungsi Kelompok Tani 13
2.1.5 Pengertian Tenaga Kerja 14
2.1.6 Pengertian Produktivitas 15
2.1.7 Konsep Produktiitas Tenaga Kerja 16
2.1.8 Pengukuran Produktivitas 17
2.1.9 Pengertian Pendapatan 18
2.1.9.1 Produksi 20
2.1.9.2 Biaya 22
2.1.9.3 Penerimaan 23
2.2 penelitian Terdahulu 23
2.3 Kerangka Pemikiran 31
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1 Tipe Penelitian 33
3.2 Lokasi Penelitian 34
3.3 Populasi dan Responden 34
3.3.1 Populasi 34
3.3.2 Responden 35
3.4 Jenis dan Sumber Data 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data 36
3.6 Metode Analisis Data 37
3.7 Definisi Operasional 37
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
I.
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 37
IV.1.1 Keadaan Geografis 37
IV.1.2 Keadaan Penduduk 44
IV.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan 42
4.2.1 Profil Identitas Responden 43
4.2.2 Peran Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Produktivitas
Padi Sawah Di Desa Rerang Kecamatan Dampelas
Kabupaten Donggala 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 29
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarakan Jenis Kelamin 38
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 38
Tabel 4.3 Jumlah Sarana Pendidikan 39
Tabel 4.4 Jenis Lahan Berdasarkan Luas Lahan Pertanian 40
Tabel 4.5 Jumlah Prasarana Tempat Ibadah 40
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan 40
Tabel 4.7 Umur Petani Yang Menjadi Sumber Informan 42
Tabel 4.8 Tingkat Pendidikan Petani Yang Dijadikan Informan 43
Tabel 4.9 Perubahan Dalam Mengelola Sawah Dari Adanya Kelompok Tani 47
Tabel 4.10 Fasilitas Bantuan Yang Diberikan Kelompok Tani Kepada Petani 51
Tabel 4.11 Hasil Produksi Padi Sawah Petani Sebelum Dan Sesudah
Berkelompok 56
Tabel 4.12 Jumlah Produksi Sebelum Dan Sesudah Masuk Kelompok Tani 56
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Nasional. Setiap masyarakaat hidup dalam bentuk dan dikuasai oleh lembaga-
sudah mengalami berbagai zaman. Sehingga banyak lembaga yang sudah lenyap
tetapi timbul juga lembaga-lembaga baru yang sesuai dengan iklim pembangunan
Pembinaan kelompok usahatani melalui kelompok tani tidak lain adalah sebagai
upaya percepatan sasaran. Jumlah petani di Indonesia cukup besar dan tersebar
cakrawala dan wawasan kebersamaan memecahkan dan merubah citra usaha tani
sekarang menjadi usaha tani masa depan yang cerah dan tetap tegar. Adapun
1
2
harus terdapat kemauan untuk melakukaan tindakan nyata yang sistematis dan
bertahap agar dapat dan mampu melakukan tindakan nyata yang sistematis ini,
Petani sebagai pelaku utama dalam kegitan produksi pertanian serta bagian
terima oleh kelompok tani, semakin banyak informasi nyang dimanfaatkan oleh
dampak yang baik terhadap kinerja dan pendapatan kelompok tani (Ban dan
Hawkins,1999).
dalam kegiatan pertanian sehingga dapat memberikan dampak yang posiif bagi
yang sedang dan akan dilakukan. Program pemberdayaan kelompok tani yang
dilakukan harus dapat meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam hal (1)
peluang dan tantangan yang dihadapi, pada saat ini dan yang akan datang. (3)
Memilih berbagai alternatif yang ada untuk mengatasi masalah yang dihadapi. (4)
Dampelas Kabupaten Donggala, dari 13 (tiga belas) desa yang ada di Kecamatan
Dampelas, Desa Rerang merupakan desa yang terluas, dengan luas wilayah
128,78 Km2 dengan populasi penduduk sebesar 2.937 jiwa dan jumlah KK sebesar
807 KK, Hal ini dapat dilihat dengan luas lahan sawah yang ada di Kecamatan
Dampelas 2.292,99 (Ha) sedangkan luas lahan sawah yang ada di Desa Rerang
mencapai 250 (Ha), (BPS, Kab. Donggala 2020), yang sebagian besar
merupakan salah satu Desa yang cukup berhasil dalam mengembangkan sektor
pertanian dan sangat potensial untuk menjadi daerah Agribisnis. Desa Rerang juga
memiliki kelompok tani yang dimana jumlah kelompok tani ini berjumlah 9
beranggotakan 25 orang.
4
Oleh karena itu, dengan lahan sawah yang cukup luas, keberhasilan
dan kesejahteraan masyrakat Desa Rerang Kecamatan Dampelas. Hal ini hanya
serta keahlian dibidang pertanian sehingga sektor pertanian tanaman pangan padi
ini mampu membangun usaha dari hulu sampai dengan hilir yang berdaya saing
sesuai fungsinya, karena dengan lahan yang cukup luas dan dimanfaatkan dengan
baik khusunya tanaman pangan padi sawah serta di dukung oleh peran
Kabupaten Donggala.
ada, antara lain kurangnya peran pengurus kelompok tani, kurangnya pembinaan
aparat penyuluh bahkan kelompok tani hanya aktif pada saat-saat tertentu seperti
ketika ada pendistribusian bantuan pupuk bersubsidi atau bantuan bantuan lain.
5
Untuk mengetahui apa peran kelompok tani dan apakah peran kelompok
2. Bagi petani, yaitu sebagai manusia dan informasi sehingga dapat membantu
TINJAUAN PUSTAKA
dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Dari hal diatas lebih
lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang tlah ditetapkan sebelumnya
6
7
oleh seseorang, sedangkan status merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang
tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu. Kepribadian seseorang juga
tingkat atas, menengah maupun bawah, akan mempunyai peran yang sama. Peran
merupakan tindakan atau perilaku yang dilakuakn oleh seseorang yang menempati
suatu posisi didalam status sosial, syarat-syarat peran mencakup 3 (tiga) hal,
kemasyarakatan.
2. Peran merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
Peran adalah suatu rangkaian yang teratur yang ditimbulkan karena suatu
kehidupan bermasyarakat itu muncullah apa yang dinamakan peran (role). Peran
pemahaman yang lebih jelas ada baiknya terlebih dahulu kita pahami tentang
sebagai suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau
tertentu.
yang tumbuh dan berkembang secara bersama-sama dan dibentuk atas dasar
sumber daya).
Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu
tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar
9
organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani
Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab
segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilakukan oleh kelompok
secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan
diberdayakan lebih lanjut agar berkembang secara optimal. Kelompok tani adalah
Kelompok tani adalah sekumpulan orang-orang tani atau petani, yang terdiri
atas petani dewasa pria atau wanita maupun petani taruna atau pemuda tani yang
terikat secara informal dalam satu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan
informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan
bersama serta berada dilingkungan pengaruh petani atas dasar kesadaran sendiri
ciri petani tradisional adalah berusaha bertani secara pasrah, dan terkesan
bertani.
2. Petani Maju adalah petani yang memiliki sifat pembaharuan dan memiliki
daerah lain. Petani pemimpin merupakan petani maju yang telah memiliki
beberapa orang petani atau perernak yang menghimpun diri dalam suatu
kelompok karena memiliki kerserasian dalam tujuan, motif dan minta. Yang mana
perannya sebagai berikut: (a) Kelas belajar, kelompok tani merupakan wadah
dalam berusaha tani. (b) Wahana Kerjasama, kelompok tani merupakan tempat
untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan
antar kelompok tani serta dengan pihak lain. (c) Unit Produksi, sebagai unit
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari kelompok tani dalam
status dan kedudukan yang dimilikinya, dengan lain perkataan, peranan adalah
sesama manusia dalam suatu masyarakat atau organisasi (Dinas Pertanian, 2019).
Peran kelompok tani (Poktan) sangat strategis sebagai wadah petani untuk
lembaga-lembaga terkait dan sebagai media dalam proses transfer teknologi dan
informasi. Dilain pihak, secara internal kelompok tani sebagai wadah antar petani
2011).
pendapatan padi sawah dan membuat keputusan yang baik dengan cara
Peran utama kelompok tani lebih dipandang sebagai proses membantu petani
12
untuk mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka
1. Media sosial atau media penyuluh yang hidup, wajar dan dinamis.
3. Tempat atau wadah pernyataan aspirasi yang murni dan sehat sesuai dengan
peranan kelompok tani dalam berbagai hal, yaitu menyangkut perbaikan usaha
tani serta tingkat kesejahtraan. Kemampuan setiap petani pada kelompok biasanya
tani.
memiliki kekuatan mandiri, yang mampu menerapkan inovasi (Teknis, sosial dan
layak, untuk itu pembinaan diarahkan agar kelompok tani dapat berfungsi sebagai
kelas belajar mengajar, sebagai unit produksi, serta sebagai wahana kerjasama
kemampuan suatu negara untuk menghasilkan suatu barang dan jasa akan
(Sukirno, 1997).
Sampai saat ini, sektor pertanian masih memegang peranan yang penting
dalam struktur perekonomian nasional, hal ini dapat dilihat dari tingkat
14
penyerapan tenaga kerjanya yang mencapai 38,23 juta jiwa pada tahun 2019
Produktivitas adalah “keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk
(Sedarmayanti, 1996).
antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
tersebut, maka sumber daya manusia merupakan sumber daya utama dalam
adalah produktivitas tenaga kerja. Tentu saja, produktivitas tenaga kerja ini
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi
dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu
antara masukan (input) dan keluaran (output). Oleh karena itu dalam pandangan
ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas,
oleh manusia (Siagian, 2002) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor
penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara
lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai
bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa , kedua;, karena
penduduk yang mempunyai umur didalam batas usia kerja. Tujuan dari pemilihan
kenyataan sebenarnya.
tau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan
perorangan/perorang atau per jam kerja orang ditrima scara luas, namun dari sudut
untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan
metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah
dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat
dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut
pelaksanaa standar. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu,
17
produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat
sederhana, hasil dalam jam-jam yang standar, masukan dalam jam-jam waktu.
jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-
jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar
meliputi semua jam-jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak
dipergunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur karena sakit,
tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan pengukuran umum produktivitas
tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas hasil dan
baik atau dengan kata lain bahwa pendapatan merupakan suatu alat untuk
2.1.10 Produksi
Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas
membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi
sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil ini dapat
berupa barang atau jasa. Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang
lebih luas dari pada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah
sebagai bentuk khusus dari produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar,
proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.
Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi
produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi.
output (Agung, 1994) Produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses kombinasi
daya atau jasa-jasa produksi) dalam pembuatan suatu barang atau jasa (Robert,
1994).
bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Fungsi
Kegiatan tersbut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi
2002).
Rahim (2010) produksi adalah sebagai alat perangkat prosedur dan kegiatan
yang terjadi dalam penciptaan komoditas berupa kegiatan usaha tani maupun
usaha lainnya, produksi dapat pula diartikan sebagai perubahan bahan-bahan dari
sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen, hasil ini dapat
suatu proses dimana masukan (input) diubah menjadi iuaran (output) dan berusaha
mencapai efisiensi produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya
yang paling rendah untuk suatu jangka waktu tertentu (Suparmoko, 1997). Hasil
akhir dari suatu proses produksi adalah produk atau output. Produk atau produksi
dalam bidang pertanian atau lainnya dapat bervariasi yang antara lain disebabkan
karena perbedaan kualitas. Hal ini dapat dimengerti karena kualitas yang baik
dihasilkan oleh proses produksi yang baik yang dilaksanakan dengan baik dan
begitu pula sebaliknya, kualitas produksi menjadi kurang baik bila usaha tani
produksinya.
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk semua proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku,
22
baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Menurut Noer, (2013:10)
biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya inplisit. Biaya eksplisit
adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang
dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,
jual. Penerimaan juga sngat ditentukan besar kecilnya produksi yang dihasilkan
dan harga dari produksi tersebut. Semakin besar hasil yang diperoleh, maka
menjalankan usaha taninya, metode analisis dari penelitian ini adalah analisis
pendapatan petani rumput laut. Metode analisis dari penelitian ini yaitu
analisis kuantitatif, adapun hasil yang di dapatkan dari penelitiann ini yaitu
produktivitas usaha tani padi sawah, metode analisis dari penelitian ini adalah
pertumbuhan.
24
Metode analisis dari penelitian ini menggunakan metode Skala Likert, adapun
hasil yang di peroleh dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan nyata antara
5. Muhammad (2020) adapun tujuan dri penelitian ini yaitu Untuk mengetahui
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) permasalahan yang dihadapi oleh
susahnya mendapatkan bibit unggul, hama tanaman dan zat asam tanah
antar anggota kelompok tani, sebagai wahana atau unit kerjasama baik antar
25
anggota, kelompok atau instansi terkait, dan sebagai unit produksi dan unit
usaha.
menggunakan metode analisis Skala Likert, adapun hasil yang di peroleh dari
penelitian ini yaitu kelompok tani telah menjalankan tugasnya sebagai kelas
belajar
hasil pada tanggapan responden mengenai peran kolmpok tani bahwa Peran
Kelompok Tani Kelompok tani berada pada range kedua sebesar 2,03 (1.67-
2.33), yaitu Sedang. Dari Hasil Penelitian yang dilakukan diperoleh hasil
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No peneliti Judul Tujuan Metode analisis Hasil Perbedaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
analisis kualitatif
1. Erlangga (2011) Peranan kelompok tani dalam untuk mengetahui kendala terhadap kontribusi menunjukkan bahwa adanya kontribusi Terdapat perbedaan Lokasi dan studi
meningkatkan status social yang dihadapi petani dalam kelompok tani dalam kelompok tani dalam peningkatan status kasus
masyarakat menjalankan usaha taninya meningkatkan status sosial masyarakat
social
Peranan kelompok tani untuk mengetahui peran Analisis yang digunakan Adanya peran kelompok tani dalam Menggunakan metode analisis dan
2 Rafika (2011) terhadap peningkatan kelompok tani terhadap kualitatif dan kuantitatif produksi peningkatan produksi rumput kuantitatif sedankan penlitian ini
produksi dan pendapatan produksi dan pendapatan laut menggunakan analisis deskriptif
petani rumput laut petani rumput laut
membangun strategi analisis kualitatif dengan menunjukkan bahwa adanya rekomendasi Menggunakan metode analisis
Pengembangan strtegi kelompok tani dalam analisis SWOT terhadap strategi yang di berikan adalah progresif kualitatif dengan analisis swot,
kelompok Tani dalam meningkatkan strategi peningkatan petani berada dalam kondisi prima sedangkan penelitian ini
3 Rafnia (2012) produktivitas usaha tani produktivitas sehingga dimungkinkan terus meperbesar menggunakan analisis kualitatif
mendukung produktivitas
usaha tani sawah padi sawah pertumbuhan deskriptif
kesadaran menghimpun diri untuk bergabung dalam suatu kelompok tani agar
kelompok tani. Dengan adanya kelompok tani yang memiliki peran yang sangat
masalah yang dihadapi petani sehingga mampu menentukan jalan keluar bagi
masalah yang dihadapi oleh petani. Usahatani padi, petani memerlukan faktor-
faktor produksi seperti bibit, pupuk, tenaga kerja dan pestisida untuk
kelompok tani dalam kinerja dan produksi petani dalam usahataninya dijadikan
konsep kerangka pikir dari penelitian dapat dilihat dari gambar berikut.
29
Kelompok Tani
1. Perubahan pengolahan sawah.
2. Fasilitas .
3. Hasil produski padi sawah.
Produktivitas
METODE PENELITIAN
dipakai bertujuan untuk mengurangi sifat atau karakteristik dari suatu fenomena
tertentu, syakni dalam penarikan kesimpulan agar tidak terlalu jauh atas data yang
ada, karena tujuan dari desain ini hanya mengumpulkan fakta dan menguraikan
secara menyeluruh dan teliti sesuai persoalan yang akan dipecahkan. Deskriptif
dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskriptifkan data sampel, dan tidak
ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil
(Sugiono, 2009).
model deskriptif itu kemudian terdap at cara berfikir penyelidikan yang bersifat
terhadap sesuatu fakta sensuous semata tanpa makna: maka bukan berarti
manifestasi semacam itu adalah menjadi ciri yang melekat pada penelitian
yaitu sebagi prosedur penelitian akan mendapatkan data yang riil, yakni sebuah
30
31
Donggala, alasan memilih lokasi ini untuk mengetahui seberapa besar peran
kelompok tani dalam meningkatkan hasil pertanian yang ada di Desa Rerang
desa Rerang cukup maju dalam bidang teknologi, dibandingkan dengan kelompok
tani yang ada di desa lain. Kemajuan yang dimaksud antara lain: mesin panen,
mesin tanam dan mesin bajak yang memadai, sedangkan di beberapa desa lain
masih belum mempunyai mesin tanam maupun mesin panen. Penelitian ini
dilakukan agar hasil penelitian yang didapat menjadi acuan bagi peneliti
diperbaiki dalam peran kelompok tani sehingga akan banyak lagi para peneliti
3.3.1 Populasi
Desa Rerang memiliki 225 petani yang tergabung dalam 9 kelompok tani
sehingga jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan
jumlah petani yaitu 225 petani yang tergabung dalam 9 kelompok tani yang ada di
Responden dalam penelitian ini terdiri dari 27 petani yang tergabung dalam 9
32
b) Petani yang memiliki lahan yang paling luas dan lahan yang paling sempit
populasi seluruh kelompok tani, metode penarikan sampel dari populasi dilakukan
karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan kriteria yang
diteliti, dengan menetapkan pertimbangan atau kriteria yang harus dipenuhi oleh
a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan
dalam bentuk angka (Muhajir 1996). Adapun yang termasuk data kualitatif
dalam penelitian ini yaitu deskripsi atau jawaban langsung/verbal dari petani
b. Data kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data skunder, data primer dan data skunder dalam penelitian ini bersumber dari:
Badan Pusat Statistik (BPS), kantor dinas pertanian dan berbagai literatur
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting serta data yang
penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data primer, dimana data primer
mendalam kepada populasi dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang erat
a) Observasi/Pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
b) Wawancara
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secaralisan pula, ciri utama
34
wawancara yaitu adanya kontak langsung dengan tatap muka antara pencari
c) Dokumen
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif,
dimana data yang diperoleh dari sumber informasi, kemudian diolah lalu disajikan
a) Reduksi data, yaitu menyaring data yang diperoleh dilapangan yang masih
penelitian tersebut.
b) Petani adalah pelaku utama dalam kegiatan produksi pertanian serta bagian
dari masyarakat yang ada di Desa Rerang, petani diukur dalam satuan orang.
pendapatan petani padi sawah dan membuat keputusan yang baik dengan cara
produksi, serta sebagai wahana kerjasama antar petani yang ada di Desa
Rerang.
e) Produksi yaitu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh para kelompok tani
suatu barang atau jasa agar lebih berguna bagi pemenuhan kebutuhan
Kecamatan Dampelas,
Desa Rerang memiliki luas wilayah yaitu kurang lebih 128,78 Km 2 dan
hasil pertanian.
36
37
penduduk 2.937 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 807 kepala
keluarga (KK).
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Rerang
Kecamatan Dampelas
No. Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)
1 Laki-Laki 1.506 51,28
2 Perempuan 1.431 48,72
Jumlah 2.937 100
Sumber: Data Desa Rerang 2020
yang ada di Desa Rerang sebanyak 1.506 jiwa atau 51,28 persen,
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Rerang
Kecamatan Dampelas
No Tingkat pendidikan Jumlah (jiwa) Presentase (%)
.
1 Perguruan Tinggi 173 5,89
38
yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 1.826 jiwa atau 62,17
jiwa atau 37,83 persen, dapat diartikan bahwa tingkat pendidikan di Desa
Tabel 4.3
Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Rerang Kecamatan Dampelas
No. Jenis Sekolah Satuan
1 TK/PAUD 3
2 SD 2
3 SMP 1
4 SMA 1
Jumlah 7
Sumber: Data Desa Rerang 2020
berdasarkan jenis pemanfaatan lahan dapat kita lihat pada tabel 4.4 berikut
ini.
Tabel 4.4
Jenis Lahan Berdasarkan Luas Lahan Pertanian di Desa Rerang
Kecamatan Dampelas
No Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) Presentase (%)
.
1 Area Persawahan 250 0,17
2 Lahan Ladang 800 0,53
3 Lahan Perkebunan 143.167 95,59
4 Lahan Peternakan 560 0,37
5 Hutan 5000 3,34
Jumlah 149.777 100
Sumber: Data Desa Rerang 2020
Tabel. 4.5
Jumlah Prasarana Tempat Ibadah di Desa Rerang Kecamatan
Dampelas
No Tempat Ibadah Satuan
.
1 Masjid 6
2 Musollah 2
Jumlah 8
Sumber: Data Desa Rerang 2020
40
ada masjid dan musollah. Keberadaan tempat ibadah ini sangatlah penting
beragama islam.
Tabel. 4.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Desa Rerang
Kecamatan Dampelas
No Pekerjaan Jumlah Penduduk Persentase (%)
.
1 Petani 1.653 75,24
2 PNS 48 2,18
3 POLRI 2 0,09
4 Montir 4 0,18
5 Dukun kampung terlatih 1 0,05
6 Supir 15 0,68
7 Pedagang 102 4,64
8 Tukang Kayu 38 1,72
9 Tukang Batu 18 0,82
10 Tukang Jahit 3 0,14
11 Nelayan 60 2,73
12 Buruh Tidak Tetap 253 11,52
Jumlah 2.197 100
Sumber: Data Desa Rerang 2020
bekerja sebagai petani. Hal ini disebabkan bertani adalah pekerjaan yang
sudah ada sejak dahulu atau turun temurun dari penduduk sebelumnya.
Sehingga tenaga kerja yang diserap pada bidang pertanian sangatlah besar
yaitu 1.653 jiwa atau 75,24 persen dari jumlah penduduk yang ada di Desa
41
Hasil dan pembahasan pada bab ini berdasarkan seluruh data yang
Data ini bersifat primer yang bersumber dari jawaban informan dengan
3. Siamasei dengan 3 responden, yaitu Bapak Ardin, Bapak Jumain dan Bapak
Iwan
4. Mustika Padi dengan 3 responden, yaitu Bapak Darwis, Bapak Marzuki dan
Bapak syamsudin
42
5. Harapan Jaya dengan 3 responden, yaitu Bapak Mursalim, Bapak Arifaing dan
Bapak Nasrun
6. Sintuvu 1 dengan 3 responden, yaitu Bapak Abdul Mutalib, Bapak Yasin dan
Bapak Nawir
7. Sintuvu 2 debgan 3 responden, yaitu Bapak Anu Sirvan, Bapak Kisman dan
Bapak Jedding
8. Bunga Padi dengan 3 responden, yaitu Bapak Suparman, Bapak Mustapa dan
Bapak Padda
9. Katidale Indah dengan 3 responden, yaitu Bapak Calo, Bapak Upik dan Bapak
Alias
dengan luas lahan sawah paling besar, dan anggota dengan luas lahan
paling kecil.
a. Umur
dengan rentan umur yang masih muda memiliki kemampuan bekerja yang lebih
tinggi dibandingkan dengan yang sudah berumur tua. Usia kerja atau usia
produktif berkisar antara 15-65 tahun. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa
umur responden petani padi sawah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Umur Petani Yang Menjadi Sumber Informan di Desa Rerang
Kecamatan Dampelas
No. Umur (tahun) Jumlah (orang) Presentase (%)
43
1 30-40 11 40,74
2 41-50 16 59,26
Jumlah 27 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah
Berdasarkan tabel 4.7 disimpulkan bahwa petani padi sawah di Desa Rerang
masih pada usia produktif. Usia produktif berkisar antara 15-65 tahun, usia
produktif merupakan usia yang baik untuk bekerja dan menghasilkan sesuatu,
dengan tingkat usia yang masih produktif, petani padi sawah di Desa Rerang
masih kuat dan mampu dalam mengelolah sawah dengan baik sehingga
b. Tingkat Pendidikan
pendidikan responden penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8
Tingkat Pendidikan Petani Yang Dijadikan Sebagai Informan
di Desa Rerang
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Presentase%
1 Sekolah Dasar 7 25,93
2 SLTP/Sederajat 9 33,33
3 SLTA/Sederajat 11 40,74
Jumlah 27 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui petani padi sawah yang menjadi informan
sebagai berikut:
bertukar pikiran mengenai pertanian padi sawah. Adanya kelompok tani ini
mempengaruhi hasil produksi para petani, kelompok tani cukup membantu dalam
berikut:
“Kalau perubahan dalam pengolahan sawah pasti ada dek, karna kalau
tidak ada perubahan percuma kita ikut kelompok”. (wawancara
dengan Bapak Junaidi pada tanggal 8 desember 2022).
“Perubahan yah ada, cuman tidak terlalu berbeda dengan waktu saya
belum berkelompok, tapi namanya kelompok tani begini pastilah
tujuannya untuk bakasih bagus hasil panen jadi adalah perubahan
sedikit bakerja sawah” (wawancara dengan Bapak Moh Taepe pada
tanggal 8 desember 2022).
“Perubahan ada nak, seperti takaran bibit, dulu kita itu kalau
bahambur bibit tidak kita perkirakan dengan ukuran sawah nya kita,
biasa bibit banyak yang talebih jadi rugi”. (wawancara dengan Bapak
Abd. Hakim pada tanggal 8 desember 2022).
45
“Perubahan ada, tapi tidak terlalu besar dek, tapi adalah dirasakan
perubahan kerja sawah” (wawancara dengan Bapak Markam pada
tanggal 8 desember 2022).
“Kalau kelompok lain bilang ada perubahan, berarti di saya juga ada
perubahan, begini dek kelompok tani ini kan wadah buat kita yang
bekerja sebagai petani ini, tujuan nya pasti untuk menambah hasil
panen berarti ada perubahan yang dilakukan dalam bakerja sawah”
(wawancara dengan Bapak Burhan pada tanggal 8 desember 2022).
“Iya ndi engka mua perubahan irasakan ( kalau saya dek ada juga
perubahan yang saya rasakan” (wawancara dengan Bapak Asri pada
tanggal 8 desember 2022).
“Perubahan tidak terlalu banyak, itu saja cara babibit yang benar sama
penggunaan racun hama” (wawancara dengan Bapak Ardin pada
tanggal 8 desember 2022).
“Perubahan apa yang ditanya ini, kalau perubahan cara kerja sawah
bagi saya ada dek kalau orang sini bilang diang sicco ( ada sedikit)”
(wawancara dengan Bapak Jumain pada tanggal 8 desember 2022).
“Ada, tentu ada itu perubahan mau diapakan ini kelompok kalau tidak
ada perubahan yang dirasakan” (wawancara dengan Bapak Darwis
pada tanggal 9 desember 2022)
“Saya tidak tau apa yang berubah, seperti sama saja” (wawancara
dengan Bapak marzuki pada tanggal 9 desember 2022).
“Ada dek, Merugi Ana Boon Mai Baliinya (Rugi kalau tidak ada
perubahannya) walaupun tidak seberapa, tapi ada (wawancara dengan
Bapak Mursalim pada tanggal 9 desember 2022).
“Ada, itu makanya saya tetap ikut kelompok tani, karena ada
perubahan yang dia kasih, kalau tidak ada perubahan saya keluar,
46
“Begini dek, ini kelompok tani dibuat untuk sebuah perubahan, kalau
tidak ada perubahan berarti ini kelompok percuma dibuat, coba adek
fikir buat apa diadakan pembentukan kelompok begini kalau tidak ada
perubahan dia berikan ke petani” (wawancara dengan Bapak Abdul
Mutalib pada tanggal 9 desember 2022).
“Perubahan apa yang dimaksud dek, kalau perubahan cara kerja sawah
tidak ada berubah, sama saja, dibajak dulu sebelum ditanami, tapi
kalau dari adanya kelompok tani ini ada perubahan dari penggunaan
bibit, dulu kita bibitnya tidak kita takar sesuai luas lahan, jadi bibit
banyak yang tersisah, mau dibagi ke petani lain mereka juga banyak
kelebihan bibit, ada yang kurang bibitnya tidak seberapa dia butuhkan
karena dia juga ada bibitnya sendiri”. (wawancara dengan bapak Anu
Sirvan pada tanggal 10 desember 2022).
“iya, ada perubahan yang kita rasakan sebagai petani, bukan cuma
cara mengelola sawah, ada juga perubahan seperti penggunaan racun
sama pupuk”. (wawancara dengan bapak Kisman pada tanggal 8
desember 2022).
“Perubahan tidak ada, sama saja, cuman ada kemudahan dulu kita
susah cari orang buat bajak sawahnya kita, karena hand tractor hanya
beberapa orang saja yang punya, sekarang ada bantuan dari kelompok
jadi sawah bisa dibajak yang punya, tidak lagi pake jasa orang yang
punya hand tractor”. (wawancara dengan bapak Padda pada tanggal
10 desember 2022).
dalam mengelola sawah dari adanya kelompok tani diuraikan dalam bentuk tabel
berikut:
Tabel 4.9
Perubahan Dalam Mengelola Sawah dari Adanya Kelompok Tani di Desa
Rerang Kecamatan Dampelas
Tanggapan Jumlah (orang) Presentase (%)
Ada Perubahan 14 51,85
Sedikit Perubahan 10 37,04
48
Desa Rerang yaitu 51,85 persen, menyatakan adanya perubahan yang dirasakan
dialami hanya sedikit. Dan 11,11 persen petani mengatakan tidak ada perubahan.
perubahan kepada petani dalam hal mengelola sawah, walaupun ada beberapa
petani yang tidak merasakan perubahan itu. Hal ini disebabkan beberapa
kelompok atau anggota kelompok yang kurang aktif setiap ada kegiatan yang
penyuluhan.
bantuan dari dinas pertanian yang disalurkan kesemua kelompok tani melalui
“Fasilitas ada bantuan lain juga ada, cuman kalau bisa fasilitas
ditambah lagi, seperti hand tractor jumlahnya masih kurang, karena
kita kadang harus menunggu yang lain selesai pakai baru kita dapat
bagian memakai”, ( wawancara dengan bapak Markam pada tanggal 8
desember 2022).
“Fasilitas ada diberikan, ada juga itu kita dikasih kemudahan dapat
pupuk, biasanya kita itu beli pupuk mahal, tapi karena ada kelompok
tani kita petani beli pupuk dengan harga eceran paling rendah”.
(wawancara dengan bapak Asri pada tanggal 8 desember 2022).
“Ada dek, tujuan nya dibentuk kelompok tani ini untuk memfasilitasi
petani, jadi kalau tidak ada fasilitas diberikan cacat ini kelompok tani,
lebih baik dibubarkan”. (wawancara dengan bapak Ardin pada tanggal
8 desember 2022).
“Fasilitas hand tractor saja yang ada bagi saya sendiri, karena kalau
bibit saya tetap pakai bibit sendiri”. (wawancara dengan bapak Jumain
pada tanggal 8 desember 2022).
“Kalau fasilitas cuma hand tractor saja yang saya rasakan, karna
mesin tanam kalau ditunggu bibitnya kita sudah lewat masa tanamnya,
karena mesin tanam masih kurang jumlahnya, kalau pupuk sama obat-
obatan kita tetap beli”. (wawancara dengan bapak Iwan pada tanggal 8
desember 2022).
“Tentu ada bantuan, kasian petani yang tidak ada hand tractornya
kalau mau sewa terus tidak ada keuntungan petani, karena ongkos
bajak sawah sekarang naik”. (wawancara dengan bapak Marzuki pada
tanggal 9 desember 2022).
50
“Tidak ada bantuan fasilitas yang saya rasakan, karena saya pakai
hand tractor sendiri, beli pupuk sama obat-obat belinya sendiri jadi
harganya lebih mahal”. (wawancara dengan bapak Samsudin pada
tanggal 9 desember 2022).
“Fasilitas ada dari dulu itu disediakan, sampai sekarang juga masih
digunakan bantuan yang dari kelompok tani”. (wawancara dengan
bapak Mursalim pada tanggal 9 desember 2022).
“Ada bantuan dikasih, seperti waktu kerja sawah kemarin, saya pakai
hand tractor yang disediakan kelompok, biarpun harus membagi
waktu untuk pemakaiannya”. (wawancara dengan bapak Arifaing pada
tanggal 10 desember 2022).
“Dari dulu saya kalau kerja sawah fasilitas dari kelompok yang saya
gunakan, jadi ini kelompok tani bagus sudah fungsinya, karena
memudahkan petani yang tidak punya alat bajak sawah sendiri”.
(wawancara dengan bapak Nasrun pada tanggal 10 desember 2022).
“Ada, bantuan untuk petani ada beberapa, hand tractor, mesin tanam
sama mesin panen, tapi ada juga petani tidak memakai itu, karena
tidak mau menunggu, jadi ada juga petani yang sewah dari luar untuk
mesin panennya”. (wawancara dengan bapak Abd. Mutalib pada
tanggal 9 desember 2022).
“Ada bantuan, seperti baru-baru ini ada bantuan 1 unit hand tractor
untuk kelompoknya kami”. (wawancara dengan bapak Anu Sirvan
pada tanggal 10 desember 2022).
“Iya ada bantuan diberikan kelompok tani, tapi selama ini saya lebih
banyak menyewah seperti hand tractor karena saya pakai jasa orang
untuk membajak sawah” (wawancara dengan bapak Mustapa pada
tanggal 10 desember 2022).
“Kalau selama saya kerja sawah dan ikut kelompok tani, ada bantuan
yang diberikan”. (wawancara dengan bapak Padda pada tanggal 10
desember 2022).
“Ada bantuan, tapi kalau saya bantuan seperti hand tractor tidak saya
gunakan, karena saya punya sendiri, jadi biarkan saja anggota lain
yang pakai, tapi kalau bantuan lain sy gunakan juga, biasanya ada
bantuan bibit, tapi tidak geratis cuman harganya murah”. (wawancara
dengan bapak Alias pada tanggal 10 desember 2022).
Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh informan mengenai fasilitas
yang diberikan oleh kelompok tani kepada petani diuraikan dalam tabel 4.10
berikut:
Tabel 4.10
Fasilitas Bantuan Yang Diberikan Kelompok Tani Kepada Petani di Desa
Rerang Kecamatan Dampelas
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diartikan bahwa sebesar 74,07 persen petani
menyatakan ada bentuk fasilitas bantuan yang diberikan kelompok tani kepada
petani. Sedangkan 22,22 persen petani menyatakan ada bantuan fasilitas hanya
sedikit dan 3,70 persen petani menyatakan tidak ada bentuk fasilitas bantuan.
4.2.2.3 Hasil Produksi Petani Padi Sawah Sebelum dan Sesudah adanya
kelompok Tani
kelompok tani hasil panenya akan lebih baik, adapun tanggapan dari infoman
sebagai berikut:
“Saya punya hasil panen sebelum masuk kelompok tani itu tidak
seberapa, dari total 3 hektar sawah yang saya garap hasilnya sekitar
170 karung, tapi setelah ikut kelompok tani hasil panen saya naik
kurang lebih 220 karung” (wawancara dengan bapak Junaidi pada
tanggal 8 desember 2022).
“Dari awal saya kerja sawah saya ini hasilnya tidak pernah banyak,
karena tidak luas sawah yang saya kerja, dari total luas sawah yang
53
saya kerja 2 hektar itu hasil panennya sebelum ada kelompok tani
sekitar 95 karung. Setelah ada kelompok tani hasil panen saya naik
tapi tidak naik banyak sekali, sekitar 110 karung”. (wawancara dengan
bapak Moh, Taepe pada tanggal 8 desember 2022).
“Panen saya baru-baru ini sekitar 23 karung, sawah saya itu kurang
saya perhatikan rumputnya, karena saya kerja kebun juga, tapi
Alhamdulillah sudah itu, dulu sebelum berkelompok 20 karung sudah
paling banyak”. (wawancara dengan bapak Abd. Hakim pada tanggal
8 desember 2022).
“Saya punya sawah itu ada 2 tempat, total nya sekitar 2,5 hektar, hasil
panen biasanya sekitar 145 karung itu setelah saya ikut kelompok, tapi
waktu saya belum berkelompok hasil panen saya sedikit kalau dilihat
dari luas lahan saya, sekitar 90 karung begitulah”. (wawancara dengan
bapak Burhan pada tanggal 8 desember 2022).
“Naik dek, hasil panen saya selama ikut kelompok tani lumayan, tapi
tidak banyak karena sawah saya cuman 0,5 hektar, dulu sekitar 20
karung, sekarang naik jadi 25 karung”. (wawancara dengan Bapak
Asri pada tanggal 8 desember 2022).
“Kalau hasil panen setelah adanya kelompok tani jelas meningkat, yah
walaupun tidak begitu banyak, sawah yang saya kerja itu sekitar 2,5
hektar, hasil panen saya terakhir sekitar 140 karung, tapi waktu
sebelum berkelompok hasil panen saya sekitar 110 karung”
(wawancara dengan bapak Ardin pada tanggal 8 desember 2022).
“Naik dek, dari sebelum berkelompok saya punya hasil panen tidak
seberapa kalau dilihat dari luas sawah yang saya kerja, naik sekitar 40
karung, dulu sekitar 160 karung dari total 3 hektar, sekarang jadi
sekitar 200 karung”. (wawancara dengan bapak Jumain pada tanggal 8
desember 2022).
“Tidak ada naik, sama saja, luas lahan sawah saya itu 0,5 hektar, hasil
panen nya tetap 23 karung”. (wawancara dengan bapak Iwan pada
tanggal 8 desember 2022).
54
“Tidak seberapa naik nya, tapi adalah peningkatan nya, luas lahan
saya itu sekitar 2 hektar hasil panennya sebelum berkelompok ada
sekitar 80 karung, setelah saya ikut kelompok naik sekitar 95 karung”.
(wawancara dengan bapak Darwin pada tanggal 9 desember 2022).
“Naik kalau bagus juga hasil panen, karena ini padi kalau cuaca
bagus, tidak diserang hama juga hasilnya banyak, luas lahan saya itu
ada 3 hektar kalau padi bagus hasilnya sekitar 225 karung, itu setelah
saya bergabung dengan kelompok, tapi waktu saya belum ikut
kelompok sekitar sekitar 170 karung ada”. (wawancara dengan bapak
Marzuki pada tanggal 9 desember 2022).
“Tidak seberapa naik nya, saya punya sawah itu tidak luas jadi tidak
banyak hasilnya, lahan sawah saya itu 1 hektar, hasilnya setelah
berkelompok ada sekitar 60 karung, sebelum berkelompok hasilnya
sekitar 45 karung ada, sawah saya itu kurang saya rawat waktu
sebelum berkelompok. Setelah berkelompok saya mualai rajin
merawat sawah saya”. ( wawancara dengan bapak Samsudin pada
tanggal 9 desember 2022).
“Saya punya sawah ini, selama saya kerja sendiri dari waktu saya
belum masuk kelompok, hasil nya sudah banyak menurut saya, luas
sawah saya itu kurang lebih 2 hektar, hasil nya dulu itu kurang lebih
ada 100 karung paling banyak, sekarang hasilnya sekitar 110 karung,
itu kalau bagus buah padi”. (wawancara dengan bapak Arifaing pada
tanggal 10 desember 2022).
karung ada, kalau sebelum berkelompok itu sekitar 180 kalau sawah
nya dirawat dan tidak ada penyakit”. (wawancara dengan bapak Abd.
Mutalib pada tanggal 9 desember 2022).
“Ini kelompok tani sudah cukup bagus, kalau untuk peningkatan hasil
panen petani itu tergantung petaninya sendiri, kalau tidak dia rawat
sawahnya bagaimana mau meningkat yang ada hasil panennya
berkurang, tapi kalau bagi saya sendiri, ada peningkatan yang saya
rasakan biasanya saya kalau panen itu sekitar 27 karung, itu sawah
yang saya kerja ada sekitar 0,5 hektar, sekitar begitulah luas lahan
saya kerja, kalau waktu saya belum ikut kelompok sekitar 20
karunglah hasilnya, itu suadah lama sekali sebelum saya masuk
kelompok”. (wawancara dengan bapak Anu Sirvan pada tanggal 10
desember 2022).
“Bagi saya sama saja, dari dulu hasil panen saya tetap begitu-begitu
saja, 23 karung dari luas sawah saya 0,5 hektar”. (wawancara dengan
bapak Kisman pada tanggal 8 desember 2022).
“Kalau hasil panen saya selama berkelompok naik, saya sudah lama
ikut kelompok tani, kalau sebelum berkelompok itu sekitar 80 karung
hasil nya, setelah ikut kelompok naik sekitar 100 karung hasil panen
sawah saya, luas lahan itu ada 2 hektar”, (wawancara dengan bapak
Jedding pada tanggal 8 desember 2022).
“Tidak ada perubahan, sama saja sawah yang saya kerja ini ada sekitar
3 hektar, hasil nya tetap 160 karung”, (wawancara dengan bapak
Suparman pada tanggal 10 desember 2022).
56
“Naik, tapi itu kalau tidak diserang penyakit, sawah ku itu 1 hektar,
hasil panen nya 50 karung, kalau sebelum ikut krlompok 37 karung
ada, karna sawahku itu ada dibagian pinggiran, tidak terlalu saya
rawat jadi hasilnya begitu”. (wawancara dengan bapak Mustapa pada
tanggal 10 desember 2022).
“Tetap saja hasil panen saya, berapa saja itu, ada sekitar 20 karung,
kalau luas lahan Cuma 0,5 hektar saja”. (wawancara dengan bapak
Padda pada tanggal 10 desember 2022).
“Bagaimana mau naik hasil panen, mau beli pupuk susah, karena
kelompok sudah tidak aktif kaya dulu, terpaksa beli yang mahal, tapi
kita sebagai petani berat juga beli langsung ke penjual, kalau ada
kelompok kita bisa bayar setelah panen, lahan ku itu tidak luas, cuman
kurang lebih 1 hektar, hasil panen nya tidak banyak, karena banyak
rumputnya, beli racun rumput mahal juga, hasilnya sekitar 45 karung”.
(wawancara dengan bapak Upik pada tanggal 10 desember 2022).
mengenai jumlah hasil panen petani dapat diuraikan dalam bentuk tabel
berikut:
Tabel 4.11
Hasil Produksi Padi Sawah Petani Sebelum Dan Sesudah
Berkelompok Tani di Desa Rerang
Tanggapan Jumlah (Orang) Presentase (%)
Ada Peningkatan Pruduksi 14 51,85
Sedikit Peningkatan Produksi 8 29,63
Tidak Ada Peningkatan 5 18,52
Produksi
Jumlah 27 100
Sumber: Hasil Wawancara Diolah Kembali.
57
Tabel 4.12
Jumlah Produksi Sebelum Dan Sesudah Masuk Kelompok Tani di Desa
Rerang
Luas Lahan Sebelum Sesudah Selisih
(Ha) (Karung) (Karung) (Karung)
0,5 20 23 3
0,5 20 25 5
0,5 23 23 -
0,5
Lanjutan Tabel 4.12 20 27 7
0,5 23 23 -
0,5 20 20 -
0,5 20 23 3
1 45 60 15
1 40 60 20
1 40 55 15
1 45 60 15
1 37 50 13
1 40 40 -
1 45 45 -
1,5 60 60 -
2 95 100 5
2 70 100 30
2 80 95 15
2 100 110 10
2 80 100 20
2,5 90 145 55
2,5 110 140 30
3 170 220 50
3 160 200 40
3 170 220 50
3 180 200 20
3 160 160 -
Sumber: Hasil Wawancara Diolah Kembali.
58
sekitar 3-50 karung, tetapi ada sebagian petani yang tidak mengalami
masuk kelompok tani merasakan tidak ada perubahan, sebagian dari petani
karung, sedangkan untuk lahan dengan luas 3 hektar berkisar antara 220
karung. Hasil panen petani juga tergantung dengan kondisi dan cara petani
tidak mengalami kenaikan hasil produksi karena lahan sawah yang mereka
garap tidak mereka rawat seperti petani lain yang mengalami kenaikan
hasil produksi.
59
BAB V
5.1 Kesimpulan
perubahan yang di rasakan oleh petani yaitu, cara penggunaan benih dengan
benar, penggunaan pupuk, alat bajak semakin modern. Selain itu terdapat fasilitas
bantuan berupah mesin bajak, mesin tanam dan mesin panen. Hail ini cukup
padi sawah .
5.2 Saran
sehingga produktivitas padi sawah dapat ditingkatkan. Selain itu, petani huga
59
60
harus selalu aktif daalam kegiatan kelompok guna mencari solusi untuk
A. SUMBER BUKU
B. Sumber Dokumen
Kantor Desa.
C. Sumber Lainnya
61
62
LAMPIRAN
64
KUISIONER
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan
3. Umur : Tahun
4. Pendidikan :
5. Nama Kelompok Tani :
6. Jabatan Kelompok Tani :
7. Luas Lahan :
B. Pertanyaan
1. Menurut bapak apakah ada perubahan dalam mengelola sawah setelah
kelompok tani?