(Skripsi)
Oleh:
Oleh
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
Fakultas : Kedokteran
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
1. Tim Penguji
Ketua : dr. Winda Trijayanthi Utama,
S. Ked., S. H., MKK
Penguji
Bukan Pembimbing : Sutarto, S.K.M., M.Epid.
Pada tahun 2019, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Mandiri
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN). Selama menjadi mahasiswa,
penulis aktif dalam berorganisasi dan terdaftar sebagai anggota divisi
Kemuslimahan Forum Studi Islam (FSI) Ibnu Sina dan Centre of Indonesia
Medical Student Association (CIMSA) FK Unila.
Sebuah Persembahan Sederhana untuk
Umi, Ayah, Atu, Nyai, Ayik, Adik Ai
dan Keluarga Besarku Tercinta
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi dengan Judul
“Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Nasabah Bank Sampah
Emak.Id dengan Tindakan Pengelolaan Sampah Obat Rumah Tangga di
Wilayah Kecamatan Langkapura Bandar Lampung” adalah salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran di Universitas Lampung.
6. Sutarto, S.K.M, M.Epid selaku pembahas skripsi yang telah bersedia dan
meluangkan waktu untuk memberikan saran dan kritik agar skripsi ini
menjadi lebih baik serta memberikan motivasi dan nasihat agar penulis
dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
7. Dr. dr. Jhons Fatriyadi Suwandi, M.Kes selaku pembimbing akademik
yang telah meluangkan waktu dan membimbing penulis selama di FK
Unila.
8. Seluruh staf dosen FK Unila yang telah memberikan ilmu, pengalaman,
nasihat dan motivasi sehingga menambah wawasan penulis dan menjadi
sebuah landasan bagi penulis untuk mencapai cita-cita.
9. Seluruh staf akademik, TU, administrasi serta pegawai FK Unila yang
turut membantu penulis dalam pembuatan berkas dan syarat sehingga
skripsi ini terselesaikan.
10. Kedua orangtuaku Ayah Lukman dan Umi Rohela tersayang, tercinta dan
terbaik yang telah membesarkan, merawat serta telah memberikan
dukungan, doa, motivasi, dan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis
selama pembelajaran di FK Unila.
11. Kepada alm. Atuku tersayang Atu Ratu Berlian dan alm. Adik Aisyah
telah menjadi motivasi kepada penulis selama ini.
12. Kepada Titah Saniyyah yang telah menjadi adik, sahabat yang selalu ada
dan memberikan motivasi kepada penulis selama ini.
13. Kepada keluarga besarku yang telah mendukung dan memberikan
motivasi kepada penulis selama ini.
14. Sahabat (Salsabila Nurislami, Chindy, Tasyi, Ghina, Ebil, Nadya, Salsa
Alifiyah, Nada, dan Hani) yang telah memberikan motivasi, dorongan,
bantuan, doa dan menjadi sahabat yang selalu ada untuk berbagi semua
keluh kesah, cerita, tawa dan tangis serta menjadi sahabat belajar dan tidur
selama di FK Unila.
15. Sahabat yang juga berasal dari MAN 1 Bandar Lampung (Afna Nur Afni
dan Arifah) yang saling memberi semangat, bantuan dan doa selama
menjalani perkuliahan.
ix
16. Seluruh teman Angkatan 2019, Ligamentum & Ligand, yang talah menjadi
keluarga dan melewati semua hal bersama. Semoga kita bisa saling
mendukung dan kompak hingga di masa depan nanti. Satu Jalan, Satu
Ikatan, Satu Keluarga.
17. Seluruh kakak-kakak angkatan 2002-2018 yang telah berbagi ilmu,
pengalaman dalam perkuliahan.
18. Saya ingin berterima kasih kepada saya karena telah memberikan usaha
sebaik mungkin, berusaha untuk tidak menyerah, berusaha mencari solusi
di setiap masalah yang datang, berusaha menjaga kesehatan fisik dan
mental, berusaha percaya pada diri sendiri dan tetap menjadi diri sendiri di
setiap saat.
19. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi yang
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Akhir kata, penulis mengharapkan
segala masukan, saran dan kritik demi perbaikan skripsi ini.
Bandar Lampung,
Penulis
Oleh
By
Halaman
Tabel Halaman
Tabel 1. Definisi Operasional ................................................................................29
Tabel 2. Karakteristik Sosiodemografi Responden ...............................................36
Tabel 3. Tindakan Pengelolaan Sampah Obat Rumah Tangga ............................37
Tabel 4. Tingkat Pengetahuan Nasabah Bank Emak.id .......................................38
Tabel 5. Sikap Nasabah Bank Sampah Emak.id ...................................................38
Tabel 6. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Pengelolaan
Sampah Obat Rumah Tangga ................................................................................39
Tabel 7. Hubungan Sikap dengan Tindakan Pengelolaan Sampah Obat
Rumah Tangga .......................................................................................................40
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Obat rusak, obat sisa dengan kondisi tidak baik, dan obat kedaluwarsa yang
tidak dibinasakan dengan cara yang tepat dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan dan kerugian klinis seperti timbulnya efek samping
akibat menggunakan obat-obatan yang sudah tidak layak digunakan tersebut.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah hilangnya efikasi, keamanan, dan
potensi obat serta dapat menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang
berbahaya (Pramestutie et al.,2021). Obat-obatan kedaluwarsa dapat diambil
pemulung atau anak-anak jika tempat pembuangan tidak diamankan dan
dapat disalahgunakan dari hasil curian timbunan obat-obatan tak terpakai atau
saat pemilahan. Sebagian besar obat-obatan yang telah melampaui batas
waktu penggunaannya akan berkurang efektivitasnya dan sebagian kecil
menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan (Wasistha, 2022).
Banyak masyarakat belum mengerti cara membuang obat yang tepat seperti
masyarakat lebih sering membuang obat ke dalam tempat sampah langsung,
bahkan dengan kondisi kemasan obat yang masih utuh dan rapi (Lutfiyati et
al., 2017). Pembuangan obat yang tidak terpakai atau kedaluwarsa yang tidak
benar antara lain yaitu membuang obat melalui wastafel, toilet dan
membuang obat di sembarang tempat yang akan berakibat pada lingkungan
sekitar (Marwa et al., 2021). Pembuangan yang tidak layak dapat berbahaya
jika kemudian menimbulkan kontaminasi pada sumber air setempat. Bukti
awal obat-obatan dalam sistem perairan adalah dilaporkan pada tahun
1970−90an. Misalnya, kafein ditemukan di limbah dan air permukaan di
Amerika Serikat Estrogen terdeteksi di lingkungan perairan dalam
konsentrasi ng/L di Jerman. Teofilin dan tetrasiklin terdeteksi dalam
konsentrasi 1 μg/L di perairan sungai Inggris. Dua NSAID, ibuprofen dan
naproxen, ditemukan di Kanada. Obat-obatan telah lama mencemari
lingkungan, tetapi deteksi dan efek berbahayanya baru muncul dalam 2−3
dekade terakhir. Meskipun banyak publikasi tentang topik ini, efek akut dan
kronis pada flora, fauna, dan manusia belum sepenuhnya dipahami
(Patel et al., 2019).
3
Bank sampah Emak.Id yaitu salah satu bank sampah induk di provinsi
Lampung yang merupakan lembaga pengelola sampah berbasis masyarakat
dengan platform digital dan berlokasi di kecamatan Langkapura Bandar
Lampung. Kecamatan Langkapura dapat merepresentasikan sampel peneltian.
Wilayah Kecamatan Langkapura ini dibagi menjadi lima kelurahan, yaitu
Kelurahan Langkapura, Kelurahan Langkapura Baru, Kelurahan Gunung
Terang, Kelurahan Gunung Agung dan Kelurahan Bilabong Jaya (BAPEDA,
2018).
Jenis obat terbanyak yang menjadi obat sisa di rumah tangga hasil penelitian
Augia et al (2022) adalah obat-obat golongan Anti Inflamasi NonSteroid
(AINS), vitamin dan suplemen, obat batuk dan obat maag/tukak lambung.
Penelitian Sonowal et al (2017) juga menunjukkan hasil yang sama dimana
jenis obat terbanyak adalah analgetik dan vitamin. Mayoritas masyarakat atau
rumah tangga menyimpan obat-obatan mereka di dalam rumah tetapi banyak
dari obat-obatan tersebut akhirnya tidak terpakai dan menjadi kedaluwarsa.
Sebanyak 25,53% dari obat yang dimiliki tidak lagi digunakan dan didominasi
oleh golongan analgesik-antipiretik (6,28%) dan obat batuk dan flu (6,69%)
9
Limbah medis B3, termasuk limbah farmasi, harus dikelola dengan baik.
Untuk menghindari risiko tertelan dan keracunan secara tidak sengaja oleh
anggota keluarga terutama anak-anak, pengelolaan limbah farmasi berupa
obat-obatan yang tidak terpakai, rusak atau kedaluwarsa di rumah sangat
penting. Dalam penanganan obat yang tidak terpakai, obat-obatan rusak atau
kedaluwarsa dikaitkan dengan data demografi. Karakteristik seperti usia, jenis
pekerjaan, dan riwayat menerima informasi mengenai cara membuang obat
yang benar memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap terhadap isu dan
penanganan obat tidak terpakai (BPOM RI ,2019).
Gambar 1. Contoh penanganan dan pembuangan obat tidak terpakai, rusak dan
kedaluwarsa di rumah tangga (Kemenkes RI, 2021).
13
2.4 Pengetahuan
2.4.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil persepsi manusia, atau hasil mengetahui
tentang suatu objek melalui panca indera. Persepsi untuk
menghasilkan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh perhatian dan
kekuatan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui pendengaran dan penglihatan
(Rachmawati, 2019). Pengetahuan merupakan hasil “tahu” yang
terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Nursalam, 2012).
2. Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang terdokumentasi
atau dilestarikan dalam bentuk konkrit. Pengetahuan yang
sebenarnya dan tersimpan dalam bentuk nyata.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari
komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Pengertian
lainnya sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi
Evaluasi berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini
dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan, lingkungan merupakan seluruh kondisi yang
ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
mempengaruhi perkembangan perilaku orang atau
kelompok.
b. Sosial budaya, sistem sosial budaya yang ada pada
masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam
menerima informasi.
2.5 Sikap
2.5.1 Definisi Sikap
Sikap adalah keteraturan perasaan, pikiran seseorang dalam interaksi
sosial. Sikap adalah penilaian dari berbagai aspek dunia sosial.
Peneliti psikologi sosial percaya bahwa sikap penting dalam interaksi
sosial dan merupakan pusat bagaimana mereka dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, karena sikap dapat mempengaruhi banyak hal
tentang masalah perilaku atau tindakan (Elisa, 2017). Sikap adalah
jawaban atau reaksi dari orang yang bersifat tertutup pada suatu objek,
stimulus, atau topik. Sikap diartikan sebagai kecenderungan
seseorang untuk bertindak baik apakah mendukung atau tidak
mendukung objek. Sikap belum menjadi suatu tindakan tetapi menjadi
faktor predisposisi terhadap suatu perilaku. Sikap secara utuh dibentuk
oleh komponen kognisi, afeksi dan konasi (Notoatmodjo, 2014).
19
3. Menilai
Tahap sikap menilai adalah memberikan nilai atau mengevaluasi
suatu kegiatan atau item, yang dapat mengakibatkan kerugian atau
penyesalan jika kegiatan tersebut tidak dilakukan. Penghakiman
adalah tingkat emosi yang lebih tinggi daripada menerima dan
bereaksi. Seseorang tidak hanya siap menerima nilai-nilai yang
disampaikan dalam hal perubahan perilaku, tetapi juga memiliki
kemampuan untuk menilai konsep dan fenomena, baik atau buruk.
Jika mereka adalah ajaran yang dapat mereka evaluasi dan katakan
“bagus”, berarti orang tersebut telah melalui proses evaluasi.
4. Menghayati
Tahap sikap menghayati adalah keterpaduan semua sistem nilai
yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. Pada tahap menghayati, proses
internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi dalam suatu
hirarki nilai. Nilai tersebut telah tertanam secara konsisten pada
sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Menghayati
merupakan tingkat efektif tertinggi, karena tahap sikap ini telah
bijaksana. Menghayati telah masuk pada pemaknaan yang telah
memiliki philosophy of life yang mapan. Jadi, pada tahap ini telah
memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah lakunya
untuk suatu waktu yang lama, sehingga membentuk karekteristik
“pola hidup” tingkah lakunya menetap, konsisten, dan dapat
diamalkan.
2.7 KerangkaTeori
Keterangan:
: Di teliti : Pengaruh
: Tidak diteliti
Tingkat Pengetahuan
Tindakan Pengelolaan
Sampah Obat Rumah
Tangga di Wilayah
Kecamatan Langkapura
Bandar Lampung
Sikap
2.9 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. H0 : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan
pengelolaan sampah obat di rumah tangga.
H1 : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan
pengelolaan sampah obat di rumah tangga.
2. H0 : Tidak terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan
pengelolaan sampah obat di rumah tangga.
H1 : Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pengelolaan
sampah obat di rumah tangga.
BAB III
METODE PENELITIAN
𝑁
n=
1 + 𝑁(𝑒)2
68
n=
1 + 68 (0.05)2
n = 58,1 dibulatkan menjadi 58
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : tingkat kesalahan yang ditolerir (5%)
n = 58 + (10%)(58)
n = 58 +5,8
n = 63,8 dibulatkan menjadi 64
d. Verifikasi
Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional dengan
tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap nasabah bank
sampah Emak.id dengan tindakan pengelolaan sampah obat rumah tangga di
wilayah Kecamatan Langkapura Bandar Lampung. Sampel pada penelitian ini
adalah nasabah bank sampah Emak.id.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Sosiodemografi
Pada penelitian ini diperoleh mayoritas nasabah bank sampah yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah perempuan yang
merupakan ibu rumah tangga. Hal ini diperkuat dengan teori yang
menyatakan bahwa ibu memiliki peran dan tanggung jawab yang
penting dalam mengatur kegiatan rumah tangga, khususnya dalam
pengelolaan obat rumah tangga (Savira et al., 2020). Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rahayu dan Rindarwati (2021) didapatkan
responden yang terlibat dalam penelitian didominasi oleh perempuan
(87,0%) dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (71,0%) sebagai
pihak yang berperan utama dalam pengelolaan obat-obatan di rumah.
Hal yang sama juga didapatkan oleh Prasmawari et al (2020)
menunjukkan sebagian besar pengelola obat dirumah tangga adalah
ibu, yaitu sebanyak 64,4%. Menurut Kartono dan Kartinis (2014) Ibu
rumah tangga adalah wanita yang mayoritas waktunya dipergunakan
untuk mengajarkan dan memelihara anak anaknya dengan pola asuh
yang baik dan benar, ibu rumah tangga juga berperan langsung
dalam menjaga dan memelihara kesehatan anggota keluarganya.
Penelitian ini dibatasi oleh nasabah dengan usia antara 25-60 tahun,
mayoritas responden didapatkan dengan usia antara 25-44 tahun
yang merupakan rentang usia produktif. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Aprilyanti (2017) yang menyebutkan
usia yang masih dalam masa produktif biasanya mempunyai tingkat
produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan tenaga kerja yang
sudah berusia tua sehingga fisik yang dimiliki menjadi lemah dan
terbatas. Menurut Hurlock (2017) semakin cukup usia, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan, seseorang yang telah
dewasa lebih dipercaya dari orang yang belum tinggi
kedewasaannya. Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir
42
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan jumlah subjek penelitian
nasabah bank sampah Emak.id di wilayah Kecamatan Langkapura Bandar
Lampung sebanyak 64 orang maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat pengetahuan nasabah bank sampah Emak.id mengenai
pengelolaan sampah obat rumah tangga di wilayah Kecamatan
Langkapura Bandar Lampung masing-masing pada kategori baik
berjumlah 34 orang (53.1%), dan kategori kurang baik berjumlah 30
orang (46.9%).
2. Sikap nasabah bank sampah Emak.id mengenai pengelolaan sampah obat
rumah tangga di wilayah Kecamatan Langkapura Bandar Lampung
masing-masing pada kategori positif berjumlah 48 orang (75%), dan
kategori negatif berjumlah 16 orang (25%).
3. Tindakan nasabah bank sampah Emak.id mengenai pengelolaan sampah
obat rumah tangga di wilayah Kecamatan Langkapura Bandar Lampung
dalam pengelolaan sampah obat masing-masing pada kategori baik
berjumlah 43 orang (67.2%), dan kategori kurang baik berjumlah 21
orang (32.8%).
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan nasabah
bank sampah Emak.id dengan tindakan pengelolaan sampah obat rumah
tangga di wilayah kecamatan Langkapura Bandar Lampung (p-
value=0.000).
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap nasabah bank sampah
Emak.id dengan tindakan pengelolaan sampah obat rumah tangga di
wilayah kecamatan Langkapura Bandar Lampung (p-value=0.021).
51
5.2 Saran
Augia, T., Ramadani, M., Markolinda, Y. 2022. Kajian Pengelolaan dan Regulasi
Obat Tidak Terpakai dan Obat Kedaluwarsa di Rumah Tangga di
Kabupaten Padang Pariaman. 9(1) : 50-6.
BPOM. 2015. Gerakan Nasional Peduli Obat dan pangan Aman. Jakarta : Badan
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
BPOM RI. 2019. Pedoman Mengenal Obat Kadaluwarsa dan / atau Rusak di
Rumah Tangga dan Cara Penanganannya. Jakarta : Badan Pengawas
Obat dan Makanan.
Effah, C. Y., Amoah, A.N., Liu, H., Agboyibor, C., Miao, L., Wang, J., et al.
2020. A Population-Base Survey On Knowladge, Attitude And
Awareness Of The General Public On Antibiotic Use And Resistance.
Antimicrobial Resistance And Infection Control. 9(105).
Elisa. 2017. Sikap dan Faktor yang Berpengaruh. Buku Ajar Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Ernawati, K., Nugroho, B.S., Suryana, C., Riyanto, A., Fatmawati, E. 2022.
Advantages of Digital Applications in Public Health Services on
Automation Era. International journal of health sciences. 6(1): 174–86.
Fahriyah, L., Husaini., Ahda, N. 2016. Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
Perawat Dalam Pemilahan Dan Pewadahan Limbah Medis Padat Di
RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. (Skripsi).
Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat.
Huang, Y., Wang, L., Zhing, C., Huang, S. 2019. Factors influencing the
attention to home storage of medicines in China. BMC Public Health.
19(1):1–10.
Khan, A., Jaffar, N., Razzak, S., Zeeshan, F., Shabbir, A., Ishaque, S.M. 2020.
Knowledge, attitude and practices of pharmaceutical waste disposal in
community pharmacies of Karachi. Ann Jinnah Sindh Med Uni. 6(2):
54-9.
54
Kristina, S.A, Wiedyaningsih, C., Cahyadi, A., Ridwan, A.A. 2018. A Survey on
Medicine Disposal Practice Among Households in Yogyakarta. Asian
Journal of Pharmaceutics.12.
Lutfiyati, H., Yuliatuti, F., Dianita, P.S. 2017. Pemberdayaan Kader PKK Dalam
Penerapan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat
dengan Baik dan Benar. The 6th University Research Colloquium. 9-14.
Marwa, K.J., Mcharo, G., Mwita, S., Katabalo, D., Ruganuza, D., Kapesa, A.
2021. Disposal practices of expired and unused medications among
households in Mwanza, Tanzania. PLoS ONE, 16(2): 1–9.
Ong, S.C., Ooi, G.S., Shafie, A.A., Hassali, M.A. 2020. Knowledge, attitude and
disposing practice of unused and expired medicines among the general
public in Malaysia. Journal of Pharmaceutical Health Services
Research, 11(2): 141-48.
.
Patel,M., Kumar, R., Kishor, K., Mlsna, T., Charles, U. Pittman, Jr., et al. 2019.
Chemical Reviews Pharmaceuticals of Knowladge attitude and
Disposing Practice of Unuse and Expired Medicines Amongthe General
Public in Malaysia. Journal of Pharmaceutical Health Service
Research. Emerging Concern in Aquatic Systems: Chemistry,
Occurrence, Effects, and Removal Methods. ACS Publications. 119(6):
3510-673.
Rahayu, A.P., Rindarwati, A.Y. 2021. Pengelolaan Obat yang Tidak Terpakai
Dalam Skala Rumah Tangga di Kota Bandung. Majalah Farmaseutik. 18
(3): 372-80.
Savira, M., Ramadhani, F.A., Nadhirah, U., Lailis, S.R., Ramadhan, E.G.,
Febriani, K., et al. 2020. Praktik Penyimpanan Dan Pembuangan Obat
Dalam Keluarga. Jurnal Farmasi Komunitas 7(2) : 38–47.
Sim, S.M., Lai, P.S.M., Tan, K.M., Lee, H.G., Sulaiman, C.Z. 2018. Development
and Validation of the Return and Disposal of Unused Medications
Questionnaire (ReDiUM) in Malaysia. Asia-Pacific Journal of Public
Health. 30: 737–49.
Terzi-Supic, Z., Bukumiric, D., Milicevic, M.S., Corac, A., Kusturica, M.P.,
Mirkoviv, M., et al. 2019. Knowladge and Practice Related to Unused
Medications in Households in Serbia. Indian Journal of
Pharmaceuticals Education and Research. 53(2) : 334-42.
Wawan, A., Dewi. 2019. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wasistha, Z., Untari, E.K., Rizkifani, S. 2022. Tingkat Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Praktek Pemusnahan Obat Pada Masyarakat Kota Pontianak
6(1): 1-13.
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang ada disebelah kanan. Pilih
salah satu alternatif jawaban yang bapak/ibu anggap paling sesuai dengan apa
yang bapak/ibu alami .
A. Pengetahuan
digunakan
6. Obat padat (seperti
tablet dan kapsul) dapat
dibuang langsung ke
tempat sampah
7. Obat-obatan cair
(seperti sirup, suspensi,
dan emulsi) dapat
dibuang langsung
dengan menuangkan ke
wastafel/saluran
pembuangan air
8. Obat-obatan setengah
padat (seperti krim
dan salep) dapat
dibuang langsung ke
tempat sampah
9. Produk inhaler
bertekanan (obat
semprot untuk asma
atau sesak nafas) dapat
dibuang langsung ke
tempat sampah
10. Obat-obatan yang tidak
digunakan dapat
dikembalikan ke apotek
untuk pembuangan
lebih lanjut
B. Sikap
C. Tindakan
Frequencies
Frequency Table
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25-34 Tahun 16 25.0 25.0 25.0
35-44 Tahun 26 40.6 40.6 65.6
45-54 Tahun 15 23.4 23.4 89.1
>54 Tahun 7 10.9 10.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid DIPLOMA 2 3.1 3.1 3.1
SARJANA 12 18.8 18.8 21.9
SD 7 10.9 10.9 32.8
SMA 28 43.8 43.8 76.6
SMK 4 6.3 6.3 82.8
SMP 11 17.2 17.2 100.0
Total 64 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BURUH 1 1.6 1.6 1.6
GURU 4 6.3 6.3 7.8
IRT 40 62.5 62.5 70.3
PENJAHIT 1 1.6 1.6 71.9
PNS 5 7.8 7.8 79.7
WIRASWASTA 13 20.3 20.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid LAKI-LAKI 4 6.3 6.3 6.3
PEREMPUAN 60 93.8 93.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 34 53.1 53.1 53.1
Kurang Baik 30 46.9 46.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 48 75.0 75.0 75.0
Negatif 16 25.0 25.0 100.0
Total 64 100.0 100.0
Tindakan Pengelolaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 43 67.2 67.2 67.2
Kurang Baik 21 32.8 32.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
Crosstabs
Pengetahuan * Tindakan Pengelolaan
Crosstab
Tindakan Pengelolaan
Baik Kurang Baik Total
Pengetahuan Baik Count 30 4 34
% within Pengetahuan 88.2% 11.8% 100.0%
Kurang Baik Count 13 17 30
% within Pengetahuan 43.3% 56.7% 100.0%
Total Count 43 21 64
% within Pengetahuan 67.2% 32.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 14.575a 1 .000
Continuity Correctionb 12.610 1 .000
Likelihood Ratio 15.320 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 14.348 1 .000
Association
N of Valid Cases 64
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.84.
b. Computed only for a 2x2 table
Sikap * Tindakan Pengelolaan
Crosstab
Tindakan Pengelolaan
Baik Kurang Baik Total
Sikap Positif Count 36 12 48
% within Sikap 75.0% 25.0% 100.0%
Negatif Count 7 9 16
% within Sikap 43.8% 56.3% 100.0%
Total Count 43 21 64
% within Sikap 67.2% 32.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.316a 1 .021
Continuity Correctionb 3.993 1 .046
Likelihood Ratio 5.090 1 .024
Fisher's Exact Test .032 .025
Linear-by-Linear 5.233 1 .022
Association
N of Valid Cases 64
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.25.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner yang diadopsi dari
Kuesioner Sebelumnya
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen KAP Untuk Domain Pengetahuan
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total K
* * *
P1 Pearson Correlation 1 .346 .407 -.398 -.231 .207 .289 .084 .391 .035 .396*
Sig. (2-tailed) .061 .026 .029 .219 .272 .121 .658 .033 .853 .030
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson Correlation .346 1 .283 .346 .316 -.042 .073 -.170 .347 .341 .627**
Sig. (2-tailed) .061 .129 .061 .088 .825 .703 .370 .060 .066 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation .407* .283 1 -.196 -.209 .333 .355 .337 .047 -.011 .454*
Sig. (2-tailed) .026 .129 .298 .267 .072 .054 .069 .805 .955 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson Correlation -.398* .346 -.196 1 .646** -.051 -.016 .014 .289 .316 .464**
Sig. (2-tailed) .029 .061 .298 .000 .787 .932 .940 .122 .089 .010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson Correlation -.231 .316 -.209 .646** 1 -.204 .023 -.121 -.023 .290 .379*
Sig. (2-tailed) .219 .088 .267 .000 .281 .904 .525 .903 .120 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson Correlation .207 -.042 .333 -.051 -.204 1 .662** .607** .201 -.479** .399*
Sig. (2-tailed) .272 .825 .072 .787 .281 .000 .000 .288 .007 .029
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson Correlation .289 .073 .355 -.016 .023 .662** 1 .717** .105 -.210 .581**
Sig. (2-tailed) .121 .703 .054 .932 .904 .000 .000 .579 .264 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson Correlation .084 -.170 .337 .014 -.121 .607** .717** 1 .081 -.107 .475**
Sig. (2-tailed) .658 .370 .069 .940 .525 .000 .000 .671 .575 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
P9 Pearson Correlation .391 .347 .047 .289 -.023 .201 .105 .081 1 .270 .567**
Sig. (2-tailed) .033 .060 .805 .122 .903 .288 .579 .671 .150 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**
P10 Pearson Correlation .035 .341 -.011 .316 .290 -.479 -.210 -.107 .270 1 .382*
Sig. (2-tailed) .853 .066 .955 .089 .120 .007 .264 .575 .150 .037
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * ** * * ** ** ** *
Total Pearson Correlation .396 .627 .454 .464 .379 .399 .581 .475 .567 .382 1
K
Sig. (2-tailed) .030 .000 .012 .010 .039 .029 .001 .008 .001 .037
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.602 10
Item-Total Statistics
Correlations
Total
P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Sikap
P11 Pearson Correlation 1 .808** .508** .392* .249 .297 .389* .069 -.214 .069 .496**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .032 .185 .112 .034 .718 .255 .716 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * * **
P12 Pearson Correlation .808 1 .731 .536 .447 .454 .562 .266 .027 .352 .745**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .013 .012 .001 .156 .887 .056 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * * ** * **
P13 Pearson Correlation .508 .731 1 .700 .435 .445 .666 .420 .158 .505 .812**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .016 .014 .000 .021 .403 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** * ** **
P14 Pearson Correlation .392 .536 .700 1 .419 .543 .650 .323 -.007 .329 .716**
Sig. (2-tailed) .032 .002 .000 .021 .002 .000 .082 .972 .076 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15 Pearson Correlation .249 .447* .435* .419* 1 .269 .347 .445* .097 .228 .590**
Sig. (2-tailed) .185 .013 .016 .021 .151 .060 .014 .611 .226 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P16 Pearson Correlation .297 .454* .445* .543** .269 1 .696** .444* .339 .361 .738**
Sig. (2-tailed) .112 .012 .014 .002 .151 .000 .014 .067 .050 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P17 Pearson Correlation .389* .562** .666** .650** .347 .696** 1 .367* .070 .517** .785**
Sig. (2-tailed) .034 .001 .000 .000 .060 .000 .046 .712 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P18 Pearson Correlation .069 .266 .420* .323 .445* .444* .367* 1 .701** .350 .692**
Sig. (2-tailed) .718 .156 .021 .082 .014 .014 .046 .000 .058 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P19 Pearson Correlation -.214 .027 .158 -.007 .097 .339 .070 .701** 1 .389* .433*
Sig. (2-tailed) .255 .887 .403 .972 .611 .067 .712 .000 .034 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P20 Pearson Correlation .069 .352 .505** .329 .228 .361 .517** .350 .389* 1 .633**
Sig. (2-tailed) .716 .056 .004 .076 .226 .050 .003 .058 .034 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation .496** .745** .812** .716** .590** .738** .785** .692** .433* .633** 1
Sikap Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.848 10
Item-Total Statistics
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.803 10
Item-Total Statistics