Anda di halaman 1dari 15

PENANAMAN

Benih (seed) adalah biji yang dipakai sebagai alat


perkembangbiakan. Sedangkan bibit (seedling)
adalah benih yang telah berkecambah. Tergantung
dari cara perbanyakannya, tanaman dapat
diperbanyak dengan benih ataukah bibit.
Pengadaan benih yang baik :
1. Benih harus tersedia tepat pada waktunya, dengan
jumlah sesuai yang dibutuhkan
2. Bermutu tinggi, murni sifat genetiknya, tidak
tercampur benih varietas lain
3. Tidak tercampur gulma, kotoran, dan bibit penyakit
4. Harus mempunyai daya kecambah dan daya
tumbuh yang tinggi
Daya kecambah                  : minimal 80%
Benih murni                        : minimal 95%
Benih varietas lain              : maksimal 5%
Kotoran                              : maksimal 2%
Benih rumputan                  : maksimal 2%
Sebelum ditanam di tempat yang tetap, benih
disemaikan terlebih dahulu. Dengan demikian yang
ditanam di kebun  berupa bibit yang sudah cukup kuat.
 Pesemaian sebaiknya dibuat dekat dengan tempat
tanamnya agar mudah dalam pengangkutannya ke
lapang.
 Beberapa persyaratan cara pelaksanaan pesemaian
yang baik adalah :
1. Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah,
tidak kuat kalau langsung ditanam di tempat yang tetap
2. Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi
atap peneduh untuk   mencegah   curahan hujan jangan
sampai merusak benih yang masih lemah
3. Tanah pesemaian harus subur dan gembur
4. tempat pesemaian harus aman dari gangguan
binatang
5. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan
gembor
6. Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat
penanamannya di lapang setelah cukup kuat
7. Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu
dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di
tempat penanamannya
8. Tanaman muda yang baru dipindah perlu diberi
pelindung.
Dikenal 3 cara pemindahan bibit, yaitu :
1. Cara Cabutan
– Sebelum dicabut pesemaian dibasahi
– Dipilih bibit yang bagus, dicabut satu per
satu dengan hati-hati, dijaga agar akar tidak
putus
– Bibit tersebut harus segera ditanam,
jangan menunggu layu
– Untuk mengurangi penguapan, sebelum
ditanam biasanya dilakukan pengupiran
daun
Misal : Tanaman sayuran, buah, tanaman
hias
2. Cara Putaran
– Tanaman beserta tanah yang melekat pada
perakarannya digali
– Dipindahkan ke polibag/keranjang
bambu/pelepah pisang
– Jika sudah kuat bisa segera ditanam di lapang
Misal : Jeruk, Rambutan
3. Cara Potongan
– Bibit digali, kemudian sebagian dari batang
dan akarnya dipotong, baru kemudian ditanam
– Lebih mudah pada saat memindahkannya
– Kerusakan akar bisa dikurangi
– Mudah pengangkutannya
Penanaman

Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera


ditanam. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman
adalah  waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam
berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang
cocok ditanam di musim penghujan, tetapi ada yang
lebih baik bila ditanam di musim kemarau.
Penanaman di luar musim (off  season) dapat
dilakukan dengan meningkatkan pemeliharaan dan
perawatannya.
Di musim hujan air berlebihan dan ditanah-tanah
sawah tidak banyak tanaman yang baik ditanam,
kecuali padi. Sedang pada musim hutan tersebut,
di tanah-tanah kering, walaupun suplai tanah air
baik untuk banyak tanaman, akan tetapi cuaca
yang lembab dan matahari jarang bersinar
menyebabkan banyak serangan penyakit. Di
musim kemarau, serangan hama lebih banyak
mengancam, disamping terlalu sedikitnya suplai
air, bahkan kadang-kadang kekeringan
mengancam.
Bila pemilihan saat tanam telah tepat dan persiapan
tanah telah dilakukan sebaik-baiknya (telah
mengalami pembajakan, penggaruan dan
pencangkulan dengan intensitas sesuai dengan
sifat-sifat tanah), maka hal yang perlu ditentukan
adalah jarak tanam.
Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi
tanaman dan tingkat kesuburan tanahnya.
Mengatur jarak tanam berarti memberi ruang
lingkup hidup yang sama/merata bagi setiap
tanaman.
Dengan mengatur jarak  tanam ini akan diperoleh
barisan-barisan tanaman yang teratur sehingga
mudah dalam melakukan pengelolaan tanaman
selanjutnya.
Berbagai keuntungan bertanam dengan jarak
tanam yang teratur :
1. Pertanaman tampak rapi, arah barisan dapat
diatur
2.  Memudahkan dalam pemeliharaannya,
misalnya dalam pemberian pupuk, penyiangan,
pengendalian hama penyakit, dan sebagainya.
3. Dengan jarak tanam yang teratur dapat
ditentukan jumlah populasi tanaman tiap luas
lahan sehingga kebutuhan bibit/benihnya dapat
ditentukan sebelumnya.
Pengaturan jarak tanam juga dimaksudkan agar
tanaman dapat memperoleh kebutuhan
hidupnya secara merata, khususnya dalam hal
kebutuhannya akan air, unsur hara, dan cahaya
matahari. Kecukupan akan ketiga faktor ini
merupakan penentu besarnya hasil panen.
Dengan demikian, jarak tanam akan
mempengaruhi hasil tanaman. Masing-masing
tanaman mempunyai jarak tanam yang optimum
yang berbeda dengan tanaman lainnya.
Penentuan jarak tanam yang tepat terhadap satu
tanaman memerlukan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai