SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Annisa Nurprabandari
NIM. 6662102364
PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 6662102364
dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur
Annisa Nurprabandari
3
4
5
(Q.S. Al-Insyirah : 6)
(Annisa Nurprabandari)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya yang
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
Ilmu Komunikasi pada konsentrasi Ilmu Humas program studi Ilmu Komunikasi
terlepas dari bantuan moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
1. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta Wakil Dekan I, II, III.
2. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Ageng Tirtayasa.
Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
vi
4. Bapak Idi Dimyati, S. Ikom., M.I.Kom selaku dosen pembimbing I yang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
terima kasih atas bimbingan dan pengetahuan yang telah diberikan kepada
Karsila, Pak Ardan, Mba Gita, Mas Dede Firdaus yang telah membantu
skripsi ini.
8. Terima kasih untuk orang tuaku yang tersayang, Ibu Sri Hardiyati, serta
motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Tanpa doa dan
dukungan dari kalian penulis tidak akan berhasil seperti ini, sayang kalian
selalu.
9. Sepupuku Dini Iftita Insani, Sabila Fikri Hanifa, si kecil mungil Khalisa
Amalia, Iqbal, Abdan Azzam Sabili, Bulik Sri Hartati, Om Supri, mbah
vii
10. Narti, Om Bogor (Om Rudy, Om Rony, Om Awang, Om Akew, Ade),
seluruh keluarga di Bogor dan seluruh saudara yang tidak bisa penulis
11. Teman – temanku, Rosa, Vitha, Maya Maul, Puput, Septa, Widi, Sarah,
dan menjadi teman sharing dalam penyusunan skripsi, Ifat, Dede, Lulu,
Ara, Geby, Nurhamidah, Maya Lestari, Okta Zikriani, Tika, Ade Irfan
angkatan 2010 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
Merry, teh Wulan, teh Tanti, Aulia, Suci yang selalu memberikan
berbagi keluh kesah. Kalian yang terbaik bagiku, sayang kalian semua.
13. Terimakasih untuk kakakku, Teh Silvi, Teh Isti walupun kita beda jurusan
Thia, Teh Astri (Ante), Teh Anis Nisfu, Teh Fitri Febrianti, Teh Salsa, Teh
Dian, Teh Adisty, Teh Ami, dan seluruh senior jurusan ilmu komunikasi
viii
14. yang selalu menjadi teman bertukar pendapat, berbagi cerita, dan diskusi
15. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran proses penyusunan
skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis
ini. Kritik serta saran yang membangun penulis harapkan sebagai bahan
masukan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini
Annisa Nurprabandari
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ........................................................................................................xvii
x
2.1.3 Media Penyiaran ..................................................................... 12
xi
4.1.1 Profil Perusahaan ......................................................................... 50
xii
4.4.2.4 Strategi menghindari ancaman untuk membangun
eksistensi ......................................................................... 71
Media).......................................................................................... 74
5.2 Saran............................................................................................ 83
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
RRI Banten merupakan RRI termuda dari seluruh RRI di Indonesia yang mulai
mengudara pada tahun 2012 dan siaran produksinya di bawah naungan atau
binaan RRI Jakarta. Beroperasi pada frekuensi 94,9 FM di daerah Karundang,
Serang, RRI Banten merupakan Programma 1 (PRO 1) yang merupakan kanal
pemberdayaan masyarakat, yang segmentasi program siarannya digolongkan
untuk semua golongan atau usia, sehingga manajemennya masih diawasi oleh
pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi RRI Banten dalam
membangun eksistensi sebagai lembaga penyiaran publik. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan
beberapa langkah yaitu: Observasi, wawancara, riset diskusi, dokumentasi, uji
validitas dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis SWOT, penelitian ini
menemukan bahwa Radio Republik Indonesia Banten 94,9 FM mempunyai
kekuatan diantaranya RRI Banten merupakan bagian dari pemerintah sehingga
permodalan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Kelemahan, yaitu Kekurangan personil dalam
struktur organisasi. Peluang, Segmentasi siaran yang dibidik oleh RRI adalah
masyarakat-masyarakat yang tidak terjangkau oleh hiburan-hiburan seperti halnya
TV dan radio-radio swasta lainnya di pelosok-pelosok daerah. Ancaman,
Banyaknya kompetitor seperti radio swasta, televisi, dan koran. Dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman tersebut, dapat ditentukan strategi yaitu,
memaksimalkan akses yang dimiliki untuk kerjasama serta merangkul pemerintah
untuk memudahkan perluasan jaringan, meningkatkan kualitas SDM karyawan
dengan promosi ke lain daerah, rotasi dan memberi reward, menambah
segmentasi PRO 2 yang kontennya untuk anak muda/remaja serta melengkapi
sistem siaran dengan audio dan video streaming.
xv
Abstract
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
baru berdiri. RRI adalah salah satu radio tertua di Indonesia yang berdiri pada
tahun 1945 dan menurut UU No. 32/2002 tentang penyiaran, RRI adalah
berkedudukan di ibukota Jakarta dan APBD untuk stasiun daerah. Disamping itu,
dana operasionalnya dapat juga berasal dari iuran masyarakat serta usaha-usaha
Salah satu jaringan radio RRI pusat yaitu RRI Banten yang merupakan
stasiun tipe C atau stasiun siaran kelas C, yang berkedudukan di wilayah kota,
yang siaran produksinya di bawah naungan atau binaan RRI Jakarta, yang
wilayah Kota/Kab Serang, Kota Cilegon, Kab. Pandeglang, Cikupa, dan Balaraja.
1
2
dan efisien sesuai dengan visi dan misi yang diemban oleh RRI. Terkait dengan
RRI Banten yang merupakan stasiun di bawah naungan RRI Jakarta, maka, segala
karena itu, sebagai lembaga penyiaran publik, yang berjaringan terluas, RRI
bagi RRI. Sekarang ini khususnya masyarakat di Banten lebih cenderung memilih
televisi dengan programnya yang cukup menarik dan variatif. Dan selain itu
masyarakat juga membagi porsi terhadap media massa, seperti koran, majalah,
media online. Namun hal tersebut merupakan kendala yang sehat, karena dengan
penggunaan gaya bahasa yang komunikatif oleh penyiar RRI saat berinteraksi
dengan pendengarnya tidak membuat RRI kehilangan popularitas hingga saat ini
RRI Banten masih terus tetap eksis, tetap ada pendengar spesial.
RRI Banten merupakan RRI termuda dari seluruh RRI di Indonesia yang
mulai mengudara pada tahun 2012. RRI Banten merupakan Programma 1 (PRO 1)
Sebagai radio publik yang berada di daerah Banten, RRI Banten terus
yang merupakan pusat kreatifitas anak muda yang segmentasi dan seluruh
penyiaran tersebut, kiranya lembaga penyiaran publik RRI Banten akan mampu
Banten dapat berubah menjadi stasiun tipe B atau stasiun siaran kelas B. 1
radio penyiaran publik. Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan oleh penulis
sebelumnya, RRI Banten memiliki beberapa posisi yang tergabung dalam tim
penyiar, reporter, teknik, maupun layanan usaha. Satu hal yang menarik dengan
menjadi reporter. Hal ini menjadi sesuatu yang tidak biasa dalam pengelolaan
suatu media penyiaran. Oleh karena itu, manajemen media penyiaran merupakan
manajemen yang unik dan tidak biasa dibandingkan dengan manajemen yang
lainnya.
atau PNS. Dan setelah RRI tidak bernaung lagi dengan Departemen Penerangan,
1
Hasil wawancara dengan bapak Engkay Karsila, Kepala Seksi Pencitraan RRI Jakarta. Tgl. 30
Januari dan 3 Maret 2014
4
LPP dan pegawai lama yang dulu masih dalam naungan Departemen Penerangan
tersebut, statusnya Pegawai Negeri Sipil. Sementara untuk pegawai yang baru,
disebut Pegawai Bukan Pegawai Negeri Sipil atau PBPNS. Perekrutan karyawan
stasiun.
masyarakat maupun media massa. RRI tidak lagi menjadi media penyiaran tanpa
Namun hal tersebut tidak menyurutkan eksistensi RRI hingga sekarang. Dengan
budaya, musik dan hiburan, berita, dan lain-lain. Dengan berbagai program yang
persaingan yang begitu ketat, dengan cara terus memperbaiki mutu program agar
Hingga saat ini RRI mempunyai 250 stasiun di seluruh Indonesia dan
(Frekuansi Modulation) untuk di dalam kota, dan SW (Short Wave) untuk diluar
negeri. Salah satu keunggulan RRI adalah menggunakan satelit Palapa C2 untuk
sistem komunikasinya, sehingga bisa siaran dimana saja dan jangkauannya luas.
RRI mengembangkan siarannya yang dulu RRI hanya audio fining saja, tetapi
Indonesia.
siaran kreatifitas anak muda, PRO 3 Pusat siaran jaringan berita nasional, PRO 4
Pusat siaran budaya dan pendidikan, dan Voice of Indonesia (VOI) siaran luar
Strategi manajemen media radio seperti RRI, tidak dapat dilepaskan dari
Dalam hal ini, radio penyiaran publik seperti RRI mempunyai kekuatan tersendiri
yang tidak mungkin disaingi oleh stasiun radio swasta niaga sebagai pesaing
terberat stasiun RRI. Selain itu RRI merupakan jaringan dengan frekuensi yang
untuk mengangkat sebagai topik penelitian dengan judul “Strategi RRI Banten
berikut:
penyiaran publik.”
penyiaran publik.
publik.
Aspek Teoritis
Aspek Praktis
khususnya bagi RRI agar dapat lebih menjaga eksistensinya. Dan penelitian ini
juga diharapkan agar penulis mendapatkan pengetahuan lebih mengenai teori yang
dipelajari serta fakta yang terdapat di lapangan, serta menerapkan ilmu yang
TINJAUAN PUSTAKA
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata
komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam
mengirimkan pesan”2
seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila timbul
saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan penerima
2
Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Remaja Rosdakarya. hal.41
3
Prof. Drs. HAW Widjaja. 2002 Komunikasi (Komunikasi dan hubungan masyarakat). PT. Bumi
Aksara. Hal. 8
8
9
sebagai berikut:4
Dalam hal ini, penulis mendeskripsikan bahwa komunikasi akan dapat berhasil
baik apabila pihak si pengirim dan si penerima informasi dapat memahami. Hal
ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui suatu gagasan
tersebut, yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan
tersebut. Dalam hal seperti inilah baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah
4
Riswandi, 2009. Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, Hal. 1-2
10
dengan baik apabila ada saling pengertian dan pemahaman makna antara pihak
ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Namun,
dari sekian banyak definisi itu, ada benang merah kesamaan definisi satu sama
lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
komunikasi massa). Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang
dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang
gamelan, dan lain-lain. Jadi, disini jelas media massa menunjuk pada hasil produk
Lalu apa media massa dalam komunikasi massa? Ada banyak versi juga
tentang bentuk ini. Namun, dari sekian banyak definisi bisa dikatakan media
massa bentuknya antara lain media elektronik (televisi, radio), media cetak (surat
kabar, majalah, tabloid), buku, dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa
yang sudah sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan tentang media
11
massa, yakni ditemukannya internet. Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak
ada, bentuk media dari definisi komunikasi massa yang memasukkan internet
dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri, fungsi dan elemennya, internet
komunikasi oleh media, dan kedua, komunikasi untuk massa, namun ini tidak
berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap
memlih-milih media.
terpenting pertama komunikasi massa adalah sifatnya yang satu arah. Memang
ada televisi atau radio yang mengadakan dialog interaktif yang melibatkan
khalayak secara langsung, namun itu hanya untuk keperluan terbatas. Kedua,
media, menekankan tujuan utama dari media massa untuk menghasilkan uang.
Kedelapan industri media tersebut adalah buku, surat kabar, majalah, rekaman,
5
Nurudin, M.Si, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007 hal.3-5
6
Rivers, WL, Jensen JW, Peterseon, Theodore, 2003, Media Massa dan Masyarakat Modern Edisi
Kedua, Jakarta: Prenada Media.hal. 18-19
7
Biagi, Shirley, 2010, Media/Impact: Pengantar Media Massa, Jakarta: Salemba Humanika. Hal.
11
12
Media massa dalam pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori,
yakni media massa cetak dan media elektronik. Media elektronik yang yang
memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media online
(internet).8
Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama
hampir satu abad lebih keberadaannya radio siaran telah berhasil mengatasi
memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini
sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran, yaitu radio dan televisi
merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai
8
Ardianto, Elvinaro, Drs, Msi., Komala, Lukiati, Dra, Msi., Karlimah, Siti,Dra,M.Si, 2007,
Komunikasi Massa Suatu Pengantar, hal. 103
9
Ibid. Hal. 123
10
Djamal, Hidajanto dan Fachruddin, Andi, 2011, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana. Hal. 45
13
memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi pada umumnya
dalam ilmu komunikasi massa, disamping ilmu komunikasi lainnya yaitu ilmu
yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan
budaya dalam masyarakat. Oleh karena itu, seperti politik atau ekonomi, media
sumber frekuansi dengan sinyal yang mampu diterima di telinga atau di dengar
dan dilihat oleh publik”. Beberapa tipe penyiaran: penyiaran bunyi standar AM
ketepatan tinggi dari bunyi pancaran, televisi, pancaran dari gambar dan bunyi.
32/2002 tentang penyiaran, yaitu sebagai lembaga penyiaran yang terdiri dari jasa
penyiaran radio dan televisi. Dalam hal ini, media penyiaran dapat
11
Morissan, 2011, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi,
Jakarta:Kencana Prenada Media Group. Hal. 13-14
14
iklan dan jasa-jasa lain seperti pembuatan produksi yang terkait dengan
iklan. Mempunyai wilayah siaran yang terbatas (radius 2,5 km) dan
semakin beragam, yakni televisi, radio, internet, dan juga media cetak. Diantara
media-media tersebut, radio menjadi salah satu media penyiaran yang cukup
Menurut Dodi Mawardi (2007) radio adalah media auditif, yang hanya
audio.
spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk
dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat
(radio broadcast) yang merupakan media massa, tidak demikian radio telegrafi,
radio telefoni seperti radio CB (Citizen Band), dan lain-lain, yang sifatnya
interpersonal.
Sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media
massa, radio siaran mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa
12
Djamal, Hidajanto dan Fachruddin, Andi, 2011, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana. Hal. 59-60
16
lainnya. Jelas berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak, juga
dengan film yang bersifat mekanik optik. Dengan televisi, kalaupun ada
jumlahnya sangat minim, umpamanya, tanda waktu pada saat akan memulai acara
warta berita dalam bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu alat musik.
santai untuk didengarkan, lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk
acara yang menarik, dan orang bisa menikmati acara siaran radio sambil makan,
Namun, dengan sifatnya yang lain, yakni “sekilas dengar”, pesan yang
sampai kepada khalayak hanya sekilas saja, begitu terdengar, begitu hilang. Arus
balik tidak mungkin pada saat itu. Pendengar yang tidak mengerti atau ingin
memperoleh penjelasan lebih jauh, tak mungkin meminta kepada penyiar untuk
mengulang lagi.
Karena kelemahan itulah, maka radio siaran banyak dipelajari dan diteliti
Belanda, penjajahan Jepang, zaman kemerdekaan dan zaman orde baru. Dengan
13
Effendy, Onong Uchjana. 1990. Radio Siaran, Teori dan Praktek. Bandung, CV. Mandar Maju.
Hal. 13-19
17
(RRI) diresmikan berdirinya pada tanggal 11 September 1945, yaitu hari yang
visi dan misi RRI selaku lembaga penyiaran negara yang merdeka. 14
Di zaman orde baru, sampai akhir tahun 1966, RRI adalah satu-satunya
radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintahan. Peran dan
fungsi radio siaran ditingkatkan. Selain berfungsi sebagai media informasi dan
hiburan, pada masa orde baru, radio siaran melalui RRI menyajikan acara
Pedesaan” yang mulai diudarakan pada bulan September 1969 oleh stasiun RRI
saja mengalami perubahan sebutan. Stasiun Pusat Jakarta menjadi stasiun Cabang
Utama, Stasiun Regional-I menjadi Stasiun Cabang madya, dan Stasiun Regional-
14
Djamal, Hidajanto dan Fachruddin, Andi, 2011, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana. Hal. 17
15
Ardianto, Elvinaro, Drs, Msi., Komala, Lukiati, Dra, Msi., Karlimah, Siti,Dra,M.Si, 2007,
Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Hal.125-126
18
12/2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik RRI, maka stasiun RRI ini menjadi
sebelumnya.16
peraturan pemerintah No. 12/2005 tentang LPP RRI pasal 18. Dalam hal ini,
ibukota Jakarta
ibukota Provinsi
nasional dan dapat bekerja sama dalam siaran dengan lembaga penyiaran Asing.
lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara,
bersifat independen, netral dan tidak bersifat komersial yang tugasnya adalah
16
Djamal, Hidajanto dan Fachruddin, Andi, 2011, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi,
Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana. Hal. 21
17
Ibid. Hal. 59
19
dan sulitnya hambatan yang harus diterjang dan masalah yang harus dipecahkan.
Karena itu stasiun-stasiun radio swasta niaga sejak 1974 berhimpun dalam satu
disingkat PRSSNI.
Radio swasta niaga yang menghimpun diri pada PRSSNI itu dalam
tampak berkembang kendati tidak sedikit hambatan yang harus dihadapi. Paling
tidak terdapat tiga masalah yang perlu segera di diatasinya. Menurut mingguan
Tempo No. 41 Tahun XIX-9 Desember 1989, halaman 26, masalah tersebut,
biro iklan; ketiga, diberlakukannya UU Hak Cipta bagi setiap lagu yang disiarkan
stasiun radio.
dituntut untuk lebih kreatif, sebab sebagai radio komersial yang hidup dari iklan,
Dalam hal itu RRI sendiri sebagai stasiun radio siaran milik pemerintah,
pendengar di kota-kota besar sering lebih tertarik oleh stasiun-stasiun radio swasta
niaga karena acaranya yang bervariasi dan yang memenuhi selera khalayak. 18
RRI dalam membangun eksistensinya agar dapat mencapai visi misinya sebagai
merupakan arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.
strategi adalah perencanaan tentang tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu.
18
Efendy, Onong Uchjana. 1990. Radio Siaran, Teori dan Praktek. Bandung, CV. Mandar Maju.
Hal. 67-69
19
Effendi, Onong Uchjana. 2007, Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hal. 32
20
Anwar, Arifin, 2007, Strategi Komunikasi (Sebuah Pengantar Ringkas), Bandung. CV. Armico.
Hal.59
21
peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan adalah teknik analisis
SWOT. Teknik analisis SWOT dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin
proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960an dan 1970an
peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
perumusan strategi. Selain itu, analisis strategi juga mengharuskan para pimpinan
21
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/viewFile/1612/1608 diakses pada 19
Maret 2014 pukul 10.36 WIB
22
baik, menyesuaikan peluang dan ancaman suatu perusahaan dengan kekuatan dan
sangat luas, sehingga rentan terhadap beberapa kelemahan utama dan keterbatasan
analisis SWOT itu sendiri yaitu, (1) analisis SWOT dapat terlalu menekankan
kekuatan internal dan menganggap remeh ancaman eksternal; (2) analisis SWOT
dapat bersifat statis dan beresiko mengabaikan kondisi yang berubah; (3) analisis
SWOT dapat terlalu menekankan pada satu kekuatan atau elemen strategi; (4)
yang sudah lama digunakan oleh para pembuat strategi untuk melakukan analisis
internal. Analisis ini menawarkan usaha umum untuk menilai kapabilitas internal
utama. Analisis ini memiliki keterbatasan yang harus dipertimbangkan jika akan
perusahaan.22
strategi-strategi tersebut secara jelas dan terperinci dapat dilihat pada bagan
berikut.
22
Pearce, John & Robinson, Richard. 2011, Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 206-207
23
Tabel 2.1
Matriks SWOT Penentuan Strategi
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strategi menggunakan kekuatan Strategi memanfaatkan Peluang
untuk memanfaatkan peluang untuk mengatasi Kelemahan
Peluang (O)
(SO) (WO)
perusahaan saat ini dan yang akan datang. Peluang merupakan situasi yang
perusahaan saat ini dan yang akan datang. Merupakan situasi yang sangat
tertentu dari empat kumpulan faktor strategi tersebut. Jadi, analisis SWOT dapat
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, RRI harus memiliki strategi-strategi untuk
mengetahui sejauh mana manajemen itu dapat berfungsi dengan baik. Dengan
kata lain, SWOT akan menjadi sebuah instrumen atau alat yang digunakan untuk
23
Hunger, David dan Wheelen, Thomas, 1996, Manajemen Strategis, Yogyakarta. Andi. Hal. 235
25
Teori Niche sebenarnya bukanlah teori yang baru. Teori ini sudah
dikembangkan sejak tahun 1960-an oleh para ahli ekologi seperti S.A. Levins
(1957), R. Levins (1968), Ricklefs (1979) E.R. Pianka (1975) dan R.H. Whittaker
(1973). Niche dapat diartikan sebagai “ceruk”, “relung” atau “ruang kehidupan”.
Teori niche dapat digunakan untuk riset tingkat kompetisi antar media
massa, baik surat kabar, radio maupun televisi. Teori ini juga dapat digunakan
PR, riset ini berguna sebagai upaya melakukan monitoring lingkungan eksternal,
Dan teori ini bila diaplikasikan pada media massa bisa disebut sebagai
terjadi antara mahkluk hidup dengan lingkungan tempatnya hidup. Dalam proses
media yang secara tidak langsung membentuk suatu kelompok yang hidup dari
sumber daya yang sama. Misalnya populasi surat kabar, populasi radio atau
makhluk hidup yang tinggal di suatu lingkungan, tergantung pada tiga faktor
yaitu:
terbatas oleh dua mahkluk hidup atau lebih sehingga terjadi tumpang
3. Jumlah seluruh sumber daya yang dapat digunakan oleh seluruh populasi.
2. Kedua, types of content, yang menunjukkan aspek program dan atau jenis
isi media. Faktor konten merupakan deskripsi isi dari media yang
27
target audien. Faktor audien pada dasarnya dapat dilihat melalui dua hal
yaitu dari data asumsi/profil media yang bersangkutan atau dari penelitian
mereka.
menjadi penyangga – sekaligus sumber “makanan” bagi media agar dapat survive
karena segmentasi yang di bidik oleh RRI itu adalah bukan hanya dalam kota
tetapi justru yang paling jauh itu di daerah-daerah makanya RRI Banten itu sangat
direspon oleh gubernur karena Banten itu kan bentuknya masih terpencil-pencil,
dan informasi yang paling cepat disampaikan kepada masyarakat adalah radio.
pesaing radio swasta, tapi perlu diingat peran publiknya jangan sampai diambil
radio swasta. Ketika radio swasta hanya melayani daerah-daerah komersial yang
memang laku dijual, laku iklannya, maka LPP harus memberikan layanan yang
24
http://jurnal.uajy.ac.id/jik/files/2012/05/1.-anita-herawati-dan-setia-Budi-107-130.pdf diakses
pada tanggal 18 Juni 2014 pukul 13.30
28
bukan sekedar "yang laku", bukan melihat apa yang diinginkan publik, tapi apa
yang dibutuhkan publik. Seperti halnya berita terkait pemilu, yang harus
konfliknya.
keberhasilan untuk meraih target pendengar sesuai dengan segmentasi dan meraih
eksistensi sebagai radio publik sehingga dapat bersaing dengan radio-radio lain
yang mempunyai kesamaan acara dan segmentasi pendengar. Selain itu, RRI Pro
1 FM juga dapat merubah pandangan masyarakat tentang image RRI yang baru
dan berbeda dengan RRI yang lama pada persepsi masyarakat secara luas dengan
informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra
25
http://lib.unnes.ac.id/18278/1/8111409078.pdf diakses pada 6 Mei pukul 09.00
29
Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa pada dasarnya RRI Pro 1 FM
Banten tidak akan mengalami kemunduran, terutama dalam hal keuangan. Hal ini
dikarenakan RRI Pro 1 FM Banten adalah bagian dari lembaga penyiaran publik
no. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran pasal 15, sumber pembiayaannya berasal
dari: iuran penyiaran, APBN atau APBD, sumbangan masyarakat, siaran iklan,
dan usaha lain yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. RRI Pro 1 FM
RRI Pro 1 FM Banten tidak bersifat komersial dan tidak bergantung pada
masuknya iklan dari pihak lain yang membutuhkan kreativitas dan target jumlah
tetap berusaha menyejajarkan diri dengan radio swasta lainnya yang memiliki
pendengarnya.
kontennya agar menarik, tidak hanya untuk golongan usia dewasa, namun juga
untuk anak muda yang notabene merupakan generasi penerus bangsa. Namun di
samping itu, RRI Banten harus tetap konsisten untuk tetap menjaga kualitas
siarannya agar sesuai dengan visi misi sebelumnya yaitu sebagai radio yang
membangun karakter bangsa berkelas dunia. Karena itu RRI Banten kemudian
mulai mengembangkan RRI pro 2 yang memang format acaranya ditujukan bagi
anak muda. Dalam hal ini RRI harus kreatif agar dapat menjadi perangsang,
30
pemicu dan penggerak hati pendengar agar dapat berpikir dan berbuat lebih untuk
bangsa ini.
diperlukan adanya kerjasama antar semua pihak yang ada didalam RRI Banten.
strategi yang harus diwujudkan, agar hasil kerja yang maksimal dapat dicapai
cenderung memilih mendengarkan siaran RRI Banten apabila hal tersebut dapat
Banten sebagai lembaga penyiaran publik masih dapat dikatakan eksis apabila ada
kerjasama antar semua pihak yang ada di dalam RRI Banten. Untuk pemaparan
eksistensi secara lebih mendalam, penulis akan memaparkan hasil penelitian yang
26
http://eprints.undip.ac.id/26089/1/summary_penelitian_Joko_Nugroho.pdf diakses pada
tanggal 20 Mei 2014 pukul 10.44
31
dengan penelitian yang telah dilakukan penulis. Penelitian yang pertama berjudul
pada perkembangan RRI dan peran RRI terhadap penyampaian informasi kepada
masa orde lama sampai orde baru RRI berfungsi sebagai alat untuk menyuarakan
meruntuhkan rezim orde baru yang penuh dengan penyimpangan. Berbeda dengan
penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi RRI Banten
RRI PRO 2 FM Surabaya” yang telah diteliti oleh Ditty Heppyanti Lulu. Ditty
Indonesia Programa Dua Surabaya (RRI PRO 2 FM Surabaya) sebagai salah satu
media. Berbeda dengan penelitian ini yang akan memfokuskan pada bagaimana
publik.
media televisi lokal dengan memberdayakan minimnya tenaga kerja yang ada.
hingga saat ini. Berbeda dengan penelitian ini yang bertujuan bagaimana cara
penyiaran publik.
Tabel 2.2
Penelitian Sebelumnya
No Item Deddy Wahyu Wijaya Universitas Ditty Heppyanti Lulu Yusi Adistya, Universitas
Negeri Semarang, Vol. 1 No. 1 Universitas Airlangga, Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 1 No.2
1 Judul Sejarah Radio Republik Indonesia Strategi Perubahan Analisis Strategi
Wilayah Semarang Tahun 1945- Segmentasi Pendengar Manajemen Penyiaran
1998 RRI Pro 2 FM Surabaya Carlita TV Dalam
Mempertahankan
Eksistensinya Sebagai
Media Televisi Lokal
4 Metode/ Penelitian ini menggunakan metode Penelitian ini Metode yang digunakan
Paradigma penelitian sejarah, yang meliputi menggunakan adalah metode kualitatif
empat tahap, yaitu: Heuristik, kritik metodologi kualitatif dengan teknik studi kasus.
sumber, interpretasi, dan histografi. dengan menggunakan
tipe penelitian deskriptif
(description research)
5 Hasil Peran RRI Semarang bagi Hasil dari penelitian ini Strategi yang dilakukan
penelitian/ masyarakat dalam penyampaian adalah bentuk-bentuk Carlita TV dalam
Kesimpulan informasi. Masyarakat Semarang strategi RRI Pro 2 FM mempertahankan
bisa mengetahui beberapa Surabaya. Strategi yang eksistensinya sebagai
peristiwa-peristiwa penting melalui digunakan oleh RRI Pro media televisi lokal
RRI disetiap zamannya. Pada masa 2 FM Surabaya untuk dengan memberdayakan
kemerdekaan RRI sendiri berfungsi merubah segmentasi minimnya tenaga kerja
sebagai alat propaganda pendengarnya adalah yang ada. Penelitian ini
kemerdekaan, pada masa orde lama dengan multi segment mendapati bahwa Carlita
sampai orde baru RRI berfungsi strategy, yakni TV perlu membenahi
sebagai alat untuk menyuarakan menentukan strategi beberapa bidang dalam
program-program atau kebijakan berdasarkan kebutuhan manajemennya yaitu
pemerintah, sedangkan pada akhir target segmentasi. dengan memisahkan antara
tahun 1998 RRI berfungsi sebagai Strategi dimulai dengan ruang redaksi dengan
alat aspirasi mahasiswa dalam aksi- mengevaluasi program tugas pemasaran. Dengan
aksinya untuk meruntuhkan rezim acara yang disiarkan demikian Carlita TV dapat
orde baru yang penuh dengan bersama dengan pihak mempertahankan
penyimpangan. manajemen pelaksanan eksistensinya sebagai
penyiaran, antara lain: media televisi lokal yang
Programme Director, ada di Kabupaten
Produser, Music Pandeglang hingga saat
Director, hingga penyiar ini.
yang aktif berinteraksi
dengan pendengar.
6 Persamaan Terfokus pada perkembangan RRI Menggunakan metode Menggunakan metode
dan peran RRI terhadap kualitatif, teknik kualitatif, teknik sampling,
penyampaian informasi kepada sampling, wawancara, wawancara, observasi, dan
masyarakat observasi, dan dokumentasi.
dokumentasi.
7 Perbedaan Menggunakan metode penelitian Lebih terfokus pada Lebih terfokus pada apa
sejarah, yang meliputi empat tahap, strategi perubahan saja strategi yang
yaitu: Heuristik, kritik sumber, segmentasi pendengar dilakukan Carlita TV
interpretasi, dan histografi. Radio Republik untuk mempertahankan
Indonesia Programa Dua eksistensinya sebagai
Surabaya (RRI Pro 2 FM media televisi lokal di
Surabaya) Kabupaten Pandeglang.
8 Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p http://journal.unair.ac.id/ Perpustakaan Fisip Untirta
hp/jih/article/download/2221/2037 article_4640_media137_
category137.html
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian akan
lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji
kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data
dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum
selesai.27
penyiaran publik. Pendekatan ini dipilih agar penulis mendapat pemahaman sesuai
maka data di dapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna,
27
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D, Bandung. Hal. 25
36
37
dan teraba saja tetapi mencoba memahami makna dibalik yang ada. Realitas sosial
menurut paradigma ini adalah suatu gejala yang utuh yang terikat dengan konteks,
bersifat kompleks, dinamis dan penuh makna oleh karena itu, mengetahui
keberadaannya tidak dalam bentuk ukuran akan tetapi dalam bentuk eksplorasi
mungkin bersifat: (a) eksploratif: memahami fenomena secara garis besar tanpa
memahami ciri dan hubungan sistemis fenomena berdasarkan faktanya (c) teoritis:
28
Satori, Djam’an & Komariah, Aan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. Hal. 12
38
Oleh karena itu penulis mengacu pada identifikasi masalah yang sesuai
antara lain bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata
gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan
dengan interpretasi yang tepat. Secara harfiah, metode deskriptif adalah metode
29
Basrowi, Dr. M.Pd, Suwandi, Dr. M.Si Memahami Penelitian Kualitatif, 2008, Bandung: Rineka
Cipta. Hal. 48
30
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. 2004. Hal.11
31
Moh. Nazir, Ph.D. Metode Penelitian. 1999. hal. 54-55
39
samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam, dan bisa
menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya.
Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) dari data
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
Dalam riset kualitatif, periset adalah bagian dari integral dari data,
artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan
lapangan.33
32
Kriyantono, Rakhmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, 2009, Jakarta: Kencana, hal. 56
33
Ibid. Hal. 57
40
Sumber data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang digunakan
antara lain:
3.4.1 Observasi
tidak menjadi bagian dari lingkungan sosial yang diamati (Ruslan, 2003: 36)
dalam buku observasi. Teknik observasi ini dilakukan penulis untuk memberikan
3.4.2 Wawancara
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
wawancara).34
data ini dilakukan untuk menggali keterangan lebih dalam berkaitan dengan
permasalahan penelitian.
34
Moh. Nazir, Ph.D. Metode Penelitian. 1999. hal. 193
41
kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari
satu kali) untuk menggali informasi dari responden. Karena itu responden disebut
juga informan. Karena wawancara dilakukan lebih dari sekali, maka disebut juga
jika periset merasa data yang dibutuhkan sudah cukup maka tidak perlu mencari
bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara ini dikenal pula dengan
dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok
Sehingga penelitian yang dilakukan oleh peneliti hasilnya akan maksimal dan
35
Kriyantono, Rakhmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, 2009, Jakarta: Kencana, hal. 63
36
Ibid. Hal. 101
42
penting tentang suatu objek, yaitu informan. Informan adalah orang yang
diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu
objek penelitian.37
analisis penelitian dan konsep serta proporsi sebagai temuan penulis. Yang
menjadi informan ialah orang memiliki kedekatan dengan subjek penelitian baik
proses sosial yang sebenarnya. Peran informan yang dimanipulasi oleh informan
dari kesalahan interaksi, membutuhkan waktu yang lama, bahkan terkadang tidak
bisa diperbaiki.38
dan informan kunci (key informan) dan individu-individu subjek serta informan
penulis. Hal ini dimaksudkan apabila ada individu berasal dari luar kelompok
37
Bungin, Burhan, Prof. Drs, Penelitian Kualitatif, 2007, Jakarta: kencana. Hal. 108
38
Ibid. Hal. 109
43
responden maka data dan informasi yang diberikan selalu terbuka untuk diterima
oleh penulis.
Purposive Sampling. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar
orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan dengan kriteria tersebut
tidak dijadikan sampel.39 Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci
adalah Bapak Engkay Karsila selaku Penanggung Jawab RRI Banten. Bapak
Engkay merupakan karyawan senior yang telah bekerja di RRI selama 21 tahun,
dari tahun 1982 hingga sekarang, dan beliau adalah orang yang turut andil dalam
berdirinya RRI Banten. Serta informan lainnya yaitu bapak Zahral Mutzaini yang
menjabat sebagai Kepala Bidang Produksi RRI Jakarta penulis memilih beliau
karena beliau juga merupakan karyawan senior yang sudah lama bekerja di RRI
serta turut andil dalam pengembangan RRI Banten. Dan untuk menambah
beberapa informan lain, yang menjadi informan tambahan dalam penelitian ini
adalah Pak Ardan selaku bidang layanan usaha. Penulis memilih beliau karena
beliau lebih paham dan mengetahui bagaimana layanan usaha di RRI Banten.
bukti melaui susunan organigram perusahaan serta data-data valid lainnya yang
dapat mendukung keabsahan key informan sebagai pihak yang berkompeten untuk
39
Kriyantono, Rakhmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, 2009, Jakarta: Kencana, hal. 158
44
penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling
berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara
keunggulan dari metode diskusi adalah sebagai berikut: (a) menyadarkan bahwa
masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan, (b) menyadarkan bahwa dengan
dapat diperoleh keputusan yang lebih baik, dan (c) membiasakan untuk
bersikap toleransi.
dalam kelompok yang besar, (b) peserta diskusi mendapat informasi yang
terbatas, (c) dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara dan (d) biasanya
melakukan diskusi serta pembahasan secara langsung dengan informan yang telah
ditentukan oleh penulis untuk pemecahan pokok permasalahan dalam hal ini
3.4.4 Dokumentasi
ini digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
penyiaran publik.
Dalam penelitian ini, keabsahan hasil temuan atau data yang diperoleh
penulis dapat dinyatakan valid apabila hasil temuan atau data yang diperoleh dan
dikemukakan penulis sesuai dengan temuan atau data yang sebenarnya terjadi
kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Disini
manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena itu
3. Triangulasi teori, memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau
yang sama.41
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif (Patton 1987: 331). Hal itu dapat dicapai dengan jalan:
(1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2)
periode tertentu. Pada saat wawancara, penulis sudah melakukan analisis terhadap
terasa belum memuaskan, maka penulis akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai
data dilakukan secara terus menerus tanpa henti sampai data tersebut bersifat
jenuh. Dan data yang telah diperoleh dan terkumpul secara komprehensif
sekunder.
41
Kriyantono, Rakhmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, 2009, Jakarta: Kencana. hal. 72
42
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. 2004. Hal. 330-331
48
menemukan pola.
43
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan: Tjejep
Rohendi Rohidi. Jakarta: penerbit UI. Hal.16
49
Tabel 3.7
Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni
2014 2014 2014 2014 2014 2014
1. Pengajuan judul dan pra
riset
4. Sidang Outline
siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai Lembaga
Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi
Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU
lembaga penyiaran yang dapat berjaringan secara nasional dan dapat bekerja
5 (lima) satuan kerja (satker) lainnya yaitu Pusat Pemberitaan, Pusat Penelitian
50
51
daerah otonom terpisah dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000. Berawal dari
Indonesia dan Provinsi termuda pada waktu itu yakni Hj. Ratu Atut Chosiyah
bersama Wakil Gubernur Provinsi Banten saat itu Bapak H. Masduki ketika
(KP3B). RRI Jakarta saat itu diminta sebagai media Partner untuk melakukan
Pada tanggal 14 April 2012, RRI Serang sudah bisa siaran lokal 8 jam
mulai Pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB selebihnya tetap relay Programa 1 RRI Jakarta
sampai Pukul 24.00 WIB dengan penyiar RRI Banten yang pertama dan satu-
wilayah Kota/Kab Serang, Kota Cilegon, Kab. Pandeglang, Cikupa, dan Balaraja.
Kantor dan stasiun pemancar RRI Banten yang dulu masih berlokasi di Jl. KH. A.
Khotib No. 47 Benggala Serang. Sampai saat ini, jumlah karyawan dan RRI
Banten berjumlah 14 orang yang terdiri dari penyiar, reporter, teknik dan layanan
usaha.
program siarannya, RRI Banten memfokuskan diri terhadap keinginan dan minat
52
masyarakat Banten yang kritis, moderat, terbuka dan memiliki daya saing dengan
masyarakat lain diluar Banten, oleh karena itu RRI Banten mencoba
atas, strata ekonomi menengah ke atas, strata ekonomi menengah, strata ekonomi
A. Visi
B. Misi
44
Dokumentasi RRI Banten
53
keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa ditengah arus
globalisasi,
kedaulatan NKRI
siaran.
teknik.
C. Motto
pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial,
etik jurnalistik dan kode etik penyiaran. Hal ini terlihat dengan
segmentasi tersendiri, yaitu PRO 1, PRO 2, PRO 3, PRO 4, dan VOI, RRI
siaran. Dengan membuat acara on-off air jadi semacam ada jumpa fans,
terus juga ada membentuk forum komunikasi terus juga ada yang disebut
forum pemerhati
streaming dan juga RRI Play yang semuanya itu untuk mempermudah para
acara tersebut seperti apa dan bagaimana cara menyaksikan acara tersebut.
57
Dari misi RRI yang ada, RRI Banten yang merupakan RRI termuda yang
program acara yang disiarkan setiap harinya. RRI Banten dalam penyelenggaraan
program siarannya memiliki segmentasi pendengar yang universal. Hal ini dilihat
dari program siaran yang mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan lain
seputar Banten yang dikemas secara ringan. Selain itu ada program acara “Suara
Anda” yang merupakan acara bincang pagi dengan narasumber, acara “Tips &
keuangan, dan lain-lain. “Tips & Trik” juga hadir di akhir pekan yang
memberikan informasi ringan seputar wisata dan olahraga. Di segmen remaja RRI
mempunyai acara “Dunia Remaja” yang membahas tentang dunia remaja, seputar
perilaku, pendidikan, wisata, dan lain-lain. Selain itu ada “Top Pop” acara request
10 tangga lagu versi RRI Banten. Di malam hari ada acara yang bertajuk
“Inspirasi” yang membahas dengan topik tematik tentang dunia medis, wirausaha,
otomotif, religi, daerah dan ada program “Golden Memori” informasi seputar
58
lagu-lagu tahun 60-90an baik dari dalam negeri maupun luar negeri dan informasi
lagu-lagu jazz dan R&B. Selain acara-acara tersebut, ada acara seperti “Warta
Berita” dan “Metropolitan Isssue” yang merupakan siaran sentral dari RRI PRO 3
Jakarta.
masyarakat Satuan Lalu Lintas Polres Serang Bekerjasama dengan RRI Banten
program siaran yang dimiliki RRI Banten berdasarkan segala sesuatu yang
berhubungan dekat dengan masyarakat. Hal ini merupakan salah satu strategi
masyarakat.
4.2 Personalia
departemen Penerangan yang status karyawannya adalah pegawai negeri sipil atau
PNS. Dan setelah RRI tidak bernaung lagi di bawah Departemen Penerangan,
LPP dan pegawai lama yang dulu masih dalam naungan Departemen Penerangan
tersebut, statusnya Pegawai Negeri Sipil. Sementara untuk pegawai yang baru,
59
disebut Pegawai Bukan Pegawai Negeri Sipil atau PBPNS. Perekrutan karyawan
stasiun.
RRI Banten, dari tingkat terendah sampai yang teratas berjumlah 14 orang seperti
Figur bapak 53 tahun yang bersahaja dan berdarah Sunda ini, merupakan
penanggung jawab RRI Banten. Dengan hobinya yang berhubungan dengan seni
masyarakat, membuat beliau termotivasi untuk bekerja di RRI. Sosok yang selalu
memotivasi dan juga memberikan semangat hidup, dan penilaian positif, karena
menurut beliau radio itu sangat mudah mempengaruhi jiwa pendengar. Keseharian
hubungan dengan mitra-mitra, seperti instansi pemerintah, swasta dan radio lain.
Namun, dengan adanya rotasi karyawan, beliau dipindahkan dari kepala seksi
pencitraaan ke produksi musik dan hiburan yang tugasnya sebagai penyuplai atau
penanggung jawab RRI Banten yang tugasnya mengkoordinir semua bagian yang
produksi RRI Jakarta. Yang tugasnya sebagai koordinator bidang produksi di RRI,
pelaksanaannya. Seorang bapak yang berumur 51 tahun ini merupakan sosok yang
ramah dan supel. Dari beliau penulis banyak mendapatkan informasi tentang RRI
Banten.
bertugas di bagian bidang layanan usaha di RRI Banten yang tugasnya berkaitan
yang berumur 25 tahun ini merupakan sosok yang supel dan menyenangkan.
Beliau juga banyak memberikan informasi kepada penulis tentang RRI Banten.
sebagai lembaga penyiaran publik. Penulis memaparkan beberapa hasil dari riset
diskusi dan wawancara mendalam (depth interview) dengan key informan dan
Penyiaran Publik.
Key informan dalam penelitian ini adalah bapak Engkay Karsila yang
merupakan penanggung jawab RRI Banten, yang dalam penelitian ini dapat
Pertanyaan yang diajukan penulis kepada key informan dan informan adalah
eksistensi.
dengan informan lain, dalam hal ini penulis memilih Bapak Zahral Mutzaini
selaku Kabid Produksi RRI Jakarta, dan bapak Agus Ardan selaku marketing atau
layanan usaha RRI Banten. Serta beberapa pendengar RRI Banten yang setia
mendengarkan RRI.
data yang dalam hal ini penulis menggunakan peningkatan ketekunan dan juga
RRI Banten dalam membangun eksistensinya agar dapat mencapai visi misinya
62
bagaimana strategi yang dimiliki RRI untuk dapat tetap beroperasi di tengah
tersebut, penulis menggunakan analisis SWOT sebagai salah satu instrumen untuk
membentuk strategi.
mencapai tujuan. Maka analisis SWOT yang merupakan akronim dari Strength
Banten.
Banten menguraikan beberapa hal yang menjadi kekuatan dan peluang RRI, yaitu,
RRI berada di semua sabuk pengaman NKRI, RRI berada di seluruh provinsi
memberikan informasi pada publik yang ada. Selain itu RRI merupakan radio
frekuansinya menggunakan FM, AM, dan SW. Terkait dengan anggaran, RRI
anggaran. Dan untuk RRI di seluruh Indonesia, semua anggaran berada di RRI
internal, RRI Banten mempunyai kekuatan dari aspek permodalan, dimana RRI
Banten merupakan bagian dari pemerintah dan di bawah naungan RRI Jakarta.
kantor pusat agar tetap dapat beroperasi. Hasil observasi, penulis juga
lokal yang menjadi kekuatan untuk menarik perhatian pendengar. Program konten
merupakan program siaran berita terkini seputar Banten yang dikemas secara
ringan dan santai. Program tersebut memiliki konten lokal dimana pendengarnya
Cilegon, Kabupaten Lebak, dan sekitarnya. Program dengan konten lokal seperti
inilah yang menjadi kekuatan bagi RRI Banten dalam mengembangkan target
siarannya.
dengan Bapak Engkay, Pak Zahral dan Bapak Ardan bahwa RRI mempunyai
segmentasi tersendiri dan ada kanal masing masing yaitu PRO 1, PRO 2, PRO 3,
PRO 4 dan VOI. Programma 1 (PRO 1) untuk semua golongan atau usia, yang
jaringan berita nasional atau news & dialog, Programma 4 untuk budaya,
kemudian ada programma voice of Indonesia, itu siaran luar negeri (SLN) dalam
8 bahasa, yang semua ini adalah untuk melayani publik Indonesia dan luar negeri
yang dimiliki RRI Banten antara lain dijabarkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1
Analisis Kekuatan RRI Banten
1. RRI Banten merupakan Lembaga Penyiaran Publik milik pemerintah yang
bersifat independen.
2. RRI Banten merupakan bagian dari pemerintah sehingga permodalan dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
3. Mempunyai konten siaran dengan 4 programma (PRO).
4. Program siaran yang ditayangkan secara teratur dan berpola.
5. Jangkauan siar yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten/Kota di
Banten.
45
Hasil diskusi dengan bapak Engkay Karsila selaku penanggung jawab RRI Banten bapak Zahral
selau Kabid Produksi, dan bapak Ardan selaku layanan usaha. Tgl. 6 Mei 2014
65
produksi RRI Banten, bapak Engkay Karsila dan Bapak Ardan. Beliau melihat
ditentukan, yang jelas RRI Banten dirancangnya tipe C, nanti akan terus
Dan karena RRI Banten di bawah naungan RRI Jakarta, anggaran masih
menggunakan RRI Jakarta. Keterbatasan SDM yang dimiliki oleh RRI Banten
juga masih menjadi kendala, tetapi dengan keterbatasan tersebut RRI Banten
masih dapat berjalan dan semua pekerjaan masih dapat ditangangani dengan baik
dan profesional.
Melihat dari kelemahan yang dimiliki RRI Banten tersebut, maka analisis SWOT
Tabel 4.2
peluang apa saja yang dihadapi selama beroperasi. RRI Banten selalu berusaha
Oleh karena itu, strategi untuk mengembangkan peluang yang ada yakni dengan
cara menyajikan program siaran yang cenderung disukai masyarakat. Dan juga
Sebagai radio pemerintah dan juga bagian dari pemerintahan, RRI selalu
diberikan kepada masyarakat juga merupakan iklan masyarakat yang juga bersifat
edukatif.
pelosok tanah air yang tidak terjangkau hiburan seperti halnya TV dan radio-radio
swasta lainnya
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Sementara peluang eksternal dalam
lingkungan perusahaan saat ini dan yang akan datang. Peluang merupakan situasi
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang yang agresif. 46
yang dimiliki RRI Banten selanjutnya dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3
Analisis Peluang RRI Banten
1. Memiliki pendengar yang setia dan forum pendengar.
2. Segmentasi siaran yang dibidik oleh RRI adalah masyarakat-masyarakat
yang tidak terjangkau oleh hiburan-hiburan seperti halnya TV dan radio-
radio swasta lainnya di pelosok-pelosok daerah.
3. Memiliki akses sebagai mitra pemerintahan.
4. Memberikan iklan layanan masyarakat yang bersifat edukatif kepada
publik.
Adapun dari segi ancaman, penulis mendapatkan hasil dari diskusi bahwa
RRI Banten memandang banyaknya media massa seperti televisi, koran, dan radio
yang sehat bahkan bisa menjadi feedback untuk RRI lebih maju lagi dan tetap
eksis.
Faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi salah satu hambatan atau
tidak akan ada hambatan atau kendala. Jika jangkauannya tidak terganggu, maka
tentu penyiaran dapat berlangsung dengan baik dan dapat terus melayani
46
Hunger, David dan Wheelen, Thomas, 1996, Manajemen Strategis, Yogyakarta. Andi. Hal. 235
68
Selain itu, Hunger dan Wheelen juga menguraikan tentang ancaman dan
kelemahan bagi perusahan. Ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan saat ini
perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk pasar). Adapun bidang-
bidang khusus kelemahan perusahaan saat ini dan yang akan datang. Merupakan
Dari ancaman yang harus dihadapai analisa SWOT untuk ancaman yang
informan dalam penelitian ini, penulis menganalisa bahwa ancaman terhadap RRI
Banten harus dihadapi dengan sigap dan RRI Banten harus dapat mengantisipasi
Tabel 4.4
Analisis Ancaman RRI Banten
1. Banyaknya kompetitor seperti radio swasta, televisi, dan koran.
2. Persaingan yang tidak sehat.
3. Faktor cuaca yang tidak menentu.
RRI tujuannya lebih besar pada publik dan kepentingan masyarakat banyak, serta
69
(VOI) yang semua ini adalah untuk melayani publik Indonesia, dan luar negeri.
untuk anak muda, itulah salah satu yang hal dilakukan RRI supaya sesuai dengan
konten, sesuai dengan visi-misi RRI. PRO 3 merupakan jaringan berita nasional,
budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang juga mempunyai ratusan
etnik yang hidup di Indonesia. Terus karena jaringan nasional dan juga
membangun karakter bangsa, visi-misi RRI yang lain adalah untuk membentuk
jaringan terluas jadi sampai ke luar negeri. VOI itu tujuannya untuk jaringan
terluas di luar negeri, dan itu salah satu upaya dan juga sesuai kontennya.
Strategi lain yakni membuat acara on air dan off air semacam jumpa fans
dan juga ada yang disebut forum pemerhati agar pendengar setia RRI dapat selalu
berkomunikasi dengan RRI. Itu merupakan salah satu upaya untuk mengikat para
pendengar agar hubungan antara RRI dengan pendengar agar dapat terus eksis dan
diterima masyarakat.
teknologi canggih dengan melengkapi audio dan video streaming agar masyarakat
RRI juga selalu mengevaluasi setiap program acara dan selalu mengelola
dari programma itu sendiri yaitu, pemberdayaan masyarakat. Selain itu ada
eksekutif muda atau untuk remaja, dan juga budaya, sesuai konten dari
programma tersebut. Dan RRI merupakan salah satu radio yang setiap tahun
membuat rapat pola yang bertujuan untuk mengevaluasi dari sekian siaran yang
telah dilakukan selama 1 tahun apakah masih layak untuk disiarkan atau tidak.
Selain acara, SDM juga sangat diperhatikan, dikelola,. Jika karyawan RRI yang
berprestasi, perlu ada reward berupa promosi ke lain daerah karena ada rotasi
jabatan, itu salah satu upaya memanage dari karyawan-karyawati, yang ada di
LPP RRI.
pendengar yang ada kaitannya dengan siaran. Siaran RRI Banten bersifat inovatif,
71
kreatif, dan disesuaikan dengan zaman. Dan RRI terus mempertahankan kualitas
pendidikan, hiburan, dan kita bisa diterima jangkauannya, tidak terganggu cuaca
bagaimana serta kita bisa melayani masyarakat luas yang di pedesaan, pelosok,
Dan RRI juga terus bekerja sama dengan media-media lain karena RRI ini bukan
pesaing, RRI tidak mencari iklan produk, iklan yang ada di RRI adalah iklan-iklan
tersendiri untuk RRI Banten sekarang ialah bagaimana menformat kontennya agar
menarik, tidak hanya untuk golongan usia dewasa, namun juga untuk anak muda
yang notabene merupakan generasi penerus bangsa. Namun di samping itu, RRI
Banten harus tetap konsisten untuk tetap menjaga kualitas siarannya agar sesuai
dengan visi misi sebelumnya yaitu sebagai radio yang membangun karakter
bangsa berkelas dunia. Karena itu RRI Banten kemudian mulai mengembangkan
RRI PRO 2 yang memang format acaranya ditujukan bagi anak muda.
yang dimiliki hingga peluang dan ancaman yang harus dihadapi RRI Banten maka
72
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tersebut dapat dilihat beberapa hal
sebuah pola yang merupakan pengembangan dari konsep yang digagas oleh
internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik, serta
merupakan rumusan dari konsep Hunger dan Wheleen melalui matriks SWOT
sebagai berikut:
73
Tabel 4.5
Matriks SWOT Manajemen RRI Banten
audio dan video streaming. Dan juga RRI selalu bekerjasama dengan mitra-mitra
yang saling menguntungkan untuk dapat terus diterima masyarakat dan dapat
kebutuhan pendengar.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Niche yang
dikembangkan sejak tahun 1960-an oleh para ahli ekologi seperti S.A. Levins
(1957), R. Levins (1968), Ricklefs (1979) E.R. Pianka (1975) dan R.H. Whittaker
(1973).
2. Kedua, types of content, yang menunjukkan aspek program dan atau jenis
isi media. Faktor konten merupakan deskripsi isi dari media yang
75
target audien. Faktor audien pada dasarnya dapat dilihat melalui dua hal
yaitu dari data asumsi/profil media yang bersangkutan atau dari penelitian
mereka.
dapat menunjang keberlangsungan hidup RRI Banten yaitu dari APBD karena
RRI merupakan bagian dari pemerintah dan juga bertanggung jawab terhadap
pemerintah. Selain itu RRI Banten masih mendapatkan permodalan dari RRI
masyarakat. Selain iklan layanan masyarakat, RRI juga terbuka untuk membuka
disiarkan dan diperdengarkan. Hal ini sesuai visi misi RRI yaitu sebagai
atau jenis isi media tersebut. Dalam hal ini RRI mempunyai pengelolaan
kreatifitas anak muda, PRO 3 jaringan berita nasional, PRO 4 siaran budaya dan
pendidikan, serta VOI siaran luar negeri dengan 8 bahasa asing yang dalam arti
Banten, karena RRI Banten adalah RRI termuda yang baru 2 tahun berdiri, maka
dengan visi misi RRI, RRI Banten terus mencoba meningkatkan kualitas audio
teknologi canggih seperti audio dan video streaming dan ada RRI Play di aplikasi
hiburan yang sehat, serta membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah
arus globalisasi.
sasaran atau target audien. RRI sebagai radio yang terluas jaringannya selalu
terjangkau televisi atau radio lainnya. Dan dari kanal-kanal tersendiri yang
dimiliki, RRI mempunyai audien atau pendengar khusus yang setia mendengarkan
RRI.
menjadi penyangga – sekaligus sumber “makanan” bagi media agar dapat survive
Penerapan teori Niche pada RRI Banten dinilai sesuai dengan konsepsi
mengenai ekologi media. Hal ini dikarenakan kegiatan penyiaran yang dilakukan
oleh RRI Banten sudah mencakup sumber penunjang kehidupan media baik dari
mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan pendengar agar program dalam RRI
oleh Onong bahwa strategi diperlukan untuk mencapai apa yang dikehendaki.
Termasuk RRI dalam membangun eksistensinya agar dapat mencapai visi misinya
dunia penyiaran kian menajam, maka RRI Banten lebih mengarahkan target
sasaran pendengar yang terdapat di daerah perbatasan dan tidak terjangkau oleh
televisi maupun radio lain. Dengan adanya strategi yang dilaksanakan dan
ujung tombak perusahaan atau yang menentukan baik buruknya citra yang
diterima oleh RRI dari pendengar. Dalam hal ini layanan usaha bertanggung
jawab dalam mengatur program siaran, mengantisipasi masalah yang terjadi dan
47
Effendi, Onong Uchjana. 2007, Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hal. 32
78
penyiaran radio. Dalam hal ini RRI adalah radio publik milik negara, yang
RRI masih eksis karena segmentasi yang di bidik oleh RRI itu adalah
bukan hanya dalam kota tetapi justru yang paling jauh itu di daerah-daerah
makanya RRI Banten itu sangat direspon oleh gubernur karena Banten itu kan
bentuknya masih terpencil-pencil dan informasi yang paling cepat adalah radio.
Itu salah satu contohnya yang dilakukan oleh RRI dan sampai saat ini diperkotaan
(2007:16):
Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa pada dasarnya RRI Pro 1 FM
Banten tidak akan mengalami kemunduran, terutama dalam hal keuangan. Hal ini
dikarenakan RRI Pro 1 FM Banten adalah bagian dari lembaga penyiaran publik
no. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran pasal 15, sumber pembiayaannya berasal
dari: iuran penyiaran, APBN atau APBD, sumbangan masyarakat, siaran iklan,
dan usaha lain yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran dan selalu
banyak hingga ke pelososk dan perbatasan, dan terbukti dengan luasnya jaringan
tersebut RRI masih banyak pendengar setia. Salah satu cara untuk lebih dekat
dengan pendengar yaitu dengan mengadakan acara on air atau off air. Dan ada
juga semacam ada jumpa fans, membentuk forum komunikasi dan forum
pemerhati. Itu salah satu upaya untuk mengikat para pendengar. di acara off air,
pendengar. Banyaknya stasiun RRI yang berjumlah 250 stasiun dan frekuensi RRI
yang menggunakan FM untuk di dalam kota, AM di luar kota atau di pelosok, dan
SW untuk keluar negeri dan RRI menggunakan satelit Palapa C2 untuk sistem
komunikasinya, satelitnya, dan kita bisa siaran dimana saja, karena kita radio
berjaringan nasional. Hingga saat ini RRI masih terus tetep eksis, tetap ada
komunitas spesial, pendengar spesial yang terbukti sampai saat ini bisa dikatakan
80
kalau dalam 1 jam saja ada 200 SMS dan ada sekian puluh penelepon
menandakan bahwa RRI masih eksis acaranya masih dapat dinikmati dan
digemari masyarakat.48
diwawancara, Hendra mengakui bahwa RRI Banten sudah mulai dikenal publik
dan RRI adalah radio pemerintah yang berada di pusat dan wilayah-wilayah
propinsi, salah satunya di Banten yang cukup eksis di masyarakat. Hal tersebut
terbukti dari beberapa program siaran RRI Banten yang ia ketahui. Salah satu
acara favoritnya Golden Memori dan banyak yang partisipasi, kirim SMS dan
telepon.
menambahkan bahwa RRI adalah salah satu radio yang dapat memberikan
informasi serta berbagai hal yang sedang terjadi di masyarakat, wawasan dan
hiburan yang sehat. Dan program acara di RRI Banten sangat menarik karena
pengertian eksistensi, maka penulis dapat menganalisa bahwa RRI Banten dapat
48
Hasil wawancara dengan bapak Engkay Karsila, penagnggung jawab RRI Banten. Tgl. 3 Maret
2014 pukul: 16.00
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
personil dalam struktur organisasi. Peluang, Segmentasi siaran yang dibidik oleh
Dan dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut, dapat dilakukan
membuat acara on air dan off air semacam jumpa fans dan juga ada yang
81
82
direspon SDMnya, misalnya apakah SDM ini masih memenuhi syarat atau
tidak, masih layak atau tidak jadi penyiar dan jika berprestasi, perlu ada
reward, rewardnya berupa promosi. Selain itu juga ada perhatian terhadap
SDM apabila SDM tersebut terlihat sudah jenuh, ada rotasi atau bisa juga
promosi ke lain daerah, itu salah satu upaya memanage dari karyawan-
karyawati.
pendengar yang ada kaitannya dengan siaran. Siaran RRI Banten bersifat
inovatif, kreatif, dan disesuaikan dengan zaman dan yang terpenting RRI
menarik, tidak hanya untuk golongan usia dewasa, namun juga untuk anak
samping itu, RRI Banten harus tetap konsisten untuk tetap menjaga
kualitas siarannya agar sesuai dengan visi misi sebelumnya yaitu sebagai
radio yang membangun karakter bangsa berkelas dunia. Karena itu RRI
5.2 Saran
1. Sebagai radio publik yang cukup dikenal masyarakat Banten, RRI Banten
terpercaya yang dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat
84
dengan memperhatikan kode etik jurnalistik dan penyiaran sesuai visi dan
nilai lebih yang dimiliki RRI Banten di mata masyarakat luas umumnya
karena itu penulis menyarankan bagi siapapun yang akan melakukan penelitian di
RRI Banten, komunikasi organisasi dapat menjadi rujukan penelitian yang sesuai
untuk pengembangan hasil penelitian ini. Sehingga penelitian ini dan penelitian-
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, Drs, Msi., Komala, Lukiati, Dra, Msi., Karlimah, Siti,
Dra, M.Si. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung.
Simbiosa Rekatama Media.
Basrowi, Dr. M.Pd, dan Suwandi, Dr. M.Si. 2008. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung. Rineka Cipta.
Rivers, WL, Jeensen JW, Peterseon, Theodore, 2003. Media Massa dan
Masyarakat Modern Edisi Kedua. Jakarta. Prenada Media.
Jurnal:
Wahyu W, Deddy, 2012, Sejarah Radio Republik Indonesia Wilayah
Semarang Tahun 1945-1998 Vol. 1 No. 1, Universitas Negeri
Semarang, 24-29 hal.
Artikel Lain:
Adistya, Yusi, 2012, Analisis Strategi Manajemen Penyiaran Carlita TV
Dalam Mempertahankan Eksistensinya Sebagai Media Televisi
Lokal. Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, Banten (Tidak Dipublikasikan).
87
Website
www.rri.co.id
www.rrijakarta.com
www.rribanten.blogspot.com
http://rribanten.wordpress.com/
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih/article/download/2221/2037
http://journal.unair.ac.id/article_4640_media137_category137.html
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/viewFile/1612/1608
http://jurnal.uajy.ac.id/jik/files/2012/05/1.-anita-herawati-dan-setia-Budi-107-
130.pdf
http://lib.unnes.ac.id/18278/1/8111409078.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26089/1/summary_penelitian_Joko_Nugroho.pdf
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/668/pdf
88
89
90
91
daerah otonom terpisah dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000. Berawal dari
Indonesia dan Provinsi termuda pada waktu itu yakni Hj. Ratu Atut Chosiyah
bersama Wakil Gubernur Provinsi Banten saat itu Bapak H. Masduki ketika
(KP3B). RRI Jakarta saat itu diminta sebagai media Partner untuk melakukan
Mini RRI, mengingatkan akan statement yang disampaikan Dirut LPP RRI waktu
itu Parni Hadi, bahwa RRI akan segera didirikan di Provinsi Banten. Wakil
Gubernur Banten Masduki dengan gayanya yang khas dan akrab menggunakan
Bahasa Sunda kepada Reporter RRI Jakarta – Engkay Karsila dan Heriyoko “Kieu
Kang, pokoknya carioskeun ka para pimpinan di RRI Jakarta, Bapak miharep RRI
Kendati RRI Banten belum muncul secara fisik tapi sejak itu
Supratmanto, Zulhaqqi Hafiz, dan Nuryudi, RRI Jakarta Pro aktif melakukan
siaran–siaran luar (insidentil) tidak saja liputan tetapi juga kegiatan MTQ
Nasional, Sidang DPRD, Pelantikan Gubernur dan siaran dari Masjid Agung ,
Seiring berjalannya waktu pada bulan Mei 2011 Dirut LPP RRI setelah
melantik beberapa Kepala RRI Eselon 2 yang salah satunya Ersna Prahesti
mewujudkan lahirnya RRI di Ibu kota Provinsi yaitu Banten yang secara geografis
berdekatan dengan Ibukota Negara – Jakarta. Ersna Prahesti yang sudah melekat
dengan cara kerjanya yang cekatan segera melakukan Rapat Struktural dan
pertemuan dengan Karo Humas dan Karo Umum Pemprov Banten. Seminggu
Djajasamita (kabag TU, Naswin Achmad Kabid Programa Siaran, Dakhril Kabid
Produksi, Djoko Purnomo Kabid Teknik dan Henny Mulyani Kabid LU serta Kasi
Saat itu, Gubernur berhalangan karena sedang dinas ke luar kota, maka
melalui Kepala Biro Humas Komari berserta stafnya Siti Ma’ani Nina langsung
survey ex klinik di Pendopo Gubernur Banten Sejak itu dilokasi ex klinik. Crew
Studio dan staf Umar memasang perangkat pemancar dan studio (ex RRI Jakarta)
kepada Kepala RRI Jakarta yang diperoleh dari KPID Banten dan Balmon bahwa
ada frekwensi 94,9 yang kosong yang dialokasikan untuk Radio Publik. Mendapat
93
informasi itu Kepala RRI Jakarta Ersna Prahesti bersama dengan Para
KPID Banten Muhibbudin. Ketua KPID tidak melarang Frekwensi 94,9 di isi
modulasi Programa 1 RRI Jakarta karena RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik
Akhir Agustus 2011 uji coba test Modulasi di Frekwensi FM 94,9 Mhz
berjalan mulus. Para Penyiar programa 1 RRI Jakarta dalam call station selain
94,9 Mhz.
Tanggal 14 April 2012, RRI Serang sudah bisa siaran lokal 8 jam mulai
Pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB selebihnya tetap relay Programa 1 RRI Jakarta
sampai Pukul 24.00 WIB dengan penyiar RRI Banten yang pertama dan satu –
Rumah tangga Kantor Pendopo Gubernur sdr YANI. Bulan Februari 2012 Bagian
Umum RRI Jakarta dipimpin Kasubbag Umum Suprawata merenovasi satu ruang
ex kantor TIM Penggerak PKK dibuat Ruang Studio Kedap Suara. TIM Teknk
sekitarnya, serta beberapa Pejabat termaksud Kepala Biro Humas Komari secara
masyarakat.
94
8 jam, Kepala RRI Jakarta bersama Kabag/Kabid serta Kasi liputan dan Redaksi
menghadap ketua DPRD Provinsi banten Aeng Nasrudin yang didampingi unsur
adalah RRI Serang disarankan nama RRI Banten. Demikian juga beberapa tokoh
masyarakat dan tokoh agama kurang setuju nama RRI Serang, masyarakat ingin
mengabadikan nama Banten melekat di RRI sebagaimana RRI perekat NKRI. Hal
ini disampaikan Kepala RRI Jakarta kepada Direktur Utama LPP RRI Niken
Widiastuti dan diteruskan kepada Ketua Dewan Pengawas LPP RRI Zulhaqqi
Hafiz dan melalui diskusi Jajaran Direksi dan Dewan Pengawas LPP RRI
RRI mudah diakses publik. Selanjutnya tokoh masyarakat yang cukup terkenal H.
Najmuddin meminjamkan tanah berikut bangunan di jalan TB. Ahmad Khotib No.
gedung Ex PKK, sekarang gedung ex PKK masih digunakan sebagai studio VIP
RRI Banten.
Lagi – lagi TIM teknik yang di pimpin oleh Kepala Bidang SDT Maryoto
memindahkan segala sarana prasana siaran di Jalan TB. Ahmad Khotib termasuk
antena OMB 4 by. Kerena pemancar bukan baru, kekuatan 2 KW tidak maksimal
dan tidak stabil bisa turun 1 KW bahkan 500 watt . Kabid Siaran Octovianus
bersama Kasi Evaluasi Program Abdul Gaffar Zakaria terus berbenah dalam
kota serang dan sekitarnya sampai Perbatasan Merak yang 3 tahun terakhir RRI
Banten bersama RRI Jakarta menggelar Tenda Publik dan Studio Mini dimana
Kasi Pencitraan Engkay Karsila dan Kasi Pengembangan Usaha Siti Khotijah
Pejabat Struktural lainnya Kasubbag dan Kasi RRI Jakarta bersama – sama TIM
Work memantapkan keberadaan RRI Banten sesuai dengan Visi dan Misi LPP
Karsila, SE
Penanggung Jawab RRI Banten
Rozani, SE
Bendahara
Asih Kurnianingsih, SE Nasrudin, S.Kom Andi Lutfian, S.Kom Agus Ardan M Heru
Penyiar Reporter Teknik Layanan Usaha Rumah Tangga
Dede Firdaus
Penyiar
Hasniar Rahmawati
Penyiar
Ari
Penyiar
97
Pedoman Wawancara
Hasil Wawancara
Wawancara pak Engkay 3 Maret 2014
negara gitu kan, satu-satunya yang digaji negara tentunya harus terkait
dengan kementerian, waktu itu menginduk-lah ke departemen keuangan
yang sebutannya waktu itu perusahaan jawatan atau Perjan. Tapi ga lama
dari perusahaan jawatan itu beralih lagi karena RRI itu bukan komersil,
TVRI juga bukan komersil tentunya tidak bisa menghasilkan point the
profit atau profit oriented akhirnya diganti lagi namanya bukan Perjan tapi
diganti Lembaga Penyiaran Publik (LPP) sesuai dengan UU.
5. Bagaimana strategi RRI dalam menghadapi persaingan dengan media
massa lainnya?
Jawaban:
Strategi RRI pusat tentunya kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan
teknologi karena sekarang teknologi canggih gitu kan, makanya yang saya
sebutkan tadi untuk ehm...apa namanya mengimbangi dari teknologi
canggih itu sendiri , kami sekarang melengkapi dengan audio dan video
streaming itu, itu salah satu utamanya. Tadi sudah disebutkan di awal itu
salah satu trik dan juga sekarang kita melakukan kerjasama dengan mitra-
mitra, gitu kan, mitra-mitra yang saling menguntungkan yang saling
membutuhkan gitu kan, terus kita bekerja sama dengan media-media lain
karena RRI ini bukan pesaing, RRI itu bukan ehm...apa namanya tidak
mencari iklan yang apa namanya yang produk, iklan yang kita ambil
adalah iklan-iklan yang sifatnya kerjasama dengan instansi-instansi, bukan
berarti ga boleh, tetapi RRI disini memberikan kesempatan pada radio
swasta karena sesuai dengan aturannya dulu radio swasta akan
memberikan royalti katanya pada RRI ketika tidak memberikan iklan,
tidak menyiarkan iklan, tapi kenyataannya yah itulah bisnis, gitu yah.
6. Apa saja langkah-langkah real untuk mencapai tujuan dari media
penyiaran ini?
Jawaban:
Langkah-langkah real jelas tadi diantaranya itu, jadi kita melakukan
kerjasama-kerjasama dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada
kaitannya dengan ehm...apa siaran. Siaran itu harus inovatif, kreatif, gitu
kan, dan disesuaikan dengan zaman.
7. Apa saja langkah-langkah RRI untuk merebut pangsa pendengar?
Jawaban:
Langkah-langkah yang dilakukan kami selain yah ada joint branding, terus
juga ada apa namanya, ehm...ada kita mengumpulkan humas-humas gitu
yah, baik itu humas dari provinsi, dari pemerintahan, humas dari
perusahaan, ya tujuannya itu adalah untuk menggaet dari ehm...apa
namanya, untuk meningkatkan hubungan kerja dan juga kita melakukan
kegiatan kerjasama kan dengan ehm...media-media lain jadi humas-humas
itu kita ajak ehm...apa itu humas-humas ya kita melakukan pertemuan
bahwa program-program unggulan yang bisa dilakukan atau digunakan
oleh para mitra-mitra itu bisa dimanfaatkan di acara-acara, RRI. Jadi kita
mengumpulkan humas-humas yang ada kita kumpulkan, apa sih
kebutuhan humas untuk mensosialisasikan program ini, RRI, medianya,
istilahnya kita menjadi media partner bagi humas-humas yang ada, gitu.
107
akan lebih mengisi dari perjuangan pemilu itu apa sih, ehm...itulah RRI
bagiannya media partner dari pemilu itu sendiri . jadi itu salah satu
kampanye, jadi mengingatkan kepada masyarakat, jangan lewatkan
tanggal 9 April itu ada Pemilu, kita akan melaksanakan Pemilu, gitu kan.
Dan bahkan kami sudah merancang dalam jangka pendek ini selain dari
pemilu diharapkan pemilunya pemilu damai nanti RRI di seluruh
Indonesia akan menyelenggarakan ehm...hiburan rakyat pemilu damai,
pesta rakyat pemilu damai, nanti berupa hiburan-hiburan budaya yang
berkembang di Indonesia tentunya, dari Sabang sampai Merauke nanti
diharapkan nanti pemilu damai, gitu yah. Jadi ada hiburannya, hiburannya
berupa budaya di Indonesia.
10. Bagaimana RRI mengelola manajemen produksinya?
Jawaban:
RRI mengelola manajemen produksinya tentunya dengan tadi yang disebut
itu kan semuanya bidang produksi, jadi RRI itu produksi siaran, otomatis
di program sesuai pengisian programma-programma itu. Programma 1
tentunya kita harus mengisi dengan ehm...sesuai dengan ininya apa
namanya, statement dari sebutan-sebutan dari programma itu sendiri. Tadi
saya katakan ada pemberdayaan masyarakat, ada eksekutif muda atau
untuk remaja, dan juga budaya, sesuai konten itu, mengisi. Dan
darimanakah pola itu? RRI salah satu radio yang tiap tahun itu membuat
rapat pola, rapat pola ini tujuannya adalah mengevaluasi dari sekian siaran
yang telah dilakukan selama 1 tahun apakah masih layak atau tidak acara
ini. Salah satunya analekta. Analekta ini masih cocok apa engga sih? Kalo
mau diganti dengan apa namanya? Terus ehm...jangkauannya kemana, iya
kan. Itu di rapat selalu diperdebatkan, diperbincangkan oleh pengisi-
pengisi acara. Diantaranya ada pengarah acara, ada produser nya terus juga
ada ehm...pelakunya, itulah disitu ada rapat pola. Setelah rapat pola, ada
rapat produksi untuk menentukan layak atau sih? Sesuai tidak sih? Nilai
keuangan atau produk itu, nah itulah salah satu upaya untuk ehm...apa
namanya tadi meningkatkan, mengelola manajemennya. Itulah salah satu
cara memanaje. Terus juga SDMnya itu juga harus dikelola juga, direspon
dari SDMnya, apakah SDM ini masih memenuhi syarat atau tidak sih,
masih layak atau tidak jadi penyiar, suaranya masih bagus engga, si
reporter juga masih bagus engga ini laporannya, nah itulah manajemen itu
yang mengatur. Nah kalo umpamanya orang berprestasi, perlu dong ada
reward, rewardnya apasih? Berupa promosi, ini, kayanya udah jenuh, ada
rotasi, gitu kan. Bisa juga promosi ke lain daerah karena ada rotasi itu, itu
salah satu upaya memanage dari karyawan-karyawati, yang ada di LPP
RRI. Apa program analekta? Program analekta itu biasanya bentuknya
feature, kan, ada dialog, ada kemasan dialog, dan dianggap, artinya boleh
mengangkat isu yang berkembang boleh juga tokoh, boleh juga yang
berprestasi gitu kan, macem-macem analekta itu.
11. Apa saja tugas-tugas anda sebagai posisi ini?
Jawaban:
109
cuman kendala nya ada yang bisa diatasi, atau ada yang tidak. Tapi
sementara ini kendala yang dihadapi saya jenuh, yah, karena saya bekerja
itu dari yahun 1982, belum lahir kan pastinya kamu? Hehehe...saya mulai
dari musik dan hiburan, dari kesenian Sunda, karena saya dulu dari
sekolah tinggi seni Indonesia, gitu kan. Itu jenuh, karena apa? Walaupun
itu itu seni, tetapi umpamanya menggelutinya itu aja kan jenuh, saya
mencari alternatif lain, saya menulis. Saya menulis, ehm...membuat
naskah fragmen, naskah dialog, naskah feature, naskah straight news, ya
itu kan dari situ kan ada variasi kerjaan. Saya karena banyak menulis
akhirnya ditarik ke siaran kata. Dulu itu ada bidang siaran kata itu ada
bank naskah . naskah-naskah yang akan disiarkan itu harus melalui siaran
kata. Jadi dari siaran kata, saya dipindahkan lagi ke analisis naskah, saya
harus menyortir naskah-naskah yang akan disiarkan dan yang sudah
ditandatangani saya. Setelah dari itu saya dipindahkan lagi, dimintai tugas
ke reportase, artinya menjadi wartawan, meliput kejadian-kejadian yang
diluar maupun yang di dalam negeri. Nah dari itu, saya pernah juga
diminta jadi penyiar, juga, terus saya ditarik lagi di layanan pengembangan
usaha, yah sekarang ini di pencitraan. Di pencitraan, dipindahkan lagi,
sekarang saya di produksi musik dan hiburan. Jadi produksi musik dan
hiburan disitu saya sebagai penyuplai, sebagai ehm...peng-create dari
acara-acara programma 1,2,3,4 nah, musik-musik hiburan yang saya kirim
oleh saya, terus sampai ke Banten kesini, itulah tugas saya yah, sudah
muter-muter kalo disini. Jadi disini ada rotasi, dan promosi jadi saya
megang di dua tempat di Jakarta saya menjadi produksi musik dan
hiburan, di Banten saya mengasuh dari semua yang ada disini.
17. Bagaimana anda menjalani hubungan dengan pimpinan perusahaan?
Jawaban:
Jadi dimanapun kita bekerja kita itu harus menggunakan 3K, komunikasi,
koordinasi, dan konsultasi. Nah, kalo ke atasan kita konsultasi ada trouble
nih, kita koordinasi dengan teman-teman disini saya dengan penyiar,
dengan reporter, dengan teknisi, koordinasi ini kita membuat agenda
setting untuk ehm...apa namanya kampanye persiapan pemilu, ini
koordinasi, penyiar nanti tolong ada rambu-rambunya, ini tugasnya,
pengarah acara harus ada karena pengarah acara itu nantinya akan
menentukan maju atau berhentinya siaran, nah, udah gitu harus dibuatkan
rundown acara, itu harus. Dalam suatu acara, nah gitu kan, rundown acara
itu jadi dilengkapi oleh produser, pengarah acar, penyiar/host, terus juga
ada teknisi, gitu kan, teknisi/operator. Dan juga ada pemancar disana,
terus juga ada yang menghubungi ke narasumber, narasumber mau datang
atau by phone, nah itu koordinasi namanya. Jangan hanya koordinasi, kita
konsultasi kepada pimpinan, keliatan yang kita kerjakan, kalo kata
pimpinan ok, bagus, siap nah itu 3K, itu komunikasi, koordinasi,
konsultasi. Itu jadi baik terus saya dengan pimpinan.
18. Bagaimana anda menjalani hubungan dengan karyawan yang lain?
Jawaban:
112
Dan buktinya ini kan dengan 11 orang bisa jalan semua hanya memang
ehm...anak-anak berat saja tenaganya, kan dengan 11 orang. Kalo 11
orang, terus ditunjang dengan profesional, fee-nya juga akan beda, gitu
kan, jadi kita, gitu kan, jadi gajinya gede, daripada banyak orang tapi
banyak nganggur, ngapain? Kan pemborosan, yah ga efisien, gitu kan. Ya
itu harapan ke depannya, tapi kan ga tau itu hanya angan-angan saya aja
berbicara profesional, memang harus profesional, jadi begitu banyak
kerjaan idenya gimana. Jadi umpamanya nih saya bisa baca berita, bisa
menyiar, bisa reportase juga, bisa jadi presenter juga, bisa menulis juga
kan banyak tuh, 5.000, 5.000, 5.000, 5.000, 5.000 udah 25.000, profesional
boleh gitu kan, jadi malah profesional, dituntut semuanya dipegang sama
dia. Jadi beda sekarang kan penyiar tugasnya cuman penyiar gitu aja, ga
ada pemekaran ide-ide lainnya, tapi kalo script writer bisa, laporan bisa,
presenter bisa, terus juga apalagi mencari uang bisa wah itu kan diborong,
rangkap jabatan.
115
ya tiap tiga bulan sekali itu di cek, program itu kan sudah ditetapkan tiap
tiga bulan kita cek bisa jalan ga, ada kendala dimana, masih diminati atau
ga, banyak macem-macem faktor.
13. Jadi, apa intinya usaha RRI untuk menjaga eksistensi?
Jawaban:
Ya RRI itu kan radio publik, milik negara jadi kita adalah melaksanakan
tupoksi kita seperti awal tadi. Ya kita ga lari dari situ karena itu amanat
UU No 32 tahun 2012 tentang penyiaran kita melaksanakan amanat itu
makanya kita tidak, usaha kita adalah bagaimana mempertahankan,
bagaimana menyampaikan informasi yang sehat.
118
khawatir bagaimana jalannya RRI Banten maka dari itu kita juga masih
ada RRI pusat Jakarta dalam arti pembiayaan, produksi, kita masih dibantu
RRI Jakarta, karena kita juga belum bisa lepas dari RRI Jakarta.
Tapi kita mengupayakan, berusaha berdiri sendiri, yang penting itu tadi
kekurangan-kekurangan kita lebih banyak disini yaitu tadi tenaga kerja,
pegawai kita sedikit, kita harus ada komunikasi membutuhkan pegawai
sesuai tekniknya, ya kita harus ada komunikasi dengan RRI Jakarta,
permodalannya juga kita masih disupport dari RRI Jakarta.
14. Apakah RRI hanya mengelola dana dari APBD?
Jawaban:
Dari pemerintah dari APBD dari Jakarta ada kewajiban kita
mensosialisasikan kepada masyarakat. Seperti MTQ kemaren itu kan
disiarkan nasional, itu kan mendatangkan untuk mobil satelit, OB Van dari
Jakarta kita mendapatkan seperti iklan.
122
Dokumentasi foto saat penulis melakukan observasi di RRI Jakarta Jl. Merdeka
Barat No.4-5 Jakarta Pusat.
123
124
125
126
Riwayat Pendidikan
1998 – 2004 : SD Negeri 1 Cilegon
2004 – 2007 : SMP YPWKS Cilegon
2007 – 2010 : SMA Muhammadiyah Cilegon
2010 – sekarang : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa program studi Ilmu Komunikasi.
Pengalaman Organisasi
2007 – 2009 : Pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)/OSIS
SMA Muhammadiyah Cilegon
2011 – 2012 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2010 – 2012 : Paduan Suara Mahasiswa Gita Tirtayasa Untirta