NILAI PERUSAHAAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun oleh :
NIRWANA NURUL I
NIM. B.111.15.0097
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“The best way to change my future to be the better is doing my best from now!”
PERSEMBAHAN
Orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan
dukungan.
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
This research aimed to examine the effect of firm size, leverage and
profitability of the firm value on the Consumer Goods Industry Sector in the
Indonesia Stock Exchange.
The population in this study are all Consumer Goods Industry Sector in
the Indonesia Stock Exchange amounted to 44 companies in the period 2015-
2017. Sampling technique used was purposive sampling, so that the final sample
obtained was 27 companies belonging to the Consumer Goods Industry Sector in
the Indonesia Stock Exchange in 2015-2017. Data collection methods used in this
study is a non participant observation. Sources of data in this research is
secondary data obtained from www.idx.co.id. Data analysis technique used is
multiple linear regression.
Based on the results of the analysis showed that the firm size variables
have no effect on firm value. While the leverage and profitability variables effect
the firm’s value.
Keywords : Firm Size, Leverage, Profitability, Firm Value.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul
diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam rangka
Semarang.
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan
2. Bapak Yohanes Suhardjo, SE, M.Si, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas
5. Ibu Dra. Sri Yuni Widowati, MM selaku Dosen Wali Jurusan Manajemen
x
6. Semua Dosen yang telah memberikan pengetahuan, sehingga penulis
7. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa dan
Ajeng, Yuna, Lana, Mba Lilik, Ika, Trisya, Laily, Manda, Key, Raditya,
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
Penulis,
xi
DAFTAR ISI
xii
2.3. Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ..................... 34
2.3.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan ............ 34
2.3.2. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan ............................ 35
2.3.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ...................... 37
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 41
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................................... 41
3.1.1. Variabel Penelitian ....................................................................... 41
3.1.2. Definisi Operasional ..................................................................... 42
3.2. Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi dan Penentuan Sampel ............ 46
3.2.1. Objek Penelitian dan Unit Sampel ............................................... 46
3.2.2. Populasi dan Sampel ..................................................................... 46
3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 48
3.3.1. Jenis Data ...................................................................................... 48
3.3.2. Sumber Data ................................................................................. 48
3.4. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 49
3.5. Metode Analisis Data ............................................................................... 49
3.5.1. Statistik Deskriptif ........................................................................ 49
3.5.2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 49
3.5.3. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 52
3.5.4. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 55
4.1. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 55
4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 55
4.1.2. Proses Seleksi Sampel ..................................................................... 55
4.2. Analisis Data ............................................................................................ 58
4.2.1. Statistik Deskriptif .......................................................................... 58
4.2.2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 60
4.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................... 66
4.2.4. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 67
4.3. Pembahasan .............................................................................................. 71
xiii
4.3.1. Variabel Ukuran Perusahaan (Size) tidak berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan ............................................................ 71
4.3.2. Variabel Leverage (DER) berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan .................................................................................... 72
4.3.3. Variabel Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan .................................................................................... 74
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 76
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 76
5.2. Saran ......................................................................................................... 76
5.3. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 77
5.4. Agenda Penelitian yang Akan Datang ...................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Pengolahan SPSS
Kartu Konsultasi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
saham yang digambarkan dengan nilai perusahaan. Harga saham merupakan salah
satu penilaian dari nilai perusahaan. Jika harga saham meningkat, maka nilai
perusahaan juga akan ikut meningkat sehingga berdampak pada peningkatan nilai
pemegang saham yang dibuktikan melalui tingginya return bagi pemegang saham.
perusahaan.
atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin
kinerjanya. Kinerja yang baik dapat meningkatkan nilai perusahaan serta harga
1
2
berakibat pada kinerja perusahaan barang atau jasa yang dihasilkan kurang
maksimal dan perusahaan pun tidak mampu bersaing di pasar serta mengalami
perusahaan berupa penyusutan dan laba ditahan, sedangkan sumber dana dari luar
perusahaan berupa hutang dan penerbitan saham. Nilai perusahaan pada dasarnya
dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar
investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Harga saham
menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, harga saham bertindak
tinggi harga saham maka nilai perusahaan dan kemakmuran para pemegang
saham juga semakin meningkat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
tinggi atau rendahnya harga saham yaitu melalui laba yang dihasilkan perusahaan.
berbagai cara dan salah satu alat ukur yang dapat digunakan yaitu Price to Book
Value. Brigham dan Houston (2011), menyatakan bahwa Price to Book Value
dengan nilai buku per lembar saham. Apabila nilai PBV yang semakin tinggi
maka semakin besar pula tingkat kemakmuran dari pemegang saham, sehingga
3
Mustanda, 2017).
semakin besar ukuran dan skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
eksternal. Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari asset yang dimiliki
investor. Semakin besar perusahaan, maka semakin dikenal oleh masyarakat yang
nilai perusahaan. Bahkan perusahaan besar yang memiliki total aktiva dengan
nilai aktiva yang cukup besar dapat menarik investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari
total asset yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
Rudangga & Sudiarta (2016), Novari & Lestari (2016) menghasilkan bahwa
atau sering juga dikenal dengan nama rasio solvabilitas adalah rasio yang dapat
dilikuidasi (Agnes, 2004). Leverage juga bisa sebagai salah satu alat yang banyak
dengan hutang dianggap tidak sehat karena menurunkan laba. Peningkatan dan
2012). Kelebihan hutang yang besar akan memberikan dampak yang negatif pada
Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada
investasi yang semakin besar pula. Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah
memiliki rasio leverage yang lebih kecil. Dengan tingginya rasio leverage
besar dibandingkan dengan total assetnya. Karena leverage merupakan rasio yang
menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio
maka apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun
risiko leverage juga tinggi maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut. Karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut dari hutang yang
Penelitian Rudangga & Sudiarta (2016), Arviana & Pratiwi (2017) dan
adalah hasil bersih dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan yang diterapkan
oleh perusahaan (Husnan dan Enny, 2002). Astuti (2004), menyatakan bahwa
telah dilakukan. Profitabilitas berperan penting dalam semua aspek bisnis karena
tanggapan baik dari para investor yang berdampak pada meningkatnya harga
dan efektif dalam mengelola kekayaan perusahaan dalam memperoleh laba setiap
sebelumnya menurut Rudangga & Sudiarta (2016), Novari & Lestari (2016),
nilai perusahaan.
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
Variabel Dependen (Y) : Nilai Perusahaan
Variabel Independen
Nama Peneliti Ukuran Leverage Profitabilitas
Perusahaan
I Gusti Ngurah Gede Rudangga & B B B
Gede Merta Sudiarta (2016)
Putu Mikhy Novari & Putu Vivi B TB B
Lestari (2016)
I Nyoman Agus Suwardika & I Ketut TB B B
Mustanda (2017)
Nerisse Arviana & Raisa Pratiwi B B TB
(2017)
Keterangan :
B : Berpengaruh signifikan
Penelitian ini replikasi dari penelitian Putu Mikhy Novari & Putu Vivi
Lestari (2016) perbedaan penelitian ini terletak pada objek penelitian dan periode
pengamatan. Pada penelitian Putu Mikhy Novari & Putu Vivi Lestari (2016) objek
penelitian yang digunakan adalah Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate
sedangkan pada penelitian ini objek yang digunakan yaitu Perusahaan Manufaktur
manufaktur yang mempunyai peran aktif dalam pasar modal dimana pada awal
dibandingkan sektor lainnya. Kinerja Sektor Barang Konsumsi juga lebih tinggi
dari dua sektor lainnya yakni Sektor Aneka Industri dan Industri Kimia Dasar
RI, 2016).
yang tergabung dalam industri tersebut dimana pada tahun 2014, lebih dari 50%
8
yang cukup pesat dan cepat terutama karena sektor konsumer menawarkan
kebutuhan mendasar konsumen. Oleh sebab itu investasi pada Industri Barang
(Sumber : http://www.neraca.co.id).
Price to Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio keuangan yang
keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki perusahaan. Price to Book Value
perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan
(Sari, 2013).
Berikut ini merupakan data Price to Book Value pada Perusahaan Barang
Tabel 1.2
Nilai Perusahaan (PBV) pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar
di BEI Tahun 2015-2017
Dari data diatas terlihat dengan jelas bahwa nilai perusahaan dalam hal ini
dilihat dari PBV pada Perusahaan Barang Konsumsi dari tahun ke tahun
10
menandakan adanya masalah nilai perusahaan yang cenderung fluktuasi, hal ini
pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan cepat terutama karena
Barang Konsumsi. Namun pada kenyataannya nilai perusahaan yang terihat dari
telah diuraikan diatas, masalah yang terjadi adalah Nilai Perusahaan yang dilihat
dari PBV cenderung berfluktuasi pada Perusahaan Barang Konsumsi dari tahun
derivatif atau turunan dari kondisi makro ekonomi sehingga dapat mencerminkan
kondisi suatu negara. Jika kondisi makro ekonomi suatu negara baik, maka
pertumbuhan Sektor Industri Barang Konsumsi juga akan berbanding lurus atau
11
Konsumsi”.
1. Kegunaan Teoritis
Perusahaan.
2. Kegunaan Praktis
bermanfaat untuk :
laporan keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA
calon pembeli ketika perusahaan tersebut dijual. Ketika suatu perusahaan telah
terbuka atau telah menawarkan saham ke publik maka nilai perusahaan diartikan
sebagai persepsi seorang investor terhadap perusahaan itu sendiri. Investor dapat
dengan harga saham. Investor akan memperoleh keuntungan apabila harga saham
kinerjanya. Kinerja yang baik dapat meningkatkan nilai perusahaan serta harga
14
15
Ada empat jenis nilai yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai
nominal, nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik.
Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai
buku adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan. Nilai pasar adalah
harga saham di bursa efek. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari saham.
2. Membayarkan deviden
dimana pada saat itu penerimaan yang diperoleh sudah cukup besar,
investor untuk mencari deviden dan hal ini dapat membantu nilai
perusahaan.
3. Mengusahakan pertumbuhan
(Hardiyanti, 2012).
17
perusahaan. Menurut Weston & Copeland (2008) rasio penilaian terdiri dari :
b. Rasio Tobin’s Q
Price to Book Value (PBV). PBV dapat diartikan sebagai hasil perbandingan
antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Rasio PBV
investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki perusahaan. Makin tinggi
rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut (Maryam, 2014).
suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya memiliki rasio
PBV diatas satu, yang mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari
sebagai besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain dengan total
asset perusahaan, log size, nilai pasar saham. Selain itu, ukuran perusahaan juga
Menurut Eka (2010) dalam Novari & Lestari (2016), menyebutkan bahwa
akan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, nilai buku yang besar dan laba yang
tinggi. Sedangkan pada perusahaan kecil akan memiliki kapitalisasi pasar yang
memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan peralatan laba
perusahaan yang lebih besar menjadi subyek pemeriksaan (pengawasan yang lebih
aktiva yang tinggi akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya
perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total asset
perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen
dilakukan oleh pemilik atas assetnya. Jumlah asset yang besar akan menurunkan
nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat
2.1.3. Leverage
finansialnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau mengukur
proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut
digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh dana pinjaman
(Wiagustini, 2010).
Rizqia, dkk (2013) dalam Novari & Lestari (2016), menyatakan bahwa
dalam manajemen keuangan leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana
oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan
leverage agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya asset dan
keuntungan pemegang saham. Konsep leverage ini sangat penting terutama untuk
menunjukkan kepada analis keuangan dalam melihat trade-off antara risiko dan
Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada
investasi yang semakin besar pula. Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah
memiliki risiko leverage yang lebih kecil. Pembiayaan dengan hutang ini
terbatas.
21
ditanggungnya.
(2012) dalam Kurnia, Pratomo & Fachrizal (2018), rasio leverage adalah
a. Debt Ratio (Rasio Hutang), Debt Ratio merupakan rasio antara total
hutang (Total Debt) dengan total asset (Total Asset) yang dinyatakan
sendiri (Ekuitas).
DER (Debt to Equity Ratio). Rasio ini dapat dihasilkan oleh perbandingan antara
22
total hutang dan total ekuitas suatu perusahaan. Penggunaan leverage sangat
bertambah tinggi artinya perusahaan mengacu pada internal financing dan apabila
menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu obligasi kemudian
Weston, 1992).
2.1.4. Profitabilitas
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan
yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan
perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang.
terjamin.
kaitannya terdiri dari dua jenis rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya
dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan
investasi. Kedua rasio tersebut antara penjualan dengan laba dapat dibedakan
sebagai berikut :
Dalam penelitian ini alat ukur dalam mengukur rasio profitabilitas dengan
ekuitas perusahaan (Andinata, 2010). Naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun pada
perusahaan berarti terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang
bersangkutan. Naiknya laba bersih dapat dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai
perusahaan juga naik karena naiknya laba bersih sebuah perusahaan yang
bersangkutan akan menyebabkan harga saham yang berarti juga kenaikan dalam
1. Putu Mikhy Novari & Putu Vivi Lestari (2016) meneliti Ukuran
2015-2017.
25
2015-2017.
penelitian 2015-2017.
penelitian 2015-2017.
2015-2017.
10. Sukma Mindra & Teguh Erawati (2014) meneliti Earning Per Share
penelitian, sampel dan periode serta variabel dan metode analisa yang digunakan
penelitian terdahulu :
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
c. Pertumbuhan Perusahaan,
Perusahaan (X3) Sedangkan
d. Profitabilitas (X4) Ukuran
Metode Analisis : Perusahaan
Regresi Linier tidak
Berganda berpengaruh
terhadap Nilai
Perusahaan
5 Nerisse Sampel yang Variabel Dependen Tax
Arviana & diambil 46 (Y) : Nilai Perusahaan Avoidance,
Raisa Perusahaan Variabel Independen Leverage dan
Pratiwi Manufaktur yang (X) : Ukuran
(2017) terdaftar di BEI a. Profitabilitas (X1) Perusahaan
tahun 2013-2016 b. Tax Avoidance berpengaruh
(X2) signifikan
c. Leverage (X3) terhadap Nilai
d. Ukuran Perusahaan Perusahaan,
(X4) sedangkan
Metode Analisis : Profitabilitas
Regresi Linier tidak
Berganda berpengaruh
signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan
6 Aniela Sampel yang Variabel Dependen Profitabilitas
Nurminda, diambil 20 (Y) : Nilai Perusahaan berpengaruh
Deannes Perusahaan Variabel Independen signifikan
Isynuwardh Manufaktur Sektor (X) : terhadap Nilai
ana & Barang dan a. Profitabilitas Perusahaan,
Annisa Konsumsi yang b. Leverage sedangkan
32
Ukuran perusahaan dapat tercermin dari berbagai hal, salah satunya adalah terlihat
total asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar
ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya. Respon yang baik inilah yang
akan menentukan prospek yang baik pula sehingga mampu meningkatkan nilai
perusahaan.
perusahaan memiliki total asset. Perusahaan yang memiliki ukuran semakin besar
akan membuat seorang investor menaruh perhatian yang besar pada perusahaan
mempunyai kondisi yang semakin baik. Kondisi perusahaan yang baik dapat
yang semakin tinggi dari perusahaan yang memiliki ukuran besar. Peningkatan
penawaran saham di pasar modal akan sejalan dengan peningkatan pada nilai
perusahaan.
Menurut Novari & Lestari (2016), ukuran perusahaan adalah suatu skala
cara antara lain dengan total asset perusahaan, log size, nilai pasar saham. Selain
itu, ukuran perusahaan juga dapat digambarkan melalui total aktiva, jumlah
pasar yang besar, nilai buku yang besar dan laba yang tinggi. Sedangkan pada
perusahaan kecil akan memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, nilai buku yang
terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa ketika ukuran perusahaan
Perusahaan.
merupakan salah satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja suatu
solvabel, artinya total hutangnya lebih rendah dibandingkan dengan total assetnya
karena leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang
disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang
perusahaan dengan asset yang tinggi namun risiko leverage nya rendah, maka
meningkat. Karena asset tinggi dengan tingkat kewajiban yang rendah akan
leverage dapat dikatakan bahwa suatu rasio keuangan yang mengukur seberapa
tersebut diharapkan perusahaan akan mendapatkan respon positif oleh pihak luar.
37
Jadi hutang merupakan tanda atau sinyal positif untuk meningkatkan nilai
bahwa akan terjadi penurunan laba yang diperoleh perusahaan. Artinya, nilai
berisiko besar, sedangkan leverage yang kecil akan menunjukkan investasi yang
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan tingkat
perusahaan.
yang dihasilkan dari penjualan, pendapatan investasi asset dan modal saham
bahwa perusahaan akan membagikan hasil yang semakin besar kepada investor.
38
tanggapan baik dari para investor yang berdampak pada meningkatnya harga
kemampuan perusahaan menghasilkan laba, maka semakin besar pula return yang
Return on Equity (ROE). ROE atau imbalan kepada pemegang saham adalah rasio
(Andinata, 2010). Naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti
terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Naiknya
laba bersih dapat dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik
menyebabkan kenaikan harga saham yang berarti juga kenaikan dalam nilai
nilai perusahaan. Hasil pengujian senada dengan teori yang dikemukakan oleh
Husnan (2001) dalam Suwardika & Mustanda (2017), yang memiliki pendapat
39
berdampak pada harga saham yang semakin meningkat. Nilai profitabilitas yang
Kegiatan ini akan menjadi informasi positif yang ditangkap oleh investor sehingga
dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa ketika
Ukuran Perusahaan (Firm Size), Leverage (Debt to Equity Ratio) dan Profitabilitas
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
H2 Nilai Perusahaan
Leverage (X2)
(Y)
H3
Profitabilitas (X3)
Gambar 2.1
METODE PENELITIAN
konsep-konsep khusus yang akan diteliti dan merupakan sesuatu yang bersifat
abstrak dari gejala tersebut. Gejala ini biasanya dinamakan fakta, sedangkan
penelitian. Dalam penelitian ini terdapat satu Variabel Dependen (Y) dan tiga
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
41
42
Variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah Ukuran
Variabel nilai perusahaan diukur dengan Price to Book Value (PBV), yaitu rasio
yang mengukur perbandingan harga saham dengan nilai buku per saham. Variabel
ini disimbolkan dengan PBV. Price to Book Value (PBV) dapat dihitung dengan
rumus :
43
2. Ukuran Perusahaan
besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain dengan total asset
perusahaan, log size, nilai pasar saham. Selain itu, ukuran perusahaan juga dapat
digambarkan melalui total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan asset dan
memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan peralatan laba
perusahaan yang lebih besar menjadi subyek pemeriksaan (pengawasan yang lebih
3. Leverage (DER)
panjang maupun jangka pendek untuk membiayai asset perusahaan. Variabel ini
jangka pendek maupun jangka panjang terhadap ekuitas perusahaan. Rasio ini
melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan
4. Profitabilitas (ROE)
profitabilitas yang baik akan menyebabkan harga saham yang berarti juga
kenaikan dalam nilai perusahaan. Return on Equity (ROE) dapat dihitung dengan
rumus :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Nama
No Definisi Variabel Indikator Sumber
Variabel
1 Nilai Nilai Perusahaan Aniela
Perusahaan merupakan persepsi Nurminda,
investor terhadap Deannes
tingkat keberhasilan & Annisa
perusahaan yang Nurbaiti
45
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan unit sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah annual report dan laporan keuangan
Efek Indonesia.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Jenis data menurut cara memperolehnya dibagi menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara
tidak langsung yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berupa data dokumentasi
dan data arsip. Data dokumentasi tersebut berupa jurnal, faktur, surat-surat dan
laporan keuangan.
Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari Kantor Pewakilan Bursa
Efek Indonesia Semarang. Data sekunder yang dibutuhkan yaitu informasi dari
Konsumsi tahun 2015-2017 yang termasuk dalam sampel sesuai dengan variabel
yang diteliti.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh oleh penelitian secara
tidak langsung yang diterbitkan oleh suatu perusahaan. Tipe data sekunder yang
dipakai dalam penelitian ini adalah data eksternal, merupakan terbitan yang
dipublikasikan oleh BEI. Data penelitian dari laporan keuangan perusahaan yang
data dan informasi dimana peneliti hanya sebagai pengamat. Data yang
Sektor Industri Barang Konsumsi tahun 2015-2017 dan sesuai dengan kriteria
pemilihan sampel.
Data yang didapat dari hasil penelitian ini adalah data kuantitatif, yang
selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan jenisnya. Analisis data kuantitatif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi
klasik dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program aplikasi
SPSS.
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
dependen.
model regresi yang telah diolah. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk
50
pengujian asumsi klasik, maka jumlah sampel yang digunakan harus bebas dari
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil (Ghozali, 2018). Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji
dua arah (two tailed test), yaitu dengan membandingkan p-value yang diperoleh
dengan taraf signifikan 0,05. Jika nilai p-value > 0,05 maka data terdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2018). Penelitian ini menguji
Model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu apabila nilai VIF 10 dan
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah
ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
Untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dapat dilihat dari hasil uji
Durbin-Waston (DW test). Kemudian nilai Durbin hitung (dl) yang diperoleh dari
4. Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
heteroskedastisitas.
variabel bebas dan terikat. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel
disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen (Ghozali, 2018). Selain itu
Keterangan :
53
pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap nilai perusahaan dengan
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil dari pengujian ini
dalam menjelaskan variabel dependen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari
semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
model regresi diuji dengan melihat nilai (sig) dimana jika nilai signifikasi < 0,05
secara segnifikan terhadap variabel terikat secara parsial. Apabila nilai lebih kecil
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian ini selama 3
tahun yaitu dari tahun 2015-2017. Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh
Barang Konsumsi dengan total data 81 annual report dan laporan keuangan
Efek Indonesia yang menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk
2017, perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah dan
Sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu sehingga sampel dalam
55
56
Tabel 4.1
Industri Barang Konsumsi yang dijadikan objek penelitian yang dikalikan dengan
Tabel 4.2
Kode
No Nama Perusahaan
Perusahaan
1 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
2 DLTA Delta Djakarta Tbk.
3 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
4 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
5 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
6 MYOR Mayora Indah Tbk.
7 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.
8 SKBM Sekar Bumi Tbk.
9 SKLT Sekar Laut Tbk.
10 STTP Siantar Top Tbk.
11 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
12 GGRM Gudang Garam Tbk.
13 HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
14 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk.
15 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk.
16 KAEF Kimia Farma Tbk.
17 KLBF Kalbe Farma Tbk.
18 MERK Merck Tbk.
19 PYFA Pyridam Farma Tbk.
20 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
21 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
22 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.
23 ADES Akasha Wira International Tbk.
24 KINO Kino Indonesia Tbk.
25 TCID Mandom Indonesia Tbk.
26 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
27 CINT Chitose Internasional Tbk.
58
akan diteliti. Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Size, Debt to
Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap Price to
Book Value (PBV). Gambaran suatu data statistik deskriptif dapat dilihat dari data
nilai rata-rata (mean), standart deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.
Berikut ini merupakan hasil deskriptif untuk variabel Size, Debt to Equity Ratio
(DER), Return on Equity (ROE) dan Price to Book Value (PBV), yaitu :
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 81 sampel data yang diambil dari laporan tahunan
Data Price to Book Value terendah (minimum) adalah 0,28 yaitu pada
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk pada tahun 2017 dan data tertinggi (maksimum)
yaitu 82,44 pada Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2017. Kemudian rata-rata
Price to Book Value yaitu sebesar 6,7057 artinya bahwa rata-rata Perusahaan
simpangan data yang relatif besar, karena nilainya yang lebih besar dari pada nilai
mean nya.
Pyridam Farma Tbk pada tahun 2015 dan data tertinggi (maksimum) yaitu 18,34
pada Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2015. Kemudian rata-rata Ukuran
yang relatif kecil, karena nilainya yang lebih kecil dari pada nilai mean nya.
Data Leverage terendah (minimum) adalah 0,08 yaitu pada Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk pada tahun 2015 dan data tertinggi (maksimum)
yaitu 13,98 pada Merck Sharp Dohme Pharma Tbk pada tahun 2015. Kemudian
60
data yang relatif besar, karena nilainya yang lebih besar dari pada nilai mean nya.
Farma Tbk pada tahun 2015 dan data tertinggi (maksimum) yaitu 1,38 pada
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk pada tahun 2015. Kemudian rata-rata
yang relatif besar, karena nilainya yang lebih besar dari pada nilai mean nya.
1. Uji Normalitas
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Kolmogorov-
Smirnov. Berikut ini adalah hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang diolah dengan
Tabel 4.4
Unstandardized Residual
N 81
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 5.54807080
Most Extreme Differences Absolute .151
Positive .150
Negative -.151
Test Statistic .151
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
sebesar 0,000 dimana < 0,05. Dengan demikian hal ini berarti H0 ditolak yang
berarti data terdistribusi secara tidak normal, dikarenakan data tidak normal
sehingga perlu dilakukan membuang data outlier agar mendapatkan data yang
normal. Setelah dilakukan membuang data outlier terdapat 2 sampel data yang
Tabel 4.5
Unstandardized
Residual
N 79
a,b
Normal Parameters Mean -.1067712
Std. Deviation 3.49264859
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .096
Negative -.080
Test Statistic .096
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .067
sebesar 0,067 dimana > 0,05. Dengan demikian hal ini berarti data terdistribusi
secara normal.
2. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
factor (VIF). Apabila nilai tolerance value 0,10 dan nilai VIF 10 maka tidak
63
Tabel 4.6
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance value 0,10
dan memiliki nilai VIF 10. Hal tersebut ditujukkan nilai tolerance Ukuran
Perusahaan (Size) sebesar 0,942 dan nilai VIF sebesar 1,062. Leverage (DER)
dengan nilai tolerance sebesar 0,571 dan nilai VIF sebesar 1,751 dan Profitabilitas
(ROE) dengan nilai tolerance sebesar 0,561 dan nilai VIF sebesar 1,784. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari
gejala multikolieritas.
3. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
uji Durbin-Watson (DW) diketahui diperoleh nilai sebesar 2,028 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data uji Durbin-Watson yaitu sebesar 2,028 terletak diantara
du dan 4-du yang berarti tidak ada autokerelasi diantara ketiga variabel
independen tersebut.
Tabel 4.7
b
Model Summary
nilai du = 1,7141, dl = 1,5568 dan 4-du = 2,2859 sehingga 1,7141 < 2,028 <
2,2859. Maka hasil pengujian tidak ada autokorelasi positif atau negatif diantara
4. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
terjadi heteroskedastisitas.
apakah dalam model regresi penelitian ini terjadi heteroskedastisitas atau tidak.
Berikut ini adalah hasil uji Spearman’s Rho yang diolah menggunakan SPSS 22 :
Tabel 4.8
Correlations
Unstandardize
SIZE DER ROE d Residual
**
Spear SIZE Correlation Coefficient 1.000 .018 .306 .027
man's Sig. (2-tailed) . .876 .006 .815
rho N 79 79 79 79
N 79 79 79 79
**
ROE Correlation Coefficient .306 .048 1.000 .039
N 79 79 79 79
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji Spearman’s Rho tersebut dapat terlihat
0,05 atau senilai 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi
variabel dependen (Nilai Perusahaan). Berikut ini merupakan tabel analisis regresi
Tabel 4.9
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.9 diatas
sebagai berikut :
67
1. Koefisien Determinasi
Tabel 4.10
b
Model Summary
0,875 atau sebesar 87,5% yang berarti bahwa terdapat pengaruh Ukuran
Perusahaan (PBV). Sedangkan sisanya sebesar 12,5% dijelaskan oleh variabel lain
(PBV).
69
Tabel 4.11
a
ANOVA
Total 7565.481 78
dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 yang berarti < 0,05. Berdasarkan
hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan (Size), Leverage
Perusahaan (PBV).
(Ghozali, 2018). Pada penelitian ini uji t digunakan untuk menguji pengaruh
Tabel 4.12
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak, yang berarti variabel
signifikansi Leverage (DER) yaitu sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat
nilai signifikansi Profitabilitas (ROE) yaitu sebesar 0,000 < 0,05 sehingga
4.3. Pembahasan
Perusahaan (PBV)
bahwa nilai koefisien regresi linier barganda untuk pengaruh Ukuran Perusahaan
(Size) terhadap Nilai Perusahaan sebesar 0,245 dengan hasil uji t sebesar 0,949
dan signifikansi sebesar 0,346. Hal ini menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan
ditolak.
perusahaan memiliki total asset. Perusahaan yang memiliki ukuran semakin besar
akan membuat seorang investor menaruh perhatian yang besar pada perusahaan
arti ukuran perusahaan yang besar atau kecil tidak akan mampu mempengaruhi
nilai perusahaan. Seorang investor apabila ingin menilai sebuah perusahaan tidak
akan melihat dari segi ukuran perusahaan yang dicerminkan melalui total asset
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Namun investor akan lebih meninjau dari
72
sebelum memutuskan. Hal ini sesuai dengan teori dari Priyastuti (2014),
perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rudangga & Sudiarta (2016) dan Novari & Lestari (2016). Hal tersebut memiliki
arti bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pula nilai
bahwa nilai koefisien regresi linier berganda untuk pengaruh Leverage (DER)
merupakan salah satu aspek yang dinilai dalam mengukur kinerja suatu
solvable, artinya total hutangnya lebih rendah dibandingkan dengan total assetnya
karena leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang
disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang
perusahaan dengan asset yang tinggi namun risiko leverage nya rendah, maka
meningkat. Karena asset tinggi dengan tingkat kewajiban yang rendah akan
bahwa akan terjadi penurunan laba yang diperoleh perusahaan. Artinya, nilai
berisiko besar, sedangkan leverage yang kecil akan menunjukkan investasi yang
penurunan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori dari Nor (2012), yang
74
menyatakan bahwa hutang berasal dari bank atau pembiayaan lainnya, perusahaan
yang terlalu banyak melakukan pembiayaan dengan hutang dianggap tidak sehat
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rudangga & Sudiarta (2016),
Arviana & Pratiwi (2017) dan Suwardika & Mustanda (2017) yang memperoleh
Perusahaan (PBV)
bahwa nilai koefisien regresi linier berganda untuk pengaruh Profitabilitas (ROE)
terhadap Nilai Perusahaan sebesar 43,889 dengan hasil uji t sebesar 22,356 dan
yang dihasilkan dari penjualan, pendapatan investasi asset dan modal saham
tertentu. Profitabilitas berperan penting dalam semua aspek bisnis karena dapat
semakin meningkat. Kegiatan ini akan menjadi informasi positif yang ditangkap
Hal ini sesuai dengan teori dari Purnama dan Abundanti (2014), menyatakan
tanggapan baik dari para investor yang berdampak pada meningkatnya harga
dan efektif dalam mengelola kekayaan perusahaan dalam memperoleh laba setiap
periodenya.
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rudangga & Sudiarta (2016),
Novari & Lestari (2016) dan Suwardika & Mustanda (2017) yang memperoleh
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Nilai Perusahaan.
Nilai Perusahaan.
Nilai Perusahaan.
5.2. Saran
76
77
yang tinggi.
0,875 atau sebesar 87,5% yang berarti bahwa terdapat pengaruh Ukuran
Perusahaan (PBV). Sedangkan sisanya sebesar 12,5% dijelaskan oleh variabel lain
hasil penelitian.
Efek Indonesia.
78
seperti Earning Per Share (EPS), Kebijakan Deviden, Tax Avoidance dan
Sales Growth dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
79
80
Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang, Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Weston, J., & Thomas E. Copeland. 1992. Financial Theory and Corporate
Policy, 3rd Edition. Addison-Wesley Publishing Company.
Jurnal :
Analisa, Yangs. 2011. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas
dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008)”.
Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Arviana, N., & Raisa Pratiwi. 2017. “Pengaruh Profitabilitas, Tax Avoidance,
Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun
2013-2016)”.
81
Kurnia, Pratomo D., & Ahmad F. 2018. “Pengaruh Tax Avoidance, Leverage
(DER) dan Firm Size Terhadap Firm Value (Studi Pada Perusahaan Real
Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-
2015)”. Vol. 3, No. 01.
Maryam, Siti. 2014. “Analisis Pengaruh Firm Size, Growth, Leverage dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi S1
Universitas Hasanuddin Makasar.
Rizqia, Dwita Ayu, Siti A., & Sumiati. 2013. “Effect of Managerial Ownership,
Financial Leverage, Profitability, Firm Size and Investment Opportunity
on Dividend Policy and Firm Value”. Research Journal of Finance and
Accounting. 4(11): pp: 149-153.
Sari., Nova, D.A., & Sidiq, A. 2013. “Analisis Financial Leverage, Profitabilitas
dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
1. Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 81
Unstandardized Residual
N 81
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .150
Negative -.151
Unstandardized
Residual
N 79
a,b
Normal Parameters Mean -.1067712
Positive .096
Negative -.080
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
b
Model Summary
Correlations
Unstandardize
SIZE DER ROE d Residual
**
Spear SIZE Correlation Coefficient 1.000 .018 .306 .027
man's
rho Sig. (2-tailed) . .876 .006 .815
N 79 79 79 79
N 79 79 79 79
**
ROE Correlation Coefficient .306 .048 1.000 .039
N 79 79 79 79
N 79 79 79 79
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
b
Model Summary
1 .938
a
.879 .875 3.48712
a
ANOVA
Total 7565.481 78
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients