OLEH
OCTAVIANUS PASANG
B 121 13 328
SKRIPSI
OCTAVIANUS PASANG
B 121 13 328
kepada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
atas kasih setia dan rahmat-Nya yang senantiasa menyertai penulis selama
wisata Lolai Di Kabupaten Toraja Utara “ merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Hukum
penyempurnaan selanjutnya..
bimbingan dan bantuan. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin
1. Kedua orang tua terkasih, Nikolas Pasang S.E dan Dina Pakilaran
Beatriks Dastri Pasang S.KM dan Sesilia Septi Pasang S.E yang
vi
2. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A, selaku Rektor Universitas
Hasanuddin.
3. Ibu Prof. Dr. Farida Patitingi ,SH., M.hum selaku Dekan Fakultas
Hasanudin
5. Bapak Prof. Dr. Andi Pengeran, SH., MH., DFM selaku pembimbing I
perkuliahan.
Makassar.
8. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara dalam hal ini seluruh staf Dinas
penelitian.
9. Aggota DPRD Komisi III Toraja utara yang telah membatu penulis
dalam penelitian.
10. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan bantuan, doa serta
11. Teman-teman ASAS 2013, yang telah menemani selama kurang lebih
vii
bersama kalian tak akan penulis lupakan. Terima kasih untuk
Universitas Hasnudin.
14. Teman-teman Pon-Pon yang selalu menemani dan memberi tawa dan
di Fakutas Hukum.
17. Teman – teman satu rumah Telkomas Yafet Pasang, Gregorius Tian,
persaudaraannya.
18. Elmarianti Salino dan Natlia Pongbala yang telah membantu, memberi
skripsi ini.
viii
19. Teman- Teman KKN Desa Padang Loang Kec. Pintupanus Kab. Wajo,
20. Kepada Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. iv
A. Kewenangan ............................................................................... 14
x
1. Pengertian Otonomi Daerah ................................................. 29
D. Pariwisata.................................................................................... 40
2. Jenis Pariwisata................................................................ 42
BAB V PENUTUP...……………..….………………………………………… 73
A. KESIMPULAN…………………………………………….…...……… 73
B. SARAN…………………………………………………….…………… 76
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ xi
LAMPIRAN……………………………………………………………………. xiii
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia juga kaya akan alam dan budaya sebagai komponen terpenting
berasal dari dua kata, yaitu Pari dan Wisatawan, yang kemudian diartikan
sebagai perjalanan penuh, yaitu berangkat dari suatu tempat menuju dan
asal1.
merupakan daya tarik tersendiri dalam sektor pariwisata Indonesia. Hal ini
1
destinasi tujuan wisata dunia tentu saja memberikan keuntungan
migas.
pariwisata nasional.
pariwisata.
2
Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan
keindahan alam dan keragaman budaya Indonesia. Selain itu juga untuk
antarsektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu
pemangku kepentingan.
2Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969 Bab II Pasal 3 Tentang
Pedoman Pengembangan Kepariwisataan Nasional
3
Pengembangan kepariwisataan juga bertujuan untuk
tidak telepas dari potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut untuk
masyarakat.
dan mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi
pengembangan pariwisata.
eksternal yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap jumlah dan minat
daerah tujuan wisata. Sektor ini juga secara langsung turut memberikan
4
bangsa, melestarikan budaya, dan kelestarian fungsi dan mutulingkungan
hidup, dan memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa., serta memberikan
adalah salah satu alat dan strategi pembangunan dalam sektor pariwisata.
5
berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan sebagai partner dengan
industri pariwisata.
6
Pengembangan suatu destinasi wisata sangat berpengaruh pada
potensi dasarnya.
tidak hanya keadaan fisik daerah yang satu berbeda dengan keadaan
daerah yang lain, tetapi bahkan juga sifat-sifat, kearifan lokal dan
bervariasi. Hal ini tentu saja perlu dimasukkan dalam bahan pertimbangan
7
Membahas mengenai pengembangan sektor pariwisata tidak
menciptakan atau membuka destinasi wisata yang baru, baik itu buatan
Tana Toraja dan Toraja Utara yang terletak di bagian Utara Sulawesi
Bulan Tana Matari Allo”, salah satu aset negara Indonesia yang turut
kabupaten yang awalnya satu itu termasuk daerah yang kaya akan
budaya dan aset pariwisata yang tak kalah menariknya dengan daerah
telah mendarah daging turun temurun. Adat dan budayanya pun telah
8
bahwa segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan
Selatan pada tahun 2017 dirasakan sangat efektif dan sangat membantu
Kabupaten Toraja Utara menjadi salah satu destinasi wisata yang harus di
yang paling digandrungi saat ini yaitu destinasi wisata Lolai. Satu Desa
yang belakangan ini populer dengan istilah Negeri di atas Awan. Destinasi
kurang lebih 1300 meter di atas permuakaan laut dan jarak Lolai sekitar
tempat ini juga terdapat barisan Rumah adat yang disebut Tongkonan
9
yang bisa di tempati untuk bersantai menikmati pemandangan. Kegiatan
baru yang menarik lagi adalah kegiatan terjung payung yang bisa juga
awan.
pariwisata itu sendiri, seperti masih banyak masyarakat yang belum mau
belum merata, fasilitas umum yang belum memadai, serta keamanan yang
daya tarik wisatawan. Tidak menutup kemungkinan kendala ini juga terjadi
10
di daerah objek wisata tersebut. Hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari
juga Keputusan Bupati Toraja Utara Nomor 380/ XI / 2016 yang mana
memelihara objek wisata dalam rangka upaya diverifikasi objek dan daya
penglolaan obejek wisata masih jauh dari kata layak untuk di kunjungi
karena akses dan informasi yang mash belum baik dari Pemerintah
Toraja Utara”.
B. Rumusan Masalah
11
1. Bagaimana Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Daerah
Utara ?
C. Tujuan Penelitian
Toraja Utara.
D. Manfaat Penelitian
Toraja Utara.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kewenangan
1. Pengertian Kewenangan
13
menandatangani/menerbitkan surat-surat izin dari seorang pejabat
14
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
secara keseluruhan7.
Otonomi Daerah, Makalah pada Seminar Nasiaonal, Fakultas Hukum Unpad, Bandung,
13 Mei 2000, hlm.1-2
15
wewenang, yakni kemampuan untuk melakukan tindakan-tindakan
hukum tertentu.
16
Dari berbagai pengertian kewenangan sebagaimana
Kewenangan.
17
setiap peneyelenggaraan kenegaraan harus memiliki legitimasi ,
perundang-undangan.
9 Titik Triwulan Tutik, 2010. Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia.
18
zijin bevoegheid namenshem uitoefenen door een ander.(Atribusi
namanya)10.
dan mandat.
19
Dengan kata lain, atribusi ialah pemberian kewenangan oleh
baik yang sudah ada maupun yang baru sama sekali. Suatu atribusi
20
Yang memberi/melimpahkan wewenang disebut delegans
itu;
perundang-undangan;
delegasi;
tersebut12.
21
dilarang secara tegas oleh peraturan perundang-undangan. Ditinjau
sipemberi mandat(mandans).
B. Pemerintahan Daerah
dibagi dalam daerah provinsi dan daerah provinsi akan dibagi pula
22
2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
pembantuan;
23
Menurut Sri Soemantri 15 , pembagian kekuasaan dalam negara
demikian, hal itu tidak berarti bahwa seluruh kekuasaan berada di tangan
kekuasaan ke daerah lain dan hal ini tidak diatur dalam konstitusi. Hal ini
kolektif yang dekat dan memiliki minat dan perhatian yang bermacam-
macam16.
24
Menurut De Guman dan Tapales 17 , tidak mengajukan suatu
sebagai berikut :
17 Josef Riwu Kaho, 1998. Prospek Otonomi Daerah di Negara RI. PT Raja
25
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
Pusat, meliputi :
19Ilham Akbar Ilyas, Skripsi : “Tinjauan Hukum Pelaksanaan Tugas Wakil Kepala
26
4) Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber
Pusat; dan/atau
kepentingan nasional.
27
4) Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber
dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah
kabupaten/kota20.
C. Otonomi Daerah
20
Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
28
mengembakan berbagai kajian mengenai konsep otonomi daerah
yang tertuang dalam UU No.5 tahun 1974, Secara umum ada dua
29
meinggalkan konsep otonomi daerah yang sedang berlaku dan
kekuasan Soeharto.
masa itu adalah akibat dari pola rektumen yang tertuang dalam
birokrasi.
30
Dari berbagai wacara itu, pemerintahan Habibie kemudian
kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti
31
daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas-batas wilayah.21
sebagai berikut:22
daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan
21https://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah/.
Diakses pada tanggal 31 Januari
2017 Pukul 12.35 WITA
22 HAW.Widjaya, 2004, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Raja Grafindo,
32
Berdasarkan Undang-undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
cocok dengan keadaan Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku
bangsa dan berbagai potensi daerah dan dengan adanya otonomi daerah
sebuah daerah.
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada pasal 1 ayat (12) ,yakni:
33
Pada ayat ini menjelaskan bahwa setiap daerah mempunyai hak
pembantu.
Otonomi.
34
Melihat berbagai defenisi dan penjelasan mengenai otonomi
daerah, maka ditarik kesimpulan bahwa otonomi daerah memiliki ciri atau
sendiri.
undangan diatasnya.
tidak bisa dilepas dari prinsip otonomi daerah. Sesuai penjelasan Undang-
Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik, Penerbit Nuansa, Bandung, hlm. 111
35
Prinsip otonomi daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yakni otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab.25
isi otonomi yang dimiliki oleh suatu daerah memiliki banyak ragam
demikian, isi dan jenis otonomi daerah bagi setiap daerah tidak
36
memberdayakan daerah, termasuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
kewajiban tertentu.26
undangan.
kewajiban yaitu:
Indonesia
26Ibid,.hlm. 28-29
37
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
undangan.
38
a) Otonomi Materil, dalam hal ini tugas pemerintah daerah
C. Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
39
diselenggarakan dari suatu tempat lain dengan maksud bukan untuk
ragam.27
40
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
Daerah.
2. Jenis Pariwisata
a. Wisata Budaya
28Nyoman. S. Pendit, 2006, Ilmu Pariwisata, Pradnya Paramita, Jakarta, hlm. 38-
43
41
Ini dimaksudkan agar perjalanan dilakukan atas dasar
budaya.
b. Wisata Kesehatan
menyembuhkan.
c. Wisata Olahraga
d. Wisata Komersial
42
raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri dan
pameran dagang.
e. Wisata Industri
f. Wisata Politik
darmawisata.
g. Wisata Konvensi
h. Wisata Sosial
43
kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi rendah
i. Wisata Pertanian
undang.
l. Wisata Buru
44
dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata
buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan
bersangkutan.
m. Wisata Pilgrim
n. Wisata Petualangan
45
pelaksanaannya membutuhkan kebijakan terpadu dan konsisten.
a. Politik Pemerintah
c. Sifat Ramah-Tamah
e. Atraksi
f. Akomodasi
g. Pengangkutan
h. Harga-Harga
j. Kesempatan Berbelanja
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian lapangan.
B. Lokasi Penelitian
47
a. Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Toraja Utara.
a. Data Primer
dibahas.
b. Data Sekunder
Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini
a. Studi Kepustakaan
48
Studi kepustakaan adalah mengumpulkan data yang
b. Studi Lapangan
E. Analisis Data
dan sistematis.
49
BAB IV
minimal.
dengan Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu, Kota Palopo dan Mamuju
merupakan daya tarik sebagai objek wisata yang dapat ditawarkan untuk
50
melayani kebutuhan wisatawan. Kabupaten Toraja utara dibentuk sesuai
199o – 120” Bujur timur dengan luas wialayah 1.151,47km terdiri dari
hutan Lindung 47.900Ha, Hutan Rakyat 5.260 Ha, 12.790, 93 Ha, Kebun
14,620 Ha. Pemukiman 9.865 Ha dan berada pada ketinggian 704 – 1.646
Pongtora namun hanya objek wisata To’ tombi dan Mentiro Tiku yang
Markus :
tongkona lempe ini kami mau dikelola sendiri atas persetujuan dari
51
karena masih berlupu membuat jalanan menjadi licin ditambah juga
seperti tidak ada tanda batas pijak pengujung dan tali pembatas yang
kurang.
52
pada aset-aset wisata yang potensi wisatanya bukan saja bernilai
tahun 2030.
berpedoman pada tugas pokok dan fungsi sebagai regulator dan fasilitator
31
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2015-2030
53
1) Melakukan pelestarian dan pengembangan
kebudayaan yang
dan pariwisata.
54
1. Kebijakan Pokok Pengembangan Pariwisata
budaya; dan
32
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2015-2030, Pasal 12 , Hal.13
55
ditentukan satu kelurahan sebagai pusat pertumbuhannya. Kebijakan
potensi dan daya tarik budaya yang unik dan khas yang didukung oleh
33
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2015-2030 , Pasal 13, Hal. 14
56
pariwisata masih harus didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah
penting. Oleh karena itu perlu dibangun identitas jatidiri dan citra
34
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2015-2030, Pasal 14, hal 14
57
untuk mempromosikan toraja utara di luar. Kebijakan pemerintah
58
h) Membetuk lembaga atau Bapan Promiso Pariwisata
Daerah35.
masyarakat;
makanisme pasar
kelestarian lingkungan36.
35
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2015-2030, Pasal 15 ,Hal 14-15.
36
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2015-2030, Pasal 16. Hal 15.
59
6. Kebijakan pengembangan sumber daya manusia (SDM)
kempuan komunikasi;
pariwisata; dan
60
d) Meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan
ODTW;
38
Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 11 Tahun 2015…… Pasal 19, Hal 16.
61
Kabupaten Toraja Utara pada umumnya dikelola oleh pihak
dan promosi
Menurut Jenni Sakka M.Si selaku sekertaris Dinas Pariwisata dan Budaya
62
Toraja Utara kebijakan yang diambil pemerintah sudah sesuai peraturan
perundang-undangan.
Namun hasil wawancara saya dengant Pengelola Tempat Wisata
wawancarai mengatakan :
sudah sesusai dengan aturan yang ada namun harus ada pengawasan
lebih lagi agar penegelola objek wsiata merasa di perhatikan dan juga
63
tidak hanya menikmati pemandangan saja namun bisa menikmati fasilitas
64
Daerah Kabupaten Toraja Utara di dalam penyediaan sarana
sebagai berikut:
Utara sebanyak 6
perbaikan
atau Rental
tersedia.
tarik wisata yang telah dimiliki oleh suatu daerah agar lebih baik
65
Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Toraja Utara
66
wisata Toraja Utara yang lain. Jadi, tidak langsung dilakukan
sadar wisata;
bersama-sama;
67
d) Ikut melestarikan budaya adat-istiadat yang di sekitar objek
a) Faktor Pendukung
luas,dalam hal ini objek wisata Lolai, hal ini juga mempengaruhi
68
Utara. Partisipasi masyarakat berupa ikut menjaga kebersihan
wisata.
b) Faktor Penghambat
69
“Dana merukan factor utama dalam pengembangan obejek
wisata kanapa bisa tepat wisata akses dan fasilitasnya kurang
karena anggaran yang di sedian dari pemeritah juga masih
kurang”.
Bagi objek wisata yang berada jauh dari pusat kota seperti Loali
wisata, letaknya dan apa saja yang ditawarkan dari objek wisata
tersebut.
70
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Upaya
yang cukup baik seperti tanda batas pijak pengujung, pagar besi
71
mengikuti pameran-pameran nasional tidak hanya itu
72
harus aktif mencari info sendiri lewat masyarakat atau penyedia
B. SARAN
1) Pemerintah perlu melakukan ekspansi dengan meningkatan
73
5) Masyarakat juga harus memhami prinsib kepariwisataan agar
74
DAFTAR PUSTAKA
Josef Riwu Kaho, 1998. Prospek Otonomi Daerah di Negara RI. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Nyoman. S. Pendit, 2006, IlmuPariwisata, PradnyaParamita, Jakarta.
75
Yoeti, 2001, PengantarIlmuPariwisata, PenerbitAngkasa, Bandung.
Undang-Undang
Website
http://assharrefdino.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-pariwisata.html.
76