3) MENYIAPKAN BIBIT
A. Pengertian Bibit
AT
Bibit adalah bahan tanam yang berasal dari bagian vegetative tanaman
PH
hidup. Bibit juga bias berarti benih yang ditumbuhkan dulu sampai tingkat
tertentu yang kemudian digunakan sebagai bahan tanam.
Page | 1
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
mengganggu pertumbuhan akar nantinya. Selain itu dimaksudkan untuk
membebaskan tempat pembibitan dari sarang patogen yang akan menjadi
sumber kontaminasi.
AT
Untuk mendukung tumbuhnya benih yang disemai dan bibit yang disapih di
tempat pembibitan, maka dibutuhkan suatu tempat yang sesuai dengan
keperluannya. Umumnya tempat pembibitan yang banyak digunakan antara
lain :
a. Raised Bed
Adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan atau guludan pada
lahan datar tanpa menggunakan atap/naungan diatasnya.
b. Sunked Bed
Adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan yang terletak di
bawah permukaan tanah dengan kedalaman tertentu dan pada bagian-
bagian atasnya diberi atap/naungan yang dapat dibuka tutup. Tempat
pemibibitan ini biasanya digunakan untuk daerah yang kelembabannya
rendah dan tiupan anginnya cukup kencang sehingga dapat merusak
kecambah yang baru tumbuh.
c. Shade House
Adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan/guludan pada lahan
datar dengan dilengkapi naungan yang dapat dibuka dan ditutup.
d. Green House
Adalah tempat pembibitan yang berbentuk rumah kaca yang dapat
dikendalikan temperaturnya dan kelembaban udara di dalamnya sesuai
dengan kebutuhan.
e. Bedengan
Bedengan merupakan luasan lahan tertentu yang dibuat untuk
menghindari terjadinya genangan air pada tempat pembibitan yang dapat
mengakibatkan jeleknya aerasi. Bedengan dibuat memanjang dengan
arah utara selatan dengan maksud agar bedengan tersebut dapat
memperluas cahaya matahari yang cukup dan merata.
Umumnya macam bedengan yang direkomendasikan untuk digunakan
sebagai tempat tumbuhnya benih terdiri dari :
Bedengan yang digunakan sebagai tempat untuk menumbuhkan
benih secara langsung
Page | 2
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
Bedengan sebagai tempat tumbuhnya benih yang disemai di polibag,
pot dan bak perkecambahan.
b. Menyiapkan Media dalam Polibag
AT
Page | 3
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
Pengisian media sampai batas 90 % terisi
Polibag yang sudah terisi media, disimpan dalam tempat pembibitan dan
ditata rapi sesuai dengan tempat yang telah ditentukan. Agar penataan polibag
AT
PH
C. Menyapih Bibit
Untuk benih-benih kecil yang dalam budidaya tanaman melalui
penyemaian, setelah jadi bibit siap untuk langsung ditanam di lapangan. Namun
ada beberapa jenis tanaman tertentu masih memerlukan pengadaptasian
sebelum bibit siap ditanam di lapangan yaitu dengan melalui penyapihan bibit.
Menyapih bibit adalah memisahkan/memindahkan bibit dari
sekelompoknya hingga menjadi tanaman individu dalam suatu wadah tersendiri
sesuai dengan ukuran dari pertumbuhannya. Penyapihan dilakukan karena
pertumbuhan bibit dikelompoknya tidak sesuai dengan wadah tempat hidup
pertumbuhannya, dan jika ditanam di lapangan bibit belum siap untuk
beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Adapun tujuan dari dilakukannya penyapihan bibit antara lain :
1. Mempercepat pertumbuhan bibit
2. Memudahkan bibit menyesuaikan dengan lingkungan barunya
3. Mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan
4. Memudahkan dalam pemindahan bibit ke lapangan.
Dalam menyapih bibit hendaknya dipilih yang benar-benar siap untuk
disapih. Bibit siap disapih apabila telah mencapai ukuran dan umur yang tepat.
Masing-masing jenis tanaman mempunyai ukuran dan umur yang berbeda, hal
ini tergantung pada jenis benih yang disemai. Misal :
Pada tanaman sayuran seperti cabe, bibit siap disapih bila telah
mencapai tinggi 7 – 8 cm, dengan umur 10 – 11 hari setela disemai
Pada tanaman perkebunan seperti akasia, penyapihan bibit dilakukan
apabila telah mencapai pertumbuhan daun 2 – 4 helai dan berumur 2
minggu.
Page | 4
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
Untuk menghindari terjadinya resiko kegagalan dari penyapihan bibit,
sebaiknya bibit disapih pada keadaan tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, bila
terlalu muda pertumbuhan bibit belum kuat sehingga bibit mudah stres dan layu
AT
bahkan mudah mati, begitu juga sebaliknya terlalu tua pertumbuhan bibit kurang
PH
Page | 5
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
kayu, dan bibit sambil
diputar diangkat ke atas.
Cara menyapih bibit adalah :
AT
D. Memelihara Bibit
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan bibit agar dapat
tumbuh baik dan subur hingga menjadi bibit siap tanam di lapangan, maka perlu
dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan yang dapat dilakukan pada pembibitan
antara lain :
1. Menyiram bibit
Air merupakan salah satu faktor penting yang
berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya
bibit. Jika kekurangan atau kelebihanair akan
berdampak buruk pada pertumbuhannya. Umumnya
bibit membutuhkan air dalam jumlah yang cukup
dalam arti tidak berlebihan atau tidak kekurangan.
Untuk mengendalikan kebutuhan air dalam
pembibitan, maka perlu dilakukan penyiraman
Penyiraman yang tepat akan memberikan hasil pertumbuhan yang
optimal. Agar dalam penyiraman sesuai dengan kebutuhannya, maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Kualitas air
Dalam menggunakan air untuk menyiram bibit tanaman diperlukan air bersih
yang tidak berbahaya bagi tanaman dan juga tidak mengganggu terhadap
alat-alat yang digunakan. Jenis air yang dimanfaatkan untuk menyiram bibit
antar lain : air sungai, air hujan, air danau dan lain-lain.
Page | 6
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
2. Kebutuhan air
Banyaknya air yang dibutuhkan bibit tanaman tergantung pada jenis
tanaman, iklim saat tanaman itu tumbuh dan pertumbuhan bibit tanaman.
AT
Pada saat temperatur udara tinggi penguapan pada bibit tanaman maupun
PH
Page | 7
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
Beberapa hal yang diperhatikan dalam penggunaan pupuk organik antara
lain :
Pupuk sudah matang, bila dipegang tidak hangat atau tidak terjadi
AT
Page | 8
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
d. Cara memupuk
Agar unsur hara yang diberikan dapat digunakan secara maksimal oleh
bibit,maka dalam pemupukan bibit dapat digunakan dengan cara ; lewat media
AT
Page | 9
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
2 minggu sekali dengan menggunakan pestisida basudin 60 EC (konsentrasi
0,2 %).
3. Penyakit lodoh (Dumping off)
AT
Biasanya menyerang bibit yang masih muda (< 2 mingu setelah sapih),
PH
Page | 10
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
4. Nematisida, untuk mengendalikan cacing/nematoda
5. Bakterisida, untuk mengendalikan bakteri
6. Rodentisida, untuk mengendalikan binatang pengerat
AT
Page | 11
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
Pengadaptasian bibit terhadap sinar matahari perlu dilakukan secara
bertahap agar bibit dapat menyesuaikan dengan kondisi di luar lingkungannya
secara perlahan dan menghindari bibit mengalami kelayuan akibat stres pada
AT
Page | 12
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
UJI KOMPETENSI BAB IV
1. Bahan tanam yang berasal dari bagian vegetative tanaman hidup disebut
PH
dengan….
a. Bibit
b. Benih
c. Biji
d. Stek
e. Cangkok
5. Berikut ini kegiatan manakah yang kurang tepat pada pelaksanaan pengisian
media tanam ke dalam polybag
a. Polybag diisi media tidak terlalu penuh
b. Media tanam dipadatkan dengan cara memukulkan polybag ke lantai yang
rata
c. Media tanam dimasukkan ke dalam wadah sedikit demi sedikit
d. Pelubangan polybag dilakukan sebelum pengisian media tanam
e. Media tanam dimasukkan ke dalam wadah langsung sekaligus
Page | 13
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
6. Penyapihan bibit dapat dilakukan dengan cara yaitu penyapihan dibedengan
dan penyapihan didalam polybag. Penyapihan bibit dipolybag dianggap lebih
baik untuk tanaman. Hal ini disebabkan karena….
a. Hasil penyapihan bibit terlihat lebih bersih
AT
Page | 14
(KK.3) MENYIAPKAN BIBIT
1. Apakah yang dimaksud dengan bahan tanam
2. Tuliskan kembali urutan kegiatan dalam menyiapkan tempat pembibitan
3. Apakah yang dimaksud dengan “sunked bed”
AT
Page | 15