Anda di halaman 1dari 111

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PERILAKU TIDAK AMAN PADA PENGENDARA


OJEK ONLINE KAWASAN USU MEDAN
TAHUN 2019

SKRIPSI

Oleh

CHRISTINA HUTAPEA
NIM. 151000501

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PERILAKU TIDAK AMAN PADA PENGENDARA
OJEK ONLINE KAWASAN USU MEDAN
TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

CHRISTINA HUTAPEA
NIM. 151000501

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal: 13 November 2019

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Arfah Mardiana Lubis, S.Psi., M.Psi


Anggota : 1. dr. Halinda Sari Lubis, M.K.K.K.
2. Umi Salmah, S.K.M., M.Kes.

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Faktor-

Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman pada Pengendara

Ojek Online Kawasan USU Medan Tahun 2019” beserta seluruh isinya adalah

benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebut dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko

atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak

lain terhadap keaslian karya saya ini.

Medan, November 2019

Christina Hutapea

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Abstrak

Transportasi online terus menjamur dan berkembang sehingga mempengaruhi


peningkatan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. Hal ini menyebabkan
potensi peningkatan angka kecelakaan lalu lintas, karena tingkat kepemilikan
kendaraan mempengaruhi peningkatan kecelakaan lalu lintas. Kemunculan ojek
online di kawasan kampus Universitas Sumatera Utara berdampak positif bagi
para mahasiswa dan masyarakat yang berada di sekitaran kampus USU, karena
menjadi alat transportasi yang mudah, cepat dan aman. Namun masih ditemukan
pengendara ojek online yang berperilaku tidak aman saat sedang berkendara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku tidak aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan. Jenis
penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian sebanyak 96 responden dan pengambilan sampel menggunakan
accidental sampling. Berdasarkan analisis data menggunakan chi-square dipero-
leh variabel yang tidak berhubungan adalah pengetahuan (p 0,223), sikap (p
0,149), keikutsertaan pelatihan (p 0,331), dan masa berkendara (p 0,505).
Sedangkan variabel yang berhubungan adalah peran teman kerja (p 0,000). Saran
yang diberikan adalah para pengendara ojek online diwajibkan mengikuti
pelatihan dan sosialisasi dari pihak terkait mengenai pentingnya berperilaku aman
dalam mengendarai sepeda motor.

Kata kunci: Perilaku tidak aman, ojek online

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Abstract

Online transportation continues to flourish and develop, thereby affecting the


increase in motor vehicles, especially motorcycle. This has the potential to
increase the number of traffic accidents, because the level of vehicle ownership
affects the increase in traffic accidents. The existence of online motorcycle taxis in
the campus of the University of North Sumatera has a positive impact on students
and communities around the campus, because it becomes an easy, fast and safe
transportation. However there are still an online motorcycle taxi driver who have
unsafety riding behavior. This study aims to find out the factors that related to
unsafety riding behavior on USU Medan's online motorcycle taxi drivers. This
type of research using the method analytic of approach cross sectional. The
research sample of 96 respondents and sampling using accidental sampling.
Based on data analysis using chi-square unrelated variables are obtained for
knowledge (p 0,223), attitude (p 0,149), training participation (p 0,331), and
riding period (p 0,505). While related variable is the role of peers (p 0,000). The
advice given is that online motorbike riders are required to attend training and
outreach from relevant parties regarding the importance of behaving safely in
riding a motorcycle.

Keywords: Unsafe action, online transportation

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus untuk setiap

penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman pada

Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan”. Skripsi ini adalah salah satu

syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum. selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes. selaku Ketua Departemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

4. Arfah Mardiana Lubis, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, arahan, dan

masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

5. dr. Halinda Sari Lubis, M.K.K.K. selaku Dosen Penguji I dan Umi Salmah,

S.K.M., M.Kes. selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan

pikiran dalam penyempurnaan skripsi ini.

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Dr. Tukiman, MKM. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Kesehatan

Masyarakat USU.

7. Para Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas ilmu yang telah

diajarkan selama ini kepada penulis.

8. Pegawai dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua tersayang Parasian Hutapea dan Hotmian

Panggabean yang telah memberikan pelajaran hidup dan semangat dan

kesabaran dalam mendidik dan memberi dukungan kepada penulis dan

Inangtua terkasih yang selalu menjadi sumber semangat untuk dapat sesegera

mungkin menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

10. Terkhusus untuk saudara dan saudariku yang selalu menjadi sumber

penyemangat dan senantiasa mendukung dalam doa yaitu Siska Octavia,

Poppy Posmaria dan Hendra Gunawan, terimakasih karena selalu menemani

disaat-saat kondisi sulit yang datang.

11. Teman-teman terdekat yang selalu memberi semangat dan motivasi bahwa

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik yaitu Bernadeta Sitompul

dan Eliza Yemi Sirait.

12. Teman-teman seperjuangan skripsi (Ade, Ana, Ami, Efa, Ilfa, Mia) yang

selalu saling menyemangati satu sama lain bukan hanya dalam penyelesaian

skripsi tetapi dari awal semester menjadi mahasiswi di FKM.

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat

bagi pembaca.

Medan, November 2019

Christina Hutapea

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Isi

Halaman

Halaman Persetujuan i
Halaman Penetapan Tim Penguji ii
Halama Pernyataan Keaslian Skripsi iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi ix
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xiii
Daftar Lampiran xiv
Daftar Istilah xv
Riwayat Hidup xvi

Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Tujuan umum 3
Tujuan khusus 4
Manfaat Penelitian 4

Tinjauan Pustaka 5
Transportasi 5
Perkembangan transportasi online 5
Kecelakaan Lalu Lintas 8
Faktor penyebab kecelakaan 8
Perilaku 10
Perilaku tidak aman 11
Perilaku aman 12
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Berkendara 15
Faktor predisposing 15
Faktor enabling 17
Faktor reinforcing 18
Landasan Teori 19
Kerangka Konsep 20

Metode Penelitian 21
Jenis Penelitian 21
Lokasi dan Waktu Penelitian 21
Populasi dan Sampel 21

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Variabel dan Definisi Operasional 22
Metode Pengumpulan Data 24
Metode Pengukuran 24
Metode Analisis Data 29

Hasil Penelitian 31
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 31
Analisis Univariat 31
Faktor predisposing 31
Faktor enabling 34
Faktor reinforcing 35
Analisis Bivariat 39
Faktor predisposing 39
Faktor enabling 41
Faktor reinforcing 42

Pembahasan 43
Analisis Univariat 43
Faktor predisposing 43
Faktor enabling 47
Faktor reinforcing 48
Analisis Bivariat 49
Faktor predisposing 49
Faktor enabling 51
Faktor reinforcing 53
Keterbatasan Penelitian 55

Kesimpulan dan Saran 56


Kesimpulan 56
Saran 56

Daftar Pustaka 57
Lampiran

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Tabel

No Judul Halaman

1 Distribusi Pengetahuan terhadap Perilaku Tidak


Amanpada Pengendara Ojek Online Kawasan USU
Medan 32

2 Distribusi Kategori Pengetahuan terhadap Perilaku


TidakAman pada Pengendara Ojek Online Kawasan
USU Medan 32

3 Distribusi Sikap terhadap Perilaku Tidak Aman pada


Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan 33

4 Distribusi Kategori Sikap terhadap Perilaku Tidak


Amanpada Pengendara Ojek Online Kawasan
USU Medan 34

5 Distribusi Kategori Keikutsertaan Pelatihan terhadap


Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek Online
Kawasan USU Medan 34

6 Distribusi Kategori Masa Berkendara terhadap


Perilaku TidakAman pada Pengendara Ojek Online
Kawasan USU Medan 35

7 Distribusi Peran Teman Kerja terhadap Perilaku Tidak


Aman pada Pengendara Ojek Online Kawasan USU
Medan 36

8 Distribusi Kategori Peran Teman Kerja terhadap Perilaku


TidakAman pada Pengendara Ojek Online Kawasan
USU Medan 36

9 Distribusi Perilaku Berkendara terhadap Perilaku Tidak


Aman pada Pengendara Ojek Online Kawasan USU
Medan 37

10 Distribusi Kategori Perilaku Berkendara terhadap Perilaku


TidakAman pada Pengendara Ojek Online Kawasan USU
Medan 39

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11 Hasil Analisis Hubungan antara Pengetahuan terhadap
Perilaku TidakAman pada Pengendara Ojek Online
Kawasan USU Medan 40

12 Hasil Analisis Hubungan antara Sikap terhadap Perilaku


TidakAman pada Pengendara Ojek Online Kawasan
USU Medan 40

13 Hasil Analisis Hubungan antara Keikutsertaan Pelatihan


terhadap Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek
Online Kawasan USU Medan 41

14 Hasil Analisis Hubungan antara Masa Berkendara terhadap


Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek Online Kawasan
USU Medan 42

15 Hasil Analisis Hubungan antara Peran Teman Kerja terhadap


Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek Online Kawasan
USU Medan 42

xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Gambar

No Judul Halaman

1 Kerangka konsep 20

xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Lampiran

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian 61

2 Surat Permohonan Izin Penelitian 64

3 Surat Selesai Penelitian 65

4 Master Data 66

5 Hasil SPSS 75

6 Dokumentasi Penelitian 93

xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Istilah

RDL Rivat Driver Labs


WHO World Health Organization

xv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Riwayat Hidup

Penulis bernama Christina Hutapea berumur 23 tahun. Penulis lahir di

Duri pada tanggal 16 April 1996. Penulis beragama Kristen Protestan, anak kedua

dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Parasian Hutapea dan Ibu Hotmian

Panggabean.

Pendidikan formal dimulai di TK Permata Bunda Duri Tahun 2001.

Pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Gajah Sakti Duri Tahun 2002-2008,

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 4 Mandau Tahun 2008-2011, dan

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Mandau Tahun 2011-2014. Selanjutnya,

penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, November 2019

Christina Hutapea

xvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pendahuluan

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dunia membawa perubahan pada banyak bidang

salah satunya yaitu perubahan bidang transportasi, khususnya transportasi online.

Menurut Kristo (2017) yang dikutip dari detik.inet bahwa transportasi online terus

menjamur dan berkembang serta memberikan dampak terhadap peluang

penyerapan tenaga kerja sebagai pengendara ojek online mulai dari beragam latar

belakang pendidikan.

Perkembangan transportasi online mempengaruhi peningkatan kendaraan

bermotor, khususnya sepeda motor. Badan Pusat Statistik (BPS, 2017)

mengeluarkan data mengenai peningkatan pada semua jenis kendaraan, sepeda

motor mengalami peningkatan setiap tahunnya. Potensi kecelakaan lalu lintas

dapat dipengaruhi oleh tingginya tingkat kepemilikan kendaraan (Enggasari

&Khalimatus, 2017). Menurut Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan

Darat yang dikutip oleh Maulana dalam tribunnews.com bahwa sepeda motor

masih menjadi penyumbang kecelakaan terbesar yaitu dengan 75% kasus

kecelakaan.

Di dunia kecelakaan lalu lintas yang terjadi setiap tahunnya menyumbang

angka kematian sebesar 1,35 juta jiwa (World Health Organization[WHO], 2018).

Jumlah kematian yang diakibat oleh kecelakaan lalu lintas masih sangat tinggi dan

mendapat peringkat ke-8 di dunia sebagai penyebab kematian utama bagi orang-

orang dalam rentang usia 15-29 tahun. Berdasarkan kategori pengguna jalan di

Indonesia, terdapat 74% kematian yang disebabkan oleh pengendara kendaraan

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

bermotor roda dua.

Kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami peningkatan pada

tahun-tahun sebelumnya. Kasus kecelakaan yang terjadi tahun 2014 mencapai

95.906 kasus menjadi 98.970 kasus pada tahun 2015, dan pada tahun 2016 naik

menjadi 106.644, sementara tahun 2017 terjadi penurunan yaitu 103.228 kasus

dengan korban meninggal sebesar 30.568 jiwa (BPS, 2017). Kecelakaan lalu

lintas berdasarkan korban dan jumlah kasus di kabupaten/kota tahun 2016 adalah

sebanyak 6.267 kasus dan untuk kota Medan terjadi 1.574 kasus kecelakaan

(Badan Pusat Stastistik Sumatera Utara [BPS Sumut], 2016).

Penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu Januari hingga Maret

tahun 2018 di wilayah Jakarta Timur, perilaku tidak aman menjadi penyebab

sebagian besar kasus kecelakaan yang terjadi yaitu sebanyak 194 kasus

(Raymond, 2008). Begitu pula dengan penelitian di kota Malang terhadap

kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah kabupaten Polres bahwa yang menjadi

faktor paling dominan berhubungan yaitu perilaku tidak aman (Marsaid, Hidayat,

& Ahsan, 2013).

Berdasarkan beberapa penelitian lainnya yang dilakukan pada pengendara

ojek stasiun Citayam di wilayah Depok (Febrina, 2012) dan kurir pos PT Pos

Indonesia (Wulandari, Jayanti,&Widjsena, 2017) menunjukkan bahwa sebagian

besar perilaku berkendara pengendara ojek dan kurir pos adalah perilaku tidak

aman.

Kota Medan adalah ibu kota provinsi dengan peringkat ketiga terbesar di

Indonesia dengan lalu lintas yang cukup padat setiap harinya. Kemunculan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

pengendara ojek online di kawasan Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi

satu hal yang berdampak positif bagi para mahasiswa dan pekerja yang berada di

sekitaran wilayah kampus USU karena menjadi alternatif alat transportasi yang

cepat, mudah dan aman. Alat transportasi tersebut diharapkan mengantar

penumpang dengan cepat dan juga dituntut untuk memberikan kenyamanan dan

keamanan saat berkendara. Sesuai dengan pernyataan Kementrian Perhubungan

dalam kompas.com yaitu meminta untuk para pengemudi ojek online dapat

memperbaiki perilaku berkendara di jalan raya karena tingkat kesadaran akan

keselamatan berkendara masih terbilang rendah dan menghimbau supaya taat

aturan lalu lintas (Velarosdela, 2019).

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka dilakukan penelitian

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pengendara

ojek online dan dari tahapan prasurvei yang dilakukan peneliti terhadap

pengendara ojek online kawasan USU Medan, dari sebagian pengendara masih

ditemukan berperilaku tidak aman, seperti berkendara melawan arus dan tidak

memakai perlengkapan berkendara seperti helm, masker, jaket dan sarung tangan

berkendara.

Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan masalah pada latar belakang diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan perilaku tidak aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak

aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan.

Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui hubungan faktor predisposing (pengetahuan dan

sikap) dengan perilaku tidak aman pada pengendara ojek online

kawasan USU Medan.

2. Untuk mengetahui hubungan faktor enabling (keikutsertaan pelatihan

dan masa berkendara) dengan perilaku tidak aman pada pengendara

ojek online kawasan USU Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan faktor reinforcing (peran teman kerja)

dengan perilaku tidak aman pada pengendara ojek online kawasan

USU Medan.

Manfaat Penelitian

Bagi institusi. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah

wawasan keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), khususnya

keselamatan kerja bidang transportasi.

Bagi tempat penelitian. Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai

sumber informasi dan sebagai masukan untuk pengendara ojek online

dalam penerapan peraturan berperilaku aman berkendara di lalu lintas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tinjauan Pustaka

Transportasi

Transportasi merupakan sebuah alat kendaraan yang digerakkan oleh

manusia atau mesin sebagai tempat berpindah manusia atau barang dari satu

tempat ke tempat lainnya. Warpani (2002) menjelaskan kegiatan memindahkan

manusia atau barang dengan menggunakan sarana (kendaraan) dari tempat asal ke

tempat tujuan disebut angkutan.

Pada dasarnya ada dua hal yang mempengaruhi permintaan akan

transportasi. Pertama, kebutuhan seseorang untuk berpergian ke suatu tempat

dengan tujuan mengambil suatu kegiatan, contohnya bekerja, berbelanja,

kesekolah dan lainnya. Kedua, kebutuhan untuk memindahkan barang dengan

maksud agar dapat digunakan ditempat lain (Nasution, 2004).

Transportasi yang dapat digunakan secara cepat dalam proses berpindah

tempat dan memindahkan barang menjadi kebutuhan yang diharapkan. Namun

tidak hanya dibutuhkan kecepatan dalam mengantarkan barang dan/atau manusia

melainkan keamanan, kenyamanan dan kelayakan dari transportasi itu juga harus

terpenuhi. Secara umum, transportasi dikelompokkan menjadi 3 antara lain :

transportasi darat, air dan udara. Transportasi darat adalah sebuat alat kendaraan

yang digunakan di jalan untuk mengangkut penumpang atau barang sebagai

contoh mobil, sepeda motor, kereta api, mobil penumpang, dan mobil barang.

Perkembangan transportasi online. Seiring dengan berkembangnya

teknologi maka muncullah inovasi dalam bidang transportasi yaitu transportasi

online. Transportasi online ini dikembangkan dalam sebuah aplikasi yang

5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6

mengenalkan pemesanan ojek menggunakan teknologi yang dibantu dengan ada-

nya layanan internet. Layanan transportasi berbasis online ini relatif baru di

Indonesia dan hanya sedikit perusahaan yang awalnya menyediakan layanan

seperti ini. Transportasi online pada tahun 2010 memasuki Indonesia untuk kali

pertama dan tahun 2014 berkembang semakin luas (Rizki, 2018).

Pada tahun 2011, PT Gojek di Indonesia menerbitkan jasa transportasi

berbasis aplikasi yaitu aplikasi ojek online. Aplikasi tersebut mulai populer dan

banyak digunakan mulai tahun 2015. Gojek hadir sebagai salah satu solusi dari

permasalahan mendapatkan transportasi yang cepat dan aman. Menurut Nadiem

Makarim sebagai CEO Gojek, awal ide pembuatan aplikasi ojek online di

karenakan sulit mendapatkan akses jasa ojek pangkalan dan sulitnya jasa penyedia

ojek mendapatkan konsumen. Kemudian muncullah aplikasi gojek sebagai alat

yang mempertemukan konsumen dan penyedia jasa. Gojek pada awalnya belum

berbentuk transportasi online, pemesanannya dilakukan melalui via telepon

dengan menghubungi call center. Call center nantinya akan mencarikan driver

(pengendara ojek) terdekat yang dapat menjemput penumpang sesuai dengan

keberadaan konsumen dalam sistem navigasi. Pemesanan offline ini, kini telah

menjadi pemesanan secara online menggunakan aplikasi gojek (Supriyanto,

2016).

Gojek yang awalnya dikenal dengan sistem transportasi berbasis online

mulai merambat ke dunia bisnis lainnya. Gojek mulai mengeluarkan fitur-fitur

atau layanan yang menarik hati para penggunanya. Layanan yang disediakan

berupa kirim-antar barang (Go-Send), pemesanan makanan (Go-Food), pembelian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

kebutuhan sehari-hari (Go-Mart), layanan pijat yang menghadirkan therapist

profesional (Go-Massage), jasa cleaning service untuk membersihkan rumah,

kantor maupun kamar kos (Go-Clean), dan layanan lainnya. Pembayaran dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu bayar secara tunai kepada driver atau membayar

dengan aplikasi Go-Pay yang di rasa cukup praktis.

Pada tahun 2015, perkembangan layanan transportasi on demand menjadi

sangat fenomenal. Dalam rentang waktu 12 bulan, gojek yang sudah menjadi

layanan transportasi online terbesar tiba-tiba mendapat pesaing yaitu grab-bike.

Kemunculan grab di Indonesia cukup populer sebagai perusahaan layanan

transportasi online. Perusahaan transportasi online ini berasal dari negara

Malaysia sejak tahun 2012 dan mengklaim bahwa perusahaan mereka menjadi

perusahaan nomor satu se-Asia tenggara. Awalnya grab tersedia hanya di

beberapa negara Asia tenggara yakni, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand,

Singapura dan Vietnam. Namun, grab telah berhasil mengembangkan bisnisnya di

negara-negara luar wilayah Asia Tenggara (Rizki, 2018).

Fitur layanan yang tersedia dalam aplikasi grab yaitu GrabTaxi untuk

menemukan drivertaxi terdekat, GrabCar untuk mobil dengan layanan seperti

kendaraan pribadi dengan supir, GrabBike yaitu layanan motor sebagai alat

transportasi yang cepat menembus kemacetan, GrabExpress menawarkan layanan

kurir kilat berbasis aplikasi dengan keamanan dan kecepatan terbaik, GrabFood

sebagai layananan pesan antar makanan yang memiliki beragam menu dari

restoran berkualitas, dan GrabFresh sebagai layanan berbelanja kebutuhan sehari-

hari .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

Namun, gojek dan grab bukanlah satu-satunya perusahaan transportasi

berbasis online yang ada, ada juga uber, blue-jek, on-jek, dan lainnya.

Transportasi ojek berbasis aplikasi online ini menggunakan akses internet sebagai

tulang punggung (backbone) dan fitur gps sebagai pendukung pelayanan. Manfaat

penggunaan gps ialah sebagai navigasi dan penempatan. Selain itu, fitur

gpsdigunakan untuk medanaptkan informasi mengenai jarak, waktu dan arah serta

mampu melacak keberadaan ojek online tersebut (Manurung, Sitorus, & Rinaldi

2016).

Kecelakaan Lalu Lintas

Peristiwa dijalan yang secara tidak diduga atau tidak disengaja melibatkan

kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan sehingga mengakibatkan korban

manusia dan kerugian harta benda disebut sebagai kecelakaan lalu lintas. Undang-

Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas dibagi menjadi :

1. Kecelakaan lalu lintas ringan adalah suatu kondisi jika kendaraan atau

barang mengalami kerusakan.

2. Kecelakaan lalu lintas sedang diartikan sebagai suatu kondisi apabila terjadi

kerusakan pada barang atau kendaran dan mengalami luka ringan.

3. Kecelakaan lalu lintas berat adalah kondisi yang mengakibatkan korban

luka berat atau sampai ada korban jiwa (meninggal dunia).

Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Di Indonesia yang menjadi

faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas antara lain yaitu 93,52 disebabkan

oleh faktor manusia, 2,76% kendaraan, 3,23% jalan dan 0,49% lingkungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

(Warpani, 2002).

Manusia. Salah satu yang menjadi faktor penyebab kecelakaan yaitu

manusia, yang disebabkan oleh gabungan antara kondisi fisik pengendara dan

perilaku berkendara. Manusia sebagai pengguna jalan digolongkan menjadi

pengemudi dan pejalan.

Pengemudi. Penyebab kejadian kecelakaan lalu lintas didominasi oleh

faktor pengemudi, dengan berbagai faktor dalam diri pengemudi seperti tidak

sehat secara jasmani, kondisi ketidaksiapan mental yang apabila pengemudi tidak

siap akan membuka peluang untuk terjadinya kecelakaan, kelelahan akibat

berbagai hal misalnya jam kerja yang lebih atau pengaruh minuman keras. Contoh

lain kesalahan pengemudi yang sering dilakukan saat berkendara seperti lengah,

lelah, mengantuk, tidak menjaga jarak dan terlalu cepat dalam berkendara.

Pejalan. Para pejalan biasanya melakukan kesalahan seperti tidak patuh

terhadap peraturan yang berlaku dan masih sering tidak mempedulikan sopan

santun saat berlalu lintas, contohnya banyak pejalan yang masih ditemukan tidak

menyeberang pada tempatnya atau menyeberang dengan tiba-tiba. Beberapa

pejalan yang terpaksa menggunakan jalur kendaraan disebabkan karena jalan yang

harusnya sebagai tempat untuk berjalan namu digunakan untuk transaksi

berjualan.

Kendaraan. Kendaraan yang digunakan bisa menjadi penyebab kecelakaan,

yang menjadi faktor penyebab kecelakaan dalam kendaraan seperti ban yang

pecah, tidak menyalakan lampu saat malam hari, dan kurang baiknya kondisi rem

(Marsaid dkk, 2013).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Jalan. Beberapa kecelakaan yang terjadi dapat disebabkan oleh kondisi

jalan. Faktor jalan diantaranya seperti : jalan berlubang, licin, rusak, dan

menikung, serta lampu jalan tidak ada (Marsaid dkk, 2013). Contoh lainnya

seperti jalan lebar dengan tidak ada lubang juga dapat menyebabkan kecelakaan

hal ini dikarenakan kecepataan kendaraaan dapat tidak terkendali. Untuk itu

rekayasa lalu lintas, jalur pemisah, marka jalan, lampu lalu lintas, dan pagar

pengaman perlu dilengkapi (Warpani, 2002).

Lingkungan. Faktor penyebab yang terakhir yaitu lingkungan. Ada dua

jenis faktor lingkungan yaitu lingkungan alam dan lingkungan buatan. Contoh

faktor lingkungan alam seperti pohon atau bukit yang dapat mengganggu

pandagan, tanjakan atau turunan terjal serta tikungan tajam. Sementara

lingkungan binaan seperti pagar pekarangan pada tikungan jalan yang menggagu

pandangan, ruas jalan yang menyempit, simpangan tajam namu bersudut kurang

dari 90 derajat dan terakhir papan iklan yang dapat menutupi rambu lalulintas

yang ada.

Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2010) pemahaman dan aktivitas hasil antara faktor

internal dan eksternal secara keceluruhan disebut sebagai perilaku, sehingga

perilaku mempunyai bentangan yang sangat luas dan sangat kompleks. Perilaku

baru biasanya terbentuk saat dewasa yang dimulai pada domain kognitif, yaitu

subjek lebih dulu tahu stimulus seperti objek atau materi di luarnya yang pada

akhirnya muncul pengetahuan baru mengenai objek tersebut. Setelah itu akan

muncul tindakan terhadap objek/stimulus yang telah disadari sepenuhnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

(Notoatmodjo, 2007). Menurut Geller (2001) dalam Halimah (2010) bahwa orang

lain dapat melakukan observasi terhadap perilaku seseorang yang merupakan

sebuah tingkah atau tindakan. Namun perkataan atau perbuatan seseorang belum

tentu sesuai dengan apa yang dipikirkan, diyakini dan dirasakan.

Secara luas, sebagai segala bentuk perbuatan atau tindakan makhluk hidup

yang dapat diamati melalui sikap serta tindakan disebut sebagai perilaku. Namun

perilaku tidak hanya dapat dilihat dan diamati lewat sikap dan tindakan saja tapi

juga lewat pengetahuan, motivasi dan persepsi yang menjadi sifat potensial

perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Perilaku tidak aman. Menurut Heinrich dalam Budiono (2003), perilaku

tidak aman merupakan sebuah tindakan yang dilakukan seseorang atau

sekelompok pekerja yang memungkinkan untuk terjadi kecelakaan. Sedangkan

Kletz dalam Helliyanti (2009) perilaku tidak aman adalah kesalahan yang

dilakukan seseorang dalam mengambil sikap dan bertindak. Dengan kata lain

dapat di jelaskan bahwa perilaku tidak aman dapat menjadi penyebab langsung

terjadinya kecelakaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariwibowo (2013) pada pengendara

ojek saat melakukan survei awal bahwa sebanyak 40% tidak menggunakan helm

saat berkendara, 70% tidak memberikan ataupun menyediakan helm untuk

penumpang, 50% tidak menggunakan sepatu, 80% tidak memakai sarung tangan,

20% masih tidak menggunakan jaket dan sebesar 10% tidak memasang kaca spion

pada sepeda motor. Selain itu masih ditemukan perilaku berkendara sambil

menggunakan handphone, berkendara dengan batas kecepatan yang tidak sesuai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

dan melanggar marka jalan. Penelitian oleh Febrina (2012) dalam tahapan

prasurvei pada pengendara ojek stasiun citayam juga menemukan sebagian besar

masih berperilaku tidak aman seperti tidak menggunakan helm, tidak

menggunakan pakaian dan/atau perlengkapan yang aman serta menggunakan

handphone saat berkendara.

Perilaku aman. Dalam UU RI Nomor 22 tahun 2009 dan buku petunjuk

tentang cara penerapan perilaku keselamatan bersepeda motor di Indonesia oleh

Dirjen Perhubungan Darat (Permatasari, 2017) menjelaskan bahwa.

Pemeriksaan kendaraan. Pemeriksaan kendaraan ini dimaksudkan agar

sebelum memulai perjalanan, pengendara terlebih dahulu memeriksa kondisi fisik

kendaraan sehingga diketahui kondisi sepeda motor layak atau tidak di gunakan

untuk mencegah permasalahan yang dapat terjadi saat berkendara. Pemeriksaan

yang dapat dilakukan yaitu dengan memeriksa kondisi alat kendali seperti rem

(kopling dan gas dan kabel), ban (tekanan ban), lampu utama dan lampu rem serta

klakson, spion, bahan bakar dan oli telah dilumasi serta rantai dalam keadaan

sesuai setelan.

Mematuhi rambu dan lampu lalu lintas. Dalam peraturan mengenai lalu

lintas dan angkutan jalan dijelaskan ketika seseorang berkendara dijalan maka

rambu-rambu lalu lintas yang ada sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku.

Rambu menjadi salah satu bagian dari perlengkapan jalan seperti lambang,

kalimat, angka, petunjuk, huruf, peringatan, perintah, atau larangan yang

berfungsi bagi pengguna jalan saat berkendara di lalu lintas. Sedangkan lampu

lalu lintas adalah suatu perangkat elektronik dengan isyarat lampu yang bertujuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

untuk mengatur kondisi atau keadaan lalu lintas di sepanjang persimpangan atau

ruas jalan.

Pengendalian kecepatan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun

2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa batas

kecepatan setiap jalan ditetapkan yaitu untuk kawasan perkotaan batas kecepatan

paling tinggi sebesar 50km/jam.

Kepemilikan surat izin mengemudi. Untuk dapat mengendarai kendaraan

khususnya kendaraan bermotor roda dua maka pengendara diwajibkan memiliki

Surat Izin Mengemudi khusus C (SIM C) dan hal ini wajib bagi setiap

pengendara kendaraan bermotor.

Membawa surat tanda nomor kendaraan. Setiap orang yang berkendara

menggunakan kendaraan bermotor wajib menujukkan surat-surat kelengkapan

berkendara saat diadakan pemeriksaan dijalan, adapun surat-surat tersebut ialah

SIM, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan bukti lulus uji berkala dan/atau

bukti lain yang sah.

Penggunaan alat pelindung diri. Alat Pelindung Diri (APD) berkendara

harus sesuai dengan standar yang berlaku yaitu helm yang Standar Nasional

Indonesia (SNI), pelindung wajah dan mata dan pakaian pelindung. Dalam

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019

tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang digunakan

untuk kepentingan umum dijelaskan bahwa pengemudi setidaknya berkendara

memakai sarung tangan, jaket, celana panjang, sepatu, dan juga tersedia jas hujan.

Penggunaan lajur jalan sesuai dengan fungsi. Dalam UU RI Nomor 22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

tahun 2009, telah di atur mengenai laur atau jalur berlalu lintas seperti :

a. Dalam berkendara dilalu lintas jalur yang harus digunakan pengguna jalan

adalah jalur sebelah kiri.

b. Jalur sebelah kanan digunakan hanya jika pengemudi ingin melewati

kendaraan didepannya maupun ketika diperintahkan langsung petugas

Kepolisisan Negara Republik Indonesia untuk menggunakan jalur sebelah

kanan sementara sebagai jalur kiri.

c. Lajur kiri jalan adalah lajur untuk mobil barang, sepeda motor, kendaraan

tidak bermotor dan kendaraan bermotor yang kecepatannya tidak tinggi.

d. Untuk kendaraan yang hendak mengarah kekanan, tiba-tiba mengubah

arah, mendahului kendaraan lain dan berkendara dengan kecepatan tinggi

dapat menggunakan jalur sebelah kanan.

Tidak membawa penumpang lebih dari satu orang. Dalam UU RI Nomor

22 tahun 2009 telah dijelaskan bahwa pengendara dilarang membawa penumpang

lebih dari 1 untuk kendaraan sepeda motor tanpa kereta samping.

Berkendara dengan penuh konsentrasi. Pengendara wajib

mengemudikan kendaraan dijalan dengan wajar dan penuh konsentrasi, yang

dimaksud penuh konsentrasi yaitu perhatian saat berkendara tidak terbagi akibat

sakit, mengantuk, lelah, atau menggunakan telepon yang dapat mempengaruhi

kemampuan saat berkendara.

Berkendara berlawanan arah. Ketika pengemudi berpapasan dengan

kendaraan lain dari arah yang berbeda maka wajib jalur sebelah kanan diberikan

sebagai ruang gerak untuk pengemudi lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman Berkendara

Berdasarkan hasil penelitian Azizah (2016) menunjukkan perilaku

keselamatan berkendara ada hubungannya dengan pengetahuan, sikap, persepsi

dan peran teman kerja terhadap perilaku keselamatan berkendara. Perwitaningsih

(2013) dalam hasil penelitiannya juga membuktikan bahwa pengetahuan dan

sikap ada hubungannya terhadap praktik keselamatan berkendara. Begitu pula

dengan penelitian oleh Wulandari dkk, (2017) yang menujukkan hubungan antara

perilaku safety riding dengan pengetahuan, sikap, motivasi dan peran teman kerja.

Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, diperoleh faktor-faktor yang

berhubungan dengan perilaku tidak aman berkendara sebagai berikut :

Faktor predisposisi (predisposing factors). Menurut teori green berikut

beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku seperti :

Usia. Usia merupakan lamanya waktu hidup seseorang sejak dilahirkan.

Dalam Departemen Kesehatan tahun 2009 ada 5 pengelompokkan umur yaitu,

remaja akhir 17-25 tahun kategori remaja akhir, 26-35 tahun dewasa awal, 36-45

tahun dewasa akhir, 46-55 tahun lansia awal, dan lansia akhir 55-56 tahun.

Aktifitas fisik seseorang ada hubungannya dengan umur yang dimiliki dimana

kekuatan akan terus sampai batas tertentu dan puncaknya sampai batas 25 tahun,

yang diikuti oleh penurunan tajam penglihatan, pendengaran dan kecepatan

membedakan sesuatu.

Pengetahuan. Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003) adalah hasil

tahu terhadap suatu objek yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan.

Intensitas atau tingkatan pengetahuan manusia terhadap objek mempunyai nilai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

yang berbeda-beda. Pengetahuan ini merupakan domain yang sangat penting

dalam proses pembentukan tindakan manusia dimana tingkatannya dibagi menjadi

enam yaitu (Notoatmodjo, 2003) :

a. Tahu merupakan suatu proses bentuk mengingat tentang materi yang

sebelumnya sudah dipelajari. Bentuk tingkat pengetahuan ini yaitu bahan yang

telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima diingat kembali dengan

spesifik. Oleh sebab itu, tingkat pengetahuan tahu menjadi tingkatan terendah.

b. Memahami ialah kemampuan dengan benar untuk menginterpretasikan

suatu materi serta menjelaskan suatu objek yang diketahui. Ketika seseorang

dapat menyimpulkan, menyebutkan, meramalkan, menjelaskan contoh terhadap

objek yang dipelajari maka seseorang tersebut diartikan sudah paham.

c. Aplikasi, kemampuan mempelajari terlebih dahulu materi yang nantinya

akan digunakan melalu situasi atau kondisi real. Penggunaan metode dan prinsip

dalam suatu konteks atau situasi yang berbeda juga disebut sebagai aplikasi.

d. Analisis, suatu objek atau materi yang dijabarkan kedalam suatu

komponen-komponen namun tetap satu struktur organisasi dan tetap saling

berkaitan dengan satu sama lainnya.

e. Sintesis, kemampuan dalam menyusun formulasi yang ada menjadi suatu

formulasi baru dengan meletakkan dan menggabungkan suatu bagian kedalam

bentuk yang baru.

f. Evaluasi ialah kemampuan dalam menilai suatu objek atau materi.

Kriteria penilaian yang dilakukan boleh disesuaikan dengan kriteria yang telah

ada atau menggunakan kriteria buatan sendiri.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Sikap. Suatu reaksi atau respon seseorang secara tertutup terhadap suatu

stimulus atau objek disebut sikap. Kesediaan atau kesiapaan seseorang untuk

mengambil suatu tindakan juga disebut sikap menurut salah satu seorang ahli

psikologi yaitu Newcomb (Notoatmodjo, 2003) dan bukanlah pelaksanaan motif

tertentu. Sikap juga terdiri dari beberapa tingkatan, sama halnya dengan

pengetahuan, yaitu :

a. Menerima yaitu jika seseorang diberikan stimulus dan respon yang

dihasilkan adalah bersedia dan memperhatikan stimulus tersebut.

b. Merespon yaitu subjek apabila ditanya dapat memberikan jawaban, dapat

mengerjakan suata tugas dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Terlepas

dari benar atau salahnya pekerjaan-pekerjaan tersebut berarti ada usaha dari

subjek untuk menerima ide tersebut.

c. Menghargai merupakan bagian indikasi sikap yang ketiga dimana

seseorang mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah dengan cara mengajak

orang lain.

d. Bertanggung jawab, yaitu sikap tentang sesuatu yang telah dipilih dan

harus ditanggung jawab dengan segala risiko. Secara langsung pengukuran

dilakukan yaitu dengan bertanya langsung tentang pendapat seseorang dan tidak

langsung seperti melakukan pernyataan melalui hipotesis (Notoatmodjo, 2003).

Faktor pendukung (enabling factors). Salah satu yang menjadi faktor

pendukung/pemungkin yaitu kemampuan individu, ketersediaan fasilitas dan

sarana serta peraturan dan hukum. Sementara faktor pemungkin untuk perilaku

berkendara yang dapat dilihat melalui pengalaman berkendara dan ketersediaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

fasilitas yang terwujud dalam kegiatan keikutsertaan pelatihan berkendara.

Keikutsertaan pelatihan berkendara. Pelatihan berkendara merupakan

langkah awal yang dilakukan pertama kali untuk menghadapi tes dengan tujuan

mendapatkan surat izin mengemudi, disarankan untuk mengikuti pelatihan ini

agar ketika akan menghadapi tes keterampilan berkendara sudah bekembang

dengan baik.

Masa berkendara. Masa berkendara adalah suatu kurun waktu atau

lamanya tenaga kerja bekerja di suatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi

baik kinerja positif maupun negatif, akan memberi pengaruh positif pada kinerja

personal karena dengan bertambahnya masa kerja maka pengalaman dalam

melaksanakan tugasnya semakin bertambah. Sebaliknya akan memberi pengaruh

negatif apabila semakin bertambahnya masa kerja maka akan muncul kebiasaan

pada tenaga kerja (Suma’mur 2014).

Faktor penguat (reinforcing factors). Faktor untuk memperkuat

perubahan perilaku dari dukungan sosial berupa perilaku dan sikap orang lain

sehingga perubahan tersebut bertahan lama dan berkelanjutan. Lingkungan sosial

sepreti dukungan keluarga, peran teman sebaya, kerja dan atasan menjadi contoh

faktor penguat ini.

Peran teman kerja. Teman kerja dapat mempengaruhi seseorang pada

tingkatan umur dan kedewasaan yang hampir sama. Terbentuknya kelompok-

kelompok sosial seperti teman kerja ini adalah bentuk keinginan manusia yang

pada dasarnya ingin bersatu dengan masyarakat dan alam yang kemudian terjadi

pertukaran informasi yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang (Wulandari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

dkk. 2017).

Landasan Teori

Perilaku manusia dipengaruhi 2 faktor pokok yang dijelaskan oleh Lawreen

Green (Notoatmodjo, 2007), yakni faktor perilaku itu sendiri dan di luar perilaku.

Sedangkan ada tiga faktor yang membentuk faktor perilaku itu sendiri, yaitu :

a. Faktor predisposisi (predisposing factor). Faktor yang berasal dari dalam

diri seseorang dimana perubahan perilaku didahului dengan menetapkan

pemikiran atau motivasi ketika akan berperilaku. Nilai-nilai, keyakinan,

kepercayaan, sikap dan pengetahuan menjadi faktor predisposisi.

b. Faktor pendukung (enabling factor). Faktor perubahan perilaku dengan

cara memotivasi perilaku /suatu kebijakan dalam pelaksaan yang nyata yang

terwujud dalam kemampuan sumber daya untuk membentuk suatu perilaku seperti

ketersediaan atau keterjangkauan fasilitas atau sarana pendukung dan/atau

peraturan dan hukum.

c. Faktor pendorong (reinforcing factor). Faktor untuk memperkuat

perubahan perilaku dari dukungan sosial berupa perilaku dan sikap orang lain

sehingga perubahan tersebut bertahan lama dan berkelanjutan. Lingkungan sosial

sepreti dukungan keluarga, peran teman sebaya, kerja dan atasan menjadi contoh

faktor penguat ini.

Teori tersebut tercipta oleh interaksi dan proses yang sedang terjadi antara

manusia dengan lingkungannya. Faktor internal dan faktor eksternal merupakan

dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku. Pengetahuan, persepsi,

motivasi, emosi, dan kecerdasaan merupakan faktor internal yang bermanfaat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

dalam mengatur rangsangan dari luar. Sedangkan lingkungan baik fisik atau non

fisik sebagai contoh kebudayaan, manusia, iklim, dan ekonomi merupakan faktor

eksternal.

Menurut Skinner ada dua jenis perilaku manusia dalam teori S-O-R yaitu

perilaku terbuka (overt behavior) dan perilaku terutup (covert behavior) .

Pertama, keadaan dimana respon atau reaksi seseorang belum dapat diamati secara

jelas terhadap stimulus yang diberikan, dikarenakan respon seperti sikap,

perhatian, pengetahuan, perasaan dan persepsi masih diberikan secara terbatas dan

sebagai perilaku tertutup. Kedua, wujud tindakan yang nyata atau terbuka

terhadap stimulus yang diberikan, sehingga orang lain dapat mengamati dan

melihat respon terhadap stimulus yang diberikan disebut sebagai perilaku terbuka.

Kerangka Konsep

Faktor Predisposing :
1. Pengetahuan
2. Sikap
Perilaku Tidak
Faktor Enabling :
Aman
1. Keikutsertaan
Pelatihan
Berkendara
2. Masa Berkendara
Faktor reinforcing :
1. Peran Teman Kerja

Gambar 1. Kerangka konsep

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan Universitas Sumatera Utara (USU). Penelitian ini

dilakukan dengan menggunaakan desain penelitian cross sectional yaitu suatu

penelitian yang mempelajari antara faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku tidak aman pengendara ojek online yang dilakukan sekaligus pada waktu

bersamaan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan kampus USU Medan dengan waktu

penelitian yang di mulai dari bulan Juni 2019 sampai dengan selesai.

Populasi dan Sampel

Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pengendara ojek online

yang berada di kawasan kampus USU.

Sampel. Sampel pada penelitian ini merupakan bagian dari populasi yang

dianggap mewakili populasi. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini

menggunakan rumus Lameshow, hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak

diketahui. Berikut rumus Lameshow yaitu :

n=

Keterangan :

n = besar sampel minimum

21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22

= nilai Z pada derajat kemaknaan (95% = 1,96)

P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, jika proporsi

populasi tidak diketahui dianjurkan 0,5

Q = 1-P

D = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan

n=

n=

n=

n = 96.04

Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel sebanyak 96 pengendara

ojek online. Selain ditetapkan besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian

juga disampaikan teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik nonprobability

sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu dengan

cara mengambil sampel yang kebetulan ada dan tersedia, sampai dapat diperoleh

sampel sebanyak 96 orang pengendara ojek online dengan kriteria sampel yaitu

pengendara ojek online yang berada di kawasan kampus USU dan berjenis

kelamin laki-laki.

Variabel dan Definisi Operasional

Variabel independen.Variabel independen dalam penelitian ini adalah

pengetahuan, sikap, keikutsertaan pelatihan, masa berkendara, dan peran teman

kerja.

Variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

perilaku tidak aman pengendara ojek online.

Definisi Operasional

Pengetahuan. Pengetahuan adalah tingkat pengetahuan pengendara ojek

online mengenai peraturan berkendara, sikap berkendara dan fungsi dari alat

pelindung yang digunakan saat berkendara, yang dikategorikan sebagai berikut :

1. Pengetahuan kurang

2. Pengetahuan cukup

3. Pengetahuan baik

Sikap. Sikap adalah respon dari pengendara ojek online terhadap suatu

tindakan yang seharusnya dilakukan dalam perilaku berkendara, yang

dikategorikan sebagai berikut :

1. Sikap kurang

2. Sikap baik

Keikutsertaan pelatihan. Keikutsertaan pelatihan adalah partisipasi

pengendara ojek online dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak

perusahaan ojek online, yang dikategorikan sebagai berikut :

1. Tidak pernah

2. Ikut

Masa berkendara. Masa berkendara adalah pengalaman berkendara yang

dihitung dari pertama kali pengendara mendaftar dan aktif menjadi pengendara

ojek online sampai dilakukan penelitian, yang dikategorikan sebagai berikut :

1. ≤ 12 bulan

2. > 12 bulan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

Peran teman kerja. Peran teman kerja adalah dukungan dalam

mengingatkan diberikan dari teman dalam berkendara.

1. Tidak mendukung

2. Mendukung

Perilaku tidak aman. Perilaku tidak aman adalah segala tindakan

pengendara ojek online yang dilakukan sebelum, saat berkendara maupun setelah

berkendara yang dikategorikan sebagai berikut :

1. Ya , yang artinya perilaku tidak aman

2. Tidak, yang artinya perilaku aman

Metode Pengumpulan Data

Data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari lokasi

penelitian sesuai survei pendahuluan yang dilakukan peneliti. Data secara

langsung didapat dari pengendara ojek online berdasarkan kuesioneryang

diberikan kepada pengendara ojek online di lingkungan USU.

Data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari literatur ilmiah dan penelitian terdahulu yang berkaitan.

Metode Pengukuran

Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kuesioner.

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dan dimodifikasi dari

kuesioner penelitian oleh Febrina (2012) dan Azizah (2016).

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 12 pertanyaan tentang perilaku

tidak aman, 4 pernyataan tentang pengetahuan, 4 pernyataan tentang sikap, 4

pertanyaan tentang peran teman kerja dan 1 pertanyaan tentang keikutsertaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

pelatihan. Kuesioner ini menggunakan skala pengukuran dengan skala sikap

dimana skala sikap yang digunakan yaitu skala likert dan skala guttman.

Pengukuran perilaku tidak aman dan sikap dalam kuesioner telah

disesuaikan dengan objek penelitian dan menggunakan skala likert. Dimana skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2007). Dengan skala

likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-

item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Instrumen

penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert ini dapat berupa

kata-kata seperti tidak pernah, hampir tidak pernah, kadang-kadang, sering dan

selalu atau dengan kata-kata seperti sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,

dan sangat tidak setuju.

Pertanyaan untuk perilaku berkendara menggunakan alternatif jawaban

favourable dengan kategori:

a. Selalu (jika pengendara selalu melakukannya dalam sebulan) diberi

skor 5,

b. Sering (jika pengendara lebih dari 3 kali melakukanya dalam sebulan)

diberi skor 4,

c. Kadang-kadang (jika pengendara hanya 1-2 kali melakukannya dalam

sebulan) diberi skor 3,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

d. Hampir tidak pernah (jika pengendara melakukannya 1 kali dalam

sebulan), diberi dengan skor 2,

e. Tidak pernah (jika pengendara tidak pernah sama sekali melakukannya

dalam sebulan) diberi dengan skor 1.

Sedangkan alternatif jawaban unfavourable dengan kategori :

a. Tidak pernah (jika pengendara tidak pernah sama sekali melakukannya

dalam sebulan) diberi dengan skor 5,

b. Hampir tidak pernah (jika pengendara melakukannya 1 kali dalam

sebulan), diberi dengan skor 4,

c. Kadang-kadang (jika pengendara hanya 1-2 kali melakukannya dalam

sebulan) diberi skor 3,

d. Sering (jika pengendara lebih dari 3 kali melakukanya dalam sebulan)

diberi skor 2,

e. Selalu (jika pengendara selalu melakukannya dalam sebulan) diberi

skor 1.

Dengan kategori dari jumlah nilai yang ada di klasifikasikan dalam 2

kategori, sebagai berikut :

1. Perilaku aman apabila responden mendapat nilai X > median dari nilai

tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 60, dengan nilai median

yaitu 52,20.

2. Perilaku tidak aman apabila responden mendapat nilai X ≤ median dari

nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 60, dengan nilai

median yaitu 52,20.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

Pernyataan untuk sikap menggunakan alternatif jawaban favourable

dengan kategori :

a. Sangat setuju diberi skor 5,

b. Setuju diberi skor 4,

c. Ragu-ragu diberi skor 3,

d. Tidak setuju diberi dengan skor 2,

e. Sangat tidak setuju diberi dengan skor 1.

Sedangkan alternatif jawaban unfavourable dengan kategori :

a. Sangat setuju diberi skor 1,

b. Setuju diberi skor 2,

c. Ragu-ragu diberi skor 3,

d. Tidak setuju diberi dengan skor 4,

e. Sangat tidak setuju diberi dengan skor 5.

Dengan kategori dari jumlah nilai yang ada di klasifikasikan dalam 2

kategori, sebagai berikut :

1. Sikap baik apabila responden mendapat nilai X > median dari nilai

tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20, dengan nilai median

yaitu 16,00.

2. Sikap kurang apabila responden mendapat nilai X ≤ median median dari

nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20, dengan nilai

median yaitu 16,00.

Sementara pernyataan untuk pengetahuan dan pertanyaan untuk peran

teman kerja dan keikutsertaan pelatihan dalam kuesioner ini menggunakan skala

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Guttman, yaitu skala pengukuran dengan tipe jawaban yang tegas seperti “ya-

tidak atau benar-salah”. Pertanyaan kuesioner dalam skala Guttman ini digunakan

dalam bentuk cheklist.

Pernyataan untuk pengetahuan dengan alternatif jawaban favourable :

a. Ya diberi nilai 1

b. Tidak diberi nilai 0.

Sedangkan untuk alternatif jawaban unfavourable :

a. Ya diberi nilai 0

b. Tidak diberi nilai 1.

Dengan kategori dari jumlah nilai yang ada di klasifikasikan dalam 3 kategori,

sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik, apabila responden mendapat nilai 76% dari nilai

tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu 3,8.

b. Pengetahuan cukup, apabila responden mendapat nilai 56 - 75% dari nilai

tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu 2,8 – 3,75.

c. Pengetahuan kurang, apabila responden mendapat nilai <56% dari nilai

tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu <2,8

Pertanyaan untuk peran teman sebaya (kerja) dengan alternatif jawaban :

a. Ya diberi nilai 1

b. Tidak diberi nilai 0

Dengan kategori dari jumlah nilai yang ada di klasifikasikan dalam 2

kategori, sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

a. Mendukung apabila responden mendapat nilai X > median dari nilai

tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 4, dengan nilai median yaitu

3.

b. Tidak mendukung, apabila responden mendapat nilai X ≤ median dari nilai

tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 4, dengan nilai median yaitu

3.

Pertanyaan untuk keikutsertaan pelatihan menggunakan kategori

a. Ya (1) jika responden pernah mengikuti pelatihan berkendara.

b. Tidak (2) jika responden tidak pernah mengikuti pelatihan berkendara.

Metode Analisis Data

Data yang diperoleh akan diolah melalui langkah sebagai berikut :

1. Editing, yaitu kegiatan pengecekan kelengkapan data.

2. Coding, yaitu kegiatan pemberian kode pada setiap jawaban untuk

mempermudah pengolahan data.

3. Data entry, yaitu kegiatan memasukan data pada program komputer yang

berguna untuk pengolahan data.

4. Cleaning, yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang telah di entry

untuk melihat adanya kemungkinan kesalahan sebelum dilakukan analisis

data.

Analisis Data

Analisis univariat.Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel dalam penelitian. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

variabel (Notoatmodjo, 2010).

Analisis bivariat. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini analisis bivariat

digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen. Analisa dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-

square dengan tingkat kepercayaan α (0,05) yang hasilnya akan diperoleh nilai p

atau p-value. Jika nilai p lebih kecil dari α (p<α) artinya terdapat hubungan yang

bermakna antara dua variabel yang diteliti dan jika nilai p lebih besar dari α

(p>α)artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dua variabel yang

diteliti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara merupakan universitas yang terdiri dari 15

fakultas yaitu fakultas kedokteran, fakultas kedokteran gigi, fakultas kesehatan

masyarakat, fakultas ekonomi dan bisnis, fakultas farmasi, fakultas hukum,

fakultas ilmu budaya, fakultas ilmu komputer dan teknologi informasi, fakultas

ilmu-ilmu sosial dan ilmu politik, fakultas kehutanan, fakultas keperawatan,

fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, fakultas pertanian, fakultas

psikologi dan fakultas teknik. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Universitas

Sumatera Utara.

Analisis Univariat

Gambaran faktor predisposing terhadap perilaku tidak aman pada


pengendara ojek online kawasan USU Medan

Gambaran pengetahuan terhadap perilaku tidak aman pada pengendara

ojek online kawasan USU Medan.Berdasarkan hasil penelitian sampai dengan

analisis data didapatkan distribusi pengetahuan terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USUMedan yang dihitung berdasarkan skor

jawaban responden. Distribusi pengetahuan diukur dengan 5 pernyataan yang

terbagi atas 2 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pernyataan SIM,

STNK, dan penggunaan helm standar adalah komponen penting yang diwajibkan

bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua mendapat jawaban terbanyak yaitu

96 orang (100,0%) danterendah pada pernyataan helm digunakan hanya untuk

melindungi dari panas dan hujan yaitu 35 orang (36,5%).

31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32

Tabel 1

Distribusi Pengetahuan terhadap Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek


Online Kawasan USU Medan

Pernyataan Pengetahuan Benar Salah


n % n %
Helm digunakan hanya untuk melindungi dari 61 63,5 35 36,5
panas dan hujan
Keberadaan kaca spion hanya untuk formalitas 85 88,5 11 11,5
Berkendara melawan arus dapat menyebabkan 92 95,8 4 4,2
kecelakaan
Sepeda motor berjalan di lajur kiri, penggunaan 88 91,7 8 7,2
lajur kanan hanya untuk mendahului
SIM, STNK, dan penggunaan helm standar adalah 96 100,0 - -
komponen penting yang diwajibkan bagi
pengendara kendaraan bermotor roda dua

Berdasarkan hasil distribusi kategori pengetahuan terhadap perilaku tidak

aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan diketahui bahwa tingkat

pengetahuan terbanyak pada tingkat pengetahuan baik yaitu 81 orang (84,4%) dan

terendah pada tingkat pengetahuan kurang yaitu 2 orang (2,1%).

Tabel 2

Distribusi Kategori Pengetahuan terhadap Perilaku Tidak Aman pada


Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Kategori Pengetahuan n %
Kurang 2 2,1
Cukup 13 13,5
Baik 81 84,4
Total 96 100,0

Gambaran sikap terhadap perilaku tidak aman pada pengendara ojek

online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil penelitian sampai dengan

analisis data didapatkan distribusi sikap terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan yang dihitung berdasarkan skor

jawaban responden. Distribusi sikap pengendara diukur dengan 4 pernyataan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

sikap yang terbagi atas 2 pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan

ketika hendak berbelok sebaiknya terlebih dahulu menyalakan lampu sein

mendapat jawaban terbanyak yaitu 70 orang (72,9%) sangat setuju dan terendah

pada pernyataan ketika melakukan perjalanan dekat, anda tidak perlu melakukan

pemeriksaan kendaraan yaitu 6 orang (6,3%) sangat setuju.

Tabel 3

Distribusi Sikap terhadap Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek Online
Kawasan USUMedan

Pernyataan SS S RR TS STS
Sikap n % n % n % n % n %
Anda boleh 12 12,5 4 4,2 1 1,0 53 55,2 26 27,1
membawa
penumpang
lebih dari 1
orang dewasa
Ketika hendak 70 72,9 22 22,9 - - 1 1,0 3 3,1
berbelok
sebaiknya
terlebih
dahulu
menyalakan
lampu sein
Ketika jalanan 38 39,6 37 38,5 6 6,3 13 13,5 2 2,1
sepi, anda
tidak boleh
mengendarai
sambil
memegang
handphone
Ketika 6 6,3 13 13,5 6 6,3 59 61,5 12 12,5
melakukan
perjalanan
dekat, anda
tidak perlu
melakukan
pemeriksaan
kendaraan
Ket : SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Berdasarkan hasil distribusi kategori sikap terhadap perilaku tidak aman

pada pengendara ojek online kawasan USU Medan diketahui bahwa sikap

responden terbanyak pada kategori sikap kurang yaitu 55 orang (57,3%) dan

terendah pada kategori sikap baik yaitu 41 orang (42,7%).

Tabel 4

Distribusi Kategori Sikap Terhadap Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek
Online Kawasan USU Medan

Kategori Sikap n %
Kurang 55 57,3
Baik 41 42,7
Total 96 100,0

Gambaran faktor enabling terhadap perilaku tidak aman pada


pengendara ojek online kawasan USUMedan

Gambaran keikutsertaan pelatihan berkendara terhadap perilaku tidak

aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan.Berdasarkan hasil

penelitian sampai dengan analisis data didapatkan distribusi kategori keikutsertaan

pelatihan berkendara dengan jawaban terbanyak 74orang (77,1%) tidak pernah

mengikuti pelatihan berkendara dan terendah yaitu 22 orang (22,9%) pernah

mengikuti pelatihan berkendara.

Tabel 5

Distribusi Kategori Keikutsertaan Pelatihan Berkendara terhadap Perilaku Tidak


Aman pada Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Kategori Keikutsertaan Pelatihan n %


Tidak pernah 74 77,1
Ikut 22 22,9
Total 96 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Gambaran masa berkendara terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil penelitian

sampai dengan analisis data didapatkan distribusi kategori masa berkendara

pengendara ojek online kawasan USU Medan dengan kategori masa berkendara

terbanyak pada kategori masa berkendara >12 bulan yaitu 67 orang (69,8%) dan

terendah yaitu 29 orang (30,2%) dengan masa berkendara ≤ 12 bulan.

Tabel 6

Distribusi Kategori Masa Berkendara terhadap Perilaku Tidak Aman pada


Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Kategori Masa Berkendara n %


≤ 12 bulan 29 30,2
˃ 12 bulan 67 69,8
Total 96 100,0

Gambaran faktor reinforcing terhadap perilaku tidak aman pada


pengendara ojek online kawasan USU Medan

Gambaran peran teman kerja terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil penelitian

sampai dengan analisis data didapatkan distribusi peran teman kerja yang dihitung

berdasarkan skor jawaban responden. Distribusi peran teman kerja diukur dengan

4 pertanyaandengan jawaban terbanyak pada pertanyaan apakah teman anda

mengingatkan anda jika melakukan kesalahan dalam berkendara yaitu 74 orang

(77,1%) dan terendah untuk pertanyaan apakah teman anda selalu mengingatkan

untuk memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan yaitu 56 orang (58,3%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Tabel 7

Distribusi Peran Teman Kerja terhadap Perilaku Tidak Aman pada Pengendara
Ojek Online Kawasan USUMedan

Pertanyaan Peran Teman Kerja Ya Tidak


n % n %
Apakah teman Anda selalu mengingatkan untuk 56 58,3 40 41,7
memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan ?
Apakah teman anda mengingatkan untuk memakai 68 70,8 28 29,2
APD ketika berkendara ?
Apakah teman Anda mengingatkan dalam hal 69 71,9 27 28,1
pengendalian kecepatan berkendara ?
Apakah teman Anda mengingatkan Anda jika 74 77,1 22 22,9
melakukan kesalahan dalam berkendara ?

Berdasarkan tabel distribusi peran teman kerja terhadap perilaku tidak

aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan dapat diketahui bahwa

kategori terbanyak pada peran teman kerja tidak mendukung yaitu 53 orang

(55,2%) dan terendahpada kategori peran teman kerja mendukung yaitu 43 orang

(44,8%).

Tabel 8

Distribusi Kategori Peran Teman Kerja terhadap Perilaku Tidak Aman pada
Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Kategori Peran Teman Kerja n %


Tidak Mendukung 53 55,2
Mendukung 43 44,8
Total 96 100,0

Gambaran perilaku berkendara terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil penelitian dan

sampai dengan analisis data didapatkan hasil distribusi perilaku tidak aman

terhadap perilaku berkendara pada pengendara ojek online kawasan USU Medan

yang dihitung berdasarkan skor jawaban responden. Distribusi perilaku

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

berkendara tidak aman diukur dengan 12 pertanyaan dengan jawaban terbanyak

pada pertanyaan mengenai apakah anda membawa STNK setiap kali berkendara

dan pertanyaan apakah anda membawa SIM setiap kali berkendara yaitu sebanyak

94 orang (97,9%) dan terendah pada pertanyaan mengenai apakah anda

mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi yaitu 1 orang (1,0%).

Tabel 9

Distribusi Perilaku Berkendara terhadap Perilaku Tidak Aman pada Pengendara


Ojek Online Kawasan USU Medan

Selalu Sering Kadang-


Hampir Tidak
Pertanyaan
Tidak Kadang
Pernah
Perilaku
Pernah
Berkendara
n % n % n % n % n %
Apakah Anda 94 97,9 2 2,1 - - - - - -
membawa
STNK setiap
kali berkendara?
Apakah Anda 94 97,9 2 2,1 - - - - - -
membawa SIM
setiap kali
berkendara?
Apakah Anda 88 91,7 4 4,2 4 4,2 - - - -
menggunakan
helm standar
saat
berkendara?
Apakah Anda 78 81,3 7 7,3 11 11,5 - - - -
memakai jaket
saat
berkendara?
Apakah Anda 48 50,0 10 10,4 33 34,4 2 2,1 3 3,1
memakai
masker saat
berkendara?
Apakah Anda 43 44,8 6 6,3 36 37,5 5 5,2 6 6,3
memakai sarung
tangan saat
berkendara?
(bersambung)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

Tabel 9

Distribusi Perilaku Berkendara terhadap Perilaku Tidak Aman pada Pengendara


Ojek Online Kawasan USU Medan

Selalu Sering Kadang-


Hampir Tidak
Pertanyaan
Kadang
Tidak Pernah
Perilaku
Pernah
Berkendara
n % n % n % n % n %
Apakah Anda 48 50,0 20 20,8 26 27,1 1 1,0 1 1,0
memakai
sepatu saat
berkendara
?
Apakah Anda 88 91,7 3 3,1 3 3,1 1 1,0 1 1,0
menyalakan
lampu
utama saat
berkendara
disiang
hari?
Apakah Anda 89 92,7 5 5,2 1 1,0 - - 1 1,0
menyalakan
lampu sein
sebelum
membelok?
Apakah Anda 1 1,0 3 3,1 75 78,1 10 10,4 7 7,3
mengendar
ai sepeda
motor
dengan
kecepatan
tinggi?
Apakah Anda - - 5 5,2 67 69,8 17 17,7 7 7,3
sering
melakukan
pengerema
n secara
mendadak?
Apakah Anda 63 65,6 22 22,9 9 9,4 1 1,0 1 1,0
selalu
menjaga
jarak
dengan
pengendara
lain?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Berdasarkan tabel distribusi perilaku tidak aman pada pengendara ojek

online kawasanUSU Medan dapat diketahui bahwa sebanyak 48 orang (50,0%)

responden memiliki perilaku berkendara tidak aman dan sebanyak 48 responden

(50,0%) memiliki perilaku aman berkendara.

Tabel 10

Distribusi Kategori Perilaku Berkendara terhadap Perilaku Tidak Aman pada


Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Perilaku Tidak Aman n %


Ya 48 50,0
Tidak 48 50,0
Total 96 100,0

Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen,

yaitu variabel faktor predisposing, faktor enabling, faktor reinforcing, terhadap

variabel dependen, yaitu variabel perilaku berkendara. Analisis ini menggunakan

uji regresi logistik yaitu chi-square, dimana setiap variabel independen diuji satu

persatu dengan variabel dependen. Bila hasil uji bivariat menghasilkan p value

≤0,05 maka variabel independen tersebut memiliki hubungan terhadap variabel

dependen.

Analisis hubungan faktor predisposing pengendara ojek online


terhadap perilaku tidak aman

Hubungan pengetahuan terhadap perilaku tidak aman pada pengendara

ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil analisis uji bivariat pada

tabel 11 dapat dilihat bahwa perilaku berkendara terbanyak yaitu perilaku tidak

aman dengan kategori pengetahuan baik yaitu 43 orang (53,1%) dan terendah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

pada perilaku aman dengan kategori pengetahuan kurang yaitu 2 orang (100%).

Analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku tidak aman

menunjukkan nilaip value = 0,223 yang berarti tidak ada hubungan antara

pengetahuan dengan perilaku tidak aman.

Tabel 11

Hasil Analisis Hubungan antara Pengetahuan terhadap Perilaku Tidak Aman


Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Perilaku Tidak Aman


Total
Kategori Pengetahuan Ya Tidak p value
n % n % n %
Kurang 0 0,0 2 100 2 100
Cukup 5 38,5 8 61,5 13 100 0,223
Baik 43 53,1 38 46,9 81 100
Total 48 50,0 48 50,0 96 100

Hubungan sikap terhadap perilaku tidak aman pada pengendara ojek

online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil analisis uji bivariat pada tabel 12

dapat dilihat bahwa perilaku berkendara terbanyak adalah perilaku tidak aman

dengan kategori sikap kurang yaitu 31 orang (56,4%) dan terendah dengan

kategori sikap baik yaitu 17 orang (20,5%). Analisis hubungan antara sikap

dengan perilaku tidak aman menunjukkan nilaip value = 0,149 yang berarti tidak

ada hubungan antara sikap dengan perilaku tidak aman.

Tabel 12

Hasil Analisis Hubungan antara Sikap terhadap Perilaku Tidak Aman


Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Perilaku Tidak Aman


Total
Kategori Sikap Ya Tidak p value
n % n % n %
Kurang 31 56,4 24 43,6 55 100
0,149
Baik 17 20,5 24 20,5 41 100
Total 48 50,0 48 50,0 96 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

Analisis hubungan faktor enabling pengendara ojek online terhadap


perilaku tidak aman

Hubungan keikutsertaan terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil uji bivariat

pada tabel 13 dapat dilihat bahwa hasil terbanyak pada kategori responden yang

tidak pernah mengikuti pelatihan dengan perilaku berkendara tidak aman yaitu 39

orang (52,7%) dan terendah pada kategori responden yang pernah mengikuti

pelatihan yaitu 9 orang (40,9). Analisis hubungan antara keikutsertaan pelatihan

dengan perilaku tidak aman menunjukkan nilaip value = 0,331 yang berarti tidak

ada hubungan antara sikap dengan perilaku tidak aman.

Tabel 13

Hasil Analisis Hubungan antara Keikutsertaan Pelatihan Tidak Aman terhadap


Perilaku Berkendara pada Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Kategori Keikutsertaan Perilaku Tidak Aman


Total
Pelatihan Ya Tidak p value
n % n % n %
Tidak pernah 39 52,7 35 47,3 74 100
0,331
Ikut 9 40,9 13 59,1 22 100
Total 48 50,0 48 50,0 96 100

Hubungan masa berkendara terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil uji bivariat

pada tabel 14 dapat diketahui bahwa hasil terbanyak pada kategori masa

berkendara >12 bulan dengan perilaku tidak aman yaitu 35 orang (52,2%) dan

terendah pada kategori masa berkendara ≤ 12 bulan yaitu 13 orang (44,8%).

Analisis hubungan antara keikutsertaan pelatihan dengan perilaku tidak aman

menunjukkan nilaip value = 0,505, yang berarti tidak ada hubungan antara masa

berkendara dengan perilaku tidak aman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Tabel 14

Hasil Analisis Hubungan antara Masa Berkendara terhadap Perilaku Tidak


Aman pada Pengendara Ojek Online Kawasan USUMedan

Perilaku Tidak Aman


Total
Kategori Masa Berkendara Ya Tidak p value
n % n % n %
≤ 12 bulan 13 44,8 16 55,2 29 100
0,505
> 12 bulan 35 52,2 32 47,8 67 100
Total 48 50,0 48 50,0 96 100

Analisis hubungan faktor reinforcing pengendara ojek online


terhadap perilaku tidak aman

Hubungan peran teman kerja terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil uji bivariat,

pada tabel 15 dapat diketahui hasil terbanyak pada kategori teman kerja tidak

mendukung dan memiliki perilaku tidak aman yaitu 35 orang (66,0%) dan

terendah pada kategori teman kerja mendukung yaitu 13 orang (30,2%). Analisis

hubungan antara peran teman kerja dengan perilaku tidak aman menunjukkan

nilaip value = 0,000, yang berarti ada hubungan antara peran teman kerja dengan

perilaku tidak aman.

Tabel 15

Hasil Analisis Hubungan antara Peran Teman Kerja terhadap Perilaku Tidak
Aman pada Pengendara Ojek Online Kawasan USU Medan

Perilaku Tidak Aman


Total
Kategori Peran Teman Kerja Ya Tidak p value
n % n % n %
Tidak Mendukung 35 66,0 18 34,0 53 100
0,000
Mendukung 13 30,2 30 69,8 43 100
Total 48 50,0 48 50,0 96 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pembahasan

Analisis Univariat

Gambaran faktor predisposing terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Faktor predisposing bersumber

dari dalam diri seseorang, yang dalam penelitian ini yang menjadi faktor

predisposing antara lain yaitu pengetahuan dan sikap terhadap perilaku tidak

aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan.

Gambaran pengetahuan terhadap perilaku tidak aman pada pengendara

ojek online kawasan USU Medan. Dalam penelitian ini, pengetahuan

merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai perilaku

penggunaan dan fungsi helm dan jalur jalan kendaraan yang benar. Berdasarkan

tabel 1 tentang distribusi pengetahuan dapat dilihat bahwa sebanyak 96 orang

(100%) responden menjawab benar untuk pernyataan SIM, STNK, dan

penggunaan helm standar adalah komponen penting yang diwajibkan bagi

pengendara kendaraan bermotor roda dua. Dalam Buku Petunjuk Tata Cara

Bersepada Motor di Indonesia juga dijelaskan bahwa untuk dapat mengemudikan

kendaraan bermotor dijalan harus memiliki SIM yang sah untuk golongan

kendaraan yang akan digunakan. SIM yang harus dimiliki oleh pengendara

sepeda motor adalah SIM C atau D, yang dapat diperoleh apabila telah berumur

16 tahun. STNK sebagai tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu

kendaraan bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang telah

didaftar. Sesuai dengan hasil jawaban pada tabel 2 yang dapat menjelaskan

bahwa pengendara ojek online sadar akan pentingnya surat-surat berkendaran

43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44

yang lengkap perlu dimiliki ketika akan berkendara dan menjadi salah satu syarat

utama ketika akan mendaftar untuk menjadi mitra perusahaan ojek online.

Untuk pernyataan pengetahuan yang mendapat skor terendah yaitu 35

orang (36,5%) mengenai pernyataan helm digunakan hanya untuk melindungi

dari panas dan hujan. Hal ini dapat dikarenakan bahwa banyak pengendara ojek

online yang menggunakan helm sekedar perlengkapan berkendara yang

berfungsi sebatas melindungi kepala dari hujan dan panas, padahal jauh dari

pada itu helm berfungsi untuk mencegah dan melindungi kepala pengendara

ketika berada dalam kondisi berbahaya seperti kecelakaan lalu lintas. Selain itu,

sebenarnya dalam UU RI Nomor 22 Tahun 2009 pasal 57 telah dijelaskan bahwa

setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib dilengkapi dengan

perlengkapan kendaraan bermotor yaitu berupa helm Standar Nasional Indonesia.

Jika dilihat dari pentingnya fungsi helm tersebut dalam perilaku berkendara,

maka sudah seharusnya pengendara ojek online menggunakan helm saat sedang

berkendara, baik berkendara dekat maupun berkendarajauh.

Gambaran sikap pengendara ojek online terhadap perilaku tidak aman

pada kawasan USU Medan. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

respon dari pengendara ojek online terhadap suatu tindakan yang seharusnya

dilakukan dalam perilaku berkendara. Berdasarkan tabel 3 tentang distribusi

sikap dapat dilihat bahwa pernyataan positif yang mendapat jawaban terbanyak

dengan kategori jawaban sangat setuju yaitu pada pernyataan ketika hendak

berbelok sebaiknya terlebih dahulu menyalakan lampu sein. Hal ini sesuai

dengan peraturan yang berlaku dalam UU RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Lampu sein digunakan sebagai perangkat

komunikasi antar satu pengemudi dengan pengendara lain. Menurut Pengamat

Keselamatan dari Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting

(JDDC) Jusri Palubuhu yang dikutip dalam CNN Indonesia menyampaikan

bahwa mengaktifkan sein yang benar adalah 30 meter sebelum kendaraan

bermanuver sesuai arah yang dituju seperti hendak berbelok, pindah jalur, atau

menyalip kendaraan di depannya. Dalam UU RI Nomor 22 tahun 2009 juga

dijelaskan dalam pasal 112 ayat 2 bahwa pengemudi kendaraan yang akan

berpindah jalur atau bergerak kesamping wajib mengamati situasi lalu lintas

didepan, disamping dan dibelakang kendaraan serta memberikan isyarat.

Peraturan ini wajib dilakukan dan diterapkan karena bila tidak akan ada

hukuman seperti yang tertuang dalam pasal 294 yaitu setiap orang yang

mengemudikan kendaraan bermotor yang akan membelok atau berbalik arah

tanpa memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan akan

dipidana.Sementara untuk jawaban terendah pada pernyataan ketika jalanan sepi

responden tidak boleh mengendarai sambil memegang handphone. Hal ini sesuai

dengan peraturan yang ada di dalam UURI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 106 ayat 1 bahwa setiap orang yang

mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraanya

dengan wajar dan penuh konsentrasi, dimana yang dimaksud dengan penuh

konsentrasi adalah setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan

penuh perhatian dan tidak terganggu perhatiannya karena sakit, lelah,

mengantuk, menggunakan telepon atau menonton televisi atau video yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

terpasang di kendaraan, atau meminum-minuman yang mengandung alkohol atau

obat-obatan sehingga memengaruhi kemampuan dalam mengemudikan

kendaraan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dilapangan selama

penelitian dengan responden bahwa alasan pengendara ojek online memegang

handphone di latar belakangi karena tidak mengenal jalan yang akan dilalui

sehingga harus fokus dengan map yang ada di applikasi handphone pengedara.

Untuk pernyataan sikap negatif yang mendapat jawaban terbanyak 26

orang (27,1%) dengan kategori jawaban tidak setuju yaitu pada pernyataan anda

boleh membawa penumpang lebih dari 1 orang dewasa. Dalam UU RI Nomor 22

tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam pasal 106 ayat 9

dijelaskan bahwa setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tanpa kereta

samping dilarang membawa penumpang lebih dari 1 orang. Sesuai dengan

kondisi dilapangan bahwa pengendara ojek online tidak ada yang membawa

penumpang lebih dari 1 orang dewasa berarti pengendara paham akan peraturan

yang berlaku dalam berkendara dan menerapkan dalam perilaku berkendara.

Jawaban terendah untuk pernyataan sikap negatif yaitu pada pernyataan ketika

melakukan perjalanan dekat anda tidak perlu melakukan pemeriksaan kendaraan.

Sesuai dengan jawaban tersebut pengendara ojek online berarti sudah memahami

bahwa penting dilakukan pemeriksaan kendaraan sebelum digunakan.

Pemeriksaan kendaraan ini berfungsi untuk menghindari permasalahan saat

berkendara. Pemeriksaan kendaraan yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan

alat kendali (rem, kopling dan gas), tekanan ban, lampu utama, lampu rem,

klakson, spion, bahan bakar dan rantai sepeda motor.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Gambaran faktor enabling terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Faktor enabling atau faktor

pemungkin merupakan kondisi dari lingkungan yang memfasilitasi perilaku

seseorang. Dalam penelitian ini, faktor enabling yaitu keikutsertaan pelatihan

dan masa berkendara pengendara ojek online kawasan USU Medan.

Gambaran keikutsertaan pengendara ojek online terhadap perilaku

tidak aman pada kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan sebanyak 52,7% pengendara tidak mengikuti pelatihan. Hal ini

disebabkan karena hampir setengah dari pengendara ojek online yang dijadikan

responden adalah driver grab bike dan sisanya adalah driver gojek. Dalam syarat

untuk menjadi driver ojek online, pihak perusahaan gojek mewajibkan para

driver yang menjadi mitra untuk ikut serta dalam pelatihan berkendara, seperti

yang dikutip dalam infojek.com yaitu pelatihan berkendara tersebut dikenal

dengan RDL Gojek yaitu Rivat Drive Lab. Pihak PT Gojek Indonesia melakukan

kerjasama dengan pelatihan safety riding. Dari awal proses mendaftar menjadi

mitra gojek, para driver telah ditekankan untuk selalu safety riding. Jadi RDL ini

menjadi fasilitator para driver melakukan program pelatihan safety riding agar

selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan para penumpang dengan

tujuan agar para driver memiliki pengetahuan mumpuni dalam hal berkendara

yang baik, benar, aman dan nyaman selama perjalanan. Sementara itu untuk

driver grab sendiri, ketika akan mendaftar menjadi mitra kerja tidak ada

pelatihan safety riding yang dilakukan, pihak perusahaan grab hanya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

menyediakan program training namun dalam tahun 2019 grab memperkenalkan

program pelatihan terbaru yaitu GrabAcademy untuk meningkatkan pengetahuan

mitra pengemudi (Grab.com).

Gambaran masa berkendara pengendara ojek online terhadap perilaku

tidak aman pada kawasan USU Medan. Masa berkendara yang dimaskud dalam

penelitian ini adalah masa berkendara dihitung dari pertama kali pengendara

menjadi seorang pengendara ojek online sampai dengan dilakukannya penelitian.

Hasil distribusi responden berdasarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa masa

berkendara terbanyak pada kelompok kategori >12 bulan yaitu 69,8%

danterendah pada masa berkendara ≤12 yaitu 30,2%. Berdasarakan hasil

penelitian dan analisis data yang dilakukan bahwa kategori masa berkendara

tersebut di dapatkan dari hasil rata-rata masa berkendara pengendara ojek online

kawasan USU Medan sejak mendaftar dan mulai aktif menjadi pengendara ojek

online. Ojek online ini sendiri mulai menjamur dibeberapa kota besar di

Indonesia sejak tahun 2015 dan menjadi alternatif transportasi yang banyak

diminati oleh masyarakat sehingga banyak masyarakat yang mulai mencoba

untuk bergabung sebagai mitra perusahaan ojek online dan didukung dengan

persyaratan yang tidak terlalu sulit untuk menjadi seorang pengendara ojek

online.

Gambaran faktor reinforcing terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Faktor reinforcing atau faktor

pendorong/penguat merupakan faktor yang mendorong seseorang berperilaku

yang berasal dari luar diri orang tersebut, termasuk penghargaan sosial dan fisik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Dalam penelitian ini faktor reinforcing yaitu peran teman kerja.

Gambaran peran teman kerja terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Peran teman kerja yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan yang diberikan kepada sesama

pengendara untuk saling mengingatkan pengendara lainnya dalam hal berkendara

aman. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan, peran teman kerja pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan terbanyak berada pada kategori

tidak mendukung yaitu 53 orang (55,2%). Hal ini dapat disebabkan masing-

masing pengendara mengetahui dan sadar bahwa perilaku berkendara mereka

tercatat lewat aplikasi akun ojek online salah satu nya yaitu dari rating yang

diberikan oleh para penumpang untuk itu para pengendara jarang untuk

mengingatkan langsung temannya untuk berkendara aman, namun masih ada

pengendara yang mau untuk mengingatkan teman nya misalnya mengingatkan

untuk menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, sepatu, jacket

dan lainnya) saat akan berkendara. Faktor lainnya adalah seluruh pengendara

ojek online yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pengendara yang

tidak memiliki komunitas dalam ojek online, sehingga mereka hanya berkumpul

disatu titik untuk menunggu orderan masuk dari penumpang. Untuk komunitas

sendiri biasanya lebih aktif dan saling mendukung satu sama lain.

Analisis Bivariat

Analisis hubungan faktor predisposing terhadap perilaku tidak aman

pada pengendara ojek online kawasan USU Medan.

Analisis hubungan pengetahuan terhadap perilaku tidak aman pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Sebuah perilaku dapat

berlangsung lebih lama apabila didasari dengan pengetahuan yang baik

(Notoadtmodjo, 2007). Begitu pula pada pengendara ojek online kawasan USU

Medan yang memiliki pengetahuan baik yaitu 43 orang (53,1%) namun

berperilaku berkendara tidak aman. Hal ini mencerminkan bahwa responden

memiliki pengetahuan yang baik tetapi belum secara sadar memahami bahaya

dari berperilaku tidak aman saat berkendara dan tidak ada penerapan mengenai

pengetahuan baik yang dimiliki terhadap perilaku dalam berkendara.

Pengetahuan memang merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang, namun tidak selalu berpengaruh terhadap

tindakan seseorang. Hal ini juga dapat disebabkan oleh faktor lainnya seperti

karakteristik individu yaitu jenis kelamin. Dalam penelitian ini seluruh

responden berjenis kelamin laki-laki. Menurut Harvey dan Smith dalam

Widiyawati (2018), laki-laki menunjukkan kemampuan dalam berkendara

cenderung lebih baik secara teknis.

Hasil uji statistik yang didapatkan dalam penelitian in imenunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online dengan nilai p value 0,223. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Widiyawati (2018) dan Manurung (2019) bahwa tidak ada

hubungan pengetahuan dengan perilaku berkendara.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tidak adanya hubungan pengetahuan

terhadap perilaku berkendara tidak aman yaitu ketidaknyamanan dalam

menggunakan masker, sarung tangan dan sepatu. Selain itu keterbatasan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

emunerator dalam mengawasi proses pengisisan kuesioner sehingga responden

menjawab tidak sesuai dengan kenyataan mereka di lapangan.

Analisis hubungan sikap terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan. Dari hasil uji statistik yang

dilakukan bahwa ada sebanyak 56,4% pengendara ojek online yang memiliki

sikap kurang dan perilaku tidak aman dengan hasil penelitian didapatkan bahwa

tidak ada hubungan antara sikap yang kurang dengan perilaku tidak aman yaitu

dengan pvalue = 0,151. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ariwibowo (2013) yang menyatakan ada hubungan antara sikap

terhadap praktek safety riding (p = 0,001) bahwa praktik seseorang didasari oleh

adanya persepsi yang memunculkan suatu tindakan nyata atau sikap seseorang

dalam berperilaku, baik atau buruk sikap seseorang bisa dipengaruhi oleh

seberapa besar tingkat pengetahuan seseorang (Ariwibowo, 2013).

Sikap kurang pada pengendara ojek online kawasan USU Medan tidak

berhubungan dengan perilaku tidak aman dapat dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Variabel personal control (keyakinan akan tanggung jawab dan pengendalian

diri) memiliki pengaruh yang paling besar terhadap pembentukam sikap yang

baik pada pengendara, seringkali rasa tanggungjawab dan pengendalian diri akan

keselamatan menjadi rendah akibat faktor eskternal seperti permintaan

penumpang, kondisi jalan dan lain-lain (Ariani, 2011).

Analisis hubungan faktor enabling terhadap perilaku tidak aman

pada pengendara ojek online kawasan USU Medan

Analisis hubungan keikutsertaan pelatihan terhadap perilaku tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

aman pada pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil

analisis bivariat yang dilakukan bahwa tidak ada hubungan antara keikutsertaan

pelatihan dengan perilaku tidak aman pada pengendara ojek online kawasan

USU Medan dengan nilai p value = 0,331. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2016) yang menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara keikutsertaan pelatihan dengan perilaku keselamatan

berkendara dengan p value = 0,757.

Analisis hubungan masa berkendara pengendara ojek online terhadap

perilaku tidak aman pada kawasan USU Medan.Hasil penelitian yang

dilakukan menunjukkan tidak ada hubungan antara masa berkendara dengan

perilaku tidak aman dengan p value = 0,505. Hasil penelitian ini diperkuat

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan bahwa tidak ada hubungan masa

berkendara terhadap perilaku safety riding dengan p value = 0,407. Namun hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan yang mengatakan bahwa masa

berkendara seseorang dapat mempengaruhi perilaku sesorang dalam berkendara,

seharusnya jika pengendara yang berpengalaman maka akan mengendarai

dengan aman dan sebaliknya jika pengendara baru masih memiliki pengalaman

berkendara yang tidak aman. Apalagi seseorang pengedara sudah memiliki masa

berkendara sebagai ojek online lebih lama biasanya pengendara akan berperilaku

lebih aman karena perilaku berkendara yang dilakukan dinilai oleh para

penumpang sehingga ketika pengendara berperilaku tidak aman akan

mendapatkan penilain yang buruk dan akan mempengaruhi status sebagai

pengendara ojek online yang aman. Penilaian ini dilakukan dengan memberi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

rating pada pengendara sehingga semakin baik pengendara dalam berperilaku

aman maka akan mendapatkan status dan rating yang baik sebaliknya jika

pengendara sering berkendara dengan perilaku tidak aman akan mempengaruhi

status dan rating dan pengendara bisa dicabut statusnya sebagai mitra kerja dari

pihak ojek online yangbersangkutan.

Analisis hubungan faktor reinforcing terhadap perilaku tidak aman pada

pengendara ojek online kawasan USU Medan

Analisis hubungan peran teman kerja terhadap perilaku tidak aman

pada pengendara ojek online kawasan USU Medan. Berdasarkan hasil uji

bivariat yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara teman kerja

dengan perilaku tidak aman berkendara pengendara ojek online dengan nilai p

value = 0,000. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Azizah (2016) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran teman

sebaya dengan perilaku keselamatan berkendara (safety riding) dengan nilai p

value =0,043. Hubungan antara sesama rekan kerja adalah interaksi yang terjadi

pada para pekerja baik dalam hal pelaksanaan pekerjaan maupun diluar

pekerjaan. Kedekataan hubungan antara sesama rekan kerja didalam pekerjaan

berdasarkan keeratan hubungan dengan sesama rekan kerja, keeratan hubungan

dengan sesama rekan kerja di bagian lain, pemberian saran, dorongan dan

semangat kerja antar sesama rekan kerja, pemberian bantuan dalam

menyelesaikan pekerjaan, pemberian informasi dalam hal pekerjaan serta dapat

memotivasi ketika gagal. Semakin erat hubungan sesama rekan kerja akan

meningkatkan motivasi kerja untuk berprestasi. Perusahaan dapat menjaga dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

membina keeratan hubungan sesama rekan kerja dengan memberikan suatu

fasilitas atau kegiatan baik formal maupun informal yang dapat mengeratkan lagi

hubungan sesama rekan kerja. Peran rekan kerja dapat diberikan dalam bentuk

support, informasi, dan mentoring. Peran support, sesama rekan kerja dapat

memberikan saran, dukungan/dorongan, semangat, serta memberikan pujian.

Peran support dalam bentuk memberikan dukungan, bisa dilakukan melalui kata-

kata, baik langsung maupun tidak langsung, dalam kalimat-kalimat yang

sugestif. Dukungan juga dapat diberikan dalam bentuk perbaikan lingkungan

kerja yang kondusif. Peran informasi di tempat kerja, rekan kerja dapat menjadi

sumber informasi yang tepat karena dapat memberi informasi dalam hal

pekerjaan, selain itu dengan adanya komunikasi maka akan terjalin penyaluran

informasi yang baik antara sesama rekan kerja. Peran mentoring di tempat kerja,

rekan kerja dapat menjadi mentor karena dapat berfungsi sebagai saudara dalam

hal diskusi, menceritakan isi hati atau masalah yang mungkin dihadapi,

memberikan arahan, mencontohkan sesuatu, memotivasi ketika gagal.

(Widoyono,Y & Haryadi, B, 2014).

Sesuai dengan hasil penelitian bahwa peran teman kerja berhubungan

dengan perilaku tidak aman pengendara ojek online kawasan USU Medan. Hal

ini menjelaskan bahwa perilaku tidak aman berkendara pengendara ojek online

dapat disebabkan karena tidak adanya dukungan yang diberikan dari teman kerja,

pengendara tidak aktif untuk mengingatkan teman kerjanya untuk berkendara

aman responden dan dalam penelitian ini seluruhnya tidak bergabung dalam

suatu wadah komunitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

Keterbatasan Penelitian

1. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner hanya bersifat general. Oleh

karena itu, disarankan agar peneliti selanjutnya melakukan

pengembangan lebih mendetail pada kriteria-kriteria soal dalam

kuesioner.

2. Peneliti hanya menggunakan kuesioner sebagai cara ukur perilaku

berkendara, tidak dilengkapi dengan kegiatan observasi pada setiap

responden.

3. Peneliti terbatas dalam mengawasi proses pengisian kuesioner sehingga

terdapat responden yang melakukan kecurangan

4. Pertanyaan kuesioner terbatas dikarenakan responden ketika mengisi

kuesioner bisa saja mendapatkan orderan sehingga pertanyaan yang

diberikan tidak bersifat mendetail

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pengedara ojek online kawasan

Universitas Sumatera Utara, didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Berdasarkan faktor predisposing, tidak ada hubungan antara pengetahuan

terhadap perilaku tidak aman pengendara ojek online kawasan USU

Medan dengan p-value 0,223. Tidak ada hubungan sikap terhadap

perilaku tidak aman pengendara ojek online kawasan USU Medan

dengan p-value 0,149.

2. Berdasarkan faktor enabling, tidak ada hubungan antara keikutsertaan

pelatihan terhadap perilaku tidak aman pengendara ojek online kawasan

USU Medan dengan p-value 0,331. Tidak ada hubungan antara masa

berkendara terhadap perilaku tidak aman pengendara ojek online

kawasan USU Medan dengan p-value 0,505.

3. Berdasarkan faktor reinforcing, ada hubungan anatara peran teman kerja

terhadap perilaku tidak aman pengendara ojek online kawasan USU

Medan dengan p-value 0,000

Saran

Saran yang dapat diberikan antara lain agar para pengendara ojek online

tetap saling mengingatkan untuk berperilaku aman dalam berkendara agar

tercipta budaya berkendara yang aman dan nyaman dilingkungan kawasan

kampus USU.

56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Pustaka

Ariwibowo, R. (2013). Hubungan antara umur, tingkat pendidikan, pengetahuan,


sikap terhadap praktik safety riding awareness pada pengendara ojek
sepeda motor di kecamatan Banyumanik. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 2(1). Diakses dari http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/
jkm

Azizah, M. H. (2016). Faktor yang berhubungan dengan perilaku keselamatan


berkendara (safety riding) pada mahasiswa (studi pada mahasiswa
FMIPA UNNES angkatan 2009-2015). (Skripsi, Universitas Negeri
Semarang). Diakses dari https://lib.unnes.ac.id/25674/

Badan Pusat Statistik. (2017a). Jumlah kecelakaan, korban mati, luka berat, luka
ringan dan kerugian materi yang diderita tahun 1992-2017. Diakses dari
https://www.bps.go.id/dynamictable/2016/02/09/1134/jumlahkecelakaa
n-koban-mati-luka-berat-luka-ringan-dan-kerugian-materi-yangdiderita-
tahun-1992-2017.html

Badan Pusat Statistik. (2017b). Perkembangan jumlah kendaraan bermotor


menurut jenis, 1949-2017. Diakses dari https://www.bps.go.id/dynamic
table/2016/02/09/1133/perkembangan-jumlah-kendaraan-bermotor-
menurut-jenis-1949-2017.html

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. (2017). Jumlah kecelakaan lalu lintas
menurut korban dan kabupaten/kota. Diakses dari https://sumut.bps.go.
id/statictable/2018/11/07/1120/jumlah-kecelakaan-lalu-lintas-menurut-
korban-dan-kabupaten-kota-2017.html

Budiono, S. (2003). Bunga Rampai Hiperkes & KK : Higiene Perusahaan,


Ergonomi, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Departemen Perhubungan RI. (2008). Buku Petunjuk Tata Cara Bersepeda


Motor di Indonesia.

Enggarsasi, U., & Khalimatus. (2017). Kajian terhadap faktor-faktor penyebab


kecelakaan lalu lintas dalam upaya perbaikan pencegahan kecelakaan
lalu lintas. Jurnal Perspektif, 228-237. Diakses dari http://jurnalperspek
tif.org/index.php/perspektif/article/view/632

Febrina, A. (2012). Faktor risiko yang berhubungan dengan perilaku tidak


aman pengendara ojek stasiun Citayam, Depok. (Skripsi, Universitas
Indonesia). Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20354863-S-

57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
58

Arini%20Febrina.pdf

Halimah, S. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aman karyawan


di PT. SIMP PIANT Tambun II. (Skripsi, Universitas Islam Negeri
Syahid). Diakses dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123
456789/627/1/92636-SITI%20HALIMAH-FKIK.pdf

Helliyanti, P., (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak


aman di departemen utility and operation, PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk Divisi Bogasari Flours Mills Tahun 2009. (Skripsi,
Universitas Indonesia). Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abs
trak-126220.pdf.

Kristo, F,. Y. (2017, 22 Agustus). Awal mula tranportasi online menjamur di


Indonesia. Detik.com. Diakses dari https://m.detik.com/inet/cyberlife
/d3609781/awal-mula-transportasi-online-menjamur-di-indonesia

Manurung, J., Sitorus Mido E., & Rinaldi. (2016). Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Safety riding Pengemudi Ojek Online (Go-Jek) di Kota
Medan Sumatera Utara. Journal of Health Science and Physiotherapy,
1(2), 92. Diakses dari http://jurnal.stikes-sitihajar.ac.id/index.php/jhsp/
article/view/18

Marsaid, Hidayat, & Ahsan. (2013). Faktor yang berhubungan dengan kejadian
kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di wilayah Polres
kabupaten Malang. Jurnal Ilmu Keperawatan, 1(2), 98-112. Diakses
dari https://jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/view/18

Maulana, F. (2018, 6 November). Pengguna sepeda motor dominasi 75% angka


kecelakaan di Indonesia. Tribun News.com. Diakses dari https://www.
tribunnews.com/otomotif/2018/11/06/pengguna-sepeda-motor-
dominasi-75-angka-kecelakaan-di-indonesia

Nasution, M. N. (2004). Manajemen transportasi (Edisi ke-2). Jakarta : Ghalia


Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Panca

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

Putra Dewa.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019


tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang
Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.

Permatasari, A. (2017). Gambaran perilaku keselamatan berkendara pada


pelajar SMA Dua Mei Ciputat Timur. (Skripsi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta). Diakses dari http://repository.uinjkt
.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38291/1/AMALIA%20PERMATA
SARI-FKIK.pdf

Perwitaningsih. (2013). Hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap


praktik keselamatan dan kesehatan berkendara sepeda motor pada
mahasiswa kesehatan masyarakat UDINUS Semarang. (Skripsi,
Universitas Dian Nuswantoro). Diakses dari http://eprints .dinus.ac.id
/6474/1/jurnal_12005.pdf

Rahmi, S. (2009). Analisis perilaku siswa SMA di Kota Samarinda dalam


berkendara roda dua terhadap keselamatan berlalu lintas. Jurnal
Refleksi Kesehatan,32–67.

Raymond, A. (2008). Gambaran faktor-faktor penyebab kecelakaan kendaraan


bermotor di wilayah Jakarta Timur Bulan Januari – Maret Tahun
2008. (Skripsi, Universitas Indonesia). Diakses dari
http://lib.ui.ac.id/detail? id=122778&lokasi=lokal

Rizki. (2018). Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan grab-bike di


Kota Medan. (Skripsi, Universitas Sumatera Utara) Diakses dari
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10378

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bogor :


Alfabeta.

Supriyanto, A. (2016). Nadiem Makarim, pendiri dan ceo gojek Indonesia:


membangkitkan gairah usaha tukang ojek. Repbulika.co.id. Diakses
dari https://republika.co.id/berita/koran/halaman-1/16/03/16/o44e4715-
nadiem-makarim-pendiri-dan-ceo-gojek-indonesia-membangkitkan-
gairah-usaha-tukang-ojek

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

Tjahjono, I. (2011). Analisis keselamatan lalu lintas. Bandung: Lubuk Agung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas


dan Angkutan Jalan.

Velarosdela, R.N. (2019, 12 Januari). Kemenhub minta pengemudi ojek online


perbaiki perilaku berkendara. Kompas.com. Diakses dari https://ekono
mi.kompas.com/read/2019/01/12/145024126/kemenhub-minta-
pengemudi-ojek-online-perbaiki-perilaku-berkendara

Wulandari, S., Jayanti, S., & Widjasena, B. (2017). Faktor-faktor yang


berhubungan dengan perilaku berkendara aman (safety riding) pada
kurir pos sepeda motor di PT Pos Indonesia Cabang Erlangga
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5),346-355. Diakses dari
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/18950

Warpani. (2002). Pengelolaan lalu lintas dan angkutan jalan. Bandung: ITB.

WHO. (2018). Global Status Report on Road Safety 2018. Diakses dari
https://www.who.int/violence_injury_prevention/road_safety_status/20
18/en/

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian


KUESIONER

No. Responden : .................. (tidak perlu diisi oleh responden)


I. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pengalaman Berkendara sbg ojek online : ........... (tahun)

Petunjuk Pengisian Kuesioner :


1. Mohon dengna hormat bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab
seluruh pertanyaan yang ada

2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.

II. Pertanyaan
1. Pengetahuan
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1. Helm digunakan hanya untuk melindungi dari
panas dan hujan.
2. Keberadaan kaca spion hanya untuk formalitas.
3. Berkendara melawan arus dapat menyebabkan
kecelakaan.
4. Sepeda motor berjalan di lajur kiri, penggunaan
lajur kanan hanya untuk mendahului.
5. SIM, STNK, dan penggunaan helm standar
adalah komponen penting yang diwajibkan bagi
pengendara kendaraan bermotor roda dua.

2. Sikap
Keterangan :
SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan Jawaban
SS S R TS STS
1. Anda boleh membawa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

penumpang lebih dari 1 orang


dewasa.
2. Ketika hendak berbelok sebaiknya
terlebih dahulu menyalakan lampu
sein.
3. Ketika jalanan sepi, anda tidak
boleh mengendarai sambil
memegang handphone.
4. Ketika melakukan perjalanan
dekat, anda tidak perlu melakukan
pemeriksaan kendaraan.

3. Peran Teman Kerja


Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apakah teman Anda selalu mengingatkan untuk
memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan ?
2. Apakah teman anda mengingatkan untuk memakai
APD ketika berkendara ?
3. Apakah teman Anda mengingatkan dalam hal
pengendalian kecepatan berkendara ?
4. Apakah teman Anda mengingatkan Anda jika Anda
melakukan kesalahan dalam berkendara ?

4. Perilaku Berkendara
No Pertanyaan Selalu Sering Kadang Hampir Tidak
-kadang tidak Pernah
pernah
1. Apakah Anda membawa
STNK setiap kali
berkendara?
2. Apakah Anda membawa
SIM setiap kali
berkendara?
3. Apakah Anda
menggunakan helm
standar saat berkendara?
4. Apakah Anda memakai
jaket saat berkendara?
5. Apakah Anda memakai
masker saat berkendara?
6. Apakah Anda memakai
sarung tangan saat
berkendara?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

7. Apakah Anda memakai


sepatu saat berkendara?
8. Apakah Anda menyalakan
lampu utama saat
berkendara disiang hari?
9. Apakah Anda menyalakan
lampu sein sebelum
membelok?
10. Apakah Anda
mengendarai sepeda motor
dengan kecepatan tinggi?
11. Apakah Anda sering
melakukan pengereman
secara mendadak?
12. Apakah Anda selalu
menjaga jarak dengan
pengendara lain?

5. Keikutsertaan Pelatihan
Apakah anda pernah mengikuti pelatihan safety riding ?
a. Pernah mengikuti pelatihan
b. Tidak pernah mengikuti pelatihan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

Lampiran 3. Surat Selesai Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

Lampiran 4. Master Data


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 21 6 1 2 2 1 1 3 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
2 32 2 2 2 1 1 1 5 5 1 1 5 20 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 1
3 48 24 2 2 1 1 1 5 4 1 4 2 13 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 3
4 30 36 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
5 25 24 1 2 1 1 1 4 4 2 4 3 13 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3
6 23 2 1 2 1 1 1 4 4 1 1 4 18 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 2 1
7 31 24 1 2 1 1 1 4 5 1 2 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 1
8 39 3 2 2 2 1 1 4 4 1 1 4 18 1 1 2 1 3 1 1 1 1 3 3 2
9 30 36 2 2 1 1 1 5 4 1 1 2 16 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
10 34 18 2 2 1 1 1 5 4 1 1 2 16 1 2 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3
11 45 24 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 1 1
12 23 18 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 2 2 2 2 0 1 1 1 2 2 1 1
13 24 6 1 2 1 1 1 4 1 1 1 4 15 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 3
14 40 4 2 2 1 1 1 5 4 1 4 4 15 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3
15 30 12 1 2 1 1 1 4 5 1 1 4 19 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 5 2
16 45 24 1 2 1 2 1 3 4 1 2 2 15 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
17 46 5 2 2 1 1 1 5 5 1 5 5 16 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 1
18 30 24 1 2 1 1 1 4 5 1 2 4 18 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 2
19 22 6 1 1 1 1 1 3 5 5 5 4 11 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
20 27 12 2 2 1 1 1 5 4 1 3 4 16 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2
21 30 24 2 2 1 1 1 5 4 1 4 4 15 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
22 40 12 2 2 1 1 1 5 5 1 1 4 19 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 3 3
23 56 36 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

24 30 3 1 1 2 1 1 2 4 1 2 1 14 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
25 36 12 2 2 1 1 1 5 2 2 2 4 14 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3
26 37 1 1 2 1 1 1 4 5 2 2 4 17 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1
27 28 24 1 2 1 1 1 4 1 1 2 4 14 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 3 2
28 28 12 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 14 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2
29 28 24 2 2 1 1 1 5 4 1 2 2 15 2 2 1 1 2 1 1 1 1 4 3 1
30 23 7 2 2 1 1 1 5 4 1 4 4 15 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
31 47 24 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 2 2 1 2 1 1 1 1 1 5 5 2
32 28 5 2 2 1 1 1 5 5 1 2 4 18 1 2 1 1 3 1 1 1 1 3 5 3
33 22 6 1 1 2 1 1 2 1 1 1 4 15 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1
34 26 7 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
35 50 24 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 4 1
36 26 6 2 2 1 1 1 5 4 1 2 4 17 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1
37 32 12 2 2 1 1 1 5 1 1 2 4 14 2 2 2 2 0 1 1 1 1 3 3 1
38 30 24 2 2 1 1 1 5 5 1 4 4 16 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3
39 44 5 2 2 1 1 1 5 5 1 2 5 19 2 1 1 1 3 1 1 1 1 3 4 4
40 19 1 2 2 1 1 1 5 5 1 1 4 19 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
41 25 24 2 2 1 1 1 5 5 1 1 3 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
42 35 12 1 2 1 1 1 4 4 1 4 1 12 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 3 1
43 21 9 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
44 34 12 1 2 1 1 1 4 2 2 2 2 12 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 3
45 28 24 1 2 1 2 1 3 4 1 1 1 15 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2
46 20 2 2 2 1 1 1 5 4 1 3 2 14 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2
47 24 12 1 2 1 2 1 3 4 2 3 2 13 2 1 2 2 1 1 1 1 3 3 2 3
48 25 24 1 2 1 1 1 4 5 1 4 2 14 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

49 28 48 2 1 1 1 1 4 4 1 1 4 18 2 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1
50 27 12 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 3
51 38 24 1 2 1 1 1 4 4 1 4 4 15 2 2 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1
52 34 24 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 1
53 24 3 2 2 1 1 1 5 5 1 2 3 17 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 3
54 23 12 2 2 1 1 1 5 4 1 4 4 15 1 1 2 1 3 1 1 1 1 2 4 2
55 21 1 2 2 1 1 1 5 4 1 1 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
56 38 24 1 2 1 2 1 3 4 1 2 4 17 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 1
57 27 12 2 2 1 1 1 5 4 2 2 4 16 2 2 2 2 0 1 1 1 1 3 3 2
58 25 24 1 1 1 1 1 3 4 1 4 4 15 2 1 1 1 3 1 1 1 3 2 3 2
59 29 48 2 2 1 1 1 5 5 1 1 4 19 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 3 3
60 21 16 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 12 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
61 37 24 2 2 1 1 1 5 1 1 1 4 15 2 1 2 1 2 1 1 1 1 5 3 2
62 32 12 2 2 1 2 1 4 4 1 2 4 17 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
63 50 18 2 2 1 1 1 5 1 1 1 4 15 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
64 28 24 2 2 1 1 1 5 4 2 1 4 17 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
65 30 12 1 2 1 1 1 4 5 1 2 4 18 2 2 2 2 0 1 1 2 2 3 3 2
66 25 38 1 2 1 2 1 3 5 2 2 5 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
67 22 12 1 2 1 1 1 4 5 1 2 4 18 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
68 47 24 2 2 1 1 1 5 1 1 2 5 15 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
69 25 5 2 2 1 1 1 5 4 2 2 2 14 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
70 28 12 2 2 1 1 1 5 4 1 2 3 16 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
71 39 12 1 2 1 1 1 4 4 1 2 4 17 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 3 1
72 37 13 1 2 1 1 1 4 4 2 2 4 16 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
73 38 12 2 2 1 1 1 5 4 2 2 4 16 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

74 28 36 1 1 1 1 1 3 4 2 2 2 14 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 3
75 28 24 1 2 1 1 1 4 4 2 2 4 16 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 3 3
76 21 1 2 2 1 1 1 5 4 1 3 4 16 2 2 2 2 0 1 1 3 3 5 3 3
77 24 10 2 2 1 1 1 5 5 1 3 3 16 1 1 1 1 4 1 1 3 3 3 3 3
78 23 12 2 1 1 2 1 3 2 2 2 4 14 1 1 1 1 4 1 1 1 3 3 3 3
79 19 6 2 2 1 1 1 5 5 1 1 5 20 1 2 1 1 3 1 1 1 3 3 3 3
80 26 12 1 2 1 1 1 4 4 5 2 4 13 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2
81 28 18 2 2 1 2 1 4 1 1 1 5 16 2 2 2 2 0 1 1 1 2 3 3 2
82 23 12 1 2 1 1 1 4 4 5 1 4 14 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 3
83 28 18 2 2 1 1 1 5 4 1 4 4 15 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3 5 5
84 24 12 2 2 1 1 1 5 4 2 2 4 16 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1
85 21 6 2 2 1 1 1 5 5 2 2 4 17 1 1 1 1 4 1 1 2 3 3 3 2
86 23 12 2 2 1 1 1 5 3 2 2 4 15 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
87 45 24 2 2 1 1 1 5 4 2 3 2 13 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 3 3
88 25 12 1 2 1 1 1 4 5 1 4 1 13 2 2 2 2 0 1 1 1 2 2 2 2
89 25 6 1 1 1 1 1 3 4 2 2 3 15 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3
90 33 12 2 2 1 1 1 5 4 1 2 5 18 2 2 2 2 0 1 1 1 1 1 3 3
91 35 24 1 2 1 1 1 4 5 2 1 4 18 1 1 2 1 3 1 1 3 3 3 3 3
92 28 12 2 2 1 1 1 5 1 4 1 1 9 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2
93 25 6 2 1 1 1 1 4 1 1 1 5 16 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
94 21 24 2 2 1 1 1 5 1 2 2 5 14 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
95 30 6 2 2 1 1 1 5 5 1 1 5 20 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
96 26 18 2 2 1 1 1 5 5 1 1 5 20 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

No 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 1 1 3 3 1 1 56 1 1 2 2 2 2
2 1 1 3 4 1 1 53 2 1 2 3 2 2
3 1 1 5 5 2 1 56 4 2 2 3 1 2
4 1 1 3 3 2 2 55 2 2 2 3 2 2
5 1 1 3 3 2 2 53 1 2 2 3 1 1
6 1 1 3 4 1 2 54 1 1 2 3 2 1
7 1 2 3 3 2 2 52 2 2 1 3 2 2
8 3 1 3 2 3 1 46 3 1 1 3 2 1
9 1 1 5 5 1 2 60 2 2 2 3 1 2
10 1 1 3 3 1 2 50 2 2 1 3 1 1
11 1 1 4 3 2 2 55 3 2 2 3 2 2
12 1 1 3 4 1 1 55 1 2 2 3 2 1
13 1 1 3 3 1 2 52 1 1 1 3 1 1
14 1 1 3 3 1 1 50 3 1 1 3 1 1
15 1 1 3 4 1 1 50 2 2 1 3 2 2
16 1 1 4 4 1 2 58 3 2 2 2 1 1
17 1 1 5 5 1 1 56 4 1 2 3 1 2
18 1 1 3 4 1 1 52 2 2 1 3 2 1
19 1 1 3 3 3 1 54 1 1 2 2 1 2
20 1 1 3 3 2 1 50 2 2 1 3 1 1
21 1 1 4 3 3 1 55 2 2 2 3 1 1
22 1 1 5 3 1 1 52 3 2 1 3 2 1
23 1 1 4 4 1 1 56 5 2 2 3 2 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

24 2 2 3 4 2 2 54 2 1 2 1 1 2
25 1 1 3 3 1 1 54 3 2 2 3 1 1
26 1 1 2 3 1 1 51 3 1 1 3 2 1
27 1 1 3 3 1 1 51 2 2 1 3 1 2
28 5 1 2 5 1 2 52 2 2 1 2 1 1
29 1 1 3 3 3 1 49 2 2 1 3 1 1
30 1 1 3 3 1 1 56 1 1 2 3 1 1
31 1 1 5 5 1 2 51 4 2 1 3 2 1
32 1 1 3 3 1 1 48 2 1 1 3 2 1
33 1 1 2 3 1 1 54 1 1 2 1 1 1
34 1 1 3 3 1 1 56 2 1 2 3 2 1
35 1 1 4 4 1 1 53 4 2 2 3 2 2
36 1 1 3 3 1 2 53 2 1 2 3 2 2
37 1 1 3 3 3 1 50 2 2 1 3 1 1
38 1 1 3 3 1 2 54 2 2 2 3 1 1
39 1 1 3 3 2 1 47 3 1 1 3 2 1
40 1 1 3 3 1 1 56 1 1 2 3 2 2
41 1 1 3 3 1 1 56 1 2 2 3 2 2
42 1 1 5 3 4 1 53 2 2 2 3 1 2
43 1 1 3 4 1 1 57 1 1 2 3 2 2
44 1 1 3 3 1 1 52 2 2 1 3 1 2
45 1 1 4 5 1 1 58 2 2 2 2 1 2
46 4 1 3 3 2 1 45 1 1 1 3 1 1
47 1 1 3 3 1 1 49 1 2 1 2 1 1
48 1 1 3 3 1 1 55 1 2 2 3 1 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

49 1 1 3 3 1 1 54 2 2 2 3 2 1
50 1 1 3 3 1 1 52 2 2 1 3 2 2
51 1 1 3 3 1 1 56 3 2 2 3 1 1
52 1 1 4 4 1 1 52 2 2 1 3 2 2
53 1 1 3 3 1 1 52 1 1 1 3 2 2
54 1 2 3 2 3 2 47 1 2 1 3 1 1
55 1 1 3 4 1 1 57 1 1 2 3 2 2
56 1 1 3 3 1 1 54 3 2 2 2 2 1
57 1 2 3 2 2 2 48 2 2 1 3 1 1
58 1 1 3 3 1 1 50 1 2 1 2 1 1
59 1 1 3 3 1 1 53 2 2 2 3 2 2
60 1 1 3 3 1 2 56 1 2 2 2 1 2
61 1 1 3 4 2 1 49 3 2 1 3 1 1
62 1 1 3 3 2 1 55 2 2 2 3 2 2
63 1 1 3 3 1 1 56 4 2 2 3 1 2
64 1 1 3 3 1 1 56 2 2 2 3 2 1
65 1 1 3 3 1 1 49 2 2 1 3 2 1
66 1 1 3 3 2 1 55 1 2 2 2 2 2
67 1 1 4 4 2 2 57 1 2 2 3 2 2
68 1 1 5 3 1 2 58 4 2 2 3 1 1
69 1 1 3 3 1 1 56 1 1 2 3 1 1
70 1 1 3 3 1 1 56 2 2 2 3 1 2
71 1 1 4 3 1 1 53 3 2 2 3 2 2
72 1 1 3 3 2 2 51 3 2 1 3 1 1
73 1 1 3 3 2 1 50 3 2 1 3 1 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

74 1 1 3 3 1 2 53 2 2 2 2 1 2
75 1 1 3 3 1 1 51 2 2 1 3 1 1
76 1 3 3 3 3 1 40 1 1 1 3 1 1
77 1 1 3 2 1 1 45 1 1 1 3 1 2
78 1 1 3 4 1 1 49 1 2 1 2 1 2
79 1 1 3 3 1 1 48 1 1 1 3 2 1
80 2 2 3 3 2 1 49 2 2 1 3 1 1
81 1 1 1 2 2 2 52 2 2 1 3 1 1
82 1 1 3 5 1 1 50 1 2 1 3 1 2
83 1 1 3 3 1 1 42 2 2 1 3 1 1
84 3 1 3 3 1 1 50 1 2 1 3 1 1
85 3 1 3 3 2 1 45 1 1 1 3 2 2
86 1 1 3 4 2 1 56 1 2 2 3 1 1
87 1 1 3 3 2 1 49 3 2 1 3 1 2
88 1 1 3 3 1 1 48 1 2 1 3 1 1
89 1 1 3 3 3 1 50 1 1 1 2 1 1
90 1 1 3 3 2 1 51 2 2 1 3 2 1
91 1 1 3 3 3 1 44 2 2 1 3 2 1
92 2 5 3 3 1 1 43 2 2 1 3 1 1
93 1 1 3 3 1 1 56 1 1 2 3 1 2
94 1 1 3 3 5 1 52 1 2 1 3 1 2
95 1 1 3 3 1 1 58 2 1 2 3 2 2
96 1 1 4 4 1 1 56 2 2 2 3 2 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

Keterangan
No = Nomor Responden (1-96) 31 = Pernyataan Mengikuti Pelatihan
1 = Umur pengendara 32 = Skor Perilaku Berkendara
2 = Masa berkendara (menjadi ojek online) 33 = Kategori Umur Pengendara
3-7 = Pernyataan Pengetahuan 34 = Kategori Masa Berkendara
8 = Skor Pengetahuan 35 = Kategori Skor Perilaku Berkendara
9-12 = Pernyataan Sikap 36 = Kategori Skor Pengetahuan
13 = Skor Pernyataan Sikap 37 = Kategori Skor Sikap
14-17 = Pertanyaan Peran Teman Kerja 38 = Kategori Skor Peran Teman Kerja
18 = Skor Peran Teman Kerja
19-30 = Peryatanyaan Perilaku Berkendara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

Lampiran5. Hasil SPSS


Distribusi Pernyataan Pengetahuan
pengetahuan1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ya 35 36,5 36,5 36,5

tidak 61 63,5 63,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

pengetahuan2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ya 11 11,5 11,5 11,5

tidak 85 88,5 88,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

pengetahuan3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ya 92 95,8 95,8 95,8

tidak 4 4,2 4,2 100,0

Total 96 100,0 100,0

pengetahuan4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ya 88 91,7 91,7 91,7

tidak 8 8,3 8,3 100,0

Total 96 100,0 100,0

pengetahuan5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ya 96 100,0 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

Distribusi Kategori Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 2 2,1 2,1 2,1

cukup 11 11,5 11,5 13,5

baik 83 86,5 86,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

Distribusi Pernyataan Sikap


sikap 1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat setuju 12 12,5 12,5 12,5

setuju 4 4,2 4,2 16,7

ragu-ragu 1 1,0 1,0 17,7

tidak setuju 53 55,2 55,2 72,9

sangat tidak setuju 26 27,1 27,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

sikap 2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat setuju 70 72,9 72,9 72,9

setuju 22 22,9 22,9 95,8

tidak setuju 1 1,0 1,0 96,9

sangat tidak setuju 3 3,1 3,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

sikap 3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat setuju 38 39,6 39,6 39,6

setuju 37 38,5 38,5 78,1

ragu-ragu 6 6,3 6,3 84,4

tidak setuju 13 13,5 13,5 97,9

sangat tidak setuju 2 2,1 2,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

sikap 4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat setuju 6 6,3 6,3 6,3

setuju 13 13,5 13,5 19,8

ragu-ragu 6 6,3 6,3 26,0

tidak setuju 59 61,5 61,5 87,5

sangat tidak setuju 12 12,5 12,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

Distribusi Kategori Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 55 57,3 57,3 57,3

baik 41 42,7 42,7 100,0

Total 96 100,0 100,0

Distribusi Keikutsertaan Pelatihan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak ikut 74 77,1 77,1 77,1

pernah ikut 22 22,9 22,9 100,0

Total 96 100,0 100,0

Distribusi Masa Berkendara


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ≤ 12 bulan 29 30,2 30,2 30,2

> 12 bulan 67 69,8 69,8 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

Distribusi Peran Teman Kerja


peran teman kerja 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ya 56 58,3 58,3 58,3

tidak 40 41,7 41,7 100,0

Total 96 100,0 100,0

peran teman kerja 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ya 68 70,8 70,8 70,8


tidak 28 29,2 29,2 100,0

Total 96 100,0 100,0

peran teman kerja 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ya 69 71,9 71,9 71,9

tidak 27 28,1 28,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

peran teman kerja 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ya 74 77,1 77,1 77,1

tidak 22 22,9 22,9 100,0

Total 96 100,0 100,0

Distribusi Kategori Peran Teman Kerja


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak mendukung 53 55,2 55,2 55,2

mendukung 43 44,8 44,8 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

Distribusi Perilaku Berkendara


perilaku berkendara 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid selalu 94 97,9 97,9 97,9

sering 2 2,1 2,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

perilaku berkendara 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid selalu 94 97,9 97,9 97,9

sering 2 2,1 2,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

perilaku berkendara 3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 88 91,7 91,7 91,7

sering 4 4,2 4,2 95,8

kadang-kadang 4 4,2 4,2 100,0

Total 96 100,0 100,0

perilaku berkendara 4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 78 81,3 81,3 81,3

sering 7 7,3 7,3 88,5

kadang-kadang 11 11,5 11,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

perilaku berkendara 5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 48 50,0 50,0 50,0

sering 10 10,4 10,4 60,4

kadang-kadang 33 34,4 34,4 94,8

hampir tidak pernah 2 2,1 2,1 96,9

tidak pernah 3 3,1 3,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

perilaku berkendara 6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 43 44,8 44,8 44,8

sering 6 6,3 6,3 51,0

kadang-kadang 36 37,5 37,5 88,5

hampir tidak pernah 5 5,2 5,2 93,8

tidak pernah 6 6,3 6,3 100,0

Total 96 100,0 100,0

perilaku berkendara 7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid selalu 48 50,0 50,0 50,0

sering 20 20,8 20,8 70,8

kadang-kadang 26 27,1 27,1 97,9

hampir tidak pernah 1 1,0 1,0 99,0

tidak pernah 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

perilaku berkendara 8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 87 90,6 90,6 90,6

sering 4 4,2 4,2 94,8

kadang-kadang 3 3,1 3,1 97,9

hampir tidak pernah 1 1,0 1,0 99,0

tidak pernah 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

perilaku berkendara 9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 88 91,7 91,7 91,7

sering 5 5,2 5,2 96,9

kadang-kadang 1 1,0 1,0 97,9

hampir tidak pernah 1 1,0 1,0 99,0

tidak pernah 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

perilaku berkendara 10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid selalu 1 1,0 1,0 1,0

sering 4 4,2 4,2 5,2

kadang-kadang 74 77,1 77,1 82,3

hampir tidak pernah 10 10,4 10,4 92,7

tidak pernah 7 7,3 7,3 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

perilaku berkendara 11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sering 4 4,2 4,2 4,2

kadang-kadang 67 69,8 70,5 74,7

hampir tidak pernah 17 17,7 17,9 92,6

tidak pernah 7 7,3 7,4 100,0

Total 95 99,0 100,0


Missing System 1 1,0
Total 96 100,0

perilaku berkendara 12

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid selalu 61 63,5 63,5 63,5

sering 17 17,7 17,7 81,3

kadang-kadang 9 9,4 9,4 90,6

hampir tidak pernah 4 4,2 4,2 94,8

tidak pernah 5 5,2 5,2 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

Output Hasil Uji Bivariat

Pengetahuan * perilaku berkendara Crosstabulation

perilaku berkendara

tidak aman aman Total

pengetahua kurang Count 0 2 2


n Expected Count 1,0 1,0 2,0

% within pengbaru 0,0% 100,0% 100,0%

% within skor perilaku


0,0% 4,2% 2,1%
berkendara2

cukup Count 5 8 13

Expected Count 6,5 6,5 13,0

% within pengbaru 38,5% 61,5% 100,0%

% within skor perilaku


10,4% 16,7% 13,5%
berkendara2

baik Count 43 38 81

Expected Count 40,5 40,5 81,0

% within pengbaru 53,1% 46,9% 100,0%

% within skor perilaku


89,6% 79,2% 84,4%
berkendara2
Total Count 48 48 96

Expected Count 48,0 48,0 96,0

% within pengbaru 50,0% 50,0% 100,0%

% within skor perilaku


100,0% 100,0% 100,0%
berkendara2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

Chi-Square Tests

Monte Carlo Sig. (2-sided) Monte Carlo Sig. (1-sided)

95% 95%
Confidence Confidence
Interval Interval

Asymptotic Lower Upper Lower Upper


d Significanc Significanc Boun Boun Significanc Boun Boun
Value f e (2-sided) e d d e d d

Pearson
2,386 c
Chi- a
2 ,303 ,306 ,297 ,315
Square
Likelihood c
2,429 2 ,297 ,306 ,297 ,315
Ratio
Fisher's c
2,379 ,306 ,297 ,315
Exact Test
Linear-by-
Linear d c c
,010 1 ,920 1,000 1,000 1,000 ,520 ,510 ,529
Associatio
n
McNemar-
b
Bowker . . .
Test
N of Valid
96
Cases

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,26.
b. Computed only for a PxP table, where P must be greater than 1.
c. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
d. The standardized statistic is -,100.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

Kategori Sikap* perilaku berkendara Crosstabulation

perilaku berkendara

tidak aman aman Total

sikap sikap buruk Count 30 23 53

Expected Count 26,5 26,5 53,0

% within skorskp2 56,6% 43,4% 100,0%

% within skor perilaku


62,5% 47,9% 55,2%
berkendara2

% of Total 31,3% 24,0% 55,2%

sikap baik Count 18 25 43

Expected Count 21,5 21,5 43,0

% within skorskp2 41,9% 58,1% 100,0%

% within skor perilaku


37,5% 52,1% 44,8%
berkendara2

% of Total 18,8% 26,0% 44,8%


Total Count 48 48 96

Expected Count 48,0 48,0 96,0

% within skorskp2 50,0% 50,0% 100,0%

% within skor perilaku


100,0% 100,0% 100,0%
berkendara2

% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

d
Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
a
Pearson Chi-Square 2,064 1 ,151 ,218 ,109
Continuity
b
1,516 1 ,218
Correction
Likelihood Ratio 2,072 1 ,150 ,218 ,109
Fisher's Exact Test ,218 ,109
Linear-by-Linear e
2,043 1 ,153 ,218 ,109 ,059
Association
c c c
McNemar Test ,533 ,266 ,092
N of Valid Cases 96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21,50.
b. Computed only for a 2x2 table
c. Binomial distribution used.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
e. The standardized statistic is 1,429.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

Keikutsertaan pleatihan berkendara * Perilaku berkendara Crosstabulation

perilaku berkendara

tidak aman aman Total

keikutsertaan pleatihan tidak ikut Count 39 35 74


berkendara Expected Count 37,0 37,0 74,0

% within keikut sertaan


52,7% 47,3% 100,0%
pleatihan berkendara

% within skor perilaku


81,3% 72,9% 77,1%
berkendara2

% of Total 40,6% 36,5% 77,1%


pernah ikut Count 9 13 22

Expected Count 11,0 11,0 22,0

% within keikut sertaan


40,9% 59,1% 100,0%
pleatihan berkendara

% within skor perilaku


18,8% 27,1% 22,9%
berkendara2

% of Total 9,4% 13,5% 22,9%


Total Count 48 48 96

Expected Count 48,0 48,0 96,0

% within keikut sertaan


50,0% 50,0% 100,0%
pleatihan berkendara

% within skor perilaku


100,0% 100,0% 100,0%
berkendara2

% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

d
Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
a
Pearson Chi-Square ,943 1 ,331 ,467 ,233
Continuity
b
,531 1 ,466
Correction
Likelihood Ratio ,948 1 ,330 ,467 ,233
Fisher's Exact Test ,467 ,233
Linear-by-Linear e
,934 1 ,334 ,467 ,233 ,121
Association
c c c
McNemar Test ,000 ,000 ,000
N of Valid Cases 96
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,00.
b. Computed only for a 2x2 table
c. Binomial distribution used.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
e. The standardized statistic is ,966.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

Masa berkendara * Perilaku berkendara Crosstabulation


perilaku berkendara

tidak aman aman Total

Masa ≤ 12 bulan Count 13 16 29


berkendra Expected Count 14,5 14,5 29,0

% within ojol kategori 44,8% 55,2% 100,0%

% within skor perilaku


27,1% 33,3% 30,2%
berkendara2

% of Total 13,5% 16,7% 30,2%

> 12 bulan Count 35 32 67

Expected Count 33,5 33,5 67,0

% within ojol kategori 52,2% 47,8% 100,0%


% within skor perilaku
72,9% 66,7% 69,8%
berkendara2

% of Total 36,5% 33,3% 69,8%


Total Count 48 48 96

Expected Count 48,0 48,0 96,0

% within ojol kategori 50,0% 50,0% 100,0%

% within skor perilaku


100,0% 100,0% 100,0%
berkendara2

% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

d
Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
a
Pearson Chi-Square ,445 1 ,505 ,657 ,329
Continuity
b
,198 1 ,657
Correction
Likelihood Ratio ,445 1 ,505 ,657 ,329
Fisher's Exact Test ,657 ,329
Linear-by-Linear e
,440 1 ,507 ,657 ,329 ,141
Association
c c c
McNemar Test ,011 ,005 ,003
N of Valid Cases 96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,50.
b. Computed only for a 2x2 table
c. Binomial distribution used.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
e. The standardized statistic is -,663.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

Peran teman kerja * Perilaku berkendara Crosstabulation


Peran teman kerja* perilaku berkendara Crosstabulation

perilaku berkendara

tidak aman aman Total

Peran teman tidak Count 34 18 52


kerja mendukung Expected Count 26,0 26,0 52,0

% within
65,4% 34,6% 100,0%
skorperanteman2

% within skor perilaku


70,8% 37,5% 54,2%
berkendara2
% of Total 35,4% 18,8% 54,2%

mendukung Count 14 30 44

Expected Count 22,0 22,0 44,0

% within
31,8% 68,2% 100,0%
skorperanteman2

% within skor perilaku


29,2% 62,5% 45,8%
berkendara2

% of Total 14,6% 31,3% 45,8%


Total Count 48 48 96

Expected Count 48,0 48,0 96,0

% within
50,0% 50,0% 100,0%
skorperanteman2

% within skor perilaku


100,0% 100,0% 100,0%
berkendara2

% of Total 50,0% 50,0% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

d
Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
a
Pearson Chi-Square 10,741 1 ,001 ,002 ,001
Continuity
b
9,441 1 ,002
Correction
Likelihood Ratio 10,958 1 ,001 ,002 ,001
Fisher's Exact Test ,002 ,001
Linear-by-Linear e
10,629 1 ,001 ,002 ,001 ,001
Association
c c c
McNemar Test ,597 ,298 ,110
N of Valid Cases 96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22,00.
b. Computed only for a 2x2 table
c. Binomial distribution used.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
e. The standardized statistic is 3,260.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai