Anda di halaman 1dari 112

PELAYANAN AKTA KELAHIRAN MELALUI

APLIKASI SILINCAH DUKCAPIL


DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL KABUPATEN MIMIKA PROVINSI PAPUA

PROPOSAL SKRIPSI

diajukan guna pengembangan kompetensi keilmuan terapan


pemerintahan dan syarat penyusunan skripsi pada
program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri

Oleh

MARSHALL CRISNA LAWANSI

NPP.29.1784

PROGRAM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN


PENCATATAN SIPIL
FAKULTAS PERLINDUNGAN MASYRAKAT
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR
2022
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Judul Proposal : Pelayanan akta kelahiran melalui aplikasi


Skripsi Silincah Dukcapil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika
Nama : Marshall Crisna Lawansi
NPP : 29.1784
Program Studi : Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Fakultas : Perlindungan Masyarakat

telah diuji dan dinyatakan lulus pada hari…, tanggal… tahun…, di


hadapan Tim Penguji pada Sidang Ujian Proposal Skripsi, yang terdiri
dari:
No. Nama Kedudukan Tanda Tangan
1. Dr. Drs. H. Kusworo, Msi Ketua
2. Dr. Eva Eviany, M.Si Sekretaris

3. Arnold Ferdinand Bura SIP,MAP Anggota

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Dr. Eva Eviany, M.Si Arnold Ferdinand Bura SIP,MAP


NIP. 19680819 198903 2 001 NIP. 196990408 199003 1 006

Mengetahui,

Ketua Program Studi,

Dr. Romi Saputra, S.Sos, M.Si

NIP. 19820518 200112 1 004


ABSTRAK

PELAYANAN AKTA KELAHIRAN MELALUI APLIKASI


SILINCAH DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MIMIKA PROVINSI
PAPUA
Oleh :
Marshall Crisna Lawansi

Dosen Pembimbing

1. Dr. Eva Eviany, M.Si

2. Arnold Ferdinand Bura S.IP, MAP

Akta Kelahiran merupakan suatu dokumen kependudukan yang


menunjukan identitas seseorang yang wajib dimiliki oleh setiap
masyarakat. Dalam upaya peningkatan percepatan cakupan kepemilikan
Akta Kelahiran bagi penduduk Kabupaten Mimika, Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika berinovasi dalam membuat
Aplikasi Silincah untuk mempermudah pengurusan dokumen
kependudukan salah satunya untuk pengurusan akta kelahiran.

Penelitian ini ditujukan untuk memahami serta mengetahui


bagaimana pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah serta
kendala dan upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, serta
dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan oleh penulis
bahwa kurangnya jumlah sumber daya manusia selaku pelaksana teknis,
kurangnya penyebarluasan informasi, dan kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melengkapi dokumen persyaratan sehingga
menyebabkan pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah menjadi
kurang maksimal.
Adapun saran penulis untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Mimika yaitu dengan melakukan perekrutan pegawai dan
mengadakan pelatihan, menyebarlusakan informasi dikantor-kantor
kecamatan dan melalui website, serta meningkatkan pelayanan jemput
bola.
ABSTRACT

BIRTH CERTIFICATE SERVICES THROUGH SILINCAH APPLICATION


AT THE DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATION,
MIMIKA REGENCY, PAPUA PROVINCE
By
Marshall Crisna Lawansi

Supervisor

1. Dr. Eva Eviany, M.Si

2. Arnold Ferdinand Bura S.IP, MAP

A birth certificate is a population document that shows the identity


of a person that must be owned by every community. In an effort to
increase the acceleration of the coverage of Birth Certificate ownership for
residents of Mimika Regency, the Mimika Regency Population and Civil
Registration Office innovates in making the Silincah Application to facilitate
the administration of population documents, one of which is for the
administration of birth certificates
This study is aimed at understanding and knowing how to provide
birth certificates through the Silincah Application as well as the obstacles
and efforts made by the Mimika Regency Population and Civil Registration
Office. The research method used is descriptive qualitative method with an
inductive approach. Data collection techniques are carried out by
observation, interviews, and documentation
Based on the results of the study, it can be concluded by the
authors that the lack of human resources as technical implementers, the
lack of information dissemination, and the lack of public awareness to
complete the required documents have caused birth certificate services
through the Silincah Application to be less than optimal
The author's suggestions for the Mimika Regency Population and
Civil Registration Service are to recruit employees and conduct training,
disseminate information at sub-district offices and through websites, and
improve ball pick-up services

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


“PADA AKHIRNYA, INI SEMUA HANYALAH PERMULAAN”

Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having
no days off, I wanna thank me for never quitting

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA

yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat

menyelesaikan usulan proposal skripsi ini tepat pada waktunya. Penulisan

usulan proposal skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan pendidikan diploma IV pada Institut Pemerintahan

Dalam Negeri (IPDN) dengan judul “PELAYANAN AKTA KELAHRIAN

MELALUI APLIKASI SILINCAH DUKCAPIL DI DINAS KABUPATEN

MIMIKA”

Rasa hormat dan kasih sayang juga untuk orang tua yang selalu

memberikan dukungan Bapak Christo Lawansi, ibu Mirna Saba, dan juga

adek tersayang dan kakak tersayang Chinta dan Arthur yang tiada

hentinya memberikan dukungan dan motivasi.

Dengan segala kekurangannya usulan proposal skripsi ini

tersusun atas bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,

dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Hadi Prabowo, MM selaku Rektor Institut

Pemerintahan Dalam Negeri;

2. Ibu Dr. Eva Eviany, MSi selaku Dosen pembibing l dan

bapak Arnold Ferdinand Bura SIP, MAP selaku Dosen

pembimbing ll yang sudah memberikan waktu dan


kesempatan untuk memberikan bimbingan dan petunjuk

dalam mengatur dan Menyusun Skripsi

3. Bapak dan ibu dosen pengajar, pelatih, dan pengasuh yang

telah memberikan ilmu dan mental selama empat tahun.

4. Teman-teman selama masa Pendidikan yang mau

membantu dan mendukung selama menjalankan tugas

sebagai praja “SUMITRO” dan saudara-saudara yang selalu

memberikan dukungan dan motivasi

5. Untuk diri sendiri yang tiada hentinya berjuang untuk

menyelesaikan Pendidikan dan berjuang untuk

membahagiakan keluarga besar.

6. Seluruh pihak yang penulis tdidak dapat disebutkan

seluruhnya

Semoga TUHAN YANG MAHA ESA membalas semua

kebaikan dan dukungan yang telah diberikan dengan penuh ihklas.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi kita semua

pihak.

Jatinangor,2021

Penulis,

MARSHALL CRISNA LAWANSI


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR…..............................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................ix

DAFTAR TABEL.......................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................ix

BAB I ...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................6

1.4 Kegunaan Penelitian.................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................8

2.1 Penelitian Sebelumnya.............................................................8

2.2 Landasan Teoritis dan Legalistik............................................14

2.2.1 Pemerintahan.................................................................14

2.2.2 Manajemen Pemerintah Daerah....................................16

2.2.3 Pelayanan.......................................................................19

2.2.4 Pelayanan Publik............................................................20

2.2.4 Akta Kelahiran................................................................23

2.2.5 Revolusi Industri 4.0.......................................................24

2.2.6 Aplikasi...........................................................................26

2.2.7 SiLincah Dukcapil...........................................................26


2.2.8 Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang

Pelayanan Publik............................................................27

2.2.9 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2006

Tentang Administrasi Kependudukan............................28

2.2.10 Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Undang – Undangnomor 23 Tahun 2014

Tentang..........................................................................29

2.2.11 Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 tentang

Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaraan Penduduk dan

Pencatatan Sipil..............................................................29

2.2.12 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum

Pelayanan Publik............................................................30

2.2.13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun

2019 Tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan

Secara Daring.................................................................30

2.3 Kerangka Pemikiran...............................................................31.

BAB III METODEPENELITIAN..................................................................35

3.1 Operasionalisasi Konsep........................................................38

3.2 Sumber Data...........................................................................40

3.3 Instrumen Penelitian...............................................................40

3.4 Teknik Pengumpulan Data.....................................................41


3.5 Teknik analisis Data................................................................42

3.6 Jadwal Dan Lokasi Penelitian.................................................43

3.6.1 Lokasi Peneltian.............................................................43

3.6.2 Jadwal Penelitian………………………………………….41

BAB IV HASIL PENELITAN DAN

PEMBAHASAN………………………..45

4. 1 Gambaran Umum Lokasi

Penelitan…………………………..45

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Mimika………………………

45

4.1.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten

Mimika…………….45

4.1.1.2 Kondisi Demografi………………………………….48

4.1.1.3 Pendidikan………………………………………….50

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mimika…………………………………51

4.1.2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi……………….52

4.1.2.2 Kepegawaian…………………………….………………

54

4. 2 Hasil dan pembahasan……………………….……………55

4.2.1 Bukti Langsung ( tangible)…………………….….57

4.2.2 Kehandalan dalam Pelayanan……………….…..60

4.2.3 Daya Tanggapan Pelayanan…………….……….62


4.2.4 Jaminan Pelayanan……………………………….64

4.2.5 Faktor Penghambat dalam pelayanan…………..68

4.2.6 Upaya yang dilakukan………………………...…..73

BAB V KESIMPULAN…………………………………….……………….…76

5.1 Kesimpulan………………………………………………….76

5.2 Saran……………………………………………………….77

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..…………44

LAMPIRAN………………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk Kabupaten Mimika…………………………..3

Tabel 2. 1 Penelitian sebelumnya 12

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Konsep 38

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian......................................................................44

Tabel 4. 1 Luas kecamatan Kabupaten Mimika…………………….………46

Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis

Kelamin………………….49

Tabel 4. 4 Jumlah Penerbitan Akta

Kelahiran……………………………….56
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir.................................................................33

Gambar 4. 3 Struktur Organisasi Pegawai……………………………….…56


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data kependudukan memiliki nilai strategi bagi penyelenggara

pemerintah, pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat. Hal

tersebut menunjukan bahwa kegiatan administrasi kependudukan adalah

masalah paling urgent, yang harus di tangani dengan baik dan serius oleh

pemerintah. Mulai dari penunjukan instansi khusus yang mengelolah

khusus informasi yang mempunyai data yang jelas. Perolehan data

tersebut akan menjadi kesempatan untuk menjadi stabilitas terhadap

pelayanan

Untuk memenuhi sebuah tanggung jawab pemerintah dalam

mengupayakan Undang-Undang itu maka diatur dalam peraturan-

peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 sebagai

mana model dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk pencatatan sipil,

peraturan presiden Republik Indonesia yang berbunyi Pasal 51 ayat (1)

mengatakan mencakup setiap kejadian kelahiran ditulis pada instansi

pelaksana dilokasi terjadinya kelahiran.

Pencatatan kelahiran anak, memberikan dan mempengaruhi

keadilan terhadap anak, oleh karena itu wajib memperoleh perlindungan

hak menurut hukum dan pada dasarnya pencatatan kelahiran hanya

1
sebuah catatan administratif dianggap sangat penting karena ada data

yang ada di dalam akta kelahiran bisa di digunakan sebagai tanda bukti

jati diri bagi anak, untuk hal itu dengan hak waris dari keluarganya atau

klaim asuransi hal administratif lainnya misalnya tunjangan keluarga,

paspor, KTP, SIM, pengurusan perkawinan, perizinan, mengurus bea

siswa dan surat-surat.

Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan

pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan.

Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang

berkualitas dari birokrat, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai

dengan harapan. Kecenderungan seperti itu terjadi karena masyarakat

masih diposisikan sebagai pihak yang “melayani” bukan yang dilayani.

Menyikapi hal tersebut pemerintah mengeluarkan UU No. 24 Tahun 2013

sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi

Kependudukan yang bertujuan memberikan landasan hukum yang

kokoh.

Faktor pendorong dibentuknya pelayanan administrasi

kependudukan ini dikarenakan adanya beberapa permasalahan dan isu-

isu strategis yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika, seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis

Disdukcapil Kabupaten Mimika Tahun 2019-2024 .

Kabupaten Mimika adalah sebuah kabupaten yang terletak di

Provinsi papua, memiliki laju pertumbuhan yang sangat tinggi dan


memiliki masyarakat yang beragam. Keadaan ini membuat lajunya

pertumbuhan penduduk semakin pesat dan cepat. Namun dangan

lajunya dan cepatnya pertumbuhan penduduk masyrakat di wajibkan dan

pastinya mempunyai akta kelahiran. Untuk itu pemerintah menghimbau

dalam pelayanan di kantor dinan di Kependudukan dan Pencatatan Sipil

agar masyrakat mempunyai administrasi yang lengkap.

Berikut ini merupakan tabel data jumlah penduduk di kabupaten

mimika dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2021.

Tabel 1. 1

Jumlah Penduduk Kabupaten Mimika

Jenis Kelamin

No. Tahun Laki-laki Perempuan Total

1 2018 120.103 95.390 215.493

2 2019 121.697 97.992 19.689

3 2020 170.550 141.419 311.969

Sumber: Badan Pusat Statitik Kabupaten Mimika 2021

Beradsarkan data tabel di atas, jumlah penduduk di kabupaten

mimika sangat meningkat cepat, dilihat dari tahun 2018 hingga 2020.

Keadaan jumlah penduduk sebesar itu memerlukan perhatian yang besar

dari pemerintah terutama memiliki persyaratan administrasi

kependudukan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 tahun 2016 mengenai


Percepatan tingkatnya Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran

menegaskan bahwa negara mempunyai tanggung jawab untuk

memberikan sepenuhnya perlindungan dan pengakuan terhadap

penentuan status seorang anak, dengan maksud untuk mengikuti

pelaksanaan percepatan kepemilikan akta kelahiran pada instansi

pelaksana yang diberikan tanggung jawab dan wewenang untuk

menjalankan pelayanan dalam urusan Kependudukan.

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013

tentang Administrasi Kependudukan menjelaskan bahwa Pelayanan

Kependudukan dan Pencatatan sipil yaitu pengesahan kejadian penting

yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian Hukum dan terbitnya

dokumen administrasi kependudukan yang meliputi peristiwa penting

adalah kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian,

pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan

nama dan perubahan status kewarganegaraan.

Beberapa hal penting pelayanan yang dibuat oleh pemerintah

khususnya pemerintah Kabupaten Mimika untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang bisa lebih efisien,

efektif, dan transparan. Salah satu usaha pemerintah Kabupaten Mimika

yaitu berusaha membuat dan meningkatkan pelayanan publik dan

bertujuan untuk menerbitkan akta kelahiran melalui pelayanan online

yaitu e-antrian. Dikatakan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

7 Tahun 2019 menjelaskan Pelayanan Administrsi Kependudukan


Secara Online atau Daring, bahwa pelayanan pembuatan akta kelahiran

saat ini dapat dibuat secara online dengan memanfaatkan teknologi

berbasis web yang terhubung secara online dengan internet. Hal ini di

harapkan bisa memudahkan masyarakat dalam membuat akta kelahiran

dan meningkatan kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Mimika.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam suatu penelitian sangat penting karena

rumusan masalah ini memberikan arahan yang sangat penting dalam

membahas agenda yang diteliti, sehingga penelitian dapat di lakukan

dengan sistematis terarah sesuai dengan sasaran yang akan di tentukan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis

merumuskan permasalahan dalam penelitian ini dengan baik dan teliti

sebagai berikiut :

1. Bagaimana Pelayanan Akta Kelahiran Melalui Aplikasi Silincah

Dukcapil di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika Provinsi Papua?

2. Apa saja faktor penghambat Pelayanan Akta Kelahiran Melalui Aplikasi

Silincah Dukcapil di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika Provinsi Papua?

3. Upaya apa yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabuapten Mimika Provinsi Papua dalam Pelayanan Akta Kelahiran

Melalui Aplikasi Silincah Dukcapil?


1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang di uraikan di atas

maka, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana Pelayanan Akta

Kelahiran Melalui Aplikasi Silincah Dukcapil di Dinas Kependudukan

Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi Papua.

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apa saja faktor penghambat

Pelayanan Akta Kelahiran Melalui Aplikasi Silincah Dukcapil di Dinas

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi

Papua.

3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya apa yang dilakukan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabuapten Mimika Provinsi

Papua dalam Pelayanan Akta Kelahiran Melalui Aplikasi Silincah

Dukcapil

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari kegunaan Penelitian ini mampu memberikan manfaat

penelitian bagi tujuan yang ingin di capai dalam sebuah penelitian dan

juga memberikan hasil yang berupa informasi. Kegunanaan Penelitian

juga di samping itu mempunya manfaat secara Teoritis maupun secara

Praktis.

1. Kegunaan Secara Teoritis


Hasil Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan

tentang masyarakat tentang Pelayanan Akta Kelahiran tata cara dan

maksud tujuan , dan juga manfaat ini bagus untuk pengembangan

ilmu. Sehingga manfaat teoritis ini mampu mengembangkan ilmu yang

diteliti dari segi teoritis. Teori yang di gunakan tentunya berdasarkan

peneliti atau penulis sebelumnya. Manfaat teoritis ini berfungsi juga

untuk menjelaskan apabila teori ini digunakan masih relevan untuk

penelitian penulis, relevan secara umum, atau tidak sama sekali.

Namun juga dapat memperkuat atau menggugurkan teori tersebut

setelah mengetahui hasil penelitian.

2. Kegunaan Secara Praktis

Hasil Penelitian diharapkan mampu memberikan masukan yang

berarti khususnya bagi Lembaga pengelola data Kependudukan dan

Pencatatan Sipil terkhususnya Masyrakat. Penelitian ini juga dilakukan

karena ada masalah yang ingin diselesaikan atau dipecahkan. Manfaat

praktis ini juga menejelaskan manfaat yang berguna untuk

memecahkan masalah secara tersebut secara praktis. Tujuan manfaat

praktis ini juga dapat diarahkan untuk lebih dari satu subjek. Misalnya

manfaat untuk peniliti untuk menjadi bahan penelitian


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Penulisan ini merupakan salah satu upaya penulis dalam rangka

menambah sumber mengenai permasalahan yang di teliti atau mengenai

salah satu masalah yang akan dikaji. Pencarian atas rencana yang akan

di akan di teliti akan memperjelas persamaan dan perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya. Beberapa hasil penelitian sebelumnya,

sebagai berikut:

1. Pelayanan Akta Kelahiran di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil

Kabupaten Sorong

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tujuan penelitian tersebut untuk

mengetahui factor penghambat dan upaya pelayanan pada akta kelahiran

di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Kabupaten Sororng 1.

Hasil penetian tersebut diperoleh bahwa pelayanan akta kelahiran di

Kabupaten sorong secara umum belum efektif dilaksanakan oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hal tersebut tampak dari dimensi

pengukuran seperti target, sasaran jangka panjang, reliable (keandalan),

responsiveness (ketanggapan), assurance (keyakinan), emphaty (keyakinan),

1
Jan piere key 2015
9

dan tangible (tampilan).

2. Pelayanan Pembuatan Akta Kelhiran Melalui Aplikasi Online Di

Dinas Kota Cimahi

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif,

dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan studi

lapangan. Untuk mengetahui bagaimana Pelayan akta melalui aplikasi

online2.

Hasil penetian tersebut diperoleh bahwa berdasarkan tiga dimensi

efektivitas pelayanan pada umumnya sudah berjalan dengan baik. Namun

masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi, yaitu masih ada

(sebagian kecil) penyelesaian pembuatan akta kelahiran yang tidak tepat

waktu, masih ada pegawai yang melakukan kesalahan dalam pembuatan

akta kelahiran, masih ada pegawai yang masih canggung, kurang ramah

dan kurang sopan, kurang empati serta kurang adil dalam memberikan

pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa

Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran melalui online Di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Di Dinas Kota cimahi sudah berjalan

dengan baik. Namun ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk

meningkatkan dan mengoptimalkan melalui pendidikan dan pelatihan

secara terus menerus untuk seluruh pegawai yang terlibat dalam

pelayanan, sistem jaringan online harus dipelihara secara baik serta

evaluasi harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga komunikasi dapat

terjalin dengan baik dan apabila ditemukan masalah bisa langsung segera
2
(Aji Prajadireja, 2019
10

diatasi.

3. Pelayanan akta kelahiran Di Dinas Kependudukan Kabupaten

Batang

Penelitian mengenai peningkatan kualitas pelayanan akta kelahiran ini

menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan tipe penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan

suatu gejala sosial tertentu, sehingga penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

bersifat deskriptif.

Kualitas pelayanan yang diberikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Batang masih belum optimal serta belum dapat memenuhi

kepuasan pelanggan secara optimal. Hal tersebut dapat dilihat melalui dimensi

kualitas pelayanan yang belum terlaksana secara optimal yaitu dimensi tangible,

responsiveness, dan reliability. Adapun dimensi yang mendukung kualitas

pelayanan akta kelahiran adalah dimensi assurance dan empathy3.

4. Pelayanan akta kelahiran administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil Kabupaten Minahasa

Agar penelitian lebih terarah serta sesuai dengan tujuan yang diinginkan,

penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengolah data-data yang

diperoleh dari lokasi penelitian, ungtuk kemudian dideskripsikan dalam bentuk

kalimat agar mudah untuk dimengerti. Informan pada penelitian ini diambil dengan

teknik accidental sampling atau sample kebetulan, maksudnya yaitu peneliti


3
(Nina Widowati, 2016)
11

memilih siapa saja yang secara acak/kebetulan ditemuinya sebagai data

Berdasarkan informasi dan pengamatan yang peneliti peroleh bahwa

pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah mampu menumbuhkan

rasa percaya dan keyakinan terhadap pelayanan akta kelahiran. Hal ini

karenakan sikap terbuka pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terhadap

berbagai hal yang berkaitan dengan pelayanan akta kelahiran, seperti biaya

pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan.Dimana berbagai peraturan

tersebut (biaya, prosedur dan waktu pelayanan) dipasang di dinding dalam ruang

pelayanan, sehingga dengan mudah masyarakat mengetahui biaya dan kapan

aktanya diselesaikan.4

5. Pelayanan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mimika

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Fokus permasalahan penelitian ini adalah5 (1) Upaya peningkatan pelayanan

akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika,

dan (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pelayanan akta kelahiran

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika.

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat daimbil kesimpulan bahwa

sudah ada upaya yang dilakukan dalam peningkatan pelayanan akta kelahiran di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipi Kabupaten Mimika meskipun dalam

4
(Melinda tuju 2017)
5
L. Puspitasari, 2013
12

pelaksanaannya terdapat faktor pendukung dan penghambat. Upaya-upaya yang

dilakukanadalah adanya kejelasan pesyaratan.

Tabel 2. 1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Sebelumnya

Research Gap

No. Judul & Peneliti


Penelitian Sebelumnya Penelitian Saat Ini

(1) (2) (3) (4)


1 Pelayanan Akta Fokus hasil kajian penelitian Fokus Kajian pada
Kelahiran di dinas dapat diketahui bahwa pelayanan Pelayanan Akta
kependudukan akta kelahiran di Kabupaten
Kelahiran Melalui
pencatatan sipil Sorong secara umum belum
Kabupaten Sorong. efektif dilaksanakan oleh Dinas Aplikasi Silincah
(Jan piere key Kependudukan dan Pencatatan Dukcapil di Dinas
2015) Sipil.
Kependudukan Dan
2 Epelayanan Fokus hasil kajian menunjukkan
pembuatan akta bahwa berdasarkan tiga dimensi Pencatatan Sipil
kelhiran melalui efektivitas pelayanan pada Kabupaten Mimika
aplikasi online. (Aji umumnya sudah berjalan dengan
Provinsi Papua.
Prajadireja, 2019) baik.
Metode penelitian
kualitatif.

(1) (2) (3) (4)


3 Pelayanan akta Fokus hasil kajian pelayanan
kelahiran Di Dinas akta kelahiran di Dinas
Kependudukan Kependudukan dan Pencatatan
Kabupaten Batang Sipil Kabupaten Batang
(Susilowati et al.,
2016)
13

4 Pelayanan akta Fokus hasil kajian pelayanan


kelahiran administrasi kependudukan akta
administrasi kelahiran
kependudukan dan
pencatatan sipil
Kabupaten
Minahasa (Selatan,
2017)

5 Pelayanan akta Fokus hasil kajian pelayanan


kelahiran di Dinas akta kelahiran
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Kabupaten Mimika
(L. Puspitasari,
2013)

Sumber: Dikelolah oleh penulis beradsarkan jurnal (Susilowati et al., 2016)


(Minahasa Selatan, 2017) (L. Puspitasari, 2013) (Jan piere key 2015) (Aji
Prajadireja, 2019)

Berdasarkan lima penelitian tersebut, terdapat empat persamaan

yang memiliki penelitian yang membahas tentang suatu pelayanan publik,

menggunakan metode kualitatif deskriptif, objek yang di teliti merupakan

efektivitas dinas kependudukan dan pencatatan sipil dalam pelayan akta

kelahiran, dan tahun yang sama yaitu 2021.

Metode kualitatif dalam nelihat situasi yang terjadi dalam

menggunakan aplikasi online ini mencakup menafsirkan suatu masalah

yang terjadi dalam situasi tertentu menurut prespektif peneliti sendiri,

penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif agar bertujuan untuk

memahami suatu objek yang di teliti sangat mendalam Panti et al6


6
Alwany, T. (2020). STRATEGI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
14

Adapun pada penelitian ini, topik yang menjadi fokus dalam

penelitian adalah pelayanan akta kelahiran melalui aplikasi online pada

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil dalam memunculkan tertib

administrasi di Kabupaten Mimika. Sehingga dengan adanya penelitian-

penelitian sebelumnya, dapat membantu dengan mudah penulis dalam

menemukan suatu inspirasi dan mempermudah penentuan teori dan

konsep yang diterapkan pada penelitian yang dilakukan.

2.2 Landasan Teoritis dan Legalistik

2.2.1 Pemerintahan

Pemerintahan berasal dari kata “perintah” yang setelah ditambah

awalan “pe” menjadi pemerintah, dan ketika ditambah akhiran “an”

menjadi pemerintahan, dalam hal ini berbeda antara “pemerintah” dengan

“pemerintahan” adalah karena pemerintah merupakan badan atau

organisasi yang bersangkutan, sedangkan pemerintahan berarti perihal

ataupun hal ikhwal pemerintahan itu sendiri.

Secara umum, pemerintahan dapat didefinisikan sebagai

organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan

hukum serta undang-undang di suatu wilayah tertentu. Pemerintah

merupakan sebuah organisasi yang memiliki struktur yang jelas sebagai

berikut7:

DALAM PELAYANAN KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK-ANAK PANTI


ASUHAN DI KOTA MAKASAR. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa, 5(1), 69-
80.
7
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah
15

1. Otoritas memerintah dari sebuah unit politik.

2. Kekuasaan yang memerintah suatu masyarakat politik

(political).

3. Aparatus yang merupakan badan pemerintahan yang berfungsi

dan menjalankan kekuasaan.

4. Kekuasaan untuk membuat peraturan perundang- undangan

untuk menangani perselisihan dan membicarakan putusan

administrasi dengan monopoli atas kekuasaan yang sah.

Pemerintahan dalam bahasa lnggris disebut government yang

berasal dari bahasa Latin; gobernare, greek kybernan yang berarti

mengemudikan, atau mengendalikan. Tujuan pemerintah meliputi external

security, internal order, justice, general welfare dan fredom. Tidak

berbeda jauh dengan pendapat S.E. Finer 8 yang melihat pemerintah

mempunyai kegiatan terus-menerus (process), wilayah negara tempat

kegiatan itu berlangsung (state), pejabat yang memerintah (the duty),

dan cara atau metode serta sistem (manner, method, and system) dari

pemerintah terhadap masyarakatnya.

S.E. Finer dalam Sumaryadi9, mengklasifikasikan pemerintah ke

dalam 4 (empat) pengertian, yakni:

1. Pemerintah mengacu pada proses pemerintahan, yakni

pelaksanaan kekuasaan oleh yang berwenang.

2. Pemerintah juga bisa dipakai untuk menyebut keberadaan


8
Finer, S.E. Comparative Government. Harmondsworth. 1974.
9
Sumaryadi, I. Nyoman., 2010, Sosiologi Pemerintahan. Penerbit: Ghalia
16

proses itu sendiri kepada kondisi adanya tata aturan.

3. Pemerintah sering berarti orang-orang yang mengisi kedudukan

otoritas dalam masyarakat atau lembaga, artinya kantor

atau jabatan-jabatan dalam pemerintahan.

4. Pemerintahan juga bisa mengacu pada bentuk, metode, sistem

pemerintah dalam suatu masyarakat, yakni struktur dan

pengelolaan dinas pemerintah dan hubungan antara yang

memerintah dan yang diperintah.

2.2.2 Manajemen Pemerintah Daerah

Menurut Istianti10 tumbuhnya kesadaran terhadap pengembangan

“ilmu manajemen pemerintahan”, seiring dengan tuntutan publik yang

menghendaki agar pemerintah “secara serius memperbaiki pelayanan

public” yang merupakan kewajiban pemerintah atas peran dan fungsinya

sebagai Agent of development and Agent of change. Fenomena yang

telah cukup mendalam mengenai belum optimalnya dan bahkan

cenderung terjadi distrosi dalam penyelenggaraan pemerintah,

mendorong upaya para pemerhati dan praktisi untuk membuka seluas-

luasnya diskursus tentang berbagai perkembangan konsep dan teori

pemerintahan, seperti : good governance, reinventing government dan

new public services.

wasistiono11 mengemukakan bahwa pengertian manajemen


10
Istianti (2017) manajemen pemerintah daerah jakarta :pustaka pelajar: Cv media
berlian Indonesia, Bogor
11
Wastitiono, S. (2011). Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung: Alqa Print.
17

pemerintahan adalah bagian utama dari bidang kegiatan administrasi

negara yang sangat luas. Manajemen pemerintahan berkaitan dengan

fungsi-fungsi dan proses-proses manajemen pada bagian di seluruh

tingkatan pemerintah sebagai sektor nirlaba.

Manajemen pemerintahan diartikan bagaimana secara operasional

untuk mengimplementasikan kebijakan publik. Dengan demikian

manajemen pemerintahan lebih terfokus pada alat-alat manajerial, teknis

pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk mengubah

ide-ide dan kebijakan menjadi program tindakan.

Selanjutnya dikemukakan bahwa manajemen pemerintahan

menyoroti perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pelaksanaan (actuating), serta pengendalian (controlling), yang dilakukan

oleh manajer publik dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Brian L. Joiner 12 yang

mengutip konsep PDCA (plan, do, check, and action). Sementara itu isu-

isu aktual yang menjadi perhatian ilmu manajemen pemerintahan pada

dekade 1990-an menurut pemerintahan pada dekade 1990-an menurut

Wasistiono13adalah sebagai berikut:

a. Manajemen teknologi industri

b. Privatisasi

c. Rasionalisasi dan akuntabilitas


12
Joiner, Brian L; 1994. The Fourth Generation Management – The New Business
Consciousness; McGraw-Hill, Inc. Singapore.
13
Wastitiono, S. (2011). Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung: Alqa Print.
18

d. Pengawasan dan pengendalian

e. Produktivitas dan penggunaan SDM yang efektif

f. Pengukuran kinerja (performance branchmaking)

Berbeda dengan fungsi manajemen pada umumnya manajemen

pemerintahan mempunyai karakteristik sendiri. Menurut Ndraha ruang

lingkup manajemen pemerintahan meliputi :

a. Perencanaan pemerintahan

b. Pengorganisasian sumber-sumber pemerintahan

c. Penggunaan sumber-sumber pemerintahan

d. Kontrol pemerintahan

Fungsi tersebut berjalan dengan proses manajemen yaitu input

(IP), throughput (TP), dan output (OP). Penggunaan output menimbulkan

outcome (OC). Setiap proses merupakan evaluasi dari pelanggan atau

konsumen atau masyarakat (Intianto, 2011).

2.2.3 Pelayanan

Menurut Poerwadarminta dalam Hardiyansyah 14 “Pelayanan

berasal dari kata layan yang berarti menolong dan menyediakan segala

sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang dalam bentuk barang atau jasa

guna memenuhi kebutuhan seseorang”. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, pelayanan mengandung arti tiga makna diantaranya adalah

cara melayani, usaha yang di dalam melayani setiap kepentingan dan

kebutuhan seseorang dan kemudahan yang diberikan terkait jual beli.

14
Hardiansyah. (2011). KUALITAS PELAYANAN PUBLIK. Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
19

Menurut Freed Luthans15 dikutip dalam pelajaran.co.id Freed

Luthans mengatakan bahwa pelayanan adalah ssebuah proses

pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang menyangkut

segalah masalah yang ditunjukan orang lain untuk menyelesaikan

masalah.

Menurut pendapat Thoha dalam Sedarmayanti 16 berpendapat

bahwa “pelyanan masyrakat adalah usaha yang di lakukan seseorang

atau suatu kelompok tertentu untuk memberikan bantuan atau

pertolongan serta kemudahan kepada masyarakat untuk mencapai suatu

tujuan “. Tujuan tersebut dapat di capai dengan maksimal apabila adanya

tujuan ini timbal balik yang baik dan saling kerjasama antara masyarakat

yang menerima pelayanan dan yang memberi pelayanan.

Jadi dalam beberapa teori tersebut, penulis bisa mengetahui bahwa

pelayanan merupakan serangkaian kegiatan yang dimana didalamnya

terdapat suatu usaha untuk menolong dan menyediakan segala sesuatu

yang dibutuhkan oleh seseorang yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan seseorang yang dilayani.

2.2.4 Pelayanan Publik

Istilah kata publik berasal dari Bahasa inggris yaitu public17 yang

memiliki umum, masyarakat dan negara. Dalam Bahasa Indonesia, istilah

publik memiliki arti umum, ramai, atau banyak orang. Pelayanan public
15
Freed, Luthans “Organizational Behavior:, McGraw-Hill, New York, 2009.
16
Miftah Thoha. 2010. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Kencana Media Group:
Jakarta
17
The Lexicon Webster International Dictionary of The English Language:The
English Language Institut of America, Inc, 1978
20

dapat di artikan sejumlah manusia yang memilik kesamaan berpikir

perasaan, harapan, tindakan atau sikap yang baik dan benar berdasarkan

nilai-nilai atau norma-norma yang merasa memiliki.

Menurut id.wikipedia.org18 Pelayanan publik adalah segala bentuk

jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang

pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik

Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun

dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan

Dalam Hardiansyah Zeithaml19 menyebutkan bahwa kualitas

pelayanan terdiri dari lima dimensi, yaitu penampilan fisik (tangible),

keandalan (reability), daya tanggap (responsiviness), empati (emphaty),

dan jaminan (assurance). Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :

1. Tangible mengacu pada adanya fasilitas, peralatan, personil dan hal


fisik lainnya yang terdiri atas indikator:
a. Penampilan petugas dalam melayani pelayanan
b. Kenyamanan tempat melakukan pelayanan
c. Kemudahan untuk dalam proses pelayanan
d. Kedisiplinan petugas dalam melakukan pelayanan
e. Kemudahan dalam akses dalam permohonan pelayanan
18
https://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi_web

19
Hardiansyah. (2011). KUALITAS PELAYANAN PUBLIK. Yogyakarta: Penerbit Gava
Media
21

f. Penggunaan alat bantu di setiap pelayanan


2. Reliability menyangkut kemampuan untuk melakukan layanan yang
diutamakan dengan tepat sasaran yang terdiri atas indikator:
a. Kecermatan petugas dalam melayani
b. Adanya sistem standard pelayan yang jelas
c. Kemampuan petugas dalam menggunakan alat bantu dalam
proses pelayanan
d. Keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proes
pelayanan
3. Responsiveness adalah niat atau kesiapan untuk membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat yang
terdiri atas indikator:
a. Setiap pengguna yang ingin memperoleh pelayanan mendapatkan
tanggapan cepat
b. Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat, dan tepat.
4. Assurance berkaitan yaitu dengan ilmu pengetahuan dan kesopanan
masyrakat serta kemampuan mereka untuk menginspirasi
kepercayaan dan keyakinan yang terdiri atas:
a. Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan

b. Petugas memberikan garansi legalitas dalam pelayanan

c. Petugas memberikan jaminan kepastian biaya dalam pelayanan

5. Emphaty yaitu peduli dan perhatian individu dalam menyediakan


pelayanan:
a. Mendahulkan kepentingan pengguna

b. Pelayanan dengan sikap ramah, sopan santun.

Pelayanan publik tidak dapat dilaksanakan maksimal apabila tidak

di dukung oleh sarana dan prasarana yang menunjangnya. Apabila

sarana dan prasarana sudah memadai makan akan menciptakan


22

pelayanan yang memuaskan masyarakat. Pelayanan publik yang baik

dapat dilaksanakan dengan maksimal apabila mengutamakan kepuasan

penerima pelayanan atau peelanggan sebagai tujuan utama. Kepuasan

pelanggan dapat terpenuhi apabila pemberi pelayanan dapat mengetahui

keinginan pelanggan dan dapat memberikan pelayanannya dengan baik.

Pelayanan sepenuh hati mengandung sepenuh arti bahwa setiap

pelayanan yang diberikan kepada orang lain berasal dari diri sendiri yang

menggambarkan watak, perasaan, nilai, emosi, sudut pandang, dan

keyakinan. Aparat pemerintah dituntut untuk menerapkan konsep

pelayananan sepenuh hati untuk mencapai tujuan utama yaitu kepuasaan

masyarakat. Pada dasarnya tujuan pelayanan publik adalah untuk

memuaskan masyarakat. Menurut sinambela 20 dijelaskan bahwa

pelayanan yang prima tercermin dari asas-asas berikut transparasi,

akuntabilitas, partisipatif dan kondisional.

2.2.4 Akta Kelahiran

Akta kelahiran merupakan suatu identitas yang wajib diberikan oleh

pemerintah kepada setiap warga Negara Indonesia, karena akta kelahiran

merupakan bukti sah kewarganegaraan yang otentik. Akta kelahiran

merupakan dokumen resmi yang di keluarkan oleh Negara untuk

membuktikan identitas seorang anak. Menurut Siswosoediro 21

menjelaskan bahwa akta kelahiran merupakan suatu bentuk akta yang

20
Sinambela, L. P. (2008). Reformasi pelayanan publik. Jakarta: Bumi Aksara
21
Siswosoediro, Henry S. (2008). Mengurus surat-surat kependudukan (identitas
diri):dari akta kelahiran, KTP Paspor SKCK,akta perkawian,dan perceraian sampai surat
kematian (Cet.1). Jakarta: Transmedia.
23

berwujud selembar kertas yang di keluarkan oleh kantor catatan sipil yang

berisi informasi mengenai identitas anak yang dilahirkan, yaitu nama,

tanggal lahir, nama orang tua, dan tandatangan pejabat yang berwenang.

Menurut Siswosoediro22 sebagai surat kependudukan akta

kelahiran yang di terbitkan oleh kantor catatan sipil mempunyai beberapa

fungsi diantaranta:

1. Menunjukan status hukum yang sah antara anak dan orangtuannya

karena di cantumkan nama bapak dan ibu si anak dalam akta.

2. Sebagai identitas anak dan bukti kewarganegaraan yang diakui oleh

negara. Secara yuridis, hak anak untuk mendapatkan perlindungan

anak. Dan juga mendaptakan hak-hak kewarganegaraan .Menurut

Siswosoediro menjelaskan lebih lanjut mengenai akta kelahiran

merupakan bukti yang menunjukan status hukum seseorang yang

memiliki kegunaan sebagai berkas untuk memenuhi persyaratan

sebagai WNI .Kantor pencatatan sipil yang berada dibawah

pemerintah daerah setingkat kabupaten atau kota. Siswosoediro

menjelaskan bahwa akta kelahiran bisa didapatkan dengan mengurus

persyaratan administrasi,.

2.2.5 Revolusi Industri 4.0

Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada

saat ini telah melahirkan suatu teknologi informasi yang diambil alhli oleh

22
Siswosoediro, Henry S. (2008). Mengurus surat-surat kependudukan (identitas
diri):dari akta kelahiran, KTP Paspor SKCK,akta perkawian,dan perceraian sampai surat
kematian (Cet.1). Jakarta: Transmedia.
24

sistem otomatis berbasis komputer atau mesin. Teknologi informasi saat

ini semakin cepat dan maju dengan hadirnya suatu sistem otomatis yang

terhubung dengan internet yang membantu segala aktivitas atau kegiatan

manusia.

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa

revolusi industri 4.0 berasal dari dua kata, yaitu revolusi dan industri.

Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat, sedangkan industri adalah

suatu usaha pelaksanaan proses produksi. Sedangkan menurut Angela

Merkel dalam Nurdianita Fonna 23berpendapat bahwa Pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah melahirkan

suatu teknologi informasi yang dapat dikendalikan oleh sistem otomatis

berbasis komputer atau mesin. Teknologi informasi saat ini semakin pesat

maju dengan lahirnya suatu sistem otomatis yang terhubung dengan

internet yang membantu segala aktivitas atau kegiatan manusia.

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa

revolusi industri 4.0 berasal dari dua kata, yaitu revolusi dan industri.

Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat, sedangkan industri adalah

suatu usaha pelaksanaan proses produksi. Sedangkan menurut Angela

Merkel dalam Nurdianita Fonna berpendapat bahwa industry 4.0

merupakan transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di

industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan

23
Nurdianta fonna, Pengaruh Kebiajakan Open Door Policy “Angela Merkel’
terhadap perlindungan Pengungsi Suriah di Negara Uni
25

industri konvesional. Menurut Nurdianita Fonna24 prinsip- prinsip desain

industri 4.0 adalah sebgai berikut:

1. Interoperability (kesesuaian)

2. Virtualisasi

3. Desentralisasi

4. Kemampuan real time

5. Berorientasi layanan

Berdasar beberapa penjelasan di atas, industri 4.0 dapat diartikan

sebagai era industri dimana seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat

saling berkomunikasi secara real time atau kapan saja dengan

berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan Cyber Physical System

(CPS) guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa revolusi industri 4.0 adalah

generasi keempat yang merupakan suatu perubahan yang berlangsung

dengan sangat cepat dalam suatu proses produksi yang tidak lagi

dikerjakan oleh manusia namun telah digantikan oleh teknologi mesin

sehingga barang yang diproduksi memiliki nilai tambah (value added)

yang komersial.

2.2.6 Aplikasi

Menurut id.wikipedia.org suatu aplikasi web (Bahasa inggris: web

application atau sering disingkat webapp) adalah suatu aplikasi yang di

24
Nurdianta fonna, Pengaruh Kebiajakan Open Door Policy “Angela Merkel’
terhadap perlindungan Pengungsi Suriah di Negara Uni
Eropa,(Skripsi:Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2018)
26

akses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti

internet dan intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi perangkat lunak

komputer yang di kodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah web

(seperti ASP, Perl, Java Script, PHP, Python ruby, dll ) dan bergantung

pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi.

2.2.7 SiLincah Dukcapil

Silincah dukcapil merupakan applikasi web yang diinovasikan oleh

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam melayani antrian online

semacam booking antrian secara online bagi seseorang yang akan

menguruskan masalah pencatatan sipil dengan tujuan memudahkan

pengantrian ditempat pelayan. Silincah dukcapil dilaksanakan sebagai

bentuk memberikan kemudahan pelayanan dalam pelayanan adminduk di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika.

Pendaftaran dalam aplikasi Silincahdukcapil dapat di akses melalui

link yang akan di bagikan oleh petugas pelayanan di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika, melalui via whatsapp dan SMS

dan akan diarahkan menuju web yang akan di akses.

2.2.8 Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Publik

Dalam pasal 1 undang-undang nomor 25 tahun 2009 menjelaskan

bahwa pelayanan publik adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam

rangka untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan


27

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas

barang, jasa, dan atau berupa pelayanan administrative yang disesuaikan

dengan penyelenggaraan pelayanan publik. Menurut pasal 4 undang-

undang Nomor 25 Tahun 2009 penyelenggaraan pelayanan publik

dilaksanakan berdasarkan kepentingan umum pemberian pelayanan tidak

boleh mementingkan diri sendiri atau mengutamakan kepentingan pribadi.

Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal

guna mencapai kepuasan masyarakat. Pemberi pelayanan harus

berperilaku baik terhadap penerima layanan agar tercipta tujuan utama

pelayanan yaitu kepuasan penerima layanan. Disebutkan dalam Pasal 34

Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009, perilaku yang harus dilakukan

oleh seorang pemberi pelayanan dalam menyelenggarakan pelayanan

publik adalah seorang yang mempunyai pemikiran yang adil dan cermat

terutama professional.

2.2.9 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan

Atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2006 Tentang

Administrasi Kependudukan

Dalam pasal 1 ayat (1) Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2013

tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan bahwa administrasi

kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam

penerbitan dokumen dari data kependudukan melalui pendaftaraan

penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi Administrasi


28

Kepndudukan serta pendayagunaan hasilnya pelayanan publik dan

pembangunan sector lain. Sedangkan menurut Undang – Undang Nomor

24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kepndudukan menjelaskan bahwa

pencatatan sipil adalah pencatatan peristiwa kependudukan yang dialami

oleh seseorang dalam register pencatatan sipil pada instansi pelaksana.

Sedangkan dalam pasal 68 Undang – Undangan Nomor 24 Tahun 2013

menjelaskan bahwa yaitu kutipan akta mencakup akta kelahiran, akta

kematian,

2.2.10 Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan

Atas Undang – Undangnomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintah Derah

Berdasarkan undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas

undang-udang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintahan Daerah,

pemerintahan daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintah oleh

pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asa

otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-

luasnya dalam system prinsip Negara kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia Tahun 1945.

Sistem desentralisasi memberikan keleluasan kepala daerah untuk

menyelenggarakan otonomi daerah dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat secara adil,

demokritis, dan berkesinambungan.


29

2.2.11 Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 tentang Persyaratan

dan Tata Cara Pendaftaraan Penduduk dan Pencatatan Sipil

Berdasarkan Pasal 33 Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018

dijelaskan mengenai pencatatan kelahiran yaitu WNI harus mempunyai

persyaratan yang lengkap untuk memenuhi administrasi Kependudukan.

Sebagaimana yang dimaksud dalam pencatatatn kelahiran wajib

memenuhi surat keterangan kelahiran dan memliki pencatatan yang

mutlak.

2.2.12 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparaturn Negara Nomor

63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik

Prinsip – prinsip penyelenggaraan pelayanan publik terdapat

dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 25 sebagai

berikut:

a) Kesederhanaan; prosedur pelayanan publik tidak berbelit


belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan.
b) Kejelasan; mencakup kejelasan dalam hal: (a) persyaratan
teknis dan administrative pelayanan publik; (b) unit
kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan/sengketa/ dalam pelaksanaan pelayanan
publik; (c) perincian biaya pelayanan publik dan tata cara
pembayaran.
c) Kepastian waktu; pelaksanaan pelayanan publik dapat
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

25
Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik
30

2.2.13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019 Tentang

Pelayanan Administrasi Kependudukan Secara Daring

Dalam pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi E-Antrian di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi Jawa

Papua, yaitu kegiatan peng-Upload-an data/berkas persyaratan untuk

membuat akta kelahiran dilakukan oleh pemohon kepada petugas

Pelayanan Publik yang telah dilaksanakan secara online melalui aplikasi

Silincah bentukan dari inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

dengan memanfaatkan media elektronik yang telah terhubung secara

online dengan internet yang selanjutnya diproses dan diolah datanya oleh

petugas Mall Pelayanan Publik (MPP).

Dijelaskan dalam Pasal (1) dan (2) Permendagri 7 Tahun 2019

tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan secara Daring, bahwa

Administrasi Kependudukan Secara Daring yang selanjutnya disebut

Adminduk Daring adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban

dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan berbasis elektronik

melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi

administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk

pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

2.3 Kerangka Pemikiran

Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada


31

masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah

/pemberi jasa sebagai abdi masyarakat.Untuk dapat memberikan pelayanan

yang memuaskan atau pelayanannya berkualitas, penyelenggara

pelayanan harus memenuhi prinsip- prinsip kualitas pelayanan.

Menurut Fandy Tjiptono ada beberapa kriteria yang menjadi dasar

penilaian konsumen terhadap pelayanan yaitu26:

1. Tangible, atau bukti fisik yaitu kemampuan dalam menunjukkan

eksitensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksudkan bahwa

penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik dan keadaan

lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dan pelayanan yang

diberikan.

2. Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan dalam memberikan

pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

3. Responsiveness, atau tanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat

dengan menyampaikan informasi yang jelas.

4. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan,

kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai untuk menumbuhkan

rasa percaya terhadap pelanggan.Terdiri dari beberapa komponen di

antaranya adalah komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan

sopan santun.

5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

26
Tjiptono, Fandy. 2014, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Andi
Offset, Yogyakarta.
32

atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan pelanggan.

Septi dan Ratminto mengutip dan melihat kualitas pelayanan dari

indikator- indikator sebagai berikut27:

1. Bukti langsung (tangibles)

2. Kehandalan (reability)

3. Daya tanggap (responsiviness)

4. Jaminan (assurance)

5. Empati (empaty)

Berkaitan dengan usaha peningkatan Kualitas Pelayanan,

selanjutnya peneliti akan mengemukakan pengertian Kualitas menurut Tjiptono ,

menguraikan Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas tingkat kunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan.

Adapun pengertian lain dari Pelayanan yang dikutip oleh

Granroos28 . Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas

yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai

akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal- hal lain

yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan, yang dimaksudkan

untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan”.

27
Ratminto & Atik Septi Winarsih,Manajemen Pelayanan, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2006
28
Christian Gronroos, 1998. Service Management and Marketing: A Moment of
Truth. Singapore: Maxwell Macmillan International.
33
34

Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir

KUALITAS PELAYANAN

Tanggapan
Masyarakat
Reliability

Responsivess

Assurance Kinerja

Emphaty

Tangible
Kepuasan Masyarakat

Harapan

Sumber: dikeloah oleh penulis (2021 )


35

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada hakekatnya bertujuan untuk mengungkapkan landasan

berpikir dalam proses penelitian. Disamping itu juga berguna untuk mendeskripsikan

tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengungkapkan kebenaran melalui realita sosial,

3.1 Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan disain kualitatif Basrowi 29. disain

penelitian kualitatif menurut Basrowi adalah disain yang diperoleh melalui

pendekatan kualitatif yang diperoleh melalui pemahaman dan penafsiran yang

mendalam mengenai makna, kenyataan dan fakta yang relevan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Terdapat

beberapa macam pendapat menurut beberapa ahli mengenai pengertian dari

penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Moleong, penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati

Menurut Moleong30, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dipahami oleh subyek penelitian,

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memamfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Kirl dan

Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

29
Basrowi, S. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif (Vol. 188). Jakarta: PT. Rineka Cipta
30
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
36

yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam

kawasannya maupun dalam peristilahannya

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkap gejala

secara holistik-kontekstual yang menghasilkan data deskriptif pada suatu. konteks

khusus dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah dan bergantung pada

pengamatan.

Di dalam karakteristik penelitian kualitatif juga terdapat banyak pendapat.

Menurut Moloeng, karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Latar Alamiah
penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar ilmiah. Hal ini dilakukan

Karena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai

keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Untuk itu

peneliti melibatkan waktunya kesuatu tempat dalam penelitian.

2. Manusia Sebagai Alat (instrument)


Dalam penelitian kualitaif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

merupakan alat pengumpul utama, dengan demikian peneliti dapat

berhubungan langsung dengan responden dan memahami keadaan di

lapangan.

3. Metode kualitatif
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara

dan penelaahan dokumen.

4. Analisis data secara induktif


Upaya pencarian data tidak dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang
telah dirumuskan sebelum diadakan. Analisis ini lebih merupakan
pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan,
kemudian dikelompokkan.
37

Licoln dan Guba31 juga menjelaskan beberapa karakteristik penelitian


kualitatif selain yang tersebut diatas, antara lain :
1. metode kualitatif

2. batas penelitian yang dinyatakan dengan fokus

3. adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

4. desain yang besifat sementara

5. hasil penelitian yang dirundingkan dan disepakati bersama.

3.1 Operasionalisasi Konsep

Kerangka konseptual penelitian atau operasional konsep, merupakan teori

yang menjelaskan bagaimana keterkaitan konsep-konsep yang digunakan dalam

penelitian. Kegunaan dari operasional konsep ini adalah untuk membingkai

pertanyaan yang peneliti yang tuangkan dalam pedoman wawancara dan observasi

lapangan.

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Konsep

Judul Konsep Dimensi Indikator


1 2 3 4
Pelayanan Pelayana Tangible a Sarana fisik
Akta n (Terjamah) perkantoran Komputer
Kelahiran Akta administrasi Ruang
melalui Kelahiran tunggu Tempat
Aplikasi informasi
Silincah Realiable a Kecermatan petugas
dukcapil di (Handal) dalam melayani
Dinas Memiliki standar

31
Lincoln, Yvonna S & Egon G. Guba. 1985. Naturalistic Inquiry. California: Sage
38

kabupaten pelayanan yang jelas.


Mimika Kemampuan petugas/
aparatur dalam
menggunakan alat
bantu dalam proses
pelayanan.
1 3 4
2
a Merespon setiap
pemohon yang ingin
Responsivenes mendapatkan
s pelayanan. Petugas
(Ketanggapan) melakukan pelayanan
dengan cepat, tepat,
dan cermat serta
dengan waktu yang
tepat. Semua keluhan
masyarakat direspon
oleh petugas.

Assurance a Petugas memberikan


(Jaminan) jaminan jadwal dalam
pelayanan. Petugas
memberikan jaminan
biaya dalam
pelayanan. Petugas
memberikan jaminan
legalitas dalam
pelayanan
Empaty a Mendahulukan
(Empati) kepentingan
pelanggan/pemohon
Petugas melayani
dengan sikap ramah
39

Petugas melayani
dengan sikap sopan
dan santun. Petugas
4
2 3
1 melayani dengan
tidak diskriminatif
(membeda-bedakan)
Petugas melayani dan
menghargai setiap
pelanggan
Sumber : Menurut Lovelock dalam Hardiyansyah (2011)

3.2 Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua yaitu ahmad tanzeh 32

1. Data primer, adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh
melalui wawancara atau kuesioner
2. Data Sekunder, yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh
yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.
Dalam kaitan ini peneliti akan akan mengambil kedua sumber data tersebut

untuk memenuhi penelitian ini Di Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian yang digunakan adalah Teknik observasi dan

wawancara dengan pengertian sebagai berikut :

1. Observasi;
Menurut Margono33, teknik observasi yaitu pengamatan dan pencatan secara
sistematisk terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Arikunto,
32
Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.
33
Margono.1997.Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta.
40

observasi adalah kegiatan penguatan perhatian terhadap sesuatu obyek


dengan menggunakan seluruh alat indra. Menurut Riyanto, observasi
merupakan metode pengumpulan data yang meggunakan pengamatan
terhadap obyek penilitian yang dapat dilaksankan secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun Teknik yang digunakan adalah peneliti langsung
menuju lokasi tersebut di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2. Wawancara;
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan interview pada satu atau
beberapa orang yang bersangkutan. Dalam pengertian lain, wawancara
merupakan suatu pengumpulan data dengan mengadakan tatap muka secara
langsung antara orang yang bertugas mengumpulkan data dengan orang yang
menjadi sumber data atau objek penelitian. Yaitu peneliti meneggunakan teknik
ini secara langsung yaitu mewawancarai masyarakat yang menggunakan
aplikasi tersebut dan mengarahkan atau tertuju pada teknik instrument tersebut.
3. Dokumentasi;
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu pada saat
melakukan penelitian. Teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan
melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah merupakan rangkaian penelitian

menggunakan prosedur sistematik standar tertentu untuk memperoleh data yang di

gunakan didalam penelitian tersebut. Ada empat macam teknik yang digunakan

untuk pengumpulan data dan informasi (Basromi dan suwandi 34 yaitu pengamatan

(observasi), wawancara (interview) dokumentasi dan Focus group Discusion. Berkaitan

dengan teknik pengumpulan data teknik pengumpulan data, yang peneliti gunakan

yaitu pengamatan (observasi), wawancara (interview) , dokumentasi dan studi

kepustakaan.

34
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta
41

3.5 Teknik analisis Data

Teknik analisis data yang dalam penelitian ini adalah dengan

menginterprestasikan data atau informasi dari hasil pengamatan (observasi), hasil

wawancara (interview), dokumentasi dan studi kepustakaan untuk digabungkan

guna menghasilkan kesimpulan yang kemudian digambarkan sesuai dengan

kondisi dan waktu.

Perlu dipahami pengolahan data kualitatif merupakan kegiatan memadukan

dan menyatukan berbagai data yang terkumpul, sehingga membentuk jalinan alur

yang saling kait menggait, untuk memudahkan peneliti. Terkait hal ini dalam

melakukan penelitian di lapangan, peneliti menggunakan tahap penelitian kualitatif

yang dikemukakan Basrowi, dengan tahapan sebagai berikut:

a. Tahap Pralapangan, merupakan persiapan peneliti sebelum turun ke


lapangan, dengan menyusun rancangan penelitian, menentukan
lapangan lokus penellitian, mengurus perizinan dan menjajaki menilai
keadaan lapangan serta memilih informan
b. Tahap pekerjaan lapangan, diantaranya meliputi; memahami latar
penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta
mengumpulkan data
c. Tahap analisis data, yang meliputi menetapkan konsep dasar analisis,
memahami tema dan merumuskan hipotesis kerja.

Disamping itu untuk menguji kevalitan data atau informasi, peneliti juga

menggunakan alur analisis data kualitatif, menurut Creswell dikonseptualisasikan

dalam enam langkah, sesuai arah panah atau melalui tahapan-tahapan.

3.6 Jadwal Dan Lokasi Penelitian

3.6.1 Jadwal Penelitian

Berdasarkan kalender akademik IPDN Angkatan XXIX Tahun Ajaran

2021/2022 maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan sesuai dengan tanggal


42

dan jadwal yang telah ditetapkan kalender akademik

Tabel 3.6

Jadwal Kegiatan Penelitian

TAHUN 2021 TAHUN 2022


NO
KEGIATAN SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
Judul dan
penyusunan
skripsi
2. Seminar
proposal
skripsi
3. Perbaikan
proposal
skripsi
4. Penelitian
dan
pengumpulan
data
5. Penyusunan
Skripsi
6. Ujian
Komprehensif
Skripsi
7. Perbaikan
dan
Pengumpulan
Skripsi
43

Sumber : Kalender Akademik IPDN Tahun 2021/2022

Keterangan : Pelaksanaan Kegiatan

3.6.2 Lokasi Penelitan

Terkait dengan lokasi penelitian, berdarsarkan focus dan tujuan penelitian

ini, maka lokasi yang akan di jadikan tempat pelaksanaan penelitian untuk

memperoleh data yang dibutuhkan bertempat di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Mimika

4.1.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Mimika

Kabupaten Mimika merupakan satu kabupaten yang terletak di provinsi

Papua yang mempunyai tambang emas, oleh karena itu di sering di juluki kota

Dollar atau penghasil ermas. Kabupaten Mimika kabupaten Mimika mempunyai

batas wialayah yaitu, di sebelah utara kabupaten Paniai, Kabupaten Nabire,

Kabupaten Tolikara, Kabupaten Dogiyai, kabupaten puncak, kabupaten puncak

jaya dan Kabupateb Deiyai selatan: Laut arafura barat: kabupaten Kaimana. Letak

geografis Kabupaten Mimika terletak antara 134 o31’-138o31’ Bujur Timur dan 4 o60’-
44

5o18’ Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 21.693,51 km 2atau 4,75% dari luas

wilayah Provinsi Papua.

Tembagapura dan Jila adalah distrik yang tidak memiliki pantai. Sedangkan

Distrik Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Mimika Timur,

Mimika Timur Tengah, Mimika Timur Jauh, Agimuga dan Jita sebagian wilayah-

wilayahnya berbatasan dengan laut, sehingga distrik-distrik ini memiliki

pantai.Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran

rendah. Distrik yang bertopografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan

Jila. Distrik-distrik selain ketiga distriktersebut merupakan distrik-distrik yang

memiliki topografi dataran rendah.Rata-rata suhu udara minimum di wilayah Mimika

pada tahun 2016 sebesar26,6o C dan maksimum 33,40oC. Sedangkan rata-rata

tekanan udara di wilayah Mimika sebesar 1.011,93 Mbs. Kelembaban udara di

Kabupaten Mimika rata-rata sebesar 87,33% dengan kelembaban udara tertinggi

pada bulan Juni. Jumlah hari hujan pada tahun 2016 sebanyak 326 hari.

Tabel 4.1

Luas Kecamatan Kabupaten Mimika

Kecamatan Mimika Luas Wilayah

2020

Kwamki Narama 12,86

wania 197,32

Mimika Timur 290,48

Alama 365,92

Mimika Tengah 526,67


45

Hoya 563,78

Jila 622,83

Kuala Kencana 860,74

Iwaka 924,73

Kecamatan Mimika Luas Wilayah 2020

Mimika Barat 1 1887,85

Mimika Baru 1 509,48

Amar 1 801,50

Jita 1 962,33

Mimika Timur Jauh 2 035,36

Agimuga 2 198,56

Mimika Barat Tengah 2 292,46

Mimika Barat Juah 2 485,89

Tembagapura 2 586,86

Kabupaten Mimika 21 693,51

Sumber: Badan Pusat Statitik Kabupaten Mimika

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwah kecamatan dengan luas

wilayah terluas adalah kecamatan Tembagapura,ini menunjukan bahwa kondisi

geografis di Kabupaten Mimika mempunyai wilayah yang luas dan juga sepadan.
46

4.1.1.2 Kondisi Demografi

Besarnya jumlah penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam

menunjang keberhasilan suatu pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan di

suatu daerah karena jumlah penduduk merupakan salah satu sumber daya danb

potensi dalam pembangunan apabila dikembangkan akan menjadi potensi yang

sangat penting. Jumlah penduduk ini harus di manfaatkan dengan dari kualitas

maupun kuantitasnya. Karena apabila tidak di manfaatkan dengan sebaik-baiknya

maka yang terjadi adalah jumlah penduduk menjadi masalah yang tidak dapat

diselesaikan dengan mudah.

Penduduk merupakan potensi yang dapat di kembangakan guna

mendukung pembangunan yang di laksanakan oleh pemerintah, berdasarkan data

monografi Kabupaten Mimika Tahun 2020 memiliki jumlah penduduk sebanyak

205.591 jiwa yang terdiri atas 115.309 jiwa penduduk laki-laki dan 90.282 jiwa

penduduk perempuan.
47

Tabel 4.2

Penduduk

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5

1. Agimuga 474 402 876

2. Amar 1.085 970 2.055

3. Alama 1.136 909 2.045

4. Hoya 580 517 1.097

5. Iwaka 5.881 5.100 10.981

6. Jila 979 776 1.755

7. Jita 817 709 1.526

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

di Kabupaten Mimika Tahun 2020

1 2 3 4 5

8. Kuala kencana 14.597 13.777 27.774

9. Kwamki narama 7.104 6.646 17.750

10. Mimika barat 1.764 1.202 2.966

11. Mimika barat jauh 1.108 922 2.030

12. Mimika barat 1.225 1.095 2.320


tengah
13. Mimika baru 76.571 66.330 142.909
48

14. Mimika tengah 2.223 2.037 4.260


15. Mimika timur 5.387 4.792 10.179
16. Mimika timur jauh 1.921 1.599 3.520
17. Tembagapura 16.445 6.577 23.022

18. wania 31.235 27.651 58.904


19 Kabupaten Mimika 170.550 141.419 311.969
Total Penduduk

Sumber: Badan Pusat Statitik Kabupaten Mimika

Dari table di atas dapat di jelaskan bahwa jumlah penduduk laki-laki dan

jumlah penduduk terbanyak terdapat di kecamatan Mimika baru dengan jumlah

penduduk 142.909 jiwa.

4.1.1.3 Pendidikan

Salah satu peran pendidikan adalah sarana penunjang unntuk

pembangunan yang menghasilkan manusia yang berkualitas, dan memiliki

pemikiran dan pandangan yang luas. Di kabupaten Mimika tingkat pendidikan

masyrakat beragam di mulai dari, SD, SMP, SMA, SLTA, hingga perguruan tinggi.

Tingkat pendidikan sangat berpengaruhi dalam kehidupan sosial dan budaya. Hal

ini dapat di pengaruhi oleh tingkat masyarakat dan pola pikir dalam menghadapi

masalah.

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pentatan Sipil

Kabupaten Mimika
49

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 pasal 12 menyatakan bahwa salah satu

urusan pemerintahan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yaitu

adanya pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Untuk itu

dalam melakasanakan penyelenggaraan administrasi kependudukan di

Kabupaten Mimika Bupati di bantu oleh Dinas dan Kpendudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mimika yang berperan sebagai unsur pelaksana Pemerintah

daerah. Visi dinas Kependudukan dan Pencatatan SIpil Kabupaten Mimika yaitu

“Prima dalam Pelayanan Yang Baik” Visi ini dalam penyelenggaran dan

peningkatan masyarakat secara professional, responsive, dan adaptif yang di

jabarakan dalam Misi sebagai berikut:

a. Menigkatkan jumlah masyarakat yang memiliki kelengkapan dokumen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

b. Meningkatkan SDM aparatur yang mempunyai Kompentensi di bidang

pelayanan administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

4.1.2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika merupakan

suatu organisasi dalam pemerintahan daerah yang memiliki tugas untuk

memberikan pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat sehingga

dapat tercapainya tertib administrasi dalam masyarakat. Dinas Kependudukan dan


50

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika memiliki tugas pokok dan fungsi seperti yang

telah diatur dalam Peraturan Bupati Mimika Nomor 102 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi Papua dijelaskan

lebih lanjut bahwa secara umum mengenai Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mimika yang memiliki tugas membantu Bupati dalam

melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten

Mimika dan tugas pembantuan dalam bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud, Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil menyelenggarakan fungsi yaitu pada bidang pelayanan pencatatan sipil,

adapun beberapa fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan kebijakan teknis dari pelayanan pencatatan sipil

b. pelaksanaan kegiatan pelayanan pencatatan sipil

Gambar 4.3

Struktur Organisasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika


51

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika 2021

4.1.2.2 Kepegawaian

Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika berjumlah orang yang dibagi berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang

diembannya. Berikut ini merupakan susunan kepegawaian di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

4.3Tabel

Data Pegawai Dinas dan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mimika


52

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika 2022

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam pelaksanaan yang di lakukan oleh penulis untuk menyususun skripsi

penulis menerapkan teori pelayanan oleh Zeitmhl untuk menganilisis sejauh mana

tingkat keberhasilan pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

Jumlah penerbitan akta kelahiran dari tahun ke tahun terus bertambah

dengan adanya inovasi dalam penerbitan akta kelahiran oleh Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika. Pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah merupakan bentuk inovasi pelayanan dari Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika. Pelayanan ini bertujuan untuk meningatkan

kualitas pelayanan dalam rangka upaya untuk mendukung peningkatan kepemilikan

akta kelahiran di Kabupaten Mimika, serta untuk meningkatkan kesadaran hukum


53

masyarakat mengenai pentingnya kepemilikan identitas atau kependudukan dan

pencatatan sipil. Melalui Pelayanan Akta kelahiran dari Dinas Kependudukan dan

pencatatan sipil Kabupaten Mimika.

4.4 Tabel

no Tahun tribulan I tribulan II tribulan III tribulan IV total


1 2017 7.224 6.510 8.194 7.536 29.464
2 2018 8.430 6.988 9.625 9.169 34.212

3 2019 6.623 7.940 9.801 8.236 32.600

Jumlah Penerbitan Akta Kelahiran Di Kabupaten Mimika

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

Dengan adanya inovasi pelayanan penerbitan Akta Kelahiran melalui

aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam bidang pelayanan khusunya dalam

bidang penerbitan akta kelahiran yang menjadi fokus dari penulis. Seperti yang

dijelaskan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika Slamet Sutejo, S.Stp, M.si dalam wawancara pada tanggal 13 januari 2021

pukul 9.15 WIB di kabupaten Mimika sebagai berikut:

“Kami terus mengupayakan yang terbaik dalam Pelayanan di Dinas


Kependudunkan dan Pencatatan Sipil agar masyarakat di permudahkan dalam
54

mengurus adminduk yang mereka butuhkan, untuk itu saya merancang sebuah
aplikasi yang dapat di jangkau oleh masyarakat dalam masa pandemic covid-19.
Dalam masa pandemic ini masyarakat di larang berkerumanan dan menghindari
terjadi penyebaran Covid-19”.

Sesuai dengann hasil wawancara tersebut, pelayanan penerbitan Akta Kelahiran

Melalui Aplikasi SiLincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Kabupaten

Mimika sudah berjalan sangat maksimal dengan upaya yang di lakukan oleh

petugas.

Dalam upaya pengukuruan kualitas pelayanan, penulis menggunakan teori

Pelayanan Zeitaml, berikut 5 dimensi pelayanan menurut Zeitaml untuk mengukur

tingkat kualitas pelayanan:

a. Bukti langsung (tangible)

b. Kehandalan (reability)

c. Ketanggapan (Responsivenes)

d. Jaminan (assurance)

e. Empati (empathy)

4.2.1 Bukti Lansung ( tangible )

Salah satu indikator kualitas pelayanan yaitu berupa bukti fisik atau

langsung yang dikemukakan oleh Zheitaml yang meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi serta kendaraan

operasional. Bukti langsung atau fisik merupakan salah satu indikator yang
55

paling konkrit karena memiliki wujud yang nyata atau dapat terlihat secara

langsung.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor:63/KEP/M.PAN/ 7/ 2003 Tentang Pedoman Umum

Penyelenggraan Pelayanan Publik, bahwa ketersediaan sarana dan

prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai

serta termasuk didalamnya penyediaan sarana teknologi telekomunikasi

dan informatika (telematika).

Bukti langsung berupa ketersediaan perlengkapan dan pegawai

yang bertugas merupakan hal pertama yang harus diketahui supaya

pelayanan dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan kepuasan

dari masyarakat yang menerima pelayanan. Pelayanan tidak akan berjalan

dengan maksimal apabila sarana dan prasarana tidak tersedia serta

perlengkapan pegawai yang bertugas dalam melakukan pelayanan

pembuatan akta kelahiran tersebut tidak memenuhi.

Berdasarkan hasil pengamatan langsung atau observasi penulis di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika, sarana dan

prasarana yang ada serta petugas yang bertugas sudah tersedia dengan

baik. Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika melalui wawancara pada tanggal 13 Januari 2022 pukul


56

09.15 WIB di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika:

“Dalam pelaksanaan pelayanan pelayanan akta kelahiran dengan


pemanfaatan jaringan internet kini memudahkan kami dalam hal melayani
dan termasuk akan menjadi suatu trobosan untuk mencapai percepatan
dalam pelayanan pelayanan akta kelahiran di kabupaten Mimika. Kami
khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten Mimika
tentunya memiliki suatu hal yang harus terpenuhi untuk menunjang
pelayanan pelaynan akta kelahiran secara online. Sarana dan prasarana
kami siapkan untuk memaksimalkan pelayanan akta kelahiran kepada
masyarakat seperti komputer, scanner, printer dan jaringan internet di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika serta
melengkapi perlengkapan sarana dan prasaranal Pelayanan Publik”

Penulis menimpulkan bahwa bukti langsung berupa ketersediaan

perlengkapan seperti sarana dan prasarana di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika sudah baik dilihat dari kualitas sarana

dan prasarana yang mampu mendukung pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi SiLincah atau secara online yang telah memenuhi standar

kualitas.

4.2.2 Kehandalan Dalam Pelayanan

Kehandalan merupakan salah satu dimensi kualitas pelayanan yang meliputi

kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan hasil

yang memuaskan. Kehandalan juga dapat diartikan dengan mengerjakan segala

sesuatu dengan baik dan benar sampai dengan kurun waktu tertentu. Pemenuhan

pelayanan yang baik dan memuaskan meliputi ketepatan waktu dan kecakapan
57

dalam menanggapi keluhan pelanggan atau dalam hal ini masyarakat serta

memberikan pelayanan secara akurat. Kemampuan memberikan pelayanan yang

berkualitas dan memuaskan sangat diperlukan agar kebutuhan masyarakat dapat

benar – benar terpenuhi.

Kualitas sumber daya aparatur yang dimiliki oleh pegawai atau petugas yang

ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika sangat baik

dan mengerti atau memahami tugas – tugas yang harus dilakukan ketika

melakukan pelayanan terhadap masyarakat dalam pebuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

meminta langsung kepada Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil untuk

memilih pegawai yang dinilai mampu untuk melaksanakan tugasnya di bidang

pelayanan pembuatan akta kelahiran. Petugas atau

pegawai yang ada di kelurahan atau kecamatan Pelayanan Publik juga sudah

mendapatkan pelatihan khusus untuk melayani masyarakat dalam menginput data

kependudukan melalui SIAK dalam pembuatan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah.

Hal ini tentunya berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Kepala

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil Bapak Amiriluah, S.sos Pada tanggal 14

Januari 2022 puku 10.00 WIB di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika, bahwa:

“Saat ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika telah
melakukan kerjasama dengan beberapa opd melalu program pememerintah
58

kabupaten Mimika dalam pelayanan Pelayanan Publik. Hal ini membuat saya
selaku Kepala Bagian Pelayanan Pencatatan Sipil memilih beberapa pegawai dan
melakukan pelatihan khusus karena pembuatan Pelayanan kelahiran ini telah
dilakukan secara online. Pelatihan dilakukan agar pegawai dapat melayani
masyarakat dalam pembuatan akta kelahiran dengan baik dan tanpa terkendala
karena saat ini pelayanan akta kelahiran telah dilakukan secara online Saya selalu
memantau para pegawai dalam memberikan pelayanan akta kelahiran secara
online ini dan hasilnya cukup memuaskan.”

Penulis menyimpulkan bahwa kehandalan pelayanan yang dilakukan oleh

pegawai dan petugas di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika di kelurahan Pelayanan Publik sudah baik dilihat dari kemampuan pegawai

dalam pelayanan akta kelahiran serta menghasilkan output berupa akta kelahiran,

kartu keluarga, dan Kartu Indentitas Anak (KIA) yang baik serta memberikan

kepuasan kepada masyarakat.

4.2.3 Daya Tanggap Pelayanan (Responsiveness)

Menurut Zheitaml dimensi ketiga dalam mengukur kualitas pelayanan yaitu

daya tanggap (responsiveness). Daya tanggap merupakan keinginan pegawai atau

petugas untuk membantu pelanggan dalam hal ini masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dalam proses pelayanan pembuatan akta kelahiran dan

memberikan pelayanan dengan tanggap serta mampu mengatasi berbagai

permasalahan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2016

tentang Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran, bahwa

kepemilikan akta kelahiran merupakan wujud pengakuan dari negara terhadap

identitas seseorang dan merupakan dokumen kependudukan yang wajib dimiliki

oleh setiap penduduk, sehingga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil


59

Kabupaten Mimika melaksanakan pengaturan dari pemerintah kabupaten dalam

pelaksanaan pelayanan terintegrasi Pelayanan Publik (KIA) Kabupaten Mimika

sehingga memudahkan masyarakat serta memberikan kenyamanan kepada

masyarakat yang dalah hal ini pengurusan Akta Kelahiran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika, bahwa saat ini Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika memiliki mobil pelayanan

yang merupakan pelayanan Jemput Bola yang mana program ini untuk

mendatangi langsung di kantor kecamatan untuk melayani masyarakat yang

berada di daerah jauh dari pusat kota, sehingga tentunya memudahkan bagi

masyarakat yang berada di sekitaran kecamatan tersebut. Pelayanan Jemput Bola

tersebut telah mampu memberikan berbagai pelayanan mengenai administrasi

kependudukan termasuk penerbitan akta kelahiran sehingga memudahkan

masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan yang rumahnya jauh dari

pusat kota atau jauh dari kantor Dinas.

Pelayanan Jemput Bola dilakukan secara teratur dan terjadwal untuk

mengantar akta kelahiran yang sebelumnya telah dicetak di kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika, hal ini di sampaikan oleh

kepala bidang Dinas Kependudukan dan Pencatatatan Sipil Kabupaten Mimika

ibu Nely Juliana Bane, SE dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 14

Januari 2022 pukul 10.30 WIT di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mimika, bahwa :

“Saat ini pembuatan akta kelahiran bisa dilakukan di pelayanan Jemput


Bola, namum untuk cetaknya masih dilakukan di kantor Disdukcapil Kabupaten
Mimika, karena pimpinan belum berani mengeluarkan kebijakan untuk pencetakan
akta kelahiran selain di kantor Disdukcapil Kabupaten Mimika . Setiap akta
kelahiran yang sudah kami cetak akan kami antar kembali melalui Pelayanan
Jemput Bola ke Kecamatan di wilayah Kabupaten Mimika beserta dengan
60

dokumen kependudukan lainnya secara terjadwal yang sudah kami tentukan.


Selanjutnya masyaraat pemohon akan mengambil berkasnya di kantor Kecamatan
karena kami staynya di kantor Kecamatan. Pelayanan Jemput Bola ini sudah ada
sejak awal tahun 2017. Pelayanan Jemput Bola ini juga dapat memberikan
berbagai pelayanan dokumen kependudukan dan menerima berbagai keluhan dari
masyarakat.”

Berdasarkan pernyataan di atas, daya tanggap dalam pelayanan akta

kelahiran melalui Aplikasi Silincah yang dilakukan oleh pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika sudah baik, dilihat dari

inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika melalui pelayanan jemput bola yaitu petugas antar jemput yang dapat

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan secara

langsung karena tidak perlu lagi datang jauh ke kantor Dinas.

4.2.4 Jaminan Pelayanan (Assurance)

Jaminan atau assurance dalam pelayanan mencakup pengetahuan,

kemampuan, kesopanan dan dapat dipercaya yang dimiliki oleh pegawai, bebas

dari bahaya, resiko, dan keragu-raguan. Kualitas pelayanan dapat diukur melalui

pengamatan secara langsung mengenai jaminan ketepatan waktu dalam pelayanan

serta jaminan biaya dalam pelayanan.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,

bahwa pelayanan publik hendaknya memperhatikan asas ketepatan waktu, dimana

setiap jenis pelayanan dilakukan dengan tepat dan waktu yang jelas sesuai dengan

jangka waktu penyelesaian standar pelayanan. Kecepatan pelayanan target


61

pelayanan dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, oleh unit

penyelenggara pelayanan publik. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika Provinsi Jawa Papua ber inovasi dengan memanfaatkan sarana

internet yaitu dengan membuat Aplikasi Silincah untuk memudahkan masyarakat

yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun

2016 dalam rangka percepatan peningkatan cakupan kepemilikan Akta Kelahiran,

dimana dalam pelaksanaannya dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah

ditentukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

Provinsi Papua.

Berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan oleh penulis di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika bahwa proses pelayanan

akta kelahiran sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku, namun belum bisa

dilaksanakan dengan tepat waktu. Seharusnya akta kelahiran diproes selama satu

minggu dan kemudian bisa langsung didistribusikan. Kurangnya pegawai yang

menangani akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika membuat proses akta kelahiran memakan waktu yang lebih lama dari waktu

yang telah ditentukan. Hal tersebut membuat pengmbilan dokumen akta kelahiran

lebih lama dari waktu yang seharusnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

Slamet Sutejo, Sstp, M.si melalui wawancara pada tanggal 13 Januari 2021 pukul

09.00 WIT di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

menjelaskan bahwa:

“Semua pelayanan yang ada disini tidak dipungut biaya sama sekali alias
gratis. Saya menekankan kepada seluruh pegawai agar tidak memungut biaya
62

maupun menerima apapun dari masyarakat terkait pelayanan disini termasuk untuk
pelayanan akta kelahiran. Jika ada pegawai yang ditemukan melakukan pungutan
biaya terhadap masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis pada dimensi jaminan pelayanan atau assurance,

penulis menyimpulkan bahwa jaminan waktu belum bisa terpenuhi dengan baik

karena dalam pengambilan dokumen akta kependudukan harus menunggu selama

satu minggu lebih yang seharusnya dokumen akta kelahiran bisa diambil setelah

satu minggu. Kemudian pada jaminan biaya sudah dilakukan dengan baik dan

sesuai karena tidak dipungut biaya apapun atau gratis, sehingga dapat memuaskan

masyarakat

4.2.4 Empati Pelayanan (Emphaty)

Empati merupakan indikator terakhir yang dikemukakan oleh Zheitaml yang

menjadi tolak ukur mengenai kualitas pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah. Empati adalah kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang

baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan, dalam hal ini

masyarakat. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika memiliki

kewajiban untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, karena

masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal guna

mencapai kepuasan masyarakat sesuai dengan Undang – Undang Nomor 25

Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang

diberikan oleh pegawai atau petugas kepada masyarakat dengan memahami

kebutuhannya melalui perhatian yang cukup serta dengan meakukan komunikasi

yang baik tanpa membeda- bedakan masyarakat dilihat dari suku, ras, agama, dan
63

strata sosial.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis secara langsung dilapangan

mengenai pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi SiLincah bahwa petugas

memberikan pelayanan dengan baik kepada masyarakat. Pelayanan yang

diberikan pegawai atau petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika dilakukan secara kolektif atau diberikan secara sama. Setiap

masyarakat yang datang diberikan pelayanan dengan baik dilihat dari tata cara

pegawai atau petugas melayani, peduli, cara berkomunikasi dengan masyarakat,

dan interaksi yang dilakukan ketika pegawai atau petugas melayani masyarakat.

Semua dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan tanpa

membeda – bedakan antar masyarakat.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 18 Desember 2020 di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika pukul 14.00 WIB

dengan staf pelaksana pelayanan akta kelahiran, Bapak affan menjelaskan bahwa

“Kami memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang


membutuhkan, tidak membeda – bedakan dan tidak pilih – pilih. Semua kami layani
dengan baik. Mau miskin atau kaya, kota atau desa, pejabat atau rakyat biasa,
semua kami berikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan prosedur yang ada.
Dalam berkomunikasi dengan masyarakat kami pun tidak membeda – bedakan.
Senyum, salam, sapa, sopan, santun atau biasa kami sebut 5S merupakan salah
satu kewajiban yang harus kami lakukan dalam meberikan pelayanan kepada
masyarakat. Karena tujuan kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa puas.”

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dilaksanakan dengan baik

sesuai dengan prosedur yang ada tanpa membeda-bedakan masyarakat sehingga

masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Dimana tingkat

kepuasan masyarakat merupakan tujuan utama dari pelayanan publik, sehingga


64

apabila tingkat kepuasan masyarakat belum maksimal maka akan dilakukan

evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga dapat membawa perubahan

nantinya.

4.2.5 Faktor Penghambat Pelayanan Akta Kelahiran Melalui Aplikasi

Silincah

Penghambat merupakan keadaan atau penyebab yang menghambat

(merintangi, menghalangi, menahan), yaitu sesuatu yang mampu menghalangi

kemajuan atau pencapaian suatu hal tertentu sehingga menyebabkan pelaksanaan

terganggu. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di lapangan ,

terdapat beberapa faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelayanan akta

kelahiran melalui Aplikasi Silincah, yaitu:

a. Sumber Daya Yang Terbatas

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang penting dalam

upaya mendukung pelaksanaan tugas, dimana Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten memiliki tugas dan wewenang dalam bidang

kependudukan, terkait perumusan, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi,

koordinasi, kerjasama teknis, monitoring, dan pelaksanaan tugas lain oleh

Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi.

Dalam pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah masih

terkendala dengan kurangnya pegawai khususnya yang menangani

Pelayanan akta kelahiran. Dalam mengantar berkas ke Kecamatan melalui

Pelayanan Jemput Bola masih dilakukan secara bergantian setiap harinya

oleh petugas yang sama dengan petugas yang mencetak. Hal tersebuat
65

menyebabkan menumpuknya akta kelahiran yang belum tercetak mengingat

angka kelahiran di Kabupaten Mimika yang cukup tinggi. Proses distribusi

berkas persyaratan juga menjadi terhambat dan memerluhkan waktu yang

panjang sehingga estimasi waktu pelaksanaan pelayanan tidak sesuai

dengan perkiraan waktu yang tercantum dalam standar operasional prosedur

yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama Program (PKS)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan Kepala Seksi

Kelahiran dan Kematian Mateus Pihiwi S.IP di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika pada tanggal 9 Januari 2022 pukul

10.00 WIT menjelaskan bahwa :

“Pelayanan akta kelahiran belum bisa kami layani sehari jadi. Saat ini
Sumber Daya Aparatur yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Mimika masih belum tercukupi. Kami hanya memiliki 6
operator pada bagian pelayanan pencatatan sipil yang mengurusi akta
kelahiran dan kematian. Operator terebut tidak hanya bertugas untuk
mencetak dan mengarsipkan akta, namun juga harus bergiliran secara
terjadwal untuk mengantar berkas ke Kecamatan yang ada di wilayah
Kabupaten Mimika. Berkas tidak bisa hanya diantar oleh kurir, karena dalam
mengantar berkas melalui Pelayanan Jemput Bola, kami juga melakukan
pelayanan kepada masyarakat mengenai dokumen kependudukan. Tentulah
hal tersebut harus dilakukan oleh petugas yang memiliki kemampuan yang
handal”

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah

pegawai yang belum mencukupi dapat menimbulkan permasalahan –

permasalahan lain yang dapat merugikan masyarakat sehingga

perencanaan yang lebih maksimal perlu dilakukan oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika sehingga dapat

memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal.

b. Kurangnya Sosialisasi

Menurut hasil pengamatan langsung dan beberapa wawancara yang


66

dilakukan oleh penulis di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mimika

terkait sosilisasi pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah masih

kurang karena terdapat masyarakat yang belum mengetahui dan mengerti

dengan adanya inovasi pelayanan pembuatan akta kelahiran. Masih banyak

masyarakat yang belum mengetahui mengenai inovasi pelayanan akta

kelahiran sehingga masih banyak masyarakat yang mengurus akta kelahiran

dengan datang langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mimika. Hal tersebut bisa terjadi karena sosiaisasi belum

bisa dilaksanakan secara menyeluruh. Tidak adanya banner maupun

pengumuman yang ditempel di papan informasi di Kantor Kecamatan –

kecamatan atau Balai Desa di Kabupaten Mimika sehingga masyarakat tidak

bisa dengan mudah mengetahui secara langsung mengenai persyaratan,

mekanisme, dan pelayanan inovasi akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah.

Hal tersebut didukung oleh wawancara yang dilakukan oleh penulis

dengan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terkait

pembutan akta kelahiran, Ibu Maria pada tanggal 20 Desember 2022 pukul

15.00 WIB :

“Saya belum tahu pembuatan akta kelahiran sekarang secara Online


atau melalui Aplikasi Silincah. Jadi Saya membuat akta kelahiran langsung
disini (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika)
dengan membawa berkas-berkas persyaratan”

Berdasarkan wawancara tersebut menunjukkan bahwa penyebarluasan

informasi mengenai inovasi pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah

belum dapat dilakukan dengan maksimal sehingga menyebabkan masyarakat

belum semua mengetahui inovasi pelayanan penerbitan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah.
67

c. Dokumen Persyaratan Tidak Lengkap

Dalam proses pelayanan akta kelahiran terdapat hambatan yang terjadi,

salah satunya yaitu dokumen persyaratan. Tidak lengkapnya dokumen

persyaratan yang harus diserahkan lewat peng-upload-an oleh masyarakat

kepada petugas atau admin, membuat proses pembuatan akta kelahiran

berlangsung lebih lama. Penulis melakukan pengamatan secara langsung

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dan menemukan

bahwa terdapat masyarakat yang tidak dapat meng-upload surat nikah atau

akta perkawinannya sehingga akta kelahiran tidak bisa dicetak atau didapati.

masyarakat yang mengupload berkas persyaratannya dengan tidak jelas

sehingga menghambat proses pengimputan data. Terdapat juga perbedaan

nama ayah bayi pada formulir permohonan dan buku nikah/akta kawin

sehingga menyebabkan data yang diinput harus dipending atau dibatalkan dan

masyarakat harus mengurus dokumen persyaratan tersebut terlebih dahulu.

Berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan penulis di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika bahwa dalam

pemohonan penerbitan akta kelahiran terdapat masyarakat yang telat

mengurus akta kelahiran yaitu telah melahirkan namun tidak langsung

mengurus persyaratan pembuatan akta kelahiran. Hal tersebut dikarenakan

terdapat budaya orang Jawa yang dikenal dengan istilah “puputan” yaitu untuk

memberikan nama kepada bayi yang baru lahir setelah tali pusar pada bayi

terlepas sepenuhnya. Hal tersebut membuat masyarakat menunda memberikan

nama bayinya atau menunda untuk melengkapi persyaratan pembuatan akta

kelahiran sehingga menyebabkan terhambatnya proses pembuatan akta

kelahiran.
68

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada Novia Citra

selaku Petugas Kabupaten Mimika pada tanggal 18 Desember 2022 pukul

11.00 bahwa :

“Kami melayani pembuatan dokumen kependudukan salah satunya adalah


penerbitan akta kelahiran di dukcapil Kabupaten mimika Namun karena
adanya budaya ‘puput’ banyak orang tua bayi menunda untuk melengkapi
persyaratan pembuatan akta kelahiran. Sehingga terkadang lupa sampai
mengurus akta kelahirannya”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

mengurus akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika masih terkendala oleh kurangnya kesadaran masyarakat

dalam melengkapi dokumen persyaratan sehingga pelayanan pembuatan akta

kelahiran menjadi terhambat.

4.2.6 Upaya Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Hambatan Pada Pelayanan


Akta Kelahiran Melalui Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika.

Berdasarkan penjelasan mengenai faktor – faktor penghambat pelayanan

akta kelahiran melalui Aplikasi E-Antrian, maka Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi Papua melakukan berbagai upaya

untuk meningkatkan kualitas pelayanan akta kelairan melalui Aplikasi E-Antrian

dalam rangka percepatan kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Mimika sebagai

berikut :

a. Menambah Jumlah Pegawai

Berdasarkan hambatan yang telah dijelaskan di atas, Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika perlu menambah jumlah

pegawai untuk memaksimalkan kualitas pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika perlu


69

melakukan perekrutan pegawai dan melakukan pelatihan – pelatihan khusus

mengenai SIAK dan pelatihan mengenai pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah sehingga pegawai yang ada merupakan Sumber Daya Manusia yang

handal dan dapat bekerja secara maksimal. Pegawai yang telah melakukan

pelatihan tersebut sangat dibutuhkan terutama dalam melakukan pelayanan melalui

Pelayanan Jemput Bola untuk mengantarkan akta kelahiran yang telah dicetak dan

melakukan pelayanan secara langsung kepada masyarakat sehingga pegawai yang

ada sebelumnya tidak perlu lagi bergantian secara terjadwal dan hanya berfokus

pada penginputan maupun pencetakan akta kelahiran di Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

b. Melakukan Sosialisasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika harus terus

melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan memberikan informasi melalui

banner, poster, spanduk, maupun papan informasi yang ada di halaman atau

depan pintu masuk Kantor Dinas Kependdukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

maupun di MPP (Mall Pelayanan Publik. Informasi yang ada berupa persyaratan

yang dibutuhkan dan prosedur pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi E-

Antrian. Sosialisasi tidak hanya secara langsung namun juga dilakukan melalui

media sosial seperti Facebook,, Twitter, dan memperbaharui informasi di Website

resmi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi

Papua. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika juga perlu

membagikan brosur secara rutin ke kantor kecamatan dan kantor desa mengenai

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah agar masyarakat yang ada di

kecamatan atau di Desa dapat mengetahui informasi-informasi mengenai

pelayanan dan inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


70

Mimika.

c. Meningkatan Pelayanan Jemput Bola

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika perlu

meningkatkan pelayanan jemput bola yaitu pelayanan mobil keliling. Jemput bola

merupakan program yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan

kemudahan kepada masyarakat dan memberikan efisiensi waktu pelayanan

kepada masyarakat. Dengan adanya pelayanan mobil keliling, masyarakat dapat

lebih mudah untuk mengurus dokumen kependudukan dan mengurus kendala yang

terjadi terkait persyaratan pembuatan akta kelahiran. Dengan terus dilakukannya

evaluasi terhadap program yang ada, diharapkan dapat mengoptimalkan

kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Mimika Provinsi Papua.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dijelaskan dalam

BAB IV mengenai pembahasan terkait pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi

Papua dalam upaya percepatan kepemilikan Akta Kelahiran bagi penduduk

Kabupaten Mimika, penulis menyimpulkan beberapa hal yakni sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah dibutuhkan penambahan jumlah pegawai khususnya petugas

operator baik di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika.
71

2. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses pelayanan akta

kelahiran melalui Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika yaitu :

a. Sumber Daya Manusia Terbatas;

Pelayanan akta akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah masih

terkendala dengan kurangnya pegawai khususnya yang menangani

urusan penerbitan akta kelahiran.

b. Kurangnya Sosialisasi

Menurut pengamatan langsung dan beberapa wawancara yang

dilakukan oleh penulis di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika terkait sosialisasi pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah masih kurang karena terdapat masyarakat

yang belum mengetahui dan mengerti dengan adanya inovasi

pelayanan pembuatan akta kelahiran.

c. Dokumen Persyaratan Tidak Lengkap

Tidak lengkapnya dokumen persyaratan yang harus diserahkan lewat

peng-upload-an oleh masyarakat kepada petugas atau admin,

membuat proses penerbitan akta kelahiran berlangsung lebih lama

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis dapat memberikan saran terkait

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi E-Antrian di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika Provinsi Papua agar mencapai target atau
72

hasil yang diharapkan, adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah dibutuhkan penambahan jumlah pegawai khususnya petugas

operator baik di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika

2. Perlu adanya peningkatan sosialisasi secara langsung di kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dengan

pemasangan pengumuman, selembaran, banner, ataupun spanduk dan

melakukan sosialisasi melalui website maupun jejaring sosial seperti

Facebookdan dan Twitter yang berisi informasi tertulis terkait

persayaratan, prosedur, dan informasi mengenai pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi

Silincah, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memahami lebih

tentang hal-hal yang berkaitan dengan program pelayanan yang dilakukan

oleh pemerintah.

3. Meningkatkan pelayanan jemput bola melalui mobil pelayanan keliling

untuk memudahkan masyarakat dalam menerima pelayanan yang jauh

dari pusat Kota Mimika.

Upaya yang telah dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika sudah baik, namun harus tetap ditingkatkan dan dioptimalkan

agar hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan target.


73

Daftar Pustaka
A. Buku-buku

Alwany, T. (2020). Strategi dinas kependudukan dan pencatatan sipil dalam


pelayanan kepemilikan akta kelahiran bagi anak-anak panti asuhan di kota
makasar. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa (JIPSK), 5(1), 69–80.

Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras

Basrowi, S. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif (Vol. 188). Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Creswell, J. (2002). Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif. Jakarta: KIK Press.

Christian Gronroos, 1998. Service Management and Marketing: A Momentof


Truth. Singapore: Maxwell Macmillan International.

Fonna, N. (2019). Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang.


Medan:

Hardiansyah. (2011). KUALITAS PELAYANAN PUBLIK. Yogyakarta: Penerbit Gava


Media.

Lovelock, C., & Wirtz, J. (2007). Services Marketing : People, Technology, Strategy (6th
ed.). USA: Pearson Prentice Hall.

The Lexicon Webster International Dictionary of The English Language:The


English Language Institut of America, Inc, 1978

Puspitasari, L. (2013). Upaya Peningkatan Pelayanan Akta Kelahiran Di Dinas


Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika. Jurnal Administrasi
Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(2), 231–237.

Ratminto, & Winarsih, A. S. (2005). Manajemen Pelayanan : Pengembangan model


konseptual, penerapan citizen’s charter dan standar pelayanan minimal.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ratminto & Atik Septi Winarsih,Manajemen Pelayanan, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2006

Miftah Thoha. 2010. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Kencana Media Group:
Jakarta

Sinambela, L. P. (2008). Reformasi pelayanan publik. Jakarta: Bumi Aksara.


74

Susilowati, H., dkk. (2014). Peningkatan Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran di Dinas
Kependudukan dan  Pencatatan Sipil Kabupaten Batang. Journal Of Public
Policy And Management Review, 3(4), 1–12.

Tjiptono, F. (2005). Management. Yogyakarta : Penerbit Andi.


Tjiptono, Fandy. 2014, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Andi
Offset, Yogyakarta.

Tuju, M. A. M., Kimbal, M., & Mantiri, M. (2017). KUALITAS PELAYANAN


ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN
SIPIL KABUPATEN MINAHASA SELATAN (Suatu Studi Tentang Pelayanan
Akta Kelahiran). Jurnal Eksekutif, 2(2).

Wastitiono, S. (2011). Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung: Alqa Print.

Siswosoediro, Henry S. (2008). Mengurus surat-surat kependudukan (identitas


diri):dari akta kelahiran, KTP Paspor SKCK,akta perkawian,dan perceraian
sampai surat kematian (Cet.1). Jakarta: Transmedia.

Finer, S.E. Comparative Government. Harmondsworth. 1974.

Nurdianta fonna, Pengaruh Kebiajakan Open Door Policy “Angela Merkel’


terhadap perlindungan Pengungsi Suriah di Negara Uni
Eropa,(Skripsi:Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2018)

Margono.1997.Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta.

B. Perundang – undangan

Undang-Undang nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang –


Undan gnomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintah Daerah.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003


tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pelayanan


Administrasi Kependudukan Secara Daring

Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pendaftaraan Penduduk dan Pencatatan Sipil
75

C. Sumber Lainnya

https://mimikakab.bps.go.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi_web

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah

PEDOMAN WAWANCARA

I. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah ?
76

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika?

3. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pelayanan

akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah ?

4. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dalam pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah?

5. Apakah jumlah aparatur sudah memadai ?

6. Bagaimana kemampuan pegawai dalam melayani pembuatan akta

kelahiran melalui Silincah?

7. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah ?

8. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi faktor penghambat dalam

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah ?

II. Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah ?

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silicah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika?

3. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?


77

4. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dalam pelayanan akta

kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

5. Apakah jumlah aparatur sudah memadai ?

6. Bagaimana kemampuan pegawai dalam melayani pembuatan akta

kelahiran melalui Aplikasi Silincah ?

7. Apa saja yang menjadi syarat dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika ?

8. Bagaimana Prosedur dalam proses pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ?

9. Hambatan apa saja yang dialami dalam pembuatan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah ?

III. Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Kabupaten Mimika ?

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika ?

3. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pelayanan

akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah ?

4. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dalam pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah?


78

5. Apakah jumlah aparatur sudah memadai ?

6. Berapa lama perkiraan waktu dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah ?

7. Apa saja yang menjadi syarat dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika?

8. Bagaimana Prosedur dalam proses pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika?

9. Hambatan apa saja yang dialami oleh petugas pembuatan akta kelahiran

dalam pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

10. Hambatan apa saja yang dialami oleh petugas pembuatan akta kelahiran

dalam pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

IV. Petugas Pelayanan Aplikasi Silincah

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah?

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika?

3. Apakah jumlah petugas sudah memadai?

4. Apa saja yang menjadi syarat dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika?

5. Bagaimana Prosedur dalam proses pelayanan akta kelahiran melalui


79

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika ?

6. Hambatan apa saja yang dialami oleh petugas Pelayanan Publik dalam

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah ?

7. Upaya apa saja yang dilakukan oleh petugas Pelayanan Publik terhadap

faktor penghambat dalam pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah?

V. Masyarakat

1. Apakah masyarakat mengetahui adanya pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika ?

2. Apakah masyarakat mengetahui mekanisme dan prosedur pelaksanaan

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

3. Apakah masyarakat selaku konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang

diberikan, dilihat dari kepuasan terhadap biaya maupun sarana dan prasarana

pelayanannya?

Konsep Dimensi Konsep Indikator


80

1 2 3

1. Kemudahan layanan
2. Kedisiplinan pelayanan
3. Alat bantu dalam
pelayanan
Tangible
4. Kenyamanan tempat
(berwujud) pelayanan

1. Standar pelayanan
jelas
2. Keahlian dan
kemampuan
penggunaan alat
bantu pelayanan
3. Kecermatan dan
Reliability ketelitian dalam
pelayanan
(kehandalan)

1. Keluhan masyarakat
2. Pelayanan cermat dan
PELAYANAN AKTA
teliti
KELAHIRAN
3. Pelayanan cepat
MELALUI APLIKASI Responsiveness
4. Pelayanan tepat waktu
SILINCAH
(ketanggapan)

OPERASIONALISASI KONSEP

Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi


dengan menggunakan operasionalisasi konsep yang dijadikan dasar atau acuan
dalam melakukan penelitian sehingga menghasilkan data yang akurat.

1 2 3
81

1. Jaminan
kepastian
biaya
2. Jaminan
Assurance (jaminan)
ketepatan
waktu
3. Jaminan legalitas
1. Menghargai
dan melayani
masyarakat
2. Menguta
makan
kepenting
an
masyarak
at
3. Tidak
diskriminatif
Emphaty (empati)
dalam
melayani
4. Ramah
dalam
melayan
i
5. Sopan santun
dalam
melayani
Sumber: Zeithaml dalam Hardiyansyah (2018:63-64)

HASIL WAWANCARA
82

I. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Dengan menjalin kerjasama antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Mimika dengan Pelayanan Publik yang ada di wilayah

Kabupaten Mimika melalui SIAK dengan menggunakan Aplikasi Silincah.

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika?

Jawaban:

Sosialisasi kami lakukan di kantor-kantor kecamatan melalui

penyelenggaraan pelayanan administrasi dan melalui website dan media

sosial.

3. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pelayanan

akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

SOP belum ada karena alur kerja masih sama dengan proses

pengadminitrasian sistem manual namun bedanya kami menggunakan

sistem penguploadan berkas untuk mempermudah masyarakat.

4. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kependudukan dan


83

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dalam pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban:

Sudah cukup memadai. Kami melengkapi petugas di Disdukcapil dan

Pelayanan Publik dengan peralatan yang mendukung dalam pembuatan

akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah

5. Bagaimana Prosedur dalam proses pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika?

Jawaban :

Belum, moratorium penerimaan PNS yang cukup panjang tidak seimbang

antara laju pensiun dengan penerimaan PNS sehingga banyak pejabat

struktural yang berkecenderungan kekurangan hingga tidak memiliki staf

6. Bagaimana kemampuan pegawai dalam melayani pembuatan akta

kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Sudah baik. Kami pernah mengadakan pelatihan mengenai SIAK kepada

petugas yang ada di Disdukcapil

7. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Jumlah pegawai masih terbatas terutama petugas operator di Disdukcapil


84

8. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi faktor penghambat dalam

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Menambah jumlah petugas operator dengan mengadakan pelatihan-

pelatihan khusus mengenai komputerisasi dan SIAK.

II. Kepala Bidang Pencatatan Sipil

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Disdukcapil melakukan kerjasama dengan Kecamatan dan Kelurahan

yang ada di wilayah Kabupaten Mimika

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silicah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika?

Jawaban :

Penyebarluasan informasi mengenai inovasi ini kami lakukan di kantor-


85

kantor kecamatan melalui penyelenggaraan pelayanan administrasi oleh

Disdukcapil. Sedangkan penyebarluasan juga kami laksanakan melalui

website dan media sosial disdukcapil Mimika. kemudian kami juga

diberikan pelatihan dan pendampingan terkait SIAK

3. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pelayanan

akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Karena sifatnya hanya menggantikan cara kerja secara manual sehingga

SOP sebagaimana SOP pelayanan manual

4. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dalam pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Sudah cukup memadai. Tersedia komputer, printer, scanner dan jaringan

internet di Disdukcapil Kabupaten Mimika.

5. Apakah jumlah aparatur sudah memadai?

Jawaban :

Secara jumlah hampir memadai, namun secara alokasi kinerja mereka

seringkali kurang optimal mengingat secara umum mereka memiliki

banyak kesibukan tugas masing-masing

6. Bagaimana kemampuan pegawai dalam melayani pembuatan akta

kelahiran melalui Aplikasi Silincah?


86

Jawaban :

Sudah baik sesuai dengan bidang dan tugasnya masing- masing. Untuk

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah ini kami adakan

pelatihan khusus yaitu komputerisasi dan pelatihan mengenai SIAK jadi

petugas bisa melayani masyarakat dengan lancar

7. Apa saja yang menjadi syarat dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika?

Jawaban :

Persyaratannya sesuai dengan SOP yang ada hanya saja tidak diberikan

dalam bentuk berkas langsung namun diupload melalui Aplikasi Silincah

8. Bagaimana Prosedur dalam proses pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mimika?

Jawaban :

Prosedur masih sesuai dengan SOP yang ada namun yang membedakan

sudah dilakukan secara online

9. Hambatan apa saja yang dialami dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah ?

Jawaban

Jumlah pegawai masih belum maksimal

10. Upaya apa saja yang dilakukan terhadap faktor penghambat dalam
87

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah

Jawaban :

Menambah jumlah pegawai dengan melakukan perekrutan.

III. Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Kabupaten Mimika?

Jawaban

Pembuatan akta kelahiran secara online yaitu melalui Aplikasi Silincah

dengan kerjasama antara Disdukcapil di Kabupaten Mimika

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi

Silincah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika?

Jawaban

Kami sudah memasang spanduk dan banner di depan kantor Disdukcapil

dan juga lewat media sosial Disdukcapil

3. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan pelayanan

akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Untuk SOP yang sekarang berlaku kembali menggunakan sistem manual,

namun untuk berkas persyaratan tidak perlu lagi diserahkan secara

manual. Pemohon hanya perlu untuk mengupload dokumen persyaratan

kemudian dokumen akan diproses oleh petugas dan dicetak

4. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kependudukan dan


88

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika dalam pelayanan akta kelahiran

melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Sarana dan prasarana sudah cukup lengkap, terdapat komputer, printer,

scanner dan jaringan internet lancar.

5. Apakah jumlah aparatur sudah memadai?

Jawaban :

Masih belum tercukupi. Kami hanya memiliki 6 operator pada bagian

pelayanan pencatatan sipil yang mengurusi akta kelahiran dan kematian.

Operator tersebut tidak hanya bertugas untuk mencetak dan

mengarsipkan akta, namun juga harus bergiliran secara terjadwal untuk

mengantar berkas dalam pelayanan Jemput Bola yaitu ke Kecamatan

yang ada di wilayah Kabupaten Mimika

6. Berapa lama perkiraan waktu dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah?

Jawaban

Perkiraan waktu 3-4 hari

7. Apa saja yang menjadi syarat dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika ?

Jawaban :

Pemohon harus melengkapi persyaratan yang ada. Apabila masih ada


89

kesalahan pada dokumen persyaratan harus dilengkapi dan diupload

ulang terlebih dahulu.

8. Bagaimana Prosedur dalam proses pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Mimika?

Jawaban :

Data yang sudah di upload oleh pemohon melalui Aplikasi Silincah akan

kami verifikasi dan apabila sudah lengkap kami akan proses dan setelah

itu kami cetak dan tinggal di ambil di kelurahan atau kecamatan.

9. Hambatan apa saja yang dialami oleh petugas pembuatan akta kelahiran

dalam pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Jumlah pegawai terbatas membuat beban kerja pegawai lebih besar. Dan

masih banyak pemohon yang tidak melampirkan persyaratan dengan

lengkap sehingga banyak yang di tunda

10. Upaya apa saja yang dilakukan oleh petugas pembuatan akta kelahiran

terhadap faktor penghambat dalam pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi silincah ?

Jawaban :

Memaksimalkan jumlah pegawai yang ada dengan mengatur pembagian

tugas dan memanfaatkan sumber daya yang ada

IV. Petugas Kecamatan dan Kelurahan


90

1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah ?

Jawaban :

Pembuatan akta kelahiran secara online yaitu melalui Aplikasi Silincah

dengan kerjasama antara Disdukcapil dengan kecamatan dan

kelurahan

2. Bagaimana sosialisasi tentang pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika ?

Jawaban :

di kelurahan dan kecamatan Belom ada spanduk namun Disdukcapil

mensosialisasikannya melalui websitenya dan media sosialnya

3. Apakah jumlah petugas sudah memadai?

Jawaban :

Belum mencukupi karena hanya ada bebrapa petugas yang

menangani pelayanan akta kelahiran melalui Silincah di kecamatan

dan kelurahan

4. Apa saja yang menjadi syarat dalam pembuatan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika ?

Jawaban :

Syaratnya hanya mengupload surat nikah asli, KTP orang tua, Kartu
91

Keluarga Asli dan nama bayi pada Aplikasi Silincah

5. Bagaimana Prosedur dalam proses pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten mimika?

Jawaban :

Pemohon mempersiapkan persyaratan kemudian masuk pada Aplikasi

Silincah kemudian memfoto/scan dan mengupload pada Aplikasi

silincah . Kemudian pemohon menunggu pemberitahuan untuk bisa

mengambil dokumen yang sudah siap

6. Hambatan apa saja yang dialami oleh petugas di di kelurahan dan

kecamatan dalam pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah?

Jawaban :

Petugas operator sangat terbatas dan berkas yang di proses banyak

7. Upaya apa saja yang dilakukan oleh petugas kelurahan dan kecamatan

terhadap faktor penghambat dalam pelayanan akta kelahiran melalui

Aplikasi Silincah

Jawaban :

Memaksimalkan sumber daya yang ada karena terbatasnya petugas

operator dan tidak menunda untuk memproses berkas yang ada

V. Masyarakat

1. Apakah masyarakat mengetahui adanya pelayanan akta kelahiran melalui


92

Aplikasi Silincah di kecamatan atau kelurhan maupun di Dinas

Kependudukan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika?

Jawaban :

Masyarakat 1 : Saya sudah tahu. Saya membuat akta kelahiran untuk

anak saya dengan menggunakan Aplikasi Silincah

Masayarakat 2 : Belum tahu

Masyarakat 3 : Sudah tapi belum pernah mencoba

Masyarakat 4 : Belum tahu

Masyarakat 5 : Belum tahu. Saya membuat akta kelahiran langsung

datang kesini (Kantor Disdukcapil Kabupaten Mimika)

2. Apakah masyarakat mengetahui mekanisme dan prosedur pelaksanaan

pelayanan akta kelahiran melalui Aplikasi Silincah ?

Jawaban :

Masyarakat 1 : Saya mengikuti instagramnya disdukcapil dan tahu tentang

mekanisme dan prosedurnya dan saya hanya mengikutinya

Masayarakat 2 : Tidak tahu

Masyarakat 3 : Belum begitu paham

Masyarakat 4 : Tidak tahu

Masyarakat 5 : Tidak tahu

3. Apakah masyarakat selaku konsumen merasa puas terhadap pelayanan

yang diberikan, dilihat dari kepuasan terhadap biaya maupun sarana dan

prasarana pelayanannya?

Jawaban
93

Masyarakat 1 : Puas. Sangat praktis dan biayanya juga gratis

Masyarakat 2 : Kurang puas

Masyarakat 3 : Dilihat dari biaya, sarana dan prasarana sudah cukup

puas. Dilihat dari pelayanannya juga cukup puas hanya saja informasi

tentang pembuatan akta kelahiran online ini masih kurang

Masyarakat 4 : Kurang puas karena pelayanannya lumayan lama

Masayarakat 5 : Cukup puas. Biayanya gratis dan ruang tunggunya juga

nyaman, pelayanan lumayan cepat walaupun manual bukan online

DOKUMENTASI
94

Wawancara Bersama kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Mimika

Wawancara Bersama Kepala Seksi Kelahiran dan Kematian


95

Lampiran

Surat keputusan rektor


96
97

Lampiran
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran
Surat Kesbangpol

Anda mungkin juga menyukai