PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Manajemen (S.M)
Nim: 20180101110
JAKARTA
2021
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.
Nim : 2018-0101-110
Tanda Tangan :
Tanggal :
HALAMAN PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen
pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Esa
Unggul.
TIM PENGUJI
Pembimbing : (...............................)
Penguji 1 : (...............................)
Penguji 2 : (...............................)
Jakarta,
1. Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma A.P, MBA, selaku Rektor Universitas Esa Unggul.
2. Bapak Dr. Tantri Yanuar Rahmat Syah, SE., MSM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Esa Unggul.
3. Ibu Dr. Ir. Rojuaniah, MM selaku ketua Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Esa Unggul.
4. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
5. Kepada kedua orang tua saya tercinta yang telah memberikan banyak dukungan,
motivasi, bimbingan, semangat, kasih sayang, moril beserta doa yang selalu
dipanjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Kepada teman-teman seperjuangan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan proposal skripsi masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan guna kesempurnaan dan pembelajaran dikemudian hari.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya, Aamiin.
Jakarta,
(Melza Rosanti)
HALAMAN PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
NIM : 2018-0101-110
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal :
Yang menyatakan
(Melza Rosanti)
PENGARUH PENGGUNAAN VLOGGER ENDORSESR PADA IKLAN DALAM
MEMBENTUK NIAT BELI KONSUMEN
LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang, perkembangan era digital semakin canggih. Munculnya
internet telah membuat manusia ketergantungan memakainya. Salah satu bagian dari internet
yang telah mengglobal adalah media sosial. Media sosial adalah sebuah media daring, dengan
para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan forum dan
dunia virtual. Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019,
pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total
populasi. Sementara pengguna media sosial mobile (gadget) mencapai 130 juta atau sekitar
48% dari populasi.
Dari sekian banyak media sosial yang ada, instagram merupakan salah satu media
sosial yang paling diminati oleh remaja saat ini. Instagram sendiri menempati top 5 most
active social media platforms pada tahun 2019 ini berdasarkan hasil survei Wearesosial
Hootsuite. Media sosial instagram ini memiliki fungsi untuk berhubungan dengan teman, dan
berbagi informasi. Karena banyaknya peminat di instagram, orang-orang melihat fungsi lain
dari instagram yaitu dengan adanya kesempatan untuk berbisnis. Media sosial menjadi cara
berbelanja baru karena di era yang serba canggih seperti ini, masyarakat sudah tidak memiliki
waktu untuk menawarkan produk dari pintu ke pintu. Fenomena tren pemasaran secara online
ini menjadi gaya berbelanja baru yang dilakukan masyarakat di Indonesia saat ini.
Dari berbagai cara penjual memasarkan produk yang mereka jual secara online salah
satu caranya adalah promosi dengan menggunakan jasa influencer. Influencer adalah mereka
yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Para individu berpengaruh ini telah memiliki
kepercayaan dari rekan-rekan online-nya, dan opini mereka dapat memiliki dampak luar biasa
untuk reputasi online, termasuk untuk produk/brand. Aspek yang dilihat dari seorang
influencer adalah Reach, Resonance dan relevance. Jika seorang influencer membuat posting
di media sosial, berapa banyak pengikut yang melakukan engagement dengan postingan
mereka melalui like, share, comment, klik terhadap link dari iklan. Engagement ini bisa
terjadi jika para influencer dimaksud konsisten membangun komunikasi dengan follower-nya
dan memiliki citra/reputasi yang cocok dengan produk yang ditawarkan. Reach merujuk pada
jumlah followers dari influencer. Namun jumlah follower yang besar tidak selalu menjamin
sukses. Yang lebih penting adalah mengetahui fans mana yang sesuai dengan target khalayak
dari produk/brand.
TINJAUAN PUSTAKA
Social Media Influencer
Social Media Influencer adalah kemampuan untuk mempengaruhi, merubah opini dan
perilaku secara online, umumnya melalui social networking. Secara sederhana, digital
influencer adalah mereka yang memiliki pengaruh yang besar di sosial media. Para individu
berpengaruh ini telah memiliki kepercayaan dari rekanrekan online-nya, dan opini mereka
dapat memiliki dampak luar biasa untuk reputasi online, termasuk untuk produk/brand(Ryan
and Jones 2009). Ada 4 dimensi Social Media Influencer, yaitu:
a. Visibility
Melalui segi ini seorang endorser adalah seorang yang memiliki karakter
visibility yang memadai untuk diperhatikan oleh audience. Pada umumnya dipilih
endorser yang telah dikenal dan berpengaruh luas dikalangan masyarakat,
sehingga perhatian masyarakat bisa teralihkan ke merek yang diiklankan.
b. Credibility
Kredibilitas adalah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang
dimiliki sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak. Kredibilitas yang
dimiliki seorang endorser sangat berperan besar. Karakter diri yang dimilikinya
dapat menentukan tinggi rendahnya kredibilitas yang dimiliki. Dua faktor yang
berperan dalam menentukan kredibilitas endorser antara lain: keahlian (expertise)
dan kepercayaan (trustworthiness). Karakter-karatket ini memperhatikan
bagaimana endorser dipandang dengan pertimbangan seberapa jujur dalam
membawakan sebuah iklan.
c. Attraction
Terdapat dua karakteristik yang dimiliki oleh attraction yakni kepesonaan
(likability) dan kesamaan (similiarity). -Kepesonaan (likability) Karakter ini akan
melihat dari sisi penampilan fisik dan kepribadian. Melalui daya tarik endorser
diharapkan bisa memberikan pengaruh yang positif kepada merek yang
dibawakannya.
d. Power
Power Karakter ini biasanya diikuti oleh besarnya pengaruh yang dimiliki oleh
seorang komunikator. Tingginya pangkat atau besarnya nama yang dimiliki
komunikator sangat menunjang pada karakter ini.
Minat Beli Konsumen
Pada saat konsumen mengambil keputusan pembelian sesungguhnya merupakan
kumpulan dari sejumlah keputusan yang teroganisir. Dan dalam keputusan pembelian
terdapat enam dimensi keputusan pembelian yang terdiri dari (Kotler 2001): pilihan produk,
pilihan merek, pilihan penyalur, jumlah pembelian, waktu pembelian dan metode
pembayaran. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub
keputusan diantaranya seperti : memutuskan merek yang akan dibeli, penyalur mana yang
dipilih untuk membeli produk, kuantitas barang yang akan dibeli, waktu pembelian produk,
dan metode pembayaran yang akan digunakan.
1. Pilihan produk
Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang
yang berniat membeli sebuah produk serta alternatifnya yang mereka pertimbangkan.
2. Pilihan merek
Konsumen harus menjatuhkan pilihan pada merek apa yang akan dibeli.
Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana cara konsumen menjatuhkan
pilihan terhadap sebuah merek.
3. Pilihan penyalur
Konsumen harus menentukan penyalur mana yang dipilih untuk membeli
produk. Dalam hal ini konsumen memilih penyalur dapat dikarenakan faktor lokasi
yang dekat, harga yang murah, tersedianya barang yang lengkap dan kenyamanan
pada saat membeli.
4. Jumlah pembeliaan
Konsumen dapat menentukan kuantitas barang yang akan dibeli. Dalam hal ini
perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen yang berbeda-beda.
5. Waktu pembelian
Pada saat konsumen menentukan waktu pembelian dapat berbeda-beda yaitu:
a. Kesesuaian dengan kebutuhan, ketika mereasa butuh sesuatu dan merasa perlu
melakukan pembelian. b. Keuntungan yang dirasakan, ketika konsumen membeli
kebutuhannya akan suatu produk pada saat tertentu, maka pada saat itu konsumen
akan merasakan keuntungan sesuai dengan kebutuhannya melalui produk yang
dibelinya. c. Alasan pembelian, setiap produk memiliki alasan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen pada saat konsumen membutuhkannya.
6. Metode pembayaran
Konsumen dapat menetukan metode pembayaran yang akan digunakan pada
saat transaksi pembelian. Konsumen mungkin akan menggunakan cara pembayaran:
bayar tunai, cek, kartu kredit, kartu debit, kartu ATM, kredit melalui lembaga
keuangan dan kredit melalui toko.
Berdasarkan hasil penelitian (Parengkuan, Tumbel, and Wenas 2014) menunjukkan
bahwa Endorsment mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk.
Artinya setiap kenaikkan nilai dari Endorsment atau semakin sering dilakukan maka
keputusan pembelian konsumen akan meningkat. Dengan demikian ternyata orang dalam
menggunakan produk tersebut tidak melihat image atau citra merek itu sendiri tetapi
terpengaruh oleh endorsement tersebut.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Hubungan antara Penggunaan visibility dengan Pembentukan Niat Beli
Konsumen
Visibility biasanya berhubungan dengan karakter yang dimiliki oleh seorang vlogger
untuk memberikan pengaruh dalam proses pembentukan niat beli pada konsumen. Sehingga
dalam hal ini, diperlukan karakter yang kuat dalam memberikan efek pada sebuah iklan pada
vlogger endorser.
H1: Penggunaan visibility pada iklan berpengaruh pada pembentukan niat beli
konsumen
Vlogger
Endorser H1
H2
H1
Iklan H2
H3 Niat Beli
Produk H4 Konsumen
H3
Social Media H4
Influencer
DAFTAR REFERENSI
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Parengkuan, Valentine, Altje Tumbel, and Rudy Wenas. 2014. “Analisis Pengaruh Brand
Image Dan Celebrity Endorsement Terhdap Keputusan Pembelian Produk Shampo Head
and Shoulders Di 24 Mart Manado.” Juenal EMBA 2(3): 1792–1802.
Ryan, Damian, and Calvin Jones. 2009. Kogan Understanding Digital Marketing: Marketing
Strategies for Enggaging the Digital Generation. United States.