HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
i
Universitas Esa Unggul
Mengetahui, Menyetujui,
ii
Universitas Esa Unggul
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Ditetapkan di : Jakarta
iii
Universitas Esa Unggul
Sebagai civitas akademika Universitas Esa Unggul. Saya yang bertanda tangan di
bawah ini.
Beserta perangkat yang ada (apabila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneklusif ini. Universitas Esa Unggul berhak menyimpan, mengalihmesiakan,
mengelola, dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenernya. Dibuat di : Jakarta
Yang menyatakan
iv
Universitas Esa Unggul
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Citra Merek dan Iklan melalui
Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian pada Chatime. Variabel independen
terdiri atas Citra Merek dan Iklan, variabel dependen adalah Keputusan Pembelian
dan variabel intervening adalah Kepercayaan. Penelitian ini dilakukan pada
konsumen yang pernah melakukan pembelian dan mengkonsumsi Chatime
minimum dua bulan terakhir. Dan Konsumen yang pernah melihat iklan Chatime.
Sampel yang digunakan adalah sebanyak 140 responden dengan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah asosiatif
yang bersifat kausal dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Partial Least Square (PLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Citra Merek dan Iklan berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap Kepercayaan. Citra Merek dan Iklan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Kepercayaan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Kepercayaan berhasil
menjadi variabel Intervening bagi Citra Merek dan Iklan.
Kata Kunci : Citra merek , Iklan, Kepercayaan, Keputusan Pembelian
v
Universitas Esa Unggul
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Brand Image and Advertising through
Trust on Purchasing Decisions at Chatime. The independent variable consists of
Brand Image and Advertising, the dependent variable is Purchasing Decision and
the intervening variable is Trust. This research was conducted on consumers who
have made purchases and consumed Chatime for a minimum of the last two months.
And consumers who've seen Chatime ads. The sample used is as many as 140
respondents with a sampling technique that is purposive sampling. This type of
research is associative which is causal and the method used in this research is the
Partial Least Square (PLS) method.
The results of this study indicate that Brand Image and Advertising have a positive
and significant effect on trust. Brand Image and Advertising have a positive and
significant effect on Purchasing Decisions, Trust has a positive and significant
effect on Purchasing Decisions. Trust has succeeded in becoming an intervening
variable for Brand Image and Advertising.
Keywords: Brand image, Advertising, Trust, Purchase
vi
Universitas Esa Unggul
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, berkah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime ” dengan baik. Penyusunan
proposal skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, IPU selaku Rektor
Universitas Esa Unggul.
2. Bapak Dr. Tantri Yanuar Rahmat Syah, S.E, M.S.M selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Esa Unggul.
3. Ibu Dr. Ir. Rojuaniah, M.M selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul.
4. Ibu R.A Nurlinda, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen
Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis terkait perkuliahan
dan khususnya dalam penyusunan proposal skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul yang
telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Orang Tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberikan
semangat dan kasih sayang sepanjang masa kepada penulis, khususnya pada
saat menyusun proposal skripsi ini.
7. Kawan-kawan seperjuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengisi
kehidupan kampus dari penulis.
8. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah
membantu dan memberikan dukungan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini terdapat banyak kekurangan
serta masih jauh dari sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima dengan senang hati. Penulis berharap proposal skripsi ini dapat membantu
dan memberikan manfaat bagi banyak pihak.
vii
Universitas Esa Unggul
DAFTAR ISI
viii
Universitas Esa Unggul
ix
Universitas Esa Unggul
5.1.3. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) .... 64
5.1.4. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) ................. 65
5.1.5. Pengaruh Kepercayaan (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y) ..... 66
5.1.6. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
melalui Kepercayaan (Z) .......................................................................................... 66
5.1.7. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui
Kepercayaan (Z) ........................................................................................................ 67
5.2. Temuan Penelitian .......................................................................................... 67
5.3. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 68
BAB VI ............................................................................................................................... 69
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................... 69
6.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 69
6.2. Saran ................................................................................................................ 71
6.3. Implikasi Penelitian ........................................................................................ 72
6.3.1 Implikasi Teoritis ...................................................................................... 72
6.3.2 Implikasi Praktis ....................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 73
LAMPIRAN KUISIONER ..................................................................................................... 76
x
Universitas Esa Unggul
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hasil riset konten yang paling mempersuasi khalayak 2020………...1
Gambar 1.2 Prediksi peningkatan pertumbuhan pasar bubble tea 2016-2027……2
Gambar 1.3 Hasil riset minuman kekinian………………………………………..3
Gambar 1.4 Informasi Instagram Chatime dan komentar konsumen……………..6
Gambar 2.1 Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen……………………12
Gambar 2.2 Model penelitian…………………………………………………….30
Gambar 4.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin……………………………...49
Gambar 4.2 Responden berdasarkan Usia………………………………………..50
Gambar 4.3 Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir……………………….51
Gambar 4.4 Responden berdasarkan Pekerjaan…………………………………..51
Gambar 4.5 Responden berdasarkan Pendapatan………………………………...52
Gambar 4.6 Responden berdasarkan Intensi Pembelanjaan ……………………...53
Gaambar 4.7 Model structural……………………………………………………58
xi
Universitas Esa Unggul
DAFTAR TABEL
xii
Universitas Esa Unggul
BAB I
PENDAHULUAN
1
Universitas Esa Unggul
Saat ini salah satu tren makanan dan minuman yang paling kita dengar di
masyarakan adalah minuman kekinian. Banyak bermunculan gerai yang
menawarkan jenis-jenis minuman trendi dan kekinian, mulai dari kopi yang
dicampur dengan alpukat, teh bercampur keju, hingga minuman rasa kue. Tak
heran jika inovasi minuman baru terus bermunculan untuk menarik perhatian
masyarakat dan terkadang membuat kita bingung untuk memilihnya. Trend
minuman yang terkenal saat ini adalah minuman dengan berbahan dasar teh.
Dewasa ini banyak kita jumpai gerai-gerai yang menjual minuman berbahan dasar
teh di mall-mall dan tidak sedikit pula cafe-café bermunculan hanya untuk sekedar
tea time. Sebagian besar penggermar minuman teh ini adalah remaja, tidak sedikut
dari mereka datang mengunjungi mall dan café-café hanya untuk membeli
minuman dengan berbahan dasar teh, bahkan di penghujung minggu, mereka
berbondong bondong datang bersama teman-teman atau keluarga untuk membeli
minuman tersebut.
Salah pilihan minuman berbahan dasar teh yang disukai oleh masyarakat
khususnya remaja adalah bubble tea. Bubble tea itu sendiri adalah minuman yang
berbahan dasar teh dengan dikombinasikan berbagai varian rasa serta diberikan
topping (isian) berupa jeli atau sejenisnya. Menurut Grand View Research 2020
dalam situs nya Bubble Tea diprediksi akan terus mengalamai peningkatan hingga
8,9 % dari tahun 2020 hingga 2027 sesuai yang ditampikan grafik dibawah ini.
2
Universitas Esa Unggul
Gambar 1.2
Prediksi peningkatan pertumbuhan pasar bubble tea 2016-2027
Peningkatan konsumsi teh dan kopi oleh pelajar dan pekerja kantoran menjadi
faktor kunci dari pertumbuhan pasar bubble tea. Diprediksi bahwa kedepan nya
bubble tea menjadi primadona dikalangan remaja dan pekerja kantoran usia muda.
Populix melakukan riset yang melibatkan 627 responden. Responden ini
didominasi oleh kalangan generasi Z dengan tingkat partisipasi mencapai 42% dan
menemukan setidaknya ada 10 ‘pemain’ atau brand yang paling popular
dimasyarakat.
Salah satu merek minuman bubble tea yang terkenal adalah Chatime.
Didirikan di Taiwan pada tahun 2005, Chatime sendiri telah menjadi salah satu
perusahaan Bubble Tea International terbesar pada saat ini dan juga sebagai
perusahaan yang terdaftar dipasar Taiwan. Visi dari Chatime adalah menjadi
frenchise yang paling diminati dengan servis yang cepat dan hand-made desserts,
sedangkan misinya adalah membangun kerajaan minuman dan membawa
kebahagiaan untuk semua orang. Konsep dari Chatime adalah good tea good time
dimana minuman disesuaikan dengan cita rasa yang digemari mulai dari anak-
anak, remaja, hingga dewasa. Chatime memiliki kualitas yang diakui di pasar
internasional sehingga menarik perhatian dari masyarakat Indonesia. Variasi menu
minuman serta topping yang banyak juga menjadi salah satu daya tarik dari para
konsumen. Selain itu, Chatime juga memberikan layanan kebebasan memilih jenis
teh, topping, jumlah gula, jumlah es batu, serta ukuran cup yang ingin disajikan
dalam minumannya.
3
Universitas Esa Unggul
Tabel 1.1
4
Universitas Esa Unggul
Pada gambar 1.4 berdasarkan data presentase Top Brand Index (TBI) terlihat
bahwa Chatime menempati posisi pertama Top Brand Index tahun 2018 hingga
2020. Tahun 2018 chatime menempati urutan pertama sebesar 44, 8% kemudian
tahun 2019 tetap di urutan pertama dengan nilai lain menjadi 56% dan selanjutnya
tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 57.5%. Dilihat dari segi merek,
Chatime sudah tidak diragukan lagi keunggulannya. Ini menjadi acuan bahwa
Chatime merupakan merek yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia
maupun masyarakat luar dengan produk utama yakni bubble tea.
Dalam beberapa tahun terakhir sendiri bubble tea menjadi minuman yang
cukup popular. Bubble tea biasa disajikan dengan topping yang terbuat dari tepung
tapioka yang berbentuk mutiara kecil di bagian bawahnya. Tepung tapioka tersebut
berasal dari pati yang diekstrak dari umbi singkong. Di balik kesegarannya,
ternyata bubble tea memiliki efek negatif bagi kesehatan. Menurut situs brilio.net,
remaja asal China mengalami sembelit selama lima hari karena terlalu sering
mengonsumsi bubble tea dan dilarikan ke rumah sakit. Adapun setelah dilakukan
CT Scan, dokter mengungkapkan bahwa terdapat sekitar ratusan gelembung dari
bubble tea yang dikonsumsi sebelumnya. Gelembung tersebut merupakan mutiara
tapioka yang tak tercerna. Bahaya mengkonsumsi bubble tea selain sembelit, yakni
gula tinggi , lemak trans tinggi , penyebab kanker, dan tinggi kalori. Tentu hal
tersebut harus diperhatikan oleh Chatime, karna isu atau berita tersebut dapat
berpengaruh terhadap citra merek Chatime yang memiliki produk utama yakni
bubble tea. Citra merek telah menjadi bagian yang penting untuk memperkuat
nama merek di pikiran pelanggan. Kesan akan suatu merek akan muncul dibenak
konsumen ketika merek tersebut sering digunakan (Sudaryanto dan Febriani,
2018). Sehingga citra merek yang telah di bangun atas produk yang ditawarkan
perusahaan perlu dijaga dan terus dibina dengan baik.
5
Universitas Esa Unggul
Salah satu iklan yang dilakukan oleh Chatime untuk melakukan keputusan
pembelian adalah melalui media sosial. Berbagai macam aplikasi yang merupakan
bagian dari Media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, Twitter dan masih
banyak lagi. Media sosial tak hanya digunakan oleh perorangan, banyak
perusahaan juga menggunakan media sosial sebagai media pemasaran produk
ataupun sebagai customer service untuk para konsumennya. Salah satu media
sosial yang bisa digunakan untuk memasarkan suatu produk atau jasa adalah
Instagram. Bevins (2014) dalam Tungka et al. (2020) pun menyatakan bahwa
Instagram dapat digunakan untuk memasarkan produk ataupun jasa dan
merupakan salah satu cara efektif karena Instagram merupakan aplikasi media
sosial yang berbasis visual. Melakukan pemasaran produk ataupun jasa dalam
Instagram juga dapat mengurangi biaya design karena Instagram dilengkapi
dengan fasilitas meng-edit filter foto secara gratis. Fasilitas tersebut tersedia tanpa
mengharuskan pengguna untuk menggunakan aplikasi lain terlebih dahulu. Dalam
situs resmi Chatime, akun resmi media social nya sendiri hanya akun Instagram
@chatimeindo. Melalui akun Instagram Chatime yakni @chatimeindo yang
memiliki total 601.000 pengikut berdasarkan data yang diperoleh 25 Desember
2020, Chatime melakukan pendekatan kepada konsumen dengan memberikan
informasi mengenai adanya promo, informasi produk dan bisa berinteraksi
langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
6
Universitas Esa Unggul
Tabel 1.2
No Akun Komentar
7
Universitas Esa Unggul
Masih terdapatnya iklan yang tidak sesuai dan iklan yang kurang informasi pada
Chatime,hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Selain dari segi merek dan iklan, kepercayaan pun harus diperhatikan agar
konsumen tidak berpindah ke produk lain. Dalam strategi bisnisnya sendiri di 2020
, kini Chatime mulai merambah jasa penjualan online dengan membuka official
shop di Shopee. Strategi ini dibuat Chatime sebagai solusi untuk melengkapi WFH
(Work From Home) dengan rangkaian pilihan minuman Chatime sambil
menikmati waktu dirumah , mengingat imbauan social distancing. Seperti jualan
offline nya, di kanal online, Chatime juga menjual variasi menu minuman dengan
topping Chatime yang beraneka ragam. Devin Widya Krisnadi, Deputy Operation
Director Chatime dikutip dari halaman bisnis.com mengatakan , Chatime hadir
melalui Official Shop di Shopee sebagai solusi memberikan akses yang mudah,
nyaman dan aman kepada konsumen untuk mendapatkan produk-produk Chatime
favorit secara online dan dengan hadirnya Official Shop Chatime di Shopee, kami
berharap dapat memberikan solusi bagi mitra brand sebagai wadah untuk menjaga
kelangsungan bisnis di tengah pandemi. Adapun terkait Official Shopee Chatime
sendiri terdapat komentar negatif salahsatunya dimana konsumen yang pernah
membeli melalui Shopee bubble nya masih mentah, sehingga akan berpengaruh
terhadap kepercayaan konsumen. Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan, maka akan berdampak terhadap keputusan
pembelian,didukung oleh penelitian (Fatmawati et al., 2017)..
8
Universitas Esa Unggul
1.1.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat ditarik beberapa
identifikasi masalah yaitu :
1. Chatime menempati posisi Top Brand nomor satu untuk bubble tea, tetapi
terdapat isu bubble tea memiliki efek negatif bagi kesehatan dimana adalah
produk utama Chatime yang dapat mempengaruhi Citra merek konsumen.
2. Promosi Iklan yang di lakukan Chatime melalui media social tidak sesuai
dengan yang di janjikan sehingga membuat konsumen kecewa terhadap
Chatime.
3. Karena iklan Chatime kurang menarik dan kurang informatif sehingga dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
4. Konsumen merasa kecewa setelah melakukan pembelian karena produk
Chatime yang sampai di tangan konsumen tidak sesuai dengan yang di pesan.
9
Universitas Esa Unggul
10
Universitas Esa Unggul
11
Universitas Esa Unggul
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2.1.Faktor budaya
Faktor budaya merupakan faktor penentu yang paling dasar dari perilaku
konsumen. Faktor budaya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Sub budaya
12
Universitas Esa Unggul
Setiap budaya terdiri dari berbagai sub budaya yang memberikan banyak ciri
dan sosialisasi khusus bagi para anggotaanggotanya. Sub budaya terdiri dari
kelompok nasionalisme, keagamaan, kelompok ras, dan daerah geografis.
2. Kelas sosial
Pada dasarnya dalam suatu masyarakat pasti memiliki strata sosial. Kelas
sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor,seperti pendapatan, pendidikan,
kekayaan dan lainnya. Kelas sosial ini tentunya menunjukkan pada suatu
pemilihan produk atau merek tertentu yang berkualitas.
2.1.2.2.Faktor social
Kelompok referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari semua kelompok yang memilki
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka sekurang-
kurangnya melalui tiga jalan yaitu:
1. Mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang
2. Menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin
mempengaruhi pilihan produk.
3. Kelompok referensi mengajarkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup
baru.
2.1.2.3.Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat. Keluarga dibedakan menjadi dua yaitu keluarga inti: ibu, ayah
dan anak yang tinggal bersama dalam satu atap, dan keluarga besar yaitu, keluarga
inti yang ditambah dengan kerabat lainnya.
2.1.2.4.Faktor pribadi
1. Usia dan tahapan siklus hidup Seseorang akan melakukan pembelian yang
berbeda dalam kehidupannya. Dan tentunya pemasar akan selalu memilih
kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerjaan seseorang pada dasarnya sangat
mempengaruhi pola konsumsinya. Sedangkan pilihan produk sangat
13
Universitas Esa Unggul
2.1.2.5.Faktor psikologis
Faktor psikologis dipengaruhi oleh empat faktor utama, antara lain:
1. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan dari dalam diri konsumen
yang perlu dipenuhi agar konsumen tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Motivasi ini adalah suatu kondisi yang menggerakkan
konsumen agar mampu mencapai tujuan motivasinya.
2. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran ini meliputi tingkah laku seseorang yang timbul dari
adanya pengalaman. Pembelajaran ini dihasilkan melalui perpaduan kerja
antara dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan dan penguatan.
3. Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan mengintepretasi informasi yang didapatkan guna
menciptakan gambaran yang berarti.
4. Keyakinan dan sikap
Keyakinan akan membentuk suatu citra merek, serta orang akan bertindak
berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan
14
Universitas Esa Unggul
PENGENALAN
MASALAH PENCARIAN INFORMASI EVALUASI ALTERNATIF
KEBUTUHAN
Gambar 2.1
Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
15
Universitas Esa Unggul
1. Pengaruh lingkungan meliputi faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor pribadi,
faktor keluarga dan faktor situasi.
2. Perbedaan sumberdaya yaitu sumberdaya ekonomi, temporal dan kognitif.
3. Proses psikologis meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.
16
Universitas Esa Unggul
1. Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau
menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah
produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
2. Pilihan merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek nama yang akan dibeli
setiap merek memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
3. Pilihan penyalur
Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan
dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur
bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan
barang yang lengkap, kenyamanan dalam belanja, keluasan tempat dan
lainlain.
4. Waktu pembelian
17
Universitas Esa Unggul
18
Universitas Esa Unggul
19
Universitas Esa Unggul
20
Universitas Esa Unggul
adalah sejauh mana produk atau jasa dibawakan oleh program komunikasi
pemasaran dapat memenuhi keinginan/harapan konsumen yang menjadi
sasaran. Desirability dari suduh pandang konsumen. Dan Deliverability adalah
sejauh mana merek produk yang dibawakan oleh program pemasaran dapat
disampaikan dengan baik kepada konsumen sasaran. Deliverability
berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki perusahaan.
2.4. Iklan
2.4.1. Pengertian Iklan
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah
“menggiring orang pada gagasan”. Adapun pengertian periklanan secara komprehensif
menurut Kotler dan armstrong (2016), Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan
promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran. Periklanan menurut Suhandang (2005) dalam penelitian
Kojongian et al. (2019) adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor
tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa
atas penyiaran iklannya. Sedangkan menurut Tjiptono (2016) iklan dapat dimanfaatkan
secara efektif untuk membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan dan juga
dapat memicu pembelian segera. Iklan juga digunakan untuk mendidik dan membangun
preferensi suatu merek. Iklan juga merupakan ajang kompetisi bagi tiap-tiap merek produk
untuk menjatuhkan produk saingannya, dengan cara iklan yang menyerang produk pesaing
dan menampilkan produk pesaing secara samar-samar dan memberitahukan
kelemahannya. Selain itu, iklan juga menjadi sarana hiburan yang ditampilkan secara
menarik dengan pemberian animasi dan penyampaian yang lucu.
1. Mission (Misi)
1) Memberi informasi
2) Mengajak
3) Mengingatkan
4) Mendorong terjadinya keputusan untuk membeli suatu produk
2. Message (Pesan)
Pesan yang dibawa iklan harus dapat mengkomunikasikan nilai lebih yang
dimiliki suatu produk dengan menggunakan katakata maupun gambar. Iklan
21
Universitas Esa Unggul
1. Media cetak
Media cetak merupakan media yang memuat pesan bertopik tunggal dan satu
pemikiran secara bersamaan. Media yang mengutamakan pesan-pesan dengan
sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna. Jenis-jenis media
cetak adalah : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, selebaran.
2. Media elektronik
Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak digunakan oleh
perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.
22
Universitas Esa Unggul
Media elektronik terdiri atas media audio (radio, telepon) dan audio visual
(televisi, internet, dan bioskop).
3. Media luar ruangan (outdoor)
Media iklan ini biasanya berukuran besar yang dipasang ditempattempat
terbuka seperti di dalam bus kota, pusat keramaian, pagar tembok, dan lain-
lain. Jenis-jenis media luar ruangan adalah : billboard, balon raksasa, umbul-
umbul dan stiker.
23
Universitas Esa Unggul
Pengiklan sebaiknya memilih format pesan yang kuat. Untuk iklan cetak,
pengiklan harus menentukan judul, teks iklan, ilustrasi dan warna. Jika iklan
disiarkan di radio, harus dipilih kata-kata, kualitas suara dan vokalnya. Pesan
juga bisa disampaikan dalam bentuk produk atau kemasannya. Dalam hal ini
yang harus dicermati adalah warna, bentuk, ukuran, bau dan tekstur.
4. Sumber pesan
Dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak juga dipengaruhi oleh
penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan. Pesan - pesan yang berasal dari
sumber terpercaya lebih persuasif sifatnya. Adapun tiga faktor yang
memengaruhi kredibilitas sumber pesan, yaitu:
1) keahlihan, merupakan suatu pengetahuan khusus yang nampak dimili oleh
komunikator yang mendukung pesan yang disampaikan
2) sifat terpercaya, dihubungkan khalayak dengan seberapa objektif dan
jujurnya sumber tersebut menurut khalayak
3) sifat disukai, merupakan daya tarik sumber pesan di mata khalayak.
2.5. Kepercayaan
2.5.1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan merek merupakan sebuah perilaku kesediaan konsumen
untuk percaya dan yakin pada kemampuan merek sesuai dengan fungsi produk
tersebut (Citra et al., 2016). Kepercayaan pembeli atau pengalaman konsumen
mengenai kepercayaan terhadap suatu produk dan terdapat manfaat atau kegunaan
dari atribut tersebut.(Sudaryono., 2016). Menurut Mowen dan Minor (2002) dalam
Sudirman et al. (2020) Salah satu komponen penting untuk menjaga hubungan baik
dengan konsumen adalah dengan cara membangun kepercayaan yang baik.
Kepercayaan (trust) merupakan indikator dari bisnis yang sukses menjaga pangsa
pasarnya. Kepercayaan konsumen (consumer beliefs) merupakan interprestasi
yang disampaikan konsumen dalam bentuk pengetahuan dan pemberian
kesimpulan tentang objek, atribut dan manfaatnya.
Menurut Dunn (2004) dalam Kusnanto dan Rahma (2020) menyatakan
bahwa “Trust is an intangible characteristic that allows customers to buy goods or
service with the confidence that what is promised will be delivered”. Artinya
24
Universitas Esa Unggul
25
Universitas Esa Unggul
26
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
Judul
Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Bubuk
27
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
Hasil pembelian
2. Citra merek berpengaruh terhadap kepercayaan
28
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
29
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
30
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
31
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
32
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
33
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
34
Universitas Esa Unggul
No Keterangan Uraian
35
Universitas Esa Unggul
Citra yang positif atau negatf lebih mudah dikenal oleh konsumen sehingga
produsen selalu berusaha mempertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan citra
merek produknya di mata konsumen. Citra merek yang positif memberikan
manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal konsumen. Dengan kata lain, konsumen
akan menentukan pilihannya untuk membeli produk yang mempunyai citra yang
baik. Begitu pula sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen cendrung
mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk.Semakin baik
citra merek suatu produk, maka akan semakin tinggi keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian produk tersebut. Hal ini di dukung oleh penelitian Citra et
al. (2016) citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian. Didukung juga penelitian dari Sudaryanto dan Febriani (2018) serta
Putri dan Kusumadewi (2018) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
36
Universitas Esa Unggul
Jika suatu produk yang bagus sekalipun tanpa adanya iklan yang efektif
akan membuat produk tersebut tidak akan laku dijual. Dengan adanya iklan maka
pelanggan akan mengetahui seberapa bermanfaatnya produk tersebut untuk
dimiliki. Dengan adanya iklan maka akan mengubah sikap pelanggan dan
37
Universitas Esa Unggul
2.8. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu seperti yang
diuraikan di atas, maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
adalah:
38
Universitas Esa Unggul
Gambar 2.2
Model Penelitian
39
Universitas Esa Unggul
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif berupa persepsi
konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi Chatime di wilayah Jakarta.
Data kualitatif di kuantitatifkan menggunakan skala. Skala yang digunakan berupa
skala interval yang tercermin dari skala likert. Instrumen dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang didalamnya berisi peryataan-pernyataan yang berkaitan
dengan responden pernah membeli dan mengkonsumsi Chatime menggunakan
skala likert.
Jawaban Skor
Setuju (S) 3
40
Universitas Esa Unggul
Data untuk kepentingan riset ini diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner yang di lakukan secara elektronik yaitu melalui google form. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tanggapan responden yang berkaitan
dengan citra merek, iklan, kepercayaan dan keputusan pembelian pelanggan.
3.3.2 Sampel
n × 5 observasi
Keterangan :
41
Universitas Esa Unggul
Jumlah sampel yang didapatkan dari rumus ini berjumlah 140 orang yang
nantinya sebagai responden untuk mengisi kuesioner.
42
Universitas Esa Unggul
Citra merek dari suatu produk memiliki citra yang positif untuk dikalangan
konsumen maka konsumen tidak akan ragu untuk melakukan pembelian terhadap
produk itu sendiri. Apabila suatu merek dapat diingat secara terus menerus di
dalam benak konsumen maka merek tersebut dapat dengan mudah dikenali atau
diingat oleh konsumen. Chatime memiliki citra merek yang sudah cukup lama
dikenal di dalam benak konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah
mengenali Chatime, baik dalam bentuk logo berupa gambar maupun tulisan.
Iklan berupa segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan
lewat media, ditujukan kepada sebagian masyarakat atau seluruh masyarakat. Iklan
Chatime selalu memberikan informasi yang jelas sehingga konsumen mudah
tertarik.
43
Universitas Esa Unggul
44
Universitas Esa Unggul
45
Universitas Esa Unggul
metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Data
tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori,
ordinal, interval, sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama), jumlah
sample tidak harus besar. Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk
mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau
tidaknya hubungan antar variabel laten (Ghazali, 2016). Tujuan PLS adalah
membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi.
1. Content Validity
Validitas kuesioner dapat diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang
telah banyak dipakai oleh para peneliti. Kuesioner yang dipakai dalam
penelitian ini merupakan hasil studi literatur dengan modifikasi seperlunya
untuk menghindari kecenderungan responden terhadap preferensi tertentu.
2. Convergent Validity
Uji convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif
indikator dinilai berdasarkan pengujian individual item reliability digunakan
standardized loading factor yang menggambarkan besarnya korelasi antar
setiap indikator dengan konstruknya. Nilai loading factor diatas 0,70
dinyatakan sebagai ukuran yang ideal atau valid sebagai indikator yang
mengukur konstruk. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari
pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap
cukup memadai (Ghazali, 2016).
3. Average Variance Extrated (AVE)
AVE dihitung sebagai rerata akar standardize loading faktor yang dibagi
dengan jumlah indikator. AVE mampu menunjukkan kemampuan nilai
46
Universitas Esa Unggul
variabel laten dalam mewakili skor data asli. Semakin besar nilai AVE
menunjukkan semakin tinggi kemampuannya dalam menjelaskan nilai pada
indikator-indikator yang mengukur variabel laten. Cut-off value AVE yang
sering digunakan adalah 0,50 dimana nilai AVE minimal 0,50 menunjukkan
ukuran convergent validity yang baik mempunyai arti probabilitas indikator di
suatu konstruk masuk ke variabel lain lebih rendah (kurang 0,50) sehingga
probabilitas indikator tersebut konvergen dan masuk di konstruk yang nilai
dalam bloknya lebih besar diatas 50% (Ghazali, 2016).
4. Discriminant Validity
Uji Discriminant Validity untuk menguji apakah indikator-indikator suatu
konstruk tidak berkorelasi tinggi denganindikator dari konstruk lain.
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai
berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi
konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk
lainnya, maka menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada
blok lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Metode lain untuk mencari
discriminant validity adalah dengan membandingkan nilai akar kuadrat dari
AVE setiap konstruk dengan nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk
lainnya(Ghazali, 2016).
Uji reliabilitas sebagai metode yang lebih baik dibandingkan dengan nilai
cronbach alpha dalam menguji reliabilitas dalam model structural equation
modeling. Composite reliability yang mengukur suatu reliabilitas dapat dilakukan
melalui composite reliability yang mengukur konstruk dapat dievaluasi dengan dua
macam ukuran yaitu internal consistency dan cronbach’s alpha suatu variabel
dapat dikatakan reliabel ketika memiliki nilai composite reliability ≥ 0,7 (Ghazali,
2016)
47
Universitas Esa Unggul
48
Universitas Esa Unggul
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Sebelum data disajikan dari setiap variabel yang di uji dalam penelitian,
untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai responden dalam penelitian ini
meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan
intensitas pembelian Chatime dalam satu bulan. Responden dalam penelitian ini
ditetapkan sebanyak 140 responden menggunakan Google Form dengan catatan
berusia minimal 17 tahun, konsumen yang pernah melakukan pembelian dan
mengkonsumsi Chatime minimum dua bulan terakhir konsumen yang pernah
melihat iklan Chatime.
Gambar 4.1
49
Universitas Esa Unggul
Gambar 4.2
50
Universitas Esa Unggul
Gambar 4.3
51
Universitas Esa Unggul
Gambar 4.4
Dari gambar 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang melakukan
membeli dan mengkonsumsi Chatime paling banyak adalah Karyawan swasta
sebesar 57% (80 orang), dan responden yang paling sedikit adalah PNS/Polri/TNI
sebesar 4% (6 orang), sedangkan sebsar 27% (37 orang) adalah pelajar/mahasiswa.
Dan wiraswasta sebesar 12% (17 orang). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen
yang yang melakukan membeli dan mengkonsumsi Chatime adalah Karyawan
swasta.
Gambar 4.5
Dari gambar 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang melakukan
membeli dan mengkonsumsi Chatime paling banyak adalah dengan pendapatan Rp
3.500.000- Rp 5.000.000 sebesar 46% (64 orang). Responden yang paling sedikit
adalah dengan pendapatan > Rp 15.000.000, sebesar 1% (1 orang), sedangkan
43% (61 orang) dengan pendapatan Rp 5.000.00- Rp 10.000.000 dan 10% (14
orang) responden dengan pendapatan Rp 10.000.000 – Rp 15.00.000. Hal ini
52
Universitas Esa Unggul
Gambar 4.6
53
Universitas Esa Unggul
54
Universitas Esa Unggul
Z_2 0.698
Z_3 0.669
Z_4 0.792
Z_5 0.743
Z_6 0.624
Sumber : Data diolah, 2021
Dari hasil yang terlihat bahwa seluruh pernyataan kuesioner yang berjumlah 28
pernyataan terdapat 24 pernyataan yang valid dan 4 pernyataan yang tidak valid.
Hasil dapat dikatakan valid ketika nilai outer loading berada di atas nilai 0.60.
2. Average Variance Extrated (AVE)
AVE mampu menunjukkan kemampuan nilai variabel laten dalam
mewakili skor data asli. Semakin besar nilai AVE menunjukkan semakin tinggi
kemampuannya dalam menjelaskan nilai pada indikator-indikator yang mengukur
variabel laten. Cut-off value AVE yang sering digunakan adalah 0,50 dimana nilai
AVE minimal 0,50 menunjukkan ukuran convergent validity yang baik. Berikut
Hasil Average Variance Extrated (AVE):
Dari hasil yang terlihat bahwa nilai hasil Average Variance Extrated (AVE)
menunjukan hasil diatas 0.50 yang mana hasil tersebut menunjukan bahwa
kemampuannya dalam menjelaskan nilai pada indikator-indikator yang mengukur
variabel dapat dikatakan baik
55
Universitas Esa Unggul
4.2.1.2.Discriminant Validity
1. Cross Loading
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator
dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi
konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya,
maka menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok lebih
baik daripada ukuran blok lainnya. Berikut hasil perhitungannya:
Tabel 4.3 Cross Loading
56
Universitas Esa Unggul
Dari hasil yang terlihat bahwa nilai cross loading menunjukan hasil korelasi
konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok
lebih baik daripada ukuran blok lainnya.
Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa semua nilai variabel dalam pengujian
reliabilitas baik menggunakan Cronbach’s Alpha maupun composite reliability
memiliki nilai diatas 0.7. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa variabel yang
diujikan reliabel sehingga dapat dilakukan pengujian model struktural.
4.3. Inner Model
Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory)
menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori substantif.
57
Universitas Esa Unggul
Dalam menilai model dengan SmartPLS dimulai dengan melihat R-square variabel
laten dependen. Tabel 4.5 merupakan hasil estimasi R-square dengan
menggunakan SmartPLS.
Tabel 4.5 R.Suare
Dari hasil penelitian tersebut, Nilai R square 1 sebesar 69,7% yang mana bisa
dikatakan bahwa besarnya pengaruh Citra Merek dan Iklan terhadap Kepercayaan
adalah sebesar 69,7% dan sisanya sebesar 30.3%. Dan nilai R square 2 sebesar
63.8% yang mana bisa dikatakan bahwa besarnya pengaruh Citra Merek, Iklan dan
58
Universitas Esa Unggul
Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.369 0.371 0.061 6.048 0.000
KEPERCAYAAN
CITRA MEREK -> 0.293 0.300 0.073 4.027 0.000
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
IKLAN -> 0.573 0.573 0.050 11.522 0.000
KEPERCAYAAN
IKLAN -> 0.225 0.224 0.093 2.433 0.015
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KEPERCAYAAN -> 0.380 0.378 0.112 3.400 0.001
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Sumber : Data diolah, 2021
59
Universitas Esa Unggul
60
Universitas Esa Unggul
Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.14 0.14 0.047 2.984 0.003
KEPERCAYAAN ->
KEPUTUSAN PEMBELIAN
IKLAN -> KEPERCAYAAN 0.218 0.216 0.067 3.226 0.001
-> KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Sumber : Data diolah, 2021
61
Universitas Esa Unggul
62
Universitas Esa Unggul
BAB V
PEMBAHASAN
63
Universitas Esa Unggul
64
Universitas Esa Unggul
65
Universitas Esa Unggul
66
Universitas Esa Unggul
67
Universitas Esa Unggul
68
Universitas Esa Unggul
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti, maka dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepercayaan
konsumen Chatime. Dimana hal ini berarti bahwa semakin baik Citra Merek,
maka akan semakin tinggi pula tingkat Kepercayaan konsumen Chatime.
Pernyataan yang paling tinggi nilainya pada variabel Citra Merek adalah
Chatime merupakan merek terkenal, artinya dimana Chatime selalu
menawarkan variasi-variasi produk dan topping yaang berbeda dengan
pesaingnya sehingga membuat mereka tertarik untuk melakukan pembelian.
Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya untuk membeli
produk yang mempunyai citra yang baik
2. Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepercayaan. Hal ini berarti
semakin menarik iklan yang ditampilan maka semakin meningkatkan
kepercayaan pada Chatime. Dimana pada saat ini, Chatime memiliki followers
atau pengikut terbanyak diantara brand-brand lainnya yaitu sebanyak 522.000
followers Hal tersebut menunjukkan bahwa Chatime Indonesia diminati oleh
masyarakat dan juga Chatime gencar mempromosikan produknya melalui
Instagram
3. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Hal ini dapat diartikan apabila Citra merek Chatime semakin baik
di mata konsumen maka akan semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap
Chatime dan berdampak pada meningkatnya keputusan pembelian Chatime.
Berdasarkan pernyataan tertinggi, responden percaya Chatime memiliki
reputasi yang baik dan juga karena mereka merasa mendapatkan kemudahan
ketika melakukan pembelian produk di Chatime.
4. Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal
ini dapat diartikan semakin baik Iklan, maka akan semakin tinggi pula tingkat
Keputusan Pembelian pada Chatime. Salah satu media iklan yang digunakan
oleh Chatime Indonesia adalah Instagram dengan nama @chatimeindo.
69
Universitas Esa Unggul
Dimana pada saat ini, Chatime memiliki followers atau pengikut terbanyak
diantara brand-brand lainnya yaitu sebanyak 522.000 followers Hal tersebut
menunjukkan bahwa Chatime Indonesia diminati oleh masyarakat dan juga
Chatime gencar mempromosikan produknya melalui Instagram.
5. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
pembelian Chatime. Dimana hal ini berarti bahwa semakin tinggi
Kepercayaan konsumen terhadap Chatime maka, akan semakin tinggi pula
Keputusan Pembelian . Artinya, para konsumen yang yang sebagian besar
adalah wanita yang berstatus sebagai karyawan swasta memutuskan
melakukan pembelian di Chatime karena mereka merasa percaya pada merek
Chatime. Chatime merupakan pelopor dalam menjual minuman dengan
menggunakan bubble atau boba dan memiliki keunggulan dari produk- produk
pesaingnya yaitu varian rasa yang dimiliki sangat banyak Selain itu, bahan
baku yang diimpor langsung dari Taiwan menjadikan cita rasa Chatime yang
khas. Hal ini berarti bahwa reputasi yang dimiliki Chatime mampu menarik
Kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian di Chatime.
6. Citra Merek berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan pembelian
melalui Kepercayaan konsumen Chatime. Hal ini dapat diartikan apabila Citra
merek Chatime semakin baik di mata konsumen maka akan semakin tinggi
kepercayaan konsumen terhadap Chatime dan berdampak pada meningkatnya
keputusan pembelian Chatime. Berdasarkan pernyataan tertinggi, responden
percaya Chatime memiliki reputasi yang baik dan juga karena mereka merasa
mendapatkan kemudahan ketika melakukan pembelian produk di Chatime..
7. Iklan berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan pembelian melalui
Kepercayaan konsumen Chatime. Dapat diartikan apabila semakin menarik
Iklan Chatime terutama dalam teks iklan yang ditampilkan, maka akan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap reputasi Chatime dan pada
akhirnya akan meningkatan keputusan pembelian di Chatime. Berdasarkan
pernyataan tertinggi konsumen merasa bahwa teks yang ada pada iklan
Chatime sangat informatif dan juga mereka percaya bahwa Chatime memiliki
reputasi yang baik.
70
Universitas Esa Unggul
6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam Citra Merek, pernyataan dengan nilai terkecil yaitu dimana konsumen
belum merasa merek Chatime memiliki citra sebagai merek minuman bubble
tea yang baik. Adapun isu mengenai konsumsi bubble tea berlebihan yang
tidak baik bagi kesehatan sehingga Chatime sendiri perlu memberikan
informasi terkait produk bubble tea Chatime yang aman bagi kesehatan.
2. Dalam Iklan, Chatime perlu meningkatkan terkait pesan iklan nya agar
membangun kesan positif sehingga konsumen memutuskan pembelian pada
Chatime.
3. Dalam Kepercayaan, Chatime disarankan meningkatkan kualitas produknya
menjadi lebih baik supaya konsumen merasa lebih tertarik terhadap Chatime
dikarenakan konsumen lebih percaya informasi yang diberikan oleh seseorang
secara tidak langsung untuk melakukan keputusan pembelian.
4. Dalam Keputusan Pembelian pernyataan dengan nilai terendah ialah
konsumen membeli Chatime karena kepopuleran Chatime, adapun Chatime
sendiri merupakan merek terkenal tetapi belum populer di sebagian kalangan.
Berdasarkan karakteristik responden usia terbanyak berada di 23 – 28 tahun,
dimana hal ini dapat terlihat agar Chatime tak hanya di gemari kalangan muda
saja tetapi dapat mencakup semua kalangan usia.
5. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan variabel lain atau
menambahkan variabel bebas yang berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian melalui Kepercayaan seperti dan menggunakan alat analisis yang
berbeda sebagai perbandingan untuk menambah ilmu pengetahuan dan
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
6. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan variabel lain atau
menambahkan variabel bebas yang berpengaruh terhadap minat beli melalui
citra merek seperti produk, harga dan menggunakan alat analisis yang berbeda
sebagai perbandingan untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya.
71
Universitas Esa Unggul
72
Universitas Esa Unggul
DAFTAR PUSTAKA
73
Universitas Esa Unggul
1(1), 165–173.
Padmawati, N. M., & Suasana, I. G. A. K. G. (2020). Peran Kepercayaan Merek
Dalam Memediasi Pengaruh E-Wom Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Chatime Di Bali. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 9(7), 2621.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i07.p08
Poluan, J., Lumintang, G., & Untu, V. (2016). Pengaruh Periklanan Terhadap
Keputusan Pembelian Minuman Coca Cola (Studi Kasus Pada Pt. Bangun
Wenang Beverage Company Manado). Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 4(3), 671–681.
https://doi.org/10.35794/emba.v4i3.14334
Pratama, D. W., & Santoso, S. B. (2018). Pengaruh Citra Merek , Kualitas Produk
dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian melalui Kepercayaan Konsumen
pada Produk Stuck Original. Diponegoro Journal of Management, 7(2), 1–
11.
Prof. Dr. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Putri, N. P. J. M., & Kusumadewi, N. M. W. (2018). Peran Citra Merek Memediasi
Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Es Krim Wall’s Magnum. E-
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(8), 4355.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i08.p12
Restiani Widjaja, Y., & Nurdiyana, G. (2019). Kualitas Produk Dan Dampaknya
Terhadap Keputusan Pembelian Gitar Aristone Pada Cv. Arista Bandung.
Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen, 9(2), 143–148.
https://doi.org/10.32670/coopetition.v9i2.23
Rivan Kojongian, Joyce Lapian, H. T. (2019). Analisis Pengaruh Word Of Mouth,
Iklan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli
Sebagai Variabel Intervening Pada Smartphone Xiaomi Manado. 551–566.
Shimp. (2014). Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam periklanan dan promosi.
Salemba empat.
Solihin, D. (2020). Pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Online Shop Mikaylaku Dengan
Minat Beli Sebagai Variabel Intervening. 4(1), 26–37.
Sudaryanto, B., & Febriani, R. R. (2018). Pengaruh Brand Image Dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepercayaan Dan Keputusan Pembelian Pada Toko
Online (Studi Pada Konsumen Olx.Co.Id Di Kota Semarang). Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori & Implementasi. Penerbit Andi.
Sudirman, A., Efendi, E., Harini, S., Xvhu, R. Q., Ri, V., Edvhg, D., Xuwkhupruh,
D., & Kdv, W. (2020). Kontribusi harga dan kepercayaan untuk membentuk
kepuasan pengguna transportasi berbasis aplikasi. November 2019, 323–
335.
74
Universitas Esa Unggul
75
Universitas Esa Unggul
LAMPIRAN
LAMPIRAN KUISONER
Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Manajemen yang berfokus pada bidang Pemasaran, Penelitian ini
dilakukan dalam rangka penyusunan Skripsi S-1 sebagai salah satu syarat
kelulusan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul. Penelitian
ini merupakan survei mengenai “Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan
Melalui Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Chatime” Demi
tercapainya tujuan penelitian ini saya mengharapkan ketersediaan
Bapak/Ibu/Saudara/I untuk meluangkan waktu sedikit guna mengisi kuesioner
penelitian ini.
Nama : Putri Nais Apriliani
Nim : 20160101185
Atas kerja sama dan kesediaan dalam berpartisipasi mengisi kuisioner ini
saya sampaikan terima kasih.
BAGIAN I
Data Responden :
1. Jenis Kelamin :
o Laki-laki
o Perempuan
2. Usia Responden :
o 17 tahun – 22 tahun
o 23 tahun – 28 tahun
o 29 tahun – 34 tahun
76
Universitas Esa Unggul
o 35 tahun – 40 tahun
o > 40 tahun
4. Pekerjaan responden :
o Pelajar/Mahasiswa
o Karyawan swasta
o Wiraswasta
o PNS/Polri/TNI
o Lain-lain….. .(sebutkan)
5. Pendapatan responden:
o Rp.3.500.000 – Rp 5.000.000
o Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000
o Rp10.000.001 – Rp 15.000.000
o > Rp15.000.000
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.
2. Anda hanya dapa tmemberikan satu jawaban untuk satu pertanyaan.
3. Isilah kuesioner dengan tanda ceklis () pada kolom yang tersedia dan
pilih sesuai dengan keadaan sebenarnya
Contoh Pengisian :
77
Universitas Esa Unggul
No Pertanyaan SS S N TS STS
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
BAGIAN II
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya merasa merek Chatime memiliki reputasi
1
yang baik
Saya merasa Chatime merupakan merek
2
terkenal
Iklan
78
Universitas Esa Unggul
Kepercayaan
Keputusan Pembelian
79
Universitas Esa Unggul
80
Universitas Esa Unggul
81
Universitas Esa Unggul
82
Universitas Esa Unggul
83
Universitas Esa Unggul
Model Struktural
Model R Square
R Square R Square Adjusted
KEPERCAYAAN 0.697 0.692
KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.638 0.630
84
Universitas Esa Unggul
Hipotesis
Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.369 0.371 0.061 6.048 0.000
KEPERCAYAAN
CITRA MEREK -> 0.2.93 0.300 0.073 4.027 0.000
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
IKLAN -> 0.573 0.573 0.050 11.522 0.000
KEPERCAYAAN
IKLAN -> 0.225 0.224 0.093 2.433 0.015
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KEPERCAYAAN -> 0.380 0.378 0.112 3.400 0.001
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Indiret Efect
Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.14 0.14 0.047 2.984 0.003
KEPERCAYAAN ->
KEPUTUSAN PEMBELIAN
IKLAN -> KEPERCAYAAN 0.218 0.216 0.067 3.226 0.001
-> KEPUTUSAN
PEMBELIAN
85