PENDAHULUAN
tercipta singgah banyak perusahaan yang mengingkan karyawan yang sudah ahli
kampus pendidikan diberikan tidak hanya teori tapi ada juga praktik, salah
satunya adalah praktik umum magang, agar saya yang kedepan dia lulus tidak
kaku dalam menghadapi dunia kerja. Kegiatan magang sangat bermanfaat bagi
saya, saya memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah
Kegiatan praktik umum atau magang ini juga sebagai syarat untuk
untuk saya menambah pengalaman dan pengetahuan yang tertulis selama kuliah
(S1) Kehutanan minat Manajemen Sosial dalam kerja nyata selama praktik umum
diluar kampus yang dilaksanakan oleh penulis dengan mengikuti praktik kerja
pada instansi/lembaga/perusahaan yang ada atau terkait. Tujuan dari magang kerja
adalah agar saya mendapatkan pengalaman sebagai calon tenaga kerja profesional
dan dapat melihat secara langsung dari berbagai teori yang telah dipelajari selama
di bangku perkuliahan. Penulis dapat menyiapkan diri sebagai tenaga kerja yang
profesional atau handal dalam memasuki dunia kerja nyata yang penuh dengan
tantangan dan persaingan yang ketat jika sudah mempunyai pengalaman kerja.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung – Palu Poso (BPDASHL-
dan Kehutanan di Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada PDASHL. Saya juga ingin
hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air, pengembangan kelembagaan,
oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai salah satu syarat utama untuk
DASHL.
daya genetik.
yaitu :
di BPDASHL-PALU POSO
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Palu Poso,
Kehutanan di Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung yang
Palu Poso di JL. Moh. Yamin Palu No 22 A, Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
Januari 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan DAS dan
Hutan Lindung, menyebutkan bahwa Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
pelaksanaan rehabilitas hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air,
peraturan-peraturan perundang-undangan.
Tanggal 29 Januari 2016 tentang Organisasi dan tata Kerja Balai Pengelolaan
Pelaksanaan rehabilitas hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air.
lindung
Pengembangan kelembagaan.
Balai pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Palu Poso,
Kehutanan di bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung yang
Berada dibawa dan bertanggung jawab Kepada PDASHL. Berikut ini adalah
KEPALA BALAI
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
RHL
PROGRAM EVALUASI
KELOMPOK FUNGSIONAL
Evaluasi.
3.3 Pembahasan
bulan Juli sampai Agustus 2019. Adapun waktu, pelaksanan serta rincian
2. Rincian Waktu
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungan dan Hutan Lindung dalam pelaksanaan
genetik yang dinilai oleh Balai Perbenihan Tanaman Hutan dan Disahkan
oleh Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung.
penetapan pengada benih dan pengedar benih dan atau bibit terdaftar oleh
Dinas Provinsi
benih/bibit.
perhutanan sosial di masa mendatang adalah penyediaan benih dan sumber daya
genetik yang bermutu tinggi, yaitu unggul mutu genetiknya dan mampu
genetik baru seperti areal produksi benih dan genetik, tegakan benih
sumber benih dan sumber genetik yang ada belum dapat dikembangkan
secara baik.
pengelolaan sumber benih dan sumber genetik dan petugas yang terkait sebagai
pedoman dalam pembangunan dan pengelolaan sumber benih dan sumber daya
genetik.
pengelolaan sumber benih merupakan organisasi yang dapat berdiri sendiri atau
agar sumber benih dapat menghasilkan benih bermutu tinggi, untuk mencukupi
pembangunan dan pengelolaan sumber benih tidak perlu terstruktur dengan tegas,
jawab dan pelaksana setiap sumber benih yang diperuntukan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri.
Berikut ini adalah petugas dan tenaga yang disarankan untuk setiap sumber
benih :
tanggung jawab manager juga dapat digabung dengan kegiatan lain yang
relevan.
sumber benih
(baik di hutan alam maupun hutan tanaman) dan setelah pembangunan sumber
dan penyerobotan,
klon)
a. Demarkasi
kawasan hutan.
terhadap pohon, dan kebakaran yang parah; maka perlu ditunjuk atau
tersebut kemungkinan besar tidak layak lagi sebagai sumber benih. Untuk
tanaman dewasa.
Aplikasi Herbisida
Pendangiran
Pemberian Mulsa
Penyiraman
Pemupukan
D. Pengelolaan Polinator
penyerbukan. Peningkatan ini dapat dicapai dalam hal tertentu tidak hanya dari
rancangan sumber benih yang optimum tetapi juga melalui introduksi polinator ke
tindakan sejenisnya.
Sumber benih dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu menjadikan tegakan
hutan alam atau tanaman yang telah ada menjadi sumber benih atau membangun
sumber benih yang baru dengan penanaman. Untuk cara pertama, tegakan pada
awalnya dibangun bukan untuk produksi benih tetapi untuk peruntukan lainnya,
misalnya produksi kayu, hutan lindung, dan sebagainya. Untuk cara kedua, ketika
Kelebihan dari menunjuk tegakan yang ada sebagai sumber benih yaitu
benih dapat dihasilkan lebih awal. Jika membangun sumber benih yang baru maka
harus menunggu selama 3-20 Tahun (tergantung spesies) sebelum benih dapat
berumutu genetik yang lebih tinggi, dengan syarat materi genetik untuk
pembangunannya adalah untuk dipilih secara teliti. Kelebihan lainnya adalah lebih
benih. Dari hutan alam maupun hutan tanaman dapat didentifikasi sebagai sumber
atau membangun sumber benih yang baru perlu mempertimbangkan beberapa hal-
b. Jika benih dari suatu spesies yang diperlukan hanya sedikit, mungkin
menghasilkan benih.
benih perencanaan dalam memilih spesies untuk sumber benih, dan perhitungan
areal yang diperlukan untuk sumber benih tidak diuraikan dalam pedoman ini
karena diasumsikan bahawa spesies sudah ditetapkan dan luas sumber benih telah
diketahui.
genetik.
a. Target Pembangunan
terhadap penyusutan luas areal hutan yang berarti berpengaruh pula pada
terjadi begitu cepat, maka kecepatan punahnya suatu spesies sangat tingi,
normal, juga proses seleksi dan evolusi dapat berlangsung secara alami.
kondisi tempat tumbuh pada penyebaran alamnya dan faktor-faktor lain yang tak
alami maupun secara ex situ diluar lokasi sebaran alami. Idealnya konservasi
suatu jenis target dilaksanakan in situ dan ex situ secara bersama-sama, karena
diarasakan pada masa yang akan datang, maka diperlukan keberpihakan dari para
sejak awal pembangunan hingga pada masa pertumbuhan sampai sumber benih
a. Pengamatan
b. Pengukuran
melihat kondisi sumber benih, baik dalam hal pertumbuhan bibit, tanaman, hama
tentunya perlu dicatat dalam suatu jurnal dengan sistem file yang baik. Hasil
penggantian jenis pupuk, pemberantasan hama dan penyakit dan lain sebagainya.
Analisis data diperlukan untuk melihat secara nyata rencana seleksi famili atau
pohon-pohon dengan kualitas yang lebih baik dan konsuekensinya adalah terjadi
4.1 Kesimpulan
Pada bagian akhir dari laporan Praktek Kerja Lapangan ini bahwa penulis
menarik kesimpulan dari pengalaman yang telah didapat selama dua bulan
1. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Palu Poso
dan Kehutanan.
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
3. Praktek Kerja Lapangan ini, sangatlah berguna bagi mahasiswa itu sendiri
bagaimana kita mencoba memahami antara realita yang ada dengan teori
4.2 Saran
Pengelolaan Daerah Sungai dan Hutan Lindung, Palu Poso. Penulis ingin
memberikan saran bagi balai yang mudah-mudahan dapat berguna bagi balai.
Diantaranya ialah :
humas dikarenakan media humas seperti majalah, dan publikasi lainnya menjadi
alat komunikasi yang sangat efektif menurut penulis dalam menyampaikan pesan.
BPDASHL Palu Poso agar mempunyai rasa inisiatif, jangan menunggu kita untuk
di suruh.
Tunjukan rasa disiplin dalam keja, dan menjaga etika yang baik bagi
yang baik dan tidak arogan dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan
ini.
DAFTAR PUSTAKA