Diajukan untuk :
Proposal Penelitian
Oleh :
ASTRI SUCI PRATAMA
NIM : 16052003
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
ABSTRAK
Astri Suci Pratama (16052003/2016): Model Pengembangan Objek Wisata
Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji Kabupaten Pesisir
Selatan
Penelitian ini dilatarbelakangi belum optimalnya pengembangan objek wisata
Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji. Hal ini diakibatkan karena
persediaan sarana dan prasarana yang masih terbatas, pendanaan yang minim dan
belum adanya kerjasama yang terjalin dengan pihak tertentu. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemilihan alternatif model dalam pengembangan objek wisata Pantai Kito.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alternatif model yang dipilih dalam
pengembangan objek wisata Pantai Kito, mengetahui kendala-kendala yang dapat
menghambat pengembangan objek wisata Pantai Kito, dan menganalisis upaya-upaya
yang dilakukan Pemerintahan Nagari dalam meminimalisirkan kendala tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling yang
terdiri dari Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan, Wali
Nagari Pasar Lama Muara Air Haji, masyarakat dan pengunjung. Jenis data terdiri
dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik
analsis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pemerintahan Nagari
dan masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata Pantai Kito
belum maksimal. Alternatif model yang dipilih dalam pengembangan objek wisata
Pantai Kito yaitu model Community Based Tourism, model Green Tourism, dan
model Pentahelix. Dari ketiga model ini yang lebih cenderung digunakan dalam
pengembangan objek wisata Pantai Kito yaitu model Community Based Tourism
(CBT). Bukan berarti tidak mengenyampingkan model green tourism dan model
pentahelix. Dalam pengembangan objek wisata Pantai Kito menghadapi kendala
berupa 1) Sarana dan prasarana yang masih terbatas, 2) Status kepemilikan yang
masih bersifat peribadi, 3) Minimalnya pendanaan, dan 4) Kurangnya Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam majerial dibidang pariwisata. Untuk mengatasi kendala dalam
pengembangan objek wisata Pantai Kito, maka dilakukan upaya : 1) Meningkatkan
promosi objek wisata, 2) Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana, 3)
Meningkatkan sumber daya manusia, 4) Meningkatkan potensi objek wisata, dan 5)
Menarik investor untuk menanamkan modal.
Untuk pengembangan objek wisata Pantai Kito tahun selanjutnya sangat
diharapkan peran dan perhatian dari Pemerintahan Nagari dalam mengembangkan
objek wisata Pantai Kito, menarik pihak swasta untuk bekerjasama dan menanamkan
modal dalam melakukan pembangunan, memasukan dana pengembangan objek
wisata Pantai Kito ke dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) Nagari.
Kata kunci: Model Pengembangan, Pariwisata
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian serta
penulisan skripsi ini, dengan judul “Model Pengembangan Objek Wisata Pantai Kito
di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji Kabupaten Pesisir Selatan”. Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
pada program studi (S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang.
Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Siti Fatimah., M. Pd., M. Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang.
2. Bapak Dr. Hasrul, M. Si dan Ibu Rita Anggraini, S. Pd., M. Pd selaku Ketua
dan sekretaris Jurusan Ilmu Sosial Politik Program Studi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
3. Bapak Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A selaku Pembimbing Akademik yang
telah membantu penulis dalam kegiatan akademik.
4. Bapak Drs. Ideal Putra, M. Si selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
memberi arahan dan masukan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Akmal, SH. M. Si dan ibu Henni Muchtar, S. H, M. Hum selaku
tim penguji yang telah banyak memberikan saran, kritikan dan masukan untuk
kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang yang telah memberikan pelajaran dan pengetahuan
yang bermanfaat bagi penulis.
7. Para informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan membantu penulis
untuk memberikan data dan informasi terkait dengan penelitian skripsi ini.
ii
8. Teristimewa untuk Ayahanda Tercinta Antoni dan Ibunda Tersayang Elva
Susanti. Terima kasih Ayah dan Ibu yang selalu mendo’akan, menyemangati
dengan penuh cinta, memberikan dukungan moril, membiayai dan
memfasilitasi, serta kasih sayang yang tidak akan bisa ternilai harganya.
Sehingga penulis bisa menepati janji untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Teristimewa untuk adikku tersayang Nola Try Elsa, Noli Try Elsa, dan Azzura
Hayatun Nadjmi yang selalu memberikan semanagat dan perhatian dengan
penuh cinta dan kasih sayang.
10. Terima kasih untuk keluarga besar di Kampung Halaman yang selalu
memberikan dukungan, semangat, dan motivasi dimulai awal masuk kuliah
sampai akhirnya penulis menamatkan kuliah di Universitas Negeri Padang.
11. Terima kasih untuk Wahyudi dan keluarga yang selalu setia mendengarkan
berbagai keluhan, memberikan semangat dan dukungan, serta membantu
penulis dengan penuh keikhlasan.
12. Teristimewa untuk teman sepembimbing Emilia Ramadani, Desi Adriani, dan
Nurhazifah yang telah memberikan bantuan, dorongan, perhatian, semangat,
motivasi, dan selalu setia kepada penulis untuk dapat bimbingan bersama.
13. Terima kasih untuk teman-temanku Amalia, Dila, Laras, Liza, Tika, Wisniati
Yanti, dan Yoza yang selalu memberikan support sejak kami dipertemukan.
14. Teman-teman seperjuangan Civic Education angkatan 2016 yang telah
memberikan semangat dan motovasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Berbagai pihak lainnya yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang ikut membantu hingga selesainya skripsi ini.
Hakekat manusia tidak terlepas dari kekurangan, karena tidak ada manusia
yang sempurna dan kesempurnaan hanya milik Yang Maha Esa. Penulis menyadari
dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan, skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun/konstruktif
untuk kesempurnaan skripsi ini.
iii
Harapan penulis, semoga segala jasa Bapak, Ibu dan rekan-rekan dapat
menjadi pahala dan ridha Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat dan tambahan ilmu bagi penulis khusunya dan pembaca pada
umumnya.
Padang, 5 November 2020
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................2
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................11
C. Batasan Masalah.............................................................................................11
D. Rumusan Masalah ..........................................................................................12
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................................12
F. Manfaat Penelitian .........................................................................................13
BAB II KAJIAN PERPUSTAKAAN .....................................................................14
A. Kajian Teori ...................................................................................................14
1. Pengertian Pariwisata ...............................................................................14
2. Ekowisata .................................................................................................17
3. Wisata.......................................................................................................18
4. Wisatawan ................................................................................................19
5. Objek Wisata ............................................................................................20
6. Pengembangan Objek Wisata ..................................................................22
7. Model Pengembangan Objek Wisata .......................................................25
8. Kondisi Aksesbilitas Objek Wisata ..........................................................30
9. Sarana dan Prasarana Objek Wisata ........................................................30
B. Kendala dan Upaya Pengembangan Objek Wisata ........................................31
1. Kendala Pengembangan Objek Wisata ....................................................31
2. Upaya Pengembangan Objek Wisata .......................................................32
C. Kerangka Konseptual .....................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................35
A. Jenis Penelitian ...............................................................................................35
B. Lokasi Penelitian ............................................................................................36
C. Informan Penelitian ........................................................................................36
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian ..................................................................38
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..............................................................39
F. Uji Keabsahan Data........................................................................................41
v
G. Teknik Analisis Data ......................................................................................42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................45
A. Hasil Penelitian ..............................................................................................45
1. Temuan Umum.........................................................................................45
a. Kondisi Geografis ..............................................................................45
b. Struktur Organisasi Pemerintahan Nagari ..........................................46
c. Keadaan Penduduk .............................................................................48
d. Penduduk Menurut Kelompok Umur .................................................49
e. Tingkat Pendidikan Penduduk ...........................................................50
f. Pekerjaan Masyarakat ........................................................................51
g. Sarana dan Prasarana Agama .............................................................53
h. Sarana dan Prasarana Pendidikan.......................................................54
i. Sarana dan Prasarana Lainnya ...........................................................54
2. Temuan Khusus ........................................................................................56
a. Model pengembangan Objek Wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar
Lama Muara Air Haji .........................................................................56
1) Model Community Based Tourism (CBT) ..................................56
2) Model Green Tourism ..................................................................72
3) Model Pentahelix .........................................................................80
b. Kendala Yang Menghambat Pengembangan Objek Wisata Pantai Kito
di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji ........................................86
c. Upaya Dalam Meminimalisirkan Kendala Yang Menghambat
Pengembangan Objek Wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama
Muara Air Haji ...................................................................................94
B. Pembahasan ....................................................................................................102
1. Model pengembangan Objek Wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama
Muara Air Haji .........................................................................................102
2. Kendala Yang Menghambat Pengembangan Objek Wisata Pantai Kito di
Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji ..................................................112
3. Upaya Dalam Meminimalisirkan Kendala Yang Menghambat
Pengembangan Objek Wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara
Air Haji.....................................................................................................114
BAB V Kesimpulan Dan Saran...............................................................................118
A. Kesimpulan ....................................................................................................118
B. Saran ...............................................................................................................120
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................122
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2 Jumlah Penduduk Nagari Pasar Lama Muara Air Haji .................................48
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3 Kantor Wali Nagari Pasar Lama Muara Air Haji ......................................55
Gambar 4 Balai Pemuda Nagari Pasar Lama Muara Air Haji ...................................55
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 Surat Balasan dari Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian dari Kantor Wali Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini akan lebih maksimal jika didukung oleh objek wisata yang menarik
1
2
banyak potensi yang ada dalam suatu daerah, makin layak daerah itu
harus seimbang. Jika tidak ada pertisipasi dari pemerintah hanya dari
masyarakat saja, maka objek suatu wisata tidak akan mampu memberikan
jika tidak ada partisipasi dari masyarakat hanya dari pemerintah saja, maka
objek suatu wisata tidak mampu memberikan manfaat yang optimal dalam
2019).
ada sebagai daya tarik utama bagi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun
wisatawan mancanegara.
memiliki banyak tempat pariwisata dan tidak kalah manarik dengan provinsi
sasaran yang ingin dicapai dalam program dan kegiatan pembangunan dan
Pesisir Selatan yang memiliki potensi wisata bahari yaitu objek wisata pantai
Kito. Objek wisata Pantai Kito adalah objek wisata pantai yang berlokasi di
kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti,
pemandangan yang bernuansa laut, jajaran pohon kelapa, dan hamparan pasir
dari pengelolaan dan pengembangan objek wisata Pantai Kito terhitung dari
tahun 2019 yaitu berjumlah 374 kunjungan wisata. Kemudian, pada tahun
terhitung dari tahun 2019 sampai tahun 2020 yaitu berjumlah 1.447
6
2020 dengan wawancara bersama bapak Hannapi selaku Wali Nagari Pasar
dan pemanfaatan sumber daya alamnya. Objek wisata Pantai Kito memiliki
optimal. Dasar pengembangan objek wisata Pantai Kito dilakukan yaitu ide
kreatif masyarkat untuk mengelola dan membangun objek wisata Pantai Kito.
7
Pasar Lama Muara Air Haji yang bernama Hendri (28 tahun), pada 15
wisata Pantai Kito dilakukan oleh masyarakat dan dibantu oleh pemuda
sangat tinggi. Objek wisata Pantai Kito menyediakan bebas parkir dan
pengunjung dapat memasuki kawasan wisata objek wisata Pantai Kito tanpa
pengelolaan dan pengembangan objek wisata Pantai Kito, dimulai dari tahap
pemanfaatan sumber daya alam yang ada dikawasan wisata Pantai Kito.
pariwisata.
yaitu ikut menjaga dan memelihara kawasan Pantai Purus sebagai objek
kerusakan lingkungan.
langsung dari parisiwata adalah mereka yang sudah lama terlibat aktif dalam
aktivitas kepariwisataan.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
masalah yaitu alternatif model yang dipilih dalam pengembangan objek wisata
D. Rumusan Masalah
kendala tersebut.?
E. Tujuan Penelitian
a. Khusus
objek wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji.
b. Umum
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
bahan dan referensi untuk para peneliti lainnya. Dan diharapkan juga
masyarakat.
BAB II
KAJIAN PERPUSTAKAAN
A. Kajian Teori
1. Konsep Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari dua suku kata yaitu “pari” yang berarti
pokok yaitu pertama pariwisata adalah suatu bentuk interaksi sosial yang
tinggal menetap di suatu tempat yang mereka kunjungi dan bukan pula untuk
14
15
2018:36).
2006:128).
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk sementara waktu dari suatu
tempat ke tempat lain yang mempunyai objek wisata dan daya tarik wisata
b. Ekowisata
unsur yang dianggap amat penting, yaitu unsur pro-aktif, kepedulian terhadap
c. Wisata
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
d. Wisatawan
pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan
kaum keluarga.
e. Objek Wisata
manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan
alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Objek wisata
kesan tersendiri pada diri seseorang apabila didukung oleh sarana dan
21
a) Objek Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun
setelah ada usaha budidaya.
b) Objek Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan
sejarah, upacara adat, seni pertunjukkan, dan kerajinan.
c) Objek Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru
dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan
yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para
wisatawan harus memiliki keahlian.
Ridwan (2012:5) mengemukakan pengertian objek wisata adalah
segala sesuatu yang memilik keunikan, keindahan dan nilai yang berupa
yang dimaksud dengan objek wisata atau daya tarik terdiri dari dua bagian,
yaitu :
a) Objek dan daya tarik ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna.
b) Objek dan daya tarik hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, seni budaya wisata, agrowisata, wisata
petualangan, taman rekreasi, wisata bahari, dan tempat lainnya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa objek wisata
adalah suatu tempat atau daerah yang memiliki ciri khas, keindahan alam, dan
bersifat alami dan wisatawan dapat menikmati keindahan alam berupa benda
adalah suatu bentuk pembangunan dari yang belum ada menjadi ada, dan yang
sudah ada menjadi lebih baik atau berkualitas yang berkaitan dengan sektor
implikasi semakin besarnya tanggung jawab dan tuntutan untuk menggali dan
(2008:44) yaitu :
wisata yang menarik, adanya pertunjukan wisata, adanya ole-ole khas dari
daerah objek wisata, dan ditunjang dengan fasilitas yang memadai (Prasetya
usaha yang perlu dilakukan secara terpadu dan dengan baik, yaitu :
suatu objek wisata, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu
keadaan yang lebih lengkap, lebih besar atau lebih baik, memajukan sesuatu
dari yang lebih awal kepada yang lebih akhir, dan dari yang sederhana kepada
sebagai berikut :
2016).
dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada. Penerapan CBT dalam
27
dan manfaat yang diterima serta kemajuan pariwisata dari awal dilakukan
tersebut banyak penelitian yang mengkaji tentang model dan evaluasi kriteria
Model Green tourism adalah model yang paling ideal bagi sebuah
karena itu, selain mengevaluasi budaya dan faktor lingkungan, model green
tourism juga merupakan bagian integral dari kegiatan promosi, daur ulang,
Dengan kata lain, praktek model green tourism adalah keberlanjutan akan
nilai sumber daya alam, sosial dan masyarakat. Model Green tourism dapat
28
a) Alternatif Model I
b) Alternatif Model II
dengan konsep green tourism, maka model I dapat digunakan. Tetapi, apabila
pengelola objek wisata merasa promosi masih penting dan perlu dibentuk
3) Model Pentahelix
Yuniningsih, 2019).
untuk dijangkau. Selain itu jaringan jalan merupakan salah satu yang
objek wisata tidak dapat berhasil jika aksesbilitas ke objek wisata tersebut
tujuan wisata.
dikelompokan atas :
pariwisata.
31
pokok.
rumah makan.
telekomunikasi.
kedatangan wisatawan.
diantaranya :
32
konsumen.
kesadaran tersebut.
pariwisata.
pengembangan pariwisata.
B. Kerangka Berpikir
ada beberapa objek yang akan diteliti, maka kerangka konseptual ini dapat
A. Jenis Penelitian
data deskriptif seperti kata tertulis dan lisan dari narasumber. Sementara
metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
35
36
B. Lokasi penelitian
Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti,
daya alam pada objek wisata Pantai Kito menimbulkan daya tarik wisatawan.
C. Informan Penelitian
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dari yang berkaitan dengan
Tabel 1
Informan penelitian yaitu sebagai berikut :
Nama Tanggal Ket
No. Jabatan
Informan Wawancara
1. Febriadi, S.Pd Kepala bidang destinasi 7 September
pariwisata Kab. Pessel 2020
2. Hannapi Wali Nagari Pasar 14 September
Lama Muara Air Haji 2020
3. Andi Ketua Pemuda Nagari 15 September
Pasar Lama Muara Air 2020
Haji
4. Yudha Pemuda Nagari 15 September
2020
5. Doni Pemuda Nagari 16 September
2020
6. Ria Masyarakat 16 September
2020
7. Tati Masyarakat 16 September
2020
8. Anis Masyarakat 18 September
2020
9. Joni Masyarakat 18 September
2020
10. Marni Masyarakat 20 September
2020
11. Cindy Pengunjung 17 September
2020
12. Sherly Pengunjung 17 September
2020
13. Yolanda Pengunjung 19 September
2020
14. Sintia Pengunjung 19 September
2020
15. Melda Pengunjung 20 September
2020
38
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari
orang lain. Data ini berupa catatan, laporan dan dokumentasi. Data
2. Sumber Data
lain. Sedangkan untuk data primer sumber data penelitiannya berasal dari
berikut:
a. Observasi
(Arikunto, 2006:229).
b. Wawancara
peneliti sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan peneliti yang akan
bebas, dan tebuka dengan alasan agar penelitian dapat dilakukan dengan
bebas. percakapan atau tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang dalam
lingkungan sekitar.
41
c. Dokumentasi
yang akan diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan sah.
rekaman atau video dan dokumen penting lainnya yang dapat memperkuat
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yaitu metode
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
berkaitan.
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif adalah analisis
1. Pengumpulan Data
penelitian ini peneliti mencatat semua data secara obyektif dan apa
2. Reduksi Data
pelengkap. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan
dituangkan dalam bentuk uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci.
Laporan oleh peneliti direduksi, dirangkum dan dipilih hal-hal yang pokok
3. Penyajian Data
dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau teks yang bersifat
objek wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji,
A. Hasil Penelitian
1. Temuan Umum
a. Kondisi Geografis
Nagari Pasar Lama Muara Air Haji adalah salah satu Nagari yang
terdiri dari 2 (dua) kampung yaitu Pasar Lama dan Muara Air Haji. Secara
dengan :
Luas wilayah Nagari Pasar Lama Muara Air Haji 12 kilometer persegi
atau 3,80 persen dari luas wilayah Kecamatan Linggo Sari Baganti yang
sebagainya. Nagari Pasar Lama Muara Air Haji terletak pada posisi
permukaan laut yang terdiri dari daratan dan perbukitan. Untuk lebih
45
46
Dari peta diatas Nagari Pasar Lama Muara Air Haji sesudah Batang
Air Haji dan pasar minggu Air Haji dan dikelilingi kebun masyarakat dan
Wali Nagari
HANNAPI
Sekretaris Nagari
DARSIL, S.Pdi
Kepala Urusan
Keuangan
YESA NINDIA
Sumber : Kantor Wali Nagari Pasar Lama Muara Air Haji 2020
Dari gambar struktur diatas, dapat diketahui bahwa Pemerintahan
Nagari Pasar Lama Muara Air Haji dipimpin oleh seorang Wali Nagari,
Kampung. Selain itu, Wali Nagari juga dibantu oleh perangkat nagari
c. Keadaan Penduduk
tahun 2019 berdasarkan data yang diperoleh dari setiap kampung yang ada
Tabel 2
Jumlah Penduduk Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
Berdasarkan Jenis Kelamin
adalah kampung Pasar Lama dengan jumlah penduduk pada tahun 2019
adalah 1.932 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 974 jiwa atau
kampung Muara Air Haji memiliki jumlah penduduk di tahun 2019 adalah
1.625 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 799 jiwa atau 22,46%
sekolah dan jumlah tenaga kerja. Struktur penduduk Nagari Pasar Lama
Tabel 3
Penduduk Nagari Pasar Lama Muara Air Haji berdasarkan
kelompok umur
No Umur Jenis kelamin Jum Persen Ket
Laki-Laki Perempuan lah Tase
1. < 1 tahun 172 4,89% 196 5,51% 368 10,40%
2. 1- 4 tahun 230 6,46% 235 6,60% 465 13,06%
3. 5-14 tahun 386 10,85% 329 9,24% 715 20,09%
4. 15-39 tahun 364 10,23% 420 11,80% 784 22.03%
5. 40-64 tahun 393 11,04% 367 10,31% 760 21,35%
6. 65 tahun ke atas 228 6,40% 237 6,66% 465 13,06%
Jumlah total 3.557 100%
Sumber : Profil Nagari Pasar Lama Muara Air Haji 2019
3.557 jiwa, bahwa pada usia <1-4 tahun terdapat 833 jiwa atau 23,46% yang
berada diusia balita dan anak-anak yang terdiri dari 402 orang atau 11,35%
laki-laki dan 431 orang atau 12, 11% perempuan. Sedangkan di umur 15-39
tahun adalah kategori usia remaja dan dewasa dengan kelompok umur
terbanyak dibandingkan kelompok umur lainnya yaitu 784 jiwa atau 22,03%
50
yang terdiri dari 364 orang atau 10,23% laki-laki dan 420 orang atau 11,80%
perempuan.
tingkat SDM disuatu daerah, maka daerah tersebut akan cenderung memiliki
Tabel 4
Tingkat Pendidikan Penduduk Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Ket
1. Belum sekolah 386 10,85%
2. PAUD/TK 104 2,92%
3. Sekolah Dasar 1.254 35,25 %
4. SLTP 592 16,64%
5. SLTA 684 19,22%
6. D2-D4 94 2,64%
7. S1 - S2 86 2,41%
8. Tidak sekolah 357 10,03%
Jumlah Total 3.557 100%
Sumber : Profil Nagari Pasar Lama Muara Air Haji 2019
51
di Nagari Pasar Lama Muara Air Haji relatif bervariasi, yang menamatkan
D2-D4 sebanyak 94 orang atau 2,64% dan S1-S2 sebanyak 86 orang atau
sebanyak 1.254 orang atau 35,25% dan yang tidak sekolah sebanyak 357
orang atau 10,03%. Kemudian masyarakat yang tamat SLTP sebanyak 592
orang atau 16,64% dan yang tamat SLTA sebanyak 684 orang atau 19,22 %.
Lama Muara Air Haji tergolong rendah, karena masyarakat banyak yang
tamat sekolah dasar (SD). Tingkat pendidikan yang rendah dapat terimbangi
dengan masyarakat yang manamatkan SI dan S2, baik dalam daerah maupun
wiraswasta, pedagang, buruh tani, buruh nelayan, ibu rumah tangga dan
Tabel 5
Pekerjaan Masyarakat Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Ket
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 63 1,75%
2. Nelayan 385 10,82%
3. Buruh Nelayan 603 16,95%
4. Petani 237 6,66%
5. Buruh Tani 452 12,70%
6. Pedagang 64 1,79%
7. Pegawai swasta 27 0,75%
8. Wiraswasta 284 7,98%
9. Ibu Rumah Tangga 352 9,89%
10. Pelajar 579 16,27%
11. Tidak Bekerja 511 14,36%
Jumlah Total 3.557 100%
Sumber : Profil Nagari Pasar Lama Muara Air Haji 2019
sebagai buruh nelayan sebanyak 603 orang atau 16,95% dan bekerja sebagai
masyarakat yang tidak bekerja yaitu sebanyak 511 orang atau 14,36% dan
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 352 orang atau 9,89%. Hasil
53
data ini menunjukkan bahwa masyarakat Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
sebagian besar bekerja sebagai buruh nelayan dan masih banyak yang tidak
memiliki pekerjaan.
Sumatera Barat di Era Otonomi Daerah yaitu Baliak Kanagari yang berarti
Tabel 6
Sarana dan Prasarana Agama Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
prasarana yang tersebar di 2 (dua) kampung yaitu Pasar Lama dan Muara Air
Haji. Jenis kegiatan keagamaan yang sering diadakan adalah wirid mingguan,
Tabel 7
Sarana dan Prasarana Pendidikan Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
lengkap. Sarana dan prasarana mulai dari PAUD/TK, hingga SLTA/SMA dan
Nagari Pasar Lama Muara Air Haji memiliki sarana dan prasarana
Kantor Wali Nagari sekaligus Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Nagari Pasar Lama Muara
Air Haji mempunyai gedung Balai Pemuda yang masih berfungsi sampai
saat sekarang ini dan sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan
2. Temuan Khusus
objek wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji; dan c)
objek wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji.
a) Partisipasi Masyarakat
pelaksanaan, karena saat ini objek wisata Pantai Kito dalam proses
pengembangan.
September 2020 :
Pemuda Nagari Pasar Lama Muara Air Haji, Bapak Andi pada tanggal
asri, serta pemandangan yang indah. Untuk lebih jelas dapat dilihat
wisata Pantai Kito merupakan suatu objek wisata yang menjadi sumber
bentuk usaha masyarakat disekitar objek wisata Pantai Kito yang dapat
oleh Pemerintahan Nagari dan Pemuda Nagari. Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara peneliti dengan Wali Nagari Pasar Lama Muara Air
Lama Muara Air Haji, bapak Andi pada tanggal 15 September 2020 :
2020 :
67
beda dan hal ini menjadi penting dalam mempengaruhi daya tarik
yang strategis dengam pemandangan yang indah. Hal ini sesuai dengan
diketahui bahwa objek wisata Pantai Kito memiliki letak lokasi yang
potensi yang dimiliki objek wisata Pantai Kito dari segi lokasi telah
wisata Pantai Kito, yang mana objek wisata Pantai Kito belum
nagari tidak ingin mengambil resiko, jika diadakan atraksi wisata tentu
cendera mata atau makanan khas daerah yang dapat dijadikan ole-ole
objek wisata Pantai Kito yang terletak dipinggiran pantai dan belum
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan ibu Anis
sangat baik dan kondisi jalan yang masih bagus. Berdasarkan hasil
menuju objek wisata Pantai Kito memang sangat bagus, tidak ada
Pantai Kito. untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
kawasan objek wisata Pantai Kito terbuat dari beton/semen yang sudah
dapat diketahui bahwa objek wisata Pantai Kito memiliki potensi objek
wisata Pantai Kito dari Muara Gadang yang bernama Cindy pada
wisata Pantai Kito dari Balai Selasa yang bernama sherly, pada
promosi objek wisata Pantai Kito dilakukan melalui media sosial yaitu
oleh masyarakat luas. Selain itu, objek wisata Pantai Kito juga
promosi objek wisata Pantai Kito melalui media sosial dari gambar
berikut ini :
b) Kreativitas Masyarakat
objek wisata Pantai Kito. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
diatas pohon, dan tempat duduk dari ban bekas. Didalam menuangkan
objek wisata Pantai Kito yang bersih dan asri, keamanan dan
3) Model Pentahelix
Kito.
Nagari Pasar Lama Muara Air Haji, bapak Hannapi pada tanggal 14
September 2020 ;
tempat pariwisata.
akses jalan, toilet, tempat makan, tempat parkir dan tempat ibadah.
toilet dan tempat ibadah, karena persediaan yang masih kurang dan
karena bau toilet yang tidak sedap dan kotor akan mengurangi minat
dikawasan objek wisata Pantai Kito untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Selanjunya juga ada sarana dan prasarana toilet seperti gambar berikut:
85
dikawasan objek wisata Pantai Kito yang memadai dengan keadaan air
yang sangat bersih dan tidak berbau. Bangunan toilet tersebut hanya
juga ada sarana dan prasarana lainnya, dapat dilihat dibawah ini :
dari bambu dan sangat unik itu tersusun dengan teratur, sehingga tidak
wisata Pantai Kito masih kurang, karena objek wisata Pantai Kito
kendaraan pengunjung.
89
pengelolaan dan pengembangan objek wisata Pantai Kito ini tidak bisa
September 2020 :
Lama Muara Air Haji, bapak Andi pada tanggal 15 September 2020 :
90
status kepemilikan lahan objek wisata Pantai Kito adalah lahan milik
pengembangan objek wisata Pantai Kito masih dibilang minim. Hal ini
91
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Ria (selaku pemilik
objek wisata Pantai Kito. Oleh karena itu, sangat diperlukan kerjasama
Kito ke depannya.
Daya Manusia (SDM) di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji masih
rendah dengan pola berpikir masyarakat yang masih standar dan mudah
Pantai Kito dapat dikenal oleh masyarakat luas, dan tingkat promosi
Lama Muara Air Haji, bapak Yudha pada tanggal 15 September 2020 :
September 2020 :
Pantai Kito adalah lokasi wisata, fasilitas wisata, sapta pesona objek
September 2020 :
potensi objek wisata Pantai Kito. Bentuk upaya yang akan dilakukan
minat pengunjung.
investor.
Nagari Pasar Lama Muara Air Haji, Bapak Andi pada tanggal 15
September 2020 :
B. Pembahasan
pada bagian ini akan dibahas aspek-aspek yang berkaitan dengan 1) Model
pengembangan objek wisata Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air
pengembangan objek wisata Pantai Kito ada 3 model yang harus diterapkan,
masyarakat lokal.
dikelola dan dimiliki oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan tujuan agar
unsur pokok yang salah satunya adalah adanya kesempatan yang diberikan
Pantai Kito yang tumbuh karena adanya kesempatan yang diberikan kepada
105
objek wisata Pantai Kito berdasarkan hasil temuan penelitian yang dilihat dari
daerah baik untuk masyarakat maupun untuk wisatawan yang datang. Adapun
Pantai Kito yaitu mengikuti diskusi, memberikan ide kreatif, dan memberikan
persetujuan atas lahan yang dimiliki untuk dijadikan objek wisata. Sedangkan
royong untuk membersihkan lahan dan pinggiran pantai agar terlihat bersih.
dan pembangunan objek wisata yaitu manfaat dari objek wisata Pantai Kito.
Suatu objek wisata sangat diharapkan untuk dapat memberikan manfaat yang
pengembangan objek wisata Pantai Kito yaitu peluang usaha untuk dapat
dapat dilihat dari hasil pengelolaan objek wisata yang dilakukan oleh pihak
objek wisata, karena berhasil atau tidaknya pengelolaan suatu objek wisata
potensi objek wisata yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata bahari
Kito adalah lokasi wisata, fasilitas wisata, sapta pesona objek wisata dan
akan berusaha untuk meningkatkan potensi objek wisata Pantai Kito agar
Model Green tourism adalah model yang paling ideal bagi sebuah
kreativitas masyarakat, dan sapta pesona objek wisata. Promosi objek wisata
yang dimaksud adalah untuk menarik minat pengunjung atau wisatawan agar
wisata Pantai Kito. Kegiatan promosi sangat diharapkan sebagai upaya untuk
Pantai Kito.
citra bagi daerah tujuan wisata yang bersangkutan. Tingkat promosi objek
wisata Pantai Kito masih bersifat lokal atau domestik, karena pengunjung
yang datang masih berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan. Bentuk kegiatan
promosi objek wisata Pantai Kito melalui media sosial yaitu dengan
media sosial, kegiatan promosi objek wisata Pantai Kito juga dapat dilakukan
maupun ilmu pengetahuan. Demikian pula halnya dengan objek wisata Pantai
adalah membuat ayunan, mendirikan palanta pohon, dan tempat duduk dengan
wisata disuatu daerah, demikian pula halnya dengan objek wisata Pantai Kito.
Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu objek wisata Pantai Kito harus
c. Model Pentahelix
peran pemerintah dalam pengembangan objek wisata Pantai Kito, sarana dan
prasarana yang ada dikawasan objek wisata Pantai Kito. Peran pemerintah dan
pembangunan pariwisata.
pembangunan objek wisata Pantai Kito. Oleh sebab itu, pengelolaan dan
suatu objek wisata menjadi faktor penentu keberhasilan dari pengelolaan dan
wisata pantai Kito yang telah menyediakan sarana dan prasarana sesuai yang
alternatif model yang dipilih dalam pengembangan objek wisata Pantai Kito
Bukan berarti mengenyampingkan yang lain seperti model green tourism dan
Based Tourism.
112
a. Kendala Internal
pariwisata, meliputi :
bidang pariwisata.
masyarakat.
113
b. Kendala Ekternal
pariwisata, meliputi :
pembanguna pariwisata.
Sementara itu dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka
pengembangan pariwisata, maka dari itu diperlukan usaha dan upaya yang
Pemuda dan masyarakat Nagari Pasar Lama Muara Air Haji dalam
mengenali suatu objek wisata kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan
perhatian dari banyak orang. Selain itu, kegiatan promosi juga bertujuan
dalam pengelolaan dan pembangunan suatu objek wisata, tanpa sarana dan
prasarana yang memadai maka suatu objek wisata tidak akan berkembang
objek wisata. Oleh karena itu, sarana dan prasarana harus menjadi
sangat ditentukan dari sumber daya manusia (SDM) yang mengelola dan
diharapkan SDM yang ada telah siap menerima wisatawan yang datang
Dengan meningkatkan potensi objek wisata akan menjadi daya tarik minat
Pantai Kito ada tiga model yang diterapkan, yaitu model Community Based
Tourism (CBT), model green tourism, dan model pentahelix. Ketiga model ini
sudah dapat diterapkan dengan baik, tetapi pelaksanaannya yang masih belum
objek wisata Pantai Kito, dan potensi yang dimiliki objek wisata Pantai Kito.
objek wisata Pantai Kito yang menggambarkan kegiatan promosi objek wisata
Pantai Kito, Kreavitas masyarakat, dan sapta pesona objek wisata Pantai Kito
118
119
kendala yang terjadi. Begipun dengan penyediaan sarana dan prasarana yang
wisata Pantai Kito. Oleh karena itu, dari ketiga model diatas yang lebih
Pantai Kito di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji Kabupaten Pesisir
Selatan, yaitu :
4) Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga yang terampil dan
B. Saran
sebagai berikut :
sepenuhnya.
Buku
Moleong. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Noor , Juliansyah. 2011. Metodologi penelitian: Skripsi, Thesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah., Edisi pertama. Jakarta: Prenada Media.
122
123
Artikel
Ali Hasan. 2014. Green Tourism Pariwisata. Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata
AMPTA, Yogyakarta. Jurnal Media Wisata Vol. 12 No.1
Ayu Hari Nalayani. 2016. Evaluasi dan Strategi Pengembangan Desa Wisata di
Kabupaten Badung, Bali. Journal JUMPA, Vol, 2. No. 2, Hal. 189-198.
Dian Permana, dkk. 2013. Pengaruh Diferensiasi Green Tourim Terhadap Kepuasan
Pengunjung di Pulau Sikuai. Tourism and Hospitality Essentials Journal, Vol. 3
No. 1, Hal. 437-450.
124
Slamet Rianto. 2014. Kendala Dan Upaya Pengembangan Objek Wisata Bono Di
Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Riau. Jurnal
Sosial Volume 7 Nomor 2.
Skripsi
Novi Yanti. 2014. Analisis Pengembangan Sektor Pariwisata Di Kota Padang. Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Ekasakti.
Vina Wahyuni. 2016. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Air Manis Di
Kelurahan Air Manis Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Skripsi. Sekolah
Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (Stkip) Pgri Sumatera Barat.
Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Pesisir Selatan 2015-2025.
PEDOMAN OBSERVASI
NIM : 16052003
Prodi : PPKn
PEDOMAN WAWANCARA
1) Apakah objek wisata pantai kito memiliki potensi dan menjadi prioritas
wisata bahari ?
kito ?
3) Apa saja potensi daya tarik wisata yang ada di objek wisata pantai kito ?
4) Apa model yang dipilih dalam pengembangan objek wisata pantai kito ?
kendala tersebut ?
10) Apakah ada kebijakan dari Wali Nagari terkait pengembangan objek
kito.?
6) Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah nagari agar objek wisata pantai
masyarakat ?
pantai kito ?
10) Apa manfaat yang bapak/ibu peroleh setelah adanya objek wisata pantai
kito ?
11) Bagaimana dampak yang bapak/ibu rasakan dari pengembangan objek
12) Apa harapan bapak/ibu kedepanya terhadap objek wisata pantai kito ini ?
D. Pengunjung Wisata
1) Apa daya tarik bapak/ibu untuk berkunjung ke objek wisata pantai kito ?
kito.?
pantai kito.?
pantai kito ?
pantai kito ?
masyarakatnya ?
Lampiran III
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar wawancara dengan Wali Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
Gambar wawancara dengan Ketua Pemuda Nagari Pasar Lama Muara Air Haji
Gambar wawancara dengan Ibu Ria selaku pengelola objek wisata Pantai Kito
Gambar Wawancara dengan Pengunjung Objek Wisata Pantai Kito
Surat Izin Penelitian dari Kantor Wali Nagari Pasar Lama Muara Air Haji