SKRIPSI
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBARAN PERSETUJUAN
NIM : 150723009
Tanda Tangan :
Tanggal :
Tanda Tangan :
Tanggal :
NIM : 150723009
Tanda Tangan :
Tanggal :
Tanda Tangan :
Tanggal :
Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu
tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada publikasi media
lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulisan
dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan
mencantumkan tanda kutip.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan, tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang pengelolaan
arsip dinamis dalam memudahkan temu kembali arsip di Bagian Tata Usaha.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Bagian
Tata Usaha, penulis, dan bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Informan pada penelitian ini adalah pegawai arsip di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit
Umum Sari Mutiara Medan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
wawancara, observasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pengelolaan arsip dinamis
dalam memudahkan temu balik arsip di Bagian Tata Usaha masih dilakukan secara
manual. Temu balik arsip belum memiliki aplikasi untuk mempermudah dalam
proses temu balik arsip. Arsip yang tercipta dalam bentuk tercetak dan tulis tangan.
Pengelolaan dilakukan belum tersistem kedalam komputer, seperti arsip yang
diciptakan harus mendapat persetujuan dari Direktur RSU Sari Mutiara baru bisa
diproses lebih lanjut. Yang termasuk arsip dinamis di Bagian Tata Usaha yaitu surat
masuk dan surat keluar. Surat masuk seperti MoU, ijin penelitian, surat dinas
kesehatan, surat penawaran, BUMN, surat dari Pemko. Surat keluar seperti surat ijin
tidak bekerja, surat perintah tugas, surat permohonan, daftar hadir pegawai,
pengalaman bekerja, surat administrasi umum, nota tugas dan segala jenis surat.
Arsip yang tercipta di beri kode, di catat kedalam buku besar oleh pegawai arsip dan
disusun berdasarkan kode dan kronologisnya.
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Arsip Di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan”. Skripsi ini diselesaikan sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang studi
Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari masih terdapat kesalahan dalam skripsi ini baik dari segi
penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
penulis kepada ibunda tercinta Yuliar dan Ayahanda Eriyono, yang telah memberikan
segenap jiwa dan raga untuk penulis, dan juga segala dorongan, semangat dan doa
yang terus mengalir untuk penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih
untuk limpahan cinta, kasih sayang, segala perhatian yang tiada habis dalam
kepada:
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd selaku Ketua Program Studi Ilmu
3. Ibu Himma Dewiyana, ST., M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
6. Bapak Drs. Belling Siregar, SS., M.Lib selaku Dosen Penguji I, dimana
beliau telah banyak memberikan arahan dan masukan kepa dapenulis. Rasa
hormat dan terima kasih yang sangat luar biasa untuk waktu dan nasihatnya
kepada penulis.
7. Ibu Himma Dewiyana, ST., M.Hum selaku Dosen Penguji I yang juga telah
8. Seluruh dosen dan staff Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi
9. Pegawai di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Sari Mutiara ibu
Miana SE, dan Desi SE selaku informan, terima kasih untuk waktu yang
10. Untuk orang yang spesial M. Rinaldo Marajari yang selalu memberikan
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11. Untuk sahabat-sahabat yang tersayang Aditia Novitri, Hilda Syaf’ani
12. Untuk rekan kerja Isabella Christina Sembiring yang selalu pengertian
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan yang mereka berikan
mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Medan, 2017
150723009
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6.1 Pemusnahan Arsip ........................................................................38
2.7 Jadwal Retensi Arsip .............................................................................39
2.7.1 Tujuan Jadwal Retensi Arsip .........................................................40
2.8 Temu Balik Arsip ..................................................................................41
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
peran informasi tidak dapat diabaikan begitu saja, karena informasi dibutuhkan
penting yang dapat menunjang proses kegiatan suatu instansi yaitu Arsip. Karena
arsip merupakan suatu rekaman informasi dari kegiatan yang telah dilakukan
yang tercipta, di pergunakan dan di kelola disebut dengan Arsip Dinamis. Hal ini
Untuk itu, arsip mempengaruhi seluruh kegiatan dan proses yang berhubungan
betapa pentingnya arsip bagi suatu instansi dan merupakan bukti bagi seluruh
kegiatan di dalam instansi, sehingga diperlukan sistem pengelolaan yang baik dan
benar. Sistem pengelolaan arsip dinyatakan baik apabila pada waktu arsip
diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Kunci utama agar
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
arsip mudah ditemukan kembali dengan cepat adalah terletak pada sistem
arsip yang baik dan optimal, perlu ruangan penyimpanan dan gudang arsip yang
arsip haruslah cermat sehingga arsip dapat dikelola dengan baik agar tidak terjadi
diperlukan sewaktu-waktu.
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara (RSU Sari Mutiara) adalah rumah sakit
swasta kelas B. RSU Sari Mutiara ini mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan sub spesialis. RSU Sari Mutiara memberikan pelayanan rujukan dari
Rumah Sakit di Kabupaten. RSU Sari Mutiara terletak di jalan Kapten Muslim No
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSU Sari Mutiara di Bagian Tata Usaha mengelola arsip dinamis berupa
surat masuk, surat keluar dan administrasi umum yang dipergunakan secara
yang dikelola di RSU Sari Mutiara setiap hari semakin bertambah banyaknya,
karena semua data arsip di buat dalam bentuk input data, dicetak dalam bentuk
kertas dan ditulis tangan. Arsip dinamis pada Bagian Tata Usaha terdiri dari
semua arsip yang diterima dan dikelola oleh pihak RSU Sari Mutiara seperti surat
masuk dari instansi lain yaitu MoU, surat dinas, surat ijin penelitian, surat dinas
yang ditangani oleh Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara yaitu surat ijin tidak
kasih kode yang telah ditetapkan oleh Bagian Tata Usaha RSU Sari mutiara
setelah itu dimasukkan ke dalam map file dan disimpan di lemari arsip. Arsip
yang sudah lama tercipta dimasukan ke dalam gudang arsip yang dicampur
dengan arsip yang lain di RSU Sari Mutiata tersebut. Banyaknya arsip yang
tercipta maka semakin banyak arsip yang bertumpuk di ruang penyimpanan. Dari
hasil data di buku besar pada bulan Januari sampai Desember 2015 tercatat arsip
yang terkumpul sebanyak 1.700 arsip. Dengan jumlah arsip 1.700 arsip tersebut
tidak sedikit arsip yang tercipta, belum lagi arsip tahun sekarang dan arsip tahun
sebelumnya.
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan adanya Undang-Undang kearsipan, arsip dalam suatu organisasi
atau instansi merupakan bahan pertanggung jawaban tertentu dan memiliki nilai
guna bagi penyelenggaraan pemerintah. Oleh sebab itu, pencipta arsip haruslah
itu, instansi yang mengelola arsip dapat mempertahankan arsip tersebut dalam
Mutiara masih dilakukan secara manual. Pada pengelolaan arsip tersebut timbul
permasalahan bahwa tidak sama jumlah arsip yang dicatat di buku besar dengan
jumlah arsip yang tersedia. Penyimpanan arsip di tata usaha di RSU Sari Mutiara
didasarkan pada urutan waktu seperti Tanggal, Bulan dan Tahun dan pemberian
kode penyimpanan yang telah ditetapkan oleh pihak Bagian Tata Usaha RSU Sari
Mutiara. Yang menjadi masalah dalam penyimpanan ini yaitu dibutuhkan waktu
yang lama dalam untuk mencari arsip yang dibutuhkan secara cepat oleh keluarga,
dokter, dan pihak RSU Sari Mutiara tersebut dikarenakan tumpukan arsip yang
Temu balik arsip dinamis pada bagian tata usaha yang disimpan di dalam
ruangan arsip merupakan masalah bagi petugas arsip, karena untuk temu balik
arsip berdasarkan arsip yang disimpan sesuai dengan penyimpanan kronologis dan
kode sehingga sulit untuk ditemu kembali karena tidak mengetahui jenis arsipnya
dan tanggal, bulan, tahun oleh orang yang membutuhkan data arsip tersebut.
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Maka petugas arsip mengalami kesulitan dan memakan waktu yang lama untuk
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan arsip dinamis dalam
Mutiara Medan.
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Manfaat Penelitian
2. Bagi Rumah Sakit Umum Sari Mutiara sebagai bahan masukan dan
3. Bagi pembaca dan peneliti lanjutan sebagai bahan rujukan atau referensi
pengelolaan, penyimpanan dan temu balik arsip dinamis di Bagian Tata Usaha
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
terjadi, dimana informasi tersebut memiliki arti dan kegunaan yang penting bagi
organisasi. Arsip harus di simpan secara teratur agar dapat ditemukan kembali
simpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap
mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Kumpulan naskah atau dokumen yang disimpan
2. Gedung penyimpanan kumpulan naskah atau dokumen
3. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan menyimpan kumpulan
naskah atau dokumen.
rekaman dari kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk tercetak, huruf,
angka, atau gambar yang mempunyai nilai guna baik untuk kepentingan
organisasi atau perorangan yang diterima oleh lembaga negara dalam pelaksanaan
tertentu sehingga mudah ditemukan kembali dalam waktu yang cepat apabila
dibutuhkan.
akan menjadi kepentingan masyarakat umum dari masa yang lalu untuk masa
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sedangkan menurut Sedarmayanti (2003, 19) “Tujuan kearsipan secara
Selain pendapat di atas Widjaja (1990, 92) menyatakan bahwa tujuan arsip
sebagai berikut:
Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, tujuan dari dari arsip
instansi swasta.
teratur atau berdasarkan sistem. Fungsi Arsip menurut (Agus Sugiarto dan
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
3. Arsip sebagai bukti atau legalitas. Arsip yang dimiliki organisasi
memiliki fungsi sebagai pendukung legalitas atau bukti-bukti apabila
diperlukan.
4. Arsip sebagai rujukan historis. Arsip yang merekam informasi masa
lalu dan menyediakan informasi untuk masa akan datang.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, fungsi arsip sebagai sumber
informasi yang dipergunakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
Bentuk arsip bisa beragam, tidak hanya berupa lembaran kertas dan
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1) Financial record, arsip berkaitan dengan masalah keuangan,
contoh: kuitansi, giro, cek
2) Personal record, arsip yang berhubungan dengan masalah
kepegawaian
Contoh: surat lamaran kerja, curriculum vitae, absensi, dll.
3. Jenis arsip berdasarkan pemiliknya
1) Lembaga Pemerintahan, meliputi Arsip Nasional di Indonesia
(Arsip Nasional Republik Indonesia). Arsip Nasional di setiap ibu
kota Daerah Tingkat I (Arsip Nasional Daerah)
2) Instansi Pemerintah/swasta, meliputi arsip primer dan sekunder dan
arsip sentral dan arsip unit.
4. Jenis arsip berdasarkan sifatnya
1) Arsip tidak penting, arsip hanya memiliki kegunaan informasi
Contoh: surat undangan.
2) Arsip biasa, arsip yang semula penting, akhirnya tidak berguna lagi
pada saat informasinya sudah berlalu
Contoh: surat lamaran kerja.
3) Arsip penting, arsip yang memiliki hubungan dengan masa lalu dan
masa yang akan datang
contoh: surat perjanjian.
5. Jenis arsip berdasarkan fungsinya
1) Arsip dinamis, diantaranya adalah arsip aktif, arsip semi aktif, arsip
inaktif.
2) Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung
untuk perencanaan penyelenggaraan kehidupan berbangsa pada
umumnya, maupun untuk penyelenggaraan administrasi negara.
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1) Surat, contoh naskah perjanjian atau kontrak, akte pendirian
perusahaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan,
tabel dan sebagainya.
2) Pita rekaman
3) Microfilm
4) Disket
5) Compact disk.
melakukan pengelolaan arsip dinamis dengan sumber daya yang dimiliki sehingga
kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara formal untuk mencapai
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Irawan (2009, 1.8) menyatakan bahwa “manajemen dilihat dari fungsinya
pemusnahan”.
sistem komputer, yang dibuat atau diterima oleh instansi dalam suatu transaksi
serta menjaga keutuhan arsip dinamis. Hal ini dilakukan agar mendukung
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Wursanto Ig (1991, 28) menyatakan bahwa “arsip dinamis yaitu arsip yang
Arsip dinamis (record) menurut Sulistyo Basuki (2003, 13) “arsip dinamis
merupakan informasi yang terekam, termasuk data dalam sistem komputer, yang
dibuat atau diterima oleh badan korporasi atau perorangan dalam transaksi
arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan
rekaman kegiatan atau peristiwa yang dilakukan oleh suatu instansi yang terekam
sebagai bukti dalam melakukan aktivitas di instansi yang disimpan selama jangka
waktu tertentu.
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setiap jenis arsip dinamis mempunyai fungsinya masing-masing. Wiyasa
1. Arsip dinamis aktif, yaitu arsip yang masih diperlukan secara langsung
danterus-menerus dalam penyelenggaraan administrasi organisasi.
2. Arsip dinamis inaktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya dalam
penyelenggaraan administrasi organisasi sudah berkurang.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, arsip dinamis merupakan arsip
yang masih dipergunakan secara langsung dan terus menerus dalam proses
Management, ini adalah cara melihat bagaimana arsip diciptakan dan digunakan.
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sebuah siklus kehidupan merupakan kumpulan dari beberapa fase daur hidup
Menurut Amsyah (2003, 23) “siklus hidup arsip dinamis meliputi tahap
Sedangkan Read Judith dan Mary Lea Ginn (2011, 18) mengemukakan
bahwa “record and information life cycle is the life span of a record as expressed
disposition”.
Dari pernyataan di atas dapat diartikan “pada dasarnya ada lima tahapan
yang dilalui arsip dalam hidupnya (life cycle), kelima tahapan tersebut ialah
Creation
(Or receipt of
record from outside
the business)
Disposition Distribution
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Maintenance Use
(Store/File Descisions
Retrieve Reference
Protect. Inquiries
Legal Requirements
Penciptaan
(atau penerimaan
dari luar bisnis)
Penyusunan Pendistribusian
Pengguna
Pemeliharaan
Keputusan
Melindungi file yang referensi sesuai
di ambil persyaratan
hukum
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.1 Model Siklus Hidup Arsip
Sumber: Judith Read and Mary Lea Ginn (2011, 19)
hidup arsip dalam pengelolaan arsip dinamis. Karena dari siklus hidup arsip,
petugas arsip dapat mengetahui apa saja tahapan dalam pengelolaan arsip dinamis
Arsip dinamis yang dimiliki organisasi atau instansi tidak hanya berguna
pada saat sekarang tetapi juga pada saat yang akan datang, dimana arsip memiliki
nilai untuk segala urusan yang masih berlangsung.Untuk itu arsip dikelola dan
dijaga atau disimpan karena masih memiliki nilai guna (sebagai sumber
indentitas organisasi).
yang didasarkan pada kegunaanya bagi kepentingan penggunaan arsip. Nilai guna
arsip terdiri dari nilai guna primer dan nilai guna sekunder.
A. Nilai guna primer adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan
bagi penciptaan arsip itu sendiri, meliputi:
1. Nilai guna Administrasi
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nilai administrasi dapat diartikan sebagai kebijaksanaan dan prosedur yang
mensyaratkan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berlaku pada
suatu organisasi pencipta arsip-arsip yang mempunyai nilai kegunaan administrasi
antara lain meliputi:
a) Arsip yang berkenaan dengan asal-usul suatu organisasi yang
mencakup pula pelaksanaan.
b) Arsip-arsip yang berkenaan dengan organisasi, struktur,
instruksi, struktur personalia, daftar pegawai, dan pedoman
kerja lainnya.
c) Arsip yang berkaitan dengan fungsi dan pencapaiannya
termasuk arsip-arsip tentang keputusan suatu kebijaksanaan,
perubahan kebijaksanaan, pelaksanaan kebijaksanaan, program
kerja dan lainnya.
2. Nilai guna Keuangan
Arsip bernilai guna keuangan apabila arsip tersebut berisikan segala sesuatu
transaksi dan pertanggung jawaban keuangan.
3. Nilai guna Hukum
B. Nilai guna Sekunder adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan
bagi kepentingan perusahaan atau kepentingan umum diluar perusahaan
pencipta arsip dan berguna sebagai bahan bukti dan pertanggung
jawaban, meliputi :
1. Nilai guna kebuktian
Arsip yang mengandung fakta dan keterangan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang bagaimana suatu instansi diciptakan, dikembangkan, diatasi,
fungsi dan tugasnya serta hasil atau akibat dari tugas kegiatannya.
2. Nilai guna Informational
Arsip yang bernilai guna informational ialah arsip yang mengandung berbagai
kepentingan bagi penelitian dan sejarah.
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, nilai guna arsip berperan
penting dalam nilai kegunaan administrasi, nilai kegunaan hukum, nilai kegunaan
Pengelolaan arsip dilakukan terhadap arsip dinamis aktif dan arsip dinamis
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengelolaan arsip dinamis memiliki 3 komponen yaitu: (1) input, (2)
INPUT :
TUJUAN :
Informasi
1. Mampu
SDM Peralatan/Sarana
menyediakan
Biaya
arsip yang benar.
2. Untuk yang
PROSES : berwenang Pada
waktu yang tepat
Penciptaan/Penerimaan 3. Biaya efesien
Penggunaan dan
Pemeliharaan
Penyusutan OUTPUT
Informasi
(arsip), peralatan, uang, dan tenaga, masing-masing sangat penting dan saling
berhubungan.
dari arsip (dinamis) dihasilkan atau disusutkan. Ini adalah uraian dari
disusutkan.
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Keluaran dari konsepsi kesisteman dari sistem manajemen kearsipan
adalah “informasi” yang telah di proses secara cepat, pada saat yang tepat
1. PenciptaanArsip
Arsip tercipta seiring dengan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.
Penciptaan arsip merupakan awal dari pengelolaan arsip, karena tanpa
adanya tahap ini proses pengelolaan arsip tidak dapat berjalan dengan
lancar. Penciptaan arsip merupakan aktivitas awal dari kehidupan arsip
dalam penyelenggaraan organisasi dalam mencapai tujuan. Penciptaan
arsip dapat diartikan sebagai aktivitas membuat rekaman kegiatan atau
peristiwa dalam bentuk dan media apapun sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi.
2. Penggunaan dan Pemeliharaan Arsip
Penggunaan arsip dinamis (aktif dan inaktif) diperuntukkan bagi
pengguna yang berhak berdasarkan peraturan perundang-undangan baik
untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Penggunaan
arsip dilaksanakan sesuai dengan sistem klasifikasi keamanan dan akses
arsip. Pada tahap ini, arsip mulai dipergunakan sebagai berkas kerja,
data dan informasi yang terkandung didalamnya digunakan untuk
memperlancar kegiatan organisasi dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Pemeliharaan arsip dinamis dilakukan untuk menjaga
keautentikan, keutuhan, keamanan dan keselamatan arsip. Untuk dapat
dipergunakan arsip harus diorganisir dan disimpan secara sistematis.
Penyimpanan dilakukan untuk memelihara arsip tidak hilang dan rusak
karena beberapa faktor.
3. Penyusutan Arsip
Penyusutan merupakan kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan.
Pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna dan penyerahan arsip
statis kelembaga kearsipan. Penyusutan arsip merupakan kegiatan
pemindahan berkas surat dari penyimpanan pengolah berkas/arsip ke
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Arsip Nasional termasuk memusnahkan berkas surat yang tidak
mempunyai nilai kegunaan dalam administrasi perkantoran.
harus sesuai dengan sistem yang ada agar tersimpan dengan aman dan dapat
disimpan pada bagian masing-masing arsip. Penataan arsip dinamis sendiri terdiri
atas dua macam cara penataan yang disesuaikan dengan jenis arsip dinamis yang
dikelola. Menurut Sedarmayanti (2003, 68) “Sistem penataan arsip yang baik dan
Sedangkan menurut Read Judith dan Mary lea Ginn (2011, 3) penataan
arsip merupakan “is the systematic control of all records from their creation or
dari semua catatan dan penciptaan serta penerimaan lalu menata, di distribusikan
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tidaknya arsip tersebut yang tergantung pada faktor manusia yang
menanganinya.
2. Manusia yang melaksanakan penataan, petugas yang melakukan
penataan arsip haruslah mempunyai disiplin ilmu yang baik, disiplin
disini maksudnya dalam hal ketekunan, kesabaran serta keuletan
dalam bekerja serta mengolah dokumen-dokumen yang berada pada
instansi masing-masing.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, dalam penataan arsip hal
utama yang dapat dilihat yaitu ruangan penyimpanan arsipnya. Karena besar atau
kecilnya ruangan arsip sangat perbengaruh dalam penataan arsip. Penataan arsip
haruslah benar-benar dilakukan sesuai dengan aturannya, agar dalam waktu yang
cepat mudah dalam hal temu kembalinya untuk menunjang kegiatan administrasi
organisasi.
sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar sertiap kali diperlukan dapat
proses pengolahan. Di dalam pengorganisasian arsip terdapat istilah file aktif dan
file inaktif. File aktif adalah file yang berisikan file yang masih aktif dan masih
dipergunakan dalam kegiatan administrasi. Sedangkan file inaktif adalah file yang
1. Azas Sentralisasi
Azas sentralisasi merupakan proses pengelolaan arsip dinamis aktif
yang dilaksanakan di satu ruangan sentral file untuk seluruh organisasi.
Sistem pengelolaan arsip secara sentral ini hanya efisien dan efektif bila
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dilaksanakan pada kantor kecil. Adapun keuntungan dari azas
sentralisasi adalah konsistensi dalam penemuan kembali arsip,
pertanggung jawaban mudah diidentifikasi, arsip-arsip yang
berhubungan disimpan bersama, mengurangi duplikasi, penggunaan
ruang/tempat, peralatan, personil yang lebih baik, kemanan lebih
terjamin dan mudah dipertanggung jawabkan, adalah pelaksanaan
kegiatan pengelolaan kearsipan arsip bagi seluruh organisasi yang
dipusatkan di satu unit kerja khusus yang lazim disebut Sentral Arsip.
Sistem ini biasanya digunakan oleh organisasi yang tidak terlalu besar.
Sedangkan kerugian dari azas sentralisasi ini adalah arsip hanya efisien
dan efektif untuk orgnisasi yang sangat kecil, tidak semua arsip dapat
disimpan dengan satu sistem penyimpanan yang seragam, unit kerja
yang memerukan arsip akan memakan waktu lebih lama untuk
memperoleh arsip yang diperlukan.
2. Azas Desentralisasi
Azas desentralisasi adalah pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis aktif
yang ditempatkan di masing-masing unit kerja dalam suatu organisasi.
Penetapan azas desentralisasi dapat dilakukan dengan pertimbangan
antara lain adalah gedung kantor yang luas bahkan terpisah tempatnya,
kemungkinan arsip sangat segera dibutuhkan oleh masing-masing unit
pengolah, dan volume arsip terus meningkat. Pada sistem desentralisasi
semua kegiatan kearsipan, mulai dari pencatatan, penyimpanan,
peminjaman, pengawasan, pemindahan, dan pemusnahan dilaksanakan
oleh unit kerja masing-masing. Sistem ini lebih menguntungkan untuk
digunakan oleh organisasi atau 45 perusahaan yang sudah besar. Selain
itu permasalahan yang mungkin akan muncul dalam pelaksanaan azas
desentralisasi ini adalah sulit mencapai keseragaman sistem untuk
seluruh organisasi, akan tercipta banyak duplikasi, banyak
membutuhkan sarana dan tenaga.
3. Azas Kombinasi Sentralisasi dan Desentralisasi
Kombinasi Sentralisasi dan Desentralisasi adalah pelaksanaan
penggolongan arsip dengan cara menggabungkan kedua sistem untuk
mengatasi kelemahan dari dua cara pengelolaan arsip. Menerapkan azas
kombinasi ini adalah agar mengurangi duplikasi, memudahkan
pengendalian dan kontrol, menetapkan personil yang benar-benar
paham tentang kearsipan dan prosedur yang ditetapkan organisasi dan
keseragaman sistem penyimpanan. Selain itu penerapan azas kombinasi
ini akan timbul beberapa masalah yaitu arsip yang berhubungan tidak
disimpan secara bersama-sama, dan penyimpanan prosedur organisasi
bisa terjadi.
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kantor, akan tetapi suatu prinsip yang harus dianut oleh setiap kantor dalam
dapat ditemukan kembali secara tepat dalam waktu yang singkat (cepat).
aktivitas berdasarkan konsep dan prinsip yang lebih efektif, efisien dan produktif
tersebut perlu dianalisis dan dievaluasi secara teliti agar dapat memperoleh
informasi yang akurat, tepat guna, dan berdaya guna bagi organisasi maupun
perusahaan”.
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dipergunakan untuk membantu pemecahan masalah dibidang aktivitas
organisasi yang timbul atau yang akan timbul.
Menurut Paul Brunton yang dikutip oleh Rini (2013, 2) ada dua prinsip
1. Prinsip Provenance
Terminologi provenance dalam aspek struktural mengacu pada tempat asal
arsip, yaitu organisasi, kantor atau orang yang menciptakan, menerima,
atau mengumpulkan dan menggunakan arsip sebagai bagian dari kegiatan
usahanya atau kegiatan sehari-hari
2. Original Order
Prinsip original order memiliki definisi bahwa setiap arsip harus disimpan
berdasarkan susunan aslinya sebagaimana waktu arsip tersebut digunakan
sebagai arsip aktif. Prinsip ini harus diikuti, yaitu arsip selayaknya harus
disusun sesuai sebagaimana pada saat arsip tersebut digunakan sebagai
arsip aktif kecuali jika arsip tersebut tidak memiliki susunan arsip sendiri
atau jika arsip tersebut dalam kondisi berantakan dan tidak tersusun
dengan layak.
arsip digital, khususnya yang terkait alih media arsip dari media kertas ke media
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3) Berita acara legalisasi alih media
4) Daftar arsip usul alih media
5) Daftar Arsip Alih media.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, prinsip dasar pengolahan arsip
dilihat dari prinsip provenance yang mengacu pada tempat asal arsip dan original
order merupakan arsip yang harus disimpan berdasarkan susunan arsipnya yang
suatu wadah dengan tujuan agar mudah ditemukan saat hendak digunakan.
Pada dasarnya ada dua jenis urutan sistem penyimpanan yaitu urutan abjad
dan urutan angka. Sistem penyimpanan yang berdasarkan urutan abjad
adalah sistem-nama, sistem geografis, dan sistem-subjek, sedangkan
berdasarkan urutan angka adalah sistem-numerik, sistem-kronologis, dan
sistem-subjek numerik. Sistem penyimpanan yang standar adalah sistem-
abjad (sistem-nama), sistem-numerik, sistem geografis, dan sistem-
subjek”.
merupakan “pengaturan dan penyimpanan arsip aktif secara logis dan sistematis,
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sistem penyimpanan arsip yang baik dan benar menurut Amsyah (2003,
71) adalah “sistem yang digunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan
penyimpanan dapat diciptakan dari penemuan warkat yang sudah disimpan dapat
penemuan kembali. Jadi arsip tidak hanya sekedar utuk disimpan begitu saja,
langkah apa yang perlu diikuti. Sehingga apabila diperlukan arsip itu dapat
1. Sistem abjad
Sistem abjad adalah penyimpanan yang didasarkan atas urutan abjad,
jadi pemberian kode arsip dengan menggunakan abjad dari A – Z. kode
abjad tersebut di indeks dari nama orang, organisasi atau badan lain
yang sejenis.
2. Sistem Subyek
Penyimpanan arsip dengan sistem pokok soal (subyek) adalah
penyimpanan arsip yang didasarkan atas perihal surat atau pokok soal
isi surat.
3. Sistem Tanggal (kronologis)
Penyimpanan dengan sistem tanggal adalah penyimpanan yang
didasarkan atas tanggal surat atau tanggal penerimaan surat. Untuk
surat masuk, sering penyimpananya didasarkan atas tanggal penerimaan
surat. Tetapi untuk surat-surat keluar, arsipnya disimpan berdasarkan
tanggal yang tertera pada surat.
4. Sistem Nomor
Sistem nomor dalam penyimpanan arsip dimaksudkan, bahwa arsip
yang akan disimpan diberikan nomer kode dengan angka-angka. Nomor
disini adalah nomor kode penyimpanan bukan nomor surat.
1) Sistek Klasifikasi Desimal
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sistem penyimpanan ini sering disebut dengan sistem Dewey, atau
orang sering menyebut dengan sistem klasifikasi atau bahkan
sering disebut dengan sistem desimal. Penyimpanan dengan system
ini banyak digunakan di perpustakaan.
2) Sistem Terminal Digit
Sistem penyimpanan berdasarkan nomor terminal digit, sebenarnya
dapat digunakan untuk penyimpanan arsip dalam jumlah yang
besar. Oleh karena itu sistem ini biasanya digunakan pada
perusahaan-perusahaan besar.
5. Sistem Wilayah
Penyimpanan arsip didasarkan pada sistem wilayah adalah
penyimpanan yang dikelompokkan atas wilayah tertentu. Dalam hal ini
pengelompokannya dapat didasarkan pada pembagian pulau, propinsi,
kota bahkan menurut pembagian tingkat kecamatan sampai kelurahan.
penyimpanan arsip dinamis harus sesuai dengan aturan yang berlaku, yaitu sistem
penyimpanan yang dilakukan harus sesuai abjad atau angka, agar mudah dalam
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sugiarto (2005, 34) “Prosedur sistem penyimpanan arsip dinamis yaitu:
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sehubungan dengan pendapat di atas Barthos (2007, 198) menyatakan
1. Folder, semacam map tetapi tidak dengan daun penutup. Pada folder
terdapat tab yang merupakan bagian menonjol pada sisi atas untuk
menempatkan title file yang bersangkutan.
2. Guide, merupakan penunjuk tempat berkas-berkas itu disimpan
sekaligus berfungsi sebagai pemisah antara berkas-berkas tersebut.
3. Tickler-file (berkas pengingat) merupakan tempat penyimpanan kartu
kendali dan kartu pinjam arsip.
4. Filling kabinet, digunakan untuk menyimpan folder yang telah berisi
lembaran-lembaran arsip bersama guide-guidenya.
5. Rak-arsip, digunakan untuk penyimpanan berkas/arsip tidak berbeda
dengan rak untuk menyimpan buku-buku perpustakaan.
6. Box, terbuat dari kertas (karton) bertutup, dipergunakan untuk
pengganti filing kabinet bagi arsip-arsip in aktif di tempat penata arsip.
7. Kartu kendali.
penyimpanan arsip, pembantu arsip agar mudah dalam temu kembali arsip saat
dibutuhkan.
arsip yang disimpan dapat terjaga dengan baik dan terhindar dari segala kerusakan
arsip.
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Guide,lembar kertas tebal/karton yang digunakan sebagai penunjuk atau
sekat/pemisah antara jenis subjek dalam penyimpanan.
3. Tikcler file, adalah alat semacam kotak yang terbuat dari kayu atau besi
dan baja untuk menyimpan arsip berbentuk kartu lembaran yang
berukuran kecil seperti lembar pinjam arsip atau kartu-kartu lain yang
memiliki jatuh tempo.
4. Filling cabinet, merupakan tempat untuk menyimpan arsip yang
disusun secara vertical dengan menggunakan lembar guide dan map
gantung.
5. Kartu kendali, adalah selembar kertas berukuran 10x15 cm yang
berisikan data-data suatu surat.
6. Kartu pinjam arsip, adalah lembar kertas yang digunakan untuk bukti
bahwa arsip akan atau telah dipinjam.
dalam penyimpanan arsip dinamis haruslah tepat dan lengkap. Agar dalam
penyimpanan tidak berantakan dan arsip yang disimpan dapat terjaga dalam hal
Karena pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dapat melindungi arsip dari
terkandung di dalamnya”.
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kegiatan pemeliharaan arsip pada dasarnya menyangkut dua aspek, yaitu:
untuk menjaga arsip-arsip dari segala kerusakan dan kemusnahan” (Ig Wursanto,
1991, 220).
bahwa dalam pemeliharaan arsip mencangkup hal yang harus diketahui, yaitu
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3) Debu, debu bermacam-macam asalnya, seperti dari kain, asap dan
debu-debu yang dibawa oleh angin. Bagaimanapun kecil debu-debu
ini, tetap merupakan musuh kertas yang ganas, bahkan kulitpun
dapat rusak karena debu. Untuk menghadapi debu-debu ini dapat
dipergunakan filter electrostatic. Atau pasanglah jaring kawat yang
halus (wire mesh) pada pintu-pintu jendela.
4) Kekotoran Udara, kekotoran udara yang disebabkan oleh suphler
dioxide sangat membahayakan kertas karena gas-gas baik yang
berdiri sendiri maupun yang ada hubungannya dengan materi
kertas dapat menimbulkan reaksi kimia yang akan merusak kertas
atau bundelnya.
5) Jamur dan sejenisnya, jamur adalah akibat langsung dari kelembapan
dan karena temperatur udara yang tidak terkontrol. Jamur ini nampak
sebagai lapisan tipis yang keputih-putihan. Usaha yang bisa
dilakukan, yaitu menempatkan arsip pada ruang yang kering dan
berfentilasi sempurna.
6) Rayap, usaha untuk melindungi serangan rayap yang paling tepat
ialah mengadakan pencegahan dengan meniadakan penggunaan kayu
bangunan yang langsung bersentuhan dengan tanah.
1. Pengaturan Ruangan
Ruang penyimpanan arsip haruslah tetap kering (temperatur antara 60-
75 Derajat), terang tetapi tidak langsung terkena sinar matahari,
mempunyai ventilasi yang merata, terhindar dari kemungkinan
serangan api, air, serangga dan sebagainya.
2. Tempat penyimpanan arsip
Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara renggang, agar ada
udara di antara berkas yang disimpan.
3. Penggunaan bahan pencegah kerusakan arsip
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Salah satunya dengan meletakkan kamper di tempat penyimpanan, atau
melakukan penyemprotan bahan kimia secara berlanjut.
4. Kebersihan
Arsip harus selalu dibersihkan dan dijaga dari noda karat dan gangguan
serangga.
pemberkasan arsip aktif, penataan arsip inaktif, penyimpanan arsip dan alih media
arsip. Pemerliharaan arsip aktif menjadi tanggung jawab pimpinan unit pengolah”.
Pemeliharaan arsip harus dijauhkan dari faktor penyebab kerusakan arsip, faktor
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Manusia sebagai pengelola informasi seringkali keliru dalam
penggunaan dan pemakaian arsip, seperti penyimpanan, reproduksi
arsip (foto kopi), transit, penggunaan dan pameran.
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyelamatkan fisik arsip. Dan
arsiparis harus diberi ilmu serta pelatihan yang cukup dalam memelihara arsip,
(2002, 2) “Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal”. Oleh
karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi organisasi.
Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu, pelaku dan sifatnya dilakukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya”.
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengembangan Sumber Daya Manusia menurut Undang-Undang Republik
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 6
menyatakan bahwa:
yaitu:
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, sumber daya manusia terdiri
dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia, sumber daya manusia atau manusia
menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal
atau canggih tanpa peran aktif sumber daya manusia tidak berarti apa-apa.
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penyusutan arsip merupakan salah satu sarana penting untuk mengatasi
masalah penumpukan arsip yang tidak berguna lagi. Arsip-arsip yang tidak
Susan Z Diamond yang disitir oleh Mustari (2009, 2.3) menyatakan bahwa
1. Inventaris, yakni menentukan arsip apa yang dimiliki suatu instansi atau
perusahaan, dimana, dan berapa banyak
2. Penilaian arsip, menentukan nilai guna arsip
3. Penyiapan jadwal retensi arsip
4. Pelaksanaan dan pengendalian.
1. Metode berkala.
Merupakan suatu mode penyusutan yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, setelah masa penimpanan yang telah berakhir, maka arsip aktif
disusutkan sekaligus pada periode tersebut ( metode berkala 1 kali
dalam jangka waktu tertentu, metode berkala 2 alam jangka waktu
tertentu, metode berkala atas dasar waktu minimum-maksimum).
2. Metode berulang-ulang terus-menerus.
Merupakan suatu metode penyusutan yang dilakukan secara langsung,
tanpa menunggu periode tertentu.
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mewujudkan pelaksanaan penyusutan arsip diperlukan jadwal
retensi arsip yaitu daftar-daftar yang berisi tentang jangka waktu penyimpanan
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, dalam penyusutan arsip perlu
dilakukan penilaian terlebih dahulu, agar tidak salah pilih dalam proses
penumpukan arsip yang ada di ruangan penyimpan yang tidak mempunyai nilai
guna lagi.
atau dokumen di tempat penyimpanan arsip dimana arsip yang tidak memiliki
nilai guna lagi serta melewati jangka waktu penyimpanan, pemusnahan arsip juga
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pemusnahan arsip diatur dalam Peraturan kepala Arsip Nasional Republik
1. Tidak memiliki nilai guna baik nilai guna primer maupun nilai guna
sekunder
2. Telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan berdasarkan
JRA
3. Tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang
4. Tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara.
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setiap arsip ditentuakan retensinya atas dasar nilai kegunaan dan
pedoman untuk digunakan sebagai petunjuk dalam menentukan nilai guna arsip.
Menurut Ira yang disitir oleh Mustari (2009, 1.13) memberikan pengertian
“JRA sebagai suatu daftar arsip aktif yang berisi penetapan kapan suatu arsip akan
dimusnahkan”.
Arsip (JRA) adalah jadwal pemindahan dan pemusnahan arsip sesuai dengan lama
masing-masing jenis arsip disimpan pada file aktif, inaktif, dan diteruskan untuk
dimusnahkan”.
Jadwal Retensi Arsip yang selanjutnya disingkat JRA adalah daftar yang
berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis
arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu
jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang
dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip.
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, Jadwal Retensi Arsip
adalah daftar yang memuat sekurang-kurangnya jenis arsip beserta jangka waktu
penyusutan arsip.
suatu instansi agar arsip-arsip yang tersimpan dapat di tangani dengan baik sesuai
1. Meningkatkan efisiensi,
2. Keselamatan bahan pertanggung jawaban
3. Mewujudkan konsitensi dalam penyusutan dan memenuhi persyaratan
hukum.
dalam penyusutan.
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, kewajiban memiliki JRA
tertentu.
dokumen atau arsip dapat dengan mudah ditemukan dalam waktu cepat dan tepat.
langsung, karena harus melalui kartu kendali, akan tetapi fungsi kartu kendali
kartu kendali pun dokumen dalam file cabinet (berdaarkan indeks) sudah cukup
Menyimpan arsip pada tempat yang teratur, belum dapat menjamin bahwa
arsip dapat ditemukan dengan mudah. Penemuan kembali arsip sangat erat
hubungannya dengan sistem penataan atau penyimpanan yang
dipergunakan, serta tergantung kecekatan petugas arsip.
memanggil (retrievel) suatu dokumen dari suatu simpanan (file) sebagai jawaban
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sarana temu kembali arsip berdasarkan sarana sistem filling terususun
dapat dengan mudah terlihat dan surat/file yang akan digunakan mudah ditemukan
Dalam sistem buku agenda, penyusunan surat-surat/ file tidak dapat secara
sistematis dan tidak dapat pula secara “selfsindexing”, karena sistem filing-nya
tidak menggunakan kode pola klasifikasi serta indeks, kemudian sarana lainnya
cepat dan tepat. Kita sering melupakan sarana-sarana yang mendasar ini. Atau
dengan penemuan kembali ini (Abu Bakar, 1997, 34). Syarat pokok yang
1. Pola klasifikasi
2. Indeks/tunjuk silang
3. Seluruh perlengkapan yang berkaitan dengan sistem tersebut
4. Pegawai file terlatih dan terampil.
Untuk pelaksanaan hal tersebut di atas memang perlu rencana yang matang
dan baik, biaya serta motivasi pegawai di bidang filing. Motivasi yang baik dan
berhasil adalah dorongan hati, serta keinginannya datang dari diri sendiri (bukan
ditekan dari luar). Berdasarkan hal tersebut, biasanya motivasi kepegawaian file
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang baik adalah menimbulkan iklim kerja yang baik, penghargaan terhadap
dengan penemuan kembali surat/file. Kalau penemuan kembali surat/file sulit dan
sukar dilaksanakan, maka unit kerja lain pun segera menilai, bahwa sistem filing-
nya tidak mantap serta tidak dapat membantu melancarkan proses administrasi
Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, arsip yang ada tidak
pengelolaan arsip yang baik dan benar sehingga arsip tersebut dapat dengan
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati (Bodgan dan Taylor yang di kutip oleh Basrowi dan Suwandi, 2008, 21)
3.2Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara (RSU Sari Mutiara) terletak di Jl. Kapten
Muslim No. 79 Medan. Pemilihan tempat dan lokasi penelitian di dasarkan karena
terdapat permasalah dalam pengelolaan arsip dinamis Bagian Tata Usaha Rumah
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3 Data dan Sumber Data
tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Hasil
1. Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara yang
diperoleh dari nara sumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam
primer pada penelitian ini penulis peroleh dari informan yang berada di Bagian
2. Data Sekunder, adalah merupakan data tambahan atau data pelengkap yang
sifatnya untuk melengkapi data yang sudah ada, seperti: buku-buku referensi
tentang arsip, jurnal, dll. Data sekunder juga bersumber pada dokumen, dan
studi literatur.
tidak digunakan istilah populasi. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti
sampel secara purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas cirri-ciri, sifat-sifat atau
subjects).
pendahuluan.
dinamis dalam memudahkan temu kembali arsip di Rumah Sakit Umum Sari
Mutiara Medan.
Tabel 3.1
Keterangan Informan
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Mutiara.
2. Wawancara
Wawancara adalah “adalah proses yang interaksi yang dilakukan antara dua
orang atau lebih dimana kedua pihak yang terlibat (pewawancara/ interviewer
dan terwawancara/ interviewee) memiliki hak yang sama dalam bertanya dan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
Maka untuk mengetahui data utama yaitu dengan mewawancarai informan agar
memperoleh data yang akurat dan relevan. Cara yang dilakukan dalam teknik
dilakukan secara langsung kepada informan di Bagian Tata Usaha atau bagian
arsip Rumah Sakit Umum Sari Mutiara. Pedoman wawancara perlu dibuat agar
peneliti tetap fokus dan tidak menyimpang dari masalah yang akan
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Studi kepustakaan
merupakan bagian yang amat penting didalam sebuah kegiatan penelitian. Oleh
karena itu, dengan analisis data tersebut dapat diberi arti ataupun makna yang
Analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari beberapa alur kegiatan
1. Reduksi Data
menjadi informasi yang bermakna. Menurut Bungin (2007, 70) “reduksi data
2. Penyajian Data
Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian dapat berbentuk teks
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
informasi yang besar jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan
penyederhanaan informasi.
3. Verifikasi Data
adalah:
1. Triangulasi Data
2. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlinan untuk memastikan bahwa data yang
dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah
tersebut.
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Triangulasi Data
wawancara dilakukan.
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan (RSU Sari Mutiara) beralamat di
JL. Kapten Muslim No 79 Medan. Merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan
kelas madya plus yang berstatus swasta milik yayasan Sitanggang Purba dalam
pemulihan kesehatan.
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara pada mulanya berasal dari praktek bidan
berijazah yang berdiri pada tanggal 23 September 1963 dan kemudian tanggal 11
tanggal 23 Februari 1974 menjadi Rumah Sakit Bersalin Sitanggang dan baru
pada tanggal 31 Maret 1978 statusnya berubah menjadi Rumah Sakit Umum
Sitanggang.
Sejak tahun 1985 sampai sekarang Rumah Sakit Umum Sitanggang yang
berganti nama sekarang menjadi Rumah Sakit Umum Sari Mutiara telah
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kabupaten Deli Serdang dan Binjai ditunjuk menjadi Rayon Rumah Sakit
Sari Mutiara selama kurang lebih 8 tahun. Rumah Sakit Sari Mutiara telah
juga berasal dari Akademi Kebidanan Sari Mutiara dan Sekolah Kesehetan
Sitanggang berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan dan
Kesehatan Sari Mutiara yang telah diresmikan oleh Kakanwil pada tanggal 8
Januari 1988.
Sejak tahun 1987 sampai sekarang lebih dari 20 tahun Rumah Sakit
Umum Sari Mutiara telah banyak mencapai kemajuan yang cukup berarti dalam
bidang kesehatan. Semua itu dapat dicapai berkat bantuan, pengarahan, bimbingan
dari Pemerintah Dinas Kesehatan Dat II Kota Medan, Dinas Kesehatan Dati I
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.1.1 Falsafah, Visi, Misi, Tujuan dan Motto Rumah Sakit Umum Sari
Mutiara Medan
Misi :
terjangkau.
Sakit.
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tujuan :
dan etis.
dipertanggung jawabkan.
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini adalah petugas Tata Usaha di Rumah Sakit
Umum Sari Mutiara Medan (RSU Sari Mutiara). Peneliti melakukan wawancara
dengan 2 (dua) orang informan. Adapun karakteristik dari para informan tersebut
kemudian menjelaskan maksud dan tujuan pada penelitian yang akan dilakukan
alamiah, apa adanya, dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu,
begitu juga dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa informal. Dalam
yang menjabat sebagai Kepala Ruangan Tata Usaha RSU Sari Mutiara dan
informan kedua dengan kode (I2) yang bertugas sebagai pegawai Tata Usaha RSU
SM.
4.3 Kategori
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal
analisis sebagai acuan dan pedoman. Dengan pedoman ini, peneliti membaca
kembali transkrip wawancara dan memilih data yang relevan dengan judul
4.3.1 Pengelolaan Arsip Dinamis di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
Arsip merupakan sebuah berkas yang nilai gunanya sangat tinggi sehingga
harus disusun dan disimpan sesuai dengan sistem yang ada agar mudah untuk
ditemukan kembali apabila suatu saat dibutuhkan. Oleh karena itu suatu
organisasi harus mempunyai sistem pengelolaan arsip yang baik terutama arsip
dinamis yang ada di Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara, guna meningkatkan
sistem pengelolaan arsip dinamis sangat berhubungan dengan sumber arsip, dari
dinamis, temu kembali arsip dinamis dan kendala yang dihadapi dalam
Arsip memiliki nilai dan arti penting, karena arsip merupakan bahan resmi
merupakan pusat ingatan, sumber informasi, bukti sejarah dan arsip juga
Sebagai sumber informasi arsip memiliki asal dari mana arsip itu tercipta, baik
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dari dalam instansi maupun dari luar instansi. Hal ini dapat dilihat dari hasil
I1: “Sumber arsip di Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara ini adalah segala
jenis surat yang diterima dan dikeluarkan oleh Bagian Tata Usaha seperti
surat masuk dari rumah sakit atau isntansi lain, surat ijin penelitian yang
disetujui oleh Direktur RSU Sari Mutiara, surat MoU atau hubungan
jenis arsip surat keluar yaitu surat perintah tugas dari RSU Sari Mutiara,
administrasi umum, daftar hadir pegawai, nota tugas, BUMN, dan Pemko”.
I2: “Arsip yang tercipta disini yaitu surat masuk, surat keluar dan surat yang
tercipta dari instansi kita. Surat masuk banyak jenisnya seperti surat ijin
penelitian, surat dari instansi lain, surat dinas kesehatan, MoU, notulen
yang lainnya”.
Usaha RSU Sari Mutiara sumber arsip yang tercipta yaitu surat masuk dari rumah
sakit lain atau instansi lain, surat ijin penelitian, surat MoU, surat perintah tugas,
surat ijin tidak bekerja dan surat Dinas Kesehatan, surat peringatan, pengalaman
Berikut ini sebagian contoh arsip yang di ciptakan di Bagian Tata Usaha
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.2 Contoh Surat Keluar
Pada gambar 4.2 dapat di jelaskan jenis surat keluar yang berisi tentang
persetujuan pencantuman informasi Unit Dialysis RSU Sari Mutiara Medan. Jenis
Pada gambar 4.3 jenis surat tugas penentuan panitia perayaan natal tahun
2016 umat kristiani Sumatera Utara. Jenis surat ini ini termasuk kedalam nilai
kegunaan administrasi.
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.4 Contoh Surat Permohonan
Pada gambar 4.4 termasuk kedalam surat masuk yang berisi tentnag surat
permohonan mengenai penyediaan tim medis pada perayaan natal tahun 2016.
Setiap harinya jumlah arsip dinamis yang dikelola oleh Bagian Tata Usaha
RSU Sari Mutiara semakin bertambah, seperti yang dinyatakan oleh informan
berikut:
I1: “Dalam 1 hari kami bisa menerima surat masuk sampai 20 surat. Sedangkan
untuk surat keluar bisa lebih dari 20 surat. Sedangkan dalam 1 tahun kami
bisa mengelola arsip surat masuk dan surat keluar hingga 1.700 surat”.
12: “Surat masuk dan surat keluar yang kami kelola pada Bagian Tata Usaha ini
sampai 1.700 surat dalam 1 tahun, dikarenakan surat masuk yang sering
kami terima dari Rumah Sakit lain, dan kami harus mengeluarkan juga surat
52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengetahui secara pasti berapa jumlah surat masuk dan surat keluar sesuai
jenisnya”.
dinamis yang tercipta setiap harinya di Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara tidak
diketahui secara pasti berapa jumlah arsip berdasarkan jenisnya, karena sumber
arsip diperoleh dari setiap kegiatan. Sedangkan dalam 1 tahun arsip dinamis yang
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap arsip dinamis. Apabila arsip sudah tidak
digunakan lagi maka arsip tersebut disimpan kedalam gudang. Berdasarkan hasil
dengan penyimpanan arsip dinamis aktif, hal ini dapat dilihat dari pernyataan
informan berikut:
I2: “Pengelolaan arsip dari dulu sampai sekarang kami kelola sendiri dan
pengelolaan arsip Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara masih dilakukan secara
manual. Dimana proses manual ini meliputi beberapa langkah, seperti yang
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I1: “Pengelolaan arsip masih dilakukan secara manual, arsip yang diterima dari
instansi lain langsung kami simpan di dalam Map File dan nomor surat
ditulis di buku besar sebagai pengingatnya. Surat tersebut kami beri kode
12: “Pengelolaan arsip masih sederhana bisa di tulis tangan datanya dengan
format yang sudah seperti lembar disposisi dan sebagian arsip ada dalam
buku besar”.
pengelolaan arsip Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara masih dilakukan secara
manual dan sederhana. Arsip yang diterima dicatat nomor surat dan disimpan
sesuai kode, sedangkan arsip yang tercipta bisa dalam bentuk tercetak maupun
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada gambar 4.5 merupakan jenis lembar disposisi yang ditulis tangan,
lembar disposisi tersebut dicantumkan dengan surat yang dikeluarkan oleh Bagian
arsip pada saat diperlukan dengan cepat dan tepat. Sehingga perlu dilakukan
informan berikut:
I1: “Untuk penyimpanan arsip masih bersifat manual, arsip yang diterima dan
arsip yang tercipta setiap harinya dimasukan kedalam Map File sesuai
12: “Penyimpanan arsip yang kami lakukan disini yaitu disimpan sesuai dengan
kodenya, lalu kami masukan ke dalam Map File dan disusun tegak di
lemari”.
Seperti gambar dibawah ini, dapat dilihat arsip yang tercipta dan diterima
diberi kode, ditulis tanggal, bulan, dan tahunnya di bagian depan map file, disusun
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.6 Contoh Kode Arsip
Dari gambar 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa kode arsip II.I termasuk
kedalam jenis arsip BUMN atau Persero, kode arsip II.5 termasuk jenis arsip surat
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.7 Penyusunan Arsip Dinamis
Pada gambar 4.7 dan 4.8 merupakan cara penyusunan arsip dinamis. Arsip
yang tercipta disusun secara tengak dan sesuai dengan kodenya dan disusun di
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Arsip sangat penting bagi kelangsungan proses pekerjaan di suatu
organisasi, selain penyimpanannya yang harus sesuai dengan sistem yang ada,
arsip juga harus dirawat atau dipelihara agar nilai guna yang terkandung di
dalamnya tidak hilang dan bentuk tercetak dari arsip tersebut tidak rusak. Seperti
I1: “Kami tau arsip sangat penting untuk kegiatan administrasi di RSU Sari
Mutiara ini, maka perawatannya yang sebenarnya tidak mudah jika tidak
penyimpanan secara rapi dan teratur dan arsip yang sudah lama kami
bercampur dengan arsip rekam medis dan arsip perawat. Gudang tersebut
dibersihkan oleh petugas kebersihan yang bekerja di RSU Sari Mutiara ini”.
I2: “Seperti yang dibilang ibu tadi penyimpanan arsip Bagian Tata Usaha RSU
Sari Mutiara ini disimpan di dalam Map File lalu kami letak dilemari. Dan
apabila terjadi penumpukkan akan kami pisahkan arsip Tata Usaha yang
proses penyimpanan arsip masih sederhana yang disimpan kedalam Map File lalu
58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kembali arsip dengan cepat dan tepat sangat erat hubungannya dengan sistem
penataan dan penyimpanan arsip yang digunakan, serta tergantung dari kecekatan
petugas arsip. Maka perlu diperhatikan penentuan pemilihan, sistem penataan dan
penyimpanan arsip yang sesuai dengan kebutuhan. Temu balik arsip dilakukan
informasinya. Itulah sebabnya berkas yang ada perlu diolah agar setiap
I1: “Temu kembali arsip disesuaikan dengan tanggal, bulan, tahun dan jenis arsip
tersebut agar dapat disesuaikan dengan kode yang ditetapkan oleh Bagian
Tata Usaha RSU Sari Mutiara. Temu balik arsip masih dilakukan secara
manual karena kami belum mempunyai sistem aplikasi untuk temu balik
arsip”.
12: “Pihak rumah sakit, instansi, atau pegawai Rumah Sakit yang meminta arsip
dari kami, maka terlebih dahulu harus mengetahui tanggal, bulan, tahun dan
jenis arsip nya apa. Agar kami tidak kesulitan dalam melakukan pencarian
arsip”.
ada yang membutuhkan arsip maka harus mengetahui terebih dahulu tanggal,
bulan, tahun dan jenis arsipnya apa. Proses temu kembali arsipnya dapat
I1: “Sistem temu balik arsip surat disini dilakukan apabila ada permintaan dari
pihak Rumah Sakit maka akan kami carikan sesuai kode nya, terlebih dahulu
59
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kita lihat dalam buku besar apakah arsip yang diminta masih ada atau tidak.
12: “Untuk menemukan arsip yang dimintak oleh pihak Rumah sakit, instansi lain,
dahulu jenis suratnya. Setelah itu dilihat dari tanggal, bulan dan tahun
surat tersebut. Apabia sesuai dengan buku besar kami, baru kami cari di
temu balik arsip yang paling penting dibutuhkan bagi pegawai Bagian Tata Usaha
RSU Sari Mutiara yaitu tanggal, bulan, tahun dan jenis suratnya apa, agar mudah
suatu tindakan atau kegiatan. Begitu juga halnya dalam menjalankan suatu sistem
I1: “Kendala dalam pengelolaan arsip dinamis Bagian Tata Usaha ini pasti ada,
12: “Dalam proses adminstrasi surat, terkadang juga membutuhkan waktu untuk
60
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari pernyataan informan di atas dapat dinyatakan bahwa, dalam
pengelolaan arsip terlebih dahulu arsip yang tercipta dan ditrima harus sesuai
tersebut Direktur sibuk dan terkdang tidak berada ditempat maka sulit untuk
penyimpanan arsip juga terdapat kendala seperti yang disampaikan oleh informan
yaitu :
tersebut”.
12: “Arsip dinamis yang masih dipergunakan untuk kepentingan instansi RSU
penyimpanan arsip terletak pada lemari penyimpanan. Karna arsip yang tercipta
selama 5 tahun terakhir tetap disimpan di dalam ruangan Bagian Tata Usaha,
sedangkan lemari arsip yang tersedia 3 lemari sedangkan yang layak di gunakan
Cuma 2 lemari arsip. Dalam temu kembali arsip juga terdapat kendala seperti
61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I1: “Kendala dalam pengelolaan arsip itu pasti ada. Terkadang kami sulit dalam
12: “Seharusnya arsip dikelola oleh bidang arsip. Tetapi kami tidak memiliki
cukup agar tersimpan dengan baik. Dan yang menangani arsip tidak berlatar
analisis data yang menjaga keabsahan data serta melakukan triangulasi, maka
diperoleh kategori pengelolaan arsip nasabah dinamis aktif adalah sebagai berikut.
Kategori Indikator
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2.1.1 Sumber Arsip 1. Surat Masuk dari Rumah Sakit
atau Instansi Lain
2. Surat ijin penelitian
3. MoU atau perjanjian antar
instansi
4. Surat ijin tidak bekerja
5. Surat perintah tugas
6. Surat Dinas Kesehatan
7. Jamsostek
8. Surat Peringatan
9. Daftar Hadir Pegawai
10. Pengalaman Kerja
11. Surat Administrasi Umum
12. Nota Tugas
13. Surat Penawaran
14. BUMN / Persero
15. Pemko
16. Surat Permohonan
4.2.1.2 Proses Pengelolaan 1. Proses masih manual
Arsip Dinamis 2. Kode penyimpanan berdasarkan
ketetapan dari pihak RSU Sari
Mutiara dan disesuaikan dengan
tanggal, bulan, tahun
3. Nomor dan kode surat dicatat
kedalam buku besar
4. Arsip berupa tercetak dan ditulis
tangan
4.2.1.3 Penyimpanan Arsip 1. Berdasarkan sistem kronologis
Dinamis 2. Dimasukan kedalam Map File
3. Disimpan dilemari arsip
4.2.1.4 Sistem Temu Balik 1. Sistem manual
Arsip Dinamis 2. Pencarian berdasarkan kode yang
ditetapkan pihak RSU Sari
Mutiara
3. Sesuai jenisnya dan berdasarkan
tanggal, bulan dan tahun
4.2.1.5 Kendala dalam 1. Penyimpanan arsip
pengelolaan arsip dinamis 2. Peralatan penyimpanan arsip
3. Sumber daya manusia.
Dari tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pengelolaan arsip
dinamis pada Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Sari Mutiara terdiri dari
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Sumber arsip dinamis Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara adalah surat Surat
Masuk dari Rumah Sakit atau Instansi Lain, Surat ijin penelitian, MoU atau
perjanjian antar instansi, Surat ijin tidak bekerja, Surat perintah tugas, Surat
2. Proses pengelolaan arsip dinamis dilakukan masih secara manual, kode surat
berdasarkan ketetapan Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara, nomor dan kode
surat dicatat kedalam buku besar, dan sumber arsip berupa tercetak dan tulis
tangan.
yang ditetapkan oleh Bagian Tata Usaha dan berdasarkan tanggal, bulan tahun.
arsip.
4. Sistem temu balik arsip dilakukan secara manual, pencarian berdasarkan kode
5. Kendala dalam pengelolaan arsip dinamis di Bagian Tata Usaha RSU Sari
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
kembali arsip khususnya di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Sari Mutiara
Medan (RSU Sari Mutiara) yaitu pengelolaan arsipnya masih dilakukan secara
manual untuk temu kembali arsipnya. Arsip yang tercipta dalam bentuk tercetak
seperti arsip yang diciptakan harus mendapat persetujuan dari Direktur RSU Sari
arsip seperti peralatan arsip tidak mencukupi, petugas arsip yang tidak berlatar
belakang kearsipan, temu balik arsip terkadang lama karna orang yang
membutuhkan tidak mengetahui jenis dan tanggal arsip, serta gudang arsip Bagian
Tata Usaha yang bercampur dengan gudang arsip lain RSU Sari Mutiara lainnya.
arsip dinamis dalam memudahkan temu balik arsip di RSU Sari Mutiara adalah:
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Pengelolaan arsip masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara
arsip yang tercipta dan arsip yang diterima diberikan kode sesuai yang
ditetapkan lalu dicatat ke buku besar dan disimpan ke dalam map file.
3. Penyimpanan arsip dinamis dan temu balik arsip di Bagian Tata Usaha
arsiparis.
5.2 Saran
saran yang diberikan oleh peneliti kepada Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
Tata Usaha dengan arsip-arsip lain yang ada di RSU Sari Mutiara.
66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Barthos, Basir. 2007. Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
74
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2014
Tentang Pedoman Retensi Arsip Sektor Perekonomian Urusan
Komunikasi dan Informatika Pasal 1.
Read, Judith and Gin. Mary Lea. 2008. Recods Management. Canada: Nelson
Education.
Subagyo, Joko P. 2006. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Widjaya, A.W. 1986. Administrasi Kearsipan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persaja
Wiyasa, Thomas. 2005. Tugas Sekretaris: Dalam Mengelola Surat dan Arsip
Dinamis. Jakarta: Pradnya Paramita.
75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
2. Arsip apa saja sumber arsip di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
Sari Mutiara?
10. Siapa saja yang pemakai arsip di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
76
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11. Bagaimana cara menentukan arsip dinamis aktif dan inaktif agar pada
proses temu balik arsip agar tidak terjadi kesalahan di Bagian Tata Usaha
12. Bagaimana sistem temu balik arsip di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit
13. Apakah dalam temu balik arsip di Bagian Tata Usaha telah memiliki
14. Apa yang menjadi kendala atau hambatan dalam temu balik arsip di
77
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA
2. Arsip apa saja sumber arsip di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
Sari Mutiara?
I1 : Arsip yang diterima dan dikeluarkan Bagian Tata Usaha yaitu surat
masuk seperti surat ijin penelitian yang terlebih dahulu disetujui oleh
kerjasama dengan instansi lain, surat perintah tugas dari pihak RSU
Sari Mutiara kepada pegawai, surat ijin libur bekerja, Jamsostek, surat
I2 : Arsip yang kami terima yaitu surat masuk dari rumah sakit lain, surat
penawaran. Sedangkan arsip yang kami keluarkan yaitu surat ijin tidak
78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Bagaimana proses pengelolaan arsip dinamis di Bagian Tata Usaha Rumah
arsip yang diterima nomor surat kami tulis kedalam buku besar
sudah tersedia oleh pihak RSU Sari Mutiara. Arsip tersebut berupa
I1, I2 : Prosedur yang kami lakukan dalam pengelolaan arsip dinamis yaitu
bulan, dan tahun. Setelah itu kami beri kode sesuai yang telah
dinamis.
79
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Bagaimana keadaan lingkungan kerja khusus kearsipan di Bagian Tata
I1, I2 : Keadaan lingkungan kerja di Bagian Tata Usaha RSU Sari Mutiara
I1 : Azas yang kami gunakan dalam pengelolaan arsip dinamis yaitu azas
desentralisasi.
sangat penting untuk kegiatan administrasi, oleh karena itu kami disini
I2, : Penyimpanan dilakukan dengan cara arsip yang tercipta kami buat
arsip kami beri kode sesuai yang ditetapkan Bagian Tata Usaha RSU
80
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sari Mutiara. Setelah itu arsip kami simpan di lemari penyimpanan
I1, I2 : Ukuran ruangan Bagian Tata Usaha ini sekitar Panjang 10 Meter dan
Lebarnya 3Meter.
I1, I2 : Fasilitas yang kami gunakan dalam penyimpanan arsip dinamis yaitu
10. Siapa saja yang pemakai arsip di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
I1 : Pemakai arsip dinamis disini yaitu para pegawai di RSU Sari Mutiara,
administrasi.
11. Bagaimana cara menentukan arsip dinamis aktif dan inaktif agar pada
proses temu balik arsip agar tidak terjadi kesalahan di Bagian Tata Usaha
I1, : Cara menentukan arsip dinamis dengan arsip inaktif kami lihat dari
81
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penyimpanan arsip. Temu balik arsip masih dilakukan secara manual
kodenya di dalam buku besar tersebut dan arsip yang diminta di ambil
12. Bagaimana sistem temu balik arsip di Bagian Tata Usaha Rumah Sakit
I1 : Temu balik arsip disesuaikan dengan jenis arsipnya dan sesuai dengan
I2 : Temu balik arsip terjadi apabila ada permintaan oleh seseorang yang
tanggal, bukan, tahun terciptanya arsip tersebut. Setelah itu kami lihat
13. Apakah dalam temu balik arsip di Bagian Tata Usaha telah memiliki
I1 : Dalam proses temu balik arsip masih dilakukan secara manual. Dan
82
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14. Apa yang menjadi kendala atau hambatan dalam temu balik arsip di
tidak berada ditempat. Tidak mengetahui jenis dan waktu arsip yang
83
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA