SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik
Oleh :
FAISAL AZIZ
6661132383
Nim : 6661132383
Kabupaten Pandeglang, disusun dengan data otentik dan bukan hasil jiplakan.
Apabila dikemudian hari diketahui bahwa data penelitian tidak otentik dan
penelitian merupakan hasil jiplakan, saya bersedia menerima sangsi sesuai aturan
yang berlaku.
Faisal Aziz
MOTO DAN PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI
ANANDA PERSEMBAHKAN
UNTU K AYAH DAN IBU TERCINTA,
SEBAGAI BAKTI ATAS APA YANG ANANDA TERIMA,
UNTUK KAKA DAN SELURUH DAN ANGGOTA KELUARGAKU TERSAYANG.
SEMOGA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA SELALU MENYERTAI KAMI SEMUA.
AMIIIN
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman, dan kepada
keluarga khususnya kedua orang tua peneliti tercinta, terimasih atas semua yang
S. Ap pada program studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
menyelesaikan penelitian ini maka dari itu melalui kesempatan ini penulis
1. Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos. M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Rahmawati, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4. Imam Mukroman, M.Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Sekertaris Prodi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
10. Titi Stiawati, M.Si Selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan arahan
11. Semua dosen dan staf program studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang
kebaikan dari semua pihak yang membntu selesainya karya ini, dan semoga diberi
balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap kiranya karya penulis ini turut
Penulis
ABSTRAK
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA MAHASISWA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
dapat diketahui tentang data – data penduduk dan informasi yang sesuai dengan
keadaan penduduk dan tentang kondisi daerah tempat tinggl penduduk. Negara
status hukum setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami
oleh penduduk yang berada di dalam atau di luar wilayah Negara kesaruan
pelayanan berguna untuk memenuhi hak – hak dasar warganya yang dijamin oleh
konstitusi dalam hal ini Undang – undang No.25 tahun 2009 tentang
1
2
undang – undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang
otonomi daerah diartikan oleh daerah untuk hanya terfokus pada usaha menata
masyarakat. Pelayanan publik merupakan suatu hal yang erat kaitannya dengan
melalui peningkatan dan pemerataan pelayanan publik. Dari sini jelas bahwa
kerja dan kemampuan pegawai negeri sipil. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat
pelayanan publik telah menjadi lembaga dan profesi yang semakin penting.
3
Bukan lagi merupakan aktivitas sambilan, tanpa payung hukum, gaji dan
pelayanan dan pengelolaan sumber daya yang berasal dari dan untuk kepentingan
publik.
netralitas, dan keadilan bagi semua penerima pelayanan. Realitas pelayan publik
antara lain tergambar dari proses yang lama, berbelit – belit, berbiaya mahal,
Tugas pemerintah tidak hanya mengatur saja, akan tetapi juga memberikan
perhatian dari para aparat birokrasi sebab fungsi mengaturnya lebih dominan
penguasa yang lebih menetapkan diri sebagai pengarah, oleh karena itu timbul
publik selama ini sudah menjadi masalah yang harus diperhatikan, masyarakat
pula dengan seberapa besar dana yang perlu disiapkan dalam pengurusan –
pengurusan yang berkaitan dengan pelayanan birokrasi. Baik harga maupun waktu
pencatatan sipil sehingga masih banyak masyarakat yang belum memliki seperti
kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan akta kelahiran yang merupakan
Oleh karena itu harus dibangun komitmen yang kuat untuk melayani sehingga
dapat dirancang model yang lebih kreatif, serta lebih efisien. Pemerintahan milik
masyarakat akan tercipta jika aparatnya daapat mendefinisikan ulang tugas dan
fungsi mereka. Patut diduga bahwa banyak aparat yang tidak memahai pasti atau
pelayanan publik yang dimimpi – mimpikan oleh masyarakat jauh dari kenyataan
sebagai hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Paradigma ini
5
“pelayanan kami mudah dan tidak berbelit – belit” dan mengeluarkan SOP
kinerja dari pegawai – pegawai dinas kependudukan dan catataan sipil Kabupaten
memakan waktu.
kondisi dan keadaaan penduduk yang sesuai dengan keadaannya. Maka tidak
bahkan daerah yang tertinggal karena kurang mendapat perhatian dan pantauan
Tabel 1.1
5 KK 254.964
6 KTP 555.147
11 Akta Perceraian 25
834.224
Jumlah
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa masyarakat yang mengurus
mengurus kartu keluarga dan 555.147 yang mengurus E-KTP, namun masih
Tabel 1.2
Pandeglang
Jabatan Jumlah
Kepala Dinas 1
Kepala Bidang 4
Kasubag/Kasi 12
Pegawai 71
88
Jumlah
Dari data tabel 1 dan 2 diatas terlihat bahwa jumlah pegawai di Dinas
hal ini menjadi masalah dikarenakan pengurus dokumen kependudukan yang ada
kependudukan lambat.
8
administrasi kependudukan berawal dari tingkat RT, RW, Lurah, Camat, dan
Instansi Pelaksanaan yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Oleh karena
itu dalam pengurusan administrasi kependudukan semua pihak ikut terkait, jadi
apabila ingin berjalan dengan baik maka unsur harus terlibat, baik pegawai
ini diperkuat dengan adanya argumen dari salah seorang masyarakat Kabupaten
ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yaitu kurang nya sarana dan
perekam dalam pembuatan E-KTP yang hanya berjumlah 1 unit saja yang berada
di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan itu juga sering rusak dan tidak
adanya tenaga ahli untuk memperbaiki alat perekam itu, komputer yang sudah
lama, ruang tunggu yang kecil dan kurangnya bangku, faktor itulah yang
Beberapa faktor diatas dapat dikatakan bahwa pegawai pelaksana yang ada
pelayanan dalam hal ini berkaitan dengan jumlah pegawai bidang pelayanan yang
ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang masih minim, kurang
resposifnya di bidang pelayanan dalam hal ini berkaitan dengan tenaga ahli yang
ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil masih terbatas, kurangnya sarana
Pandeglang seperti alat perekam E-KTP yang hanya ada satu buah, selanin itu
sikap dari pemberi layanan ini masih perlu di tingkatkan dalam hal kesopanan
Kabupaten Pandeglang.
Kabupaten Pandeglang.
kabupaten Pandeglang.
Pandeglang.
sebagai berikut:
tujuan penelitian merupakan tolak ukur dari kegiatan penelitian. Adapun tujuan
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung
dari setiap kegiatan yang di lakukan oleh pegawai dinas kependudukan dan
Pandeglang.
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sarjana.
12
b. Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema yang sama tetapi dari
aspek yang lain. Dengan penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
suatu informasi kepada pembaca terkait dengan kondisi nyata yang terjadi
yang relevan dengan permasalahan dan fokus penelitian untuk kemudian disusun
dengan teratur dan rapi untuk dapat membuat suatu asumsi dasar dalam penelitian.
Dengan mengkaji berbagai teori dan konsep, maka peneliti memiliki konsep
penelitian yang jelas sehingga dapat menyusun pertanyaan yang rinci untuk
penyelidikan, serta dapat menemukan hasil penelitian yang tepat dan akurat.
peneliti sangat erat hubungannya dengan teori-teori yang digunakan para ahli ilmu
variabel atau lebih berhubungan. Teori menurut F.M Kerlinger (dalam Rakhmat,
13
mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di
yang bertujuan menjelaskan situasi masa mendatang, idealnya dari suatu kondisi.
suatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi. Misalnya teori x dan y dari
McGregor yang menyakan manusia mempunyai kemampuan baik (y) dan kurang
baik (x). Selanjutnya, teori instrumental, yaitu teori-teori yang memfokuskan pada
“bagaimana dan kapan”, lebih pada penerapan atau aplikasi dari teori. Misalnya
2.2 Pelayanan
menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada
14
Beberapa ahli yang memberikan pengertian mengenai pelayanan
diantaranya adalah Harbani Pasolong (2011: 128) “pelayanan pada dasarnya dapat
adalah “suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan.”
satu pihak ke pihak lain, dimana pelayanan yang baik adalah pelayanan yang
dilakukan secara ramah tamah dan dengan etika yang baik sehingga memenuhi
kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerima. Sedangkan definisi lain mengenai
adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasatmata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen
dengan karyawan atau hal – hal yang disediakan oleh perusahaan pemberi
Menurut Moenir (2008: 191 – 192) terdapat tiga jenis layanan yang biasa
15
siapapun yang memerlukan. Agar supaya layanan lisan berhasil sesuai
dengan yang diharapkan, ada syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh
tugasnya.
Layanan tulisan ini terdiri dari 2 (dua) golongan yaitu, berupa petunjuk
16
3. Layanan dengan perbuatan
kenyataan sehari – hari layanan ini memang tidak terhindar dari layanan
lisan jadi antara lain perbuatan dan lisan sering digabung. Hal ini
secara lisan kecuali khusus melalui hubungan tulis yang disebabkan oleh
faktor jarak.
pelayanan lebih dikenal dengan istilah pelayanan publik. Publik bersal dari
bahasa Inggris Public yang berarti masyarakat umum dan negara, kata publik
dalam bahasa indonesia diartikan sebagai umum orang banyak dan ramai.
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumah manusia yang memiliki setiap
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
fisik.”
atau masyarakat yang mempunyai kepetingan pada organisasi itu sesuai dengan
aturan pokok dan tatacara yang ditetapkan.” Sedangkan menurut Ratminto dan
17
Atik (2013: 5) mendefinisikan : Pelayanan publik sebagai bentuk jasa pelayanan
baik dalam bentuk barang publik dan jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah, dan
perundang – undangan.
Secara garis besar jenis – jenis layanan publik menurut Ratminto dan Atik
sebagainya.
18
3. Kelompok pelayanan jasa
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang
tercermin dari asas – asas pelayanan publik berdasarkan Surat Keputusan Mentri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor (Kepmen PAN) No.63 tahun 2003 dalam
masyarakat.
dari aspek maupun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial.
19
6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang
pelayanan publik.
sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.Yang meliputi
fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang
sama, untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan
dan memberi pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,
tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam
pelayanan.
20
4. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan,
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
5. Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
masyarakat, dan kondisi lingkungan. Dalam peraturan ini pasal (1) mengatakan :
21
masing. Tujuan Pedoman Standar Pelayanan ini adalah untuk memberikan
menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada
diantaranya adalah Harbani Pasolong (2011: 128) “pelayanan pada dasarnya dapat
adalah “suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan.”
22
Hasibuan mendefinisikan pelayanan sebagai kegiatan pemberian jasa dari
satu pihak ke pihak lain, dimana pelayanan yang baik adalah pelayanan yang
dilakukan secara ramah tamah dan dengan etika yang baik sehingga memenuhi
kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerima. Sedangkan definisi lain mengenai
adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen
dengan karyawan atau hal – hal yang disediakan oleh perusahaan pemberi
Menurut Moenir (2008: 191 – 192) terdapat tiga jenis layanan yang biasa
dengan yang diharapkan, ada syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh
tugasnya.
23
5. Layanan dengan tulisan
Layanan tulisan ini terdiri dari 2 (dua) golongan yaitu, berupa petunjuk
kenyataan sehari – hari layanan ini memang tidak terhindar dari layanan
lisan jadi antara lain perbuatan dan lisan sering digabung. Hal ini
secara lisan kecuali khusus melalui hubungan tulis yang disebabkan oleh
faktor jarak.
24
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa pelayanan
pelayanan lebih dikenal dengan istilah pelayanan publik. Publik bersal dari
bahasa Inggris Public yang berarti masyarakat umum dan negara, kata publik
dalam bahasa indonesia dirtikan sebagai umum orang banyak dan ramai.
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumah manusia yang memiliki setiap
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
fisik.”
atau masyarakat yang mempunyai kepetingan pada organisasi itu sesuai dengan
aturan pokok dan tatacara yang ditetapkan.” Sedangkan menurut Ratminto dan
baik dalam bentuk barang publik dan jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah, dan
perundang – undangan.
Secara garis besar jenis – jenis layanan publik menurut Ratminto dan Atik
25
4. Kelompok pelayanan administratif
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang
tercermin dari asas – asas pelayanan publik berdasarkan Surat Keputusan Mentri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor (Kepmen PAN) No.63 tahun 2003 dalam
26
7. Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat
masyarakat.
11. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat
dari aspek maupun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial.
pelayanan publik.
Parasuraman dan Berry dalam buku (Ratminto dan Winarsih, 2013: 182-183)
10 indikator, yaitu:
27
menghasilkan output yang berkualitas/bagus, dan apakah infrastruktur
provider jika ada masyarakat yang komplain, dan apakah provider atau
kemampuan petugas dengan fungsi atau tugas, apakah provider atau pihak
atau masyarakat sesuai dengan output atau jasa yang diperoleh, serta
28
7. Keamanan (Security), yaitu berkenaan dengan apakah ada jaminan
mekanisme tersebut.
apakah klien atau masyarakat segera bisa mendapatkan respon jika terjadi
segera dan jika perlu keluhan atau pengaduan diberi follow-up secara
Catatan Sipil. Dalam hal ini peneliti memilih tiga penelitian terdahulu yang di
29
lakukan oleh Zahra A. R. mahasiswa Universitas Hasanuddin Makasar, Sutarto
saya jadikan sebagai sumber referensi dengan penelitian yang saya buat yaitu
terdapat perbedaan pada lokus, fokus serta pembahasan dan kajian teori.
dan Catatan Sipil Kabupaten Memuju” Tahun 2014 Pelayanan publik merupakan
kerja dan kemampuan pegawai negeri sipil. Penelitian ini menggunakan metode
pelayanan publik dalam pelayanan pembuatan kartu keluarga dan kartu tanda
publik yang dilakukan oleh dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten.
mengunakan metode penelitian kualitatif dan sama – sama dengan tema penelitian
Catatan sipil. Bedanya terletak pada aspek, tempat,waktu, dan metode penelitian,
30
serta teknik pengumpulan data. Adapun dalam penelitian Zahra A. R. mengenai
tahun 2017 dan dengan metode pendekatan survei dan dengan menggunakan tiga
merupakan sub sistem dari administrasi negara, yang mempunyai peran penting
pendudukan dan pencatatan sipil sebagai sub – sub sistem pilar administrasi
Hasil pada penelitian ini terdapat beberapa akta kelahiran dan kematian
yang legal hal tersebut dikarnakan pelyanan pada dinas kependudukan dan catatan
31
sipil di kota Medan masih terdapat beberapa kekurangan pada pelayanan yang di
kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian hanya saja pada penelitian ini hanya
yang sama-sama membahas tentang analisis pada dinas kependudukan dan ctatan
sipil perbedaan masyarakatnya terletak pada pembahasan, pada penelitian ini yaitu
membahas tenang lokus yang ada di kota Medan. Sedangkan penelitian penulis
dalam penelitian ini yaitu di Kota Medan pada tahun 2010. Sedangkan penulis di
kerja dan kemampuan pegawai negeri. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat
modern, pelayanan publik telah menjadi lembaga dan profesi yang semakin
penting, tidak lagi merupakan aktivitas sampingan tanpa adanya payung hukum,
gaji dan jaminan sosial yang memadai, sebagaimana terjadi dibanyak negara
32
pengembangan kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumber daya yang
untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu harus dibangun komitmen yang kuat
seperti sarana komputer yang terbatas. Padahal dukungan sarana komputer untuk
rasa nyaman dalam bekerja untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja.
suatu organisasi, baik atau buruknya sangat berhubungan erat dengan sumber
daya manusia yang ada di dalamnya. Dalam hal ini dapat ditunjukkan oleh
kinerja birokrasinya. Karakteristik utama dari sumber daya aparatur yang ada
organisasinya.
33
Persamaannya yaitu terletak pada tema penelitian, metode penelitian
kualitatif dan teknik pengumpulan data yang sama. Sedangkan pembedanya yaitu
terletak pada aspek penelitian bahwa dalam penelitian Irfan Arif Nugroho yaitu
kota Pekan Baru pada tahun 2010 sedangkan penelitian penulis yaitu tentang
yang dilaksakan pada tahun 2017 dan dengan metode pendekatan survei dan
Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang yaitu kurangnya sumber daya manusia pada
34
Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang yang mengakibatkan pelayanan yang kurang
responsif.
PERMASALAHAN PENELITIAN
35
2.5 Asumsi Dasar
permasalahan yang ditemui oleh peneliti di dinas tersebut. Seperti sumber daya
manusia bidang pelayanan yang masih kurang, dan tenaga ahli yang ada masih
minim, serta alat perekam E-KTP yang sering rusak dan tidak adanya tenaga ahli
yang mampu memperbaikinya, komputer yang sudah tua dan kurangnya komputer
untuk menunjang pelayanan, ruang tunggu yang cukup kecil dan bangku yang
oprasional untuk menunjang pelayanan ke daerah pelosok dan itu sangat tidak
memiliki E-KTP, kartu kerluarga dan sejenisnya, selain itu juga pada bidang loket
pelayanan masih ada yang tidak memberikan kesopanan kepada masyarakat yang
hasil wawancara pra penelitian dengan kepala bidang pelayanan bapak (Tb.
Akhmad Juwaeni).
36
BAB III
METODE PENELITIAN
merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu penelitian yang digunakan
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
37
38
yang dibutuhkan dan kemudahan jarak yang akan ditempuh peneliti saat
uang.
Waktu Penelitian
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Nov April Mei Juni Juli
2017 2018 2018 2018 2018
Revisi Skripsi
39
kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen
bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, bahan hasil yang di harapkan, itu
sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang
serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu
berikut:
1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
penelitian.
manusia.
seketika.
dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak
3.4.1. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai
alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan
elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi
dengan jelas.
41
akan melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal
sampai akhir tentang aktifitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga
tidak harus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari
kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih di rahasiakan.
Kemungkinan kalau dilakukan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan
3.4.2. Wawancara
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
Tabel 3.1
3.4.3 Informan
Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang
kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan
yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel
yang dianggap mengetahui informasi tentang situasi dan kondisi penelitian, untuk
bahwa pemanfaatan informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu yang relatif
singkat banyak informasi yang terjaring, jadi sebagai sampling internal, karena
orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan peneliti.
kriteria sampel yang diperoleh benar – benar sesuai dengan penelitian yang
obyek yang diteliti. Pemilihan informan dalam penelitian ini adalah yang berasal
dari para pemberi layanan yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Tabel 3.2.
Informan Penelitian
Instansi:
2. Masyarakat:
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
1. Interview (Wawancara)
dimaksud dengan wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu dan permasalahan yang ada
47
pada obyek penelitian, sehingga peneliti bisa membuat pendahuluan, selain itu
wawancara tidak terstruktur juga dapat dilakukan dengan cara face to face atau
tatap muka. Berdasarkan hal tersebut pewawancara perlu memahami situasi dan
kondisi sehingga bisa memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus
2. Observasi (Pengamatan)
observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to
those behavior”. Melalui obsevasi, peneliti belajar tentang perilaku, makna dari
dengan melakukan kunjungan secara langsung ke lokasi yang akan diteliti dalam
penelitian, hal tersebut berguna untuk mendapatan hasil yang diinginkan secara
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
terhadap gejala – gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
jenis observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi tak
berstruktur.
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Selanjutnya dalam observasi terus terang atau tersemar, peneliti dalam melakukan
48
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti
dengan observasi tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas, dan fokus
3. Dokumentasi (Documentation)
penelitian, profil dinas atau instansi, dan lain - lain. Untuk alat – alat yang
penelitian. Untuk buku catatan digunakan oleh peneliti karena dalam pertanyaan
perlu untuk dicatat dan kamera digital digunakan untuk membantu peneliti dalam
wawancara secara lebih rinci dan teliti karena hasil wawancara tersebut dapat
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti dalam penelitian.
bahwa dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa
kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi
jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang
sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
dinamis / selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti
semula. Waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah, demikian pula perilaku
manusia yang terlibat didalam situasi sosial. Untuk Pengujian Validitas dan
Reabilitas Data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik uji kredibilitas
of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.
50
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu
kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda – beda maka penelitian
melakukan diskusi lebih lanjut kepada informan lain, untuk memastikan data
mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut
yang digunakan peneliti lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Observasi
Partisipatif
Wawancara Sumber
Mendalam Data
Sama
Dokumentasi
Gambar 3.1
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono
pekerjaan yang sullit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif
serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat
diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri
metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa
parts, the relation among parts, and the relationship to the whole. Analisys is a
search for patterns” Analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan
cara berfikir.
kualitatif menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong, (2011:248) adalah upaya
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
52
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah pada saat
menggunakan model Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman dalam
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
sebagai berikut:
Gambar 3.2
Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)
Sumber : Sugiyono, (2014:92)
53
Analisis Data (Interactive Model) pada gambar 3.2 yaitu sebagai berikut:
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
merangkum, memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman dalam Sugiyono, (2014:95)
menyatakan bahwa “the most frequent form of display data for qualitative
research data in the past has been narrative tex”.Yang paling sering
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang
Analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah proses mencari data.
Adapun dalam mencari data yang diperoleh yaitu dari hasil wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, data tersebut kemudian ditelaah dengan
menyusun ke dalam pola dari indikator penelitian, serta memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dari data yang telah diperoleh. Langkah tersebut
dilakukan untuk memastikan bahwa semua data telah tercatat dengan lengkap
sesuai dengan yang diharapkan peneliti dalam penelitian. Sehingga data yang
sudah diperoleh menjadi teratur dan mudah dilacak apabila dibutuhkan oleh
yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum
Kabupaten / Kota di Provinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa, di
Selatan dan 104o48’ – 106o11’ Bujur Timur dengan luas wilayah 2.747
kilometer persegi (km2) atau sebesar 29,98 persen (%) dari luas wilayah
55
56
jarak yang berbeda mulai dari yang terdekat yaitu Kecamatan Pandeglang,
Majasari dan Karang Tanjung hingga Kecamatan yang memiliki jarak terjauh
memiliki luas administrasi 322.76 km2 dan Kecamatan terkecil yaitu Kecamatan
Labuan dengan luas administrasi 15.66 km2. Adapun kondisi topografi Kabupaten
Pandeglang yaitu dataran dengan variasi ketinggian antara 0 – 1.778 meter di atas
permukaan air laut (dpl) dengan luas sekitar 85,07% dari luas Kabupaten
ketinggian gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 meter),
Gunung Honje (620 meter), Gunung Tilu (562 meter) dan Gunung Raksa (320
meter). Daerah utara memiliki luas 14,93% dari luas Kabupaten Pandeglang yang
ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 meter),
tajam, yaitu dengan titik tertinggi 1.778 m diatas permukaan air laut (dpl) yang
terdapat di puncak Gunung Karang pada daerah bagian utara dan titik terendah
umumnya mempunyai ketinggian +_ 400 m dpl, dataran rendah bukan pantai pada
umumnya memiliki ketinggian rata – rata 30 m dpl dan dataran rendah pantai pada
pedataran sekitar pantai selatan dan pantai selat sunda; alokasi 15 – 25% areal
berbukit lokasi tersebar; dan alokasi 25 – 45% areal bergunung pada bagian
tugasnya yaitu mengatur dan mengelola wilayahnya kerjanya yang terdiri dari 35
kecamatan, 326 desa, dan 13 kelurahan. terlepas dari hal tersebut untuk mengatur
2010 yaitu berdasarkan sensus penduduk pada bulan Mei 2010 adalah 1.149.610
orang dengan komposisi penduduk laki – laki sebanyak 589.056 orang dan
adalah Kecamatan Labuan yaitu sebanyak 3.439 jiwa/Km2. Sedangkan rata – rata
yaitu, untuk jumlah penduduk pada tahun 2010 yaitu yang bekerja berjumlah
perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, serta jasa kemasyarakatan, sosial
tertuang dalam visi dan misi Kabupaten Pandeglang. Adapun untuk visi dan misi
Visi
Misi
Pandeglang
catatan sipil perlu ditunjang dengan jabatan struktural yang relevan dalam
2014 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Pandeglang meliputi;
sipil.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
60
a. Kepala Dinas
b. Sekertariat, membawahi:
2) Subbagian Keuangan
3) Subbagian Umum
1) Seksi Kelahiran
1) Seksi Kerjasama
Kepala Dinas
Drs. Tubagus Saprudin SEKERTARIS
Agus Nurjaman
SEKSI PINDAH
SEKSI SEKSI
DATA SEKSI
PERKAWINAN PEMANFAATAN
PENGELOLAAN DAN
PENDUDUK DAN DATA DAN
PEMNYAJIAN DATA
PERCERAIAN DOKUMEN
KEPENDUDUKAN
Muhamad Uwes, KEPENDUDUKAN
M. Nany Nurlaila
S.Ap Teti Sukaeti, SE
Feny Adriyani,
S.Kom.M.si
4.2.1 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang
Visi
Misi
PANDEGLANG
dalam hal ini kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, saat ini perlu untuk meningkatkan pelayanan terlebih dalam era
modern seperti saat ini. Upaya untuk meningkatkan pelayanan publik yang
lebih baik merupakan suatu keharusan yang harus segera dilakukan untuk
mencapai pelayanan lebih efisien, efektif dan sesuai dengan kebutuhan dan
Zeithaml, dan Berry dalam buku (Ratminto dan Winarsih, 2013: 182-183)
telah ditentukan, yaitu seperti yang dijelaskan oleh Bapak Rudi, selaku
“ya kalau menurut saya terkait fasilitas di Dinas ini sih mungkin
lengkap tapi saya rasa masih kurang banyak buktinya saya bikin akta
kelahiran anak saya belum jadi sampai hari ini, padahal waktu
diberitahu katanya empat hari jadi, tapi setelah saya kembali ke dinas
untuk mengambil akta kelahiran tersebut malah belum jadi katanya ada
masalah sama komputernya karenan mengalami gangguan terus.”
(wawancara: Rabu, 23 Mei 2018)
“gini yah mas kalau menurut Ibu mah sih yah disini tuh kalau
untuk fasilitas masih kurang, seperti tidak adanya meja untuk
menulis, ini saja saya kesulitan untuk nulis formulir.” (wawancara:
Rabu, 23 Mei 2018)
Pernyataan sama juga muncul dari Ibu Sri Lestari, selaku masyarakat
Tabel 4.1
Fasilitas Operasional yang Terdapat pada Ruang Pelayanan di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang
Tahun 2016 – 2017
No. Nama Barang Jumlah Tahun Pembelian
1. Kursi 10 2010
2. Komputer 4 2013
3. Lemari berkas 2 2010
4. Meja 4 2010
5. Pendingin Ruangan 2 2014
6. Papan Informasi 2 2016
Sumber:Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, Tahun 2017
Berdasarkan data fasilitas pada tabel 4.1 di atas terlihat jelas bahwa
masing – masing satu, lemari berkas ada dua buah yang terletak di bagian
pelaksana pelayanan, meja ada empat buah yang terletak hanya pada
dua buah yang terletak di bagian Kepala Bidang Pelayanan dan di bagian
67
yang terletak di bagian pelayanan satu disisi depan dan satunya di sisi
Gambar 4.1
Kondisi Ruang Tunggu Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Pandeglang Tahun 2018
4.1 (a)
kebagian kursi atau tempat duduk dan tidak adanya meja untuk menulis di
gangguan, dan gambar 4.1(c) menunjukan bahwa hanya ada satu komputer
meja untuk masyarakat menulis karena meja hanya terdapat pada petugas
pelayanan yang masing – masing satu meja. Dari pernyataan tersebut yaitu
2. Keandalan (Reliability)
yaitu seperti yang dijelaskan oleh Bapak Rudi, selaku masyarakat yang
mengatakan:
“jadi gini nih kalau menurut saya mah kalau masalah informasi
tentang ketepatan waktu disini belum tepat waktunya sama yang
disampaikan ini saja saya kan mau ngebenerin kesalahan yang di
tulis di akte kelahiran anak saya malah saya di kasih tau nya nanti
besok ibu kesini lagi ajah semoga udah bisa di proses tapi waktu
besoknya saya ke dinas lagi nyatanya masih belum bisa di proses
katanya masih banyak pekerjaan yang belum beres juga”
(wawancara: Rabu, 23 Mei 2018)
70
perbaikan apabila terjadi kesalahan, dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah
ini:
71
Tabel 4.2
Standar Operasional Pelayanan (SOP)
Bagian Waktu Pelayanan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang
dalam pembuatan Kartu Keluarga akan selesai dengan jangka waktu tujuh
hari, Kartu Identitas Pendatang tujuh hari, Surat Keterangan pindah (KK)
lima hari, Surat Keterangan Pindah Keluar Pengikut lima hari, Kartu
Keluarga (KK) empat hari, Kartu Tanda Penduduk (KTP) tujuh hari, Surat
Keterangan Ahli Waris tujuh hari, Akta kelahiran empat hari, Akta
Gambar 4.2
Kondisi Pada Bagian Pelayanan Informasi di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang
pada akta kelahiran atau kartu keluarga, serta untuk menanyakan kapan
belum tepat, karena dari hasil observasi data yang di dapat dari Dinas
Pandeglang.
hari selesai terkait proses pembuatan akta kelahiran akan tetapi pada
kenyataannya selesai lebih dari empat hari yang telah ditentukan tersebut,
ada masyarakat yang komplain, dan apakah provider atau pihak pelaksana
masyarakat yang komplain, yaitu seperti yang dijelaskan oleh Bapak Rudi,
mengatakan:
menyatakan bahwa:
penyelesaian secara tepat, untuk itu dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah
ini:
76
Gambar 4.3
Kolom Pengaduan Online di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Pandeglang
Parasuraman dan Berry pada indikator daya tanggap karena provider yang
dengan sangat baik, dan cara penyelesaianya sudah tepat yang sesuai
masyarakat langsung yang menulis apa yang mereka keluhkan serta apa
Tabel 4.4
Ketersediaan Fasilitas Operasional yang Terdapat pada Ruang
Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, Tahun 2013 – 2017
Tahun
No. Nama Barang
2013 2014 2015 2016 2017
1. Kursi 6 10 10 10 10
2. Komputer 4 4 4 4 4
3. Lemari berkas 2 2 2 2 2
4. Meja 4 4 4 4 4
5. Pendingin Ruangan 2 2 2 2 2
6. Papan Informasi 2 2 2 2 2
Jumlah 20 24 24 24 24
Sumber:Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat jelas bahwa dari tahun 2014 sampai
tahun 2017 jumlah fasilitas operasional yang ada ruang pelayanan di Dinas
bahwa tidak ada penambahan jumlah fasilitas opersional dari lima tahun
terakhir yaitu dari tahun 2013 sampai tahun 2017. Berdasarkan pernyataan
4. Jaminan (Assurance)
akan dijawab dengan segera dan jika perlu keluhan atau pengaduan
Gambar 4.7
Sosialisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang
kecamatan.
mengatakan bahwa:
“ kalau kita yang ngurus sendiri sulit, banyak yang mesti disediakan,
belum lagi dioper sana sini, apalagi kalau ngurus akta kelahiran yang
lewat batas waktunya harus ada proses sidang dulu, walaupun geratis
tapi kita harus ikut proseur yang lama dan rumit. Tapi kalau kita pake
jasa calo kita tinggal terima beres tapi semenjak kejadian kemarin
sekarang udah ga boleh dan ga ada lagi calo caloan”.(wawancara:
Rabu, 23 Mei 2018)
Hasil wawancara diatas salah satu dari beberapa nara sumber yang
ketentuan dan prosedur yang ada itu repot dan dipersulit. Adapun
penduduk, akta kelahiran dan lain – lain itu dibuat dengan aturan
berbelit – belit.
tersebut.
Hal ini tentu saja menjadi masalah yang sangat serius dan harus
Pandeglang.
“ohhh,,, kalau kemanan kaya gitu saya rasa ada yah De soalnya kan
disekitaran sini ada kaya petugas kemanan gtu pake seragam polpp
gitu yang si bapak itu yang ngasih nomor antrian dan kalau ada
yang nyerobot gitu langsung ditegur sama dia pake pengeras suara
jadi nyaman lah, apa lagi kalau sama perempuan ibu – bu yang bawa
anak bayi itu di awasi bener – bener gitu jangan sampe keseret seret
sama yang lain .” (wawancara: Rabu, 23 Mei 2018)
menyatakan bahwa:
saling dorong atau yang tidak sesuai dengan nomor antrian pihak
masyarakat tersebut.
Tentu saja hal tersebut sangat memberikan rasa aman dan nyaman
“sesuai apa engga nya saya ga tau yah itu mah soalnya ga ada
tulisannya sih di bajunya juga tadi,.. ya kalau untuk kesigapan
petugas tadi keknya kurang itu yang di bagian formulir pendaftaran.”
(wawancara: Rabu, 23 Mei 2018)
“engga tau yah soal masalah petugas dari lulusan mana soalnya
tapi di bagian pelayanan formulir saya rasa kurang
sigap”(wawancara: Rabu, 23 Mei 2018)
kemampuan mereka tidak sesuai dengan fungsi atau tugas mereka tetapi
selama ini tidak ada masalah terkait latar belakang kemampuan
tersebut.”(wawancara: Kamis, 24 Mei 2018)
Tabel 4.3
Data Petugas Pelaksana Pelayanan Kantor Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang
No. Nama Pegawai Jabatan Pendidikan Terakhir
1. Herawati TKS S.Pd
2. Linda suciawati TKS S.Sos
3. Nia Yuniawati TKS SMA
4. Ning Prihatiningsih TKS SMK
5. Putri Dewi Aryani TKS S.H
6. Yuliati TKS SMA
Sumber: Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, tahun 2017
“sudah baik hanya saja kurang ekspresi muka mungkin yah De, kalau
di tambah dengan sapaan atau senyuman mungkin lebih baik buat
pengunjung.” (wawancara: Rabu, 23 Mei 2018)
“adapun untuk sikap dari para petugas layanan yang ada di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang sudah
bagus, dilihat dari kesopanan pakaian sudah sesuai dengan sop yaitu
senin selasa pakian resmi dinass, rabu kamis hitam putih, adapun
jumat memakai batik serta selalu menggunakan sepatu setip hari
kerjanya dan adapun kalau untuk masalah senyum dan menyapa
masyarakat itu tidak menjadi masalah, logikanya bahwa pengunjung
yang datang bukan hanya satu atau dua orang tapi lebih dan tidak
mungkin kalau harus semua pengunjung diberi salam senyum sapa,
92
Tabel 4.4
Standar Operasional Pelayanan (SOP)
Pakaian Pegawai
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten pandeglang
No. Hari Keterangan
1. SENIN PAKAIAN DINAS
2. SELASA PAKAIAN DINAS
3. RABU HITAM PUTIH
4. KAMIS HITAM PUTIH
5. JUMAT BATIK
6. SABTU LIBUR
7. MINGGU LIBUR
Sumber: Dinas Kepenudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, taun 2017
hari senin dan selasa memakai pakaian dinas, rabu kamis memakai
baju putih celana hitam, dan hari jumat memakai baju batik.
5. Perhatian (Emphaty)
“tanggapan dari Dinas saya rasa masih kurang sigap De, soalnya bisa
Ade liat sendiri yah antrian panjang berjam – jam tapi tidak ada
tanggapan dari pihak Dinas untuk mengurangi antrian kek gitu dan
kaya saya tadi butuh meja untuk menulis tapi tidak disediakan meja
ataupun pulpen, untung saja saya bawa sendiri ini pulpennya.”
(wawancara: Rabu, 23 Mei 2018)
“tanggapan dari Dinas sih gitu – gitu aja sih kalau menurut saya yah,
saya tadi butuh meja sama pulpen buat nulis formulir tapi nda ada
pulpen atau pensil yang disediain sama Dinas terpaksa Ibu harus keluar
dari Dinas Buat beli di warung belakang itu tadi.”(wawancara: Rabu,
23 Mei 2018)
95
Tabel 4.4
Ketersediaan Fasilitas Operasional yang Terdapat pada Ruang
Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, Tahun 2013 – 2017
Tahun
No. Nama Barang
2013 2014 2015 2016 2017
1. Kursi 6 10 10 10 10
2. Komputer 4 4 4 4 4
3. Lemari berkas 2 2 2 2 2
96
4. Meja 4 4 4 4 4
5. Pendingin Ruangan 2 2 2 2 2
6. Papan Informasi 2 2 2 2 2
Jumlah 20 24 24 24 24
Sumber:Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang,
tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat jelas bahwa dari tahun 2014 sampai
Kabupaten Pandeglang
sebagai berikut:
A. Faktor Pendukung
Gambar A.1
Pelayanan Online di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Pandeglang
Pandeglang.
optimal.
B. Faktor Penghambat
menyatakan bahwa:
Pandeglang. Dapat dilihat pada tabel B.1, B.2 dan B.3sebagai berikut:
Tabel B.1
Jumlah Masyarakat yang Datang ke Dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang
Minggu Ke-2 di Bulan Apil
Hari Jumlah
Senin 74
Selasa 88
Rabu 55
Kamis 38
Jumat 37
Sabtu -
Minggu -
Tabel B.2
Jumlah Pegawai Pelaksana Pelayanan Dinas Kepndudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Pandeglang
Jumlah 4
Tabel B.3
Ketersediaan Fasilitas Operasional yang Terdapat pada Ruang
Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, Tahun 2013 – 2017
Tahun
No. Nama Barang
2013 2014 2015 2016 2017
1. Kursi 6 10 10 10 10
2. Komputer 4 4 4 4 4
3. Lemari berkas 2 2 2 2 2
4. Meja 4 4 4 4 4
5. Pendingin Ruangan 2 2 2 2 2
6. Papan Informasi 2 2 2 2 2
Jumlah 20 24 24 24 24
Sumber:Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Pandeglang, tahun 2017
103
Berdasarkan tabel B.1, B.2, dan B.3 tersebut bahwa pada tabel B.1
yaitu 294 orang yang datang ke Dinas Kepenudukan dan Catatan Sipil
Selanjutnya pada tabel B.2 menunjukan bahwa terdapat empat orang pegawai
komputer empat buah, lemari berkas dua buah, meja 4 buah, pendingin ruangan
5.1 Kesimpulan
bahwa pelayanan publik khususnya pelayanan yang ada di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Pandeglang secara keseluruhan dapat dinilai dari lima
dan Emphaty
5.2 Saran
2. Pemberian sanksi yang tegas terhadap pegawai yang tidak disiplin dalam
bekerja.
3. Pemberian insentif bagi pegawai yang bekerja sangat giat, pemberian insentif
dalam hal ini bentuk penghargaan ini penting agar kompetensi aparatur bisa
104
105
Usman, H. Dan Akbar P.S. 2011. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Sumber Dokumen:
Sumber Lain:
Sutarto. 2010. Peran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dalam Pelayanan
Administrasi Kependudukan Pada Pengurusan Akta Kelahiran dan Akta
Kematian di Kota Medan. Universitas Sumatra Utara.
Kabupaten Pandeglang
Pandeglang ?
pengguna layanan?
administrasi kependudukan?
Pandeglang?
“sudah.”
I2
Bagaimana tindakan bapak/ibu bila terdapat masyarakat yang
Q5 merasa kesulitan atau bingung dalam pelayanan ?
“ya kalau menurut saya terkait fasilitas di Dinas ini sih mungkin
lengkap tapi saya rasa masih kurang banyak buktinya saya bikin
akta kelahiran anak saya belum jadi sampai hari ini, padahal
I3
waktu diberitahu katanya empat hari jadi, tapi setelah saya
kembali ke dinas untuk mengambil akta kelahiran tersebut malah
belum jadi katanya ada masalah sama komputernya karenan
mengalami gangguan terus.”
“ada “
I4
Bagaimana tingkat kemudahan dalam mengurus dan memenuhi
persyaratan pelayanan di dinas kependudukan dan catatan sipil
Q2
Kabupaten Pandeglang ?
“gini yah mas kalau menurut Ibu mah sih yah disini tuh kalau
untuk fasilitas masih kurang, seperti tidak adanya meja untuk
I4
menulis, ini saja saya kesulitan untuk nulis formulir.”
“Ada disana “
I6
Bagaimana tingkat kemudahan dalam mengurus dan memenuhi
persyaratan pelayanan di dinas kependudukan dan catatan sipil
Q2
Kabupaten Pandeglang ?