Anda di halaman 1dari 97

Universitas Esa Unggul

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

HALAMAN JUDUL

Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui


Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Manajemen (S.M.)

NAMA : PUTRI NAIS APRILIANI


NIM : 20160101185

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2021

i
Universitas Esa Unggul

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Putri Nais Apriliani


NIM : 2016010185
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul :Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime

Jakarta, Maret 2021

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Rojuaniah, M.M.) (R.A. Nurlinda, S.E., M.M.)

ii
Universitas Esa Unggul

HALAMAN PENGESAHAN

Proposal skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Putri Nais Apriliani


NIM : 2016010185
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul :Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai


bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Esa Unggul.

TIM PENGUJI

Pembimbing : RA. Nurlinda, SE. MM ( )

Penguji : Prof. Dr. Lia Amalia, SE. MM ( )

Penguji : Dr. Anak Agung Ketut Diatmika, SE. MM ( )

Ditetapkan di : Jakarta

Ketua Program Studi Dr. Ir. Rojuaniah, M.M ( )

Tanggal : Maret 2021

iii
Universitas Esa Unggul

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Esa Unggul. Saya yang bertanda tangan di
bawah ini.

Nama : Putri Nais Apriliani


NIM : 2016010185
Program Studi : Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jeni Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, menyetujui untuk


memberikan kepada Universitas Esa Unggul Hak Bebas Royalti Nonkoneksklusif
atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“ Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui Kepercayaan Terhadap


Keputusan Pembelian Chatime “

Beserta perangkat yang ada (apabila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneklusif ini. Universitas Esa Unggul berhak menyimpan, mengalihmesiakan,
mengelola, dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenernya. Dibuat di : Jakarta

Pada Tanggal : Maret 2021

Yang menyatakan

Putri Nais Apriliani

iv
Universitas Esa Unggul

ABSTRAK

Judul : Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui


Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime.

Nama : Putri Nais Apriliani


Program Studi : S-1 Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Citra Merek dan Iklan melalui
Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian pada Chatime. Variabel independen
terdiri atas Citra Merek dan Iklan, variabel dependen adalah Keputusan Pembelian
dan variabel intervening adalah Kepercayaan. Penelitian ini dilakukan pada
konsumen yang pernah melakukan pembelian dan mengkonsumsi Chatime
minimum dua bulan terakhir. Dan Konsumen yang pernah melihat iklan Chatime.
Sampel yang digunakan adalah sebanyak 140 responden dengan teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah asosiatif
yang bersifat kausal dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Partial Least Square (PLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Citra Merek dan Iklan berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap Kepercayaan. Citra Merek dan Iklan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Kepercayaan berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Kepercayaan berhasil
menjadi variabel Intervening bagi Citra Merek dan Iklan.
Kata Kunci : Citra merek , Iklan, Kepercayaan, Keputusan Pembelian

v
Universitas Esa Unggul

ABSTRACT

Title : Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui


Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime.

Name : Putri Nais Apriliani


Study Program : S-1 Manajemen

This study aims to determine the effect of Brand Image and Advertising through
Trust on Purchasing Decisions at Chatime. The independent variable consists of
Brand Image and Advertising, the dependent variable is Purchasing Decision and
the intervening variable is Trust. This research was conducted on consumers who
have made purchases and consumed Chatime for a minimum of the last two months.
And consumers who've seen Chatime ads. The sample used is as many as 140
respondents with a sampling technique that is purposive sampling. This type of
research is associative which is causal and the method used in this research is the
Partial Least Square (PLS) method.
The results of this study indicate that Brand Image and Advertising have a positive
and significant effect on trust. Brand Image and Advertising have a positive and
significant effect on Purchasing Decisions, Trust has a positive and significant
effect on Purchasing Decisions. Trust has succeeded in becoming an intervening
variable for Brand Image and Advertising.
Keywords: Brand image, Advertising, Trust, Purchase

vi
Universitas Esa Unggul

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, berkah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime ” dengan baik. Penyusunan
proposal skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, IPU selaku Rektor
Universitas Esa Unggul.
2. Bapak Dr. Tantri Yanuar Rahmat Syah, S.E, M.S.M selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Esa Unggul.
3. Ibu Dr. Ir. Rojuaniah, M.M selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul.
4. Ibu R.A Nurlinda, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen
Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis terkait perkuliahan
dan khususnya dalam penyusunan proposal skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul yang
telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Orang Tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberikan
semangat dan kasih sayang sepanjang masa kepada penulis, khususnya pada
saat menyusun proposal skripsi ini.
7. Kawan-kawan seperjuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengisi
kehidupan kampus dari penulis.
8. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah
membantu dan memberikan dukungan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini terdapat banyak kekurangan
serta masih jauh dari sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima dengan senang hati. Penulis berharap proposal skripsi ini dapat membantu
dan memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Jakarta, Maret 2021

Putri Nais Apriliani

vii
Universitas Esa Unggul

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................................................iv
ABSTRAK ............................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ......................................................................................... 9
1.3. Batasan Masalah ............................................................................................. 10
1.4. Tujuan Penelitian............................................................................................ 10
1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10
1.5.1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 10
1.5.2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 12
2.1. Perilaku Konsumen ........................................................................................ 12
2.1.1. Pengertian Perilaku Konsumen ............................................................. 12
2.1.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen............... 12
2.2. Keputusan Pembelian ..................................................................................... 15
2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian ......................................................... 15
2.2.2. Dimensi dan Indikator Keputusan Pembelian ..................................... 17
2.3. Citra Merek ..................................................................................................... 18
2.3.1. Pengertian Merek.................................................................................... 18
2.3.2. Pengertian Citra Merek ......................................................................... 18
2.3.3. Fungsi Citra Merek................................................................................. 19

viii
Universitas Esa Unggul

2.3.4. Dimensi citra merek ................................................................................ 19


2.4. Iklan ................................................................................................................. 21
2.4.1. Pengertian Iklan ...................................................................................... 21
2.4.2. Media Periklanan .................................................................................... 22
2.4.3. Indikator Iklan ........................................................................................ 23
2.5. Kepercayaan .................................................................................................... 24
2.5.1. Pengertian Kepercayaan ........................................................................ 24
2.5.2. Dimensi Kepercayaan ............................................................................. 25
2.6. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 26
2.7. Hubungan Antar Variabel ............................................................................. 35
2.8. Hipotesis........................................................................................................... 38
2.9. Model Penelitian ............................................................................................. 39
BAB III ............................................................................................................................... 40
METODE PENELITIAN ....................................................................................................... 40
3.1. Desain Riset ..................................................................................................... 40
3.2. Jenis dan Sumber Data................................................................................... 40
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.................................... 41
3.4 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................................... 42
3.5 Unit Analisis .................................................................................................... 42
3.6 Definisi Operasionalisasi Variabel ................................................................ 42
3.8. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 45
BAB IV ............................................................................................................................... 49
HASIL PENELITIAN ............................................................................................................ 49
4.2. Outer Model .................................................................................................... 53
4.2.1. Uji Validitas ................................................................................................ 53
4.2.1.1 Covergent Validity ...................................................................................... 53
4.2.2 Uji Reliabilitas ........................................................................................... 57
4.3. Inner Model ..................................................................................................... 57
4.4. Uji Hipotesis .................................................................................................... 59
BAB V ................................................................................................................................ 63
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 63
5.1. Uji Hipotesis .................................................................................................... 63
5.1.1. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Kepercayaan (Z) .................... 63
5.1.2. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Kepercayaan (Z) ................................. 64

ix
Universitas Esa Unggul

5.1.3. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) .... 64
5.1.4. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) ................. 65
5.1.5. Pengaruh Kepercayaan (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y) ..... 66
5.1.6. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
melalui Kepercayaan (Z) .......................................................................................... 66
5.1.7. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui
Kepercayaan (Z) ........................................................................................................ 67
5.2. Temuan Penelitian .......................................................................................... 67
5.3. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 68
BAB VI ............................................................................................................................... 69
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................... 69
6.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 69
6.2. Saran ................................................................................................................ 71
6.3. Implikasi Penelitian ........................................................................................ 72
6.3.1 Implikasi Teoritis ...................................................................................... 72
6.3.2 Implikasi Praktis ....................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 73
LAMPIRAN KUISIONER ..................................................................................................... 76

x
Universitas Esa Unggul

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hasil riset konten yang paling mempersuasi khalayak 2020………...1
Gambar 1.2 Prediksi peningkatan pertumbuhan pasar bubble tea 2016-2027……2
Gambar 1.3 Hasil riset minuman kekinian………………………………………..3
Gambar 1.4 Informasi Instagram Chatime dan komentar konsumen……………..6
Gambar 2.1 Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen……………………12
Gambar 2.2 Model penelitian…………………………………………………….30
Gambar 4.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin……………………………...49
Gambar 4.2 Responden berdasarkan Usia………………………………………..50
Gambar 4.3 Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir……………………….51
Gambar 4.4 Responden berdasarkan Pekerjaan…………………………………..51
Gambar 4.5 Responden berdasarkan Pendapatan………………………………...52
Gambar 4.6 Responden berdasarkan Intensi Pembelanjaan ……………………...53
Gaambar 4.7 Model structural……………………………………………………58

xi
Universitas Esa Unggul

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top Brand Bubble Tea Indonesia tahun 2018-2020……………………4


Tabel 1.2 Komentar Negatif Konsumen instagram Chatime Jan 2021……………6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………………...20
Tabel 3.1 Skala Likert…………………………………………………………….31
Tabel 3.2 Operasional Variabel…………………………………………………..34
Tabel 4.1 Tabel Loading Faktor…………………………………………………..54
Tabel 4.2 Tabel AVE …………………………………………………………….55
Tabel 4.3 Tabel Cross Loading……………………………………………………56
Tabel 4.4 Tabel Cronbach Alpha dan Composite Reability……………………...57
Tabel 4.5 Tabel R Squere…………………………………………………………59
Tabel 4.6 Uji Hipotesis…………………………………………………………..60
Tabel 4.7 Tabel Inderect effect…………………………………………………...61

xii
Universitas Esa Unggul

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tak hanya industri fashion saja yang mengenal tren, di era media sosial
seperti sekarang ini, segala sesuatu bisa memiliki trennya masing-masing. Industri
kuliner pun tidak banyak berbeda. Masyarakat dibanjiri dengan kedatangan
berbagai tren makanan dan minuman, terlebih saat ini popularitas makanan dan
minuman semakin menanjak karena ditopang oleh konten media di beberapa
platform. Hampir setiap hari kita disuguhi konten, baik dari teman atau pengiklan
di berbagai media yang berkaitan dengan tren makanan dan minuman. Masyarakat,
secara sadar atau pun tidak menjadi gampang untuk terjun ke dalam tren makanan
dan minuman tersebut. Menurut riset Populix 2020 yang melibatkan 961
responden menemukan bahwa, iklan makanan dan minuman menjadi konten yang
paling mempersuasi khalayak. Iklan makanan dan minuman bercokol di peringkat
pertama sebagai iklan yang paling sukses mencuri hati khalayak dengan persentase
mencapai 38%, diikuti oleh produk kesehatan dengan 26% dan produk kecantikan
yang mencacatkan raihan 17%.

Sumber ; Pupulix 2020


Gambar 1.1

1
Universitas Esa Unggul

Hasil riset konten yang paling mempersuasi khalayak 2020

Saat ini salah satu tren makanan dan minuman yang paling kita dengar di
masyarakan adalah minuman kekinian. Banyak bermunculan gerai yang
menawarkan jenis-jenis minuman trendi dan kekinian, mulai dari kopi yang
dicampur dengan alpukat, teh bercampur keju, hingga minuman rasa kue. Tak
heran jika inovasi minuman baru terus bermunculan untuk menarik perhatian
masyarakat dan terkadang membuat kita bingung untuk memilihnya. Trend
minuman yang terkenal saat ini adalah minuman dengan berbahan dasar teh.
Dewasa ini banyak kita jumpai gerai-gerai yang menjual minuman berbahan dasar
teh di mall-mall dan tidak sedikit pula cafe-café bermunculan hanya untuk sekedar
tea time. Sebagian besar penggermar minuman teh ini adalah remaja, tidak sedikut
dari mereka datang mengunjungi mall dan café-café hanya untuk membeli
minuman dengan berbahan dasar teh, bahkan di penghujung minggu, mereka
berbondong bondong datang bersama teman-teman atau keluarga untuk membeli
minuman tersebut.

Salah pilihan minuman berbahan dasar teh yang disukai oleh masyarakat
khususnya remaja adalah bubble tea. Bubble tea itu sendiri adalah minuman yang
berbahan dasar teh dengan dikombinasikan berbagai varian rasa serta diberikan
topping (isian) berupa jeli atau sejenisnya. Menurut Grand View Research 2020
dalam situs nya Bubble Tea diprediksi akan terus mengalamai peningkatan hingga
8,9 % dari tahun 2020 hingga 2027 sesuai yang ditampikan grafik dibawah ini.

Sumber : Grandviewresearch 2020

2
Universitas Esa Unggul

Gambar 1.2
Prediksi peningkatan pertumbuhan pasar bubble tea 2016-2027

Peningkatan konsumsi teh dan kopi oleh pelajar dan pekerja kantoran menjadi
faktor kunci dari pertumbuhan pasar bubble tea. Diprediksi bahwa kedepan nya
bubble tea menjadi primadona dikalangan remaja dan pekerja kantoran usia muda.
Populix melakukan riset yang melibatkan 627 responden. Responden ini
didominasi oleh kalangan generasi Z dengan tingkat partisipasi mencapai 42% dan
menemukan setidaknya ada 10 ‘pemain’ atau brand yang paling popular
dimasyarakat.

Salah satu merek minuman bubble tea yang terkenal adalah Chatime.
Didirikan di Taiwan pada tahun 2005, Chatime sendiri telah menjadi salah satu
perusahaan Bubble Tea International terbesar pada saat ini dan juga sebagai
perusahaan yang terdaftar dipasar Taiwan. Visi dari Chatime adalah menjadi
frenchise yang paling diminati dengan servis yang cepat dan hand-made desserts,
sedangkan misinya adalah membangun kerajaan minuman dan membawa
kebahagiaan untuk semua orang. Konsep dari Chatime adalah good tea good time
dimana minuman disesuaikan dengan cita rasa yang digemari mulai dari anak-
anak, remaja, hingga dewasa. Chatime memiliki kualitas yang diakui di pasar
internasional sehingga menarik perhatian dari masyarakat Indonesia. Variasi menu
minuman serta topping yang banyak juga menjadi salah satu daya tarik dari para
konsumen. Selain itu, Chatime juga memberikan layanan kebebasan memilih jenis
teh, topping, jumlah gula, jumlah es batu, serta ukuran cup yang ingin disajikan
dalam minumannya.

3
Universitas Esa Unggul

Sumber ; Populix 2020


Gambar 1.3
Hasil riset minuman kekinian

Berdasarkan riset Populix 2020, Chatime sendiri menempati posisi tertinggi


sebagai minuman kekinian terpopuler. Chatime, dengan produk minuman teh susu
mutiara (bubble tea) andalannya ini dipilih oleh 80% responden. Meskipun seperti
itu masih sekitar 73% yang pernah menyoba minuman chatime tersebut.

Tabel 1.1

Brand 2018 2019 2020

Chatime 44,8% 56% 57,5% TOP

Hop-hop 30,74% 12.5% 12,4% TOP

Lup-lup 6.31% 11.9% 11,5% TOP

Chill Bubble Tea - 4.5% 5,4%

Quickly 2.01% 3.1% 2,7%

Sumber: Top Brand Index 2018-2020


Top Brand Bubble Tea Indonesia tahun 2018-2020

4
Universitas Esa Unggul

Pada gambar 1.4 berdasarkan data presentase Top Brand Index (TBI) terlihat
bahwa Chatime menempati posisi pertama Top Brand Index tahun 2018 hingga
2020. Tahun 2018 chatime menempati urutan pertama sebesar 44, 8% kemudian
tahun 2019 tetap di urutan pertama dengan nilai lain menjadi 56% dan selanjutnya
tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 57.5%. Dilihat dari segi merek,
Chatime sudah tidak diragukan lagi keunggulannya. Ini menjadi acuan bahwa
Chatime merupakan merek yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia
maupun masyarakat luar dengan produk utama yakni bubble tea.

Dalam beberapa tahun terakhir sendiri bubble tea menjadi minuman yang
cukup popular. Bubble tea biasa disajikan dengan topping yang terbuat dari tepung
tapioka yang berbentuk mutiara kecil di bagian bawahnya. Tepung tapioka tersebut
berasal dari pati yang diekstrak dari umbi singkong. Di balik kesegarannya,
ternyata bubble tea memiliki efek negatif bagi kesehatan. Menurut situs brilio.net,
remaja asal China mengalami sembelit selama lima hari karena terlalu sering
mengonsumsi bubble tea dan dilarikan ke rumah sakit. Adapun setelah dilakukan
CT Scan, dokter mengungkapkan bahwa terdapat sekitar ratusan gelembung dari
bubble tea yang dikonsumsi sebelumnya. Gelembung tersebut merupakan mutiara
tapioka yang tak tercerna. Bahaya mengkonsumsi bubble tea selain sembelit, yakni
gula tinggi , lemak trans tinggi , penyebab kanker, dan tinggi kalori. Tentu hal
tersebut harus diperhatikan oleh Chatime, karna isu atau berita tersebut dapat
berpengaruh terhadap citra merek Chatime yang memiliki produk utama yakni
bubble tea. Citra merek telah menjadi bagian yang penting untuk memperkuat
nama merek di pikiran pelanggan. Kesan akan suatu merek akan muncul dibenak
konsumen ketika merek tersebut sering digunakan (Sudaryanto dan Febriani,
2018). Sehingga citra merek yang telah di bangun atas produk yang ditawarkan
perusahaan perlu dijaga dan terus dibina dengan baik.

Sebagai sarana informasi dan komunikasi yang semakin pesat


perkembangannya, terlihat dari banyaknya perusahaan yang bersaing dalam
menarik perhatian konsumen. Perusahaan harus mampu melakukan berbagai
macam strategi agar perusahaan tetap berjalan. Karena strategi merupakan
penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang yang berkelanjutan sebagai sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Kemampuan

5
Universitas Esa Unggul

suatu perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumennya merupakan


suatu tantangan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan. Perusahaan harus
memikirkan bagaimana berkomunikasi dengan konsumen untuk mengenalkan
produk mereka secara intensif. Maka Perusahaan harus mendalami berbagai
pengaruh terhadap konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai
bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian mereka.
Dalam hal keputusan pembelian sangat banyak faktor yang mempengaruhi
konsumen, baik itu selera, pendapatan, gaya hidup atau bahkan promosi yang
dilakukan oleh perusahaan. Salah satu cara untuk mempromosikan produk atau
jasa melalui iklan. Dengan aktif promosi melalui iklan, itu berarti komunikasi
pemasaran dapat berkembang luas dan persuasive.

Salah satu iklan yang dilakukan oleh Chatime untuk melakukan keputusan
pembelian adalah melalui media sosial. Berbagai macam aplikasi yang merupakan
bagian dari Media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, Twitter dan masih
banyak lagi. Media sosial tak hanya digunakan oleh perorangan, banyak
perusahaan juga menggunakan media sosial sebagai media pemasaran produk
ataupun sebagai customer service untuk para konsumennya. Salah satu media
sosial yang bisa digunakan untuk memasarkan suatu produk atau jasa adalah
Instagram. Bevins (2014) dalam Tungka et al. (2020) pun menyatakan bahwa
Instagram dapat digunakan untuk memasarkan produk ataupun jasa dan
merupakan salah satu cara efektif karena Instagram merupakan aplikasi media
sosial yang berbasis visual. Melakukan pemasaran produk ataupun jasa dalam
Instagram juga dapat mengurangi biaya design karena Instagram dilengkapi
dengan fasilitas meng-edit filter foto secara gratis. Fasilitas tersebut tersedia tanpa
mengharuskan pengguna untuk menggunakan aplikasi lain terlebih dahulu. Dalam
situs resmi Chatime, akun resmi media social nya sendiri hanya akun Instagram
@chatimeindo. Melalui akun Instagram Chatime yakni @chatimeindo yang
memiliki total 601.000 pengikut berdasarkan data yang diperoleh 25 Desember
2020, Chatime melakukan pendekatan kepada konsumen dengan memberikan
informasi mengenai adanya promo, informasi produk dan bisa berinteraksi
langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

6
Universitas Esa Unggul

Sumber : Instagram Chatimeindo 2020


Gambar 1.4
Informasi Instagram Chatime dan komentar konsumen

Akun instagram @ChatimeIndo menunjukan aktivitas pemasaran produk dengan


posting foto, memberi informasi tentang kegiatan yang terjadi di Chatime
Indonesia, dan berinteraksi dengan orang-orang yang mencari informasi tentang
Chatime Indonesia. Interaksi yang dilakukan Chatime tidak semua direspon baik
oleh konsumen, berbagai keluhan dan komentar negatif juga terdapat dalam
komentar Instagram, diantaranya terkait postingan iklan yang dilakukan Chatime

Tabel 1.2

No Akun Komentar

1 @brigita_rajagukguk “saya barusan beli tapi ga ada gratisannya”

2 @endysagliniaa “aku ko ga dapat free boba ya, beli pas natal


kemarin padahal”

3 @agusgunawan789 “hari ini beli via grabfood ga dapet free boba


sama sekali, mau beli yang gede, yang gelas
dengan topping, semua ga dapet free boba.
@chatimeindo lebih baik tulis dan kasih info

7
Universitas Esa Unggul

yang jelas free boba nya seperti apa. Thank


u”

Search : Instagram Chatimeindo 2020

Komentar Negatif Konsumen instagram Chatime Jan 2021

Masih terdapatnya iklan yang tidak sesuai dan iklan yang kurang informasi pada
Chatime,hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Selain dari segi merek dan iklan, kepercayaan pun harus diperhatikan agar
konsumen tidak berpindah ke produk lain. Dalam strategi bisnisnya sendiri di 2020
, kini Chatime mulai merambah jasa penjualan online dengan membuka official
shop di Shopee. Strategi ini dibuat Chatime sebagai solusi untuk melengkapi WFH
(Work From Home) dengan rangkaian pilihan minuman Chatime sambil
menikmati waktu dirumah , mengingat imbauan social distancing. Seperti jualan
offline nya, di kanal online, Chatime juga menjual variasi menu minuman dengan
topping Chatime yang beraneka ragam. Devin Widya Krisnadi, Deputy Operation
Director Chatime dikutip dari halaman bisnis.com mengatakan , Chatime hadir
melalui Official Shop di Shopee sebagai solusi memberikan akses yang mudah,
nyaman dan aman kepada konsumen untuk mendapatkan produk-produk Chatime
favorit secara online dan dengan hadirnya Official Shop Chatime di Shopee, kami
berharap dapat memberikan solusi bagi mitra brand sebagai wadah untuk menjaga
kelangsungan bisnis di tengah pandemi. Adapun terkait Official Shopee Chatime
sendiri terdapat komentar negatif salahsatunya dimana konsumen yang pernah
membeli melalui Shopee bubble nya masih mentah, sehingga akan berpengaruh
terhadap kepercayaan konsumen. Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan, maka akan berdampak terhadap keputusan
pembelian,didukung oleh penelitian (Fatmawati et al., 2017)..

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian tentang “Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan Melalui
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Chatime

8
Universitas Esa Unggul

1.1.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat ditarik beberapa
identifikasi masalah yaitu :

1. Chatime menempati posisi Top Brand nomor satu untuk bubble tea, tetapi
terdapat isu bubble tea memiliki efek negatif bagi kesehatan dimana adalah
produk utama Chatime yang dapat mempengaruhi Citra merek konsumen.
2. Promosi Iklan yang di lakukan Chatime melalui media social tidak sesuai
dengan yang di janjikan sehingga membuat konsumen kecewa terhadap
Chatime.
3. Karena iklan Chatime kurang menarik dan kurang informatif sehingga dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
4. Konsumen merasa kecewa setelah melakukan pembelian karena produk
Chatime yang sampai di tangan konsumen tidak sesuai dengan yang di pesan.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas, maka permasalahan penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh Citra Merek terhadap Kepercayaan konsumen


Chatime?
2. Apakah terdapat pengaruh Iklan terhadap Kepercayaan konsumen Chatime?
3. Apakah terdapat pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Chatime?
4. Apakah terdapat pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian Chatime ?
5. Apakah terdapat pengaruh Kepercayaan konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Chatime?
6. Apakah terdapat pengaruh Citra Merek melalui Kepercayaan konsumen
terhadap Keputusan Pembelian Chatime?
7. Apakah terdapat pengaruh Iklan melalui Kepercayaan konsumen terhadap
Keputusan Pembelian Chatime?

9
Universitas Esa Unggul

1.3. Batasan Masalah


Penelitian ini hanya membahas masalah-masalah yang berhubungan
dengan akan diteliti, maka penelitian dibatasi pada :

1 Penelitian ini hanya meneliti pengaruh dimensi Citra Merek, Iklan,


Kepercayaan dan Keputusan Pembelian
2 Dalam Penelitian ini dilakukan pada konsumen produk Chatime yang tersebar
di wilayah Jakarta.

1.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh Citra Merek terhadap Kepercayaan


konsumen Chatime
2. Untuk mengetahui pengaruh Iklan terhadap Kepercayaan konsumen Chatime
3. Untuk mengetahui pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Chatime
4. Untuk mengetahui pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian Chatime
5. Untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Chatime
6. Untuk mengetahui pengaruh Citra Merek melalui Kepercayaan konsumen
terhadap Keputusan Pembelian Chatime
7. Untuk mengetahui pengaruh Iklan melalui Kepercayaan konsumen terhadap
Keputusan Pembelian Chatime
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :

1.5.1. Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keragaman di ilmu
manajemen khususnya di bidang Citra Merek, Iklan, Kepercayaan dan Keputusan
Pembelian.

1.5.2. Manfaat Praktis


1. Bagi Peneliti

10
Universitas Esa Unggul

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pemahaman


berkaitan dengan Iklan, Citra Merek, Kepercayaan, dan Keputusan Pembelian.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi rujukan
apabila akan melakukan penelitian berkaitan dengan masalah yang sama.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dalam ilmu
manajemen khususnya dalam hal Keputusan pembelian.

11
Universitas Esa Unggul

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku Konsumen


2.1.1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah cara mempelajari perilaku individu, kelompok
dan organisasi dalam memilih, melakukan pembelian, memakai serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan hasrat mereka.(Kotler dan armstrong, 2016). Dalam melakukan
pembelian produk, konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
sosial, budaya, pribadi dan psikologis. Menurut Widjaja & Nurdiyana (2019)
mendefenisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan
kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek
dalam hidup mereka.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian
produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen
merupakan hal dasar bahwa konsumen membuat keputusan pembelian. Perilaku
konsumen melibatkan tindakan yang dijalankan oleh seseorang untuk mencari,
mendapatkan dan menggunakan produk yang mereka inginkan. Kegiatan mencari
tentu bukan terbatas dalam mencari informasi yang terkait dengan barang atau jasa
yang dibutuhkan, melainkan juga mencari informasi yang terkait dengan barang
dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan.

2.1.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler
dan armstrong (2016) adalah sebagai berikut:

2.1.2.1.Faktor budaya
Faktor budaya merupakan faktor penentu yang paling dasar dari perilaku
konsumen. Faktor budaya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Sub budaya

12
Universitas Esa Unggul

Setiap budaya terdiri dari berbagai sub budaya yang memberikan banyak ciri
dan sosialisasi khusus bagi para anggotaanggotanya. Sub budaya terdiri dari
kelompok nasionalisme, keagamaan, kelompok ras, dan daerah geografis.
2. Kelas sosial
Pada dasarnya dalam suatu masyarakat pasti memiliki strata sosial. Kelas
sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor,seperti pendapatan, pendidikan,
kekayaan dan lainnya. Kelas sosial ini tentunya menunjukkan pada suatu
pemilihan produk atau merek tertentu yang berkualitas.

2.1.2.2.Faktor social
Kelompok referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari semua kelompok yang memilki
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka sekurang-
kurangnya melalui tiga jalan yaitu:
1. Mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang
2. Menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin
mempengaruhi pilihan produk.
3. Kelompok referensi mengajarkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup
baru.
2.1.2.3.Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat. Keluarga dibedakan menjadi dua yaitu keluarga inti: ibu, ayah
dan anak yang tinggal bersama dalam satu atap, dan keluarga besar yaitu, keluarga
inti yang ditambah dengan kerabat lainnya.

2.1.2.4.Faktor pribadi
1. Usia dan tahapan siklus hidup Seseorang akan melakukan pembelian yang
berbeda dalam kehidupannya. Dan tentunya pemasar akan selalu memilih
kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
2. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerjaan seseorang pada dasarnya sangat
mempengaruhi pola konsumsinya. Sedangkan pilihan produk sangat

13
Universitas Esa Unggul

dipengaruhi oleh keadaaan ekonomi seseorang. Dengan penghasilan yang


dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang.
3. Gaya hidup Pola hidup seseorang yang diekspresikan dengan suatu kegiatan,
minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara
keseluruhan terhadap lingkungannya, terhadap orang-orang yang berasal dari
sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama, akan dapat memiliki gaya
hidup yang berbeda.
4. Kepribadian dan konsep diri Kepribadian adalah karakteristik, psikologis yang
berbeda dengan orang lain, yang menyebabkan tanggapan ynag relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Pemasar tentunya
berusaha untuk mengembangkan citra merek yang sesuai dengan citra pribadi
sasarannya.

2.1.2.5.Faktor psikologis
Faktor psikologis dipengaruhi oleh empat faktor utama, antara lain:

1. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan dari dalam diri konsumen
yang perlu dipenuhi agar konsumen tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Motivasi ini adalah suatu kondisi yang menggerakkan
konsumen agar mampu mencapai tujuan motivasinya.
2. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran ini meliputi tingkah laku seseorang yang timbul dari
adanya pengalaman. Pembelajaran ini dihasilkan melalui perpaduan kerja
antara dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan dan penguatan.
3. Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan mengintepretasi informasi yang didapatkan guna
menciptakan gambaran yang berarti.
4. Keyakinan dan sikap
Keyakinan akan membentuk suatu citra merek, serta orang akan bertindak
berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan

14
Universitas Esa Unggul

emosional dan suatu tindakan yang dapat menguntungkan atau tidak


menguntungkan, yang akan bertahan lama dari seseorang.

2.2. Keputusan Pembelian


2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Sudaryono (2016) yaitu memilih beberapa
alternatif pilihan dua atau lebih dari dua. Dapat dikatakan bahwa dalam mengambil
suatu keputusan seseorang harus menentukan satu alternatif dari alternatif yang
lain. Apabila seseorang memutuskan membeli karena dihadapkan dengan pilahan
membeli atau tidak membeli maka hal tersebut posisi membuat suatu keputusan.
Alma (2018) berpendapat bahwa keputusan pembelian sebagai suatu keputusan
konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya,
produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga
membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan
mengambil kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli.
Menurut Iwan dan Saputra (2020) keputusan pembelian adalah suatu keputusan
akhir saat membeli atau tidak membeli dari konsumen setelah mendapatkan
beberapa informasi pada produk.
Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Solihin (2020) Ketika
membeli suatu produk, konsumen melalui beberapa tahapan dalam proses
pengambilan keputusan.

PENGENALAN
MASALAH PENCARIAN INFORMASI EVALUASI ALTERNATIF
KEBUTUHAN

PERILAKU SETELAH KEPUTUSAN


PEMBELIAN PEMBELIAN

Gambar 2.1
Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Konsumen biasanya melalui lima tahap dalam proses pembelian seperti


yang disebutkan oleh Solihin (2020), yaitu:

15
Universitas Esa Unggul

1 Pengenalan masalah (problem recognition), proses ini dimulai pada saat


konsumen sadar akan masalah kebutuhannya. Konsumen juga harus sadar
bahwa antara kemungkinan hal pada suatu keinginan dan hal yang sebenernya
terjadi memiliki sebuah perbedaan. Adanya rangsangan internal yang berasal
dari dalam diri konsumen yang dapat memunculkan suatu kebutuhan.
2 Pencarian informasi (information search), pada tahap ini akan terdorong
keinginan konsumen untuk mencari informasi lebih banyak ketika timbul
minatnya. Konsumen yang memandang bahwa keinginan dan kebutuhannya
akan terwujud atau terpenuhi dengan membeli atau mengkonsumsi suatu
produk akan mulai mencari informasi. Sumber informasi konsumen
digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.


2) Sumber komersil: iklan, penjual, pengecer, pajangan di toko.
3) Sumber publik: media masa, organisasi pemberi peringkat.
4) Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.

3 Evaluasi alternatif (evaluation of alternatives), pada tahap ini dalam proses


pengambilan keputusan selanjutnya konsumen akan melakukan tindakan
pemilihan alternatif dari dua atau lebih produk.
4 Keputusan pembelian (purchase decision), Keputusan pembelian, setelah
melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif, konsumen akan mengurangi
jumlah alternatif yang akan dipertimbangkan selanjutnya akan memilih salah
satu dan melakukan pembelian
5 Perilaku setelah pembelian (postpurchase behavior), Perilaku setelah
pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi
pembelian selanjutnya bagi konsumen
Menurut Sunyoto et al (2015) dalam (Nasution et al., 2019) faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen untuk melakukan pembelian adalah

1. Pengaruh lingkungan meliputi faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor pribadi,
faktor keluarga dan faktor situasi.
2. Perbedaan sumberdaya yaitu sumberdaya ekonomi, temporal dan kognitif.
3. Proses psikologis meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.

16
Universitas Esa Unggul

2.2.2. Dimensi dan Indikator Keputusan Pembelian


Menurut Pasaribu et al. (2019) dalam Iwan dan Saputra (2020) terdapat
beberapa indikator keputusan pembelian, yaitu:

1. Keputusan tentang jenis produk


2. Keputusan tentang bentuk produk
3. Keputusan tentang merek
4. Keputusan tentang penjualnya
5. Keputusan tentang jumlah produk
6. Keputusan tentang cara pembayaran

Keputusan pembelian tidak terpisahkan dari bagaimana sifat seorang konsumen


(consumer behavior) sehingga masing-masing konsumen memiliki kebiasaan yang
berbeda dalam melakukan pembelian, Kotler and armstrong (2016) mengemukakan
keputusan pembelian memiliki dimensi sebagai berikut:

1. Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau
menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah
produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
2. Pilihan merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek nama yang akan dibeli
setiap merek memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
3. Pilihan penyalur
Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan
dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur
bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan
barang yang lengkap, kenyamanan dalam belanja, keluasan tempat dan
lainlain.
4. Waktu pembelian

17
Universitas Esa Unggul

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda


misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali
dan lain sebagainya.
5. Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang
akan dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih
dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk
sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda.
6. Metode pembayaran.
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang akan
dilakukan dalam pengambilan keputusan menggunakan produk atau jasa. Saat
ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya oleh aspek lingkungan
dan keluarga, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang
digunakan dalam transaksi pembelian

2.3. Citra Merek


2.3.1. Pengertian Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi
dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu
atau kelompok pen- jual dan membedakannya dari produk lain. (Fatmawati et al.,
2017)

2.3.2. Pengertian Citra Merek


Menurut Khumairo et al., (2018) dalam Iwan dan Saputra (2020) citra
merek adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan
masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya.Menurut Alma
(2018), mengatakan “Image is on the receiver side” sedangkan “Identity is on the
sender’s side” yang berarti : citra (image) dibuat oleh penjual dengan sebaik –
baiknya agar dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Atau dalam arti yang lain
bahwa pembuat citra itu bersumber dari penerima sedangkan pencitraan produk
dibuat oleh pembuat produk tersebut. citra merek adalah persepsi atau emosional
beralasan bahwa konsumen melekat pada merek tertentu. (Kojongian dan Lapian,
2019)

18
Universitas Esa Unggul

2.3.3. Fungsi Citra Merek


Fungsi dari citra merek dapat dijadian pijakan konsumen dalam keputusan
pembelian dan loyalitas pada merek tersebut(Shimp, 2014). Citra merek itu sendiri
dibentuk oleh adanya asosiasi merek. Asosiasi merek tersebut memiliki beberapa
fungsi, fungsi-fungsi tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Membantu proses penyusunan informasi Asosisasi-asosiasi yang terdapat pada


suatu merek dapat membantu mengikhtisarkan sekumpulan fakta dan
spesifikasi yang dapat dengan mudah dikenal oleh pelanggan.
2. Membedakan Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang angat penting
bagi usaha pembedaan, asosiasi-asosiasi merek dapat memainkan peran yang
sangat penting dalam membedakan suatu merek dari merek lain.
3. Alasan membeli Pada umumnya asosiasi merek yang membantu para
konsumen untuk mengambil keputusan guna membeli produk tersebut atau
tidak.
4. Menciptakan sikap atau perasaan positif Asosiasi merek dapat merangsang
perasaan positif yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap produk
yang bersangkutan.

2.3.4. Dimensi citra merek


Menurut Saragi Sitio (2019) dalam Farenzia dan Raymond (2020) Terdapat
5 dimensi citra merek yaitu :
1. Profesionalisme yang mewakili pendekatan kualitas (quality) dari atribut,
manfaat dan perilaku.
2. Moderen yang mewakili pendekatan inovasi dari atribut, manfaat dan perilaku
3. Melayani semua segmen masyarakat yang mewakili nilai dan program dari
keperdulian terhadap lingkungan dan tanggung jawab.
4. Concern pada konsumen yang merupakan pendekatan dari orientasi pada
pelanggan (customerorientation).
5. Popular pada konsumen yang merupakan strategi agar masuk dalam benak
pelanggan yang baik.

19
Universitas Esa Unggul

Menurut Kotler dan Keller (2016) mengungkapkan indikator untuk pengkuran


citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu sebagai
berikut :
1. Strength of Brand Association (kekuatan asosiasi merek)
Strength of Brand Association (kekuatan asosiasi merek) dalam hal ini adalah
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik yang
tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada
atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga biasa dianggap sebagai
sebuah kelebihan yang tidak ada pada merek lain atau merek pesaing. Yang
termasuk dalam kelompok kekuatan ini adalah penampilan fisik produk,
keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan
fasilitas pendukung dari produk tersebut.
2. Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek)
Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) adalah
kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek lainnya.
Keunikan ini muncul dari atribut produk yang menjadi kesan yang unik dan
cukup membekas terhadap ingatan konsumen akan keunikan merek atau
diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya yang memberikan
alasan bagi konsumen bahwa mereka harus membuat produk mereka unik dan
beda dengan produk pesaing. Uniqueness of brand association bergantung pada
dua faktor, yaitu :
1) Point of parity Point of parity adalah sejauh mana asosiasi-asosiasi merek
tersebut memiliki unsur kesamaan, tidak perlu memiliki keunikan jika
dibanding dengan asosiasi-asosiasi merek lainnya.
2) Point of difference Point of difference adalah atribut atau manfaat yang
dikaitkan dengan merek, yang dinilai secara positif, dan dipercaya bahwa
konsumen tidak akan menemukan hal tersebut pada merek pesaing.
1. Favorability of brand association (keunggulan asosiasi merek)
Keunggulan asosiasi merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut
dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap
merek tersebut. Dua faktor keunggulan asosiasi merek, yaitu Desirability

20
Universitas Esa Unggul

adalah sejauh mana produk atau jasa dibawakan oleh program komunikasi
pemasaran dapat memenuhi keinginan/harapan konsumen yang menjadi
sasaran. Desirability dari suduh pandang konsumen. Dan Deliverability adalah
sejauh mana merek produk yang dibawakan oleh program pemasaran dapat
disampaikan dengan baik kepada konsumen sasaran. Deliverability
berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki perusahaan.
2.4. Iklan
2.4.1. Pengertian Iklan
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah
“menggiring orang pada gagasan”. Adapun pengertian periklanan secara komprehensif
menurut Kotler dan armstrong (2016), Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan
promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran. Periklanan menurut Suhandang (2005) dalam penelitian
Kojongian et al. (2019) adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor
tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa
atas penyiaran iklannya. Sedangkan menurut Tjiptono (2016) iklan dapat dimanfaatkan
secara efektif untuk membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan dan juga
dapat memicu pembelian segera. Iklan juga digunakan untuk mendidik dan membangun
preferensi suatu merek. Iklan juga merupakan ajang kompetisi bagi tiap-tiap merek produk
untuk menjatuhkan produk saingannya, dengan cara iklan yang menyerang produk pesaing
dan menampilkan produk pesaing secara samar-samar dan memberitahukan
kelemahannya. Selain itu, iklan juga menjadi sarana hiburan yang ditampilkan secara
menarik dengan pemberian animasi dan penyampaian yang lucu.

Ada lima keputusan yang harus diambil berdasarkan 5 M yang dianut


dalam dunia periklanan Kotler dan Keller (2016):

1. Mission (Misi)
1) Memberi informasi
2) Mengajak
3) Mengingatkan
4) Mendorong terjadinya keputusan untuk membeli suatu produk
2. Message (Pesan)
Pesan yang dibawa iklan harus dapat mengkomunikasikan nilai lebih yang
dimiliki suatu produk dengan menggunakan katakata maupun gambar. Iklan

21
Universitas Esa Unggul

juga merupakan suatu media pencerita yang menceritakan kepada pembeli


seperti apa produk tersebut.
3 Media
Media yang dipilih berdasarkan kemampuannya menggapai target pasar yang
efektif tanpa mengabaikan segi biayanya. Media merupakan sarana terbaik
menyalurkan iklan.
4 Money (Pendanaan)
Biasanya anggaran iklan ditentukan oleh keputusan atas harga di tiap-tiap
fungsi, jangkauan pemasaran, frekuensi dan dampak yang diinginkan.
Anggaran ini harus juga memperhitungkan tagihan yang harus dibayar oleh
perusahaan atas ongkos pembuatan iklan tersebut dan biaya-biaya lain. Namun
iklan terbaik bukanlah iklan dengan biaya besar, tetapi iklan yang dapat
mewakili perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada calon pembeli.
5 Measurement ( Tolak Ukur )
Ukuran yang dimaksud disini adalah tolak ukur yang didapat setelah iklan
tersebut dikampanyekan. Berhasilkah iklan tersebut atau malah memperburuk
image brand produk tersebut. Hal tersebut nantinya akan dilihat dari
kesuksesan penjualan produk dan tanggapan masyarakat mengenai produk
berkaitan dengan iklan yang telah ditayangkan.

2.4.2. Media Periklanan


Menurut shimp, media yang sering digunakan dalam periklanan yaitu
sebagai berikut:

1. Media cetak
Media cetak merupakan media yang memuat pesan bertopik tunggal dan satu
pemikiran secara bersamaan. Media yang mengutamakan pesan-pesan dengan
sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna. Jenis-jenis media
cetak adalah : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, selebaran.
2. Media elektronik
Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak digunakan oleh
perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.

22
Universitas Esa Unggul

Media elektronik terdiri atas media audio (radio, telepon) dan audio visual
(televisi, internet, dan bioskop).
3. Media luar ruangan (outdoor)
Media iklan ini biasanya berukuran besar yang dipasang ditempattempat
terbuka seperti di dalam bus kota, pusat keramaian, pagar tembok, dan lain-
lain. Jenis-jenis media luar ruangan adalah : billboard, balon raksasa, umbul-
umbul dan stiker.

2.4.3. Indikator Iklan


Indikator iklan menurut Kasali (1995) dalam Suryani (2018):
1. Isi pesan
Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan kepada
khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan yang diinginkan. Dalam
menentukan isi pesan yang baik, perlu adanya daya tarik yang unik, yaitu:
1) Daya tarik rasional untuk membangkitkan kepentingan diri audiens yang
menunjukkan bahwa produk tersebut akan menghasilkan manfaat yang
dikatakan
2) Daya tarik emosional untuk membangkitkan emosi positif atau negatif
yang akan memotivasi audiens. Daya tarik emosional yang positif seperti
humor, cinta, dan kebahagiaan. Daya tarik emosional negatif seperti rasa
takut, rasa bersalah, dan malu
3) Daya tarik moral lebih diarahkan pada perasaan audiens tentang apa yang
benar dan apa yang baik. Daya tarik moral sering dipakai untuk mendukung
masalah - masalah sosial.
2. Struktur pesan
Selain bertumpu pada isi pesan, efektifitas iklan juga dipengaruhi oleh srtuktur
pesan. Beberapa penelitian telah mengungkapkan hubungan antara isi pesan
dengan pengambilan keputusan, argumen berisisi tunggal dan bersisi ganda,
serta urutan penyajiannya. Pengiklan lebih suka menyodorkan kesimpulan bagi
audiens daripada membiarkan mereka mengambil kesimpulan sendiri.
3. Format pesan

23
Universitas Esa Unggul

Pengiklan sebaiknya memilih format pesan yang kuat. Untuk iklan cetak,
pengiklan harus menentukan judul, teks iklan, ilustrasi dan warna. Jika iklan
disiarkan di radio, harus dipilih kata-kata, kualitas suara dan vokalnya. Pesan
juga bisa disampaikan dalam bentuk produk atau kemasannya. Dalam hal ini
yang harus dicermati adalah warna, bentuk, ukuran, bau dan tekstur.
4. Sumber pesan
Dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak juga dipengaruhi oleh
penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan. Pesan - pesan yang berasal dari
sumber terpercaya lebih persuasif sifatnya. Adapun tiga faktor yang
memengaruhi kredibilitas sumber pesan, yaitu:
1) keahlihan, merupakan suatu pengetahuan khusus yang nampak dimili oleh
komunikator yang mendukung pesan yang disampaikan
2) sifat terpercaya, dihubungkan khalayak dengan seberapa objektif dan
jujurnya sumber tersebut menurut khalayak
3) sifat disukai, merupakan daya tarik sumber pesan di mata khalayak.

2.5. Kepercayaan
2.5.1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan merek merupakan sebuah perilaku kesediaan konsumen
untuk percaya dan yakin pada kemampuan merek sesuai dengan fungsi produk
tersebut (Citra et al., 2016). Kepercayaan pembeli atau pengalaman konsumen
mengenai kepercayaan terhadap suatu produk dan terdapat manfaat atau kegunaan
dari atribut tersebut.(Sudaryono., 2016). Menurut Mowen dan Minor (2002) dalam
Sudirman et al. (2020) Salah satu komponen penting untuk menjaga hubungan baik
dengan konsumen adalah dengan cara membangun kepercayaan yang baik.
Kepercayaan (trust) merupakan indikator dari bisnis yang sukses menjaga pangsa
pasarnya. Kepercayaan konsumen (consumer beliefs) merupakan interprestasi
yang disampaikan konsumen dalam bentuk pengetahuan dan pemberian
kesimpulan tentang objek, atribut dan manfaatnya.
Menurut Dunn (2004) dalam Kusnanto dan Rahma (2020) menyatakan
bahwa “Trust is an intangible characteristic that allows customers to buy goods or
service with the confidence that what is promised will be delivered”. Artinya

24
Universitas Esa Unggul

kepercayaan merupakan karakteristik yang tidak nampak, yang mengizinkan


pelanggan untuk mebeli produk dan jasa dengan keyakinan bahwa apa yang
dijanjikan akan ditepati. Menurut Novita dan Wulandari (2020) Kepercayaan suatu
kemauan seseorang untuk dapat percaya dengan tindakan orang lain sehingga
menimbulkan harapan kepada orang tersebut. Ketika seseorang berada di
lingkungan kerja kemudian mendapatkan kepercayaan maka di dunia bisnis
ataupun pada lingkungan sekitar akan menimbulkan sesuatu yang baik. Tetapi,
sebaliknya ketika kepercayaan itu hilang maka semuanya akan terasa sulit. Berikut
ada beberapa faktor yang dapat dilakukan untuk memulai sebuah usaha dan
menjalin hubungan kerjasama untuk mempertahankan kepercayaan, sebagai
berikut:
1. Kredibilitas
Kredibilitas adalah factor yang harus diperhatikan, karena semakin bagus
kualitas dan kapasitas suatu bisnis yang sesuai dengan bidangnya, maka akan
semakin bagus juga kredibelnya di mata konsumen.
2. Kedekatan
Kedekatan adalah aspek yang harus dimiliki sebuah perusahaan. Karena tanpa
adanya kedekatan kita dengan para konsumen kita, tidak akan dapat terjalin
komunikasi yang baik. Dari kedekatan yang sudah terjalin akan juga
menimbulkan kenyamanan antara satu sama lain.
3. Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan adalah suatu faktor dimana seorang penjual dapat
memenuhi segala kebutuhan dan sesuai dengan harapan konsumennya.

2.5.2. Dimensi Kepercayaan


Menurut Wong (2017) dalam Solihin (2020) menyatakan, faktor yang
membentuk kepercayaan seseorang terhadap merek suatu perusahaan ada tiga
yaitu:
1. Kesungguhan/ketulusan (benevolence) “Kebaikan hati merupakan kemauan
penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara
dirinya dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat
dimaksimumkan, tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan

25
Universitas Esa Unggul

semata-mata mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki


perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen”.
2. Kemampuan (ability) “Kemampuan mengacu pada kompetensi dan
karakteristik penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan mengotori wilayah
yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu menyediakan,
melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya
bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual
dalam melakukan transaksi”.
3. Integritas (integrity) “Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau
kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan
kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas
produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak
Menurut McKnight et al. (2002) dalam Nasution et al. (2019) Terdapat dua
dimensi untuk menganalisis tingkat kepercayaan yaitu dimensi yang mampu
membangun trust seseorang yaitu
1. Trust believe adalah satu atau lebih karakteristik seseorang yang
menguntungkan untuk menumbuhkan rasa percaya kepada suatu kelompok
lain. Indikatornya adalah empati, perhatian, daya tangkap dan kepercayaan
seseorang.
2. Trust Intention adalah ketergantungan kepercayaan akan ada pada seseorang
dilihat dari segi situasi dan kondisi yang diharapkan. Indikatornya adalah
kesediaan pelanggan bergantung pada penyedia barang sampai dengan
sanggup menerima resiko dan hal-hal yang mengakibatkan dampak negative
yang akan terjadi disebut dengan wiliingness to depend.

2.6. Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

26
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

Identitas Peneliti Roro Ratih Febriani, Budi Sudaryanto


Dan Jurnal
Diponegoro journal of management volume 7,
nomor 2 , tahun 2018

Judul Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Layanan


Terhadap Kepercayaan Dan Keputusan Pembelian
Pada Toko Online (Studi Pada Konsumen
Olx.Co.Id Di Kota Semarang)

Alat Analisis Analisis Jalur (Path)

Variabel Brand Image, Kualitas Layanan, Kepercayaan,


1 Keputusan Pembelian

1. Brand image dapat berpengaruh secara


langsung terhadap kepercayaan
2. Brand image dapat berpengaruh secara
langsung terhadap keputusan pembelian
3. Kualitas layanan dapat berpengaruh secara
langsung terhadap kepercayaan
Hasil 4. Kualitas layanan dapat berpengaruh secara
langsung terhadap keputusan pembelian
5. Kepercayaan dapat berpengaruh secara
langsung terhadap keputusan pembelian.
Identitas Peneliti Prajanu Pitamakoro dan Dr. Tony Wijaya, S.E.,
Dan Jurnal M.M. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta

Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Edisi 1 Tahun


2
2018

Judul
Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Bubuk

27
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

Instan (Studi Kasus Pada Top Coffee Di


Yogyakarta)

Alat Analisis Regresi

Variabel Daya Tarik Iklan, Citra Merek, Keputusan


Pembelian

1. Variabel daya tarik iklan berpengaruh


positif signifikan terhadap keputusan
pembelian.
2. Variabel citra merek berpengaruh positif
Hasil
signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Variabel daya tarik iklan, dan citra merek
berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian

Delsi Tuttia Rahmi, Ahmad Nizam


Identitas Peneliti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
dan Jurnal
Vol. 2, No. 3, Agustus 2017

Pengaruh Citra Merek Terhadap Niat Pembelian


Tiket Pesawat Secara Online Pada Konsumen
3 Judul
Traveloka.Com Dengan Kepercayaan Sebagai
Variabel Mediasi

Alat analisis Analisis Jalur (Path)

Variabel Niat Pembelian, Citra Merek, Kepercayaan

1. Citra merek berpengaruh terhadap niat

Hasil pembelian
2. Citra merek berpengaruh terhadap kepercayaan

28
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

3. Kepercayaan berpengaruh terhadap niat


pembelian
4. Citra merek berpengaruh terhadap niat
pembelian melalui kepercayaan
Identitas Peneliti Indah Rosidah , Tri Sudarwanto, S.Pd. M.Sm
dan Jurnal
Jurnal Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri
Surabaya , Vol 4,No 3 (2016)

Judul Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian


Fresh Product Yang Dimediasi Oleh Kepercayaan
Di Carrefour Rungkut Surabaya

Alat analisis Analisis Jalur (Path)

Variabel Keputusan pembelian, Iklan, Kepercayaan

Hasil 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari


variabel iklan (X) terhadap variabel
independen yaitu keputusan pembelian (Y)
4
fresh product di Carrefour Rungkut Surabaya
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel iklan (X) terhadap variabel mediasi
yaitu kepercayaan (Z) di Carrefour Rungkut
Surabaya
3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel kepercayaan (Z) terhadap variabel
independen yaitu keputusan pembelian (Y)
fresh product di Carrefour Rungkut Surabaya.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan dari iklan
terhadap keputusan pembelian fresh product
yang dimediasi oleh kepercayaan di Carrefour
Rungkut Surabaya.

29
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

Identitas Peneliti Jane G. Poluan; Genita G. Lumintang; Victoria N.


dan Jurnal Untu;

Jurnal EMBA Vol.4 No.3 September 2016,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen


Universitas Sam Ratulangi Manado

Judul Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan

5 Pembelian Minuman Coca Cola (Studi Kasus Pada


Pt. Bangun Wenang Beverage Company Manado)

Alat analisis Regresi

Variabel Iklan, Keputusan pembelian

Hasil 1. periklanan (iklan di televisi, media cetak dan


papan reklame) berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Identitas Peneliti Tamara Citra, Drs. Suryono Budi Santoso, M.M.
dan Jurnal
Diponegoro Journal Of Management Volume 5,
Nomor 2, Tahun 2016

Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Citra


Merek Terhadap Keputusan Pembelian Cetakan

Judul Continuous Form melalui Kepercayaan Merek


6
(Studi pada Percetakan Jadi Jaya Group,
Semarang) 1

Alat analisis Analisis Path

Kualitas produk, Citra merek, Kepercayaan,


Variabel
Keputusan Pembelian

30
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

1.Kualitas produk berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kepercayaan merek pada
konsumen Percetakan Jadi Jaya Group
2.Citra merek berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepercayaan merek pada konsumen
Percetakan Jadi Jaya Group
3.Kepercayaan merek tidak berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap keputusan
Hasil
pembelian pada konsumen Percetakan Jadi Jaya
Group.
4.Citra merek berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian pada konsumen
Percetakan Jadi Jaya Group
5.Kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Percetakan Jadi Jaya Group.
Identitas Peneliti
dan Jurnal
Dian Wahyu Pratama, Suryono Budi Santoso

Diponegoro Journalof management Volume 7,


Nomor 2, Tahun 2018

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga


Judul Terhadap Keputusan Pembelian melalui
7
Kepercayaan Konsumen pada Produk Stuck
Original

Alat analisis Path

Variabel Keputusan Pembelian , Citra Merek, Kualitas


Produk, Harga, Kepercayaan

31
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

1. Citra Merek memiliki pengaruh positif dan


signifikan terhadap Keprcayaan Konsumen
2. Kualitas produk memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepercayaan konsumen
Hasil
3. Harga memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepercayaan konsumen
4. Kepercayaan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan pembelian..
Identitas Peneliti Ni Putu Jessica Maharani Putri ,Ni Made
dan Jurnal Wulandari Kusumadewi

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018

Judul Peran Citra Merek Memediasi Pengaruh Iklan


Terhadap Keputusan Pembelian Es Krim Wall’s
Magnum

Alat analisis Path

8 Variabel Iklan, Citra merek,Keputusan Pembelian

Hasil 1. Iklan berpengaruh secara positif terhadap


citra merek.
2. Citra merek berpengaruh secara positif
terhadap keputusan pembelian.
3. Iklan berpengaruh secara positif terhadap
keputusan pembelian.
4. Citra merek memediasi pengaruh iklan
terhadap keputusan pembelian.

Identitas Peneliti Devik Fatmawati ; Rahayu Triastity ; Sunarso


dan Jurnal
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 17 No.
2 Juni 2017

32
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

Judul Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek


Terhadap Keputusan Pembelian Dengan
Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening
(Survei Pada Konsumen Lumbung Batik
Surakarta)
9
Alat analisis Path

Variabel Keputusan Pembelian, Kualitas Produk, Citra


Merek, Kepercayaan

Hasil 1. Variabel kualitas produk berpengaruh


signifikan terhadap kepercayaan.
2. Variabel citra merek berpengaruh signifikan
terhadap kepercayaan
3. Kualitas produk berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
4. Citra merek berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
5. Variabel kepercayaan signifikan terhadap
keputusan pembelian
6. Kepercayaan memediasi pengaruh kualitas
produk terhadap keputusan pembelian
7. Kepercayaan memediasi pengaruh citra merek
terhadap keputusan pembelian.

10 Identitas Peneliti Ni Made Padmawati1


dan Jurnal I Gusti Agung Ketut Gede Suasana2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana, Bali

E-Jurnal Manajemen, Vol. 9, No. 7, 2020

33
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

Judul Peran Kepercayaan Merek Dalam Memediasi


Pengaruh E-Wom Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Chatime Di Bali

Alat analisis Path

Variabel Keputusan Pembelian, E-WOM, Kepercayaan

Hasil 1. e-WOM berpengaruh positif dan signifikan


terhadap kepercayaan merek.
2. e-WOM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
3. kepercayaan merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian
4. e-WOM memberikan dampak yang signifikan
terhadap keputusan pembelian
5. kepercayaan merek signifikan memediasi e-
WOM terhadap keputusan pembelian produk
Chatime di Bali

Identitas Peneliti Wulan Fuji Restu, Asep Muhamad Ramdan, Erry


dan Jurnal Sunarja dan Rani Santika

Syntax Idea, P-ISSN 2684-6853, Vol 2 No 9, 9


September 2020
11
Alat Analisis Regresi

Variabel Iklan , Brand Ambasador dan Kepercayaan

Hasil 1. Iklan dan Brand Ambasador berpengaruh


secara bersama-sama terhadap Kepercayaan
Konsumen Pengguna ruang guru

34
Universitas Esa Unggul

No Keterangan Uraian

2. Iklan berpengaruh secara positif terhadap


Kepercayaan Konsumen Pengguna ruang guru
3. Brand Ambasador berpengaruh secara positif
terhadap Kepercayaan Konsumen Pengguna
ruang guru

2.7. Hubungan Antar Variabel


2.7.1. Pengaruh Variabel Citra Merek (X1) terhadap Variabel
Kepercayaan (Z)

Menurut Sulistyari, 2012 dalam penelitian Citra et al. (2016) merek


merupakan hal yang sangat penting baik bagi konsuen maupun bagi produsen.
Merek juga membantu meyakinkan konsumen, bahwa mereka akan mendapatkan
kualitas yang konsisten setiap kali memilih merek tersebut saat melakukan
pembelian. Bila tidak ada merek konsumen harus mengevaluasi semua produk
setiap kali akan melakukan pembelian. Namun, saat konsumen telah memiliki
kepercayaan terhadap sebuah merek akan memudahkan pada saat akan melakukan
pembelian. Hal ini didukung hasil penelitian Khalis (2020) yang menyatakan
bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan. Juga dalam
penelitian Citra et al. (2016) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh
signifikan terhadap kepercayaan. Serta penelitisan Fatmawati et al.(2017) yang
menyatakan bahwa berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

2.7.2. Pengaruh Variabel Iklan (X2) terhadap Variabel Kepercayaan (Z)

Pengaruh iklan terhadap Kepercayaan dapat diartikan dimana iklan sebagai


salah satu bentuk promosi dimana untuk membangun kepercayaan dan penilaian
konsumen terhadap produk yaitu dengan membina hubungan erat antara produsen
dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat. Hal ini
didukung dengan penelitian Sudarwanto (2016) iklan berpengaruh signifikan
terhadap kepercayaan serta didukung juga hasil penelitian dari Wulan et al. (2020)

35
Universitas Esa Unggul

yang menyatakan bahwa iklan berpengaruh positif dan signifikan terdapat


kepercayaan konsumen pengguna ruang guru.

2.7.3. Pengaruh Variabel Citra merek (X1) terhadap Keputusan


Pembelian (Y)

Citra yang positif atau negatf lebih mudah dikenal oleh konsumen sehingga
produsen selalu berusaha mempertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan citra
merek produknya di mata konsumen. Citra merek yang positif memberikan
manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal konsumen. Dengan kata lain, konsumen
akan menentukan pilihannya untuk membeli produk yang mempunyai citra yang
baik. Begitu pula sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen cendrung
mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk.Semakin baik
citra merek suatu produk, maka akan semakin tinggi keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian produk tersebut. Hal ini di dukung oleh penelitian Citra et
al. (2016) citra merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian. Didukung juga penelitian dari Sudaryanto dan Febriani (2018) serta
Putri dan Kusumadewi (2018) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

2.7.4. Pengaruh Variabel Iklan (X2) terhadap Variabel Keputusan


Pembelian (Y)

Iklan menjadi faktor penting dalam mempengaruhi keputusan


menggunakan suatu produk. Pengaruh iklan yang bagus dan intensitas yang tinggi
akan menjadikan konsumen mengenal dan ada rasa penasaran terhadap produk
yang dipromosikan. Semakin tinggi tingkat promosi iklan, semakin tinggi
keputusan pembelian. Promosi sendiri menarik mendorong banyak konsumen
untuk membeli produk. Karena iklan yang menarik di benak konsumen membuat
konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk. Hal ini di dukung hasil
penelitian Putri dan Kusumadewi (2018) iklan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Dan di dukung juga hasil penelitian Poluan et al. (2016)
yang menyatakan bahwa iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Namun tidak sejalan dengan penelitian Kojongian dan Lapian (2019)
iklan tidak mempunyai dampak positif terhadap Keputusan Pembelian.

36
Universitas Esa Unggul

2.7.5. Pengaruh Variabel Kepercayaan (Z) terhadap Variabel Keputusan


Pembelian (Y)

Pengaruh kepercayaan terhadap keputusan pembelian dapat diartikan


dimana kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
yang memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang
didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang
mengambil suatu keputusan ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan
orang-orang yang lebih dapat dipercaya daripada yang kurang dipercaya. Hal ini
didukung oleh penelitian Sudaryanto dan Febriani (2018)dimana kepercayaan
pengaruh yang positif terhadap Keputusan Pembelian. Dalam Pratama dan Santoso
(2018) kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam
penelitian Padmawati dan Suasana (2020) kepercayaan berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian.

2.7.6. Pengaruh Variabel citra merek (X1) terhadap Variabel


Keputusan Pembelian (Y) melalui Variabel kepercayaan (Z)

Citra merek menentukan persepsi konsumen terhadap suatu produk dalam


melakukan keputusan pembelian. Semakin baik citra merek pada suatu produk
barang atau jasa, maka semakin kuat keyakinan konsumen terhadap produk
tersebut dan mendorong keinginan untuk melakukan keputusan pembeli (Shimp,
2014). Citra merek sebuah perusahaan akan mendorong kepercayaan seseorang
terhadap produk perusahaan tersebut. oleh karena itu, tanpa adanya kepercayaan
tidak akan terjadi kegiatan pembelian. Penelitian ini di dukung oleh penelitian
Fatmawati et al. (2017) dimana citra merek berpengaruh signifikan terhadap
keputusan yang secara tidak langsung di mediasi kepercayaan.

2.7.7. Pengaruh Variabel iklan (X2) terhadap Variabel Keputusan


Pembelian (Y) melalui Variabel kepercayaan (Z)

Jika suatu produk yang bagus sekalipun tanpa adanya iklan yang efektif
akan membuat produk tersebut tidak akan laku dijual. Dengan adanya iklan maka
pelanggan akan mengetahui seberapa bermanfaatnya produk tersebut untuk
dimiliki. Dengan adanya iklan maka akan mengubah sikap pelanggan dan

37
Universitas Esa Unggul

mendorong pelanggan untuk bertindak atau membeli karena kepercayaan terhadap


produk tersebut. Hal ini di buktikan dengan penelitian Tri Sudarwanto (2016)
dimana iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui
kepercayaan.

2.8. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu seperti yang
diuraikan di atas, maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
adalah:

H1 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan Citra Merek terhadap


Kepercayaan konsumen Chatime

H2 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan Iklan terhadap


Kepercayaan konsumen Chatime

H3 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan Citra Merek terhadap


Keputusan pembelian Chatime

H4 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan Iklan terhadap Keputusan


pembelian Chatime

H5 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepercayaan terhadap


Keputusan pembelian Chatime

H6 : Diduga Citra Merek berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan


pembelian melalui Kepercayaan konsumen Chatime

H7 : Diduga Iklan berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan pembelian


melalui Kepercayaan konsumen Chatime

38
Universitas Esa Unggul

2.9. Model Penelitian

Gambar 2.2
Model Penelitian

39
Universitas Esa Unggul

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Riset


Menurut Sugiyono (2018) metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Asosiatif Kausal.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa teknik analisis jalur didasarkan pada analisis
multiregresi dengan tambahan asumsi relasi kausal antara variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variabel Citra merek
(X1) dan Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Kepercayaan (Z).

3.2. Jenis dan Sumber Data


3.2.1. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif berupa persepsi
konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi Chatime di wilayah Jakarta.
Data kualitatif di kuantitatifkan menggunakan skala. Skala yang digunakan berupa
skala interval yang tercermin dari skala likert. Instrumen dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang didalamnya berisi peryataan-pernyataan yang berkaitan
dengan responden pernah membeli dan mengkonsumsi Chatime menggunakan
skala likert.

Tabel 3.1 Skor Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

SangatTidak Setuju (STS) 1

40
Universitas Esa Unggul

(Sumber : Sugiyono (2018))

3.2.2. Sumber Data

Data untuk kepentingan riset ini diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner yang di lakukan secara elektronik yaitu melalui google form. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tanggapan responden yang berkaitan
dengan citra merek, iklan, kepercayaan dan keputusan pembelian pelanggan.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


3.3.1. Populasi

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang


mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi dalam
penelitian ini adalah responden yang pernah membeli dan mengkonsumsi Chatime
di Jakarta, yang jumlah populasinya tidak diketahui.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono(2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi
tidak diketahui, maka penetuan jumlah sampel menggunakan Non Probability
Sampling, sehingga penelitian ini harus menentukan sendiri sampel yang
diinginkan Pengambilan sampel disesuaikan dengan banyaknya jumlah item
pernyataan yang digunakan dalam kuesioner tersebut (Hair et al., 2010). Dimana
rumus yang digunakan :

n × 5 observasi

Keterangan :

n = Banyak item kusioner.

Dalam penelitian, jumlah item peryataan dalam kuisioner adalah 28


pertanyaan yang akan di gunakan, maka :

41
Universitas Esa Unggul

28× 5 observasi = 140

Jumlah sampel yang didapatkan dari rumus ini berjumlah 140 orang yang
nantinya sebagai responden untuk mengisi kuesioner.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik sampling menurut adalah Teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode non probability sampling yaitu Teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan tekniknya purposive
sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan
jika peneliti melakukan pengambilan sampel berdasarkan keputusan dari peneliti
itu sendiri berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan sendiri oleh peneliti
sepanjang unsur-unsur yang akan diteliti merupakan anggota populasi. Berikut
kriteria-kriteria yang ditentukan peneliti, yaitu:

1. Berusia minimal 17 tahun.


2. Konsumen yang pernah melakukan pembelian dan mengkonsumsi Chatime
minimum dua bulan terakhir.
3. Konsumen yang pernah melihat iklan Chatime.

3.5 Unit Analisis


Penelitian ini menggunakan unit analisis individu yang merupakan
konsumen Chatime yang pernah membeli dan mengkonsumsi Chatime.

3.6 Definisi Operasionalisasi Variabel


Berdasarkan hipotesis sebelumnya telah dibuat oleh peneliti maka variabel
penelitian ini yaitu Citra merek (X1) dan Iklan (X2) sebagai variabel eksogen
(bebas), Kepercayaan (Z) sebagai mediasi, sedangkan Keputusan Pembelian (Y)
sebagai variabel endogen (terikat).

42
Universitas Esa Unggul

3.6.1 Operasionalisasi Citra Merek (X1)

Citra merek dari suatu produk memiliki citra yang positif untuk dikalangan
konsumen maka konsumen tidak akan ragu untuk melakukan pembelian terhadap
produk itu sendiri. Apabila suatu merek dapat diingat secara terus menerus di
dalam benak konsumen maka merek tersebut dapat dengan mudah dikenali atau
diingat oleh konsumen. Chatime memiliki citra merek yang sudah cukup lama
dikenal di dalam benak konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah
mengenali Chatime, baik dalam bentuk logo berupa gambar maupun tulisan.

3.6.2 Operasionalisasi Iklan (X2)

Iklan berupa segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan
lewat media, ditujukan kepada sebagian masyarakat atau seluruh masyarakat. Iklan
Chatime selalu memberikan informasi yang jelas sehingga konsumen mudah
tertarik.

3.6.3 Operasionalisasi Keputusan pembelian (Y)

Keputusan pembelian terjadi ketika suatu keputusan konsumen yang


dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga,
lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga membentuk suatu
sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil
kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli. Salah satu
alasan terjadinya keputusan pembelian Chatime karna adanya promosi iklan nya
yang memberikan dampak pada kepercayaan dan melakukan pembelian.

3.6.4 Operasionalisasi Kepercayaan (Z)

Kepercayaan dimana kesediaan seseorang untuk menggantungkan dirinya


pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran karena ia mempunyai keyakinan
pada pihak lain tersebut. Segala informasi yang diberikan Chatime selalu sesuai
sehingga menjadi alasan konsumen percaya pada Chatime.

3.7 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel bertujuan untuk menilai sejauh mana variable


suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variable memberikan dan

43
Universitas Esa Unggul

menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel. Adapun


operasionalisasi variabel dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut

Tabel 3.2 Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala


Ukur
CITRA 1. Kekuatan Merek 1. Memiliki reputasi yang
MEREK baik
Kotler dan 2. Mereknya terkenal
Keller (2016) 2. Keunggulan Merek 3. Memiliki citra produk yang
baik
4. Memiliki citra perusahaan
yang baik Likert

3. Keunikan merek 5. Logo mudah diingat


6. Nama merek mudah
diingat
IKLAN 1. Isi pesan 7. Pesan Iklan Chatime
Suryani mudah di mengerti
(2018) 8. Pesan Iklan Chatime
mudah untuk diingat
Likert
2. Sturktur Pesan 9. Penyusunan Kalimat pada
iklan Chatime jelas
10. Pesan iklan Chatime
membangun kesan positif
pada Chatime
3. Format Pesan 11. Teks iklan sangat menarik
12. Penggunaan warna ungu
sesuai dengan karakteristik
Chatime

44
Universitas Esa Unggul

Kepercayaan 1. Kesungguhan 13. Reputasi yang bagus


Solihin (2020) /ketulusan 14. Pelayanan sesuai dengan
prosedur
2. Kemampuan 15. Memberikan produk terbaik
bagi konsumennya
16. Memberikan pelayanan
maksimal
17. Keamanan bertransaksi
3. Integritas 18. Informasi chatime dapat Likert
dipercaya
19. Kualitas produk chatime
dapat dipercaya

Keputusan 1. Pilihan Produk 20. Kepopuleran Chatime


Pembelian 21. Memiliki varian beragam
Kotler dan 2. Pilihan Penyalur 22. Ketersediaan produk
Keller (2016) 23. Kemudahan mendapatkan
produk
3. Waktu Pembelian 24. Konsumen membeli Ketika
membutuhkan
25. Konsumen membeli ketika Likert
ada promo
4. Jumlah Pembelian 26. Konsumen membeli lebih
dari satu minuman ketika
ada promo
5. Metode Pembyaran 27. Kemudahan Pembayaran
28. Banyak pilihan cara
pembayaran

3.8. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS)
menggunakan software SmartPLS versi 3. Partial Least Squares (PLS) merupakan

45
Universitas Esa Unggul

metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Data
tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori,
ordinal, interval, sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama), jumlah
sample tidak harus besar. Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk
mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau
tidaknya hubungan antar variabel laten (Ghazali, 2016). Tujuan PLS adalah
membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi.

3.8.1. Uji Validitas


Uji validitas digunakan untuk menilai sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner tersebut mampu
mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas
diterapkan terhadap seluruh item pertanyaan yang ada pada setiap variabel.
Terdapat beberapa tahap pengujian yang akan dilakukan yaitu melalui Uji validitas
convergent validity, average variance extracted (AVE), dan discriminant validity.

1. Content Validity
Validitas kuesioner dapat diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang
telah banyak dipakai oleh para peneliti. Kuesioner yang dipakai dalam
penelitian ini merupakan hasil studi literatur dengan modifikasi seperlunya
untuk menghindari kecenderungan responden terhadap preferensi tertentu.
2. Convergent Validity
Uji convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif
indikator dinilai berdasarkan pengujian individual item reliability digunakan
standardized loading factor yang menggambarkan besarnya korelasi antar
setiap indikator dengan konstruknya. Nilai loading factor diatas 0,70
dinyatakan sebagai ukuran yang ideal atau valid sebagai indikator yang
mengukur konstruk. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari
pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap
cukup memadai (Ghazali, 2016).
3. Average Variance Extrated (AVE)
AVE dihitung sebagai rerata akar standardize loading faktor yang dibagi
dengan jumlah indikator. AVE mampu menunjukkan kemampuan nilai

46
Universitas Esa Unggul

variabel laten dalam mewakili skor data asli. Semakin besar nilai AVE
menunjukkan semakin tinggi kemampuannya dalam menjelaskan nilai pada
indikator-indikator yang mengukur variabel laten. Cut-off value AVE yang
sering digunakan adalah 0,50 dimana nilai AVE minimal 0,50 menunjukkan
ukuran convergent validity yang baik mempunyai arti probabilitas indikator di
suatu konstruk masuk ke variabel lain lebih rendah (kurang 0,50) sehingga
probabilitas indikator tersebut konvergen dan masuk di konstruk yang nilai
dalam bloknya lebih besar diatas 50% (Ghazali, 2016).
4. Discriminant Validity
Uji Discriminant Validity untuk menguji apakah indikator-indikator suatu
konstruk tidak berkorelasi tinggi denganindikator dari konstruk lain.
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai
berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi
konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk
lainnya, maka menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada
blok lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Metode lain untuk mencari
discriminant validity adalah dengan membandingkan nilai akar kuadrat dari
AVE setiap konstruk dengan nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk
lainnya(Ghazali, 2016).

3.8.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas sebagai metode yang lebih baik dibandingkan dengan nilai
cronbach alpha dalam menguji reliabilitas dalam model structural equation
modeling. Composite reliability yang mengukur suatu reliabilitas dapat dilakukan
melalui composite reliability yang mengukur konstruk dapat dievaluasi dengan dua
macam ukuran yaitu internal consistency dan cronbach’s alpha suatu variabel
dapat dikatakan reliabel ketika memiliki nilai composite reliability ≥ 0,7 (Ghazali,
2016)

3.8.3. Model Struktural atau Inner Model

Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory)


menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori

47
Universitas Esa Unggul

substantif. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk


variabel dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive elevance dan
uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai
model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten
dependen. perubahan nilai R-Squares dapat digunakan untuk menjelaskan
pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen apakah
mempunyai pengaruh yang subtantive. Nilai R-Squares 0.75, 0.50, 0.25 dapat
disimpulkan bahwa model kuat, moderate, dan lemah. Hasil R-Squares
merepresentasi jumlah variance dari konstruk yang dijelaskan oleh model
(Ghazali, 2016)

3.8.4. Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis menggunakan analisis full model path dengan
smartPLS. Dalam full model structural equation modeling selain mengkonfirmasi
teori, juga menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel laten
Pengambilan keputusan atas penerimaan hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan ketentuan nilai t-tabel two tail test untuk signifikansi 0,05 Ghozali (2015).
Pengujian hipotesis dengan melihat nilai peritungan Path Coefisien pada
pengujian inner model. Hipotesis dikatakan diterima apabila nilai T statistik lebih
besar dari T tabel 1,96 (α 5%) yang berarti apabila nilai T statistik setiap hipotesis
lebih besar dari T tabel maka dapat dinyatakan diterima atau terbukti.

48
Universitas Esa Unggul

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil penelitian

4.1.1 Karakteristik Responden

Sebelum data disajikan dari setiap variabel yang di uji dalam penelitian,
untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai responden dalam penelitian ini
meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan
intensitas pembelian Chatime dalam satu bulan. Responden dalam penelitian ini
ditetapkan sebanyak 140 responden menggunakan Google Form dengan catatan
berusia minimal 17 tahun, konsumen yang pernah melakukan pembelian dan
mengkonsumsi Chatime minimum dua bulan terakhir konsumen yang pernah
melihat iklan Chatime.

Adapun data yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

4.1.1.1.Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini adalah responden berdasarkan jenis kelamin :

Sumber : Data diolah, 2021

Gambar 4.1

Responden berdasarkan Jenis Kelamin

49
Universitas Esa Unggul

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa responden yang membeli


dan mengkonsumsi Chatime paling banyak dengan jenis kelamin wanita sebesar
66% (93 orang). Dan paling sedikit responden dengan jenis kelamin pria yaitu
sebesar 34% (47 orang). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang membeli dan
mengkonsumsi Chatime paling banyak adalah wanita.

4.1.1.2.Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini adalah jumlah data berdasarkan usia :

Sumber : Data diolah, 2021

Gambar 4.2

Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan gambar 4.2 di atas bisa dilihat bahwa responden yang


membeli dan mengkonsumsi Chatime paling banyak adalah responden yang
berusia 23 - 28 tahun dengan sebesar 46% (65 orang) dan responden yang paling
sedikit adalah responden yang berusia >40 tahun sebesar 1% (2 orang), selanjutnya
yang berusia 17 - 22 tahun dengan sebesar 39% (54 orang), 29 – 34 tahun dengan
sebesar 10% (14 orang), 35 – 40 tahun dengan sebesar 4% (5 orang). Hal ini berarti
bahwa yang membeli dan mengkonsumsi Chatime kebanyakan berusia 23-28
tahun.

4.1.1.3.Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berikut ini adalah jumlah data menurut pendidikan terakhir :

50
Universitas Esa Unggul

Sumber : Data diolah, 2021

Gambar 4.3

Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan gambar 4.3 di atas bisa dilihat bahwa responden yang


membeli dan mengkonsumsi Chatime paling banyak adalah responden dengan
pendidikan terakhir S1 dengan sebesar 55% (77 orang) dan responden yang paling
sedikit adalah responden dengan pendidikan terakhir S2 sebesar 2% (3 orang) serta
dengan pendidikan terakhir SMA sebesar 43% (60 orang), Hal ini berarti bahwa
yang membeli dan mengkonsumsi Chatime kebanyakan dengan pendidikan
terakhir S1

4.1.1.4.Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini adalah jumlah data menurut pekerjaan :

Sumber : Data diolah, 2021

51
Universitas Esa Unggul

Gambar 4.4

Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari gambar 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang melakukan
membeli dan mengkonsumsi Chatime paling banyak adalah Karyawan swasta
sebesar 57% (80 orang), dan responden yang paling sedikit adalah PNS/Polri/TNI
sebesar 4% (6 orang), sedangkan sebsar 27% (37 orang) adalah pelajar/mahasiswa.
Dan wiraswasta sebesar 12% (17 orang). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen
yang yang melakukan membeli dan mengkonsumsi Chatime adalah Karyawan
swasta.

4.1.1.5.Responden Berdasarkan Pendapatan

Berikut ini adalah jumlah data menurut pendapatan :

Sumber : Data diolah, 2021

Gambar 4.5

Responden Berdasarkan Pendapatan

Dari gambar 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang melakukan
membeli dan mengkonsumsi Chatime paling banyak adalah dengan pendapatan Rp
3.500.000- Rp 5.000.000 sebesar 46% (64 orang). Responden yang paling sedikit
adalah dengan pendapatan > Rp 15.000.000, sebesar 1% (1 orang), sedangkan
43% (61 orang) dengan pendapatan Rp 5.000.00- Rp 10.000.000 dan 10% (14
orang) responden dengan pendapatan Rp 10.000.000 – Rp 15.00.000. Hal ini

52
Universitas Esa Unggul

menunjukkan bahwa konsumen yang yang melakukan membeli dan


mengkonsumsi Chatime adalah dengan pendapatan Rp 3.500.000 -Rp 5.000.000

4.1.1.6.Responden Berdasarkan intensi pembelanjaan

Berikut ini adalah jumlah data menurut intensitas pembelanjaan :

Sumber : Data diolah, 2021

Gambar 4.6

Responden Berdasarkan Intensi Pembelanjaan

Berdasarkan gambar 4.6 dapat dijelaskan bahwa reponden yang membeli


dan mengkonsumsi Chatime paling banyak dalam 2 bulan terakhir sebanyak > 1
kali berjumlah 53% (74 orang), dan responden yang intensi pembelanjaan paling
sedikit yaitu 1 kali berjumlah 47 % (66 orang),). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen. yang membeli dan mengkonsumsi Chatime paling banyak dalam 2
bulan terakhir sebanyak > 1 kali

4.2. Outer Model


4.2.1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan
dalam kuesioner yang digunakan untuk mengukur indikator dan variabel yang
diteliti dalam penelitian ini. Pernyataan yang akan diuji berjumlah 28 pernyataan.
Hasil uji validitas ini adalah sebagai berikut:

4.2.1.1 Covergent Validity


1. Loading Factor

53
Universitas Esa Unggul

Uji convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif


indikator dinilai berdasarkan pengujian individual item reliability digunakan
standardized loading factor yang menggambarkan besarnya korelasi antar setiap
indikator dengan konstruknya. Nilai loading factor diatas 0,60 dinyatakan sebagai
ukuran yang ideal atau valid sebagai indikator yang mengukur konstruk. Berikut
hasil dari uji validitas loading factor
Tabel 4.1 Tabel Loading Faktor
Citra Merek Kepercayaan Keputusan
Iklan (X2)
(X1) (Z) Pembelian (Y)
X1_1 0.688
X1_2 0.793
X1_3 0.654
X1_4 0.491
X1_5 0.686
X1_6 0.505
X2_1 0.437
X2_2 0.566
X2_3 0.858
X2_4 0.704
X2_5 0.827
X2_6 0.778
Y_1 0.730
Y_10 0.755
Y_2 0.753
Y_3 0.803
Y_4 0.841
Y_5 0.758
Y_6 0.814
Y_7 0.745
Y_8 0.830
Y_9 0.808
Z_1 0.817

54
Universitas Esa Unggul

Z_2 0.698
Z_3 0.669
Z_4 0.792
Z_5 0.743
Z_6 0.624
Sumber : Data diolah, 2021

Dari hasil yang terlihat bahwa seluruh pernyataan kuesioner yang berjumlah 28
pernyataan terdapat 24 pernyataan yang valid dan 4 pernyataan yang tidak valid.
Hasil dapat dikatakan valid ketika nilai outer loading berada di atas nilai 0.60.
2. Average Variance Extrated (AVE)
AVE mampu menunjukkan kemampuan nilai variabel laten dalam
mewakili skor data asli. Semakin besar nilai AVE menunjukkan semakin tinggi
kemampuannya dalam menjelaskan nilai pada indikator-indikator yang mengukur
variabel laten. Cut-off value AVE yang sering digunakan adalah 0,50 dimana nilai
AVE minimal 0,50 menunjukkan ukuran convergent validity yang baik. Berikut
Hasil Average Variance Extrated (AVE):

Tabel 4.2 Average Variance Extrated (AVE)


Average
Composite Variance
Cronbach's Alpha rho_A
Reliability Extracted
(AVE)
Citra Merek 0.715 0.72 0.824 0.540
Iklan 0.823 0.825 0.883 0.654
Kepercayaan 0.819 0.831 0.870 0.529
Keputusan 0.930 0.931 0.941 0.615
Pembelian
Sumber : Data diolah, 2021

Dari hasil yang terlihat bahwa nilai hasil Average Variance Extrated (AVE)
menunjukan hasil diatas 0.50 yang mana hasil tersebut menunjukan bahwa
kemampuannya dalam menjelaskan nilai pada indikator-indikator yang mengukur
variabel dapat dikatakan baik

55
Universitas Esa Unggul

4.2.1.2.Discriminant Validity
1. Cross Loading
Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator
dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi
konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya,
maka menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok lebih
baik daripada ukuran blok lainnya. Berikut hasil perhitungannya:
Tabel 4.3 Cross Loading

CITRA MEREK IKLAN KEPERCAYAAN KEPUTUSAN


PEMBELIAN
X1_1 0.707 0.473 0.548 0.593
X1_2 0.832 0.446 0.522 0.505
X1_3 0.694 0.339 0.499 0.452
X1_5 0.697 0.333 0.420 0.406
X2_3 0.455 0.831 0.638 0.580
X2_4 0.474 0.758 0.612 0.488
X2_5 0.484 0.836 0.617 0.505
X2_6 0.375 0.807 0.641 0.618
Y_1 0.662 0.501 0.642 0.731
Y_2 0.463 0.520 0.577 0.754
Y_3 0.567 0.642 0.632 0.803
Y_4 0.496 0.568 0.605 0.841
Y_5 0.461 0.476 0.513 0.756
Y_6 0.438 0.528 0.552 0.813
Y_7 0.555 0.495 0.606 0.744
Y_8 0.523 0.584 0.624 0.829
Y_9 0.519 0.494 0.596 0.809
Y_10 0.581 0.510 0.545 0.756
Z_1 0.487 0.686 0.819 0.677
Z_2 0.251 0.614 0.698 0.394
Z_3 0.443 0.577 0.668 0.348

56
Universitas Esa Unggul

Z_4 0.445 0.624 0.793 0.593


Z_5 0.704 0.457 0.741 0.663
Z_6 0.599 0.438 0.622 0.531
Sumber : Data diolah, 2021

Dari hasil yang terlihat bahwa nilai cross loading menunjukan hasil korelasi
konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok
lebih baik daripada ukuran blok lainnya.

4.2.2 Uji Reliabilitas


Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur
apakah alat ukur memiliki konsistensi (dapat digunakan untuk penelitian
berikutnya) atau tidak. Hasil uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s
Alpha maupun composite reliability dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

4.4 Tabel Cronbach”s Alpha dan Composite Reliability


Average
Cronbach's Composite Variance
rho_A
Alpha Reliability Extracted
(AVE)
Citra Merek 0.715 0.720 0.824 0.540
Iklan 0.823 0.825 0.883 0.654
Kepercayaan 0.819 0.831 0.870 0.529
Keputusan Pembelian 0.930 0.931 0.941 0.615
Sumber : Data diolah, 2021

Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa semua nilai variabel dalam pengujian
reliabilitas baik menggunakan Cronbach’s Alpha maupun composite reliability
memiliki nilai diatas 0.7. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa variabel yang
diujikan reliabel sehingga dapat dilakukan pengujian model struktural.
4.3. Inner Model
Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory)
menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori substantif.

57
Universitas Esa Unggul

Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk variabel


dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive elevance dan uji t serta
signifikansi dari koefisien parameter jalur structural. Berikut hasilnya:

Sumber : Data diolah, 2021

Gambar 4.7 Model Struktural

Dalam menilai model dengan SmartPLS dimulai dengan melihat R-square variabel
laten dependen. Tabel 4.5 merupakan hasil estimasi R-square dengan
menggunakan SmartPLS.
Tabel 4.5 R.Suare

R Square R Square Adjusted


KEPERCAYAAN 0.697 0.692
KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.638 0.630

Dari hasil penelitian tersebut, Nilai R square 1 sebesar 69,7% yang mana bisa
dikatakan bahwa besarnya pengaruh Citra Merek dan Iklan terhadap Kepercayaan
adalah sebesar 69,7% dan sisanya sebesar 30.3%. Dan nilai R square 2 sebesar
63.8% yang mana bisa dikatakan bahwa besarnya pengaruh Citra Merek, Iklan dan

58
Universitas Esa Unggul

Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian dan sisanya sebesar 36.2% di


pengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti harga,
promosi, tempat, keluarga, dan kelompok referensi

4.4. Uji Hipotesis


Pengambilan keputusan atas penerimaan hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan ketentuan nilai t-tabel two tail test untuk signifikansi 0,05. Pengujian
hipotesis dengan melihat nilai perhitungan Path Coefisien pada pengujian inner
model. Hipotesis dikatakan diterima apabila nilai T statistik lebih besar dari T tabel
1,96 (α 5%). Berikut hasil penelitian nya:
Tabel 4.6 Hipotesis

Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.369 0.371 0.061 6.048 0.000
KEPERCAYAAN
CITRA MEREK -> 0.293 0.300 0.073 4.027 0.000
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
IKLAN -> 0.573 0.573 0.050 11.522 0.000
KEPERCAYAAN
IKLAN -> 0.225 0.224 0.093 2.433 0.015
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KEPERCAYAAN -> 0.380 0.378 0.112 3.400 0.001
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Sumber : Data diolah, 2021

1. Hasil pengujian pengaruh Citra Merek terhadap Kepercayaan diperoleh nilai


P Value sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai T Statistika diperoleh
sebesar 6.048 nilai tersebut lebih besar dari 1.96. Hal ini berarti dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh citra merek terhadap Kepercayaan.

59
Universitas Esa Unggul

Berdasarkan hasil diatas juga didapat Nilai Koefisien (original sample)


sebesar 0,369 hal ini berarti terdapat pengaruh positif citra merek terhadap
kepercayaan dan ini dapat dinyatakan bahwa jika citra merek semakin
ditingkatkan maka akan meningkatkan Kepercayaan konsumen Chatime.
Dengan demikian dapat disimpulkan Hipotesis 1 diterima
2. Hasil pengujian pengaruh Iklan terhadap Kepercayaan diperoleh nilai P Value
sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai T Statistika diperoleh sebesar
11.522 nilai tersebut lebih besar dari 1.96. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Iklan berpengaruh terhadap Kepercayaan. Berdasarkan
hasil diatas juga didapat Nilai Koefisien (original sample) sebesar 0,573 hal
ini berarti terdapat pengaruh positif iklan terhadap kepercayaan dan ini berarti
bahwa jika iklan Chatime semakin menarik maka akan meningkatkan
Kepercayaan konsumen Chatime. Dengan demikian dapat disimpulkan
Hipotesis 2 diterima
3. Hasil pengujian pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
diperoleh nilai P Value sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai T
Statistika diperoleh sebesar 4.027, nilai tersebut lebih besar dari 1.96. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Citra Merek berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian. Berdasarkan hasil diatas juga didapat nilai Koefisien
(original sample) sebesar 0,293 hal ini berarti terdapat pengaruh positif Citra
merek terhadap keputusan pembelian dan ini berarti bahwa jika Citra merek
semakin ditingkatkan maka akan meningkatkan Keputusan pembelian
Dengan demikian dapat disimpulkan Hipotesis 3 diterima
4. Hasil pengujian pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian diperoleh nilai
P Value sebesar 0.015 lebih kecil dari 0,05 dan nilai T Statistika diperoleh
sebesar 2.433 nilai tersebut lebih besar dari 1.96. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Iklan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
Berdasarkan hasil diatas juga didapat Nilai Koefisien (original sample)
sebesar 0,225 hal ini berarti terdapat pengaruh positif iklan terhadap
keputusan pembelian dan ini berarti bahwa jika iklan Chatime semakin
menarik di mata konsumen maka akan meningkatkan Keputusan pembelian

60
Universitas Esa Unggul

konsumen Chatime. Dengan demikian dapat disimpulkan Hipotesis 4


diterima.
5. Hasil pengujian pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian
diperoleh nilai P Value sebesar 0.001 lebih kecil dari 0,05 dan nilai T Statistika
diperoleh sebesar 3.400 nilai tersebut lebih besar dari 1.96. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan
Pembelian. Berdasarkan hasil diatas juga didapat Nilai Koefisien (original
sample) sebesar 0,380 hal ini berarti terdapat pengaruh positif Kepercayaan
terhadap keputusan pembelian dan ini berarti bahwa jika kepercayaan
konsumen meningkat maka akan meningkatkan Keputusan pembelian
konsumen Chatime. Dengan demikain dapat disimpulan Hipotesis 5 diterima

4.4.1. Indirect Effect


Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara Citra Merek dan
Iklan terhadap Keputusan pembelian melalui Kepercayaan dengan melihat tabel
Indirect Effect sebagai beirkut:
Tabel 4.7 Inderct Effect

Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.14 0.14 0.047 2.984 0.003
KEPERCAYAAN ->
KEPUTUSAN PEMBELIAN
IKLAN -> KEPERCAYAAN 0.218 0.216 0.067 3.226 0.001
-> KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Sumber : Data diolah, 2021

6. Hasil pengujian pengaruh tidak langsung Citra Merek terhadap Keputusan


Pembelian melalui Kepercayaan diperoleh nilai nilai P Value sebesar 0.003
lebih kecil dari 0,05 dan nilai uji T Statistika diperoleh sebesar 2.984.nilai
tersebut lebih besar dari 1.96. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh tidak langsung Citra Merek terhadap Keputusan

61
Universitas Esa Unggul

Pembelian melalui Kepercayaan (Hipotesis 6 Diterima). Berdasarkan hasil


secara keseluruhan dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh Citra Merek
secara langsung terhadap Keputusan Pembelian (H3) dan terdapat pengaruh
Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian melalui Kepercayaan (H6),
maka dapat diartikan bahwa peran Kepercayaan adalah sebagai Partial
Mediation artinya ada ada atau tidaknya kepercayaan, konsumen tetap
melakukan keputusan pembelian Chatime
7. Hasil pengujian pengaruh tidak langsung Iklan terhadap Keputusan Pembelian
melalui Kepercayaan diperoleh nilai nilai P Value sebesar 0.001 lebih kecil
dari 0,05 dan nilai uji T Statistika diperoleh sebesar 3.226.nilai tersebut lebih
besar dari 1.96. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh tidak langsung Iklan terhadap Keputusan Pembelian melalui
Kepercayaan (Hipotesis 7 Diterima). Berdasarkan hasil secara keseluruhan
dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh Iklan secara langsung terhadap
Keputusan Pembelian (H4) dan terdapat pengaruh Iklan terhadap Keputusan
Pembelian melalui Kepercayaan (H7), maka dapat diartikan bahwa peran
Kepercayaan adalah sebagai Partial Mediation artinya ada ada atau tidaknya
kepercayaan, konsumen tetap melakukan keputusan pembelian Chatime

62
Universitas Esa Unggul

BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Uji Hipotesis


5.1.1. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Kepercayaan (Z)
Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa Citra Merek
berpengaruh positif terhadap Kepercayaan. Dimana hal ini berarti bahwa semakin
baik Citra Merek, maka akan semakin tinggi pula tingkat Kepercayaan konsumen
Chatime. Konsep dari Chatime adalah good tea good time dimana minuman yang
disajikan disesuaikan dengan cita rasa yang digemari oleh semua golongan usia
baik anak-anak, remaja, hingga dewasa. Chatime sudah memiliki kualitas yang
diakui oleh pasar internasional sehingga menarik perhatian masyarakat Indonesia
Variasi menu minuman serta topping yang beragam juga menjadi salah satu daya
tarik dari para konsumen. Selain itu, Chatime juga memberikan layanan yang
memberikan kebebasan kepada konsumennya untuk memilih jenis teh, topping,
jumlah gula, jumlah es batu, serta ukuran cup yang ingin disajikan dalam
minuman mereka. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik responden yang
sebagian berusia 23 - 28 tahun yang selalu ingin mengekspos apa yang sedang
populer di social media, memiliki gaya hidup yang serba ingin, serba praktis dan
cepat dalam mendapatkan sesuatu. Responden juga merasa bahwa Chatime
merupakan merek terkenal yang menawarkan cita rasa yang berbeda dibanding
minuman-minuman lain. Perbedaan yang ditawarkan ini menyebabkan
tumbuhnya rasa percaya (trust) konsumen terhadap produk-produk Chatime. Rasa
percaya ini yang kemudian akan menumbuhkan rasa yakin (belief) terhadap
produk-produk Chatime.
Hal ini sejalan dan mendukung hasil penelitian Khalis (2020) yang
menyatakan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan.
Serta penelitian Fatmawati et al. (2017) yang menyatakan bahwa Citra Merek
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan , . Juga dalam penelitian Citra et al.
(2016) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap
kepercayaan.

63
Universitas Esa Unggul

5.1.2. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Kepercayaan (Z)


Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa Iklan memiliki
pengaruh terhadap Kepercayaan. Dimana hal ini berarti bahwa semakin menarik
Iklan, maka akan semakin tinggi pula tingkat Kepercayaan konsumen. Responden
merasa bahwa teks dalam iklan Chatime sangat menarik seperti dalam iklan pada
Instagram @Chatimeindo #rasatehyangseru atau HariPOPCAN sehingga
konsumen tak hanya melihat teks iklan yang menarik tapi dapat melihat promo
atau produk yang baru di keluarkan Chatime. Responden yang sebagian besar
adalah wanita berusia 23-28 tahun yang berstatus karyawan swasta merupakan
generasi milenial ini lebih tertarik dengan digital marketing dan juga tayangan
termasuk iklan yang berbasis video atau internet. Mereka selalu melihat informasi
di internet atau sosial media sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu. Bagi
mereka ini apa yang diinformasikan oleh internet atau media sosial sangat penting
untuk mereka untuk menyukai suatu produk
Hal ini sejalan dengan penelitian Tri Sudarwanto (2016) iklan
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan. serta juga hasil penelitian dari
Wulan et al. (2020) yang menyatakan bahwa iklan berpengaruh positif dan
signifikan terdapat kepercayaan konsumen.

5.1.3. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa Citra Merek
berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Dimana hal ini berarti bahwa
semakin baik Citra Merek, maka akan semakin tinggi pula Keputusan Pembelian.
Citra yang positif atau negatif lebih mudah dikenal oleh konsumen sehingga
produsen selalu berusaha mempertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan
citra merek produknya di mata konsumen. Citra merek yang positif memberikan
manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal konsumen. Dengan kata lain,
konsumen akan menentukan pilihannya untuk membeli produk yang mempunyai
citra yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen
cendrung mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk
(Mamang & Sopiah, 2013). Semakin baik citra merek suatu produk, maka akan

64
Universitas Esa Unggul

semakin tinggi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk


tersebut. Responden yang sebagian besar adalah perempuan yang berstatus
sebagai karyawan swasta menyatakan bahwa Chatime merupakan merek terkenal
yang selalu menawarkan variasi-variasi produk dan topping yaang berbeda
dengan pesaingnya sehingga membuat mereka tertarik untuk melakukan
pembelian. Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya untuk
membeli produk yang mempunyai citra yang baik.
Hal ini mendukung oleh penelitian dari Sudaryanto dan Febriani (2018)
yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian.Juga dalam Putri dan Kusumadewi (2018) yang menyatakan
bahwa citra merek berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Sejalan dengan penelitian Citra et al. (2016) citra merek berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian.

5.1.4. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa Iklan berpengaruh
poitif terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini berarti semakin menarik iklan yang
ditampilan maka semakin meningkatkan keputusan pembelian Chatime
Responden pada penelitian ini pun sebagian besar berumur 23 - 28 tahun yang
biasanya yang paling aktif untuk menggunakan media sosial, dan mencari segala
sesuatu yang menarik melalui media social merasa bahwa teks iklan Chatime
yang menarik untuk dibaca dan sangat informatif. Salah satu media iklan yang
digunakan oleh Chatime Indonesia adalah Instagram dengan nama
@chatimeindo. Dimana pada saat ini, Chatime memiliki followers atau pengikut
terbanyak diantara brand-brand lainnya yaitu sebanyak 522.000 followers Hal
tersebut menunjukkan bahwa Chatime Indonesia diminati oleh masyarakat dan
juga Chatime gencar mempromosikan produknya melalui Instagram.
Hal ini mendukung hasil penelitian Putri dan Kusumadewi (2018) iklan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan mendukung juga
hasil penelitian Poluan et al. (2016) yang menyatakan bahwa iklan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.

65
Universitas Esa Unggul

5.1.5. Pengaruh Kepercayaan (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa Kepercayaan
berpengaruh terhadap Keputusan pembelian. Dimana hal ini berarti bahwa
semakin tinggi Kepercayaan konsumen terhadap Chatime maka, akan semakin
tinggi pula Keputusan Pembelian . Artinya, para konsumen yang yang sebagian
besar adalah wanita yang berstatus sebagai karyawan swasta memutuskan
melakukan pembelian di Chatime karena mereka merasa percaya pada merek
Chatime. Chatime merupakan pelopor dalam menjual minuman dengan
menggunakan bubble atau boba dan memiliki keunggulan dari produk- produk
pesaingnya yaitu varian rasa yang dimiliki sangat banyak Selain itu, bahan baku
yang diimpor langsung dari Taiwan menjadikan cita rasa Chatime yang khas. Hal
ini berarti bahwa reputasi yang dimiliki Chatime mampu menarik Kepercayaan
konsumen dalam melakukan pembelian di Chatime.
Hal ini mendukung oleh penelitian Sudaryanto dan Febriani (2018)
dimana kepercayaan pengaruh yang positif terhadap Keputusan Pembelian.
Dalam Pratama dan Santoso (2018) kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Serta sejalan dengan penelitian Padmawati dan Suasana
(2020) kepercayaan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

5.1.6. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


melalui Kepercayaan (Z)
Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa Citra Merek
memiliki pengaruh terhadap Keputusan pembelian melalui Kepercayaan. Hal ini
dapat diartikan apabila Citra merek Chatime semakin baik di mata konsumen
maka akan semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap Chatime dan
berdampak pada meningkatnya keputusan pembelian Chatime. Berdasarkan
pernyataan tertinggi, responden percaya Chatime memiliki reputasi yang baik
dan juga karena mereka merasa mendapatkan kemudahan ketika melakukan
pembelian produk di Chatime.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fatmawati et al. (2017) dimana
citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan yang secara tidak
langsung di mediasi kepercayaan..

66
Universitas Esa Unggul

5.1.7. Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui


Kepercayaan (Z)
Berdasarkan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa Iklan memiliki
pengaruh Keputusan pembelian melalui Kepercayaan pada Chatime. Dapat
diartikan apabila semakin menarik Iklan Chatime terutama dalam teks iklan yang
ditampilkan, maka akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap reputasi
Chatime dan pada akhirnya akan meningkatan keputusan pembelian di Chatime.
Berdasarkan pernyataan tertinggi konsumen merasa bahwa teks yang ada
pada iklan Chatime sangat informatif dan juga mereka percaya bahwa Chatime
memiliki reputasi yang baik terutama karena Chatime merupakan pelapor
minuman Boba di Indonesia serta konsumen merasa bahwa mereka memutuskan
melakukan pembelian Chatime karena mereka mendapatkan kemudahan dalam
pembelian produk di Chatime. Hal ini sejalan dengan penelitian Tri Sudarwanto
(2016) dimana iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
melalui kepercayaan.

5.2. Temuan Penelitian


Dari hasil pembahasan penelitian di atas, bahwa dapat diperoleh temuan
penelitian yaitu kepercayaan berperan sebagai partial mediation pada pengaruh
tidak langsung antara Citra Merek dan iklan terhadap Keputusan Pembelian. Hal
ini berarti konsumen yang melakukan pembelian tidak selalu berdasarkan faktor
Kepercayaan. Artinya bahwa ada tidak adanya Kepercayaan konsumen tetap
melakukan pembelian.
Temuan lain pada penelitian diketahui bahwa pernyataan yang paling
tinggi pada variabel Citra Merek adalah konsumen merasa Chatime merupakan
merek terkenal. Selanjutnya ditemukan bahwa pernyataan paling tinggi pada
variabel Iklan adalah konsumen merasa teks iklan Chatime sangat menarik dan
pernyataan pada variable Kepercayaan yang paling tinggi adalah konsumen yakin
Chatime memiliki reputasi yang baik .Yang terakhir pernyataan yang paling
tinggi dari Keputusan pembelian adalah konsumen membeli Chatime karena
kemudahan mendapatkan produk Chatime.

67
Universitas Esa Unggul

5.3. Keterbatasan Penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya,
sehingga berpengaruh terhadap penelitian yang diperoleh secara keseluruhan.
Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini hanya berfokus pada variable citra merek, iklan dan
kepercayaan, padahal masih banyak variabel lain yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Penelitian ini hanya di lakukan di ruang lingkup konsumen yang sudah
membeli dan mengkonsumsi Chatime khusus untuk wilayah Jakarta.

68
Universitas Esa Unggul

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti, maka dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepercayaan
konsumen Chatime. Dimana hal ini berarti bahwa semakin baik Citra Merek,
maka akan semakin tinggi pula tingkat Kepercayaan konsumen Chatime.
Pernyataan yang paling tinggi nilainya pada variabel Citra Merek adalah
Chatime merupakan merek terkenal, artinya dimana Chatime selalu
menawarkan variasi-variasi produk dan topping yaang berbeda dengan
pesaingnya sehingga membuat mereka tertarik untuk melakukan pembelian.
Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya untuk membeli
produk yang mempunyai citra yang baik
2. Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepercayaan. Hal ini berarti
semakin menarik iklan yang ditampilan maka semakin meningkatkan
kepercayaan pada Chatime. Dimana pada saat ini, Chatime memiliki followers
atau pengikut terbanyak diantara brand-brand lainnya yaitu sebanyak 522.000
followers Hal tersebut menunjukkan bahwa Chatime Indonesia diminati oleh
masyarakat dan juga Chatime gencar mempromosikan produknya melalui
Instagram
3. Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Hal ini dapat diartikan apabila Citra merek Chatime semakin baik
di mata konsumen maka akan semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap
Chatime dan berdampak pada meningkatnya keputusan pembelian Chatime.
Berdasarkan pernyataan tertinggi, responden percaya Chatime memiliki
reputasi yang baik dan juga karena mereka merasa mendapatkan kemudahan
ketika melakukan pembelian produk di Chatime.
4. Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal
ini dapat diartikan semakin baik Iklan, maka akan semakin tinggi pula tingkat
Keputusan Pembelian pada Chatime. Salah satu media iklan yang digunakan
oleh Chatime Indonesia adalah Instagram dengan nama @chatimeindo.

69
Universitas Esa Unggul

Dimana pada saat ini, Chatime memiliki followers atau pengikut terbanyak
diantara brand-brand lainnya yaitu sebanyak 522.000 followers Hal tersebut
menunjukkan bahwa Chatime Indonesia diminati oleh masyarakat dan juga
Chatime gencar mempromosikan produknya melalui Instagram.
5. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
pembelian Chatime. Dimana hal ini berarti bahwa semakin tinggi
Kepercayaan konsumen terhadap Chatime maka, akan semakin tinggi pula
Keputusan Pembelian . Artinya, para konsumen yang yang sebagian besar
adalah wanita yang berstatus sebagai karyawan swasta memutuskan
melakukan pembelian di Chatime karena mereka merasa percaya pada merek
Chatime. Chatime merupakan pelopor dalam menjual minuman dengan
menggunakan bubble atau boba dan memiliki keunggulan dari produk- produk
pesaingnya yaitu varian rasa yang dimiliki sangat banyak Selain itu, bahan
baku yang diimpor langsung dari Taiwan menjadikan cita rasa Chatime yang
khas. Hal ini berarti bahwa reputasi yang dimiliki Chatime mampu menarik
Kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian di Chatime.
6. Citra Merek berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan pembelian
melalui Kepercayaan konsumen Chatime. Hal ini dapat diartikan apabila Citra
merek Chatime semakin baik di mata konsumen maka akan semakin tinggi
kepercayaan konsumen terhadap Chatime dan berdampak pada meningkatnya
keputusan pembelian Chatime. Berdasarkan pernyataan tertinggi, responden
percaya Chatime memiliki reputasi yang baik dan juga karena mereka merasa
mendapatkan kemudahan ketika melakukan pembelian produk di Chatime..
7. Iklan berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan pembelian melalui
Kepercayaan konsumen Chatime. Dapat diartikan apabila semakin menarik
Iklan Chatime terutama dalam teks iklan yang ditampilkan, maka akan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap reputasi Chatime dan pada
akhirnya akan meningkatan keputusan pembelian di Chatime. Berdasarkan
pernyataan tertinggi konsumen merasa bahwa teks yang ada pada iklan
Chatime sangat informatif dan juga mereka percaya bahwa Chatime memiliki
reputasi yang baik.

70
Universitas Esa Unggul

6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam Citra Merek, pernyataan dengan nilai terkecil yaitu dimana konsumen
belum merasa merek Chatime memiliki citra sebagai merek minuman bubble
tea yang baik. Adapun isu mengenai konsumsi bubble tea berlebihan yang
tidak baik bagi kesehatan sehingga Chatime sendiri perlu memberikan
informasi terkait produk bubble tea Chatime yang aman bagi kesehatan.
2. Dalam Iklan, Chatime perlu meningkatkan terkait pesan iklan nya agar
membangun kesan positif sehingga konsumen memutuskan pembelian pada
Chatime.
3. Dalam Kepercayaan, Chatime disarankan meningkatkan kualitas produknya
menjadi lebih baik supaya konsumen merasa lebih tertarik terhadap Chatime
dikarenakan konsumen lebih percaya informasi yang diberikan oleh seseorang
secara tidak langsung untuk melakukan keputusan pembelian.
4. Dalam Keputusan Pembelian pernyataan dengan nilai terendah ialah
konsumen membeli Chatime karena kepopuleran Chatime, adapun Chatime
sendiri merupakan merek terkenal tetapi belum populer di sebagian kalangan.
Berdasarkan karakteristik responden usia terbanyak berada di 23 – 28 tahun,
dimana hal ini dapat terlihat agar Chatime tak hanya di gemari kalangan muda
saja tetapi dapat mencakup semua kalangan usia.
5. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan variabel lain atau
menambahkan variabel bebas yang berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian melalui Kepercayaan seperti dan menggunakan alat analisis yang
berbeda sebagai perbandingan untuk menambah ilmu pengetahuan dan
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
6. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan variabel lain atau
menambahkan variabel bebas yang berpengaruh terhadap minat beli melalui
citra merek seperti produk, harga dan menggunakan alat analisis yang berbeda
sebagai perbandingan untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya.

71
Universitas Esa Unggul

6.3. Implikasi Penelitian


Implikasi penelitian ini untuk dapat digunakan kedepannya baik sebagai
kajian pustaka dan juga sebagai bahan acuan yang dapat digunakan perusahaan
untuk melakukan perubahan agar menjadi lebih baik kedepannya. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa implikasi penelitian yang
diharapkan dapat bermanfaat, antara lain :

6.3.1 Implikasi Teoritis


Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan
pengembangan wawasan mengenai ilmu pengetahuan dalam penelitian ini
mengenai variabel yang diteliti yaitu dimana Citra merek ialah persepsi atau
penilaian terhadap sebuah merek yang dapat membangun citra pada merek itu
sendiri. Iklan ialah sebuah informasi dimana dalam promosi untuk
memberitahukan kepada khalayak mengenai produk/jasa yang di promosikan.
Kepercayaan adalah sebuah kesimpulan seperti harapan, emosi dan perasaan
terhadap sesuatu dimana dapat mempengaruhi sifatnya. Keputusan Pembelian
adalah proses seseorang dalam mengambil keputusan akan membeli sebuah
produk/jasa.

6.3.2 Implikasi Praktis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu segala pihak yang
bergerak atau berhubungan dengan perusahaan retail. Peneliti berharap secara
khusus hasil penelitian ini dapat membantudimana Citra merek dan Iklan dapat
ditingkat kan dengan terus melakukan meningkatkan promosi yang menarik agar
konsumen tertarik ingin melakukan pembelian di Chatime dengan memberikan
diskon yang lebih banyak, lebih banyak menampilkan fitur pendukung,
menampilkan desain yang lebih unik diaplikasi media promosi lainnya.
Kepercayaan dapat ditingkatkan dengan terus menjalin hubungan dengan
konsumen baik langsung maupun melalui media dengan memberikan informasi
yang informative dan meningkatkan kualitas produknya Chatime itu sendiri.
Keputusan Pembelian dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kepopuleran
Chatime yang mungkin hanya di peruntukan kalangan muda tetapi Chatime dapat
mencakup semua usia.

72
Universitas Esa Unggul

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2018). manajemen pemasaran dan pemasaran jasa (alfabeta (ed.)).


Citra, T., Suryono, D., & Santoso, B. (2016). Analisis Pengaruh Kualitas Produk
dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Cetakan Continuous Form
melalui Kepercayaan Merek ( Studi pada Percetakan Jadi Jaya Group ,
Semarang ). 5, 1–12.
Danang Kusnanto, Rida Rahma, R. A. O. (2020). Pengaruh Trust Dan E-Service
Quality Terhadap Keputusan Pembelian Di Online Shop Shopee (Studi Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa
Karawang). 5, 40–47.
Delicia Tungka, Michaela M Lionardo, Sienny Thio, V. I. (2020). Pengaruh Social
Media Marketing Pada Instagram Terhadap Minat Beli Chatime Indonesia.
Jurnal Hospital Dan Manajemen Jasa, 8(2), 77–87.
Dian Novita ;Wulandari, S. (2020). Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust)
Terhadap Partisipasi (Participation) Pelanggan Wulan Rent Car. 6(3), 259–
273.
Farenzia, S., & Raymond. (2020). Pengaruh kualitas pelayanan, citra merek dan
promosi terhadap keputusan pembelian jasa transportasi online grab. 33(1).
Fatmawati, D., Triastity, R., Studi, P., Fakultas, M., Universitas, E., & Riyadi, S.
(2017). Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Survei Pada
Konsumen Lumbung Batik Surakarta). 317–329.
Ghazali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete IBM SPSS.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data
Vectors., Analysis. In.
Iwan, & Saputra, A. (2020). Pengaruh citra merek dan promosi terhadap keputusan
pembelian produk indocafe pada pt prima bintang distribusindo. VIII(2), 17–
24.
Khalis, S. M. (2020). Pengaruh Citra Merek Dan Nilai Yang Dirasakan Terhadap
Niat Beli Yang Dimediasi Oleh Kepercayaan Pada Pengguna Layanan
Pemesanan Hotel Online Di Kota Banda Aceh. 5(3), 550–564.
Kotler and armstrong. (2016). manajemen pemasaran.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). pearson
education.
Nasution, A. E., Pratami, L., Muhammad, P., & Lesmana, T. (2019). Analisis
Pengaruh Harga , Promosi , Kepercayaan dan Karakteristik Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada 212 Mart di Kota Medan.

73
Universitas Esa Unggul

1(1), 165–173.
Padmawati, N. M., & Suasana, I. G. A. K. G. (2020). Peran Kepercayaan Merek
Dalam Memediasi Pengaruh E-Wom Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Chatime Di Bali. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 9(7), 2621.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i07.p08
Poluan, J., Lumintang, G., & Untu, V. (2016). Pengaruh Periklanan Terhadap
Keputusan Pembelian Minuman Coca Cola (Studi Kasus Pada Pt. Bangun
Wenang Beverage Company Manado). Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 4(3), 671–681.
https://doi.org/10.35794/emba.v4i3.14334
Pratama, D. W., & Santoso, S. B. (2018). Pengaruh Citra Merek , Kualitas Produk
dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian melalui Kepercayaan Konsumen
pada Produk Stuck Original. Diponegoro Journal of Management, 7(2), 1–
11.
Prof. Dr. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Putri, N. P. J. M., & Kusumadewi, N. M. W. (2018). Peran Citra Merek Memediasi
Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Es Krim Wall’s Magnum. E-
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(8), 4355.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i08.p12
Restiani Widjaja, Y., & Nurdiyana, G. (2019). Kualitas Produk Dan Dampaknya
Terhadap Keputusan Pembelian Gitar Aristone Pada Cv. Arista Bandung.
Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen, 9(2), 143–148.
https://doi.org/10.32670/coopetition.v9i2.23
Rivan Kojongian, Joyce Lapian, H. T. (2019). Analisis Pengaruh Word Of Mouth,
Iklan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli
Sebagai Variabel Intervening Pada Smartphone Xiaomi Manado. 551–566.
Shimp. (2014). Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam periklanan dan promosi.
Salemba empat.
Solihin, D. (2020). Pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Online Shop Mikaylaku Dengan
Minat Beli Sebagai Variabel Intervening. 4(1), 26–37.
Sudaryanto, B., & Febriani, R. R. (2018). Pengaruh Brand Image Dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepercayaan Dan Keputusan Pembelian Pada Toko
Online (Studi Pada Konsumen Olx.Co.Id Di Kota Semarang). Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori & Implementasi. Penerbit Andi.
Sudirman, A., Efendi, E., Harini, S., Xvhu, R. Q., Ri, V., Edvhg, D., Xuwkhupruh,
D., & Kdv, W. (2020). Kontribusi harga dan kepercayaan untuk membentuk
kepuasan pengguna transportasi berbasis aplikasi. November 2019, 323–
335.

74
Universitas Esa Unggul

Sujarweni, V. W. (2015). Metodolgi Penelitian Bisnis dan Ekonomi (p. 1).


Suryani, A. N. (2018). Pengaruh Iklansmartphone Terhadap Perilaku Brand
Switching Konsumen Bayung Lencir Musi Banyuasin. 1(2), 36–48.
Tjiptono, fandi. (2016). service, quality& satisfaction. andi.
Tri Sudarwanto, S. P. M. S. I. R. (2016). Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan
Pembelian Fresh Product Yang Dimediasi Oleh Kepercayaan Di Carrefour
Rungkut Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri
Surabaya, 4, No 3, 1–9.

75
Universitas Esa Unggul

LAMPIRAN

LAMPIRAN KUISONER
Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Manajemen yang berfokus pada bidang Pemasaran, Penelitian ini
dilakukan dalam rangka penyusunan Skripsi S-1 sebagai salah satu syarat
kelulusan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul. Penelitian
ini merupakan survei mengenai “Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Iklan
Melalui Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Chatime” Demi
tercapainya tujuan penelitian ini saya mengharapkan ketersediaan
Bapak/Ibu/Saudara/I untuk meluangkan waktu sedikit guna mengisi kuesioner
penelitian ini.
Nama : Putri Nais Apriliani
Nim : 20160101185
Atas kerja sama dan kesediaan dalam berpartisipasi mengisi kuisioner ini
saya sampaikan terima kasih.
BAGIAN I

Data Responden :
1. Jenis Kelamin :
o Laki-laki
o Perempuan

2. Usia Responden :
o 17 tahun – 22 tahun
o 23 tahun – 28 tahun
o 29 tahun – 34 tahun

76
Universitas Esa Unggul

o 35 tahun – 40 tahun
o > 40 tahun

3. Tingkat pendidikan terakhir :


o SMA
o S1
o S2
o S3

4. Pekerjaan responden :
o Pelajar/Mahasiswa
o Karyawan swasta
o Wiraswasta
o PNS/Polri/TNI
o Lain-lain….. .(sebutkan)

5. Pendapatan responden:
o Rp.3.500.000 – Rp 5.000.000
o Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000
o Rp10.000.001 – Rp 15.000.000
o > Rp15.000.000

6. Seberapa sering mengunjungi Chatime dalam sebulan :


o 1 Kali
o > 1 Kali

Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.
2. Anda hanya dapa tmemberikan satu jawaban untuk satu pertanyaan.
3. Isilah kuesioner dengan tanda ceklis () pada kolom yang tersedia dan
pilih sesuai dengan keadaan sebenarnya
Contoh Pengisian :

77
Universitas Esa Unggul

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Saya merasa merek Chatime memiliki 


reputasi yang baik

Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

BAGIAN II

Citra Merek (CM)

No Pernyataan SS S N TS STS
Saya merasa merek Chatime memiliki reputasi
1
yang baik
Saya merasa Chatime merupakan merek
2
terkenal

3 Saya merasa merek Chatime memiliki citra


sebagai merek minuman bubble tea yang baik.
Saya merasa merek Chatime diciptakan oleh
4
perusahaan minuman bubble tea yang memiliki
citra yang baik
Saya mudah mengingat Logo Chatime
5

6 Saya mudah mengingat merek Chatime

Iklan

7 Saya merasa pesan iklan Chatime mudah di


mengerti

78
Universitas Esa Unggul

Saya merasa pesan iklan Chatime mudah di


8
ingat

Saya merasa penyusunan kalimat dalam iklan


9
Chatime sangat jelas sehingga mudah
dipahami

10 Saya merasa pesan iklan Chatime


membangun kesan positif pada Chatime
Saya merasa teks iklan Chatime sangat menarik
11

12 Saya merasa penggunaan warna ungu dalam


Iklan Chatime sesuai dengan karakteristik
Chatime

Kepercayaan

13 Saya merasa Chatime memiliki reputasi yang


baik

14 Saya merasa pelayanan Chatime sesuai


dengan kebutuhan yang saya inginkan
Saya merasa produk Chatime yang terjamin
15
kebersihannya

Saya merasa Chatime memberikan pelayanan


16
secara maksimal

17 Saya merasa Chatime memberikan jaminan


keamanan bertransaksi
Saya merasa Informasi yang disampaikan
18
Chatime dapat dipercaya

Saya merasa kualitas produk Chatime dapat


19
dipercaya

Keputusan Pembelian

79
Universitas Esa Unggul

Saya membeli Chatime karena kepopuleran


20
Chatime

Saya membeli Chatime karena memiliki


21
varian beragam
Saya membeli Chatime karena ketersediaan
22
produk Chatime

23 Saya membeli Chatime karena kemudahan


mendapatkan produk Chatime

24 Saya membeli Chatime Ketika membutuhkan

25 Saya membeli Chatime ketika mengadakan


promo
Saya membeli Chatime lebih dari satu
26
minuman ketika ada promo
Saya membeli Chatime karena kemudahan
27
pembayaran pada Chatime

28 Saya membeli Chatime karena Chatime


memiliki pilihan cara pembayaran

80
Universitas Esa Unggul

Tabulasi Data 140 Responden


Citra Merek Iklan Kepercayan Keputusan Pembelian
Resp.
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3
2 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 5 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4
5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 2 3 4 5
6 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4
8 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 5 4 4 5 5 4 2 4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 5 3 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5
11 4 4 4 4 5 5 2 2 4 4 4 5 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3
13 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
14 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4
15 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4
16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 2 4 3
17 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
18 4 4 4 4 5 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 3
20 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4
22 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 4 5 3 5 5
23 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 3
24 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3
25 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4
27 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3
28 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5
29 4 4 2 4 5 5 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
31 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 5 5
33 5 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4
35 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
38 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
39 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
41 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5
42 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4
44 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
45 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
46 4 4 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4
48 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
50 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
51 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3
52 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5
53 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5
54 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4
55 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 3 4 4
56 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5
57 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
58 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 5 4 4 3 5 4 3 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
61 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
62 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4
65 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
66 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3
68 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4
69 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 5
70 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4

81
Universitas Esa Unggul

Citra Merek Iklan Kepercayan Keputusan Pembelian


Resp.
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
72 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
73 4 4 4 5 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
74 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
75 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3
76 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
77 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 5 3 3 4 4 3 3 3
80 4 4 4 5 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5
81 5 4 4 4 4 3 5 4 3 5 5 3 4 3 3 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 4
82 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
83 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 3 3 3 4 3 4 5 5 3 3 4 3 4 4
84 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2
85 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
86 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
87 4 4 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
88 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
89 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
90 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
92 5 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
93 4 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
94 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
95 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
96 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4
97 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
98 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3
99 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5
100 4 4 3 3 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 3 4 4
101 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4
102 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3
103 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4
104 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 5 3 3 5 5 4
105 4 4 5 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5
106 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
107 3 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4
108 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4
109 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 5 5 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3
110 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
111 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
112 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
113 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
114 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
115 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
116 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5
117 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5
118 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 2
119 5 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
120 5 5 4 5 4 5 3 3 3 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
121 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 4 4 5
122 5 5 4 4 5 4 3 3 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3
123 5 5 4 4 5 4 3 3 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3
124 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
125 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
126 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
127 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5
128 4 3 3 5 5 4 3 5 4 4 5 3 4 5 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 3 4
129 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
130 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 3 3 5 4 3
131 5 4 4 5 3 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4
132 4 4 5 3 3 4 4 3 5 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4 5 4 3
133 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3
134 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 5 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 4 5
135 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4
136 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3
137 4 5 3 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3 4 3
138 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3
139 4 3 3 5 3 4 4 4 5 3 3 3 5 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5
140 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 4 5 4 3 3

82
Universitas Esa Unggul

No. Variabel Pernyataan Nilai


1. Saya merasa Chatime merupakan merek
Citra Merek 0.832
terkenal
2. Saya merasa teks iklan Chatime sangat menarik.
Iklan 0.836
3. Saya membeli Chatime karena kemudahan
Kepercayaan 0.841
mendapatkan produk Chatime
4. Saya yakin Chatime memiliki reputasi yang baik 0.819
Keputusan Pembelian
reputasi yang sudah diraih

Hasil Outer Loading


CITRA MEREK IKLAN KEPERCAYAAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Z_6 0.622
Z_5 0.741
Z_4 0.793
Z_3 0.668
Z_2 0.698
Z_1 0.819
Y_9 0.809
Y_8 0.829
Y_7 0.744
Y_6 0.813
Y_5 0.756
Y_4 0.841
Y_3 0.803
Y_2 0.754
Y_10 0.756
Y_1 0.731
X2_6 0.807
X2_5 0.836
X2_4 0.758
X2_3 0.831
X1_5 0.697
X1_3 0.694
X1_2 0.832
X1_1 0.707

83
Universitas Esa Unggul

Hasil Cronbach”s Alpha dan Composite Reliability


Average
Composite Variance
Cronbach's Alpha rho_A
Reliability Extracted
(AVE)
Citra Merek 0.715 0.72 0.824 0.540
Iklan 0.823 0.825 0.883 0.654
Kepercayaan 0.819 0.831 0.870 0.529
Keputusan 0.930 0.931 0.941 0.615
Pembelian

Model Struktural

Model R Square
R Square R Square Adjusted
KEPERCAYAAN 0.697 0.692
KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.638 0.630

84
Universitas Esa Unggul

Hipotesis
Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.369 0.371 0.061 6.048 0.000
KEPERCAYAAN
CITRA MEREK -> 0.2.93 0.300 0.073 4.027 0.000
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
IKLAN -> 0.573 0.573 0.050 11.522 0.000
KEPERCAYAAN
IKLAN -> 0.225 0.224 0.093 2.433 0.015
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KEPERCAYAAN -> 0.380 0.378 0.112 3.400 0.001
KEPUTUSAN
PEMBELIAN

Indiret Efect
Original Standard
Sample T Statistics P
Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
CITRA MEREK -> 0.14 0.14 0.047 2.984 0.003
KEPERCAYAAN ->
KEPUTUSAN PEMBELIAN
IKLAN -> KEPERCAYAAN 0.218 0.216 0.067 3.226 0.001
-> KEPUTUSAN
PEMBELIAN

85

Anda mungkin juga menyukai