2017
Arif, Chairul
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1193
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI
OLEH :
CHAIRUL ARIF
150521041
Chairul Arif
150521090
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
Pembimbing
PERSETUJUAN PENCETAKAN
Saya yang bertanda tangan dibawah dengan ini menyatakan bahwa skripsi
yang berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas
di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya
Chairul Arif
150521090
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT,
pemelihara seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufik dan hidyahnya.
dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari dorongan dan uluran tangan
berbagai pihak, oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si selaku Ketua Program Studi S-1
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M,Si selaku dosen pembimbing yang
4. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si selaku dosen penguji 1 yang telah memberikan
5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan
iii
berikan dukungannya.
7. Untuk teman teman Ahmad Azmi, Alfifto, Mahdad Ardiansyah, Adit, Egy
Lubis, Fadil, Dicky Juhari, Hans Raj, Ahmad Ragas dan lainnya yang telah
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
karuniannya. Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
Chairul Arif
iv
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 10
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 12
2.1 Pemasaran ............................................................................. 12
2.1.1 Tujuan Pemasaran ..................................................... 14
2.1.2 Bauran Pemasaran ..................................................... 16
2.2 Harga ..................................................................................... 18
2.3 Kualitas Pelayanan ................................................................ 23
2.3.1 Pengertian kualitas .................................................... 23
2.3.2 Pengertian Jasa / Pelayanan ....................................... 24
2.3.3 Pengertian Kualitas Pelayanan .................................. 25
2.3.4 Dimensi Kualitas Pelayanan ...................................... 26
2.4 Kepuasan Pelanggan ............................................................. 29
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan ............................... 29
2.4.2 Strategi Kepuasan Pelanggan .................................... 30
2.5 Loyalitas ................................................................................ 32
2.5.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan ................................ 32
2.5.2 Pengukuran Loyalitas ................................................ 34
2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................. 37
2.7 Kerangka Konseptual ............................................................ 37
2.8 Hipotesis ................................................................................ 39
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 41
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................... 41
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 41
3.3 Batasan Operasional .............................................................. 41
3.4 Defenisi Operasional Variabel .............................................. 42
3.5 Skala Pengukuran Variabel ................................................... 44
3.6 Populasi dan Sampel .............................................................. 44
vi
vii
viii
ix
xi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, promosi dan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas ojek Online
GOJEK (studi kasus mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas Sumatera
utara. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas Sumatera utara
menggunakan jasa GOJEK yang tidak diketahui, dengan jumlah sebanyak 100
orang responden yang diambil menggunakan teknik purposive
samplingPengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan
data sekunder menggunakan analisis jalur (Path Analysis) signifikan α = 5%
(0,05). Dalam penelitian ini menggunakan SPSS, hasil penelitian ini menunjukan
bahwa Variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai t hitung 0,765 dengan nilai signifikan
0,446 > 0,05. Ini artinya jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu satuan,
maka tidak akan meningkatkan variabel kepuasan pelanggan sebesar 0,159.
variabel harga berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap loyalitas
melalui kepuasan pelanggan dengan nilai t hitung0,143 dengan nilai signifikan 0,887
< 0,05. Ini artinya jika variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka tidak
akan meningkatkan variabel loyalitas sebesar 0,027.
Kata kunci : Harga,promosi, kualitas pelyanan, kepuasasn pelanggan,
Loyalitas
The purpose of this study is to determine the effect of price, promotion and quality
of service to customer satisfaction and loyalty ojek Online GOJEK (case study
students faculty of economics and business university of north sumatera.Research
is an associative research.The population in this study is the faculty of economics
and business students North Sumatera universities use unknown GOJEK services,
with a total of 100 respondents taken using purposive sampling technique Primary
data collection using questionnaires and secondary data collection using path
analysis (significant) α = 5% (0.05). This study using SPSS, the results of this
study showed that the variable quality of service influence positively and not
significant to the customer satisfaction with the value of tcount 0.765 with
significant value 0.446> 0.05 This means that if promotion variables increased by
one unit, it will not m Increase customer satisfaction variable by 0,159. Price
variables positively but not significantly to loyalty through customer satisfaction
with a value of t count 0.143 with significant value 0.887 <0.05. This means that
if the price variable is increased by one unit, it will not increase the loyalty
variable by 0,027.
ii
PENDAHULUAN
Di era yang modern seperti sekarang ini, transportasi menjadi salah satu
Transportasi yang baik dapat mencerminkan keteraturan kota yang baik pula, hal
merupakan suatu prasarana bagi pergerakan manusia atau barang yang timbul
daerah bahkan disuatu Negara. Semakin baik dan tertatanya transportasi disuatu
transportasi yang semakin meningkat pula, hal ini lah yang menyebabkan semakin
kriminal kerap kali terjadi dan hingga saat ini tidak ada habisnya. Kemana
Kemana Hak Asasi Manusia? Kemana aparat penegak hukum? Kemana kelompok
elit negara? Ya, pertanyaan tersebut sering kali terdengar di dalam lingkungan
masyarakat. Cemas dan takut. Tapi apa daya? Transportasi umum ini lah yang
sangatlah buruk. Mulai dari kondisi fisik kendaraan, hingga kondisi si pengemudi.
Banyak angkutan yang sudah tidak pakai namun tetap di operasikan. Hal tersebut
Bagaimana kalau sewaktu-waktu brake fail (read: rem blong)? Atau, kebocoran
tangki bensin karena sudah keroposnya besi-besi yang termakan oleh usia.
perawatan rutin kepada angkutan mereka, selalu saja ketika terjadi masalah pada
manusia. Sungguh ironis. Tidak cukup dengan masalah yang terjadi pada
kendaraan, masalah pada supirnya pun kerap kali muncul. Mulai dari supir tembak
hingga supir yang belum memiliki SIM. Cara mereka membawa kendaraan
memakai seragam khusus untuk meminimalisir para supir nakal tersebut, namun
pada kenyataannya ini sama sekali tidak efektif. Entah karena supir tersebut
sangat sulit terkontrol atau malasnya aparat penegak hukum dalam menjalankan
tugasnya. Merunut pada masalah di atas, hal ini berimbas pada hilangnya rasa
aman dan nyaman para penumpang angkutan umum. mereka sama saja
kenyamanan, bukan hanya sekedar “sampai tujuan”. Tapi apalah daya, angkutan
pribadi, angkutan umum adalah pilihan satu-satunya bagi mereka. Tapi, walaupun
Indonesia. Hal ini sangat perlu dibenahi, karena setiap warga negara
Bahasan ini sering kali menjadi polemik. Selalu menjadi berita aktual yang tidak
ada habisnya. Seharusnya para kelompok yang bertanggung jawab lebih peka
Belum lama ini muncul sebuah terobosan baru dalam hal transportasi
umum, yaitu ojek online yang bisa dipesan melalui smartphone / telpon genggam
kita. Ojek online ini sangat berbeda system pada ojek ojek biasa yang sudah ada
dari dahulu yaitu kita harus mencari nya di jalan secara manual terlebih dahulu
dan membayar dengan tarif yang disepakati antara tukang ojek dan penumpang
nya. Tapi di ojek online ini masyarakat hanya tinggal meng-installaplikasi yang
sudah disediakan oleh perusahaan ojek online lalu dengan memilih menu yang
tersedia kita sudah dapat melihat ojek online yang ada di sekitar tempat kita
berada, jadi dapat langsung diposisikan dengan yang terdekat sehingga dapat
cepat menjemput kita. Lalu kita tinggal memasukkan alamat tujuan dan
seketika muncul tarif yang harus dibayar oleh pengguna berdasarkan jarak
kilometer, bukan hanya untuk sarana transportasi saja ojek online ini juga dapat
di suatu tempat.
strategi agar dapat merebut hati konsumen. Perusahaan harus dapat menerapkan
strategi yang tepat dalam menarik minat konsumen untuk melakukan penggunaan
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil), sedangkan loyalitas
menurut Griffin (2005) adalah sebagai berikut : “Loyalty is define as non random
purchase expressed over time by some decision making unit” dari pengertian
tersebut terlihat bahwa loyalitas mengacu pada suatu perilaku yang ditunjukkan
dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan. Saat
Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan dari perusahaan
dengan itu akses untuk pemesanan jasa ojek lebih mudah bagi konsumen ojek
mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, 2001). Faktor harga sangat
jasa yang lain, adanya potongan harga yang diberikan sehingga membuat
Gambar:1.1
perbandingan harga GO-JEK dan GrabBike
disimpulkan bahwa harga GO-JEK dari jalan paduan tenaga ke FEB USU sudah
ditetapkan sebesar Rp 13.000 tanpa ada kenaikan biaya atau biasaya tambahan,
bahkan GO-JEK memberikan diskon jika pengguna aplikasi menggu akan GO-
PAY. Sedangkan, GrabBike mematok harga yang sama yaitu sebesar Rp 13.000
akan tetapi harga akan naik jika banyaknya permintaan yang masuk atau bila
layanan lain seperti GO-FOOD yang dapat menjemput makanan favorite anda dari
mana saja sesuai pesanan anda, kemudian ada GO-MART salah satu layanan GO-
JEK yang siap sedia untuk membelanjakan kebutuhan anda sehari-hari dan masih
berikan oleh GO-JEK maka pelanggan GO-JEK akan menggunakan jasa GO-JEK
secara berulang (repeat buying) yang kemudian bisa menjadi pelanggan yang setia
menjadi market leader dan hal ini akan menjadikan perusahaan semakin maju dan
promosi. Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi
memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan. Pada umumnya perusahaan
jasa melakukan promosi agar para konsumen tertarik untuk memakai dan
PAY dengan target utama adalah para konsumen yang sudah menggunakan jasa di
Gambar:1.2
Contoh Promosi GO-JEK
dalam bauran pemasaran, dua variabel dari bauran pemasaran ini saya
pelayanan yang tepat dapat membuat konsumen merasakan kepuasan dan loyal di
ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir
penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah
tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian kita sebagai
transportasi Online (dalam hal ini ojek Online) membuat GO-JEK menargetkan
mahasiswa sebagai targer utamanya. Dalam hal ini saya memilih mahasiswa
fakultas ekonomi dan bisnis universitas Sumatera utara sebgaia objek penelitian.
1. Apakah ada pengaruh faktor harga, promosi dan kualitas layanan terhadap
kepuasan pelanggan jasa transportasi ojek Online GOJEK (Studi Kasus Pada
2. Apakah ada pengaruh faktor harga, promosi dan kualitas layanan terhadap
loyalitas jasa transportasi ojek Online GOJEK (Studi Kasus Pada Mahasiswa
3. Apakah ada pengaruh faktor harga, promosi dan kualitas pelayanan melalui
ojek Online GOJEK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
1. Untuk mengetahui sejauh mana faktor harga, promosi dan kualitas pelayanan
2. Untuk mengetahui sejauh mana faktor harga, promosi dan kualitas pelayanan
3. Untuk mengetahui sejauh mana faktor harga, promosi dan kualitas pelayanan
loyalitas jasa GO-JEK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Sumatera Utara).
dan loyalitas.
3. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan
mendatang.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran
pemasaran berarti; menjual atau memasang iklan. Dan bahkan ada pula yang
promosi dan sebagainya, tetapi semua hal-hal diatas pada dasarnya belum
meliputi kegiatan yang lebih dari hanya sekedar menjual dan memasang iklan.
dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama
individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan
12
berbeda cenderung menekankan aspek yang berbeda pula. Kendati demikian, pada
prinsipnya, melalui proses interaksi dan pertukaran nilai muncul begitu banyak
dari dua hal, yaitu aliran fisik barang itu sendiri dan aliran kegiatan transaksi
transaksi mulai dari penjualan produsen sampai kepada pembeli konsumen akhir
barang dan jasa secara ekonomis dari produsen ke konsumen, sehingga secara
memaksimalkan laba dari hasil penjualan. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dari suatu perusahaan maka terlebih dahulu diketahui bagaimana
perantara. Jadi dengan demikian penjualan dilakukan tidak secara langsung. Dari
share pasar. Di dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan ini dicapai
pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai
persoalan, karena adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang
kita jumpai situasi Buyer’s Market, dimana para pembeli berkuasa, yang dapat
memilih barang sesuai kemauannya, menghadapi para penjual yang satu sama lain
bersaingan. Para penjual ini berusaha merebut hati konsumen dengan berbagai
cara seperti meningkatkan servis, memberi hadiah, korting, harga obral, iklan,
situasi Seller’s Market, dimana para penjual yang berkuasa, dan bisa
Market, pasaran dalam negeri sudah sempit buat mereka. Oleh sebab itu mereka
negara/daerah minus.
produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang
yang dituju. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka
keunikan khusus. Selain itu, aspek kualitas dari produk juga merupakan
suatu produk yang berbeda dari produk pesaing juga merupakan faktor
penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep pemasaran adalah fokus
(Lamb 2001:8).
dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon,
beli.Penentuan harga juga sangat berpengaruh dalam menarik minat beli yang
tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut terdiri
public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang
5. Orang (people), unsur ini adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam
industri, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan
6. Bukti fisik (physical evidence), unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat
digunakan. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya produk
yang dijual dan kantor pelayanan; penampilan staf yang rapi dan sopan; dan
lain sebagainya.
2.2 Harga
1. Pengertian Harga
pembeli. Hal itu masih berlaku untuk negara-negara miskin, di antara kelompok-
kelompok miskin, dan untuk jenis produk komoditas. Dan, walaupun faktor-faktor
non harga telah menjadi semakin penting dalam perilaku pembeli selama beberapa
dasawarsa ini, harga masih tetap merupakan salah satu unsur terpenting yang
salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel : Harga dapat diubah
dengan cepat, tidak seperti ciri khas (feature) produk dan perjanjian distribusi.
Secara sederhana, istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan
moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan
(2009:58) harga adalah bagian penting yang tidak terpisahkan dari the marketing
mix. Karena juga tidak dapat dipisahkan dari ketiga komponen the marketing mix
yang lain yaitu produk, distribusi dan promosi penjualan.Oleh karena itu dalam
pemasaran jangka pendek dan menengah yang telah digariskan maupun strategi
produk, distribusi dan promosi penjualan. Disamping itu seperti halnya bauran
diperuntukkan bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja akan
histories harga itu ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar
adalah juga salah satu elemen yang paling fleksibel dari bauran pemasaran. Tidak
seperti sifat-sifat produk dan komitmen jalur distribusi, harga dapat berubah
a. Keterjangkauan harga.
2. Promosi
Pada proses komunikasi, ada dua elemen utama yang terlibat, yaitu
pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver). Ada dua alat (perangkat)
yang digunakan, yaitu pesan (message) dan media. Selain itu, dilakukan empat
respons (response) dan umpan balik (feedback). Elemen terakhir dari sistem
adalah gangguan (nosies). Elemen – elemen tersebut berada dalam sebuah sistem
a. Periklanan (Advertising)
jasa, karena :
penting.
pembeli potensial.
c. Promosi Penjualan
meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan
1) Membangun citra.
a) Publikasi.
d) Pameran.
Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa.
dan promosi.
terhadap spesefikasi, dalam hal ini produsen memberikan toleransi tertentu yang
Adapun dari sudut pandang konsumen, kualitas berarti nilai, yaitu seberapa baik
suatu produk atau jasa menyajikan suatu tujuan yang dimaksudkan dengan tingkat
dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Tjiptono dan Chandra (2005) di sisi
(Intangible) yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada
Menurut (Fandi Tjiptono, 2006) ada empat karakteristik pokok pada service
1. Intangibility Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar
sebelum dibeli. Jasa berbeda dengan barang, jika barang menggunakan objek,
alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja atau usaha.
Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan
output, artinya banyak bentuk variasi, kualitas dan jenis yang tergantung pada
4. Perishability Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan, dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa
Servis atau jasa merupakan layanan yang diberikan oleh pihak tertentu
konsumen harus merasakan terlebih dahulu manfaat dari jasa tersebut. Tetapi
dengan adanya jasa dapat membuat konsumen dapat menyewa orang lain / pihak
lain untuk melakukan pekerjaan yang tidak ingin mereka lakukan sendiri atau
pekerjaan yang tidak dapat mereka kerjakan sendiri. (Lovelock et al., 2010).
konsep kualitas layanan jasa dengan konsep persepsi dan pengharapan sebagai
keinginan pelanggan.
(2005) Service excellence atau pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau
cara karyawan dalam melayani konsumen secara memuaskan. Secara garis besar
1. Kecepatan
2. Ketepatan
3. Keramahan
4. Kenyamanan
utuh, artinya jika salah satu dari keempat unsur tersebut kurang atau tidak ada
maka kualitas pelayanan menjadi tidak unggul. Untuk itu agar tercapai suatu
tertentu seperti berpenampilan baik dan sopan, bersikap ramah, bergairah kerja
dan selalu siap melayani, tenang dalam bekerja, menguasai pekerjaannya, mampu
demikian baik tidaknya suatu jasa atau pelayanan tergantung dari kualitas total
berhasil melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil
1. Reliability
2. Responsiveness
3. Competence
4. Acces
5. Courtensy
6. Communication
7. Credibility
8. Security
9. Understanding
10. Tangibles
kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para staff.
1. Aspek fisik yang meliputi tampilan dan lay out fasilitas fisik.
3. Interaksi karyawan, bagaimana sopan santun dan sikap suka membantu untuk
menumbuhkan kepercayaan.
1. Ketepatan waktu jasa, hal ini terkait erat dengan waktu tunggu dan waktu
proses.
2. Akurasi jasa, terkait dengan reliabilitas jasa dan bebas dari kesalahan.
3. Keramahan dalam memberikan jasa, hal ini terutama bagi driver yang
keluhan pelanggan.
khusus.
dalam kualitas layanan jasa dimaksudkan untuk mengetahui kualitas layanan yang
yang diberikan.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik
pemasaran serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis.
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan,
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung pada banyak faktor, terutama
menurut Kotler dan Amstrong (2008), kepuasan merupakan sejauh mana kinerja
yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan harapan pembeli. Jika kinerja
Kepuasan pelanggan saat ini menjadi hal penting dalam dunia bisnis yang
mempunyai tingkat persaingan usaha yang semakin kuat dan kompetitif. Untuk
itu, kemampuan untuk melakukan strategi kepuasan pelanggan menjadi salah satu
1. Core service strategy, yaitu merancang dan memasarkan jasa yang bisa
secara individual.
Menurut Hasan (2013), ada beberapa dimensi dari kepuasan pelanggan dalam
f. Reliability; ukuran produk tidak akan rusak dan gagal dalam periode
waktu tertentu.
dilihat dari beberapa segi seperti ketahanan suatu produk untuk jangka waktu
tertentu yang telah dikonsumsi, kualitas penampilan produk, desain produk dan
lainnya. Dengan mengetahui apa yang menjadi indikator dari kepuasan pelanggan,
perbaikan secara terus menerus sehingga kondisi ini dapat memberikan masukan
Kepuasan pelanggan saat ini menjadi hal penting dalam dunia bisnis yang
mempunyai tingkat persaingan usaha yang semakin kuat dan kompetitif. Untuk
sebuah ukuran keterkaitan konsumen terhadap suatu produk yang terwujud pada
kepada orang lain. Lau dan Lee (1999) mengarah pada konseptualisasi yang lebih
kuat dengan memandang customer loyalty sebagai sebuah hubungan antara sikap
relatif individu yang mengarah pada sebuah kesatuan (merk, pelayanan, toko, dan
vendor) dengan pembelian ulang. Sedangkan Uncles et al. dalam Lau dan Lee
atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten di masa yang akan
walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran yang berpotensi
biaya lebih sedikit daripada harus memperoleh satu pelanggan yang baru.
kepada teman dan kenalan ( Lau dan Lee, 1999 ). Adapun tingkatan loyalitas
1. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama
Pada umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek atau
2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang mereka
suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut tipe kebiasaan
(habitual buyer).
3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul biaya
peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan
Pilihan mereka terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti
yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek, karena
tersebut sangat penting bagi mereka baik dari segi fungsinya, maupun sebagai
2) Split loyals
Adalah konsumen yang loyal pada dua atau tiga merek yang
3) Shifting loyals
merek A ke merek B.
4) Switchers
deal prone (membeli suatu merek pada saat ada diskon) atau variety
b. Proporsi pembelian
a. Preferensi Merek
Dalam hal ini loyalitas merek dianggap sebagai “ sikap yang positif “
saja. Oleh karena itu, konsumen yang loyal pada sebuah merek memang
secara aktif menyukai merek tersebut ( Jacoby dan Chesnut, 1978 dalam
Simamora, 2004).
b. Komitmen
benar setia. Dalam hal ini loyalitas merek dianggap sebagai “ sikap yang
bahwa sikap positif konsumen terhadap suatu merek telah menjadi dasar
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
hubungan suatu teori dengan faktor- faktor penting yang telah diketahui dalam
suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana proyek
teoritis antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dan terikat
diperuntukkan bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja akan
histories harga itu ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar
orang – orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah
sebuah keputusan global, atau sikap yang berhubungan dengan superioritas jasa.
Mereka menghubungkan konsep kualitas layanan jasa dengan konsep persepsi dan
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan,
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung pada banyak faktor, terutama
atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten di masa yang akan
walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran yang berpotensi
marketing mix yang dikenal dengan 4 P, product, price, place, promotion yang
Dalam penelitian ini ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
Harga
(X1)
Kualitas
Pelayanan
(X3)
2.8 Hipotesis
FEB USU).
METODE PENELITIAN
yaitu bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat ada
sebagai variabel dependen (Y1) dan Loyalitas sebagai variabel dependen (Y2).
Sumatera Utara yang dilaksanakan pada bulan 1 Juni 2017 – 31 Juli 2017.
41
operasional dari masing – masing variabel. Definisi variabel yang diteliti adalah
sebagai berikut :
skala linkert.
untuk menarik minat pasar, dimana variabel ini diukur dengan informasi yang
setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil
Pelanggan melakukan pembelian ulang suatu barang merek tertentu saat ini,
mereka saat ini daripada memilih jasa yang lainnya. Skala pengukuran yang
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Skala
Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Pengukuran
promosi, dengan menggunakan skala Likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
Pengukuran variabel dengan skala likert dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu – ragu (RG) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3.6.1 Populasi
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang
dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas
3.6.2 Sampel
ekonomi dan bisnis universitas Sumatera utara yang menggunakan jasa gojek,
( )
Keterangan :
q = 1-p
Karena tidak diketahui nilai p dari penelitian atau literature lain, maka
dapat dilakukan maximal estimation dengan p = 0,5 dan tingkat error yang di
n=
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atas kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
pertanyaan tersebut.
tulisan dari perusahaan, data dari buku-buku, jurnal, internet, dan sumber data
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran
1. Jika rhitung positif dan rhitung ≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap
variabel penelitian dinyatakan valid, dan jika rhitung negatif atau rhitung≤
rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak
valid.
2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Nilai rtabel
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban
hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan
yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan
ausal antar variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z.
Rutherfod (1993) dalam Sarwono (2014) menyatakan “Analisis jalur ialah suatu
teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi
secara langsung tetapi juga secara tidak langsung”. Namun asumsi yang perlu
dibangun atas dasar kajian teori tertentu, dengan tujuan untuk mengetahui
variabel akibat.
Persamaan struktural
Dimana:
Y1 = Kepuasan Pelanggan
Y2= Loyalitas
X1 = Harga
X2 = Promosi
X3 = Kualitas Pelayanan
ɛ1 = Standar Error1
ɛ2 = Standar Error 2
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.Prasyarat yang harus
jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
yang jelas titik-titiknya menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y
gejala Multikolinearitas dapat dilihat dari besarya nilai Tolerance dan VIF
(Variance Inflation Factor) melalui aplikasi SPSS.Nilai umum yang dapat dipakai
adalah nilai tolerance> 1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi Multikolinearitas.
lebih kecil dari tingkat kesalahannya (a) maka Variabel Independen tersebut
a. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (a) dan
H0 diterima hitung< t tabel atau H0 diterima, apabila nilai signifikan t > (a) = 5%.
Ha diterima bila t hitung >t tabel atau Ha diterima apabila signifikansi t < (a)=
5%.
pengujian signifikan :
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 di terima dan Ha di tolak, artinya tidak
signifikan
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
artinya signifikan.
antara nol sampai dengan satu (0< R2< 1).Jika R2 semakin besar
Independen (X1, X2, X3) adalah besar terhadap Variabel Dependen (Y1,
X2, X3) terhadap Variabel Dependen (Y1, Y2) semakin kecil. Hal ini
Jakarta pada tahun 2010. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi GO-JEK sudah
diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android
Kegiatan GO-JEK bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan
54
minute delivery anywhere in the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free
shower cap and masker), Jasa delivery makanan (delivering your favorit food
under 60 minutes in Jabodetabek) dan Jasa belanja dengan nominal dibawah 1 juta
rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under RP 1.000.000. we`ll pay
for it first).
GOJEK telah tampil di beberapa saluran berita seperti CNN, BBC, WSJ,
CCTV, Reuters, dan hampir semua media publikasi lokal. GO-JEK telah resmi
JEK dan Apotik Antar untuk memungkinkan pengguna untuk membeli obat-
obatan (Over The Counter dan obat-obatan Prescripted), vitamin, suplemen, dan
kebutuhan medis lainnya dengan browsing melalui lebih dari 14.000 pilihan item
atau dengan meng-upload foto resep dokter. GO-MED tidak men-stok produk
apapun, tapi menghubungkan pengguna dengan lebih dari 1000 apotek terdaftar di
10 kota di Indonesia.
mencuci & perawatan, tune-up mobil & motor, ganti oli, ganti baterai mobil,
penarik dan bantuan darurat. Namun ini hanya tersedia di DKI Jakarta.
SEND, GO-FOOD, GO-MART, GO-BOX dan GO-TIX. GO-PAY dapat diisi dari
ATM, mobile banking, dan internet banking melalui BCA, BRI, Mandiri, BNI,
CIMB Niaga, PermataBank, ATM Bersama dan Prima Network. Bila saldo GO-
PAY konsumen tidak cukup, konsumen juga dapat membayar sebagian dengan
inti kami yang akan membawa konsumen di mana saja lebih mudah dan lebih cepat.
Memesan mobil pribadi dengan GO-CAR untuk teman-teman dan keluarga untuk
menuju ke tujuan konsumen dengan aman. Juga dapat mengirimkan paket konsumen
dengan GO-FOOD, membeli barang belanja konsumen dari lebih dari 50 toko di GO-
MART, mengirim semua paket konsumen yang lebih besar dengan GO-BOX,
orang kecantikan, pijat dan pembersih dengan GO-GLAM, GO-MASSAGE dan GO-
CLEAN dan terakhir mengirimkan tiket konser dan tiket film konsumen dengan GO-
TIX.
1. Visi
Indonesia kedepannya.
2. Misi
prima dan solusi yang bernilai tambah kepada pelanggan, membuka lapangan
dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial dan menjaga hubungan
baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan usaha ojek online.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Situmorang S. H., 2012, hal. 76).
2. Jika r < 0.3 , maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
secara random untuk menguji valid atau tidaknya seluruh pertanyaan yang
digunakan dalam kuisioner yaitu variabel harga, promosi dan kualitas pelayanan
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale Variance Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
if Item
if Item Deleted Correlation Deleted
Deleted
Lanjutan Tabel
Pada Tabel 4.1 di atas terlihatbahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid,
butir adalah lebih besar dari nilai rtabel (0,3) sehingga diperoleh 32 pertanyaan
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
berikut:
2. Jika r alpha negatif atau < rtabel maka pertanyaan tidak reliabel
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,953 32
Sumber : Data penelitian diolah SPSS
koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,953. Ini berarti 0.953>
0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan
penelitian.
penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah
terikat (dependent). Variabel bebasnya adalah harga (X 1), promosi (X2) dan
metode pembayaran yang paling sering, aplikasi apa yang sering digunakan
maka diperoleh data tentang usia responden, dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Deskripsi Usia Responden
Jenis_kelamin * usia Crosstabulation
Count
Usia
20 21 22 23 24 Total
Jenis_kel laki 0 2 11 16 8 37
amin perempuan 8 8 12 21 14 63
Total 8 10 23 37 22 100
Sumber : Data penelitian diolah SPSS
Pada tabel 4.3dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin pria pada
usia 20 tahun tidak ada, usia 21tahun sebanyak 2 orang dan usia 24tahun
sebanyak 14 orang.
maka diperoleh data menggunakan jasa GO-JEK, dapat dilihat dari Tabel 4.4
Tabel 4.4
Deskripsi Menggunakan Jasa GOJEK
Jenis_kelamin * Menggunakan_Jasa_GOJEK_Sebanyak Crosstabulation
Count
Menggunakan_Jasa_GOJEK_Sebanyak
perempuan 19 19 25 63
Total 30 33 37 100
Sumber : Data penelitian diolah SPSS
Pada tabel 4.4dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin pria yang
dan lebih dari 2 kali sebanyak 12 orang. Sedangkan responden jenis kelamin
maka diperoleh data aplikasi GO-JEK sering menggunakan fitur apa, dapat
Tabel 4.5
Deskripsi Dalam Aplikasi GOJEK Sering Menggunakan Fitur Apa
Jenis_kelamin * Dalam_aplikasi_GOJEK_sering_menggunakan_fitur_apa Crosstabulation
Count
Dalam_aplikasi_GOJEK_sering_menggunakan_fitur_apa
Jenis_ Laki 18 4 13 2 37
kelami perempuan
28 9 26 0 63
n
Total 46 13 39 2 100
Sumber : Data penelitian diolah SPSS
Pada tabel 4.5dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin pria dalam
Tabel 4.6
Deskripsi mengunakan GO-PAY
Apakah_anda_menggunakan_GO_Pay
Ya tidak Total
Jenis_kelamin laki 19 18 37
perempuan 24 39 63
Total 43 57 100
Sumber : Data penelitian diolah SPSS
Pada tabel 4.6dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin pria yang
orang
maka diperoleh data aplikasi yang sering digunakan lain GO-JEK, dapal dilihat
Tabel 4.7
Deskripsi aplikasi selain GO-JEK
Aplikasi_yang_sering_digunakan_selain
_GO_Jek
Jenis_kelamin laki 15 22 37
perempuan 18 45 63
Total 33 67 100
Sumber : Data penelitian diolah SPSS
Pada tabel 4.7dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin pria yang
sebanyak 18 orang dan yang tidak menggunakan aplikasi lain banyak 45 orang
4.4.1 Harga
Tabel 4.8
Pendapat Responden terhadap Variabel harga
Tanggapan responden STS TS RG S SS
Min Max Mean St. dev Modus
Item no F % F % F % F % F %
Harga yang relatif terjangkau 0 0 0 0 6 6% 11 11% 83 83% 3 5 4,77 0,54 5
Harga sesuai dengan jarak 0 0 0 0 4 4% 11 11% 85 85% 3 5 4,81 0,48 5
Harga yang kualitas 0 0 0 0 3 3% 9 9% 88 88% 3 5 4,85 0,43 5
kuliatas jasanya yang telah dijamin 0 0 0 0 3 3% 11 11% 86 86% 3 5 4,83 0,45 5
Harga bersaingan 0 0 0 0 7 7% 16 16% 77 77% 3 5 4,7 0,59 5
Harga sesuai daya beli 0 0 0 0 6 6% 14 14% 80 80% 3 5 4,74 0,56 5
Saya merasakan 0 0 0 0 18 18% 24 24% 58 58% 3 5 4,4 0,77 5
Saya tidak terlalu 0 0 0 0 2 2% 10 10% 88 88% 3 5 4,86 0,4 5
setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar
4,77 serta standar deviasi sebesar 0,54 dan Modus sebesar 5. Hal ini
orang (4%) menyatakan ragu ragu, 11 orang (11%) menyatakan setuju dan
(kurang setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,81 serta standar deviasi sebesar 0,48 dan Modus sebesar 5. Hal ini
orang (3%) menyatakan ragu ragu, 9 orang (9%) menyatakan setuju dan 88
setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar
4,85 serta standar deviasi sebesar 0,43 dan Modus sebesar 5. Hal ini
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,83 serta standar deviasi
sebesar 0,45 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
responden menilai sangat setuju bahwa kualitas jasanya yang telah dijamin
perusahaan.
dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,70 serta
standar deviasi sebesar 0,59 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa
sebesar 3 (kurang setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai
rata-rata sebesar 4,74 serta standar deviasi sebesar 0,56 dan Modus sebesar 5.
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden menilai sangat setuju bahwa
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,40 serta standar deviasi
sebesar 0,77 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,86 serta standar deviasi sebesar 0,40
menilai sangat setuju bahwa harga yang diberikan GO-JEK sesuai dengan
4.4.2 Promosi
Tabel 4.9
Pendapat Responden terhadap Variabel Promosi
Tanggapan responden STS TS RG S SS St.
Min Max Mean Modus
Item no F % F % F % F % F % dev
Iklan GOJEK 1 1% 0 0 11 11% 23 23% 65 65% 1 5 4,51 0,77 5
GOJEK sering melakukan 2 2% 1 1% 19 19% 30 30% 48 48% 1 5 4,21 0,92 5
GOJEK menjadi sponsor 1 1% 0 0 18 18% 22 22% 59 59% 1 5 4,38 0,85 5
Memperoleh informasi aplikasi 0 0 0 0 12 12% 27 27% 61 61% 3 5 4,49 0,7 5
GOJEK lebih populer atau 0 0 1 1% 27 27% 23 23% 49 49% 2 5 4,2 0,87 5
GOJEK sebagai perusahaan 1 1% 2 2% 25 25% 23 23% 49 49% 1 5 4,17 0,94 5
setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,51 serta standar deviasi
sebesar 0,77 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
media masa.
sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sangat tidak setuju) dan nilai
maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,21 serta standar
deviasi sebesar 0,92 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa
(sangat tidak setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-
rata sebesar 4,38 serta standar deviasi sebesar 0,85 dan Modus sebesar 5. Hal
3(ragu ragu) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,49 serta standar deviasi sebesar 0,70 dan Modus sebesar 5. Hal ini
setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar
4,20 serta standar deviasi sebesar 0,87 dan Modus sebesar 5. Hal ini
dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,17 serta
standar deviasi sebesar 0,94 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa
Tabel 4.10
Pendapat Responden terhadap Kualitas Pelayanan
Tanggapan responden STS TS RG S SS St.
Min Max Mean Modus
Item no F % F % F % F % F % dev
Driver GO-JEK cepat 0 0 0 0 1 1% 5 5% 94 94% 3 5 4,93 0,29 5
Keramahan driver 0 0 1 1% 4 4% 18 18% 77 77% 2 5 4,71 0,59 5
merespon keluhan konsumen 0 0 0 0 1 1% 4 4% 95 95% 3 5 4,9 0,27 5
Perusahaan GO-JEK 0 0 0 0 1 1% 10 10% 89 89% 3 5 4,88 0,35 5
GO-PAY 0 0 0 0 9 9% 28 28% 63 63% 3 5 4,45 0,65 5
sebesar 3 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan
nilai rata-rata sebesar 4,93 serta standar deviasi sebesar 0,29 dan Modus
setuju bahwa driver GO-jek cepat pada saat menjemput dan mengantar
pelanggan.
dengan nilai rata-rata sebesar 4,71 serta standar deviasi sebesar 0,59 dan
(95%) menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 3 (ragu ragu) dan
nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,50 serta
standar deviasi sebesar 0,27 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa
konsumen.
Nilai minimum sebesar 3 (ragu ragu) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju)
dengan nilai rata-rata sebesar 4,88 serta standar deviasi sebesar 0,35 dan
Nilai minimum sebesar 3 (ragu ragu) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju)
dengan nilai rata-rata sebesar 4,88 serta standar deviasi sebesar 0,35 dan
(63%) menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 3 (ragu rgau) dan
nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,45 serta
standar deviasi sebesar 0,65 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa
menggunakan GO-PAY.
Tabel 4.11
Pendapat Responden terhadap Kepuasan Pelanggan
Tanggapan responden STS TS RG S SS St.
Min Max Mean Modus
Item no F % F % F % F % F % dev
Inovasi GO-JEK 0 0 0 0 26 26% 25 25% 49 49% 3 5 4,23 0,83 5
(ragu ragu) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata
sebesar 4,23 serta standar deviasi sebesar 0,82 dan Modus sebesar 5. Hal ini
JEK tidak kebut kebutan, ugal-ugalan dan melanggar rambu lalu lintas)
Nilai minimum sebesar 3 (ragu ragu) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju)
dengan nilai rata-rata sebesar 4,26 serta standar deviasi sebesar 0,78 dan
sangat setuju bahwa driver Go-JEK tidak kebut kebutan, ugal-ugalan dan
setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,14 serta standar deviasi
sebesar 0,88 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
responden menilai sangat setuju bahwa kondisi fisik kendaraan layak untuk
digunakan.
setuju. Nilai minimum sebesar 2 (tidak setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat
setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,28 serta standar deviasi sebesar 0,79
ridding.
orang (1%) menyatakan tidak setuju, 8 orang (8%) menyatakan ragu ragu,
setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,58 serta standar deviasi
sebesar 0,91 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
setuju. Nilai minimum sebesar 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimum 5
(sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,58 serta standar deviasi
sebesar 0,91 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
24 jam.
4.4.5 Loyalitas
Tabel 4.12
Pendapat Responden terhadap Variabel Loyalitas
Tanggapan responden STS TS RG S SS St.
Min Max Mean Modus
Item no F % F % F % F % F % dev
menggunakan jasa GO-JEK ulang 2 2% 7 7% 25 25% 24 24% 42 42% 1 5 3,97 1,06 5
Saya selalu menggunakan jasa GO-
1 1% 3 3% 27 27% 34 34% 35 35% 1 5 4,01 0,91 5
JEK
Saya tetap menggunakan jasa GO-
8 8% 4 4% 29 29% 24 24% 35 35% 1 5 3,74 1,21 5
JEK
Saya tidak akan menggunakan jasa
7 7% 3 3% 27 27% 20 20% 43 43% 1 5 3,89 1,2 5
ojek lain
Saya akan merekomendasikan GO-
7 7% 1 1% 31 31% 24 24% 37 37% 1 5 3,83 1,15 5
JEK
Saya akan memberitahu orang 8 8% 11 11% 19 19% 23 23% 39 39% 1 5 3,74 1,29 5
sangat tidak setuju, 7 orang (7%) menyatakan tidak setuju, 25 orang (25%)
setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar
3,97 serta standar deviasi sebesar 1,06 dan Modus sebesar 5. Hal ini
sistem pembayaran.
setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 4,01 serta standar deviasi sebesar ,91
GO-JEK.
dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,47 serta
standar deviasi sebesar 1,21 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa
yang lain.
akan menggunakan jasa ojek lain walaupun ada bujukan dari ojek Online
dan nilai maksimum 5 (sangat setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,89 serta
standar deviasi sebesar 1,20 dan Modus sebesar 5. Hal ini menunjukan bahwa
menggunakan jasa ojek lain walaupun ada bujukan dari ojek Online lain.
setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,83 serta standar deviasi sebesar 1,15
kepada teman.
Nilai minimum sebesar 1 (sangat tidak setuju) dan nilai maksimum 5 (sangat
setuju) dengan nilai rata-rata sebesar 3,74 serta standar deviasi sebesar 1,29
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid.Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi
Gambar 4.1
Pengujian Normalitas Histogram Hipotesis Pertama
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun
melennceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa
Gambar 4.2
Pengujian Normalitas P-P Plot Hipotesis Pertama
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian maka model
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Gambar 4.3
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Hipotesis Pertama
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, Dengan
3. Uji Multikolinieritas
VIF (Variance Inflation Factor), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan
variabel bebas lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance> 0,1, dan VIF <5,
Tabel 4.13
Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama
a
Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
Inflation Factor untuk variabel bebas lebih kecil dari 5 (VIF <5), dan nilai
Tabel 4.14
Analisis Model Regresi Hipotesis Pertama
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 267,234 3 89,078 12,121 ,000
Residual 705,526 96 7,349
Total 972,760 99
Berdasarkan pada Tabel 4.14 di atas, maka dapat diputuskan bahwa:
1. Jika F tabel< F Hitung, maka model Regresi layak. Dari Tabel Anova diatas
terlihat nilai F Hitung (12,12) lebih besar dari F tabel (2,69) maka model
2. Jika Nilai Signifikan < 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova di
atas terlihat nilai signifikan (0,00) < 0,05 maka model regresi dinyatakan
layak.
Tabel 4.15
Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Hipotesis Pertama
a
Coefficients
1. Nilai thitung variabel eksogen dari Harga sebesar 2,049 dengan nilaisignifikan
3. Nilai thitung variabel eksogen dari kualitas pelayanan sebesar 0,765 dengan
nilai signifikan 0,446 Berarti variabel Eksogen berpengaruh secara positif dan
Hasil pengujian hipotesis pertama secara simultan dapat dilihat pada Tabel
Tabel 4.16
Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Hipotesis Pertama
a
ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 267,234 3 89,078 12,121 ,000
Total 972,760 99
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas diperoleh bahwa nilai Fhitung (12,121) lebih
besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,69), dan sig.(0,000) lebih kecil dari alpha
sisanyasebesar 74,8% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak
Tabel 4.17
Koefisien Determinasi(R2) Hipotesis Pertama.
b
Model Summary
sebagai berikut:
Tabel 4.18
Koefisien Korelasi
Correlations
Lanjutan Tabel
kualitas_pelayanan Pearson Correlation ,159 ,186 1
R = 0,524
Adj.R2 = 0,252
Fhitung = 12,121
Harga
0,202
0,462
0,159 0,380
Promosi Kepuasan Pelanggan
0,186
0,068
Kualitas Pelayanan
Gambar 4.4
Analisis Jalur Sub Struktur 1
Tabel 4.19
Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 1
1. Uji Normalitas
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi
normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid.Salah satu cara untuk melihat normalitas
adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang
normal. Hasil output SPSS terlihat pada Gambar 4.7, dan Gambar 4.8.
Gambar 4.4
Pengujian Normalitas Histogram Hipotesis Kedua
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
Gambar 4.5
Pengujian Normalitas P-P Plot Hipotesis Kedua
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian maka model
2. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.6
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Hipotesis Kedua
Berdasarkan Gambar 4.9 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, Dengan
dari asumsiheteroskedastisitas.
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
3. Uji Multikolinieritas
yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Nilai yang dipakai untuk
Tolerance > 0,1, dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.20
Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua
a
Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 -
(Constant) -18,208 8,552 ,036
2,129
harga ,027 ,189 ,013 ,143 ,887 ,748 1,337
promosi ,455 ,129 ,350 3,524 ,001 ,670 1,493
kualitas_pelayanan ,813 ,285 ,238 2,854 ,005 ,953 1,049
kepuasan_pelanggan ,344 ,140 ,235 2,466 ,015 ,725 1,379
a. Dependent Variable: loyalitas
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, (2017)
Inflation Factor untuk variabel bebas lebih kecil dari 5 (VIF < 5), dan nilai
Tabel 4.21
Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Hipotesis Kedua
a
ANOVA
Total 2081,440 99
1. Jika F tabel< F Hitung, maka model Regresi layak. Dari Tabel Anova diatas
terlihat nilai F Hitung (14,096) lebih besar dari F tabel (2,69) maka model
2. Jika Nilai Signifikan < 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova di
atas terlihat nilai signifikan (0,00) < 0,05 maka model regresi dinyatakan
layak.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
1. Nilai thitung variabel eksogen dari Harga sebesar 0,143 dengan nilai signifikan
2. Nilai thitung variabel eksogen dari Promosi sebesar 3,524 dengan nilai
3. Nilai thitung variabel eksogen dari kualitas pelayanan sebesar 2,854 dengan
4. Nilai thitung variabel eksogen dari kepuasan pelanggan sebesar 2,466 dengan
nilai signifikan 0,015 Berarti variabel Eksogen berpengaruh secara positif dan
5. Nilai thitung variabel eksogen dari kualitas pelayanan sebesar 2,854 dengan
Tabel 4.23
Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Hipotesis Kedua
a
ANOVA
Total 2081,440 99
Berdasarkan Tabel 4.23 di atas diperoleh bahwa nilai Fhitung (14,096) lebih
besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,46), dan sig.(0,000) lebih kecil dari alpha
USU.
Tabel 4.24
Koefisien Determinasi(R2) Hipotesis Pertama.
b
Model Summary
ini menunjukkan bahwa kemampuan harga, promosi, kualitas pelayanan dan kepuasan
R = 0,524
Adj.R2 = 0,252
Fhitung = 12,121
Harga 0,013
ɛ1 = 0,725
0,202
0,350
Promosi
0,380 Kepuasan Pelanggan 0,235 Loyalitas
0,068
R = 0,610
0,238 Adj.R2 = 0,346
Kualitas Pelayanan
Fhitung = 14,096
ɛ2 = 0,628
Gambar 4.7
Analisis Jalur Sub Struktur 2
sebagai berikut:
Dari hasil output SPSS Tabel 4.8, dapat digambarkan Sub Struktur 3
Sebagai Berikut:
Tabel 4.25
Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 2
Standardized
Adm-
Dari Ke Coefficients t hitung f hitung Hasil penguji 2 ɛ
R
Beta
1. Uji Normalitas
Gambar 4.8
Pengujian Normalitas Histogram Model Trimming Sub Struktur 1
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun
melennceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa
Gambar 4.9
Pengujian Normalitas P-P Plot Model Trimming Sub Struktur 1
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian maka model
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Gambar 4.10
Pengujian Heteroskedastisitas ScatterplotModel Trimming Sub Struktur 1
Berdasarkan Gambar 4.15 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, Dengan
asumsi Heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
VIF (Variance Inflation Factor), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
Inflation Factor untuk variabel bebas lebih kecil dari 5 (VIF < 5), dan nilai
asumsi multikolinieritas.
Tabel 4.26
Uji Multikolinieritas Model Trimming Sub Struktur 1
a
Coefficients
4. Analisis Regresi
Jika F tabel< F Hitung, maka model Regresi layak. Dari Tabel Anova
diatas terlihat nilai F Hitung (17,965) lebih besar dari F tabel (2,70) maka model
regresi dapat dikatakan layak.Jika Nilai Signifikan < 0,05, maka model regresi
layak. Dari tabel Anova di atas terlihat nilai signifikan (0,00) < 0,05 maka model
Tabel 4.27
Hasil Regresi Model Trimming Sub Struktur 1
a
ANOVA
Model Sum of Squares Dr Mean Square F Sig.
b
1 Regression 262,931 2 131,466 17,965 ,000
Residual 709,829 97 7,318
Total 972,760 99
a. Dependent Variable: kepuasan_pelanggan
b. Predictors: (Constant), promosi, harga
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, (2017)
Tabel 4.28
Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Model Trimming Sub Struktur 1
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Nilai t hitung variabel eksogen dari harga sebesar 2,125 dengan nilai
Pelanggan.
Tabel 4.29
Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Model Trimming Sub Struktur 1
a
ANOVA
Total 972,760 99
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, (2017)
Berdasarkan Tabel 4.29 di atas diperoleh bahwa nilai Fhitung (17,965) lebih
besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,69), dan sig.(0,000) lebih kecil dari alpha
Tabel 4.30
Koefisien Determinasi (R2) Model Trimming Sub Struktur 1
b
Model Summary
Tabel 4.31
Nilai Koefisien KorelasiModel Trimming Sub Struktur 1
Correlations
harga promosi
N 100 100
N 100 100
Sumber : Data penelitian diolah SPSS, (2017)
R = 0,372
Adj.R2 = 0,353
Promosi Fhitung = 18,981
0,355
0,186
0,486
Kualitas Pelayanan 0,238 Loyalitas
0,171 0,238
Kepuasan Pelanggan
Gambar 4.11
Analisis Jalur Trimming Sub Struktur 1
Tabel 4.32
Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 1 Setelah Trimming
Standardized
Coefficients Adm-
Dari Ke t hitung f hitung Hasil penguji ɛ
R2
Beta
1. Uji Normalitas
Gambar 4.17
Pengujian Normalitas Histogram Model Trimming Sub Struktur 2
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun
melennceng kiri. Jadi, data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data
Gambar 4.12
Pengujian Normalitas P-P Plot Model Trimming Sub Struktur 2
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian maka model
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Gambar 4.13
Pengujian Heteroskedastisitas ScatterplotModel Trimming Sub Struktur 2
Berdasarkan Gambar 4.23 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, Dengan
asumsi Heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF
dijelaskan variabel bebas lainnya. Nilai yang dipakai untukTolerance> 0,1, dan
Tabel 4.33
Uji Multikolinieritas Model Trimming Sub Struktur 2
a
Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)
-
-17,506 6,971 ,014
2,511
promosi
,461 ,121 ,355 3,806 ,000 ,753 1,328
kualitas_pelayanan
,815 ,283 ,238 2,884 ,005 ,957 1,045
Inflation Factor untuk variabel bebas lebih kecil dari 5 (VIF < 5), dan nilai
Tolerance > 0,1. Dengan Demikian persamaan regresi Trimming terbebas dari
asumsi multikolinieritas.
4. Analisis Regresi
Tabel 4.34
Hasil Regresi Model Trimming Sub Struktur 2
a
ANOVA
Total 2081,440 99
a. Jika F tabel< FHitung, maka model Regresi layak. Dari Tabel Anova diatas
terlihat nilai F Hitung (18,891) lebih besar dari F tabel (2,69) maka model
b. Jika Nilai Signifikan < 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova di
atas terlihat nilai signifikan (0,00) < 0,05 maka model regresi dinyatakan
layak.
Tabel 4.35
Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Model Trimming Sub Struktur 2
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a. Nilai t hitung variabel eksogen dari promosi sebesar 3,806 dengan nilai
b. Nilai t hitung variabel eksogen dari kualitas pelaynan sebesar 2,884 dengan
c. Nilai t hitung variabel eksogen dari kepuasan pelanggan sebesar 2,567 dengan
Tabel 4.36
Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Model Trimming Sub Struktur 2
a
ANOVA
Residual
1306,486 96 13,609
Total
2081,440 99
Berdasarkan Tabel 4.35 di atas diperoleh bahwa nilai Fhitung (18,981) lebih
besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,69), dan sig.(0,000) lebih kecil darialpha
FEB USU.
Tabel 4.37
Koefisien Determinasi (R2) Model Trimming Sub Struktur 2
b
Model Summary
sisanyasebesar 64,7% merupakan pengaruh dari Variabel Bebas lain yang tidak
sebagai berikut:
Tabel 4.38
Nilai Koefisien KorelasiModel Trimming Sub Struktur 2
Correlations
promosi Pearson **
1 ,186 ,486
Correlation
Lanjutan Tabel
kepuasan_pelanggan Pearson **
,486 ,171 1
Correlation
R = 0,372
Adj.R2 = 0,353
Promosi Fhitung = 18,981
0,355
0,186
0,486
Kualitas Pelayanan 0,238 Loyalitas
0,171 0,238
Kepuasan Pelanggan
Gambar 4.14
Analisis Jalur Trimming Sub Struktur 2
Jalur Trimming:
R = 0,520
Adj.R2 = 0,255 ɛ2 = 0,647
Harga Fhitung = 17,965
0,462 0,208
0,238
0,486 0,390
Promosi Kepuasan Pelanggan Loyalitas
0,238
0, 186 0,171
ɛ1 = 0,73
R = 0,372
0,238
Kualitas Pelayanan Adj.R2 = 0,353
Fhitung = 18,981
Tabel 4.39
Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 2 Setelah Trimming
Dari Ke Standardized t hitung f hitung Hasil penguji Adm- ɛ
2
Coefficients R
Beta
4.10 Pembahasan
menunjukkan bahwa angka R= 0,534 yang berarti bahwa hubungan antara Harga,
Kepuasan Pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel Harga, Promosi dan Kualitas
Pelayanan, sedangkan sisanya sebesar 74,8 % dapat dijelaskan oleh variabel lain
Berdasarkan uji F menunjukkan nilai Fhitung 12,121, hal ini berarti bahwa
pada mahasiswa FEB USU. Berdasarkan uji t, variabel harga berpengaruh secara
dengan nilai signifikan 0,043 < 0,05. Ini artinya jika variabel harga ditingkatkan
sebesar satu satuan maka variabel kepuasan pelanggan akan meningkat sebesar
0,277.
kepuasan pelanggan dengan nilai thitung3,848 dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05.
Ini artinya jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu satuan maka variabel
terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai t hitung 0,765 dengan nilai signifikan
0,446 > 0,05. Ini artinya jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu satuan,
Maka dalam Penelitian ini didapati bahwa Secara Parsial Variabel harga dan
pengaruh harga, promosi dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan
loyalitas adalah cukup erat. Angka Adjusted R Square sebesar 0,346 menjelaskan
bahwa 34,6 % kepuasann pelanggan dan loyalitas dapat dijelaskan oleh variabel
sebesar 68,9% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Berdasarkan uji F menunjukkan nilai Fhitung 14,096 hal ini berarti bahwa
kepuasan pelanggan dengan nilai t hitung0,143 dengan nilai signifikan 0,887 < 0,05.
Ini artinya jika variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka tidak akan
signifikan 0,001 < 0,05. Ini artinya jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu
nilai signifikan 0,005 < 0,05. Ini artinya jika variabel kualitas pelayanan
ditingkatkan sebesar satu satuan maka variabel loyalitas akan meningkat sebesar
0,813.
dengan nilai thitung2,466 dengan nilai signifikan 0,015 < 0,05. Ini artinya jika
5.1 Kesimpulan
Sedangkan berdasarkan uji parsial diketahui bahwa harga dan promosi masing-
bahwa secara simultan harga, promosi dan kualitas pelayanan serta kepuasan
pada mahasiswa FEB USU. Sedangkan berdasarkan uji parsial diketahui bahwa
5.2 Saran
penetapan harga sudah cukup diterima oleh mahasiswa FEB USU, namun
114
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David, 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu
Merek, Mitra Utama, Jakarta
Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
CVAlvabeta.
Ali, Hasan . 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta. CAPS (Center
For Academic Publishing Service)
Assauri, Sofjan (2011), “Strategic Management, Sustainable Competitive
Advantages”, Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta.
Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior 6th Edition. New York: Thomson Learning
Delgado-Ballester, E and Munuera-Aleman, J. L. (2001), “Brand Trust in the Context
Consumer Loyalty,” European Journal of Marketing, Vol. 35, No. 11/12, pp.
1238-1258.
Dharmmesta, B. S. (1999), “Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Bagi Peneliti,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 3,
pp. 73-88.
Fandy Tjiptono, 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publising.
Fandy,Tjiptono. 2006. Manajemen Jasa. Andi, Yogyakarta.
Farida, 2011, Hukum Dagang, Sinar Grafika, Jakarta
Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang2008. Filsafat Ilmu dan Metode
Riset. Medan : USU Press
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21.
Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Indriyo Gitosudarmo, 2008, Manajemen Pemasaran, edisi pertama, cetakan keempat,
Penerbit : BPFE – Yogyakarta
Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta
Kotler,PhilipdanAmstrong.2001.DasarDasarPemasaranEdisiIX.Jakar
ta:PT.Indeks
Kuncoro,Mudrajat.2003.MetodeRisetuntukBisnisdanEkonomi.Jakarta:PTGramediaPu
staka
Lamb,CharlesW.,Hair,JosephF.,danMcDaniel.2001.PemasaranBukuI.Jakarta:Salemb
aEmpat
Lau, G, dan Lee, S, 1999. “Consumers Trust In A Brand And Link To Brand
Loyalty”, Journal of Marketi Focused Management.
Levy,M.danWeitz.Barton.2004.RetailingManagement.Edisi5.NewYork:McGrawHill
,Irwin.
Lovelock Christopher. et. al. 2010. Pemasaran Jasa, Edisi 7, Jilid 2. Erlangga: Jakarta
Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta : Cakra
Ilmu.
Ma’ruf,Hendri.2006.PemasaranRitel.Jakarta: PTGramediaPustaka
Rangkuti (2009) Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama
Setiadi,Nugroho.2003.PerilakuKonsumen.Jakarta: Kencana
Simamora,Bilson.2003. MembongkarKotakHitamKonsumen:Jakarta:
PTGramediaPustaka
Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 3, Cetakan 1,
Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Luthfi, 2015, Analisis Data untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, Edisi Ketiga, Penerbit USU Press, Medan.
Situmorang, SyafrizalHelmi. 2017. Riset Pemasaran. Penerbit USU Press, Medan.
Sugiyono.2005.Metode PenelitianBisnis.Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunarto.2006.PengantarManajemenPemasaran.Yogyakarta:UST Press
Sunarto.2006.PerilakuKonsumen.Yogyakarta:AmusYogyakarta
Sunyoto, Danang, 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, edisi pertama, Media
Pressindo, Yogyakarta
Suryana.2001.Kewirausahaan.Jakarta:SalembaEmpat
Tjiptono dan chandra. (2005). Service Quality and Satisfaction . Edisi 2.
Andi, Yogyakarta.
KUESIONER PENELITIAN
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda√)( pada salah satu jawaban yang
Ragu-ragu (RG) =3
Setuju (S) = 4
NO Pernyataan SS S RG TS STS
Keterjangkauan harga
1 Harga yang ditawarkan GO-JEK
relatif terjangkau
2 Harga berfariasi sesuai dengan jarak
yang ditempuh
Kesesuaian harga dengan kualitas produk.
3 Harga yang ditawarkan GOJEK sesuai
dengan kualitas
4 Konsumen merasa lebih tenang karena
kuliatas jasanya yang telah dijamin
perusahaan
Daya saing harga
5 Harga GOJEK dapat bersaingan
pesaingnya
6 Harga yang ditetapkan GOJEK sesuai
dengan kemampuan daya beli
Kesesuaian harga dan manfaat
7 Saya merasakan harga yang diberikan
GOJEK sesuai dengan manfaat yang
diberikan
8 Saya tidak terlalu mementingkan harga
yang ditetapkan GOJEK yang saya
perhatikan adalah manfaat yang saya
rasakan dari pelayanan tersebut
NO Pernyataan SS S RG TS STS
Jangkauan promosi
9 Iklan GOJEK sering dijumpai di media
sosial
10 GOJEK sering melakukan potongan harga
sehingga menimbulkan minat beli
Kuantitas penayangan iklan di media promosi
11 GOJEK menjadi sponsor untuk acara besar
11 untuk mempermudah promosi
NO Pernyataan SS S RG TS STS
Keandalan dalam melancarkan prosedur pelayanan
15 Driver GO-JEK cepat pada saat
menjemput dan mengantar pelanggan.
NO Pernyataan SS S RG TS STS
Kesesuaian spesifikasi produk yang diharapkan ( performance).
21 Inovasi GO-JEK sesuai dengan ekspektasi
yang saya harapkan.
22 Driver GO-JEK tidak kebut-kebutan,
ugal-ugalan dan melanggar rambu-rambu
lalu lintas.
NO Pernyataan SS S RG TS STS
Kembali melakukan pembelian produk.
27 Saya cenderung menggunakan jasa GO-
JEK ulang karena dipermudah dalam
sistem pembayaran
28 Saya selalu menggunakan jasa GO-JEK
Hipotesis Pertama
127
ANOVAa
Coefficientsa
Model Summaryb
Correlations
Coefficientsa
ANOVAa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summaryb
Coefficientsa
Model Summaryb
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Correlations
harga promosi
harga Pearson Correlation 1 ,462**
Sig. (2-tailed) ,000
N 100 100
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -
-17,506 6,971 ,014
2,511
ANOVAa
Total 2081,440 99
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Model Summaryb
Correlations
promosi Pearson
1 ,186 ,486**
Correlation