SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Oleh
isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
iii
iv
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas
segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana
Sumatera Utara.
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Utara.
skripsi ini.
6. Lanova Dwi Arde S.K.M., M.K.M dan Sri Rahayu Sanusi, S.K.M.,
M.Kes, Ph.D selaku Dosen Penguji II, yang telah memberikan masukan
kepada penulis, terima kasih atas sumbangsih pikiran dari Ibu dalam
7. dr. Yusniwarti Yusad M.Si selaku dosen penasehat akademik yang telah
10. Teristimewa untuk Ibunda tercinta Dra.Gusniati dan kakanda Agrian Peby
S.T yang selalu mendoakan ananda tanpa kenal lelah, nasihat, motivasi,
vi
13. Teman-teman PBL Desa Pantai Cermin Kiri Nada, Tia, Nova, Lehak yang
14. Teman-teman stambuk 2014 FKM USU dan teman-teman kelas F FKM
USU 2014 yang telah berjuang bersama selama masa perkuliahan serta
skripsi ini.
kepada kita semua dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak.
vii
Halaman
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
viii
3.1 Metode................................................................................... 26
3.2 Perencanaan Sistem............................................................... 26
3.3 Analisis Sistem...................................................................... 27
3.3.1 Kelayakan Teknis........................................................ 27
3.3.2 Kelayakan Operasional ............................................... 28
3.3.3 Kelayakan Hukum....................................................... 28
3.3.4 Kelayakan Ekonomis .................................................. 29
3.4 Perancangan Sistem ................................................................ 29
3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum............................. 29
3.4.2 Perancangan Sistem Input dan Output ........................ 30
3.4.2.1 Perancangan Input ......................................... 30
3.4.2.3 Perancangan Output....................................... 32
3.4.3 Perancangan Database................................................. 35
3.5 Implementasi Sistem ............................................................. 36
3.6 Uji Coba dan Integrasi .......................................................... 37
ix
LAMPIRAN................................................................................................. 72
Halaman
xi
Halaman
xii
Gambar 4.21 Laporan Data 10 Besar Penyakir Rawat Inap Dalam Format
Excel...................................................................................... 63
Gambar 4.22 Laporan Data 10 Besar Penyakir Rawat Inap Dalam Format
Pdf ......................................................................................... 63
xiii
xiv
Halaman
xv
Iffah Karima Putri lahir di Pekan Sabtu pada tanggal 10 Januari 1996.
Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara anak pasangan Ayahanda
Jon Pebrizal S.Pd (ALM) dan Ibunda Dra. Gusniati. Beragama Islam dan bersuku
tamat tahun 2011. Kemudian masuk SMA Negeri 2 Payakumbuh, tamat tahun
xvi
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan data dan informasi saat ini berkembang sangat pesat
Peranan sistem informasi terhadap kemajuan rumah sakit sudah tidak diragukan
lagi. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah rumah sakit akan
khususnya sebagai media pengolah data pun terus berkembang dengan pesat
Dengan bantuan komputer pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih mudah, cepat,
bentuk yang lebih berguna yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun
siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut. Informasi yang baik adalah
informasi yang relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dapat
dibutuhkan terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit. Data
kesehatan terdiri dari data rutin dan data non rutin, data rutin harus dikumpulkan
pencatatan dan pelaporan atau cara lain (PP RI Nomor 46, 2014).
efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui manajemen yang lebih baik
teknologi dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara
Menurut WHO rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menjelaskan bahwa, rumah
Pendidikan).
tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan
dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk
sakit menyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) yang merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian data rumah sakit. SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan rumah
sakit kepada Kementrian Kesehatan yang meliputi; data identitas rumah sakit, data
ketenagaan yang bekerja di rumah sakit, data rekapitulasi kegiatan pelayanan, data
kompilasi penyakit/ morbiditas pasien rawat inap, dan data kompilasi penyakit/
formulir untuk data keadaan morbiditas pasien rawat inap yang merupakan
formulir rekapitulasi dari jumlah pasien keluar Rumah Sakit (hidup dan mati),
sedangkan data keadaan morbiditas rawat jalan (Formulir RL 4b) adalah formulir
standar untuk data keadaan morbiditas pasien rawat jalan yang merupakan
formulir rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah kunjungan yang terdapat
pada unit rawat jalan Rumah Sakit, keduanya dilaporkan dalam periode tahunan
ICD-10 juga dituntut untuk menampilkan kode DTD (Daftar Tabulasi Dasar)
Menteri Kesehatan. Dari pengolahan data dalam RL4a dan RL4b bisa dihasilkan
penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Sistem ini bisa
mempunyai banyak kelemahan, selain tidak tepat waktu (untimely), data yang
diterima sering kali tidak lengkap (incomplete), tidak akurat (inaccurate), dan
yang ada sekarang ini pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat
tepat waktu, pengelolaan data juga menjadi lebih lengkap dan akurat, sehingga
yang memenuhi kompetensi perekam medis. Salah satu kompetensi pokok yang
dengan bagian sistem informasi rumah sakit dalam pengembangan teknologi baru.
rumah sakit tipe C dengan akreditasi paripurna memiliki visi sebagai pusat
keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara telah terkomputerisasi, namun sistem yang ada tidak sesuai
dengan format laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan
pada Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah
sebagai bagian sistem informasi rumah sakit dalam pengembangan teknologi baru,
sehingga sulit dalam membuat laporan Rumah Sakit tersebut yang mengakibatkan
pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah
ketersediaan data, kondisi dan kebutuhan informasi yang ada di Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara. Sistem informasi ini diharapkan dapat dipakai untuk
membantu peloparan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit
sesuainya sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat
jalan dengan format laporan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan pada
Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan
penyakit berdasarkan DTD (Daftar Tabulasi Dasar) sehingga sulit dalam membuat
Dinas Kesehatan.
Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Menteri
1. Merancang laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap per tahun.
3. Merancang laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan per tahun.
1.3.3 Manfaat
dalam pembuatan laporan data keadaan morbiditas pasien dan laporan data
10 besar penyakit.
TINJAUAN PUSTAKA
pengolahan dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia. Sistem Informasi ini
mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (JUKNIS SIRS, 2011).
SIRS yang berlaku pada saat ini adalah SIRS revisi VI tahun 2011, dimana
Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Hal ini diperlukan agar dapat menunjang
pemanfaatan data yang optimal serta semakin meningkatnya kebutuhan data saat
mengedepankan pelayanan.
6. Manajemen pengelolaan data menjadi informasi yang cepat dan tepat guna
mereka mengabdi.
12. Pemetaan desain sistem informasi sesuai dengan kebutuhan informasi pada
dosis yang tepat dan informasi tentang reaksi obat, sistem informasi
pemantauan operasi.
untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat (Gavinov dan
Soemantri, 2016).
sensus harian yang meliputi: pasien masuk rumah sakit, pasien keluar
2. Pelaporan ekstern rumah sakit, yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh
Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan:
4. RL 2 Data Ketenagaan
rekapitulasi dari jumlah pasien rawat inap keluar Rumah Sakit (hidup dan mati)
untuk periode tahunan. Data dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan
menurut pengelompokan jenis penyakit sesuai dengan Daftar Tabulasi Dasar dan
ICD-10. Jumlah kelompok pada Gabungan Sebab Sakit terdapat 507 kelompok,
sedangkan pada Golongan Sebab Luar Morbiditas dan Mortalitas yaitu penyakit
akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja terdapat 30 kelompok. Data jumlah
pasien rawat inap keluar Rumah Sakit untuk setiap jenis penyakit diperinci
rekapitulasi dari jumlah pasien rawat jalan Rumah Sakit untuk periode tahunan.
pengelompokan jenis penyakit sesuai dengan Daftar Tabulasi Dasar dan ICD-10.
Jumlah kelompok pada Gabungan Sebab Sakit terdapat 507 kelompok, sedangkan
pada Golongan Sebab Luar Morbiditas dan Mortalitas yaitu penyakit akibat kerja
dan kecelakaan akibat kerja terdapat 30 kelompok. Data tentang jumlah kasus
baru untuk setiap jenis penyakit diperoleh dari masing-masing unit rawat jalan
kecuali radiologi diperoleh dari unit penunjang serta diperinci menurut golongan
rekapitulasi dari jumlah pasien keluar Rumah Sakit (hidup dan mati) untuk satu
rekapitulasi dari jumlah banyaknya kasus baru pada unit rawat jalan untuk satu
dan dikelompokkan dalam satuan penyakit menurut kriteria yang telah disepakati
pakar internasional.
diagnosis penyakit dan masalah kesehatan dari bentuk kata menjadi kode atau
posisi pertama dan sebuah angka pada posisi ke-2, ke-3, dan ke-4. Karakter ke-4
didahului oleh sebuah titik decimal. Jadi nomor kode yang mungkin ada berkisar
digunakan untuk:
kesehatan.
pelayanan medis.
DTD (Daftar Tabulasi Dasar) adalah daftar kode yang sudah disusun
Sistem yang sedang berjalan atau sedang digunakan oleh organisasi atau
diantaranya :
masalah yang ada pada sistem sebelumnya serta menentukan apa saja yang akan
dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Tahapan ini dilakukan analisis yang
melihat apakah kebutuhan akan pengembangan sistem informasi baru layak secara
ekonomis maupun menurut kriteria yang lain. Dalam studi kelayakan dilakukan
telaah terhadap:
sistem baru.
c. Apa saja kebutuhan sistem yang tidak terpenuhi dan mengapa tidak terpenuhi.
d. Kebutuhan sistem baru yang muncul setelah sistem informasi lama diterapkan
dan dijalankan.
baru.
adalah:
sistem baru serta keuntungan yang akan diperoleh dari sistem tersebut.
dan pembuatan dengan menyatukan beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi (Anggraeni, 2017). Tahap ini dilakukan oleh
perancang sistem (system designer). Pada tahap ini berbagai pekerjaan yang
dan manajer pelaksana). Hasil dari tahap perancangan ini adalah rancangan sistem
yang baru.
dibuat agar bebas dari kesalahan sintaks maupun logika serta memberikan
pelatihan dan sosialisasi kepada para pemakai sistem maupun para penerima
langsung digantikan oleh sistem yang baru. Metode ini sangat cocok untuk
sistem yang baru. Kelemahannya adalah, apabila sistem baru tidak dapat
c. Metode paralel. Dalam metode ini, sistem baru akan digunakan bersama-
sama dengan sistem lama dalam kurun waktu tertentu. Apabila sistem baru
sudah dapat berfungsi dengan baik, sistem lama akan segera dihentikan.
yang sudah dilatih, kini harus menjalankan sistem di lokasi transakasi yang
waktu tertentu sampai semua bagian sistem berjalan dengan baik. Setelah itu
table yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri. Database terbagi atas 2 hal,
yaitu sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database yang memiliki
lebih banyak digunakan pada saat sekarang ini karena lebih mudah dipahami dan
mempunyai bentuk yang sederhana serta mudah dilakukan operasi data. Beberapa
Server.
2.3.1.1 MySQL
(open source). Dengan menggunakan MySQL server, maka data dapat diakses
3. Open Source (kode sumbernya terbuka), yaitu software ini bersifat free
Gigabyte.
5. Server dapat diakses dalam satu waktu, tanpa harus menunggu yang
6. Dapat diakses dari semua tempat internet dengan hak akses tertentu.
Solaris, dll.
web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting. Sedangkan Web
Browser adalah salah satu perangkat lunak disisi client yang digunakan untuk
Dikarenakan web server dirancang untuk menampilkan data, dimulai dari teks,
hypertext, gambar yang merupakan keunggulan dari web sehingga web tidak
dapat menampilkan datanya dalam internet. Macam-macam web server antara lain
2.3.2.1 Apache
adalah web server yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD,
Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang
berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan
2.3.3 PHP
pemprograman yang berjalan dalam sebuah web server. PHP diciptakan oleh
dinamis. Data yang dikirim akan diolah dan disimpan dalam database web server
menjalankan PHP.
4. Tingkat akses PHP lebih cepat serta memiliki tingkat keamanan yang
tinggi.
5. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi , antara lain di Linux
sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, tetapi dapat juga
METODE PERANCANGAN
3.1 Metode
Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan di
(implementatation) serta uji coba dan integrasi (testing and integration), dimana
empat fase pertama disediakan untuk pengembangan dan yang kelima untuk
penggunaan. Metode ini dipilih karena lebih mudah dipahami dan sering
data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit
Pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan di
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara tidak sesuai dengan format laporan data
keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan pada Petunjuk Teknis
Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat
26
pembuatan sistem informasi pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap
dan rawat jalan sesuai dengan Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit
Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
tepat waktu.
Fase Analisis adalah fase menganalisa fasilitas apa saja yang dibutuhkan
dengan wawancara langsung dengan petugas rekam medis dan bagian informasi
teknologi serta observasi terhadap data-data yang ada dibagian rekam medis,
termasuk model rekam medis yang digunakan dan sistem informasi pelaporan
Pada fase ini perlu dilakukan studi kelayakan untuk melihat apakah sistem
yang akan dirancang dapat berjalan dengan baik. Adapun 4 aspek yang perlu
dipertimbangkan, yaitu :
perancangan program ini adalah CPU, layar monitor, piranti input (mouse dan
perancangan program ini adalah sistem operasi MySQL dengan bantuan PHP
komputer pada ruang rekam medis dan 2 unit komputer pada ruang kendali
(Teknologi Informasi) khusus rekam medis yang telah dilengkapi CPU, piranti
input (mouse, keyboard, dan printer) serta dilengkapi sistem operasi MySQL
Hal yang perlu dipertimbangkan pada aspek ini adalah apakah program
program tersebut dengan sistem operasi MySQL dengan bantuan PHP untuk
bagian registrasi pasien dan pembuatan pelaporan itu sendiri yang akan
keadaan morbiditas penyakit rawat inap dan rawat jalan, hal pertama yang
perlu dilakukan adalah meminta izin dan dukungan dari Rumah Sakit
sistem ini.
inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara memberikan
kemudahan untuk membuat laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap
dan rawat jalan yang sesuai dengan format petunjuk teknis sistem informasi
rumah sakit 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya
data keadaan morbiditas penyakit rawat inap dan rawat jalan sebelumnya.
Biaya yang digunakan relatif murah karena telah tersedianya hardware dan
Fase ini adalah tindak lanjut dari hasil pada fase analisis. Pada fase ini
akan dirincikan tentang data yang tersedia dari Rumah Sakit Universitas
Jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara secara umum sesuai dengan
Laporan daftar 10
besar penyakit rawat
jalan
Gambar 3.1 Perancangan Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Penyakit
Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara Secara Umum.
kode yang akan dientri sebagai database yang akan digunakan untuk
penyakit rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera
Utara berupa data pasien rawat inap dan rawat jalan serta data diagnosa. Data
input disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari nama field (Field
Name),tipe data (data type) lebar maksimal dari field (length), dan keterangan
pelaporan data keadaan morbiditas penyakit rawat inap dan rawat jalan di
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah bentuk tabel. Tabel berupa
Kode RS : 1275913
Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Bulan :
Tahun :
No. No. No. Golo Jumlah Pasien Hidup dan Mati Menurut Golongan Umur & Jenis Kelamin Pasien Jumlah Jumlah
urut DTD Daftar ngan Keluar Pasien
Pasien
terperin sebab (Hidup & Keluar
ci peny Mati) Hidup Keluar
akit Menurut
Mati
Jenis
Kelamin
1.
2.
Kode RS : 1275913
Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Bulan :
Tahun :
No. No. No. Golo Jumlah Pasien Hidup dan Mati Menurut Golongan Umur & Jenis Kelamin Pasien Jumlah Jumlah
urut DTD Daftar ngan Keluar Pasien
Pasien
terperin sebab (Hidup & Keluar
ci peny Mati) Hidup Keluar
akit Menurut
Mati
Jenis
Kelamin
1.
2.
Kode RS : 1275913
Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Bulan :
Tahun :
No. No. No. Golo Jumlah Pasien Hidup dan Mati Menurut Golongan Umur & Jenis Kelamin Kasus Jumlah Jumlah
urut DTD Daftar ngan Baru Kaus Kunjun
terperin sebab Menurut Baru gan
ci peny Jenis (23+24)
akit Kelamin
1.
2.
Kecelakaan
Kode RS : 1275913
Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Bulan :
Tahun :
No. No. No. Golo Jumlah Pasien Hidup dan Mati Menurut Golongan Umur & Jenis Kelamin Kasus Jumlah Jumlah
urut DTD Daftar ngan Baru Kaus Kunjun
terperin sebab Menurut Baru gan
ci peny Jenis (23+24)
akit Kelamin
1.
2.
Kode RS : 1275913
Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera
Utara
Bulan :
Kode RS : 1275913
Nama RS : Rumah Sakit Universitas Sumatera
Utara
Bulan :
rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
Login Admin
username
password
Tabel Kategori
Tabel Pasien DTD Tabel Pasien
Rawat Jalan *dtd_id Rawat Inap
*id dtd_code *id
medrec description medrec
gender causal name
birth_date gender
register date birth_date
**icd10_id register_date
status Tabel Kategori check_out_date
new_case ICD **icd10_id
causal *icd10_id status
dtd_id causal
icd_10_code
serta aplikasi sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan
dengan sertifikat hak pakai dan berlokasi di pusat kota, Jl. dr. Mansur,
yang menempati sekitar 35% dari tapak lahan tersebut memiliki luas bangunan
tangga.
Sejarah pendirian Rumah Sakit USU sebenarnya telah dimulai pada tahun
usulan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) USU. Pada tahun 2004,
RSP USU. Akhirnya Usulan Pembangunan RSP USU disetujui dan masuk dalam
perencanaan Bappenas.
RSP USU diperoleh pada tahun 2005. Pada tahun yang sama Islamic
Terjadi proses negosiasi antara IDB dengan pemerintah tentang Loan pembiayaan
RSP USU tersebut. IDB menyetujui pemberian Loan pembangunan RSP USU
pada tanggal 1 Februari 2006. Antara tahun 2007- 2009 berlangsung proses lelang
38
sementara itu mulai pula disusun usulan rencana pengadaan alkes/non alkes dan
ditempatkan sebagai tenaga di RSP USU. Antara tahun 2011 – 2013 berlangsung
pengadaan alkes/non alkes RSP USU. Disamping itu mulai pula disusun rencana
pembukaan operasional penuh baru dapat terlaksana pada tanggal 28 Maret 2016.
Pada tanggal 1 April 2016 RS USU mulai melayani pasien BPJS dan pada tanggal
a. Motto
b. Visi
c. Misi
1. Meningkatkan mutu Dokter, Dokter Spesialis dan tenaga kesehatan serta mutu
a. Falsafah
1. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
b. Nilai – nilai
1. Kesehatan pasien adalah hukum yang utama (Salus aegroti suprema lex);
c. Budaya Kerja
1. Empati
2. Non diskriminatif
3. Komunikatif
4. Energik
5. Inisiatif
6. Inovatif
8. Efektif
d. Tujuan
kinerja berkesinambungan.
pelayanan pasien tidak gawat darurat yang datang ke IGD 24 jam terus-menerus.
Apabila poliklinik rawat jalan dalam jam jam tertentu tutup atau untuk tindakan
tertentu, maka pasien dapat berobat jalan ke ruang IGD setelah melakukan
Pada prinsipnya RS USU sebagai mitra BPJS rumah sakit rujukan dari
diharapkan kepada pasien BPJS untuk membawa surat rujukan untuk dilayani.
Untuk pasien umum, pasien tanpa surat rujukan, sesuai dengan tarif RS USU 2016
wajib membayar biaya konsultasi dan biaya administrasi sebesar Rp 40.500 selain
langkah-langkah lainnya.
Jam pelayanan Rawat Jalan RS USU pada hari Senin – Jumat pukul 08.00
pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar pendaftaran dilakukan di IGD RS USU.
Petugas pendaftaran rawat jalan akan memasukkan data identitas pasien ke dalam
komputer dan mengisi tujuan klinik yang dibutuhkan pasien. Pada proses ini
bedah, paru, penyakit dalam, anak, tumbuh kembang anak, obstetri dan
ginekologi, kulit dan kelamin, syaraf, THT-KL, mata, jantung dan poli psikiatri.
Penerimaan pasien rawat inap berada di lantai satu. Setiap pasien yang
akan dirawat inap harus melakukan registrasi di bagian registrasi rawat inap. RS
USU menyediakan kamar rawatan mulai dari lantai 2 hingga lantai 5 dengan
berbagai kelas. Pasien dibebaskan memilih kamar yang diinginkan selama masih
tersedia. Untuk pasien asuransi jika ingin naik kelas akan dikenakan biaya
tambahan. Setiap pasien akan diberikan gelang pasien berisikan nama dan ID,
pasien wajib mengenakan gelang selama dirawat agar kondisinya dapat terus
Kamar dan jumlah tempat tidur dapat dilihat pada table berikut:
4. Rekam Medis
Ruang Rekam Medis RS USU berada di lantai empat, semua berkas rekam
cara Unit Numbering System dimana sistem ini memberikan satu unit nomor
rekam medis baik kepada pasien rawat jalan maupun pasien yang dirawat inap.
Jumlah total ketenagaan RS USU sampai dengan akhir tahun 2014 adalah
sebanyak 278 orang. Selama tahun 2015, terdapat penambahan tenaga sebanyak
71 orang sehingga pada akhir tahun 2015 seluruh tenaga di RS USU berjumlah
349 orang dan hampir 70% adalah wanita. Sebanyak 77% tenaga adalah berstatus
PNS sedang 23% lagi adalah Non PNS (diangkat oleh USU).
pelaporan data. Data didapatkan dari hasil sensus harian. Sensus rawat jalan,
pengumpulan lembar sensus ke unit rekam medis dilakukan setiap kali setelah
Sedangkan sensus harian pasien rawat inap, pengumpulan sensus dilakukan pada
pagi harinya, hal ini karena akhir pelayan pada rawat inap adalah jam 24.00
sehingga sensus baru bisa dikumpulkan ke unit rekam medis pada pagi harinya.
Data pasien di input ke dalam Microsoft Excel untuk direkap menjadi laporan.
database dan Apache sebagai webservernya yang terdiri dari perancangan input,
meliputi data pasien rawat inap, data pasien rawat jalan dan data kategori
morbiditas pasien rawat inap per tahun, laporan data keadaan morbiditas pasien
rawat inap penyebab kecelakaan per tahun, laporan data keadaan morbiditas
pasien rawat jalan per tahun, laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan
penyebab kecelakaan per tahun, laporan daftar 10 besar penyakit rawat inap per
bulan dan laporan daftar 10 besar penyakit rawat jalan per bulan. Perancangan
database yang dibuat meliputi table registrasi, tabel kategori diagnosis (DTD dan
panel, Sublime text dan laravel dan dilaksanakan pengujian sistem, proses
penginstalan berjalan dengan baik tanpa adanya kesalahan sintaks ataupun logika
serta memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas yang terkait. Metode
implementasi yang digunakan oleh pihak RS USU dalam rancangan ini adalah
lama dalam kurun waktu tertentu. Apabila sistem baru sudah dapat berfungsi
4.9 Uji Coba dan Integrasi Sistem Pelaporan Data Keadaan Morbiditas
Pasien di RS USU
Uji coba dan integrasi sistem pelaporan data keadaan morbiditas pasien di
diatur dengan bantuan bahasa pemprograman PHP dan web server Apache. Dalam
terlebih dahulu. Jalankan Apache dan MySQL dengan cara mengklik button
membuka folder pengcodingan lalu klik file, Open Command Prompt. Maka akan
keluar kotak dialog, aktifkan program dengan perintah php artisan serve. Seperti
form login, setelah itu petugas harus mengisi form login yang terdiri dari
username dan password, lalu petugas menekan button “login”. Username dan
password harus diisi dengan benar. Jika tidak, program tidak akan terbuka.
Apabila username dan password yang dimasukkan tidak benar, maka akan
1. Menu Beranda
Menu beranda adalah menu yang berfungsi sebagai form tampilan awal
menghapus data kategori diagnosis. Pada saat mengklik menu kategori diagnosis
yang pertama kali akan muncul adalah form daftar pasien seperti dibawah ini:
yang terdiri dari kode DTD, kode ICD10, deskripsi diagnosis, penyebab dan aksi
(edit dan hapus) . Pada form ini juga terdapat kolom pencarian untuk mencari
Adapun data-data yang diinput yaitu Kode DTD (Daftar Tabulasi Dasar), Range
Tekan button “Simpan” untuk menyimpan, tekan button “Reset” untuk mengreset
dan tekan button “batal” untuk membatalkan. Apabila telah menekan button
“simpan” maka data kategori diagnosis berhasil disimpan dan akan muncul notif
“kategori berhasil disimpan” pada sudut kanan atas. Berikut gambar form tambah
kategori diagnosis:
Form data pasien dapat dibuka dengan mengklik menu “Data Pasien”.
Selanjutnya tampilan yang muncul adalah form pencarian data pasien seperti
pasien, “hapus” yang digunakan untuk menghapus data pasien, “tambah data”
untuk mencari nama pasien yang ingin dilihat. Selanjutnya, untuk memasukkan
data pasien dilakukan dengan mengklik button”tambah data pasien”, maka form
tambah data pasien akan terbuka. Tampilan form tambah data pasien dapat dilihat
pasien. Identitas pasien tersebut terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien,
jenis kelamin, tanggal lahir, jenis rawat, tanggal masuk, tanggal keluar, ICD10
dan status. Petugas harus mengetik nomor rekam medis, nama pasien, tanggal
lahir, tanggal masuk, tanggal keluar dan ICD10. Sedangkan untuk jenis kelamin,
jenis rawat dan status petugas hanya mengklik radio button yang telah tersedia
sesuai dengan data pasien. Selanjutnya, pada menu ini juga terdapat button “cari”
pada nomor rekam medis yang berfungsi untuk mencari nomor rekam medis
pasien lama. Setelah mengisi nomor rekam medis lalu klik button”cari” maka
apabila pasien tersebut telah terdaftar secara otomatis data nama pasien, jenis
kelamin dan tanggal lahir akan terisi. Namun, apabila nomor rekam medis tersebut
belum terdaftar maka akan keluar alert seperti gambar berikut ini:
4. Menu Laporan
laporan yang terdiri dari data laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap,
laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan, laporan data keadaan
penyakit rawat inap dan laporan data 10 besar penyakit rawat jalan. Semua
Pada menu ini terdapat dua pilihan untuk mendownload laporan, yaitu download
laporan dalam format excel atau download laporan dalam format Pdf. Tampilan
Cara mencetak laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap adalah
dengan memilih “laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap” pada kolom
pilihan “pilih laporan”. Lalu pilih periode tanggal masuk pasien berupa periode
tahunan. Selanjutnya klik button “download laporan excel” untuk format excel
atau klik button “download laporan Pdf” untuk format Pdf. Untuk melakukan
pencetakan laporan pada format pdf telah tersedia kotak dialog print.
Tampilan laporan dalam bentuk excel dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 4.13 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Dalam
Format Excel
Tampilan laporan dalam bentuk Pdf dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.14 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Dalam
Format Pdf
Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap terdiri dari nomor
DTD yang berisi kode DTD, nomor daftar terperinci yang berisi kode ICD10,
golongan sebab penyakit yang berisi deskripsi diagnosis, jumlah pasien hidup dan
mati menurut golongan umur dan jenis kelamin, jumlah pasien keluar hidup dan
mati menurut jenis kelamin, jumlah pasien keluar hidup dan jumlah pasien keluar
dengan memilih “laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap penyebab
kecelakaan” pada pilihan “pilih laporan”. Lalu pilih periode tanggal masuk pasien
berupa periode tahunan. Selanjutnya klik button “download laporan excel” untuk
format excel atau klik button “download laporan Pdf” untuk format Pdf. Untuk
melakukan pencetakan laporan pada format pdf telah tersedia kotak dialog print.
Tampilan laporan dalam bentuk excel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
terdiri dari nomor DTD yang berisi kode DTD, nomor daftar terperinci yang berisi
kode ICD10, golongan sebab penyakit yang berisi deskripsi diagnosis, jumlah
pasien hidup dan mati menurut golongan umur dan jenis kelamin, jumlah pasien
keluar hidup dan mati menurut jenis kelamin, jumlah pasien keluar hidup dan
jumlah pasien keluar mati. Laporan ini dicetak dalam periode tahunan.
Cara mencetak laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dengan
memilih “laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan” pada pilihan “pilih
laporan”. Lalu pilih periode tanggal masuk pasien berupa periode tahunan.
Selanjutnya klik button “download laporan excel” untuk format excel atau klik
button “download laporan Pdf” untuk format Pdf. Untuk melakukan pencetakan
Tampilan laporan dalam bentuk excel dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 4.17 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Dalam
Format Excel
Tampilan laporan dalam bentuk Pdf dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.18 Laporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Dalam
Format Pdf
Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan terdiri dari nomor DTD
yang berisi kode DTD, nomor daftar terperinci yang berisi kode ICD10, golongan
sebab penyakit yang berisi deskripsi diagnosis, jumlah pasien kasus baru menurut
golongan umur dan sex, jumlah kasus baru menurut jenis kelamin, jumlah kasus
baru dan jumlah kunjungan. Dikategorikan sebagai kasus baru apabila pasien
belum pernah menjadi pasien di RS. USU Laporan ini dicetak dalam periode
tahunan.
dengan memilih “laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan penyebab
kecelakaan” pada pilihan “pilih laporan”. Lalu pilih periode tanggal masuk pasien
berupa periode tahunan. Selanjutnya klik button “download laporan excel” untuk
format excel atau klik button “download laporan Pdf” untuk format Pdf. Untuk
melakukan pencetakan laporan pada format pdf telah tersedia kotak dialog print.
Tampilan laporan dalam bentuk excel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Tampilan laporan dalam bentuk Pdf dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
terdiri dari nomor DTD yang berisi kode DTD, nomor daftar terperinci yang berisi
kode ICD10, golongan sebab penyakit yang berisi deskripsi diagnosis, jumlah
pasien kasus baru menurut golongan umur dan sex, jumlah kasus baru menurut
jenis kelamin, jumlah kasus baru dan jumlah kunjungan. Dikategorikan sebagai
kasus baru apabila pasien belum pernah menjadi pasien di RS USU Laporan ini
Laporan data 10 besar penyakit rawat inap dengan memilih “laporan data 10
besar penyakit rawat inap” pada pilihan “pilih laporan”. Lalu pilih periode tanggal
masuk pasien berupa periode bulanan. Selanjutnya klik button “download laporan
excel” untuk format excel atau klik button “download laporan Pdf” untuk format
Pdf. Untuk melakukan pencetakan laporan pada format pdf telah tersedia kotak
dialog print.
Tampilan laporan dalam bentuk excel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.21 Laporan Data 10 Besar Penyakit Rawat Inap Format Excel
Tampilan laporan dalam bentuk Pdf dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.22 Laporan Data 10 Besar Penyakit Rawat Inap Format Pdf
Laporan data 10 besar penyakit rawat inap terdiri dari kode ICD10,
deskripsi penyakit, jumlah pasien keluar hidup menurut jenis kelamin, jumlah
pasien keluar mati menurut jenis kelamin dan jumlah total pasien keluar hidup dan
Laporan data 10 besar penyakit rawat jalan dengan memilih “laporan data 10
besar penyakit rawat jalan” pada pilihan “pilih laporan”. Lalu pilih periode
tanggal masuk pasien berupa periode bulanan. Selanjutnya klik button “download
laporan excel” untuk format excel atau klik button “download laporan Pdf” untuk
format Pdf. Untuk melakukan pencetakan laporan pada format pdf telah tersedia
Tampilan laporan dalam bentuk excel dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 4.23 Laporan Data 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Format Excel
Tampilan laporan dalam bentuk Pdf dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.24 Laporan Data 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Format Pdf
Laporan data 10 besar penyakit rawat jalan terdiri dari kode ICD10,
deskripsi penyakit, jumlah kasus baru menurut jenis kelamin, jumlah kasus baru
dan jumlah kunjungan. Dikategorikan sebagai kasus baru apabila pasien belum
pernah menjadi pasien di RS USU. Laporan ini dicetak dalam periode bulanan.
PEMBAHASAN
dikelola oleh petugas rekam medis khususnya bagian pencatatan dan pelaporan.
Data didapatkan dari hasil sensus harian. Sensus rawat jalan, pengumpulan lembar
sensus ke unit rekam medis dilakukan setiap kali setelah selesai pelayanan. Sensus
pasien rawat inap, pengumpulan sensus dilakukan pada pagi harinya, hal ini
karena akhir pelayan pada rawat inap adalah jam 24.00 sehingga sensus baru bisa
dikumpulkan ke unit rekam medis pada pagi harinya. Data pasien di input ke
66
laporan, dimana seluruh data sudag tertampung didalam database yang kemudian
diolah menjadi informasi dengan cepat dan akurat. Dengan sistem ini petugas
kecelakaan
kecelakaan
dilakukan oleh satu orang petugas saja, sehingga sumber daya manusia yang
4. Efektifitas Waktu
Sistem ini dapat membantu efisiensi waktu dalam merekap, mengolah dan
menjadikan laporan menjadi lebih cepat karna cukup dengan mengentri data
pasien yang dibutuhkan untuk diolah menjadi laporan data keadaan morbiditas
pasien saja. Selain itu proses pencetakan laporan juga dapat dilakukan dengan
cepat karena telah tersedianya laporan yang lansung dapat dicetak. Sehingga
5. Keamanan Data
Data yang tersimpan dapat lebih terjamin keamananya karena sistem ini
dilengkapi dengan login yang bersisi username dan password, sehingga hanya
6. Keakuratan Data
Laporan yang dihasilkan harus jelas dan bebas dari kesalahan. Dengan
penginputan data dengan hasil akhir laporan. Kesalahan dalam perekapan data
tidak akan terjadi karena seluruh data pada laporan dengan waktu yang ditentukan
6.1 Kesimpulan
dikembangkan laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap dan rawat jalan
Tahun 2011 yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
yang memuat kode penyakit berdasarkan Daftar Tabulasi Dasar (DTD). Dengan
adanya data keadaan morbitas pasien tersebut dapat menghasilkan laporan data 10
6.2 Saran
dapat terhubung secara otomatis dengan sistem RS USU yaitu AISSHA dan
menerapkan peraturan kepada perawat poli dan rawat inap untuk mengentri data
ke dalam sistem setiap harinya agar sistem dapat dioperasikan secara totalitas,
69
70