0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman tanaman, mulai dari persiapan benih dan bibit, pesemaian, pemindahan bibit, hingga penanaman di lapangan. Beberapa poin penting adalah cara pengadaan benih yang baik, persyaratan pesemaian, tiga cara pemindahan bibit, pertimbangan waktu tanam dan jarak tanam untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman tanaman, mulai dari persiapan benih dan bibit, pesemaian, pemindahan bibit, hingga penanaman di lapangan. Beberapa poin penting adalah cara pengadaan benih yang baik, persyaratan pesemaian, tiga cara pemindahan bibit, pertimbangan waktu tanam dan jarak tanam untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman tanaman, mulai dari persiapan benih dan bibit, pesemaian, pemindahan bibit, hingga penanaman di lapangan. Beberapa poin penting adalah cara pengadaan benih yang baik, persyaratan pesemaian, tiga cara pemindahan bibit, pertimbangan waktu tanam dan jarak tanam untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Benih (seed) adalah biji yang dipakai sebagai alat
perkembangbiakan. Sedangkan bibit (seedling) adalah benih yang telah berkecambah. Tergantung dari cara perbanyakannya, tanaman dapat diperbanyak dengan benih ataukah bibit. Pengadaan benih yang baik : 1. Benih harus tersedia tepat pada waktunya, dengan jumlah sesuai yang dibutuhkan 2. Bermutu tinggi, murni sifat genetiknya, tidak tercampur benih varietas lain 3. Tidak tercampur gulma, kotoran, dan bibit penyakit 4. Harus mempunyai daya kecambah dan daya tumbuh yang tinggi Daya kecambah : minimal 80% Benih murni : minimal 95% Benih varietas lain : maksimal 5% Kotoran : maksimal 2% Benih rumputan : maksimal 2% Sebelum ditanam di tempat yang tetap, benih disemaikan terlebih dahulu. Dengan demikian yang ditanam di kebun berupa bibit yang sudah cukup kuat. Pesemaian sebaiknya dibuat dekat dengan tempat tanamnya agar mudah dalam pengangkutannya ke lapang. Beberapa persyaratan cara pelaksanaan pesemaian yang baik adalah : 1. Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung ditanam di tempat yang tetap 2. Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh untuk mencegah curahan hujan jangan sampai merusak benih yang masih lemah 3. Tanah pesemaian harus subur dan gembur 4. tempat pesemaian harus aman dari gangguan binatang 5. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor 6. Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lapang setelah cukup kuat 7. Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di tempat penanamannya 8. Tanaman muda yang baru dipindah perlu diberi pelindung. Dikenal 3 cara pemindahan bibit, yaitu : 1. Cara Cabutan – Sebelum dicabut pesemaian dibasahi – Dipilih bibit yang bagus, dicabut satu per satu dengan hati-hati, dijaga agar akar tidak putus – Bibit tersebut harus segera ditanam, jangan menunggu layu – Untuk mengurangi penguapan, sebelum ditanam biasanya dilakukan pengupiran daun Misal : Tanaman sayuran, buah, tanaman hias 2. Cara Putaran – Tanaman beserta tanah yang melekat pada perakarannya digali – Dipindahkan ke polibag/keranjang bambu/pelepah pisang – Jika sudah kuat bisa segera ditanam di lapang Misal : Jeruk, Rambutan 3. Cara Potongan – Bibit digali, kemudian sebagian dari batang dan akarnya dipotong, baru kemudian ditanam – Lebih mudah pada saat memindahkannya – Kerusakan akar bisa dikurangi – Mudah pengangkutannya Penanaman
Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera
ditanam. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan, tetapi ada yang lebih baik bila ditanam di musim kemarau. Penanaman di luar musim (off season) dapat dilakukan dengan meningkatkan pemeliharaan dan perawatannya. Di musim hujan air berlebihan dan ditanah-tanah sawah tidak banyak tanaman yang baik ditanam, kecuali padi. Sedang pada musim hutan tersebut, di tanah-tanah kering, walaupun suplai tanah air baik untuk banyak tanaman, akan tetapi cuaca yang lembab dan matahari jarang bersinar menyebabkan banyak serangan penyakit. Di musim kemarau, serangan hama lebih banyak mengancam, disamping terlalu sedikitnya suplai air, bahkan kadang-kadang kekeringan mengancam. Bila pemilihan saat tanam telah tepat dan persiapan tanah telah dilakukan sebaik-baiknya (telah mengalami pembajakan, penggaruan dan pencangkulan dengan intensitas sesuai dengan sifat-sifat tanah), maka hal yang perlu ditentukan adalah jarak tanam. Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan tingkat kesuburan tanahnya. Mengatur jarak tanam berarti memberi ruang lingkup hidup yang sama/merata bagi setiap tanaman. Dengan mengatur jarak tanam ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur sehingga mudah dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya. Berbagai keuntungan bertanam dengan jarak tanam yang teratur : 1. Pertanaman tampak rapi, arah barisan dapat diatur 2. Memudahkan dalam pemeliharaannya, misalnya dalam pemberian pupuk, penyiangan, pengendalian hama penyakit, dan sebagainya. 3. Dengan jarak tanam yang teratur dapat ditentukan jumlah populasi tanaman tiap luas lahan sehingga kebutuhan bibit/benihnya dapat ditentukan sebelumnya. Pengaturan jarak tanam juga dimaksudkan agar tanaman dapat memperoleh kebutuhan hidupnya secara merata, khususnya dalam hal kebutuhannya akan air, unsur hara, dan cahaya matahari. Kecukupan akan ketiga faktor ini merupakan penentu besarnya hasil panen. Dengan demikian, jarak tanam akan mempengaruhi hasil tanaman. Masing-masing tanaman mempunyai jarak tanam yang optimum yang berbeda dengan tanaman lainnya. Penentuan jarak tanam yang tepat terhadap satu tanaman memerlukan penelitian.