Anda di halaman 1dari 5

Penyebab Stres Bibit Yang Baru Ditanam

Budidaya – Memperlakukan tanaman muda atau bibit memang membutuhkan ketelatenan yang
cukup. Bibit tanaman seperti bibit cabai, bibit terong, bibit tomat, bibit semangka, bibit melon
maupun bibit tanaman buah tahunan sekalipun pasti mengalami stres setelah dipindah tanam ke
lahan. Hal ini bisa disebabkan karena bermacam-macam hal, misalnya media semai yang pecah
saat proses penanaman dilakukan, bibit tanaman yang memang dalam kondisi tidak sehat atau
faktor cuaca. Yang paling sering mengalami stres bibit adalah tanaman sayuran buah semusim,
apalagi jika pindah tanam dilakukan ketika bibit belum cukup umur atau terlalu tua. Bibit tanaman
sayuran buah yang masih terlalu muda atau terlalu tua lebih besar kemungkinan mengalami stres
setelah pindah tanam. Meskipun hal ini tidak menyebabkan kerugian total, tetapi bibit yang
mengalami stres pertumbuhan dan perkembangnanya akan sedikit terhambat.
Bibit tanaman pada umumnya akan mengalami stres sesaat setelah dipindah tanam kelahan. Ada
beberapa hal yang menyebabkan bibit tanaman mengalami stres setelah pindah tanam, yaitu
sebagai berikut ;
1. Kondisi bibit
2. Usia bibit
3. Rentang waktu pemberian pupuk dasar dan penanaman
4. Temperatur / suhu
5. Kondisi lahan
6. Waktu tanam
7. Pasokan air
8. Pemupukan
9. Over dosis pestisida

tanaman cabai usia 10 hari setelah tanam


Cara Mengatasi Agar Tanaman Yang Baru Pindah Tanam Tidak Stres
KONTEN MENARIK LAINNYA
Hasilkan Rp10.400.000 tiap 60 detik dari komputer Anda
Olymp Trade

Jadi, saya menghasilkan Rp7.400.000 sehari!


Olymp Trade

The Most Addictive RPG Ever


RAID: Shadow Legends
Say Goodbye To Sleeping, This Game Is Addictive!
RAID: Shadow Legends

Untuk mencegah dan menghindari agar bibit cabai, terung, tomat, pare, semangka atau bibit
tanaman buah hasil cangkokan yang baru ditanam tidak mengalami stres, perlu dilakukan beberapa
tindakan. Antara lain sebagai berikut ;
1. Pemberian pupuk dasar sebaiknya dilakukan minimal 10 hari sebelum proses penanaman
dilakukan, supaya pupuk bereaksi dengan tanah terlebih dahulu dan kompak. Sebelum
pemasangan mulsa usahakan bedengan disiram hingga basah (jika tidak turun hujan). Penanaman
bibit yang dilakukan setelah penaburan pupuk bisa mengakibatkan tanaman stres, bahkan mati
keracunan.

Baca juga  Cara Budidaya Mentimun

2. Perhatikan kondisi bibit tanaman yang akan ditanam. Bibit yang kurang sehat cenderung akan
mengalami stres lebih lama setelah pindah tanam, bahkan bisa mati. Maka dari itu, pilihlah bibit
yang sehat, memiliki vigor yang kuat, memiliki perakaran yang baik, kaku (tidak lemas karena
kurang sinar matahari saat dipersemaian). Bibit hendaknya dibiarkan terpapar sinar matahari penuh
setidaknya sejak 15 hari sebelum dipindah tanam ke lahan. Ini dilakukan agar bibit tanaman memiliki
batang yang kuat dan cepat beradaptasi ketika dipindah tanam ke lahan.
3. Usia bibit pada saat dipindah tanam ke lahan juga berpengaruh, bibit yang terlalu muda atau
terlalu tua lebih mudah mengalami stres setelah dipindah tanam. Bibit yang masih terlalu muda
tentunya belum cukup kuat dan belum mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan, dan
bibit yang terlalu tua akan mudah stres karena bibit sudah memiliki akar yang banyak dan ketika
dipindah tanam akar yang rusak atau terputus lebih banyak. Untuk mencegah agar tidak stres,
sebaiknya bibit ditanam pada usia yang tepat sesuai dengan jenis tanamannya.
4. Jika budidaya dilakukan menggunakan mulsa, usahakan permukaan bedengan dibuat serata
mungkin agar udara yang terjebak dibawah mulsa lebih sedikit. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi tingginya hawa panas yang keluar dari lubang tanam, dan untuk meminimalisir jumlah
hama jangkrik yang sering bersembunyi dabawah mulsa.
5. Temperatur dan suhu yang tinggi (panas) menyebabkan tanaman yang baru dipindah tanam layu
dan lemas. Apalagi jika menggunakan mulsa plastik, disiang hari suhu udara dibawah mulsa (antar
permukaan bedengan dan mulsa) akan meningkat dan sangat panas. Hawa panas tersebut akan
bergerak keluar melalui lubang tanam pada mulsa. Karena lubang tanam adalah satu-satunya jalan
keluarnya udara, maka hawa panas yang keluar dari dalam mulsa dari segala arah akan
terkonsentrasi pada lubang tanam tersebut. Hal ini bisa menyebabkan tanaman layu, batang
mengering bahkan mati. Untuk mencegahnya, tutup sekeliling lubang tanam menggunakan tanah
atau melindungi tanaman menggunakan potongan bambu.

Baca juga  Cara Budidaya Jamur Tiram Bagi Pemula

6. Lahan yang terlalu kering merupakan suatu kondisi yang tidak bersahabat bagi tanaman baru.
Siram lahan sampai benar-benar basah sebelum melakukan penanaman bibit. Jika penanaman
dilakukan pada musim kemarau dengan kondisi tanah benar-benar kering, penyiraman setidaknya
dilakukan 2 kali sebelum bibit ditanam.
7. Perhatikan waktu penanaman, hindari menanam bibit pada pagi hari dan siang hari, terutama jika
penanaman dilakukan dimusim kemarau. Untuk menghindari stres, sebaiknya penanaman dilakukan
pada sore hari. Lakukan penyiraman segera setelah penanaman bibit selesai. Penanaman pada
sore hari akan memberikan kesempatan tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya,
waktu satu malam cukup bagi tanaman untuk menyesuaikan diri.
8. Hati-hati saat membuka plastik polybag bibit, jangan sampai media semai pecah atau retak
supaya akar bibit tidak mengalami kerusakan. Jika media semai pecah atau rusak akan
menyebabkan beberapa akar bibit terputus dan ini akan menyebabkan tanaman layu atau stres
lebih lama. Siram bibit secukupnya sebelum bibit dipindah tanam kelahan.

bibit cabai baru dipindah tanam


9. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore sampai tanaman benar-benar kuat, biasanya
dalam waktu 4 – 5 hari tanaman baru sudah beradaptasi dengan baik. Ciri-ciri tanaman yang yang
sudah beradaptasi ditandai dengan munculnya tunas-tunas baru, hal ini juga menandakan bahwa
akar baru sudah tumbuh dan akar sudah mampu menyerap air dan nutrisi yang ada didalam tanah.
10. Jika bibit disemai tanpa menggunakan polybag, rendam akar bibit terlebih dahulu menggunakan
hormon perangsang akar atau ZPT. Hal ini dilakukan supaya akar baru cepat tumbuh dan menyerap
air serta nutrisi didalam tanah. Dengan begitu, tanaman lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan
dan tidak stres.
11. Perhatikan pemberian pupuk susulan, pemberian pupuk susulan yang tidak tepat akan
menyebabkan tanaman stres, layu, menguning bahkan mati keracunan. Pemberian pupuk susulan
sebaiknya dilakukan setelah tanaman benar-benar beradaptasi dengan lingkungan lahan, biasanya
saya melakukan pemupukan susulan pertamakali ketika tanaman berusia 10 hari setelah tanam
(tanaman terong, tomat, cabai, pare dll). Gunakan pupuk NPK 16 dengan dosis rendah, yaitu 2
kg/1000 tanaman. Larutkan dengan 2000 liter air dan kocorkan pada sore hari, 500 ml/tanaman.
Hindari menggunakan pupuk dengan kadar nitrogen tinggi pada tanaman baru.
Baca juga  Cara Menanam Gambas (Oyong) Yang Baik dan Benar

12. Biasakan untuk selalu membaca petunjuk penggunaan pestisida yang tertera pada label
kemasan. Gunakan dosis sesuai anjuran, penyemprotan pestisida dengan dosis berlebihan bisa
berakibat fatal bagi tanaman, terlebih pada tanaman usia muda. Over dosis pestisida bisa
menyebabkan tanaman stress akibat keracunan.
13. Manfaat vitamin B1 untuk mencegah stres pada tanaman. Yang terakhir ini sedikit nyleneh
tapi tidak ada salahnya untuk dicoba. Berdasarkan pengalaman beberapa teman saya, untuk
menghindari tanaman stres setelah pindah tanam bibit disiram dengan larutan vitamin B1. Ya,
vitamin B1 yang banyak dijual di apotik itu. Caranya dengan melarutkan 1 butir / tablet vitamin B1
dengan 1 liter air bersih kemudian disiramkan 200 ml setiap tanaman.
Demikian beberapa penyebab tanaman yang baru dipindah tanam stres serta cara untuk
mencegahnya, atau setidaknya meminimalisir. Satu lagi, meskipun penanaman dilakukan dimusim
penghujan, kadang-kadang ada juga bibit yang mengalami stress setelah pindah tanam. Hal ini bisa
terjadi ketika disiang hari panasnya sangat terik dan suhu udara tinggi. Semoga bermanfaat…..
Salam mitalom !!!

Anda mungkin juga menyukai