Anda di halaman 1dari 88

ANALISIS PERILAKU PENCARIAN INFORMASI BERBASIS INTERNET

MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


UNIVERSITAS MEDAN AREA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi


Untuk meraih gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang
Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH :

MUSTIKA INDAH SARI


150709011

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai suatu
tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi
lain.

Penulis membedakan dengan jenis antara pendapat atau gagasan penulis


dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan
mencantumkan tanda kutip.

Medan, Juli 2019

Mustika Indah Sari


150709011

Universitas Sumatera Utara


Abstrak

Sari, Mustika Indah. 2019. Analisis Perilaku Pencarian Informasi Berbasis Internet
Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Medan Area. Program Studi
Perpustakaan dan Sains Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian dilakukan pada kampus Fakultas Psikologi Universitas Medan Area.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku mahasiswa psikologi UMA
berdasarkan model Niedzwiedzka (2003). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa aktif Faklutas
Psikologi stambuk 2016-2018. Teknik penentuan sampel adalah menggunakan teknik
sampling aksidental. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan metode
kuesioner, kemudian data diolah dan disajikan dengan pengukuran distribusi frekuensi
dan dilakukan perhitungan persentase dan diinterpretasikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan masing-masing indikator
dalam perilaku pencarian informasi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi UMA,
bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu hak yang dimiliki oleh setiap manusia,
dan dalam mencari informasi membutuhkan perilaku dalam pencarian informasi seperti
apa yang akan dipikirkan dan dilakukan oleh seseorang ketika mereka mencari,
menemukan, dan menggunakan informasi. Perilaku pencarian informasi Mahasiswa
Psikologi UMA termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik secara
aktif ataupun secara pasif. Secara aktif mereka merupakan pengguna mencari informasi
dan memanfaatkannya secara langsung melalui media seperti internet, sedangkan
secara pasif mereka merupakan perilaku pengguna yang hanya melihat sekilas
informasi saja.
Kata kunci : perilaku informasi, model Niedzwiedzka

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil’alamin. Segala Puji bagi ALLAH SWT, Robb semesta

alam yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perpustakaan dan Sains Informasi pada Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ayahanda

Mhd. Muchtar Hamzah dan Ibunda Syafrina. Mereka orang tua yang telah

membesarkan, tidak pernah bosan mendidik, merawat serta selalu setia mendoakan

penulis sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada saudara kandung Mhd. Ihram Hamdi dan Mhd. Imamul Khair

sebagai sang motivator bagi penulis. Semoga mereka selalu berada di lindungan-Nya.

Dalam usaha penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

ada kekurangan dan kesalahan dalam berbagai hal baik dalam penyajian maupun

penguraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik guna

melengkapi dan menyempurnakan skripsi ini.

Pada kesempatan inilah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


2. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi dan juga selaku Penguji II yang telah memberikan saran kepada

penulis.

3. Bapak Ishak, S.S, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi, dan juga selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktunya

dan selalu sabar dalam memberikan bantuan kepada penulis berupa bimbingan

dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Dirmansyah selaku Penguji I yang telah memberikan saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak / Ibu staf pengajar pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan

Informasi yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan

hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Kepada Mahasiswa Program Studi Psikologi UMA yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

7. Kepada sahabat terbaik Nur Intan Sari yang menemani penulis selama dimasa

perkuliahan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

menjadi sahabat terbaik saat ini, esok, dan selamanya.

8. Kepada teman-teman terdekat tercinta Flower is everything Pushin, Ridha, dan

Fitri yang menemani dari SMA hingga perkuliahan dan semoga selamanya bisa

menemanin dan memotivasi penulis.

9. Kepada Abangnda Rifqi Andhika S,Sos yang telah banyak membantu penulis

dan menyelesaikan skripsi ini.

ii

Universitas Sumatera Utara


10. Kepada teman tidur dan nginap Wini Annisa Putri yang menemani serta

membantu penulis dan selalu memberi semangat kepada penulis.

11. Kepada teman-teman seperjuangan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan

Informasi angkatan 2015 yang sudah memberikan kenangan indah kepada

penulis semasa perkuliahan.

Medan, Juli 2019

Penulis,

Mustika Indah Sari

150709011

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK
JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................................................... 7
2.1 Informasi ............................................................................................................ 7
2.1.1 Ciri-Ciri Informasi ....................................................................................... 8
2.1.2 Sumber-Sumber Informasi ......................................................................... 10
2.2 Perilaku Pencarian Informasi ........................................................................... 10
2.2.1 Perilaku Penemuan Informasi .................................................................... 11
2.3 Model Perilaku Informasi Niedzwiedzka ......................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 22
3.1 Metode Penelitian ............................................................................................. 22
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................................. 23
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................ 23
3.3.1Populasi ....................................................................................................... 23
3.3.2Sampel ......................................................................................................... 23
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 24

iv

Universitas Sumatera Utara


3.5 Data dan Sumber Data ...................................................................................... 25
3.6 Instrumen Penelitian ......................................................................................... 26
3.6.1Kuesioner .................................................................................................... 26
3.6.2 Kisi-Kisi Kuesioner.................................................................................... 27
3.7 Analisis Data .................................................................................................... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 30
4.1 Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa dengan Menggunakan Model
Niedzwiedzka Program Studi Psikologi Universitas Medan Area ................... 30
4.1.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi ............................................................... 30
4.1.2 Memutuskan Untuk Mencari Informasi ...................................................... 38
4.1.3 Menerapkan Strategi Penemuan Informasi ................................................ 41
4.1.4 Penyeleksian Informasi .............................................................................. 52
4.1.5 Menggunakan Informasi.............................................................................. 57
4.2 Rangkuman Penelitian ...................................................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 65
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 65
5.2 Saran .................................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 68
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Membuat point-point sebelum melakukan pencarian informasi ................ 31

Tabel 4.2 Mencari informasi untuk menabah wawasan ............................................. 33

Table 4.3 Aktivitas mengenali sumber informasi ....................................................... 34

Tabel 4.4 Membaca literature yang akan digunakan .................................................. 36


Tabel 4.5 Memilih internet untuk memperoleh informasi .......................................... 38

Tabel 4.6 Menggunakan koleksi umum untuk memperoleh informasi....................... 40

Tabel 4.7 Memilih sumber yang dapat dipertanggungjawabkan ................................ 42

Tabel 4.8 Menggunakan Operator Boolean Logic (AND, OR, NOT) ......................... 44

Tabel 4.9 Mebatasi Jenis File ...................................................................................... 45

Tabel 4.10 Menggunakan Nama Pengarang Sebagai Kata Kunci ............................. 47

Tabel 4.11 Menggunakan Subjek / Tema Sebagai Kata Kunci .................................. 49

Tabel 4.12 Menggunakan Judul Sebagai Kata Kunci ................................................ 50

Tabel 4.13 Membandingkan Sumber Informasi.......................................................... 52

Tabel 4.14 Memeriksa sumber yang terpercaya ......................................................... 54

Tabel 4.15 Membaca ulang informasi yang sudah dipilih .......................................... 55

Tabel 4.16 Mengolah informasi yang sudah didapat .................................................. 57

Tabel 4.17 Informasi yang didapat dijadikan referensi ............................................... 59

Tabel 4.18 Informasi yang sudah tepat ....................................................................... 61

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Model Perilaku Informasi Wilson 1996 ................................................... 13

Gambar 2: Model Perilaku Informasi Niedzwiedzka.................................................. 15

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner .....................................................................................................

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian.....................................................................................

viii

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi informasi kearah digital sangat luas disebabkan informasi

sudah menjadi kebutuhan harian masyarakat luas guna mendukung kebutuhan yang

mereka inginkan. Kemajuan informasi telah mampu membuat kebutuhan manusia

terpenuhi. Kebutuhan informasi akan membentuk perilaku pencarian informasi di

dalam dunia maya. Semakin luasnya teknologi masa kini akan membuat perubahan

dunia menjadi lebih canggih lagi. Hal ini berdampak bagi semua kalangan dengan

dimudahkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, dengan menggunakan

fasilitas yang terdapat dari kemajuan teknologi yang pesat ini.

Pengguna dalam mencari informasi akan menyadari saat mereka membutuhkan

suatu informasi tersebut dan ketika itu mereka akan melakukan pencarian informasi

dengan menggunakan banyak cara, sehingga mereka akan mendapatkan informasi

yang mereka butuhkan. Internet juga mampu memperluas jangkauan komunikasi

informasi antar benua menembus ruang dan waktu, dapat disajikan kapan saja, dimana

saja, bahkan dengan segudang aplikasi yang tersedia, serta fitur yang hanya dengan

format multimedia (termasuk video, gambar/animasi, audio, text) yang terdapat

dikomputer atau gadget.

Universitas Sumatera Utara


Mahasiswa merupakan kalangan yang sering menggunakan internet untuk

memenuhi kebutuhan informasi yang mereka inginkan. Hal ini menimbulkan perilaku

dalam pencarian informasi mahasiswa yang beragam, seperti untuk memenuhi tugas-

tugas perkuliahan dan untuk kreaktivitas keseharian dalam kepentingan yang lainnya.

Namun di sisi lain keberadaan internet sangat penting, karena di internet menyediakan

fasilitas seperti memanfaatkan e-learning. Contoh selanjutnya adalah mengenai

informasi yang hanya ada di dalam buku cetak, kini sudah ada menjadi ebook atau buku

elektronik sehingga dapat digunakan secara online. Selain memanfaatkan media e-

learning dalam pembelajaran, mahasiswa juga dapat mencari informasi melalui

database seperti, google, yahoo, atau bing untuk mencari e-book, e-journal, atau pun

informasi yang mereka butuhkan. Dengan berkembangnya kemajuan teknologi,

internet tidak hanya dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan mengerjakan tugas saja,

tetapi internet dapat juga dijadikan untuk aktivitas lain seperti membaca koran dan

majalah online, bahkan internet juga bisa digunakan dalam proses belajar menagajar

Kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Medan Area

(UMA) dapat dipenuhi dengan salah satu cara mengaksesnya melalui internet.

Perkembangan informasi di internet sangat pesat dibandingkan informasi yang tersedia

dalam bentuk tercetak. Internet sangat diandalkan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi

UMA untuk memutuskan dalam menemukan informasi yang akan mereka cari.

Kegiatan dalam pencarian informasi selalu digunakan untuk memenuhi kebutuhan

informasi, apalagi bagi mahasiswa Psikologi UMA untuk mendapatkan informasi yang

diinginkan mahasiswa tersebut. Mahasiswa Fakultas Psikologi UMA sering

Universitas Sumatera Utara


memanfaatkan teknologi informasi seperti komputer dan gadget untuk mencari

informasi sesuai dengan kebutuhannya. Pada dasarnya pencarian informasi yang sering

dilakukan mahasiswa Fakultas Psikologi UMA untuk memenuhi tugas-tugas

perkuliahan mereka.

Dalam hal pencarian informasi yang dilakukan mereka lebih suka mencari

informasi melalui media online atau sumber informasi online menggunakan teknologi,

seperti komputer dan gadget yang mereka miliki. Dengan menggunakan teknologi

disaat melakukan pencarian informasi mereka dapat menghemat waktu tanpa harus

datang ke perpustakaan. Selain untuk mengakses informasi komputer dan gadget juga

dapat digunakan untuk bermain game, foto, video, bersosial media (seperti whatsapp,

facebook, twitter, instagram, line, youtube), dan untuk mahasiswa yang memiliki

keahlian dalam bidang sastra seperti menulis, mereka dapat menuangkan tulisan

tersebut didalam media sosial sehingga mereka dapat mengembangkan keahlian yang

mereka miliki.

Dalam kegiatan perkuliahan informasi mempunyai peran yang sangat penting

untuk mahasiswa, dizaman sekarang semakin canggih teknologi dan disetiap negara

tidak pernah terlepas dengan kemajuan teknologi informasi tersebut. Mahasiswa tidak

hanya mendapatkan informasi didalam kelas saja. Tetapi mahasiswa harus bisa

menemukan dan dapat menggunakan informasi yang mereka dapatkan untuk

berlangsungnya perkuliahan. Mahasiswa tersebut dapat merasakan hanya sebagian

kecil pengetahuan yang mereka dapati dalam proses pembelajaran didalam ruang kelas.

Maka dari itu, mereka berusaha menemukan informasi dalam mencari kebutuhan

Universitas Sumatera Utara


informasi yang mereka perlukan. Wawasan yang mereka miliki akan mempengaruhi

perilaku pencarian informasi dalam menemukan suatu informasi yang mereka

inginkan.

Dalam mencari informasi mahasiswa Fakultas Psikologi UMA lebih memilih

mencari informasi dalam mengerjakan tugas kuliah melalui internet, selain lebih

praktis juga menghemat waktu tanpa harus mendatangi perpustakaan. Terkecuali tugas

tertentu yang mengharuskan menyelesaikan tugas dengan buku tercetak. Mahasiswa

selalu menggunakan sumber informasi dengan menggunakan search engine untuk

mencari informasi. Dengan itu, mahasiswa selalu menggunakan search engine google

dalam mencari informasi tersebut. Mereka sering menggunakan judul untuk digunakan

sebagai kata kunci dalam menemukan suatu informasi yang mereka butuhkan dalam

mengerjakan tugas mereka.

Berdasarkan dari data dan pengamatan awal peneliti seperti yang telah terlandas

diatas, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut terkait bagaimana perilaku mahasiswa

dalam memanfaatkan internet guna memenuhi kebutuhan informasi mereka, serta

kendala apa saja yang mereka rasakan dalam melakukan penelusuran informasi. Maka

dari itu peneliti tertarik untuk mengangkat tema ini menjadi kajian ilmiah dengan judul

“Analisis Perilaku Pencarian Informasi Berbasis Internet Mahasiswa Program Studi

Psikologi Universitas Medan Area”.

Universitas Sumatera Utara


1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah terlandasi oleh perilaku pencarian

informasi diatas, maka yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Bagaimanakah perilaku pencarian informasi berbasis internet mahasiswa

program studi Psikologi UMA?”

1.3. TujuanPenelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

perilaku pencarian informasi berbasis internet mahasiswa program studi Psikologi

UMA.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Mahasiswa Fakultas Psikologi UMA

Diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan atau

masukan bagi mahasiswa guna melakukan pencarian informasi melalui

internet.

2. Penelitian lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan

penelitian lanjutan dengan topik yang sama.

Universitas Sumatera Utara


1.5. RuangLingkup

Berdasarkan latar belakang di atas, agar penelitian terarah dengan jelas maka

penelitian ini hanya dibatasi pada perilaku pencarian informasi mahasiswa Fakultas

Psikologi UMA dengan menggunakan model Niedzwiedzka (2003) yang meliputi:

identifikasi kebutuhan informasi, memutuskan untuk mencari informasi, menerapkan

strategi dalam menemukan informasi, menyeleksi informasi, dan menggunakan

informasi.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN LITERATURE

2.1 Informasi

Menurut Davis dalam Abdul Kadi (2003, 28) Informasi merupakan dokumen

yang akan diubah menjadi sebuah dokumen agar bagi penerima bisa memanfaatkan

untuk mengambil keputusan yang akan datang. Menurut Kristanto (2003, 6) Informasi

suatu dokumen akan diubah dalam bentuk yang lebih bermanfaat untuk penerima

informasi tersebut.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin luas banyak ilmuan yang

menghasilkan laporan atau artikel yang tersedia didalam Perpustakaan atau Pusat

Informasi dan Dokumentasi bahkan di internet pun telah memberikan banyak informasi

untuk para pengguna teknologi. Terjadi banyaknya pengguna informasi, dapat

menyebabkan pengguna kesusahan untuk memilih dan menggunakan informasi yang

dibutuhkannya.

Menurut Yusup (2010, 1) menjelaskan informasi merupakan fenomena yang

bias diamati dalam mengambil keputusan yang sudah dibuat. Selanjutnya menurut

Hermawan (2006, 2) informasi merupakan muatan yang memiliki bervariasi dokumen.

Jika diurutkan pembentukan informasi setelah terjadinya suatu peristiwa

menurut Hasugian (2009, 95) yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Simbol: adalah lambang dari peristiwa yang merupakan awal komunikasi yang
formal
2. Kata atau teks, gambar dan bilangan: merupakan simbol dari suatu peristiwa
yang dapat digabungkan untuk meneruskan makna yang lebih tinggi.
3. Data: merupakan fakta, tulisan, angka atau simbol yang tersebar, tidak
terhubungan dengan yang lain.
4. Informasi: merupakan data yang terpilih atau data yang sudah diolah.
5. Pengetahuan: adalah informasi yang digabungkan dengan kemampuan dan
pengalaman pengguna yang akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah
dalam pengetahuan baru. Informasi akan menjadi pengetahuan setelah melalui
proses komunikasi dengan benar.
6. Kebijaksana: merupakan pikiran yang berlandaskan nilai dan komitmen
seseorang.

Informasi dapat dilihat dan dihitung jika terekam dalam media dan dokumen,

sedangkan pengetahuan hanya ada di dalam ingatan dan di dalam otak seseorang.

Berdasarkan pembahasan pendapat para ahli disimpulkan bahwa informasi

suatu kejadian, dokumen ataupun rekaman yang sudah diubah sehingga dapat diperoleh

dalam mencari informasi yang mereka inginkan. Informasi dapat dikatakan bernilai

jika mereka gunakan dengan kebutuhannya masing-masing.

2.1.1 Ciri-Ciri Informasi

Beberapa informasi yang sudah diperoleh akan mempunyai kualitas yang

berbeda-beda. Tentu hal ini, akan disamakan dengan sumber-sumber informasi, jenis

informasi, dan kegunaan informasi yang sudah dicari.

Universitas Sumatera Utara


Susanto (2004, 41) menerangkan mengenai ciri-ciri suatu informasi, yaitu:

1. Efektivitas merupakan data yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan


pengguna dalam hasil yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Efisiensi merupakan data yang diperoleh dalam pengguna untuk hasil yang
optimal.
3. Confidensial merupakan keamanan informasi untuk melindungi informasi yang
ada dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Integritas merupakan data yang mempunyai nilai olahan data dengan tepat
dalam aturan yang sudah ditentukan.
5. Ketersediaan merupakan data informasi yang dapat dibutuhkan dalam
pengamanan terhadap sumber daya dalam informasi.
6. Kepatuhan merupakan data yang mempunyai perintah dalam undang-undang
yang memiliki tanggung jawab yang baik.

Berdasarkan pembahasan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

informasi merupakan informasi yang akan dibutuhkan ketika merumuskan dan

membuat peraturan yang sudah ada kebijakan tertentu, maka aktivitas yang akan

diambil harus sesuai terhadap manfaat dan tujuan pengguna dalam informasi yang

digunakan.

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Sumber-Sumber Informasi

Sumber informasi mempunyai aksi yang sangat penting dalam pengambilan

keputusan. Menurut Hasugian (2009, 211) sumber informasi terbagi menjadi 3 jenis

yaitu:

1. Sumber informasi primer adalah informasi yang menghasilkan dari data yang
tidak memiliki perubahan dari pihak kedua.
2. Sumber informasi sekunder adalah yang akan menghasilkan tulisan tentang
beberapa kejadian, penemuan dan lain sebagainya.
3. Sumber informasi tersier adalah suatu informasi yang akan digunakan dalam
menerapkan sumber informasi yang mempunyai penjelasan dari sumber
informasi yang digunakan.

Menurut Yusup (2009) beberapa informasi bersumber dari banyak variasi,

seperti artikel, koran, jurnal, tape recorder, flashdisk dan banyak macam media untuk

menampung percakapan dan video yang berisi informasi.

Oleh karena itu, sumber informasi merupakan sarana untuk menyimpan

informasi yang akan digunakan. Sumber informasi yangi tersebar dengan bervariasi

bentuk, perlu diatur dengan baik supaya mudah dan cepat ditemukan saat dibutuhkan

dan digunakan.

2.2 Perilaku Pencarian Informasi

Perilaku pencarian informasi merupakan kegiatan yang pengguna lakukan

dalam menentukan kebutuhan informasi mereka. Menurut Krikelas (2002) perilaku

10

Universitas Sumatera Utara


pencarian informasi merupakan aktivitas pengguna dalam mencari kebutuhan

informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan.

Berdasarkan kutipan dari Wilson (2000) perilaku pencarian informasi

merupakan informasi yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian informasi

ketika berinteraksi terhadap system informasi. Perilaku ini berinteraksi terhadap

system informasi akankah dengan berinteraksi langsung dengan yang sudah ahli

dengan menggunakan mouse dan bertindak mengklik sebuah link dalam melakukan

penemuan informasi dengan cara intelektual, contohnya dalam melakukan penelusuran

informasi dengan melakukan strategi Boolean logic.

Menurut Kingrey (2002, 5) “perilaku pencarian informasi akan ditentukan oleh

beberapa faktor yaitu; kognisi, lingkungan, dan tujuan. Dalam perilaku ini pencarian

dalam informasi dapat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, frame to reference,

lingkungan tempat individu bekerja, dan tujuannya dalam mencari informasi”.

Berdasarkan pembahasan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa perilaku

pencarian informasi merupakan aktivitas yang digunakan terhadap pengguna untuk

menyempurnakan kebutuhan informasi yang diinginkan.

2.2.1 Perilaku Penemuan Informasi

Menurut Wilson (2000, 12) untuk menguasai teknik dalam penemuan

informasi, individu dapat terhubung dengan system informasi yang manual. Dalam

11

Universitas Sumatera Utara


pola Wilson (1996) menjelaskan bahwa penciptaan informasi berasal dari kebutuhan

pengguna untuk mendapatkan sumber data yang diinginkan.

Berdasarkan pola Ellis (1989, dan 1993 dalam Wilson, 1999) menerangkan

bahwa perilaku penemuan informasi terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. Starting, merupakan tindakan yang akan menggerakkan dalam aktivitas


penemuan informai.
2. Chaining, aktivitas yang menjalankan aktivitas dalam membentuk pengutipan
antara dokumen lain
3. Browsing, kegiatan dalam pencarian informasi dari beberapa sumber.
4. Differentiating, aktivitas untuk memilih informasi yang akan digunakan.
5. Monitoring, kegiatan untuk memperhatikan pada sumber yang sudah terpilih.
6. Extracting, kegiatan dalam pengambilan informasi yang merupakan sudah
benar.

Ellis menjelaskan bahwa enam komponen yang di atas akan saling

berhubungan dalam membentuk suatu penemuan informasi, dan merupakan strata

yang sudah teratur.

Berdasarkan pembahasan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

perilaku penemuan informasi merupakan kegiatan dalam berkomunikasi untuk

menyatukan yang rumit dan saling berhubungan untuk mencari dan memenuhi

informasi yang sudah memiliki persetujuan tertentu.

12

Universitas Sumatera Utara


2.3 Model Perilaku Informasi Niedzwiedzka

Dari beragam model perilaku pencarian informasi yang telah dikemukakan oleh

ilmuan informasi. Model perilaku pencarian informasi pertama sekali digunakan oleh

Wilson pada tahun 1981, dengan menambah variasi model pada tahun 1996. Model

perilaku informasi ini merupakan model yang akan digunakan dalam menganalisis

perilaku informasi pengguna. Model perilaku informasi akan menyajikan bagian

tertentu dari suatu kegiatan yaitu pada pencarian informasi sehingga individu dapat

menemukan informasi yang dibutuhkan, menyeleksi dan mempergunakan informasi

tersebut.

Gambar 1: Model Perilaku Informasi Wilson 1996.


Sumber: Wilson, T.D, 1999.

Wilson (1996) menggambarkan perilaku informasi berdasarkan hasil-hasil

penelitian dari bidang-bidang lainnya. Model perilaku pencarian informasi yang di atas

menjelaskan bahwa kebutuhan informasi mempunyai unsur-unsur penghalang dan

13

Universitas Sumatera Utara


pemahaman dalam penciptaan suatu informasi dan dalam teori yang dikemukakan oleh

Wilson juga dapat dilihat bahwa perilaku pencarian informasi merupakan metode yang

berhubungan pada penyusunan dan kegunaan informasi untuk memenuhi kebutuhan

informasi seseorang.

Selain itu Wilson (1996) membagi variabel perantara yang dapat menghambat

seseorang dalam menemukan informasi menjadi 5 antara lain:

1. Kondisi psikologis seseorang berdasarkan sistem nilai, orientasi politik,


pengetahuan, gaya belajar, prasangka, persepsi diri, keterampilan, dan
pengetahuan tentang mencari informasi.
2. Variabel demografis termasuk jenis kelamin, usia, status sosial dan ekonomi,
pendidikan, pengalaman kerja.
3. Peran seseorang di masyarakat mencakup karakter pekerjaan, persyaratan,
peraturan, standar dan pola perilaku yang didirikan, organisasi yang diikuti,
sistem yang berlaku dalam organisasi, dan tanggung jawab yang diberikan
dalam organisasi tersebut.
4. Variabel lingkungan dapat dianalisis pada tingkatan organisasi, kondisi
ekonomi, struktur organisasi, budaya informasi, teknologi informasi, lokasi
sumber informasi, dan budaya organisasi.
5. Karakteristik sumber informasi yaitu model media yang dimanfaatkan untuk
mencari informasi yang berhubungan dalam unsur demografis.

Dari kelima variabel tersebut, sangat mempengaruhi seseorang dalam membuat

kebutuhan informasi untuk menjadi bentuk perilaku pencarian informasi yang akan

digunakan .

Kemudian Wilson memisahkan faktor sumber karakteristik seperti kesesuaian

dan kehandalan. Demikian, dengan kelanjutan penelitian di bidang informasi, model-

model perilaku pencarian informasi semakin bertambah. Model yang dijelaskan oleh

Wilson pada 1996 ini kemudian direvisi oleh Niedzwiedzka di tahun 2003.

14

Universitas Sumatera Utara


Niedzwiedzka mengemukakan model umum perilaku informasi yang dirumuskan

berdasarkan koreksi-koreksi yang ditemukannya pada model perilaku informasi

Wilson tahun 1996.

Gambar 2: Model Perilaku Informasi oleh Niedzwiedzka


Sumber: Barbara, Niedzwiedzka. 2003.

Niedzwiedzka memulai model perilaku informasi dengan tahapan:

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi

Setiap informasi menjadi kebutuhan utama bagi pengguna informasi, sehingga

kebutuhan yang tidak terpenuhi akan menjadi permasalahan terhadap pengguna, setiap

individu mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda. Dalam kebutuhan informasi

bagi pengguna untuk diperhatikan dalam menggunakan mengidentifikasi kebutuhan

pengguna.

15

Universitas Sumatera Utara


Mengidentifikasi kebutuhan informasi merupakan tahap awal pemikiran

seseorang ketika akan mencari sebuah informasi, meliputi langkah apa yang akan dicari

dalam mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, bagaimana mencari informasi

yang dibutuhkan, melalui sumber informasi apa dalam mencari informasi yang akan

dibutuhkan.

Dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi, mahasiswa dapat melakukan

berbagai cara seperti: menuliskan point-point penting sebelum melakukan pencarian

informasi, mencari informasi untuk menambah wawasan, mengenali dahulu sumber-

sumber informasi yang akan digunakan, serta membaca literature terlebih dahulu.

Dengan cara tersebut, kebutuhan informasi mahasiswa dapat teridentifikasi dan

dapat menjawab semua kebutuhan informasi yang dibutuhkannya.

2. Memutuskan Untuk Mencari Informasi

Setelah seseorang selesai melakukan identifikasi kebutuhan informasi, maka

individu tersebut dapat memutuskan untuk mencari informasi. Sebelum memutuskan

untuk mencari informasi, hal yang harus dilakukan, meliputi :

mencari tahu bagaimana cara memutuskan dalam mencari informasi tersebut dengan

apa yang dibutuhkannya. Dengan ini individu dimungkinkan dapat dihubungkan

dengan sistem, baik dengan komputer (internet) maupun keputusan memilih buku yang

paling relevan di sederetan buku di rak di perpustakaan.

16

Universitas Sumatera Utara


Dalam memutuskan untuk mencari informasi, seseorang mulai memfokuskan

diri pada jenis informasi yang relevan dengan topik yang dicarinya dan yang sesuai

dengan kebutuhan konstekstualnya. Selain itu, mahasiswa dapat bertanya pada

seseorang yang ahli di salah satu bidang keilmuan yang diminati oleh mahasiswa

tersebut. Mahasiswa akan mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya sebagai

mahasiswa

3. Menerapkan Strategi Penemuan Informasi

Setelah pengguna melakukan pemutusan untuk mencari informah harus bisa

menerapkan strategi dalam menemukan informasi, hal yang harus dilakukan adalah

menentukan query (kata kunci) yang berkaitan dengan topic yang dicari, format atau

bentuk informasi yang diperlukan, bagaimana cara mendapatkan sumber informasi.

Bagi pengguna yang mandiri atau pengguna yang mencari informasi sendiri,

akan menggunakan kemampuan dan pengetahuannya kemudian mengaplikasikannya

pada sumber informasi yang tersedia atau yang telah ada kemudian berinteraksi dengan

sistem pencarian informasi atau layanan informasi seperti; basis data, katalog, maupun

mesin pencari.

Jajaran indeks kata kunci atau paragraf kunci baik berdasarkan subjek,

pengarang, penerbit, maupun judul yang ditampilkan oleh hasil pencarian, mahasiswa

dapat menentukan, menyurvei, dan memutuskan informasi yang akan diambil untuk

memenuhi kebutuhan informasi.

17

Universitas Sumatera Utara


4. Penyeleksian Informasi

Setelah informasi yang dicari ditemukan oleh pengguna, maka informasi

tersebut diseleksi terlebih dahulu mana yang benar-benar relevan dengan kebutuhannya

agar dapat menjawab semua kebutuhan informasi. Hal yang harus dilakukan dalam

menyeleksi informasi, meliputi apa yang dilakukan ketika menyeleksi atau memilih

informasi yang sudah diperoleh, bagaimana menyeleksi informasi yang kurang relavan,

ketika menyeleksi informasi berupa dokumen yang telah ditemukan, apa yang harus

dilakukan.

Tidak semua informasi yang telah ditemukan tersebut diambil keseluruhannya,

namun akan dipilih sesuai dengan kebutuhan kontekstualnya. Namun, terkadang

mahasiswa mendapatkan informasi yang kurang relevan bagi kebutuhannya. Untuk

menyikapi hal tersebut mahasiswa dapat menggunakan sumber informasi lainnya,

mencoba kembali dengan menggunakan query lain, menggunakan fasilitas penelusuran

lainnya, maupun tetap memanfaatkan informasi yang telah diperoleh tersebut.

5. Menggunakan Informasi

Informasi yang telah diseleksi kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan

individu atau kelompok. Menggunakan informasi merupakan tahap akhir dalam

pemikiran seseorang ketika mencari sebuah informasi, meliputi bagimana

menggunakan informasi yang sudah didapat.

18

Universitas Sumatera Utara


Informasi yang telah diperoleh tersebut bisa jadi hanya sebatas digunakan untuk

tambahan keterangan yang sudah ada, namun bisa juga digunakan untuk menambah

wawasan seseorang dalam penyusunan tulisannya yang baru. Bagi individu yang

mendapatkan informasi melalaui media internet, dapat menyimpan atau

mengunduhnya sebagai kebutuhan informasi yang diperlukan.

Niedzwiedzka (2003) mengambungkan variabel perantara yang memengaruhi

perilaku informasi adalah “variabel individu merupakan perkelompokkan untuk aspek

psikologi dan demografi, variabel interpesonal merupakan tanggungjawab individu,

karakter profesi, pola perilaku individu, posisi dalam sebuah organisasi, maupun sistem

yang ada dalam organisasi tersebut, variabel lingkungan dapat berupa tingkatan

organisasi yang diikuti, keadaan ekonomi, budaya informasi, serta teknologi informasi

yang tersedia.”

Ada 4 hal baru yang diutarakan dalam model Niedzwiedzka ini, sebagai berikut:

1. Menggabungkan perilaku pencarian informasi dengan faktor yang akan


mempengaruhi perilaku pencarian informasi.
2. Memasukkan semua proses perilaku informasi dengan variabel.
3. Adanya titik tekanan untuk melakukan hal-hal yang akan mendorong manusia
untuk menemukan informasi dapat terjadi dalam semua proses perilaku informasi.
4. Menggunakan 2 strategi dasar dalam mencari informasi, yaitu secara pribadi
maupun dengan bantuan internet atau jasa orang lain.

Pada Gambar 2 di atas pengguna dapat memilih salah satu strategi atau

keduanya. Pengguna bebas menggunakan strategi tergantung dari pengetahuan yang

19

Universitas Sumatera Utara


dimilikinya, sumber daya yang mendukung dan fasilitas yang tersedia dengan sistem

pencarian elektronik serta layanan inforamsi seperti menggunakan database, katalog,

arsip, dan search engine). Individu juga dapat hanya tergantung pada suatu media

informasi tertentu, tergantung pada pilihannya.

Hal-hal yang mendukung manusia dalam menemukan informasi, terjadi dalam

proses perilaku pencarian informasi. Hal-hal yang mendorong seseorang manusia

menemukan informasi menurut Wilson yang dikutip oleh Niedzwiedzka (2003) ada 3

jenis:

1. Dimana individu akan memeriksa informasi jika ia merasa bimbang jika

informasi yang dibutuhkan tidak dapat ditemukan.

2. Berkaitan dengan mengapa individu berusaha menemukan informasi dan

terkadang tidak ingin menemukan informasi.

3. Harapan atas kemampuan individu agar berhasil melaksanakan suatu aktivitas

perilaku informasi.

Berdasarkan model Niedzwiedzka pada Gambar 2 di atas, setelah informasi

diseleksi, informasi siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Model Niedzwiedzka ini merupakan salah satu model perilaku pencarian informasi.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa perilaku informasi

yang dikemukakan oleh Niedzwiedzka (2003) merupakan perilaku manusia yang

20

Universitas Sumatera Utara


berinteraksi dalam sumber maupun sistem informasi baik untuk perilaku pencarian

informasi dimana seseorang berinteraksi dengan sistem informasi; perilaku penemuan

informasi dimana seseorang berupaya dalam menemukan informasi; dan perilaku

penggunaan informasi dimana seseorang menggabungkan informasi yang telah

ditemukan secara langsung maupun tidak langsung yang mencakup aspek: (1)

identifikasi kebutuhan informasi; (2) memutuskan untuk mencari informasi; (3)

menerapkan strategi dalam menemukan informasi; (4) menyeleksi informasi; dan (5)

menggunakan informasi.

21

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang akan dipakai untuk penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan dan mengungkapkan fakta-

fakta yang berkaitan dengan perilaku informasi mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Medan Area (UMA) dengan menggunakan model Niedzwiedzka.

Menurut Sugiyono (2012, 5) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

teknik untuk mendapatkan data yang tepat dengan tujuan supaya mudah ditemukan,

diperluaskan, dan dibuktikan dalam pengetahuan untuk pemahaman dan memecahkan

suatu masalah.

Dengan metode ini penulis akan mengevaluasi sumber data dan mengamati

penelitian dalam aspek yang sudah dikaitkan dalam masalah yang akan diteliti dengan

penulis dan akan memiliki data-data untuk mendukung dalam menyusun penelitian ini.

Data yang didapat akan diperiksa dan dianalisis dengan lanjut sesuai dengan teori yang

digunakan sehingga mendapatkan gambaran tentang objek dan akan mendapatkan

kesimpulan dari masalah yang akan diteliti.

22

Universitas Sumatera Utara


3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada kampus Fakultas Psikolgi Universitas

Medan Area (UMA), yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate 20223.

Sedangkan waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2019.

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti harus menargetkan populasi

penelitian. Menurut Sugiyono (2015) menjelaskan populasi merupakan objek yang

memiliki kualitas dan karakter yang telah ditargetkan oleh peneliti untuk dibuat

kesimpulannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini

adalah mahasiswa aktif Fakultas Psikologi UMA stambuk 2016-2018 berjumlah 1.308

orang.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian kecil dari populasi. Menurut Sugiyono (2012)

sampel merupakan kuantitas dan karakter yang ada pada populasi. Ada beberapa cara

yang dilakukan dalam mengukur besar sampel yang telah disesuaikan dalam

melaksanakan penelitian.

23

Universitas Sumatera Utara


Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling

aksidental yaitu siapa saja mahasiswa aktif yang berada di Fakultas Psikologi UMA

stambuk 2016-2018.

Menurut Sugiyono (2013) menjelaskan sampling aksidental merupakan metode

menentukan sampel berdasarkan kebenaran, yaitu yang secara bertepatan berjumpa

dengan peneliti dapat diperlukan untuk sampel.

Untuk menentukan ukuran sampel, maka peneliti menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh Slovin sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

1.308
𝑛=
1 + 1.308(0,12 )

1.308
𝑛=
14,08

𝑛 = 92,89 dibulatkan menjadi 93

Maka, sampel yang ada di penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas

Psikologi UMA stambuk 2016-2018 yang berjumlah 93 orang.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner

kepada mahasiswa Fakultas Psikologi UMA untuk memperoleh data dan informasi

24

Universitas Sumatera Utara


yang dibutuhkan. Iskandar (2008) berpendapat bahwa kuesioner merupakan metode

pengumpulan data dengan cara membagikan pertanyaan kepada responden untuk

dijawab.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan:

1. Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data penelitian untuk


mendapatkan informasi dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada
responden. Kuesioner akan dilakukan dengan cara mendatangi Fakultas
Psikologi UMA lalu diberikan kepada mahasiswa aktif yang berada di Fakultas
Psikologi UMA stambuk 2016-2018.
2. Studi kepustakaan, yaitu menggunakan beberapa buku, jurnal, dan dokumen lain
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5. Data dan Sumber Data

Data yang diteliti adalah data yang berhubungan dengan perilaku informasi

mahasiswa Fakultas Psikologi UMA dengan menggunakan model Niedzwiedzka.

Sumber data yang diperoleh berasal dari:

1. Data primer, yaitu data yang akan digunakan langsung dari responden yang
dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang telah didalam kuesioner tersebut.
2. Data sekunder, yaitu data yang akan digunakan dalam bahan kepustakaan yang
digunakan untuk melengkapi data-data primer yang bersumber dari beberapa
buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, internet, dan dokumen-dokumen lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.

25

Universitas Sumatera Utara


3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan media yang akan dipakai dalam mengutip

informasi yang digunakan untuk merespon permasalahan dalam penelitian

Menurut Sugiyono (2012) instrumen penelitian merupakan media yang dipakai

dalam menakar kejadian yang akan diamati. Sedangkan menurut Farida Yusuf

Tayibnapis (2000) instrumen merupakan media yang dipakai dalam

mendokumentasikan informasi yang dikutip.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka dapat diketahui instrument peneltian

merupakan media yang digunakan dalam menakar suatu sasaran atau mengutip suatu

data dalam masalah yang akan diteliti.

3.6.1. Kuesioner

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian

ini adalah kuesioner. Menurut Sugiyono (2005:162) kuesioner merupakan metode

akumulasi daya dengan cara menyebarkan pertanyaan kepada responden untuk

dijawab.

Bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berupa

pertanyaan yang menginginkan responden dalam menentukan jawaban dari setiap

pertanyaan yang sudah tertera dan meringankan responden untuk menjawab dengan

26

Universitas Sumatera Utara


serta meringankan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh jawaban

kuesioner yang telah terkumpul.

3.6.2. Kisi-Kisi Kuesioner

Untuk membuat instrumen penelitian, diperlukan kisi-kisi yang disebut desain

instrumen (layout). Pada penelitian ini, peneliti memakai kuesioner yang disusun

berdasarkan kisi-kisi kuesioner dari model Niedzwiedzka (2003) tentang perilaku

informasi sebagai berikut:

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner


Variabel Indikator No. Item Jumlah Item
Perilaku informasi 1. Identifikasi kebutuhan 1, 2, 3, 4 4
informasi
2. Memutuskan untuk 5, 6 2
mencari informasi
3. Menerapkan strategi dalam 7, 8, 9, 10, 11, 6
ancaman informasi 12
4. Menyeleksi informasi 13, 14, 15 3
5. Menggunakan informasi 16, 17, 18 3
Jumlah 18

3.7. Analisis Data

Analisis data suatu usaha dalam pengolahan untuk membuat data yang akan

diubah menjadi gampang dimengerti dan bisa menjadi solusi dalam permasalahan,

khususnya yang berhubungan dengan penelitian.

27

Universitas Sumatera Utara


Menurut Moleong (2002) menyatakan bahwa analisis data merupakan teknik

dalam menyusun urutan data, menstruktur suatu contoh, golongan, dan satuan

penjelasan dasar.

Menurut Sugiyono (2012) Statistik deskriptif merupakan data yang

dimanfaatkan dalam menjelaskan data yang sudah dikumpul agar bias dibuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara

frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen, seperti dikemukakan

Sudijono (2005, 25) sebagai berikut:

𝑓
𝑃= 𝑥100%
𝑁

Keterangan:
p = Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap

Perhitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Mengkoreksi jawaban kuesioner dari responden


2. Menghitung frekuensi jawaban responden
3. Jumlah responden keseluruhan adalah 93 orang
4. Masukkan ke dalam rumus

28

Universitas Sumatera Utara


Penafsiran data dan hasil distribusi terhadap jawaban kuesioner dilakukan

dengan menggunakan pedoman penafsiran data dikemukakan oleh Arikunto (2005)

sebagai berikut:

0,00% : Tidak ada


1,00% - 24,99% : Sebagian kecil
25,00% - 49,99% : Hampir setengah
50,00% : Setengah
50,01% - 74,99% : Sebagian besar
75,00% - 99,99% : Pada umumnya
100% : Seluruhnya

29

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa dengan Menggunakan Model

Niedzwiedzka Program Studi Psikologi Universitas Medan Area

Pada penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner untuk mengetahui perilaku

pencarian informasi mahasiswa Program Studi Psikologi UMA stambuk 2016-2018

berjumlah 93 orang dan sebanyak 18 pertanyaan dengan menggunakan model

Niedzwiedzka (2003) yang mencakup komponen: identidikasi kebutuhan informasi,

memutuskan untuk mencari informasi, menerapkan strategi dalam menemukan

informasi, menyeleksi informasi, dan menggunakan informasi.

4.1.1. Identifikasi Kebutuhan Informasi

Komponen yang pertama dalam perilaku informasi pada teori Niedzwiedzka

(2003) adalah identifikasi kebutuhan informasi. Identifikasi kebutuhan informasi

merupakan tahap awal pemikiran seseorang ketika akan mencari sebuah informasi.

Untuk mengetahui perilaku pencarian informasi mahasiswa psikologi di UMA dalam

mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilihat melalui pertanyaan nomor 1, 2, 3,

dan 4 serta hasil penilaian dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1,4.2,

4.3, dan 4.4

30

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Membuat point-point sebelum melakukan pencarian informasi

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 32 35%
Saya menuliskan poin-poin
penting yang berhubungan dengan Sering 43 46%
1 informasi yang saya butuhkan
sebelum melakukan pencarian Kadang-Kadang 15 16%
informasi.
Tidak Pernah 3 3%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 32

responden (35%) menyatakan bahwa selalu menuliskan poin-poin penting sebelum

melakukan pencarian informasi, hampir setengah 43 responden (46%) menyatakan

sering menuliskan poin-poin penting sebelum melakukan pencarian informasi,

sebagian kecil 15 responden (16%) menyatakan kadang-kadang menuliskan poin-poin

penting sebelum melakukan pencarian informasi, dan sebagian kecil 3 responden (3%)

menyatakan tidak pernah menuliskan poin-poin penting sebelum melakukan pencarian

informasi

Mahasiswa yang selalu menuliskan poin-poin penting sebelum melakukan

pencarian informasi sebanyak 35%. Mahasiswa yang sering menuliskan poin-poin

penting sebelum melakukan pencarian informasi sebanyak 46%. Dari pernyataan di

atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (81%) responden menyatakan

demikian bahwa perilaku pencarian informasi hampir setengah selalu membuat poin-

31

Universitas Sumatera Utara


poin sebelum melakukan pencarian informasi (35%), dan hampir setengah sering

membuat poin-poin sebelum melakukan pencarian informasi (46%).

Mahasiswa yang kadang-kadang menuliskan poin-poin penting sebelum

melakukan pencarian informasi sebanyak 16%. Mahasiswa yang tidak pernah

menuliskan poin-poin penting sebelum melakukan pencarian informasi sebanyak 3%.

Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian kecil (19%) responden

menyatakan dengan demikian bahwa perilaku pencarian informasi sebagian kecil

kadang-kadang membuat poin-poin sebelum melakukan pencarian informasi (16%),

sedangkan sebagian kecil tidak pernah membuat poin-poin sebelum melakukan

pencarian informasi (3%).

Menuliskan poin penting membantu mahasiswa untuk konsisten pada informasi

yang dibutuhkannya, sehingga aktivitas pencarian tidak melebar keluar topik informasi

yang akan dicari. Kegiatan mencatat poin-poin penting ini merupakan alat kontrol

sehingga aktivitas pencarian informasi lebih terarah.

32

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 Mencari informasi untuk menambah wawasan

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 42 45%
Saya mencari informasi untuk Sering 44 48%
2 menambah wawasan dibidang
yang diminati. Kadang-Kadang 7 7%

Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hamper setengah 42

responden (45%) menyatakan bahwa selalu mencari informasi untuk menambah

wawasan dibidang yang diminati, hampir setengah 44 responden (48%) menyatakan

sering mencari informasi untuk menambah wawasan dibidang yang diminati, sebagian

kecil 7 responden (7%) menyatakan kadang-kadang mencari informasi untuk

menambah wawasan dibidang yang diminati, dan tidak ada 0 responden (0%)

menyatakan tidak pernah mencari informasi untuk menambah wawasan dibidang yang

diminati.

Mahasiswa yang selalu mencari informasi untuk menambah wawasan dibidang

yang diminati sebanyak 44%. Mahasiswa yang sering mencari informasi untuk

menambahh wawasan dibidang yang diminati sebanyak 48%. Dari pernyataan di atas

dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (93%) responden menyatakan dengan

demikian bahwa perilaku pencarian informasi hampir setengah setengah selalu mencari

33

Universitas Sumatera Utara


informasi untuk menambah wawasan dibidang yang diminati (44%), dan hampir

setengah sering mencari informasi untuk menambah wawasan dibidang yang diminati

(48%).

Mahasiswa yang kadang-kadang mencari informasi untuk menambah wawasan

dibidang yang diminati sebanyak 7%. Mahasiswa yang tidak pernah mencari informasi

untuk menambah wawasan dibidang yang diminati sebanyak 0%. Dari pernyataan

diatas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian kecil (7%) responden menyatakan

dengan demikian bahwa perilaku pencarian informasi sebagian kecil kadang-kadang

mencari informasi untuk menambah wawasan (7%), sedangkan tidak ada yang

menyatakan tidak pernah mencari informasi untuk menambah wawasan (0%).

Mencari informasi untuk menambah wawasan dibidang yang diminati agar

informasi yang didapat lebih akurat dan efektif. Dan wawasan dalam bidang yang

diminati tidak hanya dalam ruang lingkup kecil namun bisa semakin meluas.

Tabel 4.3 Aktivitas mengenali sumber informasi

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 22 24%
Saya mengenali sumber-sumber
informasi yang dapat saya gunakan Sering 45 48%
3
untuk memenuhi kebutuhan Kadang-Kadang 26 28%
informasi saya.
Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

34

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian kecil 22

responden (24%) menyatakan bahwa selalu mengenali sumber informasi yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi, hampir setengah 45 responden

(48%) menyatakan sering mengenali sumber informasi yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan informasi, hampir setengah 26 responden (28%) menyatakan

kadang-kadang mengenali sumber informasi yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan informasi, dan tidak ada 0 responden (0%) menyatakan bahwa tidak pernah

mengenali sumber informasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Mahasiswa yang selalu mengenali sumber informasi yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan informasi sebanyak 24%. Mahasiswa yang sering mengenali

sumber informasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi sebanyak

48%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (72%)

responden menyatakan bahwasanya perilaku pencarian informasi sebagian kecil selalu

mengenali sumber informasi yang digunakan (24%), sedangkan hampir setengah

sering mengenali sumber informasi yang digunakan (48%).

Mahasiswa yang kadang-kadang mengenali sumber informasi yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan informasi sebanyak 28%. Mahasiswa yang tidak pernah

mengenali sumber informasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi

sebanyak 0%. Dari pernyataan diatas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah

(28%) responden menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi hampir setengah

35

Universitas Sumatera Utara


kadang-kadang mengenali sumber informasi yang digunakan (28%), sedangkan tidak

ada yang menyatakan tidak pernah mengenali sumber informasi yang digunakan (0%).

Dalam proses pencarian informasi sangat penting untuk mengenali sumber-

sumber informasi untuk memudahkan memperoleh informasi yang kredible dan akurat

serta relevan dengan kebutuhan informasi. Mengenali sumber informasi merupakan

awal dari aktivitas pencarian informasi.

Tabel 4.4 Membaca literature yang akan digunakan

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 13 14%
Membaca literature seperti skripsi, Sering 33 36%
4 tesis, dan disertasi sebagai referensi
sebelum mencari informasi. Kadang-Kadang 41 44%

Tidak Pernah 6 6%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian kecil 13

responden (14%) menyatakan bahwa selalu membaca lieratur sebagai referensi

sebelum dilakukan mencari informasi, hampir setengah 33 responden (36%)

menyatakan sering membaca lieratur sebagai referensi sebelum dilakukan mencari

informasi, hampir setengah 41 responden (44%) menyatakan kadang-kadang membaca

lieratur sebagai referensi sebelum dilakukan mencari informasi, dan sebagian kecil 6

36

Universitas Sumatera Utara


responden (6%) menyatakan tidak pernah membaca lieratur sebagai referensi sebelum

dilakukan mencari informasi.

Mahasiswa yang selalu membaca lieratur sebagai referensi sebelum dilakukan

mencari informasi sebanyak 14%. Mahasiswa yang sering membaca lieratur sebagai

referensi sebelum dilakukan mencari informasi sebanyak 36%. Dari pernyataan di atas

dapat diinterpretasikan bahwa setengah (50%) responden menyatakan bahwasanya

perilaku pencarian informasi sebagian kecil selalu membaca literatur yang akan

digunakan sebelum mencari informasi (14%), sedangkan hampir setengah sering

membaca literature yang akan digunakan sebelum mencari informasi (36%).

Mahasiswa yang kadang-kadang membaca lieratur sebagai referensi sebelum

dilakukan mencari informasi sebanyak 44%. Mahasiswa yang tidak pernah membaca

lieratur sebagai referensi sebelum dilakukan mencari informasi sebanyak 6%. Dari

pertanyaan di atas dapat diinterpretasikan bawah setengah (50%) responden juga

menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi hampir setengah kadang-kadang

membaca literatur yang akan digunakan (44%), sedangkan sebagian kecil tidak pernah

membaca literatur yang akan digunakan (6%).

Dengan membaca literatur yang akan digunakan. Hal tersebut mempermudah

mahasiswa untuk mendapatkan bentuk informasi secara global. Dengan demikian

informasi yang diperoleh pun akan menjadi lebih pasti.

37

Universitas Sumatera Utara


4.1.2. Memutuskan Untuk Mencari Informasi

Komponen kedua dalam perilaku pencarian informasi pada teori Nidzwiedzka

(2003) adalah memutuskan untuk mencari informasi. Dalam memutuskan untuk

mencari informasi, seseorang mulai memfokuskan diri pada jenis informasi yang

relevan dengan topik yang dicarinya dan yang sesuai dengan kebutuhan

konstekstualnya. Untuk mengetahui perilaku pencarian informasi mahasiswa psikologi

di UMA dalam memutuskan untuk mencari informasi dapat dilihat melalui pertanyaan

nomor 5 dan 6 serta hasil dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan 4.6

Tabel 4.5 Memilih internet untuk memperoleh informasi

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 54 58%
Saya menggunakan internet untuk Sering 32 35%
5 memperoleh informasi, karena di
internet lebih up to date. Kadang-Kadang 7 7%

Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

(58%) menyatakan bahwa selalu menggunakan internet untuk memperoleh informasi,

hampir setengah 32 responden (35%) menyatakan sering menggunakan internet untuk

memperoleh informasi, sebagian kecil 7 responden (7%) menyatakan kadang-kadang

38

Universitas Sumatera Utara


menggunakan internet untuk memperoleh informasi, dan tidak ada 0 responden (0%)

menyatakan tidak pernah menggunakan internet untuk memperoleh informasi.

Mahasiswa yang selalu menggunakan internet untuk memperoleh informasi

sebanyak 58%. Mahasiswa yang sering menggunakan internet untuk memperoleh

informasi sebanyak 35%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada

umumnya (93%) responden menyatakan bahwasannya perilaku pencarian informasi

sebagian besar selalu memilih internet untuk memperoleh informasi (58%), dan hampir

setengah sering memilih internet untuk memperoleh informasi (35%).

Mahasiswa yang kadang-kadang menggunakan internet untuk memperoleh

informasi sebanyak 7%. Mahasiswa yang tidak pernah menggunakan internet untuk

memperoleh informasi sebanyak 0%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian kecil (7%) responden menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi

sebagian kecil kadang-kadang memilih internet untuk memperoleh informasi (7%),

sedangkan tidak ada yang menyatakan tidak pernah memilih internet untuk

memperoleh informasi (0%).

Internet adalah suatu jaringan yang menghubungkan satu media elektronik

dengan media yang lainnya, dan merupakan salah satu saluran informasi yang muncul

akibat perkembangan teknologi, kemudahan yang ditawarkannya membuat internet

menjadi saluran informasi yang banyak diminati. Beragam informasi ditawarkan

39

Universitas Sumatera Utara


dengan akses yang cepat dan dapat diakses dimana saja. Namun internet juga memiliki

kekurangan, yaitu informasi yang dimuat belum semua teruji kebenarannya.

Tabel 4.6 Menggunakan koleksi umum untuk memperoleh informasi

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 20 23%

Saya menggunakan koleksi umum Sering 33 35%


6
untuk memperoleh informasi. Kadang-Kadang 34 36%

Tidak Pernah 6 6%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian kecil 20

responden (23%) menyatakan bahwa selalu menggunakan koleksi umum untuk

memperoleh informasi, hampir setengah 33 responden (35%) menyatakan sering

menggunakan koleksi umum untuk memperoleh informasi, hampir setengah 34

responden (36%) menyatakan kadang-kadang menggunakan koleksi umum untuk

memperoleh informasi, dan sebagian kecil 6 responden (6%) menyatakan tidak pernah

menggunakan koleksi umum untuk memperoleh informasi.

Mahasiswa yang selalu menggunakan koleksi umum untuk memperoleh

informasi sebanyak 23%. Mahasiswa yang sering menggunakan koleksi umum untuk

memperoleh informasi sebanyak 35%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar (58%) responden menyatakan bahwasanya perilaku pencarian

40

Universitas Sumatera Utara


informasi sebagian kecil selalu menggunakan koleksi umum sebagai memperoleh

informasi (23%), dan hampir setengah sering menggunakan koleksi umum sebagai

memperoleh informasi (35%).

Mahasiswa yang kadang-kadang menggunakan koleksi umum untuk

memperoleh informasi sebanyak 36%. Mahasiswa yang tidak pernah menggunakan

koleksi umum untuk memperoleh informasi sebanyak 6%. Dari pernyataan di atas

dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah (42%) responden menyatakan bahwa

perilaku pencarian informasi hampir setengah kadang-kadang menggunakan koleksi

umum (36%), sedangkan sebagian kecil tidak pernah menggunakan koleksi umum

(6%).

Menggunakan koleksi umum untuk memperoleh informasi dapat dengan

mudah mencari informasi yang mahasiswa butuhkan. Untuk dapat yang intens

mahasiswa perlu mencarinya secara umum terlebih dahulu. Oleh karena itu, mahasiswa

sekarang lebih mengandalkan internet dibandingkan ke koleksi umum.

4.1.3. Menerapkan Strategi Penemuan Informasi

Komponen ketiga dalam perilaku informasi pada teori Niedzwiedzka (2003)

adalah menerapkan strategi penemuan informasi. Untuk mengetahui perilaku pencarian

informasi mahasiswa psikologi di UMA dalam menerapkan strategi penemuan

informasi dapat dilihat melalui pertanyaan nomor 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 serta hasil

41

Universitas Sumatera Utara


penilaian dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7, 4.8, 4.9, 4.10, 4.11, dan

4.12

Tabel 4.7 Memilih sumber yang dapat dipertanggungjawabkan

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 44 47%
Dalam melakukan pencarian,
saya memilih informasi dari Sering 35 38%
7
sumber yang dapat Kadang-Kadang 14 15%
dipertanggungjawabkan.
Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 44

responden (47%) menyatakan bahwa selalu memilih informasi dari sumber yang dapat

dipertanggungjawaban, hampir setengah 35 responden (38%) menyatakan sering

memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawaban, sebagian kecil 14

responden (15%) menyatakan kadang-kadang memilih informasi dari sumber yang

dapat dipertanggungjawaban, dan tidak ada 0 responden (0%) menyatakan tidak pernah

memilih informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawaban.

Mahasiswa yang selalu memilih informasi dari sumber yang dapat

dipertanggungjawaban sebanyak 47%. Mahasiswa yang sering memilih informasi dari

sumber yang dapat dipertanggungjawaban sebanyak 38%. Dari pernyataan di atas

dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (85%) responden menyatakan

42

Universitas Sumatera Utara


bahwasanya perilaku pencarian informasi hampir setengah selalu memilih sumber yang

dapat dipertanggungjawabkan (47%), dan hampir setengah sering memilih sumber

yang dapat dipertanggungjawabkan (38%).

Mahasiswa yang kadang-kadang memilih informasi dari sumber yang dapat

dipertanggungjawaban sebanyak 15%. Mahasiswa yang tidak pernah memilih

informasi dari sumber yang dapat dipertanggungjawaban sebanyak 0%. Dari

pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian kecil (15%) responden

menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi sebagian kecil kadang-kadang

memilih sumber informasi yang dipertanggungjawabkan (15%), sedangkan tidak ada

yang menyatakan tidak pernah memilih sumber informasi yang

dipertanggungjawabkan (0%).

Memilih sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dapat

memberikan informasi sesuai dengan fakta yang ada. Sumber informasi tersebut harus

akurat dan mempunyai nilai nyata berupa fakta sehingga dapat dipakai sebagai dasar

untuk mengambil keputusan.

43

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.8 Menggunakan Operator Boolean Logic (AND, OR, NOT)

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 1 1%
Saya mencari informasi di internet Sering 3 3%
8 dengan menggunakan operator
Boolean logic (AND, OR, NOT) Kadang-Kadang 33 35%

Tidak Pernah 56 61%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian kecil 1

responden (1%) menyatakan bahwa selalu mencari informasi di internet dengan

metode operator Boolean logic, sebagian kecil 3 responden (3%) menyatakan sering

mencari informasi di internet dengan metode operator Boolean logic, hampir setengah

33 responden (35%) menyatakan kadang-kadang mencari informasi di internet dengan

metode operator Boolean logic, dan sebagian besar 56 responden (61%) menyatakan

tidak pernah mencari informasi di internet dengan metode operator Boolean logic.

Mahasiwa yang selalu mencari informasi di internet dengan metode operator

Boolean logic sebanyak 1%. Mahasiswa yang sering mencari informasi di internet

dengan metode operator Boolean logic sebanyak 3%. Dari pernyataan di atas dapat

diinterpretasikan bahwa sebagian kecil (4%) responden menyatakan bahwasanya

perilaku pencarian informasi sebagian kecil selalu menggunakan operator Boolean

44

Universitas Sumatera Utara


Logic di internet (1%), dan sebagian kecil sering menggunakan operator Boolean Logic

di internet (4%).

Mahasiswa yang kadang-kadang mencari informasi di internet dengan metode

operator Boolean logic sebanyak 35%. Mahasiswa yang tidak pernah mencari

informasi di internet dengan metode operator Boolean logic sebanyak 61%. Dari

pertanyaan di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (96%) responden

menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi hampir setengah kadang-kadang

menggunakan operator Boolean Logic (35%), sedangkan sebagian besar tidak pernah

menggunakan operator Boolean Logic (61%).

Logika Boolean merupakan metode pencarian untuk mengumpulkan informasi

dengan tepat menganalisis informasi yang dicari. Logika Boolean mengaitkan kata atau

simbol untuk mencari informasi yang benar.

Tabel 4.9 Membatasi Jenis File

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 10 11%
Ketika menelusur informasi di Sering 27 29%
9 internet saya membatasi jenis file,
seperti PDF, Word atau HTML. Kadang-Kadang 34 36%

Tidak Pernah 22 24%

TOTAL 93 100%

45

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian kecil 10

responden (11%) menyatakan bahwa selalu membatasi jenis file saat menelusur

informasi, hampir setengah 27 responden (29%) menyatakan sering membatasi jenis

file saat menelusur informasi, hampir setengah 34 responden (36%) menyatakan

kadang-kadang membatasi jenis file saat menelusur informasi, dan sebagian kecil 22

responden (24%) menyatakan tidak pernah membatasi jenis file saat menelusur

informasi,.

Mahasiswa yang selalu membatasi jenis file saat menelusur informasi sebanyak

11%. Mahasiswa yang sering membatasi jenis file saat menelusur informasi sebanyak

29%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah (40%)

responden menyatakan bahwasanya perilaku pencarian informasi sebagian kecil selalu

membatasi jenis file yang digunakan (11%), sedangkan hampir setengah sering

membatasi jenis file yang digunakan (29%).

Mahasiswa yang kadang-kadang membatasi jenis file saat menelusur informasi

sebanyak 36%. Mahasiswa yang tidak pernah membatasi jenis file saat menelusur

informasi sebanyak 24%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian besar (60%) responden menyatakan bahwa pengguna hampir setengah

kadang-kadang membatasi jenis file yang digunakan (36%), dan sebagian kecil tidak

pernah membatasi jenis file yang digunakan (24%).

46

Universitas Sumatera Utara


Proses membatasi file ini meningkatkan kualitas informasi yang diperoleh,

dengan membatasi jenis file mahasiswa dapat membandingkan kredibilitas dari

informasi tersebut dengan mudah serta melihat originalitas suatu karya dengan mudah.

Tabel 4.10 Menggunakan Nama Pengarang Sebagai Kata Kunci

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 10 11%
Saya menggunakan Nama Sering 18 19%
10 pengarang sebagai kata kunci
penelusuran pada search engine Kadang-Kadang 51 55%

Tidak Pernah 14 15%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian kecil 10

responden (11%) menyatakan bahwa selalu menggunakan nama pengarang sebagai

kata kunci penelusuran, sebagian kecil 18 responden (19%) menyatakan sering

menggunakan nama pengarang sebagai kata kunci penelusuran, sebagian besar 51

responden (55%) menyatakan kadang-kadang menggunakan nama pengarang sebagai

kata kunci penelusuran, dan sebagian kecil 14 responden (15%) menyatakan tidak

pernah menggunakan nama pengarang sebagai kata kunci penelusuran.

Mahasiswa yang selalu menggunakan nama pengarang sebagai kata kunci

penelusuran sebanyak 11%. Mahasiswa yang sering menggunakan nama pengarang

sebagai kata kunci penelusuran sebanyak 19%. Dari pernyataan di atas dapat

47

Universitas Sumatera Utara


diinterpretasikan hampir setengah (30%) responden menyatakan bahwasannya

perilaku pencarian informasi sebagian kecil selalu menggunakan nama pengarang

sebagai kata kunci penelusuran pada search engine (11%), dan sebagian kecil sering

menggunakan nama pengarang sebagai kata kunci penelusuran pada search engine

(19%).

Mahasiswa yang kadang-kadang menggunakan nama pengarang sebagai kata

kunci penelusuran sebanyak 55%. Mahasiswa yang tidak pernah menggunakan nama

pengarang sebagai kata kunci penelusuran sebanyak 15%. Dari pernyataan di atas dapat

diinterpretasikan bahwa sebagian besar (70%) responden menyatakan bahwasannya

pengguna pencarian informasi sebagian besar kadang-kadang menggunakan nama

pengarang sebagai kata kunci penelusuran pada search engine (55%), sedangkan

sebagian kecil tidak pernah menggunakan nama pengarang sebagai kata kunci

penelusuran pada search engine (15%).

Penggunaan nama pengarang menjadi salah satu kata kunci yang membantu

pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan. Mahasiswa menggunakan nama

pengarang sebagai input dalam penelusuran sehingga pengguna akhir dapat

menggunakannya sebagai kata kunci.

48

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.11 Menggunakan Subjek / Tema Sebagai Kata Kunci

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 26 28%
Saya menggunakan Subjek / Sering 42 45%
11 Tema sebagai kata kunci
penelusuran pada search engine Kadang-Kadang 23 25%

Tidak Pernah 2 2%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 26

responden (28%) menyatakan bahwa selalu menggunakan tema/subjek sebagai kata

kunci penelusuran, hampir setengah 42 responden (45%) menyatakan sering

menggunakan tema/subjek sebagai kata kunci penelusuran, hampir setengah 23

responden (25%) menyatakan kadang-kadang menggunakan tema/subjek sebagai kata

kunci penelusuran, dan sebagian kecil 2 responden (2%) menyatakan bahwa tidak

pernah menggunakan tema/subjek sebagai kata kunci penelusuran.

Mahasiwa yang selalu menggunakan tema/subjek sebagai kata kunci

penelusuran sebanyak 28%. Mahasiswa yang sering menggunakan tema/subjek

sebagai kata kunci penelusuran sebanyak 45%. Dari pernyataan di atas dapat

diinterpretasikan sebagian besar (73%) responden menyatakan bahwasannya pengguna

pencarian informasi hampir setengah selalu menggunakan subjek / tema sebagai kata

49

Universitas Sumatera Utara


kunci penelusuran pada search engine (28%), dan hampir setengah sering

menggunakan subjek / tema sebagai kata kunci penelusuran pada search engine (45%)

Mahasiswa yang kadang-kadang menggunakan tema/subjek sebagai kata kunci

penelusuran sebanyak 25%. Mahasiswa yang tidak pernah menggunakan tema/subjek

sebagai kata kunci penelusuran sebanyak 2%. Dari pernyataan di atas dapat

diinterpretasikan bahwa hampir setengah (27%) responden menyatakan bahwasannya

pengguna pencarian informasi hampir setengah kadang-kadang menggunakan subjek /

tema sebagai kata kunci (25%), sedangkan sebagian kecil tidak pernah menggunakan

subjek / tema sebagai kata kunci penelusuran pada search engine (2%).

Ketika mencari dipenelusuran, mahasiswa menginput subjek sehingga

mahasiswa dapat menggunakannya sebagai kata kunci. Menggunakan subjek sebagai

kata kunci akan menampilkan hasil pencarian yang lebih luas namun tetap spesifik

sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan.

Tabel 4.12 Menggunakan Judul Sebagai Kata Kunci

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 40 43%
Saya menggunakan Judul Sering 34 37%
12 sebagai kata kunci penelusuran
pada search engine. Kadang-Kadang 17 18%

Tidak Pernah 2 2%

TOTAL 93 100%

50

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 40

responden (43%) menyatakan bahwa selalu menggunakan judul sebagai kata kunci

penelusuran, hampir setengah 34 responden (37%) menyatakan sering menggunakan

judul sebagai kata kunci penelusuran, sebagian kecil 17 responden (18%) menyatakan

kadang-kadang menggunakan judul sebagai kata kunci penelusuran, dan sebagian kecil

2 responden (2%) menyatakan bahwa tidak pernah menggunakan judul sebagai kata

kunci penelusuran.

Mahasiswa yang selalu menggunakan judul sebagai kata kunci penelusuran

sebanyak 43%. Mahasiswa yang sering menggunakan judul sebagai kata kunci

penelusuran sebanyak 37%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan pada

umumnya (80%) responden menyatakan bahwasannya perilaku pencarian informasi

hampir setengah selalu menggunakan judul sebagai kata kunci pada penelusuran

(43%), dan hampir setengah sering menggunakan judul sebagai kata kunci pada

penelusuran (37%).

Mahasiswa yang kadang-kadang menggunakan judul sebagai kata kunci

penelusuran sebanyak 18%. Mahasiswa yang tidak pernah menggunakan judul sebagai

kata kunci penelusuran sebanyak 2%. Dari pertanyaan di atas dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian kecil (20%) responden menyatakan bahwa perilaku pencarian

informasi sebagian kecil kadang-kadang menggunakan judul sebagai kata kunci dalam

penelusuran (18%), dan sebagian kecil tidak pernah menggunakan judul sebagai kata

kunci dalam penelusuran (2%).

51

Universitas Sumatera Utara


4.1.4. Penyeleksian Informasi

Komponen keempat dalam perilaku informasi pada teori Niedzwiedzka (2003)

adalah menyeleksi informasi. Setelah informasi yang dicari dan ditemukan oleh

pengguna, maka informasi tersebut diseleksi terlebih dahulu mana yang benar-benar

relevan dengan kebutuhannya agar dapat menjawab semua kebutuhan informasi.

Umtuk mengetahui perilaku pencarian informasi mahasiswa psikologi di UMA dalam

menyeleksi informasi dapat dilihat melalui pertanyaan nomor 13, 14, dan 15, serta hasil

penilaian dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13, 4.14, dan 4.15

Tabel 4.13 Membandingkan Sumber Informasi

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Saya membandingkan sumber- Selalu 36 39%


sumber informasi yang saya
dapatkan dengan melihat apakah Sering 41 44%
13
sumber informasi tersebut sesuai Kadang-Kadang 13 14%
dengan informasi yang saya
butuhkan atau tidak. Tidak Pernah 3 3%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 36

responden (39%) menyatakan bahwa selalu membandingkan sumber informasi, hampir

setengah 41 responden (44%) menyatakan sering membandingkan sumber informasi,

sebagian kecil 13 responden (14%) menyatakan kadang-kadang membandingkan

52

Universitas Sumatera Utara


sumber informasi, dan sebagian kecil 3 responden (3%) menyatakan bahwa tidak

pernah membandingkan sumber informasi.

Mahasiswa yang selalu membandingkan sumber informasi sebanyak 39%.

Mahasiswa yang sering membandingkan sumber informasi sebanyak 44%. Dari

pernyataan di atas dapat diinterpretasikan pada umumnya (83%) responden

menyatakan bahwasannya perilaku pencarian informasi hampir setengah selalu

membandingkan sumber-sumber informasi yang akan digunakan (39%), dan hampr

setengah sering membandingkan sumber-sumber informasi yang akan digunakan

(44%).

Mahasiswa yang kadang-kadang membandingkan sumber informasi sebanyak

14%. Mahasiswa yang tidak pernah membandingkan sumber informasi sebanyak 3%.

Dari pernyataan di atas diinterpretasikan bahwa sebagian kecil (17%) menyatakan

bahwasannya perilaku pencarian informasi sebagian kecil kadang-kadang

membandingkan sumber-sumber informasi yang akan digunakan (14%), dan sebagian

kecil tidak pernah membandingkan sumber-sumber informasi yang akan digunakan

(17%).

Informasi yang diterima harus dipilah-pilah kebenarannya. Informasi yang

telah diperoleh atau didapat dibandingkan dengan sumber terpercaya (yang sudah jelas

memberikan fakta) sehingga dapat menghasilnya informasi yang akurat.

53

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.14 Memeriksa sumber yang terpercaya

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 48 52%
Saya memeriksa apakah informasi Sering 28 30%
14 tersebut berasal dari sumber yang
terpercaya dan kredibel. Kadang-Kadang 17 18%

Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian besar 48

responden (52%) menyatakan bahwa selalu memeriksa sumber informasi yang dapat

dipercaya, hampir setengah 28 responden (30%) menyatakan sering memeriksa sumber

informasi yang dapat dipercaya, sebagian kecil 17 responden (18%) menyatakan

kadang-kadang memeriksa sumber informasi yang dapat dipercaya, dan tidak ada 0

responden (0%) menyatakan bahwa tidak pernah memeriksa sumber informasi yang

dapat dipercaya.

Mahasiswa yang selalu memeriksa sumber informasi yang dapat dipercaya

sebanyak 52%. Mahasiswa yang sering memeriksa sumber informasi yang dapat

dipercaya sebanyak 30%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan pada

umumnya (82%) responden menyatakan bahwasannya perilaku pencarian informasi

sebagian besar selalu memeriksa informasi tersebut berasal dari sumber yang

54

Universitas Sumatera Utara


terpercaya dan kredibel (52%), sedangkan hampir setengah sering memeriksa

informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan kredibel (30%).

Mahasiswa yang kadang-kadang memeriksa sumber informasi yang dapat

dipercaya sebanyak 18%. Mahasiswa yang tidak pernah memeriksa sumber informasi

yang dapat dipercaya sebanyak 0%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan

sebagian kecil (18%) responden menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi

sebagian kecil kadang-kadang meriksa informasi tersebut berasal dari sumber yang

terpercaya dan kredibel (18%), sedangkan tidak ada yang menyatakan tidak pernah

meriksa informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan kredibel (0%).

Informasi yang berkualitas harus memberikan berita yang akurat, tepat pada

waktunya dan relevan (sesuai). Mahasiswa harus bisa mengetahuin sumber yang

terpercaya agar kebutuhan informasinya dapat dipenuhi.

Tabel 4.15 Membaca ulang informasi yang sudah dipilih

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 43 46%
Saya membaca ulang informasi
yang saya pilih untuk memastikan Sering 31 33%
15 bahwa informasi tersebut sudah
sesuai dengan kebutuhan Kadang-Kadang 19 21%
informasi saya.
Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

55

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 43

responden (46%) menyatakan bahwa selalu membaca ulang informasi yang sudah

dipilih, hampir setengah 31 responden (33%) menyatakan sering membaca ulang

informasi yang sudah dipilih , sebagian kecil 19 responden (21%) menyatakan kadang-

kadang membaca ulang informasi yang sudah dipilih, dan tidak ada 0 responden (0%)

menyatakan bahwa tidak pernah membaca ulang informasi yang sudah dipilih.

Mahasiswa yang selalu membaca ulang informasi yang sudah dipilih sebanyak

46%. Mahasiswa yang sering membaca ulang informasi yang sudah dipilih sebanyak

33%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan pada umumnya (79%) responden

menyatakan bahwasannya perilaku pencarian informasi hampir setengah selalu

membaca ulang informasi yang sudah didapat (46%), dan hampir setengah sering

membaca ulang informasi yang sudah didapat (33%).

Mahasiswa yang kadang-kadang membaca ulang informasi yang sudah dipilih

sebnyak 21%. Mahasiswa yang tidak pernah membaca ulang informasi yang sudah

dipilih sebanyak 0%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian

kecil (21%) responden menyatakan bahwasannya perilaku pencarian informasi

sebagian kecil kadang-kadang membaca ulang informasi yang sudah didapat (21%),

sedangkan tidak ada yang menyatakan tidak pernah membaca ulang informasi yang

sudah didapat (0%).

56

Universitas Sumatera Utara


4.1.5. Menggunakan Informasi

Komponen kelima dalam perilaku informasi pada teori Niedzwiedzka (2003)

adalah menggunakan informasi. Menggunakan informasi merupakan tahap akhir dalam

pemikiran seseorang ketika mencari sebuah informasi. Umtuk mengetahui perilaku

pencarian informasi mahasiswa psikologi di UMA dalam menggunakan informasi

dapat dilihat melalui pertanyaan nomor 16, 17, dan 18, serta hasil penilaian dari

pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.16, 4.17, dan 4.18

Tabel 4.16 Mengolah informasi yang sudah didapat

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Saya mengolah informasi yang Selalu 30 32%


saya dapatkan sesuai dengan
Sering 42 46%
tujuan pencarian informasi saya.
Kadang-Kadang 20 21%
Misalkan saya sajikan dalam
bentuk makalah. Tidak Pernah 1 1%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengh 30

responden (32%) menyatakan bahwa selalu mengolah informasi yang sudah dapat,

hampir setengah 42 responden (46%) menyatakan sering mengolah informasi yang

sudah dapat, sebagian kecil 20 responden (21%) menyatakan kadang-kadang mengolah

informasi yang sudah dapat, dan sebagian kecil 1 responden (1%) menyatakan tidak

pernah mengolah informasi yang sudah dapat.

57

Universitas Sumatera Utara


Mahasiswa yang selalu mengolah informasi yang sudah dapat sebanyak 32%.

Mahasiswa yang sering mengolah informasi yang sudah dapat sebanyak 46%. Dari

pernyataan di atas dapat diinterpretasikan pada umumnya (78%) responden

menyatakan bahwasannya perilaku pencarian infromasi hampir setengah selalu

mengolah informasi yang sudah didapat (32%), dan hampir setengah sering mengolah

informasi yang sudah didapat (46%).

Mahasiwa yang kadang-kadang mengolah informasi yang sudah dapat

sebanyak 21%. Mahasiswa yang tidak pernah mengolah informasi yang sudah dapat

sebanyak 1%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian kecil

(22%) responden menyatakan bahwas perilaku pencarian informasi sebagian kecil

kadang-kadang mengolah informasi yang sudah didapat (21%), dan sebagian kecil

tidak pernah mengolah informasi yang sudah didapat (1%).

Mengolah informasi yang sudah didapat juga membantu mahasiswa agar bisa

mengolah berbagai kalimat agar menjadi tulisan yang dapat dibaca kembali.

58

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.17 Informasi yang didapat dijadikan referensi

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 33 35%
Informasi yang saya dapatkan,
saya jadikan sebagai bahan Sering 43 47%
17
referensi untuk mempraktikkan Kadang-Kadang 17 18%
suatu pengetahuan.
Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 33

responden (35%) menyatakan bahwa selalu mendapatkan informasi yang dijadikan

referensi, hampir setengah 43 responden (47%) menyatakan sering mendapatkan

informasi yang dijadikan referensi, sebagian kecil 17 responden (18%) menyatakan

kadang-kadang mendapatkan informasi yang dijadikan referensi, dan tidak ada 0

responden (0%) menyatakan bahwa tidak pernah mendapatkan informasi yang

dijadikan referensi.

Mahasiswa yang selalu mendapatkan informasi yang dijadikan referensi

sebanyak 35%. Mahasiswa yang sering mendapatkan informasi yang dijadikan

referensi sebanyak 47%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan pada umumnya

(82%) responden menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi hampir setengah

selalu menjadikan informasi sebagai bahan referensi untuk mempraktikkan suatu

59

Universitas Sumatera Utara


pengetahuan (35%), dan hampir setengah sering menjadikan informasi sebagai bahan

referensi untuk mempraktikkan suatu pengetahuan (47%).

Mahasiswa yang kadang-kadang mendapatkan informasi yang dijadikan

referensi sebanyak 18%. Mahasiswa yang tidak pernah mendapatkan informasi yang

dijadikan referensi sebanyak 0%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa

sebagian kecil (18%) responden menyatakan bahwa perilaku pencarian informasi

sebagian kecil kadang-kadang menjadikan informasi sebagai bahan referensi untuk

mempraktikkan suatu pengetahuan (18%), sedangkan tidak ada yang menyatakan tidak

pernah menjadikan informasi sebagai bahan referensi untuk mempraktikkan suatu

pengetahuan (0%).

Referensi merupakan ide dalam sumber informasi yang akan dimanfaatkan

dalam menulis sebuah dokumen. Mahasiswa juga bisa menggunakan referensi ini

untuk rujukan dalam penulisan ilmiah dengan memakai informasi yang akurat agar

kualitas penulisan karya ilmiah semakin benar.

60

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.18 Informasi yang sudah tepat

No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 31 33%
Informasi yang saya dapatkan Sering 49 53%
18 sudah tepat atau sesuai dengan
informasi yang saya butuhkan. Kadang-Kadang 13 14%

Tidak Pernah 0 0%

TOTAL 93 100%

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa hampir setengah 31

responden (33%) menyatakan bahwa selalu mendapatkan informasi yang sudah tepat,

sebagian besar 49 responden (53%) menyatakan sering mendapatkan informasi yang

sudah tepat, sebagian kecil 13 responden (14%) menyatakan kadang-kadang

mendapatkan informasi yang sudah tepat, dan tidak ada 0 responden (0%) menyatakan

tidak pernah mendapatkan informasi yang sudah tepat.

Mahasiswa yang selalu mendapatkan informasi yang sudah tepat sebanyak

33%. Mahasiswa yang sering mendapatkan informasi yang sudah tepat sebanyak 53%.

Dari pernyataan dia atas dapat diinterpretasikan pada umumnya (86%) responden

menyatakan perilaku pencarian informasi hampir setengah selalu mendapatkan

informasi yang sudah tepat atau sesuai dengan informasi yang mereka butuhkan (33%),

tetapi sebagian besar sering mendapatkan informasi yang sudah tepat atau sesuai

dengan informasi yang mereka butuhkan (53%).

61

Universitas Sumatera Utara


Mahasiswa yang kadang-kadang mendapatkan informasi yang sudah tepat

sebanyak 14%. Mahasiswa yang tidak pernah mendapatkan informasi yang sudah tepat

sebanyak 0%. Dari pernyataan di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian kecil

(14%) responden menyatakan bahwa peilaku pencarian informasi sebagian kecil

kadang-kadang mendapatkan informasi yang sudah tepat atau sesuai dengan informasi

yang mereka butuhkan (14%), sedangkan tidak ada yang menyatakan tidak pernah

mendapatkan informasi yang sudah tepat atau sesuai dengan informasi yang mereka

butuhkan (0%)

4.2. Rangkuman Penelitian

Berdasarkan pada 18 pernyataan yang diteliti dalam perilaku pencarian

informasi pada teori Niedzwiedzka (2003) dapat diringkas sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan informasi

a) Sebesar 46% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering menuliskan point-

point penting sebelum melakukan pencarian informasi.

b) Sebesar 48% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering mencari informasi

untuk menambah wawasan dibidang yang diminati.

c) Sebesar 48% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering mengenali sumber-

sumber informasi yang akan digunakan dalam memenuhi kebutuhan informasi.

d) Sebesar 44% mahasiswa menyatakan bahawa mereka kadang-kadang

membaca literature sebelum mencari informasi.

62

Universitas Sumatera Utara


2. Memutuskan Untuk Mencari Informasi

a) Sebesar 58% mahasiswa menyatakan bahwa mereka selalu menggunakan

internet untuk memperoleh informasi.

b) Sebesar 36% mahasiswa menyatakan bahwa mereka kadang-kadang

menggunakan koleksi umum untuk memperoleh informasi.

3. Menerapkan Strategi Penemuan Informasi

a) Sebesar 47% mahasiswa menyatakan bahwa mereka selalu memilih informasi

dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

b) Sebesar 61% mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak pernah

menggunakan operator Boolean logic (AND, OR, NOT).

c) Sebesar 36% mahasiswa menyatakan bahwa mereka kadang-kadang

menelusur informasi di internet membatasi jenis file.

d) Sebesar 55% mahasiswa menyatakan bahwa mereka kadang-kadang

menggunakan Nama Pengarang sebagai kata kunci penelusuran.

e) Sebesar 45% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering menggunakan

Subjek / Tema sebagai kata kunci penelusuran.

f) Sebesar 43% mahasiswa menyatakan bahwa mereka selalu menggunakan

Judul sebagai kata kunci penelusuran.

63

Universitas Sumatera Utara


4. Penyeleksian Informasi

a) Sebesar 44% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering membandingkan

sumber-sumber informasi yang didapat dengan melihat sumber informasi

tersebut sesuai dengan informasi yang mereka butuhkan atau tidak.

b) Sebesar 52% mahasiswa menyatakan bahwa mereka selalu memeriksa

informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan kredibel.

c) Sebesar 46% mahasiswa menyatakan bahwa mereka selalu membaca ulang

informasi yang dipilih untuk memastikan bahwa informasi tersebut sudah

sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

5. Menggunakan Informasi

a) Sebesar 46% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering mengolah

informasi yang didapatkan sesuai dengan pencarian informasi mereka.

b) Sebesar 47% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering menjadikan

informasi sebagai bahan referensi untuk mempraktikkan suatu pengetahuan.

c) Sebesar 53% mahasiswa menyatakan bahwa mereka sering mendapatkan

informasi yang sudah tepat atau sesuai dengan informasi yang mereka

butuhkan.

64

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penyebaran kuesioner pada Mahasiswa Program Studi Psikologi

Universitas Medan Area stambuk 2016-2018, dapat disimpulkan bahwa perilaku

pencarian informasi yang ditunjukkan pada Mahasiswa UMA sebagai berikut :

a. Berdasarkan perilaku identifikasi kebutuhan informasi, bahwa hampir setengah

mahasiswa menyatakan mereka sering mencari informasi unormtuk menambah

wawasan dibidang yang diminati, dah hampir setengah mereka sering

mengenali sumber-sumber informasi yang akan diguunakan dalam memenuhi

kebutuhan informasi sebanyak 48%.

b. Berdasarkan memutuskan untuk mencari informasi, bahwa sebagian besar

mahasiswa menyatakan mereka selalu menggunakan internet untuk

memperoleh informasi sebanyak 58%.

c. Berdasarkan strategi penemuan informasi, bahwa sebagian besar mahasiswa

menyatakan mereka tidak pernah menggunakan operator Boolean Logic (AND,

OR, NOT) sebanyak 61%.

d. Berdasarkan penyeleksian informasi, bahwa sebagian besar mahasiswa

menyatakan mereka selalu memeriksa informasi tersebut berasal dari sumber

yang terpercaya dan kredibel.

65

Universitas Sumatera Utara


e. Berdasarkan menggunakan informasi, bahwa sebagian besar mahasiswa

menyatakan mereka sering mendapatkan informasi yang sudah tepat atau sesuai

dengan informasi yang mereka butuhkan.

Jadi, berdasarkan masing-masing indikator dalam perilaku pencarian informasi

pada Mahasiswa Program Studi Psikologi UMA, bahwa kebutuhan informasi

merupakan suatu hak yang dimiliki oleh setiap manusia, dan dalam mencari

informasi membutuhkan perilaku dalam pencarian informasi seperti apa yang akan

dipikirkan dan dilakukan oleh seseorang ketika mereka mencari, menemukan, dan

menggunakan informasi. Perilaku pencarian informasi Mahasiswa Psikologi UMA

termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik secara aktif ataupun

secara pasif. Secara aktif mereka merupakan pengguna mencari informasi dan

memanfaatkannya secara langsung melalui media seperti internet, sedangkan

secara pasif mereka merupakan perilaku pengguna yang hanya melihat sekilas

informasi saja.

66

Universitas Sumatera Utara


5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dijelaskan di atas, peneliti menyampaikan

saran sebagai bahan masukkan bagi mahasiswa Psikologi UMA adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan mahasiswa Psikologi UMA dapat membangun strategi pencarian

informasi, seperti menentukan kata kunci yang tepat sesuai dengan bidang yang

dianggap berkaitan dengan topik.

2. Mahasiswa Psikologi UMA tidak pernah menggunakan operator Boolean logic

(AND, OR, NOT) dalam mencari informasi, maka hendaknya perlu

menggunakan operator Boolean logic dalam mencari informasi agar

mendapatkan informasi yang akurat.

3. Melihat pemanfaatan internet lebih besar, diharapkan mahasiswa Psikologi

UMA dapat menggunakan internet dengan sebaik-baiknya dalam kepentingan

untuk mencari informasi yang up to date atau yang dibutuhkan.

67

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Encang Saepudin. 2009. Perilaku Pencarian dalam Memenuhi Kebutuhan


Informasi.http://encangsaepudin.wordpress.com/2009/01/10/perilaku -
pencarian-dalam-memenuhi-kebutuhan-informasi-bagian-1/
(diakses Maret, 2019)

Ellis, David; Cox,Deborah;Hall, Katherine. 1993. “A Comparison of information


seeking patterns of researchers in the physical and Social Science” Journal
of Documentation, Vol 49(4). (Diakses Maret, 2019)

Ellis, H. C. 1987. Recent Developments in Human Memory dalam V. Mokovsky


(ed), The G. Stanley Hall Series. American Psychological Association,
Washington, DC (Diakses Maret, 2019)

Ellis, 1989;Theory and explanation in information retrieval


research.DalamJournal of Information. (Diakses Maret, 2019)

Ellis, D., Cox, D.; dan Hall. K.(1992), “A Comparison of the information seeking
patterns of researchers in the physical and social sciences” dalam Journal
of Documentation, vol. 49 no. 4 (Diakses Maret, 2019)

Hasugian, Jonner. 2005. Pemanfaatan Internet Studi Kasus Tentang Pola, Manfaat dan
Tujuan Penggunaan Internet oleh Mahasiswa pada Perpustakaan USU.
Jurnal Pustaha. Vol 1 No.1. Medan: USU Press. (diakses Maret, 2019)

Heinström, Jannica. 2000. “The Impact of Personality and Approaches to Learning


onInformation Behaviour.” Information Research (Online) Vol. 5 No.
3.http://www.informationr.net/ir/5-3/paper78.html
(diakses April, 2019)

68

Universitas Sumatera Utara


Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Group.

Laloo, Bikika Tariang. 2002. Information needs, Information seeking behavior


and Users. New Delhi: Ess Publication. (diakses Maret, 2019)

Mala. 2010. Analisis Kebutuhan Informasi.


from http://aqueyank.blogspot.com/2010/05/analisis-kebutuhan
informasi.html (diakses April, 2019)

Munggaran, Abdi Halim. 2009. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program


Studi IlmuPerpustakaan dan Informasi Universitas Indonesia yang
Memanfaatkan Layanan SearchEngine dalam Menyusun Skripsi, Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Jakarta.
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp/id=127386
(diakses Maret, 2019)

Niedzwiedzka, Barbara. 2003. “A Proposed General Model of Information


Behaviour” Information Research (Online) Vol. 9 No. 1.
<http://www.informationr.net/ir/9-1/paper164.html> Diakses April 2019.

Pendit, P.P. 2018. Informasi: Dibutuhkan, Diinginkan, Diperlukan. From.


URL: www.iperpin.wordpress.com (diakses April, 2019)

Prasetyo, Ardi. 2008. Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran.


From. URL: http://ardyprasetyo.wordpress.com/2008/04/12/pemanfaatan
internet-sebagai-media-pembelajaran/ (diakses Maret, 2019)

Saepudin, E. 2009. Prilaku Pencarian Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan


Informasi. From. URL: www.saepudin.wordpress.com
(diakses April,2019)

69

Universitas Sumatera Utara


Sanim. 2011. Apa itu Internet? From URL:
http://btpnperlis.moe.edu.my/pkgtunjong/index.php?option=com_content
&view=article&id=80&Itemid=78 (diakses April, 2019)

Suhardjo. 2001. 10 Pokok Pertanyaan Tentang Internet dan Internet.


http://thor.prohesting.com/arema/download/internet.html
(diakses Maret, 2019)

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wilson, T.D. 1981. “On User Studies and Information Needs” Journal of
Documentations (Online) Vol. 37 No. 1.
<http://www.asiaa.sinica.edu.tw/~ccchiang/GILIS/LIS/p658-Wilson.pdf> .
Diakses April, 2019

Wilson, T.D. 1996. Information Behaviour: An Interdiciplinary Perspective.


United Kingdom: The British Library Board.

Wilson, T.D. 1999. “Models in Information Behaviour Research” Journal of


Documentation (Online) Vol. 55 No.
<http://www.informationr.net/tdw/publ/papers/1999JDoc.html>
Diakses April, 2019

Wilson, T.D. 2000. “Human Information Behaviour” Journal of Informing


Science (Online) Vol. 3 No. 2.
https://www.ischool.utexas.edu/~i385e/readings/Wilson.pdf
Diakses Apri, 2019

70

Universitas Sumatera Utara


Zainudin, Zaslina. 2006. Pola Pemanfaatan Internet oleh Mahasiswa Program
MagisterIlmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Medan. Pustaka:
Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2 No.1 Juni 2006.
Departemen Studi Perpustakaan danInformasi USU (diakses April, 2019)

71

Universitas Sumatera Utara


No.Kuesioner _________________

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PERILAKU PENCARIAN INFORMASI BERBASIS INTERNET


MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir program Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi di Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, saya melakukan penelitian mengenai
“Analisis Perilaku Pencarian Informasi Berbasis Internet Mahasiswa Program
Studi Psikologi Universitas Medan Area”.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan saudara (i) untuk
meluangkan waktu guna dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner ini. Atas
kerjasamanya saya ucaplan terima kasih.

PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon isi pertanyaan yang diajukan pada kuesioner ini sesuai dengan
pendapat saudara.
2. Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang telah disediakan.
3. Jika ingin mengganti jawaban anda, maka coret jawaban yang sudah ada
sebelumnya dengan tanda (=).
4. Keterangan pilihan jawaban :
 SL : Selalu
 SR : Sering
 KK : Kadang-kadang
 TP : Tidak Pernah

Universitas Sumatera Utara


Jawaban
No. Pernyataan
SL SR KK TP
I. MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN INFORMASI

Saya menuliskan point-point penting yang berhubungan dengan


1. informasi yang saya butuhkan sebelum melakukan pencarian
informasi.
Saya mencari informasi untuk menambah wawasan dibidang yang
2. diminati.
Saya mengenali sumber-sumber informasi yang dapat saya
3. gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi saya.
Membaca literature seperti skripsi, tesis, dan disertasi sebagai
4.
referensi sebelum mencari informasi.
II. MEMUTUSKAN UNTUK MENCARI INFORMASI

Saya menggunakan internet untuk memperoleh informasi, karena


5. di internet lebih up to date.
Saya menggunakan koleksi umun untuk memperoleh
6.
informasi.
III. MENERAPKAN STRATEGI PENEMUAN INFORMASI

7. Saya menggunakan internet ketika mencari informasi.

8. Dalam melakukan pencarian, saya memilih informasi dari sumber


yang dapat dipertanggungjawabkan.
9. Saya mencari informasi di internet dengan menggunakan operator
boolean logic (AND, OR, NOT).
Ketika menelusur informasi di internet saya membatasi jenis file,
10.
seperti PDF, Word atau HTML.
Saya menggunakan Nama Pengarang sebagai kata
11.
kunci penelusuran pada search engine.
Saya menggunakan Subjek/ Tema sebagai kata kunci penelusuran
12. pada search engine.

Universitas Sumatera Utara


Saya menggunakan Judul sebagai kata kunci penelusuran pada
13. search engine.
IV. PENYELEKSIAN INFORMASI

Saya membandingkan sumber-sumber informasi yang saya


14. dapatkan dengan melihat apakah sumber informasi tersebut
sesuai dengan informasi yang saya butuhkan atau tidak.
Saya memeriksa apakah informasi tersebut berasal dari sumber
15. yang terpercaya dan kredibel.
Saya membaca ulang informasi yang saya pilih untuk memastikan
16. bahwa informasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan
informasi saya.
V. MENGGUNAKAN INFORMASI

Saya mengolah informasi yang saya dapatkan sesuai dengan


17.
tujuan pencarian informasi saya.
Misalkan saya sajikan dalam bentuk makalah.
18. Informasi yang saya dapatkan, saya jadikan sebagai bahan
referensi untuk mempraktikkan suatu pengetahuan.

19. Informasi yang saya dapatkan sudah tepat atau sesuai dengan
informasi yang saya butuhkan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai