NIM 20082011043
Menyetujui :
(1
'
/
Dr. Kgs. M Sobti, M.Si
AGUNG SUPRIYANTO
iii
)irr.enangijaman ifxm,
€tvu6irpa fngpambutif.
ro iii! r:gifunnora taljan.
pm tan mifuangfirfi(mi,
13opafietiuman me/iii,
lkrfirr-n v.1elia5i.1nfpun.
215/fa/i:r/jliersa .Jltlizli.
~e!Ji<1;begjt1ningJianglirli,
Lurvf/j b~gfa lian!J efing lilirwtm vJ(15palia.
iv
ABSTRACT
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hldayah-Nya, sehingga penulis dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
Magister, dan menyelesaikan penulisan tests yang berjudul "Implementasi
Program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) di Taman
Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provins! Lampung" yang merupakan salah satu
persyaratan memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) pada Program Studi
Maglster Admlnlstrasi Publik, Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya.
Dalam kesempatan lni, penulis ingln menyampalkan penghargaan dan
tertma kasih yang setulus·tulusnya kepada Bapak Dr. H. Slamet Wldodo, MS,
MM, selaku pemblmblng I dan kepada Bapak Ors. Joko Slswanto, M.Si, selaku
pembimbing II, atas ketulusan dan keikhlasan untuk meluangkan waktu dan
plkiran dalam memberlkan blmbingan, rnengarahkan dan menuntun penulis
dalam menyelesaikan penulisan tesis ini
Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya pcnulis sampalkan kepada
semua pihak yang telan berjasa. kepada yang terhormat :
1. Kcpala Pusbindiklatren Bappenas dan jajarannya yang telah memberi
kesempatan dan beasiswa kepada penulls untuk mengikuti pendidikan pada
Program Studi Maglster Administrasi Publik (MAP) Universitas Sriwijaya.
2. Direktorat Jenderal RLPS, Departemen Kehutanan yang telah memberikan ijin
dan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan di Program
Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Sriwijaya.
3. Bapak Prof.Dr.dr.H.M.T.Kamaludin,M.Sc.,SpFK, Direktur Program
Pascasarjana Universitas Sriwljaya dan jajaranuve.
4. Bapak Dr. Kgs. M. Sobri, M.Si., Kr.tua Program Studi Magister Admlrustras:
Public (MAP) y<Jng tclah membantu penulis baik dalam penyusunan tesls
maupun selama mengikuti pendidikan.
S. Bapak dan Ibu Dosen Program StUdi Magister Administrasi Publik Universltas
Sriwijava, yang telah rnemberikan ilmu yang sanqat berrnanfaat bagi panulls.
vii
6. Mbak Sri dan Mbak Ari, Staf Administrasi Program Studi Administasi Publik
Universitas Snwijaya.
7. Pengelola Pcrpustakaan Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya yang
telah mernbantu dalam b1.1ku-buku yang diperlukan.
8. Bapak dan Ibu, yang selalu mendorong dan memberikan doa restunya untuk
mencapai keberhasilan hidup.
9. Rekan-rekan di BPDAS Way 5eputih Sekampung dan Oinas Kehutanan
Provinsi Lampung serta UPTD Tahura WAR yang telah banyak memberikan
bantuan baik data-data maupun informas· selama penulis mclaksanakan
penelitian.
10. Rekan-rekan mahasiswa MAP Bappenas Universitas Sriwijaya tahun
2008/2009 yang tetan membantu baik se'ama mengikuti pendidikan dan
dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
11. Berbagai plhak yang telah membantu dalam penyusunen tesis ini
Agung Supriyanto
Viii
RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR ISi
Hal
HAL.AMAN PENGESAH .
HALAMAN PERSET1JJUAN KOMISI PENGUJI ii
HAL.AMAN PERNYATAAN iii
HAL.AMAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRACT................................................................................................... v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
RIWAYAT HTDUP xi
DAFTAR 151 x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR SINGKATAN xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. L.atar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 13
C. Tujuan Penelitian 14
D. Manfaat Penelilian 14
x
BAB IV GAMBARAN UMUM PENEUTIAN 65
A. Kondisi Geofisik . 65
1. Lctak Gcografis 66
2. Topografi . 68
3. Kondisi Iklim .. .. . .. 69
4. Kondisi Hidrologi ~ . ,. 70
5. Jenis Tanah 71
6. Vegetasi . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . . . . .. . .. .. . .. . . . . . . .. .. . . . . . . . 72
7. Fauna/satwa liar 75
B. Kondisi Sosial dan Ekonoml 75
I. Dernoqrsf 75
2. Ekonomi 78
3. Aksesibilitas 78
c. Gambaran umum Gerhan 79
D. Pelaksana Program Gerhan di Tahura Wan Abdul
Rachman 94
E. Pengelolaan Tahura Wan Abdul Rachman 97
1. Organisasl 97
2. Sumberdaya manusla 101
3. Blok Pengelolaaan Tahura WAR 101
XI
DAFTAR TABEL
XII
DAFTAR GAMBAR
Xlll
DAFTAR SINGKATAN
XI\'
BAB!
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
120,35 juta ha yang merupakan 68% dari wilayah daratan tndonesia. Hutan
Indonesia dikenal kaya dengan berbagai hidupan liar dan tipe ekosistem (mega-
kehidupan dan scleme lebih dari tiga dekade terakhir telah memberikan
serama lebih dari tiga dekade, sektor kebutanai telah rnenjadi tulang
oleh usaha dan lndustrl kehutanan berskala besar. Selama era tersebut sisi
memperlihatkan bahwa saat ini terdepat 54,6 juta ha kawasan hutan yang telah
terdegradasi dan per1u direhabilitasi. Saat ini degradasl hutan mencapai sekltar
kawasan hutan maupun ell iuar kawasan hutan. Degradasi hutan dan iahan
2
tersebut saat inl teleh menjadl keprihadnan barwak µihak baik secara nasional
maupun intemasional. Gambaran luas lahan kritis ini diganggu pula dengan
dan kekeringan, den bencana alam lainnya yang merugikan kehidupan. Sejak
Januari 2003 hingga pertengahan Maret 2003 telah terjadi 229 k~jadian
(ADRC), kerugian yang terjadi akibat bencana sejak 1991 s/d 2000 ditaksir
sebesar US$ 17,6. Hal ini terjadi karena rusaknya lingkungan terutama hutan
didaerah hulu yang berfunqsi sebagai daerah resapan dan tangkapan air
yang dapat menahan limpasan air pe.mukaan dan memperbaikf lingkungan fislk
dengan cara yang ramah lingkungan yaitu dengan rehabilitasi hutan dan lahan.
561_03.htm).
dan menanam kembali hutan. Tim Koordinasi diketuai oleh Menko Kesra dan
Wakil Ketua terdlri dari Menteri Kehutman dan Menterl Negara Ungkungan
H:dup.
prioritas yang meliputi : (1) pemberantasan pencurlan kayu di hutan negara dan
kawasan hutan.
tentang rehabilitasl dan konservasl sumber daya hutan. Bercermln dari berbagal
tahun 2003 kcgiatan RHL dikemas dalarn suatu kP.£iatan yang sifatny<i lr.bih
sisternatis dan skalanya lebih besar daik dalam hal luasan maupun
uilaksanakan secara bertahap mulai tzhun 2003 sarnpai tahun 2007. Dal am
perencanaannya target nasio:ial tahun 2003 adalah selues 300.00 Ha, kemudian
tahun 2004; 500.000 Ha, tahun 2005; 600.000 Ha, tahun 2006; 700.000 Ha dan
akhimya tahun 2007; seluas 900.000 Ha. Kemudian tahun 2008 ditargetkan
2.276.695.ha.
dan terkoordinasi.
mcningkatkan fungsi hutan dan ahan sehingga caya dukung, produktivitas dan
masyarakat menjadi tahu, mau, mampu dan sadar mclaksanakan upaya RHL
rnasvarakat mulai dari kelompok tanl dalam dan sekitar lokasi keglatan, TNI
penilaian bibit dan kinerja. Disamping itu, institusi brokrasi balk di tingkat pusat,
(DAS) yang merupakan kawasan tangkapan air yang sangat penting untuk
7
kerusakan hutan lindung ini pada musim hujan debit air dari 3 DAS utama (DAS
sehingga air melimpah bahkan te~adi banjir di lahan pertanian sckitlr DAS,
sedangkan pada saat kemarau debit air hanva 1 m3/det yang berakibat
keringnya lahan peratanian sekitar DAS. Idealnya apabila hutan tidak rusak dan
keseimbangan alam tidak terganggu pada musim hujan air yang mengalirl ketiga
DAS itu 10-15 m3/det (Sumber : 200.000 Ha Hutan Lindung Lampung Rusak,
DaP.rah All ran Sungai ( BPDAS) Way Seputih Way Sekampung sebagal unit
dengan target pencapaian pada tahun 2003 seluas 31.201 ha, tahun 2004;
16.900 ha, tahun 2005; 23.867 Ha, tahun 2006; 3.154 ha dan tahun 2007;
41.045 ha. Target tersebut merupakan bagian l<ecil saja dari areal lahan krltis
yang berada di bagian Provinsi Lampung. I uas lrihan kritls di Provinsi Lampung
kawasan hutan dan seluas 647.747,05 hektar berada di luar kawasan hutan.
Agustus 1999 adalah seluas 1.004.735 Ha. Kawasan huten ini menempati
30,34% dari luas Provinsi Lampung yang rnemiliki luas 3.301.544 Ha. Kawasan
hutan ini te•tliri dari kawasen hutan konservasi, hutan llndung dan kawasan
8
hutan produksi. Berikut lnl adalah perincian kawasen hutan di Lampung disajikan
Tabel.1.1
ditctapkan adalah 1 unit Cagar Alam (Laut), 1 Unit Teman Hut.an Raya dan 2
unit Taman Nasional. Hutan Konservasi adalah hutan dengan ciri khas tertentu,
kerusakan hutan dan lahan kricis yang harus seqera direhabilit.asi agar fungsi
hutan sebagai penyangga kehidupan dapat te1jaga dan berjalan optimal. Adapun
9
kondisi kawasan hutan di Provinsi t.anwuflil tersebut terdiri dari Taman Nasional,
Taman Hutan Raya (Tahura) clan (agar Alam seluas 462.030 ha dengan tingkat
Taman hutan raya Wan Abdul Rachman (Tahura WM) dengan luas
22.244 ha adalah salah satu dari empat kawasan konservasi yang juga telah
Kerusakan hutan yang dalami oleh Taman Hutan Raya Wan Abdul
WAR, kerusakan hutan telah mencapai 61% dari luas kawasan hutan Tahura.
Tahura WAR dengan luas 22.244 ha, lahan y-..ng bervegetasi hutan tinggal 39
Kedondong Way Lima, masih teijadi il/egcflogging dan terjadi penggese<an tapal
19/07/08.hbn).
10
ini yang banyak dijumpai adala'i lahan garapan yang baru dibuka warga dan
kebun campuran dengan tanaman kopi, coklat, pisang dan lada dan tanaman
lain milik masyarakat. Mere.<a hidup oari menggarap lahan yang merupakan
dan deforestasi. Disamping itu adanya klcim warga terhadap hutan kawasan ini
menjadlkan kawasan hut.an Tahura sulit untuk bebas dar1 masyarakat yang
mempunyai arti penting yaitu sebagai penyangga kehidupan ekonomi, sosial dan
WAR merupakan daerah tangkapan air bagi Bandar Lampung dan Pesawaran.
Lampung berasal dari meta air dari kawasan hutan iri. Setidaknya ada sekitar
420.000 jiwa ya,g tersebar di 36 desa dan sebeqian besar dari mereka
Tenure, 2006).
11
WAR, salah satu usaha yang ditempuh untuk memulihkan kondisi hut:an
reboisasi. Reboisasi merupakan salah satu kegiatan dalam Gcrhan yaitu keglatan
penanaman tan a man hutan di dalam kawasan hutan. Keglatan Gerhan lainnya
yang berada di luar kawasan hutan adalah penghijauan yang berupa hutan
tanah dan air. Keglatan Gerhan di Tahura WAR telah dilaksanakan sejak tahun
(Statistlk Olnas Kehutanan Provins! Lampung, 2005). Sampai tahun 2007 /2008
kegiatan Gerhan yang telah berhasll dllaksanakan oleh Oinas Kchutanan Provlnsi
konservesl sebc1nyak 4 unit. Gerhan 2007 adalah yang terluas yaltu 2000 ha.
di Tahura sebagai satuan kerja adalah Oinas Kehutanan provinsi L.ampung dan di
laksanakan ole'i pihak Ill, yaitu oleh badan usaha nasional atau swasta oaslonal
reboisasi mesa lalu. Jika dlbandingkan dengan sstern pelaksanaan Gerhan yang
kawasan hutan melalui kelompok tanl. Pada masa ini terdapat pemisahan satuan
pembuat.an tanaman. Pengadaan bibit waktu itu dl laksanakan oleh BP DAS dan
dengan sistem kontrak jamak (multiyears), satuan kerja pengadaan b:bit dengan
Tahura.
kontrak tahun jamak { multiyears) dengan m.elibatkan pihak Ill dan masyarakat,
dengan sistem ini di barapkan pelaksanaan Gerhan lebih berhasil karena yang
mclakukan pengadaan bibit dan penanaman menjadi satu berada di satuan kerja
Lampung rnaka pcnulis tcrtarik mdakukan pcnclitian yang akan diberi judul
Lampung".
B. PERUMUSAN MASALAH
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) dilokasi penelitian, maka dibuat beberapa
pertanyaan yang periu dijawab dalam penelitian iri, adaia1 sebagai berikut :
dan Lahan (Gerhan) di Tainan Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi
Lampung?
C. Tujuan Penelitian
Hu tan dan Lahan (Gerhan) di Tahura Wan Abdul Rach man Provins I
Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasll penelitlan inl dapat dijodikon referensl bogi peneliti laln
penelltian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
menganalisa suatu fakta yang timbul dalam rangkaian penelitian secara empiris.
Teori yang berkaitan cicngan permasalahan yang akan dibahas dalam suatu
penelitian sangat diperlukan dan berslfat mutlak. Selain ltu teen dlparlukan
dan juga digunakan untuk mencan keterkaitan antar fakta yang terdapat di
bagi peneliti untuk melakukan analisis. Tcori-teorl yang relevan dan berkaitan
batasan berbentuk kerangka teorf yang memuat teori yang akan digunakan
1. Kebijakan Publik
lingkungannya. D;ilam definisl lni rnasih terlalu luas dan bersitat umum sehingga
;irtiny;i tidal< menentu, yang dapat mefiputi hampir semua elemen negara.
kebijakan publik sebagai ~eputusan yang tetap yang didrtkan de1gan konsistensi
dan pengulangan (repetsi) tingkahlaku dan rnereka yang membuat dan dari
adalah apapun yang pcmerintah piih untuk melakukan atau tidak melakukan
memlllh sesuatu untuk dHakukan maka harus ada tujuan (obyektlfnya) dan
say and do, or not to do. Its goals or purpose of govemment program$'.
Kebijakan publik adalah apa yang pemertntah kata!<an dan dilakukan at.au tidak
program pemerintah.
serangkaian tindakan yang diadopsi dan skan dicapai oleh pemerintah: "Public
tertentu yang diikutl dan dilaksanakan oleh seorang aktcr atau sekelompok aktor
diperhatlkan. Konsep kebijakan lni menekankan pada apa yang dlkerjakan darl
pada apa yang diusulkan atau dimaksud. Hal inilah yang membedakan kebijakan
darl suatu keputusan yang merupakan pilihan dlantara beberapa alternatif yang
ado. Dcngan dcmikian, kcbljakan publlk mengacu pada sebuah keputusan atau
tuJuan tertentu.
seranqkeion keputusen yong saling bcrhubungan yang diambil olch aktor politik
publik merupakan suatu bentuk intervensi yang kontinum oleh pemerintah demi
birokratis", Program lebih bersifat operasional dan khusus, dari suatu rencana
umum pemerintahan dengan tujuan dan sasaran yang lebih terperinci dan jelas.
bentuk program atau melalui forrnulasi kebljakan derlvat atau turunan darl
Kebijakan Publik
Proyek
Kegiatan
'
Pemanfutan {benefieries)
sebagal proyek, yang dengannya para pelaksana ditlngkat lapangan telah dapat
efek (effed) dan dampak (ltnpiJcf) sesuai dengan tujuan yang dlharapkan.
dlartikan sebagai suatu tindakan atau serangkaian tindakan yang dlbuat dan
tcrsebut dibuat oleh pemerintah sebagai suatu reaksi terhadap kebutuhan atau
pemecahan masa!ah yang ede dalarn masyarakat. Oleh karena itu kebijakan
suatu proses yang begitu komp'eks bahkan tidak jarang bermuatan politls
sebelurmya,
menycbutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dan berbagai
tigo hal yaitu adanya tujuan atau sasaran kebijakan, adanya aktivitas atau
kegiatan pencapaian tujuan dan terakhi· adanya haSil kegiatan. Bcrdasarkan ha!
21
sehingga pada akhimya mendapatkan hasll yang scsuai dengan tujuan atau
Senada dengan hal itu dlkemukakan oieh Lester dan Stewart dalarn
Hal ini sepertl yang diutarakan oleh Grindle dalarn Agustino (2006: 139)
telah ditentukan yaitu melihat pada action program dart Individual project dan
kebijakan adalah suatu yang penting bahkan jauh lebih penling dari pada
rencona baqus yang tersimpen rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan.
dampak atau tuju<1n yang diinginkan. Menurut Edward Ill (1980:1) bahwa
kebijakan.
22
output dari aktivitas formulasi dan legitimasi kebijakan. Aktivitas yang disebut
proses atau policy action yang akan mernbimbing kearah pencapaian tujuan
mengemukakan adanya tiga unsur pennnq dalam proses irnplementasi yaitu: (i)
23
adanya program atau kebijakan yang dilaksanak.an, (ii) Target Group yaib.J
dalam implementasi.
tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan yang celah ditetapkan sebe umnya
suatu proses usaha untuk mewujudkan suatu kebijakan yang rnasih bersifat
serta dampak (impact) yang dapat dinikmati oleh ketompok sasaran (target
group).
juga merupakan suatu aktivitas atau kegiatan delam rangka mcwujudkan at.au
mencapai tujuan tertentu dan merupakan aspek yang penting dari keseluruhan
tidak berke~a sesual persyaratan, rnaka kebljakan yang semula baik akan
budget. Dalam hal ini merupakan sebuah proses khas yang terdiri dart ttndakan-
lainnya.
tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu menurut Siagian (2005:33), fungsf-
keglatan admfnistratif yang nyata atau manganut juga fungsi manajemen dalam
tertentu. Suatu model akan memberikan secara lengkap mengenai suatu obyek,
situasi atau proses. Komponen apa saja yang terdapat pada obyek, situasi atau
proses te-sebut serta kaitcn antar kompo-ien satu dengan lainnya. Model
pengawasan dari imptementasi tersebut, dan (4) faktor lingkungan (fisk. soslel,
pusat dan keputusannya pun diambil dari tingkat pusat. Pendekatan topdown
(Agustino:2008)
ini adalah model implementasi Ripley and Franklin untuk menjawab masalah
oleh berbagai variabel yang komplek, balk vadabel lndividu rnaupun orqnlsasi,
yang masing·masing variabel tersebut juga saling berinteraksi satu soma lnin.
Lebiti lanjul Ripley and Franklin (1986:234) bahwa terdapat tlga cara
perundang·undangan.
pendapat darl Lester dan Steward (2000), Randal den Ripley (1987) dan Ripley
dan Frcmklin (1982) dalam Yousa (2007:83) dapat dilir.at dali sudut:
29
dirancang sebelumnya
pengorganisasian.
1. Faktor komunikasi
Lujuan da1i implemcni:a.si kebijakan publik. Implementasi yang efektif terjodi ape
bila para pembuat kebijakan sudah menqetahui epa yang akan mereka kerjakan.
Pe1getahuan atas apa yang mereka kerjakan dapat berjetan bila komunikasi
agar para pembuat keputusan dan para implementor akan semakin kcnslsten
tersebut adalah :
suatu implementasl yang baik pula, Seringkali yang terjadi dalam perwaluran
lain akan dapat menyelewengkan tujt..an yang hendak dicapai ofeh kebijakan
2. Faktor Sumberdaya.
kebijakan.
3. Faktor Disposisi.
efeklif can elbi!:!11, para pelaksaan tidak hanya mengetahui ape 'fong harus
standar prosedur operas! (SOP) yang akan memudahkan tlndakan darl para
ditetapkan.
Komunlkasi
Sumberdaya :
staf, lnfonnasl.
wewenang, fasilitas
t--~ IMPLEMENTASI
Struktur Birokrasi
r >---------------~
Sebuah kebijakan publil< tidak bisa dilepas begiru saja Kebljakan harus
1984:358).
l. Eksplanasi
Meldlui t:Vdludsi dapat dipotret reelitas pe!aksanaan program da~ dapat
dibuat suatu genera5ssai tetntang pola-pola hubungan antar berbagai
dimensi realitas yanq diamati.
2. Kepatuhan
Melalui evaluas1 dapat ketahui apakah tindakan '{C!ng dilakukan oleh
pero peieki., b.:lik birokrasi maupun pelaku lain, sesua' dengan st.andar
dan prosedur yang dtetapkan oleh kebija:<an.
3. Auditng
Melalui evaluas· dapat diketahui apakah output benar-oenar sampal ke
:a,gan kelompok sasaran maupun penerima lain (individu, kcluarqa,
oraganisasi,, birokarasi).
4.Akun;:ing
\1elalui evaluasi dapat kP.tah..ti apa akbat sosial ekonomi dari kebijakan
te-sebut,
34
lahan berisi sumber daya a!am hayati yang didominasi pepohonan dalam
4. 5ebagai sumber plasma nutfah c!an memniki keanekaan genetik dari jenis
ka.iJondioksida.
konservasi, yaitu :
36
1. Hutan Produksl (HP) adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
2. Hutan Undung (HL) adalah kawasan hutan yang mempunyal Fungsl pokok
3. Hutan Konservasl (HK) adalah kawasan hut.an dengan clrl knes tertentu,
1. Hutan negara yaltu hutan yang berada pada tanah yang tldak dlbebanl hak
2. Huten hak, yaillJ hutan yang berada pada tanah yang dibebanl bek atas
tanah, Hut.an lnl leblh dlkenal sebagai h1,;lb11 rakyat, karena berada pada
kebutuhan eken lahan dar produk produk dari hutan. Kondisi demikian
direhabilitasi.
kondisl spesifik setempat, yang meliputi aspek biofisik, soslal dan ekonomi.
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan clan Lahan (Gerhan) aclalah suatu kegiatan
masya-akat dalam merehabtlitasi hutan clan lahan pada wilayah Daerah Aliran
Sungal (DAS).
merupakan usaha yang dilakul<an baik fisik maupun vegetatif guna memulihkan
nilai dan fungsi hutan serta fingkungannya, akibat mengalami kerusaki:in dari
ta'iun 1999 tentang Kehutanan menyatakan ball'/or-a rehabilitasi hutan dan lahan
ilegal.
2007
populer denqan !;el)utan Gerhan adalah suatu kegiatan rehabihtest hutan dan
pemerintah dan masyarakat dalam merehabllitesi hut:an dan lahan pada wilayah
rehabllitasl hutan dan lahan di OAS perlorltas. Lebih spesifik tujuan Gerhan :
OAS, sebagai per1indungan llngkungan dan tata air serta mencegah bencana
pcran sert.a semua pihak meialui mobilisasi sumber dava yang ef1sien untuk
lingkungan.
rehabilitasi lahan.
Sasaran lokasi pelaksanaan Gerhan adalah pada iokasi lahan kritis pada
2. Oaerah tangkapan air (Catchment area) dari waduk, bendungan dan danau;
5. Bagian hilir DAS yang rawan bencana tsunami, intrusi air laut dan abrasi
pantai.
hutan lindung dan hut:an konservasi. Di luar kawasan meliputi pembuatan hutan
rakyat, hutan kota, penanaman terus jalan, rehabilitasi hutan mangrove dan
peneqakan hokum.
dengan kondisi fisik calon lokasi tanaman berdasarkan aspirasi rnasyarakat. Juga
harus mernenuhi persyaratan kualitas yang baik serta dalam jumlah yang cukup.
B. Penelitian Terdahulu.
dilakukan dan dijadikan acuan oleh peneliti lain. Manfaat utama darl hasil
mengetahui apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi penelitian serupa dan
Gertian yang berada di luar kawasan yaitu dengan pembuatan hutan rakyat dan
c!engan baik tetapi terdapat beberapa hal yang belum optimal, diant.aranya
oalarn penllalan hasll program. KomunikC1si telah berjalan baik tet.api transmisi
yang dijabarkan dalam standar prosedur dan hasil kegiatan. Kegiatan Gerhan
dilihilt dari tiga ha! yaitu adanya kepatuhan pelaksana terhadap atasan atau
dilaksanakan dengan baik oleh pelaksana, adakah masalah yang timbul sehingga
Edward Ill yaitu faktor komunikasi, sumberdaya, oispossl dan struktur blrokrasi.
C. Kerangka Pemikiran.
SKB tiga menteri yaitu Menko Kssra, Menko Ekoin dan Menko Polkarn, Pada SKB
akan tetapi juga sebagai gerakan sosial/more' dalam merehabilitasi hut.an dan
lahan yang telah rusak secara terencana, terpadu dan terkoordinasi. Hal tersebut
akan dapat berhasil dengnn baik jika secara sadar mendapat dukungan sernua
pihak khususnya dukungan penuh dari masyarakat. Dalam hal lni rnakna yang
semua wilayah, yang selanjutnya kegiatan ini akan dilai<_<;(.lnakan secara mandiri
teknik konservasi tanah dan air secara produktif. Reboisasi yaitu penanarnan di
dalam kawasan hutan, sedangkan hutan rakvat yaitu penanarnan di lahan mllik
masyarakat.
atau perundangan (Ripley dan Fraklin, 1986 : 232). Oleh karena itu dalam
yang aca Adapaun lndlkasi adanva kepatuhen adalah : aspek prosedur yang
pembatasan ( restrrctfon).
menimbulkna konflik atau konflik yang tlmbul entara lndlvidu dan organisasi
yang terlibat irnple nentasi tidak berern. Lebih Ian jut dikatakan bahwa ada
yaitu:
47
ini diketahui dar1 aspek : kelancaran pelaksanaan ( carrying Into effect/, dan
konflik.
mengarah pada hasil jangka pendek kebijakan. Hasil kinerja kebijakan akan
dlperoleh oleti sasaran yang dituju dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Rac:hman, dalam penelitian ini dcngan menggunakan empat variabel kritis pada
program Ge·han di lokesi pcnclitian. Oleh karenanya pada penelitian ini akan
lapangan adalah hasil kegiatan Gerhan berupa tanaman hutan, dengan tanaman
berbagal Jenis kayu-kayuan dan jenis MPTS (Multiple Purpose Tree Spesies}, di
unsur masyarakat atau lebih speslfiknya stakeholder Gerhan untuk tahu, rnau
mampu secara sadar melaksanakan kegiatan RHL secara mandiri. Dalam janqka
pengusaha anqkuten).
,
t\~· 1 SKB 3 Menteri :
09/KEP/MENKO/KESRA/
IlI/2003; KEP.16/M.EKON/
03/2003; KEP.08/MENKO/
POLl<AM/Ill/2003
lmplementasl Progi:atl')W~
Gerhan di Tahura Wan • ,,. \ ''!'
Feedback • -----'
merupakan penelitian kualitatif. Selanjutnya dalam bab ini akan menjelaskan bahwa
penelitian dilakukan dan dlsusun secara berurutan dimulai dari tempat dan waktu
penelitian, desain penelitian, definisi konseptual, jens dan surnber data, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, variabel penelirian, dan tahapan penelitian.
Rangkaian penelitian diniulal sejak akhlr Januari sampai akhir Juli 2009.
te.~is.
52
B. Desain Penelitian
Desain pene itian ada1ah cetak biru (blue print) oan suatu rencana kerja
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Geman) di Taman Hutan Raya Wan Abdul
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2000: 3) metode kualitatif adalah
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan
ini diarahkan pada latar clan individu tcrsebut secara holistik. 5elanjutnya
sosial yang aca di masyarkat yang menjadi obyek peoelitian. Dalam penelitian
dri, karakter, sifut, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, siatuasi atau
Rachman dengan mengacu model implementasi Ripley and Franklin, dan faktor
1. Definisi Konsep
didasari oleh SKB tiga menteri yaitu Menko Kesra, Menko Ekoin dan Menko
tiadanya masalah yang dlhadapl, serta kinerja dan rnenqarah darnpak yang
diharapkan.
Provinsi L.ampung yang merupakan wilayah kerja dari BP DAS Way Seputih
5ekampung.
2. Fokus penelitian
variabel penelitian ini adalah dua fokus penelltian yaitu tentang imp!ementasi
D. Unit Analisis
Menu rut Hamidi (2004: 75) yang dimaksud dengan unit analisis adalah
satuan yang diteliti dapat berupa individu, kelompok benda atau suatu latar
peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu at.au kelompok sebagai subyek
kernudian dikatakan bahwa penetitian kualitatif tlcek ada sampel acak tetapi
sampel bertujuan (purposiVe sampl!.'1g). Maksud sampling dalam hal ini adalah
untuk menjaring sebanyak mungki1 informasi dari berbagai rnecarn sumber dan
bangunannya ( constructionS).
Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data menurut jenis dan
sumbemya, yaltu :
a. Data primer
(2000: 112), data utarna dalern penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
b. Data 5ekunder
Moleong (2005:126), terdiri tiga tahapan, yaitu tahapan pra lapangan, kegiatan
lapangan dan analisis lntensif. Pertama, tahap pra lapangan meliputi : menyusun
kualitatif prosader pengumpulan data terbagi dalam empat tipe dasar, yaitu
a. WawanCTJra/ interview
b. Pengamatan/ observasi
c. Dokumentasi
d. St:udlKepustakaan
Dalam hal lni adalah pustaka yang berkaitan dengan materi dan
G. Infonnan
jenuh. Cara yang dilakukan in dikenal istilah dengan snowball sampling. Dengan
pengambilan sampel secara purposive, rnaka hol h<ll yang dicari tampil menonjol
dan lebih mudah dicari maknanya (Muhadjir, 2000). Sampcl dioilih bukan
informasi.
60
7. Konsultan Pelaksana
H. Keabsahan data
empat kriteria yang digunaisan dalam memeriksa keabsahan data, yaitu : derajat
itu untuk memeriksa keabsahan data dari hasil penelitian ini, maka akan
yang semakln terbuka, sallng percaya sehlngga tldak ada informasi yang
b. Triangulasi
dengan data yang dlperoleh can sumber lain, pada berbagai care
diterapi<an. Hasil dlskusi berupa kritik, saran dan pertanyaan yang dapt
diberikan oleh pemberi data agar infom1asi yang diperoleh dan da:a yang
2. Keteralihan (transferabilitY)
kesamaan kontek,
mengecek serta memastikan apakah hasil penelitian ini benar at.au saiah,
fungsi dari proses penelitian yang dilakukan maka penelitian tersebut telah
anahsis data pada penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
sebaqal berkut;
Pada tahap ini peneliti rnereduksi segala informasi yang diperoleh. Peneliti
Penellti menyortir data dengan cara memilih dat.a yang mcnarik, pcnting,
berguna dan baru. Data yang dlrasa tldak digunakan dislngklrkan. Kernudian
analisis data yang dilakukan berlangsung dalam suatu siklus model interaktif,
artinya bahwa proses analisis data dimulai dilakukan sejak tahap awal penelitian
J. Jadwal Penelitian
Untuk lebih jelas dan terperinci maka jadwal penditian di buat dalam
Seminar
llasil
Pcryusunan
tesis~--1-
Serninar
tesls
renycrahan
tess
BAB IV
A. Kondisi Geofisik
antara 3o45• dan 6045' LS serta 105045• clan 103043• BT. Di sebelah utara
Alam dan Hutan Wisata, Hutan Produksi tetap, Hutan Produksi yang dapat
dikonversL
PROVINS! LAMPUNG
,'
I
,, '-
~:,;
,,!- , . . ": .. ,.
•
/"'
,,,.- __,,,
. ·-
,.-< .....-
-- .. .\
->-: -
I g
'f..':.
I_ \-_ -.
I
)- .. ..
--- ._
--"a.-...s
Sumher : llnknsummal
Gambar 4.1. Sketsa Provinsi Lampung
66
1. Letak Geografis
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tahura WAR merupakan salah
ha. Secara geografis Tahura WAR berada pada posisi 5318'47. - s<'29·34"
,_~KMt
·-·••
lAMPUfliG'1WR
-,
Tabel4.l.
Desa atau kelurahan disekitar kawasan Tahura WAR Provinsi Lampung
2. Topografi
Tabel 4.2
Kelas lereng kawasan Tahura WAR
s-..111
.......
t.'thei .........
•")
.. . ..
\\>\l~- lh
.....
...
• 0
' l>illlill'(CtlllY)
• •
D n '· 15 nu..lllllt(W.,;J) ,,,,!? l,U
l _J c 15 es flfltl"l•lll1111g $t.51,I!
-
(11.oa..:.
liiiiil u J~. ~o lkl'W!M tl..,., ._.nJ,iS
3. Kondisi Iklim
mm/tahun dan temperatur lebih 18 °C. Bulan-bulan basah (curah hujan >
klasifikasi iklim Koppen wilayah Tahura WAR termasuk dalam tipe iklim Am
yakni rata-rata hujan pada bulan kering > 60 mm, sedangkan berdasarkan
banyak didapati air terjun dalam kawasan, terdapat lebih kurang 64 air
sangat potensi sebagai objek wisata adalah: Air terjun Sinar Ttga, Talang
Tanjung, Batu Lapls Mata Dewa, Pelangi, Batu Perahu, KupLJ Jarnbu,
Tawon, Way Awi, dan Sunga! Langka. Seluruh air terjun ini tersebar
5. Jenls Tanah
dldomlnasi dari dua jenis tanah (soil subgroup) yaitu meliputi Dystropept
dan Distrandept. Kedua jenis tanah ini berkembang dari eenan lnduk
cukup dalam, tekstur liat sampai liat berlempung, struktur kubus membulat
dengan solum atau lapisan olah yang cukup dalam, hal ini sangat menarik
6. Vegetasi
atas hutan lahan kering primer 5.778,00 ha (26%), hutan lahan kcrlng
umum terdiri vegetasi yang terbentuk dari jenis-jenis tumbuhan liar atau
..
r
(Engehardtia serrata).
batang/hektar.
75
7. Fauna/Satwa Liar
1. Demografi
oleh 7 kecamatan, terdiri darl 36 desa dan sekltar 67 dusun yang tersebar
1000 jiwa/kmz (5 desa) sampai kepadatan lebih dari 1000 jiwa per km2
Kehutanan, 2008)
76
label 4.3.
Jumlah penduduk di sekitar kawasan Tahura WAR Provinsi Lampung
-
No. Kecamatan Jumlah Jml KK KKTani KK PS
Penduduk dan PS 1
1 Padang Cermin 52.373 l3.047 9.699 5.120
2 Way Lima 15.691 3.607 3.195 2.887
3 Kedondong 16.362 3.364 1.728 2.430
4 Gedong Tataan 36.049 8.854 5.225 3.533
5 Kemiling 4.062 2.389 960 461
6 Telukbetung Barat 12.719 1.338 863 1.942
7 Telukbetung Utara 6.496 997 691 694
Jumlah 143.752 '.13.596 22.361 11.947
Sumber: Data Podes, Dinas kehutanan 2008.
keluarga Pra Sejahtera (PS) dan Pra Sejahtera 1 (PS 1). Kepadatan
tldak bcrtuan, salah satunya adalah kawasan hutan Tahura WAR. Keadaan
soslal ekonomi ini merupakan dava dorong yang kuat untuk mcndapatkan
Tabel 4.4.
sebaran penduduc di dalam kawasan butan
Jumlah Jumlah
No. Kecamatan/ Cesa Perambah Gubuk Ket.
(KK) (Buah)
I. Kemiling
l. Sumberagung zo 20
2. Kedaung 2 2
3. Sukadanaham - -
II. Teluk Betung Utara
1. Balu Putu 10 10
m. Teluk Bell.Ing Selatan
1. Keteguh;m 2 2
2. Sukarame - -
.
IV. Padang Cermin
1. Tanjung Agung 212 212
2. Sukajaya 10 10
3. llurun 610 618
4. Hanura IS 15
s.
Sidodadi so so
6. Gebang 155 155
7. Padang Cermin 688 688
8. Hanau Brak 10 10
9. Harapan Jaya 10 10
10. Gunu~---
V. Kedondoog
20
- 20
1. Sinar harapan 10 10
2. Babakan Loa 10 10
3. Tempel rejo 10 10
4. Pesawaran - .
VI. Way Lima
1. MarQOdadi . .
2. Sukamandi . .
3. Tanjung agung . .
4. Padang Manis . .
S. Baniar Negeri 128 128
VII. Gedong Tataan
-
1. Sukodadi 359 35')
2. Bogorejo lO 20
3. Sukaraja 8 s
4. KebaguS<ln 8 s
5. Wiyono 3 3
6. Sunoai Lannka 2. 2
Jumlah 2.380 2.380
$umber : Dinas Kehutsnan, 2006
-
78
bermukim (gubuk) yang ada di dalam kawasan hutan tersebar secara tidak
peladang dari suku sunda dan sisanya berasal dari campuran suku
2. Kondisi Ekonomi
3. Aksesibilitas
besar hotmo; kecuali jalan antara Kedondong dan Padang Cermin yang
79
masih dengan kontruksi aspal biasa. Jalan negara dan jalan provinsi yang
Beberapa desa terletak di antara jalan tersebut dan kawasan hutan sepertl
dengan jalan batu dan jatan asoal, Pada umumnya di setiap desa sesttar
yang balk, sebaqal salah satu obyek wisata, Tahura WAR sangat potenslal
dengan sebutan Gerhan adalah suatu kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
Hutan dan Lahan (GN RHL/Gerhan), pada tanggal 21 Januari 2004 di desa
Istimewa Yogyakarta.
81
maupun penyerapan tenaga karja scrta tidak kalah pcnting adalah da1am
dengan angka kerusakan tu.tan sanga: tinggi (59,17 juta ha) dan lahan
tentang rehabilitasl dan konservasi somber daya hutan dan bercermin dan
belum mernuaskan ; (b) siratnya masih sangat sektoral dan ; (c} belum
kegiatan RHL dikernas dalam suaru kegiatan yang sifatnya lebih sistematis
dan skalanya lebih besar daik dalam hal luasan maupun keberagamaan
Gerhan.
rehabilitasi dan reboisasi nasional. Tindak lanjut dari SKB tlga MENKO
secara simbolik pada bulan januari 2004 di Gunung Kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
P .21/Mcnhut-V /2007.
3. Perancanaan Gerhan
a) Hirarki perencanaan
Umum Rehabilitasi llutan dan Lahan (RHL), diikuti Rencana Teknis RHL
renca'ia.
87
perkegiatan perhektar.
Selair itu datam hal rencana lokasi den luas sasaran Gerhan disusun
BB
manajemen daerah.
Rapat regional konsultasi ___.. Rapat regional konsultasi ........ Saluan Kerja
Dae rah Dae rah
- -
T
I- Usulan RTT Oaerah
-
11
~
f Sa.saran RHL
I OAS/KAB/KOTA
Rencana RHL 5 TH DAS I
(.' Hutan Rusak dan Lahan '
Kritis
4. Pola Pelak.sanaan
2) Pola Insentif
dan propostonel sesuai dengan sifat dan jenis keglatan Gerhan dilakukan
mangrove{hutan pantal,
lahan milik,lgarapan.
pembuatan tanaman.
...
'•
•
•
-........,......
C&tUIN'Wltflt J\AAS
°"·~ (tLC)
<:DfWr
_.,_ ..............
ca:-~-~
. ...........
--
(~·
~'rt()lllQl'I
....(l.iwt•)
............
...... ~
ukur tanaman.
minimal 90 % dan
minimal 80 %
Seputih Way Sekampung Provinsi Lampung, selama kurun waxtu lahun 2003-
wilayah BPDAS Way Seputih Way Sekampung sampai dengan tahun 2007
Berikut data rekapitulasi luas areal penanaman Gertian Tahun 2003-2007 per
Tabel "l.S.
Data Rekapitulasi Realisasi Luas Areal Penanaman Gerhan Tahun 2003-2007
per Jenis Kegiatan di Provinsi Lampung
Tabel 4.6.
Realisasi Kegiatan Gerhan di Tahura Wan Abdul Rahman 2003-2007
Rencana Teknik Tahunan (RTT) Gerhan disusun oleh Kepala Sub Bagian
(bidang RRH).
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat;
3. Bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hulan;
4. Bidang Pengusahaan Hutan;
5. Bidang Perlindun~an dan Penyuluhan Hutan;
6. Bidang Inventarisasi dan Tata Guna Hutan;
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) den
8. Kclompok Jabatan Fungsio1al.
96
I Kepa1a
I I
Sekre1ans I
I
I I '
Bida1\g Rehabilllasl OhJsu1y P1;:1n9us<1haan Bldang PofllncJungan Bldong lnvemarisasl
dan ReRl011asl Hutan l"!ulan r- don Penyuluhan 11ctan d•n Tataguna Huton
I I
I I I
I
1. Seksl Rehabilltasl 1. Seksl Pemanfatan I 1, Seksl Pe1gamaran 1. Soksl lnvenlarissa Si
dan Rekloma•I Hasil Hulan den I hutan sumberdaya Hutan
2. Seksl Perhulanon Jase Lingkungan. I 2. Seksl 2. Sek•I Pemclaan
Masyara<at ? ~P.k•I P~nAtll· I Ponongguleogan Hulan
I
3. Sel<sl Po~n hon usahaan Has11 Hulan I Gangguan Hulan 3. Sok•I Ponologuno an
don Pomblblton 3. Sokal Ptmblnoon I 3. Sckol Ponyuluh Hu1an
Pcngolahan HHll I kehuu1nnn
I
I
I UPl'D Taliu1a wan
I,_ Abdul Rachman
I
Kclompok Jabatan
i-ur1~s1ona1
------' UPTO lnvenla1lsas
f<eterangan ; - dan Pemotaan
HuU11
Garis Pertan!19ungjawaban
Garis Koordlnasl
Sub bagian ini dipirnpin oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan yang
Bidang yang berada dan bert.anggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang
1. Organisasi
Tarnan Hutan Raya Wan Abdul Rachman dikelola secara khusus oleh
tata air.
lindung.
kepada Gubernur/Bupati.
tlan satwa yang alarm atau buatan, jenis asll dan bukan asli yang
koleksi tumbuhan dan/atau satwa baik yang alami atau buatan, jenis
kawasan Tahura.
Wilayah, yaitu:
I
Wilayah
Ket)d I
I
Wtlayah
Kcl]a II
I
w11dyah
Kerja m
I Wdayah
Kerja r1
~' WJayah
Kery.i I/
Wilayah
I
Ke1ja 'II
'
2. Sumberdaya Manusia
pengembangan agrowisara).
Wlsata Batu Lapls, dan Sumber Air Panas alaml. Semuanya tersebar
dapat menimbulkan daya tarik w sata, ba'k karena jenis atau karena
penataannya.
berisikan berbagai jenis tumbuhan bail< jenis dSli maupun tidak asli,
Hanura dengan luas areal 845,54 hektar {3,80 %). secara spesifik di
kini dan masa yang akan datang dengan l<ritcria scbaqai sumber mata
ates 40%, terdapat daereh aliran sungai, dan masih hutan alami. Blok
hektar (36,39%).
blok ini, pada areal yang terbuka atau kcbun atau ladang perlu
Kemasvarakatan (HKm).
Agung, Batu Putu, dan Beringin Raya sampai ke lereng dari Gunung
Betung dengan luas blok adalah 540,43 hektar (2,43 %). Selain ltu di
Pt IA ~1-folAn.AN
t<RCAI TANA'lf"~ GCRI 1p,N
l.)l l /,11111l.A 'NAM AftOtJI IF'-<'HMAH
A
KETER/\l<IGAN •
~,, 1 ''. • Sungai
CJ Ar•al h'lllOlllall
L_J Taht11a
I~ q Mon1or t!lok
t\lV,.,.
mencapai tujuan dan saseran tertentu yang telah ditetapkan. Selain itu kebljakan
publik mempunyai maksud dan tujuan untuk memecahkan masalah publik yang
Lahan (Gerhan)
(BP DAS), Balai Konservasl Sumberdaya Alam (BKSDA), Balai Taman Nasional
(BTN). Pelaksanaan suatu program menupakan salah satu faktor penting dart
dapat dinilai dari tiga aspek yaitu kepatl.lhan, lancarnya rutinitas rungsr serta
klnerja dan darnpak yang diharapkan. Dalam penelltlan inl untuk menilai
tersebut.
1. Kepatuhan
" ..... karni dalam melaksanakan Gerhan ini mengikuti pedornan teknis
dan pedoman pelaksanaan yang telah di keluarkan oleh Departemen
Kehutanan. Pedoman tersebut merupakan petunjuk yang sudah
jelas dalam melaksanakan program Gerhan. Dengan mengacu pada
pedoman itu, diharapkan pelaksanaan Gerhan dapat mencapai hasil
yang rnaksimal di Tahura .... ". (Wawancara, Senin 18 Mei 2009).
di Tahura WAR.
kawasan hutan ni tidak ber Jpa kawasan hutan vang terncka. terdapat
Tahura):
sesuai yaitu mengacu pada master plan rehabilltasi hut.an dan lahan,
berada pada kawasan yang kritls dan lokasl masuk dalam usulan lokasl
lahan yang akan dijadikan areal kegiatdn dddlah juga merupakan lahan
disini telah lama sebagai pP.ngarap di kawasan hutan Tahura ini. Oleh
113
v••••• untuk mengumpulkan data, kit.a bedakan data primer dan data
sekunder, kalo data primer dan mengumpulkan di lapangan
langsung sedangkan data sekunder dari instansi terkait atau dari
peta-peta yang ada pada kita. Data mengenai fisik lapangan maka
klta survei ke lapangan, sedangkan data mengenai masyarakat
dapat diambil saat pembinaan dan sosialisasi dilapangan kita
kumpulkan data itu dari masyarakat .... " (wawancara, Rabu 13 Mei
2009)
Hal ini sesuai ciengan yang dikatakan oleh bp Yedi dari konsultan :
pola kerja, tata waktu dan norma kehidupan masyarakat sekitar lokasi
bates areal, luas, betas blok, petax dan anak petak serta mengidentifikasi
petak dituangkan dalam sket peta batas rancangan dengan pol igon
tertutup.
2. Penataan pola tanaman, tata letak dan jarak tanam dalam kaitannya
alam sepertl alur anak sungal, jalan setapak dan batas buatan yaitu
patok batas, jalan rintisan atau pohon yang dicat pada bagian
batangnya.
" ..... satu petak lokasi Gerhan dengan luas kurang lebih 25 ha
dibentuk dalam satu kelompok tani, sehingga l<etika dilakukan
penqukuran, kita kumpulkan juga mengenai siapa saja yang
115
Gerhan terbagi dalam biol< dai kemudian blok tcrbagl dalam petak.
Setlap petak dengan luasan 25 ha, umumnya setiap petak ini satu
Tahura atau batas alami yang ada. Pola penanaman yang akan diambil
lain lokasi. llasil pcngukuran lol<asi telah digamba· dalam peta dengan
jenis MPTS dan sebagai kayu adalal1 karet sedling. Hal inl karena adanya
jenis MPTS skan dapat memperoleh manfaat nila' ekonomi dari tanaman
MPTS tersebut, begitu juga dengan karet sedangkan bila menanam kayu-
" ..... para petani lebih tertarik menanam jenis MPTS, karena kalo
MPTS kan dapa; diambil hasilnya nanti. Jadi kita agak kesulltan
untuk memenuhi komposisi sebagaimana dalam pedoman maka
sekarang karet jumlahnya banyak. Apalagi seperti kemaren ini harga
karet yang cukup tinggi, minat menanarn karet tinggl. Akan tetapi
masak lya mau ditanam kare: semua, rnasak Tahura jadi hutan
karet. Demi berhasllnya tanaman Gerhan kita akomodasi usulan ini.
Tanaman karet yang kita pilih adalah karet seedling bukan karel
okulasi, .• "(wawancara, Kamls 28 Mei 2009)
" ..... ya kalo kami penggarap ini mas, inginnya jenis tanaman yang
bisa dlambll hasilnya nanti dikemudian hari, jadi bisa buat nambah
pendapatan, kayak ya karet, duren, tangkll, pete, kemiri dan jenis
taneman buah buah lain gitu. Kalo tanarn kayu kan nggak bisa
<iiambil hasilnya, ditebang juga kan nggak boleh di Tahura ini. ... "
(wawancara, Selosa 2 Juni 2009)
117
yang ditanam disamping karet termasuk jenis pelestari air tanah dan
mengikuti kontur oiantara tanaman kopi dan coklat dengan jarak tanam 5
karena sebagian besar lahan telah dlnaungl tanaman kopl dan coklat
jalur.
adalah tanaman karet dan MPTS scdang jenis medang, cempaka, ditanam
di batas blok areal pengayaan, semak belukar atau di areal yang belum
ada kebun kopi atau coldat. kemiri akan dltenarn di .ahen lereng yang
cu ram.
menghindari terlalu de'<at jarak antara tanaman kopi dan coklat dengan
pada areal yang terdapat tunggak kayJ maka lubang tanam dapat di
118
jenis-jenis asli, jenis tanaman yang memiliki perakaran kuat dan dalam,
jenis kayu keras dan dan tajuk yang rimbun. Kebijaksanaan yang diambil
khusus kawasan hutan konservasi sebagai taman nutan raya yang juga
tanaman baik jenis tanaman asli atau bukan maka akan dapat
Dalam risalah umum memuat informasi lokasl, letak dan luas blok dan
"..... datamrlsalah urnum terdiri dua hal pokok valtu bioflsik dan
sosek masyarakat sekitar. Kalo biofisik tentang letak/lokasl keglatan
baik secara administrasi dan posisi lfntang bujurnya, topografi,
tanah mengenai (jenis tanah, kedataman taneh, tekstur tanah,
tingkat kesuburan dan kepekaan terhadap erosl), penutupan lahan
dan penggunaan lahannya. Kalo kondlsl ekonomi tentang mata
pencaharian, tingkat pendapat dan sarana prasarana perkonomian
yang ada disana. Kalo soslal ekonoml mengenal penduduk,
pendldlkan dan kesenstan. Kemudlan adat lstladat dan keagamanan
sorta kclcmbagaan sosial masyarakat di sekltar lokasl. ... 11
(wawancara, Kamis 28 Mei 2009)
mcmberikan informasi mengenal lokasl, letak dan luas blok dan petak,
kondisi biofisik dan sosial ekonomi mesvarekat seklter Tahura Wan Abdul
pelaksana.
pekerjaan.
pembutaan bibit, jenis dan jumlah bibit yang dibuat dan dibutuhkan,
kebutuhan biaya, tenaga, bahan <Ian alat serta tata waktu pelaksanaan
pembibitan.
bibit diperoleh dengar mendatangk:an bib:t dari luar lokasi dengan ternpat
pola tanam dan rindan kebutuhan bahan dan biaya dan tata wak:tu
121
bahan dan biaya tiap komponen pekerjaan pada setlap petak pada saat
" .... rancangan telah memuat hal·hal yang akan diperlukan dalam
pelaksanaan dari pe11yddaan bibit, penanaman, dan pemeliharaan.
Sudah diuraikan hal apa saja yang perlu ditakukan pada tahapan
tersebut. Rencana <lnyyraran biaya, jumlah dan jenis tanaman, pola
tanam dan sebagainya suda'i lengkap ... " ( wawancara, Kamis 28
Mei 2009)
122
adanya rancangan gubuk ketja, papan nama, dan patok batas. Gubuk
Gerhan. Pada pap an nama dicantumkan lokasi, luas, jenis tanaman, jarak
" .... dalam rancangan yang kami buat, kami sertakan juga rancangan
gubuk kerja dan papen name. Mengenai ukuran dan desainnya dan
bahannya. Untuk gubuk kerja, karena 1 gubuk untuk 50 ha maka
sepertl di blok 1 Tahura dengan luas 200 ha terdapat 4 gubuk karja.
Dan untuk papan nama ada 8 papan nama di blok 1 karena setiap
25 ha terdapat satu papan nama. Pembuatan gubuk kerja ini
dimasudkan untuk tempat sebagai tempat beristirahat, kumpul-
kumpul dan sebagai tempat penylmpanan sementara alat-alat bantu
dalam pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan papan nama berguna
untux memberi infonnasi kepada masyarakat tentang provek, luas
dan jenis tanaman sehingga dipasang di tempat yang startegis,
mudah di lihat dan di baca .... "(wawancara, Rabu 20 Mei 2009)
den suatu kegiatan Gerhan. Gubuk kerja dapat dipakai sebagai tempat
" •..... untuk rancangan teknis Gerhan di Tahura 2007 yang telah
kami buat telah diperiksa dan dinilal oleh Kepala BP DAS Way
Seputlh Sekampung dan ]uga sudah dlsahkan oteh Kepala Dlnas
Kehutanan ..... 11 (wawancara, Rabu 20 Mel 2009).
" ... rancangan teknis lni sudah diperiksa dan dan dinilal oleh satker
rantek yaitu BP DAS dan sudah disahkan oleh Kepala Dinas sebagai
satker pelaksana Gerhan dengan lokasi Tahura. Dengan legalltas ini
Rancangan yang telah disusun dapat dlpergunakan untuk
pelaksanaan pembuatan tanaman rebolsasi Gerhan di Tahura ... "
(wawancara, Rabu 13 Mei 2009)
kepela BP DAS dan kepala Dinas Kehutanan. Hal ini telah sesual denqan
harus dipertksa can dinilal oleh kepala flP OAS dan penqesahanva oleh
kepala Dinas Kehutanan. Oleh karena telah dinilai dan disahlcan maka
MPTS yang baik memertukan bibit yang berkualitas, yang berasal dari
" ... Mengenal jum!ah dan jenls bibit adalah sesuai dengan jumlah
dan jenls yang ada dalam rancanqan teknis. Untuk kualltas bibit
kalo menurut sava maslh kurang sesuai, banyak yang maslh kecll-
kccil, tlngginya banyak yang belum sampal 30 cm ... "(Wawancara,
Kamis 14 Mel 2009) ... " (wawancara, Kamls 14 Mel 2009)
" ... Bibit secara jumlah dan jenis telah sesuai dengan rantek namun
ukurannya masih banyak yang keen, enggak sampal 30. Kalo bibll
terlalu keel! perlu ekstra untuk dapat hidup diantara tanaman lain
yang sudah ada, lain halnya bila lahannnya kosong enggak menjadl
masatan, Bibit lnl sebagai besar didatangkan dari luar Tahura
sehingga blbit banyak yang stres karena !etaknya yang jauh dan
lama diperja!anan. Aklbatnya blla ditanam kemungkinan untuk matl
semakin bescr .. " (wawancara, Kamis 28 Mei 2009)
Lokasi TPS bibit ini sebaiknya pada daerah datar, dekat dengan lokasi
diperlukan.
dari luar lokasl penanaman atau didatangkan dari luar daerah. Bi bit yang
penangkar bioit tanaman hutan. Bibit yang akan ditanam sebaiknya bibit
kompak.
dengan lokasi tanaman bukan hat yang mudah dan membutunkan banyak
126
ada tanaman kebun seperti coklat dan kopi serta buah-buahan rnaka blla
terlalu kecil tanaman resiko untuk mati tanaman semakin bssar. Selain itu
akan kalah dengan tanaman lain yang telah ada dalam pertumbuhannya.
Bila ditinjau darl Oinas Kehutanan ini bukan sesuatu masalah karena
Hi:ll ini akan berbeda dan menjadi masalah bila pcmbuatan tanaman
rendah. Dengan adanva penanaman yang dilakukan oleh pihak III scqala
menjadi tanqunqjawabnva.
tanaman sebanyak 880.000 batanq. Bibit ini terdiri dari berbagai jenis
sesuai dengan yang ada dalam rancangan teknis seperti karet, cempaka,
medang, rnahoru, dunan, tangkil, peter, sukun, pala dan kermn. Untuk
jenis dan jumlah bibit yang di tanam telah sesuai dengan rancangan
teknis yang dibuat dan jumlah sesuai standar prosedur untuk rcbcisesi
pengkayaan.
dengan baik. Persiapan ini dilakukan baik oleh instansi dinas kehutaan
penanarnan juga perlu ~epert.i serene dan parasarana, bibit, bahan untuk
gubuk kerja can papan nama. Untuk tenaga kerja dapat dengan
Tenaga kerja diambil dari petani yang menggarap atau sekitar lokasi
tcnaga kcrja berasal dari luar daerah yang murni sebagai tenaga kcrja,
129
merasa tidak memllikl atau bahkan akan merusaknya tanaman itu. Petani
terhimpun dalam satu kelompok tani. Adanya kelompok tani yang ada
penetapan bates petak dan batas blok. Pembuatan jalur tanaman dan
WAR.
"... ya kami·kami inilah yang tanam bibit-bibit itu, karena kan lokasi
tanaman Gerhan ada di lahan garapan kaml. Kami yang disini
tergabung dalam satu kelompok tani, istilahnya itu dalam satu petak
dijadikan satu kelompok. Kalo gimana menanamnya, karni ngikulin
aja dart pcrintah yang diberikan pihak konsultan ... " (wawancara,
Kamis 4 juni 2009)
untuk lahan yang banyak teroapat tanaman kopi dan coklat, sedangkan
untuk lahan yang semak belukar dengan larikan lorong. Tanaman jerus
sesuai dengan ketentuan, bahwa petak tanaman yang tumbuh lebih 70%
diperoleh bahwa :
Tahap pembinaan/pengendalian
kepada Dishut metalui PPK Gerhan yang telah menglkat kontrak kerja.
dan lujuannya.
Pembuatan
-- -
Penyediaan bibit
_dan disah gej~at ben.:i~r:ig_
Bibit dari luar lokasi, jumlah
tanarnan . dan ienis sesuai rantek
Persiapan lapangan Menyiapkan pelaksana, sarana
orasana, menata lahanllokasi
Penanaman Penanaman dilakukan sesuai
dengan rantek oleh pelaksana
dan rnasvarakat sekitar hutan
Pemelihaaan tanaman Tanaman yang telah dinilai
LPI dengan prosentase
tumbuh 70% dan dipelihara
-
Pembinaan/ Pembinaan Telah dilakukan oleh pejabat
pengendalian
I Pelaporan
berwenana
Laporan rutin setiap bulan,
triwulan dan tahunan telah
dilakukan
dan evaluasi yang efektif dan efisien. Dalam implementasl Gerhan dengan
" ... Sudah ada pembagian peran dan tugas. Dalam sistem
pelaksanaan Gerhan yang sekarang, penyusunan rancangan teknis
dilakukan oleh konsultan/pihak Ill dan satuan kerjanya BP DAS.
Dalam penyusunan itu Konsultan rancangan berkoordinasi dan
konsultasi dengan Dishut karena nanti kan yang memakai
rancanqan leknis reboisdsi di TdhUrd ilu kan Dinas Kehutenan.
Ke nudian penyediaan bibit, penanaman dan pemeliharaan
dilakukan pihak Ill dengan kontrak jamak dan satuan karjanya ada
pada karni {Dinas Kehutanan Provinsi). Penunjukan pihak III
ditakukan dengan petelanqan terbuka. Kita sudah lakukan pekerjaan
sesuai dengan n.qas dan peran masing pihak ... " (wawancara, Senin
18 Mei 2009)
berikut:
136
" ... untuk yang sekarang Dishut tidak terjun lan£surg pada kegiatan
penaraman dan pemeliharaar tapi yang melakukan adalah pihak
III, kami hanya mengadakan sosialisai , pembinaan dan penyuluhan
kapada masyarakat sekltar Tahura. Dinas Kehutanan mengadakan
pengawasan dan peodampingan terhacap pelaksana/plhak III
dilapangan. Untuk itu sudah ditugaskan juga st'.lf scbagai Petugas
Lapangan Gerhan. Secara berkala juga ada kegiatan monitoring
evaluasl penanaman yang dilakukan ... • (Wawancara, Rabu 13 Mei
2009)
dan pengawasan dan kerja sama dengan p1hak lain yang terkalt. Dinas
masyarakat.
ditunjuk oleh pemerirtah dalam hal ini adalah Dinas Kehutanan melalui
" ... Kami ditunjuk dengan mekanisme lelang pengadaan barang dan
jasa. Wilayah yang menjadi tanggung jawab pelaksanaan kaml
hanya di Tahura saja. Untuk kawasan hutan yang lain di Lampung
i ni bed a konsultannya, tergantung satker pelaksana kawasan itu
berada di kabupaten mana... " (wawancara, Selasa 26 Mei 2009)
pemerintah akan turut serta delem setiap tahapan kegiatan Gerhan mulai
survel dan ngukur, terus ikut kerja waktu ngangkutin bibit dari TPS
ke lokasi, penanaman dan melakukan pemeliharaan tanaman ... "
(wawancara, kamis 4 Juni Juni 2009)
Dalam hal ini masyarakat hanya terbatas sebagai tenaga kerja, yang
Tabel 5.2.
Kepatuhan terhadai:> Pembatasan dalam Implementasi Gerhan
mencapai keberhasilan program Gerhan, Tugas dan peran ini dibatasi oleh
" ... kami telah melakukan Gerhan ini sesuai dengan urutan
waktunya. Penyusunan Rantek waktu ltu pada tahun yang sama
dengan pembuatan tanaman, meski tahun yang sama, Rantek
diselesalkan sebelum pelaksanaan pembuatan tanaman,setelah
rantek selesal baru kemudian pembuatan tanaman. Karena rantek
ini akan jadi acuan kegiatan dilapangan. Kemudlan setelah
penanaman selesai kami menunjuk LPI melalui lelang, untuk menilai
tanaman Gerhan. Begitu juga setelah selesal pada pemeliharaan
tanaman kami menunjuk LPI untuk penilaian tanaman lagi.
Penyelesaian pembuatan tanaman oleh kontraktor telah dlselesaikan
pada waktunya ... " (wawancara, Rabu 13 Mel 2009)
kegiatan yang lain pada tahapan berikutnya. Hal ini dikarenakan program
140
Tabel 5.3.
Kepatuhan terhadap Jaewal Kegiatan Jmpfementasi Gerhan
hidup dan tumbuh guna mencapai keberhasilan bila ditanam pada awal
yang tinggi.
141
Indikator yang dlgunakan untuk menilai lancarnya rutinitas ini adalah : aspek
menurut aturan yan~ berlaku yaitu menurut Keppres 80 tanun 2003 tentang
Gerhan :
" ... Dalam tahoo menyusun rancangan teknis setahu saya tidak
terdapat kendala, lancer-Iancar saja. Sejak saat lelang untuk
menentukan konsultan yang akan menyusun rantek (rancenqan
teknis) sampai tersusunnya dokumen rancangan teknis pelaksanaan
reboisasi. .. lancar. Saal ke lapanqan dituqaskan staf dinas sebagal
pendampinq dan masyarakat sebagai pcnunjuk lokas. ... "
(wawancara. Rabu 13 Mel 2009)
berikut :
" ... Waktu kami bersama tim menyusun rancangan tel<nis lancar.
Kami selalu berkoordinasi dengan pihak-hak yang terkait, yakni BP
DAS, Dinas Kehutanan dan Tahura serta masvarakat, seat
142
menyusun rancanqan teknis iri karena adanya kerjasama yang baik antar
phak yang terlibat da!am penyusunan rancangan teknis menurut peran dan
Ta.'Jappembuatantanaman ReboisaSi
lebih berhasil. Hasil wa ..vancara dengan Pak Priyanto Kabid RRH, sebagal
berikut:
" ... Staf yang terlibat di Gerhan sudah mengetahui tug as dan
kewajiban yang harus dijalankannya. meski Gerhan program
nasional pemedntah pusat, tetapi Gerhan juga bagian dan tugas
can fungsi kita sebagai instansi kehutanan didaerah untuk
mensukseskannya. Kita harus bersyukur dengan adanya Gerhan ini
karena adanya Gerhan ini upaya pemulihan kerusakan hutan di
Tahura dapat lebih cepat. Kalau mengandalkan APBD saja dananya
sangat kedl. .. H (wawancara, Senin 18 Mei 2009)
maka program Gerhan sebagai program yang sejalan dan selaras dengan
menjalankan program ini pun tidak mengganggu dari tugas yang melekat
lancar. Bila timbul suatu permasalahan dengan terjalinnya hubungan kerja ini
" ... Kalau bagi kami pak, kami sangat mendukung Gerhan ini.
Dengan adanya Gertian ini. Kami kan dapat bib it, dapat upah keJja.
Tanaman ini nanti juga kami yang memetik hasilnya karcna berada
di lahan garapan yang kami garap. Selama kami masih
diperbolehkan untuk menggarap di Tahura adanya kegiatan
penanaman ini sangat karni dukung .. ." (wawanr.ara, Sabru fi )uni
2009)
sesuai dengan ketentuan yang ada dan telah adanya jalinan kerja yang baik
tucas berjalan lancar. Terlebtn adanya dukung masyarakat saat ini terhadap
Gerhan sehinggga kegiatan Gerhan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang
direncanakan.
berikut :
penyuluhan. Adanya contoh tanaman yang sudah ll.lmbuh dengan baik dan
" ... enggak ada itu mas ... yang namanya konftik, gesekan atau
sejenisnya antara masyarakat dengan pemerintah atau dengan
konrraktor tanarnan, a man dan baik-baik aja kami sangat
mendukung Gertian dan upaya kehutanan Jainnya " (wdWdncdri:I,
Kamis 4 Juni 2009}.
konflik yang te.rjadi maka pelaksanaan k~iatan Gerhan dapal berjalan seperti
Tabel 5.4.
Kelanearan Rutinitas Fungsi dalam lmplementasi Gerhan
menurut Keppres 80 tahun 2003. Pengadaan barang dan jasa telah dilakukan
baik dan tidak mcngganggu dari tugas pokok yang melekat ada padanya.
penampilan, unjuk kerja atau prestasi. Pencapaian hasil ini dapat dinilai
menurut pelaku yaitu hasil yang diraih oleh individu (kinerja lndividu), oleh
sehingga dapat mencapai tujuan program tersebut dalam hal lnl adalah
pendekatan prilaku dan pendekatan ya19 menilai hasil atau manfaat yang
hasil yang dinilai adalah adalah ketepatan hasil sesuai dengan harapan atau
atau manfaat dari adanya program Gerhan di Tahura Wan Abdul Rachrnan,
1. Pertangungjawaban
rancangan teknis lni memuat rancangan kegiatan, rencana biaya dan tata
waktu sesual dengan sasaran lokasl. Buku rancangan teknls dibuat menurut
rancangan teknis.
keterangan bahwa :
" ... untuk Gerhan 200/ ltu pelaksana pembuat rancangan teknis
adalah plhak III dan satkernya di BP DAS. Sedang untuk pembuatan
ta1aman dan penilai (LPI) pelaksananya juga oleh pihak lll dan
setkemve ada di Dishut. Penanggung jawabnya penyelesaian fisik
kegiatan Gerhan untuk pembuatan tanaman di Tahura ya Kepala
Dinas Kehutanan. Soal pengganggara11 ditujuk KPA (kuasa
penggunan anggaran) kemudian agar anggaran belanja dapat
dlkeluarkan KPA menunjuk PPK (pejabat pembuat Komitmen)
sebagai penanggung jawab kegiatan, KPA juga punya wewenang
menunjuk pejabat yang lain yang diperlukan, untuk keperluan
administrasi keuangan dan untuk membantu teknis pelaksanaar- ... "
(wawancara, Senin 18 Mei 2.009)
150
sebagai berikut :
" ... kami tefah melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik mungkin
sesuai dengan rancangan yang ada dan kontrak yang telah
dlsepakatt dalam SPK, kami tefah melaksanakan kewajiban yang
tercantum dalam perjanjian yang tefah dibuat sebelumnya ... "
(wawancara, Selasa 26 Mei 2009)
pelaksana pihak !Il kepada PPK Gertian adalah bila telah terealisasi
kontrak kerja antara PPK dengan pihak III. Kontrak kerja penting untuk
dilakukan sehingga akan jelas hak dan kewajiban kedua pihak yang
mengadakan kontrak kerja tersebut, hal c:pa seja y<mg me1jadi haknya dan
menjadi hak pihak III ada.ah menerima pembayaran sesuai yang ditetapkan
151
direncanakan.
berhasil dan dilakukan pembayaran oleh PPK. Adanya svarat y<.mg demikian
dengan sungguh demi keberhesilen program dan pihak III menerima imbalan
Tabel S.S
Pembuatan Tanaman Reboisasi Pengkayaan Tahura WAR 2007
--
NO
BLOK KORWIL LUAS
(HA)
I JENIS
BIerr
JUNIAH
(Batang) I
Prosentase
Tanam
1%\
BLOK 01 Desa Padang 200 Karet 39.600 100
Cermin Korwll Cempaka 19.800
Padang Cermin I Meda ng 19.800
Duria n 3.300
I
19.BOO
I 19.800
Tataan
I Maho ni
Dam ar 19.800
153
rancangan teknis telah ada dokumen rancangan teknis yang akan menjadi
ditanami dan jcnis dan jumlah bibit yang ditanam. Pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan program.
L
154
konsekuensi kebijakan dalam dua jenis yaitu ouput dan dampak output
adalah produk dan jasa tertentu yang difiarapkan caoet dihasilkan oleh suatu
kegiatan dari input yang tersedia. 5edangkan dampak adalah hasil yang
diperoleh dari efek suatu kegiatan atau perubahan kondisi fisik, ekonomi
Tahura Wan Abdul Rahman ini akan menimbulkan dampak. Dampak ini dapat
dan dampak jangka panjang yaitu dampak yang terjadi seteeh ouput
berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Suatu program yang di
rcboisasi.
adalah perolehan pendapatcn dalam bentuk upah harian etau kontrak dalam
155
bersifat jangka pendek, namun rukup berarti bagi masyarakat yang sebagian
" ... Kala buat kami ya mas, manfaat Gerhan yang kami pcroleh
pertama kaml dapat tambahan pendapatan dari upahan waktu
nanam tanaman Gcrh<ln dan upahan waktu pemeliharaan tanaman,
Ialu nanti beberapa tahun lagl setelah bibit yang kami tanam itu
besar dan ada hasilnya, ntah itu dari getah karetnya atau darl
buahnnya, seperti duren, petai tangkil, tentunya akan menambah
penghasllan kaml. Kala kaml upahan ini per 'lari dlbayar 25 ribu ... "
(wawancara, Selasa 9 junl 2009)
dasarnya kenaikan pendapatan karena Gerhan juga telah mereka sadari akan
lebih berarti di masa datang, yaitu ketika tanaman telah mernberikan rnanfaat
ekonorni khususnya tanaman MPTS yang hasil utamanya bukan berupa kayu,
terleblh Jlka nllai ekonornis dart jenis tanarnannya tinggi, maka mereka
seoertt ini umumnya telah dimiliki oleh anggota kelompok tani peserta
Gerhan. Berikut dikatakan oteh Aminudin yang ikut aktif dalam kcgiatan
" ... Dengan adanya kegiatan Gerhan ini tentu terasa sckali
manfaatnya bagi kami, selain dana ... kami jl.ga dapat bib1t, untuk
dana... upah kerja, termasuk penanaman can pemeliharaan jadi
kato yang kerja ya dibayar, kalo enggak kerja ya enggak, Per
orang... dulu 25 ribu per hari ... done itu ya lumayanlah buet
tambahan pendapatan .. ." (wawarcara, Kamis 4 Juni 2009)
156
" ... Ya, kalo upah kerja ltu manfaat langsungnya ... tapl warga disini,
termasuk saya scndirl contohnya, lcbih berharap kalau tanaman ltu
nantinya blsa menghasllkan, ltung·itung dapat sebagal tabungan
untuk mesa depan, siapa tahu kalau tanamannya bagus dan
hasilnya juga bagus, nanti hasilnya bfsa dinikmatf juga... untuk
tambahan penghasllan lah ... " (wawancara, 4 Junl 2009)
manfaat langsung dan manfaat jangka panjang akan mereka rasakan dalam
di masa yang akan datang darl hasll tanaman hasil hutan bukan kayu berupa
buah dan getah, schingga kesadaran untuk menjaga tanaman agar dapat
adanya peningkatan pendapat balk dengan upah kerja yang dlperoleh dan
khususnya masyarakat sekitar lokasi Gerha"l. Gerhan ini pun telah menyerap
" ... Gerhan ini kan banyak pcrlu bibit tanamen balk tanaman hutan
dan MPTS, sehingga perlu banvak tenaga kerja dalam pembibitan
tanaman, tenaga untuk pcnqanqkuten dan tenaga untuk
penanaman. Bagi kami adanya Gerhan dapat menambah
kesernpatan berusaha, kalo dulu kami hanya bergerak di usaha
157
" ... dalam Gerhan ini melibatkan konsultan sebagai pelaksana. Dalam
setiap konsultan didalamnya banyak orang yang terlibat. Di
Lampung dengan sejumlah kabupaten maka jumlah konsultannya
yang terlibat pun banyak. Begitu juga masyarakat sekitar hutan
sebagai tenaga kerja yang turut serta di penanaman dan itu banyak
jumlahnya ... " (wawancara, Kamis 14 Mei 2009)
" ... pekerjaan sehari-harl ya di kebun ini, kalo kebun udah selesai ya
saya cari-cari kerja upahan. Dengan adanya Gerhan ini ya adal.ah
tambahan kerjaan sebagai tenaga kerja upahan untuk menanam
dan pemellhaan ... " ( wawancara, Sabtu 6 Juni 2009)
tenaga kerja. Tenaga kerja yang terserap baik berpendidlkan dan tidak
berpendidlkan yaltu pihak 111 sebagai konsultan dan masyarakat luas yang
turut serta dalam Gerhan. Sejak dari kegiatan pembuatan bibit tanaman
kegiatan tersebut. Begitu juga pihak III dalam mcnyusun rancangan teknis
2. Perbaikan L'ngkungan
sebagai berikut :
158
Tahura adalah karena perambah dan penggarap lahan yang ada di sana.
tanaman kayu dan MPTS yang ada disana sehingga menambah variasi jenis
tanah maka erosi akan semakin kecil dan air hujaq masuk ke dalam tanah
yang tersebar merata dan menutupi permukaan tanah dengan baik akan
"... sejak adanya tanaman Gerhan yang makin rapat pada lahan
yang sebelumnya tanaman semusim, aliran air sungai dlmusirn
kemarau lebih banyak dibanding sebelum adanya Gerhan dan
jarang terjadi longsor pada lokasi yang lerenganya curam
tersebut ... " (wawancara, Selasa 9 Juni 2009)
tanah dari kondisi yang terbuka/lahan kritis menjadi lahan yang bervegetasi.
lnfiltrasl air, menurunkan energi kinetik air hujan sehingga pada akhimya
hayati yaitu adanya pertambahan jumlah dan jenis flora dan fauna akibat
kegiatan Gerhan.
Sasaran lokasi Gerhar di Tahura adalah lahan kritis dan hutan y<mg
telah rusak yang identik dengan miskin biodiversitas, yang umumnya berupa
jarlng makanan, maupun sebagai habitat karena telah terbentuk iklim mikro
jenis kayu dan jenis MPTS. Hal ini tentunya akan menambah kerapatan darl
hutan itu sendiri. Semakin rapat kondisi suetu ekosistem tentunya akan
Semakin luas penutupan lahan nantinya akan berpengaruh pada kondisi iklim
rnikro.
tahan angin dan humus diikuti pembentukan dan perbaikan struktur tanah.
efektif dan eflsien. Oleh karena itu pola yang diterapkan dalarn Gerakan
" ... Yang terlibat pelaksanaan di Gerhan lni kan benvak pihak dengan
tugas sesuaf porsinya. Tentunya setiap pihak telah paham dengan
apa yang dikerjakan. Gerhan telah dilaksanakan sejak 2003 oleh
karenanya kemampuan teknis pelaksana Gerhan akan meningkatkan
kernampuan teknls dalam reboisasl. Kala vanq terlibat di
administrasi keuangan tentu leblh mahir tentang urusan adminlstrasl
keuangan, yang ada di kegiatan teknls tentunya hal yang berkaitan
dengan teknis rebolsast akan dia pahami, mulai perencanaan lokasi
sarnpal penanaman dan pemeuheraan ... " (wawancara, Kamis 14 Mei
2009)
Gerhan) Tahura :
" ... ya dapat sih .. tambahan ilmu, kami berdua ini sebagai petugas
lapangan Gerhan, yang sebelumnya juga ikut pelatihan PLG
kemudian baru terjun ke lokasi yang jadi tanggungjawab sebagai
µ1;;11dampi11g masveraket don mengawasl pekeljaan pihak UI. Jadl
kami lebih tahu tentang teknis reboisasi itu bagalmana. Sebagai
pendamping Kami kan harus belajar, supaya dapat memberikan
pendapingan yang baik kepada masyarakat dan masyarakat dapat
mengetahul teknls reboisasi khususnya tanam menanam ponon
yang benar itu ... " (wawancara, Jumat 5 Juni 2009)
162
hutan di Tahura. Dengan acanva data tentang nama penggarap inl akan
Tabel 5.6.
Kinel)a dan Dampak Program
anggaran biaya yang dibutuhkan, komposisi jenis tanernan dan tata waktu
realisasi 100% maca unsur kinerja telah terpenuhi. Selain itu dengan
adanya program Gerhan telah ada dampak yang diperolch dari program
hldup.
program.
165
btrokrasl.
1. Komunikasi
lalukan dan apa yang rnenjadl maksud dan tujuan darl suatu program.
program.
kepada rnasverakat luas melalui berbaqei serene media yang eda. Begitu
dan tujuan Gerhan dapat tercapal. Hal ini dikarenakan program Gerhan
adalah Dinas Kehutanan Provlnsi Lampung. Hal ini seoern dikatakan oleh
yang eken dilakukan kegialan. Salah satu metode yang ditempuh Tahura
proyek reborsasi yang telah ada sebelum Gerhan, masyarakat sadar dan
169
jenis tanaman kayu dan MPTS yang diminati masyarakat. Usulan ini akan
secara pendtdtka-i telah sesuai karena berasal dari sanena, pertanian dan
170
Gerhan di Tahura.
2. Sumberdaya
sebagai berikut :
" ... kami memiliki SOM yang cukup jumlahnya, yang ahli
dibidangn·{a dengan keruampuan dan psndidikan sesuai..kalau
kami gak sesuai kualifikasi tentunya gak bisa ikut sebagai
pelaksana yang ditunjuk Dishut .. " (wawancara, Selasa 26 Mei
2009)
172
dilaksanakan.
Masyarakat ini adalah para petani penggarap lehan di Tahura yang secara
tanaman semusim atau tanaman keras sehingga tidak ada kedala dalam
b. Sumberdaya finansial
didukung dana yang cukup besar. Dana yang dialokasikan untuk Gerhan
tahun I dan II, dan dana untuk pen laian tanaman/kinerja Gerhan.
" ... dana Gerhan ml dari dana pusatJAPBN. Untuk nilai nominalnya
cukup besar. Namun yang pa.sti sistem penggaran yang sekarang
lni kan berbeda dengan yang dulu. Kalo dulu harap-harap cemas
turunnya anggaran unluk tiap tahapan pekerjaan mlsal sudah
tanam terus tahun berikutnya masih bertanya-tanya turun nggak
dana Lntuk pemellharaannya, kalo yang sekarang pendanaan
lebih terjamin, bibit dan peranarran sampei pemeliharaan sudah
aca kepastlan .. : (wawancara, Rabu 13 Mei 2009)
tidak "r.air" secara sekaligus tetapi cair menurut termin dalam tahun
c. Informasi
" .. Kalo kami selain menuruti apa yang ada juklak/juknis Gerhan,
juga mctakserakan sesuai yang ada dalam perjanjian kontrak
kerja pelaksanaan Gerhan . ." (wawancara, selasa 26 Mei 2009)
" ... Kato saya pak, taunya Gerhan ya keqiatan tanam menanam
dan merawatnya, seteb1hnya kurang paham. Dalam melaksanakan
kerjaan sesua intruks' dari peleksane atas, wakt.mve untuk
menanam, wakturya pemetiharaan tanaman akan saya kPrjakan
sesuai intruksinya. Dcpatnya informasi dari ikut pembinaan atau
waktu aca petuqes lapangan yang kesint kaslh penyutuhan .. "
(wawancara, Selasa 9 Juni 2009)
d. Wewenang
Gerhan) :
176
" ... pelaksana yang ada dalam sekretariat Gerhan diangkat dengan
SK kepala Dinas, kalo PLG rnelalui SK kepala BPDAS atas usulan
dari Dishut. Pihak konsultan berupa surat perjanjian kontrak
antara Dishut dengan konsultan. Dengan terbitnya SK dan SPK
maka rnereka inl sudah dapat wewenang sesual dengan porsinya
maslng-masing" (wawancara, Rabu 13 Mei 2009)
berikut :
" ... Kami memlliki persemaln b:blt tanamon kayu dan MPTS, sarana
tranportasi, peralatan pertanian dan peratatan yang dlperlukan
untuk pelaksanaan Gernan ... " (wawancara, selase 26 Mel 2009)
dengan adanya dukungan fasilitas yang ada dan fasilitas yang dttcnrne
telah jelas karena didukung oleh adanya pedoman pelal<snaan yang je!as
pula. Disamping itu adanya wewenang yang dimiliki oleh pelaksana baik
yang dimiliki dan fasilitas yang memadai make peraksanaan Gerhan dapat
berjalan bek.
179
3. Disposisi
sebaydi berikut :
Pelaksana),sebagai berikut :
aparat kehutanan.
182
adanya aturan bahwa nanya petak tanaman diatas 70% tumbuh yang
4. Struktur Birokrasi
rencana.
c) Penyediaan bibit, berisi kriteria dan standar mutu bibit, standar dan
sementara.
pclaksana.
hasil kegiatan.
Jelas dan lengkap berlsl tentang standar prosedur yang dilakukan oleh
dengan sangat jeias dan detil disertai dengan format laporannya. Dengan
" ... pedoman telah cukup lengkap ya, semua kegiatan Gcrhan baik
penanaman atau bangunan konservasi, baik di datarn dan luar
kawasan hut.an sudah ada panduannya. Disana ada pe11ilaian
kinerja, penunjukan penilai dan sebagainya, disitu sudah ada
standar prosedur, Jadl sava kira enggak ada lnterpretasi beda
tentang Gerhan .... " (Wawancara, Kamis 28 Mei 2009)
sebagai berikut :
dan jelas. Adanya SOP yang jelas lnl IJagi pelaksana maka pelaksana
unruk setiap jenis kegiatan tanaman. Dalam SOP ini juga telah adanya
kepada unit yang lebih kecil. Rentang tugas yang dan tanggung jawab
komplek.
dengan swakefola yaitu : pengadaan bibit oleh BP DAS dan dinilai LPI,
penyedia bibit dengan Dinas Kehutanan dilain pihak waktu ltu seringkali
tanaman dilapangan.
berikut:
dengan pola kontrak sistem jamak ( multiyearS) yang sekarang, akan lebih
tergantung dengan musim. Musim hujan biasanya terjadi awal dan akhir
tahun yang merupakan awal tahun anggaran. Pada awal tahun umumnya
pcdoman teknis dan petunjuk pelaksanaan yang lengkap dan jelas yang
apa dan baqairnana yang harus dilakukan berdasarkan SOP pada gerhan
1. Partisipasi masyarakat
sebagian besar lahannya telah dirambah dan menjadi tenan garapan bagi
ha, jumlah total yang menggarap pada lokasi penanamun tersebut adalah
garapan seluas 1,295 ha (data Dishut). Kondisi yang dernikian ini rnaka
"... Kalo ikut di Gerhan dalam kegiatan nanam ya kami senang pak,
karena yang ditanami itu juga lahan garapan kami, disamping
dapat upah, ya nanti yang pctik hasilnya kan kami juga sebagai
penggarap. Makanya tanaman itu kami pelihara supaya nanti
dapat hasil... " (wawancara, Selasa 9 Juni 2009}
hasil kerja dan ada nya hara pan dimasa depa n terhadap nilai ekonomis
" ... Kawasan Tahura inl kan bukan kawasan hutan yang kosong
tanpa penghuni, tapi banyak terdapat masyarakat penggarap
bahkan ada yang bermuklrn membentuk "talang". Oleh karenanya
Dishut dan UPTD Tahura khususnya sclalu mengadakan
penyuluhan dan pembinaan tentang Kehutanan. Kato untuk
menurunkan mcrcka dari Tahura sangat sutit, jadi rnau tidak mau
ya harus aoa pendekatan mengajak penggarap ini ikut dalam
kegiatan Gerhan ... "(Wawancara, Karn is 28 Mel 2009)
WAR dapat dikembangkan tipe partisipasi pasif dan mobilisasi. Hai lni
kelembagaan
mengelola hutan.
kendaraan/motor.
" ... Tantangan yang dihadapi setahu saya, bibit yang ditanam di
Gerhan ini sebaqlan besar berasal dari luar Tahura (ertnva
persemain jauh di luar kawesen), untuk mencapai lokasi perlu
pengangkutan dari persemaian ke titik pengumpulan, baru
diditribusikan, pada tahap ini saja bibit sampai lubang tanam
sudah banvak yang stres karena media bibit pecan karena
pengangkutan. Apalagi jalan kc lokasi tanam dari TPS sangat
beret ya namanya juga di kewasan hutan. Kemudian bibi~ ditanam
pada akhir musim hujan akibatnya banyak yang rneti karena
kurang air. Waktu kemaren ini kontaktor raqu-raqu untuk
rnenanam takut dananya enggak turun, baru setelah tahu
192
" ... tanaman banyak mati karena ditanam pada akhir musim dan
Lanaman Ge-han juga sering diganggu tanaman lain karena telat
pemeliharaan misalnya rayutan (sejenis tanaman merambat) atau
ada bab: hutan yang suka mencan makanan ditanah gembur
sekitar lobang tanam. Tanaman dengan media sekarn padl sering
ngundang babi untuk membongkar kembali tanaman. tanaman
yang dirusak babl banyak terjadi di sekitar daerah
Kedondong... "(wawancara, Kamis 28 Mei 2009)
faktor lingkungan alam lokasi penanaman. Kondisl alam yang cukup berat
berat lni. Pelaksana meskipun telah menanam dengan teknik yang benar
pembuatan tanaman dengan balk, jika yang d'uxur hanya deri sisi
sebagai berikut :
"... Kami lebin suka nanam jenis buah-buanan atau karet, soalnya
nanti dikemudian hari bisa diambil hasilnva, blsa untuk buat
nambah-nambah penghasilan. Kalu kavu kurang minat karena gak
bisa diambil hasilnva, bahkan nanti ganggu tanaman coklat, bisa
kalah oleh pohon kevu-kayuen S;;)hingga buahnya coklat, dapat
nurun hasilnva. Sedangkan andalan penghasifan kami ya dari hasil
kebun inl untuk kebutuhan seharl-han ... " (wawancara, Selasa 9
Juni 2009)
• ... Saya ini kan petani penggarap, kalo maunya apa yang ditanam
ya yang nanti bisa untuk diambll hasilnya, kayak karet saya minat
sekali .. "(wawancara, Kamis 4 Juni 2009)
baik. Mereka akan berharap kelak tanaman besar akan memberikan hasil
bagi mereka terutama buah atau getah. Hasil tanaman bukan kayu lnilah
mahoni akan menjadl sasaran utama pencuri kayu jika telah besar ukuran
tanaman 2007 akan turun sampai 2009, dana lni akan tnun sesuai termin
" ... da scdikit hambatan karena dana alokasi untuk penilai LPI
pemeliharaan tahun I terlambat turun, sehingga baru April
kemaren LPI turun ke lapangan untuk menilai tanaman
pemeliharaan I, mestinya kalo bisa turun lebih awal bisa segera
dlakukan pemetiharaan II, kalo saat lnl sudah mulal kemarau,
seh ngga pcnyulaman baru nanti awal musim hujan .. "(wewancera,
Rabu 13 Mei 7009)
" ... iya ada kcmunduran untuk pemelihraan rr karena LP! unluk
menilai pemeliharaan I waktunya mundur. Katanya sih dana untuk
LPI terlambat turunny<l. Akibatnya ya kaml lebih lama lagi sampai
ke pemeliharaan Il. "(wawancara, Kamis 28 me· 2009)
berdasa rkan teori dari Ripley dan Franklin dan 'aktor yang berperqeruh
,__
Dimensi lndikator
I Temuan PeneliUon
IJ_r!lplernentasi Prooram
1. Kepatuhan Asoek Prosedur keciatan Telah sesuai prosedur
Asoek Pembatasan Telah sesuai tuoasnva
Aspek PenjadWalan Telah sesual jadwal
Faktor terruan : -
1. Partsipasi masvarakat Partisipasi masyarakat akan
mematuhi prosedur yang ada dalam Gerhan, menjalan tugas sesuai dengan
tugasnya dan mentaati waktu jadwal kegiatan yang telah ditentukan meski
lancar dan tidak mengganggu tugas rutinnya dan tidak terdapat konflik baik
telah dilakukan sesuai dengan apa yang direncanakan baik luasan dan
komunikasi yang telah jelas dan berjalan baik, ketersediaan sumberdaya baik
sumbcrdaya rnanusia, dana, informasi dan fasilitas yang ada pada para
oleh satuan kerja yang sama maka Gerhan lebih lancar dilaksanakan,
disamplng itu dengan adanya sistem kontrzk tahun jamak lebih mcnjamin
soslausast dan pembinaan yeng terus menerus tentang pentingnya hutan dan
hutan maka akan lebih terjamin keberhasilan program dan pengelolaan hutan
di Tahura.
kondisi medan yang cukup berat unluk mencapai lokasi, pengaruh rnustrn
yang secara ekonomi rnasih sangat bergantung pada hasil pertanian atau
kebun mace masvarakat sekter hutan, yang juqa sebagian oesar adalah
penggrap dl Tahura lebih tertarik pada tanaman yang punya nilai ekonomi
200
seperti buah dan getah dibanding kayu-kayuan. Tanaman yang punya nilai
ekonomi ini dengan adanya haraoan bahwa tanaman tersebut nantinya akan
pada lahan kosong atau pinggiran batas lahan garapan petani perambah
tersebut, Dengan cara ini diharapkan tanaman kayu-kayuan dan MPTS dapat
karena perlu waktu yang lebih lama untuk penyerahan hasil pelaksanaan
A. Kesimpulan
a) Kepatuhan
menjalankan program scsuai dengan peran dan tugas yang ada pada
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman dapat dikatakan barjatan dengan baik
dan berhasil.
B. Saran-Saran
Tahura Wan Abdul Rachman, maka penulis ingin memberlkan saran sebagai
berikut:
1. Program Gerhan perlu terus dilanjutkan dimasa yang akan datang guna
Indonesia, akan tetapl dapat berbeda satu wllayah dengan wilayah lain
Dunn, William N., Analisa Kebijakan Publik, Gadjah Mada University Press,
Yogyaka rta.
Dinas Kehutanan, 2006, Master Plan Tahura Wan Abdul Rahman 2007-2027, Bandar
Lampung.
Islamy, M Irfan, 2001, .'ieri Policy Ana!isis, Program Pasca Saljana Universitas
Brawijaya Malang.
:-.Jawai, Hadari. 2005. Metode Penelitian Sosial, Gajah Mada Universit-r Press,
Yogyakarta
Ndraha, Taliziduhu, 1997, Metodo!ogi I/muPemerint.ahan, Rheka Cipta, Jakarta
Nugroho, Riant, 2008, Public Policy,. PT. Bex Media Komputindo. Jakarta.
Pearson, Wayne, 2005, Public PoflCy : Pengantar Ieon dan Praktek Aoalisis
Kebijakan(terjemahan}, Kencana Frenada Media, Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofyan., 2006, Metode PenelitianSuNel, PT. Pust.aka
LP3ES, Jakarta.
Dokumen-Dokumen
Website:
4. Berapa arggaran yang terserap dan sumber anggaran dari mana saja?
7. Apakah pelaksanaan Gerhan telah melalui semua proses yang ada dan
dilakukan secara runtun?
16. Apakah ada dampak secara teknis : adanya pt'!ringkatan kapasitas dan
kemampuan dalam penyelenggaraan RHL?
1
17. Apakah ada dampak secara ekonomi : penycrapan tenaga kerja dan
pendapatan yang diperoleh masyarakat?
18. Apakah ada dampak fingkungan : mengLrangi allran pemukaan {tata air),
fungsi konservasi, iklim mikro, keanel<aragaman hayati, dan penirgkatan
kualitas ekosistem?
24. Sejauh mana batas kewenangan yang dimiliki organisasi implementor dan
implementor sendiri?
2
Pertanyaaan untuk konsultan/pihak III
Imptementasi Gerhan di Tahura Wan Abdul Rachman
6. Apakah pelakssnean Gerhan telati melalui semua proses yang ada dan
dllakukan secara runtun?
14. Apakah ada dampak secara teknis : ddanya peningkatan kapasitas dan
kemampuan dalan penyelenggaraan RHL?
4
- 2.
No Luas Persen
No. Lokasi tumbuh Kele~
7 Biol< 7
I Pelot.
Pl
petak
tananam
23,16 93,65
Oes3 Kebc=guse:n P2 21,•3 97,50
k'ec. Gedo19 P3 23,36 37,$9 R1.tt<l·rata sersen
Tataan P4 24,00 96,:;.< tumbuh ta11(tn1a11 •
(Korwil Gedong P5 23,67 94,23 67,57
Tat•ai) P6 24,2'1 90.00
P7 30,20 91,64 lberhasill
P8 28,50 &1,54
P9 22,52 75,00
PIO '6,05 77,75
P11 24.27 72,50
Pt2 28,62 83,00
Jumlai J00.00
8 Blok 8 Pl 25.6~
'-.
10,68 -
oess Hurun (ta ang P2 21,75 70,21 Rata-rata person
Mul'fa) Kee. Pacarg P3 23.75 70,63 tumbuh tanaman =
Cemnln (~00.;1 P4 22.50 70,42 70,73
Ynulh C:~mp) P5 25,48 70,21
PS 2Q,G7 71,61 !borhoolll
P7 27,06 71,88
PB 24 17 70 19
-
Sumber:
Ju1_!.'. l~h
D1nas Keh11l'ilni1n, 7008
200,00
:v1.:nin1I >:~ng:
a, bahwa kcrusakan hutan Jaa lahan }'<lC,P; berdampak pada peuumnm daya cesap air dttn
pcnin.i;karan l:mpas:in air pcrmukann terns terJadi ~chi11~t~;amcnirnhnlkan bL·.cbagai
bcncana ba!ljir! tauaa longsor da« kekenugan, utamanva pada Dacrah ;\Jiran SuHgai
(D/\S):
b, h;lh\,·a kctusakan huran ~la:l lahan disebahkan oleh berhag_te zkt.vitas, k;trena11y~1
pcrnulihan dan penlnt~katan fung.~ihuran da·1 lahan kriris n1cnjadi tat1gguigja\\.':tb
nasional;
r. bahwa pcrnulihan dsn pcninskaran fiu1gsi huran clan lahan kriris harus segeca c:Wakukan
melalui kegiaran rehabilitasi huran dan lahan dengan mendaya~mr.kan segenap potensi
dan kcrn<1n1puao Pemcrinrah, Pemermtab Daerah, badan usaha, dan masyarakar seceta
tccsoordinasi;
d. bahwa 1:11..·rc:hsa.ck:tn pe:timba..,gan sebagaimana dimsksud pada huruf a, bu:uf h, dan
hun1f r, pcdu rncncopkan Pcraruran Presiden tecrang Cicr~ kzn Nasional Rehahilirasi
H utan dan Lahan .
f.,·fcngltigac:
1. l'a,;114 i\ya•(l) U~ciang·Und,,ngr>.1sarNcg!1111 Republik Indonesia Tahun 194:);
0
Undang-llnd<ing, Nomor 2.~ Tahi:n 1991 tentang l'e11gelolaan Lingkung:<n r lidup
[Lemharan ~cgarn Republik Indonesia Tahuu 1997 Nomor 6~, Ta.inbah;u1 Lembaran
Ncgi1n1 Republik Iudoncsra Nomor 3699)~
3, Unda.ng-Undang Nomor 4( Tahun 1999 cemang Kchuransn (Lernhf.rnn Negara
l(q>nblik lodonesia Taiu:n 1999 Nomor !(17. Tambahan Lcmharan Negara Rcpubhk
!:1donet"1a NoH1Qr 38SS) ;;eba~Airn;util rclah diub,.J1 dcngru1 lln:Jr'.ng-l.:nd;:ng Noo1011~
Tahun ~u;J-1 (Lcmbamn Kcgar.'l H.epuhl1k Jn<fone~1.1 Tahun 2lXl4 !'\0111or 86. 'fan1'.>ah :in
Lembaran i"lc?;·1r11 H:;p11blil< fndo.ncs.i::t t'x'o1110(-t..lt2)~
4. Undang-ljnd~1ng Kornor 17 ·1 ahun ~003 te1nang 1--.:c.i.taogan >Jt·gan1 (f .crnba1'(.n ~ cg:tra
1
Mcncrapkan:
PER.f.TL RAN PRt::SU}FKTF.1'Tt..'iG GEIV\.'0\~ ~,\SIO)..:'..LR.t:J IAJ;ll.TL\Sl
J 1l! L'\.'\I Di\.'\I l.."d-1AN
BAB{
KETENTUA..'11UMGM
Pasal J
Dalam Peraturan Presidcn ini )'aftg dimaksod tlcny,an;
I. Rc~.ahi~rasi hursn dan lahan :ldlllah llfl"'" unruk memdihhn, mcmocrrahenkan dsn
mertingkatk:m fung:si hutan dan lahan •cknw daya dukung. pnxlukriviras dan
peranannja "'~'"" mcr.duk'Ur.gsrsrern ptni·ar•!'P kehicupan rernp rtri•&"·
2. Dacrah /\Ji can Sm1gillyang sdanjurnyl!. disebu: DA'>acalah suatu wilayah dara.an )11l'l\
merupakaa saru kesaruan dmgin sungai dan anak-anak ru~inya, l"'"g btrfur11,'Si
nlcnan1puag, metl}it:tpait, clan nlCflg.diaan ti1 yJng bcrasal chci cursh hujro kc dan au
atau ke .aut secara alami, )'ail)';baras ct. darat merupakan pemisah topografis dan bara.< di
laut san.pai dcngai1 daemh persiran y.mg masih 1e!?e.1~1nih ~i.tn:-;ras dararar .
J. C.:emkan >:us1011al Rchahilirasi Hunn dan 1..iliin yangsebn1umy:1 disebot Gtd1an adilxh
kcgiar.;u:1 tcckoodina~i :icn1'u1 ntcnda~-agta1aka.i1 ~~1t.p potcnsi dan ..iC!".U..'1lpa::io
pcmcnnrah, pemcenrah p nl\it"'l,pcmcrim:ah 'ubuptren/koia.bsdan usaha dan
rr.ssyarakar d>bm ~rnf;'" r.l»hli1:tsi huran dan IID:u: p:a<:• D.>\S Pnoriras.
IJAll IJ
MAKSl!l), Tl]li1\N, OAI\: $,\$1\l{AN
Pa."12
(J) cnggaraal"I Ccrll'-n adalah t111tukn\e."lu:nbtJ1'-<tfl scmangarnasionaldalam
1\ 'uk~11r.i J.u:n-yer
mclaksaaakan rchahi'itass hut:111 J:iu1 li.ltan.
(2) Tuju11J1 penyc:,~nK~•:aan. Gedrnn adalah mcmpcrcepar upaya untuk memulihkan,
mempcrtahankan, dan nlcnir.gkatkan f'u1t~i hutnn dan lahan n1.:lalt1i kcgia:an rchabiluasi
h<iu111 dau lllfr.u1 psda DAS prioriras.
(3) Sas:ira<1 pc11yelcngg;1rn:1~1 Gcrhan adalah pada lokasi labuo krins path D;\S Prioriras di
semua huran dan lahan, re rutama pada:
a, baglru1 hulu Df\S yang rawan hcncana baniir, kekeungan, dan ranah k>n~or~
b, J.aen1J1 1<u1gka:r,aH air (catchment area] dan waduk, 'xodungau dun danau;
c, dicrah resapan air (n:ch:irg1~ ~r'l'a) di hulu l)1\S;
{I. dacrah scmpadan sun~1~1i, mata au; danau, waduk: din
c. b,~g:an l:ilir l):\S yaitg .awau ;>c:ncrula tsunami, U11·n1si a.r laur, dan ahr.1~1 puuai.
Rl\.B fll
l't·:NGORGANISASIAN
Pasal 3
Dalam rangkH mendukung kehcrhasilan pc:ny•clcnggaraan GeJil::111 dibenruk Tim Koordinasi
c;entknn Nasional Rchabilirasi Hutan dan La111u1 )'ang ~cLtnjucn~·a discbur Tiru f<.oord1nasl
Gcrhan.
Pasal 4
Tim Koordinasi Gedisn bcrada di ha"'·al.1 dan berta11gg~1ng iawab lan~ung kepada Prcsidcn,
l'asal 5
Tim Koordinss] Gcrnan bertu~s:
a. Mcngkoordinasikan pcnyusunan kc:hijakan pcrcncznam, pclaks:l!.l:t:ln, pernbinann,
pcngendnJ)an dan pcnga ..vasan, pclapo:::i.11 da1.1 sosialisasi dalam penyclengg:t..r-r..an
1
Gcdran;
I,,. Mcnyusun reuranakcrja Tim Koordinas, Ge dun;
c. 1'.fcngko:.>djn11sik:ln pen~~np~n dukunga1) peml;ia;-a:tt1/an~1can baik uutuk keglat':io
pcnccgahan :<cnisakao lingkungan n.aupun rch~b:hcasi huran dan lahan.
Pasal (>
Susunan keanggotaan Tim Koord.nasi l~crl1an adaL1h :-:ch:1gai berikur:
Ketua rnerangkap anggora ~'fcnrer.i Kourdinator Bid;u:i~ K~~s•·f~1ht(·r,um H.a:J.:ya1,
Kctua I lanan rnerangkap .. !\{cnttri Kehuranan;
Hll$Ot:1
3. 'vlcntcn hlu.i.lng<tn;
+. ~Vlt:nrcli J'l~l..c:.l)aa:1 t:rnu11;
-
5 Mcnten Kelauran dan Pcrikanan;
6 Mcnrcri Pcreanian;
P113al 8
Dalam mdaksanakau rugts. Tun I tK>:d•nasl Gcrhan dib;u1ru oleh s(~krtt:1ci~t1 tanr;. susunan
<>r&'ln1t.>\~i rl,.,, rata kc11;u1yn d1trtllpl\(u1 oleh K<:nia I im 1...:1>CH"('ina:;i Gcrhau,
Pasal 9
{l) l':ni ''~''"d111.u.1 tic:rl1;111u1t11~ad:ika1 n1pal kut•nl111a~ paJ111g :•{:d1l.1t t.ckalt d:1l:1111 S
\t'lt<IH1) httl.11•.
(:;) IJala111 mclaksanakan tug~snya Tun Koor . .lu1a='1 ( ;crhHn <la1121· 111ellguuJaup; d(ul/acau
mcrninra pend.par dan inst[HISi J>Cl11f!.1~11 ....,1l1 da11piJ1:1k1:1.in y;111µ_ dinJlS1.;'ap perlu.
(.J) ri111 h.:ootclinasi Gcrhau n1etl):WJf:alk;111 laporan kcpada Presrdcn setiar: 6 ~l:nan:) hulan
:Jt:lll scwakru-wakru afnthfM clipi:rJul..;111,
Pasal JO
Unruk mendukung kdicrhasilitn pcnyclcnggar.1.'IJ1 Gertnn, kemeoren:IJl/lcmbagit yallg rncniadi
anggoia Tun Kf>ordin;L.;i lrethan ll\('rnprogt'2ntk2n kq;iaf"m sesuas ck~igJn rugas da;\ :'ung:ii
n1:1su1g tna.~i"'S·
Pasal II
~1) Jl\tl1h mengopnmalkan penyclcn~ra:i.n (;e:llan d. prcvina, gul>en"ur me111 >Lnn1k 'f11n
1>r1llnin:t Gt·rhan Pm•11l$1.
BAB IV
PEN\'ELENGGARAAN Gr!RHAN
P:i.i:ll 12
(I) Ptn),·lc10~"''"' Ccrltan berda.-.arlwr ransip "'H(m $;l>rkulnrrdan Wl\UI 1r.mak (mulri
~can;).
(2) l'cnyclengg:inan (;crhan yi111s hen.pa p<·mhuawi u.1•11.111 d1 dalain u•.v:r~an huran ran/'
c'ihiny~1 d<:•1i;•11 Aneegr:u1 Ptnd.1rarnn dan Bdnn1.11'c191,. {l\l'UN) at•u :\nroa1a11
Pendxpanu (I.., 1Jd .. 1j11 l>•el'llh (J\1'00) d1lal.£u1abn sccar& l1ontmktual )'•lllg licrbasrs
iall<ul jamuk ("1.illl yCUll) dcngan mcn~~cmkk•n porer ... bad:Ul 1isa'11 n•s:onol con
daernh scrr11l1lth0Atk.n111n:L"J~~r-.li.a1 sesua, da:)?,411 µcn.1uout pcrundan&..undangan.
G1) l'1:nyekn~•l<•>tlCr.rhon )•ng bcrup< pembua11111 ra.1am111 di daerah tert<n1u d.Jam
kawasan hur.u1 dcn11w mcmpc1wuln111l'."3n koudi~ rcm:nr.1 dari 1.,rck <cai11a:11111. )'Mlg
chb1uy.U 1b11;irn .'\I'll!\ arau :\PISO dilak:mukan <ccan. swo.k.<lot. bcrbasis uh1111 jamuk
(muln years) rnciak1i opcrasr bako Tcnttn );a$ion:d ln.:kllcsiii (11'"1)
(-4) Pci-\yclenggacaan Cicd1c1n yangbcnipa [>f>•'lh11~bCJ1 tan.sm.tJt di 1uat kav. a.c;:h1 hutan ~·ru1r,
1
dib•ay"i .'\I'll:-.' •h•u -"'•'l31) d1la"-••,akan secaca •w.kdo.JC l"°& berbasis rahun j111na.~
(mult; ycans; mdalui .:5ur:u l'<qm ran Kcria.-un• ($1'1-:~) Jen1,on kd..,mpok t•ni den/I'"
1r14•uµ;.t.tccakkru1 (>'Hcr.~r maS\'~rJL1t l'C-wa.i dc:igw1 f)C'Qltuan p.erutt<.ldng-w1d.aJl~
;-,_.11.
P:is3t 13
~t) l\~n}\·lc:ng,_t.?,<1ra,o· r..:11tl•11.1tJn ranam ut ~·h.1~11111""t~cun.1ksuJ u.tl.dn1 rtt:--'1J t: t4YJt (2).
·'};II ( 1J. lid.I\ ;1.1 .. 1r (4} dH•,·nlu•l:-c $l'(;1r..1bc.1~ala
(2) h.cttnl\'.~U\ leh:h luujut n1cngcnaacv..Ju.1;i:i Khasa-oJ.tJl4. di111J.k.,'1.KJpad~ a~at (1) Uu1f1.Jr
dl'l\!i!f«l P<.ran1ra·1 i\(cr1leci Kchut.tnan.
BARV
PEMUIAYAAN
Pasal 14
:1) Sq~ala pc111biaymu1 r'-'g<~p~dulan h•gi pcnyel~IP,gatl!J!J1llliJIS1im Koordinasi Cerhan
dihebankan pada APllN Depanemen Kehuransn
(2~ Pcn1Jiay;l<Ul untuk fllt:ndukung program k<:giaWt padi u1a:uug-rnasing
kcmenrc~anilcmbaga soharaim3n,1 dimaksud dilsm l'a.sal 1'I dibcbankan pada :\l'llt'\
u l.a.-,i11g-rru1~ing kcfl'.cnctrian/lcmUiwl fang hc~ng<lrL1Jt.
p; Scga:a pcmhi•)'ann ~111g dipedukan hag. pcnydc:or.garaa11 IUi?-' Tim Pembina Gc:h~n
l'roviusi dan Tim Pembinall•·rhiin Kahupucn!!Wca schag.iiman• rlimah.,rl dalarn
Pasal l l apt (1) dnn cyat •'.'.!) dil>cl~ti:kan path Al'll() n>A;oni;-tn•$ini;.
PasaJ LS
Pt•mbiay>J1n unruk mr.nyclcnmir•ka.1 Gerhan ~c:sumb<-r pada;
a :\l'llN d•n J\flt>l);
b. l);1n• l(cboiias1: dau/atau
c. $1111\bcr sumber lain )lll:~ ridak mengikar;
ictuai de11&111 pc111r.1mn pcr.utd .. 1g-undnni;a11.
Pas3l l6
(1) l)ulw1 Biaya P~11ydc"IJ&'lrann Gtt!1;Ut v;an~bcrrum!icr dan !\PU:-. sebagsrmau
d1111a<s11d dalsrn Pasal 1,:; h11n1f t, l'C'll(nnt.ah Provi11'10, ""cn1cnn1alt J.::1l>~p•1tn/f.;0:11
mcnwJoka•ik<n tl.i1M ptnJ:unping.
(~) Liesa< dnm ptn<lampi"8 ~ch•g:iunruto dim1"'-ud p•d.a ayil ~1) p•l'n11 ~di!U1 I 0'%
(:«:puluh per ~erarus} dM page an~ pcnydcn1®111J1J1 Grrhan pada rnasing·:msing
I'rovinsi, Kabupatcn/!<ora.
Pas~ 17
(1) Pc11yck111:1!)llct:ui C.erh:111 paw hu1ru1 produb clan hutAn lu1duns png pc:t~ch1lw1n)'•
dJ1mp<1hkan kepada Ill~" hidang kehuranan uai Kesatuan Pengdoltan Hutan untuk
Tuiuan Kh11s11.< <lihuyti okh Ul l!\C\: •t;u Kcu.ruan Pcngdolallll Hutan ytni;
bc..,.a·1i;kur.01
(2) I 'rm•1iH tah dap.tt meml1<:nk•n p-:rruga.<:111 kliu•us kcpart. ll1 l1'11'> l>.dan1;; kchuranan
unruk mca) c1,, '!'};llt1ka11 ( ic:han pada hut.u1 ~nJung d1 wilayah kenanya, dc.'r11;an dann
dan ..U'B:".
(3) l'c1>ydcnggaraa11 Gerhan pada 1111an :>o.lJuk.<1din huun Im.Jung r•ng telah Jihchani
t~lll pt·1:utnf-1.at:tn huran dan ptnni.wl:1'1n i(a,wasan lat..t.ul dihi:i~-ai olch pcn1e~11g iein
BAU \'I
KETENTUA..'I PERAi.THAN
Pasat 18
~cf711:i lu~r,111u11 Ccd11!l1 ytt11g rrlr1h bcrl.uig.~unr. 5c·huni1 1111 <.lt),u11u~ka11 oleh '"J\r1 Koord.nasi
( .rrhan.
DAD VII
KP.'fF.N'T'UAN PENlITUP
ras<il 19
P1•rnn1ran Pt'C!~idrrt in1 ruulai hcrhku p11du 111n.~1J ditr111rl\11n
TE~ITANG
PENYELENGGARMN KEGIATAN
GERAKAN NASIONAL REHABil.JTASl HUTAN DAN lAHAN
TAHUN 2007
MENTER! KEHUTANAN,
MEMU1USKAN:
Menetapkan
KESATU Peraturan Menteri Kehutanan tentang Penyelenggarr1r1n
Kegiatan Gerakar Nasi:>nal Rehab.litasi Hutan dan Lahan
(GN-RH[/Gerhan) Tahun 2007 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan ini;
KETIGA Peraturan Menteri Kehutanan yang mengatur tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi
Hutan dan Lahan yang sudah disahkan sebelurn Peraturan
Mmteri Kehutanan ini ditetapkan, masih :erap berlaku
sesuai dengan tahun penetapamya;
Ditetai:kn di Jakarta
Pada tanggal 20 Juni 2007
MENTER! KEHUTANAN,
ttc
H. M.S. !CABAN
TENT ANG
MENTERI KEHUTANAN,
Menetapkan
KESATU Peraturan Menteri Kehutanan Tentang Pedoman Teknis
dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Nasional
Rehabilitasi Hutan dan Lehan Tahun 2007 sebagalmana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan
ini;
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 20 Juni 2007
MENTERIKEHUTANAN,
ttd
H. M.S. KABAN
•'