SKRIPSI
NUR ASYIFA T
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Administrasi Publik
NUR ASYIFA T
1965141008
i
i
i
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Benar adalah karya saya sendiri, bebas dari unsur jiplakan atau plagiat.
Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan apabila dikemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian, maka saya siap dituntut di dalam maupun di luar
pengadilan dan menanggung risiko yang diakibatkannya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai tanggung jawab moral
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, 20 Februari 2023
Diketahui Oleh,
Ketua Program Studi Yang Membuat Pernyataan
Ilmu Administrasi Negara
v
MOTT
(Q.S Al-Insyirah:8)
“ Jangan pernah mengeluh atas apa yang terjadi dalam hidupmu. Tuhan selalu
tahu yang terbaik untukmu. Bersyukurlah walau hanya untuk setetes embun
yang kau teguk hari ini, karena banyak hikmah yang dapat kau pelajari dari
sebuah kesyukuran ”
(Nur Asyifa T)
“ The best way to get strated is to quit talking and begin doing ”
(Walt Disney)
v
ABSTRA
Nur Asyifa T, 2023. Implementasi Program Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL) dalam Rangka Percepatan Pendaftaran Tanah pada
Kantor Pertanahan Kota Makassar. Skripsi Prodi Ilmu Administrasi Negara
Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri
Makassar. Dibimbing oleh Andi Aslinda dan Andi Cudai Nur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dalam Rangka Percepatan
Pendaftaran Tanah pada Kantor Pertanahan Kota Makassar serta faktor
pendukung dan penghambat pelaksanaan Program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) pada Kantor Pertanahan Kota Makassar. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis data interaktif
melalui tahapan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada Kantor Pertanahan Kota
Makassar telah berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa
kekurangan dalam pelaksanaannya. Hal ini dilihat dari standar dan tujuan
kebijakan, karakteristik badan/instansi pelaksana, komunikasi antar organisasi,
sikap para pelaksana dalam pelaksanaan PTSL sudah berjalan dengan baik,
namun masih terdapat kekurangan pada sumber-sumber kebijakan dan
lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Adapun faktor pendukung dalam
implementasi program PTSL yaitu adanya landasan hukum yang jelas serta
komunikasi yang baik antar organisasi. Faktor penghambat dalam implementasi
program Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kantor Pertanahan
Kota Makassar, antara lain minimnya sumber daya manusia, masih adanya tanah
dalam tahap sengketa, keterlambatan masyarakat dalam mengumpulkan syarat
administrasi, dan masih ada masyarakat yang belum memasang patok batas
bidang tanah, sehingga menghambat proses pengumpulan berkas fisik dan
yuridis.
vi
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu, Bab I
Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan manfaat hasil penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konseptual,
Bab III Metode Penelitian yang terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi
data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Kesimpulan dan Saran.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik
aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan. Hal
tersebut semata karena keterbatasan penulis. Oleh karena, itu dengan penuh
kerendahan hati penulis siap menerima masukan yang sifatnya membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Melalui tulisan ini penulis
1. Prof. Dr. Ir. Husain Syam, M.TP. IPU, ASEAN Eng. Rektor Universitas
x
2. Prof. Dr. Jumadi, S.Pd., M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
mengadakan penelitian.
3. Dr. Hj. Andi Aslinda, M.Si, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
ini.
4. Prof. Dr. H. Haedar Akib, M.Si, Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas
ini.
5. Dra. Hj. Herlina Sakawati, M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
penelitian ini.
7. Dr. Didin Halim, M.Pd., Penguji II yang juga telah memberikan dorongan
8. Bapak dan Ibu dosen serta staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Makassar khususnya Bapak dan Ibu dosen Program Studi
bangku perkuliahan.
x
9. Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar Marliana, A.Ptnh., M.H., dan staf
yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan data dan informasi.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Bapak H. Tajuddin T dan
Ibunda Hj. Irmawati Latif, serta saudaraku tercinta Nurul Faiqa, Fakhri Nur
Al- Arbi, dan Faiz Hamizan Altair, serta seluruh keluarga besar yang penuh
mendapat Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga karya ilmiah ini
Penulis
Nur Asyifa T
x
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................iii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.......................................................................iv
PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK........v
PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................................vi
MOTTO................................................................................................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT...........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR............................................................................................x
DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................11
C. Tujuan Penelitian............................................................................11
D. Manfaat Penelitian..........................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Konsep Kebijakan Publik........................................................13
2. Implementasi Kebijakan..........................................................15
3. Pendaftaran Tanah...................................................................31
4. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)......................39
B. Kerangka Konsep...........................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian....................................................46
B. Lokasi Penelitian............................................................................46
C. Deskripsi Fokus Penelitian.............................................................47
D. Tahap-tahap Penelitian...................................................................50
E. Jenis Dan Sumber Data..................................................................51
F. Instrumen Penelitian.......................................................................53
G. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data.......................................53
H. Pengecekan Keabsahan Data..........................................................55
I. Analisis Data...................................................................................56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...............................................59
xi
B. Hasil Penelitian...............................................................................68
C. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................111
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................123
B. Saran...................................................................................................125
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................126
LAMPIRAN........................................................................................................128
RIWAYAT HIDUP............................................................................................169
xi
DAFTAR
x
DAFTAR
2.1 Model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn (1975).............30
2.2 Kerangka Konsep........................................................................................45
4.1 Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Makassar..............................62
4.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan PTSL.........................................................72
4.3 Penyuluhan PTSL Kantor Pertanahan Kota Makassar................................74
x
DAFTAR
1. Matriks Penelitian.................................................................................129
2. Matriks Pedoman Wawancara..............................................................131
3. Daftar Nama Informan.........................................................................135
4. Matriks Data Hasil Wawancara............................................................137
5. Usul Judul Pembimbing.......................................................................154
6. Persetujuan Judul Pembimbing............................................................155
7. SK Pembimbing...................................................................................156
8. Pengesahan Judul Skripsi dan Pembimbing.........................................157
9. Surat Pengantar Penelitian....................................................................158
10. Surat Izin Penelitian dari DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan.........159
11. Surat Izin Penelitian dari Kantor Pertanahan Kota Makassar..............160
12. Surat Keterangan telah Menyelesaikan Penelitian...............................161
13. Susunan Panitia Ajudikasi, Satgas Fisik, Yuridis, dan Administrasi
PTSL Kantor Pertanahan Kota Makassar 2022....................................162
14. Dokumentasi Hasil Penelitian..............................................................165
xv
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah sebagai salah satu sumber daya alam yang merupakan karunia
Tuhan Yang Maha Esa, menjadi salah satu faktor terpenting dalam kehidupan
manusia atau harta kekayaan tidak bergerak yang paling vital dan banyak diminati
keberlangsungan hidup manusia. Tanah tidak menjadi hanya tempat tinggal, tapi
juga menjadi sumber kebutuhan hidup manusia yang memiliki nilai ekonomi
perkara dan kasus kejahatan pada tahun 2021 di seluruh wilayah Indonesia
sebanyak 8.111 kasus, namun hanya dapat diselesaikan sejumlah 1.591 kasus, hal
tersebut disampaikan oleh Menteri ATR/BPN dalam rapat kerja komisi II DPR RI
pada 17 Februari 2022. Permasalahan pertanahan ini sering terjadi karena masih
satu alat kepemilikan tanah yang sah dan kuat. Hal ini disebabkan oleh
tanah.
1
2
Oleh karena itu, untuk menjamin kepastian dan perlindungan hukum hak
atas tanah, yakni hak yang dimiliki oleh orang atau badan hukum sebagai
pemegang hak (subyek hak atas tanah), lokasi, batas, dan luas tanah (obyek hak
Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) dan (2) UUPA tersebut, membentuk dasar
hukum bagi ketentuan pelaksanaan pendaftaran tanah yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah ini memiliki posisi yang sangat penting dan menentukan dalam
pertanahan. Hak atas tanah memberikan hak kepada pemilik untuk memanfaatkan
atau menggunakan tanah tersebut. Sertifikat hak atas tanah merupakan cara untuk
Indonesia, sertifikat hak atas tanah memiliki nilai bukti yang kuat, seperti yang
dijelaskan dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA dan Pasal 32 ayat 1 Peraturan
adalah masih rendahnya jumlah bidang tanah yang terdaftar dan memiliki
sertipikat kepemilikan hak atas tanah yang sah. Rendahnya capaian pendaftaran
tanah yang telah berlangsung sejak tahun 1961, tercatat ± 48,5 juta bidang tanah
yang telah terdaftar dari total ± 126 juta bidang tanah yang ada di Indonesia
(Sugoto 2020) dalam (Sutaryono dkk, 2021). Oleh karena itu, pemerintah sebagai
satu program dari Presiden Jokowi yang dimulai pada tahun 2017. Program ini
dan mempercepat proses pendaftaran tanah sistematis atau yang dikenal dengan
menargetkan bahwa pada tahun 2025 seluruh bidang tanah di Indonesia sudah
terdaftar, dengan target 5 juta bidang pada tahun 2017, 7 juta bidang pada tahun
2018, 9 juta bidang pada tahun 2019, dan 10 juta setiap tahunnya hingga 2025.
4
Keberhasilan program ini akan tergantung pada kerja sama antara kementerian,
PTSL adalah membangun data bidang tanah baru dan memastikan kualitas data
bidang tanah yang sudah ada agar seluruh bidang tanah dapat terdaftar secara
lengkap dan akurat. Terdapat dua target dalam program ini, yaitu target fisik yang
mencakup Peta Bidang Tanah (PBT) untuk bidang tanah yang sudah bersertifikat
maupun yang belum bersertifikat, serta target yuridis yang mencakup Sertipikat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mulyanto dkk, 2022) jumlah
target dan progres capaian Peta Bidang Tanah (PBT) dan Sertifikat Hak Atas
setiap kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan pada 2021, dapat dilihat pada tabel
berikut:
5
dilakukan oleh (Mulyanto dkk., 2022), diketahui dari 24 (dua puluh empat) kantor
pertanahan
6
target, dan terdapat 5 (lima) kantor pertanahan yang belum memenuhi target
Sertipikat Hak Atas Tanahnya, yaitu Makassar, Pangkep, Sinjai, Tana Toraja, dan
pelaksanaan Program PTSL Pada 2021 ialah Kantor Pertanahan Kota Makassar.
Hal ini merujuk pada Laporan Kinerja Kantor Pertanahan Kota Makassar pada
berikut:
Tabel 1.2 Capaian Program PTSL pada Kantor Pertanahan Kota Makassar
2021
pada Peta Bidang Tanah (PBT) PTSL tidak dapat mencapai target sampai dengan
100% dikarenakan ada beberapa bidang yang tidak dapat diselesaikan hingga
kirim nominatif ke bagian Tata Usaha. Sedangkan untuk target Sertipikat Hak
Atas Tanah (SHAT) PTSL tidak berhasil mencapai target, dan hanya sampai di
angka 69% sampai dengan SHAT dikarenakan banyak bidang yang tidak berhasil
menjadi SHAT karena banyak bidang yang tidak berpotensi menjadi K1, dimana
bidang tanah tersebut memiliki data yuridis yang memenuhi persyaratan untuk
diterbitkan sertifikat hak atas tanah sampai diterbitkan sertifikat hak atas
tanahnya.
oleh beberapa faktor salah satunya sumber daya manusia dalam pelaksanaan
7
disebabkan oleh tugas rutin pendaftaran tanah yang besar serta penambahan
jumlah luas bidang tanah setiap tahunnya dalam kegiatan PTSL. Oleh karena itu,
perlu dihitung jumlah ASN yang sesuai dengan volume pekerjaan agar pekerjaan
rutin dan kegiatan PTSL dapat dilaksanakan secara efektif. Namun, kebutuhan
SDM yang cukup menentukan keberhasilan pelaksanaan PTSL, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Selain itu, masalah lain terkait program PTSL adalah
masih beranggapan bahwa pendaftaran tanah memerlukan proses yang lama dan
mendaftarkan sertifikat hak atas tanahnya. Masalah ini disebabkan oleh kurangnya
Meskipun sudah ada upaya sosialisasi dan penyuluhan dari pelaksana program
PTSL, masih ada masyarakat yang belum mendaftarkan tanahnya. Masalah ini
juga terkait dengan faktor lingkungan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat
serta sikap para pelaksana kebijakan yang berperan penting dalam keberhasilan
kondisi sosial
ekonomi dan
politik, serta
faktor
disposisi juga
belum
terpenuhi,
terlihat dari
fasilitas yang
belum
memadai.
2 (Sanrego Implementas Hasil Menggunaka Memiliki
dkk, i Program penelitan n metode perbedaan
2020) PTSL yang pendekatan lokus
(Pendaftaran diperoleh deskriptif penelitian
Tanah oleh peneliti kualitatif, dan teori
Sistematik menggunaka serta yang
Lengkap) di n teori yang memiliki digunakan
Kelurahan dikemukakan persamaan untuk
Bontang oleh Edward dalam objek mengukur
Lestari Kota III, telah yang diteliti indikator
Bontang menunjukan sama-sama keberhasilan
secara terkait dengan implementasi
keselurahan penanganan dimana
bahwa, pendaftaran dalam
implementasi sertipikat penelitian
program tanah serta terdahulu
PTSL di khususnya teori yang
Kelurahan program digunakan
Bontang PTSL. Implementasi
Lestari masih Edward III,
belum sedangkan
optimal. dalam
Meskipun penelitian ini
struktur teori Van
birokrasi Meter dan
sudah Van Horn.
berjalan baik
namun
komunikasi
dan sumber
daya tidak
berjalan
dengan baik.
Dan masih
adanya
1
hambatan
terkait
dengan
pelaksanaan
program.
3 (Mulyant Efektivitas Hasil Memiliki Dalam
o dkk, Pendaftaran penelitian persamaan penelitian
2022) Tanah menunjukkan dalam objek terdahulu
Sistematis pelaksanaan yang diteliti mengguna-
Lengkap di PTSL di sama-sama kan metode
Provinsi Prov. Sulsel terkait dengan penelitian
Sulawesi khususnya penanganan hukum
Selatan pada pendaftaran normatif
kabupaten sertipikat empiris,
Sinjai belum tanah sedangkan
terlaksana khususnya dalam
secara efektif. program penelitian ini
Faktor yang PTSL. menggunaka
berpengaruh n pendekatan
terhadap deskriptif
efektifnya kualitatif.
PTSL di
Prov. Sulsel
adalah
pengumuman
data fisik dan
data yuridis,
penerapan
asas
kontradiktur
delimitasi,
biaya pajak,
tanah ulayat
dan SDM.
Makassar”.
1
B. Rumusan Masalah
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Kota Makassar.
1
D. Manfaat Penelitian
secara teoritis bagi akademis dan secara praktis terhadap implementasi program
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
di Kota Makassar.
A. Kajian Pustaka
tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok
melibatkan peran dari para agen kebijakan dan stakeholder (Nur & Guntur, 2019).
Kebijakan juga memiliki arti umum dan spesifik. Dalam arti umum, kebijakan
arah, koherensi, dan kontinuitas. Sebagaimana pendapat Greer dan Hogget (1999)
dalam (Nur & Guntur, 2019) yang memaknai kebijakan sebagai jumlah tindakan
atau bukan tindakan yang lebih dari sekedar keputusan yang spesifik. Dalam arti
spesifik, ide kebijakan berkaitan dengan cara atau alat (means) dan tujuan (ends),
dengan fokus pada seleksi tujuan dan sarana untuk mencapai sarana yang
diinginkan.
mengatasi masalah
13
1
merupakan studi tentang “ bagaimana, mengapa, dan apa efek dari tindakan aktif
dan pasif pemerintah. Selanjutnya seperti dinyatakan oleh Thomas R Dye dalam
(Parson, 2014), kebijakan publik adalah studi tentang apa yang dilakukan oleh
dari tindakan tersebut. Dalam definisi ini dapat dipahami bahwa kebijakan tidak
hanya rumusan kebijakan di atas kertas saja, tetapi pilihan tindakan yang diambil
oleh pemerintah, baik dilakukan maupun tidak dilakukan tanpa dipengaruhi oleh
dari komponen-komponen: Goal atau tujuan yang diinginkan; Plans atau proposal,
yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai tujuan; Programs, yaitu upaya
yang berwenang untuk mencapai tujuan; Decision atau keputusan, yaitu tindakan-
Atas uraian diatas, maka dapat ditemukan beberapa unsur yang terkandung
bahwa proses kebijakan publik terdiri dari lima tahapan sebagai berikut:
pembuat kebijakan (policy maker), fokusnya suatu kebijakan pada tindakan yang
memiliki tujuan, mengandung pola kegiatan, serta kebijakan tersebut bisa saja
2. Implementasi Kebijakan
berasal dari kata kerja “to implement”. Menurut Webster's Dictionary (1979 : 914)
“implementum” dari asal kata “impere” dan “plere”. Kata “implere” dimaksudkan
“to fill up”; “to fill in”, yang artinya mengisi penuh; melengkapi, sedangkan
“plere” maksudnya
1
“to fill”, yaitu mengisi. Maksud dari to implement diatas mengandung makna yang
atau program. Alasan tersebut sejalan dengan pernyataan Korten dan Syahrir
(1980) dalam (Akib, 2010), bahwa keefektifan kebijakan atau program tergantung
diperlukan
1
faktor lain.
publik yang telah ditetapkan/disetujui dengan menggunakan sarana atau alat untuk
dan dalam hal mana berbagai kegiatan administratif yang bertalian dengan
melainkan secara rinci telah menggambarkan pula alokasi sumber daya yang
affected, (2) type of benefits, (3) extent of change envisioned, (4) site of
decision
1
oleh program, (2) jenis manfaat yang akan dihasilkan, (3) derajat perubahan
yang diinginkan, (4) status pembuat keputusan, (5) Siapa pelaksana program,
mengukur kualitas program dapat dilakukan dari aspek struktur dan aspek
isinya (content).
dalam masyarakat yang akan menerima barang dan jasa atau yang akan
kebijakan selain tahap formulasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. Dalam (Nur &
Guntur, 2019) tidak ada acuan baku dalam tahapan implementasi kebijakan.
Evaluasi Kinerja, dan Revisi Kebijakan Publik di Lembaga Pemerintah Pusat dan
Daerah, tahapan yang ditempuh dalam proses implementasi kebijakan antara lain:
masyarakat (publik).
pentingnya dengan pihak-pihak yang berperan dalam proses itu, karena semua
satu dengan yang lainnya agar suatu kebijakan dapat berjalan dengan baik.
kebijakan yang dikemukakan oleh para pakar dan pemerhati kebijakan publik,
antara lain:
Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983) yang disebut a frame work for
tersebut.
objek, hasil
2
hasil, tergantung kepada kegiatan program yang telah dirancang dan pembiayaan
cukup, selain dipengaruhi oleh Content of Policy (isi kebijakan) dan Contex of
yang terpengaruhi oleh kebijakan; Jenis manfaat yang akan dihasilkan; Derajat
2015).
George C, Edward III merupakan salah satu pakar atau ahli penganut
pendekatan top down. Edwards III (1980) mengemukakan: “In our approach to
the study of policy implementation, we begin in the abstract and ask: What are
the
2
diajukan dua pertanyaan pokok yaitu: (1) Apakah yang menjadi prasyarat bagi
implementasi kebijakan? dan (2) Apakah yang menjadi faktor utama dalam
2014b).
penting karena pelaksana harus mengetahui apa yang akan mereka kerjakan.
efektif, maka implementor bukan hanya mengetahui apa yang harus mereka
arti bahwa penerapan itu tidak akan berhasil jika terdapat kekurangan dalam
Model yang keempat ialah model yang paling klasik, yang dikembangkan
oleh Donald Van Meter dan Carl Van Horn (1975) yang disebut sebagai A model
kebijakan berjalan secara linier dari kebijakan publik, implementor, dan kinerja
Teori yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van Horn (1975) dalam
(Wahab, 2016), beranjak dari suatu argumen bahwa perbedaan dalam proses
Kedua ahli ini menegaskan bahwa perubahan, kontrol dan kepatuhan bertindak
Van Meter dan Van Horn dalam (Wahab, 2016) kemudian berusaha
Van Meter dan Van Horn (1975) dalam (Wahab, 2016) kemudian
sejumlah variabel bebas (independent variable) yang saling berkaitan. Van Meter
dan Van Horn kemudian memformulasikan adanya 6 (enam) variabel bebas yang
pelaksana,
sikap para pelaksana, dan (6) Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik.
menurut Van Meter dan Van Horn (1975) dijelaskan sebagai berikut:
adalah standar dan tujuan kebijakan. Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur
tingkat keberhasilannya dari ukuran dan tujuan kebijakan yang bersifat realistis
dengan sosio-kultur yang ada di level pelaksana kebijakan. Van Meter dan Van
menegaskan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana
Pemahaman tentang maksud umum dari suatu standar dan tujuan kebijakan
adalah penting. Implementasi kebijakan yang berhasil, bisa jadi gagal (frustated)
2
dan tujuan kebijakan. Standar dan tujuan kebijakan memiliki hubungan erat
(implementors) terhadap standar dan tujuan kebijakan juga merupakan hal yang
dikarenakan mereka menolak atau tidak mengerti apa yang menjadi tujuan suatu
kebijakan (Van Mater dan Van Horn, 1974) dalam (Abdal, 2015)
adalah sumber daya yang meliputi dana, materi, manusia, dan berbagai insentif
pemberian hadiah bagi mereka yang berhasil dalam pelaksanaan pekerjaan, dan
implementasi
2
menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan
ini penting karena kinerja implementasi kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh
ciri yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya. Hal ini berkaitan
dituntut pelaksana kebijakan yang ketat dan disiplin. Pada konteks lain diperlukan
agen pelaksana yang demokratis dan persuasif. Van Horn dan Van Meter dalam
Horn dan Van Mater dalam (Abdal, 2015) apa yang menjadi standar tujuan harus
pencapaian standar dan tujuan kebijakan, karena itu standar dan tujuan harus
2
standar dan tujuan harus konsisten dan seragam (consistency and uniformity) dari
Jika tidak ada kejelasan dan konsistensi serta keseragaman terhadap suatu
standar dan tujuan kebijakan, maka yang menjadi standar dan tujuan kebijakan
sulit untuk bisa dicapai. Dengan kejelasan itu, para pelaksana kebijakan dapat
mengetahui apa yang diharapkan darinya dan tahu apa yang harus dilakukan.
ditentukan oleh komunikasi kepada para pelaksana kebijakan secara akurat dan
Menurut pendapat Van Metter dan Van Horn dalam (Abdal, 2015) “ sikap
warga setempat yang mengenal betul permasalahan dan persoalan yang mereka
rasakan. Tetapi kebijakan publik biasanya bersifat top down yang sangat mungkin
2
organisasinya dan kepentingan pribadinya. Van Mater dan Van Horn menjelaskan
kebijakan itu dilaksanakan. Terdapat tiga macam elemen respon yang dapat
implementasi kebijakan.
kebijakan publik. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang tidak kondusif
Van Meter dan Van Horn (1975) dalam (Wahab, 2016) dapat dijelaskan dalam
Kinerja Implementasi
Standar dan Tujuan Kebijakan
Karakteristik Badan Pelaksana
Sikap Para
Pelaksana
Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn (1975)
tujuan yang telah digariskan dan sumber-sumber yang tersedia. Pusat perhatian
yang mencakup antar hubungan di dalam lingkungan sosial politik dan dengan
terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam proses implementasi, yaitu: (1)
Formulasi tujuan kebijakan harus jelas termasuk kelompok sasaran; siapa yang
3
berperan; dan bagaimana kebijakan tersebut harus dilaksanakan; dan (2) dana
pendukung yang proporsional, tanpa adanya dana suatu kebijakan tidak akan
dibuat oleh pembuat program yang mencakup antara lain tata cara atau prosedur
dampak seperti yang diinginkan. Suatu program mungkin saja berhasil dilihat dari
sudut proses, tetapi boleh jadi gagal ditinjau dari dampak yang dihasilkan, atau
ketika telah tampak konsistensi antara proses yang dilalui dengan hasil yang
3. Pendaftaran Tanah
“kadaster”. Maksud dari Capitastrum atau kadaster dari segi bahasa adalah suatu
register atau capita atau unit yang diperbuat untuk pajak tanah Romawi, yang
3
berarti suatu istilah teknis untuk record (rekaman) yang menunjuk kepada luas,
nilai dan kepemilikan atau pemegang hak atas suatu bidang tanah, sedang kadaster
yang modern bisa terjadi atas peta yang ukuran besar dan daftar-daftar yang
2014) :
tanah yang sudah ada haknya dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
serta hak-hak tertentu yang membebaninya”.
yaitu:
pendaftaran tanah yang berkaitan satu dengan yang lain, berurutan menjadi
kesatuan rangkaian yang bermuara pada tersedianya data. Data dalam pendaftaran
tanah ada dua yaitu data fisik dan yuridis. Data fisik adalah data keterangan
mengenai letak, batas, dan luas bidang tanah, sedangkan data yuridis adalah
keterangan mengenai status hukum bidang tanah, pemegang hak, serta beban lain
tugas negara yang dihasilkan oleh pemerintah bagi kepentingan rakyat dalam
Data yang sudah terkumpul dan tersedia harus selalu dipelihara, dalam arti
4) Secara Teratur
menurut hukum, biarpun daya kekuatan pembuktiannya tidak selalu sama dalam
Milik, Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Pakai, Hak
Pengelolaan (HPL), Tanah Wakaf, Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, Hak
tanda bukti hak berupa sertifikat atas bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya
dan sertifikat hak milik atas satuan rumah susun. Sertifikat adalah surat tanda
bukti hak sebagaimana dimaksud dalam UUPA pasal 19 ayat (2) huruf c untuk
hak atas tanah, HPL, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak
bersangkutan.
dan tindakan serta perbuatan harus berdasarkan norma hukum yang berlaku,
tanah di Indonesia didasarkan pada ketentuan hukum yang diatur dalam pasal 33
3
Ayat 3 UUD 1945, yakni “ Bumi, Air dan kekayaan alam yang terkandung di
kemakmuran rakyat.
berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka, yang akan
memberikan perlindungan hukum bagi pihak yang berhak dan sebagai informasi
kepada pihak ketiga. Adapun tujuan pendaftaran tanah yang dituangkan dalam PP
No. 24 Tahun 1997 dalam (Erwiningsih & Sailan, 2019), antara lain:
pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-
sudah terdaftar;
(Sutedi, 2018) meliputi kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali (initial
pendaftaran yang dilakukan pada objek pendaftaran tanah yang belum didaftar
berdasarkan PP No. 10 Tahun 1961 dan PP. No. 24 Tahun 1997, dimana objek
pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah tanah negara dan tanah bekas hak
milik adat. Berdasarkan PP. No. 24 Tahun 1997, kegiatan pendaftaran tanah untuk
terhadap hak atas tanah yang baru dan hak atas tanah yang lama,
daftar umum yang meliputi peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur,
tanah secara sistematis dan pendaftaran tanah secara sporadik, yang dijelaskan
sebagai berikut:
(Sutedi, 2018).
menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran, daftar tanah,
daftar nama, surat ukur, dan buku tanah serta sertifikat dengan perubahan-
perubahan yang terjadi kemudian. Perubahan data yuridis yang dimaksud ialah
perpanjangan jangka waktu hak atas tanah. Sedangkan perubahan data secara fisik
yaitu berupa pemecahan bidang tanah, pemisahan sebagian atau beberapa bagian
dari bidang tanah, dan penggabungan dua atau lebih bidang tanah (Erwiningsih&
Sailan, 2019).
disingkat PTSL adalah kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang
dilakukan secara serentak bagi semua objek Pendaftaran Tanah di seluruh wilayah
Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang
setingkat
4
dengan itu, yang meliputi pengumpulan data fisik dan data yuridis mengenai satu
(PTSL)
atas Tanah masyarakat berlandaskan asas sederhana, cepat, lancar, aman, adil,
wilayah Republik Indonesia, dimana objek dalam pelaksanaan PTSL ini meliputi
seluruh bidang tanah tanpa terkecuali, baik bidang tanah yang belum ada hak atas
tanahnya maupun bidang tanah hak yang memiliki hak dalam rangka
Serta biaya untuk pendaftaran tanah melalui program PTSL ini gratis untuk
meliputi:
1) Perencanaan
gabungan dari kegiatan PTSL dengan program dan/atau kegiatan lain, yaitu:
2) Penetapan Lokasi
wilayah kerjanya.
c. Penetapan Lokasi.
letaknya berdekatan.
3) Persiapan
Disiapkan Peta dasar pendaftaran dalam bentuk peta garis atau peta foto.
Dalam hal peta dasar pendaftaran belum tersedia, Kepala Kantor Pertanahan
menyiapkan peta lainnya yang digunakan sebagai peta kerja yang memuat
5) Penyuluhan
serta isian atau entri yang ada dalam aplikasi KKP. Kepala Kantor Pertanahan
bukti kepemilikan tanah tidak lengkap atau tidak ada, maka dapat dilengkapi
bidang tanah dengan itikad baik oleh yang bersangkutan. ltikad baik antara
lain menyatakan:
a. Tidak terdapat keberatan dari pihak lain atas tanah yang dimiliki atau
Kawasan Hutan.
yuridis dan data fisik bidang tanah dan peta bidang-bidang tanah diumumkan
dengan menggunakan formulir Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis (DI
Dalam hal bidang tanah data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat
untuk diterbitkan Sertipikat Hak atas Tanah (Kluster 1), maka berdasarkan
sungai dan lain- lain, juga dicatat pembatasan penggunaan tanah hak dalam
Kawasan lindung.
4
11) Penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak
Pakai dan wakaf yang sudah didaftar dalam buku tanah dan memenuhi syarat
untuk diberikan tanda bukti haknya, diterbitkan sertipikat hak atas tanah.
13) Pelaporan
dilaksanakan.
B. Kerangka Konsep
perlindungan dan kepastian hukum mengenai subjek, objek, dan hak atas tanah,
pertanahan.
pendaftaran tanah pada kantor pertanahan kota Makassar serta faktor pendukung
suatu implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn
yaitu: (1) Standar dan tujuan kebijakan; (2) Sumber-sumber kebijakan; (3)
para pelaksana, dan (6) Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Adapun
Implementasi Kebijakan
(Van Meter dan Van Horn (1975) dalam (Wahab, 2016):
Standar dan tujuan kebijakan,
Sumber-sumber kebijakan,
Karakteristik badan/instansi pelaksana,
Komunikasi antar organisasi,
Sikap para pelaksana,
Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik.
METODE PENELITIAN
secara obyektif mengenai keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti melalui
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan
tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
memberikan gambaran mengenai kondisi realita secara faktual dari objek yang
diteliti dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa mengenai
berdasarkan gambaran.
B. Lokasi Penelitian
untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan
46
4
Sulawesi Selatan, Alasan pemilihan lokasi tersebut ialah karena Kantor Pertanahan
dan Kelurahan Bitowa merupakan Lokasi yang menjadi lokus pelaksanaan PTSL
yang telah ditetapkan dalam oleh Kantor Pertanahan Kota Makassar dalam SK
dirumuskan dalam rumusan masalah dan dikaji berdasarkan teori dalam tinjauan
pustaka. Fokus penelitian ini terdiri beberapa hal pokok yang perlu di uraikan
yaitu:
(1975) yaitu:
2) Sumber-Sumber Kebijakan
kebijakan
tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya, hal ini bisa
(SOP).
4
Pelaksanaan
D. Tahap-Tahap Penelitian
penelitian, tahap penelitian, dan tahap akhir penelitian. Adapun tahap-tahap dalam
Pada tahap pra penelitian, dimulai dari tahap pendahuluan dimana peneliti
terdahulu yang telah dilakukan serta dasar teori yang dapat mendukung penelitian,
serta mengembangkan model design penelitian, sesuai dengan masalah yang akan
lakukannya penelitian
5
2. Tahap Penelitian
akurat baik yang didapat dari wawancara, observasi, maupun data-data lain yang
Pada tahap ini data-data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis
oleh peneliti untuk dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian. Dari hasil
yang didapat kemudian disusun sebuah laporan penelitian (skripsi) sesuai dengan
aturan penulisan yang telah di tetapkan oleh Program Studi Ilmu Administrasi
Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2021, hal. 157) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata ini terdiri dari kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Adapun jenis dan
sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder:
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama di lapangan
yaitu data yang diperoleh dari pengamatan langsung (observasi), dan kata-kata
atau tindakan orang yang diwawancarai sebagai sumber data utama (Moleong,
2021, hal. 157), yang dilakukan oleh peneliti kepada implementor yaitu pihak
yang terkait dalam pelaksanaan program PTSL dimana dalam hal ini ialah Kantor
implementasi
5
informan sebagai sumber data primer penelitian. Untuk penelitian kualitatif lebih
dikatakan bahwa orang tersebut adalah informan penelitian ini. Adapun orang
yang dianggap paling tahu tentang masalah yang akan diteliti, dan akan menjadi
b) Data Sekunder
yang didapatkan melalui orang lain atau dokumen, dimana data yang
F. Instrumen Penelitian
dalam penelitian ini yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu
seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Selain itu, untuk
dokumen/literatur pendukung.
yang paling strategis dalam proses penelitian, karena dalam penelitian tujuan
dalam natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik
5
pengumpulan data yang lebih banyak pada observasi berperan serta (participant
a) Observasi
b) Wawancara
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
penelitian ini pada tahap wawancara peneliti menjadikan informan yang telah
informan yang menjadi obyek dari penelitian ini yaitu Ketua Panitia Ajudikasi
program PTSL.
5
c) Dokumentasi
dari sumber informasi khusus dari karangan penulis, buku, dan undang-undang.
Dalam ilmu sosial, data yang tersedia berbentuk surat-surat, catatan harian,
penelitian ini ialah dokumen yang menunjang pelaksanaan program PTSL di kota
Makassar.
(confirmability).
data. Lincon dan Guba dalam (Hardani dkk, 2020, hal. 202) mengatakan agar
hasil penelitian memperoleh hasil yang kredibilitas yang tinggi maka salah satu
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
Menurut peneliti, salah satu cara paling tepat untuk menguji keabsahan
data dalam penelitian ini adalah dengan hasil triangulasi peneliti melalui
penggunaan sumber data, metode, penyidik, dan teori dengan mengacu pada
pendapat Denzin dalam (Moleong, 2021, hal. 330) yang dijelaskan sebagai
berikut:
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
hal. 331).
terdapat dua strategi yaitu : (1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
(Moleong, 2021), merupakan metode yang berdasarkan bahwa fakta tidak dapat
I. Analisis Data
Metode analisis utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam (Moleong, 2021)
analisis data kualitatif dapat diartikan sebagai usaha analisis yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat
5
dikelola,
5
berdasarkan kata-kata yang disusun kedalam bentuk teks. Analisis data dilakukan
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari fenomena
yang diselidiki.
Dalam penelitian ini peneliti model analisis data yang digunakan peneliti
adalah Model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dalam (Wanto,
2018) yang memaparkan komponen dan tahapan dalam proses analisis data
sebagai berikut:
pengambilan data melalui wawancara dan mendapatkan data pendukung yang ada
di lapangan. Melalui proses kondensasi data ini, maka data yang diperoleh
menjadi kuat, dan peneliti mampu memilah transkrip wawancara tersebut untuk
pengambilan tindakan. Dimana pada penyajian data ini dapat membantu peneliti
analisis data, dimana pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dengan mencari
merupakan validitasnya.
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcard dan sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
analisis data melalui tahapan kondensasi data, penyajian data, hingga penarikan
suatu kesimpulan yang benar. Sehingga akan diperoleh data yang akurat dalam
Makassar, dan gambaran umum objek penelitian yaitu Kantor Pertanahan Kota
merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa
lalu pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur. Makassar terletak di pesisir
barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat,
berikut :
Gowa
Takalar
59
6
Kota Makassar memiliki luas wilayah 175.77 km2 atau 1.757.700 Ha,
yang terdiri dari 15 kecamatan dan terbagi dalam 153 kelurahan, 1.018 RW dan
5.178 RT. Pembagian Luas wilayah, Kelurahan, Jumlah RT, dan Jumlah RW
Tabel 4.1 Pembagian Luas wilayah, Kelurahan, Jumlah RT, dan Jumlah RW
Berdasarkan Kecamatan di Kota Makassar
Luas Rukun Rukun
No. Kecamatan Wilayah Kelurahan Warga Tetangga
(km²) (RW) (RT)
1 Mariso 1,82 9 47 218
2 Mamajang 2,25 13 56 279
3 Tamalate 20,21 11 113 566
4 Makassar 2,52 14 69 368
5 Ujung Pandang 2,63 10 37 137
6 Wajo 1,99 8 45 169
7 Bontoala 2,10 12 56 240
8 Ujung Tanah 4,40 9 35 143
9 Tallo 5,83 15 77 465
10 Panakkukang 17,05 11 86 475
11 Biringkanaya 48,22 11 110 552
12 Tamalanrea 31,84 8 69 346
13 Manggala 24,14 8 74 411
14 Rappocini 9,23 11 107 575
15 Kepulauan Sangkarrang 1,54 3 15 57
Jumlah 175,77 153 996 5001
Sumber: BPS Kota Makassar dalam Angka 2022
wilayah BPN
6
yang terdapat di daerah provinsi sedangkan untuk total kantor pertanahan yang
Makassar berdiri di atas tanah Sertipikat Hak Pakai Instansi Tanggal 18 Juni
Adapun visi dan misi dari Kantor Pertanahan Kota Makassar, antara lain:
a) Visi:
b) Misi:
dan pemetaan bidang dan ruang, pemeliharaan kerangka dasar kadastral nasional
dan pengukuran batas administrasi dan Kawasan, pengukuran dan pemetaan dasar,
survei dan pemetaan tematik bidang dan kawasan pertanahan dan ruang serta
pembinaan tenaga teknis dan surveyor berlisensi. Seksi Survei dan Pemetaan
penetapan hak tanah dan ruang dan pendaftaran tanah dan ruang, pemeliharaan
hak atas tanah dan ruang, penatausahaan tanah ulayat dan hak komunal, penetapan
pengawasan mitra kerja dan PPAT. Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran terdiri
penyusunan rencana tata ruang dan pemanfaatan ruang di daerah, dan penataan
pertanahan dan pemanfaatan tanah, serta penilaian tanah dan ekonomi pertanahan.
Fungsional.
melaksanakan pengendalian hak tanah, alih fungsi lahan, wilayah pesisir, pulau-
dan penggunaan, pemanfaatan tanah, dan penanganan sengketa dan konflik, serta
Kantor Pertanahan Kota Makassar sampai saat ini memiliki Pegawai berjumlah
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kantor pertanahan kota Makassar
pada 2022 memiliki Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berjumlah 61 orang, dan
yang memiliki terbagi sesuai jabatan masing-masing antara lain sebagai berikut:
b) Berdasarkan Golongan
Tabel 4.5 Pembagian Kerja PNS Berdasarkan Golongan
GOLONGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
IV - 1 1
III 16 17 33
II 17 9 26
I 1 - 1
JUMLAH 34 27 61
IV III II I JUMLAH
LAKI-LAKIPEREMPUANJUMLAH
Sumber: Hasil olah data peneliti di Kantor Pertanahan Kota Makassar, 2023
c) Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.6 Pembagian Kerja PNS Berdasarkan Pendidikan
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
S2 1 4 5
S1 14 12 26
D4 1 1 2
D3 3 3 6
D1 12 5 17
SMU 2 3 5
SMP - - -
SD - - -
JUMLAH 34 27 61
LAKI-LAKIPEREMPUANJUMLAH
Sumber: Hasil olah data peneliti di Kantor Pertanahan Kota Makassar, 2023
6
tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini disajikan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
Makassar yaitu Ketua Panitia Ajudikasi PTSL di kota Makassar, Panitia Ajudikasi
tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan dalam surat keputusan terkait
yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn (1975) dalam (Wahab, 2016)
Tanah Sistematis Lengkap di Kantor Pertanahan Kota Makassar akan dibahas dan
Standar dan tujuan kebijakan memiliki hubungan erat dengan disposisi para
Pendaftaran Tanah
7
Makassar.
Selain itu, wawancara dari bapak AL selaku Kepala Seksi Penetapan Hak
pelaksanaan program PTSL ini ialah Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, dan didukung oleh Instruksi Presiden No.
ATR/BPN No. 6 Tahun 2018, hal ini didukung oleh pernyataan bapak AR selaku
menyatakan bahwa:
7.
9. Penegasan 6.
8. Pengumuman data fisik danPenelitian
konversi, pengakuan hak dan pemberian hak Pengumpulan
datapengesahannya data fisik
yuridis untuk pembuktian hak dan pengumpulan data yurid
data yuridis serta
11.
12.
10. Penerbitan sertipikat hak atas tanah 13. Pelaporan pelaksanaan
Pendokumentasian dan penyerahan hasil kegiatan
Pembukuan PTSL
hak
agar sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Tahapan-tahapan
data fisik dan yuridis, 7) Penelitian data yuridis dalam hal pembuktian hak, 8)
pengakuan serta pemberian hak, 10) Pembukuan hak, 11) Penerbitan sertifikat hak
atas bidang tanah, 12) Dokumentasi serta penyerahan hasil kegiatan, 13)
PTSL mengikuti Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini
didukung oleh pernyataan bapak AL selaku Ketua panitia Ajudikasi PTSL yang
menyatakan bahwa:
bahwa tahapan dan mekanisme pelaksanaan program PTSL sudah sesuai dengan
ATR/BPN
7
No. 6 Tahun 2018 yang diuraikan dalam Petunjuk Teknis Kementrian ATR/BPN
Kota Makassar sudah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, hal ini didukung
pelaksanaan PTSL berjalan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan PTSL yang
ditetapkan oleh Kementrian ATR/BPN hal ini bisa dilihat pada tahap
pengumpulan data fisik dan yuridis pegawai di lokasi pelaksanaan PTSL yang
Kantor Pertanahan Kota Makassar di lokasi pelaksanaan PTSL, dapat dilihat pada
gambar berikut.
Dari gambar tersebut dapat dilihat panitia pelaksana program dari Kantor
kepada instansi yang terlibat dan masyarakat di lokasi yang telah ditetapkan
tersosialisasi dengan baik terkait tujuan dan manfaat dari kegiatan PTSL.
pelaksanaan PTSL sudah dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
No. 6 Tahun 2018 sebagai acuan agar pelaksanaan program PTSL dapat berjalan
b) Sasaran/Tujuan Program
Proses implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan sasaran telah
ditetapkan (Akib, 2010). Adanya tujuan dan sasaran dalam pelaksanaan program
hukum Hak atas Tanah masyarakat berlandaskan asas sederhana, cepat, lancar,
aman, adil, merata dan terbuka serta akuntabel, sehingga dapat meningkatkan
Substansi Pendaftaran Tanah Dan Ruang terkait sasaran dalam program PTSL
“ Yang menjadi sasaran dalam program PTSL ini ialah tanah milik
masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah maupun yang sudah
memiliki sertifikat, maupun belum bersertipikat, dimana tujuan dari
pendaftaran sistematis lengkap ini ialah terdaftarnya seluruh bidang tanah
yang ada di kelurahan, kecamatan, kota yang ada di seluruh indonesia, jadi
target pelaksanaan program PTSL ini adalah masyarakat yang tanahnya
belum memiliki sertifikat dan belum dilakukan pengukuran peta bidang
tanah, maupun masyarakat yang sudah memiliki sertifikat namun perlu
dilakukan peningkatan-peningkatan kualitas bidang tanah yang sudah
terdaftar.” (Wawancara dengan AR, 30 Januari 2023).
Sasaran dalam program PTSL ini juga dijelaskan oleh bapak AL selaku
“ Sasaran dan tujuan dalam program PTSL ini ialah seluruh objek bidang
tanah baik bidang tanah yang belum ada hak atas tanahnya dengan output
terbitnya sertipikat hak atas tanah (SHAT), maupun bidang tanah hak yang
memiliki hak dalam rangka memperbaiki kualitas data pendaftaran tanah
dengan output Pengkuran Peta Bidang Tanah untuk peningkatan kualitas
data bidang tanah. Objek PTSL meliputi bidang tanah yang sudah ada
tanda batasnya maupun yang akan ditetapkan tanda batasnya dalam
pelaksanaan kegiatan PTSL. Jadi masyarakat yang sudah lengkap data
fisik dan yuridisnya dan sudah menetapkan batas tanah melalui
pemasangan patok tanah”. (Wawancara dengan AL, 31 Januari 2023).
program PTSL ini ialah Masyarakat yang tanahnya belum terdaftar, yang objek
bidang tanahnya belum memiliki hak atas tanah dalam bentuk sertipikat maupun
yang bidang tanah yang sudah bersertipikat dalam rangka memperbaiki kualitas
data bidang tanah, dengan tujuan terdaftarnya seluruh bidang tanah yang ada di
yang telah ditetapkan dalam Penetapan Lokasi PTSL oleh Kantor Pertanahan Kota
Makassar, adapun lokasi yang telah ditetapkan menjadi lokasi PTSL pada 2022,
menyatakan bahwa:
“ Sasaran dari program PTSL ini sudah tepat sasaran karena masyarakat di
kelurahan Barombong yang awalnya tanahnya belum bersertipikat dan
belum terdaftar bisa terdaftar sehingga masyarakat memiliki hak atas
kepemilikan tanah yang sah atas tanah yang dimiliki, bahkan masyarakat
sangat antusias menerima dan mendukung dengan baik program PTSL ini.
Sehingga kepemilikan sertipikat hak atas tanah dan pengukuran peta
bidang tanah memenuhi target di kelurahan barombong, sudah banyak
bidang tanah yang terdaftar melalui pendaftaran tanah sistematis lengkap
ini”. (Wawancara dengan SM, 02 Februari 2023).
pertanahan yang ada di masyarakat, hal ini dijelaskan oleh Bapak AR selaku
7
menyatakan bahwa:
program dapat dipahami bahwa Pelaksanaan program PTSL ini sudah tepat
Bitowa Kecamatan Manggala, yang awalnya tanahnya belum terdaftar dan belum
memiliki sertipikat hak atas tanah, tanahnya sudah terdaftar dan bersertipikat,
capaian target penerbitan sertipikat dan pengukuran peta bidang tanah pada
program PTSL pada Kantor Pertanahan Kota Makassar sudah memenuhi target
Sertipikat Hak Atas Tanah (SHAT) dan pengukuran Peta Bidang Tanah (PBT).
Sehingga dapat dipahami bahwa pelaksanaan program PTSL sudah berjalan sesuai
tujuan kebijakan sudah berjalan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari
teknis yang diatur berdasarkan PERMEN ATR/BPN NO. 6 Tahun 2018, yang
bertujuan agar program PTSL ini dapat berjalan dengan baik. Serta didukung oleh
adanya sasaran dan tujuan dalam program PTSL yaitu ditujukan kepada seluruh
objek tanah yang belum memiliki sertifikat maupun yang sudah bersertipikat
untuk menjamin kepastian hukum kepemilikan hak atas tanah. Dan dalam
pelaksanaannya, program PTSL sudah berjalan sesuai dengan tujuan, dan tepat
sasaran.
8
2) Sumber-Sumber Kebijakan
sumber daya yang meliputi sumber daya manusia, dan sumber daya infrastruktur
(sarana dan prasarana). Dengan adanya sumber daya dalam pelaksanaan program
Manusia (SDM) untuk menjalankan visi, misi dan tujuan organisasi. Dalam
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup, sesuai kuantitas dan
Kantor Pertanahan Kota Makassar telah membentuk tim kerja khusus PTSL yang
didasari oleh peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 6 Tahun 2018 Pasal 13 yang terdiri dari tim Panitia Ajudikasi,
Satgas Fisik, Satgas Yuridis, dan Satgas Administrasi yang merupakan gabungan
dari seluruh seksi yang ada di Kantor Pertanahan Kota Makassar. Adapun Tim
kerja yang telah dibentuk oleh Kantor Pertanahan Kota Makassar berdasarkan
Tugas Fisik, Yuridis, dan Administrasi Pelaksanaan PTSL Kota Makassar Tahun
2022, berjumlah 69 orang yang terdiri dari Panitia Ajudikasi berjumlah 12 orang
8
dari Kantor Pertanahan Kota Makassar, dan dua orang dari kelurahan barombong
dan bitowa, selain itu jumlah satgas fisik, yuridis, dan administrasi dari Kantor
Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Sebagaimana yang dijelaskan oleh ibu
kuantitas dan kualitas yang cukup agar pelaksanaan program PTSL dapat berjalan
dengan baik, kuantitas Sumber daya manusia dalam pelaksanaan PTSL ini adalah
bersama
8
“ Jumlah pegawai yang menjadi pelaksana PTSL saya rasa sudah cukup
dan dapat melaksanakan program sesuai dengan tugas nya masing-masing,
karena jumlah panitia maupun satgas yang ditetapkan dalam SK
disesuaikan dengan jumlah target bidang tanah yang ditetapkan, serta
anggaran yang ditetapkan oleh pusat”. (Wawancara dengan AR, 30
Januari 2023)
pelaksana tugas dalam pelaksanaan program PTSL sudah cukup karena jumlah
panitia tersebut disesuaikan dengan target dan anggaran yang telah ditetapkan.
Namun, pernyataan berbeda di jelaskan oleh ibu US selaku Panitia PTSL yang
menyatakan bahwa:
“Sebagai salah satu panitia pelaksana program PTSL yang turun langsung
ke lokasi pelaksanaan program PTSL menurut saya Sumber Daya Manusia
dalam pelaksanaan PTSL ini masih kurang hal itu disebabkan karena
pegawai yang menjadi pelaksana program juga memiliki tugas rutin di
Kantor, sehingga pelaksana program harus menyeimbangkan pekerjaan
rutinitas maupun PTSL berjalan beriringan dengan tidak mengabaikan
kegiatan rutin. Selain itu, ada juga panitia yang namanya ada di Surat
Keputusan tersebut tidak menyelesaikan program PTSL hingga akhir
penugasan disebabkan oleh adanya Mutasi jabatan di Kantor Pertanahan
lain, sehingga hal ini juga menghambat pelaksanaan program”.
(Wawancara dengan US, 30 Januari 2023)
pelaksana tugas dalam pelaksanaan PTSL belum cukup karena adanya beberapa
kendala yang dihadapi oleh panitia. Masih kurangnya SDM dalam pelaksanaan
jumlah panitia pelaksana program PTSL belum cukup dalam pelaksanaan PTSL.
Adapun jumlah pegawai sesuai pembagian seksi dapat dilihat pada Tabel berikut.
di
seluruh seksi belum merata, selain itu, dari jumlah total pegawai 156 orang, hanya
peneliti dimana pegawai pelaksana PTSL memiliki tugas wajib yang harus
PTSL di lokasi tidak lama sehingga menghambat pengumpulan data fisik dan
meskipun kualitas sumber daya manusia sudah mampu dan kompeten dalam
prasarana yang disediakan dalam pelaksanaan program PTSL ini dijelaskan oleh
yang dijelaskan oleh bapak AL selaku Ketua Panitia Ajudikasi PTSL, yang
menyatakan bahwa:
dan prasarana yang mendukung pelaksanaan PTSL, dapat dilihat bahwa sarana
dan prasarana dari Kantor Pertanahan Kota Makassar dalam pelaksanaan program
sudah memadai dan mendukung, hal ini didukung oleh hasil pengamatan peneliti
di Kantor Pertanahan Kota Makassar pada 24 Januari 2023 dapat dilihat bahwa
dari sarana dan prasarana di kantor Pertanahan Kota Makassar memadai seperti
8
sudah memadai, namun yang menjadi kendala ialah sarana dan prasarana yang
printer.
terkait sumber-sumber kebijakan yang terdiri dari sumber daya manusia dan
berjalan baik, namun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, hal ini
dilihat dari masih kurangnya jumlah sumber daya manusia dalam pelaksanaan
dengan baik. Selain itu, sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
program PTSL juga sudah mendukung dan memadai dari Kantor Pertanahan Kota
Makassar, namun masih ada kekurangan sarana dan prasarana yang belum
informal yang akan terlibat dalam pengimplementasian kebijakan. Hal ini penting
(PTSL) di Kantor Pertanahan Kota Makassar akan sangat dipengaruhi oleh ciri
yang
8
tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya, hal ini bisa dilihat dari aspek
pembagian tugas dan tanggung jawab agen pelaksana program, dan adanya
sendiri ialah Kantor Pertanahan Kota Makassar, yang merupakan instansi vertikal
kota Makassar, sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam
pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan data umum pendaftaran tanah, untuk
menjamin kepastian hukum hak atas tanah di Kota Makassar. Hal tersebut
PTSL dalam memastikan seluruh staf dan pejabat mengetahui adanya program
PTSL. Berdasarkan hasil wawancara bersama ibu US Selaku Panitia PTSL, yang
menyatakan bahwa:
“ Tentu saja seluruh staff dan pejabat mengetahui program PTSL ini,
karena PTSL ini sudah dilaksanakan sejak 2017, dan program ini sudah
dilaksanakan setiap tahunnya, karena PTSL ini merupakan program yang
8
program PTSL, juga dijelaskan oleh bapak AL selaku Ketua Panitia Ajudikasi
dan jabatan dalam tim panitia dan satgas fisik, yuridis, dan administrasi dalam
Tabel 4.9 Jabatan Pegawai Kantor Pertanahan Kota Makassar dan Jabatan
dalam Tim Panitia PTSL 2022 Kantor Pertanahan Kota Makassar
No. Nama Jabatan Jabatan dalam Tim
1 Aksara Alif Raja, S.E, Kepala Seksi Ketua Ajudikasi
M.Adm.SDA Penetapan Hak dan Kecamatan Tamalate
Pendaftaran
2 Dedi Rahmat Sukarya, Kepala Seksi Survei Ketua Ajudikasi
S.ST., M.H dan Pemetaan Kecamatan Manggala
3 Muhammad Fahmi Penata Kadastral Koordinator Tim
Mardin, SE Pertama Kecamatan Tamalate,
Kecamatan Manggala
4 Alan Aji Bintang, ST Analis Survei, Anggota Satgas Fisik
Pengukuran Dan
Pemetaan
5 Syamsur Petugas Ukur Anggota Satgas Fisik
6 Wan Livia Delicia, S.H Analis Hukum Anggota Satgas
Pertanahan Yuridis
7 Nurul Ilmi Muhlishah Petugas Yuridis Anggota Satgas
Aziz Yuridis
8 Sri Gusniati, S.E, M.M Kepala Sub. Bagian Anggota Satgas
Tata Usaha Administrasi
9 Umi Kalsum, S.H Analis Anggaran Anggota Satgas
Pertama Administrasi
10 Muhammad Syafik, S.E Analis Pengelolaan Anggota Satgas
Keuangan APBN Administrasi
Pratama
Sumber: Hasil olah data peneliti, Kantor Pertanahan Kota Makassar 2023
menyatakan bahwa:
yang sudah menjalankan program PTSL sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Dimana karakteristik dari kantor pertanahan kota Makassar dilihat dari
program menjalankan tugasnya sudah sesuai dengan SOP dari Petunjuk teknis
PTSL yang telah ditetapkan, dan dilakukan pula pengawasan langsung terhadap
dapat diatasi dan setiap penyimpangan yang ada akan diberikan sanksi sesuai
dengan kesalahannya.
Menurut Van Horn dan Van Mater dalam (Abdal, 2015) apa yang menjadi
bertanggung jawab atas pencapaian standar dan tujuan kebijakan, karena itu
kepada para pelaksana kebijakan tentang apa menjadi standar dan tujuan harus
antara kantor pertanahan Kota Makassar dengan pihak terkait selama proses
Makassar. Komunikasi ini terjalin antara pihak Kantor Pertanahan Kota Makassar,
Pendaftaran Tanah Dan Ruang sekaligus wakil ketua panitia Ajudikasi PTSL yang
menyatakan bahwa:
“ Organisasi yang terlibat dalam kegiatan PTSL ini ialah pemerintah kota
Makassar, yang menginstruksikan ke kelurahan yang telah ditetapkan
dalam penetapan lokasi PTSL, didukung oleh pihak kepolisian, dan
kejaksaan”. (Wawancara dengan AR, 30 Januari 2023).
bersama organisasi terkait dijelaskan oleh ibu US Selaku Panitia PTSL, yang
menyatakan bahwa:
maupun RT/RW dalam pelaksanaan PTSL yang didukung oleh pihak kepolisian
dan kejaksaan, dimana bentuk komunikasi awal dalam pelaksanaan PTSL ini ialah
Makassar dalam pelaksanaan program PTSL ini ialah melalui koordinasi lurah
dalam pelaksanaan program PTSL ini juga menjadi salah faktor yang
dijelaskan oleh bapak AL selaku Ketua Panitia Ajudikasi PTSL yang menyatakan
bahwa:
terjalin antara pihak Kelurahan dengan Kantor Pertanahan Kota Makassar sudah
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sangat diperlukan suatu informasi yang jelas
dari pelaku kebijakan sehingga dapat memahami apa yang menjadi isi, tujuan,
arah, kelompok sasaran (target group) kebijakan, sehingga pelaku kebijakan dapat
kebijakan, agar proses implementasi kebijakan bisa berjalan dengan efektif serta
sesuai dengan tujuan kebijakan itu sendiri. Kejelasan informasi mengenai standar
dan tujuan dari program PTSL di Kantor Pertanahan Kota Makassar ini sudah
jelas dan dapat dipahami sebagaimana hasil wawancara bersama ibu US Selaku
bahwa informasi yang diberikan sudah jelas terkait kejelasan informasi yang
diberikan oleh pihak pelaksana, namun tidak semua warga dapat memahami
informasi terkait pelaksanaan program PTSL dengan cepat dan jelas karena setiap
lokasi PTSL untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang PTSL, serta
Menurut pendapat Van Metter dan Van Horn dalam (Abdal, 2015) “ sikap
warga setempat yang mengenal permasalahan dan persoalan yang mereka rasakan.
a. Sikap Pelaksana
oleh pelaksana kebijakan dan disposisi implementor yaitu bagaimana sikap para
terhadap masyarakat pada saat memberikan pelayanan sudah baik dilihat dari
kinerja dan dilihat dari jumlah PTSL yang telah diselesaikan di Kota Makassar.
dapat dilihat bahwa sikap pelaksana dalam menjalankan program PTSL di Kota
Makassar sudah baik, pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan ibu SM yang
sikap pelaksana dalam menjalankan program PTSL di Kota Makassar sudah baik,
walaupun masih ada masyarakat yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang
diberikan, namun hal tersebut tidak berdampak pada kinerja pegawai yang
menyatakan bahwa:
adapun hasil wawancara bersama ibu US Selaku Panitia PTSL, yang menyatakan
bahwa:
respon masyarakat dalam pelaksanaan program PTSL ini sangat diterima dengan
bahwa:
“ Saya sebagai penerima program ini sangat merasa program ini sangat
baik dan sangat diterima dengan baik tentunya di masyarakat karena
program PTSL ini masyarakat diberikan kemudahan dalam pembayaran
terutama bagi masyarakat yang terkendala dana, karena proses
pendaftarannya yang gratis dan tidak memerlukan biaya”. (Wawancara
dengan SM, 02 Februari 2023)
bahwa respon penerima program PTSL ini sangat baik dan antusias karena
melalui PTSL,
9
bahwa sikap pelaksana dalam pelaksanaan program PTSL ini sangat baik ditandai
dengan sikap pelaksana yang menjalankan program dengan baik, sesuai dengan
lokasi PTSL yang telah ditetapkan untuk mengumpulkan berkas data fisik, dan
yuridis, serta melakukan pengukuran tanah dengan sikap yang baik tanpa adanya
kebijakan publik yang telah ditetapkan. Lingkungan sosial, ekonomi, dan politik
yang tidak kondusif dapat menjadi penyebab dari kegagalan kinerja implementasi
Makassar
10
program PTSL dijelaskan oleh Bapak AL selaku Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
dilihat bahwa lingkungan ekonomi, sosial, dan politik memiliki peran dan
Ibu US selaku Panitia PTSL terkait Peran lingkungan ekonomi, sosial, dan politik
ekonomi, sosial, dan politik memiliki peran yang cukup dalam mendukung dalam
program PTSL namun terdapat kendala dari lingkungan ekonomi, sosial, maupun
bahwa:
“ Kendala yang dihadapi pelaksanaan program PTSL ini tentu saja ada,
kendala yang dihadapi yaitu masih ada masyarakat yang mengumpulkan
data yang tidak jelas alas hak kepemilikan atas tanahnya, seperti tanah
waris yang pembagiannya belum jelas, ataupun tanah yang memiliki
perkara batas, selain itu masih ada masyarakat yang tidak mau
mendaftarkan tanahnya karena tidak mau pajak tanahnya akan bertambah”.
(Wawancara dengan AZ, 02 Februari 2023).
menyatakan bahwa:
“ Kalau masalah kendala tentu dalam pelaksanaan PTSL tentu ada, salah
satunya yaitu ada tanah yang pemiliknya tidak tinggal di lokasi tersebut,
atau tanah yang tidak jelas pemiliknya siapa, sehingga menjadi kendala
dalam mengidentifikasi tanah”. (Wawancara dengan AR, 30 Januari
2023).
dijelaskan pula oleh bapak AL selaku Ketua Panitia Ajudikasi PTSL yang
menyatakan bahwa:
“ Ada banyak dampak dari pelaksanaan program PTSL ini, yaitu dari sisi
ekonomi nilai jual tanah akan meningkat dengan kepemilikan sertipikat,
dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menggunakan
sertipikat sebagai jaminan untuk memberikan akses kredit, sehingga akses
permodalan bagi masyarakat lebih mudah, sehingga dapat membantu
perekonomian masyarakat, sedangkan dampak sosial yang didapatkan
melalui program PTSL ini ialah masyarakat merasa aman karena memiliki
kepemilikan yang sah atas tanahnya, sehingga dapat menghindari konflik
batas tanah, selain itu melalui PTSL ini mampu memberikan manfaat bagi
pemerintah daerah mampu mendorong peningkatan penerimaan negara
baik itu pajak, BPHTB maupun PBB ”. (Wawancara dengan AZ, 02
Februari 2023).
bahwa lingkungan ekonomi, sosial, dan politik memiliki peran yang cukup
lingkungan ekonomi, sosial, dan politik dalam pelaksanaannya seperti masih ada
10
pemahaman masyarakat yang kurang akan pentingnya kepemilikan hak atas tanah
yang sah, dan tidak mau pajak tanahnya akan bertambah, sehingga masyarakat
mengumpulkan berkas yang alas hak kepemilikan atas tanahnya masih belum kuat
dan jelas, dan tanahnya dalam proses perkara. Serta keterlambatan masyarakat
Namun, di sisi lain pelaksanaan program PTSL ini memiliki dampak bagi
lingkungan ekonomi, yaitu dari nilai jual tanah akan meningkat dengan
sehingga akses permodalan bagi masyarakat lebih mudah, dan dapat membantu
program PTSL ini ialah masyarakat merasa aman karena memiliki kepemilikan
yang sah atas tanahnya, sehingga dapat menghindari konflik batas tanah, selain
itu melalui PTSL ini mampu memberikan manfaat bagi pemerintah daerah
maupun PBB.
Makassar sudah berjalan dengan baik, berdasarkan standar dan tujuan kebijakan,
Makassar
Tanah Sistematis Lengkap di Kantor Pertanahan Kota Makassar terdiri dari faktor
a. Faktor Pendukung
sesuatu. Dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan maka adapun faktor
1) Landasan Hukum
Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, dimana kebijakan ini
tentang pendaftaran tanah, dan Instruksi presiden (INPRES) No. 2 Tahun 2018
bahwa pelaksanaan program PTSL didukung oleh adanya landasan hukum yang
10
jelas untuk pelaksanaan program PTSL yaitu Peraturan Menteri Agraria dan Tata
PTSL dan menjadi acuan untuk membuat petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan salah satu cara agar seseorang
Ruang tersebut didukung oleh hasil wawancara bersama bapak AZ selaku Lurah
langsung yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat bahwa Komunikasi yang baik
b. Faktor Penghambat
panitia PTSL tersebut, salah satu faktor penghambat pelaksanaan PTSL di Kantor
10
program PTSL yang menjadi panitia, satgas fisik, dan yuridis masih kurang.
didukung oleh hasil pengamatan peneliti pada 30 Januari 2023, dimana panitia
pelaksana program PTSL ini juga memiliki tugas rutin di kantor yang
mengumpulkan data fisik dan data yuridis masyarakat. Sedangkan jumlah target
pendaftaran tanah yang banyak dan jumlah sumber daya manusia yang masih
kurang.
menyatakan bahwa:
bahwa:
penentuan batas dan kepemilikan hak atas tanahnya menjadi faktor penghambat
hak atas tanah yang pada akhirnya menyebabkan tumpang tindih batas bidang
didukung oleh hasil pengamatan peneliti pada saat pengumpulan berkas PTSL
karena mereka harus memiliki alas hak kepemilikan tanah atas nama pemohon,
jika nama dalam alas hak masih nama orang tua dan merupakan tanah warisan,
mendapatkan alas hak atas kepemilikan tanah yang kuat sebagai persyaratan
disebabkan oleh masyarakat pendaftar tanah melalui PTSL yang belum memasang
patok batas bidang tanah, Sebagaimana yang dijelaskan oleh bapak AL selaku
maupun sporadik ini menjadi kewajiban pemilik tanah untuk mencegah terjadinya
tumpang tindih (overlapping) batas bidang tanahnya, karena tidak jelasnya batas
Makassar, yaitu antara lain disebabkan oleh faktor minimnya sumber daya
yang belum memasang patok batas bidang tanah sehingga menghambat proses
satu Program Nawa Cita Presiden Jokowidodo atas dasar Instruksi presiden
No. 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Tujuan dari
program PTSL ini adalah terpetakan dan terdaftarnya seluruh bidang tanah yang
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di kota Makassar, dan pada tahun 2022 Kantor
dan Bitowa sebagai lokasi yang telah ditetapkan oleh Kantor Pertanahan Kota
kantor Pertanahan Kota Makassar ini dapat diselesaikan. Jangka waktu kerja oleh
tahun anggaran yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan akhir bulan
Desember.
11
penelitian terhadap temuan yang terjadi dilapangan serta penafsiran hasil akhir
dalam melakukan pengujian data dihubungkan pada teori yang digunakan. Hal ini
Kantor Pertanahan Kota Makassar dengan menggunakan teori Van Meter dan Van
Horn (1975) dalam (Wahab, 2016) antara lain: standar dan tujuan kebijakan,
antar organisasi, sikap para pelaksana, dan lingkungan ekonomi, sosial, dan
Proses implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan sasaran telah
ditetapkan (Akib, 2010). Oleh karena itu, adanya standar dan tujuan kebijakan
Pelaksanaan program PTSL ini didukung oleh adanya standar dan tujuan
kebijakan yang mengacu pada landasan hukum yang diterbitkan oleh Kementrian
Lengkap.
Agar implementasi berjalan efektif maka sesuai dengan sifat alami proses
acuan
11
berdasarkan standar dan tujuan kebijakan sudah berjalan dengan baik, hal tersebut
NO. 6 Tahun 2018, yang bertujuan agar program PTSL ini dapat berjalan dengan
baik.
Selain itu, implementasi PTSL juga didukung oleh adanya sasaran dan
tujuan dalam program PTSL. Sasaran dan tujuan program PTSL ditujukan kepada
seluruh objek tanah yang belum memiliki sertifikat maupun yang sudah
bersertipikat untuk menjamin kepastian hukum kepemilikan hak atas tanah. Dan
dalam pelaksanaannya, program PTSL sudah berjalan sesuai dengan tujuan, dan
Kelurahan Bitowa yang awalnya tanahnya belum terdaftar dan belum memiliki
sertipikat hak atas tanah, sekarang tanahnya sudah terdaftar dan bersertipikat,
capaian target penerbitan sertipikat dan pengukuran peta bidang tanah pada
pelaksanaan PTSL 2022, dapat dilihat dari target penerbitan Sertipikat Hak Atas
Tanah (SHAT) dan pengukuran Peta Bidang Tanah (PBT) yang sudah memenuhi
2) Sumber-Sumber Kebijakan
sumber daya manusia dan sarana prasarana. Menurut (Akib, 2010), sumber daya
meliputi empat komponen yaitu staf yang cukup (jumlah dan mutu), informasi
yang
11
melaksanakan tugas atau tanggung jawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam
pegawai Kantor Pertanahan Kota Makassar baik PNS maupun PPNPN (Pegawai
belum cukup dalam pelaksanaan PTSL dimana pegawai pelaksana PTSL memiliki
tugas wajib yang harus diselesaikan di Kantor Pertanahan Kota Makassar terlebih
pengumpulan data fisik dan yuridis pendaftar program PTSL. Berdasarkan teori
Edward III dalam (Pramono, 2020) meskipun isi kebijakan telah dikomunikasikan
untuk melaksanakan, maka implementasi tidak akan berjalan efektif. Selain itu,
PTSL dimana pelaksana program PTSL pada Kantor Pertanahan Kota Makassar,
Kota Makassar cukup memadai. Namun yang menjadi kendala ialah sarana dan
prasarana
11
yang ada di lokasi pelaksanaan masih kurang memadai untuk semua menampung
adanya sumber daya manusia dan sarana prasarana dalam pelaksanaan program
kurangnya jumlah sumber daya manusia dalam pelaksanaan PTSL, dan sarana
(Aslinda dkk, 2016), Karakteristik dan keahlian yang dimiliki oleh pelaksana akan
kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh ciri/karakteristik yang tepat serta cocok
PTSL di Kota Makassar sendiri ialah Kantor Pertanahan Kota Makassar, yang
program PTSL di tingkat kota Makassar, sudah sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dalam pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan data umum
pendaftaran tanah, untuk menjamin kepastian hukum hak atas tanah di Kota
Makassar.
Akan tetapi, dalam program PTSL ini sudah ada ketentuan-ketentuan atau
petunjuk tersebut
11
program PTSL di masyarakat sudah sesuai dengan jabatan tugas mereka dalam
program dalam menjalankan tugasnya sudah sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan dalam petunjuk teknis yang telah ditetapkan, melalui pengawasan oleh
menjalankan tugasnya akan diberikan sanksi sesuai dengan kesalahannya. Hal ini
berkaitan dengan pendapat Van Meter dan Van Horn dalam (Abdal, 2015),
kantor pertanahan Kota Makassar dengan pihak terkait selama proses Pelaksanaan
PTSL ini ialah melalui penyuluhan di awal pelaksanaan program PTSL bersama
11
pihak kelurahan yang telah ditetapkan sebagai lokasi PTSL. Adapun bentuk
program PTSL ini ialah melalui koordinasi lurah bersama pihak RT/RW setempat
melalui program PTSL. Hal ini sesuai dengan pendapat (Abdal, 2015) semakin
sebaliknya.
implementasi kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi karena kebijakan
yang dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengerti atau
mengenal betul persoalan dan permasalahan yang mereka rasakan (Rahayu, 2022).
Makassar sudah baik. Hal ini sejalan dengan penelitian (Sanrego dkk., 2020),
agar berjalan dengan baik. Dimana perilaku petugas pada saat memberikan
pelayanan sudah baik walaupun masih ada masyarakat yang merasa kurang puas
dengan pelayanan yang diberikan, namun hal tersebut tidak berdampak pada
kinerja pegawai yang menyelesaikan target PTSL di kota Makassar, dilihat dari
jumlah capaian pendaftaran tanah melalui PTSL yang telah diselesaikan di Kota
Makassar.
11
PTSL ini sangat diterima dengan baik di masyarakat, respon penerima program
PTSL ini sangat baik dan antusias karena terdapat banyak kemudahan dalam
percepatan pendaftaran tanah melalui PTSL, dimulai dari syarat pendaftaran yang
legalisir berkas, dan lain sebagainya, dan petugas juga langsung datang mengukur
membutuhkan waktu yang lama, melalui PTSL ini sertipikat hak atas tanah bisa
cepat diterbitkan.
ekonomi, sosial, dan politik memiliki peran yang cukup dalam mendukung dalam
program PTSL namun terdapat kendala dari lingkungan ekonomi, sosial, maupun
masih ada masyarakat yang mengumpulkan data yang tidak jelas alas hak
kepemilikan atas tanahnya, seperti tanah waris yang pembagiannya belum jelas,
masyarakat tidak salah paham. Selain itu masih ada masyarakat yang tidak mau
(Aslinda dkk, 2016) kondisi lingkungan terkait dengan kendala yang dihadapi
sumber daya dalam proses implementasi, dan dampak sosial yang ditimbulkannya.
Oleh karena itu, selain kendala dari lingkungan ekonomi, sosial, dan politik,
program PTSL dari sisi ekonomi nilai jual tanah akan meningkat dengan
sehingga akses permodalan bagi masyarakat lebih mudah, dan dapat membantu
program PTSL ini ialah masyarakat merasa aman karena memiliki kepemilikan
yang sah atas tanahnya, sehingga dapat menghindari konflik batas tanah, selain itu
melalui PTSL ini mampu memberikan manfaat bagi pemerintah daerah mampu
mendorong peningkatan penerimaan negara baik itu pajak, BPHTB maupun PBB.
Makassar
pada Kantor Pertanahan Kota Makassar telah berjalan cukup baik, namun dalam
a) Faktor Pendukung
program PTSL di Kantor Pertanahan Kota Makassar, antara lain sebagai berikut:
PTSL. Berdasarkan hasil penelitian, adanya landasan hukum yang jelas dalam
PTSL, dimana dalam pelaksanaan PTSL adanya Peraturan Menteri Agraria dan
program dan sebagai acuan untuk pelaksanaan program PTSL, serta menjadi
dan prosedur pelaksanaan agar pelaksanaan kegiatan program PTSL ini berjalan
baik.
merupakan unsur yang pertama dalam organisasi. Dalam konteks ini dapat
disampaikan secara cepat, tepat, dan jelas sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai dengan efektif. Berdasarkan hasil penelitian, Komunikasi yang baik antar
organisasi menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan program PTSL. Hal ini
bisa dilihat dari adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antara Kantor
masing-masing terkait pelaksanaan program, dan jika ada kendala yang terjadi di
lapangan seperti misalnya ada pihak yang tidak mendukung pelaksanaan program
sebagaimana mestinya.
adanya landasan hukum yang jelas mengenai pelaksanaan program PTSL serta
b) Faktor Penghambat
Sistematis Lengkap (PTSL) pada Kantor Pertanahan Kota Makassar, antara lain:
12
1) Minimnya sumber daya manusia dalam pelaksanaan program PTSL, hal ini
Hal itu disebabkan karena pegawai di Kantor Pertanahan Kota Makassar yang
program PTSL. Ketidakjelasan batas bidang tanah oleh pemegang hak atas
tanahnya.
salah satu faktor penghambat pelaksanaan program PTSL, hal ini disebabkan
belum adanya alas hak kepemilikan tanah yang jelas atas nama pemohon.
4) Masyarakat pendaftar tanah melalui PTSL yang belum memasang patok batas
serta pihak yang terkait tidak hadir pada penetapan batas tanah, karena
kesibukan pemilik tanah dan atau sulit mencari pemilik tanah disebabkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan politik yang diuraikan sebagai berikut: 1) Standar dan tujuan dalam
serta sasaran dalam program PTSL ini juga sudah tepat sasaran; 2) Sumber-
masih terdapat kekurangan, yaitu jumlah sumber daya manusia masih kurang.
Selain itu, sarana dan prasarana dalam pelaksanaan PTSL juga sudah
masih ada kekurangan sarana dan prasarana yang belum menunjang dari
sudah
123
12
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan perilaku pelaksana program
politik belum berjalan dengan baik, karena terdapat kendala dari masyarakat
patok batas bidang tanah, sehingga menghambat proses pengukuran tanah dan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan
sumber daya manusia dengan menambah jumlah sumber daya manusia dalam
kepemilikan tanahnya.
mengumpulkan berkas yang sesuai dan memasang patok batas bidang tanah
Buku
Abdal. (2015). Kebijakan Publik (Memahami Konsep Kebijakan Publik). In
Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. Pusat Penelitian
dan Penerbitann Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Agustino, L. (2018). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Alfabeta.
Erwiningsih, W., & Sailan, F. Z. (2019). Hukum Agraria: Dasar-Dasar dan
Penerapannya di Bidang Pertanahan. Penerbitan FH UII Press.
Guntur, I. G. N. (2014). Pendaftaran Tanah. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
Press. www.stpn.ac.id
Hardani, Auliya, N. H., Andriani, H., Fardani, R. A., Utami, E. F., Sukmana, D.
J., & Istiqomah, R. R. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. Pustaka Ilmu.
Kadji, Y. (2015). Formulasi dan Implementasi Kebijakan Publik: Kepemimpinan
dan Perilaku Birokrasi dalam Fakta Realitas. UNG Press Gorontalo.
Kasmad, R. (2013). Studi Implementasi Kebijakan Publik. Kedai Aksara.
Moleong, L. J. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Nugroho, R. (2014a). Kebijakan Publik :Formulasi Implementasi dan Evaluasi.
Elex Media Komputindo.
Nugroho, R. (2014b). Public Policy. Elex Media Komputindo.
Nur, A. C., & Guntur, M. (2019). Analisis Kebijakan Publik. Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar.
Parson, W. (2014). Public Policy: Pengantar, Teori, dan Praktik Analisis
Kebijakan. Kencana Prenada Media Group.
Pramono, J. (2020). Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik. Unisri Press.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta.
Susanto, U. (2010). Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah. Prenadamedia
Group.
Sutedi, A. (2018). Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya. Sinar Grafika.
Tachjan. (2006). Implementasi Kebijakan Publik. In News.Ge. Puslit KP2W
Lembaga Penelitian Unpad.
Tambunan, R. M. (2008). Pedoman teknis penyusunan standard operating
procedures (SOP). Maiestas Publishing.
Wahab, S. A. (2016). Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Penyusunan
Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Bumi Aksara.
Jurnal
Akib, H. (2010). Implementasi Kebijakan : Apa, mengapa Bagimana. Jurnal
Adminstrasi Publik, 1(1), 1–100.
Aslinda, Siraj, M. L., & Akmal, M. I. (2016). Implementation of the City Without
Slums Program in Makassar City. 8(2), 273–278.
Binter, A., Hermawan, D., & Yulianti, D. (2019). Implementasi Program
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kecamatan Bangun Rejo
12
Kabupaten Lampung Tengah. Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan
dan Pelayanan Publik, 1(1), 55–62. https://doi.org/10.23960/administrativa.v1i1.6
Chairi, A. R., Munandar, A., & Djumardin. (2022). Pendaftaran Hak Atas Tanah
Pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). 10(8), 1740–
1756
Hasbudianto, & Aslinda, A. (2019). Implementasi Program Beras Sejahtera
(Rastra) Di Desa Sawakong Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten
Takalar. Ilmu Administrasi Publik, 8(2), 116–130.
Juwahir. (2021). Implementasi Program Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah
(Larasita) Di Kota Palu. 9(1), 102–110.
Librasti, C. Z., Basri, M., & Aminuddin. (2020). Implementasi Program
Sertifikasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Di Kelurahan Gunung
Jati Kota Kendar. 3(1), 119–130. https://doi.org/10.35817/jpu.v3i1.11811
Mujiburohman, D. A. (2018). Potensi Permasalahan Pendaftaran Tanah
Sistematik Lengkap ( PTSL ). 6954(April).
Mulyanto, A. E., Fahmal, A. M., & Razak, A. (2022). Efektivitas Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap di Provinsi Sulawesi Selatan. Journal of Lex
Generalis (JLS), 3(April), 148–166.
Rahayu, R. (2022). Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) Oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Ciamis. 1407– 1417.
Sanrego, D., Kusuma, A. R., & Irawan, B. (2020). Implementasi Program PTSL
(Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap) Di Kelurahan Bontang Lestari
Kota Bontang. 8(1), 8892–8901.
Sutaryono, Saleh, R. D. D., Sapardiyono, Salim, M. N., Luthfi, A. N., Utami, W.,
Pujiriyani, D. W., Kusmiarto, Mujiburohman, D. A., & Puri, W. H. (2021).
Problematika Pengelolaan Pertanahan di Indonesia.
Wanto, A. H. (2018). Strategi Pemerintah Kota Malang Dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Konsep Smart City. JPSI (Journal of
Public Sector Innovations), 2(1), 39.
Undang-Undang
Instruksi presiden (INPRES) No. 2 Tahun 2018 tentang percepatan pendaftaran
tanah sistematis lengkap di seluruh wilayah republik Indonesia.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/04/M-
PAN/4/2007 tentang pedoman umum formulasi, Implementasi, Evaluasi
Kinerja, dan Revisi Kebijakan Publik di Lembaga Pemerintah Pusat dan
Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Petunjuk Teknis Kementrian ATR/BPN Nomor 1/Juknis-100.HK.02.01/I/2022
tentang petunjuk teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
(UUPA).
12
L
A
M
P
I
R
A
N
12
Lampiran 1. Matriks Penelitian
Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dalam Rangka Percepatan Pendaftaran
Tanah pada Kantor Pertanahan Kota Makassar
Judul Rumusan Masalah Fokus Sub Fokus Sumber Data Metode Penelitian
Implementasi 1. Bagaimana Penelitian ini 1. Standar dan 1. Data primer adalah 1. Jenis penelitian
Program implementasi berfokus pada tujuan data yang diambil ini adalah
Pendaftaran program bagaimana kebijakan, dari sumber penelitian
Tanah Pendaftaran implementasi 2. Sumber- pertama di kualitatif dengan
Sistematis Tanah Sistematis program sumber lapangan yaitu data pendekatan
Lengkap Lengkap (PTSL) Pendaftaran Tanah kebijakan, yang diperoleh dari deskriptif.
(PTSL) dalam dalam rangka Sistematis 3. Karakteristik pengamatan 2. Pengumpulan
Rangka percepatan Lengkap (PTSL) badan/instansi langsung data yang
Percepatan pendaftaran dalam rangka pelaksana, (observasi), dan dilakukan melalui
Pendaftaran tanah pada percepatan 4. Komunikasi kata-kata atau tiga cara, yaitu:
Tanah pada Kantor pendaftaran tanah antar tindakan orang a. Observasi
Kantor Pertanahan Kota pada Kantor organisasi, yang diwawancarai b. Wawancara
Pertanahan Makassar ? Pertanahan Kota 5. Sikap para sebagai sumber c. Dokumentasi
Kota Makassar Makassar, serta pelaksana, data utama, yang
2. Apa faktor faktor pendukung 6. Lingkungan dilakukan oleh
pendukung dan dan penghambat ekonomi, peneliti kepada
faktor implementasi sosial, dan implementor yaitu
penghambat program politik. pihak yang terkait
dalam Pendaftaran Tanah dalam pelaksanaan
implementasi Sistematis program PTSL
program Lengkap (PTSL) Pertanahan Kota
Pendaftaran dalam rangka Makassar.
1
Tanah Sistematis percepatan 2. Data sekunder
Lengkap (PTSL) pendaftaran tanah adalah data yang
dalam rangka pada Kantor diperoleh untuk
percepatan Pertanahan Kota menunjang
pendaftaran Makassar penelitian yang
tanah pada didapatkan melalui
Kantor orang lain atau
Pertanahan Kota dokumen, dimana
Makassar? data yang
dikumpulkan
peneliti yang
sumbernya dari
data-data
sebelumnya
menjadi
seperangkat
informasi dalam
bentuk dokumen,
laporan-laporan,
dan informasi
tertulis lainnya.
1
Lampiran 2. Matriks Pedoman Wawancara
Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dalam Rangka Percepatan Pendaftaran
Tanah pada Kantor Pertanahan Kota Makassar
1. Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dalam Rangka Percepatan Pendaftaran Tanah pada Kantor
Pertanahan Kota Makassar
No. Dimensi Indikator Pertanyaan Informan
1 Standar dan Standar Apa yang menjadi dasar pelaksanaan Program 1. Koordinator Sub Pendaftaran
Tujuan Operasional PTSL ini? Hak Tanah dan Ruang
Kebijakan Prosedur (SOP) 2. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
Pelaksanaan Bagaimana Standar, Mekanisme, dan prosedur 1. Koordinator Sub Pendaftaran
Program pelaksanaan kegiatan PTSL? Hak Tanah dan Ruang
2. Panitia Ajudikasi PTSL
3. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
Apakah Pelaksanaan Program PTSL Sudah 1. Koordinator Sub Pendaftaran
sesuai dengan SOP yang ditetapkan dalam Hak Tanah dan Ruang
Peraturan Menteri ATR/BPN No. 6 Tahun 2. Lurah Barombong
2018? 3. Masyarakat
Sasaran/Tujuan Siapa yang menjadi sasaran/tujuan dari 1. Koordinator Sub Pendaftaran
Program pelaksanaan program PTSL ini? Hak Tanah dan Ruang
2. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
Apakah pelaksanaan program PTSL ini sudah 1. Koordinator Sub Pendaftaran
tepat sasaran? Hak Tanah dan Ruang
2. Masyarakat
1
2 Sumber- Sumber Daya Berapa orang yang menjadi pelaksana program Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
Sumber Manusia PTSL di Kantor Pertanahan Kota Makassar?
Kebijakan Apakah jumlah jumlah pegawai yang menjadi 1. Koordinator Sub Pendaftaran
pelaksana program PTSL sudah cukup dalam Hak Tanah dan Ruang
pelaksanaan program kepada masyarakat? 2. Panitia Ajudikasi PTSL
3. Masyarakat
Siapa saja yang menjadi pelaksana program Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
PTSL di Kantor Pertanahan Kota Makassar?
Apakah pelaksana program PTSL tersebut 1. Koordinator Sub Pendaftaran
mampu memahami program PTSL dan Hak Tanah dan Ruang
kompeten menjalankan tugas sesuai 2. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
dengan
fungsinya?
Sumber Daya Apakah sarana dan prasarana dalam menunjang 1. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
Infrastruktur pelaksanaan program PTSL sudah memadai dan 2. Panitia Ajudikasi PTSL
(Sarana dan mendukung?
Prasarana) Apa saja Sarana dan prasarana yang disediakan Koordinator Sub Pendaftaran Hak
dalam menunjang pelaksanaan program PTSL? Tanah dan Ruang Kantor
Pertanahan Kota Makassar
3 Karakteristik Perilaku pelaksana Menurut anda, apakah Kantor Pertanahan kota Koordinator Sub Pendaftaran Hak
Badan/Instansi program Makassar merupakan badan/instansi yang Tanah dan Ruang
Pelaksana mampu melaksanakan pelaksanaan program
PTSL sesuai dengan karakteristik/tupoksi
Kantor Pertanahan Makassar?
Apakah seluruh staff dan pejabat yang Panitia Ajudikasi PTSL
berwenang mengetahui adanya program PTSL?
Bagaimana kesiapan pelaksana program dalam Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
mengimplementasikan program PTSL?
1
Bagaimana perilaku pelaksana program PTSL 1. Lurah Barombong
dalam melayani masyarakat penerima program 2. Koordinator Sub Pendaftaran
PTSL? Hak Tanah dan Ruang
4 Komunikasi Organisasi yang Siapa saja organisasi yang terlibat dan Koordinator Sub Pendaftaran Hak
Antar terkait dalam menjalin komunikasi dengan pihak pelaksana Tanah dan Ruang Kantor
Organisasi pelaksanaan dalam Pertanahan Kota Makassar
Program pelaksanaan program PTSL?
Apakah Kantor Pertanahan Makassar sudah 1. Panitia Ajudikasi PTSL
melakukan sosialisasi dan penyuluhan 2. Lurah Barombong
pelaksanaan PTSL?
Bagaimana koordinasi dan peran dari organisasi Lurah Barombong
yang terkait dalam pelaksanaan PTSL?
Apakah komunikasi yang terjalin antar 1. Lurah Barombong
organisasi dalam pelaksanaan program sudah 2. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
terjalin dengan baik?
Kejelasan Apakah informasi yang diberikan mengenai 1. Lurah Barombong
informasi mengenai standar dan tujuan program PTSL sudah jelas 2. Masyarakat
standar dan tujuan dan dapat dipahami? 3. Panitia Ajudikasi PTSL
kebijakan
5 Sikap para Sikap pelaksana Bagaimana sikap pelaksana terhadap sasaran 1. Koordinator Sub Pendaftaran
pelaksana penerima program dalam memberikan Hak Tanah dan Ruang
pelayanan pada pelaksanaan program PTSL? 2. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
3. Masyarakat
Respon Penerima Bagaimana respon masyarakat terhadap 1. Lurah Barombong
Program pelaksanaan program PTSL? Apakah program 2. Panitia Ajudikasi PTSL
ini dapat diterima dengan baik di masyarakat? 3. Masyarakat
1
6 Lingkungan Peran Lingkungan Bagaimana Peran Lingkungan ekonomi, sosial, 1. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
ekonomi, Ekonomi, Sosial, dan politik dalam mendukung program PTSL? 2. Panitia Ajudikasi PTSL
sosial, dan dan Politik Apa dampak dari pelaksanaan program PTSL 1. Koordinator Sub Pendaftaran
politik ini bagi lingkungan sosial, ekonomi, dan politik Hak Tanah dan Ruang
di mayarakat? 2. Lurah Barombong
Kendala dari Apa yang menjadi kendala dari lingkungan 1. Lurah Barombong
Lingkungan ekonomi sosial dan politik dalam 2. Koordinator Sub Pendaftaran
eksternal pelaksanaan program? Hak Tanah dan Ruang
pelaksanaan 3. Ketua Panitia Ajudikasi PTSL
program
1
13
A. Informan Pertama
Nama : Andi Ryan Eru Kurniawan Mappatombong,
S.Tr (AR)
B. Informan Kedua
Nama : Uswatun Hasana, SH (US)
Pendidikan Terakhir : S1
C. Informan Ketiga
Nama : Aksara Alif Raja, SE, M.Adm. S.DA (AL)
PTSL
Pendidikan Terakhir : S2
13
D. Informan Keempat
Nama : Andi Zulfadli (AZ)
Pendidikan Terakhir : S1
E. Informan Kelima
Nama : Salmawati (SM)
F. Informan Keenam
Nama : Nassa Dg. Laja (NS)
Pekerjaan : Petani
G. Informan Ketujuh
Nama : Syarifah Murdiana Dewi (DW)
1
teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Sistematis Lengkap, dimana juknis tentang petunjuk teknis Pendaftaran Pendaftaran
Lengkap, dimana juknis tersebut sesuai tersebut sesuai dengan landasan hukum Tanah Sistematis Lengkap, juknis Tanah
dengan landasan hukum PTSL dalam PTSL dalam PERMEN ATR/BPN No.6 sesuai PERMEN ATR/BPN No.6 Sistematis
PERMEN ATR/BPN No.6 Tahun 2018 Tahun 2018 tentang PTSL. Tahun 2018. Lengkap, dan
tentang PTSL sebagai acuan untuk standar, telah dipahami
mekanisme, dan prosedur pelaksanaan oleh pihak-
PTSL pihak yang
Mekanisme dan prosedur pelaksanaan Mekanisme dan prosedur pelaksanaan Tahapan pelaksanaan PTSL melalui terlibat dalam
PTSL melalui beberapa tahapan seperti PTSL melalui beberapa tahapan seperti tahapan sesuai dengan SOP dalam pelaksanaan
penetapan lokasi, persiapan, pembentukan penetapan lokasi, persiapan, pembentukan PERMEN ATR/BPN No.6 Tahun program PTSL
dan menetapkan panitia ajudikasi, dan menetapkan panitia ajudikasi, 2018. di Kota
sosialisasi, pengumpulan data fisik serta sosialisasi, pengumpulan data fisik serta Makassar, serta
yuridis, penelitian data fisik serta yuridis yuridis, penelitian data fisik serta yuridis sasaran dalam
dalam pembuktian hak, pengumuman data dalam pembuktian hak, pengumuman program PTSL
US fisik dan yuridis beserta penyerahan, data fisik dan yuridis beserta penyerahan, ini juga sudah
penengasan konversi pengakuan hak serta penengasan konversi pengakuan hak serta sesuai dengan
pemberian hak, pembukuan hak, pemberian hak, pembukuan hak, sasarannya yang
menerbitkan sertifiat hak tanah, menerbitkan sertifiat hak tanah, ditujukan
dokumentasi dan penyerahkan hasil dokumentasi dan penyerahkan hasil kepada seluruh
kegiatan serta pelaporan, serta penerbitan kegiatan serta pelaporan. objek tanah
sertipikat hak tanah, dokumentasi, dan yang belum
penyerahan hasil kegiatan memiliki
serta pelaporan. sertifikat
Pelaksanaan program PTSL ini Pelaksanaan program PTSL dilaksanakan Pelaksanaan program PTSL maupun yang
dilaksanakan sesuai dengan SOP, dimana sesuai dengan SOP, yang dilaksanakan dilaksanakan sesuai dengan SOP, sudah
SOP yang dilaksanakan dalam program dalam program ditetapkan dalam petunjuk yang tertuang dalam Petunjuk bersertipikat
ditetapkan dalam petunjuk teknis PTSL teknis PTSL yang diterbitkan setiap Teknis PTSL. baik itu tanah
AR
yang diterbitkan setiap tahunnya, dan sudah tahunnya, dan pelaksanaan program PTSL milik pribadi,
pasti pelaksanaan program PTSL ini harus ini harus mengikuti mekanisme yang tanah Negara,
mengikuti mekanisme dan prosedur yang tertuang dalam Petunjuk Teknis PTSL tanah adat,
tertuang dalam Petunjuk Teknis PTSL tersebut. tanah cagar
Apakah Pelaksanaan program PTSL yang telah Pelaksanaan program PTSL yang Pelaksanaan program PTSL yang alam, tanah
Pelaksanaan dilaksanakan oleh panitia maupun satgas dilaksanakan oleh panitia maupun satgas dilaksanakan oleh kantor wakaf dan lain
Program PTSL dari kantor pertanahan kota Makassar, dari kantor pertanahan kota Makassar, pertanahan kota Makassar, sudah sebagainya.
Sudah sesuai sudah sesuai dengan SOP yang telah sudah sesuai dengan SOP yang telah sesuai dengan SOP yang telah
dengan SOP yang ditetapkan, karena sebelum pelaksanaan ditetapkan, sebelum pelaksanaan kegiatan ditetapkan, sebelum pelaksanaan
ditetapkan dalam AZ kegiatan PTSL ini telah dilakukan PTSL ini telah dilakukan penyuluhan kegiatan PTSL ini telah dilakukan
Peraturan Menteri penyuluhan dengan pihak kelurahan dengan pihak kelurahan Barombong dan penyuluhan dengan pihak kelurahan
ATR/BPN No. 6 Barombong dan masyarakat mengenai masyarakat mengenai mekanisme Barombong
Tahun 2018? mekanisme pendaftaran tanah sistematis pendaftaran tanah sistematis lengkap, dan
lengkap, dan dalam pelaksanaannya di pelaksanaannya sudah sesuai SOP.
masyarakat sudah sesuai
dengan dasar pelaksanaan yang ada.
Pelaksanaan program PTSL yang telah Pelaksanaan program PTSL yang telah Pelaksanaan program PTSL oleh
dilaksanakan oleh panitia maupun satgas dilaksanakan oleh panitia maupun satgas Kantor Pertanahan Kota Makassar
DW dari kantor pertanahan kota Makassar, dari kantor pertanahan kota Makassar, sudah sesuai dengan SOP.
sudah sudah sesuai dengan SOP yang telah
sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, ditetapkan, karena sebelum pelaksanaan
karena sebelum pelaksanaan kegiatan PTSL
1
ini telah dilakukan terlebih dahulu kegiatan PTSL ini telah dilakukan
penyuluhan dengan pihak kelurahan dan terlebih dahulu penyuluhan dengan pihak
masyarakat mengenai mekanisme kelurahan dan masyarakat mengenai
pendaftaran tanah sistematis lengkap, dan mekanisme pendaftaran tanah sistematis
dalam pelaksanaannya di masyarakat sudah lengkap, dan dalam pelaksanaannya di
sesuai dengan dasar pelaksanaan yang ada. masyarakat sudah sesuai dengan dasar
Hingga pada saat penerbitan sertipikat hak pelaksanaan yang ada.
atas tanah dan peningkatan kualitas data
pertanahan.
Yang menjadi sasaran dalam program Sasaran dalam program PTSL ini ialah Sasaran dalam program PTSL ialah
PTSL ini ialah masyarakat yang belum masyarakat yang belum memiliki masyarakat yang belum memiliki
memiliki sertifikat tanah maupun yang sertifikat tanah maupun yang sudah sertifikat tanah maupun yang sudah
sudah memiliki sertifikat, dimana tujuan memiliki sertifikat, tujuan dari memiliki sertifikat, jadi target
dari pendaftaran sistematis lengkap ini ialah pendaftaran sistematis lengkap ini ialah pelaksanaan program PTSL ini
terdaftarnya seluruh bidang tanah yang ada terdaftarnya seluruh bidang tanah yang adalah masyarakat yang tanahnya
Siapa yang menjadi
di kelurahan, kecamatan, kota yang ada ada di kelurahan, kecamatan, kota yang belum memiliki sertifikat dan
sasaran/tujuan dari
AR diseluruh indonesia, jadi target pelaksanaan ada diseluruh indonesia, jadi target belum dilakukan pengukuran peta
pelaksanaan
program PTSL ini adalah masyarakat yang pelaksanaan program PTSL ini adalah bidang tanah, maupun masyarakat
program PTSL ini?
tanahnya belum memiliki sertifikat dan masyarakat yang tanahnya belum yang sudah memiliki sertifikat.
belum dilakukan pengukuran peta bidang memiliki sertifikat dan belum dilakukan
tanah, maupun masyarakat yang sudah pengukuran peta bidang tanah, maupun
memiliki sertifikat namun perlu dilakukan masyarakat yang sudah memiliki
peningkatan-peningkatan kualitas bidang sertifikat
tanah yang sudah terdaftar
Sasaran dan tujuan dalam program PTSL ini Sasaran dan tujuan dalam program PTSL Sasaran dan tujuan dalam program
ialah seluruh objek bidang tanah baik ini ialah seluruh objek bidang tanah baik PTSL ini ialah seluruh objek bidang
Sasaran/ bidang tanah yang belum ada hak atas bidang tanah yang belum ada hak atas tanah baik bidang tanah yang belum
Tujuan tanahnya dengan output terbitnya sertipikat tanahnya dengan output terbitnya ada hak atas tanahnya dengan
Program hak atas tanah (SHAT), maupun bidang sertipikat hak atas tanah (SHAT), maupun output terbitnya sertipikat hak atas
tanah hak yang memiliki hak dalam rangka bidang tanah hak yang memiliki hak tanah (SHAT), maupun bidang
AL memperbaiki kualitas data pendaftaran dalam rangka memperbaiki kualitas data tanah hak yang memiliki hak dalam
tanah dengan output Pengkuran Peta pendaftaran tanah dengan output rangka memperbaiki kualitas data
Bidang Tanah untuk peningkatan kualitas Pengkuran Peta Bidang Tanah untuk pendaftaran tanah.
tanah. Objek PTSL meliputi bidang tanah peningkatan kualitas tanah.
yang sudah ada tanda batasnya maupun
yang akan
ditetapkan tanda batasnya dalam
pelaksanaan kegiatan PTSL.
Pelaksanaan program PTSL ini sudah tepat Pelaksanaan program PTSL ini sudah Pelaksanaan program PTSL ini
sasaran karena karena masyarakat yang tepat sasaran karena program PTSL ini, sudah tepat sasaran karena program
menerima program ini adalah masyarakat mulai dari pendaftaran, pengukuran, dan PTSL ini karena seluruh tahapan
Apakah pelaksanaan yang objek bidang tanahnya belum terdaftar peninjauan lokasi pendaftar tanah melalui pendaftaran tanah di lokasi, Panitia
program PTSL ini AR dan melalui PTSL ini masyarakat dapat program PTSL, Panitia Ajudikasi satgas Ajudikasi satgas fisik dan yuridis
sudah tepat sasaran? memiliki kepastian hukum hak atas fisik dan yuridis turun langsung turun langsung mengidentifikasi
tanahnya dengan adanya sertipikat hak atas mengidentifikasi dan mengumpulkan dan mengumpulkan berkas
tanah, dimana sasaran program PTSL pada berkas pendaftaran tanah masyarakat pendaftaran tanah masyarakat
tahun 2022 ialah kelurahan Barombong dan yang
ingin mendaftarkan tanahnya
1
Bitowa, dan pada tahun 2022 capaian target
pendaftaran tanah melalui program PTSL
telah terealisasi melalui pengukuran Peta
Bidang Tanah dan penerbitan sertipikat hak
atas tanah sebanyak 1000 bidang tanah.
Sasaran dari program PTSL ini sudah tepat Sasaran dari program PTSL sudah tepat Sasaran dari program PTSL sudah
sasaran karena masyarakat di kelurahan sasaran karena masyarakat di kelurahan tepat sasaran karena masyarakat di
yang awalnya tanahnya belum bersertipikat yang awalnya tanahnya belum kelurahan yang awalnya tanahnya
dan belum terdaftar bisa terdaftar sehingga bersertipikat dan belum terdaftar bisa belum bersertipikat dan belum
masyarakat memiliki hak atas kepemilikan terdaftar sehingga masyarakat memiliki terdaftar bisa terdaftar sehingga
tanah yang sah atas tanah yang dimiliki, hak atas kepemilikan tanah yang sah atas masyarakat memiliki hak atas
SM bahkan masyarakat sangat antusias tanah yang dimiliki, bahkan masyarakat kepemilikan tanah yang sah atas
menerima dan mendukung dengan baik sangat antusias menerima dan tanah yang dimiliki.
program PTSL ini. sehingga kepemilikan mendukung dengan baik program PTSL
sertipikat hak atas tanah dan pengukuran ini.
peta bidang tanah memenuhi target di
kelurahan barombong, melalui pendaftaran
tanah sistematis lengkap ini.
2 Sumber-Sumber Kebijakan
Sesuai SK yang telah ditetapkan terkait Sesuai SK yang telah ditetapkan Jumlah Sesuai SK yang telah ditetapkan Implementasi
pelaksana program PTSL, Jumlah keseluruhan pelaksana program PTSL Jumlah keseluruhan pelaksana Program
keseluruhan pelaksana program adalah 69 adalah 69 orang yang terdiri dari Panitia program PTSL di Kantor Pendaftaran
orang yang terdiri dari Panitia Ajudikasi Ajudikasi berjumlah 12 orang dari Kantor Pertanahan Kota Makassar adalah tanah Sistematis
Berapa orang yang
berjumlah 12 orang dari Kantor Pertanahan Pertanahan Kota Makassar, dan 2 orang 69 orang yang terdiri dari Panitia Lengkap
menjadi pelaksana
Kota Makassar, dan 2 orang dari kelurahan, dari kelurahan, selain itu jumlah satgas Ajudikasi, Satgas Fisik, Satgas (PTSL) sudah
program PTSL di AL
selain itu jumlah satgas fisik, yuridis, dan fisik, yuridis, dan administrasi dari Yuridis, dan Satgas Administrasi. berjalan dengan
Kantor Pertanahan
administrasi dari Kantor Pertanahan Kota Kantor Pertanahan Kota Makassar sendiri cukup baik
Kota Makassar?
Makassar sendiri berjumlah 53 dari kantor berjumlah 53 dan 2 orang dari kelurahan. dilihat dari segi
Pertanahan Kota Makassar dan 2 orang dari sumber-sumber
pendamping kelurahan barombong dan kebijakan, yang
bitowa terdiri dari
Jumlah pegawai yang menjadi pelaksana Jumlah pegawai yang menjadi pelaksana Jumlah pegawai yang menjadi sumber daya
Sumber Daya PTSL saya rasa sudah cukup dan dapat PTSL di Kantor Pertanahan Kota pelaksana PTSL di Kantor manusia dan
Manusia melaksanakan program sesuai dengan tugas Makassar sudah cukup dan dapat Pertanahan Kota Makassar sudah sumber daya
Apakah jumlah nya masing-masing, karena jumlah panitia melaksanakan program sesuai dengan cukup dan dapat melaksanakan infrastruktur.
AR
pegawai yang maupun satgas yang ditetapkan dalam SK tugas nya, karena jumlah panitia maupun program sesuai dengan tugas nya Namun dalam
menjadi pelaksana disesuaikan dengan jumlah target bidang satgas yang ditetapkan dalam SK masing-masing. pelaksanaannya
program PTSL tanah yang ditetapkan, serta anggaran yang disesuaikan dengan jumlah target bidang masih terdapat
sudah cukup dalam ditetapkan oleh pusat. tanah . kekurangan-
pelaksanaan Sebagai salah satu panitia pelaksana Untuk SDM dalam pelaksanaan program Untuk SDM dalam pelaksanaan kekurangan
program kepada program PTSL ini, kalau masalah SDM sudah sesuai dengan target yang telah program sudah sesuai dengan target sehingga
masyarakat? sebenarnya cukup, tetapi sebagai panitia ditetapkan, tetapi sebagai panitia yang telah ditetapkan, tetapi sebagai pelaksanaan
US pelaksana yang turun langsung ke lokasi pelaksana yang turun langsung ke lokasi panitia pelaksana yang turun program belum
pelaksanaan program PTSL menurut saya pelaksanaan program PTSL,Sumber Daya langsung ke lokasi pelaksanaan berjalan dengan
SDM dalam pelaksanaan PTSL ini masih Manusia dalam pelaksanaan PTSL ini program PTSL,Sumber Daya optimal, yaitu
kurang hal itu disebabkan karena pegawai masih kurang hal itu disebabkan karena Manusia dalam pelaksanaan PTSL kuantitas/jumlah
1
PNS maupun PPNPN yang menjadi pegawai PNS maupun PPNPN yang ini masih kurang hal itu disebabkan sumber daya
pelaksana program juga memiliki tugas menjadi pelaksana program juga memiliki karena pegawai PNS maupun manusia dalam
rutin di Kantor, sehingga pelaksana tugas rutin di Kantor, sehingga pelaksana PPNPN yang menjadi pelaksana pelaksanaan
program harus menyeimbangkan pekerjaan program harus menyeimbangkan program juga memiliki tugas rutin program masih
rutinitas maupun PTSL berjalan beriringan pekerjaan rutinitas maupun PTSL berjalan di Kantor, sehingga pelaksana kurang,
dengan tidak mengabaikan kegiatan rutin. beriringan dengan tidak mengabaikan program harus menyeimbangkan meskipun
Selain itu, ada juga panitia yang namanya kegiatan rutin. Selain itu, ada juga panitia pekerjaan rutinitas maupun PTSL kualitas sumber
ada di Surat Keputusan tersebut tidak yang namanya ada di Surat Keputusan berjalan beriringan. daya manusia
menyelesaikan program PTSL hingga akhir tersebut tidak menyelesaikan program sudah mampu
penugasan disebabkan oleh adanya Mutasi PTSL hingga akhir penugasan disebabkan dan kompeten
jabatan di Kantor Pertanahan lain, sehingga oleh adanya Mutasi jabatan di Kantor dalam
hal ini juga Pertanahan lain. pelaksanaan
menghambat pelaksanaan program. program PTSL.
Kalau jumlah pegawainya saya rasa belum Jumlah pegawainya masih kurang karena Jumlah pegawainya yang menjadi Selain itu,
cukup karena banyaknya warga yang banyaknya warga yang mendaftarkan pelaksana program PTSL masih sarana dan
mendaftarkan tanahnya, dan bidang tanah tanahnya, dan bidang tanah yang harus kurang karena banyaknya warga prasarana yang
yang harus diukur sedangkan panitia diukur sedangkan panitia pelaksana yang yang mendaftarkan tanahnya, dan menunjang
pelaksana yang melakukan pengukuran melakukan pengukuran tanah bidang tanah yang harus diukur. pelaksanaan
DW tanah membutuhkan waktu yang lama membutuhkan waktu yang lama untuk program PTSL
untuk proses pengukuran semua bidang proses pengukuran semua bidang tanah juga sudah
tanah dan pengumpulan berkas syarat dari dan pengumpulan berkas menurut saya mendukung dan
Kantor Pertanahan menurut saya masih masih kurang untuk menyelesaikan memadai dari
kurang untuk menyelesaikan tugasnya tugasnya. Kantor
dalam waktu Pertanahan Kota
yang cepat. Makassar,
Yang menjadi pelaksana program PTSL di Pelaksana program PTSL di kantor Pelaksana program PTSL di kantor namun masih
kantor pertanahan kota makassar sendiri pertanahan kota makassar sendiri adalah pertanahan kota makassar sendiri ada kekurangan
adalah pegawai PNS maupun PPNPN dan pegawai PNS maupun PPNPN dan ASK adalah pegawai PNS maupun sarana dan
Siapa saja yang ASK yang namanya ditetapkan dalam SK yang namanya ditetapkan dalam SK PPNPN dan ASK yang namanya prasarana yang
menjadi pelaksana Panitia PTSL, yang terdiri dari ketua panitia Panitia PTSL, yang terdiri dari ketua ditetapkan dalam SK Panitia PTSL. belum
program PTSL di AL ajudikasi PTSL, wakil ketua bidang fisik panitia ajudikasi PTSL, wakil ketua menunjang dari
Kantor Pertanahan dan yuridis, sekretaris, panitia satgas fisik, bidang fisik dan yuridis, sekretaris, lokasi
Kota Makassar? yuridis, maupun administrasi, serta panitia satgas fisik, yuridis, maupun pelaksanaan
didikung oleh desa/kelurahan setempat administrasi, serta didikung oleh program PTSL.
pada saat desa/kelurahan setempat
pelaksanaan program di lokasi yang telah
ditetapkan.
Tentu yang menjadi pelaksana program Pelaksana program PTSL ini mampu Pelaksana program PTSL di Kantor
PTSL ini mampu memahami program dan memahami program dan kompeten dalam Pertanahan Kota Makassar mampu
Apakah pelaksana
kompeten dalam menjalankan tugas sesuai menjalankan tugas sesuai dengan memahami program dan kompeten
program PTSL
dengan fungsinya, misalnya pegawai yang fungsinya, misalnya pegawai yang dalam menjalankan tugas sesuai
tersebut mampu
AR bertugas dalam pengumpulan data fisik dan bertugas dalam pengumpulan data fisik dengan fungsinya.
memahami program
yuridis adalah pegawai PNS maupun dan yuridis adalah pegawai PNS maupun
PTSL dan kompeten
PPNPN yang menguasai bidang tersebut PPNPN yang menguasai bidang tersebut
menjalankan tugas
sesuai dengan kompetensi dan jabatannya sesuai dengan kompetensi.
sesuai dengan dalam bekerja.
fungsinya?
Pelaksana program PTSL ini adalah pegawai Pelaksana program PTSL adalah pegawai Pelaksana program PTSL adalah
AL di Kantor Pertanahan Kota Makassar yang di Kantor Pertanahan Kota Makassar pegawai di Kantor Pertanahan Kota
diberikan tugas di lokasi PTSL sesuai yang diberikan tugas di lokasi PTSL Makassar yang diberikan tugas di
1
sesuai
dengan kompetensi dan tugas rutinitasnya dengan kompetensi dan tugas rutinitasnya lokasi PTSL sesuai dengan
di Kantor Pertanahan Kota Makassar seperti di Kantor Pertanahan Kota Makassar kompetensi dan tugas rutinitasnya
ketua panitia ajudikasi sendiri ialah Kepala seperti ketua panitia ajudikasi sendiri di Kantor Pertanahan Kota
Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, dan ialah Kepala Seksi Penetapan Hak dan Makassar.
Kepala Seksi Survei dan Pemetaan, dan Pendaftaran, dan Kepala Seksi Survei dan
Anggota Anggotanya memiliki jabatan Pemetaan, dan Anggota memiliki jabatan
sebagai Penata Kadastral Pertama dan sebagai Penata Kadastral Pertama dan
petugas ukur dalam membantu petugas ukur dalam membantu
mengumpulkan dan melakukan penelitian mengumpulkan dan melakukan penelitian
data fisik warga, serta memiliki jabatan data fisik warga, serta penata pertanahan
sebagai analis pertanahan dan penata pertama dalam membantu mengumpulkan
pertanahan pertama dalam membantu dan melakukan penelitian data yuridis
mengumpulkan dan melakukan penelitian warga
data yuridis warga, jadi pelaksana program
sudah kompeten dalam menjalankan tugas
sesuai fungsinya.
Sarana dan prasarana yang disediakan di Sarana dan prasarana yang disediakan di Kantor Pertanahan Kota Makassar
Apa saja Sarana dan
Kantor Pertanahan ialah terkait kebutuhan Kantor Pertanahan ialah kebutuhan teknis sudah menyediakan saran dan
prasarana yang
teknis pegawai seperti komputer, printer, pegawai seperti komputer, printer, Alat prasaran dalam pelaskanaan PTSL
disediakan dalam
AR Alat Tulis Kantor, alat untuk ukur, dan Tulis Kantor, alat untuk ukur, dan
menunjang
pemetaan tanah, serta sarana untuk pemetaan tanah, serta sarana untuk
pelaksanaan
menyediakan pengaduan masyarakat di menyediakan pengaduan masyarakat di
program PTSL? lokasi pelaksanaan PTSL lokasi pelaksanaan PTSL
Sarana dan prasarana dalam menunjang Sarana dan prasarana dalam menunjang Sarana dan prasarana dalam
Apakah sarana dan pelaksanaan program sudah memadai dan pelaksanaan program sudah memadai dan menunjang pelaksanaan program
prasarana dalam mendukung dalam pelaksanaan program, mendukung dalam pelaksanaan program, sudah memadai dan mendukung
menunjang karena sarana dan prasarana hal ini juga karena sarana dan prasarana hal ini juga dalam pelaksanaan program
pelaksanaan AL didukung oleh anggaran untuk sarana dan didukung oleh anggaran untuk sarana dan
program PTSL prasarana yang ditetapkan dalam DIPA prasarana yang ditetapkan
Sumber Daya
Infrastruktur sudah memadai dan Kantor Pertanahan Kota Makassar Tahun
(Sarana dan mendukung? Anggaran 2022.
Prasarana)
Untuk sarana dan prasarana yang ada di Sarana dan prasarana yang ada di Kantor Sarana dan prasarana yang ada di
Kantor Pertanahan Kota Makassar sendiri Pertanahan Kota Makassar sendiri sudah Kantor Pertanahan Kota Makassar
sudah memadai dan mendukung, namun memadai dan mendukung, namun yang sendiri sudah memadai dan
yang menjadi kendala pelaksana program menjadi kendala pelaksana program ialah mendukung, namun terdapat
ialah sarana dan prasarana di lokasi sarana dan prasarana di lokasi kendala pelaksana program ialah
pelaksanaan PTSL, Basecamp yang pelaksanaan PTSL, Basecamp yang terkait sarana dan prasarana di
US
disediakan di lokasi pelaksanaan tidak disediakan di lokasi pelaksanaan tidak lokasi pelaksanaan PTSL.
cukup untuk menampung semua panitia cukup untuk menampung semua panitia
pelaksana, dan tidak terlalu aman untuk pelaksana, dan tidak terlalu aman untuk
menyimpan peralatan seperti komputer, menyimpan peralatan seperti komputer,
printer, dll sehingga menjadi salah satu printer, dll
kendala dalam pelaksanaan program.
3 Karakteristik Badan/Instansi Pelaksana
1
Pelaksanaan PTSL di Kota Makassar Pelaksanaan PTSL di Kota Makassar Pelaksanaan PTSL di Kota Implementasi
dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kota dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Makassar dilaksanakan oleh Kantor Program
Menurut anda,
Makassar sesuai dengan karakteristik dan Kota Makassar sesuai dengan Pertanahan Kota Makassar sesuai Pendaftaran
apakah Kantor
tugas pokok dan fungsi kantor pertanahan karakteristik dan tugas pokok dan fungsi dengan karakteristik dan tugas tanah Sistematis
Pertanahan kota
dalam melaksanakan penetapan hak dan kantor pertanahan dalam melaksanakan pokok dan fungsi kantor pertanahan Lengkap
Makassar
pendaftaran tanah. Kantor Pertanahan Kota penetapan hak dan pendaftaran tanah. dalam melaksanakan penetapan hak (PTSL) sudah
merupakan
Makassar merupakan instansi dibawah Kantor Pertanahan Kota Makassar dan pendaftaran tanah. berjalan dengan
badan/instansi yang
Kementrian ATR/BPN Provinsi Sulawesi merupakan instansi dibawah Kementrian baik dilihat dari
mampu
AR Selatan yang berwenang melakasanakan ATR/BPN Provinsi Sulawesi Selatan segi
melaksanakan
program PTSL di tingkat kota Makassar. yang berwenang melakasanakan program Karakteristik
pelaksanaan
Kantor Pertanahan Kota Makassar PTSL di tingkat kota Makassar. Badan/Instansi
program PTSL
merupakan instansi vertikal Badan Pelaksana yang
sesuai dengan
Pertanahan Nasional yang bertugas sudah
karakteristik/tupoksi
melakukan pendaftaran hak atas tanah dan mendukung
Kantor Pertanahan
pemeliharaan daftar umum pendaftaran dalam
Makassar?
tanah, untuk menjamin kepastian hukum pelaksanaan
hak program PTSL.
atas tanah di Kota Makassar Hal ini dilihat
Tentu saja seluruh staff dan pejabat Seluruh staff dan pejabat mengetahui Seluruh staff dan pejabat di Kantor dari dari
mengetahui program PTSL ini, karena program PTSL ini, karena PTSL ini sudah Pertanahan Kota Makassar karakteristik
PTSL ini sudah dilaksanakan sejak 2017, dilaksanakan sejak 2017, dan program ini mengetahui program PTSL ini kantor
dan program ini sudah dilaksanakan setiap sudah dilaksanakan setiap tahunnya, pertanahan kota
Perilaku tahunnya, karena PTSL ini merupakan karena PTSL ini merupakan program Makassar
pelaksana Apakah seluruh
program yang diinstruksikan oleh presiden yang diinstruksikan oleh presiden, dimana sebagai instansi
program staff dan pejabat
dimana Kantor Pertanahan Kota Makassar Kantor Pertanahan Kota Makassar yang
yang berwenang US
dibawah Kementrian ATR/BPN Provinsi dibawah Kementrian ATR/BPN Provinsi menjalankan
mengetahui adanya
Sulawesi Selatan melaksanakan program Sulawesi Selatan melaksanakan program program PTSL
program PTSL?
PTSL untuk percepatan pendafatarn tanah PTSL untuk percepatan pendaftaran sesuai dengan
demi terdaftarnya seluruh bidang tanah tanah. tugas pokok dan
hingga 2025, sehingga seluruh staf dan fungsinya, hal
pejabat mengetahui adanya program PTSL ini bisa dilihat
ini. dari perilaku
Kesiapan pelaksana program dalam Kesiapan pelaksana program dalam Pelaksana program PTSL di Kantor pelaksana
mengimplementasikan program PTSL ini mengimplementasikan program PTSL ini Pertanahan Kota Makassar siap program PTSL
sudah siap, karena program PTSL ini bukan sudah siap, karena program PTSL ini dalam mengimplementasikan dalam
hal yang baru di Kantor Pertanahan Kota bukan hal yang baru di Kantor Pertanahan program karena panitia program menjalankan
Makassar, sehingga panitia program PTSL Kota Makassar karena panitia program PTSL ini ialah yang siap dan tugasnya
Bagaimana kesiapan sudah siap dan kompeten dalam PTSL ini ialah yang siap dan kompeten kompeten dalam melaksanakan pelaksana
pelaksana program melaksanakan program, dan pembagian dalam melaksanakan program, dan program, dan pembagian tugas program PTSL
dalam AL tugas dalam kegiatan PTSL ini sesuai pembagian tugas dalam kegiatan PTSL dalam kegiatan PTSL ini sesuai sudah siap
mengimplementasik dengan jabatan dan tugas mereka dalam ini sesuai dengan jabatan dan tugas dengan jabatan dan tugas mereka dalam
an program PTSL? melaksanakan tugas pokok di Kantor mereka dalam melaksanakan tugas pokok dalam melaksanakan tugas pokok. menjalankan
Pertanahan Kota Makassar, seperti yang di Kantor Pertanahan Kota Makassar program,
menjadi panitia satgas yang bertugas dimana mereka
megumpulkan data fisik ialah pegawai menjalankan
yang tugas
menguasai bidang pengukuran, survei dan
pemetaan, dan panitia satgas pengumpulan
1
data yuridis ialah pegawai yang menguasai menjalankan
bidang penetapan hak dan pendaftaran program PTSL
tanah di masyarakat
Perilaku panitia pelaksana program PTSL Perilaku panitia pelaksana program PTSL Perilaku panitia pelaksana program sudah sesuai
dari kantor pertanahan Makassar dalam dari kantor pertanahan Makassar dalam PTSL dari kantor pertanahan dengan jabatan
melayani masyarakat tentu sudah baik dan melayani masyarakat tentu sudah baik Makassar dalam melayani tugas mereka
sangat sopan, panitia mampu bersinergi dan sangat sopan, panitia mampu masyarakat tentu sudah baik dan dalam
dengan masyarakat dan mampu bersinergi dengan masyarakat dan mampu sangat sopan, panitia mampu melaksanakan
menjelaskan kepada masyarakat mengenai menjelaskan kepada masyarakat bersinergi dengan masyarakat dan tugas pokok di
mekanisme pelaksanaan program sesuai mengenai mekanisme pelaksanaan mampu menjelaskan kepada Kantor
Bagaimana perilaku Pertanahan Kota
dengan SOP nya, banyak masyarakat sangat program sesuai dengan SOP nya, banyak masyarakat mengenai mekanisme
pelaksana program Makassar.
antusias dengan program PTSL ini, panitia masyarakat sangat antusias dengan pelaksanaan program sesuai dengan
PTSL dalam Pelaksana
pelaksana melayani dan mengunjungi program PTSL ini, panitia pelaksana SOP nya.
melayani AZ program juga
masyarakat yang ingin mendaftarkan melayani dan mengunjungi masyarakat
masyarakat alam
tanahnya, sehingga masyarakat diberikan yang ingin mendaftarkan tanahnya,
penerima program menjalankan
kemudahan, sehingga pendaftaran tanah sehingga masyarakat diberikan
PTSL? tugasnya sudah
bisa lebih cepat, dan perilaku pelaksana kemudahan, sehingga pendaftaran tanah
juga sudah sesuai dengan SOP nya, dimana bisa lebih cepat, dan perilaku pelaksana sesuai dengan
pelaksana tidak memberikan beban kepada juga sudah sesuai dengan SOP nya. SOP yang telah
masyarakat untuk membayar sepeserpun ditetapkan
kepada pihak pelaksana, karena biaya pada dalam Petunjuk
pendaftaran tanah melalui program PTSL Teknis yang
ini gratis tidak telah ditetapkan,
dipungut biaya. melalui
Pelaksana program PTSL dalam Pelaksana program PTSL dalam Pelaksana program PTSL dalam pengawasan
menjalankan tugasnya, melayani menjalankan tugasnya dalam melayani menjalankan tugasnya dalam oleh atasan,
masyarakat mengumpulan berkas untuk masyarakat dalam mengumpulan berkas melayani masyarakat dalam sehingga jika
pendaftaran PTSL mampu memberikan untuk pendaftaran PTSL mampu mengumpulan berkas untuk terdapat
pelayanan dengan baik, sesuai dengan memberikan pelayanan dengan baik, pendaftaran PTSL mampu penyimpangan
standar operasional prosedur yang telah sesuai dengan standar operasional memberikan pelayanan dengan pelaksana
ditetapkan dalam Juknis PTSL, prosedur yang telah ditetapkan dalam baik, sesuai dengan standar program dalam
mempermudah masyarakat, semua Juknis PTSL, dan mempermudah operasional prosedur yang telah menjalankan
AR masyarakat diberikan pelayanan secara masyarakat dalam proses pendaftaran, ditetapkan dalam Juknis tugasnya akan
merata tanpa adanya perbedaan, dan semua masyarakat diberikan pelayanan PTSL, dan diberikan sanksi
pelaksana program juga tidak boleh secara merata tanpa adanya perbedaan, mempermudah masyarakat dalam sesuai dengan
menerima biaya untuk pendaftaran tanah sehingga jika ada pelaksana program proses pendaftaran. kesalahannya
dari masyarakat, karena tetap dilaksanakan yang tidak mengikuti aturan sesuai SOP
pengawasan terhadap petugas pelaksana akan dikenakan sanksi
yang turun di masyarakat, jika ada
pelaksana program yang tidak mengikuti
aturan sesuai SOP akan
dikenakan sanksi.
4 Komunikasi Antar Organisasi
Siapa saja Organisasi yang terlibat dalam kegiatan Organisasi yang terlibat dalam kegiatan Organisasi yang terlibat dalam Implementasi
Organisasi yang organisasi yang PTSL ini ialah pemerintah kota Makassar, PTSL ialah pemerintah kota Makassar, kegiatan PTSL ialah pemerintah Program
terkait dalam terlibat dan yang mengintruksikan ke kelurahan yang yang mengintruksikan ke kelurahan yang kota Makassar, pihak kelurahan Pendaftaran
AR
pelaksanaan menjalin telah ditetapkan dalam penetapan lokasi telah ditetapkan dalam penetapan lokasi yang telah ditetapkan sebagai lokasi tanah Sistematis
Program komunikasi dengan PTSL, didukung oleh pihak kepolisian, dan PTSL, didukung oleh pihak kepolisian, PTSL, didukung oleh pihak Lengkap
pihak pelaksana kejaksaan. dan kejaksaan. kepolisian, dan kejaksaan. (PTSL) sudah
1
dalam pelaksanaan berjalan dengan
PTSL? baik dilihat dari
Ya, penyuluhan dan sosialisasi pelaksanaan Penyuluhan dan sosialisasi pelaksanaan Penyuluhan dan sosialisasi Komunikasi
Apakah Kantor
PTSL ini sudah dilaksanakan sebelum PTSL ini sudah dilaksanakan sebelum pelaksanaan PTSL ini sudah Antar
Pertanahan
pelaksanaan program di kelurahan yang pelaksanaan program di kelurahan yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan Organisasi,
Makassar sudah
telah ditetapkan dalam penetapan lokasi telah ditetapkan dalam penetapan lokasi program di kelurahan yang telah meskipun dalam
melakukan US
PTSL. Kemudian pihak pelaksana PTSL. Kemudian pihak pelaksana ditetapkan dalam penetapan lokasi pelaksanaannya
sosialisasi dan
melaksanakan sosialisasi langsung ke melaksanakan sosialisasi langsung. PTSL. masih terdapat
penyuluhan
masyarakat dibantu oleh pihak RT/RW kekurangan.
pelaksanaan PTSL? Kelurahan setempat. Dimana
Ya, pihak kantor pertanahan kota Makassar Kantor pertanahan kota Makassar sudah Kantor pertanahan kota Makassar komunikasi ini
sudah melakukan penyuluhan di awal melakukan penyuluhan di awal sudah melakukan penyuluhan di terjalin antara
pelaksanaan program di kelurahan dengan pelaksanaan program di kelurahan dengan awal pelaksanaan program, kepada pihak Kantor
menjelaskan secara detail mengenai menjelaskan secara detail mengenai kelurahan yang diikuti oleh Pertanahan Kota
AZ program PTSL ini, mulai dari mekanisme program PTSL ini, kepada kelurahan masyarakat termasuk RT dan RW Makassar,
tahapannya, tujuannya, syarat-syarat untuk yang diikuti oleh masyarakat termasuk yang terkait. Walikota,
pendaftaran, dan lain sebagainya kepada RT dan RW yang terkait. Camat, Lurah,
kelurahan yang diikuti oleh masyarakat maupun RT/RW
termasuk RT dan RW yang terkait. terhadap
Pihak pelaksana program PTSL ini sudah Pelaksana program PTSL ini sudah Penyuluhan dan sosialisasi sudah masyarakat
melakukan penyuluhan dan sosialisasi, melakukan penyuluhan dan sosialisasi, dilaksanakan oleh Kantor namun sehingga
DW
namun dalam pelaksanannya tidak semua namun dalam pelaksanannya tidak semua dalam tidak semua masyarakat pelaksanaan
masyarakat hadir dalam kegiatan sosialisasi masyarakat hadir dalam sosialisasi hadir. PTSL berjalan
Koordinasi antara pihak kantor pertanahan Koordinasi antara kantor pertanahan kota Koordinasi antara kantor dengan optimal,
kota Makassar dan Kelurahan Barombong, Makassar dan Kelurahan Barombong, pertanahan kota Makassar dan bentuk
ialah penetapan jumlah bidang tanah yang ialah penetapan jumlah bidang tanah yang Kelurahan Barombong, ialah koordinasi lurah
akan disertipikatkan, dan berkoordinasi akan disertipikatkan, dan berkoordinasi penetapan jumlah bidang tanah bersama Kantor
dengan pihak RT/RW di masing-masing dengan pihak RT/RW di masing-masing yang akan disertipikatkan, dan Pertanahan Kota
Bagaimana Makassar dalam
kelurahan agar masyarakat menyiapkan kelurahan agar masyarakat menyiapkan berkoordinasi dengan pihak RT/RW
koordinasi dan pelaksanaan
berkas data fisik dan yuridis serta berkas data fisik dan yuridis serta di masing-masing kelurahan,
peran dari program PTSL
AZ pemasangan tanda batas tanah untuk pemasangan tanda batas tanah untuk pemasangan tanda batas tanah
organisasi yang ini ialah melalui
pendaftaran tanah melalui PTSL, selain itu pendaftaran tanah melalui PTSL, selain untuk pendaftaran tanah melalui
terkait dalam koordinasi lurah
pihak kelurahan juga menyediakan tempat itu pihak kelurahan juga menyediakan PTSL.
pelaksanaan PTSL? bersama pihak
untuk dijadikan posko untuk panitia tempat untuk dijadikan posko untuk
pelaksana program dalam mengumpulkan panitia pelaksana program. RT/RW
berkas data fisik dan yuridis untuk setempat untuk
pendaftaran tanah melalui program PTSL, membantu
agar panitia bisa bekerja lebih efisien. menjelaskan
Komunikasi yang terjalin antar organisasi Komunikasi yang terjalin antar organisasi Komunikasi yang terjalin antar kepada warga
Apakah komunikasi mengenai
dalam pelaksana program sudah terjalin dalam pelaksana program sudah terjalin organisasi dalam pelaksana program
yang terjalin antar mekanisme
dengan baik, dimana pihak kelurahan sering dengan baik, dimana pihak kelurahan sudah terjalin dengan baik, dimana
organisasi dalam program PTSL
melakukan pertemuan-pertemuan dengan sering melakukan komunikasi terkait apa pihak kelurahan sering melakukan
pelaksanaan AZ ini dan
pihak Kantor Pertanahan kota Makassar, saja kendala-kendala yang dihadapi komunikasi terkait apa saja
program sudah menginformasik
terkait pelaksanaan program PTSL ini, masyarakat maupun panitia untuk terus kendala- kendala yang dihadapi
terjalin dengan an kepada
komunikasi terkait apa saja kendala-kendala dikomunikasikan bersama Kantor masyarakat maupun panitia.
baik? yang dihadapi masyarakat maupun panitia masyarakat
1
untuk terus dikomunikasikan agar tidak Pertanahan Kota Makassar agar tidak mengenai
terjadi permasalahan. terjadi permasalahan. persyaratan
Untuk komunikasi dan koordinasi dengan Komunikasi dan koordinasi dengan pihak Komunikasi dan koordinasi Kantor berkas untuk
pihak kelurahan sendiri sudah terjalin kelurahan sendiri sudah terjalin dengan Pertanhan Makassar dengan pihak pendaftaran
dengan baik, baik itu di kelurahan baik, pihak kelurahan menerima dengan kelurahan sendiri sudah terjalin tanah melalui
barombong maupun bitowa, pihak baik panitia satgas yang ada di lokasi, dengan baik, baik itu di kelurahan program PTSL.
kelurahan menerima dengan baik panitia membantu agar komunikasi dengan barombong maupun bitowa, pihak Meskipun
satgas yang ada di lokasi, membantu agar masyarakat dapat berjalan dengan baik, kelurahan menerima dengan baik dalam
AL
komunikasi dengan masyarakat dapat agar informasi yang diberikan jelas dan panitia satgas yang ada di lokasi. pelaksanaannya
berjalan dengan baik, agar informasi yang tidak ada kesalahpahaman. masih terdapat
diberikan jelas dan tidak ada kekurangan dari
kesalahpahaman. Misal jika ada lurah yang pemberian
tidak menjalin komunikasi dengan baik kepastian
dengan Kantor Pertanahan, informasi yang
maka akan dihubungi camat yang terkait. diberikan
Informasi yang diberikan mengenai standar Informasi mengenai standar dan tujuan Informasi mengenai standar dan kepada
dan tujuan dari program PTSL ini sudah dari program PTSL ini sudah jelas dan tujuan dari program PTSL ini sudah masyarakat
jelas dan dapat dipahami, dimana dapat dipahami, dimana mekanisme dan jelas dan dapat dipahami, dimana terkait
mekanisme dan prosedur, serta tujuan dari prosedur, serta tujuan dari program ini mekanisme dan prosedur, serta pengumuman
program ini dapat dipahami dengan baik dapat dipahami dengan baik oleh pihak tujuan dari program ini dapat data fisik dan
oleh pihak kelurahan maupun masyarakat kelurahan maupun masyarakat penerima dipahami dengan baik oleh pihak yuridis, serta
AZ
penerima program, walaupun tidak semua program, walaupun tidak semua kelurahan maupun masyarakat penerbitan
masyarakat mampu memahami dan masyarakat mendapatkan informasi penerima program. sertipikat.
mendapatkan informasi dengan jelas karena dengan jelas.
Apakah informasi
Kejelasan daya tanggap masyarakat yang berbeda-
yang diberikan
informasi beda, sehingga pihak pelaksana program
mengenai standar memberikan informasi.
mengenai
dan tujuan program
standar dan Informasi yang diberikan kepada Informasi yang diberikan kepada Informasi yang diberikan terkait
PTSL sudah jelas
tujuan masyarakat mengenai standar dan tujuan masyarakat mengenai standar dan tujuan pelaksanaan mekanisme program
dan dapat
kebijakan maupun mekanisme program PTSL ini maupun mekanisme program PTSL ini PTSL sudah jelas.
dipahami?
sudah jelas dan dapat dipahami sesuai sudah jelas dan dapat dipahami sesuai
dengan Petunjuk Teknis pelaksanaan PTSL, dengan Petunjuk Teknis pelaksanaan
walaupun kadang ada informasi yang belum PTSL, walaupun kadang ada informasi
US
jelas pihak petugas pelaksana dari Kantor yang belum jelas akan diinformasikan
Pertanahan akan menjelaskan kepada pihak melalui selebaran/pamflet atau media
yang terkait maupun masyarakat baik sosial yang berisikan informasi terkait
secara langsung maupun melalui kegiatan PTSL
selebaran/pamflet atau media sosial yang
berisikan informasi
terkait kegiatan PTSL
Informasi yang diberikan terkait Informasi yang diberikan terkait Informasi yang diberikan terkait
pelaksanaan mekanisme program PTSL pelaksanaan mekanisme program PTSL pelaksanaan mekanisme program
sudah jelas, namun masih tidak semua sudah jelas, namun masih tidak semua PTSL sudah jelas, namun masih
warga dapat memahami informasi dengan warga dapat memahami informasi dengan tidak semua warga dapat
DW
cepat, karena setiap warga memiliki cepat, karena setiap warga memiliki memahami informasi dengan cepat.
pemahaman yang berbeda-beda, sehingga pemahaman yang berbeda-beda,
menyebabkan
ada warga yang terlambat mengumpulkan
berkasnya.
1
5 Sikap Para Pelaksana
Sikap petugas pelaksana terhadap sasaran Sikap petugas pelaksana terhadap sasaran Sikap petugas pelaksana terhadap Implementasi
Bagaimana sikap penerima program tetap memberikan penerima program tetap memberikan sasaran penerima program tetap Program
pelaksana terhadap pelayanan kepada masyarakat secara pelayanan kepada masyarakat secara memberikan pelayanan kepada Pendaftaran
sasaran penerima merata, tanpa adanya perbedaan, kalau dari merata, perilaku petugas pelaksana tentu masyarakat secara merata tanah Sistematis
program dalam watak/ perilaku petugas pelaksana tentu mereka memiliki watak yang berbeda- Lengkap
Sikap pelaksana AR
memberikan mereka memiliki watak yang berbeda-beda beda namun mereka tetap memberikan (PTSL) sudah
pelayanan pada namun mereka tetap memberikan pelayanan pelayanan dengan baik, dan kinerja berjalan dengan
pelaksanaan dengan baik, dan kinerja mereka sangat mereka sangat baik dilihat dari jumlah baik dilihat dari
program PTSL? baik dilihat dari jumlah target PTSL yang target PTSL yang telah diselesaikan. Sikap Para
telah Pelaksana.
diselesaikan. Dimana sikap
kalau masalah perilaku/sikap petugas Perilaku/sikap petugas pelaksana PTSL Perilaku/sikap petugas pelaksana pelaksana dalam
pelaksana PTSL kepada masyarakat kepada masyarakat penerima program PTSL kepada masyarakat penerima menjalankan
penerima program tentu memberikan tentu memberikan pelayanan kepada program tentu memberikan program PTSL
pelayanan kepada masyarakat dengan baik masyarakat dengan baik agar masyarakat, pelayanan kepada masyarakat di Kota
agar masyarakat, merasa nyaman, namun merasa nyaman, meskipun petugas dengan baik . Makassar sudah
AL
kembali lagi kepada masyarakat meskipun pelaksana PTSL telah memberikan baik, perilaku
petugas pelaksana PTSL telah memberikan pelayanan dengan baik, pasti ada petugas
pelayanan dengan baik, pasti ada masyarakat yang merasa kurang puas terhadap
masyarakat dengan pelayanan yang diberikan masyarakat
yang merasa kurang puas dengan pelayanan pada saat
yang diberikan memberikan
Sebagai salah satu penerima program Sebagai salah satu penerima program petugas PTSL dan memberikan pelayanan sudah
Pedaftaran Tanah Pedaftaran Tanah pelayanannya dengan baik dan baik walaupun
Sistematis Lengkap (PTSL) yang di Sistematis Lengkap (PTSL) yang di selalu memberikan pengarahan masih ada
laksanakan oleh Pertanahan laksanakan oleh Pertanahan yang baik masyarakat
Kota Makassar saya melaksanakan Kota Makassar saya melaksanakan yang merasa
komunikasi dengan berhubungan langsung komunikasi dengan berhubungan kurang puas
SM
dengan petugas PTSL dan mereka semua langsung dengan petugas PTSL dan dengan
memberikan pelayanannya dengan baik dan mereka semua memberikan pelayanannya pelayanan yang
selalu memberikan pengarahan yang baik dengan baik dan selalu memberikan diberikan,
dan cukup ramah, dan memberikan pengarahan yang baik namun hal
penjelasan-penjelasan yang mudah tersebut tidak
dipahami berdampak pada
Kalau dari responnya masyarakat dalam Respon masyarakat dalam pelaksanaan Respon masyarakat dalam kinerja pegawai
Bagaimana respon
pelaksanaan program PTSL sangat program PTSL sangat menerima dengan pelaksanaan program PTSL, yang
Respon masyarakat terhadap
menerima dengan baik, masyarakat baik, masyarakat berharap program ini menerima dengan baik. menyelesaikan
Penerima pelaksanaan AZ
berharap program ini terus dijalankan terus dijalankan. target PTSL di
Program program PTSL?
agar seluruh kota Makassar.
Apakah program ini
masyarakat dapat memiliki hak kepemilikan Selain itu,
dapat diterima
atas tanah yang sah melalui sertipikat respon
dengan baik di
Kalau terkait dengan respon masyarakat, Respon masyarakat sangat baik dan Respon masyarakat sangat baik dan masyarakat
masyarakat?
respon masyarakat tentu sangat baik dan tertarik dengan program ini, meskipun tertarik dengan program ini, dalam
tertarik dengan program ini, meskipun awalnya ada masyarakat yang merasa meskipun awalnya ada masyarakat pelaksaaan
US awalnya ada masyarakat yang merasa acuh acuh dan apatis karena menganggap yang merasa acuh dan apatis program PTSL
dan apatis karena menganggap program ini program ini memerlukan pembayaran
memerlukan pembayaran dalam proses dalam proses pendaftaran tanahnya.
pendaftaran tanahnya.
1
Program PTSL ini sangat bagus karena Program PTSL ini sangat bagus karena Program PTSL ini sangat bagus ini sangat
sangat membantu masyarakat yang tidak sangat membantu masyarakat yang tidak karena mampu mempercepat proses diterima dengan
memiliki kepemilikian hak atas tanah yang memiliki kepemilikian hak atas tanah pendaftaran dan sangat membantu baik di
sah, hanya memiliki alas hak kepemilikan yang sah, hanya memiliki alas hak masyarakat yang tidak memiliki masyarakat,
NS
saja, apalagi proses pendaftarannya tidak kepemilikan saja, apalagi proses kepemilikian hak atas tanah yang respon penerima
perlu datang ke kantor pertanahan untuk pendaftarannya tidak perlu datang ke sah. program PTSL
antri, tetapi petugas dari Kantor Pertanahan kantor pertanahan untuk antri ini sangat baik
yang datang untuk mengumpulkan berkas. dan antusias
Saya sebagai penerima program ini sangat Sebagai penerima program ini saya Penerima program PTSL di Kota karena terdapat
merasa program ini sangat baik dan sangat merasa program ini sangat baik dan Makassar merasa program ini banyak
diterima dengan baik tentunya di sangat diterima dengan baik tentunya di sangat baik dan sangat diterima kemudahan-
masyarakat karena program PTSL ini masyarakat karena program PTSL ini dengan baik tentunya di kemudahan
SM
masyarakat diberikan kemudahan dalam masyarakat diberikan kemudahan dalam masyarakat. dalam
pembayaran terutama bagi masyarakat yang pembayaran karena proses percepatan
terkendala dana, karena proses pendaftarannya yang gratis dan tidak pendaftaran
pendaftarannya yang memerlukan biaya. tanah melalui
gratis dan tidak memerlukan biaya. PTSL.
Sebagai salah satu penerima program PTSL Sebagai salah satu penerima program Sebagai penerima program ini saya
yang mendapatkan sertipikat Hak Atas PTSL yang mendapatkan sertipikat Hak merasa program ini sangat baik dan
Tanah dari Kantor Pertanahan Kota Atas Tanah dari Kantor Pertanahan Kota sangat diterima dengan baik
Makassar, merasa bahwa program ini Makassar, merasa bahwa program ini tentunya di masyarakat karena
sangat bagus, karena banyak kemudahan- sangat bagus, karena banyak kemudahan- program PTSL ini masyarakat
kemudahan yang diberikan dalam proses kemudahan yang diberikan dalam proses diberikan kemudahan dalam
DW pengurusannya, dimulai dari syarat pengurusannya, melalui PTSL ini pembayaran.
pendaftaran yang tidak sesulit pendaftaran sertipikat hak atas tanah bisa cepat
secara rutin ke kantor pertanahan tidak diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota
memerlukan legalisir berkas, dan lain Makassar.
sebagainya.
1
daerah setempat, yaitu walikota, camat, masyarakat
maupun lurah. yang
Kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan Kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan Kondisi lingkungan ekonomi, mengumpulkan
politik cukup mendukung dalam politik mendukung dalam pelaksanaan sosial, dan politik mendukung data yang tidak
pelaksanaan program PTSL ini, namun program PTSL ini, namun yang menjadi dalam pelaksanaan program PTSL jelas alas hak
yang menjadi kendala ialah karena karena kendala ialah karena karena kondisi ini, namun yang menjadi kendala kepemilikan
kondisi ekonomi setiap warga yang ekonomi setiap warga yang berbeda, ialah karena karena kondisi atas tanahnya,
berbeda, kebanyakan masyarakat berada kebanyakan masyarakat berada pada ekonomi setiap warga yang seperti tanah
pada golongan ekonomi menengah, dan golongan ekonomi menengah, dan berbeda, kebanyakan masyarakat waris yang
lingkungan sosial dimana pemahaman lingkungan sosial dimana pemahaman berada pada golongan ekonomi pembagiannya
masyarakat akan pentingnya kepemilikan masyarakat akan pentingnya kepemilikan menengah, dan lingkungan sosial belum jelas,
US sertipikat hak atas tanah masih rendah, sertipikat hak atas tanah masih rendah, dimana pemahaman masyarakat ataupun tanah
masih ada masyarakat yang tidak peduli masih ada masyarakat yang tidak peduli akan pentingnya kepemilikan yang memiliki
untuk mendaftarkan tanahnya karena untuk mendaftarkan tanahnya karena sertipikat hak atas tanah masih perkara batas.
mereka takutnya pajak PBB nya naik, dan mereka takutnya pajak PBB nya naik, rendah,. Namun,
proses pendaftarannya yang membutuhkan namun setelah dilakukan sosialisasi dan Pelaksanaan
waktu lama, namun setelah dilakukan penyuluhan dengan warga mereka sudah Program PTSL
sosialisasi dan penyuluhan dengan warga mulai memahami. ini memiliki
mereka sudah mulai memahami dan mereka dampak positif
menyiapkan berkas untuk mendaftarkan bagi lingkungan
tanahnya. ekonomi, sosial,
Dalam pelaksanaan program PTSL ini Dampak pelaksanaan program PTSL ini Dalam pelaksanaan program PTSL dan politik di
semuanya terdampak, baik itu lingkungan salah satunya lingkungan ekonomi, sosial, ini salah satunya lingkungan masyarakat,
ekonomi, sosial, maupun politik. Dimana maupun politik. Dimana dalam ekonomi, sosial, maupun politik. dimana dari sisi
Apa dampak dari ekonomi nilai
dalam Pelaksanaan PTSL mempunyai nilai Pelaksanaan PTSL mempunyai nilai Dimana dalam Pelaksanaan PTSL
pelaksanaan jual tanah akan
ekonomi yang lumayan besar apabila ekonomi yang lumayan besar apabila mempunyai nilai ekonomi yang
program PTSL ini meningkat
dibandingkan dengan pendaftaran secara dibandingkan dengan pendaftaran secara lumayan besar apabila
bagi lingkungan AR dengan
rutin, karena pendaftaran rutin di kantor rutin, karena pendaftaran rutin di kantor dibandingkan dengan pendaftaran
sosial, ekonomi, dan kepemilikan
pertanahan bernilai 25% pada saat pertanahan bernilai 25% pada saat secara rutin.
politik di sertipikat, dan
pengurusan BPHTB dari tanah yang pengurusan BPHTB dari tanah yang
mayarakat? memberikan
disertifikatkan, sementara terkait program disertifikatkan, sementara terkait program
PTSL gratis tetapi hanya bagi yang pertama PTSL gratis . kemudahan bagi
kali mendaftarkan tanah masyarakat
Ada banyak dampak dari pelaksanaan Dampak dari pelaksanaan program PTSL Dampak dari pelaksanaan program untuk
program PTSL ini, yaitu dari sisi ekonomi ini, yaitu dari sisi ekonomi nilai jual tanah PTSL ini, yaitu dari sisi ekonomi menggunakan
nilai jual tanah akan meningkat dengan akan meningkat dengan kepemilikan nilai jual tanah akan meningkat sertripikat
kepemilikan sertipikat, dan memberikan sertipikat, dan memberikan kemudahan dengan kepemilikan sertipikat, dan sebagai jaminan
kemudahan bagi masyarakat untuk bagi masyarakat untuk menggunakan memberikan kemudahan bagi untuk
menggunakan sertripikat sebagai jaminan sertripikat sebagai jaminan untuk masyarakat untuk menggunakan memberikan
AZ untuk memberikan akses kredit, sehingga memberikan akses kredit, sehingga akses sertripikat sebagai jaminan untuk akses kredit,
akses permodalan bagi masyarakat lebih permodalan bagi masyarakat lebih memberikan akses kredit, sehingga sedangkan
mudah, sehingga dapat membantu mudah, sehingga dapat membantu akses permodalan bagi masyarakat dampak sosial
perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian masyarakat, sedangkan lebih mudah, sehingga dapat yang didapatkan
dampak sosial yang didapatkan melalui dampak sosial yang didapatkan melalui membantu perekonomian melalui program
program PTSL ini ialah masyarakat merasa program PTSL ini ialah masyarakat masyarakat, sedangkan dampak PTSL ini ialah
aman karena memiliki kepemilikan yang sah merasa aman karena sosial yang didapatkan melalui masyarakat
memiliki kepemilikan yang sah atas
1
atas tanahnya, sehingga dapat menghindari tanahnya, sehingga dapat menghindari program PTSL ini ialah masyarakat merasa aman
konflik batas tanah, selain itu melalui PTSL konflik batas tanah, selain itu melalui merasa aman karena memiliki karena memiliki
ini mampu memberikan manfaat bagi PTSL ini mampu memberikan manfaat kepemilikan yang sah atas kepemilikan
pemerintah daerah mampu mendorong bagi pemerintah daerah mampu tanahnya. yang sah atas
peningkatan penerimaan negara baik itu mendorong peningkatan penerimaan tanahnya.
pajak, BPHTB maupun PBB. negara baik.
Kendala yang dihadapi pelaksanaan Kendala pelaksanaan program PTSL ini Kendala pelaksanaan program
program PTSL ini tentu saja ada, kendala tentu saja ada, kendala yang dihadapi PTSL yang dihadapi yaitu masih
yang dihadapi yaitu masih ada masyarakat yaitu masih ada masyarakat yang ada masyarakat yang
yang mengumpulkan data yang tidak jelas mengumpulkan data yang tidak jelas alas mengumpulkan data yang tidak
Apa yang menjadi
Kendala dari alas hak kepemilikan atas tanahnya, seperti hak kepemilikan atas tanahnya, seperti jelas alas hak kepemilikan atas
kendala dari
Lingkungan tanah waris yang pembagiannya belum tanah waris yang pembagiannya belum tanahnya, seperti tanah waris yang
lingkungan ekonomi
eksternal AZ jelas, ataupun tanah yang memiliki perkara jelas, ataupun tanah yang memiliki pembagiannya belum jelas, ataupun
sosial dan politik
pelaksanaan batas, sehingga perlu dikomunikasikan perkara batas, sehingga perlu tanah yang memiliki perkara batas,
dalam pelaksanaan
program dengan baik agar masyarakat tidak salah dikomunikasikan dengan baik agar sehingga perlu dikomunikasikan
program?
paham. selain itu masih ada masyarakat masyarakat tidak salah paham. selain itu dengan baik agar masyarakat tidak
yang tidak mau mendaftarkan tanahnya masih ada masyarakat yang tidak mau salah paham.
karena tidak mau pajak tanahnya mendaftarkan tanahnya karena tidak mau
bertambah. pajak tanahnya akan
bertambah.
Kalau masalah kendala tentu dalam Kendala dalam pelaksanaan PTSL ini Kendala dalam pelaksanaan PTSL
pelaksanaan PTSL ini salah satunya yaitu salah satunya yaitu ada tanah yang yaitu ada tanah yang pemiliknya
ada tanah yang pemiliknya tidak tinggal di pemiliknya tidak tinggal di lokasi tidak tinggal di lokasi tersebut, atau
AR
lokasi tersebut, atau tanah yang tidak jelas tersebut, atau tanah yang tidak jelas tanah yang tidak jelas pemiliknya
pemiliknya siapa, sehingga menjadi kendala pemiliknya siapa, sehingga sulit siapa.
dalam mengidentifikasi tanah. mengidentifikasi
tanah.
Kendalanya yaitu setiap lokasi tentu Setiap lokasi tentu memiliki lingkungan Setiap lokasi tentu memiliki
memiliki lingkungan ekonomi dan sosial ekonomi dan sosial yang berbeda-beda, lingkungan ekonomi dan sosial
yang berbeda-beda, masih ada masyarakat masih ada masyarakat yang merasa tidak yang berbeda-beda, masih ada
yang merasa tidak peduli terhadap program peduli terhadap program PTSL ini karena masyarakat yang
AL
PTSL ini karena setiap masyarakat setiap masyarakat memiliki kesibukan terlambat untuk
memiliki kesibukan masing-masing masing-masing sehingga mereka mengumpulkan berkas untuk
sehingga mereka terlambat untuk terlambat untuk mengumpulkan berkas pendaftaran, sehingga menghambat
mengumpulkan berkas pendaftaran. penerbitan sertipikat.
untuk pendaftaran.
2. Faktor Pendukung dan Faktor Implementasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
No. Indikator Pertanyaan Informan Hasil Wawancara Kondensasi Data Penyajian Data Kesimpulan
1 Faktor Apa saja US Faktor yang mendukung pelaksanaan Pelaksanaan program PTSL ini Pelaksanaan program Faktor Pendukung
Pendukung faktor yang program PTSL ini tentunya karena tentunya karena adanya Peraturan PTSL ini didukung oleh dalam implementasi
mendukung adanya Peraturan Menteri Agraria Menteri Agraria dan Tata adanya PERMEN program Pendaftaran
pelaksanaan dan Tata Ruang/Kepala Badan Ruang/Kepala Badan Pertanahan ATR/BPN Nomor 6 tanah Sistematis
program PTSL Pertanahan Nasonal Nomor 6 Tahun Nasonal Nomor 6 Tahun 2018 tentang Tahun 2018 tentang Lengkap (PTSL) di
di Kantor 2018 tentang Pendaftaran Tanah Pendaftaran Tanah Sistematis Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan
Pertanahan Sistematis Lengkap, yang menjadi Lengkap, yang menjadi landasan Sistematis Lengkap, Kota Makassar, antara
landasan dalam yang lain adanya landasan
1
dalam pelaksanaan program dimana pelaksanaan program dimana program menjadi landasan dalam
Kota program ini tidak akan berjalan ini tidak akan berjalan dengan baik jika pelaksanaan program hukum yang jelas
Makassar? dengan baik jika tidak ada yang tidak ada yang mengacu pada UUPA. yang mengacu pada terkait pelaksanaan
mengacu pada UUPA. No. 5 Tahun No. 5 Tahun 1960 kemudian Peraturan UUPA. No. 5 Tahun program PTSL yaitu,
1960 kemudian Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. 1960 Peraturan Menteri
Nomor 24 Tahun 1997. tentang tentang Pendaftaran Tanah, dimana kemudian Peraturan ATR/BPN No. 6
Pendaftaran Tanah, dimana terbitnya terbitnya landasan hukum tersebut atas Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018, Tentang
landasan hukum tersebut atas dasar dasar perintah langsung dari presiden Tahun 1997. tentang Pendaftaran Tanah
perintah langsung dari presiden dalam Instruksi presiden No. 2 Tahun Pendaftaran Tanah, dan Sistematis Lengkap
dalam Instruksi presiden No. 2 Tahun 2018 tentang percepatan pendaftaran Instruksi presiden No. 2 (PTSL), komunikasi
2018 tentang percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap di seluruh Tahun 2018. yang baik antar
tanah sistematis lengkap di seluruh wilayah republik Indonesia. organisasi yaitu
wilayah dengan adanya
republik Indonesia. komunikasi yang baik
AL Pelaksanaan PTSL ini didukung Pelaksanaan PTSL ini didukung Pelaksanaan PTSL ini terkait pelaksanaan
dengan adanya landasan hukum dengan adanya Peraturan Menteri didukung dengan adanya program PTSL antara
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Peraturan Menteri Kantor Pertanahan
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Pertanahan Nasonal Nomor 6 Tahun Agraria dan Tata Kota Makassar dengan
Nasonal Nomor 6 Tahun 2018 2018 tentang Pendaftaran Tanah Ruang/Kepala Badan walikota, camat, lurah,
tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Sistematis Lengkap, yang didalamnya Pertanahan Nasonal RT/RW, Kepolisian
Lengkap, yang didalamnya terdapat terdapat mekanisme, prosedur, Nomor 6 Tahun 2018 dan kejaksaa..
mekanisme, prosedur, pelaksanaan pelaksanaan PTSL yang menjadi acuan tentang Pendaftaran
PTSL yang menjadi acuan dan dan menjadi ketetapan pelaksanaan Tanah Sistematis
menjadi ketetapan pelaksanaan program PTSL, sehingga kami Lengkap, yang
program PTSL, sehingga kami melaksanakan program memiliki didalamnya terdapat
melaksanakan program memiliki landasan agar pelaksanaan dapat mekanisme, prosedur,
landasan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik pelaksanaan PTSL yang
berjalan dengan baik menjadi acuan dan
menjadi ketetapan
pelaksanaan program
PTSL.
AR Pelaksanaan PTSL ini berjalan Pelaksanaan PTSL ini berjalan dengan Pelaksanaan PTSL ini
dengan baik didukung dengan adanya baik didukung dengan adanya berjalan dengan baik
komunikasi yang baik antara Kantor komunikasi yang baik antara Kantor didukung dengan adanya
Pertanahan Kota Makassar dengan Pertanahan Kota Makassar dengan komunikasi yang baik
Stakeholder yang terkait seperti Stakeholder yang terkait seperti antara Kantor Pertanahan
walikota, camat, lurah, RT/RW, walikota, camat, lurah, RT/RW, Kota Makassar dengan
Kepolisian dan kejaksaan, Kepolisian dan kejaksaan, komunikasi Stakeholder yang terkait
komunikasi dengan antar organisasi dengan antar organisasi berjalan seperti walikota, camat,
berjalan dengan baik, seperti dengan baik, seperti komunikasi lurah, RT/RW,
komunikasi dengan walikota untuk dengan walikota untuk mempersipakan Kepolisian dan
mempersipakan camat untuk camat untuk pelaksanaan program kejaksaan, komunikasi
pelaksanaan program untuk untuk dengan antar organisasi
diinformasikan ke lurah masing- diinformasikan ke lurah masing- berjalan dengan baik.
masing terkait pelaksanaan program,
1
dan jika
masing terkait pelaksanaan program, ada ada kendala-kendala yang terjadi di
dan jika ada ada kendala-kendala lapangan seperti misalnya ada pihak
yang terjadi di lapangan seperti yang tidak mendukung pelaksanaan
misalnya ada pihak yang tidak program PTSL akan dilaporkan
mendukung pelaksanaan program diatasannya.
PTSL akan dilaporkan diatasannya
untuk mengkomunikasikan
permasalahan tersebut agar diberikan
solusi.
2 Faktor Apa saja US Faktor yang menjadi penghambat Faktor yang menjadi penghambat Faktor penghambat Faktor Penghambat
Penghambat faktor yang pelaksnaan PTSL ini ialah minimnya pelaksnaan PTSL ini ialah minimnya pelaksnaan PTSL ini dalam implementasi
menjadi sumber daya manusia, panitia sumber daya manusia, panitia ialah minimnya sumber program Pendaftaran
Penghambat pelaksana program PTSL masih pelaksana program PTSL masih daya manusia tanah Sistematis
pelaksanaan kurang sedangkan target untuk kurang sedangkan target untuk Lengkap (PTSL) di
program PTSL pendaftaran tanah banyak hal itu pendaftaran tanah banyak hal itu Kantor Pertanahan
di Kantor disebabkan karena pegawai PNS disebabkan karena pegawai PNS Kota Makassar, antara
Pertanahan maupun PPNPN yang menjadi maupun PPNPN yang menjadi lain minimnya Sumber
Kota pelaksana program memiliki tugas pelaksana program juga memiliki tugas Daya Manusia dalam
Makassar? rutin di Kantor, sehingga pelaksana rutin di Kantor pelaksanaan program
program harus menyeimbangkan PTSL, hal ini
pekerjaan rutinitas maupun PTSL disebabkan oleh
berjalan beriringan. jumlah panitia
AR Faktor penghambat pelaksanaan Faktor penghambat pelaksanaan PTSL Faktor penghambat pelaksana program
PTSL ini adalah masih adanya tanah ini adalah masih adanya tanah yang pelaksanaan PTSL ini PTSL masih kurang
yang belum terselesaikan belum terselesaikan permasalahan adalah masih adanya sedangkan target untuk
permasalahan tanahnya atau dengan tanahnya atau dengan kata lain tanah yang belum pendaftaran tanah
kata lain tanahnya masih dalam tanahnya masih dalam sengketa baik terselesaikan yang banyak, Masih
sengketa baik itu sengketa batas itu sengketa batas tanahnya maupun permasalahan adanya tanah dalam
tanahnya maupun sengketa sengketa kepemilikan tanahnya, tanahnya/sengketa baik permasalahan/sengketa
kepemilikan tanahnya, yang dengan adanya permasalahan sengketa itu sengketa batas dalam penentuan batas
permasalahan tanahnya masih dalam tersebut menyebabkan terhambatnya tanahnya maupun dan kepemilikan hak
proses penyelesaian di pengadilan, proses pendaftaran tanah, sehingga sengketa kepemilikan atas tanahnya karena
dengan adanya permasalahan harus menunggu tanahnya selesai tanahnya. ketidakjelasan batas
sengketa tersebut menyebabkan dalam proses perkara. bidang tanah oleh
terhambatnya proses pendaftaran pemegang hak atas
tanah, sehingga harus menunggu tanah, Keterlambatan
tanahnya selesai dalam proses masyarakat dalam
perkara. mengumpulkan syarat
AL Masih ada tanah yang belum selesai Terdapat tanah yang belum selesai Terdapat tanah yang administrasi juga
pembagian kewarisannya, dan pembagian kewarisannya, dan belum selesai pembagian menjadi salah satu
permasalahan terkait penentuan batas permasalahan terkait penentuan batas kewarisannya, dan faktor penghambat
1
tanahnya serta kepemilikan atas tanahnya serta kepemilikan atas permasalahan terkait pelaksanaan program
tanahnya yang tidak jelas dan masih tanahnya yang tidak jelas dan masih penentuan batas tanahnya PTSL, serta
dalam penyelesaian proses hukum dalam penyelesaian proses hukum serta kepemilikan atas masyarakat pendaftar
menghambat proses pengukuran oleh menghambat proses pengukuran oleh tanahnya yang tidak jelas tanah melalui PTSL
petugas pelaksana di lapangan. petugas pelaksana di lapangan. dan masih dalam yang belum memasang
penyelesaian proses patok batas bidang
hukum menghambat tanah menyebabkan
proses pengukuran. terhambatnya petugas
AZ Faktor penghambat yang juga Faktor penghambat yang juga Faktor penghambat yang ukur dalam mengukur
menghambat pelaksanaan program menghambat pelaksanaan program juga menghambat bidang tanah
PTSL ini adalah keterlambatan PTSL ini adalah keterlambatan pelaksanaan program
masyarakat dalam mengumpulkan masyarakat dalam mengumpulkan PTSL ini adalah
berkas syarat administrasi berkas syarat administrasi pendaftaran, keterlambatan
pendaftaran, hal ini disebabkan oleh hal ini disebabkan oleh bidang tanah masyarakat dalam
bidang tanah masih berstatus milik masih berstatus milik bersama karena mengumpulkan berkas
bersama karena berasal dari tanah berasal dari tanah warisan yang belum syarat administrasi
warisan yang belum terbagi, pemilik terbagi, pemilik tanah berdomisili pendaftaran.
tanah berdomisili diluar kabupaten diluar kabupaten dan tidak dapat
dan tidak dapat dihubungi, riwayat dihubungi, riwayat tanah yang terputus
tanah yang terputus membuat lurah membuat lurah tidak berani membuat
tidak berani membuat alas hak alas hak sebagai dasar penerbitan
sebagai dasar penerbitan sertipikat. sertipikat.
AL Selain itu yang menjadi penghambat Selain itu yang menjadi penghambat Faktor penghambat
program PTSL ini adalah karena program PTSL ini adalah karena program PTSL ini adalah
masyarakat yang mendaftarkan masyarakat yang mendaftarkan masyarakat yang belum
tanahnya melalui program PTSL ini tanahnya melalui program PTSL ini memasang patok batas
masih ada yang belum memasang masih ada yang belum memasang bidang tanah sehingga
patok batas bidang tanah sehingga patok batas bidang tanah sehingga menghambat petugas
menghambat petugas ukur dalam menghambat petugas ukur dalam ukur dalam mengukur
mengukur bidang tanah, serta pihak mengukur bidang tanah, serta pihak bidang tanah, serta pihak
tidak hadir pada waktu penetapan tidak hadir pada waktu penetapan batas tidak hadir pada waktu
batas tanah, karena kesibukan tanah, karena kesibukan pemilik tanah penetapan batas tanah,
pemilik tanah dan atau sulit mencari dan atau sulit mencari pemilik tanah juga menjadi
pemilik tanah disebabkan karena disebabkan karena berdomisili di luar penghambat.
berdomisili di luar kabupaten, juga kabupaten, juga menjadi penghambat.
menjadi penghambat proses
pendaftaran tanah
sistematis lengkap.
1
15
Lampiran 7. SK Pembimbing
15
Lampiran 10. Surat Izin Penelitian dari DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan
16
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian dari Kantor Pertanahan Kota Makassar
16
Gambar 10. Dokumentasi bersama Petugas Pelaksana PTSL 2023 dan Pegawai
Kelurahan di Kelurahan Mappaodang Kecamatan Mariso Kota Makassar
RIWAYAT HIDUP
pada tahun 2013 hingga tahun 2016, serta menyelesaikan sekolah menengah atas
di MAN 1 Makassar pada tahun 2019. Dan pada tahun yang sama penulis diterima
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Melalui jalur seleksi
kemahasiswaan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada 2022, dan pada