TESIS
Oleh
LILY ADRIANI NAZARA
147021016/MT
TESIS
Oleh
LILY ADRIANI NAZARA
147021016/MT
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Dekan
TESIS
Saya mengakui bahwa tesis ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing dituliskan sumbernya
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
ii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Setinggi puji dan sedalam syukur penulis serahkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa yang telah memberikan berkat dan rahmadNya sehingga penulis da-
pat menyelesaikan tesis yang berjudul PEMODELAN CAUSAL LOOP DI-
AGRAM KELAYAKAN EKOWISATA KABUPATEN NIAS UTARA.
Tesis inimerupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program
Studi Magister Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) Universitas Sumatera Utara.
Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Pejabat Rektor Universitas
Sumatera Utara.
Prof. Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Magister
Matematika FMIPA USU.
Dr. Syahril Efendi, MIT selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan serta motivasi kepada penulis dalam penulisan tesis ini.
Prof. Dr. Tulus, M.Sc selaku Penguji Pertama yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan serta motivasi kepada penulis dalam penulisan tesis ini
sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dr. Ester Nababan, M.Sc selaku Penguji Kedua yang telah banyak mem-
berikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada penulis dalam penulisan
tesis ini sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
iv
Universitas Sumatera Utara
Kak Misiani, S.Si selaku Staf Administrasi Program Studi Magister Matematika
FMIPA USU yang telah banyak memberikan pelayanan yang baik kepada penulis
selama mengikuti perkuliahan.
Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Magister Matematika FMIPA USU
yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik saran untuk penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak - pihak lain yang memerlukannya.
Terima kasih.
v
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Lily Adriani Nazara lahir di Damuli, pada tanggal 05 Maret 1984. Ayah
bernama Ls. Peltu Beji Sokhi Nazara dan Ibu bernama Rospita Marpaung, S.Pd.
Anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1990 penulis masuk SEKOLAH
DASAR NEGERI 115528 Rantauprapat dan lulus dari Sekolah Dasar tahun 1996.
Kemudian tahun 1996 Penulis melanjutkan studi di SMP NEGERI 4 Rantaupra-
pat dan lulus pada tahun 1999. Kemudian pada tahun 1999 Penulis melanjutkan
studi di SMU NEGERI 2 Rantauprapat dan lulus pada tahun 2002. Kemudian
pada tahun 2002 Penulis melanjutkan studi di UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(UNIMED) program Studi Pendidikan Matematika, jurusan Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun
2011 Penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan sebagai Guru
di instansi SMA NEGERI 1 LOTU KABUPATEN NIAS UTARA dan pada tahun
2011 tepatnya tanggal 25 juni 2011 Penulis menikah dengan ELIYUSUF ZEGA
, S.Pd dan telah dikarunia anak yang bernama ADRIEL ZEGA, + ZEN ELVIA
ZEGA, GABRIELLA CALISTA ZEGA. Kemudian pada tahun 2014 Penulis di-
terima di program Studi pascasarjana jurusan Matematika Fakultas Matemati-
ka dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU).
Pada tanggal 18 mei 2016 penulis menyelesaikan studi dari Program Studi Pas-
casarjana jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU).
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
KATA PENGANTAR iv
RIWAYAT HIDUP vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
vii
Universitas Sumatera Utara
3.1.1 Notasi dari Casual Loop Diagram 17
BAB 4 PEMBAHASAN 20
5.1 Kesimpulan 23
5.2 Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
x
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
ii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
iii
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut The International Ecotourism Society (TIES) pada tahun 1990, Eko-
wisata berarti ”perjalanan bertanggung jawab ke daerah-daerah yang masih ala-
mi yang dapat mengkonservasi lingkungan dan memelihara kesejahteraan mas-
yarakat setempat”. Oleh karena itu, prinsip-prinsip ekowisata masuk ke dalam
prinsip-prinsip berkelanjutan. Ekowisata merupakan pembatasan jumlah wisa-
tawan sesuai dengan daya dukung kawasan. Daya dukung (carrying capacity)
adalah ukuran batas maksimal penggunaan suatu area berdasarkan kepekaan atau
toleransinya yang dipengaruhi oleh berbagai faktor alami seperti terhadap keterse-
diaan makanan, ruang untuk tempat hidup, tempat berlindung dan ketersediaan
air (Maldonado dan Montagnini, 2004).
Indonesia merupakan negara maritim dan juga kepulauan yang terdiri dari
17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km, memiliki potensi sumber
daya pesisir dan lautan yang sangat besar (Bengen, 2001). Luas laut Indonesia
sekitar 5,8 juta km2 terdiri dari laut teritorial 0,3 juta km2 , laut nusantara sekitar
2,8 juta km2 dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia sekitar 2,7 juta km2.
1
Universitas Sumatera Utara
2
pat perhatian serius sehingga dalam pengelolaannya belum optimal. Oleh kare-
na itu, berawal dari terbitnya Peraturan Presiden No. 78 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar hingga lahirnya UU No. 27 tahun 2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil menunjukan betapa
pentingnya wilayah pesisir dan keberadaan pulau-pulau kecil yang perlu dijaga ke-
lestariannya dan dimanfaatkan untuk kemakmuran seluruh masyarakat baik bagi
generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang, sehingga dibutuhkan
aturan khusus dalam pengelolaannya.
Salah satu daerah yang memiliki potensi Wisata bahari yang dapat dikem-
bangkan adalah Kabupaten Nias Utara merupakan bagian dari Kepulauan Nias,
Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias Utara adalah hasil pemekaran dari
kabupaten Nias berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 45
Tahun 2008 tentang pembentuk daerah otonomi dan sejak tahun 2008 Kabupaten
Nias Utara menjadi satu Kabupaten Otonom, berpisah dari Kabupaten Nias dan
menjadi satu Kabupaten baru di Provinsi Sumatera Utara.
Salah satu upaya pemanfaatan sumber daya lokal yang optimal adalah de-
ngan mengembangkan pariwisata dengan konsep pemodelan Ekowisata. Dalam
konteks ini wisata yang dilakukan memiliki bagian yang tidak terpisahkan dengan
Bertolak dari latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan yaitu,
Bagaimana konsep pemodelan pengelolaan ekowisata dapat dikombinasikan untuk
pembangunan ekonomi dan pelestarian lokal dengan model Casual Loop Diagram.
Penelitian ini, diharpakan dapat: (a) Menganalisis ekowisata dengan model Ca-
sual Loop Diagram , (b) Memberikan rekomendasi bagi penyusunan strategi al-
ternatif yang dapat diimplementasikan oleh kabupaten Nias Utara dalam mening-
katkan kunjungan ekowisata.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk penelitian
ini yang selanjunya akan diperlukan pada bab 3. Tinjauan pustaka yang dibahas
adalah mengenai pemodelan kelayakan ekowisata di kabupaten Nias Utara.
Kata wisata (tourism) pertama kali muncul dalam Oxford English Dictionary
tahun 1811, yang mendeskripsikan atau menerangkan tentang perjalanan untuk
mengisi waktu luang, Namun, konsepnya mungkin dapat dilacak balik dari budaya
nenek moyang Yunani dan Romawi yang sering melakukan perjalanan menuju
negeri-negeri tertentu untuk mencari tempat-tempat di Eropa atau Mediterania
(Hakim, 2004)
Isilah ekowisata pertama kali muncul diakhir tahun 1970-an sebagai wisata
alam yang beroperasi secara berkelanjutan. Ekowisata adalah perjalanan wisata
menuju daerah alamiah yang relatif belum tergangu atau terkontaminasi. Tujuan
utamanya yakni mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan alam
(lanskap) dan kekayaan hayati yang dikandungnya seperti hewan dan tumbuhan,
serta budaya lokal yang ada disekitar kawasan (Honey, 2003).
6
Universitas Sumatera Utara
7
Secara konseptual, ekowisata terdiri dari beberapa fitur kunci, yang mem-
buatnya berbeda dari bentuk-bentuk lain, yakni dari: (a) Meminimalkan dampak
pada alam dan budaya, (b) Membangun kesadaran dan rasa hormat lingkungan
dan budaya, (c) Memberikan pengalaman positif untuk kedua pengunjung dan
host, (d) Memberikan manfaat keuangan langsung untuk konservasi, (d) Mem-
berikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal.
dan kesadaran masyarakat sekitar dan turis tentang konsep ekowisata, juga
disebabkan karena lemahnya manajemen dan peran pemerintah dalam men-
dorong upaya konservasi dan tindakan yang tegas dalam mengatur masalah
kerusakan lingkungan.
3. Pengelolaan yang salah. Persepsi dan pengelolaan yang salah dari kon-
sep ekowisata seringkali terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia. Hal ini
selain disebabkan karena pemahaman yang rendah dari konsep Ekowisata
juga disebabkan karena lemahnya peran dan pengawasan pemerintah untuk
mengembangkan wilayah wisata secara baik.
Saat ini hampir setiap sektor usaha yang akan didirikan, dikembangkan dan diper-
luas ataupun dilikuidasi selalu didahuluhi dengan satu kegiatan yang disebut stu-
di kelayakan. Bahkan di beberapa departemen/instansi pemerintah, pengusulan
proyek harus disertai studi kelayakan. Apalagi di sektor industri dan perdagangan
yang lebih bersifat komersial dan padat modal. Kekeliruan dan kesalahan dalam
menilai investasi akan menyebabkan kerugian dan risiko yang besar. Penilaian
investasi termasuk dalam studi kelayakan yang bertujuan untuk menghidari ter-
jadinya ketelanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena usaha yang tidak
layak/frasible.
Metode penyusunan studi kelayakan tidak ada yang baku, namum pada
umumnya terdiri atas beberapa aspek, yaitu:
3. Aspek manajemen,
5. Aspek keuangan
Manfaat studi kelayakan dapat dibedakan karena pihak yang berkepentingan atas
studi kelayakan itu sendiri, yaitu:
Pihak pertama
Pihak Kedua
1. Calon investor; pihak yang paling berkepentingan atas hasil studi ke-
layakan karena mereka mempertaruhkan modal dalam proyek yang menjadi
objek studi kelayakan. Studi kelayakan tidak dapat dikerjakan asal-asalan
atau menggunakan data fiktif karena akan menghasilkan penilaian yang bisa,
tidak objektif, dan tidak faktual.
4. Pemerintah; pihak ini yang paling bertanggung jawa atas proyek yang
dikerjakan di daerah yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Penilaian
pemerintah terhadap studi kelayakan biasanya terkonsentrasi pada aspek
legalitas dan perizinan. Pemerintah berkepentingan dalam memberikan izin
prinsip ataupun izin operasional proyek.
Menurut Wikipedia, Causal Loop Diagram (CLD) adalah diagram sebab aki-
bat yang membantu dalam memvisualisasikan bagaimana variabel-variabel yang
berbeda dalam suatu sistem yang saling terkait. Diagram terdiri dari satu set node
dan tepi. Node mewakili variabel dan ujung-ujungnya link yang mewakili koneksi
atau hubungan antara dua variabel. Sebuah link bertanda positif menunjukkan
hubungan yang positif dan link ditandai negatif menunjukkan hubungan negatif.
Sebuah hubungan sebab akibat positif berarti dua node mengubah ke arah yang
sama, yaitu jika node di mana link dimulai menurun, node lainnya juga menurun.
Demikian pula, jika node di mana link dimulai meningkat, node meningkat lain
juga. Sebuah hubungan sebab akibat negatif berarti dua node berubah dalam
arah yang berlawanan, yaitu jika node di mana link dimulai meningkat, menurun
simpul lainnya dan sebaliknya.
Siklus tertutup dalam diagram adalah fitur yang sangat penting dari CLD.
Sebuah siklus tertutup baik didefinisikan sebagai loop memperkuat atau menye-
imbangkan. Sebuah loop memperkuat merupakan siklus di mana efek dari variasi
dalam variabel apapun menyebar melalui loop dan kembali ke variabel memperku-
at deviasi awal yaitu jika kenaikan variabel dalam satu lingkaran memperkuat efek
melalui siklus akan kembali meningkat ke yang sama variabel dan sebaliknya. Se-
buah loop menyeimbangkan adalah siklus di mana efek dari variasi dalam variabel
apapun menyebar melalui loop dan kembali ke variabel berlawanan deviasi ke awal
satu yaitu jika kenaikan variabel dalam satu lingkaran balancing efek melalui sik-
lus akan kembali penurunan untuk variabel yang sama dan sebaliknya (Wikipedia
(2016).
3. Mempertanyakan tentang pengaruh dari suatu komponen dan hal apa saja
yang mempengaruhinya;
15
Universitas Sumatera Utara
16
Dinamika sistem dikembangkan selama pertengahan 1950 oleh Profesor Jay For-
rester dari MIT. Setelah bahwa, selama 1950-an dan awal 1960-an, Forrester dan
mahasiswa pascasarjana nya tim telah mengubah format dinamika sistem dari
tangan-simulasi untuk komputer-modeling. Versi pertama model sistem dinami-
ka dirilis oleh Richard Bennett yang disebut SIMPLE (Simulasi Masalah Manaje-
men Industri dengan Banyak Persamaan). Kemudian, Phyllis Fox dan Alexander
Pugh telah muncul versi asli DYNAMO (model dinamis) yang diperpanjang dari
SIMPLE. Kemudian, dinamika sistem mulai menjadi standar alat dalam industri.
Simbol dinamika sistem meliputi umpan balik, akumulasi arus dan penun-
daan waktu. Representasi menginisiasi dari domain, masalah dalam metodologi
sistem dinamika diawali dengan menggambar causal loop diagram.
Kausal Link : Sebuah hubungan sebab akibat adalah aliran yang merupakan
hubungan antara dua variabel. Untuk misalnya, dalam gambar 3.3, variabel
tourist memiliki kausal a link dengan variabel pengembangan destinasi.
Link Polaritas : Sebuah polaritas link adalah nilai dari hubungan sebab akibat
antara dua variabel.
Loop Jenis : Jenis loop diagram lingkaran kausal telah dua jenis yaitu mem-
perkuat lingkaran (positif loop) dan menyeimbangkan lingkaran (lingkaran
negatif).
Delay: delay atau waktu-tertunda seperti dicatat, itu adalah Kondisi yang
dapat terjadi dalam sistem dan dapat mempengaruhi variabel. Dua contoh delay
(B2 dan B3 loop) ditunjukkan pada tabel 3.1.
Reinforcing Loop (R loop): Turis memiliki arah yang sama dengan tujuan
Pengembangan. Ini berarti bahwa jika nilai Turis meningkat atau menurun, maka
nilai yang sesuai pengembangan destinasi juga meningkatkan atau menurun.
Pengembangan tujuan memiliki arah yang sama sebagai wisatawan. Ini ber-
arti bahwa jika nilai Destination Meningkat pembangunan atau menurun, maka
nilai yang sesuai dari Wisatawan juga meningkatkan atau menurun. Dapat menga-
takan bahwa jika tujuan adalah Oleh karena itu dikembangkan jumlah wisatawan
meningkatkan. Di sisi lain, jika tujuan tidak dikembangkan, jumlah wisatawan
menurun juga.
PEMBAHASAN
20
Universitas Sumatera Utara
21
5.1 Kesimpulan
Studi ini telah ditangani pariwisata sebagai suatu sistem yang kompleks
dan dinamis. Sistem ini mencakup banyak komponen yang saling berinteraksi.
Pengembangan ekowisata secara berkelanjutan mengenai dan tunduk pada banyak
faktor yang berbeda. Hal ini terutama berlaku di kabupaten Nias Utara, kon-
teks dimana sistem mencakup tiga berinteraksi sub-sistem ekonomi, lingkungan
dan sosial-demografi, dan melibatkan berbagai stakeholders, yang masing-masing
memegang tujuan yang berbeda. Proses pengembangan model Causual Loop Dia-
gram atau modeling kualitatif akan membantu lembaga pemerintah, manajer dan
perencana untuk memahami hubungan yang kompleks. Model ini telah digunakan
untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah yang kompleks dan daya pengaruh
kunci dari sistem pariwisata di kabupaten Nias Utara. Model ini digunakan seba-
gai dasar untuk membangun sebuah model simulasi yang dapat digunakan untuk
mengembangkan dan menguji kebijakan manajemen alternatif.
5.2 Saran
Peneliti mengharapkan tugas akhir ini dapat menjadi informasi dan referensi bagi
peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan bahasan model causual loop
diagram pada ekowisata. Kekurang dari penelitian ini hendakanya menjadi per-
timbangan dan bahan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sama
pada bidang pariwisata dan lainnya.
23
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Bengen, D,G. (2001). Sinopsis ekosistem dan sumber daya alam pesisir. Institut
Pertanian Bogor : Pusat kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan.
Boothroyd, P. (1991). Developing Commun.ty Planning Skills : Aplication of
Seven-Step Model. UBC Centre for Human Settlements. Vancouver
Fandeli, C. dan Mukhlison. (2000). Pengusahaan Ekowisata. UGM. Yogyakarta.
Forester. J.W. (1961). Industrial Dynamics. Cambridge, MA : MIT Press
Georgantzas, N.C.(2003). Tourism Dynamics : Cyprus’ Hotel Value Chain and
Profitability, System Dynamics Review, vol. 19, no. 3, pp. 175-212
Hakim, L.(2004). Ecotorism. Malang: Bayumedia
Honey, M (2003). Ecotourism and sustainable development: Who Owns Paradise?
(Second ed.). Washington, DC: Island Press. pp. 33.
Maldonado, E dan Montagnini, F. (2004). Carrying capacity of La Tigra National
Park, Honduras: can the park be self suistainable. Journal of Suistainable
Forestry, 19 (4):29-48.
Ramly, N. (2007). Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Grafindo Khazanah Ilmu.
Jakarta.
Senge. P. M. (1990). The fifth discipline : the art and practice of the learning
organization. USA. Doubleday
Satria, D. (2009). Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal
Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan Di Wilayah Kabupaten
Malang. Journal of Indonesian Applied Economics Vol. 3 No. 1, 37-47
Suparjan dan Suyatno, H. (2003). Pengembangan Masyarakat. Aditya Me-
dia.Yogyakarta.
Tao, C., Eagles,P. F. J., dan Smith S. L. J. (2004). Implications of Alternative
Definitions of Ecotourists.Tourism Analysis, 9: 1-13.
Tisdell, C. (2003). Economic Aspects of Ecotourism: Wildlife-based Tourism and
Its Contribution to Nature. Sri Lankan Journal of Agricultural Economics,
5(1).
The International Ecotourism Society. (1991). Regional prepatory conference for
the world ecotourism summit. Belize.
Pornphol, P. dan Chittayasothorn. S. (2010). Applying Conceptual Schema to the
Design of Knowledge Management for Safety Activities in Computers and
Industrial Engineering (CIE), 40th Internastional Conference, Awaji City,
Japan
Walker. P. A., Greiner, R., McDonald, D., dan Lyne V. (1998). The Tourism
Futures Simulator: A Systems Thinking Approach, Environmental Modelling
and Software, vol. 14, pp. 59-67
24
Universitas Sumatera Utara