SKRIPSI
OLEH
SULASTRI PURBA
NIM. 141000578
OLEH
SULASTRI PURBA
NIM. 141000578
karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
Sulastri Purba
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
The study was background the lack of awareness of the salon employees in
observing the aspects related surveillance efforts on health, both individuals and
salon environment. The purpose of this research is to know the description of
hygiene and sanitation in the beauty salon in Padang Bulan.
The research method was descriptive qualitative. This research was
conducted at salon and employees in Padang Bulan with population 23 salons
and 10 salon samples and 20 employees. Data was collected through interviews
using questionnaires and observations using the observation sheet to know
description of hygiene and sanitation the salon in Padang Bulan.
The results of this study showed that personal hygiene was very good
employees amounted to 4 people (20%), personal hygiene employees good
amounted 8 people (40%), personal hygiene employees enough amounted to 4
people (20%), and personal hygiene employees less well amounted to 4 people
(20%). Sanitation the beauty salon in Padang Bulan on bulding requirement
indicators there were 8 (80%) healthy salon. The indicator of water supply,
sewerage, latrines and bathroom, and garbage disposal there were 5 (50%)
healthy salon. Hygiene indicator tools and cosmetics there were 6 salon (60%)
healthy salon. The availability of P3K tool amount to 1 salon (10%) was health.
So, it was know hygiene sanitation the beauty salon was still not compliance with
the Regulation the Director General of Community Nutrition and Maternal and
Child Health No. 01.01/BI.4/4051/2011 About the Guidelines of the Providence
Beauty Salon in Health.
Based on those results, expected owners and employees improve
hygiene and sanitation beauty salon. Department of supervision of cross sector
also needs to be improved, especially Health Office regarding hygiene and
sanitation beauty salon so it could qualify.
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul “Studi tentang Hygiene dan Sanitasi pada Usaha Salon di
Kelurahan Padang Bulan”. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
Padang Bulan.
bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penulis
1. Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M. Si. selaku Pimpinan Fakultas Kesehatan
3. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, Ph.D selaku dosen Pembimbing Akademik yang
5. Ir. Evi Naria, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar
skripsi.
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Dr. dr. Wirsal Hasan, MPH selaku Dosen Penguji I yang telah
7. Ir. Indra Chahaya S, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
10. Zulfami Tarigan, SIP. MSP selaku Lurah Padang Bulan Kecamatan
penulisan skripsi.
11. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, dan
dukungan moril maupun materil dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
12. Saudara saudaraku yang selalu memberikan doa dan semangat dalam
dan kerjasamanya.
15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang ikut
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
Sulastri Purba
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ii
ABSTRAK .........................................................................................................iii
ABSTRACT .......................................................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................xv
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6 Kegiatan yang Menimbulkan Gangguan Kesehatan dari Perawatan
di Salon ....................................................................................................42
2.7 Penyakit yang Timbul akibat Hygiene Sanitasi Salon yang Buruk .........43
2.8 Kerangka Konsep .....................................................................................44
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2.7 Kosmetika ......................................................................................83
5.2.8 Karyawan.......................................................................................84
5.2.9 Sarana Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ..................85
5.3. Personal Hygiene Karyawan .....................................................................85
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Data Salon Tipe Madya dengan Jumlah Karyawan 2 Orang
setiap Usaha Salon di Kelurahan Padang Bulan ............................. 49
Tabel 4.5 Kondisi Sanitasi Jamban dan Kamar Mandi Salon Kecantikan
di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2018 ......................................... 62
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulisasi Hygiene dan Sanitasi Tiap Komponen
Salon Kecantikan di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2018 ........... 67
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RIWAYAT HIDUP
Jalan Jamin Ginting Gang Pelita Jaya No. 19 Padang Bulan, Medan. Penulis
Pendidikan formal penulis dimulai sejak Sekolah Dasar SDN 091348 pada
tahun 2002 sampai dengan tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama SMP N 1
Purba pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011, Sekolah Menengah Atas SMA
RK Bintang Timur Pematangsiantar pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Pada
xv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
antara lain, tempat umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. Tempat umum semacam itu
pertokoan, bioskop, salon kecantikan, tempat pangkas rambut, panti pijat, taman
hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah, objek wisata, dan
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
dan fasilitas pada salon berhubungan langsung dengan manusia yang dapat
kerja. Hygiene dan sanitasi merupakan suatu tindakan atau upaya untuk
kategori kurang dengan skor 63%. Sedangkan indikator persyaratan gedung usaha
Pada indikator kualitas kebersihan air terdapat 4 salon (50%) yang memenuhi
pengendalian limbah. Pada indikator kebersihan alat dan bahan yang digunakan
pada usaha salon kecantikan tersapat 2 salon (25%) yang memenuhi persyaratan
pada tahun 2016, ditemukan pekerja dengan personal hygiene baik sebanyak 10
orang (32,2%) yang berarti pekerja di salon mencuci tangan dengan air mengalir,
sabun dan melap kering tangan yang dicuci setelah melalukan tiap pekerjaan,
pakaian kerja bersih dari noda lengket Pewarna Kuku (Nail Polish), pakaian kerja
dicuci setelah bekerja, dan dengan personal hygiene tidak baik terdapat sebanyak
dermatitis kontak iritan dengan personal hygiene baik sebanyak 4 orang (13%)
dan dengan personal hygiene tidak baik sebanyak 5 orang (16,2%). Hasil uji
kontak iritan pada pekerja kecantikan kuku di salon di Nail Shop Medan 2016.
penting maka penulis tertarik melakukan penelitian hygiene dan sanitasi pada
Indonesia pada tahun 2014 berjumlah 5.357 dan di kota Medan terdapat 364 usaha
Padang Bulan berjumlah 23 salon. Berada pada lokasi strategis pada area
mahasiswa, pemukiman warga serta mudah diakses dari beberapa ruas jalan kota
yang datang, karyawan salon tidak menggunkan masker penutup mulut saat
melakukan perawatan, handuk yang telah dipakai tidak langsung dicuci tetapi
adanya bangunan yang kurang memenuhi persyaratan sebagai tempat usaha salon
seperti tidak ada batas antara tempat perawatan kulit dan rambut, ukuran ruangan
yang sempit, dan ventilasi bangunan yang kurang memenuhi syarat kesehatan, dan
lantai yang tidak bersih, tempat sampah tidak tertutup dan kedap air.Bahan
sendok atau spatula, kemudian bahan dibiarkan terbuka setelah digunakan dan
pelanggan, adanya bau tidak sedap dari kamar mandi dan dari tempat sampah,
suara bising akibat kendaraan lalu lintas, dan terganggunya aktivitas karyawan
dan pelanggan akibat ruangan yang sempit. Selain itu, tidak mencuci langsung
mangkok dan kuas masker setelah digunakan dan karyawan tidak dilengkapi
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
di Bidang Kesehatan.
tidak memiliki pembatas antara perawatan kulit dan rambut, ruangan yang sempit,
ventilasi kurang 5% dari luas lantai, lantai tidak bersih. Pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, tidak memakai masker,
perawatan kepada pelanggan, adanya bau tidak sedap dari kamar mandi dan dari
tempat sampah, suara bising akibat kendaraan lalu lintas, dan terganggunya
aktivitas karyawan dan pelanggan akibat ruangan yang sempit. Adanya kondisi ini
selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
hidup manusia (Rezeki, 2015). Hygiene adalah suatu ilmu yang mempelajari
segala usaha yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan hidup manusia
Prihantina, 2013).
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup
288/MENKES/SK/III/2003).
tempat-tempat umum adalah tempat untuk melakukan kegiatan bagi umum yang
digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan yang tetap serta
badan pemerintah, swasta, dan atau perorangan, yang dipergunakan langsung oleh
1. Penginapan/Losmen
2. Mess
3. Kolam Renang
4. Bioskop
5. Tempat Hiburan
6. Tempat Rekreasi
7. Tempat Bersejarah
1. Pemangkas Rambut
2. Salon Kecantikan
3. Pasar-Pasar
4. Apotik
5. Toko Obat
6. Perbelanjaan
1. Tempat-Tempat Ibadah
2. Rumah Sakit
3. Klinik Bersalin
4. Sekolah-Sekolah/Asrama
5. Panti Asuhan
Swasta.
2015):
kerja.
(Santoso, 2015):
2. Mencegah kecelakaan.
4. Menghindari pencemaraan.
(Santoso, 2015):
khusus.
kecelakaan.
Usaha STTU pada dasarnya adalah merupakan suatu usaha yang dilakukan
tentang:
a. Faktor Partisipasi
b. Faktor Kesadaran
hambatan dan kesulitan apabila tidak diketahui dan disadari penting serta manfaat
bagi perusahaan maupun bagi diri pribadinya. Faktor kesadaran diperoleh dari
c. Faktor Pengertian
d. Faktor Respon
Respon yang kita harapkan adalah tanggapan positif terutama dari pimpinan
yang dikerjakan.
f. Faktor Keuangan
g. Faktor Pendekatan
1) Pendekatan Formal
2) Pendekatan Informal
hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum hal ini paling sulit karena setiap orang
kesehatan lingkungan dalam pengendalian faktor risiko penyakit pada sarana dan
bangunan umum. Faktor risiko penyakit adalah hal-hal yang memiliki potensi
risiko penyakit dan kecelakaan pada sarana dan bangunan umum. Adapun sasaran
2. Tempat umum antara lain hotel, penginapan, pasar, bioskop, tempat rekreasi,
yang sejeninya.
4. Angkutan umum antara lain bus umum, pesawat udara komersial, kapal
6. Sarana pelayanan umum antara lain bank, kantor pos dan tempat ibadah yang
sejenis.
PL), dan sebagai penanggug jawab program adalah Direktur Jenderal PPM & PL.
a. Perencanaan
umum.
b. Pengawasan Kualitas
1. Inspeksi sanitasi.
c. Investigasi
Investigasi dilakukan bila ditemukan adanya kejadian luar biasa, dan atau
d. Tindak Lanjut
umum, yaitu:
Tempat Umum
2. Peralatan
a. Formulir Pengamatan
1) Formulir Pemeriksaan
7) Sanitarian Kit
8) Vector Kit
3. Metode
dalam satu tahun. Pengawasan pada Kejadian Luar Biasa (KLB) dilakukan sesuai
dengan kondisi setempat dan memperhatikan risiko atau gangguan pada kesehatan
4. Dana
1) APBN
2) APBD
2.3 Salon
menggunakan alat medis pada suatu tempat tertentu dilengkapi dengan fasilitas
untuk menunjang kegiatan usaha (Peraturan Walikota Medan No.29 Tahun 2014
penampilan melalui tata rias dan pemeliharaan kecantikan kulit dan rambut
yang dilakukan oleh ahli kecantikan sesuai kompetisi yang dimiliki (Peraturan
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Nomor
HK.01.01/BI.4/4051/2011).
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
menyedakan jasa dan layanan yang berhubungan dengan mempercantik fisik dan
kecantikan.
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Fasilitas minimal:
4) Wastafel 1 buah
6) Perlengkapan P3K
b. Kewenangan:
1) Kulit
2) Rambut
a) Mencuci rambut
a. Fasilitas minimal:
4) Wastafel 1 buah
5) Toilet 1 buah
7) Perlengkapan P3K
b. Kewenangan:
1) Kulit
manual
2) Rambut
a) Memangkas rambut
b) Mengeriting rambut
c) Mempratata rambut
d) Menata rambut
e) Mengecat rambut
a. Fasilitas minimal:
4) Wastafel 1 buah
7) Perlengkapan P3K
b. Kewenangan:
1) Kulit
dengan teknologi
2) Rambut
c) Memangkas disain
d) Mewarnai disain
f) Mengeriting disain
1. Hair salon
2. Beauty salon
Beauty salon tidak hanya menawarkan perawatan untuk rambut saja, namun
juga perawatan kulit tubuh, perawatan kuku tangan dan kaki, perawatan
Salon dan day spa memiliki banyak kesamaan dengan beauty salon karena
hair removal. Namun pada salon dan day spa juga memiliki perawatan
insentif dari sebuah spa, seperti reflexy, pemijatan tubuh, dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan relaksasi. Adanya salon dan day spa memenuhi
relaksasi.
4. Barber shop
Barber shop merupakan salon khusus kaum pria. Tidak hanya memangkas
rambut atau menata rambut pria, namun juga mencukur rambut di muka
seperti kumis dan jenggot. Selain itu sekarang ini banyak barber shop yang
5. Nail salon
Nail salon khusus hanya untuk perawatan kuku saja dan dikerjakan oleh
teknisi kuku yang biasa disebut “manicurists” atau “nailist”. Salon kuku ini
menyediakan semua perawatan khusus kuku kaki dan tangan dan kesehatan
kulitnya.
6. Birdal salon
rambut, tata rias untuk pengantin dan menyediakan gaun dan jas untuk
7. Tanning salon
putih yang menginginkan kulit mereka menjadi kecoklatan tanpa harus berjemur
di bawah terik matahari. Salon ini menyediakan sunbed atau tanning bed yang
akan mengeluarkan sinar UV yang dapat membuat kulit menjadi coklat. Selain
itu, salon ini juga menyediakan Sunless Spray Tanning yaitu teknik pencoklatan
kulit tanpa sinar matahari, namun hanya dengan memakai spray khusus yang
yang terlihat sama dengan mencoklatkan kulit memakai sinar UV dari matahari.
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Perawatan Manual
b. Perawatan Preparatif
krim pelembab, krim malam, krim pagi, krim pemupuk kulit, masker, peeling
penyubur rambut.
c. Perawatan Aparatif
Microdermabrasi,Pressuretherapy.
Phototherapy, Photoporation.
d. Perawatan Dekoratif
1) Rias wajah (alas bedak, bedak, perona mata, perona bibir, pensil alis)
2) Pewarnaan rambut (cat rambut, hair spray, hair spray warna, hair shine)
3) Penataan rambut
4) Seni merias kuku (nail art) dan kuku palsu (nail extention)
2.4.1 Fasilitas
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
kecantikan yaitu:
1. Bangunan
a. Umum:
b. Khusus
1) Lantai
2) Dinding
mudah dibersihkan.
3) Langit-Langit
4) Atap
5) Ventilasi
diperlukan.
6) Pencahayaan
lain.
lantai 15 cm.
a) Kedap air.
bakteriologis.
a) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, kedap air, tahan
mengotori tangan.
yang dihasilkan.
pengunjung.
2.4.2 Karyawan
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
kriteria salon.
penyakit. Tindakan hygiene personal pada usaha salon adalah bertujuan untuk
d. Mencegah penyakit.
Syarat kesehatan yang harus dimiliki para karyawan dan para pegawai
1) Bebas dari penyakit menular umumnya dan penyakit kulit pada khusus nya.
2) Setiap karyawan harus memeriksakan diri secara berkala atau sedikitnya satu
kali setahun.
3) Mempunyai perilaku yang baik, antara lain waktu bekerja tidak merokok,
dan telinga, selalu memakai pakaian kerja yang bersih dan rapi.
Kesehatan pribadi pada karyawan salon perlu diperhatikan, karena hal ini
selain penting untuk dirinya sendiri juga penting untuk pelanggan dan
oleh pegawai salon, antara lain penyakit saluran pernapasan dan penyakit kulit.
Karena penyakit ini sudah pasti dapat menular pada para pelanggannya pada saat
dia melakukan perawatan. Untuk itu, disarankan pada pekerja salon melakukan
test kesehatan, terutama test darah dan pemotretan rongten pada dada untuk
Ada beberapa hal yang harus dikembangkan dan harus dijaga oleh para
pegawai salon kecantikan, antara lain secara jasmaniah adalah (Prihantina &
Indaryani, 2013):
a. Pemeliharaan Tubuh
Pemeliharaan tubuh seperti pencucian tangan merupakan hal yang pokok yang
harus dilakukan oleh seorang pekerja salon karena tangan dapat memindahkan
bakteri dan virus patogen dari sumber lain ke orang lain melalui permukaan
kulit. Mencuci tangan dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir akan
antara aktivitas sabun sebagai pembersih, penggosokan, dan aliran air akan
dan pergelangan.
yang dapat menjadi sumber kontaminan atau cemaran terutama sebelum dan
Pakaian pegawai salon kecantikan harus selalu bersih. Apabila tidak ada
dan berwarna terang. Hal ini dilakukan agar pengotoran pada pakaian mudah
risiko kontaminasi.
Jika menggunakan celemek yang digunakan pekerja harus bersih dan tidak
perawatan.
2.4.1 Peralatan
sanitasi peralatan adalah untuk menjaga kondisi alat agar tetap steril, tidak
kotoran atau sisa kotoran agar mikroba tidak berkembang, dan mengkondisikan
suhu ruangan dalam penyimpanan agar terhindar dari karat (Prihatina &Indaryani,
2013).
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
b. Tidak menimbulkan bahaya, baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu
lama.
d. Peralatan harus dijaga kebersihanya. Peralatan yang dapat dicuci, harus dicuci
dengan sabun, air bersih dan desinfektan setelah setiap kali habis digunakan.
(Mariana, 2003):
3. Semua kabel, tombol dan perlengkapan lain harus dalam keadaan baik.
2.4.3 Kosmetika
Gambar 8. Kosmetika
menambah daya tarik, atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan
a. Syarat dan Fungsi Bahan Kosmetik adalah (Prihantina & Indaryani, 2013):
foundation.
pembuatannya dibuat dengan bahan yang dapat mencair pada suhu badan.
Contoh, lipsik sebagai pemberi warna dan menghias bibir, deodorant stick
menyenangkan.
7. Shampo, preparat air yang berbusa untuk membersihan rambut dan kulit
2) Antimon
3) Arsen
5) Berlium
6) Bitional
7) Fosfor
8) Hidrokinon Monobenzileter
9) Hormon
10) Kadmium
11) Klorofom
13) Raksa, kecuali fenilraksa nitrat dan tiomersal yang digunakan sebagai
15) Selenium, kecuali selenium disulfida dan sampo tidak lebih dari 2%
16) Stronsium
17) Timbal, kecuali timbal asetat dalam preparat rambut tidak lebih dari 2%
18) Torium
20) Zirkonium
a. Untuk merawat sediaan kosmetika agar tetap steril, terjaga kualitasnya dan
b. Untuk menjaga agar tidak menimbulkan alergi pada kulit wajah atau rambut
2.5 Larangan
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
1) Ruangan praktik salon kecantikan tidak dibenarkan untuk kegiatan lain yang
tindakan-tindakan pengobatan.
asing yang tidak memiliki izin kerja tenaga asing sesuai peraturan yang
berlaku.
Photoporation
yang tidak sesuai dengan kenyataan atau belum terbukti kebenarannya secara
ilmiah.
Salon
tertular lewat penggunaan peralatan manicure atau pedicure yang tidak steril
atau terapis yang ceroboh. Untuk menghindari hal itu, perhatikan dengan
pengeriting dan pelurus rambut dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi.
iritasi akibat adanya kontak langsung antara produk dengan permukaan kulit.
dahulu.
2.7 Penyakit yang Timbul akibat Hygiene Sanitasi Salon yang Buruk
Penyakit yang timbul dari hygiene dan sanitasi salon yang buruk adalah
1. Penyakit saluran pernapasan akibat debu, kapas, bahan kimia dari obat
2. Asma akibat sensitivitas zat perangsang dari zat kimia bahan kecantikan
3. Penyakit kulit yang disebabkan oleh faktor fisik, kimiawi dan biologis.
1. Sanitasi bangunan
mandi
10.
No.HK.01.01/BI.4/4051/2011
METODE PENELITIAN
Lokasi usaha salon di Kelurahan Padang Bulan dapat dilihat pada peta di
bawah ini:
Keterangan
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
salondi Kelurahan Padang Bulan serta waktu penelitian ini dilaksanakan mulai
1. Karena usaha salon berada pada lokasi yang strategis pada area mahasiswa,
pemukiman warga serta mudah diakses dari ruas beberapa jalan kota Medan
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah seluruh usaha salon dan karyawan usaha
3.3.1 Sampel
Tabel 3.1 Data Salon di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru
ini adalah salon kecantikandengan klasifikasi Type Madya dan tipe salon
tubuh.
perawatan yang ditawarkan pada Beauty salon di Kelurahan Padang Bulan adalah
pencucian rambut yang dilanjutkan dengan hair styling seperti blow dry dan
yang difokuskan pada kesehatan rambut yang biasanya dilanjutkan juga dengan
kecantikan dan keindahan kulit tubuh yakni pemijatan badan atau body message.
Pada perawatan muka yaitu khusus untuk keindahan kulit muka, seperti facial dan
masker muka. Dan Make-Up yaitu tata rias wajah dengan menggunakan peralatan
penampilan.
campuran kimia yang keras yang terdapat pada pewarna, pengeriting dan pelurus
Tabel 3.2 Data Salon Tipe Beauty Salondengan Jumlah Karyawan 2 Orang
Setiap Usaha Salon di Kelurahan Padang Bulan
Salon yang menjadi sampel pada penelitian ini diobservasi hygiene dan
sanitasi lokasi salon, lingkungan salon, bangunan salon, sarana sanitasi salon (air
bersih, air limbah, jamban dan kamar mandi), pengendalian vektor, personal
1. Observasi
langsung (observasi) terhadap hygiene sanitasi usaha salon. Agar observasi terarah
penyediaan sarana sanitasi yaitu sarana sanitasi penyediaan air bersih, sarana
jamban dan kamar mandi. Pengamatan terhadap sanitasi peralatan salon, sanitasi
2. Wawancara
karyawan.
Data sekunder yang digunakan penulis berasal dari refrensi seperti buku
ilmiah, jurnal, dan hasil penelitian yang berkaitan, serta Peraturan Direktur
dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
2) Sarana sanitasi penyediaan air bersih adalah tersedianya air yang mencukupi
3) Sarana sanitasi pembuangan limbah adalah kedap air dan dapat mengalir
4) Sarana sanitasi jamban dan kamar mandi adalahtersedia kamar mandi dan
jamban yang bersihsesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan
digunakan di salon.
tangan nya sebelum dan sesudah melayani pelanggan, memakai masker, dan
sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
observasi sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan kesehatan
Salon Kecantikan di Bidang Kesehatan yang terdiri dari dua aspek yaitu inspeksi
2. Variabel Upaya
Setiap bagian atau kegiatan dari variabel upaya memiliki nilai antara 0 sampai
dengan 100.
3. Skor
Salon dinyatakan LAIK SEHAT apabila memperoleh nilai minimal 65% dengan
Nilai “Ya” =1
Nilai “Tidak” = 0
dengan menggunakan kuesioner pada karyawan dan pemilik usaha salon, diolah
dan dibuat ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara
deskriptif mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
HASIL PENELITIAN
Baru, yang merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Kota Medan, Provinsi
Padang Bulan, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4.138 jiwa dan perempuan
agama yakni agama Islam dengan jumlah penduduk 3.415 jiwa, Kristen dengan
jumlah penduduk 4.391 jiwa, Katolik dengan jumlah penduduk 466 jiwa, Hindu
dengan jumlah penduduk 27%, dan Budha dengan jumlah penduduk 74 jiwa.
Kelurahan Padang Bulan terdiri dari beberapa etnis yaitu etnis Karo
dengan jumlah penduduk 5.500 jiwa, Batak dengan jumlah penduduk 2.221 jiwa,
Jawa dengan jumlah penduduk 300 jiwa, Nias dengan jumlah penduduk 200 jiwa,
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
56
Cina dengan jumlah penduduk 52 jiwa, dan Melayu dengan jumlah penduduk 100
jiwa.
dan sanitasi salon kecantikan di Kelurahan Padang Bulan, disajikan dalam bentuk
Kategori
Objek Pengamatan Ya % Tidak %
1. Lokasi
a.Terhindar dari pencemaran 10 100 0 0
lingkungan
b. Tidak terletak di daerah banjir 8 80 2 20
Kategori
Objek Pengamatan
Ya % Tidak %
2. Lingkungan/Halaman
a.Bersih 7 70 3 30
b. Tidak terdapat genangan air 9 90 1 10
3. Lantai
a. Bersih 6 60 4 40
b. Kuat, kedap air, permukaan rata 6 60 4 40
c. Tidak licin 6 60 4 40
4. Dinding
a. Bersih 7 70 3 30
b. Permukaan yang selalu kontak 6 60 4 40
dengan air kedap air
c. Berwarna terang 10 100 0 0
5. Atap
a.Tidak bocor/kuat 9 90 1 10
b. Tidak memungkinkan terjadinya 10 100 0 0
genangan air
6. Langit-Langit
a.Tinggi dari lantai min 2,5 meter 10 100 0 0
b. Kuat 10 100 0 0
c.Berwarna terang 9 90 1 10
7. Pintu
a.Kuat 10 100 0 0
b. Dapat mencegah masuknya 10 100 0 0
serangga dan tikus
8. Pagar
a. Terpelihara 0 0 10 100
b. Kuat 0 0 10 100
9. Pencahayaan
a. Cukup terang (minimal 100 lux) 9 90 1 10
10. Ventilasi
a.Terdapat perlengkapan untuk 10 100 0 0
mengatur sirkulasi udara
b. Kondisi udara ruang terasa 8 80 2 20
nyaman
a. Lokasi
b. Lingkungan/Halaman
c. Lantai
Lantai salon kecantikan bersih, kuat, kedap air, permukaan rata, dan tidak
licin sebanyak 6 salon (60%) sedangkan lantai salon kecantikan tidak bersih,
tidak kuat, tidak kedap air, permumakaan tidak rata, dan licin sebanyak 4
salon (40%).
d. Dinding
salon kecantikan yang selalu kontak dengan air kedap air sebanyak 6 salon
dengan air tidak kedap air sebanyak 4 salon (40%). Dinding salon kecantikan
e. Atap
Atap salon kecantikan tidak bocor atau kuat sebanyak 9 salon (90%)
sedangkan atap salon kecantikan bocor atau tidak kuat sebanyak 1 salon
f. Langit-langit
Tinggi langit-langit salon kecantikan dari lantai minimal 2,5 meter dan kuat
g. Pintu
Pintu salon kecantikan kuat dan dapat mencegah masuknya serangga dan
h. Pagar
Pagar salon kecantikan tidak terpelihara dan tidak kuat berjumlah 10 salon
(100%).
i. Pencahyaan
j. Ventilasi
Kondisi sanitasi penyediaan air bersih salon kecantikan, dapat dilihat pada
Kategori
Penyediaan Air Bersih
Ya % Tidak %
a. Tersedia dengan 4 40 6 60
jumlah yang cukup
b. Memenuhi 7 70 3 30
persyaratan fisik
sedangkan penyediaan air bersih salon kecantikan tidak tersedia dengan jumlah
yang cukup berjumlah 6 salon (60%). Air bersih salon kecantikan memenuhi
persyaratan fisik berjumlah 7 salon (70%) sedangkan air bersih salon kecantikan
Kategori
salon kecantikan air limbah mengalir dengan lancar berjumlah 8 salon (80%)
sedangkan pembuangan air limbah salon kecantikan tidak mengalir dengan lancar
berjumlah 2 salon (20%). Saluran pembuangan air limbah salon kecantikan kedap
air dan sistem tertutup berjumlah 7 salon (70%) sedangkan saluran air limbah
tidak kedap air dan sistem tidak tertutup berjumlah 3 salon (30%).
Tabel 4.5 Kondisi Sanitasi Jamban dan Kamar Mandi Salon Kecantikan di
Kelurahan Padang Bulan Tahun 2018
Kategori
Jamban dan Kamar Mandi
Ya % Tidak %
a. Bersih dan tidak bau 4 40 6 60
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa jamban dan kamar mandi salon
kecantikan bersih dan tidak bau berjumlah 4 salon (40%) sedangkan jamban dan
kamar mandi salon kecantikan tidak bersih dan menimbulkan bau berjumlah 6
salon (60%). Lantai kamar mandi salon kecantikan kedap air miring ke saluran
(20%).
Kategori
Pembuangan Sampah
Ya % Tidak %
a. Tersedia dengan jumlah yang cukup 10 100 0 0
b. Tempat sampah terbuat dari bahan 2 20 8 80
yang kuat, kedap air, dengan penutup
Tempat sampah salon kecantikan terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, dan
kecantikan terbuat dari bahan yang tidak kuat, tidak kedap air, dan tidak dengan
Kategori
No Peralatan Salon
Ya % Tidak %
1. Alat yang berhubungan dengan kulit
a. Sisir selalu dalam keadaan baik dan bersih 5 50 5 50
b. Gunting selalu dalam keadaan bersih dan 5 50 5 50
baik
c. Mesin selalu dalam keadaan bersih 5 50 5 50
d. Tempat bedak dan sabun selalu dalam 5 50 5 50
keadaan bersih dan baik
2 Handuk
a. Bersih 8 80 2 20
b. Tersedia dalam jumlah yang cukup 9 90 1 10
3 Kain penutup
a. Bersih 8 80 2 20
b. Berwarna putih/terang 10 100 0 0
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup 9 90 1 10
4 Pisau, gunting dan lain-lain didesinfeksi 4 40 6 60
dengan larutan kimia atau air panas
Sisir, gunting, mesin, tempat bedak, dan sabun salon kecantikan yang
berhubungan dengan dengan kulit selalu dalam keadaan baik dan bersih
berjumlah 5 salon (50%). Sedangkan sisir, gunting, mesin, tempat bedak, dan
b. Handuk
salon (10%).
c. Kain Penutup
kain penutup salon kecantikan tidak bersih berjumlah 2 salon (20%). Kain
(100%). Kain penutup salon kecantikan tersedia dalam jumlah yang cukup
dengan larutan kimia atau air panas berjumlah 4 salon (40%) sedangkan
Bulan, diketahui bahwa kosmetik atau wangi-wangian diperoleh dari sumber yang
Kategori
Karyawan
Ya % Tidak %
a. Karyawan dalam keadaan sehat 6 60 4 40
diketahui bahwa kotak P3K salon kecantikan tersedia minimal 1 kotak P3K yang
berisi obat-obatan sederhana berjumlah 1 salon (10%) sedangkan kotak P3K salon
kecantikan tidak tersedia minimal kotak P3K yang berisi obat-obatan sederhana
minimal 60%, dan komponen V memperoleh persentase 100%. Dapat dilihat pada
Kategori
Kom Sasaran Memenuhi % Tidak %
ponen Syarat Memenuhi
Syarat
I Bangunan salon kecantikan 8 80 2 20
II a. Penyediaan air bersih 5 50 5 50
salon kecantikan
b. Pembuangan air limbah
salon kecantikan
c. Toilet salon kecantikan
d. Pembuangan sampah
salon kecantikan
III a. Peralatan salon 6 60 4 40
kecantikan
b. Kosmetika salon
kecantikan
IV Karyawan salon kecantikan 6 60 4 40
V Kotak P3K 1 10 9 90
memenuhi syarat komponen II berjumlah 5 salon (50%) dan salon yang tidak
syarat komponen III berjumlah 6 salon (60%) sedangkan salon yang tidak
memenuhi syarat komponen III berjumlah 4 salon (40%). Salon yang memenuhi
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku Laik sehat salon kecantikan adalah
laik sehat berjumlah 1 salon (10%) sedangkan salon kecantikan tidak laik sehat
usaha salon di Kelurahan Padang Bulan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kelurahan Padang Bulan paling banyak berusia 19-24 tahun yaitu 15 orang (75%)
dan sisanya pada usia 25-30 tahun yaitu 5 orang (25 %). Jenis kelamin karyawan
paling banyak adalah SMA atau SMK sebanyak 18 orang (90%) dan karyawan
sedangkan 13 orang (65%) tidak selalu mencuci tangan pakai sabun sebelum
(40%) tidak selalu mencuci tangan pakai sabu sesudah melakukan pelayanan
kosmetik tidak selalu menggunakan sarung tangan. 11 orang (55%) setiap selesai
pakaian kerja yang bersih dan rapi saat bekerja sedangkan 13 orang (65%) tidak
selalu memakai pakaian kerja yang bersih dan rapi saat bekerja. 6 orang (30%)
kain penutup badan digunakan satu kali pemakaian terhadap setiap pelanggan
sedangkan 14 orang (70%) kain penutup badan tidak digunakan satu kali
selesai digunakan sedangkan 9 orang (45%) kain penutup badan tidak dicuci
setiap hari setelah selesai digunakan. 15 orang (75%) alat salon seperti gunting,
pisau cukur dibersihkan setiap kali pemakaian sedangkan 5 orang (25%) alat salon
tidak diberihkan setiap kali pemakaian. 11 orang (55%) ruangan salon kecantikan
dibersihkan setiap hari sedangkan 9 orang (45%) ruangan salon tidak dibersihkan
setiap hari. 18 orang (90%) mengatakan terdapat petugas khusus untuk mengelola
untuk mengelola sampah. 18 orang (90%) sampah yang telah terkumpul selalu
10 orang (50%) alat seperti handuk digunakan untuk satu kali pemakaian
untuk satu kali pemakaian terhadap setiap pelanggan. 19 orang (95%) handuk
1 orang (5%) handuk setelah digunakan tidak segera dicuci kembali menggunakan
sabun cuci. 9 orang (45%) jamban dan kamar mandi dibersihkan setiap hari
56% - 75%, personal hygiene cukup apabila memperoleh persentase 40% - 50%,
berjumlah 4 orang (20%), dan personal hygiene karyawan kurang baik berjumlah
4 orang (20%).
PEMBAHASAN
dan dengan tipe Beauty. Fasilitas minimal yang dimiliki salon di Kelurahan
Padang Bulan yaitu luas ruangan minimal 30 m 2 , jumlah kursi perawatan rambut
pelayanan perawatan kulit antara lain facial, masker, lulur, menikur, pedikur, dan
make up.
izin usaha bangunan. Artinya Dinas Kesehatan Kota Medan belum pernah
Padang Bulan. Hal ini belum sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi
memiliki izin usaha bangunan. Izin usaha bangunan dapat diurus ke Dinas
Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan agar mendapat
73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74
Hygiene adalah suatu ilmu yang mempelajari segala usaha yang dapat
manusia dan lingkungan hidup sekitarnya) (Indaryani & Prihatina, 2013). Sanitasi
2015).
No.288/MENKES/SK/III/2003).
sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kecantikan di Bidang Kesehatan. 2 salon (20%) terletak di daerah banjir, hal ini
dikarenakan tempat salon yang rendah dari jalan raya sehingga ketika hujan
datang maka air akan mengalir ke usaha salon. 3 salon (30%) halaman salon tidak
sumber penularan penyakit. Halaman salon merupakan tempat yang sering dilalui
oleh pelanggan salon, sehingga kondisi halaman salon harus bersih agar
Ruangan salon merupakan tempat yang juga sering dilalui oleh pelanggan
dan karyawan selain halaman. Ruangan adalah sebagai tempat untuk melakukan
bersih, tidak kuat, tidak kedap air, permukaan tidak rata berjumlah 4 salon
pelanggan. Dinding salon kecantikan tidak bersih berjumlah3 salon (30%) dan
permukaan dinding salon tidak kedap air berjumlah 4 salon (40%). Kondisi ini
kesehatan bagi karyawan maupun pelanggan. Atap salon kecantikan tidak kuat
kerja.
teliti nya karyawan diakibatkan tidak terang. Pagar salon kecantikan di Kelurahan
Padang Bulan secara keseluruhan belum memiliki pagar. Salon yang berada di
Kelurahan Padang Bulan tidak memiliki halaman yang luas karena salon tersebut
Bulan ditemukan 1 salon (10%) belum cukup terang minimal 100 lux. Hal ini
salon (10%) kondisi udara ruang terasa tidak nyaman. Dikarenakan adanya
pada sarana dan bangunan usaha salon merupakan pengelolaan faktor risiko
berbagai wabah atau virus dan bakteri pembawa penyakit. Apabila kualitas
lingkungan usaha salon menurun maka agent penyakit akan naik dan derajat
sehingga memiliki tingkat penyebaran penyakit yang tinggi. Oleh karena itu
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
terletak di daerah banjir, halaman bersih dan tidak terdapat genangan air, lantai
bersih, kuat, kedap air, permukaan rata dan tidak licin. Permukaan dinding salon
kecantikan kedap air dan berwarna terang, atap kuat, langit-langit berwarna
terang, pagar terpelihara dan kuat, pencahyaan cukup terang minimal 100 lux dan
Hasil penelitian Nasari (2013) tentang hygiene dan sanitasi usaha salon
gedung. Pada indikator kualitas kebersihan air terdapat 4 salon (50%) yang
persyaratan pengendalian limbah. Pada indikator kebersihan alat dan bahan yang
digunakan pada usaha salon kecantikan terdapat 2 salon (25%) yang memenuhi 8
Air yang digunakan pada usaha salon di Kelurahan Padang Bulan berasal
dari sumur pompa listrik dialirkan melalui pipa-pipa dan ditampung di dalam bak
penampungan air yang ada di dalam kamar mandi usaha salon dan berasal dari
PDAM. Kondisi bak penampungan salon tidak seluruhnya bersih dan tidak
mempunyai penutup. l6 salon (60%) tidak tersedia dengan jumlah yang cukup dan
3 salon (30%) tidak memenuhi persyaratan fisik yaitu tidak berbau, tidak berasa,
dan tidak berwarna. Hal ini dikarenakan bak penampungan tidak dalam kondisi
kebutuhan manusia akan sangat kompleks antara lain untuk mandi, mencuci dan
sebagainya. Penyediaan air bersih pada usaha salon sangat dibutuhkan agar dapat
menunjang kualitas usaha salon yang sehat. Penggunaan air yang bersih untuk
air yang digunakan pada usaha salon harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat
terhindar dari berbagai penyakit maupun gangguan yang dapat disebabkan oleh
air.
Padang belum sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
air yaitu persyaratan fisik yaitu tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Air limbah salon di Kelurahan Padang Bulan berasal dari air bekas
keseluruhan air limbah sistem tertutup namun belum mengalir dengan lancar dan
kedap air. Ditemukan air limbah tidak mengalir dengan lancar berjumlah 2 salon
(20%) dan terdapat pula genangan air yang bersumber dari air limbah dan saluran
air limbah tidak kedap air berjumlah 3 salon (30%) sehingga dapat mengakibatkan
Hal ini merugikan masyarakat, karena apabila curah hujan tinggi maka
lingkungan sekitarnya.
Hal ini belum sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan
mengalir dengan lancar (kemiringan 2-3%) dan saluran air limbah kedap air dan
sistem tertutup.
adalah jamban leher angsa. Jamban dihubungkan dengan septik tank yang
tertutup. Jamban dan kamar mandi salon kecantikan di Kelurahan Padang Bulan
secara keseluruhan belum sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizidan
kondisi jamban dan kamar mandi tidak bersih, dan 2 salon (20%) lantai kamar
mandi tidak kedap air dikarenakan salon tidak memiliki kamar mandi dan jamban
khusus, hanya memanfaatkan jamban dan kamar mandi usaha kos kosan. Kondisi
menyebabkan kecelakaan kerja akibat lantai licin yang dapat merugikan karyawan
maupun pelanggan.
lingkungan pada sumber air karena tidak bersih dan menimbulkan bau. Dapat
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Salon Kecantikan di Bidang Kesehatan bahwa jamban dan kamar mandi harus
bersih dan tidak bau serta lantai kedap air. Dalam peraturan tersebut juga
adalah sampah padat seperti botol bekas sampoo, bungkus sabun, bungkus lulur,
bekas tempat make up, potongan rambut, potongan kuku. Sampah padat tersebut
diletakkan pada wadah yang sama. Sampah yang dihasilkan oleh salon kecantikan
seperti rambut tidak mendapatkan perlakuan khusus yaitu dijual kepada jasa
yang cukup, tersedia minimal 1 tempat sampah namun8 salon (80%) kondisi
tempat sampah terbuat dari bahan tidak kuat, tidak kedap air, tidak dengan
penutup. Kondisi tempat sampah tidak kuat, tidak kedap air, dan tidak dengan
penutup menimbulkan bau yang tidak sedap tempat perindukan serangga seperti
bakteri dan kuman untuk berkembangbiak dan menarik berbagai lalat dan kecoa
Hal ini belum sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
tempat sampah harus dengan penutup, terbuat dari bahan yang kuat, kedap air.
5.2.1 Peralatan
Bulan antara lain alat yang berhubungan dengan kulit (sisir, gunting, mesin,
tempat bedak), handuk, kain penutup, pisau cukur. Sanitasi peralatan salon adalah
menjaga kondisi alat agar tetap steril, tidak terkontaminasi udara pada saat
keseluruhan belum sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
dijaga kebersihannya. Peralatan yang dapat dicuci harus dicuci dengan sabun dan
bersih dan di desinfektan setelah setiap kali habis digunakan. 5 salon (50%) alat
kerja sisir, gunting, mesin, tempat bedak dan tempat sabun tidak dalam keadaan
bersih dan baik, 2 salon (20%) alat kerja handuk tidak bersih, 1 salon (10%) alat
handuk tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, 2 salon (20%) kain penutup tidak
bersih, 1 salon (10%) kain penutup tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, 6
salon (60%) peralatan seperti gunting, pisau, sisir tidak didesinfeksi dengan
membahayakan kesehatan pelanggan maupun karyawan. Hal ini jika tidak diatasi
rambut menggunakan alat yan sama. Bakeri dan virus ada yang tidak mati ketika
peralatan hanya di lap dengan kain lap saja melainkan harus disterilisasi dengan
larutan kimia atau air panas. Sebagian besar kuman akan menularkan penyakit
dikarenakan penggunaan alat yang tidak steril, sehingga bakteri, jamur, bahkan
hepatitis C bisa tertular lewat penggunaan peralatan yang tidak baik dan bersih.
Sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Santoso (2015), manfaat pengawasan
sanitasi peralatan salon adalah untuk mencegah penyakit menular dan mencegah
kecelakaan.
5.2.1 Kosmetika
menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat
salon kecantikan di Kelurahan Padang Bulan secara diperoleh dari sumber yang
kadaluarsa dan kosmetik tersimpan rapi pada lemari penyimpanan.Hal ini salon
Hal ini sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan
(Prihatina & Indaryani, 2013), bahwa kosmetika yang digunakan harus terdaftar
5.2.1 Karyawan
4 salon (40%) karyawannya dalam keadaan tidak sehat sedangkan 9 salon (90%)
karyawan tidak dilengkapi pakaian kerja yang bersih dan rapi.Hal yang harus
Pakaian yang bersih seharusnya melambangkan tubuh yang bersih dan sehat serta
budaya kerja yang baik pula. Pakaian kerja yang tidak bersih akan memberikan
kesan yang tidak baik bagi pelanggan. Terkadang pada saat bekerja secara sengaja
maupun tidak pakaian kerja karyawan terlihat kotor sudah tidak enak dipandang
oleh pengunjung. Hal ini juga dapat menyebabkan penularan penyakit kepada
Pemanfaatan alat pelindung diri oleh karyawan adalah masalah yang sulit.
Hal ini karena faktor disiplin karyawan masih rendah. Kondisi ini akan
secara langsung maupun tidak secara langsung. Kebersihan badan adalah faktor
Kebersihan badan yang terjaga akan memberikan dampak yang baik pula terhadap
pekerjaan.
Hal ini belum sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan
kecantikan tidak menyediakan kotak P3K. Hal ini belum sesuai dengan peraturan
yang ditetapkan.
kena sayat, terpapar mesin, selain itu penyakit dapat tiba-tiba muncul di salon
misalnya virus flu yang mudah menular tersebar di salon. Hal tersebut
DalamPeraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kecelakaan (P3K).
masalah serius bagi karyawan usaha salon. Setiap karyawan usaha salon
dipandang oleh pelanggan sebagai orang profesional dan karena itu harus tau apa
kepada pelanggan,
Hal ini jika tidak diatasi dapat menyebabkan buruknya pelayanan yang
akan diberikan. Jika tidak dilakukan pemeliharaan kebersihan baik anggota tubuh
maupun pakaian maka akan berdampak pada penyebaran penyakit yang mungkin
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nasari tahun 2013 pada
pemeliharaan kebersihan pakaian berada pada kategori kurang dengan skor 63%.
Hal ini didukung dengan penelitian Putri (2016) tentang faktor-faktor yang
pada tahun 2016, ditemukan pekerja dengan personal hygiene tidak baik sebanyak
12 orang pekerja (39%) yang berarti pekerja di salon tidak mencuci tangan dengan
air mengalir, sabun dan tidak melap kering tangan yang dicuci setelah melalukan
tiap pekerjaan, pakaian kerja tidak bersih dari noda lengket Pewarna Kuku (Nail
Polish), pakaian kerja tidak dicuci setelah bekerja. Pekerja yang mengalami gejala
dermatitis kontak iritan dengan personal hygiene tidak baik sebanyak 5 orang
(16,2%).
Sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh (Prihatina & Indaryani, 2013),
syarat utama bagi karyawan di sebuah salon adalah memiliki kesehatan yang baik.
Kesehatan pribadi pada karyawan salon perlu diperhatikan, karena hal ini selain
penting untuk dirinya juga penting untuk pelanggan dan keberlangsungan usaha.
bulu, bakteri dari tangan karyawan akan berpindah kepada pelanggan dan bakteri
5.1 Kesimpulan
berikut:
1. Hygiene dan sanitasi usaha salon di Kelurahan Padang Bulan yang memenuhi
syarat kesehatan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan
2. Kondisi sanitasi bangunan usaha salon, peralatan salon, dan fasilitas sarana air
3. Fasilitas sanitasi pembuangan air limbah sudah dengan sistem tertutup namun
belum seluruh salon sanitasi pembuangan air limbah kedap air dan
Padang Bulan sudah kedap air tetapi secara keseluruhan belum bersih dan
menimbulkan bau.
88
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
89
seluruhnya tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, dan
memiliki penutup.
7. Salon laik sehat sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
orang (20%) dan personal hygiene karyawan kurang baik berjumlah 4 orang
(20%).
5.2 Saran
kebersihan tubuh.
3. Kepada Dinas Kesehatan Kota Medan dan jajarannya untuk dapat melakukan
Nasari, W., 2013. Studi tentang Hygiene dan Sanitasi pada Usaha Salon
Kecantikan di Kota Payakumbuh. JurnalTeknik, hal 13-14.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Nomor
HK.01.01/BI.4/4051/2011. Tentang Pedoman Penyelenggaraan Salon
Kecantikan di Bidang Kesehatan. Direktur Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Peraturan Walikota Medan Nomor 29 Tahun 2014. Tentang Tanda Daftar Usaha
Pariwisata. Walikota Medan. Medan.
91
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
92
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI
3. NAMA PENGURUS :
4. JUMLAH KARYWAN :
5. TANGGAL PEMERIKSAAN :
6. TIPE SALON :
Petunjuk Penggunaan :
A UMUM
2. Lingkungan/hal 4 [ ] bersih 4
aman [ ] tidak terdapat genangan air 3
B BAGIAN
DALAM
1. Lantai 3 [ ] bersih 4
[ ] kuat, kedap air, permukaan 3
rata
[ ] tidak licin 3
2. Dinding 5 [ ] bersih 5
[ ] permukaan yang selalu 3
kontak dengan air kedap air
[ ] berwarna terang 2
5. Pintu 4 [ ] kuat 6
[ ] dapat mencegah masuknya 4
serangga dan tikus
6. Pagar 8 [ ] terpelihara 5
[ ] kuat 5
II FASILITAS
SANITASI
2. Handuk 10 [ ] bersih 6
[ ] tesedia dalam jumlah yang 4
cukup
[ ] kosmetik/wangi-wangian 4
diperoleh dari sumber yang
dipercaya
IV KARYAWAN 6 [ ] karyawan dalam keadaan 6
sehat
[ ] dilengkapi pakaian kerja 4
V LAIN-LAIN
Lampiran 2
LEMBAR KUISIONER
1. NAMA SALON :
2. UMUR :
3. JENIS KELAMIN :
4. PENDIDIKAN TERAKHIR :
5. HARI/TANGGAL PEMERIKSAAN :
6. NAMA PEMERIKSA :
Petunjuk Penggunaan :
Berilah tanda (√) pada kolom komponen penilaian Ya atau Tidak, untuk
SALON
NO DAFTAR PERTANYAAN KECANTIKAN
YA TIDAK
1. Apakah saudara selalu mencuci tangan pakai sabun sebelum
melakukan pelayanan kepada pelanggan ?
Lampiran 2
MASTER DATA
STUDI TENTANG HYGIENE SANITASI USAHA SALON DI KELURAHAN PADANG BULAN
MASTER DATA
STUDI TENTANG HYGIENE DAN SANITASI USAHA SALON DI KELURAHAN PADANG BULAN
MASTER DATA
STUDI TENTANG HYGIENE DAN SANITASI PADA USAHA SALON DI KELURAHAN PADANG BULAN
ALAT HYGIEN
Kotak BANG FASILITAS KETER
Karyawan BAGIAN ALAT BAHAN- DAN KARYA E
NO Nama Salon P3K UMUM UNAN SANITASI ANGA
DALAM KERJA BAHAN BAHAN WAN (IV) SANITA
(V) (I) (II) N
a b (III) SI
TARAS
TLS
1 SALON 36 0 0 68 235 303 24 180 28 208 36 571
GAIN
TLS
2 SALON 36 0 0 68 260 328 134 24 28 52 36 550
KENCANA
TLS
3 SALON 0 0 0 32 285 317 166 180 28 208 0 691
PARNA
TLS
4 SALON 0 0 0 52 164 216 166 280 28 308 0 690
PRUDENCE
TLS
5 SALON 0 0 0 60 305 365 198 280 70 350 0 913
DIAN
TLS
6 SALON 36 0 0 68 305 373 228 280 28 308 36 945
7 LY'S SALON 0 0 0 68 305 373 196 180 70 250 0 819 TLS
ELSANA
LS
8 SALON 36 0 40 68 305 373 214 280 28 308 36 971
PASTI
TLS
9 SALON 36 24 0 68 305 373 246 280 70 350 60 1029
10 ANA SALON 36 0 0 20 215 235 24 88 70 158 36 453 TLS
Lampiran 4
MASTER DATA
STUDI TENTANG HYGIENE DAN SANITASI PADA USAHA SALON DI KELURAHAN PADANG BULAN